strategi komunikasi pemasaran minuman khas sinjai …
TRANSCRIPT
i
Skripsi
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MINUMAN KHAS SINJAI
(Studi Deskriptif Pada Toko Minas Bongki Kecamatan Sinjai Utara
Kabupaten Sinjai)
Disusun dan diusulkan oleh
SITTI AISYAH
105650002515
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MINUMAN KHAS SINJAI
(Studi Deskriptif Pada Toko Minas Bongki Kecamatan Sinjai Utara
Kabupaten Sinjai)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi
Disusun dan diusulkan oleh
SITTI AISYAH
Nomor Stambuk : 105650 0025 15
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
iii
PERSETUJUAN
Judul Skripsi Penelitian : Strategi Komunikasi Pemasaran Minuman Khas
Sinjai (Studi Deskriptif Pada Toko Minas Bongki
Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai)
Nama Mahasiswa : Sitti Aisyah
Nomor Stambuk : 105650002515
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Wardah, S.Sos., M.A Syukri, S.Sos., M.Si
NIDN: 0912088601 NIDN: 1218067601
Mengetahui :
Ketua Jurusan
Ilmu Komunikasi
Dr. H. Muh. Tahir, M.Si
NBM. 881 431
iv
PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar, berdasarkan Surat Keputusan/undangan
menguji ujian skripsi Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar,
Nomor: 0106/FSP/A.3-VIII/II/41/2020 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana (S.1) dalam program studi Ilmu Komunikasi di Makassar pada hari
Jum’at tanggal 26 bulan Februari tahun 2021.
TIM PENILAI
Penguji :
1. Dr. Muhammad Yahya, M.Si (Ketua)
( )
2. Warda, S.Sos, M.A
(
)
3. Arni, S.Kom, M.I.Kom
( )
4. Muh. Amin Umar, S.Ag, M.Pdi ( )
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Ketua
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si
Sekretaris
Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si
v
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Sitti Aisyah
Nomor Stambuk : 105650002515
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan
plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.
Makassar, 10 Februari 2020
Yang Menyatakan,
Sitti Aisyah
ABSTRAK
vi
Sitti Aisyah, Wardah dan Syukri. Strategi Komunikasi Pemasaran Minuman
Khas Sinjai (Studi deskriptif pada toko Minas Bongki Kecamatan Sinjai Utara
Kabupaten Sinjai)
Komunikasi pemasaran yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam
pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar
lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih
baik. salah satunya komunikasi pemasaran yang berada di Kabupaten Sinjai
yaitu toko Minas yang banyak diminati masyarakat Kabupaten Sinjai di mana
produk tersebut di pasarkan dengan menggunakan model komunikasi pemasaran
yaitu dengan sumber, encoding, transmisi, decoding, tindakan, dan umpan balik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran
minuman khas Sinjai (Minas) dalam menarik konsumen. Lokasi penelitian ini
bertempat di Saraung no. 15 Jalan Bulu Bicara, Kelurahan Bongki, Sinjai Utara,
Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan 92615, tipe penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif yakni penelitian yang mengungkapkan situasi sosial
tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar dibentuk oleh kata-kata
berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis data yang relevan, adapun
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan
sekunder dengan jumlah informan 4 orang. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara, teknik analisis data yang
digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Keabsahan
data yang peneliti gunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi waktu.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa toko Minas
membuktikan komunikasi pemasarannya dengan menggunakan model
komunikasi pemasaran dapat memperoleh komunikasi yang efektif.
Kata kunci : komunikasi pemasaran, toko Minas
KATA PENGANTAR
vii
Assalamu alaukum warahmatullahi wabarakatu. Alhamdulillah, puji syukur
yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala nikmat
hidup, kesehatan, rezeki, serta wawasan yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswayang berjudul Strategi
Komunikasi Pemasaran Minuman Khas Sinjai (Studi Deskriptif Pada Toko
Minas Bongki Kec. Sinjai Utara Kab. Sinjai). Dan tak lupa penulis ucapkan
salam dan shalawat kepada baginda Rasulullah SAW, sosok yang menjadi suri
tauladan bagi penulis, semoga kebahagiaan selalu tercurah kepada beliau beserta
keluarga, sahabat dan umatnya.
Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada:
1. Kedua orang tua, Ibunda Nurlina, sosok paling tangguh, atas segala do’a,
dukungan, motivasi, kasih saying, dan segala kebesarannya membimbing
penulis, dan ayahanda Asdar, sosok pemimpin yang mengajarkan penulis
banyak hal.
2. Segenap keluarga yang telah menyemagati dalam penyelesaian skripsi hingga
selesai.
3. Ibu Wardah,S.Sos.,M.A selaku dosen pembimbing Skripsi I yang telah bersedia
membimbing dan mengarahkan penulis selama menyusun skripsi dan
memberikan banyak ilmu serta solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan
dalam penulisan skripsi ini.
viii
4. Bapak Syukri,S.Sos.,M.Si selaku pembimbing Skripsi II yang dengan penuh
kesabaran dan murah hati mendukung, membimbing, serta memberi tambahan
pengetahuan pada penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini hingga selesai.
5. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi
Ilmu Komunikasi atas segala dukungannya dan yang telah memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
6. Teman-teman Z4/8 terkasih dan tersayang. So’na, Sayu’, Kebo’, Tompo’,
Gassing, Turu’, dan Nyarrang yang selama ini telah menjadi sahabat penulis,
atas segala dukungan dan hiburannya, Teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan
2015 yang lelah menjadi teman yang baik dan menyenangkan.
7. Seluruh keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
(HUMANIKOM).
8. Bapak Mansur selaku pemilik Toko Minas yang telah meluangkan waktunya
dalam melakukan penelitian hingga selesai. Dan konsumen Minas Eril, Yunus
dan Burhan yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam melakukan
wawancara.
9. Untuk semua seorang yang pernah penulis kenal dan telah mengajarkan banyak
hal yang bermanfaat.
Akhir kata penulis mengharapkan kiranya skripsi ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca guna menambah khasanah Ilmu Pengetahuan
terutama yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi. Teriring do’a semoga Allah
SWT menjadikan pengorbanan dan kebaikan itu sebagai cahaya penerang di dunia
maupun di akhirat kelak.
Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat
ix
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Makassar, 23 Februari 2021
Penulis
Sitti Aisyah
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI .......................................................... ii
x
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii
PENERIMAAN TIM ..................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.................. v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 7
B. Pengertian, Konsep dan Teori ................................................................... 9
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 34
D. Fokus Penelitian ........................................................................................ 35
E. Deskripsi Fokus Penelitian ........................................................................ 36
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................... 39
xi
B. Jenis dan Tipe Penelitian ........................................................................... 39
C. Sumber Data .............................................................................................. 39
D. Informan Penelitian ................................................................................... 40
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 41
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 42
G. Keabsahan Data ......................................................................................... 43
BAB VI. HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 44
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 55
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................... 80
B. Saran .......................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS WAWANCARA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI WAWANCARA INFORMAN
RIWAYAT HUDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu.......................................................................... 9
Table 3.2 Informan penelitian .......................................................................... 14
Table 4.3 Data lokasi toko Minas .................................................................... 32
Tabel 4.4 Harga minuman khas Sinjai (MINAS)............................................ 37
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Toko Minuman khas Sinjai (MINAS) .......................................... 47
Gambar 4.2 Lokasi toko Minuman khas Sinjai (MINAS) ............................... 48
Gambar 4.3 Produk Minuman khas Sinjai (MINAS)....................................... 51
14
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Unsur-unsur komunikasi ................................................................. 11
Bagan 2.2 Model komunikasi pemasaran ........................................................ 17
Bagan 2.3 Kerangka piker ................................................................................ 35
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sinjai merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi
Selatan yang mempunyai kawasan dan kondisi geografis yang sangat bagus.
keindahan alam Sinjai memiliki potensi dan objek pariwisata yang cukup besar
untuk dikembangkan. Pengembangan kepariwisataan di Sinjai diarahkan untuk
memanfaatkan objek dan daya tarik wisata. Salah satu wisata yang banyak
dikunjungi yaitu hutan mangrove tongke-tongke, taman batupake gojeng,
rumah adat purba karampuang. Dan di Sinjai juga terdapat Pulau yang tidak
kalah indahnya, salah satunya pulau Sembilan, Menjadi salah satu daya tarik
bagi para wisatawan untuk berkunjung secara langsung.
Banyaknya informasi dan promosi wisata semakin meningkatkan
keinginan wisatawan untuk berkunjung. Untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan yang melakukan kegiatan wisata, diperlukan berbagai upaya yang
saling terkait antara dunia usaha dan juga masyarakat.
Pemuasan kebutuhan wisatawan dilakukan dengan memberikan dan
menyediakan jasa kepariwisataan yang berkualitas dengan berpusat pada
barang wisata yang memiliki keunikan, kekhasan, dan keaslian. Salah satunya
yakni industri rumah tangga. Industri rumah tangga yang menonjol di daerah
Sinjai adalah industri minuman. Minuman ini dikenal dengan nama Minas yang
mana merupakan minuman khas daerah Sinjai. Minas pada prinsipnya
minuman ini dibuat dari fermentasi singkong (tape singkong), susu, telur,
16
madu dan air kelapa kemudian Minas dikemas didalam botol plastik lalu
dipasarkan. Kekurangan dari minas ini hanya dapat bertahan dalam jangka
waktu yang cepat yaitu hanya mampu bertahan selam 3 hari di suhu ruang dan
dapat bertahan selama 7 hari atau satu minggu bila di simpan dalam lemari es
atau freezer.
Persaingan usaha yang kompetitif saat ini, menuntut setiap pelaku bisnis
yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan
perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya. Strategi
pemasaran menurut Kurtz dalam (Amaliah, 2013:55) adalah sebuah
keseluruhan, program perusahaan untuk menentukan target pasar dan
memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran
pemasaran, produk, distribusi, promosi dan harga. Perencanaan strategi
pemasaran artinya mencari peluang-peluang yang menarik dan
mengembangkan strategi pemasaran yang menguntungkan.
Produk-produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang
berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan
kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian
pelanggan mau untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan
dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Oleh karena itu, dalam
proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari
manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah .
Menghasilkan produk bukan satu-satunya variabel yang dapat
memberikan keuntungan pada sebuah perusahaan. Namun, jauh lebih penting
17
adalah bagaimana dari hasil yang diproduksinya dapat laku di pasaran. Dengan
demikian pimpinan perusahaan sangat perlu untuk mengetahui bagaimana
strategi kounikasi yang tepat digunakan bagi produk yang dihasilkan atau
dengan kata lain rencana strategi menentukan keseluruhan misi dan tujuan
perusahaan. Misalnya, dalam perusahaan khususnya yang mengenai
pemasaran bukan sebatas mengetahui berapa target omzet penjualan yang
dicapai, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana meningkatkan mutu
produk dengan strategi komunikasi produk, harga yang tepat dan dapat
dijangkau oleh konsumen serta promosi distribusi yang diguanakan. Sehingga
hasil produksi dapat memuaskan konsumen dan akhirnya prospek komunikasi
pemasaran di masa yang akan datang terus meningkat dan kelangsungan hidup
usaha dapat dipertahankan.
Komunikasi pemasaran yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam
pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran
agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat
lebih baik. (Amaliah, 2013:57)
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri. Area distribusi minuman khas
Sinjai berada diberbagai tempat yaitu di Bongki Sinjai Utara, di Lappa Sinjai
Utara dan ada juga yang memasarkan minuman tersebut di pasar. Perbedaan
utama dari minuman tersebut yaitu terksturnya, Minas produksi Bongki lebih
kental dari pada yang di produksi di daerah lain.
18
Hal tersebut merupakan tanggungjawab besar yang harus dimenangkan
oleh suatu perusahaan jika ingin tetep eksis di dalam persaingan bisnis. Saat ini
banyak minuman yang dibuat dalam bentuk cepat saji ataupun dikemas dalam
sebuah kemasan, contohnya minuman khas Sinjai (MINAS).
Persaingan merupakan sebuah motivasi utama dalam strategi pemasaran.
Dalam industri yang dimonopoli oleh satu perusahaan, pemasaran tidak begitu
berpengaruh terhadap laju konsumsi. Pada pasar monopoli program pemasaran
hanya ditunjukan untuk mengelola sumber daya seefisien mungkin dan
bertindak dengan cermat untuk memasuki pasar. Namun saat ini, dengan
deregulasi dan industrialisasi pasar, kebanyakan perusahaan dalam berbagai
industri dihadapkan pada kondisi persaingan terbuka yang mendorong mereka
untuk saling bersaing. Oleh sebab itu strategi pemasaran menjadi lebih penting
bagi perusahaan untuk terus mencapai keuntungan dalam setiap industri.
(Hermawan 2012:40-41)
Minuman khas Sinjai (MINAS) merupakan salah satu industri rumah
tangga yang memproduksi minas yang berbahan dasar singkong (tape
singkong). Minuman khas Sinjai ini berlokasi di jalan bulu bicara, bongki,
Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Bentuk pemasaran minuman khas Sinjai ini yaitu toko Minas tersebut tidak
menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya, tetapi toko Minas
tersebut menggunakan strategi pemasaran word of moth atau pemasaran dari
mulut ke mulut.
19
Seperti yang telah dikemukakan oleh penulis sebelumnya , maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian di toko tersebut dan peneliti ingin
mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang di lakukan toko
minas tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran minuman khas Sinjai (Minas)
dalam menarik konsumen?
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat komunikasi pemasaran minuman
khas Sinjai (Minas) dalam menarik konsumen?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran minuman khas Sinjai
(Minas) dalam menarik konsumen.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat komunikasi pemasaran
minuman khas Sinjai (Minas) dalam menarik konsumen .
D. Kegunaan Penelitian
a. Teoritis
Memberikan sumbangsi pengetahuan tentang masalah komunikasi
pemasaran khususnya di program studi ilmu komuniasi.
b. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi toko
minas untuk biasa menerapkan komunikasi pemasaran dengan lebih baik
lagi dan sebagai masukan atas kajian ilmu komunikasi khususnya yang
berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran.
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No
.
Nama
penelitian
Judul
Penelitian
Hasil Penelitian Kesimpulan
1. Rezki
Amaliah
(Universitas
Hasanuddin/
2013
Strategi
komunikasi
pemasaran
Radio Fajar
FM Makassar
dalam
meningkatkan
jumlah
pengiklan
Radio Fajar FM
Makassar dalam
meningkatkan
jumlah pengiklan
melalui
advertising,person
al selling,seles
promotion,direct
selling, publicity,
dan public
relation, dengan
menggunakan
konsep AIDD
dalam system
marketing.
Penelitian ini
sama-sama
mengangkat
judul strategi
komunikasi
pemasaran,
perbedaannya
penelitian ini
menggunakan
strategi
komunikasi
pemasaran
personal
selling dan
word of moth.
Dan membahas
tentang
efektivitas
pemasaran dan
penelitian
terdahulu
membahas
jumlah
21
peningkatan
pengiklan.
2. Noralita
Miftah
Jannatin
(Universitas
Islam Negeri
Sunan Ampel
Surabaya/
2018
Strategi
komunikasi
pemasaran
prima Radio
Surabaya
Penelitian ini
membahas
pencapaian tujuan
utama perusahaan
prima radio
dilakukan dengan
menentukan
segmentasi
pendengar
potensial
berdasarkan daya
beli dan kelas
Masyarakatnya.
Perbedaan
penelitian ini
terletak pada
konsepnya,
yaitu
menggunakan
Model
komunikasi
pemasaran,
sedangkan
peneliti
terdahulu
menggunakan
perencanaan
strategis.
3.
Meilindy
Permata Sari
(Universitas
Tarumanagar
a/ 2019
Strategi
komunikasi
pemasaran PT.
Han Indotama
perkasa dalam
memperkenalk
an brand
minuman Han
Dynastea
Strategi
komunikasi yang
dilakukan seperti
melalui costumer
yang
mempublikasi foto
produk minuman
Han dynastea di
media sosial
membantu dalam
meningkatkan
kesadaran serta
minat beli akan
Penelitian ini
sama-sama
mengangkat
tema minuman.
Perbedaannya
penelitian ini
memperkenalk
an rasanya
yang khas dan
menggunakan
teori model
komunikasi
pemasaran,
22
produk dari Han
dynastea.
sedangkan
peneliti
terdahulu
dalam
penelitiannya
memperkenalk
an brand
minuman
dengan
menggunakan
logo yang khas
dan menarik
sebagai tanda
pengenal dari
merek brand
minumannya.
Dan
menggunakan
teori strategi
push and pull.
B. Pengertian, Konsep dan Teori
1. Strategi komunikasi
Strategi adalah kemampuan pikiran untuk membawa semua sumber
daya yang tersedia dalam mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan
yang maksimal dan efisien.
Dalam menangani masalah komunikasi, para perencana dihadapkan
pada sejumlah persoalan, terutama dalam kaitannya dengan strategi
23
penggunaan sumber daya komunikasi yang tersedia untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai.
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak
terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. (Changara, 2014:22-
23).
Strategi komunikasi merupakan bagian dari perencanaan komunikasi
dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Changara (2013) dalam Junaidi
(2016:8).
Strategi komunikasi merupakan kiat atau taktik yang bisa dilakukan
dalam melaksanakan perencanaan komunikasi. Strategic planning
dimaksudkan adalah perencanaan yang menetapkan program jangka
panjang (long-term plan), dimana didalamnya mencakup kerangka kerja
untuk perencanaan jangka menengah (middleterm plan) dan jangka pendek
(short-term plan). Oleh karena itu, konsep strategi komunikasi disini
diletakkan sebagai bagian dari perencanaan komunikasi dalam mencapai
tujuan yang ingin dicapai, sedangkan perencanaan strategic tidak lain adalah
kebijaksanaan komunikasi dalam tataran makro untuk program jangka
panjang. Jannatin (2018:42).
Strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk
mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui
transfer ide-ide baru. Pakar perencanaan komunikasi Middleton (1980)
24
dalam Jannatin (2018:41) mendefinisikan, strategi komunikasi adalah
kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari
komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh
(efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.
Komunikasi yang terjadi antara perusahaan dan konsumen disebut
komunikasi kepada konsumen. Komunikasi kepada konsumen merupakan
pertukaran ide, gagasan, masukan, informasi, dan kritik yang memiliki
tujuan tertentu, disajikan secara personal ataupun impersonal melalui
simbol-simbol atau sinyal-sinyal sehingga pesan dari perusahaan ataupun
dari konsumen dapat dipahami dengan efektif.
Pelaksanaan kegiatan komunikasi kepada konsumen dalam perusahaan
dilakukan secara formal atau resmi. Namun, saat ini banyak juga perusahaan
yang mempraktikkan kegiatan komunikasi kepada konsumen secara
informal sehingga dapat menggali informasi yang lebih mendalam dari
konsumen. (Priansa, 2017:2).
Unsur-Unsur Komunikasi
Dalam Changara (2014:28-30) unsur-unsur komunikasi yaitu:
Bagan 2.1 Unsur-unsur komunikasi
Lingkungan
Sumber Pesan Media Penerima efek
Umpan Balik
25
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pembuat atau penerima informasi. Dalam komunikasi antar manusia,
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk
kelompok. Misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering
disebut pengirim, Komunikator.
2. Pesan
Pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaiakan dengan cara tatap
muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.
3. Media
Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Terdapat bebrapa pendapat megenai saluran
atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindra
dianggap sebagai media komunikasi.
4. Penerima
penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam
bentuk kelompok, partai dan negara.
26
5. Pengaruh atau Efek
Pengruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan.
6. Umpan balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah
satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi
sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan
dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah
konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat
yamg digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan
sebelum sampai ke tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik
yang diterima oleh sumber.
7. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat
memengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas
empat maca, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya,
lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
2. Komunikasi pemasaran
Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran
berada dibawah periklanan dan promosi, tapi pada perkembangannya saat
27
ini, komunikasi pemasaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang
lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banayak akademisi dan praktisi
mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai semua elemen promoosi
dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi dan target
audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance
pemasaran.
Komunikasi adalah proses yang didalamnya pemikiran dan pemahaman
disampaikan antarindividu, atau antara organisasi dan individu. Pemasaran
adalah sekumpulan kegiatan perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer
nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Dengan
demikian, jika digabungkan, komunikasi pemasaran yaitu
merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran atau
marketing mix yang menfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan. (Priansa,
2017:95-96)
Dalam pemasaran, untuk mencapai tujuan bersama harus ada faktor
komunikasi yang mempengaruhi didalamnya. Cara berkomunikasi dari
produsen kepada konsumen akan sangat berpengaruh kepada impact yang
akan didapatkan oleh produsen tersebut. Komunikator harus melakukan
komunikasi dua arah dengan konsumen agar nantinya informasi dan pesan
yang disampaikan dapat mencapai tujuan keberhasilan sesuai target pasar
yang ada. (Rahardi, 2017:8)
28
Uyung sulaksana (2005) dalam Priansa (2017:96) Komunikasi
pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan hal-
hal yang akan di tawarkan kepada sasarannya. Komunikasi pemasaran
merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
memengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dan produknya agar bersedia menerina, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran
memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar atau perusahaan.
Tanpa komunikasi, konsumen ataupun masyarakat tidak akan mengetahui
keberadaan produk.
Komunikasi pemasaran merupakan pendekatan multidisiplin yang
menggabungkan teori dan konsep ilmu komunikasi dan ilmu pemasaran.
Kajian tersebut menghasilkan kajian “baru” yang disebut dengan
komunikasi pemasaran atau marketing communication. Marketing
communication merupakan kegiatan pemasaran dengan menggunakan
teknik-teknik komunikasi yang bertujuan memberikan informasi
perusahaan terhadap target pasarnya. (Priansa, 2017 :94)
Komunikasi pemasaran bagi konsumen dapat memberi tahu atau
memperlihatkan kepada konsumen tentang cara dan alasan suatu produk
digunakan, serta tempat dan waktunya. Komunikasi pemasaran
berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam
ingatan dan menciptakan citra merek serta mendorong penjualan, bahkan
memengaruhi nilai pemegang saham.
29
Suryanto (2015:520-521), Secara konseptual, komunikasi pemasaran
pada dasarnya merupakan bagian integral dari pemasaran yang mempunyai
beberapa pengertian berdasarkan beberapa ahli, yaitu:
a. DeLozier
Secara makro, komunikasi pemasaran adalah suatu dialog yang
berkesinambungan diantara pembeli dan penjual dalam suatu pangsa
pasar.
b. Nickels
Komunikasi pemasaran adalah pertukaran informasi dua arah dan
persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih
efektif dan efisien.
c. Don E. Schultz I. Tannenbaum, dan Robert F. Lauterborn
Komunikasi pemasaran sebagai kontinun dari mulai tahap
perancangan (design) produk, distribusi sampai kegiatan promosi
(melalui iklan, pemasaran langsung, dan special events), dan tahap
pembelian, penggunaan dikalangan konsumen.
Mereka menegaskan bahwa pada tahun 1990-an pemasaran adalah
komunikasi, dan komunikasi adalah pemasaran, keduanya tidak dapat
dipisahkan.
3. Strategi komunikasi pemasaran
Strategi komunikasi pemasaran yaitu untuk menerangkan arus
informasi tentang produk dari pemasaran sampai kepada konsumen.
Pemasaran menggunakan iklan, publisitas, pemasaran langsung, promosi
30
penjualan, dan penjualan langsung untuk memberikan informasi yang
konsumen harapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh
konsumen. Sebaliknya, konsumen menggunakan dalam proses pembelian
untuk menghimpun organisasi tentang ciri dan manfaat produk. (Amaliah,
2013:62).
Model komunikasi pemasaran
Bagan 2.2 Model komunikasi pemasaran
Model komunikasi pemasaran tersebut meliputi:
a. Sumber : pertama kali pesan datang dari sumber. Dalam pemasaran
sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen.
b. Pemasar : menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami
dan direspon secara positif oleh penerima dalam hal ini konsumen
(menentukan jenis komunikasi yang akan digunakan)
c. Encoding : keseluruhan proses dari perancang pesan sampai penentuan
jenis promosi yang akan dipakai (proses menerjemahkan tujuan-tujuan
komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada
penerima).
d. Transmisi : menyampaikan pesan melalui media cetak atau elektronik.
Sumber
Umpan balik
Encoding Transmisi Decoding Tindakan
31
e. Decoding : pesan akan ditangkap oleh penerima kemudian direspon dan
diharpkan akan mempengaruhi prilaku konsumen. Penerima pesan
memberi respon dan menginterpretasikan pesan yang diterima.
f. Tindakan : jika pesan sampai diterima secara positif, maka dapat
berpengaruh positif pada sikap dan prilaku konsumen. Sikap positif
terhadap produk akan mendorong kepada pembelian. Oleh karena itu,
pembentukan sikap positif terhadap produk sangat penting dilakukan
oleh pemasar.
g. Umpan balik : proses terakhir dari komunikasi pemasaran adalah
pemasar mengevaluasi apakaah pesan mendapat respon tidak sampai
secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan ini dapat dilihat melalui
tingkat penjualan, apakah mengalami peningkatan setelah penyampaian
pesan tersebut dilakukan.
paling ampuh untuk mempengaruhi konsumen dalam memasarkan
suatu barang atau jasa. Karena dalam promosi ini terdapat rekomendasi
dari kerabat dekat yang dijadikan sumber informasi yang dapat dipercaya
ditengah iklan yang membanjiri konsumen. Dalam hal ini, tentu saja
informasi yang muncul dari mulut ke mulut bukanlah hal yang subjektif
yang hanya bisa dinilai oleh diri si pedagang sendiri.
Suryanto (2015:529-530), terdapat empat faktor utama dalam
perancangan strategi komunikasi pemasaran, yaitu sebagai berikut.
a. Karakteristik intangibility pada kinerja jasa. Jasa lebih bersifat kinerja
dari pada objek sehingga pemasar jasa harus mampu mecari cara
32
membuat jasanya lebih konkret. Dan mengklarifikasi tipe kinerja yang
dapat diberikan. Tangible cues perlu dimanfaatkan secara optimal dalam
kampanye periklanan. Periklana tidak hanya diarahkan untuk mendorong
pelanggan agar membeli jasa perusahaan, tetapi juga menargetkan
karyawan sebagai audiensi kedua dalam rangka memotivasi untuk
menyampaikan jasa berkualitas tinggi.
b. Keterlibatan pelanggan dalam produksi jasa. Tekanan untuk
meningkatkan produktivitas dalam organisasi sering menyebabkan
perubahan yang signifikan dalam sistem penyampaian, terutama
pemanfaatan inivasi teknologi.
c. Manajemen penawaran dan permintaan. Iklan dan promosi penjualan
dapat membuat pemasar untuk membentuk permintaan agar selaras
dengan ketersediaan kapasitas pada priode waktu spesifik. Strategi
manajemen permintaan, seperti mengurangi pemakaian pada saat
permintaan puncak dan menstimulasi pemakaian pada priode permintaan
sepi, dapat diterapkan secara efektif melalui program promosi penjualan
dan periklanan. Peluang terbesarnya adalah pada saat terjadi gap besar
antara harga jual normal dan biaya variable.
d. Peranan strategis staf kontak pelanggan. Karyawan merupakan faktor
sentral dalam penyampaian jasa. Iklan yang menampilkan karyawan
yang sedang bekerja dapat membantu calon pelanggan memahami
karakteristik service ecounter dan menyiratkan janji perhatian personal
yang bisa diharapkan untuk diterima.
33
Adapula lima langkah dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran
dalam Delozier (Amaliah, 2013:60-61), yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan kesempatan komunikasi pemasaran
Langkah awal dalam pengembangan strategi baru adalah mengenal
serta mengevaluasi perubahan-perubahan baru dari luar dan dalam
perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengambil langkah-
langkah yang sesuai. Selain itu, perusahaan dapat menentukan
kesempatan pasar yang ada serta menentukan kesempatan pemakaian
sumber-sumber yang sesuai.
b. Menganalisa sumber-sumber komunikasi pemasaran
Bertujuan untuk memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam
perusahaan sehingga efisien dan berdaya guna.
c. Mengatur komunikasi pemasaran yang objektif
Objektivitas dilihat dari kebijaksanaan masa depan perusahaan yang
terdiri dari kerja sama yang objektif, pemasaran yang objektif, penjualan
yang objektif dari periklanan yang objektif.
d. Mengembangkan dan mengevaluasi strategi alternatif
Jika objektivitas dikembangkan, maka strategi juga harus
dikembangkan lalu mengevaluasi beragam strategi lain yang mungkin
dapat berhasil mencapai objektivitas, seperti pengeluaran, reaksi pesaing
dan resiko yang kemungkinan ada.
e. Mendata tugas-tugas komunikasi pemasaran
34
Setelah rencana telah dipilih, seorang manager harus dapat membuat
keputuasan yang penting menyangkut masalah pengemasan, periklanan,
harga, tempat penjualan serta produk.
4. Bauran komunikasi pemasaran
1. Periklanan ( advertising)
Iklan secara sederhana adalah sebuah pesan yang menawarkan suatu
produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui media (Rhenald
Kasali, 2005;50). Iklan atau adversiting merupakan setiap bentuk
komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, jasa, atau ide
yang dibayar oleh sponsor (Morissan, 2010;17). Periklanan juga diartikan
sebagai bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide barang atau
jasa yang dilakukan oleh perusahaan tertentu. (Hermawan, 2012;72). Alat
utama bagi pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi,
ataupun dalam bentuk poster-poster yag dipasang di pinggir jalan atau
tempat-tempat strategis.
2. Penjualan pribadi
Kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon
konsumennya. Dengan kontak langsung ini, diharapkan akan terjadi
hubungan atau interkasi yang positif antara pengusaha dengan calon
konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal salling adalah door
selling mall order, telephone selling, dan direct selling.
3. Promosi penjualan (sales promotion)
35
Kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya
sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan dengan
cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk terseut akan
menarik perhatian konsumen.
4. Publisitas (publicity)
Cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk menbentuk
pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi
tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya. Hal ini berbeda degan
promosi, dimana di dalam melakukan publisitas perusahaan tidak
melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat
promosi yag mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga
sering disebut sebagai usaha untuk “mensosialisasikan” atau
“memasyarakatkan”. Hal yang harus diperhatikan adalah tercapainya
keseimbangan yang efektif, dengan megkombinaskan komponen-
komponen tersebut ke dalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk
berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan
pembelian.
5. Pemasaran Dari Mulut ke Mulut
Pemasaran dari mulut ke mulut adalah kegiatan mengidentifikasi dan
menemukan apa yang dibutuhkan dari manusia satu ke manusia lainnya
(Philip Kotler, 2009:5). Sedangkan Kotler & keller dalam Morissan
(2009:174) menyebutkan bahwa “pemasaran dari mulut kemulut adalah
komunikasi lisan, tertulis dan elektronik antar masyarakat yang
36
berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk atau jasa. Promosi dari mulut ke mulut ini
merupakan suatu cara promosi personal yang paling ampuh untuk
mempengaruhi konsumen dalam memasarkan suatu barang dan jasa.
Karena, dalam promosi ini terdapat rekomendasi dari kerabat dekat yang
dijadikan sumber informasi yang dapat dipercaya ditengah iklan yang
membanjiri konsumen. Dalam hal ini, tentu saja informasi yang muncul
dari mulut ke mulut bukanlah hal yang subjektif yang hanya bisa dinilai
oleh diri si pedangan sendiri.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam Changara (2013:76) bauran pemasaran yaitu:
1. Product ialah produk dalam bentuk barang atau jasa yang diproduksi
oleh suatu unit usaha yang ingin dipasarkan guna memenuhi kebutuhan
pembeli,
2. Place ialah tempat yang digunakan untuk mendistribusikan atau
dipajang (Display) barang yang diproduksi untuk menarik perhatian
pembeli.
3. Price ialah harga atau nilai terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.
Harga menentukan daya saing dalam pasar. Perlu diketahui bahwa
harga memiliki segmen pasar tertentu. Misalnya sebuah produk yang
berkualitas memiliki harga yang lebih tinggi dibanding dengan produk
yang kurang baik kualitasnya.
4. Promotion ialah usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian pada
pembeli melalui teknik-teknik berkomunikasi.
37
Bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:25)
1. Produk (product)
Suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan
dari konsumen.
2. Harga (price)
Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli dan penjual untuk suatu harga yang sama
terhadap semua pembeli.
3. Tempat (place)
Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditujukan
untuk mencapai target konsumen. Sistem distribusi ini mencakup
lokasi, transportasi, pergudangan, dan sebagainya.
4. Promosi (promotion)
Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan
membujuk pelanggan membelinya.
5. Bentuk komunikasi pemasaran
Suryanto (2015:522-523), bentuk-bentuk komunikasi pemasaran terdiri
dari dua alat penting, yaitu:
a. Periklanan
38
Periklanan dikenal sebagai pelaksana fungsi komunikasi yang
penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, yaitu memberi
informasi, mengingatkan, memberikan nilai tambah dan juga
mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan. (Rahardi, 2017:18)
Setiap bentuk penampilan nonpersonal bayaran dan promosi tentang
gagasan, barang, jasa oleh sponsor tertentu. Dapat digunakan untuk
membangun citra jangka panjang bagi suatu produk atau memicu
penjualan yang cepat.
1) Daya sebar iklan : iklan memungkinkan penjualan mengulangi pesan
berkali-kali. Iklan memungkinkan pembeli menerima dan
membandingkan pesan dari berbagai pesaing.
2) Daya ekspresi yang besar : iklan memberikan peluang untuk
mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan
cetakan, suara, dan warna yang berseni.
3) Impersonalitas : pendengar tidak merasa wajib memerhatikan atau
menanggapi iklan.
b. Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan upaya pemasaran yang bersifat media
dan non media untuk meningkatkan permintaan dari konsumen atau
untuk memperbaiki kualitas produk. (Rahardi, 2017:20)
Intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian dan penjualan
sebuah produk dan jasa.
39
1) Komunikasi : promosi penjualan mendapat perhatian dan
mengarahkan konsumen ke produk tersebut.
2) Intensif : promosi penjualan menggunakan konsensi, dorongan, atau
kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
3) Ajakan : promosi penjualan merupakan ajakan yang jelas untuk
terlibat dalam transaksi.
4) Publisitas : rangsangan nonpersonal demi permintaan sebuah produk,
jasa atau unit uasaha dengan cara menyebarkan berita penting
mengenai produk/jasa di media cetak atau dengan memperkenalkan
produk/jasa tersebut melalui radio, televisi, atau pentas tanpa dibayar
oleh sponsor.
5) Penjualan personal : penampilan secara lisan melalui percakapan
dengan satu calon pembeli atau lebih untuk tujuan penjualan.
6) Komunikasi di tempat pembelian.
6. Tujuan komunikasi pemasaran
Suryanto (2015, 253), tujuan dari komunikasi pemasran yaitu:
a. Menyebarkan informasi dari suatu produk (komunikasi informative),
misalnya tentang harga, distribusi, dan lain-lain.
b. Memengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen
pesaing untuk meraih merek (komunikasi persuasif)
c. Meningkatkan audiens untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi
mengingatkan kembali)
40
Priansa(2017:96-97), Respons atau efek yang diberikan oleh penerima
komunikasi meliputi :
a. Efek kongnitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu dalam
benak pelanggan.
b. Efek efektif, yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu yang
diharapkan adalah reaksi pembelian dari pelanggan.
c. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi
prilaku selanjutnya. Prilaku yang diharapkan adalah pembelian ulang.
Tujuan komunikasi pemasaran yang penting adalah memunculkan
tanggapan pelanggan.
Suryanto (2015:524), Tujuan komunikasi dan respons audiens
berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses pembelian, yaitu:
a. Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan
b. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut
c. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya
d. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli
e. Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau pindah merk.
Proses komunikasi pemasaran berawal dari penentuan khalayak
sasaran, kemudian bentuk dan metode pengembangan program. Hal ini akan
menentukan kepada siapa pesan itu akan ditujukan.
Adapun peran kegiatan komunikasi pemasaran, yaitu:
a. Penjualan langsung yaitu dengan memberikan janji keunggulan secara
rasional atau faktual
41
b. Penjualan tidak langsung yaitu dengan menciptakan kesadaran merek
atau pencitraan.
Komunikasi pemasaran merepresentasikan penggabungan komunikasi
dengan semua unsur dalam pemasaran sehingga tercipta peluang terjadinya
fasilitasi pertukaran yang saling memenuhi.
7. Proses komunikasi pemasaran
Dikutip dari Suriyanto (2015:526-529) proses pengembangan
komuniasi pemasaran meliputi delapan poin yang saling berkaitan, yaitu:
a. Mengidentifikasi audiensi sasaran
b. Menentukan tujuan komunikasi
c. Merancang pesan
d. Memilih saluran komunikasi
e. Menyusun anggaran komunikasi pemasaran total
f. Menentukan bauran komunikasi pemasaran
g. Mengimplementasikan komunikasi pemasaran
h. Mengumpulkan umpan balik.
Komunikasi pemasaran berperan sangat penting bagi perusahaan
karena tanpa komunikasi, konsumen ataupun masyarakat secara
keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar.
Komunikasi pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan
menyusun rencana komunikasi perusahaan. Menentukan sasaran
komunikasi akan sangat menunjang keberhasilan komunikasi. Dengan
42
menentukan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efekif dan
efisien.
Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam pemasaran,
sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen.
Pihak yang mengirim pesan adalah perusahaan. Proses selanjutnya,
perusahaan menentukan cara menyusun pesan agar dipahami dan direspon
secara positif oleh penerima, yaitu konsumen. Pada proses tersebut
ditentukan pula jenis komunikasi yang akan digunakan. Apakah pesan akan
disampaikan melalui iklan, personal selling, promosi penjualan, public
relations atau pemasaran langsung. Proses ini disebut sebagai proses
menerjemahkan tujuan komunikasi dalam bentuk pesan yang kan
dikirimkan kepada penerina.
Proses selanjutnya, menyampaikan pesan melalui media. Jika pesan
dirancang dalam bentuk iklan, pesan harus disampaikan dalam bentuk
media cetak atau media elektronik. Pesan yang disampaikan dalam media
cetak, besifat detail dan menjelaskan karakteristik produk secara lengkap.
Adapun pesan yang disampaikan dalam media elektronik seperti radio dan
televisi secara detail menerangkan produk karena akan sangat memakan
biaya. Proses penyampaian pesan melalui media disebut sebagai proses
transmisi.
Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima.
Ketika pesan diterima, penerima akan memberikan respon terhadap pesan
yang disampaikan.
43
Proses decoding dilanjutkan dengan tindakan konsumen sebagai
penerima pesan. Jika pesan yang sampai diterima secara positif, akan
memberikan pengaruh positif pada sikap dan prilaku konsumen. Sikap
positif konsumen terhadap suatu produk akan mendorong konsumen untuk
melakukan tindakan pembelian karena dibatasi oleh kemampuan daya beli.
Adapun sikap negatif terhadap produk akan menghalangi konsumen untuk
melakukan tindakan pembelian.
Proses terakhir, yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan.
Perusahaan mengevaluasi pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan
atau tidak. Artinya pendapat respon dan tindakan yang positif dari
konsumen atau pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas
pesan adalah tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke pasar. Pesan
melalui iklan disebut berhasil atau efektif jika tingkat penjualan produk
setelah proses penyampaian pesan meningkat secara signifikan. Sebaliknya,
pesan yang disampaikan tidak efektif jika setelah pesan disampaikan,
penjualan produk tidak meningkat atau turun. Indikator penjualan ini
seharusnya menjadi sinyal awal bagi perusahaan untuk melakukan
penelitian atas pesan yang disampaikan kepada konsumen.
8. Hambatan komunikasi pemasaran
Zeithmal dan Bitner dalam Suryanto (2015:530-531)
mengidentifikasikan empat faktor utama yang sering menyebabkan
timbulnya masalah komunikasi pemasran, yaitu:
44
a. Kurang memadainya manajemen janji layanan, baik melalui wiraniaga,
iklan maupun staf layanan pelanggan
b. Melambungnya ekspektasi pelanggan
c. Kurangnya edukasi pelanggan
d. Kurang memadainya komunikasi internal.
Dalam rangka mengatasi masalah-masalah tersebut, Zeithaml dan
Bitner dalam Suryanto (2015:531) merekomendasikan empat strategi utama
komunikasi pemasaran, yaitu:
a. Manajemen janji jasa
Mengoordinasikan janji-janji yang dibuat oleh semua sumber
pemasaran eksternal dan interaktif untuk memastikan bahwa janji-janji
tersebut konsisten dan realistis, seperti merancang periklanan yang
efektif dengan berbagai cara, Mengoordinasikan komunikasi eksternal,
memberikan janji-janji yang realistis, dan menawarkan janji jasa.
b. Manajemen ekspektasi pelanggan
Mengonfirmasikan kepada pelanggan bahwa perusahaan tidak dapat
atau tidak selalu bisa menyediakan tingkat layanan yang diharapkan
pelanggan.
c. Peningkatan edukasi pelanggan
Menyediakan informasi yang memadai untuk para pelanggan
mengenai proses jasa dan kriteria evaluasi aspek-aspek jasa yang
penting. Edukasi yang dapat dilakukan adalah dengan bentuk
menyiapkan pelanggan untuk proses jasa, menginformasikan kinerja
45
dengan standar dan ekspektasi, mengklarifikasikan ekspektasi setelah
penjualan, mendidik pelanggan agar menghindari priode permintaan
puncak, dan mmenggunakan jasa pada priode sepi.
d. Manajemen komunikasi pemasaran internal
Menyebarluaskan informasi kepada seluruh jajaran organisasi dalam
rangka menyelaraskan semua fungsi dengan ekspektasi pelanggan,
seperti merancang komunikasi vertikal yang efektif, merancang
komunikasi horizontal antar departemen fungsional yang efektif,
menghubungkan staf back office dengan pelanggan eksternal melalui
interaksi langsung, membentuk tim lintas fungsional.
9. Konsumen
a. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan persepsi individu dari performa
produk atau jasa dalam hubungan dengan harapan-harapan. Kepuasan
konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami
kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Konsumen
merasa puas jika harapan mereka terpenuhi dan merasa sangat gembira jika
harapan mereka terlampaui. Kepuasan konsumen muncul dari dalam hati
konsumen dengan perasaan senang atau kecewa setelah membandingkan
persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan
harapan-harapannya. Jika kinerja berada memenuhi harapan maka
pelanggan puas tetapi jika kinerja berada dibawah harapan, maka
konsumen tidak puas. Kepuasan tinggi menciptakan keletakan emosional
46
terhadap merk tertentu, bukan hanya kesukaan atau preferensi rasional,
hasilnya adalah kesetiaan konsumen yang tinggi.
Kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif
yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidak puasan timbul apabila
hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan. Kepuasan
evaluasi konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kongnitif
menyangkut apakan kunerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah
produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan pemakaiannya.
Kepuasan konsumen adalah respon terhadap ketidak sesuaian antara
tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah
pemakaian. (Andayani 2014:25-26).
b. Proses Keputusan Konsumen
Pemasar perlu mengetahui kebutuhan spesifik konsumen yang akan
dipuaskannya, dan bagaimana menerjemahkan kebutuhan itu ke dalam
kriteria pembelian. Pasar perlu memahami bagaimana konsumen
mengumpulkan informasi berkenaan dengan berbagai alternatif dan
menggunakan informasi itu untuk memilih produk. Mereka perlu
mengetahui bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian, di
mana mereka lebih suka membeli produk, bagaimana mereka di
pengaruhi oleh stimulus pemasaran di lokasi penjualan. Pemasar juga
perlu memahami bagaimana proses keputusan konsumen dan alasan
47
pembelian yang tidak sama diantara berbagai tipe konsumen. (Morissan,
2015:85)
Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap pembeli
dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para
konsumen membuat keputusan pembelian mereka. Para pemasar harus
mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, dan
langkah-langkah dalam proses pembelian. (Abdullah & tantri,
2017:123).
C. Kerangka Pikir
Strategi komuniasi pemasaran merupakan salah satu fungsi perusahaan yang
sangat penting digunakan untuk pencapaian suatu tujuan dan mengembangkan
suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan strategi komunikasi pemasaran
memegang peranan penting sebagai suatu mekanisme yang akan menghilangkan
hambatan atau mencari jalan keluar dalam menghadapi suatu masalah seperti
dalam penyaluran minas dari produsen ke konsumen.
Untuk lebih jelasnya pokok kajian dalam penelitiian ini dapat dilihat dalam
skema kerangka pikir sebagai berikut:
48
Minuman Khas Sinjai (MINAS)
Bagan 2.3 Kerangka pikir
D. Fokus Penelitian
Objek dari penelitian ini yaitu komunikasi pemasaran toko Minas di Bongki,
Kec. Sinjai Utara, yang berfokus pada strategi komunikasi pemasaran dalam
menarik konsumen dan hambatan-hambatan dalam komunikasi pemasaran.
Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi komunikasi pemasaran dalam
Menarik Konsumen
Model komunikasi pemasaran (Sutisna)
1. Sumber
2. Encoding
3. Transmisi
4. Decoding
5. Tindakan
6. Umpan balik
Faktor penghambat
komuniasi pemasaran
minuman khas Sinjai dalam
menarik konsumen
Efektivitas Pemasaran
49
E. Deskripsi Fokus Penelitian
1. Strategi
Strategi yaitu seni dimana melibatkan kemampuan pikiran untuk
membawa semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan dangan
memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien.
2. Strategi komunikasi
Strategi komunikasi yaitu cara mengelolah pesan yang komunikator
sampaikan bisa mencapai target yang diinginkan.
3. Komunikasi pemasaran
komunikasi pemasaran yaitu proses pengolahan, produksi dan
penyampaian pesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok
khalayak sasaran yang dilakukan secara berkesinambungan dan fasilitas dua
arah dengan tujuan menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu
produk.
a. Sumber
Sumber yaitu pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada
konsumen, pihak tersebut yaitu pemasar.
b. Encoding
Encoding yaitu proses menentukan bagaimana pesan tersebut disusun
agar bisa dipahami dan direspon positif oleh penerima (Konsumen). Pada
proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi yang digunakan.
50
c. Transmisi
Transmisi yaitu proses penyampaian pesan melalui media dalam
betuk media cetak dan elektronik.
d. Decoding
Decoding yaitu proses memberikan respon dan menginterpretasikan
pesan yang diterima.
e. Tindakan
Tindakan yaitu konsumen sebagai penerima pesan. Pesan yang
diterima secara positif akan memberikan pengaruh positif pada sikap dan
prilaku konsumen dalam hal ini konsumen akan melakukan tindakan
pembelian. Adapun sikap negatif terhadap produk akan menghalangi
konsumen untuk melakukan pembelian.
f. Umpan balik
Umpan bailik (feedback) atas pesan yang dikirimkan. Pemasar akan
mengevaluasi apakan pesan yang disampaikan sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Faktor penghambat
Faktor penghambat komunikasi pemasaran yaitu kurangnya komitmen
baik melalui orang yang melakukan penjualan iklan maupun staf layanan
pelanggan, melambungnya ekspektasi pelanggan, kurangnya edukasi
pelanggan, kurang memadainya komunikasi internal.
51
5. Efektivitas pemasaran
Efektifitas pemasaran yaitu sejauh mana perusahaan mencapai sasaran
yang telah disepakati atau ditetapkan sebelumnya.
6. Minuman khas sinjai (MINAS)
Minuman khas Sinjai yaitu minuman yang diproduksi dengan bahan
utama singkong dengan cara fermentasi.
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memerlukan waktu kurang lebih dua bulan
lamanya dari 27 Desember 2019 sampai 24 Januari 2020 untuk menyelesaikan
sebuah penelitian. Peneliti mengambil lokasi di Saraung no. 15 Jalan Bulu
Bicara, Kelurahan Bongki, Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan
92615.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu
karena penelitian ini mengenai strategi komunikasi pemasaran. Penelitian ini
melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan objek yang
diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Penelitian ini mendeskripsikan
serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya dijabarkan dalam
bentuk penjelasan.
C. Sumber Data
1. Data primer
Data primer merupakan data yang dihimpun secara langsung dari
sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk
dimanfaatkan. Data primer dapat berbentuk opini subjek secara individual
atau kelompok, Dan hasil observasi terhadap karakteristik benda (fisik),
kejadian, kegiatan dan hasil suatu pengujian tertentu (Ruslan, 2010:138).
53
Data primer ini diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan
wawancara.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh
lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dapat
dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Data sekunder pada umumnya
berbentuk catatan atau laporan. (Ruslan,2010:138)
Adapun dara sekunder dalam penelitian ini diantaranya, jurnal, skripsi,
dan bahan pustaka lain.
D. Informan Penelitian
Informan yang paling dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai
adalah orang-orang yang memahami permasalahan yang diteliti dan mereka
yang memiliki berbagai informasi yang diperlukan dalam penelitian. Adapun
informan utama dalam penelitian ini adalah pemilik (owner) minuman khas
Sinjai toko Minas dan informan tambahan dalam penelitian ini adalah konsumen
minuman kahas Sinjai atau toko minas tersebut.
Tabel 3.2 Informan penelitian
No Nama Inisial Jabatan/Instansi Jumlah
1 Mansur M Owner (Pemilik) 1
2 Eril E Dosen IAIM Sinjai 1
3 Yunus Y Tenaga honorer dispora 1
4 Burhan B Pendiri suara jelata Sinjai 1
54
E. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yaitu suatu kegiatan peneliti dan upaya
mengumpulkan sejumlah data lapangan yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
a. Dokumentasi
Penggunaan data dokumentasi merupakan data berupa bukti fisik yang
diambil dari berbagai informasi tertulis yang relevan dengan topik penelitian,
dapat berupa tulisan, foto, video dan lain-lain. Sumber dari dokumentasi ini
dapat berasal dari arsip mengenai strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan toko Minas, ataupun hasil-hasil pemberitaan dari berbagai sumber.
(Jannatin, 2018:19)
b. Wawancara
Esterberg dalam Sugiyono (2017:231) mendefinisikan, Wawancara
merupakan penentuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstribusikan makna dalam suatu topik
tertentu.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam.
c. Observasi
Metode ini menggunakan pengamatan langsung terhadap objek yang
akan diteliti.Observasi dilakukan apabila data yang di kumpulkan belum
55
banyak keterangan yang dimiliki tentang masalah yang diteliti. Dari hasil
observasi, dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan
yang diteliti dan cara mencegahnya. (Amaliah, 2013:36)
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan langkah-langkah yang dikemukakan Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (2017:247-252), yaitu sebagai berikut:
a. Data reduction (Reduksi data)
Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
b. Data display (Penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Yang
paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu dengan teks yang
bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa
yang telah dipahami.
56
c. Conclusion drawing (Penarikan kesimpulan/verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
G. Keabsahan Data
Dalam pengabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan
Sumber yang berarti membandingkan dan pengecekan balik derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui wawancara, observasi/pengamatan
secara langsung, dan kajian teori.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini, peneliti akan menjelaskan gambaran objek penelitian,
deskripsi objek penelitian, dan hasil penelitian. Serta gambaran umum pada toko
Minas dan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan strategi komunikasi
pemasaran minuman khas Sinjai.
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Gambaran Kabupaten Sinjai
Kabupaten Sinjai adalah salah satu Daerah tingkat II di Provinsi Sulawesi
Selatan, Indonesi. Ibu kota kabupaten ini terletak di balangnipa atau kota
Sinjai yang berjarak sekitar kurang lebih 220 km dari kota Makassar.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 819,96 km2 dan berpenduduk sebanyak
kurang lebih 236.497 jiwa.
Provinsi : Sulawesi Selatan
Hari jadi : 27 februari 1564
Dasar hukum : UU No. 29 Tahun 1959
Tanggal peresmian : 20 Oktober 1959
Ibu kota : Balangnipa
Pemerintah
a. Bupati : A. Seto Gadhista Asapa, S.H., LLM
58
b. Wakil bupati : Hj. A. Kartini Ottong, S.P, M.Sp
APBD
a. APBD : -
b. DAU : Rp. 474.528.814.000.- (2013)
Luas : 819,96 km2
Populasi
a. Total : 236.497 jiwa (2014)1
b. Kepadatan : 288,43 jiwa/km2
Demografi
Pembagian administrative
a. Kecamatan : 9
b. Kelurahan : 13
c. Desa : 67
Simbol khas Daerah
Situs web : http://www.sinjaikab.go.id/
59
a. Visi misi Kabupaten Sinjai
Visi
Terwujudnya masyarakat Sinjai yang mandiri berkeadilan dan religius
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan
berdaya saing.
Misi
1. Mewujudkan pemerintahan yang efektif, efisien, bersih dan demokratis
melalui penyelenggaraan pemerintahan yang professional, aspiratif,
partisipatif, dan transparan.
2. Membangun kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha dan
kelompok-kelompok masyarakat untuk mempercepat kesejahteraan
masyarakat.
3. Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
dengan mengoptimalkan sumber daya daerah yang berpijak pada
pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dengan tetap berpegang
pada kelestarian lingkungan.
4. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi
investasi pembangunan melalui penciptaan iklim yang kondusif untuk
pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja.
5. Mengoptimalkan ketepatan alokasi dan distribusi sumber-sumber
daerah, khususnya APBD untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
60
6. Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang beriman dan bertaqwa kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa.
7. Meningkatkan peran kabupaten Sinjai secara lebih efektif guna
menjadikan kabupaten Sinjai sebagai pusat pelayanan di Provinsi
Sulawesi Selatan utamanya dalam bidang agama, pendidikan,
kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi kerakyatan,
informasi dan transportasi, perdagangan dan pariwisata.
8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana public
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
9. Menata kelembagaan ekonomi masyarakat agar mempunyai daya saing
dengan mendorong iklim perusahaan dan investasi yang kondusif
dengan menopang terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam
kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat melalui pembuatan
peraturan dan pelaksanaan hukum yang berkeadilan.
10. Mendorong terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan
berbangsa, dan bermasyarakat melalui pembuatan peraturan daerah,
penegakan peraturan dan pelaksanaan hukum yang berkeadilan.
2. Latar belakang berdirinya Minuman khas Sinjai (MINAS)
Bidang pertanian merupakan sumber bahan baku utama bagi bidang
industri rumah tangga. Adanya kerja sama yang baik antara industri dan
pertanian, akan menciptakan keseimbangan satu sama lain, karena bidang
pertanian akan mendukung terciptanya industri dengan baik. Bidang industri
telah menunjukan peran yang penting bagi perekonomian, baik dalam
61
menambah sumber pendapatan negara maupun dalam memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat luas. Industri rumah tangga dan industri kecil
yang pada umumnya terdapat di pinggiran daerah perkotaan erat kaitannya
dengan bidang pertanian.
Peranan bidang industri dalam pembangunan adalah menyediakan
barang-barang yang dibutuhkan masyarakat salah satunya yaitu industri
minuman. Industri dalam bidang minuman akan memerlukan hasil pertanian
untuk mendukung kegiatan usaha minuman.
Penduduk Kabupaten Sinjai meyakini dan menjadikan Islam sebagai
agamanya. Oleh sebab itu minuman yang mengandung alkohol sangat
dilarang di Sinjai. Peraturan mengenai larangan mengonsumsi minuman
keras (Miras) sudah ada dan jelas mengikat semua golongan di Daerah
setempat. Dampaknya adalah nelayan yang sebagian besar kerjanya di laut
merasa sangat sulit untuk mendapat minuman hangat dan penambah tenaga,
sehingga dibuatlah minuman khas Sinjai yang pertama kali dibuat oleh
Muhammad Hasim pada tahun 2002 sebagai minuman pengganti minuman
keras (Miras) yaitu minuman khas Sinjai (Minas). Selain pengganti minuman
alkohol, minas juga memiliki efek memulihkan dan penambah tenaga
sebelum maupun setelah bekerja. Sehingga aman di konsumsi dari remaja
hingga dewasa.
”Minas pertama kali di buat oleh mertua saya pada tahun 2002, namanya
Muhammad Hasim. Beliau pertama kali membuat Minas karena nelayan
yang sebagian besar bekerja di laut sulit mendapatkan minuman yang
hangat dan juga menambah tenaga, makanya beliau berinisiatif untuk
62
membuat Minas, setelah beliau meninggal kemudian usaha ini dilanjutkan
oleh saya dan istri saya sampai sekarang” (Mansur, 24 Januari 2020).
Minuman khas Sinjai ini pertama kali dibuat oleh Muhammad Hasim
dimana minuman khas Sinjai merupakan minuman yang terbuat dari Ubi
(Singkong) yang mempunyai manfaat untuk menambah tenaga kemudian
minuman khas Sinjai ini sangat disukai oleh para nelayan sehingga ketika
nelayan pergi melaut minuman khas Sinjai ini ikut dibawah oleh para nelayan.
Minuman khas ini sudah memiliki daftar produk pada badan pengawas
obat dan makanan, Minas sangatlah nikmat diminum baik sebelum maupun
sudah beraktifitas, selain rasanya yang nikmat dan menyegarkan khasiat dan
manfaat dari minuman khas Sinjai ini yaitu selain untuk menyehatkan tubuh,
juga dapat menambah stamina yang mungkin kelelahan karena selesai
melakukan aktifitas pekerjaan sehari-hari.
63
3. Profil Toko Minas
Gambar 4.1 Toko Minas
a. Lokasi toko Minas
Table 4.3 Data lokasi toko Minas
Nama Industri Industri Rumah Tangga
2 Nama Usaha Minuman Khas Sinjai (MINAS)
3 Alamat Jalan Bulu Saraung No. 15
Kelurahan Bongki
Kecamatan Sinjai Utara
Kabupaten Sinjai
Provinsi Sulawesi Selatan
No. telepon 048221820
64
4 Contact Person Nama Mansur
No. HP 085342439763
5 Pendiri Usaha Minas Muhammad Hasim
6 Tahun Berdiri Usaha
Minas
2002
7 Penanggung Jawab Mansur
Gambar 4.2 Lokasi Toko Minas
“Di Sinjai banyak yang menjual tapi mereka tidak mengambil jualan dari
toko kami makanya sebagian masyarakat mengatakan kalau di tempat lain
Minasnya palsu. Tapi bagi saya kalau mereka menjual minas itu bukan
palsu karena mereka meraciknya sendiri kecuali mereka mengambil Minas
dari toko kami lalu mereka mengubah rasa yang ada di Minas yang kami
buat, baru dikatakan kalau Minas yang mereka jual itu palsu.” (Mansur, 24
Januari 2020).
Selain di kelurahan Bongki banyak toko-toko di Sinjai yang menjual
produk Minas, sehingga sebagian besar konsumen Minas Bongki
mengatakan bahwa Minas yang di jual di toko-toko lain palsu atau toko-toko
65
tersebut menciplak produk Minas Bongki. Akan tetapi menurut Mansur
sebagai owner dari Toko Minas Bongki bahwa Minas yang terdapat di toko-
toko lain tidak meniru Minas Bongki karena mereka meracik bahan-bahan
Minas itu sendiri.
b. Bahan dan pengolahan Minuman Khas Sinjai (MINAS)
1. Bahan
a) Poteng/tape (Singkong)
b) Susu
c) Telur
d) Air kelapa
e) Madu
f) Durian
g) Nangka
h) Alfukat
Bahan utama dari pembuatan Minuman khas Sinjai yaitu
poteng/tape (Singkong) yang di campur dengan susu, telur, air kelapa
madu, dan di campur dari berbagi macam buah-buahan yang buah-
buahan tersebut digunakan berdasarkan musim.
“Bahan utama dari minas itu poteng biasanya orang menyebutnya
tape yang terbuat dari singkong. Terus bahan tambahannya itu telur,
susu, air kelapa, madu, dan juga dicampur dengan bermacam buah-
buahan, itu buah-buahannya tergantung musim, jadi kalau lagi
musim durian atau nangka yah Minasnya juga ada rasa durian atau
nangkanya” (Mansur, 24 Januari 2020)
Dalam pembuatan minuman khas Sinjai bahan utamanya yaitu
singkong atau biasa disebut dengan poteng, tidak hanya itu tetapi
66
minuman khas Sinjai ini mempunyai bahan tambahan dimana bahan
tambahan tersebut dicampur dengan berbagai macam buah tergantung
dengan musim.
4. Cara pengolahan
Bahan-bahan yang telah disediakan dicampur dan dihaluskan
secara manual atau bisa menggunakan blender. Untuk mudah di bawa
minuman khas Sinjai di kemas dalam botol plastik lalu di simpan di
lemari es atau freezer. dan minuman siap untuk dikonsumsi. Dalam
pembuatan 10 botol Minas membutuhkan kurang lebih 15 kg tepe
singkong. Masa pembuatan minuman ini mengikuti musim, karena
aroma Minas menyesuaikan dengan musim. Apabila sedang musim
durian, maka minuman ini akan terasa beraroma buah durian.
“Kita tidak mungkin memberi tahu secara detail cara pengolahannya
karena itu rahasia dari toko kami, yang jelas singkong itu
difermentasi jadi poteng lalu bahan-bahannya dicampur dan
dihaluskan” (Mansur, 24 Januari 2020).
Pada pengelolaan Minas owner Minas tidak dapat menjelaskan
secara detail proses pengelolaan sehingga peneliti dapat menyimpulkan
bahwa bahan dari minuman khas Sinjai ini bahan utamnya yaitu
Singkong yang sudah di fermentasi kemudian dicampurkan dengan
bahan lainya sehingga minuman khas Sinjai ini bisa bertahan dengan
jangka waktu 1 minggu ketika disimpan di dalam lemari es.
Gambar 4.3 Produk Minuman Khas Sinjai (MINAS)
67
5. Data penjualan Toko Minas
a. Harga penjualan Minuman Khas Sinjai (MINAS)
Tabel 4.4 Harga Minuman Khas Sinjai (MINAS)
Ukuran Harga
Sedang Rp. 8.000
Besar Rp. 16.000
Penjualan minuman khas Sinjai di perjual belikan berdasarkan harga
yang bisa di jangkau oleh masyarakat.
“Harganya itu tidak mahal. Kan kemasasannya ada dua, ada yang
sedang dan ada yang besar. Ukuran yang sedang harganya Rp. 8.000
sedangkan ukuran yang besar harganya Rp. 16.000. harga Minas
tentunya bisa dijangkau oleh masyarakat” (Mansur, 24 Januari 2020)
Dalam penjualan produk minuman khas Sinjai dengan harga yang
ekonomis, dengan kemasan yang sedang dan besar. Ukuran yang besar
68
dengan harga Rp. 16.000 dan kemasan kecil dengan harga Rp.8000
sehingga harga minas bisa dijangkau oleh masyarakat.
Hal ini juga disampaikan oleh konsumen minuman khas Sinjai:
“sangat sesuai karena disamping ekonomis juga kemasannya juga tidak
terlalu kecil dan juga tidak mahal” (Eril, 27 Desember 2019).
Dari hari hasil wawancara diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa
harga produk Minuman khas Sinjai sangat ekonomis sehingga banyak
diminati oleh masyarakat selain itu kemasanya juga sangat sesuai dengan
harga pemasaran, kemasannya sederhana.
Hal senada juga disampaikan oleh konsumen lain: “Sesuai karena
harganya yang tidak terlalu mahal dan kemasannya juga pas” (Yunus, 27
Desember 2019).
B. Hasil Penelitian
1. Strategi komunikasi pemasaran minuman khas Sinjai (Minas) dalam menarik
konsumen
Strategi komunikasi merupakan bagian dari perencanaan komunikasi
dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Changara (2013) dalam Junaidi
(2016:8).
Hasil penelitian ini menjelaskan tentang strategi komunikasi pemasaran.
Untuk mempertahankan suatu produk, tentu membutuhkan strategi yang baik,
bagaimana pemilik toko tersebut mengelola bisnisnya. Mulai dari target apa
yang akan dicapai ataupun bagaimana menangani konsumen dari bisnis yang
dimiliki. Hal ini menjadi suatu yang penting karena mempertahankan suatu
69
produk, rencana dan strategi yang akan menentukan jalannya sebuah usaha.
Maka dalam penelitian ini, peneliti meneliti strategi komunikasi pemasaran
minuman khas Sinjai MINAS (Studi deskriptif pada toko Minas Bongki Kec.
Sinjai Utara Kab. Sinjai).
Semua aktivitas kehidupan perlu dilakukan berdasarkan perencanaan
yang baik. Islam agama yang memberikan sintesis dan strategi yang dapat
direalisasikan melalui bimbingan. Strategi tidak lain memanfaatkan karunia
Allah, secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu, dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat dan nilai kehidupan yang berubah-
ubah. Strategi mencakup pemanfaatan sumber yang disediakan oleh Allah
SWT dengan sebaik-baiknya untuk kehidupan dan kesenangan manusia.
Dalam Al-Qur’an surah Al-jumu’ah ayat 10, yaitu:
لو كثيرا لعلكمأ فإذا قضيت ٱلص كروا ٱلل وٱذأ ل ٱلل تغوا من فضأ ض وٱبأ رأ ة فٱنتشروا في ٱلأ
لحون تفأ
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.”
Berdasarkan ayat di atas dapat dijelaskan makna dalam kata “carilah ka
runia Allah” yang digunakan didalamnya dimaksudkan untuk segala usaha
halal yang melibatkan orang untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila kalian
telah mendengar khutbah dan menunaikan shalat, maka bertebaranlah di
muka bumi dan carilah rizki Allah dengan usaha kalian, serta ingatlah Allah
70
banyak-banyak dalam segala keadaan kalian, semoga
kalian meraih kebaikan dunia dan akhirat.
Menggunakan teori Model komunikasi pemasaran yang diungkapkan
oleh Sutisna, bahwa keberhasilan komunikasi pemasaran dipengariuhi oleh
banyak variabel seperti kemampuan pemasar melakukan decoding tujuan
komunikasi menjadi pesan yang menarik dan efektif bagi konsumen,
ketepatan memilih jenis promosi, daya tarik pesan dan kredibilitas
penyampaian pesan. Kredibilitas sumber adalah tingkat keahlian dan
kepercayaan konsumen pada sumber pesan. Seperti yang diungkapkan oleh
owner (pemilik) toko minas, yaitu:
“Pertama minas dikatakan sebagai minuman khas Sinjai karena minuman
ini dibuat dan diproduksi di Sinjai, keunikan Minas ini yaitu rasanya yang
khas dengan berbagai macam bahan yang dicampur” (Mansur, 24 Januari
2020).
Jadi mengapa minas tersebut diberi nama (Minas) yaitu singkatan dari
kata minuman khas Sinjai, serta di produksi di Sinjai dan nama tersebut akan
memudahkan para konsumen untuk mengingat produk tersebut dan kembali
untuk berbelanja Minas tersebut dan selain itu minuman khas Sinjai ini
berbeda dari minuman lainnya dikarenakan rasanya berbeda dari minuman
produk lainnya. Hal tersebut juga disampaikan oleh konsumen dari Toko
Minas bahwa Minas memiliki ciri khas tersediri dengan bahan utama
singkong kemudian diolah menjadi minuman dan Minas memiliki khasiat
lain yaitu membantu kebugaran tubuh, membuat segar dan daya fikir juga
meningkat sehingga Minas mempunyai efek tersendiri.
71
“Karena Minas mempunyai ciri khas yang berbahan utama tape dan itu
menjadi ciri khas yang dimiliki oleh kab. Sinjai. Ketika pertama kali saya
minum Minas cukup berkesan karena kita tahu bahwa selama ini yang kita
tahu ubi yang difermentasikan dikenal dengan tape tetapi ternyata bisa
diolah menjadi minuman khas yang dimiliki kab. Sinjai. Dan khasiat lain
dari Minas sendiri yaitu bisa membantu kebugaran tubuh” (Eril, 27
Desember 2019).
Hal ini yang membuat Minas menjadi minuman yang berbeda dari yang
lainnya di karena bahan utama yang di gunakan yaitu singkong dan ragi yang
telah di fermentasi menjadi Poteng, jadi hal tersebut yang membuat
konsumen terkejut karena pada dasarnya, singkong yang di fermentasi
menjadi Poteng atau sering disebut Tape Ubi yang di kenal oleh masyarakat
luas sebagai makanan, tapi pada kenyataannya dapat diolah menjadi minuman
khas kabupaten Sinjai, Minas ini selain mempunyai rasa khas yaitu
mempunyai khasiat lainnya dari minuman khas Sinjai Minas dapat membantu
kebugaran tubuh. Konsumen lainnya memberi tanggapan yang serupa dari
Minas, Yaitu:
”Sebelumnya saya tidak pernah menemukan minuman yang sama dengan
Minas dan rasanya yang enak. Kesan pertamanya itu kesannya Luar biasa
karena saya jadi tahu bahwa Sinjai juga memiliki Minuman khas, produksi
dari minas ini sendiri luar biasa karena dari ubi yang kemudian diolah
menjadi sebuah minuman yang memiliki ciri khas tersendiri yang tidak
dimiliki oleh kabupaten-kabupaten lain. Khasiat lain dari Minas itu sendiri
ada karena efek kebugaran tubuh meningkat, proses daya berfikir juga
meningkat sehingga mempunyai efek tersendiri”(Yunus, 27 Desember
2019).
Konsumen lainnya berkomentar tentang Minas tersebut bahwasanya
mereka belum pernah menemukan minuman yang sama dengan Minas yang
rasanya enak, dan apalagi bahan utama yang di gunakan umbi-umbian/
Singkong. Hal tersebutlah yang membuat kesan pertama pada pelanggan
72
Minas yang rasanya enak, dan mereka pun dapat tahu bahwa Kabupaten
Sinjai memiliki minuman khas yang berbeda dari Kabupaten lainya serta
memiliki khasiat membantu kebugaran tubuh serta memberikan efek yang
mampu meningkatkan daya berfikir setelah meminum Minas tersebut. Hal
senada juga disampaikan oleh konsumen lain, yaitu:
“karena khas, karena enak. dari rasa kurang lebih seperti extrajoss susu
Cuma Minas memiliki rasa tersendiri yang dibuat dari bahan utama tape
dan itu yang membuat rasanya beda. Khasiat lainnya membangkitkan
energi, membuat orang segar” (Burhan, 27 Desember 2019).
Hal lain pun serupa dengan yang disampaikan oleh konsumen, bahwa
minuman Minas tersebut yang enak dan rasanya pun yang katanya kurang
lebih seperti Extrajoss susu, namun lebih tepatnya Minas yang memiliki
bahan utama dari singkong yang membuatnya berbeda dari minuman
lainnya serta khasiatnya dapat membangkitkan energi, dan membuat badan
kembali segar.
Kemudian peneliti menggunakan teori model komunikasi pemasaran
yang di dalamnya terdiri dari sumber, encoding, transmisi, decoding, tindakan
dan umpan balik.
a. Sumber
Sumber yang dimaksud oleh peneliti yaitu pihak yang mengirim pesan
pemasran kepada konsumen, dalam hal ini yaitu pemilik toko Minas
kepada pembeli.
“kami tidak memasarkan produk Minas melalui media sosial karena
kami tidak menggunakan transaksi melalui rekening tapi secara tunai
dan juga bahan utama dari Minas itu tidak gampang ditemukan.
Biasanya kami hanya memberi tahu kalau ada pembeli yang bertanya
73
soal Minas. Dan pemasaran produk Minas yang kami produksi dari
orang ke orang” (Mansur, 24 Januari 2020)
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan pemilik
toko Minas, bahwa produk Minas tersebut tidak melakukan promosi
melalui sosial media. Begitupun dengan proses transaksinya tidak melalui
rekening atau system transfer tetapi toko minas hanya menggunakan
pembayaran tunai dalam pembelian produk tersebut.
Berdasarkan teori mengenai Sumber menurut Sutisna bahwa dalam
pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada
konsumen. Kemudian dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam
Strategi Pemasaran Minas dibutuhkan sumber sebagai pihak yang
memperkenalkan Minas kepada masyarakat. Adapun yang menjadi
sumber dalam pemasaran Minas adalah pemilik toko Minas itu sendiri
yaitu Mansur.
b. Encoding
Jenis promosi yang di gunakan pada toko Minas yaitu personal selling
(penjualan pribadi) dengan cara tatap muka dan pemasaran dari mulut-
kemulut.
Promosi dipandang sangat penting dalam dunia perdagangan saat ini
dimana persaingan semakin sulit. Akan tetapi meskipun demikian,
promosi harus dilakukan sesuai dengan aturan yang ada. Dasar hukum
mengenai promosi dalam Q.S Al-Hujurat Ayat 6: لة فتصأ ا بجه م قوأ أن تصيبوا ا فتبينو بنبإ
جاءكمأ فاسق إن ا ءامنو ٱلذين أيها بحوا ي
دمين تمأ ن على ما فعلأ
74
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu
kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu.”
Maksud ayat diatas adalah bahwa ayat ini termasuk ayat yang
mengajarkan adab dan akhlak yang baik, yaitu keharusan mengklarifikasi
akan suatu berita agar tidak mudah mengikuti kabar berita yang tidak
bertanggung jawab. Dan juga tidak mudah menghukumi orang dengan
berbekal informasi yang samar dan tidak pasti kebenaranya. Berdasarkan
hasil penelitian, promosi yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah
pengunjung yaitu melalui penjualan pribadi dan dari mulut ke mulut.
1. Personal selling (penjualan pribadi)
Personal selling dalam penelitian ini yaitu berkomunikasi secara
langsung atau tatap muka yang sifatnya secara lisan antara penjual dan
pembeli/konsumen dan membuat pelanggan paham terhadap produk
yang dijual sehingga terjadi transaksi pembelian. Komunikasi yang
dilakukan oleh kedua bela pihak bersifat interaktif atau komunikasi dua
arah sehingga penjual dapat memperoleh tanggapan sebagai umpan
balik tentang keinginan dan pendapat konsumen. Proses komunikasi
dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan
dengan situasi yang ada.
“Biasanya kalau ada pembeli suka bertanya-tanya soal Minas pasti
kita juga merespon dengan baik. Disitulah kami melakukan
75
percakapan soal minuman khas Sinjai, dengan cara tidak sengaja
kami memasarkan produk yang kami produksi” (Mansur, 24 Januari
2020).
Hal tersebut juga diungkapkan oleh konsumen Minas bahwa proses
pemasaran Toko Minas yaitu personal selling (penjualan pribadi) atau
secara tatap muka antara penjual dan pembeli. Dalam hal ini, kegiatan
toko Minas untuk melakukan kontak langsung dengan calon
konsumennya. Dengan kontak langsung ini, diharapkan akan terjadi
hubungan atau interaksi yang positif antara pengusahan dengan calon
konsumennya. Proses pemasaran ini cukup efektif karena seorang
pembeli bisa berkomunikasi langsung dengan penjual dari Minas
Tersebut.
“Saya membeli Minas di Bongki, dan pertama kali saya membeli
saya bertanya sama penjualnya soal Minas, apa bahannya, apa hanya
di produksi di Bongki saja, dan lain-lain. Dan penjual Minasnya juga
merespon saya dengan baik, jadi biasanya pembeli itu selain
produknya enak, juga karena penjualnya juga ramah dan merespon
pembeli dengan baik, kita pasti akan kembali membeli produk yang
di jualnya” (Eril, 27 Desember 2019).
Konsumen mengatakan bahwa mereka membeli Minas di Bongki,
yaitu alamat Toko Minas di kabupaten Sinjai yang terletak di kelurahan
Bongki dan pada saat itu adalah pertama kalinya pelanggan tersebut
membeli Minas dan mencari tahu tentang produk Minas tersebut dari
bahan baku hingga dimana saja Minas dapat di temukan, dan yang
membuat konsumen tertarik untuk kembali berbelanja Minas karena
penjual yang ramah terhadap pelanggan yang mampu merespon dengan
baik di lain produknya yang enak.
76
2. Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth)
Pemasaran dari mulut kemulut terbilang efektif karena orang
memiliki kecendrungan untuk mempercayai informasi orang
dikenalnya. Dengan kata lain, informasi yang diberikan seseorang
tentang suatu produk kepada orang lain sama atau lebih besar efektifnya
dengan iklan.
Sementara itu, dari sisi pelaku bisnis, cara terbaik untuk
menjalankan strategi yaitu dengan memberikan kualitas produk yang
terbaik. Konsumen akan dengan suka rela membagikan informasi
kepada rekan-rekannya bila mereka puas terhadap produk yang di
belinya.
“Berbeda dengan strategi pemasaran lainnya yang membutuhkan
biaya seperti menggunakan media sosial yah pastinya menggunakan
kuota agar bisa mempromosikan produk. Toko kami cukup
memberikan kualitas yang baik dan pelayanan yang baik orang akan
dengan sendirinya memberikan informasi kepada teman-temannya,
yang dapat tersebar ke berbagai orang melalui mulut-kemulut”
(Mansur, 24 Januari 2020).
Dalam memasarkan produknya Toko Minas tersebut, masih
menggunakan komunikasi konvensional hal itu disampaikan oleh
konsumen bahwa pemasaran toko Minas bisa di katakan pemasaran dari
mulut ke mulut karena sebagian konsumen mengetahui produk Minas
yaitu dari kerabat mereka. Dan hal tersebut dikatakan oleh owner bahwa
jika menggunakan media sosial untuk memasarkan produk mereka,
maka merekah butuh dana atau kuota lagi, namun mengatakan mereka
77
cukup memberikan produk dan pelayanan berkualitas itu sudah cukup
untuk mempromosikan produk mereka .
“Pertama kali saya tahu Minas dari teman saya, dan disitulah saya
pertama kali mencoba Minuman Khas Sinjai, ternyata enak.
Biasanya juga banyak teman saya yang tempat tinggalnya di luar dari
Sinjai banyak yang menitip untuk dibelikan Minas. Contohnya kalua
saya ke makassar yah banayak teman saya minta dibawakan Minas”
(Eril, 27 Desember 2019).
Adapun konsumen lainnya mengetahui tentang Minas dari
temannya tersebut, dan saat itulah pertamakali konsumen tersebut
mencicipi minuman khas Sinjai, dan ucapnyapun Minas tersebut
rasanya enak, dan selain itu banyak temen konsumen yang berasal dari
luar daerah Sinjai yang menitip untuk di belikan Minas, seperti
temannya yang berasal dari Kota Makassar pesan untuk di belikan
Minas. Jadi strategi yang di gunakan pada Toko minas tersebut measih
menggunakan Komunikasi dari mulut ke mulut dan hal tersebut masih
tergolong efektif untuk digunakan. Hal senada disampaikan oleh
informan lain, yaitu:
“Waktu saya kerja di salah satu toko bangunan, saya sempat beli dan
saya coba disitu saya tahu kalau minuman tersebut adalah Minuman
khas Sinjai. Pertama kali teman saya yang mengajak untuk pergi
membeli Minas dan katanya Minas itu Minuman khas Sinjai yang
bahan utamanya poteng, rasanya juga enak. Saya tentunya penasaran
untuk mencobanya, setelah saya coba memang rasanya enak dan
juga memiliki khas tersendiri dari ubi kayu yang difermentasi”
(Yunus, 27 Desember 2019).
Hal serupa pun di alami oleh konsumen tersebut yang sewaktu ia
masih bekerja di salah satu toko bangunan dan dia sempat dibelikan
oleh temannya Minas, pada saat itulah dai tahu bahwa yang
78
diminumnya itu adalah minuman khas Sinjai yang rasanya enak,
minuman tersebut dari hasil ubi kayu yang telah di fermentasi, hal
senada juga disampaiakan oleh informan lain, yaitu:
“Saya tahu minas sejak saya masih SMP, waktu itu saya sering
mendengar orang bicara soal Minas, Minas, Minas. lama kelamaan
saya penasaran dan ternyata Minas itu adalah Minuman khas Sinjai
yang difermentasi dari bahan utama singkong” (Burhan, 27
Desember 2019).
Konsumen yang satu ini mengetahui Minas ini sejak ia masih
duduk di bangku sekolah pertama dan mulai mendengar kata Minas itu
yang sering disubut oleh teman-temannya di sekolah. Hingga akhirnya
penasaran dan mencari tahu bahwa Minas ternyata adalah minuman
khas Sinjai yang terbuat dari singkong atau ubi kayu yang telah di
fermentasi.
Berdasarkan teori mengenai Encoding menurut Sutisna bahwa
keseluruhan proses dari perancang pesan sampai penentuan jenis promosi
yang akan digunakan. Encoding yang digunakan dalam strategi
pemasaran toko Minas yaitu penjualan pribadi (personal selling).
Dimana penjualan pribadi tersebut yaitu kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Hal tersebut
serupa dengan hasil penelitian bahwa encoding yang digunakan toko
Minas yaitu penjualan pribadi sebagai alat komunikasi, yakni Mansur
sebagai pemilik toko Minas tersebut. Dan pemasaran dari mulut ke mulut
(word of moth). Menurut Kotler & keller dalam Morissan (2009:174).
Pemasaran dari mulut kemulut adalah komunikasi lisan, tertulis dan
79
elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau
pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. Promosi dari
mulut ke mulut ini merupakan suatu cara promosi personal yang paling
ampuh untuk mempengaruhi konsumen dalam memasarkan suatu barang
dan jasa. Karena, dalam promosi ini terdapat rekomendasi dari kerabat
dekat yang dijadikan sumber informasi yang dapat dipercaya ditengah
iklan yang membanjiri konsumen. Dalam hal ini, tentu saja informasi
yang muncul dari mulut ke mulut bukanlah hal yang subjektif yang
hanya bisa dinilai oleh diri si pedangan sendiri. Berdasarkan hasil
penelitian, pemasaran dari mulut ke mulut diperoleh dari teman dan
kerabat yang telah mengonsumsi Minas tersebut.
c. Transmisi
Penelitian ini tidak menggunakan pengiriman pesan melaui media
cetak atau elekronik, akan tetapi penelitian ini menggunakan strategi
komunikasi pemasaran personal selling (penjualan pribadi) dan dari
mulut-kemulut.
“kami disini tidak menggunakan media sosial, terlebih lagi media
cetak dan elektronik karena Minas ini kan menggunakan bahan utama
dari singkong dan kami tidak menanam sendiri singkongnya jadi kami
membeli singkong dari petani sedangkan singkong agak susah untuk
didapatkan karena kami tidak membeli singkong di pasaran, tapi kami
membeli dan menjemputnya langsung dari petani yang menanam
singkong” (Mansur, 24 Januuari 2020).
Dan dalam proses pembuatan Minas tersebut yang berbahan dasar
singkong, mereka tidak menanam sendiri singkong tesebut, melainkan
singkong tersebut ternyata di beli langsung kepada petani singkong dan
80
di jemput langsung dikarenakan singkong cukup sulit dicari ujar owner
tersebut.
Mungkin dikarenakan daerah tersebut berlokasikan di tengah
keramaian kota Sinjai, maka susah untuk menanam sendiri singkong
tersebut dikerenakan lahan yang terbatas dan tidak memumpuni untuk di
tanami singkong, hal tersebut juga diungkapkan oleh konsumen bahwa
proses pemasaran toko Minas tidak menggunakan media sosial.
“Sampai saat ini saya belum pernah melihat media sosial yang
memasarkan Minas dari Bongki, paling hanya melihat teman-teman
media sosial kalau mereka memposting lagi minum Minas tersebut.”
(Eril, 24 januari 2020). Hal ini juga diungkapkan oleh konsumen lain
“yang saya tahu mereka tidak menggunakan media sosial untuk
memasarkan Minas” (Yunus, 24 januari 2020).
Dari beberapa konsumen mengatakan bahwa mereka belum pernah
melihat Minas ini di pasarkan di media sosial yang berasal dari Bongki,
dan mereka hanya melihat teman-teman dan kerabatnya yang
memposting di media sosial mereka saat meminum Minas tersebut.
Konsumen lainnya juga mengatakan bahwa mereka juga tidak tahu
bahwa Minas tersebut tidak di pasarkan melalui media sosial.
Berdasarkan teori mengenai Transmisi yang diungkapkan oleh
Sutisna bahwa dalam strategi pemasaran yaitu proses penyampaian pesan
melalui media cetak atau elektronik. Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi yang peneliti lakukan bahwa toko Minas tidak menggunakan
proses transmisi dalam strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan,
dikarenakan produk Minas diproses dengan cara fermentasi dan Minas
tersebut tidak tahan lama. Dan dalam proses pembuatan Minas yang
81
berbahan dasar singkong mereka cukup sulit mendapatkan singkong
karena mereka tidak menanam singkong itu sendiri.
d. Decoding
Decoding yaitu proses dimana penerima menafsirkan/
menginterpretasikan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang
berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan
yang dimaksud oleh penerima, maka semakin efektif komunikasi yang
terjadi.
Decoding dalam penelitian ini yaitu penerima pesan memberi respon
dan menginterpretasikan pesan atau informasi yang di terima. Dalam hal
ini pesan atau informasi yang diberikan oleh pemilik toko atau penjual
Minas akan direspon oleh pembeli atau konsumen Produk Minas tersebut
dan konsumen tersebut menginterpretasikan/ menafsirkan apa yang telah
didapatkan dari penjual Minas tersebut.
“Di toko Minas ini tentunya banyak yang penasaran Soal Minas yang
kami produksi, karena kami tidak memasarkan lewat media sosial jadi
kami hanya memberi informasi dan tanggapan apabila ada pembeli
yang bertanya, yang datang untuk membeli produk kami, tentunya
kami juga akan merespon begitupun dengan pembeli. Sejauh ini
pembeli merespon produk kami dengan baik karena memang bahan-
bahannya kami sendiri yang jemput dan Minas di produksi secara
higienis” (Mansur, 27 Desember 2019).
Hal tersebut yang membuat banyak yang penasaran dari produk
Minas ini, dikarenakan produk ini tidak di pasarkan melaui akun media
sosial, melainkan memberi informasi dan tanggapan yang baik terhadap
pelanggan yang bertanya seputaran Minas, dan sejauh ini pembeli juga
merespon dengan baik. Hal lain yang mempengaruhi sudah jelas rasa
82
khas yang berbeda dan sudah pasti enak dan aman di komsumsi oleh
masyarakat. Hal tersebut juga disampaikan oleh konsumen, yaitu:
“Awal saya membeli Minas yang saya ketahui dari teman saya
tentunya saya bertanya, apa Minas itu enak? Apa tidak mengandung
alkohol? Dan lain-lain. Dan teman saya memberikan informasi soal
Minas tersebut dan informasi tersebut menjadi pengharapan saya soal
Minas tersebut, dan ternyata informasi tersebut sesuai harapan saya.
Dan juga respon penjualnya bagus” (Eril, 24 Januari 2020).
Sudah tentunya pada zaman sekarang ini para konsumen dalam
membeli segala sesuatu termasuk produk makan atau minuman sudah
jelas ingin mengetahui lebih dulu apa zat yang terkandung di dalamnya,
salah satunya konsumen Toko Minas ini yang ingin mengetahui apakah
Minas ini enak di minum bahkan sampai apakah Minas ini tidak
mengandung alkohol, jadi dalam hal ini pemilik toko harus
menyampaikan dengan baik informasi tersebut agar tidak keliru, dan
sesui apa yang menjadi harapan setiap konsumen. Hal tersebut
disampaikan oleh konsumen lain, yaitu:
“Saat saya pertama kali ke toko Minas yang di Bongki saya bertanya
Sekitaran Minas, kalau nda salah saya bertanya apa Minas di produksi
secara higienis, terus penjual Minasnya bilang tentu kami
memproduksi minas secara higienis karena bahan-bahan dari Minas
sendiri kami jemput sendiri. Selain rasanya yang enak dan memiliki
khas tersediri respon penjualnya juga bagus sehingga pembeli akan
kembali membeli produk yang mereka buat” (Yunus, 24 Januari
2020).
Selain zat-zat yang terkandung di dalamnya sudah pasti yang di
pertanyakan tingkat ke higenisan dari salah satu produk contohnya
Minas, Minas ini di produksi secara higenis di karenakan bahan baku
yang di jemput dan di olah sendiri, dan mengedepankan tingkat kualitas
83
termasuk kebersihan yang di miliki oleh Minas. Jadi bisa di bayangkan
jika produk ini di produksi secara abal-abal dalam artian yang penting
produk ini jadi tidak mengedepankan kualitas hingga rasanya yang tidak
mungkin minuman khas Sinjai ini mampu bertahan hingga sekarang dan
hanya mengandalkan strategi pemasran dari mulut ke mulut. Hal tersebut
juga disampaikan oleh konsumen lain, yaitu:
“Selain dari informasi yang saya dapatkan dari orang-orang dan
setelah saya mencobanya dan ternyata memang enak, juga penjualnya
ramah, sehingga tidak ada alasan saya untuk tidak kembali membeli.
Aktifnya saya mengonsumsi Minas itu satu kali seminggu” (Burhan,
24 Januari 2020).
Hal inilah yang telah dibuktikan bahwa Minas ini adalah produk yang
layak di pasarkan, dikarenakan tidak hanya mereka yang membuktikan
bahkan orang lain yang berbelanja dan mencicipi rasa Minas mereka
mengatakan bahwa Minas tersebut enak rasanya, selain itu penjual yang
melayani konsumen begitu ramah dalam berkomunikasi hingga mereka
berkata bahwa tidak ada alasan untuk tidak kembali berbelanja produk
Minas yang katanya dalam seminggu paling sedikit mereka
mengkonsumsi Minas yaitu seminggu sekali.
Berdasarkan teori mengenai decoding menurut Sutisna bahwa pesan
akan ditangkap oleh penerima kemudian direspon dan diharapkan akan
mempengaruhi prilaku konsumen. Penerima pesan memberi respon dan
menginterpretasikan pesan yang diterima. Kemudian dalam hasil
penelitian menunjukkan bahwa decoding dalam strategi komunikasi
pemasaran toko Minas dibutuhkan decoding sebagai pihak yang
84
mempengaruhi konsumen. Dan dikarenakan produk Minas ini tidak di
pasarkan melalui media sosial, melainkan memberi informasi dan
tanggapan kepada konsumen, dan konsumen juga memberi respon dengan
baik. hal tersebut yang menunjukan bahwa produk Minas sudah jelas rasa
dan khasnya.
e. Tindakan
Tindakan dalam model komunikasi pemasaran ini yaitu tindakan
konsumen sebagai penerima pesan, jika pesan yang sampai secara positif,
maka hal ini akan memberikan pengaruh positif pada sikap dan perilaku
konsumen. Sikap positif konsumen terhadap produk akan mendorong
konsumen untuk melakukan tindakan pembelian, karena dibatasi oleh
kemampuan daya beli. Sedangkan sikap negatif terhadap produk akan
menghalangi konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Oleh
karena itu, pembentukan sikap positif terhadap produk sangat penting
dilakukan oleh pemasaran.
Tindakan yang dilakukan oleh konsumen dari Minas bisa dikatakan
positif karena banyak yang di luar daerah Sinjai yang membeli produk
Minas tersebut, apabila mereka berkunjung ke Sinjai untuk menikmati
wisata yanga ada di Sinjai tidak lupa pula masyarakat tersebut untuk
mencicipi Minuman khas Sinjai yaitu Minas yang berada di Bongki. Dan
juga masyarakat Sinjai banyak yang memperkenalkan bahwa di Sinjai itu
terdapat Minuman khas yaitu minuman khas Sinjai (Minas).
“Sebagai orang Sinjai tentu saya suka Minas, tidak terlalu sering,
dalam 2 pekan saya mengonsumsi hanya satu kali, dan biasanya kalau
85
ada teman yang tidak pernah mencicipi Minas saya ajak kalau saya
mau minum Minas, setelah saya ajak dia jadi tahu Minas dan dia
menyukai Minas tersebut yang dibuatnya dengan cara fermentasi”
(Eril, 24 Januari 2020)
Minas yaitu minum khas Sinjai, sudah tentu orang pribumi Sinjai
sudah pasti yang menjadi target pasar utamanya yaitu orang pribumi
tersebut, dan mereka yang lebih dulu mengenal produk tersebut dan
menceritakan kekerabat keluarga dan teman-temannya. Merekapun
mayoritas menyukai minuman khas tersebut, minimal dalam dua minggu
satu kali mengkonsumsi minuman tersebut dan merekapun mengajak
teman-temannya yang belum sama sekali mencicipi minuman khas
tersebut. Hal tersebut juga diungkapkan oleh salah satu konsumen Minas,
yaitu:
“satu kali seminggu, dan kalau ada kegiatan di Sinjai untuk
memperkenalkan Minas terkadang ada teman yang di Luar Sinjai kita
ajak ke tempat Minas untuk mencicipi Minas, dan mereka juga kalau
sudah kembali ke daerahnya membawa oleh-oleh minuman khas
Sinjai” (Yunus, 24 Januari 2020).
Dalam hal kegiatan yang kadang dilakukan di Sinjai dalam rangka
memperkenalkan Minas, disitulah mereka mengajak teman-teman yang
dari luar daerah Snjai untuk mencicipi Minas dan rata-rata temannya
menyukai Minas tersebut dan ketika kembali ke daerah masing-masing
mereka membawa Minas sebagai oleh-oleh untuk dibawah kekerabatnya.
Tentunya memang media dari mulut ke mulut masih cukup efesien
dalam menyebarkan informasi apalagi masih dalam lingkup lokal, yang
pada dasarnya penyebaran informasi masih dari mulut-kemulut, hal
senada juga diuangkapkan oleh konsumen lain, yaitu:
86
“Aktifnya saya minum Minas itu satu kali sepekan. dan biasanya saya
juga mengajak teman saya untuk mencoba Minuman khas yang ada di
Sinjai khususnya di daerah Bongki” (Burhan, 24 Januari 2020).
Mayoritas dari beberapa hasil wawancara yang dilakukan
menunjukan bahwa rata-rata konsumen dalam mengkomsumsi Minas
tersebut yaitu minimal seminggu sekali, dan mereka pun sama seperti
konsumen lainnya yang mengajak teman-temanya untuk mencoba
mencicipi Minas tersebut, namun memang tak sedikit dari mereka
merespon baik dan menyukai Minuman khas Sinjai tersebut.
Berdasarkan teori mengenai tindakan menurut Sutisna bahwa jika
pesan sampai diterima secara positif, maka dapat berpengaruh positif
pada sikap dan prilaku konsumen. Sikap positif terhadap produk akan
mendorong kepada pembelian. Oleh karena itu, pembentukan sikap
positif terhadap produk sangat penting dilakukan oleh pemasar.
Kemudian dalam hasil penelitian menunjukan bahwa tindakan dalam
strategi komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan dalam penelitian ini
dikarenakan tindakan konsumen menjadi bahan evaluasi bagi pemilik
toko. Adapun yang menjadi tindakan dalam strategi pemasaran Minas
yaitu konsumen itu sendiri, dan tindakan konsumen Minas bisa dikatakan
efisien karena konsumen Minas tersebut boleh dikatakan mengonsumsi
Minas seminggu 1 kali. Kemudian konsumen Minas melakukan
pemasaran dari mulut ke mulut dengan cara memperkenalkan Minas itu
sendiri kepada kerabat mereka.
f. Umpan balik
87
Proses terakhir dari model komunikasi pemasaran yaitu umpan balik
atas informasi yang telah diberikan. Toko tersebut mengefaluasi apakah
pesan yang disampaikan sesuai dengann harapan, artinya mendapat
respon dan tindakan yang positif dari konsumen atau justru pesan tidak
sampai secara efektif. Pengukuran efektifitas pesan adalah tingkat
penjualan produk yang ditawarkan ke pasar atau masayarakat. Pesan atau
informasi yang telah disampaiakan disebut berhasil atau efektif jika
tingkat penjualan produk setelah proses penyampaian pesan atau
informasi meningkat secara signifikan. Sebaliknya pesan yang
disampaiakan tidak efektif jika setelah pesan atau informasi yang
disampaiakan penjualan produk tidak meningkat, atau justru turun.
“penjualan yang kami lakukan cukup efektif karena tanpa
menggunakan sosial media alhamdulillah banyak konsumen yang
datang di toko kami untuk membeli Minas. Kita hanya melakukan
pemasaran dengan cara tatap muka dan dari orang ke orang tetapi
setiap harinya banyak yang datang untuk membeli. Yah, bisa
dikatakana efektif. Setiap tiga hari kami memproduksi minas paling
banyak 150 botol, tetapi tergantung kalau Minasnya habis sebelum 3
hari yah kami memproduksinya lagi” (Mansur, 24 Januari 2020).
Tanggapan balik dari toko Minas tersebut cukup efektif karena
setelah proses efaluasi yang dilakukan oleh pemilik toko bahwa setiap
hari pengunjung dari toko Minas tersebut lumayan banyak. Dan
pendapatan dari Minas tidak pernah menurun. Pembuatan Minas itu
sendiri dibuat 150 botol setiap 3 (tiga) hari.
Berdasarkan teori mengenai umpan balik menurut Sutisna bahwa
umpan balik adalah proses terakhir dari komunikasi pemasaran yaitu
pemasar mengevaluasi apakah pesan mendapat respon sampai secara
88
evektif. Pengukuran evektifitas pesan ini dapat dilihat melalui tingkat
penjualan, apakah mengalami peningkatan setelah penyampaian pesan
tersebut dilakukan. Dari hasil wawancara dan observasi bahwa dalam
pemasaran toko minas yang hanya menggunakan penjualan pribadi dan
dari mulut ke mulut bisa dikatakan evektif dikarenakan setelah proses
evaluasi yang dilakukan oleh pemilik toko Minas yakni Mansur bahwa
setiap hari pengunjung toko Minas dikatakan banyak, dan pendapatan
dari Minas itu sendiri tidak pernah menurun.
2. Faktor yang menghambat komunikasi pemasaran minuman khas Sinjai
(Minas) dalam menarik konsumen
Adapun faktor penghambat dari toko Minas yaitu sumber daya manusia
(SDM), Dana toko Minas, produk Minas tidak tahan lama danbahan susah
dijangkau.
a. Sumber daya manusia (SDM)
Sumber daya manusia saat ini di toko Minas sangat terbatas. Di toko
Minas hanya memiliki tiga orang yang mengelola industri rumah tangga
yaitu Minuman khas Sinjai (MINAS).
Yang mengelola minas yaitu:
1. Mansur
2. Musfira Said
3. Haeruddin
89
Tiga orang tersebut adalah satu keluarga yang juga tinggal di Bongki
tepatnya di lokasi toko Minas, setiap harinya mereka yang mengelola Toko
Minas dan juga mereka yang memproduksi, dan menjual produk Minas.
“Disini kami tidak banyak orang. Kami hanya bertiga mengelola Toko
Minas, ada saya, istri saya Musfira Said dan satu lagi adik ipar saya
Haeruddin. Dari kami menjemput bahan dari Minas, lalu diproduksi
kemudian dijual, yah kami bertiga yang menjalankannya, disini kita
tidak ada istilah karyawan karena kami melakukannya sama-sama”
(Mansur, 24 Januari 2020).
Dalam pengelolaan minuman khas Sinjai dikelolah oleh pemilik tokoh
tersebut beserta istri dan adik iparnya, dengan membagi tugas dalam
memproduksi Minas dan tidak mempunyai karyawan karna mereka
melakukan bersama-bersama.
Dalam penelitian strategi komunikasi pemasaran Minas Bedasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia pada toko
Minas terbatas yaitu hanya tiga orang, dan hanya tiga orang tersebut yang
mengelolah Minas dari pembelian bahan-bahan Minas sampai pada
pembuatan Minas.
b. Dana toko Minas
Dana dari Toko Minas yaitu murni dana pribadi dari pemilik toko
Minas itu sendiri, tanpa ada campur tangan dari bantuan dana pemerintah.
Seperti yang dikatakan oleh pemilik Minas, yaitu:
“Saya kan hanya melanjutkan usaha dari mertua saya, tapi dari awal
memang menggunakan dana sendiri, dari produknya sampai tokonya
itu memakai dana sendiri, dan sampai sekarang pun kami menggunakan
dana sendiri” (Mansur, 24 Januari 2020).
90
Dana awal pengelolaan toko minuman khas Sinjai murni dari dana
pribadi karna minuman khas Sinjai ini dikelolah pertama oleh
Muhammad Hasim kemudian dilanjutkan oleh anaknya dengan
menggunakan dana sendiri tanpa ada bantuan dana dari pemerintah.
Dalam penelitian ini berdasarkan hasil wawancara dan observasi
peneliti bahwa tedapat faktor penghambat Toko Minas yaitu dana toko
Minas, yang menunjukan bahwa dana tersebut murni dana dari toko
Minas itu sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah. Dana toko Minas
menjadi faktor penghambat karena dana tersebut minim untuk membuat
toko Minas lebih berkembang.
c. Produk Minas tidak tahan lama
Bahan utama dari minuman ini terbuat dari fermentasi singkong maka
minuman ini tidak tahan lama. Apabila Minas ini disimpan di dalam lemari
es atau freezer maka hanya bisa tahan selama 7 hari atau seminggu, kalau
sama sekali tidak dimasukan ke dalam lemari es atau freezer maka tentu
daya tahannya lebih rendah lagi. Minas juga sangat tidak disarankan untuk
dibawa keluar kota Sinjai tanpa ditaruh cooler atau pendingin khusus.
Minas yang dikemas dalam botol air mineral bisa meledak sendiri karena
minuman ini tidak tahan panas.
“Minas ini kan dibuat dengan cara fermentasi yah otomatis Minuman
ini tidak tahan lama, hanya bisa bertahan kurang lebih sampai satu
minggu kalau di simpan di kulkas, dan biasanya kalau tidak di simpan
di kulkas kurang lebih hanya bisa bertahan selama tiga hari. Minas ini
juga gampang meledak karena Minas ini tidak tahan panas. Biasanya
kalau ada pembeli dari luar kota Sinjai kita mengkemasnya dengan cara
di simpan dipendingin khusus” (Mansur, 24 Januari 2020).
91
Minuman khas Sinjai merupakan minuman hasil fermentasi sehingga
otomatis minuman khas Sinjai ini tidak bertahan lama, tetapi minuman
khas Sinjai ini bisa bertahan kurang lebih satu minggu kalau disimpan
didalam freezer. Karena Minas ini tidak bisa bertahan di tempat yang panas
dan bisa jadi meledak.
Dalam teori bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller bahwa
produk yaitu suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi
yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan dari konsumen.
Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa produk toko Minas
banyak diminati oleh masyarakat akan tetapi produk tersebut memiliki
faktor penghambat yaitu produk Minas tidak tahan lama karena dibuat
dengan cara fermentasi.
Maka dari hasil pengamatan dan hasil wawancara konsumen di atas
dapat dipahami Toko Minas bahwa strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh pemilik toko Minas dikatakan efektif karena tanpa
menggunakan media sosial banyak konsumen yang datang untuk
mencicipi Minuman khas tersebut.
Berdasarkan pembahasan di atas, Toko Minas membuktikan strategi
komunikasi pemasarannya dengan menggunakan model komunikasi
pemasaran yaitu dengan Sumber, Encoding, Transmisi, Decoding,
Tindakan, dan umpan balik. Dengan ke enam model tersebut Toko Minas
dapat memperoleh komunikasi yang efektif.
92
Owner (pemilik) Toko Minas menggunakan jenis promosi dengan
cara personal selling (penjualan pribadi), dengan cara tatap muka dan
menggunakan komunikasi pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth)
yaitu konsumen memperkenalkan Minuman Khas Sinjai Kepada kerabat
mereka.
Selain itu Toko Minas juga mampu mengatasi faktor penghambat
pada Toko Minas, diantaranya hambatan yang dialami Toko Minas yaitu
Minuman Khas Sinjai (MINAS) tidak tahan lama, jadi orang yang berada
di luar kota Sinjai Susah untuk membawa Minas di Kota mereka, sehingga
pemilik Minas mempunyai inisiatif untuk menggunakan atau
mengkemasnya dengan cara disimpan dipendingin khusus (Styrofoam
Box), sehingga pembeli dari luar kota Sinjai dapat dengan mudah dan
aman membawa Minas tersebut.
93
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Toko Minas dalam strategi komunikasi pemasarannya dengan cara personal
selling (penjualan probadi) dengan cara memperkenalkan Minas sebagai
Minuman khas Sinjai kepada konsumen dengan cara tatap muka. Dan
pemasaran dengan cara mulut ke mulut (word of mouth), yaitu orang atau
konsumen dari Minas memperkenalkan Minas bahwa Minas adalah Minuman
Khas Sinjai kepada kerabat mereka.
2. Hambatan yang dihadapi oleh Toko Minas yaitu SDM (Sumber Daya
Manusia) yang sangat terbatas sehingga mengalami kendala memproduksi
Minas dengan sumber dana yang kurang karena menggunakan dana sendiri,
produk Minas yang tidak tahan lama karena Minuman ini diproduksi dengan
cara fermentasi.
B. Saran
1. pemerintah daerah harus terlibat apakah memberikan fasilitas dan anggaran
untuk mempertahankan, mengeksplor keluar dan meningkatkan produk
Minas itu sendiri. melakukan proses pemasaran keluar Kota Sinjai dengan
cara menggunakan media sosial, agar komunikasi pemasaran Toko Minas
lebih efektif.
2. Toko Minas diharapkan agar melakukan reproduksi yang baik, jangan
mengubah bahan yang ada didalam Minas dan proses pembuatannya karena
94
apabila salah satunya ada yang berubah proses pengonsumsiannya tidak
terlalu baik.
95
LAMPIRAN
96
97
98
99
100
RIWAYAT HUDUP
SITTI AISYAH, Dilahirkan di Saohiring Kecamatan Sinjai
Kabupatan Sinjai Sulawesi Selatan pada tanggal 28
desember 1998, dari pasangan Ayahanda ASDAR dan
Ibunda NURLINA. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun
2003 di SD Negeri 1 Tosiba dan pada tahun 2009. Masuk
sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Samaturu dan
tamat pada tahun 2012, melanjutkan kembali pendidikan sekolah menengah atas di
SMK Negeri 1 Samaturu dan tamat pada tahun 2015. Kemudian penulis
melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana (S1) Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar dan selesai tahun 2021. Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni
Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HUMANIKOM) dan pernah di
amanahi sebagai sekertaris Bidang Jurnalistik di Himpunan Mahasiswa Jurusan
Ilmu Komunikasi periode 2017-2018. Dan pernah mengikuti Darul Arqam Dasar
(DAD) di Rumah Adat Toraja benteng somba opu tahun 2015.