strategi dakwah terapi quran i dalam ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/e-thesis walit...

90
STRATEGI DAKWAH TERAPI QURANI DALAM MENANAMKAN NILAI- NILAI IMAN KEPADA PASIEN (Studi Kasus Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo) SKRIPSI Oleh : Walit Nuril Anwarudin NIM. 211016054 Pembimbing : Muhammad Nurdin, M.Ag. NIP. 197604132005011001 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PEYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO 2020

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

STRATEGI DAKWAH TERAPI QURANI DALAM MENANAMKAN NILAI-

NILAI IMAN KEPADA PASIEN

(Studi Kasus Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo)

SKRIPSI

Oleh :

Walit Nuril Anwarudin

NIM. 211016054

Pembimbing :

Muhammad Nurdin, M.Ag.

NIP. 197604132005011001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PEYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO

2020

Page 2: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

ii

ABSTRAK

Anwarudin, Walit Nuril. 2020. Strategi Dakwah Terapi Qurani DalamMenanamkan Nilai-Nilai Iman Kepada Pasien (Studi Kasus Jam’iyah RuqyahAswaja Batoro Katong Ponorogo) Skripsi. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran IslamFakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.Pembimbing Muhammad Nurdin, M.Ag.Kata kunci: Strategi, Dakwah, Terapi Qurani, Iman, Jam’iyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo.Diera sekarang banyaknya tantangan duniawi yang menggiurkan, dengan

banyaknya tantangan dan pilihan-pilihan yang sangat dilematis tidak sedikitmasyarakat yang lebih mementingkan kehidupan duniawi demi mencarikesejahteraannya tanpa memikirkan kehidupan dimasa yang akan datang (akhirat).Sehingga membuat Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo membuatstrategi dakwah untuk menanamkan nilai-nilai Iman kepada khalayak.

Berdasarkan latar belakan tersebut, terdapat tiga poin utama permasalahanyang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimana perumusan Strategidakwah Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo? (2) Bagaimanaimplementasi Strategi dakwah Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo?(3) Bagaimana evaluasi strategi Dakwah Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro KatongPonorogo?.

Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan teori strategi Fred R.David. yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Selainitu juga menggunakan teori strategi dakwah Al-Bayanuni yakni strategi sentimental,rasional dan indrawi. Dengan menggunakan metode pengumpulan data melaluiobservasi, wawancara dan dokumentasi.

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa strategi dakwah Jam’iyahRuqyah Aswaja Batoro Katong Ponorog menggunakan teori tersebut. Padapelaksanaanya Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorog merumuskan visi,misi dan struktur organisasi, selain itu menarapkan program yang dibuatnya, yaitupembacaan Sholawat, Pembacaan Ratib, Mauidoh Hasanah, kemudianmengevaluasinya.

Page 3: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

iii

Page 4: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

iv

Page 5: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

v

Page 6: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

vi

Page 7: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

vii

SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI

Yang bertanda di bawah ini:

Nama : Walit Nuril Anwarudin

NIM : 211016054

Fakultas : Ushuluddin Adab dan Dakwah

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Judul : Strategi Dakwah Terapi Qurani Dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Iman Kepada Pasien (Studi Kasus Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo)

Menyatakan bahwa naskah skripsi/thesis telah diperiksa dan disahkan oleh dosenpembimbing. Selanjutnya saya bersedia naskah tersebut dipublikasikan olehperpustakaan IAIN Ponorogo yang dapat diakses di etheses.iainponorogo.ac.id.Adapun isi dari keseluruhan tulisan tersebut, sepenuhya menjadi tanggung jawab daripenulis.

Demikian pernyataan saya untuk dapat dipergunakan semestinya.

Ponorogo, 28 Mei 2020

Walit Nuril Anwarudin

Page 8: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

viii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Walit Nuril Anwarudin

NIM : 211016054

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas : Ushuluddin Adab dan Dawkwah

Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil

alihan tulisan atau pemikiran orang lain yang saya akusi sebagai tulisan atau

pemikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan atau plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Ponorogo, 13 Maret 2020

Yang Membuat Pernyataan

Walit Nuril AnwarudinNIM. 211016054

Page 9: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

ix

MOTO

بلغوا عنى ولو آیة“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Page 10: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam sebagai al-Dīn Allah merupakan manhaj al-bayat atau way

of life, acuan dan taat nilai kerangka kehidupan. Oleh karena itu, ketika

komunitas muslim berfungsi sebagai sebuah komunitas yang ditegakkan

diatas sendi-sendi moral iman, Islam dan takwa serta dapat direalisasikan

dan dipahami secara utuh dan padu merupakan suatu komunitas yang tidak

eksklusif karena bertindak sebagai “al Umma al-Wasatan” yaitu sebagai

teladan ditengah arus kehidupan yang serba kompleks, penuh dengan

dinamika perubahan, tantangan dan pilihan-pilihan yang sangat dilematis.1

Dengan banyaknya tantangan dan pilihan-pilihan yang sangat

dilematis inilah tidak sedikit masyarakat yang lebih mementingkan

kehidupan duniawi demi mencari kesejahteraannya tanpa memikirkan

kehidupan dimasa yang akan datang (akhirat). Sehingga menyebabkan

menurunnya minat masyarakat dalam memahami ajaran agama Islam, dan

pada akhirnya banyak masyarakat yang kurang memahami tentang nilai-

nilai Iman.

Dari permasalahan diatas dakwah memiliki peran yang sangat

penting sebagai usaha untuk memberikan pencerahan dan menyerukan

agama Islam. sesuai dengan tujuan dari dakwah itu sendiri, yakni untuk

membenahi akidah serta akhlak manusia sehingga senantiasa bertaqwa

1Munzir Saputra, Metode Dakwah (Jakarta: Fajar Interpermata Offset, 2003), 3.

Page 11: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

2

kepada Allah SWT. Dengan tanpa rasa keraguan serta kemalasan

sedikitpun. Yang mana memang sudah menjadi kewajiban bagi setiap

muslim untuk melakukan dakwah, sesuai firman Allah SWT. Sesuai

dengan surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi :

ن س ح ا ي ه تى ال ب م له د ج و ة ن س الح ة ظ ع و م ال و ة م ك الح ب ك ب ر ل ي ب س لى ا ع اد

ن ي د ت ه م ال ب م ل ع ا و ه و ه ل ي ب س ن ع ل ض ن بم م ل ع ا و ه ك ب ر ن ا Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan

hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan merekadengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebihmengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebihmengetahui siapa yang dapat petunjuk.”2

Dengan kemajuan jaman di era saat ini berdakwah memiliki

banyak kemudahan-kemudahan yang bisa di gunakan untuk melakukan

aktivitas dakwah. Namun, tidak sedikit pula tantangan yang harus dihadapi

oleh seorang da’i agar dakwahnya bisa berhasil. Seorang da’i perlu

mempunyai metode (uslub) dan sasaran dakwah yang efektif, sehingga ia

dapat menyampaikan dakwahnya secara bijak dan arif.3

Metode dakwah yang bijak umumnya didasarkan pada hal-hal

berikut, memeriksa dan mendiaknosis pasien, kalau da’i diumpamakan

seorang dokter. 4 Salah satunya yakni dengan melalui kegiatan terapi

Qurani, dengan melalui terapi Quraniini seorang da’i bisa berdakwah

sekaligus menjadi tabib, karenaya melalui kegiatan terapiQurani ini

2Al-Qur’an dengan Terjemahnya dan Tafsir Singkat (Jakarta: Yayasan Wisma Damai,2006), 956.

3Hamidi, Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah (Malang: UMM Pers, 2010), 13.4Ibid,13.

Page 12: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

3

banyak orang yang berdatangan untuk mencari kesembuhan dari penyakit

yang dideritanya.

Salah satunya adalah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo, dalam melakukan kegiatan terapi Qurani pasien yang datang

tidak hanya dari dalam kota saja yang mengikuti terapi Qurani ini, namun

masyarakat luar Ponorogo juga banyak yang hadir untuk mengikuti

kegiatan terapi Qurani ini. dengan demikian dengan mudah peruqyah bisa

mendapatkan mad’unya. Bahkan umat Nasrani pun juga pernah ada yang

mengikuti kegiatan ini.5

Dengan izin Allah SWT. berbagai penyakit bisa disembuhkan

degan terapiQurani ini, mulai dari penyakit medis, penyakit nonmedis

hingga penyakit psikis. Walaupun banyak alternatif pengobatan yang

menawarkan berbagai pengobatan penyakit, misalkan rumahsakit atau

klinik lainya. Namun, biasanya dalam pengobatan dirumahsakit atau

klinik, pasien atau keluarga sangat jarang sekali dianjurkan untuk

melakukan usaha dengan jalan lain selain dengan jalan medis. Bahkan juga

tidak ada dari pihak rumahsakit atau klinik yang memberikan motivasi,

siraman kerohanian (keagamaan) sebagai wujud dakwah kepada

pasiennya.

Terapi Qurani yang dilakukan oleh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo, yakni melakukan pengobatan sekaligus

melakukan dakwah kepada pasiennya. Sehingga para pasien yang datang

5Wawancara dengan Colid Abasa Rifai, Wakil Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja BatoroKatong Ponorogo.

Page 13: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

4

mengikuti terapi Qurani ini bisa berobat sekaligus mendapatkan

pengetahuan ilmu keIslaman, utamanya pemahaman tentang nilai-nilai

keimanan. Seperti penanaman pemahaman kepada pasien bahwasanya

semua penyakit bisa disembuhkan dengan Al-Qur’an atas izin Allah Swt..

Yang mana Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

benar-benar mendalami permasalahan-permasalahan yang ada pasienya,

tentunya dengan menggunakan strategi yang telah ditentukan sebelumya.

Dengan menggunakan strategi yang telah disusun inilah Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo melakukan kegiatan terapi

Qurani sekaligus berdakwah.

Dari sinilah peneliti tertarik untuk membuat skripsi dengan judul

“STRATEGI DAKWAH TERAPI QURANI DALAM

MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (Studi

Kasus Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo)” Sehingga

dengan menyelesaikan skripsi ini dapat mengetahui strategi yang

dilakukan oleh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo dalam

menenamkan nilai-nilai Islam kepada pasiennya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, peneliti mencoba merumuskan beberapa

masalah untuk landasan pembahasan serta penyusunan dalan skripsi ini.

adapun rumusan masalah tersebut sebagai berikut :

Page 14: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

5

1. Bagaimana perumusan dakwah yang dilakukan oleh Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogodalam menanamkan nilai-

nilai Islam?

2. Bagaimana implementasi dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai Islam?

3. Bagaimana evaluasi dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai Islam?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perumusan dakwah yang dilakukan oleh Jamiyah

Ruqyah Aswaja Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai Islam.

2. Untuk mengetahui implementsai dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai Islam.

3. Untuk mengetahui evaluasi dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogodalam menanamkan nilai-nilai Islam.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah

keilmuan dalam bidang komunikasi dan dakwah Islam pada umumnya

dan strategi dakwah khususnya.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

pengetahuan kepada masyarakat mengenai strategi dakwah dalam

Page 15: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

6

menanamkan nilai-nilai Islam. Selain itu, penelitian ini diharapkan

bisa menjadi bahan kajian yang bermanfaat bagi penelitian lainya.

Sekaligus bisa menjadi masukan bagi Jam’iyah Ruqyah Aswaja

Ponorogo.

E. Telaah Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini penulis sebelumnya mengkajian

terlebihdahulu hasil penelitian yang memiliki kemiripan dengan penelitian

yang akan peneliti tulis. Adapun penelitian tersebut antara lain :

Pertama, skripsi dengan judul “Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an

SebagiPengobatan : Studi Living Qur’an Praktik Ruqyah Oleh Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Tulung agung”6ditulis oleh Luthfiatul Ainiyah Mahasiswa

Jurusan Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Institut Agama Islam Tulungagung

tahun 2019. Skripsi Luthfiatul Ainiyah fokus pada membahas penggunaan

ayat-ayat Al-Qur’an pada praktik ruqyah dari Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

(JRA) Tulungagung. Sedangkan dalam penelitian kedepan, peneliti lebih

fokus pada strategi dakwah yang dilakukan oleh Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo dengan menggunakan konsep strategi

menurut Fred R. Dafid dari tiga tahapan yang dipapakrkannya, yaitu

perumusan strategi, implementasi strategi, dan tahapan evaluasi strategi.

6Luthfiatul Ainiyah, “Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an Sebagai Pengobatan : Studi LivingQuq’an Praktik Ruqyah OLeh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Tulungagung” (Tulungagung, Skripsi,IAIN Tulungagung, 2019).

Page 16: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

7

Kedua, skripsi dengan judul “Terapi Ruqyah Sar’iyah Di Klinik

Griya Sehat Syafaat 99 Semarang”7yang ditulis oleh Fatimatul Mu’alifah

Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuludin Dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tahun 2018.

Dimana dalam skripsi ini lebih menitikberatkan pada metode yang

digunakan serta gangguan yang dapat ditangani menggunakan metode

ruqyah yang ada di Klinik Griya Sehat Syafaat 99 Semarang. Sementara

itu penelitian kedepan akan lebih fokus pada strategi dakwah

yangdilakukan oleh Jam’iyah Ruqyah Aswaja Ponorogo.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan

pada quality atau hal terpenting suatu barang atau jasa. Hal terpenting

barang atau jasa yang berupa kejadian, fenomena dan gejala sosial

adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran

berharga bagi pengembangan konsep teori.8 Maka pada penelitian ini

peneliti akan mengamati dan menghubungkan melalui teknik

pengumpulan data wawancara, dokumentasi, observasi langsung pada

kegiatan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo dalam

menanamkan nilai-nilai Islam.

7Fatimatul Mu’alifah, “Terpai Ruqyah Sar’iyah Di Klinik Griya Sehat Syafaat 99Semarang” (Semarang, Skripsi, UIN Walisongo, 2018).

8Ghony, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzza Media, 2012), 25.

Page 17: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

8

2. Lokasi Penelitian

Pada penelitian kali ini bertempat di kabupaten Ponorogo,

lebih sepesifiknya berada ditempat kegiatan terapi Qurani yang di

adakan oleh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo di

masjid NU Ponorogo.

3. Data dan Sumber Data

a. Data Primer

Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat

diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian.sedangkan

menurut Lofland bahwa sumber utama data dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. 9 Kata-kata atau tindakan

merupakan sumber data yang diperoleh dengan mengamati atau

mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan

informasi langsung dari Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang bisa

digunakan untuk melengkapi data utama yang didapat. Data

sekunder dari penelitian ini nantinya bersumber dari buku referensi

serja karya ilmiyah yang berkaitan dengan penelitian ini.

9Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Kosdakarya, 2009), 157.

Page 18: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

9

c. Sumber Data

Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data

dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data

primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak dari observasi

berperan serta (partisipan observation), wawancara mendalam

(independen interview) dan dokumentasi.10Sesuai dengan jenis data

yang tertera diatas, yakni data primer dan data sekunder maka

peneliti akan menggali data melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi. Baik secara langsung ditempat penelitian maupun

dari sumber lain yang mendukung keabsahanya data penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat

penting dalam penelitian, karenanya periset haruslah teliti agar data

yang dihasilkan valid.

a. Observasi

Metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan

mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku,

kegiatan, benda-benda, waktu peristiwa, tujuan, dan perasaan. 11

Disini peneliti akan terjun langsung untuk mengamati semua

peristiwa yang terjadi pada kegiatan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo.

10Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D (Bandung: Alvabeta, 2010), 225.11Ghony, Metodologi Penelitian Kualitatif, 165.

Page 19: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

10

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatapmuka

antara sipenanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat

yang dinamakan panduan wawancara.12Dengan demikian peneliti

bisa menambah memperoleh data secara valid, selain dengan

metode observasi diatas. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan

wawancara tidak terstruktur, yakni pedoman wawancara yang

hanya memuat garis-garis besar pertanyaan yang akan diajukan

saja. Dengan informan pengurus yang ada di Jam’yyah Ruqyah

Aswaja Ponorogo, serta informan-informan terkait lainya.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan

data dari sumber data non insani, sumber ini terdiri dari

dokumentasi dan rekaman. 13 Peneliti juga menggunakan data

dokumentasi sebagai proses pengumpulan data pada penelitian kali

ini. sehingga peneliti benar benar memperoleh data yang valid,

untuk menyelesaikan penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Setelah peneliti mendapatkan data yang di butuhkan, maka

akan dilakukan analisis data menggunakan tiga tahapan menurut Miles

12 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, 186.13Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigm Baru Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Sosial Lainya (Bandung: PT. Remaja Rodakarya, 2023), 240.

Page 20: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

11

dan Huberman, yakni reduksi data, data display dan penarikan

kesimpulan.14

G. Sistematika Pembahasan

Dalam skripsi ini sistematika pembahasan akan dibagi menjadi

lima bab, dimana antara bab satu dengan bab selanjutnya memiliki

hubungan pembahasan. Sehingga nantinya hasil dari penelitian ini dengan

mudah dapat dipahami, terarah, dan logis. Berikut gambaran bab dalam

sistematika pembahasan yang peneliti buat :

Bab I berisi tetang keseluruhan isi proposal yang akan di paparkan

dalam pembahasan di bab selanjutnya, meliputi : latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, telaah pustaka,

metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II berupa pembahasan mengenai kajian teori. Di antaranya

membahas kajian teori strategi, dakwah, Strategi Dakwah, penanaman

nilai-nilai Islam, dan ruqyah.

Bab III membahas mengenai gambaran umum Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo mulai dari sejarahnya, profil, visi dan

misi, struktur organisasi dan program Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo serta kegiatan yangdilakukannya.

Bab IV membahas tentang analisis strategi dakwah Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai

14Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan praktik (Jakarta: PT BumiAksara, 2013), 210.

Page 21: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

12

Islam kepada pasien, dengan memaparkan bentuk kegiatan dari awal

perencanaan, implementasi, hingga evaluasi.

Bab V peneliti akan memberikan kesimpulan sebagai jawaban

umum dari pertanyaan yang ada di bab I, serta saran dari peneliti.

Page 22: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

13

BAB II

Landasan Teori

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata

“stragos” atau “strategis” dengan kata jamak yang berarti jendral,

tapi dalam yunani kuno berarti perwira Negara dengan fungsi yang

luas. 1 Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan,

yaitu sebagai siasat untuk mengalahkan musuh.2 Dengan kata lain

strategi bisa diartikan sebagai rangkaian caraatau siasat untuk

menghadapi musuh saat peperangan.

Sedangkan menurut para tokoh strategi ditinjau dari segi

terminologi yaitu :

a. Strategi menurut Agus Hermawan Adalah serangkaian rencana

besar yang mengambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus

beroprasi untuk mencapai tujuanya.3

b. Argyris, Mintzbreg, steiner dan miner, strategi merupakan

respon terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan

ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang

dapat mempengaruhi organisasi.4

1Anwar Arifin, Strategi Komunikasi (Bandung: Armiko, 1989), 55.2Rafi’udin, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), 76.3Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2012), 33.4 Rangkuti, Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep

Perencanaan Strategi untuk menghadapi Abad-21 (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997),4.

Page 23: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

14

c. Onong Uchjana Effendi, strategi adalah perencanaan dan

manajemen untuk mencapai tujuan, untuk mencapai tujuan

tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

menunjukkan taktik operasionalnya.5

d. Anwar Arifin, strategi adalah keseluruhan kesempatan

kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna

mencapai tujuan dalam merencanakan sebuah strategi dakwah,

keterampilan dan menentukan serta memanfaatkan ruang dan

waktu merupakan aspek yang penting demi terciptanya sebuah

tujuan.6

Dari pengertian tokoh diatas bisa di tarik kesimpulan

bahwasanya strategi adalah sekumpulan rencana suatu kegiatan

atau program yang disusun secara cermat sehingga memunculkan

keputusan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Tahapan-tahapan Stategi

Dalam penelitian ini menggunakan teori yang di

kemukakan oleh Fred R. David, yang mana dalam proses strategi

ada tahapan tahapan-tahapan yang harus ditempuh, tahapan tahapan

tersebut adalah :

a. Perumusan Strategi (Formulasi Strategi)

Formulasi strategi mencangkup pengembangan visi dan

misi, mengidentifikasi kesempatan dan ancaman

5Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Al-Amin Pers,1997), 19.

6Arifin, Dakwah Kontemporer (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), 227.

Page 24: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

15

externalorganisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan

internal, menciptakan tujuan jangka panjang, memulai strategi

alternative, dan memilih strategi kuhsus untuk dicapai.

b. Implementasi Strategi

Implementasi sering disebut sebagai tahap aksi, yang

mana mencangkup pengembangan budaya suportif-strategi,

penciptaan struktur organisasi yang efektif, persiapan anggaran,

pengembangan, serta penggunaan system informasi. Sering kali,

sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen strategi,

implementasi strategi membutuhkan disiplin, komitmen dan

pengorbanan personal.

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari strategi adalah meninjau sejauh mana

kinerja yang telah dilakukan sehinga mampu untuk mengkoreksi

kekurangan dari rumusan strategi yang telah dibuat. Evaluasi

strategi adalah perbandingan antara hasil-hasil yang diperoleh

dengan tingkat pencapaian tujuan. Penilaian strategi sanat

diperlukan karena keberhasilan saat ini terkadang tidak selalu

berhasil dikemudian hari.7

7Fred R. David, Manajemen Strategik Konsep (Jakarta: Salamba Empat, 2002), 4–5.

Page 25: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

16

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Ditinjau dari segi bahasa “Da’wah” Berarti Panggilan,

seruan atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa arab

disebut mashdar. Sedangkan bentuk kata kerja (fi’il)nya adalah

berarti: memanggil, menyeru, atau mengajak (Da’a, Yad’u,

Da’watan).8

Sedangkan menurut para ahli dakwah adalah :

a. H.A. Malik (1986). Dakwah tidak hanya berarti tabligh.

Dakwah adalah segala usaha dan sikap yang bersifat

menumbuhkan keinginan dan kecintaan mematuhi Allah sampai

terciptanya masyarakat besar yang mematuhi Allah dan

mematuhi bimbingan Rosulillah.

b. H. Rusyid Hamka (1995). “Dakwah merupakan kegiatan

penyampaian petunjuk Allah kepada seseorang atau sekelompok

masyarakat, agar terjadi perubahan pengertian, pandangan

hidup, dan keyakinan, perbuatan, sikap, maupun, tata nilainya,

yang pada giliranya akan mengubah tatanan kemasyarakatan

dalam proses yang dinamik.”

8Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), 1.

Page 26: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

17

c. M. Quraish Shihab (1995) (Dakwah adalah seruan atau ajakan

kepada keinsafan atau mengubah situasi yang lebih baik dan

sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.”9

d. Syaikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa dakwah adalah

menyeru dalam kebaikan dan mencegah dari kemungkaran

adalah fardu yang diwajibkan kepada setiap muslim.10

Dari beberapa pengertian diatas bisa disimpulkan

bahwasanya dakwah adalah sebuah kegiatan yang mana mengajak

kepada hal-hal kebaikan baik secara lisan maupun tulisan kepada

khalayak atau individu dengan mempengaruhi supaya muncul

kesadaran bagi si mad’u sehingga dapat mengamalkan ajaran

agama islam dengan penuh penghayatan serta tanpa paksaan.

2. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah adalah segala sesuwatu yang akan

dicapai dalam suatu usaha, misalnya seorang yang mempelajari

ilmu pengetahuan agar supaya menjadi orang yang mengerti.

Begitu juga seorang da’i apakah perorangan atau kelompok/

organisasi, tentunya mempunyai suatu sasaran apa yang akan

dicapai atau mungkin dicapai dalam usaha dakwahnya.11

Adapun tujuan dakwah secara khusus dan operasional

dapat dibagi menjadi beberapa tujuan yakni :

9RB. Khotib Pahlawan Kayo, Manajemen Dakwah (Jakarta: Amzah, 2007), 25–26.10Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, 2.11Hanafi Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), 140.

Page 27: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

18

a. Mengajak umat islam untuk selalu mengingat dan bertakwa

kepada Allah SWT.

b. Membina mental agama islam bagi kaum mualaf. Memberikan

pencerahan bagi kaum mualaf sangat berbeda dengan kaum

yang sudah lama mengenal Islam. Maka dari itu untuk kaum

mualaf harus disesuaikan dengan porsinya.

c. Mengajak umat manusia yang belum beriman untuk beriman

kepada Allah SWT. karena pada dasarnya manusia diciptakan

untuk beribadah kepada Allah SWT. hanya saja perlu

pencerahan bagi mereka yang belum beriman kepada Allah

SWT.

d. Mendidik dan mengajarkan anak agar tidak menyimpang dari

fitrahnya.12

3. Unsur-unsur Dakwah

a. Subjek Dakwah

Subjek dakwah ialah orang yang melakukan dakwah,

yaitu orang yang berusaha mengubah situasi kepada situasi

yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT. baik

secara individu maupun berkelompok-kelompok, sekaligus

sebagai pemberi informasi dan pembawa misi.13Dengan kata

lain subjek dakwah adalah orang yang menyampaikan sebuah

12Moh. Ardani, Fikih Dakwah (Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2006), 16–17.13Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, 104–105.

Page 28: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

19

dakwahnya kepada mad’unya atau bisa disebut dengan

pendakwah (da’i).

b. Objek Dakwah

Yaitu setiap insan yang menjadi sasaran dakwah yang

di tuju oleh seorang da’i, atau bisa disebut dengan mad’u baik

dirisendiri maupun orang lain sesuai dengan sasaran yang

dituju oleh da’i itu sendiri.

c. Dasar Dakwah

Yaitu landasan-landasan yang mendasari munculnya

dakwah itu sendiri, sehingga kegiatan dakwah ini memiliki

arah yang jelas karena memiliki landasan-landasan yang jelas

pula.Dalam dasar dakwah itu sendiri ada dua macam dasar

yaitu pertama dasar keagamaan, meliputi Al-Qur’an, As

Sunnah dan Ijtihad. Yang kedua dasar kemasyarakatan/

kenegaraan, meliputi pancasila sebagai dasar Negara, UUD

1945, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara.14

d. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah segala pesan yang disampaikan

oleh subjek dakwah kepada objek dakwah yaitu keseluruhan

ajaran agama islam yang dibawakan oleh Rasullaullah SAW.

14Ibid 127.

Page 29: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

20

Adapun pokok-pokok ajaran agama islam yang

dibawakan oleh Rasullaullah SAW mengandung tiga prinsip

yaitu:

1) Aqidah

Yaitu yang menyangkut sistem keimanan/

kepercayaan terhadap Allah SWT. dan ini menjadi

landasan yang fundamental dalam keseluruhan aktifitas

seorang muslim, baik yang menyangkut sikap mental

maupun sikap,tingkah lakunya, dan sifat-sifat yang

dimiliki.

2) Syariat

Yaitu serangkaian ajaran yang menyangkut

aktifitas manusia muslim didalam semua aspek

kehidupanya, mana yang boleh dilakukan dan mana yang

tidak boleh dilakukan, mana yang halal dan haram, mana

yang yang mubah dan sebagainya. Dan ini juga

menyangkut hubungan manusia dengan Allah SWT. dan

hubungan manusia dengan sesamanya.

3) Akhlaq

Yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik

secara vertikal dengan Allah SWT. maupun secara

Page 30: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

21

horizontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk-

makhluk Allah.15

e. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara yang digunakan oleh

subjek dakwah dalam melaksanakan dakwahnya, sehinga

dakwah yang dibawakan bisa tersampaikan dengan baik.

Merujuk dari QS. An-Nahl ayat 125 ada tiga macam metode

dakwah, yaitu :

1) Metode Bi Al- Ḥikmah

Dalam bahasa komunikasi sering disebut sebagai

frame of reference, field of reference, field of experience,

yaitu situasi total yang mempengaruhi sikap pihak

komunikan (objek dakwah). 16 Dengan kata lain yaitu

penyampaian dakwah degan bijak tanpa kekerasan

sehingga bisa tercipta suasana yang nyaman antara subjek

dakwah dengan objek dakwah.

2) Metode Al-Mau’idẓa Al-Hasanah

Yaitu bisa diartikan dalam penyampaian

dakwahnya mengandung unsur-unsur memberikan

bimbingan, pengajaran, pendidikan, kabar baik, kisah-

kisah, berita gembira, serta pesan-pesan yang positif

15Ibid 146.16Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Media Pratama, 1987), 37.

Page 31: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

22

sehingga bisa menjalani kehidupan didunia dengan baik

dan benar.

3) Metode Ai-Mujadalah

Mujadalah adalah berdiskusi dengan cara yang

baik dari cara-cara berdiskusi yang sudah ada.17 Dengan

kata lain melakukan dakwah dengan diskusi-diskusi atau

tukar pendapat tanpa ada kondisi yang mengarah pada

permusuhan diatara kedua belah pihak.

f. Alat Dakwah

Alat dakwah ialah segala sesuatu yang membantu

terlaksananya kegiatan dakwah didalam mencapai tujuannya,

baik berupa benda (materi) maupun bukan benda (immateri).18

Adapun alat dakwah yang berupa benda seperti pengeras suara,

podium, slide dan sebagainya, jika dakwah disampaikan

menggunakan lisan. Sedangkan jika dakwah disampaikan

melalui tulisan maka alat yang diperlukan adalah alat tulis atau

percetakan.Sedangkan alat dakwah yang bukan benda seperti

bahasa arab sebagai bahasa Al-Qur’an, bahasa daerah, dan jika

diperlukan juga bisa menggunakan bahasa internasional.

g. Efek Dakwah

Dalam setiap aktifitas dakwah pasti akan menimbulkan

reaksi. Artinya, jika dakwah yang telah dilakukan oleh seorang

17Abdullah Syihata, Dakwah Islamiyah (Jakarta: CV Rovindo, 1986), 22.18Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, 176.

Page 32: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

23

da’i dengan materi dakwah, media dakwah dan metode

dakwah. Maka akan timbul respon dan efek pada mad’u.19

C. Strategi Dakwah

Strategi dakwah adalah perencanaan dan penyerahan

kegiatan dan operasi dakwah yang disebut secara rasional untuk

mencapai tujuan-tujuan islam yang meliputi keseluruhan dimensi

kemanusiaan.20 Al-Bayanuni mendefinisikan strategi dakwah, yaitu

ketentuan-ketentuan dakwah dan rencana-rencana dakwah yang

dirumuskan untuk kegiatan dakwah.21

Degan kata lain strategi dakwah adalah sebuah taktik atau

siasat yang digunakan oleh seorangda’i dalam sebuah aktifitas

dakwah sehingga dakwah yang disampaikan dapat mempengaruhi

mad’u untuk melakukan kebaikan secara sadar tanpa paksaan dari

pihak manapun.

Menurut Al-Bayanuni membagi strategi dakwah dalam tiga

kategori yaitu :

1. Strategi Sentimentil

Strategi sentimental adalah dakwah yang memfokuskan

aspek hati dan menggerakkan perasaan dan batin mitra dakwah.

Memberi mitra dakwah nasihat yang mengesankan, memanggil

dengan kelembutan, atau memberikan pelayanan yang

memuaskan merupakan beberapa metode yang dikembangkan

19M. Munir, Manajemen Dakwah (Jakarta: Rahmat Semesta, 2009), 34.20Acep Apriudin, Dakwah Antar Budaya (Bandung: PT. Rosdakarya, 2012), 119.21Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi (Jakarta: Prenadamedia, 2012), 351.

Page 33: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

24

dari metode ini. metode-metode ini sesuai untuk mitra dakwah

yang di pinggirkan (marginal) dan dianggap lemah, seperti kaum

perempuan, anak-anak, orang miskin/ kesusahan, orang yang

masih awam, dan sebagainya. Contohnya ketika penceramah yang

memberikan Mauidoh Hasannah kepada orang yang rata-rata

memiliki kesusahan, alangkah baiknya penyampaian dakwahnya

berisi nasihat, ajaran dan ajakan dengan lemah lembut sehingga

menggerakkan hati, merasa tersentuh, dan membenarkan apa yang

disampaikan da’i.

2. Strategi Rasional

Strategi rasional adalah dakwah dengan beberapa

metode yang memfokuskan pada aspek akal pikiran. Strategi ini

mendorong mitra dakwah untuk berfikir, merenungkan, dan

mengambil pelajaran. Penggunaan hukum logika, diskusi atau

penampilan contoh dan bukti sejarah merupakan beberapa metode

dari strategi rasional. Contohnya da’i menceritakan terkait sejarah

ketika kaum ‘Ad kaumnya nabi Luth yang dibinasakan Allah SWT

karena melakukan hal yang keji dan berdosa (homoseksual) serta

menentang dakwah yang disampaikan oleh nabi Luth, maka dari

cerita ini para Mad’uakan berfikir, hingga akhirnya dapat

membedakan mana yan haq dan mana yang bathil.

Page 34: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

25

3. Strategi Indriawi

Strategi ini juga dapat disebut dengan strategi

ekperimen atau strategi ilmiyah, ia didefinisikan sebagai system

dakwah atau kumpulan metode dakwah yang berorientasi pada

pancaindra dan berpegang teguh pada hasil penelitian dan

percobaan. Diantara metode yang dihimpun oleh strategi ini adalah

praktik keagamaan, keteladanan, dan pentas drama.22

D. Menanamankan Nilai-nilai Iman

1. Menanamkan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, menanamkan

berasal dati kata tanam, menanamkan artinya menaruh (bibit,

benih, stek) didalam tanah supaya tumbuh, menyebarkan (paham,

ajaran, dsb); memasukkan, membankitkan, atau memelihara

(perasaan, cinta kasih, semangat).23

2. Nilai

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia nilai adalah

sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.24

Menurut Horton dan Hunt, nilai adalah gagasan tentang apakah

pengalaman itu berarti atau tidak. Nilai merupakan sikap atau

22Ibid 351–53.23Pusat bahasa departemen pendidikan nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta:

PT Balai Pustaka, 2003), 1197.241074.

Page 35: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

26

perasaan terhadap hal-hal baik ataupun jahat, layak atu tidak layak,

hina atau mulia, penting atau tidak penting.25

Notonegoro membagi nilai dalam tiga macam yaitu :

a. Nilai Material

Nilai material meliputi berbagai konsepsi tentang

segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Misalnya

nilai tentang baik buruknya atau harga suatu benda diukur

dengan suatu takaran seperti uang, emas, atau benda berharga

lainya. Misalnya seperti pakaian, suatu pakaian bisa dinilai baik

buruknya dengan memperhatikan sisi coraknya, modelnya, atau

warnanya.

b. Nilai Vital

Nilai vital meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan

dengan segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam

menjalankan aktifitas. Suatu benda akan semakin berharga

nilainya jika memiliki daya guna yang baik. Misalnya seperti

air, didaerah lautan air tidak memiliki nilai karena air sudah

banyak disana, berbeda jika di daerah gurun pasir, air memiliki

nilai yang sangat besar.

c. Nilai Kerohanian

Yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan

dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kerohanian

25Elly M.Setiadi, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Kencana, 2011), 119.

Page 36: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

27

manusia, seperti nilai kebenaran, keindahan, moral dan nilai

keagamaan.26

3. Iman

Iman adalah kepercayaan yan meresap kedalam hati dengan

penuh keyakinan, tidak bercampur syarak dan ragu, serta memberi

pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan

pemiliknya sehari-hari.27

Imam Abu Hanifah tentan pengertian iman, beliau berkata

bahwasanya iman itu iqrar (Pengakuan) dan tashdia (pembenaran),

dan kata beliau lagi, iman itu adalah iqrar dengan lisan dan tashdiq

dengan hati. Iqrar saja belum disebut iman. Bahkan beliau

mengemukakan bahwasanya iman itu tidak bertambah dan tidak pula

berkurang.28 Sedangkan menurut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah iman

yaitu diikrarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan

dengan anggota badan.

4. Penanaman Nilai-nilai Iman

Penanaman nilai-nilai Iman adalah kegiatan memberikan

pemahaman secara mendalam untuk memperkuat keyakinan gagasan-

gagasan pokok tentang ajaran agama Islam serta bagaimana

menjalankanya sesuai tuntutan ajaran agama Islam itu sendiri.

26Ibid 124–25.27Muhammad Chirzin, Konsep dan Hikmah Akidah islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1997), 13.28Muhammad Bin Abdurrahman al-Khumasi, Aqidah Empat Iman (Malang: PT. Megatama

Sofwa Perssindo, 2003), 26–27.

Page 37: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

28

Ada enam aspek nilai-nilai iman atau bisa disebut juga

dengan kata rukun islam, diantaranya yaitu :

a. Iman kepada Allah SWT.

Iman kepada Allah SWT. adalah mengetahui dan

mempercayai dengan kepercayaan yang mantap, terhadap sifat-

sifat wajib bagi Allah SWT. sifat-sifat mustahil dan sifat-sifat jaiz-

Nya. Setiap hamba itu wajib meyakini secara global, dengan

keyakinan yang mantap, bahwa Allah SWT. itu memiliki sifat

sempurna yang sesuai dengan sifat ketuhanan dan mustahil bagi-

Nya segala sifat negative. Dan wenang bagi Allah SWT. membuat

segala sesuatu yang mungkin atau meniadakannya.29

Mengenal Allah SWT. dapat ditempuh melalui dua jalur.

Pertama, dengan menunaikan akal pikiran untuk memeriksa dan

memikirkan secara teliti apa yang diciptakan Allah SWT. kedua,

dengan mengerti Nama-nama dan sifat-sifat-Nya dalam Al-

Qur’an.30

b. Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah

Kita juga wajib beriman kepada malaikat-Malaikat

sebagai utusan Allah juga, dengan bentuk tersendiri (goib) dan

tugas-tugasnya yang khusus pula. Malaikat yang wajib diketahui

ada 10, walaupun Jumlah Malaikat itu sebenarnya banyak.31Para

29Sayid Husain Afandi, Khushunul Khamidiyah Ilmu Tauhid (Surabaya: Al-Hidayah, 1999),9.

30Chirzin, Konsep dan Hikmah Akidah islam, 23.31Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, 148.

Page 38: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

29

malaikat berada di alam goib. Tidak bersifat materi, tapi sebagai

tabiatnya ia dapat menjelmakan kealam materi. Pengetahuan kita

tentang malaikat semata-mata berdasarkan Al-Qur’an dan

Keterangan-keterangan Nabi.32

c. Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Allah SWT. menurunkan ajaran-ajaran kepada para

Rasul untuk setiap bangsa dan umat manusia sepanjang sejarah.

Diantara ajaran-ajaran-Nya itu ada yang dicatat dalam kitab dan

ada yang tidak dapat diketahui sama sekali. Yang pasti setiap Rasul

menerima risalah atau pelajaran yang disampaikan kepada

umatnya.33

Bahwa Allah SWT. memberikan kepada para Nabi/Rasul

pedoman ajaran, ada yang berbentuk lembaran-lembaran (Shuhuf)

dan ada yang disebut Kitab-Kitab. Kitab-Kitab yang wajib diimani

yaitu Kitab Zabur kepada Nabi Dawud, Kitab Taurat kepada Nabi

Musa, Kitab injil kepada Nabi Isa dan Kitab Al-Qur’an kepada

Nabi Muhammad SAW.34

d. Iman kepada Rasul-Rasul Allah

Allah mengutus beberapa nabi/Rasul sebagai orang

pilihan diantara satu kaum dan bangsa untuk menyampaikan

ajaran-ajaran Allah kepada mereka. Kadang-kadan Nabi/Rasul itu

32Chirzin, Konsep dan Hikmah Akidah islam, 57.33Ibid 71.34Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, 149.

Page 39: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

30

khusus untuk satu kaum/ bangsa tertentu. 35 Para Rasul tidak

diketahui bilanganya, sebab Tuhan meman tidak menyebutkan

jumlah mereka secara pasti atau mengisahkan satu persatu dalam

kitabnya. Adapun yang tersebut nama-nama mereka dalam Al-

Qur’an 25 Orang.36

e. Iman kepada Hari Kiamat

Hari kiamat adalah akhir dari kehidupan, baik akhir

kehidupan seseorang yang disebut mati/kiamat sughro, atau akhir

dari kehidupan dunia/alam pada umumnya, yang disebut kiamat

kubro. 37 Gambaran hari akhir begitu dahsyat. Dahsyat sekali.

Segala sesuatu telah ditata sedemikian rupa; tahap-tahap

penghancuran langit dan bumi, penciptaan bumi dan langit yang

baru sebagai ajang persidangan semesta hingga masing-masing

orang mengetahui tempat yang layak berdasarkan keputusan

Mahkamah Maha Agung. Ini membuat kita mengerti dan

bertambah yakin bahwa bagi masing-masing orang sekedar apa

yang pernah ia usahakan dalam hidupnya.38

f. Iman kepada Takdir

Iman kepada takdir iyalah percaya bahwa Allah

membuat ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan undang-

35Ibid 149.36Chirzin, Konsep dan Hikmah Akidah islam, 88.37Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, 150.38Chirzin, Konsep dan Hikmah Akidah islam, 102.

Page 40: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

31

undang untuk diterapkan untuk segala yang maujud ini.39 misalnya

dalam ajal, rezeki, bahagia, celaka, yang kesemuanya bersifat goib,

Cuma Allah saja yang Maha Tahu, sehingga setiap manusia harus

tetap berusaha/berbuat untuk mencapai takdir itu. Karena Allah

tidak merubah takdir, kecuali orang itu sendiri yang mungkin dapat

merubah takdirnya berdasarkan usaha-usahanya.40

Dengan kata lain bisa disebut dengan qada’ atau Allah

menciptakan segala sesuatu, sesuai dengan ilmu dan ketentua-Nya

di zaman azali serta qadar atau ketentuan Allah SWT. pada zaman

azali terhadap semua makhluk yang akan diwujudkanya dalam

batas-batas itu, berupa baik, buruk, manfaat, madharat dan

sebagainya. Maksudnya Allah telah mengetahui sifat-sifat makhluk

sebelum diciptakanya.41

E. Ruqyah

1. Pengertian Ruqyah

Ruqyah secara etimolog : ar-Ruqyah bentuk jamaknya Ar-

Ruqaa artinya jampi, mantra, suwuk, rapalan. Terkadang bermakna

‘Azimah (jimat), dalam lisanul Arob Ruqyah didefinisikan sebagai

jampi jampi yang baik, Al-Fairuz Abadi berkata : “yang dimaksud

‘azimah-‘azimah adalah ruqyah-ruqyah”.42

39Ibid 106.40Anshari, Pemahaman dan Pengamalan Dakwah, 150.41Husain Afandi, Khushunul Khamidiyah Ilmu Tauhid, 125.42 ’Allama ’Alaudin Shidiqi, Panduan Ringkas Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (Jombang:

Ponpes Suanan Kalijaga, 2018), 1.

Page 41: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

32

Secara istilah yakni doa dan perlindungan (penjagaan)

dengan membaca Ayat-ayar Al-Qur’an al-Karim, nama-nama Allah

dan sifat-sifat-Nya, disamping doa-doa syar’i yang menggunakan

bahasa Arab atau selain bahasa Arab yang diketahui maknanya,

disertai hembusan nafas, untuk menghilangkan penderitaan,

penyakit atau untuk semua hajat.43

Sedangkan menurut para ‘alim definisi ruqyah sebaggai

berikut, Imam Ibn al-Mandzur mengatakan ruqyah : do’a

perlindungan, jamaknya ruqaa. Kita katakan : aku meminta

ruqyahnya dan ia meruqyahku ia disebut raqi … dikatakan :

peruqyah meruqyah dengan suatu jampi artinya adalah ia meminta

perlindungan dan menghembuskan nafas dalam do’anya.44

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan ruqyah

adalah ucapan/ kalimat-kalimat yang dibacakan untuk kesembuhan

segala macam ganguan atau penyakit. Dan Iman Ath-Thibi

mengatakan ruqyah adalah doa apapun yang dibacakan untuk

kesembuhan.45

Serta Al-Hafidz Ibnu Atsir mengatakan ruqyah adalah

perlindungan yang dibacakan kepada orang yang tertimpa penyakit

seperti demam, kesurupan dan penyakit lainya.46

43Ibid 1.44Ibid 1.45Ibid 2.46Ibid 1–2.

Page 42: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

33

Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan, ruqyah adalah

doa yang dibacakan kepada Allah SWT. yang mengandung

permintaan tolong serta perlindungan untuk mencegah maupun

mengangkat penyakit dari dalam tubuh, meskipun terkadang juga

disertai dengan tiupan setelah membaca doa.

2. Hukum Meruqyah

Imam Al-hafidz Ibnu Hajar Al Asqolani (Ulama’

Bermadzhab al-Asy’ari) berpendapat bahwa hukum ruqyah itu di

tafṣīl(dirinci), yakni :

a. Jika menggunakan Al-Qur’an atau Asmaul Husna atau dengan

sifat-sifat-Nya maka hal ini hukumnya Jaiz-Mustaḥab

(Mustaḥab artinya di anjurkan sedang dalam bahasa fiqih yang

dimaksud mustaḥab adalah sunnah).

b. Jika menggunakan dzikir yang ma’tsur (sohoh-hasan-dhaif asal

bukan maudu’) maka hukumnya seperti yang pertama (Jaiz-

Mustaḥab).

c. Jika menggunakan dzikir yang ghoiru ma’tsur namun tidak

menyalai yang ma’tsur maka hukumnya Jaiz-GhoiruMustaḥab

(boleh namun tidak dianjurkan) contoh menggunakan bahasa

jawa, atau doa dari Imam Syafi’i yang digunakan untuk doa

rumah yang terindikasi terkena sihir.

d. Jika menggunakan bahasa arab yang tidak dipahami maka

hukumnya makruh, (contoh perkataan simsalabim abakadabra).

Page 43: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

34

e. Jika menggunakan nama-nama selain nama Allah yang maha

Agung, semisal menggunakan nama malaikat atau bangsa jin

yang muslim misalkan As-Sulab, Dasim maka hukumnya

haram.47

3. Kaidah-kaidah Berobat dalam Islam

Ada lima kaidah berobat dalam islam diantaranya yaitu:

a. Al-Qur’an sebagai syifa’ (obat) bagi setiap muslim.

b. Al-Qur’an obat pertama dan utama untuk makhluk yang sakit,

bukan pengobatan alternatif.

c. Kesembuhan adalah hak prerogratif Allah SWT. semata dan

manusia diperintahkan untuk berobat.

d. Semua penyakit berasal dari kesalahan manusia agar manusia

mau kembali kepada Allah sebagai maha penyembuh.

e. Taubat sebagai sarana dalam melemahkan setan dan bala

tentaranya.48

4. Penyakit Yang Dapat Disembuhkan Melalui Ruqyah

Dalam pengobatan melalui Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo ini ada tiga katagori penyakit sekaligus

bisa disembuhkan atas izin Allh SWT. diantaranya yaitu penyakit

medis, penyakit non medis dan penyakit psikis.

47 Ibid 6–7.48 Ibid 7.

Page 44: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

35

a. Penyakit Medis

Penyakit medis adalah penyakit yang dapat diketahui

melalui diaknosis secara ilmiah atau kedokteran. Contohnya

adalah ketika seseorang mengalami alergi maka dapat

didiagnosa secara langsung seperti timbulnya bentol-bentol gatal

pada bagian kulit penderita.

b. Penyakit Non Medis

Menurut Syeikh Abdul Azhim memaparkan penyakit

non medis adalah suatu penyakit tidak dapat dideteksi atau

diketahui melalui diagnosis dengan sarana catatan denyut otak

listrik. Penyakit ini dapat diketahui dengan cara melihat

perubahan kehidupan orang yang terkena gangguan jin atau

setan. Umpamanya susah tidur, sering berludah, tidak mau taat

kepada Allah SWT. berpaling dari Al-Qur’an, dan merasa

kesakitan sewaktu mendengar ayat-ayat yang berkaitan dengan

janji dan acaman.49

c. Penyakit Psikis

Penyakit psikis yaitu gangguan pada kejiwaan

seseorang yang diakibatkan oleh beberapa faktor sehingga

kondisi kejiwaan seseorang tidak seimbang, contohnya akibat

trauma dengan suatu hal tertentu.

49 Abdul Azhim, Bebas Penyakit dengan Ruqyah dari Gangguan Kesehatan HinggaGangguan Jin (Tangerang: QultumMedia, 2006), 47.

Page 45: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

36

BAB III

JAM’IYYAH RUQYAH ASWAJA BATOROKATONG

PONOROGO

A. Sejarah Berdirinya Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo berdiri sejak

awal bulan februari 2017, berawal dari delapan orang yang diutus dari

Pimpinan Cabang Rijalul Ansor Ponorogo untuk mengikuti pelatihan

praktisi ruqyah yang dilaksanakan di Kabupaten Jombang, tepatnya pada

tanggal 02 februari 2017. Selang waktu satu bulan para praktisi Ponorogo

yang jumlahnya delapan orang ini, lalu mengadakan pelatihan praktisi

ruqyah di Ma’had IAIN Ponorogo, dengan langsung mendatangkan

pemateri dari pusat. Dari pelatihan yang dilakukan ini sudah lumayan

banyak peserta yang mengikutinya yaitu sejumlah 200 peserta. Namun,

peserta yang mengikuti pelatihan ini, belum tersebar di seluruh kecamatan

yang ada di Ponorogo, melainkan juga banyak peserta yang berasal dari

luar Ponorogo. Seperti dari Madiun, Pacitan serta kabupaten disekitar

Ponorogo lainya.

Setelah pelatihan yang pertama mulailah para praktisi rukyah

yang ada di Ponorogo (yang berada dibawah naungan Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja) selanjutnya menyusun kepengurusan dengan memilih KH.

Khoirul Fata sebagai ketuanya. Dengan membuat nama identitas

Page 46: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

37

Kabupaten/ Cabang dengan sebutan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo. Selain itu, selang kurang dari satutahun paska pelatihan

yang pertama Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

melakukan pelatiahan yang kedua kalinya di Pondok Pesantren Kyai

Syamsudin Durisawo Ponorogo. Dengan jumlah peserta duaratusan dan

sudah tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Ponorogo, dari sinilah

hingga sekarang Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

dapat berkembang secara pesat.

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo pertama kali

melakukan ruqyah massal di Masjid Kampus Institut Agama Islam Sunan

Giri (INSURI) Ponorogo, selain itu Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong melakukan ruqyah massal dengan menikuti dirutinan Majelis

Dzikir dan Sholawat Pimpinan Cabang Rijalul Ansor Ponorogo. Lambat

laun Jam’iiyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo membuat

kegiatan rutian sendiri. Yakni selapanan atau setiap tiga puluh lima hari

sekali pada hari jumatlegi yang bertempat di Masjid NU Ponorogo.1

B. Visi, Misi dan Tujuan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo

Setelah membentuk susunan kepengurusan Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo menentukan visi dan misi serta tujuan,

sehingga dengan adanya visi dan misi serta tujuan ini, Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo akan bisa lebih terarah dan lebih mudah

1Wawancara dengan KH. Khoirul Fata, Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro KatongPonorogo.

Page 47: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

38

dalam pergerakan kedepanya. Selain itu, degan adanya visi dan misi serta

tujuan ini Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo juga bisa

menjadikan tulak ukur seberapa jauh pencapaian yang telah dicapai dari

awal pembentukan kepengurusan hingga detik ini. berikut visi, misi dan

tujuan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo :

1. Visi

“Terlaksananya Dakwah Al-Qur’an Bir-Ruqyah yang Rahmatal

Lil’alamīn”.

2. Misi

a. Mengadakan ruqyah massal secara rutin.

b. Mengadakan kajian Islam ala Aswaja An-nahdiyah secara berkala.

c. Meningkatkan sumberdaya manusia dengan melaksanakan

pelatihan, praktik dan pembinaan secara rutin.

d. Menghidupkan sunnah Rasul Bir-Ruqyah dan Attibbu Annabawy.

e. Mengadakan kegiatan bakti sosial, meliputi :

1) Santunan dhuafa dan anak yatim.

2) Terapi kesehatan.

f. Menjadikan JRA sebagai motor penggerak amaliyah aswaja An-

nahdliyah.

3. Tujuan

a. Mensyiarkan agama Islam dalam bidang pengobatan melalui

kegiatan ruqyah.

Page 48: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi
Page 49: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

40

C. Struktur Kepengurusan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo

Dalam penyusunan kepenurusan, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo memperhatikan banyak aspek yang yang

dipertimbangkan. Yaitu dengan memperhatikan latar belakang pendidikan

dari calon kepengurusanya. Latar belakang disini dimaksudkan adalah

pendidikan yang pernah ditempuh selama belajar. Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo mengedepankan mereka yang pernah

belajar menuntut ilmu di Pondok Pesantren. Karena selain gerakan

pengobatan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo juga

merupakan gerakan dakwah, sehingga para praktisi diharuskan bisa

melaksanakan dakwah kepada pasien yang ditanganinya.

Selain hal tersebut, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo juga memilih orang yang memang memiliki skil sesuai

bidangnya. Yang mana memang sebelumnya mereka sudah diberikan

pelatihan khusus sesuai bidangnya masing-masing. Sehingga dalam

pelaksanaan pengobatan bisa dilaksanakan dengan cekatan serta sesuai

dengan prosedur yang ada.

Walaupun demikian, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo tidak kesulitan untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi

pengurus serta para praktisinya. Karena mereka yang pernah mengikuti

pelatihan ruqyah sudah memiliki latar belakang pendidikan sesuai yang

diharapkan oleh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Page 50: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

41

Ponorogosendiri. Yakni dari mereka yang pernah mengikuti pelatihan

kebanyakan mereka lulusan dari pesantren, selain itu tidak sedikit dari

mereka juga ada yang Hafidz dan mereka juga ditokohkan di tempat

tinggalnya.

Pada akhirnya Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

dapat melaksanakan dakwah dan pengobatan secara selaras, dengan

harapan para pasien bisa disembuhkan serta memikiki rasa keimanan yang

lebih mantab didalah hatinya. Sehingga para pasien pun juga tetap

melaksanakan syariat islam dengan penuh rasa tenang serta tanpa paksaan

atau bukan karena siapa-siapa melainkan karena keikhlasan serta

kesadaran yang tumbuh dalam dirinya sendiri.

Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat Jam’iyah Ruqyah

Aswaja nomor 031/99/A.1/SK/VII/2018 berikut susunan kepengurusan

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo :

Pembina : KH. Anshor M. Rusydi

K. Bahtiar Harmi

KH.Muh. Muhsin

Ketua : KH. Khoirul Fata

Wakil Ketua : Ust. Cholid Abas Rifai

Sekretaris : Ust. Muh. Busro

Wakil Sekretaris : Ust. Moh Solihin

Bendahara : Ust. Mukhtar Abadi

Wakil Bendahara :-

Page 51: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

42

Divisi-Divisi :

1. Divisi Ruqyah

a. Ust. Hainur Rofiq

b. Ust. Ahmad Khabibullah

c. Ust. M. Hasan Zakaria

d. Ust. Mukhlis Kurniawan

2. Divisi Tibbun Nabawi (Bekam, Gurah,

dan Herbal)

a. KH. Muh. Jamil

b. Ust. Edi Sarwanto

c. Ust. Ali Sukron

d. Ust. Zainal

e. Ust. Khoirul Hasanudin

3. Divisi Dana dan Usaha

a. Ust. Achsani Takwim

b. Ust. Novitri Hartanto

c. Ust. Sugiono

4. Divisi Hukum dan Advokasi

a. Ust. Rokhimanto

b. Ust. Agus pamuji

D. Program Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

Kegiatan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong merupakan

serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam disebuah majlis yang mana

Page 52: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

43

seluruh rangkaian keriatan tersebut sudah direncanakan sedemikian rupa

oleh tim Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo. Dalam

pelaksanaanya ada tiga tahap program yang dimilikinya, yaitu :

1. Program Sosialisasi Penadaan Ruqyah Massal

Dalam keiatan sosialisai ada dua cara yang digunakan oleh

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo menggunakan

berbagai cara yang di tempuh, yaitu :

a. Media Sosial

Untuk kegiatan sosialisasi terkait pengadaan kegiatan

ruqyah massal, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo memanfaatkan media sosial sebagai media penyebaran

informasi. Dengan menggunakan media informasi ini, tak lain

kerena disaat ini setiap orang dalam keseharianya taklepas dari

yang namanya media sosial. Sehingga Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo memilih untuk menggunakan media

sosial ini.2 Media sosial yang digunakan oleh Jam’iyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong ponorogo yaitu akun Facebook,akun

Instagram dan Youtube.

Dalam akun Facebook Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo banyak memuat informasi-informasi

berkatitan dengan pelaksanaan ruqyah masal. Selain itu, juga

membagikan seluruh keiatan apa saja yang dilakukan oleh

2 Wawancara dengan Cholid Abasa Rifai, Wakil Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja BatoroKatong Ponorogo.

Page 53: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

44

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo, baik berupa

image maupun bweupa audio visual. bahkan terkadang akun

Facebook Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

juga membagikan kajian-kajian dakwah, sehinga selain memuat

penumuman terkait pelaksanaan ruqyah masal dan dokumentasi

seluruh kegiatan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo, akun Facebook Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo digunakan sebagai media dakwah.

Didalam akun IstagramJam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo isinya hampir sama dengan akun

Facebooknya, yakni didalam akun Istagram Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo hanya berisi informasi-informasi

pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi pelaksanaan ruqyah masal

saja, dan didominasi dalam bentuk image. sedangkan akun Youtube

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo berisi

dokumentasi pelaksanaan keiatan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo berupa video .

b. Link

Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong memiliki

banyak link yang bisa dijangkau apalagi Jamiyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo ini sudah masuk dalam sayapnya

Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama’, sehingga untuk mengadakan

kegiatan ruqyah ini bisa bekerjasama dengan Badan Otonom yang

Page 54: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

45

ada di naungan NU. Seperti halnya bekerjasama dengan Muslimat

NU, GP. Ansor, Fatayat NU dan Badan Otonom lainya serta

lembaga-lembaga dibawah naungan NU.

Dalam menjalin kerjasama dengan Badan Otonom

Serta Lembaga-lembaga NU, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo tidak terlalu kesulitan untuk mengadakan

kegiatanya. Karena ketika sudah menjalin kerjasama dengan Badan

Otonom Serta Lembaga-lembaga NU Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo hanya tinggal menjalankan apa yang

menjadi kerangka kegiatan yang sebelumnya sudah dirangcang.

Dengan demikian cukup mudah bagi Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo untuk melakukan dakwahnya.

Selain itu para pengurus Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo juga mempunyai teman yang berada

diberbagai instansi, sehingga juga mempermudah Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogountuk melakukan

pergerakan dakwahnya. Seperti yang pernah menadakan di kampus

Insuri Ponorogo, SMK Muhammadiyah 2 Ponorogo, MtsN 1 Jetis,

SMK Sunan kalijogo, Forum Komunikasai Pencak silat dan Bela

diri (FKPSB) Kecamatan Kauman dan sebagainya.3

3 Ibid.

Page 55: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

46

2. Program Religious

Kegiatan yang dilakukan oleh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo memiliki banyak rangkaian kegiatan bukan

hanya pengobatan saja. sebelum prosesi ruqyah dilakukan Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo melakukan kegiatan-

kegiatan yang bertujuan memupuk rasa keimanan didalam diri pasien

yang hadir untuk mengikuti terapi qurani ini. adapun kegiatan-

kegiatan tersebut yaitu :

a. Pembacaan Sholawat Al-Banjari

Kegiatan yang terlebih dahulu dilakukan yaitu pembacaan

Sholawat Al-Banjari, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo sudah menyiapkan groub Sholawat untuk mengiringi

serta membacakan Sholawat-sholawat Nabi. personilnya sendiri

juga ada yang dari praktisi sendiri, seperti vokalnya dan tak jarang

penabuhnya juga ada praktisi yang turut memainkannya. Tak

jarang selain sholawat Nabi, juga diselingi lagu berbahasa jawa

dan Indonesia yang memiliki syair yang menyejukkan serta

menyentuh hati.4

Alat-alat yang dipakai pun cukup sederhana dengan

mengggunakan empat alat banjari dan satu bas tangan, Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo mencoba menyajikan

iringan musik yang simple namun enak didengar. Dengan

4 Ibid

Page 56: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

47

kombinasi rumus-rumus pukulan yang sudah baik, hasil lantunan

musik dapat keluar denan indah. Apalagi vocal yang melantunkan

sholawat memang sudah ahli dibidangnya, sehingga sholawat yang

divawakan oleh grub Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo dapat diterima serta dihayati para jamaah atau pasien

yang datang.5

Membaca sholawat nabi sejatinya sudah menjadi rutinitas

warga nahdliyin pada umumnya, karena dengan membaca

sholawat nabi bisa menumbuhkan rasa cinta seseorang kepada

Rasullaullah SAW. Selain itu dengan membaca sholawat nabi

diharapkan dapat memupuk jiwa seseorang agar selalu meneladani

sikap dan perbuatan Beliau. Disisi lain memang bersholawat juga

sudah diperintahkan oleh Allah SWT.6 dalam Firman-Nya, bahkan

takhanya memerintahkan kepada seluruh makhluqnya untuk

bersholawat kepada nabi SAW. Tetapi Allahpun juga bersolawat

atas Nabi SAW.

b. Pembacaan Ratib

Ratib merupakan kumpulan ayat suci Al-Qur’an, do’a-do’a

dan dzikir yang dibaca secara rutin (rutin setelah solat lima waktu,

rutin sehari sekali, rutin seminggu sekali, dan seterusnya). Dalam

hal ini memang para praktisi selalu membaca ratib secara rutin,

5 Observasi saat Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo mengadakan kegiatanTerapi Qur’ani.

6 Wawancara dengan Cholid Abasa Rifai, Wakil Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja BatoroKatong Ponorogo.

Page 57: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

48

yang mana dengan diadakannya pembacaan rutin bersamaan

dengan agenda ruqyah masal diharapkan para pasien yang ikut

rukyah juga bisa mengikuti membaca ratib ini dengan harapan ada

kelanjutan agar para pasien juga ikut rutin membaca ratib ini.

karena dengan membaca ratib ini banyak manfaat yang bisa

diperoleh, selain mendapat pahala tentunya juga ketentraman

dalam jiwa serta masih banyak manfaat lainya.7

Kegiatan ini dilakukan dengan dipimpin satu orang sebagai

imam dan jamaah atau pasien lainya mengikutinya, yang mana

sebelum pembacaan Ratib para pasien diberikan buku yang berisi

bacaan Ratib. Biasanaya Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo sudah menyiapkan imam khusus untuk

memimpin pembaca Ratib ini, tak hanya satu orang yang

disiapkan secara khusus untuk memimpin membaca Ratib, namun

banyak anggota praktisi yang juga sudah mumpuni untuk menjadi

imam Ratib.

Karena latar belakang mayoritas yang menjadi praktisi

adalah lulusan dari Pondok Pesantren, selain itu para praktisi

sendiri juga sering mengamalkan membaca ratib ini. Maka ketika

orang yang ditugaskan sebagai imam Ratib tidak bisa hadir maka

para praktisi yang lain bisa untuk menggantikanya. Sehingga tidak

sulit untuk mencari pengganti imam Ratib ini.

7 Ibid.

Page 58: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

49

c. Mauidoh Hasanah

Mauidoh hasanah suatu kegiatan yang isinya mengarah

pada pendidikan, bimbingan, wasiat, kisah-kisah, serta peringatan

yang dapat dijadikan petunjuk sehingga bisa membawa

kemaslahatan bagi para manusia utamanya sebagai pedoman

dalam memperoleh ketaatan kepada Allah SWT. dan pada

akhirnya mendapat keselamatan baik didunia maupun diakhirat.

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

mendatangkan da’i yang memiliki kemampuan dibidangnya,

karena Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

mendatangkan langsung para prngasuh Pondok Pesantren yang

ada di Ponorogo dan sekitarnya. Selain itu, Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo juga mendatangkan lansung para

da’i yang memang keiatan beliau adalah berdakwah. Sehingga

tidak diragukan lagi akan keilmuan serta kemampuannya dalam

berdakwah.8

Dalam Mauidoh Hasannah ini da’i sering kali

menyampaikan tentang pemahaman terkait rasa syukur, sehingga

para pasien bisa lebih bersyukur dan mengurangi mengeluh

kepada kondisi yang sedang dialami. da’i juga menyampaikan

agar para pasien senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT serta

percaya akan apa yang di berikan oleh Allah SWT semuanya

8 Ibid.

Page 59: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

50

memiliki hikmah masing-masing. Sehingga para pasien bisa

merenungkan kembali tentang bagaimana kondisi yang

dialaminya, serta bisa intropeksi diri agar bisa menjadi lebih baik.

Selain itu da’i juga memberikan contoh-contoh kisah yang

memberikan gambaran perjuangan para Nabi, Rasul serta para

sahabat dalam menjalani kehidupanya. Dari sini juga para pasien

bisa mengambil pelajaran serta dapat meneladaninya, disisi lain

da’i juga memberikan gambaran-gambaran atas ciptaan Allah

yang Nampak, sebagai bukti kekuasaan Allah SWT. dengan

demikian diharapkan juga para pasien ketika menghadapi segala

sesuatu untuk kembali berserah diri kepada Allah SWT.

Disisi lain da’i juga menyampaikan kepada pasien ketika

melakukan apa saja kelak akan dipertanggung jawabkan diakhirat

oleh tiap individu yang melakukanya, karena ketika melakukan

sesuatu sekecil apapun, da’i menjelaskan semua perbuatan yang

dilakukan selalu dicatat oleh makhluk Allah SWT. yang bernama

Malaikat. Dengan demikian para pasien diberikan penjelasan pula

oleh da’i untuk senantiasa berhati dalam menjalankan sesuatu.

Walaupun memang semua sudah ditakdirkan oleh Allah SWT.

namun para pasien agar selalu taat kepada Allah SWT.9

9 Observasi saat Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo mengadakan kegiatanTerapi Qur’ani.

Page 60: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

51

3. Prosesi Terapi Qurani

Setelah rangkaian kegiatan tersebet terlewati, barulah

kegiatan terapi qur’ani dilakukan. Namun peruqyah sebelumya

memberikan arahan serta pemahaman kepada pasien, para pasien

diberi penjelasan bahwasanya dalam Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo tetap mempertahankan budaya setas tradisi

yang ada di lingkungan masing-masing pasien. Tidak meminta agar

pasien membuang atau memusnahkan barang peninggalan para

pendahulu mereka. Namun, para praktisi hanya menetralisis barang-

barang yang disimpan oleh pasien, dengan tanda kutip jika para

pasien memiliki.

Selain itu para pasien juga diberikan pemahaman,

bahwasanya kesembuhan yang nantinya didapat bukan dari

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo, melainkan dari

Allah SWT. Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

hanya sebagai pelantara saja. semua dikembalikan lagi kepada Allah

SWT. masalah nanti diberikan kesembuhan atau belum diberikan

kesembuhan, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

tidak bisa memberikan jaminan, pada intinya semua tetap diserahkan

kepada Allah SWT.10

Sebelun prosesi ruqyah para pasien juga diberikan penjelasan

terkait tata cara pelaksanaan ruqyah, mulai dari bacaan yang

10Ibid.

Page 61: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

52

digunakan, media yang digunakan serta runtutan pelaksanaannya.

Dalam pelaksanaanya, ada dua tahapan yang dilakukan oleh

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogoyaitu :

a. Prosesi Ruqyah Pengobatan Penyakit Medis dan Psikis

Dalam pelaksanaanya para pasien dipandu langsung oleh

praktisi Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo,

setelah penjelasan teknis selesai, barulah prosesi ruqyah

dilaksanakan. Mula-mula para pasien di ajak untuk membaca ayat

ruqyah mandiri, seperti taawud, sholawat tibbil qulub.

Selanjutnya para pasien menikuti panduan dari praktisi Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo. Seperti arahan pada

Prosesi Ruqyah Pengobatan Penyakit Medis dan Psikis ini

dilakukan dengan posisi duduk.

Para praktisi juga terus menerus memberikan pemahaman

bahwa segala penyakit dapat disembuhkan hanya dengan ijin

Allah SWT. melalui ayat-ayat Al-Qur’an yang diwahyukan

kepada Nabi Muhammad SAW. Para pasien juga diberitahu

bahwa dalam kegiatan terapi qurani Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo, tidak harus muncul reaksi. Karena

dalam kegiatan terapi qurani Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo yang di cari bukan reaksi namun kesembuhan

dari Allah SWT. selain itu faktor reaksi atau kesembuhan juga

tergantung dari pasienya sendiri, bagaimana sipasien

Page 62: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

53

berkonsentrasi menyambungkan hati kepada sang pencipta,

sehingga doa dari pasien bisa dikabulkan oleh Allah SWT.

Dari sinilah para praktisi Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo juga bisa melakukan keiatan dakwah

dengan memberikan nasehat-nasehat kepada para pasien, seperti

menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah obat, semua masalah

hendak diserahkan hanya kepada Allah SWT. dan ajakan untuk

senantiasa melakukan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari serta

selalu bertakwa kepada Allah SWT.

b. Prosesi Ruqyah Pengobatan Penyakit Non Medis

Dalam pelaksanaanya hamper sama dengan pengobatan

penyakit medis, hanya saja ada sedikit perbedaan pada psisi

pasien. Jika Prosesi Ruqyah Pengobatan Penyakit Medis dan

Psikis dilakukan dengan posisi duduk maka Pengobatan Penyakit

Non Medis dilakukan dengan berdiri. Para pasien hanya disuruh

mengikuti intruksi dari praktisi, sedangkan ayat yang digunakan

juga berbeda dengan pengobatan penyakut medis dan psikis.

Dalam kegiatan dakwahnya pun juga menjadi dua bagian

ada yang mendakwahi pasien ketika para pasien melaksanakan

ruqyah pengobatan non medis, juga melakukan dakwah kepada

pasien yang bereaksi hingga kerasukan jin. Maka para praktisi

melakukan kegiatan dakwah kepada jin, dengan memberikan

pemahaman, ajakan hingga ancaman jika jin tersebut

Page 63: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

54

membangkang dan tidak mau bertaubat. Selain itu juga menuntun

jin tersebut untuk masuk Islam jika jin tersebut belum masuk

islam.

Dalan pelaksanaan pengobatan non medis ini peruqyah

menjelaskan pula bahwa tidak semua penyakit non medis dapat

disembuhkan secara lansung di lokasi kegiatan ruqyah Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo, para praktisi

mendiaknosis kepada para pasien yang terkena penyakit non

medis ini. ada yang bisa diselesaikan langsung, tapi ada juga yang

harus ditindaklanjuti. Karna penyakit non medis ada banyak

sumber, seperti dari santet atau terkena dari tempat yang anker,

maka dari itu untuk pengobatanya pun berbeda-beda. Seperti

harus diberihkan rumahnya dari aura jahat, jin atau kiriman dari

orang yang berniat jahat.

Setelah selesai kegiatan barulah para praktisi Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo, mengadakan rapat

evaluasi terkait kegiatan pelaksanaan ruqyah yang baru saja

dilakukan. Dalam pembahasanya Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo seimbang antara penekanan dakwahnya

serta pengobatanya, karena Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo juga menjelaskan dalam kegiatan ini jikalau

pasien tidak mendapatkan kesembuhan diharapkan mendapatkan

dakwahnya, dan sebaliknya syukur-syukur mendapatkan

Page 64: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

55

keduanya. Namun biasanya sebelum itu jua sudah ada pasien

yang melakukan konsultasi terkait perkembangan setelah

mengikuti ruqyah tersebut, dari konsultasi tersebut memunculkan

bahan evaluasi pula bagi Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo.11

11Wawancara dengan Cholid Abasa Rifai, Wakil Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja BatoroKatong Ponorogo.

Page 65: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

56

BAB IV

ANALISIS STRATEGI DAKWAH JAM’IYYAH RUQYAH ASWAJA

BATORO KATONG PONOROGO

A. Perumusan strategi dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai iman kepada pasien

Pemaparan perumusan strategi dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai iman kepada

pasien merupakan salah satu bagian dari tahapan strategi yang dijabarkan

oleh Fred R. David, tahapan strategi tersebut adalah perumusan strategi,

implementsi strategi, dan evaluasi strategi. Dalam perumusan masalah,

proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk

membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan

kemampuan organisasi, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan

tersebut.1

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo merumuskan

strategi dakwahnya, salah satunya dengan membuat visi dan misinya.

Berikut adalah visi dan misi Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo :

1. Visi

“Terlaksananya Dakwah Al-Qur’an Bir-Ruqyah yang Rahmatal

Lil’alamin”.

1 Fred R. David, Manajemen Strategik Konsep (Jakarta: Salamba Empat, 2002), 4.

Page 66: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

57

2. Misi

a. Mengadakan ruqyah massal secara rutin.

b. Mengadakan kajian Islam ala Aswaja An-nahdiyah secara berkala.

c. Meningkatkan sumberdaya manusia dengan melaksanakan

pelatihan, praktik dan pembinaan secara rutin.

d. Menghidupkan sunnah Rasul Bir-Ruqyah dan Attibbu Annabawy.

e. Mengadakan kegiatan bakti sosial, meliputi :

1) Santunan dhaufa’ dan anak yatim.

2) Terapi kesehatan.

f. Menjadikan JRA sebagai motor penggerak amaliyah aswaja An-

nahdliyah.

Dari visi dan misi inilah sehingga muncul tujuan dari

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo yaitu :

1. Mensyiarkan agama Islam dalam bidang pengobatan melalui

kegiatan ruqyah.

2. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat

tentang kebijakan dalam bidang keagamaan, pendidikan,

perekonomian dan sosial ditengah-tengah kehidupan masyarakat

dalam wadah Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI).

3. Meningkatkan tanggungjawab dan peran serta aktif dari seluruh

lapisan masyarakat dalam menyelenggarakan keagamaan,

pendidikan, perekonomian dan sosial kemasyarakatan.

Page 67: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

58

4. Menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, dan

ketinggian harkat dan martabat manusia.

Tentunya untuk mencapai tujuan tersebut tak luput dari factor

kemampuan dan keahlian, hal ini sangat berkaitan dengan subjek

dakwah. Orang yang menjadi pendakwah harus memiliki kualifikasi

yang baik serta kemampuan akan berdakwah, Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo meliliki praktisi yang notabenya

lulusan dari pesantren. Selain itu juga banyak para praktisi yang berlatar

belakang Hafidz dan juga merupakan dari lulusan pondok pesantren

juga. Bahkan untuk yang memberikan mauidoh hasanah langsung dari

kalangan Kyai-Kyai sesepuh, diantaranya para pengasuh pondok

pesantren yang ada di Ponorogo dan biasanya memang sering diundang

untuk mengisi pengajian diberbagai acara. Dengan demikian sudah

tidak diragukan lagi terkait keilmuan dan kesalehan serta

kemampuannya dalam berdakwah.

Para praktisi sebagian besar dari kalangan Hafidz, selain itu

juga merupakan alumni dari pondok pesantren. Untuk mauidoh

hasanahnya pun dari petinggi pondok pesantren atau pengasuh pondok

pesantren disekitaran Ponorogo. Memang sengaja kami datangkan

langsung orang-orang yang memiliki kemampuan serta memiliki

Page 68: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

59

keilmuan yang benar-benar matang, sehingga mampu menyampaikan

dakwah secara gambling.2

Dalam teori strategi dakwah Al-Bayanuni ada tiga pembagian

yaitu strategi sentimental, strategi rasional, dan strategi indrawi. Dilihat

dari objek dakwah, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batorokatong Ponorogo

menggunakan ketiga teori strategi tersebut. Para pasien Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batorokatong Ponorogo ini semuanya adalah orang

yang memiliki masalah, maka dari itu setiap rangkaian kegiatan yang

dilakukan dalam kegiatan ruqyah mengedepankan nasihat yang sopan

mengesankan, dakwah dengan kelembutan serta pelayanan yang

memuaskan, strategi ini sangat sesuai bagi orang-orang yang sedang

mengalami kesusahan yang sekiranya membutuhkan solusi bagi

masalah yang dihadapinya. Seperti yang dilakukan oleh Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batorokatong Ponorogo menajak para pasien sebelum

melakukan prosesi ruqyah terlebih dahulu menyimak pembacaan

maulid Nabi, membaca Ratib, membaca Sholawat, mendenarkan

Mauidoh Hasannah.

Saat Mauidoh Hasannah ini lah penyampaian terkait

penanaman keiman ditekankan juga seperti memberikan kisah-kisah

para Nabi, dahsyatnya Al-Qur’an bagi kehidupan utamanya bagi

kesehatan. Disini lah strategi rasional digunakan untuk membuat para

pasien merenungkan pentingnya keimanan tertanam didalam diri.

2Wawancara dengan KH. Khoirul Fata, Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro KatongPonorogo.

Page 69: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

60

Strategi indrawi juga bisa dilihat dari bagaimana ketika da’i

menyampaikan Mauidoh Hasannahnya, para pasien diberikan

gambaran mengenai kondisi tubuh yang masih lengkap, itu semua

merupakan pemberian dari Allah SWT. secara gratis kepada manusia,

sehingga hal ini dapat mengajak kepada madunya untuk senantiasa

bersyukur kepada Allah SWT.

Perencanaan strategi agar memenuhi capaian yang maksimal

dari strategi tersebut dilakukan dengan menyusun cara yang tepat serta

sesuai sehingga tujuan tersebut dapat dicapai. Rencana strategi

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo ialah

memeberikan pelayanan yang baik dan ramah, menjunjung tinggi nilai-

nilai Iman serta mengaplikasikanya melalui serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo,

dan membuka dialog langsung dengan pasien.3 Rancangan tersebut juga

merupakan misi yang dilakukan oleh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo untuk mencapai visi atau tujuan strategis.

Perumusan strategi juga mencangkup identifikasi peluang

dan ancaman eksternal, serta kesadaran akan kelemahan dan kekuatan

internal. Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo melihat

adanya banyak peluang dalam menjalankan kegiatan ini, karena

kegiatan ini bisa dilakukan dengan melakukan kerjasama melaui

berbagai pihak, bahkan instansi-instansi juga banyak yang meminta

3 Wawancara dengan Cholid Abasa Rifai, Wakil Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja BatoroKatong Ponorogo.

Page 70: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

61

untuk diadakan kegiatan ini. untuk ancaman dari luar dirasa tidak ada,

karena ini merupakan salah satu kegiatan keagamaan yang memang

memiliki nilai kebaikan.4

B. Implementasi strategi dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai Iman kepada pasien

Implementasi strategi artinya memobilisasi untuk mengubah

strategi yang diformulasikan dalam sebuah tindakan. Implementasi

strategi mencangkup budaya suportof-strategi, penciptaan struktur

organisasi yang efektif, pengarahan kembali pemasaran, persiapan

anggaran, penggembangan dan penggunaan system informasi.5 Dalam

pelaksanaanya Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

mengawalinya dengan membuat susunan organisasi, pertimbangan

kemampuan dan latar belakang praktisi kemudian disesuaikan dengan

porsinya. Dikarenakan didalam kegiatan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogoberhubungan dengan dakwah, maka

dibutuhkan seseorang yang memiliki potensi menjadi seorang da’i,

sehingga Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

menghadirkan orang yang kompeten di bidang dakwah serta memiliki

pengetahuan yang luas tentang agama islam. hal tersebut merupakan

pembuatan struktur yang efektif agar tujuan dakwah dapat tercapai.

4Ibid.5Fred R. David, Manajemen Strategik Konsep, 4.

Page 71: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

62

Setelah menyusun struktur organisasi, Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo menyusun isi kegiatan yang ada

didalam praktik ruqyah, yaitu:

1. Pembacaan Sholawat Al-Banjari

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

selalu menajak kepada pasien untuk senantiasa bersholawat kepada

Nabi Muhammad SAW. Karena sejatinya sholawat sendiri sudah

diperintahkan langsung oleh Allah SWT. kepada orang yang

beriman. Selain itu dengan membaca juga merupakan bukti bahwa

kita benar-benar cinta kepada Nabi, sebagai ungkapan terimakasih,

serta doa, walaupun sejatinya Rasulillah sudah dijamin

berlimpahruah atas rahmat dari Allah SWT, manusia pilihan yang

sudah ma’sum, akan tetapi memang sholawat merupakan perintah

langsung dari Allah SWT.

Melalui pembacaan sholawat ini Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batorokatong Ponorogo senantiasa mengharapkan kepada

pasien agar selalu bisa langgeng dalam mengamalkan membaca

sholawat. Selain itu, dengan membaca sholawat diharapkan para

pasien dapat meneladani sifat-sifat yang dimiliki para Rasul.

Seperti halnya sifat welas asih, kejujuran, amanah, dan sebagainya.

Page 72: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi
Page 73: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

64

sebelumnya para pasien diberikan buku panduan bacaan ratib,

sehingga pasien dapat dengan mudah mengikuti bacaan yang

dilakukan oleh imam. Didalamnya terkandung bacaan-bacaan yang

sangat mulia. Seperti ayat suci Al-Qur’an, tasbih, tahlil, dan doa-

doa kepada Allah SWT.

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

memberikan penegasan kepada pasien, bahwasanya dengan

membaca Ratib ini selainmerupakan amalan yang shalih,

pembacaan ratib dilakukan dengan harapan semua yang menjadi

hajad bisa terkabulkan. Selain itu para pasien juga ditekankan agar

setiap doa yang dipanjatkan hanya ditujukan kepada Allah SWT.

semata. Dengan hati yang dalam mempercayai bahwasanya segala

sesuatu kebaikan yang diterima semata-mata hanya dari Allah

SWT. dan tidak ada kekuasaan lain selain dari-Nya.

Sehingga rasa keimanan kepada Allah SWT. para pasien

melalui kegiatan ini diharapkan pula lebih meningkat, dengan

demikian ketika menghadapi segala sesuatu pasien selalu kembali

mengingat serta meminta petunjuk hanya kepada Allah SWT

semata. Tidak meminta atau memuja-muja kepada makhluk lain

sehingga menimbulkan kemusyrikan bagi manusia itu sendiri, pada

akhirnya mereka akan tersesat dijalan yang salah dan mendapatkan

kesengsaraan didunia maupun diakhirat.

Page 74: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi
Page 75: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

66

diri pasien untuk selalu berbuat kebaikan, rasa syukur, dan selalu

tabah dalam menghadapi ujian.

Selain itu para pasien juga diberikan pencerahan berupa

kisah-kisah, renungan-renungan dan motifasi supaya dapat

merenungi sekaligus mengambil hikmah dari cerita yang

disampaikan da’i. sehingga dapat melaksanakan apa yang

diperintahkan oleh Allah SWT. dengan kesadaran yang tumbuh

dari diri pasien itu sendiri dan tidak ada rasa paksaan sedikitpun

dari orang lain. Salah satu kisah yang diceritakan yakni berkaitan

dengan kisah para Nabi atau juga para sahabat yang memiliki

keteladanan yang patut untuk diteladani serta diambil pelajaranya.

Terlebih daripada itu da’i juga memberikan penjelasn

berkaitan dengan amal perbuata yang dilakukan oleh setiap

manusia, kelak akan di pertanggung jawabkan di hari pembalasan.

Selain itu juga diberikan penjelasan ketika kita melakukan semua

keiatan baik amal buruk maupun amal kebaikan maka akan

terekam dalam catatan yang setiap saat ditulih oleh Malaikat Rokib

dan Malaikat Atid.

Dari sinilah penanaman keimanan diberikan oleh da’i

kepada para pasien, sehingga para pasien bisa menjalankan

kehidupan didunia dengan berpegang teguh pada prinsip ajaran

agama Islam. sehingga didunia senantiasa mendapatkan rahmat

Page 76: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi
Page 77: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi
Page 78: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi
Page 79: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

70

C. Evaluasi strategi dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai Iman kepada pasien

Evaluasi strategi adalah perbandingan antara hasil-hasil yang

diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan. Penilaian strategi sangat

diperlukan karena keberhasilan saat ini terkadang tidak selalu berhasil

dikemudian hari. 7 Setelah melaksanakan kegiatanya Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong melakukan evaluasi kepada timnya, evaluasi

biasanya dilakukan ketika kegiatan telah selesai. Namun, terkadang

ketiaka ketika sesi akhir dari ruqyah, takjarang ada beberapa pasien yang

berkonsultasi secara langsung, menceritakan perkembangan setelah

diruqyah.8

Dalam kegiatan evaluasi yang dilakukan bersama, sejauh ini

belum menemukan masalah yang sangat berat, hanya beberapa masalah

rinan, yaitu tidak bisa hadirnya keseluruhan praktisi ruqyah, memang

karena dalam kegiatan ruqyah masal semua praktisi yang hadir tidak ada

akomdasi yang diberikan kepada praktisi yang hadir. Semua kegiatan

dalam Jamiyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo merupakan

kegiatan yang bersifat sosial, disisi lain para praktisi juga memiliki

kesibukan yang lain di daerahnya masing-masing, karena para praktisi

Jamiyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo di dominasi

kebanyakan juga mereka yang ditokohkan dilingkunganya masing-masing.

7Fred R. David, Manajemen Strategik Konsep, 5.8 Wawancara dengan Cholid Abasa Rifai, Wakil Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo.

Page 80: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

71

Selain itu, terkadang dalam pembacaan Ratib ada salah satu atau

dua orang yang hanya diam, dikarenakan tidak bisa membaca. Walaupun

demikian dalam pelaksanaanya tidak menjadi hambatan yang berarti bagi

Jamiyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo, karena dalam hal ini

ketika seseorang yang mau datang dan ikut dalam rangkaian kegiatan yang

dilakukan Jamiyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo, sudah

menjadi nilai positif bagi mereka. Hal ini memang menjadi maklum karena

tingkat pemahaman setiap seseorang mempunyai perbedaan sendiri-

sendiri, utamanya dalam hal masalah membaca Ratib. Apalagi memang

para pasien juga masih asing dengan amaliah membaca Ratib.

Dalam pelaksanaan evaluasi dakwahnya sebagian besar berhasil

yang dicapai memiliki presentase yang lumayan baik, karena menurut

beberapa pasien yang pernah mengikuti kegiatan ini, setelah mengikuti

kami memiliki semangat untuk beribadah yang lebik besar, selalu berusaha

melakukan hal-hal yang positif, lebih sabar ketika menghadapi ujian dari

Allah SWT. Selain itu dalam hal kehidupan sehari-hari juga lebih berhati-

hati dalam melaksanakan segala hal, karena merasa sadar bahwasanya

segala sesuatu yang dilakukan akan dipertanggung jawabkan kelak di

akhirat.9

Disisi lain ketika ada pasien yang tidak bisa diselesaikan

pengobatanya dilokasi masjid NU atau merasa masih memiliki gangguan

9 wawancara dengan Novitasari, pasien yang pernah ikut ruqyah diJam'iyyah RuqyahAswaja Batoro Katong Ponorogo

Page 81: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

72

dalam kehidupanya, maka Jamiyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo juga memberikan saran agar ada tindak lanjut lebih jauh lagi.

Karena dalam proses ruqyah terkadang tidak hanya orangnya saja yang

diruqyah melainkan tempat tinggalnya pun juga harus diseterilkan dari

gangguan makhluk-makhluk yang memiliki niat jahat kepada penghuni

rumah tersebut.

Namun terkait penakanan tindak lanjut tersebut tidak terlalu

ditekankan, karena dalam kegiatan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo ini melaksanakan dakwah secara bebas dan tanpa

ketegangan, artinya jika pasien tidak mendapatkan manfaat terapi Qur’ani

diharapkan para pasien mendapatkan manfaat dari dakwah yang dilakukan

dalam kegiatan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo dan

sebaliknya, syukur-syukur para pasien bisa mendapatkan keduanya.

Page 82: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

73

Berikut bagan dakwah yang dilakukan Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo :

Strategi DakwahJam’iyyah

Ruqyah AswajaBhatori Katong

Ponorogo

PerumusanStrategi Dakwah

Jam’iyyahRuqyah AswajaBhatori Katong

Ponorogo

ImplementasiStrategi Dakwah

Jam’iyyahRuqyah AswajaBhatori Katong

Ponorogo

Evaluasi StrategiDakwah

Jam’iyyahRuqyah AswajaBhatori Katong

Ponorogo

Menentukan Visi, Misidan tujuan sehingga

dakwahnya bisa berjalandengan baik

Menyusun kepengurusansesuai denan memilih

orang yang berkompeten

Menentukan orangberkompeten untuk

mengisi program acara

Membuat program acarasebagai media dakwah

Melaksanakan Visi yangtelah dibuat

Melaksanakan programyang telah disusun

sekaligus pelaksanaandakwahnya

Mengadakan evalusaisetelah degiatan baikpelaksanaan dakwah

maupun Terapi Qurani

Memberikasnkesempatan kepada

pasien untuk konsultasi

Page 83: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang dilakukan ini,

maka penulis dapat menarik kesimpulan dalam penelitian Strategi

Dakwah Terapi Qurani dalam Menanamkan Nilai-Nilai Iman kepada

Pasien (Studi Kasus Jam’iyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo).

Terdapat tiga tahapan strategi dakwah yang yang dilakukan Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Iman kepada Pasien, yaitu:

Pertama, Perumusan strategi dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai iman kepada

pasien. Dalam perumusan strategi ini, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogomenyusun visi dan misi untuk dijadikan sebagai

pedoman organisasi dan untuk mempermudah dalam pelaksanaan strategi

dakwahnya. Visi Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

adalah Terlaksananya Dakwah Al-Qur’an Bir-Ruqyah yang Rahmatal

Lil’alamīn. Dan misinya adalah Mengadakan ruqyah massal secara rutin,

Mengadakan kajian Islam ala Aswaja An-nahdiyah secara berkala,

Meningkatkan sumber daya manusia dengan melaksanakan pelatihan,

praktik dan pembinaan secara rutin, Menghidupkan sunnah Rasul Bir-

Page 84: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

75

Ruqyah dan Attibbu Annabawy,mengadakan kegiatan bakti sosial,

meliputi Santunan dhuafa dan anak yatim serta terapi kesehatan,

Menjadikan JRA sebagai motor penggerak amaliyah aswaja An-

nahdliyah.

Selain itu Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo juga membuat susunan kepengurusan dengan menentukan

kualifikasi yang sesuai dengan visi dan misinya. Karena visinya adalah

Terlaksananya Dakwah Al-Qur’an Bir-Ruqyah yang Rahmatal

Lil’alamīn maka dengan inilah dakwah harus dilakukan.

Kedua, Implementasi strategi dakwah Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai iman

kepada pasien. Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo

membuat serangkaian kegiatan dalam pelaksanaan terapi Qur’aninya,

yaitu melakuakn pembacaan Sholawat Al-Banjari, pembacaan Ratib,

Mauidoh Hasannah sebelum kegiatan terapi Qur’ani dilakuakn.

Rangkaian ini merupakan kegiatan dakwah maka dari itu Jam’iyyah

Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo, memilih orang yang

berkompeten dalam bidang dakwah serta memiliki pengetahuan agama

Islam yang baik, yaitu dengan dengan menggandeng para pengasuh

Pondok Pesantren serta para alumni Pondok Pesantren. Penanaman

pemahaman keagamaan utamanya nilai-nilai Iman dilakukan sebelum

terapi Qur’ani dilakukan, dengan demikian kegiatan dakwah bisa

diterapkan, sehingga sedikit demi sedikit pemahaman keislaman bisa

Page 85: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

76

terdaman pada mereka. Selain itu Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo juga menggunakan media sosial untuk

berdakwahnya.

Ketiga, evaluasi strategi dakwah Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Batoro Katong Ponorogo dalam menanamkan nilai-nilai iman kepada

pasien. Dalam evaluasi ini, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo melakukanya setelah acara selesai, dengan para anggota yang

hadir. Dalam evaluasi yang dilakukan oleh kegiatan Jam’iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo tidak menekankan pada aspek dakwah

yang dilakukan secara bebas dan tanpa ketegangan, artinya jika pasien

tidak mendapatkan manfaat terapi Qur’ani diharapkan para pasien

mendapatkan manfaat dari dakwah yang dilakukan dalam kegiatan

Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo dan sebaliknya,

syukur-syukur para pasien bisa mendapatkan keduanya.

Namun juga ada beberapa pasien yang melakukan evaluasi

secara langsung ketika penghujung acara terapi Qura’ani ini

dilaksanakan, dari hasil evaluasi yang terkadang karena pada diri pasien

terdapat masalah yang belum bisa diselesaikan dilokasi tersebut. Selain

hasil dari evaluasi lainya seperti terkendalanya beberapa para praktisi

yang tidak bisa hadir saat pelaksannan. Serta saat pelaksanaan

pembacaan Ratib ada beberapa pasien yang tidak bisa membaca karena

keterbatasan pengetahuanya.

Page 86: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

77

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, penulis mencoba menyampaikan

saran sebagai berikut :

1. Dalam perencanaan dakwah hendaknya selalu memperhatikan berbagai

aspek yang menjadikan keberhasilan dakwahnya, sepertihalnya

membuat tujuan jangka pendek maupun jangka panjang dengan

mentukan cara atau trobosan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut,

sehingga tujuanya dapat tercapi. Selain itu menyusun kekuatan melalui

penentuan personil juga di perlukan, setelah itu membuat pembagian

tugas sesuai bidangnya, sehingga dalam pelaksanaanya dapat

terorganisir dengan baik.

2. Dalam impementasi dakwah juga perlu menentukan kegiatan atau

media yang digunakan dalam pelaksanaan penyampaian dakwahnya,

dengan media dakwah yang sudah ditentukan maka dakwah yang

dilakukan akan lebih mudah. Selain itu juga perlu menentukan da’i

dengan memilih seseorang yang berkompeten dibidangnya dan

memiliki keilmuan serta rekam jejak sanat keilmuan yang jelas, degan

demikian dakwah yang disampaikan bisa maksimal dan memiliki dasar

serta arah yang jelas.

3. Evaluasi dakwah sangat perlu dilakukan, dengan melakukan evaluasi

bisa mengetahui sejauh mana keberhasilan dari sebuah kegiatan yang

dilakuakan. Selain itu, dengan melakukan evaluasi juga bisa menjadi

tolak ukur kelebihan serta kekurangan yang dimiliki, maka dari itu

Page 87: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

78

evaluasi harus dilaksanakan sehingga bisa menjadikan pergerakan

kedepan akan lebih mudah, tentunya juga akan menjadikan hasil yang

dilakukan akan lebih sempurna, karena tau mana keurangan serta

kelebihan dari suatu kegiatan tersebut.

Page 88: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah, Luthfiatul. “Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an Sebagai Pengobatan :

Studi Living Quq’an Praktik Ruqyah OLeh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja

Tulungagung.” Skripsi, IAIN Tulungagung, 2019.

’Alaudin Shidiqi, ’Allama. Panduan Ringkas Jam’iyyah Ruqyah Aswaja.

Jombang: Ponpes Suanan Kalijaga, 2018.

Ali Aziz, Moh. Ilmu Dakwah Edisi Revisi. Jakarta: Prenadamedia, 2012.

Al-Qur’an dengan Terjemahnya dan Tafsir Singkat. Jakarta: Yayasan Wisma

Damai, 2006.

Anshari, Hanafi. Pemahaman dan Pengamalan Dakwah. Surabaya: Al-Ikhlas,

1993.

Apriudin, Acep. Dakwah Antar Budaya. Bandung: PT. Rosdakarya, 2012.

Ardani, Moh. Fikih Dakwah. Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2006.

Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

----------------. Strategi Komunikasi. Bandung: Armiko, 1989.

Azhim, Abdul. Bebas Penyakit dengan Ruqyah dari Gangguan Kesehatan Hingga

Gangguan Jin. Tangerang: QultumMedia, 2006.

Bin Abdurrahman al-Khumasi, Muhammad. Aqidah Empat Iman. Malang: PT.

Megatama Sofwa Perssindo, 2003.

Chirzin, Muhammad. Konsep dan Hikmah Akidah islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1997.

Ghony, M. Djunaidi, dan Fauzan Almanshur. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Ar-Ruzza Media, 2012.

Page 89: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan praktik. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2013.

Hamidi. Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah. Malang: UMM Pers, 2010.

Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2012.

Husain Afandi, Sayid. Khushunul Khamidiyah Ilmu Tauhid. Surabaya: Al-

Hidayah, 1999.

J. Moleong, Lexi. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Kosdakarya,

2009.

M.Setiadi, Elly. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana, 2011.

Mu’alifah, Fatimatul. “Terpai Ruqyah Sar’iyah Di Klinik Griya Sehat Syafaat 99

Semarang.” Skripsi, UIN Walisongo, 2018.

Mulyana, Dedy. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigm Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainya. Bandung: PT. Remaja Rodakarya,

2023.

Munir, M. Manajemen Dakwah. Jakarta: Rahmat Semesta, 2009.

Observasi saat Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong Ponorogo mengadakan

kegiatan Terapi Qur’ani.

Pahlawan Kayo, RB. Khotib. Manajemen Dakwah. Jakarta: Amzah, 2007.

Pusat bahasa departemen pendidikan nasional. Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta: PT Balai Pustaka, 2003.

R. David, Fred. Manajemen Strategik Konsep. Jakarta: Salamba Empat, 2002.

Rafi’udin. Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997.

Page 90: STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9755/1/E-Thesis Walit Nuril...STRATEGI DAKWAH TERAPI QURAN I DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI IMAN KEPADA PASIEN (S tudi

Rangkuti. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep

Perencanaan Strategi untuk menghadapi Abad-21. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 1997.

Saputra, Munzir. Metode Dakwah. Jakarta: Fajar Interpermata Offset, 2003.

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alvabeta, 2010.

Syihata, Abdullah. Dakwah Islamiyah. Jakarta: CV Rovindo, 1986.

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Media Pratama, 1987.

Uchjana Effendi, Onong. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Al-

Amin Pers, 1997.

Wawancara dengan Cholid Abasa Rifai, Wakil Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro

Katong Ponorogo.

Wawancara dengan KH. Khoirul Fata, Ketua Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Batoro Katong

Ponorogo.

Wawancara dengan Novitasari, pasien yang pernah ikut ruqyah diJam'iyyah Ruqyah

Aswaja Batoro Katong Ponorogo