strategi komunikasi quran indonesia projectrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...
TRANSCRIPT
STRATEGI KOMUNIKASI QURAN INDONESIA PROJECT
DALAM MENYAMPAIKAN AL-QURAN BERBAHASA
ISYARAT KEPADA PENYANDANG TULI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
OLEH :
RISHA SHAFIRA DESKHANSA
NIM : 11150510000002
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
i
ABSTRAK
Risha Shafira Deskhansa, 11150510000002, STRATEGI
KOMUNIKASI QURAN INDONESIA PROJECT DALAM
MENYAMPAIKAN AL-QURAN BERBAHASA ISYARAT
KEPADA PENYANDANG TULI, Dosen Pembimbing Dra.
Rochimah Imawati, M.Psi.
Agama merupakan pedoman untuk setiap manusia menjalankan
kehidupan duniawi dan ajarannya harus menyentuh seluruh lapisan
manusia tanpa terkecuali. Namun, tidak mudah untuk penyandang Tuli
di Indonesia mendapatkan akses yang sama dalam mempelajari Islam
dan al-Quran. Tuli memiliki bahasa Isyarat yang menjadi alat untuk
berkomunikasi. Quran Indonesia Project merupakan sebuah organisasi
non profit yang menginisiasi al-Quran berbahasa Isyarat yang dapat
diakses melalui media sosial Youtube guna untuk memudahkan
penyandang Tuli mendapatkan akses dalam memahami dan
mempelajari al-Quran.
Bagaimana proses Strategi Komunikasi Quran Indonesia Project
dalam menyampaikan al-Quran berbahasa isyarat kepada penyandang
Tuli? Langkah-langkah apa saja yang diambil dalam baik dalam proses
perencanaan strategi, implementasi strategi, hingga evaluasi strategi
komunikasinya pada setiap kegiatannya?
Perspektif yang digunakan adalah manajemen strategik milik Fred
R. David, yang mana dikemukakan ada tiga tahapan startegi yaitu,
Perumusan Strategi, Implementasi Strategi, dan Evaluasi strategi.
Adapun konsep yang sesuai dengan teori adalah Onong Uchjana
Effendy (2008), yang menyatakan bahwa, Strategi komunikasi
merupakan paduan dan perencanaan komunikasi dan manajemen
komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. (Effendy, 2008 : 29).
Perencanaan yang diambi oleh Quran Indonesia Project telah
difikirkan dan riset yang matang. Dalam tahap kegiatan produksi Quran
Indonesia Project bekerja sama dengan The Little Hijabi
Homeschooling untuk pemilihan materi yang akan disampaikan dan
beberapa key opinion leader yang cukup berpengaruh dimasyarakat.
Kolaborasi dan penggunaan media sosial menjadi salah satu strategi
utama dalam proses penyebaran dan menarik khalayak.
Kata Kunci : Quran Indonesia Project, Tuli, al-Quran, Strategi
Komunikasi, Youtube.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang sampai detik
ini selalu memberikan segala nikmat, rahmat, taufik, hidayah, dan
inayahnya yang tanpa henti dan patut untuk disyukuri. Karena
sesungguhnya hanya karena izin Allah SWT penulis masih bisa
terus bernafas dan menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda besar kita Nabi
Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan umatnya. Aamiiin.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada
kendala yang menghambat langkah penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini. Namun, berkat do‘a, bimbingan, arahan semangat dan
motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu penulis secara khusus ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.
Sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D. selaku dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag
sekalu Wakil Dekan I bidang akademik, Dr. Sihabbudin
Noor, M.Ag. sekalu Wakil Dekan II bidang administrasi,
dan Dr. Cecep Castrawijaya, MA. sekalu Wakil Dekan III
bidang kemahasiswaan.
3. Dr. Armawati Arbi selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Dr. H. Edi Amin, MA. selaku Sekertaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
serta
5. Fita Faturrokhmah, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan mengarahakn
penulis selama menjadi mahasiswa.
6. Dra. Rochimah Imawati, M.Psi, selaku Dosen
Pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, saran,
motivasi, serta ilmunya sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
iii
7. Segenap seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu dan
akhlak yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
8. Orang tua tercinta, sources of my life, Papa Ir. Ambul
Fazri dan Mama Sri Haryani, SE, Terima kasih atas semua
keikhlasan doa dan kasih sayang yang telah diberikan
kepada penulis. Skripsi ini penulis dedikasikan untuk
mereka.
9. Adik-adikku tersayang, Rania Shafira Talida dan alm.
Rifat Syafwan yang selalu menjadi alasan nomor satu
penulis untuk berjuang, bangkit dan tidak pernah
menyerah. Terima kasih untuk selalu semangat berjuang
demi meraih mimpi.
10. Segenap Keluarga Besar Quran Indonesia Project yang
telah mengizinkan penulis melakukan penelitian ini,
Khususnya Mas Archie Wirija yang telah membantu dan
memberikan banyak sekali ilmunya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan juga terima kasih
untuk Bunda Galuh, Founder The Little Hijabi
Homeschooling, telah menginspirasi penulis dan
mengajarkan arti perjuangan serta ketulusan hati untuk
menyebarkan kebaikan. Masya Allah, Barakallah.
11. Keluarga keduaku, para Pejuang Cumlaude, Millatun
Hanifah, Sivaul Fuadah, Firda Nur Fildzah, Seli
Nursolihat dan Tasya Yustina AA, Terima kasih sudah
saling menjaga, melindungi, dan berjuang bersama.
Terima kasih atas segala kebaikan, motivasi, nasihat, dan
cerita yang selalu memberikan warna disetiap
halamannya.
12. Keluarga besar DNK TV. Terkhusus Bapak Dedi
Fahrudin yang telah sabar membimbing dan membina
kami selama ini. Teman-teman angkatan 6 (Iim, Faizah,
Icus, Ines, Ergita, Redita, Ehan, Farah, Kun, Maul, Kak
Fahri, Kak Niki, Bang Fiqi, Dadow, Asri, Haris, Nana,
dkk), terima kasih banyak atas pengalaman, perjuangan
iv
dan pembelajaran yang berharga yang telah dilalui.
Semoga sukses dan bahagia selalu.
13. Keluarga besar KPI 2015. Terkhusus KPI A (Mida, Kabir,
Azzam, Fatimah, Martini, Tuti, Dani, Ilsya, Nida, Aini,
Fizna, Tomi, Andre, Imam, Selsa, Sherly, Fatia, Ryan,
Amy, dan Alisha), terima kasih atas segala bantuan,
dukungan dan motivasi selama 4 tahun ini.
14. Saudara-saudaraku, Modern03 (Selvia, Nur, Selli, Weni
dan Septi), dan teman-teman TwInter (Nadia, Silvika,
Mesy, Loli, dkk), terima kasih untuk selalu berbagi cerita,
inspirasi dan memberikan pecutan semangat kepada
penulis. Semoga selalu dalam lindungan-Nya.
15. Semua pihak yang telah membantu memberikan
kontribusi dalam masa studi 4 tahun ini dan juga dalam
tahap penyelesaian skripsi, yang tidak dapat disebutkan
satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis.
Semoga atas seluruh kontribusinya diberikan pahala yang
berlimpah dan dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT,
Aamiiin.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis berharap adanya kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga skripsi ini memberikan manfaat tidak hanya
untuk penulis tetapi juga untuk pembaca serta segenap keluarga
besar civitas akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 29 Juli 2019
Risha Shafira Deskhansa
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... vii
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................... 8
C. Batasan Masalah ............................................................... 9
D. Rumusan Masalah ............................................................ 9
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ...................................... 9
1. Tujuan Penelitian ........................................................ 9
2. Manfaat Penelitian ...................................................... 9
F. Tinjauan Kajian Terdahulu .......................................... 10
G. Metodologi Penelitian ..................................................... 12
1. Paradigma Penelitian ................................................ 12
2. Pendekatan Penelitian............................................... 12
3. Metode Penelitian ...................................................... 13
BAB II : KAJIAN PUSTAKA .......................................................... 15
A. Strategi Komunikasi ....................................................... 15
1. Pengertian Strategi .................................................... 15
2. Pengertian Komunikasi ............................................ 16
3. Strategi Komunikasi ................................................. 18
4. Sifat Strategi Komunikasi ........................................ 20
5. Komponen Strategi Komunikasi .............................. 20
vi
6. Tahapan-Tahapan Strategi ...................................... 21
B. Tuli ................................................................................... 24
1. Pengertian Tuli .......................................................... 24
2. Klasifikasi Tuli .......................................................... 25
C. Komunikasi Non Verbal ................................................ 27
D. New Media....................................................................... 29
1. Pengertian New Media .............................................. 29
2. Media sosial ................................................................ 31
3. YouTube ..................................................................... 33
E. Kerangka Berfikir .......................................................... 34
BAB III : GAMBARAN UMUM ...................................................... 35
A. Komunitas Quran Indonesia Project ............................ 35
B. Struktur Organisasi Quran Indonesia Project ............ 38
BAB IV : DATA TEMUAN .............................................................. 39
BAB V : PEMBAHASAN .................................................................. 54
A. Strategi Komunikasi ....................................................... 54
B. Perumusan Strategi ........................................................ 59
C. Implementasi Strategi .................................................... 62
D. Evaluasi Strategi ............................................................. 67
E. Tabel Startegi Komunikasi Quran Indonesia Project
dalam Menyampaikan Al-Quran Berbahasa Isyarat
Kepada Penyandang Tuli .............................................. 70
BAB VI : PENUTUP .......................................................................... 77
A. Kesimpulan ..................................................................... 77
B. Saran ................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 79
LAMPIRAN........................................................................................ 83
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Laman Youtube Quran Indonesia
Project ....................................................... 40
Gambar 3.2 : Laman Playlist #Quranidprojectisyarat . 40
Gambar 3.3 : Video Unggahan Dalam Playlist
Quranidprojectisyarat ............................. 41
Gambar 3.4 : Struktur Organisasi Quran Indonesia
Project ....................................................... 42
Gambar 4.1 : Logo Quran Indonesia Project ................ 43
Gambar 5.1 : Kegiatan Rapat Quran Indonesia Project
Dengan The Little Hijabi Homeschooling 68
Gambar 5.2 : Kegiatan Rekaman Audio Lagu “Cahaya
Dalam Sunyi “ Dengan Para Musisi ...... 70
Gambar 5.3 : Kegiatan Produksi Klip Video Dari Lagu
“Cahaya Dalam Sunyi “ Dengan Komunitas
Tuli ............................................................ 71
Gambar 5.4 : Kegiatan Produksi Klip Video Dari Lagu
“Cahaya Dalam Sunyi “ Dengan
Komunitas Tuli ........................................ 72
Gambar 5.5 : Kegiatan Produksi Talent Tuli Diawasi Dan
Diarahkan Oleh Guru The Little Hijabi
Homeschooling Dan Juru Bahasa Isyarat 73
Gambar 5.6 : Kegiatan Evaluasi Produksi Quran Indonesia
Project ...................................................... 74
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kecepatan informasi yang disajikan dan mudah diakses
oleh banyak orang, internet menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari keseharian kehidupan manusia. Worldstats
mencatat per 30 Juni 2018, pendudukan Asia adalah pengguna
internet terbanyak yakni sebesar 2,062,197,366 jiwa di dunia.
Populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 266,794,980
jiwa, dengan pengguna internet di indonesia mencapai
143,260,000 di Desember 2017.1
Keberadaan internet memunculkan istilah media baru
(New Media) yang merupakan bentuk dari perkembangan
teknologi komunikasi. Media sosial merupakan bagian dari
media baru sebagai sarana interaksi untuk bersosialisasi antar
sejumlah orang melalui ―sharing‖ informasi dan ide-ide
melalui jaringan internet untuk membentuk ruang publik baru
semacam komunitas virtual. Media sosial merupakan
sekelompok komunikasi berbasis internet yang dibentuk
berdasarkan ideologi dan teknologi Web 2.0 yang
memungkinkan orang secara mobile dapat menciptakan dan
bertukar konten.
Youtube merupakan salah satu platform media sosial yang
digunakan untuk berbagi konten video yang tengah populer
1 Https://www.Internetworldstats.Com/Stats.Htm. Diakses Pada Hari
Senin Tanggal 20 Januari 2019, Pukul 14:54.
2
pada saat ini. Hampir semua penggunanya berlomba-lomba
untuk membuat konten menarik di Youtube. YouTube juga
memiliki karakteristik unik karena platform ini meniadakan
jarak dengan penonton dan mengundang penonton untuk
ambil bagian dalam pengalaman menonton interaktif kapan
saja, di mana saja, di berbagai perangkat. Jenis konten yang
disajikan pun beragam, mulai dari vlog (video blog), video
tips dan trik, music cover, dan masih banyak lagi.
Kebutuhan untuk saling terhubung dan berinteraksi
dengan sesama membuat media sosial semakin dikembangkan
untuk membantu kebutuhan manusia akan media komunikasi.
Kehadiran media sosial membuat manusia dapat berbagi
perspektif, wawasan, pengalaman dan opini satu dengan
lainnya. Namun penggunaan media sosial ini belum
sepenuhnya dapat membantu kaum disabilitas dalam hal ini
Tuli, untuk mendapatkan informasi pembelajaran agama Islam
dengan mudah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan data Survei
Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang menyatakan
sebanyak 9,9 juta anak Indonesia adalah Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) dalam kategori penyandang disabilitas.
Susenas 2012 mendapatkan penduduk Indonesia yang
menyandang disabilitas sebesar 2,45% dan sekitar 7,87% dari
jumlah tersebut mengalami keterbatasan mendengar atau
tunarungu.2
2 K. Kesehatan, ―Infodatin Disabilita.‖ Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI, 2014.
3
Tunarungu atau gangguan dengar dalam kedokteran
adalah kondisi fisik yang ditandai adanya penurunan atau
ketidakmampuan seseorang untuk menangkap gelombang
suara. Menurut Andreas Dwidjosumarto, seseorang yang tidak
atau kurang mampu mendengar suara dikatakan tunarungu.
Tunarungu dibedekan menjadi dua kategori, yaitu Tuli (deaf)
dan kurang dengar (hard of hearing).3 Orang Tuli adalah yang
kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat
proses informasi bahasa melalui pendengaran.4
Terminologi Tuna rungu, menurut beberapa kelompok
penyandang disabilitas pendengaran dianggap sebagai
keterbatasan fisik dalam mendengar sekaligus berbicara.
Sedangkan penggunaan istilah Tuli merupakan keragaman
budaya, cara atau ragam komunikasi alternatif yang
berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Dalam berkomunikasi, mereka menggunakan komunikasi
non verbal untuk memudahkan penyandang tuli dalam
melakukan interaksi serta mempertegas bahasa verbal yang
kurang jelas. Penggunaan bahasa isyarat dan abjad jari yang
telah dipatenkan secara internasional memudahkan
penyandang Tuli dalam berinteraksi. Sehingga isi pesan yang
disampaikan dapat dengan mudah dipahami.
3 Somatri Sujihati, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung : Refika
Aditama, 2006: 93). 4 Murni Winarsih, Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu dalam
Pemerolehan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, 2014
4
Agama merupakan pedoman untuk setiap manusia
menjalankan kehidupan duniawi. Ajarannya harus menyentuh
seluruh lapisan manusia. Tidak terkecuali, individu yang
memiliki keterbatasan fisik. Orang pada umumnya dapat
dengan mudah mendengarkan, membaca dan memahami al-
Quran. Untuk memahami makna al-Quran pun dapat dengan
mudah kita dengar pada kajian-kajian keagamaan. Tetapi,
tidak mudah bagi penyandang Tuli untuk mempelajari Islam
dan al-Quran hanya dari bahasa Indonesia (teks) saja. Mereka
membutuhkan bimbingan dari orang yang dapat
menyampaikan pesan Islam dalam bahasa Isyarat. Juru Bahasa
Isyarat yang tidak hanya mengartikan saja, tapi juga mencoba
untuk memahamkan maknanya. Terlebih dengan minimnya
media belajar yang bisa diakses oleh penyandang Tuli di
Indonesia, membuat pembelajaran Islam menjadi semakin
terhambat.
Fenomena penggunaan media sosial YouTube semakin
banyak dan sangat pesat saat ini. YouTube dimanfaatkan pula
oleh penggunanya untuk membagikan hal-hal yang positif dan
saling membantu sesama. Seperti halnya Yayasan Quran
Indonesia Project yang memanfaatkan media sosial YouTube
untuk menyebarkan al-Quran untuk semua kalangan¸ termasuk
penyandang Tuli dalam mengakses al-Quran.
Quran Indonesia Project adalah komunitas yang
mengusung sebuah project kebaikan, yang didirikan oleh anak
muda bernama Archie Wirija, Pasha Chrismansyah dan
Narendra Pawaka. Quran Indonesia Project ini merupakan
5
inisiatif anak muda untuk berbagi nilai al-Qur'an melalui
rekaman audio berisi bacaan ayat dalam bahasa Arab,
Indonesia & Inggris yang mudah diakses dan dapat diunduh
secara gratis.
Visi dari Quran Indonesia Project adalah untuk
memudahkan akses masyarakat terhadap al-Qur'an &
terjemahannya melalui teknologi modern yang dekat dengan
keseharian mobilitas generasi produktif yang dinamis. Sejalan
dengan misinya yaitu al-Qur'an untuk semua dan al-Qur'an
menembus jarak dan waktu, Menyampaikan nilai al-Qur'an
pada lebih banyak generasi produktif di era globalisasi yang
dinamis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
dalam memahami arti bacaan al-Qur'an.5
Sejak Ramadhan 2015, Quran Indonesia Project yang
dikenal dengan sebutan QuranIDproject hadir mengajak anak
muda agar lebih tertarik kepada kitab suci al-Qur'an melalui
rekaman audio ayat al-Qur'an dalam bahasa Arab, Indonesia &
Inggris yang melibatkan lebih dari 300 kontributor.
Dalam melakukan perekaman audio ayat al-Quran, Quran
Indonesia Project tidak hanya mengajak para artis dan public
figure Indonesia, tapi dibuka pula kesempatan untuk para
anak-anak muda Indonesia dengan mendaftarkan diri untuk
menjadi kontributornya.
Quran Indonesia Project juga memberikan kemudahan
kepada penyandang disabilitas, dalam hal ini penyandang Tuli
5 https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul
18.30 WIB
6
yang berada di mana pun, untuk bisa mengakses bacaan al-
Quran. Quran Indonesia Project ini juga memiliki playlist
YouTube #QuranIDprojectISYARAT, yaitu rekaman visual
bacaan al-Qur'an dengan menggunakan bahasa isyarat guna
mempermudah akses untuk penyandang Tuli dalam
memahami bacaan al-Quran. Pada tanggal 17 Maret 2018 lalu
#QuranIDprojectISYARAT ini resmi diluncurkan.
Program ini merupakan program pengembangan materi
pembelajaran agama Islam secara kaffahulfitrah (utuh dan
jernih) dengan menggunakan bahasa isyarat yang inovatif,
kreatif dan dapat diakses dengan mudah untuk penyandang
Tuli. Dalam program ini, Qur‘an Indonesia Project ini
berkolaborasi dengan The Little Hijabi Home schooling untuk
memberikan akses pembelajaran agama Islam dan al-Qur‘an
dalam bahasa isyarat untuk pertama kalinya di Indonesia.
Pengembangan materi pelajaran Islam yang dapat diakses
oleh Tuli melalui visual yang lebih menarik dan juga aksesibel
yang dinamakan #QuranIDprojectISYARAT ini bertujuan
agar penyandang Tuli dapat mengakses, mengenal, dan
memahami Islam lebih dalam dan lebih komprehensif melalui
bahasa isyarat.
Dalam proses penyebarannya perlu adanya strategi yang
bertujuan agar inovasi ini dapat diterima oleh semua khalayak
yang diinginkan, baik khalayak umum dan juga khalayak
khusus dalam hal ini para penyandang disabilitas. Strategi
adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan, gagasan, perencanaan, dan eksekusi dalam
7
sebuah aktivitas sehingga apa yang telah direncanakan dapat
berjalan sesuai dengan target yang telah direncanakan.
Menurut Hamel dan Prahalad dalam buku yang berjudul
Management, Strategi adalah metode atau rencana yang dipilih
untuk membawa masa depan yang dinginkan, seperti
pencapaian tujuan atau solusi untuk masalah.6 Sejalan dengan
itu, strategi komunikasi menurut Effendy, dalam buku berjudul
Dinamika Komunikasi menyatakan bahwa, strategi komunikasi
merupakan paduan dan perencanaan komunikasi
(communication planning) dan manajemen komunikasi
(communication management) untuk mencapai suatu tujuan.
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus
dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis
harus dilakukan dalam arti kata bahwa pendekatan (approach)
bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan
kondisi.7
Maka berdasarkan penjelasan latar belakang diatas,
penulis ingin melihat lebih dalam dan mengetahui strategi
komunikasi yang digunakan oleh Quran Indonesia Project
dalam penyebaran inovasi dan informasi tentang pemahaman
al-Quran kepada penyandang disabilitas dalam hal ini Tuli
dengan bahasa isyarat.
6 Gary Hamel, dan CK Prahalad, Management, (New Delhi: Tata
McGraw Hill, 1995 : 16) 7 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya 2008 : 29).
8
B. Identifikasi Masalah
Agama merupakan pedoman untuk setiap manusia
menjalankan kehidupan duniawi. Ajarannya harus menyentuh
seluruh lapisan manusia. Pada umumnya, kita dapat dengan
mudah mendengarkan, membaca dan mendapatkan informasi
mengenai makna al-Quran. Untuk mendapatkan informasi
tersebut, kita dapat membaca teks Bahasa Indonesia dan
mendengarkan penjelasannya pada kajian-kajian keagamaan.
Tuli juga harus mendapatkan akses yang mudah untuk
memahami dan mempelajari pendidikan Islam. Mereka
membutuhkan bimbingan dari orang yang dapat
menyampaikan pesan Islam dalam Bahasa Isyarat. Juru Bahasa
Isyaratnya pun tidak hanya mengartikan saja, tapi juga
mencoba untuk memahamkan maknanya. Pembelajaran Islam
dengan menggunakan visual illustration dalam bahasa isyarat
di Indonesia masih dikatakan belum ada. Komunitas Quran
Indonesia Project memanfaatkan platform media sosial YouTube
untuk proses penyebaran makna al-Quran dalam playlist
#QuranIDprojectISYARAT. Playlist memberikan informasi dan
akses kepada Tuli untuk dapat mengenal dan memahami Islam
terlebih tentang al-Quran dengan bahasa isyarat. Berdasarkan hal
tersebut, peneliti ingin mengetahui strategi komunikasi dalam
proses penyebaran makna al-Quran kepada tuli di komunitas
Quran Indonesia Project sehingga dapat menjangkau
khalayaknya.
9
C. Batasan Masalah
Dalam Penelitian ini, penulis mencoba membuat fokus masalah
penelitian yang terletak pada strategi komunikasi pada komunitas
Quran Indonesia Project dalam proses penyebaran informasi
dalam menyampaikan Al-Quran berbahasa isyarat untuk
penyandang Tuli.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang akan dibahas, maka
penulis merumuskan masalahnya, bagaimana strategi
komunikasi Yayasan Quran Indonesia Project dalam proses
penyebaran informasi Al-Quran dengan bahasa isyarat kepada
penyandang Tuli?
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
strategi komunikasi Quran Project Indonesia dalam
penyebaran informasi dalam menyampaikan Al-Quran
dalam bahasa isyarat untuk penyandang Tuli melalui
Youtube.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi baru dan
dapat menambah studi mengenai strategi komunikasi dan
pemanfaatan media sosial sebagai media berbagi, terlebih
untuk penyandang Tuli.
10
b. Manfaat Praktis
Diharapkan hasil penulisan ini dapat memberikan
informasi, wawasan, manfaat dan masukan terhadap
pemanfaatan sosial media Youtube untuk berdakwah dan
membantu sesama bagi mahasiswa, masyarakat dan
pihak-pihak lain.
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Untuk menghindari segala bentuk plagiat, dalam penulisan
laporan penelitian ini telah dikaji di perpustakaan. Dalam
kajiannya, penulis telah menemukan hasil penulisan terdahulu
yang membahas tentang strategi komunikasi dan bahasa
isyarat. Yaitu:
a. Skripsi oleh Diyah Kardini Maulida dari Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik
tahun 2017 dengan judul ―Bahasa Isyarat Indonesia di
Komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu
Indonesia‖.8 Hasil penelitian ini penggunaan bahasa isyarat
BISINDO mempermudah proses kelancaran komunikasi
antara individu, baik sesama Tuna rungu atapun dengan
individu normal.
b. Skripsi oleh Umi Nur Atiyah dari Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2011 dengan
8 Diyah Kardini Maulida, ―Bahasa Isyarat Indonesia di Komunitas
Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia‖, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik, 2017.
11
judul ―Strategi Komunikasi Public Relations Radio Gen
FM Pada Minat Pemasang Iklan‖.9 Hasil penelitian ini
mengungkapkan strategi komunikasi pada Radio Gen FM
dalam menarik pemasang iklan dilakukan dengan cara
mengoptimalkan peran public relations, sales dan
programming yang terbukti mampu memperoleh hasil yang
sesuai dengan proses dan tahapan-tahapan yang dilakukan
oleh perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan teori
Diffusi Inovasi yang dikembangkan oleh Roger M. Everett.
c. Skripsi oleh Dita Andriani dari Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universirtas Sumatera Utara Program studi
Ilmu Komunikasi tahun 2018 dengan judul ―Komunikasi
Antarpribadi Dalam Pembentukan Konsep Diri Pada Kaum
Tuli‖. 10
Hasil penelitian ini mengungkapkan pembentukan
konsep diri dari kaum Tuli pada komunitas Gerkatin
merupakan konsep diri yang positif. Lingkungan sosial dan
peran keluarga sangat berpengaruh bagi proses
pembentukan konsep diri, dan salah satu ciri konsep diri
yang didapatkan peneliti adalah dengan melihat informan
menyadari bahwa mereka setara dengan orang normal
lainnya.
9 Umi Nur Atiyah, ―Strategi Komunikasi Public Relations Radio Gen FM
Pada Minat Pemasang Iklan‖, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2011. 10
Dita Andriani, ―Komunikasi Antarpribadi Dalam Pembentukan Konsep
Diri Pada Kaum Tuli”, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universirtas
Sumatera Utara Program studi Ilmu Komunikasi, 2018.
12
G. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah
paradigma postpositivisme. Paradigma postpositivisme
lahir sebagai paradigma yang ingin memodifikasi
kelemahan – kelemahan yang terdapat pada paradigma
positivisme. Paradigma postpositivisme berpendapat bahwa
peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan
apabila si peneliti membuat jarak (distance) dengan
kenyataan yang ada. Hubungan peneliti dengan realitas
harus bersifat interaktif. Oleh karena itu perlu
menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu penggunaan
bermacam – macam metode, sumber data, dan data.11
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Menurut Poerwandari,12
Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya
deskriptif, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan,
gambar, foto, rekaman video dan lain-lain. Sedangkan menurut
Bagdan dan Taylor, penelitian kualitatif menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pelaku yang
diteliti. Penelitian kualitatif berusaha melihat kebenaran dan
membenarkannya, berusaha mencari apa yang ada di balik
tindakan, bukan fenomena luar tetapi fenomena dalam dan
11
Muh. Tahir, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan, (Makasar :
Universitas Muhammadiyah Makasar. 2011 : 57-58). 12
E. K. Poerwandari, Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku
manusia, (Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 2007:
47)
13
lebih menekankan pada makna dan proses dari pada hasil dari
suatu aktivitas.13
3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif yang bertujuan melukiskan secara
sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang
tertentu secara faktual dan cermat.14
Dalam penelitian ini
menggunakan studi kasus.
a. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Komunitas Quran
Indonesia Project, sedangkan objek penelitiannya adalah
playlist YouTube QuranIDProjectIsyarat yang membuat
materi pembelajaran al-Quran dengan bahasa isyarat untuk
penyandang Tuli di YouTube.
b. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti adalah :
a. Observasi
Dalam hal ini peneliti mengikuti kegiatan produksi
Quran Indonesia Project di Jl. Tebet Mas Indah Regensi,
Tebet Barat, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, untuk memperoleh data-data
mengenai strategi komunikasi dalam proses produksinya
Quran Indonesia Project.
13
Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2001 : 3). 14
Issac, S. dan W.B. Michael, Handbook in Research and Evaluation,
(San Diego : Edits Publishers 1981 : 18).
14
b. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam adalah salah satu cara untuk
mengumpulkan data dan informasi secara langsung dan
bertatap muka dengan informan guna mendapatkan data
yang lengkap dan mendalam. Peneliti melakukan
wawancara tentang strategi komunikasi yang dilakukan
Quran Indonesia Project dalam proses penyebaran materi
pembelajaran al-Quran dengan bahasa isyarat umtuk
penyandang Tuli dengan mewawancarai Archie Wirija
selaku founder dari Quran Indonesia Project.
c. Dokumentasi
Peneliti mengambil dan mengumpulkan data
berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan dari hasil
wawancara, pemberitaan dan dokumen-dokumen terkait
Quran Indonesia Project dan proyek
QuranIDprojectIsyarat.
c. Teknik Analisis Data
Dalam proses penelitian akan melibatkan data verbal
yang ditranskripkan, objek-objek, situasi ataupun peristiwa.
Informasi tersebut akan dianalisis dengan pendekatan
kualitatif dan diolah dengan menggunakan model analisis
interaktif Miles dan Huberman. Model interaktif ini terdiri
atas 3 hal utama yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.15
15
B. Mathew Miles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif
Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, (Jakarta:UIP. 1992 : 23).
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Strategi adalah
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus,16
atau rencana untuk memperbesar
pengaruh terhadap pasar, baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang, yang didasarkan pada riset
pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi dan
perencanaan penjualan, serta distribusi. Strategi
secara perspektif terminologis, dikemukakan oleh banyak
ahli. Menurut Effendy, Strategi adalah ‗perencanaan
(planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan
tersebut’.17
Dalam melakukan strategi terdapat perencanaan
dan pengaturan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck
menyatakan bahwa Strategi adalah rencana yang disatukan,
menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat
16
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar
Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, hal.1092). 17
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 : 40).
16
oleh perusahaan.18
Strategi merupakan keunggulan
perusahaan yang terencana dan terpadu dalam memastikan
tercapainya sebuah tujuan yang tepat.
Sedangkan menurut Din Syamsudin, Strategi
mengandung arti seni dalam menyiasati pelaksanaan
rencana atau program untuk mencapai tujuan dan sebagai
sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk
menampilkan fungsi dan peran penting dalam
keberhasilan.19
Strategi juga merupakan proses penyesuaian
terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi serta
menjadi penentu dalam keberhasilan.
Strategi dapat didefinisikan sebagai rencana yang
disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan
kekuatan dan keunggulan perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan
utama perusahaan dapat tercapai melalui langkah yang
tepat.
2. Pengertian Komunikasi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, komunikasi
adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara
dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami.20
Komunikasi atau communication berasal dari
bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico,
18
Lawfence R Jauch, dan William F. Glueck, Manajemen Startegis dan
Kebijaksanaan Perusahaan, (Jakarta : Erlangga, 1997 : 12). 19
Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat
Madani, Jakarta: Logos, 2000 : 127). 20
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar
Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.
17
communicatio atau communicare yang berarti membuat
sama (make to common).21
Secara sederhana komunikasi
dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian
pesan dan orang yang menerima pesan.
Menurut Hovland, Komunikasi dapat didefinisikan
sebagai sebuah rangsangan dalam bentuk kata-kata tertulis
atau lisan, seorang komunikator mampu mengubah perilaku
individu lainnya atau komunikan.22
Proses penyampaian
pesan dari satu pihak ke pihak lain, sehingga terjadi
pengertian bersama dan mampu mengubah perilaku pihak
lainnya.
Harold D. Laswell mengatakan bahwa komunikasi pada
dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan ―siapa‖
dan mengatakan ―apa‖, ―dengan saluran apa‖, ―kepada
siapa‖ dan ―dengan hasil apa‖(who? Says what? In which
channel? to whom? With what effect?).23
Komunikasi
sebagai transmisi pesan memunculkan efek perubahan yang
dapat diamati dan diukur dari proses disampaikannya pesan
tersebut hingga sampai ke penerima pesannya.
Sedangkan menurut Flores de Gortari, manusia,
masyarakat, kebudayaan, peradaban dan kemajuan
merupakan konsep yang berkaitan erat satu sama lain,
namun komunikasi yang menjadikannya sebagai
21
Onong Uchjana Effendi, Ilmu komunikasi, Teori dan Praktek,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007 : 9). 22
Nina Mutmainah, dan M. Budyatna, Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta
: Universitas Terbuka, 1994 : 25). 23
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 : 34).
18
penggerak, menjadi sebab terjadinya, menjadi dasar, atau
sebagai fakta untuk menunjukan keberadaan sesorang.24
Hakikat komunikasi adalah suatu proses pernyataan antar
manusia, yang dikatakan itu adalah pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan Bahasa
sebagai alat penyalurnya.
Untuk tegasnya komunikasi berarti proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan
komunikasi pun terdiri dari 2 aspek, yaitu isi pesan ―the
content of the message‖ dan Lambang ―symbol‖. Isi pesan
tesebut adalah pikiran atau perasaan, sedangkan lambang
adalah Bahasa yang digunakan. Komunikasi menjadi alat
pemersatu ide, gagasan dan pemikiran guna memberikan
informasi dari satu pihak kepada pihak yang lainnya.
3. Strategi Komunikasi
Definisi lain dikemukakan oleh Arni, mengenai Strategi
komunikasi yaitu semua yang terkait mengenai rencana dan
taktik atau cara yang akan dipergunakan untuk melancarkan
komunikasi dengan menampilkan pengirim, pesan dan
penerimanya pada proses komunikasi untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.25
Strategi komunikasi menurut Effendy, dalam buku
berjudul Dinamika Komunikasi menyatakan bahwa,
Strategi komunikasi merupakan paduan dan perencanaan
24
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (Jakarta : Prenadamedia
Group, 2015 : 3). 25
Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi. (Jakarta : Bumi Aksara.
2004 : 65).
19
komunikasi (communication planning) dan manajemen
komunikasi (communication management) untuk mencapai
suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi
komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana
operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti kata
bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu
bergantung dari situasi dan kondisi.26
Dalam strategi komunikasi, terdapat fungsi ganda, yaitu
menyebarluaskan pesan komunikasi yang bertujuan untuk
menginformasikan, menginstruksi serta terperinci kepada
sasaran untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Kemudian
untuk menjembatani kesenjangan budaya atau dengan kata
lain fungsi ini terjadi akibat kemudahan akses terhadap
media massa yang dapat merusk moral budaya27
Tujuan strategi komunikasi dituturan oleh Wayne Pace,
Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett, yaitu yang
pertama adalah to secure understanding, memastikan
bahwa penerima pesan mengerti pesan yang diterimanya.
Dan apabila sudah dapat mengerti dan menerima, maka
yang menerima tersebut harus dijalin dan dibina (to
establish acceptance). Yang pada akhirnya setelah di
26
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008 : 29). 27
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008 : 29).
20
mengerti, kemudian dijalin atau dibina, maka selanjutnya
kegiatan dimotivasikan (to motivate action).28
4. Sifat Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi merupakan sebuah perencanaan
komunikasi yang ada didalamnya. Sifat dari strategi
komunikasi sebenarnya memiliki sifat adaptif yang dimana
kondisi dan kajiannya bersumber dari sejumlah objek dalam
bidang komunikasi. Dengan demikian, sifat dari strategi
komunikasi, yaitu :29
a. Bagian terintegrasinya dari kajian perencanaan
komunikasi.
b. Membutuhkan peran dari kredibilitas komunikator.
c. Membutuhkan setting komunikasi yang jelas.
d. Dapat digunakan sebagai salah satu proses
komunikasi dalam berbagai situasi.
e. Banyak dirasakan implementasinya dalam kajian
organisasi.
f. Memberikan manfaat yang sifatnya mengukur tingkat
efektivitas pesan tersampaikan dan dimengerti oleh
komunikan.
5. Komponen Strategi Komunikasi
Dalam keberhasilan strategi komunikasi diperlukan
adanya komponen-komponen yang terlibat di dalamnya.
Komponen strategi komunikasi, dalam praktiknya akan
28
Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2007 : 32). 29
Edi Suryadi, Strategi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2018 : 10).
21
berhubungan dengan etos dari seorang komunikan.
Komponen-komponen tersebut merupakan jawaban
terhadap pertanyaan yang sejalan dengan rumus Lasswell,
yaitu;
a. Who? (siapakah komunikatornya)
b. Says what? (pesan yang disampaikan)
c. In which channel? (media yang digunakan)
d. To whom? (siapa komunikannya)
e. With what effect? (efek apa yang diharapkan)
6. Tahapan-Tahapan Strategi
Menurut Chris Fill (1995) dalam bukunya yang berjudul
Marketing Communication, strategi komunikasi terbagi
menjadi tiga teori utama, yaitu yang pertama adalah pull
strategy, dimana strategi komunikasi pada bagian ini
difokuskan untuk meraih khalayak, yang bertujuan untuk
mengarahkan khalayak untuk dapat melihat produk,
mempertimbangkan , kemudian masuk ke dalam jaringan
perusahaan. Kemudian ada push startegy, strategi ini
mengarahkan pada terwujudnya kekuatan untuk mendorong
kesetiaan dan komitmen karyawan. Dan strategi yang
terakhir adalah profile strategy, strategi komunikasi untuk
mempertahankan image perusahaan dan prosesnya
mengarahkan pada tujuan untuk menjaga hubungan dengan
relasi dan pelanggan perusahaan.30
30
Chris Fill, Marketing Communication, (Amerika : Prentice Hall Inc.,
2005 : 256-257).
22
Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan
implementasi terhadap strategi tersebut melainkan menurut
Fred R. David, dalam strategi juga dibutuhkan evaluasi
terhadap strategi yang telah dilakukan berhasil atau tidak.
Dalam teori manajemen startegik milik David
mengemukakan tiga tahapan startegi di antaranya:
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama
dalam strategi. Dalam tahap ini para pencipta,
perumus, penkonsep harus berfikir matang mengenai
kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan
menetapkan kekuatan dan kekurangan dari dalam
perusahaan, serta menentukan sasaran yang tepat.
Menghasilkan strategi cadangan dan memilih strategi
yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi
berusaha menentukan masalah-masalah di dalam
perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis tentang
langkah-langkah yang dapat diambil untuk
keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut.31
b. Implementasi Strategi
Implementasi strategi, tahapan dimana setelah
strategi dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang
telah ditetapkan. Pelaksanaan tersebut berupa
penerapan atau aksi dari strategi.32
Strategi yang
31
Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep, (Jakarta : Prehalindo.
2002 : 3). 32
Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep, (Jakarta : Prehalindo.
2002 : 3).
23
dimaksudkan adalah strategi yang telah direncanakan
pada tahap pertama yaitu perumusan strategi. Pada
tahap ini membutuhkan komitmen serta kerjasama dari
seluruh divisi dalam perusahaan. Jika komitmen dan
kerjasama dari seluruh divisi tidak terjalin dengan baik
maka kecil kemungkinan strategi terwujud. Sebab
ujung tombak dari strategi adalah kepemimpinan
perusahaan dan budaya perusahaan yang saling
mendukung.
c. Evaluasi Strategi
Tahapan terakhir ini merupakan tahapan yang
diperlukan karena dalam tahap ini keberhasilan yang
telah dicapai dapat diukur kembali untuk penetapan
tujuan berikutnya33
evaluasi menjadi tolak ukur
berhasil atau tidak, sesuai atau tidaknya strategi yang
telah diterapkan. Maksudnya dalam tahap evaluasi dari
strategi ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab
di tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi yang
dijalankan telah benar atau masih butuh perbaikan.
Misalnya, dari strategi yang direncanakan awal belum
tentu pada saat penerapannya situasi serta kondisinya
berjalan beriringan, akan ada suatu halangan yang
menghambat.
33
Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep, (Jakarta : Prehalindo.
2002 : 3).
24
B. Tuli
1. Pengertian Tuli
Menurut Andreas Dwidjosumarto, seseorang yang tidak
atau kurang mampu mendengar suara dikatakan Tuna
rungu. Tuna rungu dibedakan menjadi dua kategori, yaitu
tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).34
Tuli
adalah terjadinya kerusakan bertaraf berat dalam indera
pendengaran seseorang sehingga tidak dapat berfungsi lagi.
Sedangkan kurang dengar (hard of hearing) adalah
terjadinya kerusakan dalam indera pendengaran seseorang,
tetapi masih dapat berfungsi untuk mendengar, baik dengan
menggunakan alat bantu dengar atau tidak.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah
tuna rungu diambil darikata ―tuna‖ dan ―rungu‖, tuna
artinya kurang dan rungu artinya pendengaran.35
Namun
menurut komunitas Tuli sendiri dipandang lebih sopan dan
mereka lebih nyaman dipanggil dengan sapaan Tuli
dibandingkan dengan Tuna rungu. Tuli dalam kedokteran
adalah kondisi fisik yang ditandai adanya penurunan atau
ketidakmampuan seseorang untuk menangkap gelombang
suara. Orang Tuli adalah yang kehilangan kemampuan
34
Somatri Sujihati, Psikologi Anak Luar Biasa (Bandung : Refika
Aditama. 2006 : 93). 35
Permanarian Somad dan Tati Hernawati. 1996. Ortopedagogik Anak
Tunarungu. Bandung:DEBIDIKBUD Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pendidikan Tenaga Guru. h. 26.
25
mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa
melalui pendengaran.36
.
2. Klasifikasi Tuli
Menurut Boothroyd, klasifikasi ketulian adalah sebagai
berikut37
:
a. Kelompok I : kehilangan 15-30 dB, mild hearing losses
atau ketulian ringan, dimana daya tangkap terhadap
suara cakapan manusia normal.
b. Kelompok II: kehilangan 31-60 dB, moderate hearing
losses atau ketulian sedang, dimana daya tangkap
terhadap suara cakapan manusia hanya sebagian.
c. Kelompok III: kehilangan 61-90 dB, serere hearing
losses atau ketulian berat, dimana daya tangkap terhadap
suara cakapan manusia tidak ada.
d. Kelompok IV: kehilangan 91-120 dB, profound hearing
losses atau ketulian sangatberat, dimana daya tangkap
terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.
e. Kelompok V: kehilangan lebih dari 120 dBt, total
hearing losses atau ketulian total, dimana daya tangkap
terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.
36
Murni Winarsih. 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam
Pemerolehan Bahasa. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. h. 23. 37
Murni Winarsih. 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam
Pemerolehan Bahasa. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. h. 23.
26
Selanjutnya Uden, membagi klasifikasi ketulian menjadi
tiga, yakni berdasar pada terjadinya ketulian, berdasarkan
tempat kerusakan pada organ pendengaran dan berdasar pada
taraf penguasaan bahasa38
.
1) Berdasarkan sifat terjadinya
1. Tuli bawaan, artinya ketika lahir anak sudah
mengalami/menyandang tuli dan indera pendengarannya
sudah tidak berfungsi lagi.
2. Tuli setelah lahir, artinya terjadinya tuli setelah anak
lahir diakibatkan oleh kecelakaan atau suatu penyakit.
2) Berdasarkan tempat kerusakan pada organ pendengaran.
a. Kerusakan pada telinga luar dan tengah, sehingga
menghambat bunyi-bunyian yang akan masuk ke dalam
telinga, disebut Tuli Konduktif.
b. Kerusakan pada telinga bagian dalam sehingga tidak
dapat mendengar bunyi atau suara, disebut Tuli Sensoris.
3) Berdasarkan taraf penguasaan bahasa.
a. Tuli pra bahasa (prelingually deaf) adalah mereka yang
menjadi tuli sebelum dikuasainya suatu bahasa (usia 1,6
tahun) artinya anak menyamakan tanda (signal) tertentu
seperti mengamati, menunjuk, meraih dan sebagainya
namun belum membentuk sistem lambang.
38
Murni Winarsih, Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam
Pemerolehan Bahasa,. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. 2007 : 23).
27
b. Tuli purna bahasa (post lingually deaf) adalah mereka
yang menjadi tuli setelah menguasai bahasa, yaitu telah
menerapkan dan memahami sistem lambang yang
berlaku di lingkungan.
Dalam berkomunikasi, penggunaan komunikasi non verbal
dapat memudahkan penyandang tuli dalam melakukan
interaksi serta mempertegas bahasa verbal yang kurang jelas.
Penggunaan bahasa isyarat dan abjad jari yang telah
dipatenkan secara internasional memudahkan penyandang tuli
dalam berinteraksi. Sehingga isi pesan yang disampaikan dapat
dengan mudah dipahami. Dalam kelompok masyarakat tuli,
budaya yang paling menonjol adalah budaya bahasa isyarat.
Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) merupakan bahasa asli
atau bahasa ibu yang biasa digunakan dalam berinteraksi.
C. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal merupakan kegiatan komunikasi
yang menggunakan bahasa isyarat atau dengan bantuan bahasa
tubuh. Pertukaran pesan tidak akan menggunakan kata-kata
seperti komunikasi verbal yang diucapkan dengan lisan, tetapi
komunikasi non verbal hanya mengunakan gerakan tubuh,
sikap tubuh, ekspresi muka dan lain sebagainya. Komunikasi
non verbal membawakan pesan pesan non linguistik dalam
prosesnya.
Komunikasi non verbal dapat diartikan sebagai
komunikasi dengan menggunakan gejala yang menyangkut
28
gerak-gerik (gesture), sikap (posture), ekspresi wajah (facial
expression), dan hal-hal yang bersifat simbolik, isyarat dan
tidak menggunakan bahasa lisan.39
Richard L.Weaver mengatakan, pada umumnya kata-kata
memicu salah satu sekumpulan alat indra, seperti pendengaran.
Sedangkan komunikasi nonverbal dapat memicu sejumlah alat
indra seperti penglihatan, penciuman, perasaan, untuk
menyebutkan beberapa hal.40
Terdapat beberapa bentuk komunikasi non-verbal seperti
kinesics berupa gerakan tubuh, paralanguage, proxemics yang
berkenan dengan penggunaan ruang, territory, artifacts,
physical appearance, chronemics berkenaan dengan
penggunaan waktu dan olfactory communication berkaitan
dengan masalah penciuman.
Kinesics atau gerakan tubuh sebenarnya merupakan suatu
abstraksi dari proses penggantian ciri-ciri suatu sistem
psikologis pengelompokan gerakan-gerakan, yang
berhubungan nyata dengan proses komunikasi dan sistem
interaksi dari kelompok sosial. Gerakan tubuh ini merupakan
perilaku non verbal, dimana komunikasi terjadi melalui
gerakan tubuh seseorang atau bagian-bagian tubuh. Gerakan
39
Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004: 28). 40
M. Budyatna, dan Ganiem, Teori Komunikasi Antar Pribadi, (Jakarta:
Kencana, 2011 :110).
29
tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, gerak isyarat,
postur atau perawakan dan sentuhan.41
D. New Media
1. Pengertian New Media
New media atau media baru adalah konsep yang
menjelaskann kemampuan media yang didukung dengan
perangkat digital yang dapat mengakses konten kapan saja,
dimana saja sehingga memberikan kesempatan bagi siapa
saja-baik penerima atau pengguna-untuk berpartisipasi
aktif, interaktif, dan kreatif terhadap umpan balik pesan
yang pada gilirannya membentuk komunitas/masyarakat
baru melalui isi media.
Pada tahun 1960, hubungan antara komputer dan seni
mulai bertumbuh secara radikal dan pada tahun 1980-an,
perusahaan Xerox menginspirasi lahirnya PC (Personal
Computer). 25 tahun setelahnya, terjadilah transformasi
yang sangat cepat dimana semua media mulai
memanfaatkan teknologi digital untuk memanipulasi
gambar dan lainnya.
Menurut Flew, media baru atau bentuk informasi digital
memiliki lima karakteristik, yaitu:42
41
M Budyatna, dan Ganiem, Teori Komunikasi Antar Pribadi, (Jakarta:
Kencana, 2011 :125 – 130). 42
Terry Flew, New Media: An Introduction (3rd Edition), (South
Melbourne : Oxford University Press, 2008: 2-3).
30
a. Manipulate. Informasi digital mudah diubah dan
diadaptasi dalam berbagai bentuk, penyimpanan,
pengiriman dan penggunaan.
b. Networkable. Informasi digital dapat dibagi dan
dipertukarkan terus-menerus oleh sebagian besar user
diseluruh penjuru dunia.
c. Dense. Informasi digital berukuran besar dapat disimpan
di ruang penyimpanan yang kecil (USB flash disk) atau
penyedia layanan jaringan (Google Drive).
d. Compressible. Ukuran informasi digital dapat diperkecil
atau dikompres dan dapat di dekompres kembali saat
dibutuhkan.
e. Impartial. Informasi digital yang disebarkan melalui
jaringan bentuknya sama dengan yang dipresentasikan
dan digunakan oleh pemiliknya.
Kecepatan informasi yang disajikan dan mudah diakses
oleh banyak orang, internet menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari keseharian kehidupan manusia. Worldstats
mencatat per 30 Juni 2018, pendudukan Asia adalah
pengguna internet terbanyak sebesar 2,062,197,366 jiwa di
dunia. Populasi penduduk Indonesia sebesar 266,794,980
jiwa, dengan pengguna internet di Indonesia mencapai
143,260,000 di Desember 2017.43
43
Https://www.Internetworldstats.Com/Stats.Htm. Diakses Pada Hari
Senin Tanggal 20 Januari 2019, Pukul 14:54.
31
2. Media sosial
Keberadaan internet memunculkan istilah media baru
(New Media) yang merupakan bentuk dari perkembangan
teknologi komunikasi. Media sosial dapat diartikan sebagai
medium di internet yang memungkinkan pengguna
mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja
sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan
membentuk ikatan sosial secara virtual.
Hafied Cangara menjelaskan bahwa, media adalah alat
atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.44
Dan pengertian media
sosial menurut Kaplan dan Haenlein adalah sekelompok
aplikasi berbasis internet yang dibagun atas dasar ideologis
dan teknologi web 2.0 yang memungkinkan terjadi
penciptaan dan pertukaran yang dihasilkan dari pengguna
konten.45
Croteau dan Hoynes mengatakan bahwa evolusi jaringan
interkoneksi universal audio, video dan komunikasi teks
yang berbasis elektronik yang semuanya telah
mengaburkan perbedaan antara komunikasi antar personal
dan massa, juga antara komunikasi publik dan privat.
Media baru berhasil mengubah makna jarak geografis,
memungkinkan peningkatan kecepatan komunkasi,
memberikan kesempatan bagi terjadinya komunikasi
44
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2007 :123). 45
Kaplan dan Haenlein, Users Of The Worlds, Unite! The Challenge And
Opportunities Of Social Media, (Bussines Horizon, 2010 : 59).
32
interaktif dan memungkinkan bentuk komunikasi yang
sebelumnya tepisah dan tumpang tindih, kini dapat
melakukan interkoneksi.46
Media sosial telah memungkinkan seseorang untuk
berbagi informasi yang telah di-update dengan orang lain.
Hubungan jarak jauh yang sebelumnya ditandai oleh
tiadanya komunikasi kini akan terus terpelihara. Singkatnya
media sosial juga membantu seeorang untuk membangun
jaringan komunitas antarpersonal yang bisa saja efektif
melintasi batas-batas fisik lingkungannya.
Media sosial memiliki karakteristik tersendiri, yaitu: 47
1. Participan, media sosial mendukung penuh kontribusi
dan feed back dari setiap orang yang tertarik.
Dukungan ini membuat batas antara media dan
audien menjadi kabur.
2. Openess, sebagai dasar media sosial terbuka untuk
feedback dan partisipasi. Hal ini memungkinkan
dilakukan voting, pemberian komentar dan berbagi
informasi jarang sekali ada halangan dalam
mengakses dan membuat konten dalam media sosial.
3. Conversation. Ketika media tradisional
mengedepankan broadcast (transmisi atau distribusi
pesan kepada audient) media sosial justru melihat
komunikasi sebagai percakapan dua arah.
46
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (Jakarta : Prenadamedia
Group, 2015 :284). 47
Anthony Mayfield, dan Michael stelzner, What is Social Media
Includes Annual Marketing Report, (T,tp,: Penerbit Crossing,2008 : 5).
33
4. Comunity, media sosial memungkinkan komunitas
untuk berkomunikasi secara tepat dan efektif.
Komunitas juga dapat berbagi common interest,
seperti kesukaannya terhadap fotografi, politik dan
TV.
5. Connectedness, sebagian besar media sosial
memungkinkan penggunanya untuk terhubung
dengan siapapun.
3. YouTube
Youtube merupakan salah satu platform media sosial yang
digunakan untuk berbagi konten video yang tengah populer
pada saat ini. Hampir semua penggunanya berlomba-lomba
untuk membuat konten menarik di Youtube. Situs yang
menyediakan informasi dalam bentuk video ini disediakan
untuk para penggunanya menonton langsung dan
berpartisipasi langsung untuk memberikan informasi
keseluruh dunia dengan mengunggah video informasi ke
server Youtube.48
Youtube didirikan oleh tiga mantan karyawan Paypal
yaitu Steve Chen, Chad Hurley dan Jawed Karim pada
bulan februari 2005 ini memiliki banyak konten yang dapat
dinikmati para penggunanya. Konten-konten tersebut
berasal dari penggunanya yang menggungah videonya ke
Youtube.49
Berbagai jenis konten pun tersedia, seperti film,
48
Adi Baskoro, Panduan Praktis Searching di Internet (Jakarta : PT.
TransMedia, 2009: 58). 49
https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube (diakses pada tanggal 20 Maret
2019 pukul 20.18 WIB).
34
olahraga, kuliner, kesehatan, kecantikan, pendidikan dan
lain sebagainya. Para penggunanya dapat memuat,
menonton dan berbagi klip video secara gratis.
Youtube memiliki misi memberikan kebebasan untuk
menyampaikan pendapat dan menunjukkan dunia kepada
setiap orang. Kebebasan berekspresi, kebebasan
mendapatkan informasi, kebebasan menggunakan peluang,
dan kebebasan memiliki tempat berkarya menjadikan empat
dasar kebebasan dalam berekspresi di Youtube.50
E. Kerangka Berfikir
50
https://www.youtube.com/intl/id/yt/about (diakses pada tanggal 20
Maret 2019 pukul 20.20 WIB).
Quran Indonesia
Project
Strategi
Komunikasi
Al-Quran dalam
bahasa Isyarat
Perumusan Strategi
Implementasi Strategi
Evaluasi Strategi
35
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Komunitas Quran Indonesia Project
Quran Indonesia Project awalnya adalah sebuah project
kebaikan, yang didirikan oleh anak muda bernama Archie Wirija,
Pasha Chrismansyah dan Narendra Pawaka. Quran Indonesia
Project ini merupakan inisiatif anak muda untuk berbagi nilai al-
Qur'an melalui rekaman audio berisi bacaan ayat dalam bahasa
Arab, Indonesia & Inggris yang dapat diunduh gratis.
Sejak Ramadhan 2015, Quran Indonesia Project yang dikenal
dengan sebutan QuranIDproject hadir mengajak anak muda agar
lebih tertarik kepada kitab suci al-Qur'an melalui rekaman audio
ayat al-Qur'an dalam bahasa Arab, Indonesia & Inggris yang
melibatkan lebih dari 300 kontributor.
Dalam melakukan rekaman audio ayat al-Quran, Quran
Indonesia Project tidak hanya mengajak para artis dan public
figure Indonesia, tapi dibuka pula kesempatan untuk para anak-
anak muda Indonesia dengan mendaftarkan diri untuk menjadi
kontributornya.
Visi dari Quran Indonesia Project adalah untuk memudahkan
akses masyarakat terhadap al-Qur'an & terjemahannya melalui
teknologi modern yang dekat dengan keseharian mobilitas
generasi produktif yang dinamis. Sejalan dengan misinya yaitu
al-Qur'an untuk semua dan al-Qur'an menembus jarak dan waktu,
Menyampaikan nilai al-Qur'an pada lebih banyak generasi
produktif di era globalisasi yang dinamis dengan memanfaatkan
36
perkembangan teknologi dalam memahami arti bacaan al-
Qur'an.51
Terdapat juga nilai-nilai dasar dalam Quran Indonesia Project ini,
yaitu Kebersamaan, Quran Indonesia Project ini ingin mengajak
untuk memahami ayat Qur‘an bersama. Modern, berpikiran maju
& berkembang berlandaskan nilai Islam. Ramah, berbagi
keramahan Islam yang terbuka & bersahabat. Dan Positif,
menyebarkan energi damai yang harmonis keseluruh dunia. 52
Melalui platform media sosial Youtube, Quran Indonesia
Project berbagi kepada sesama dengan berbagai macam konten
yang disajikan. Terhitung pada bulan Maret 2019, Quran
Indonesia Project telah memiliki 11 ribu subscribers. Dan akun
Youtube yang dibuat sejak gustus 2014 ini, telah menggunggah
104 video yang terdiri dari 9 playlist dengan berbagai macam
jenis konten yang disajikan.
Gambar 3.1
Laman Youtube Quran Indonesia Project
51
https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul
18.30 WIB. 52
https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul
18.30 WIB.
37
Quran Indonesia Project juga memberikan kemudahan kepada
penyandang Tuli untuk bisa mengakses bacaan al-Quran dalam
bahasa isyarat. Quran Indonesia Project ini juga memiliki playlist
YouTube #QuranIDprojectISYARAT, yaitu rekaman visual
bacaan al-Qur'an dengan menggunakan bahasa isyarat guna
mempermudah akses penyandang Tuli dalam memahami bacaan
al-Quran. Pada tanggal 17 Maret 2018 lalu
#QuranIDprojectISYARAT ini resmi diluncurkan.
Gambar 3.2
Laman Playlist #QuranIDprojectISYARAT
Program ini merupakan program pengembangan materi
pembelajaran agama Islam secara kaffahulfitrah (utuh dan jernih)
dengan menggunakan bahasa isyarat yang inovatif, kreatif dan
dapat diakses dengan mudah untuk penyandang tuli. Dalam
program ini, Qur‘an Indonesia Project ini berkolaborasi dengan
The Little Hijabi Home schooling untuk memberikan akses
pembelajaran agama Islam dan al-Qur‘an dalam bahasa isyarat
untuk pertama kalinya di Indonesia. #QuranIDprojectISYARAT
telah menggunggah empat video pembacaan surah al-Quran dan
satu video Adzan yang menampilkan visualisasi tulisan dalam
bahasa Arab, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta terjemahan
dari penerjemah bahasa isyarat.
38
Gambar 3.3
Video unggahan dalam playlist #QuranIDprojectISYARAT
B. Struktur Organisasi Quran Indonesia Project
Gambar 3.4
Struktur Organisasi Quran Indonesia Project
39
BAB IV
DATA TEMUAN
Gambar 4.1
Logo Quran Indonesia Project
Quran Indonesia Project sebuah organisasi non profit yang
memiliki sasaran membuat al-Quran yang dapat diakses untuk
semua orang. Memiliki visi untuk memudahkan akses masyarakat
terhadap al-Qur'an & terjemahannya melalui teknologi modern
yang dekat dengan keseharian mobilitas generasi produktif yang
dinamis, yang sejalan dengan misinya yaitu al-Qur'an untuk
semua dan al-Qur'an menembus jarak dan waktu, Menyampaikan
nilai al-Qur'an pada lebih banyak generasi produktif di era
globalisasi yang dinamis dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi dalam memahami arti bacaan al-Qur'an.53
Quran Indonesia Project yang didirikan oleh Archie Wirija,
Pasha Chrismansyah dan Narendra Pawaka sejak Ramadhan
tahun 2015 ini, terinspirasi dari surah al-A‘raf ayat 204 :
53
https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul
18.30 WIB.
40
―Apabila dibacakan Quran, Maka dengarkanlah‖. Di zaman
sekarang ini, audio menjadi salah satu alat bantu untuk
mempermudah dalam memperoleh informasi dan dapat dilakukan
juga ketika sedang melakukan pekerjaan lain, maka dari itu sesuai
dengan visi dan misinya Quran Indonesia Project ingin
mempermudah juga dalam mengakses makna al-Quran dalam
bahasa Indonesia yang berbasis audio. Archie sebagai founder
dari Quran Indonesia Project ini merencanakan strategi untuk
pembuatan proyek al-Quran yang berbasis audio dan dapat
diakses dengan mudah melalui gawai pintar.
“karena kita kadang dalam kehidupan di kota-kota
besar yang serba mobile dengan audio itu sangat
membantu. Akhirnya saya berfikir, kalo ingin
mendengarkan al-Quran dengan bahasa yang kita
mengerti dan media audio, itu bisa didengarkan kapan
saja dan dimana saja. Karena biasanya kita baru
punya waktu untuk membuka al-Quran di waktu habis
solat subuh dan setelah solat isya, disela-sela itu kita
sudah sibuk dengan deadline kerjaan dan
sebagainya”54
Dalam memulai langkahnya Quran Indonesia Project mulai
merumuskan startegi dan melakukan riset. Pada tahun pertama
berdiri, Quran Indonesia Project mulai merumuskan ide untuk
melakukan pengumpulkan rekaman audio al-Quran satu persatu.
54
Wawancara Archie Wirija di Inspigo | Ramadhan dan Qur‘an Indonesia
Project https://ww.inspigo.id/audio/
41
Archie berkolaborasi dengan Pasha Chrismansyah dan
Narendra Pawaka yang menjadi tim desain audio dalam proyek
ini. Perekaman audio bacaan al-Quran mulai dikumpulkan dengan
mengajak teman-teman terdekatnya hingga sekarang rekaman
audio yang membacakan sebanyak 6.236 ayat al-Quran tersebut
telah rampung dibacakan.
Perumusan
Pembentukan Awal
Quran Indonesia
Project
Dengan
Menentukan
Strategi Dalam
5w+1h
WHAT Proyek audio al-Quran
berbahasa Indonesia
WHY
Karena di belum ada dan
ingin memahami makna al-
quran dengan mudah
melalui audio yang dapat
diakses dimana saja dan
kapan saja
Membentuk tim
Mencari talent yang
akan membaca alquran
Mencari supervisor /
ustadz untuk
mendampingi dalam
prosesnya
WHO
Kolaborasi dan eksekusi HOW
Tempat perekaman /
studio rekaman
Media sosial yang
digunakan untuk
membagi hasilnya
WHERE
Dikerjakan sejak tahun
2015 - selesai WHEN
42
“idenya langsung saya tulis, disatu kertas 5W+1H nya
saya tulis. Ide itu harus di dokumentasikan, karena
terkadang ide itu menguap bagai udara. Harus ditulis,
then you can share it with anyone that you feel
relateable with this subject. Setelah saya tulis itu,
idenya saya kirim ke sahabat saya, Pasha
Chrismansyah dan Narendra Pawaka. Teman kampus
saya, kita sama-sama kuliah musik. Mereka ambil
sound design dan saya performing arts production
management.”55
Proses perekaman audio al-Quran dalam 3 bahasa (bahasa arab,
bahasa inggris dan bahasa indonesia) yang dilakukan Quran
Indonesia Project ini memakan waktu kurang lebih 4 tahun.
Dalam proses perekamannya, Quran Indonesia Project memiliki
436 kontributor yang membacakan 6.236 ayat yang terdiri dari
100 orang public figure dan 336 orang lainnya masyarakat umum
yang mendaftar untuk menjadi kontributor dalam proyek
perekaman audio al-Quran ini. Setiap kontributor dibebaskan
memilih ayat atau tema yang dibacakan. Dalam proses
perekamannya setiap kontributor akan ditemani oleh ustad agar
pelafalan dan pembacaan tajwidnya benar.
Salah satu strategi dari Quran Indonesia Proejct dalam
menjangkau khalayaknya adalah dengan berkolaborasi bersama
100 public figure. Quran Indonesia Project ingin menyampaikan
al-Quran yang bisa diterima oleh semua khalayak terutama anak-
anak muda yang juga sangat dekat dengan teknologi zaman
sekarang. Afgan, Raisa, RAN, Tulus, Rossa, Dewi Sandra, dan
beberapa public figure diikut sertakan dalam proyek ini. Seperti
55
Wawancara Pribadi dengan Archie Wirija, Jakarta, 10 April 2019.
43
halnya Afgan yang membacakan surat al-Fatihah dan Raisa
membacakan surat penutup, yaitu surat an-Nas.
“Kalo perekrutan artis dan public figure itu dari
teman-teman saya sendiri. Awalnya memang itu
strategi komunikasinya bagaimana bisa menyampaikan
al-Quran yang bisa diterima anak muda. Mungkin kalo
teman teman dipesantren sudah dekat ya. Tapi kalo di
lingkungan saya di jakarta selatan anak anak muda
yang “begitulah” kalo disampaikan dengan nada keras
dan intimidatif atau suara yang tinggi itu kurang bisa
diterima. Jadi caranya dengan ajakin teman-teman
mereka atau figur figur yang relateable. Awalnya dari
situ, lama-lama teman teman artis ngajakin teman
teman lainnya.“56
Allah SWT turunkan al-Quran untuk semua umatnya, tanpa
terkecuali. Pada umumnya, orang dapat dengan mudah
mengakses untuk mempelajari al-Quran. Seperti halnya di era
keberlimpahan teknologi pada saat sekarang ini, hanya dengan
mencari surat apa yang diingin dibacakan atau didengarkan, kita
dapat mengaksesnya dengan mudah melalui internet. Dalam
memahami al-Quran pula kita dapat dengan mudah mengikuti
kajian-kajian yang tersedia di masjid-masjid atau tempat tempat
pendidikan yang khusus untuk mempelajari ilmu agama.
Tapi tidak mudah untuk penyandang Tuli mendapatkan akses
yang sama dalam mempelajari Islam dan al-Quran. Karena ketika
mereka mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian-kajian Islam,
mereka tidak mengerti apa isi pembahasan yang dibicarakan
dalam forum tersebut. Dibutuhkan penerjemah dalam bahasa
isyarat atau juru bahasa isyarat. Karena bahasa isyarat merupakan
56
Wawancara Pribadi dengan Archie Wirija, Jakarta, 10 April 2019.
44
bahasa ibu dan alat komunikasi untuk Tuli. Seperti yang
disampaikan oleh Galuh Sukmara, seorang edukator Tuli dan
pendiri The Little Hijabi Homeschooling, melalui wawancaranya
dengan Narasi TV, beliau menuturkan bahwa Tuli bukan
merupakan sebuah kecacatan, tapi sebuah anugerah yang
memiliki identitas budaya khusus yaitu bahasa isyarat.
“Tuli bukan sebuah kecacatan, tapi sebuah anugerah
yang ditunjukkan identitasnya lewat bahasa isyarat” 57
Pada tahun ke-4 Quran Indonesia Project berdiri, Archie Wirija
bertemu dengan Surya Sahetapy. Seorang aktivis Tuli yang aktif
memperjuangkan hak-hak kaum Tuli dan disabilitas. Seperti yang
sampaikan oleh Surya Sahetaphy dalam artikel yang
dipublikasikan oleh The New York Times, Surya sebagai aktivis
tuli merasa bingung bagaimana bisa membantu penyandang tuli
lainnya untuk mendapatkan akses dalam mempelajari Islam.
―My deaf friends and I felt depressed because we didn’t
have any way to help other deaf people to access
Islam”58
Perumusan awal untuk pembentukkan
#QuranIDprojectISYARAT mulai difikirkan secara matang.
Dituturkan oleh Archie bahwa proyek ini juga terisnpirasi dari
masjid Nabawi di Madinah, dimana terdapat satu bagian di lantai
2 masjid yang dikhususkan untuk Tuli dapat mengikuti kegiatan
57
Wawancara Galuh Sukmara di Narasi TV, Lahir dan Tumbuh Tuli
Tanpa Teman Berbahasa Isyarat | Narasi People
https://www.youtube.com/watch?v=L9DKOdm7UFI 58
Wawacara Surya Sahetapy di Newyork Times, For These Muslims,
Learning the Quran Starts With YouTube.
https://www.nytimes.com/2019/05/08/world/asia/indonesia-quran-sign-
language.html
45
khutbah dan ceramah yang disediakan penerjemah kedalam
bahasa isyarat. Archie sebagai produser dari Quran Indonesia
Project mencoba untuk berkolaborasi dengan Surya Sahetapy dan
merekam visual peragaan surat Al-fatihah dalam bahasa isyarat.
“Dan ternyata kata Surya ada bahasa isyarat Arabnya
untuk Al-Quran, di masjid Nabawi dilantai 2 nya ada
section khusus untuk teman tuli dengan bahasa isyarat.
Disitu saya berfikir berarti di Indonesia bisa juga
merekam al-Quran dengan bahasa isyarat. Akhirnya
kita coba rekam visual, karena sebelumnya audio dan
yang project ini visualnya bahasa isyarat Arabnya Al-
fatihah yang diperagakan oleh Surya dan digabungkan
dengan audio projectnya yang sebelumnya sudah
direkam oleh QuranIDProject.”59
Pada tahun 2018, Quran Indonesia Project mengenalkan
#QuranIDProjectIsyarat. Rekaman visual bacaan al-Qur‘an
dengan menggunakan bahasa isyarat guna mempermudah akses
penyandang tuli dalam memperoleh ilmu agama Islam. Quran
Indonesia Project yang sebelumnya telah memiliki program
perekaman audio al-Quran yang mudah di akses melalui gawai
pintar, kini dikembangkan dengan pembacaan al-Quran dengan
bahasa isyarat secara visual. Dalam program ini, Qur‘an
Indonesia Project ini berkolaborasi dengan The Little Hijabi
Home schooling, sebuah rumah belajar untuk anak-anak
penyandang Tuli yang menerapkan metode dimana bahasa isyarat
menjadi bahasa pengantarnya. Sekolah ini didirikan oleh Galuh
Sukmara pada Juli 2013.
59
Wawancara Pribadi dengan Archie Wirija, Jakarta, 10 April 2019.
46
#QuranIDprojectISYARAT dalam prosesnya akan didukung
pula dengan program Cahaya Dalam Sunyi, yaitu program
pengembangan materi pembelajaran agama Islam secara
kaffahulfitrah (utuh dan jernih) dengan menggunakan bahasa
isyarat yang inovatif, kreatif dan dapat diakses dengan mudah
untuk penyandang Tuli.
Untuk memperkenalkan proyek #QuranIDprojectISYARAT
dan berbekal misi menginspirasi sesama untuk membuat karya
positif, Quran Indonesia Project memulainya dengan
memproduksi serial film dokumenter pendek tentang kisah
inspiratif dari berbagai sosok tentang kekuatan ayat al-Qur‘an
yang berdampak pada kehidupannya, dengan tajuk Cerita dari
Satu Ayat. Pada episode perdana serial ini berjudul ―Mendengar
dengan Tahmid‖ tentang Surya Sahetapy, seorang Tuli yang
melawan keterbatasannya dengan semangat surat Al-Fatihah ayat
dua, dan membagi rasa syukurnya dengan memperjuangkan hak-
hak teman Tuli lainnya, karya Muthia Zahra Feriani sebagai
sutradara dan penulis naskah.
“kita buatkan film pendek yang seriesnya “cerita dari
satu ayat” yang pertama tentang surya dan disitu dia
menceritakan tentang bagaimana susahnya teman tuli
mendapatkan akses untuk mempelajari agama kita
ceritakan di video tersebut. Dari video ini kita ingin
masyarakat bisa tergerak supaya bisa peduli dengan
teman teman disabilitas.”
Peluncuran video rekaman visual bacaan Al-Qur‘an dengan
menggunakan bahasa isyarat dan film Cerita dari Satu Ayat
―Mendengar dengan Tahmid‖ ditayangkan perdana dalam acara
‖Temu Kontributor Rekaman QuranIDproject & Komunitas Tuli‖
47
yang disponsori oleh Wardah. Bertempat di Ice Palace, Lotte
Avenue Kuningan. Turut hadir pula Dewi Sandra dan Afgan
sebagai perwakilan kontributor rekaman audio QuranIDproject,
Surya Sahetapy sebagai aktivis Tuli dan juga kontributor yang
menjurubahasakan isyarat surat Al-Fatihah yang sebelumnya
telah dibacakan oleh Afgan pada proyek
#QuranIDprojectISYARAT, serta Galuh Sukmara, edukator Tuli
pendiri rumah belajar The Little Hijabi Homeschooling yang juga
bekerja sama dalam produksi ini.
“Talkshow, waktu itu kita ambil dua key opinion
leadernya dari QuranIDproject, afgan dan dewi
sandra, dan aktivis tuli yaitu surya dan bunda galuh.
Waktu itu kita talkshow ber 5 membahas tentang akses
disabilitas dalam memperoleh informasi agama. Disitu
jadinya teman Tuli dan kontributor tau
permasalahannya apa dan penyelesaian solusinya apa.
Waktu itu solusinya adalah permasalahan teks dan
bahasa isyarat didalam video dan lain-lain. Dihari itu
juga kita mencanangkan campaign bertajuk cahaya
dalam sunyi. Itu bekerjasama dengan dompet duafa,
the little hijabi homeschooling dan QuranIDproject.
Dari bulan April sampai Juli, kita menggalang dana
untuk membuat materi pembelajaran agama islam
dengan bahasa isyarat, itu kisah dalam isyarat.”60
Acara ‖Temu Kontributor Rekaman QuranIDproject &
Komunitas Tuli‖ ini, menjadi salah satu strategi komunikasi dari
Quran Indonesia Project untuk melebarkan jangkauan
khalayaknya dan memperkenalkan #QuranIDprojectISYARAT
dengan misi membantu penyandang Tuli dan berkebutuhan
60
Wawancara Pribadi dengan Archie Wirija, Jakarta, 10 April 2019.
48
khusus untuk mengendali dirinya dan menemukan hikmah untuk
mencari jalan pulang kepada Allah SWT.
―Jadi itu adalah strategi komunikasi. Jadi sekarang di
instagram itukan menggunakan Key Oppinion Leader
(KOL) yang kita gerakan untuk menyuarakan aksi
sosial atau campaign. Nah kalo QuranIDproject
caranya kontributor kita, kita libatkan dan mereka
akan dengan sendirinya menyebarkan. itu starteginya
dalam menyebarkan campaign kita”61
Pada April hingga Juni 2018, Quran Indonesia Project
berkolaborasi dengan The Little Hijabi Homeschooling untuk
membuat program edukasi ―Cahaya Dalam Sunyi‖, sebuah
pengembangan materi pembelajaran agama Islam secara
kaffahulfitrah (utuh dan jernih) dengan menggunkan bahasa
isyarat yang inovatif, kreatif, dan aksesibel untuk tuli. Dalam
mewujudkan program ini, Quran Indonesia Project mengajak
masyarakat luas berkontribusi melalui penggalangan dana
bersama Dompet Dhuafa agar memudahkan Tuli mendapat akses
informasi dan edukasi tentang agama Islam.
Untuk mendukung program edukasi tersebut Quran Indonesia
Project memproduksi sebuah lagu dan dua video klip Takbir Hari
Raya yang berjudul ―Cahaya Dalam Sunyi‖ yang diproduseri
oleh Archie Wirija, Rilla Lusiana dan Ifa Fachir. Lagu yang
ditulis oleh Archie Wirija dan Rilla Lusiana ini melibatkan
penyandang Tuli yang mengekspresikan lagu Takbiran dalam
bahasa isyarat. Hal ini Archie Wirija, Rilla Lusiana digambarkan
oleh lirik dan video klip lagu tersebut yang menyuarakan suara
hati teman Tuli mengenai perasaannya di hari lebaran. Dimana
61
Wawancara Pribadi dengan Archie Wirija, Jakarta, 10 April 2019.
49
dengan keterbatasan pendengaran yang dimiliki, mereka tetap
dapat merayakan takbiran bersama. Dimulai dengan kebersamaan
di hari lebaran, lagu dan video klip ini diharapkan dapat menjadi
penggerak bagi masyarakat agar lebih peduli untuk belajar
berkomunikasi dengan Tuli melalui bahasa isyarat dan mulai
membuka akses agama seperti menyediakan juru bahasa isyarat
pada ceramah di masjid, atau teks di video kajian Islam.
Video klip ―cahaya dalam sunyi‖ juga diproduseri oleh Archie
Wirija dan Rilla Lusiana dan disutradarai oleh Muthia Zahra
Feriani. Video clip ini dibuat dengan dua versi. Video klip
pertama, merupakan video klip dengan konsep teatrikal yang
diekspresikan oleh beberapa komunitas Tuli, salah satunya adalah
The Little Hijabi Homeschooling. Dalam video ini menyalurkan
ekspresi rasa bersyukurnya penyandang Tuli yang telah
dianugerahkan oleh Allah bahasa isyarat sebagai keunikan
budayanya. Dan untuk video klip kedua dengan lagu yang sama,
memiliki konsep dimana 25 penyanyi pengisi suara pada lagu ini
menyanyikan dan memperagakan lirik lagunya dalam bahasa
isyarat.
“karena medium audio visual harusnya kita bisa lebih
untuk menyuarakan sesuatu dan menyampaikan pesan,
maka saya fikir lagi, saya kumpulkan lagi ide lagi.
Saya bikin dua konsep untuk pembuatan video clip
cahaya dalam sunyi. Yaitu yang satu adalah teman
teman tuli akan ada di atas panggung dan yang satu
lagi adalah teman-teman artis mengisyaratkan lirik
yang dinyanyikan”62
62
Wawancara Muthia Zahra Feriani di Filantropi | Archie Wirija - Quran
Indonesia Project Eps. 66, Tayang 6 Juli 2018, https://youtu.be/3Y1OUa4r9sU
diakses pada tanggal 12 April 2019 pukul 07.00 WIB.
50
Kolaborasi kampanye ini merupakan salah satu Strategi Quran
Indonesia Project dalam menggapai visinya yaitu untuk
memudahkan akses masyarakat terhadap al-Qur‘an dan
terjemahannya, yang dimana penyandang Tuli di Indonesia
sangat membutuhkan akses terhadap pendidikan agama Islam dan
Quran Indonesia Project mengajak masyarakat luas untuk turut
andil dalam program ini. Masyarakat dapat memberikan donasi
untuk pendanaan program materi pembelajaran tersebut melalui
platform penggalangan dana secara online di kitabisa.com atau
bawaberkah.org.
Pembentukan
awal Quran
Indonesia
Project
Pembuat
an
proyek
audio al-
Quran
dalam 3
bahasa
Video clip takbir
hari raya ―Cahaya
Dalam Sunyi―
Perekaman
program
video al-
quran dalam
bahasa
isyarat
Film
dokumenter
―Cerita Dari
Satu Ayat‖
51
Sejak 17 Maret 2018, program #QuranIDprojectIsyarat ini
telah menghasilkan 4 video surah al-Quran dan 1 video Adzan
dalam bahasa Isyarat. Video pertama yang diunggah pada 23 Mei
2018 ini adalah surat al-Fatihah audionya dibacakan oleh Afgan
Syahreza dan visualnya diisyaratkan oleh Surya Sahetapy dalam
bahasa isyarat arab. Video ini telah ditonton sebanyak 15.000 kali
di YouTube.63
Video kedua diunggah pada tanggal 8 september
2018 ini adalah surat an-Nas yang visualnya diisyaratkan oleh
Annisa Rahmania dan audionya dibacakan oleh Raisa Andriana.
Video ini telah ditonton sebanyak 1.840 kali di YouTube.64
Pada
hari yang sama Quran Indonesia Project juga menggungah video
ketiga yaitu surah al-Falaq yang audionya dikumandangkan oleh
Febrian Nindyo dan visual diisyaratkan oleh Joan Nurhalim.
Video ini telah ditonton sebanyak 922 kali di YouTube.65
Video
keempat diunggah pada 9 september 2018 adalah surat al-Ikhlas
yang audionya dibacakan oleh Gita Gutawa dan visualnya
diisyaratkan oleh Adhika Hario. Video ini telah ditonton
sebanyak 1.521 kali di YouTube.66
Video kelima diunggah pada
13 september 2018 adalah adzan berbahasa isyarat. Visual video
63
https://youtu.be/kTGzCA0uOME diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB. 64
https://youtu.be/YJI7S9G5C1s diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB. 65
https://youtu.be/DHqCxN9xu1Y diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB. 66
https://youtu.be/YJI7S9G5C1s diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB.
52
ini diisyaratkan oleh Bagus Tridea Putra dan audio
dikumandangkan oleh Archie Wirija.67
Semua teks Bahasa Arab dalam program ini diambil dari
Quran.com, teks Bahasa Indonesia diambil dari Mushaf Standar
Indonesia Departemen Agama Republik Indonesia dan untuk teks
Bahasa Inggris diambil dari Quran.com, Sahih International.
Untuk bahasa isyarat yang digunakan dalam program ini
menggunakan Bahasa Isyarat Arab, Quran Indonesia Project
mengikuti arahan dari Galuh Sukmara, edukator Tuli The Little
Hijabi Homeschooling, yang merujuk kepada organisasi Tuli
international yaitu Global Deaf Muslim.
“Jadi yang kita bawakan dalam QuranIDIsyarat itu
bahasa isyarat arab. Yang kita dapatkan arahannya
dari bunda galuh. Bunda Galuh mendapatkannya dari
teman teman dari organisasi Tuli internasional yaitu
Global Deaf Muslim yang referensinya dari Saudi
Arabia. Jadi kalau yang dilihat teman teman itu bukan
BISINDO (bahasa isyarat indonesia) atau terjemahan
arti yang diisyaratkan.”68
Pada program #QuranIDprojectISYARAT ini rekaman audio
yang sebelumnya telah dilakukan oleh Quran Indonesia Project
dikembangkan menjadi rekaman audio visual. Proses produksi
perekaman visualnya, talent yang mengisyaratkan ayat-ayat
tersebut merupakan para edukator dan aktivis Tuli. Dalam
berkomunikasi dan mengawasi gerakan yang akan diisyaratkan
oleh talent, disediakan juru bahasa isyarat dan guru Tuli. Untuk
aktivis Tuli yang memperagakan isyarat pada surat al-fatihah dan
67
https://youtu.be/_RO3WeYaKT8 diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB 68
Wawancara Pribadi dengan Archie Wirija, Jakarta, 10 April 2019.
53
an-nas, sebeulmnya mendapat pelatihan terlebih dahulu dari
Galuh Sukmara. Sedangkan untuk 3 talent lainnya merupakan
guru tuli yang menjadi tenaga pengajar dari sekolah the Little
Hijabi Homeschooling. Dan mereka telah mengajarkan surat-
surat tersebut dalam bahasa isyarat untuk anak-anak Tuli yang
belajar disana.
54
BAB V
PEMBAHASAN
A. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi menurut Effendy, dalam buku berjudul
Dinamika Komunikasi menyatakan bahwa, Strategi komunikasi
merupakan paduan dan perencanaan komunikasi (communication
planning) dan manajemen komunikasi (communication
management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai
tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan
bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam
arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-
waktu bergantung dari situasi dan kondisi.69
Quran Indonesia Project sebagai sebuah organisasi non profit
juga memiliki visi dan misi yang menjadi tujuan dari strategi
komunikasinya. Memiliki visi untuk memudahkan akses
masyarakat terhadap al-Qur'an & terjemahannya melalui
teknologi modern yang dekat dengan keseharian mobilitas
generasi produktif yang dinamis, yang sejalan dengan misinya
yaitu al-Qur'an untuk semua dan al-Qur'an menembus jarak dan
waktu, Menyampaikan nilai al-Qur'an pada lebih banyak generasi
produktif di era globalisasi yang dinamis dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi dalam memahami arti bacaan al-
69
Onong Uchjana Effendy, 2008, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, hal.29.
55
Qur'an.70
Ini sejalan dengan fungsi ganda dari strategi
komunikasi, yaitu menyebarluaskan pesan komunikasi yang
bertujuan untuk menginformasikan, menginstruksi serta terperinci
kepada sasaran untuk mendapatkan hasil yang terbaik, dan untuk
menjembatani kesenjangan budaya.71
Keberhasilan strategi komunikasi diperlukan adanya
komponen-komponen yang terlibat di dalamnya. Komponen
strategi komunikasi, dalam praktiknya akan berhubungan dengan
etos dari seorang komunikan. Komponen-komponen tersebut
merupakan jawaban terhadap pertanyaan yang sejalan dengan
rumus Lasswell, yaitu;
1. Who? (siapakah komunikatornya)
2. Says what? (pesan yang disampaikan)
3. In which channel? (media yang digunakan)
4. To whom? (siapa komunikannya)
5. With what effect? (efek apa yang diharapkan)
Dalam menyampaikan pesan, Quran Indonesia Project
berkolaborasi dengan beberapa Public figure Indonesia dan
aktivis Tuli dalam pelaksanaan program
#QuranIDProjectISYARAT. #QuranIDProjectISYARAT
merupakan program pengembangan materi pendidikan Islam
yang mana difokuskan kepada visualisasi dari gerakan al-Quran
dalam bahasa isyarat yang dimana Quran Indonesia Project juga
bekerjasama dengan sekolah The Little Hijabi Homeschooling.
70
https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul
18.30 WIB 71
Onong Uchjana Effendy, 2008, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, hal.29.
56
Dalam proses penyebarannya, Quran Indonesia Project
menggunakan media sosial Youtube sebagai media pengantar
pesannya. Karena Youtube sangat mudah diakses oleh semua
orang dan semua kalangan. Termasuk audience khusus yang
diinginkan oleh Quran Indonesia Project dalam setiap
programnya.
“Karena platform ini bisa diakses banyak orang, baik
teman teman tuli, teman dengar, bahkan teman teman
tuna netrapun juga bisa mendengarkan audionya.”72
Tujuan strategi komunikasi dituturan oleh Wayne Pace, Brent
D. Peterson dan M. Dallas Burnett, yaitu yang pertama adalah to
secure understanding, memastikan bahwa penerima pesan
mengerti pesan yang diterimanya. Dan apabila sudah dapat
mengerti dan menerima, maka yang menerima tersebut harus
dijalin dan dibina (to establish acceptance). Yang pada akhirnya
setelah di mengerti, kemudian dijalin atau dibinda, maka
selanjutnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action).73
Dalam
hal ini, Quran Indonesia Project menyadari bahwasanya tidak
mudah untuk memastikan bahwa penerima pesan (audience)
dapat mengerti dan memahami langsung pesan yang ingin
disampaikan. Karena tidak semua Tuli dapat langsung mengerti
dan memahaminya. Maka dari itu Quran Indonesia Project dalam
menyampaikan pesannya dengan menggunakan Komunikasi non
verbal, yaitu bahasa isyarat. Komunikasi non verbal merupakan
kegiatan komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau
72
Wawancara Pribadi dengan Archie Wirija, Jakarta, 10 April 2019. 73
Onong Uchjana Effendy, 2007. Komunikasi Teori dan Praktek,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal.32.
57
dengan bantuan bahasa tubuh. Pertukaran pesan tidak akan
menggunakan kata-kata seperti komunikasi verbal yang
diucapkan dengan lisan, tetapi komunikasi non verbal hanya
mengunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, ekspresi muka dan lain
sebagainya. Komunikasi non verbal membawakan pesan pesan
non linguistik dalam prosesnya. Quran Indonesia Project dalam
program #QuranIDprojrctISyarat, menyampaikan al-Quran
menggunakan bahasa isyarat guna membantu penyandang Tuli
dalam mengakses dan memahami makna tersebut. Walaupun para
penyandang Tuli di Indonesia belum semuanya mendapatkan
pendidikan belajar bahasa isyarat, Quran Indonesia Project
berusaha untuk membantu memberikan pemahaman pemahaman
dasar kepada audiencenya seperti apa bahasa isyarat itu dan
diberikan penerjemahan berupa teks bahasa Indonesia.
“Itulah pentingnya teks bahasa indonesia, harapannya
setidaknya mereka bisa sedikit mengerti bagaimana
gerakan dan maksudnya. Seperti gerakan
alhamdulillah. Walaupun memang kita tau, tidak
mungkin serta merta mereka mengenal secara holistik.
Tapi setidaknya mereka a step forward dari yang
sebelumnya mereka gatau surat an-nas itu kenapa
membahas tentang manusia, kenapa 6 ayat dan lainya.
Sebenarnya kita itu tidak serta merta mengajarkan
semua teman tuli tapi setidaknya kita memulai langkah
siapa tau nanti ada yang mau melanjutkan lagi setelah
kita.”74
Menurut Chris Fill (1995) dalam bukunya yang berjudul
Marketing Communication, strategi komunikasi terbagi menjadi
tiga teori utama, yaitu yang pertama adalah pull strategy, dimana
74
Wawancara Pribadi dengan Archie Wirija, Jakarta, 10 April 2019.
58
strategi komunikasi pada bagian ini difokuskan untuk meraih
khalayak, yang bertujuan untuk mengarahkan khalayak untuk
dapat melihat produk, mempertimbangkan, kemudian masuk ke
dalam jaringan perusahaan. Kemudian ada push startegy, strategi
ini mengarahkan pada terwujudnya kekuatan untuk mendorong
kesetiaan dan komitmen para pekerja. Dan strategi yang terakhir
adalah profile strategy, strategi komunikasi untuk
mempertahankan image perusahaan dan prosesnya mengarahkan
pada tujuan untuk menjaga hubungan dengan relasi dan
pelanggan perusahaan.75
Pull strategy yang digunakan dalam memperkenalkan proyek
#QuranIDprojectISYARAT ini, Quran Indonesia Project
meluncurkan proyek rekaman takbiran dengan berkolaborasi
dengan beberapa Key Opinion Leader yang memiliki pengaruh
dan pengikut yang besar di masyarakat.
Seperti halnya public figure yang sebelumnya telah dikenal
luas di masyarakat dan juga para aktivis Tuli yang telah aktif
dalam memperjuangkan hak-hak Tuli di Indonesia, Quran
Indonesia Project memproduksi lagu takbiran berbahasa isyarat
dengan judul ―Cahaya Dalam Sunyi”. Dan dalam mewujudkan
proyek #QuranIDprojectISYARAT, masyarakat luas juga dapat
terlibat untuk berkontribusi melalui penggalangan dana untuk
proses pengembangan program tersebut. Push startegy, dalam
mengarahkan pada terwujudnya kekuatan untuk mendorong
kesetiaan dan komitmen para pekerja Quran Indonesia Project
75
Chris Fill, Marketing Communication, 2005, Prentice Hall Inc.,
hal.256-257.
59
menekankan pada tujuannya yaitu untuk kebermanfaatan dan
meraih ridha Allah. Strategi yang terakhir adalah profile strategy,
strategi komunikasi untuk mempertahankan image perusahaan
dan prosesnya mengarahkan pada tujuan untuk menjaga
hubungan dengan relasi dan pelanggan perusahaan. Quran
Indonesia Project berusaha untuk terus berkarya menghasilkan
ide-ide dan inovasi terbaru dengan berkenalan dan berkolaborasi
dengan komunitas atau yang lainnya guna memperluas
khalayaknya. Pada akhir tahun 2018 Quran Indonesia Project
bekerja sama dengan salah satu bimbingan belajar online
ruangguru untuk menyediakan materi pembelajaran al-Quran di
aplikasi ruangguru dan pada ramadhan 2019 Quran Indonesia
Project berkerjasama dengan aplikasi muslim pro untuk
memfasilitasi rekaman audio al-Quran dalam bahasa Indonesia
yang dibacakan oleh Tengku Wisnu.
Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan
implementasi terhadap strategi tersebut melainkan menurut Fred
R. David, dalam strategi juga dibutuhkan evaluasi terhadap
strategi yang telah dilakukan berhasil atau tidak. Dalam teori
manajemen startegik milik David mengemukakan tiga tahapan
startegi di antaranya: Perumusan strategi, Implementasi strategi,
dan Evaluasi startegi.
B. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam
strategi. Dalam tahap ini para pencipta, perumus, penkonsep
harus berfikir matang mengenai kesempatan dan ancaman dari
60
luar perusahaan dan menetapkan kekuatan dan kekurangan dari
dalam perusahaan, serta menentukan sasaran yang tepat.
Menghasilkan strategi cadangan dan memilih strategi yang akan
dilaksanakan. Dalam perumusan strategi berusaha menentukan
masalah-masalah di dalam perusahaan. Setelah itu dilakukan
analisis tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk
keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut.76
Sesuai dengan visi dan misinya Quran Indonesia Project ingin
mempermudah seluruh masyarakat dalam mengakses al-Quran
yang mudah diakses melalui gawai pintar. Archie sebagai founder
dari Quran Indonesia Project ini merencanakan strategi untuk
pembuatan proyek ini.
Dalam memulai langkahnya Quran Indonesia Project mulai
merumuskan startegi dan melakukan riset. Pada tahun pertama
berdiri, Quran Indonesia Project mulai merumuskan ide untuk
melakukan pengumpulkan rekaman audio al-Quran satu persatu.
Perekaman audio bacaan al-Quran mulai dikumpulkan dengan
mengajak teman-teman terdekatnya hingga sekarang rekaman
audio yang membacakan sebanyak 6236 ayat al-Quran tersebut
telah rampung dibacakan.
Proses perekaman audio al-Quran dalam 3 bahasa (bahasa
Arab, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) yang dilakukan Quran
Indonesia Project ini memakan waktu kurang lebih 4 tahun.
Dalam proses perekamannya, Quran Indonesia Project memiliki
437 kontributor yang membacakan 6236 ayat yang terdiri dari 100
76
Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep. 2002. Jakarta :
Prehalindo. Hal. 3.
61
orang public figure dan 337 orang lainnya masyarakat umum yang
mendaftar untuk menjadi kontributor dalam proyek perekaman
audio al-Quran ini. Setiap kontributor dibebaskan untuk memilih
ayat atau tema yang ingin dibacakan. Dalam proses perekamannya
setiap kontributor akan ditemani oleh ustad agar pelafalan dan
pembacaan tajwidnya benar.
Dalam proyek #QuranIDprojectISYARAT, rekaman audio al-
Quran yang sebelumnya telah rampung dikerjakan, dikembangkan
lagi dengan memproduksi rekaman visualnya dengan
memperagakan dalam bahasa isyarat. Quran Indonesia Project
bekerja sama dengan The Little Hijabi Homeschooling untuk
menjadi fasilitator materi dalam proyek ini. Pemilihan materi
yang akan diproduksi, sebelumnya telah dikuasai oleh guru dan
tenaga pengajar di The Little Hijabi Homeschooling. Galuh
Sukmara sebagai pemilik sekolah ini mempelajari dan materi ini
dari organisasi Tuli internasional yaitu Global Deaf Muslim.
Perencanaan dalam sebuah strategi komunikasi dibutuhkan
setting komunikasi yang jelas guna mencapai tujuan, sasaran, dan
target komunikasinya. Pemilihan media pemasarannyapun harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki pengaruh kedekatan
dengan khalayak yang ingin dituju. Quran Indonesia Project
memilih menyebarkannya melalui Youtube, salah satu media
sosial yang digunakan untuk berbagi konten video dan
memungkinkan penggunanya untuk terhubung dengan siapapun
satu dan lainnya.
Dan untuk memperkenalkan proyek
#QuranIDprojectISYARAT ini, sebelumnya Quran Indonesia
62
Project memproduksi rekaman video clip Takbir Hari Raya dalam
bahasa isyarat dengan berkolaborasi dengan beberapa Public
figure dan aktivis Tuli yang memiliki pengaruh dan pengikut
yang besar di masyarakat guna menarik minat khalayak untuk
kenal dan mempelajari materi bahasa isyarat tersebut. Dan
diharapkan juga dapat menjadi penggerak bagi masyarakat agar
lebih peduli untuk belajar berkomunikasi dengan Tuli melalui
bahasa isyarat dan mulai membuka akses agama.
C. Implementasi Strategi
Implementasi startegi, tahapan dimana setelah strategi
dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan tersebut berupa penerapan atau aksi dari strategi.77
Strategi yang dimaksudkan adalah strategi yang telah
direncanakan pada tahap pertama yaitu perumusan strategi. Pada
tahap ini membutuhkan komitmen serta kerjasama dari seluruh
divisi dalam perusahaan. Jika komitmen dan kerjasama dari
seluruh divisi tidak terjalin dengan baik maka kecil kemungkinan
straegi terwujud. Sebab ujung tombak dari strategi adalah
kepemimpinan perusahaan dan budaya perusahaan yang saling
mendukung.
Proses perekaman audio al-Quran, Quran Indonesia Project
memfasilitasi para kontributornya untuk mengkoreksi pelafalan
dan pembacaan al-Qurannya dengan ditemani salah seorang ustad
dalam proses produksi rekaman. Dan setiap kontributor
77
Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep. 2002. Jakarta :
Prehalindo. Hal. 3.
63
dibebaskan untuk memilih ayat atau tema apa yang ingin
dibacakan. Karena pada proyek audio ini akan merekam dalam 3
bahasa (bahasa arab, bahasa inggris dan bahasa indonesia), setiap
kontributor diwajibkan untuk mempelajari dan menguasai setiap
ayat ataupun tema yang telah dipilih sebelumnya dalam 3 bahasa
tersebut. Materi yang digunakan dalam program ini diambil dari
Quran.com untuk Bahasa Arabnya, Mushaf Standar Indonesia
Departemen Agama Republik Indonesia untuk Bahasa Indonesia
dan untuk Bahasa Inggris diambil dari Quran.com, Sahih
International. Dan Pasha Chrismansyah dan Narendra Pawaka
yang menjadi tim desain audio dalam proyek ini, akan
mengumpulkan dan mendesain hasil rekaman tersebut.
Gambar 5.1
Kegiatan Rapat Quran Indonesia Project dengan The Little Hijabi
Homeschooling
Perumusan awal untuk pembentukkan
#QuranIDprojectISYARAT mulai difikirkan secara matang dan
karena terisnpirasi dari masjid Nabawi di Madinah, dimana
terdapat satu bagian di lantai 2 masjid yang dikhususkan untuk
penyandang Tuli dapat mengikuti kegiatan khutbah dan ceramah
yang disediakan penerjemah kedalam bahasa isyarat. Dan proyek
rekaman audio al-Quran yang sebelumnya telah rampung
64
dikerjakan, dikembangkan lagi dengan memproduksi rekaman
visualnya dengan memperagakannya dalam bahasa isyarat. Quran
Indonesia Project bekerja sama dengan The Little Hijabi
Homeschooling yang menjadi fasilitator materi dalam proyek ini.
Pemilihan materi yang akan diproduksi, sebelumnya telah
dikuasai oleh guru dan tenaga pengajar di The Little Hijabi
Homeschooling. Galuh Sukmara sebagai pemilik sekolah ini
mempelajari dan materi ini dari organisasi Tuli internasional
yaitu Global Deaf Muslim. Dan materipun diperagakan langsung
oleh 3 aktivis Tuli dan para tenaga pengajar Tuli dari sekolah
tersebut sesuai dengan arahan dari Galuh Sukmara selaku
edukator Tuli yang mempelajari materi tersebut langsung dengan
organisasi Tuli internasional yaitu Global Deaf Muslim.
Sejak 17 Maret 2018, program #QuranIDprojectIsyarat ini
telah menghasilkan 4 video surah al-Quran dan 1 video adzan
dalam bahasa Isyarat yang telah diunggah pada kanal YouTube
Quran Indonesia Proejct. Video pertama yang diunggah pada 23
Mei 2018 ini adalah surat al-Fatihah audionya dibacakan oleh
Afgan Syahreza dan visualnya diisyaratkan oleh Surya Sahetapy
dalam bahasa isyarat arab. Video ini telah ditonton sebanyak
15.000 kali.78
Video kedua diunggah pada tanggal 8 september
2018 ini adalah surat an-Nas yang visualnya diisyaratkan oleh
Annisa Rahmania dan audionya dibacakan oleh Raisa Andriana.
Video ini telah ditonton sebanyak 1.840 kali.79
Pada hari yang
78
https://youtu.be/kTGzCA0uOME diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB. 79
https://youtu.be/YJI7S9G5C1s diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB.
65
sama Quran Indonesia Project juga menggungah video ketiga
yaitu surah al-Falaq yang audionya dikumandangkan oleh
Febrian Nindyo dan visual diisyaratkan oleh Joan Nurhalim.
Video ini telah ditonton sebanyak 922 kali.80
Video keempat
diunggah pada 9 september 2018 adalah surat al-Ikhlas yang
audionya dibacakan oleh Gita Gutawa dan visualnya diisyaratkan
oleh Adhika Hario. Video ini telah ditonton sebanyak 1.521
kali.81
Video kelima diunggah pada 13 september 2018 adalah
adzan berbahasa isyarat. Visual video ini diisyaratkan oleh Bagus
Tridea Putra dan audio dikumandangkan oleh Archie Wirija.82
Gambar 5.2
Kegiatan rekaman audio lagu “Cahaya Dalam Sunyi “ dengan para
musisi
Quran Indonesia Project sebelumnya telah memproduksi
sebuah lagu dengan dua versi video clip yaitu Takbir Hari Raya
yang berjudul ―Cahaya Dalam Sunyi‖ yang diproduseri oleh
Archie Wirija, Rilla Lusiana dan Ifa Fachir. Lagu yang ditulis
oleh Archie Wirija dan Rilla Lusiana ini melibatkan penyandang
Tuli yang mengekspresikan lagu Takbiran dalam bahasa isyarat.
80
https://youtu.be/DHqCxN9xu1Y diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB. 81
https://youtu.be/YJI7S9G5C1s diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB. 82
https://youtu.be/_RO3WeYaKT8 diakses pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 07.00 WIB.
66
Archie Wirija dan Rilla Lusiana ingin menggambarkan lirik dan
video klip lagu tersebut untuk menyuarakan suara hati teman Tuli
mengenai perasaannya di hari lebaran. Dimana dengan
keterbatasan pendengaran yang dimiliki, mereka tetap dapat
merayakan takbiran bersama. Dimulai dengan kebersamaan di
hari lebaran, lagu dan video klip ini diharapkan dapat menjadi
penggerak bagi masyarakat agar lebih peduli untuk belajar
berkomunikasi dengan Tuli melalui bahasa isyarat dan mulai
membuka akses agama seperti menyediakan juru bahasa isyarat
pada ceramah dimasjid, atau teks di video kajian Islam.
Gambar 5.3
Kegiatan produksi klip video dari lagu “Cahaya Dalam Sunyi “ dengan
komunitas Tuli
Video klip ―cahaya dalam sunyi‖ yang juga diproduseri
langsung oleh Archie Wirija dan Rilla Lusiana dan disutradarai
oleh Muthia Zahra Feriani ini dibuat dengan dua versi. Video klip
pertama, merupakan video klip dengan konsep teatrikal yang
diekspresikan oleh beberapa komunitas Tuli, salah satunya adalah
The Little Hijabi Homeschooling. Dalam video ini menyalurkan
ekspresi rasa bersyukurnya penyandang Tuli yang telah
dianugerahkan oleh Allah bahasa isyarat sebagai keunikan
budayanya. Dan untuk video klip kedua dengan lagu yang sama,
memiliki konsep dimana 25 penyanyi pengisi suara pada lagu ini
67
menyanyikan dan memperagakan lirik lagunya dalam bahasa
isyarat.
Gambar 5.4
Kegiatan produksi klip video dari lagu “Cahaya Dalam Sunyi “ dengan
komunitas Tuli
Kolaborasi kampanye ini merupakan salah satu Strategi Quran
Indonesia Project dalam menggapai visinya yaitu untuk
memudahkan akses masyarakat terhadap Al-Qur‘an dan
terjemahannya, yang dimana penyandang Tuli di Indonesia
sangat membutuhkan akses terhadap pendidikan agama Islam dan
Quran Indonesia Project mengajak masyarakat luas untuk turut
andil dalam program ini. Masyarakat dapat memberikan donasi
untuk pendanaan program materi pembelajaran tersebut melalui
platform penggalangan dana secara online di kitabisa.com atau
bawaberkah.org.
D. Evaluasi Strategi
Tahapan terakhir ini merupakan tahapan yang diperlukan
karena dalam tahap ini keberhasilan yang telah dicapai dapat
diukur kembali untuk penetapan tujuan berikutnya.83
Evaluasi
menjadi tolak ukur berhasil atau tidak, sesuai atau tidaknya
83
Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep. 2002. Jakarta
:Prehalindo. Hal. 3.
68
strategi yang telah diterapkan. Maksudnya dalam tahap evaluasi
dari strategi ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab di
tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi yang dijalankan telah
benar atau masih butuh perbaikan. Misalnya, dari strategi yang
direncanakan awal belum tentu pada saat penerapannya situasi
serta kondisinya berjalan beriringan, akan ada suatu halangan
yang menghambat. Pada produksi #QuranIDprojectISYARAT ini
terdapat pula kendala dalam prosesnya, karena untuk
menyampaikan materi tersebut talent harus mempelajari terlebih
dahulu gerakan bahasa isyarat yang akan diperagakan dengan
supervisor atau guru dari The Little Hijabi Homeschooling. Dan
dalam proses pengarahan produksi, tim pengarah produksi harus
menyampaikan terlebih dahulu maksud dan arahannya kepada
Juru Bahasa Isyarat guna menjembatani proses komunikasi tim
produksi dengan talent Tuli dan begitu pula sebaliknya untuk
meminimalisir kesalahpahaman maksud yang ingin disampaikan.
Gambar 5.5
Kegiatan produksi talent Tuli diawasi dan diarahkan oleh guru The
Little Hijabi Homeschooling dan Juru Bahasa Isyarat
Maka dari itu diakhir kegiatan produksi, Quran Indonesia
Project selalu mengadakan sistem evaluasi produksi setelah
produksi guna membahas kekurangan yang tejadi pada kegiatan
produksi dihari itu dan apa yang harus diperbaiki dalam proses
69
kegiatan produksi selanjutnya. Pada kegiatan evaluasi ini juga
membahas tujuan-tujuan yang telah tercapai dan juga membahas
tujuan-tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan produksi
selanjutnya.
Gambar 5.6
Kegiatan evaluasi produksi Quran Indonesia Project
Dan juga segmentasi audience yang diharapkan dari Quran
Indonesia Project ini adalah untuk semua kalangan yang
terkhusus juga untuk Tuli, namun para penyandang Tuli di
indonesia itu belum semuanya mendapatkan akses pendidikan
belajar bahasa isyarat secara merata sehingga memungkinkan
mereka yang belum belajar bahasa isyarat akan kurang mengerti
dan paham terhadap apa yang dimaksudkan dalam video tersebut.
Dan Quran Indonesia Project mensiasatinya dengan
mencantumkan teks dalam 3 bahasa (Bahasa Arab, Bahasa
Indonesia, dan Bahasa Inggris) guna mempermudah dalam proses
penerimaan informasinya.
70
E. Tabel Startegi Komunikasi Quran Indonesia Project dalam
Menyampaikan Al-Quran Berbahasa Isyarat Kepada
Penyandang Tuli
Teori Temuan Pembahasan
Perumusan
strategi,
merupakan
tahapan pertama
untuk
merumuskan
langkah-langkah
yang dapat
diambil untuk
keberhasilan
menuju tujuan
strategi tersebut
1. Pembentukkan tim
2. Penentukan talent
3. Berkolaborasi
dengan The Little
Hijabi
Homeschooling
untuk pemilihan
materi yang akan
disampaikan
4. Berkolaborasi
dengan aktivis tuli
untuk menjadi
talent dalam
program
QuranIDprojectIS
YARAT
5. Membuat video
pertama untuk
dijadikan contoh.
6. Membuat
kolaborasi lagu
takbir hari raya
―cahaya dalam
sunyi‖ dengan 25
musisi indonesia
dan aktivis tuli
7. Membuat film
dokumenter ―cerita
dari satu ayat‖
tentang seorang
Tuli yang memiliki
semangat untuk
belajar
Dalam pembentukan
strategi, Quran Indonesia
Project merumuskan
langkah demi langkah yang
akan di ambil untuk
mencapai tujuannya.
Strateginyapun difikirkan
secara matang, dari
kegiatan produksi hingga
proses penyebarannya.
Dalam kegiatan produksi,
Quran Indonesia project
berkolaborasi dengan
sekolah Tuli, The Little
Hijabi Homeschooling
yang menentukan
pemilihan materi yang akan
disampaikan dan juga
menjadi supervisor untuk
mengawasi gerakan bahasa
isyarat yang akan
disampaikan oleh talent
dalam proyek ini. Selain
itupula, untuk proses
penyebarannya Quran
Indonesia Project memiliki
strategi yang unik, yaitu
dengan membuat video clip
dan film dokumenter yang
dapat menarik minat
khalayak untuk dapat
melihat produk,
mempertimbangkan,dan
71
mengembangkan
diri yang
terinspirasi dari
satu ayat di al-
Quran
8. Membuat acara
temu dengan
kontributor Quran
Indonesia Proejct
untuk
memperkenalkan
program
QuranIDprojectIS
YARAT
9. Membuat acara
presconference
untuk
memperkenalkan
program
QuranIDprojectIS
YARAT
10. Menyebarkan
QuranIDprojectIS
YARAT melalui
akun Youtube
Quran Indonesia
Project
ikut andil dalam kegiatan
ini dengan cara berdonasi.
Film dokumenter dan video
pertama (surah al-fatihah)
menjadi awal pengenalan
program ini pada acara
temu dengan kontributor
Quran Indonesia Project
yang diharapkan dapat
menjadi langkah awal
program
QuranIDprojectISYARAT
dapat dikenal luas di
masyarakat.
Implementasi
startegi, tahapan
dimana setelah
strategi
dirumuskan yaitu
pelaksanaan
strategi yang telah
ditetapkan.
Pelaksanaan
tersebut berupa
Membuat
kolaborasi lagu
takbir hari raya
―cahaya dalam
sunyi‖ dengan 25
musisi indonesia
dan aktivis tuli
Membuat film
dokumenter ―cerita
dari satu ayat‖
Pada taham implementasi
strategi, Quran Indonesia
Project perlahan memulai
untuk melaksanakan
starteginya. Dimulai
dengan pembuatan audio
al-Quran yang telah
dirampungkan selama
kurang lebih 4 tahun
dengan berkolaborasi
72
penerapan atau
aksi dari strategi
tentang seorang
Tuli yang memiliki
semangat untuk
belajar
mengembangkan
diri yang
terinspirasi dari
satu ayat di al-
Quran
Membuat video
pertama untuk
dijadikan contoh.
Membuat acara
temu dengan
kontributor Quran
Indonesia Proejct
untuk
memperkenalkan
program
QuranIDprojectIS
YARAT
Membuat acara
presconference
untuk
memperkenalkan
program
QuranIDprojectIS
YARAT
The Little Hijabi
Homeschooling
menentukan
pemilihan materi
yang akan
disampaikan
Quran Indonesia
Project
mengumpulkan
materi audio yang
dengan public figure dan
masyarakat yang menjadi
kontributor Quran
Indonesia Project.
Dilanjutkan dengan
berkolaborasi dengan salah
satu aktivis Tuli, Surya
Sahetapi, dalam pembuatan
video pertama dari program
QuranIDprojectISYARAT.
Untuk memarik simpati
masyarakat, Quran
Indonesia Project juga
membuat Film Dokumenter
tentang Surya Sahetapy
yang mendapat inspirasi
dari satu ayat al-Quran.
Film dokumenter dan video
pertama ini ditayangkan
pertama kali pada acara
temu kontributor Quran
Indonesia Project guna
untuk memperkenalkan
program tersebut.
Selanjutnya, Quran
Indonesia Project
bekerjasama dengan The
Little Hijabi
Homeschooling dalam
program
QuranIDprojectISYARAT
ini. Video Clip Takbir Hari
Raya Cahaya dalam Sunyi
merupakan video clip
pertama yang dikerjakan
oleh Quran Indonesia
Project dengan mengusung
bahasa isyarat dan bahasa
73
sebelumnya telah
rampung
dikerjakan.
The Little Hijabi
Homeschooling
memberikan
pelatihan untuk
talent yang akan
mempresentasikan
dalam bahasa
isyarat
Melakukan
pengambilan
gambar gerakan
bahasa isyarat
dibantu dengan
juru bahasa isyarat
untuk membantu
tim dalam
berkomunikasi
dengan talent Tuli
indonesia sebagai bahasa
pengantar pesannya. Proyek
ini diperkenalkan kepada
masyarakat luas pada tahun
2018 lalu guna untuk
memperkanalkan juga
program
QuranIDprojectISYARAT
yang menjadi fokus
utamanya. Video ini telah
ditonton sebanyak 69ribu
kali di Youtube. Dan video
ini menjadi video
pengenalan bahasa isyarat
kepada khalayak luas,
sehingga masyarakat dapat
mengetauhi dan dapat
berkontribusi dalam
kegiatan ini. Dalam proyek
ini, tentunya membutuhkan
waktu dan dana yang cukup
besar. Quran Indonesia
Project menginisiasi untuk
mengajak masyarakat luas
ikut andil dalam kegiatan
ini dengan cara masyarakat
dapat berdonasi melalui
beberapa platform
penggalangan dana online
seperti dompet duafa dan
kitabisa.com.
Dalam pengerjaan program
QuranIDprojectISYARAT
ini juga, Quran Indonesia
Project telah memikirkan
startegi dalam proses
kegiatan produksinya.
Dalam kegiatan produksi,
74
Quran Indonesia Project
yang berkerjasama dengan
The Little Hijabi
Homeschooling untuk
pembuatan program ini
dibantu dengan Juru Bahasa
Isyarat guna menghindari
kesalahpahaman dalam
berkomunikasi dalam
kegiatan produksi ini.
Materi bahasa Isyarat yang
dipilihkan oleh The Little
Hijabi Homeschooling juga
merupakan hasil rujukan
dari Global Deaf Muslim,
sebuah komunitas Tuli
Internasional yang merujuk
pula ke saudi arabia
sehingga pesan melalui
bahasa isyarat yang
disampaikan tidak
sembarangan dan diakui
secara internasional. Talent
Tuli yang
memperagakannya juga
mendapatkan pelatihan
terlebih dahulu agar pesan
yang disampaikan tidak
salah dan menyimpang.
Evaluasi
Strategi, tahapan
terakhir ini
merupakan
tahapan yang
diperlukan karena
dalam tahap ini
keberhasilan yang
telah dicapai
Dalam pelaksanaan
produksi audio,
para talent atau
kontributor
ditemani oleh
ustadz dalam
mengawasi bacaan
pada saat
pengambilan suara
Disetiap kegiatan yang
telah dilakukan, dibutuhkan
adanya evaluasi untuk
mengukur pencapaian dan
mengkoreksi kesalahan
yang telah dilakukan guna
mencapai tujuan yang
diinginkan. Quran
Indonesia Project sejak
75
dapat diukur
kembali untuk
penetapan tujuan
berikutnya.
Dalam pelaksanaan
produksi visual
dalam program
QuranIDprojectIS
YARAT, talent
diawasi oleh
supervisior atau
guru dari The Little
Hijabi
Homeschooling
untuk mengawasi
gerakan isyarat
yang diperagakan
oleh talent.
Di akhir kegiatan
produksi, diadakan
evaluasi produksi.
Dalam kegiatan
produksi, juru
bahasa isyarat juga
menemani guna
mengimpretasikan
maksud dari tim
produksi ke talent
Tuli dan begitupula
sebaliknya
memulai pelaksanaan
produksi audio, telah
melewati Quality Control
baik dari segi bacaan dan
juga hasil audio yang
diproduksi. Karena Quran
Indonesia Project memiliki
visi memudahkan akses al-
Quran dan terjemahannya
melalui teknologi modern
yang dekat dengan
keseharian dam mobilitas
generasi produktif yang
dinamis, Quran Indonesia
Project
mengembangkannya lagi
dengan hadirnya
QuranIDprojectISYARAT.
Ini merupakan hasil
evaluasi dimana, untuk
masyarakat Tuli yang
memiliki keterbatasan
pendengaran, belum bisa
mengakses audio al-Quran
tersebut sehingga
dikembangkanlah dengan
membuatnya menjadi
visual dengan bahasa
isyarat sebagai pengantar
pesannya untuk Tuli.
Disetiap kegiatan produksi,
talent akan diawasi
langsung oleh guru dari
The Little Hijabi
Homeschooling dalam
menyampaikan bahasa
isyaratnya. Dan juga
diakhir kegiatan produksi
76
selalu diadakan evaluasi
produksi guna mengukur
pencapaian yang telah
dicapai dan mengevaluasi
kesalahan yang terjadi,
sehingga kedepannya dapat
mengetahui hal-hal apasaja
yang akan dicapai pada
kegiatan selanjutnya.
77
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi komunikasi Quran Indonesia Project yang memiliki
visi untuk memudahkan akses masyarakat terhadap al-Qur'an &
terjemahannya melalui teknologi modern yang dekat dengan
keseharian mobilitas generasi produktif yang dinamis serta
misinya yaitu al-Qur'an untuk semua dan al-Qur'an menembus
jarak dan waktu, Menyampaikan nilai al-Qur'an pada lebih
banyak generasi produktif di era globalisasi yang dinamis dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi dalam memahami arti
bacaan al-Qur'an ini, memiliki semua bagian perencanaan strategi
yang terintegrasi sesuai dengan yang diharapkan dan didukung
dengan pengumpulan hasil riset mendalam sebelumnya. Meski
pada proses perjalanannya, terdapat hal-hal yang belum sesuai
dengan harapan tetapi dengan sistem dan setting komunikasi yang
jelas dapat memudahkannya dalam kegiatan proses produksi
karya tersebut. Agar pesan yang diinginkan sampai kepada
khalayak luas, dibutuhkan peran dari komunikator yang kredibel
seperti halnya yang dilakukan oleh Quran Indonesia Project yang
melakukan kolaborasi dengan beberapa Key Opinion Leader guna
mendapatkan atensi dari khalayak. Pemilihan YouTube sebagai
media penyebaran dirasa cukup aksesibel dan dapat mencakup
khalayak yang diinginkan. Program #QuranIDprojectISYARAT
yang memiliki tujuan untuk memudahkan akses kepada
penyandang Tuli untuk mendapat pembelajaran tentang al-Quran
78
dalam bahasa isyarat, mendapatkan atensi khalayak yang cukup
besar yang dapat dilihat dari penonton disetiap video
unggahannya. Tetapi kebermanfaatan serta harapan untuk
menimbulkan gerakan inklusifitas lainnya dimasa depanlah yang
menjadi tolak ukur kesuksesan yang diharapkan oleh Quran
Indonesia Proejct.
B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan diatas maka penulis menyarankan:
1. Perlu adanya kerjasama lebih antara Quran Indonesia Project,
The Little Hijabi Homeschooling, Komunitas Tuli di seluruh
Indonesia, sekolah-sekolah islam di Indonesia, ulama serta
pemerintah untuk lebih menyebarkan luaskan konten-konten
edukasi agama seperti ini untuk Tuli di Indonesia.
2. Untuk lebih memudahkan akses Tuli yang belum memiliki
gawai pintar atau belum memiliki akses internet yang cukup,
Quran Indonesia Project bisa melakukan kerjasama dengan
pihak stasiun TV nasional atau stasiun TV lokal di Indonesia
agar lebih memudahkan akses Tuli mendapatkan informasi
tersebut.
3. Diperlukan pula edukasi kepada masyarakat umum akan
pentingnya pemanfaatan media sosial untuk digunakan sebagai
media berbagi hal positif, bukan hanya digunakan sebagai
media hiburan semata namun yang juga menjadi sarana untuk
berbagi informasi dan memudahkan akses untuk sesama.
79
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Arni, Muhammad. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi
Aksara. 2004.
Baskoro, Adi. Panduan Praktis Searching di Internet. Jakarta :
PT. TransMedia, 2009.
Budyatna, M dan Ganiem. Teori Komunikasi Antar Pribadi.
Jakarta: Kencana. 2011.
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada. 2007.
David. Fred R. Manajemen Strategi Dan Konsep. Jakarta :
Prehalindo. 2002.
Effendi, Onong Uchjana. Dimensi-Dimensi Komunikasi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2008.
Effendi, Onong Uchjana. Ilmu komunikasi, Teori dan Praktek.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007.
Fill. Chris. Marketing Communication. Amerika : Prentice Hall
Inc., 2005.
Flew, Terry. New Media: An Introduction (3rd Edition. South
Melbourne : Oxford University Press. 2008.
Hamel, Gary dan CK Prahalad. Management. New Delhi: Tata
McGraw Hill. 1995
Issac, S. dan W.B. Michael. Handbook in Research and
Evaluation. San Diego : Edits Publishers 1981.
Jauch, Lawfence R, dan William F. Glueck. Manajemen Startegis
dan Kebijaksanaan Perusahaan.Jakarta : Erlangga. 1997.
Kaplan dan Haenlein. Users Of The Worlds, Unite! The
Challenge And Opportunities Of Social Media. Bussines
Horizon, 2010.
80
Lexy, J. Moeloeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :
Remaja Rosdakarya. 2001.
Liliweri, Alo. Komunikasi Antar Personal. Jakarta :
Prenadamedia Group. 2015.
Mayfield, Anthony dan Michael stelzner. What is Social Media
Includes Annual Marketing Report. Penerbit Crossing.
2008.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. Analisis Data
Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru.
Jakarta:UIP. 1992.
Mutmainah, Nina dan M. Budyatna. Komunikasi Antarpribadi.
Jakarta : Universitas Terbuka, 1994.
Poerwandari, E. K.. Pendekatan kualitatif untuk penelitian
perilaku manusia. Jakarta : Lembaga Pengembangan
Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 2007.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. Kamus Besar
Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Somatri Sujihati. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : Refika
Aditama. 2006.
Suryadi. Edi. Strategi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2018.
Syamsudin, Din. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat
Madani, Jakarta: Logos, 2000.
Tahir, Muh. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.
Makasar : Universitas Muhammadiyah Makasar. 2011.
Karya Tulis Ilmiah:
Dita Andriani. ―Komunikasi Antarpribadi Dalam Pembentukan
Konsep Diri Pada Kaum Tuli”. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universirtas Sumatera Utara Program studi
Ilmu Komunikasi. 2018.
81
Diyah Kardini Maulida. ―Bahasa Isyarat Indonesia di Komunitas
Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia‖.
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Konsentrasi
Jurnalistik. 2017.
Umi Nur Atiyah. ―Strategi Komunikasi Public Relations Radio
Gen FM Pada Minat Pemasang Iklan‖. Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. 2011.
Jurnal :
K. Kesehatan, ―Infodatin Disabilita.‖ Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI, 2014.
Murni Winarsih, Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam
Pemerolehan Bahasa,. Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2007
Permanarian Somad dan Tati Hernawati. Ortopedagogik Anak
Tunarungu. Bandung:DEBIDIKBUD Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru.1996.
Website :
About YouTube. https://www.youtube.com/intl/id/yt/about
diakses pada tanggal 20 Maret 2019 pukul 20.20 WIB
Adzan in Sign Language #QuranIDprojectISYARAT.
https://youtu.be/_RO3WeYaKT8 diakses pada tanggal 20
Mei 2019 pukul 07.00 WIB
Al-Falaq in Sign Language #QuranIDprojectISYARAT.
https://youtu.be/DHqCxN9xu1Y diakses pada tanggal 20
Mei 2019 pukul 07.00 WIB.
Al-Fatihah in Sign Language #QuranIDprojectISYARAT.
https://youtu.be/kTGzCA0uOME diakses pada tanggal 20
Mei 2019 pukul 07.00 WIB.
82
An-Naas in Sign Language #QuranIDprojectISYARAT.
https://youtu.be/YJI7S9G5C1s diakses pada tanggal 20 Mei
2019 pukul 07.00 WIB.
Filantropi | Archie Wirija - Quran Indonesia Project | Eps. 66,
Tayang 6 Juli 2018. https://youtu.be/3Y1OUa4r9sU diakses
pada tanggal 12 April 2019 pukul 07.00 WIB.
Internet User in the World. Internet World Stats.
Https://www.Internetworldstats.Com/Stats.Htm. Diakses
Pada Hari Senin Tanggal 20 Januari 2019, Pukul 14:54.
Wawancara Archie Wirija di Inspigo | Ramadhan dan Qur‘an
Indonesia Project. https://ww.inspigo.id/audio/ diakses
pada tanggal 1 mei 2019 pukul 07.00 WIB.
Wawancara Galuh Sukmara di Narasi TV, Lahir dan Tumbuh
Tuli Tanpa Teman Berbahasa Isyarat | Narasi People.
https://www.youtube.com/watch?v=L9DKOdm7UFI.
Diakses pada tanggal 15 April 2019 pukul 07.00 WIB.
Website Quran Indonesia Project. https://quranindonesiaproject.
com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul 18.30 WIB
Wikipedia, ensiklopedia bebas. Youtube. https://id.wikipedia.
org/wiki/YouTube. Diakses pada tanggal 20 Maret 2019
pukul 20.18 WIB.
LAMPIRAN
1. Hasil Wawancara
Nama : Archie Fitrah Wirija
Pekerjaan : founder Quran Indonesia Project
Tempat : Masjid Raya Al-Ittihad Tebet
Jl. Tebet Mas Indah I, Rt.8/Rw.2 Tebet Barat,
Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
Pertanyaan:
Latar belakang Quran Indonesia Project ?
Jawaban:
QuranIDProject awalnya dibuat karena background saya
auditory. Di tahun 2013, ada dorongan untuk umroh, dan satu
tahun setelah pulang umroh muncul ide untuk merekam Al-Quran
dalam bentuk audio. Karena inspirasinya dari surah Al-A‘raf ayat
204, ―Apabila dibacakan Quran, Maka dengarkanlah‖. Disitu
akhirnya mulai merekam satu-satu untuk temen-temen aja, terus
lama-lama bergulir terus sampai Al-Quran nya selesai targetnya
itu. Jadi 6236 ayat itu harus selesai. Itu sebenarnya goals pribadi
saja, karena sebelum meninggal ingin ada satu legacy, ada satu
karya yang bermanfaat untuk banyak orang dan juga memberikan
pahala jariah. Dan ajakin teman teman yang lain biar pahalanya
ga sendirian. Di tahun ke 4 QuranIDProject Allah pertemukan
saya dengan Surya Sahetapy, seorang aktifis tuli. Waktu itu
ketemunya di kantor staf presiden, dan itu pertamakalinya ketemu
dengan teman tuli. Awalnya bingung mau ngobrolnya gimana,
jadi saya inisiatif pake teks. Dan ternyata disana surya
memaparkan idenya di forum tersebut dengan bahasa isyarat dan
dia memaparkannya dibantu dengan juru bahasa isyarat. Barulah
saya mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan teman tuli. Di
pertengahan 2017, ketemu lagi dengan Surya, saya menceritakan
tentang QuranIDProject dan Surya menceritakan tentang bahasa
isyaratnya. Terus saya berfikir, bagaimana teman tuli bisa
mengakses audio yang QuranIDproject sediakan. Dan ternyata
kata Surya ada bahasa isyarat Arabnya untuk Al-Quran, di masjid
Nabawi dilantai 2 nya ada section khusus untuk teman tuli
dengan bahasa isyarat. Disitu saya berfikir berarti di indonesia
bisa juga merekam quran dengan bahasa isyarat. Akhirnya kita
coba rekam visual, karena sebelumnya audio dan yang project ini
visualnya bahasa isyarat Arabnya Alfatihah yang diperagakan
oleh Surya dan digabungkan dengan audio projectnya yang
sebelumnya sudah direkam oleh QuranIDProject. Jadi visual
bahasa isyaratnya diperagakan oleh Surya dan Audio Al-
Fatihahnya dibacakan oleh Afgan Syahreza. Waktu kita coba
rekam visualnya, langsung surya bilang coba ketemu aja dengan
bunda galuh dari the little hijabi homeschooling di bekasi. Beliau
seorang educator tuli, dan belai mempelajari islam untuk tuli.
Waktu pertama kali kesana, rasanya ramai sekali tapi sunyi. Itu
sebuah fenomena yang belum pernah saya rasakan, karena
mereka yang kurang lebih 30 orang disana semua berbahasa
isyarat. Dan merasakan rasanya kita ditengah keramaian yang
kita sendiri ga ngerti bahasanya. Mungkin seperti itulah yang
mereka rasakan ketika teman teman dengar berbicara di ruang
publik. Disana saya langsung berfikir ―i have to do something‖
untuk bagaimana mereka bisa mengakses al-Quran. Karena kita
punya previllage yang sangat besar bisa mendengar, dan itu suatu
anugrah dan bagaimana nanti jika ditanya Allah ―bagaimana
kamu sudah membantu temanmu belum tau tentang al-Quran
seperti apa‖. Akhirnya tergerak lagi untuk kolaborasi dengan
TLH misi sosial ini bisa disampaikan ke publik. Akhirnya kita
mengambil satu tokoh dari komunitas tersebut yang sudah
dikenal sebelumnya. Akhirnya kita ambil Surya Sahetapy yang
dimana dia ini adalah seorang aktivis tuli yang aksinya cukup
didengar di banyak kesempatan dan juga dia memiliki faktor
popularitas yaitu anaknya Dewi Yul dan Rey Sahetaphy.
Akhirnya 2018, kita buatkan film pendek yang seriesnya ―cerita
dari satu ayat‖ yang pertama tentang surya dan disitu dia
menceritakan tentang bagaimana susahnya teman tuli
mendapatkan akses untuk mempelajari agama kita ceritakan di
video tersebut. Dari video ini kita ingin masyarakat bisa tergerak
supaya bisa peduli dengan teman teman disabilitas. Karena karya
ini kita buat dari hati ke hati biar nantinya aksinya juga tergerak
memang dari hati bukan hanya ingin menaikkan popularitas, view
counts atau rating semata. Disitu cukup berhasil pada tahun lalu.
thats the second steps, yang sebelumnya kita menggangkat cerita
dari sosok tersebut, selanjutnya untuk mengkomunikasikan ini ke
masyarakat, kita mempergunakan komunitas dibuatkan didalam
satu acara yang konsepnya dimana kita screenning film tersebut.
Sebelumnya QuranIDProject telah memiliki kurang lebih 300
kontributor, jadi waktu itu kita buatkan acara tanggal 17 maret
2018 kita bikin acara di ICE Palace, Kuningan dan disitu adalah
screening film tersebut. Konsep acara tersebut adalah ajang
silaturahim, ajang temu komunitas. Kita mempertemukan 3
komunitas tuli dan juga 200 kontributor QuranIDProject. 3
komunitas tersbut satu adalah anak-anak beserta orang tua dari
The Little Hijabi Homeschooling, GERKATIN (gerakan
kesejahteraan tuli indonesia) dan MTTI (majelis taqlim tuli
indonesia). Awalnya saya belum kenal dengan mereka semua,
hanya kenal surya dari gerkatin, bunda galuh dari TLH. Saat itu
mereka antusiasmenya luar biasa, karena akses agama untuk
disabilitas itu sebuah hal yang super jarang dan kita ga nyangka
akan seantusias itu. ternyata teman teman kontributor QuranID
yang 200 itu juga sangat antusias dan waktu acaranya
berlangsung mereka juga posting acara kita di media sosialnya
dan banyak teman-temannya mereka juga tergerak dan penasaran
dengan event ini.
Jadi itu adalah strategi komunikasi. Jadi sekarang di instagram
itukan menggunakan Key Oppinion Leader (KOL) yang kita
gerakan untuk menyuarakan aksi sosial atau campaign. Nah kalo
QuranIDproject caranya kontributor kita, kita libatkan dan
mereka akan dengan sendirinya menyebarkan. itu starteginya
dalam menyebarkan campaign kita.
Dan diacara tersebut sebenarnya
A. Menceritakan 3 tahun perjalanan QuranIDproject ngapain
aja dan bagaimana penyelesaian rekamannya, waktu itu
rekamannya 70% menuju 100%
B. Nonton bareng filmnya
C. Memperkenalkan teman teman tuli. Dan mereka
menampilkan sebuah performance cerita ttg mereka yang
ga bisa mendengar azan, pengen denger bacaan al-quran,
mereka ingin bisa merasakannya. Mereka hanya bisa
mendengar suara dari getaran aja. Kayak gimana kita ga
terenyuh. Disana benar-benar emosional sekali dan
sehingga komunikasi itu tersampaikan. Menurutku,
karena misalnya komunikasi itu tidak disampaikan
melalui hati atau emosi, dampaknya ga akan lama dan
kalo pake emosi, akan menggerakkan dampak yang lain
untuk kelanjutannya.
D. Talkshow, waktu itu kita ambil dua key opinion leadernya
dari QuranIDproject, afgan dan dewi sandra, dan aktivis
tuli yaitu surya dan bunda galuh. Waktu itu kita talkshow
ber 5 membahas tentang akses disabilitas dalam
memperoleh informasi agama. Disitu jadinya teman tuli
dan kontributor tau permasalahannya apa dan
penyelesaian solusinya apa. Waktu itu solusinya adalah
permasalahan teks dan bahasa isyarat didalam video dan
lain-lain. Dihari itu juga kita mencanangkan campaign
bertajuk cahaya dalam sunyi. Itu bekerjasama dengan
dompet duafa, the little hijabi homeschooling dan
QuranIDproject. Dari bulan april sampai juli, kita
menggalang dana untuk membuat materi pembelajaran
agama islam dengan bahasa isyarat, itu kisah dalam
isyarat. Waktu itu belum tau mau buat seperti apa, tapi
bunda galuh sudah ada grand design di otaknya membuat
board game gitu untuk anak-anak yang memperkenalkan
25 nabi, adab islam, rukun iman, rukun islam, huruf
hijaiyah dalam bahasa isyarat dan lain-lain. Tapi belum
dijadikan produk. Karena dananya belum ada, waktunya
belum ada, teamnya jg belum ada. Jadi QuranIDproject
hanya memfasilitasi untuk merealisasikan mimpinya
bunda galuh tersebut. Jadi bunda galuh ini merupakan
sosok yang penting dalam campaign ini karena beliau
yang mencetuskan idenya dan QuranIDproject hanya
memfasilitasi karena kita punya social comunnity dan
impact yang relevan untuk di zaman ini. kan tadi
masalahnya ada didana, akhirnya untuk campaign ini kita
berkolaborasi dengan kitabisa.com, dompet duafa,
bawaberkah.org, dan juga launchgood.org. selama april
sampail juli terkumpul 350 juta. Dan dana tersebut
akhirnya baru kita mulai realisasikan pada bulan agustus.
Selanjutnya kita punya ide untuk melibatkan 25 public figure
karena background saya musisi, untuk menyanyikan sebuah lagu
yang saya tulis yang berjudul ―Cahaya Dalam Sunyi‖.
Sebenarnya ini takbiran tapi di dalamnya ada lirik yang
menyampaikan aspirasi dari teman tuli. Tidak ada kata kata
―dengarkan‖ tapi diganti dengan ―rasakan‖, ―getaran‖ dan lain-
lain. 25 artis tersebut kita minta untuk takbiran dan di video
clipnya teman-teman artis berbahasa isyarat. Tapi ga cukup disitu
saja, kita membuat video clip dimana teman-teman tuli berada di
atas panggung. Jadi biasanya artis diatas panggung dan teman tuli
berbahasa isyarat, nah ini teman tuli di panggung dan artisnya
berbahasa isyarat. Nah itu jadi strategi yang baik juga.
Waktu itu saya tanya dengan teman tuli pada saat lebaran,
bagaimana kesannya. Mereka cerita bahwa biasanya mereka tidak
diajak berbicara dikeluarganya karena tuli dan keluarganya tidak
tahu cara berbahasa isyarat itu seperti apa. Tapi Setelah melihat
video clip yang ada artis yang berbahasa isyaratnya, keluarganya
minta di ajari berbahasa isyarat dengan teman tuli. Itu sebuah
social acceptence untuk teman tulinya sendiri. Jadi punya
dampak sembari mereka berdonasi tapi juga punya dampak.
Pertanyaan :
Sistem penyeleksian artis-artis yang terlibatnya seperti apa?
Jawaban:
Kalo perekrutan artis dan public figure itu dari teman-teman saya
sendiri. Awalnya memang itu strategi komunikasinya bagaimana
bisa menyampaikan al-Quran yang bisa diterima anak muda.
Mungkin kalo teman teman dipesantren sudah dekat ya. Tapi kalo
di lingkungan saya di jakarta selatan anak anak muda yang
―begitulah‖ kalo disampaikan dengan nada keras dan intimidatif
atau suara yang tinggi itu kurang bisa diterima. Jadi caranya
dengan ajakin teman-teman mereka atau figur figur yang
relateable. Awalnya dari situ, lama-lama teman teman artis
ngajakin teman teman lainnya.
Skrg kontributor total 427 orang yang membacakan 6236 ayat,
untuk artisnya kurang lebih 30% (kira-kira 100). Pemilihannya
awalnya yang mau aja, tapi lama-lama kita seleksi. Karena
melihat figur mana yang kita prioritasin untuk diajak karena
pengaruhnya. Sebenarnya artis yang saya ajak kurang lebih 300.
Cuma yang jadwalnya pas atau memang tergerak dari hatinya
memang 100.
Pertanyaan :
Sistem pemilihan ayat yang akan dibacakan?
Jawaban:
Untuk pemilihan ayatnya yang dibacakan kita bebaskan ayat yang
mereka sukai. Kalo ayatnya sudah di bacakan, kami akan pilihkan
ayat sesuai tema apa yang ingin mereka bacakan. Misal tentang
sabar, kami pilihkan dan mereka yang membacakan. Dalam
pembacaannya ini juga ditemani oleh ustadz. Kan dalam
perekaman itu yang akan dibacakan itu dalam 3 bahasa. Bahasa
indonesia, bahasa inggris dan bahasa arab. Walaupun mereka
hanya membacakan satu ayat atau satu surat. Jadi yang bahasa
arabnya lancar, bahasa inggrisnya juga harus direkam walaupun
belum lancar. Begitu juga sebaliknya. Sehingga bahasa arabnya
itu didampingi oleh guru ngaji supaya tajwidnya betul dan dll.
Pertanyaan :
Kenapa program QuranIDIsyarat itu kan baru 4 surah ?
Jawaban:
QuranIDProject mengikuti saja apa yang bunda galuh dan teman
teman tuli lainnya sudah pelajari. Dalam menyampaikan alquran
dalam bahasa isyarat itu tidak serta merta mengerakkan dan
mengisyaratkan saja. Tetapi juga mereka harus paham isinya apa,
sehingga penjiwaan dan ekspresinya dapat. Bagaimana tekanan
dalam gerakan tangannya itu pas. Banyak aspek yang dipikirkan
dan dipelajari. Karena ini al-Quran dan presure juga untuk
teman-teman tuli itu besar meyampaikan al-Quran ini. Dan untuk
mereka ini ga mudah dan juga sekarang yang di proses dalam
QuranIDIsyarat ini baru 4 surah, untuk selanjutnya adalah Cerita
5 ulul azmi, huruf hijaiyah dalam isyarat, rukun iman dan rukun
islam dalam bahasa isyarat.
Pertanyaan :
Yang digerakan dalam QuranIDIsyarat itu dalam bahasa
isyarat arab atau indonesia?
Jawaban:
Jadi yang kita bawakan dalam QuranIDIsyarat itu bahasa isyarat
arab. Yang kita dapatkan arahannya dari bunda galuh. Bunda
Galuh mendapatkannya dari teman teman dari organisasi Tuli
internasional yaitu Global Deaf Muslim yang referensinya dari
saudi arabia. Jadi kalau yang dilihat teman teman itu bukan
BISINDO (bahasa isyarat indonesia) atau terjemahan arti yang
diisyaratkan.
Pertanyaan :
Jadi sebelumnya ada pelatihannya dulu ya?
Jawaban:
Iya ada pelatihanya dulu. Dari 5 video yang kita produksi, untuk
surah alfatihah dan an-nas di peragakan oleh aktivis tuli yang
bukan dari the Little Hijabi Homeschooling. Itu memang latihan
lagi dengan bunda galuh. Tapi untuk 3 talent lainnya itu memang
tenaga pengajar dari sekolah the Little Hijabi Homeschooling.
Dan mereka memang mengajarkan untuk anak-anak tuli yang
belajar disana.
Pertanyaan :
Segmentasi audiencenya ini untuk semua tapi terkhusus
untuk tuli, sedangkan tuli di indonesia itu belum semuanya
mendapatkan pendidikan belajar bahasa isyarat. Itu
bagaimana?
Jawaban:
Itulah pentingnya teks bahasa indonesia, harapannya setidaknya
mereka bisa sedikit mengerti bagaimana gerakan dan maksudnya.
Seperti gerakan alhamdulillah. Walaupun memang kita tau, tidak
mungkin serta merta mereka mengenal secara holistik. Tapi
setidaknya mereka a step forward dari yang sebelumnya mereka
gatau surat an-nas itu kenapa membahas tentang manusia, kenapa
6 ayat dan lainya. Sebenarnya kita itu tidak serta merta
mengajarkan semua teman tuli tapi setidaknya kita memulai
langkah siapa tau nanti ada yang mau melanjutkan lagi setelah
kita. Kita pun juga sadar ini yang kita produksi jauh dari kata
sempurna. Ini juga kita belum setahun tapi sudah berani membuat
produksi ini. saya pun belajar bahasa isyarat sama merekapun
belum lebih dari 2 tahun. Tapi prinsip saya kalau ada sesuatu itu
dijalanin dulu nanti baru ada penyesuaian didalamnya, dibanding
takut untuk memulai. Itulah kenapa waktu QuranIDProject
memulai rekaman audio, kita mulai dulu aja rekaman walau kita
belum lancar kalo nunggu udah lancar terus baru mulai takut
keburu ajal menjemput. Sama yang ini juga, kita beranikan diri
untuk mulai aja dulu. Jadi ya tentang audience, teman tuli juga ga
100% langsung bisa paham. Makanya dibarengin juga dengan
kisah dalam isyarat ini nanti dijelasin bismillah itu apa.
Pertanyaan :
Faktor penghambat dalam project QuranIDIsyarat?
Jawaban:
Faktornya yang pasti si komunikasi ya. Karena kita juga belum
bisa belajar bahasa isyarat, dan kosakata bahasa isyaratnya
sedikit. Mereka juga butuh juru bahasa isyarat. Kuncinya ada di
bahasa isyarat. Contohnya seperti saat sedang shooting, dari
director akan memberi tahu ke juru bahasa isyarat, disampaikan
lagi guru tulinya (bunda galuh), dan barulah arahannya
disampaikan ke talent tulinya.
Itu 4 layers. Ini sebuah tantangan bagaimana kita dapat
menyampaikan semuanya sampai ke tujuannya. Tapi semua atas
izin Allah, dapat terlaksana shootingnya dalam satu hari. Ga
semua teman tuli itu mengenyam pendidikan tinggi, untuk bunda
galuh sampai s2 di australia dan dia mendapatkan akses disana
karena juru bahasa isyarat ada, teks juga ada.
Untuk s1 itu bunda galuh kuliahnya di UGM ambil psikologi,
dan dia ga bercerita ke teman temannya kalo dia tuli. Dia selama
4 tahun membaca bibir dosen dan bepura pura bisa mendengar.
Itu sebuah perjuangan luar biasa. Mereka untuk mendapatkan
pendidikan aja perjuangannya segitunya. Cuma untuk teman-
teman lainnya yang jarang berinteraksi dengan teman dengar,
level kedewasaan mereka. Jadi berkomunikasi dengan merekapun
harus pinter pinter menjaga sikap dan perasaan mereka, karena
mereka agak sensitif dan kita juga biasanya akan berhati-hati.
Saya lihat 2 tahun kebelakang ini, GERKATIN mau
mensosialisasikan bahasa isyarat ini. Mereka ga sering terpapar
dengar komunikasi yang cepat, kitakan ngobrol rapid
banget.Seperti halnya shooting hari ini, rencananya kita shooting
3 cerita tapi qodarullah hanya bisa 2 video. Dalam perjalanan
prosesnya kan kita harusnya tepat waktu, tapi mereka biasanya
sebisanya saja. Nah itukan standar yang butuh penyesuaian antara
kita dan mereka.
Pertanyaan :
Kenapa memilih Youtube ?
Jawaban :
Karena platform ini bisa diakses banyak orang, baik teman teman
tuli, teman dengar, bahkan teman teman tuna netrapun juga bisa
mendengarkan audionya.
Pertanyaan :
Tolak ukur kesuksesan QuranID?
Jawaban :
Tolak ukur kesuksesan kita kebermanfaatan, maksudnya kalo
karya ini bisa memberikan manfaat yang positif, itu udah
alhamdulillah banget. Kita tidak melihat kesuksesan dari seberapa
banyak views di youtube kita. Jadi untuk kita biar ada
manfaatnya, ada faedahnya, karena tujuan kita untuk keridhaan
Allah, bukan yang lain. Menurut saya, kalo kita mengikuti trend
itu akan sebentar, tapi kalo kualitas dan memang berkarya dri hati
itu akan sepanjang masa dikenang. Saya berharap ini dapat
bermanfaat dan menimbulkan gerakan inklusifitas lainnya di
depan.
Pertanyaan :
Mempertahankan eksistensi?
Jawaban :
Kita berusaha di setiap ramadhan ada. Makanya kita
mempersiapkan semuanya sebelum ramadhan. Karena kita aware
dan paham kalo di ramadhan bahwa diramadhan itu orang
mencari konten islami. Terus berkarya dan mencari ide ide lain
atau berkenalan dengan komunitas baru untuk berkolaborasi.
Sepertihalnya kemarin kita berkolaborasi dengan ruang guru. itu
si, berkolaborasi dan berkarya.
2. Observasi media
For These Muslims, Learning the Quran Starts With YouTube https://www.nytimes.com/2019/05/08/world/asia/indonesia-quran-sign-
language.html
―It‘s changing everything,‖ Surya Sahetapy said of videos that
translate the Quran into sign language for deaf
Indonesians.CreditCreditEd Wray for The New York Times
By Joe Cochrane
May 8, 2019
JAKARTA, Indonesia — Every year, as the Islamic holy month
of Ramadan approached, Surya Sahetapy and his close friends
would start to feel depressed.
They were at their wits‘ ends about how to help more Indonesians
study the Quran, Islam‘s holiest book, which may seem
surprising in the world‘s most populous Muslim-majority nation.
Traditionally, Muslims around the world recite the entire Quran
during the month of Ramadan, which began in Indonesia on May
5. Learning all 114 chapters, known as surahs, can take years, and
many here learn the melodic Arabic recitations — as well as
Indonesian translations and interpretations — by listening to
audio recordings.
But Mr. Surya, 25, and his friends had a unique challenge when it
came to studying the sacred texts: They are deaf.
―My deaf friends and I felt depressed because we didn‘t have any
way to help other deaf people to access Islam,‖ he said in an
interview, accompanied by a sign-language interpreter.
All that changed last year when Mr. Surya teamed up with a local
Islamic organization on a project to produce sign-language
videos, translating all 114 surahs.
They released the first video, on YouTube, before the start of
Ramadan last year.
The work has been slow going. In time for Ramadan this year, the
Quran Indonesia Project produced four more surah videos and
one of the azan, the Muslim call to prayer.
The Quran Indonesia Project started with celebrities reading verses from the
holy book, but has moved on to include videos of sign language
translations.CreditEd Wray for The New York Times
While many deaf Muslims in Indonesia can read and memorize
some scriptures, they have little access to Islamic scholars who
can communicate with them.
To help deaf Muslims not just memorize verses but understand
their meaning, the group also plans to release an educational
board game about the basics of Islam as well as 10 sign-language
DVDs explaining some prayers.
―It‘s changing everything,‖ Mr. Surya said of the project. ―The
videos also have their own message: If you want deaf Indonesians
to learn Islam, they must learn sign language. Islam is not limited
to what you read, but much more what you understand.‖
The idea for a sign-language Quran began in 2017 when Mr.
Surya met Archie Fitrah Wirija, founder and executive producer
of the Quran Indonesia Project.
Mr. Wirija‘s nonprofit group was already trying to get young
people interested in the Quran by producing audio recordings of
the book in Arabic, Indonesian and English, voiced by popular
Indonesian singers and actors.
―It was like the Quran was not cool enough,‖ Mr. Wirija said,
explaining his decision to use celebrities and create an Quran
smartphone app.
The sign-language project took off with help from Galuh
Sukmara Soejanto, a deaf Indonesian teacher and disability rights
activist. She coached Mr. Surya on the finer points of translating
the Quran into sign language, and his progress was monitored by
an organization for deaf people based in Jidda, Saudi Arabia.
The Quran project has become one of the few educational
resources for deaf Indonesians. There were 2.9 million deaf
citizens as of 2015, according to the Central Statistics Bureau,
although activists believe the number is actually much higher.
Indonesia is the most populous Muslim-majority country on the planet, but
deaf Muslims have few resources to learn the Quran.CreditAdam Dean for
The New York Times
There are few special education options for deaf children and
limited access to public services for adults, especially in the
country‘s many far-flung rural areas. Indonesian sign language
was not even recognized by the Ministry of Culture and
Education until 2016 and there are few government officials who
can communicate in sign language.
Ms. Galuh opened a small school and home schooling program
for deaf children in 2013 in West Java Province, just outside
Jakarta, the Indonesian capital. Most of its teachers and support
staff are also deaf.
Indonesia‘s public schools, she said, do not accommodate sign
language users, placing deaf students instead into mainstream
classrooms where they must teach themselves to lip-read in order
to receive an education.
―Sign language is the main push factor used to develop
communication skills, including expressing themselves,‖ Ms.
Galuh said in an email. ―Starting from personal experiences about
communication and supported by much scientific research, we
are positive that sign language is one of the most important
factors to develop communications skills as well as the
foundation of education in general.‖
Deafness runs in Mr. Surya‘s family. A deaf older sister and an
uncle exposed him to sign language at an early age.
―But when it came time during class to study Islam, I started
crying because I didn‘t understand,‖ Mr. Surya said,
remembering that he was required to read his elementary
schoolteacher‘s lips. ―I was forced to live as a hearing person,
and even today parents don‘t want their children to sign; they
want them to speak.‖
Things are changing — albeit slowly. A small number of
mosques around the country have begun providing sign-language
interpreters.
And many national television stations now include sign-language
translations for news and religious programs.
―It shows people we have the right to use sign language,‖ he said.
―We want to change the stigma of, ‗If you can‘t talk, you are
different.‘ ‖
Filantropi | Archie Wirija - Quran Indonesia Project | Eps.
66, Tayang 6 Juli 2018 https://youtu.be/3Y1OUa4r9sU
1. Archie Fitrah Wirija - Founder Quran Indonesia Project
Pertanyaan :
cita-cita dari Quran Indonesia Project inikan ingin semakin
mendekatkan nilai-nilai al-Quran kepada masyarakat yang
lebih luas lagi dan juga kaitannya dengan memanfaatkan
teknologi. Itu maksudnya seperti apa?
Jawaban:
Jadi Quran Indonesia Project ingin menyebarkan nilai-nilai islam.
Saya sendiri dan tim Quran Indonesia Project ini juga butuh tau
isinya apa. Sebagai muslim, kita ingin lebih dekat dengan kitab
suci kita sekalian belajar bareng-bareng juga
Pertanyaan :
Akhirnya bisa tercetus ide bikin audio itu seperti apa
prosesnya?
Jawaban :
Awal banget saya berfikir kenapa belum ada ya rekaman al-
Quran dalam bahasa Indonesia, adanya bahasa arab dan inggris.
Nah sebagai orang Indonesia, sebagai muslim dan saya sebagai
musisi juga, yang tau bagaimana cara perekaman, kita inisiasikan
saja rekaman al-Quran dalam bahasa Indonesia. Jadi kita ingin ke
arah yang lebih baik dengan merelevansikan al-Quran ini di era
sekarang, era digital. Saya terinspirasi dari eyang Habibie yang
menggabungkan imtaq dan iptek.
Pertanyaan :
Mulai tahun 2018 ini Quran Indonesia Project mulai
membuat film dokumenter yang ceritanya ada satu orang
atau satu sosok yang terinspirasi dari ayat-ayat al-Quran
dengan ceritanya masing masing. Archie sendiri ada ga si
ayat yang menginspirasi Archie?
Jawaban :
Satu ayat di al-Quran yang mengena banget dengan saya yaitu
surat az-zariat : 56. Itu tentang tujuan diciptakannya manusia.
Jadi di 2013 saya berangkat umrah dan saya menyerahkan
semuanya kepada Allah. ―ya Allah tujuan saya dihidup ini
ngapain ya? Apakah hanya dimusic aja? Atau kerjaan yang
lain?‖. Waktu di Mekkah, saya membaca surat az-zariat itu ― aku
tidak menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah
kepadaku‖. Saya mengartikan semua yang kita lakukan niatnya
untuk Allah, itu semua menjadi ibadah. Saya ingin membuat
karya yang bisa melampaui usia. Jadi setahun setelah itu, muncul
ide untuk Quran Indonesia Project yang terinspirasi dari surat al-
A‘raf :204. ―apabila dibacakan al-Quran maka dengarkanlah
baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian mendapat
rahmat‖ itu yang menjadi pegangan saya di awal-awal dan
selebihnya di al-Quran menarik banget. Dan saya masih belajar
bagaimana mengimplementasikan itu di kehidupan.
Pertanyaan :
Kan adanya pengembangan juga selain 3 bahasa yang
sebelumnya sudah direkam, dikembangkan lagi dengan
bahasa isyarat. Sebenarnya bagaimana Archie melihat ini,
apakah ini memang sebuah kebutuhan yang tidak pernah
terfikirkan atau apa?
Jawaban :
Tahun 2017, saya diundang di acara yang mempertemukan saya
dengan Surya sahetaphy. Seorang aktivis tuli, disitu pertama kali
pengalaman saya bertemu dengan teman Tuli. Awlanya bingung
bagaimana berkomunikasi, ternyata bisa berkomunikasi dengan
menggunakan teks (tulis) atau dengan bahasa isyarat. Langsung
saya berfikir bagaimana audio al-Quran yang saya dan teman-
teman karyakan ini sebelumnya, bisa diakses oleh mereka.
Sedangkan mereka keterbatasannya mendengar. Oh, oke mereka
lebih banyak ke visual, dari gesture, teks, gerakan, isyarat. Kita
bikin audio yang sudah dikaryakan tadi, kita lengkapi dengan
visualnya. Akhirnya ngobrol sama Surya untuk coba kolaborasi
dengan membuat bahasa isyaratnya. Di september kita coba
kolaborasi, Ternyata ada bahasa isyarat surah al-fatihah dan surya
ngasih tau dan itu memang darisananya sudah ada. Akhirnya
waktu kita mulai QuranIDprojectIsyarat itu, Surya ngajakin yuk
kita ketemu sama bunda Galuh, pendiri The Little Hijabi
Homeschooling. Lalu kita melibatkan juga dompet duafa untuk
penggalangan dana. Sebenarnya bunda Galuh sudah punya satu
rancangan program, tapikan butuh sosialisasi, eksekusi untuk
pembuatan alat peraga dan designnya itu butuh dukungan.
Akhirnya Quran Indonesia Project, The Little Hijabi
Homeschooling dan dompet duafa, akhirnya dibuatlah Cahaya
Dalam Sunyi. Yang mana ini merupakan materi pengembangan
pembelajaran Islam yang lebih accsessable.
Pertanyaan :
Untuk pembuatan video bahasa isyarat untuk al-Quran ini,
akhirnya Archie belajar juga ga sih bahasa isyarat itu?
Jawaban :
Iya akhirnya karena sering ketemu teman-teman Tuli saya jadi
belajar-belajar sedikit. Dan itu menyenangkan sebenarnya. karena
penuh dengan ekspresi, tidak hanya dengan menggerakkan tangan
tapi juga ekspresi.
2. BAGUS TRIDEA PUTRA - Kontributor Quran Indonesia
Project
Pertanyaan :
Bagaimana pendapat bagus melihat Quran Indonesia Project
ini sekarang mempermudah akses teman-teman tuli bisa
menikamti dan mengakses ayat-ayat suci al-Quran yang
disediakan sekarang?
Jawaban :
saya merasa sangat senang sekali ketika al-Qur‘an itu akhirnya
bisa diakseskan ke dalam bahasa isyarat. Sebab dalam bahasa
isyarat ini kita bisa belajar lagi tentang
Alhamdulillahirobbilalamiin dan kita mendapat manfaat dan
pemahaman dari situ. Al-Quran ini kan sudah ada yang
diterjemahkan ke dalam bahasa lain tapi kita kesulitan untuk
mengikuti bahasa lain, bahasa Indonesia itu sangat kesulitan
sekali. Jadi kalaupun mau berusaha, kitapun pasti akan sulit
sekali. Akhirnya kita melalui bahasa isyarat ini mencoba di 5 atau
6 tahun terakhir ini bahasa isyarat mulai berkembang.
3. MUTHIA ZAHRA - Creative director Quran Indonesia
Project
Pertanyaan :
Boleh diceritakan secara garis besar, sebenarnya apa saja
yang ada di Quran Indonesia Project ini? campaignnya
kemudian video yang diproduksi?
Jawaban :
Quran Indonesia Project ini kita semuanya belajar. Masih belajar.
Tapi kita ada keinginan untuk mempelajari Al-Quran sedalam-
dalamnya, dan kita ingin membagi semangat kita. Makanya cerita
dari satu ayat agar kita mengambil hikmah bahwa ayat al-Quran
bisa sangat berdampak untuk satu kehidupan orang.
Pertanyaan :
Tantangan terberat dalam produksi ini apa?
Jawaban :
Kalau dari segi produksi, saya sebagai sutradara merasakannya.
Karena awalnya kami sendiri belum pernah belajar bahasa
isyarat. Karena budaya Tuli baru tahu tahun ini. baru mau mulai
belajar, baru banyak berinteraksi. Awalnya bingung, bagaimana
bisa connect sama teman-teman tuli karena kita gabisa bahasa
isyarat awalnya. Apalagi menerjemahkan al-Quran dalam bahasa
isyarat. Apalagi menerjemahkan al-Quran dalam bahasa isyarat,
sulit iya tapi alhamdulillah dimudahkan Allah dan dibantu belajar
juga sama teman-teman tuli yang sangat welcome untuk kita mau
belajar, akhirnya kolaborasi ini sampai juga.
Pertanyaan :
Apa sebenarnya yang hendak digaungkan dari project ini?
Jawaban :
Bahwa al-Quran milik semua, tidak ada satupun orang yang
merasa ―aku kurang cocok, aku tidak bisa dengar jadi aku tidak
usah baca quran‖. Islam itu rahmatan lil alamin, Al-Quran
diturunkan untuk semua umat tanpa terkecuali begitu juga dengan
teman teman Tuli. Begitu juga untuk teman-teman Tuli. Kalo
sekarangkan kondisinya memang beberapa diantaranya
jangankan belajar al-Quran belajar bahasa isyarat aja beberapa
ada yang sulit gitu. Belum aksesable untuk teman-teman tersebut.
Di QIP ini mendekatkan al-Quran dengan teman-teman Tuli
untuk mengakses agama, belajar al-Quran lebih jauh lebih dalam
lagi. Kalo teman-teman dengar tidak membantu teman-teman
Tuli untuk mengakses al-Quran ini, pertanyaannya maka akan
berbalik ―Jadi siapa sekarang yang tidak mendengar?‖
4. GALUH SUKMARA - Edukator Tuli dan founder The Little
Hijabi Homeschooling
Pertanyaan :
Bagaimana bunda galuh memaknai cahaya dalam sunyi?
Jawaban :
Menurut saya cahaya dalam sunyi dibaliknya ada banyak hikmah.
Yang pertama adalah bagi teman-teman tuli itu merasakan sunyi.
Artinya tidak ada suara yang didapatkan. Selalu saja dari orang-
orang dengar mereka yang memiliki suara. Untuk memahami
atau belajar dan sebagainya itu lewat suara. Kalau Tuli
bagaimana? Suara Adzan, alunan ayat suci al-Quran atau dari
dakwah itu sama sekali tidak mempunyai akses karena tidak ada
suara yang bisa didengarkan. Aksesnya malah semakin menjadi
tertutup dan menjadi semakin sunyi. Lewat cahaya dalam sunyi
ini maksudnya bagaimana Tuli tidak mendengarkan lewat
telinganya tapi lewat hati melalui hidayah-Nya. Dan kedua,
project ini bisa membuka kesadaran masyarakat terutama orang
tua terhadap pemahaman bahwa bahasa isyarat fitrah dari anak-
anak tuli. Fitrah artinya apa? Bahwa didalam bahasa isyarat itu
ada makna dimana melalui bahasa isyarat ini tuli bisa memaknai
kehidupan untuk bisa kembali kepada-Nya.
5. ARCHIE FITRAH WIRIJA - Founder Quran Indonesia
Project
Pertanyaan :
Selain project ini, kedepannya ada lagi ga isu-isu sosial
lainnya agar lebih banyak lagi pihak pihak yang mudah
untuk mengakses al-Quran?
Jawaban :
Mungkin kedepannya kita akan terus membuat konten yang
bermanfaat, karena tujuannya itu memudahkan akses. Itu bisa
semuanya diakses secara gratis di youtube dan website. Jadi dari
awal, memang semuanya ini probono, jadi semua kontributor
yang terlibat dan kontributor yang terlibat itu mengerjakan ini
secara sukarela.
Pertanyaan :
Karena ini bisa diakses secara gratis, ada sebuah economic
models ga si yang digunakan?
Jawaban :
dari tahun pertama sampai ketiga, ini bergerak seperti layaknya
komunitas komunitas lain. Kita di kontribusikan oleh kontributor
termasuk dalam hal pendanaan. Maksudnya semuanya ini
dibutuhkan ‗bensin‘ untuk maju dan memproduksi hal-hal seperti
ini. tapi tidak tahu kenapa, karena kami selalu minta ―ya Allah,
luruskanlah niat kami, mudahkanlah jalan kami” itu selalu
dipermudahkan dengan kemudahan-kemudahan. Banyak
kontributor yang menitipkan hartanya di jalan Allah. Dan kita
membuka laman kitabisa.com/quranidproject, untuk teman-teman
bisa ikut donasi dan berkontribusi untuk pengembangan Quran
Indonesia Project. Dan kita ditahun ke4 ini sudah menjadi sebuah
yayasan, supaya punya badan hukum. Agar kalo ada yang mau
donasi atau csr, kita bisa menerimanya secara profesional dan ada
laporan keuangannya jelas dll. Kelihatannya kedepannya, kita
akan menjadi sebuah content creator untuk hal-hal yang berbau
religi tapi juga ke anak muda. Karena segemen kita kan ke anak
muda, agama, dan teknologi. Itu 3 hal yang sangat melekat di
kehidupan kita.
Pertanyaan :
Sejauh ini orang-orang melihat Quran Indonesia Project ini
sangat melekat dengan archie, apakah kedepannya akan
tetap dikendalikan oleh Archie atau sudah dipersiapkannya
tim yang akan meregenerasi Archie?
Jawaban :
Untuk ini 4-5 tahun saya commite untuk saya mengerjakannya,
lalu untuk pengembangan selanjutnya kita sudah mulai
mempersiapkan siapa yang kira-kira bisa melanjutkan project ini.
sudah ada kandidat yang akan ada didalam tim Quran Indonesia
Project ini. tapi sebenarnya yang paling penting itu frekuensinya
harus sama, niatnya harus lurus, juga kita melihat dari proses
yang mana ingin berkarya ini dijalan Allah benar-benar 100
persen.
Pertanyaan :
Dengan nantinya ini sudah rampung dan bisa diakses oleh
masyarakat, apa pesan-pesan Archie kepada teman-teman
diluar sana terhadap effort yang sudah dilakukan oleh Quran
Indonesia Project ini?
Jawaban :
Semoga ini bisa mendekatkan kita semua, termasuk saya dengan
al-Quran. Karena kalo kita jauh dari al-Quran berarti kita gatau
apa yang Allah sampaikan kepada kita. Dan itu membuat hidup
menjadi tidak menentu. Dengan saya mengajak teman-teman
mendalami project ini, kita jadi belajar mendengar dan melihat
tanda-tanda yang Allah kasih dihidup ini. Kalo kita ke Allah itu
doa, tapi kalo Allah ke kita itu al-Quran. Jadi its two-ways
communictaion. Jadi harapannya al-Quran ini terus menjadi
inspirasi dalam kita berkarya.
3. Struktur Organisasi
4. Dokumentasi
1. Halaman YouTube Quran Indonesia Project
2. Kegiatan Produkai Video Klip
3. Kegiatan #QURANIDPROJECTISYARAT
• AL-FATIHAH
Produser: @archiewirija
Produksi Audio: @pchrismansyah @narendrapawaka
Produksi Video: @muthiazf @biebulz @sangkotprak
@ssseruni
Pengawas Bahasa Isyarat: @thelittlehijabihomeschooling
Pengawas Pembacaan Qur‘an: H. Uci Armisi
Desain Visual: @gemasemesta @deabdil @azaliaanisa
Teks Bahasa Arab diambil dari Quran.com
Teks Bahasa Indonesia diambil dari Mushaf Standar
Indonesia Departemen Agama Republik Indonesia
Teks Bahasa Inggris diambil dari Quran.com, Sahih
International
• AN-NAS
Produser: @archiewirija
Produksi Audio: @pchrismansyah @narendrapawaka
Produksi Video: @muthiazf @biebulz @sangkotprak
@ssseruni
Pengawas Bahasa Isyarat: @thelittlehijabihomeschooling
Pengawas Pembacaan Qur‘an: H. Uci Armisi
Desain Visual: @gemasemesta @deabdil @azaliaanisa __
Teks Bahasa Arab diambil dari Quran.com
Teks Bahasa Indonesia diambil dari Mushaf Standar
Indonesia Departemen Agama Republik Indonesia
Teks Bahasa Inggris diambil dari Quran.com, Sahih
International
• AL FALAQ
Produser: @archiewirija
Produksi Video: @muthiazf @biebulz @sangkotprak
@ssseruni
Produksi Audio: @maxpandu @aviathalia __
Pengawas Bahasa Isyarat: @thelittlehijabihomeschooling
Desain Visual: @gemasemesta @deabdil @azaliaanisa __
Teks Bahasa Arab diambil dari Quran.com
Teks Bahasa Indonesia diambil dari Mushaf Standar
Indonesia Departemen Agama Republik Indonesia
Teks Bahasa Inggris diambil dari Quran.com, Sahih
International
• AL- IKHLAS
Produser: @archiewirija
Produksi Video: @muthiazf @biebulz @sangkotprak
@ssseruni
Produksi Audio: @maxpandu @aviathalia __
Pengawas Bahasa Isyarat: @thelittlehijabihomeschooling
Desain Visual: @gemasemesta @deabdil @azaliaanisa __
Teks Bahasa Arab diambil dari Quran.com
Teks Bahasa Indonesia diambil dari Mushaf Standar
Indonesia Departemen Agama Republik Indonesia
Teks Bahasa Inggris diambil dari Quran.com, Sahih
International
• ADZAN
Produser: @archiewirija
Produksi Video: @muthiazf @biebulz @sangkotprak
@ssseruni
Produksi Audio: @maxpandu @aviathalia __
Pengawas Bahasa Isyarat: @thelittlehijabihomeschooling
Desain Visual: @gemasemesta @deabdil @azaliaanisa __
Teks Bahasa Arab diambil dari Quran.com
Teks Bahasa Indonesia diambil dari Mushaf Standar
Indonesia Departemen Agama Republik Indonesia
Teks Bahasa Inggris diambil dari Quran.com, Sahih
International