strategi dakwah majlis ta’lim wali songo di...

86
STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI KEBAYORAN BARU DALAM MEREALISASIKAN UKHUWAH ISLAMIYAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Sos. I) Disusun Oleh : Abdul Rahman NIM : 108053000052 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H. /2012 M.

Upload: vandat

Post on 29-Jul-2019

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO

DI KEBAYORAN BARU DALAM MEREALISASIKAN

UKHUWAH ISLAMIYAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Sos. I)

Disusun Oleh :

Abdul Rahman

NIM : 108053000052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H. /2012 M.

Page 2: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,
Page 3: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,
Page 4: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

i

ABSTRAK

Abdul Rahman

Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo Di Kebayoran Baru Dalam

Merealisasikan Ukhuwah Islamiyah.

Majlis Ta’lim Wali Songo adalah suatu lembaga pendidikan non formal

Islam yang berusaha mengajak warga Madura dan warga sekitar yang ada di

lingkungan tersebut untuk meningkatkan diri dalam memahami, mengamalkan,

membina hubungan yang santun antara manusia dengan Allah, manusia dengan

manusia dan manusia dengan lingkungannya dalam membina masyarakat yang

bertaqwa kepada Allah SWT.

Peneliticukupmemperhatikanangatpentingnyastrategidalammenyampaikanda

kwah Islam, makasebagairumusandarilatarbelakangdiatasadalah: bagaimana asas

strategidakwah yang

dilakukanMajlisTa’limWaliSongodalammenyampaikandakwahnyadan strategi

apakah yang dipakai Majlis Ta’lim Wali Songo dalam merealisasikan ukhuwah

Islamiyah.

Adapun teori yang digunakan adalah teori pendapatnya Asmuni Syukir

(memperhatikan asas-asas dakwah) dan Hisyam Alie (Analisis SWOT), yaitu dalam

menerapkan suatu strategi harus memperhatikan asas-asas dakwah seperti asas

filosofis, sosiologis, asas keahlian da’i, psikologis, efektifitas dan efisiensi dakwah

serta harus memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodekualitatifyaitumetode

yang berfungsisebagaiprosedurpenelitian yang menghasilkan data

deskriptifdenganmenggambarkansubyekdanobyekpenelitianberdasarkanfakta yang

ada.Sedangkanteknikpengumpulan data menggunakanobservasi,

wawancaradandokumentasi.

HasildaripenelitianStrategiDakwahMajlisTa’limWaliSongo Di

KebayoranBaruDalam Rangka Merealisasikan Ukhuwah Islamiah yaitudengan

memperhatikan asas-asas dakwah seperti halnya asas Filosofis, Psikologis,

Sosiologis, Kemampuan da’i, efektifitas dan efisiensi dakwah .Adapunstrategi

dakwah yang dilakukanMajlisTa’limWaliSongo ialah merumuskan starategi dakwah

yang telah direncanakan yang disesuaikan dengan melihat hubungan organisasi dan

lingkungannya dengan cara analisis SWOT. setelah itu di implementasikan dalam

proses pelaksanaan dilapangan yang bertumpu pada program kegiatan dakwah yang

sudah disusun, dan setelah itu dilakukan lah sebuah evaluasi untuk menjaga

keseimbangan antara perumusan strategi dengan pelaksanaan dengan cara meninjau

sumber daya manusia, rapat evaluasi kegiatan, dan memperbaiki mekanisme kerja.

Page 5: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kupersembahkan kepada sang khaliq yakni Allah

SWT, karena telah melimpahkan rezeki dan nikmat yang berlimpah ruah kepada

penulis, sehingga pada saat ini penulis masih dapat merasakan setetes ilmu yang Kau

titipkan, dan penulis berharap dapat mengamalkan sampai malaikat menyulam

kebaikanku diakhir hisab nanti.

Shalawat teriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW,

beserta para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga akhir

zaman. Karena beliaulah yang menjadi suri tauladan bagi kami agar kami menjadi

insan kamil yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Selanjutnya penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini, baik berupa

dorongan moril maupun materil, karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan

tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesarnya-

besarnya kepada :

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komuikasi, Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Pembantu Dekan Akademik, Drs.

H. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi, Drs. Study

Rizal, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah dan

Drs. H. Mulkannasir BA, SPd, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Page 6: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

iii

Dakwah Yang selalu memberikan motivasi penuh kepada penulis, sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi.

3. Drs. M. Sungaidi, MA selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini,

yang telah memberikan banyak masukan dan arahan kepada penulis serta ikhlas

meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama ini

telah memberikan ilmu pengetahuan, semoga ilmu yang telah diberikan

bermanfaat bagi penulis.

5. Abah dan Ummi tercinta yang senantiasa ikhlas dan sabar mendampingi penulis

dalam setiap langkah untuk menuju kesuksesan serta selalu memberikan do’a

restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepada tim penguji dan sekretaris sidang yang akan memberikan bimbingan dan

arahan kepada penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Seluruh staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur sebagai

referensi dalam penyusunan skripsi ini.

8. Ust. H. Kholili Ridho’i dan Seluruh Pengurus Majlis Ta’lim Wali Songo, yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan sudi

meluangkan waktunya untuk memberikan informasi kepada penulis.

Page 7: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

iv

9. Kekasihku tercinta yang ku sayang, Rahmawati. Yang selalu setia mendampingi

penulis ketika sedang menyelesaikan skripsi. Hanya kasih sayang, dan cinta

yang tulus akan penulis berikan hingga kelak nanti.

10. Kakak, Adikku, keponakan dan saudara-saudaraku yang telah memberikan

semangat, do’a, nasehat dan keceriaan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman alumni dan simpatisan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Ar-

Rahmaniyah, terutama Al mukarrom KH. Kholili Mas’ud, KH. Kholid Al

Busyairi (almarhum), KH. Syafi’ih Hasan, KH. Abdul Muin Mu’ti, KH. Ali

Imran Muhtar.

12. Teman-teman seperjuangan MD A & B angkatan 2008 yang sama-sama

berjuang dari semester awal hingga telah kita lewati, susah senang kita bersama.

13. Sahabat-sahabatku yang sekarang sedang berjuang (Asep Muhdiyar, Ni’amullah,

Farhan Taufik, dan yang lainnya yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu

namun tidak mengurangi rasa sayang penulis kepadanya. Sobat semoga sukses

ya!!!

Akhir kata penulis berharap semoga segala usaha, bantuan, pengorbanan, do’a dan

harapan kita semua mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Danpenulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

bagi segenap keluarga besar jurusan Manajemen Dakwah pada khususnya.

Jakarta, 20 Juli 2012

Penulis

Abdul Rahman

Page 8: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................................. …...i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. v

BAB 1: PENDAHULUAN

A. Latarbelakangmasalah………………………………………………………….… 1

B. PembatasandanPerumusanmasalah…….………………………………………... 4

C. Tujuandanmanfaatpenelitian….……………………………………………. ……5

D. MetodologiPenelitian……………………………………………………..........…..5

E. TinjauanPustaka………………………….……………………………………….. 8

F. SistematikaPenulisan………….………………………….………………….........10

BAB 11:TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi

1. PengertianStrategi……..………………………………………………........... 12

B. Dakwah

1. PengertianDakwah…………………………………………………….….......14

2. Unsur-unsurDakwah………………………………...…………….…….…….16

a. SubyekDakwah………………………………………………………...…16

b. Obyek Dakwah .......................................................................................... 18

c. Materi Dakwah .......................................................................................... 20

d. Media Dakwah ......................................................................................... 21

e. Metode Dakwah ........................................................................................ 21

3. Tujuan Dakwah ................................................................................................ 24

4. Sasaran Dakwah................................................................................................ 25

Page 9: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

vi

C. Strategi Dakwah Islam

1. Pengertian Strategi Dakwah Islam................................................................... 26

2. Unsur-unsurStrategi Dakwah Islam ............................................................... 28

3. Faktor-faktor Yang MempengaruhiPenetapanStrategi…………………….. 30

D. Ruang Lingkup Majlis Ta’lim

1. Pengertian Majlis Ta’lim ............................................................................... 32

2. Unsur-unsur Majlis Ta’lim................................................................................33

3. Jenis-jenis Majlis Ta’lim...................................................................................33

4. Tujuan Majlis Ta’lim ...................................................................................... 33

BAB III : PROFIL UMUM MAJLIS TA’LIM WALI SONGO

A. Sejarah Berdirinya Majlis Ta’lim Wali Songo .................................................. 36

B. Visi, Misi, dan Tujuan Majlis Ta’lim Wali Songo ............................................. 40

C. Struktur Organisasi Majlis Ta’lim Wali Songo .................................................. 41

D. Program Kegiatan Majlis Ta’lim Wali Songo .................................................... 44

BAB 1V: ANALISI STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO

A. AsasStrategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo ............................................ 49

B. StrategiDakwahMajlisTa’limWaliSongo………………………………….. 54

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................66

B. Saran ...............................................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama dakwah yang terus berkembang sesuai dengan dinamika

dan perkembangan zaman. Dakwah adalah suatu proses usaha yang tidak pernah

mengenal istilah istirahat dan selesai. Selama manusia masih hidup di dunia

dengan beraneka ragam permasalahannya selama itu pulalah proses mutlak

dakwah diperlukan.

Dalam ajaran Islam dakwah merupakan suatu kewajiban yang dibebankan

agama kepada pemeluknya. Dengan demikian, dakwah bukanlah semata-mata

timbul dari pribumi atau golongan, walaupun aktifitas ini dikhususkan pada satu

golongan atau individu (thaifah) yang melaksanakannya.1

Dakwah Islam memerlukan sebuah strategi baru yang mampu

mengantisipasi perubahan zaman yang semakin dinamis. Oleh sebab itu dalam

rekayasa peradaban Islam sekarang ini guna menyongsong kebangkitan ummat

di zaman modern diperlukan formasi strategi yang tepat.2

Dakwah harus tampil secara aktual, faktual, dan kontekstual. Aktual dalam

arti memecahkan masalah terkini (kontemporer) yang sedang hangat di tengah-

tengah masyarakat. Untuk itu dakwah haruslah dikemas dengan cara dan metode

1M.Qurais Shihab, Membumikan al-Qur‟an, (Bandung:Mizan,1994), Cet. V1, h.194

2M. Bahri Ghazali, Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi dakwah,

(Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet ke -1,h. 33

Page 11: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

2

yang tepat dan pas. Hal ini mengacu pada firman Allah SWT dalam surat an-Nahl

ayat 125 yang berbunyi:

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-

Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

(Q.S. an-Nahl: 125)

Islam sebagai agama dakwah menuntut umatnya agar selalu menyampaikan

dakwah, karena kegiatan ini merupakan aktifitas yang tidak pernah usai selama

kehidupan dunia masih berlangsung dan akan terus melekat dalam situasi dan

kondisi apapun bentuk coraknya.

Islam menjauhkan ummat dari kedengkian, bentrokan berdarah antar suku

dan bangsa. Perselisihan dan permusuhan antar sesama muslim merupakan sikap

perpecahan dan kerugian, maka adalah suatu kewajiban bagi generasi penerus

untuk membangkitkan rasa persatuan dan persaudaraan.3 Pernyataan ini

ditegaskan dalam kitab suci Al-Qur’an, surah al-Hujurat ayat 10:

Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. Sebab itu

damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah

terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.(Q.S. al-Hujuraaat:10)

3Yusuf Qardhawi, Kerangka Ideologi Islam, (Bandung: Risalah, 1985), h. 149

Page 12: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

3

Oleh karena itu untuk mempermudah dakwah Islam maka dibentuklah suatu

organisasi yang merupakan sebuah kekuatan ummat yang disusun dalam satu

kesatuan berupa bentuk persatuan mental dan spritual serta fisik material

dibawah komando pimpinan sehingga dapat melaksanakan tugas lebih mudah,

terarah, dan jelas motivasinya serta jelas arah dan tujuannya sehingga dapat

mengetahui tahapan-tahapan yang harus dilaluinya.4

Dalam al-Qur’an surat Al-Imran ayat 104 Allah berfirman:

Artinya :“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang

munkar dan merekalah orang-orang yang beruntung”.(Q.S. Al-Imran: 104)5

Majlis Ta’lim Wali Songo adalah suatu lembaga pendidikan non formal

Islam yang berusaha mengajak warga Madura dan warga sekitar yang ada di

lingkungan tersebut untuk meningkatkan diri dalam memahami, mengamalkan,

membina hubungan yang santun antara manusia dengan Allah, manusia dengan

manusia dan manusia dengan lingkungannya dalam membina masyarakat yang

bertaqwa kepada Allah SWT.6

Keberadaan majlis ta’lim Wali Songo berada di lingkungan Kebayoran Baru

yang mayoritas anggotanya dari kalangan orang Madura. Dan perlu kita ketahui

bahwa orang Madura sehari-harinya biasa disibukan dengan pekerjaannya yakni

4Tuty Alawaiyah, AS, Strategi Dakwah di Kalangan Majelis Ta‟lim, (Bandung: Mizan 1997)

,Cet. Ke-1, h. 64 5M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Lentera Hati: Tanggerang, 2005), Cet ke-, Vol 2-6

6Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim, h.78

Page 13: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

4

ada yang berdagang, menjadi pembantu dan PNS mungkin sulit untuk disatukan

atau diarahkan berkumpul dalam satu wadah yakni di Majlis Ta’lim Wali Songo.

Oleh karenanya untuk dapat menarik perhatian, dan dukungan dari anggota

tersebut perlu sebuah strategi yang tepat dalam penerapannya agar usaha yang

dijalankan tidak sia-sia dan dapat menghasilkan cita-cita yang diinginkan dari

sebuah lembaga Majlis Ta’lim Wali Songo.`

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik

untuk mengkaji dan meneliti lebih dalam lagi mengenai strategi dakwah Islam

yang ada di Majlis Ta’lim Wali Songo dan kemudian penulis jadikan judul skripsi

yaitu :

“Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo Dalam Rangka

Merealisasikan Ukhuwah Islamiah Di Kebayoran Baru”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian yang akan penulis lakukan lebih terarah dan terperinci,

penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas pada “Strategi Dakwah yang

dilakukan Majlis Ta’lim Wali Songo dalam rangka merealisasikan Ukhuwah

Islamiyah Warga Madura Di Lingkungan Kebayoran Baru Periode 2010-2015”.

2. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana asas strategi dakwah yang dilakukan Majlis Ta’lim Wali

Songo?

b. Bagaiamana strategi dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo dalam

merealisasikan ukhuwah Islamiyah?

Page 14: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan dan perumusan masalah yang penulis kemukakan di

atas, maka penulisan ini bertujuan untuk :

a. Untuk mengetahui asas strategi dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo?

b. Untuk mengetahui strategi dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo dalam

merealisasikan ukhuwah Islamiyah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan ini dapat dilihat dari dua aspek,

yakni:

a. Segi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi khazanah ilmu

pengetahuan kepada mahasiswa/i terutama jurusan Manajemen Dakwah

agar dapat mengetahui Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo Di

Kebayoran Baru.

b. Segi Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, masukan dan

pedoman kepada lembaga majlis ta’lim yang ada, khususnya Majlis

Ta’lim Wali Songo di Kebayoran Baru Jakarta Selatan, mengenai strategi

dakwah bagi majlis ta’lim dalam merencanakan maupun merealisasikan

program-programnya, sehingga secara kualitas dan kuantitas majlis

ta’lim berkembang dengan baik dan positif.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Page 15: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

6

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif-deskriptif, yaitu dengan cara memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan

tindakan.7

Menurut M. Nazir dalam buku metodologi penelitian menyatakan, bahwa

metode penelitian deskriptif merupakan proses pencarian fakta, gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai sifat-sifat serta

hubungan antara fenomena yang diteliti.8

Untuk melengkapi data yang sudah ada, penulis menggunakan cara

sebagai berikut :

a. Data Primer (primary data), merupakan data utama yang

diperolehlangsungdarirespondenberupacatatantertulisdarihasilwawancara

, sertadokumentasi.

b. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari penelitian

kepustakaan untuk mencari konsep dari teori-teori yang berhubungan

dengan masalah dalam penulisan skripsi ini, seperti buku-buku, diktat

dan literatureterkait.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data, penulis mengambil langkah-langkah

sebagai berikut:

7Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT Remaja Rosdakar-

ya Offset, Juli 2007), Cet. Ke-24, h. 26. 8M. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta : Galia Indonesia, 1998 ), Cet ke-3, h. 63

Page 16: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

7

a. Observasi

Dalamobservasiinipenulismelakukanpengamatan langsung pada objek

penelitian dengan maksud memperoleh data yang konkrit tentang hal-hal

yang menjadi obyek penelitian.

b. Wawancara

Penulis mengadakan komunikasi langsung dan mengajukan beberapa

pertanyaan ke beberapa pihak yang bersangkutan baik secara lisan

maupun tulisan dan mendengarkan langsung keterangan-keterangan atau

informasi dari Pengurus Majlis Ta’lim Wali Songo.9

c. Dokumentasi

Dalamhalinipenulismegumpulkan data seputar Profil Majlis Ta’lim Wali

Songo, foto-foto yang berhubungan dengan Majlis Ta’lim Wali Songo.

3. TeknikPengelolaanData dan Analisa Data

Setelah data diperoleh, maka penulisselanjutnya mengelola data dengan

cara editing, yaitu kegiatan mempelajari berkas-berkas data yang telah

terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dapat

dinyatakan baik.

4. Waktu dan Lokasi Penelitian

Adapun waktu yang ditentukan dalam penelitian ini di mulai dari bulan

Maret 2012 sd bulan Juli. Penelitian ini di laksanakan di Majlis Ta’lim Wali

Songo yang berlokasi di Jl. Ophir Dalam Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Tlp. (021) 7292586 / 081913733827.

9Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11, h. 24

Page 17: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

8

5. Analisis Data

Dalam hal ini penulis menggunakan analisis deskriptif yaitu penulis

berusaha menggambarkan objek penelitian (Strategi Dakwah Majlis Ta’lim

Wali Songo Dalam Rangka Merealisasikan Ukhuwah Islamiyah Di

Kebayoran Baru Periode 2010-2015) dengan apa adanya yaitu sesuai dengan

kenyataan.

Adapun pedoman yang digunakan dalam teknik penulisan skripsi ini

adalah buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi)” yang diterbitkan oleh Center For Quality Development and

Assurance (CeQDA) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta 2007 Cetakan Pertama.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan tinjauan pustaka

terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari

bentuk plagiat, diantaranya :

1. Judul Skripsi : “Strategi Dakwah Persatuan Islam

Tionghoa Indonesia (PITI) Dalam Meningkatkan Ibadah Anggota”.

Nama : Mahyudi, NIM: 103053028750

Jurusan : Manajemen Dakwah tahun 2008.

Isi Pokok Pembahasan : Skripsi ini berisi tentang bagaimana

strategi dakwah PITI, respon anggota dan pengaruh strategi dakwah PITI

kepada anggota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Page 18: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

9

deskriptif kualitatif. Instrument yang digunakan adalah wawancara dengan

pengurus PITI dan angket untuk anggota PITI.

2. Judul Skripsi : “Strategi BMT Al-Kautsar Dakta Dalam

Mengembangkan Usaha Kecil Dan Menengah Di Bekasi.

Nama : Herva Octaviana, NIM : 104053002050

Jurusan : Manajemen Dakwah tahun 2008”.

Isi Pokok Pembahasan : BMT al-Kautsar untuk menguatkan betul

struktur modal kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait dalam

mengembangkan UKM di wilayah Bekasi, formulasi strategi yang dilakukan

BMT al-Kautsar sesuai dengan teori formulasi strategi yang ada. Hal ini dapat

dilihat dari strategi yang ditetapkan oleh BMT al-Kautsar yang meliputi

strategi induk, strategi generik strategi umum dan strategi fungsional. BMT

al-Kautsar juga telah menggunakan analisis SWOT dalam memberikan

organisasinya. Dalam kekuatan yang ada terdiri dari dukungan masayarakat,

Majlis Ta’lim serta sarana penunjang oprasional yang tersadia.

3. Judul Skripsi :“Strategi Dakwah Majelis AZ-Zikra

Dalam Menciptakan Keluarga Sakinah di daerah Sawangan Depok”.

Nama : Bobby Rahman, NIM :106053001980

Jurusan : Manajemen Dakwah tahun 2010.

Isi Pokok Pembahasan : Lembaga Titian Keluarga Sakinah yang

merupakan sebuah lembaga yang bernaung dibawah yayasan Az-Zikra,

Sawangan Depok. Lembaga ini pemiliki dua buah strategi yang mereka

terapkan dalam mewujudkan tujuan lembaga ini yaitu menciptakan keluarga

sakinah untuk setiap lapisan masyarakat. Strategi tersebut adalah pembinaan

Page 19: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

10

pembekalan secara fikriyah dan juga pembinaan untuk ruhiyah. Pembekalan

fikriyah dalam TKS dilakukan dalam program-program seperti tausiyah,

ceramah dan juga konsultasi. Sedangkan pembinaan ruhiyah dilakukan

dengan kegiatan zikir dan doa bersama. Kegiatan tersebut ditunjukkan untuk

para anggotanya secara khusus dan jamaah majlis Az-Zikra secara umum.

Berbeda dengan karya ilmiah di atas bahwa penelitian yang penulis

lakukan berjudul “Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo Dalam

Rangka Merealisasikan Ukhuwah Islamiah Di Kebayoran Baru”

bertujuan untuk mengetahui Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo

Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis membagi atas

lima secara rinci, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Tinjauan teoritis terdiri dari beberapa hal diantaranya Pengertian

Strategi, Pengertian Dakwah, Unsur-Unsur Dakwah, Tujuan

Dakwah, Sasaran Dakwah, Pengertian Strategi Dakwah, Unsur-

Page 20: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

11

unsur Strategi Dakwah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Penetapan Strategi Dakwah, dan Ruang Lingkup Majlis Ta’lim.

BAB III PROFIL UMUM MAJLIS TAKLIM WALI SONGO

Profil Umum Majlis Ta’lim Wali Songo yaitu tentang Sejarah

Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi Majlis Ta’lim

Wali Songo, dan Program Kegiatan Majlis Ta’lim Wali Songo.

BAB IV ANALISIS STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM

WALI SONGO

Bab ini berisi tentang Asas strategi dakwah Majlis Ta’lim Wali

Songo dan Bentuk Strategi dakwah Majlis Ta’lim dalam

Merealisasikan Ukhuwah Islamiyah.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang Kesimpulan dan Saran dari seluruh pembahasan

sebelumnya dan sekaligus menjawab permasalahan pokok yang

dikemukakan sebelumnya

Page 21: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Secara bahasa (Etimologi) strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu

“Strattegeia” atau sering disebut stratos yang berarti militer. Dalam konteks

awalnya strategi diartikan sebagai generalsshif atau suatu yang dilakukan oleh

para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan

memenangkan perang.10

Secara istilah, strategi adalah proses penentuan rencana yang disatukan,

menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan

tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama

dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.11

Menurut AM. Kardiman strategi adalah penentuan tujuan utama yang

berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi serta

pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan

untuk mewujudkan tujuan tersebut.12

10

Triton PB, Marketing Strategic Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing, (Yogyakarta

: Tugu Publisher, 2008), h. 12 11

Geoge A. Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (PT. Gelora Aksara Pratama, 1997),

h. 41 (Terjemahan). 12

A.M Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo, t.t), h. 58

Page 22: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

13

Menurut Syarif Usman strategi adalah kebijaksanaan dalam upaya

menggerakan dan membimbing seluruh potensi kekuatan, daya dan kemampuan

bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.13

Menurut Fuad Amsyari “Dalam pengertian dasarnya, strategi dan taktik

adalah metode atau taktik untuk memenangkan suatu persaingan. Persainngan

yang berbentuk suatu pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan

memakai senjata dan tenaga manusia. Sedangkan dalam istilah dibidang non

militer, strategi dan taktik adalah suatu cara atau teknik untuk memenangkan

suatu persaingan antara kelompok yang berbeda orientasi hidupnya”.14

Sedangkan menurut Din Syamsuddin strategi mengandung arti, antara lain:

a. Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan.

b. Seni dalam menyiasati pelaksanaan rencana atau program untuk

mencapai tujuan.

c. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan

peran penting dalam mencapai keberhasilan bertahap.15

Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi dapat kita tarik

kesimpulan bahwa berfikir strategis merupakan proses tingkah laku yang

sudah direncanakan, ditentukan dan diarahkan kepada suatu program jangka

panjang untuk mencapai strategi yang bersifat senantiasa meningkat dan

terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pemimpin organisasi.

13

Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, (Jakarta:

Firma Jakarta, 1998), h. 60 14

Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: Mizan, 1990), h. 40 15

Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos,

2000), Cet ke-1, h. 127

Page 23: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

14

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Dakwah Secara lughawi berasal dari bahasa Arab, merupakan bentuk dari

kata masdar da‟a, yad‟u, da‟watan yang berarti seruan, panggilan, undangan.

Secara istilah, kata dakwah berarti menyeru atau mengajak manusia untuk

melakukan kebaikan dan menuruti petunjuk, menyuruh berbuat kebajikan dan

melarang perbuatan munkar yang dilarang oleh Allah SWT. dan rasul-Nya agar

manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.16

Dalam buku ensiklopedi Islam, kata dakwah adalah kata dasar atau masdar.

Kata kerjanya adalah da‟a, yang mempunyai arti memanggil, menyeru, atau

mengajak. Setiap gerakan yang bersifat menyeru, atau mengajak, dan memanggil

orang untuk beriman dan taat pada Allah SWT sesuai garis kaidah, syariat, dan

akhlak Islamiyah.17

Menurut Jum’ah Amin Abdul Aziz, makna dakwah secara bahasa

mengandung beberapa arti: 1.An-nida atau panggilan. 2. Menyeru. 3. Menegaskan

atau membela. 4. Suatu usaha berupa perkataan atau perbuatan untuk menarik

manusia kesuatu aliran atau agama tertentu. 5. Memohon dan berdo’a.18

Sedangkan dakwah menurut istilah, mengandung beberapa arti. Karena

banyak ahli ilmu dakwah memberikan definisi atau istilah dakwah sesuai dengan

sudut pandang mereka dalam memahaminya, sehingga definisi menurut ahli ilmu

16

Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, Cet 1, (UIN Jakarta Press), h. 33 17

Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Can Hoeve, 1999), h. 280 18

Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, (Sura-

karta: Era Intermedia, 2000), h. 24-25

Page 24: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

15

dakwah yang satu dengan yang lainnya berbeda dan kadang pula terdapat

kesamaan. Berikut ini definisi dakwah yang dinyatakan oleh beberapa ahli,

diantaranya sebagai berikut:

Menurut Muhammad Nasir dakwah adalah usaha menyerukan dan

menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh ummat tentang

pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini yang meliputi amar ma‟ruf nahi

munkar.19

Sedangkan menurut Sayyid Qutub yang dikutip oleh A. Ilyas Ismail dakwah

adalah merupakan salah satu kewajiban bagi orang Islam, dakwah tidak dapat

dilepaskan dari kehidupan kaum muslim baik individu maupun kelompok.20

Toto Tasmara berpendapat bahwa dakwah”.... merupakan suatu proses

penyampaian pesan (massage) berupa ajaran Islam yang disampaikan secara

persuasive (hikmah) dengan harapan agar komunikasi dapat bersifat dan berbuat

amal shalih sesuai ajaran Islam.21

Hasanuddin, berpendapat bahwa “Dakwah” ialah menyampaikan dan

memanggil manusia serta mengajak manusia kejalan Allah SWT untuk

melaksanakan perintah-Nya dalam mencapai kehidupan di dunia dan di akhirat

sesuai dengan tuntunan dan contoh Rasulullah SAW.22

Menurut Nasarudin Latif, Dakwah adalah usaha atau aktivitas dengan lisan

atau tulisan dan lainnya yang bersifat meneyeru, mengajak, memanggil manusia

19

Muhamad Nasir, Fiqh al-Dakwah dalam Majalah Islam Kiblat, (Jakarta: T.p, 1971), h. 7 20

A. Ilyas Ismail, Pradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Hara-

kah, (Jakarta: Penerbit Madani, 2006), h. 20 21

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Prata Media, 1997), h. 38 22

Hasanuddin, Hukum Dakwah: Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia ,(Ja-

karta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 28

Page 25: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

16

untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah syari’at

serta akhlak Islamiyah.23

Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas mengenai pengertian dakwah

penulis menyimpulkan, dakwah ialah usaha seorang da‟i dalam menyampaikan

pesan-pesan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis, yang di

lakukan dengan cara mengajak, menyeru, membimbingmanusia agar kembali

kejalan Allah SWT, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

2. Unsur-Unsur Dakwah

Terlepas dari perbincangan dan analisis dari definisi dakwah yang sudah ada

dalam fokus pembahasan ilmu dakwah. Maka ada lima faktor atau komponen

dalam dakwah, diantaranya: 1. Subyek Dakwah, 2. Obyek Dakwah, 3. Materi

Dakwah, 4. Media Dakwah, 5. Metode Dakwah. Yang dimaksud dari lima

komponen tersebut ialah komponen yang selalu ada dalam pelaksanaan kegiatan

dakwah.24

a. Subyek Dakwah (Da’i)

Subyek adalah unsur pelaksana atau orang yang berdakwah, yaitu Da‟i.

Sebagai Subyek Dakwah(Da‟i) ia harus terlebih dahulu intropeksi perilaku

dirinya agar apa-apa yang akan dilakukannya bisa diikuti dan diteladani oleh

orang lain.25

Sebagai da‟i yang tidak mau memperbaiki dan mendidik diri

maka akan mendapatkan celaan dari orang lain dan dimurka oleh Allah SWT,

sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah ash-Shaf: 2-3

23

Nasaruddin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Firman Dara,1979), h. 11 24

Zaini Muhtaram, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah (Yogyakarta: al-Amin Press dan

IFKA, 1966), h. 14 25

Nurullah Fauzi, Dakwah-Dakwah Yang Paling Mudah, Cet. II (Gresik: Putra Pelajar,

1999), h. 35

Page 26: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

17

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan

sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa

kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. (Q.S. as-Shaf : 2-3).

Oleh karenanya dalam mengemban tugas amanah Allah SWT, para pelaku

dakwah (da‟i) yang bertugas menyampaikan pesan Ilahi dan mengajarkan ajaran

agama Islam, maka seorang da‟i harus memiliki bekal ilmu yang cukup, baik itu

ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya.

Dalam hal ini Hamzah Ya’qub mengungkapkan, antara lain:

1) Mengetahui al-Qur’an dan hadis sebagai pokok ajaran agama Islam.

2) Memiliki pengetahuan yang berinduk kepada al-Qur’an dan as-Sunnah

seperti: Tafsir, Hadis, Tauhid, dan Fiqih.

3) Memiliki pengetahuan yang menjadi alat kelengkapan dakwah seperti:

teknik dawah, ilmu jiwa (psikologi), antropologi, dan perbandingan

agama.

4) Memahami bahasa umat dan menguasai ilmu Retorika.

5) Penyantun dan lapang dada.

6) Berani kepada siapapun dalam menyatakan, membela, dan

mempertahankan kebenaran.

7) Berakhlak baik sebagai seorang muslim.

26

Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-Qur’an, al-Qur‟an dan Terjemahannnya,

(Lembaga Percetakan Raja Fahd, Tt), h. 928

Page 27: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

18

8) Memiliki mental yang kuat, keras kemauan dan optimis walaupun

menghadapi berbnagai rintangan dan kesulitan.

9) Kholish, berdakwah karena Allah, mengikhlaskan amal dakwah semata-

mata karena memohon keridaan Allah.

10) Mencintai tugas dan kewajiban sebagai da‟i atau mubaligh dan tidak

gampang meninggalkan tugas tersebut karena pengaruh-pengaruh

keduniaan.27

Di samping itu sebagai bekal tambahan sang da‟i harus berkomunikasi

dengan jama‟ah (khalayak) yang dihadapi.

Karena komunikasi ini merupakan jalan untuk menyebar-luaskan pesan

dalam bentuk seruan, anjuran, petunjuk dan nasehat yang bersumber dari ajaran

agama Islam yang disajikan dan dikemas secara kontekstual. Dengan komunikasi

itu pula da‟i akan mengetahui apa materi yang sesuai bagi jama’ah yang

dihadapinya.

b. Obyek dakwah (Mad’u)

Obyek atau mad‟u adalah orang yang menjadi sasaran dakwah. Masyarakat

sebagai obyek dakwah adalah salah satu unsur penting di dalam sistem dakwah

yang tidak kalah penting peranannya, oleh sebab itu, masalah masyarakat adalah

masalah yang harus di pelajari sebelum melangkah ke aktivitas dakwah yang

selanjutnya.

27

Hamzah Ya’qub, Publisistik Islam Teknik Dakwah Leadership, (Bandung:Diponegoro,

1972), Cet. Ke-2 h. 36

Page 28: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

19

Mad‟u atau obyek dakwah terdiri dari berbagai macam golongan manusia,

oleh karenanya menggolongkan mad’u sama dengan menggolongkan manusia itu

sendiri kedalam profesi, ekonomi, dan seterusnya.28

Mad’u dapat dilihat dari aspek kelompok masyarakat yang terbagi menjadi:

1) Sasaran kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis berupa

masyarakat terasing, pedesaan, kota besar, dan kecil serta masyarakat

yang ada di kota.

2) Sasaran kelompok masyarkat dilihat dari segi struktur kelembagaan

berupa masayarakat, pemerintah dan keluarga.

3) Sasaran kelompok masyarkat dilihat dari segi kultural beruapa golongan

priyai, abangan, dan santri. Klasifikasi ini terutama terdapat pada

masyarakat Jawa.

4) Sasaran kelompok masyarkat dilihat dari segi tingkat usia berupa

golongan anak-anak, remaja dan orang tua.

5) Sasaran kelompok masyarkat dilihat dari segi tingkat hidup sosial

ekonomi berupa golongan kaya, menengah dan miskin.

6) Sasaran kelompok masyarkat dilihat dari segi okupasional (profesi dan

pekerjaan) berupa golongan petani, pedagang, seniman, bnuruh, pegawai

negeri dan lain-lain.29

28

M.Arifin, Psikologi Dakwah, Suatu Pengantar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h.47 29

Faizah dan H. Lalu Muchsin Efendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 70

Page 29: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

20

c. Materi Dakwah

Materi dakwah pada dasarnya berasal dari dua sumber, yaitu Al-Qur’an dan

Al-Hadis. Materi dakwah tidak terlepas dari dua sumber tersebut. Bahkan bila

tidak bersandar dari keduanya maka seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia dan

dilarang oleh syariat Islam.30

Materi dakwah adalah masalah isi pesan atau meteri yang disampaikan

kepada mad’u, dalam hal ini ajaran Islam itu sendiri.31

Menurut Abu Zahrah, ada lima hal yang perlu diperhatikan pada meteri

dakwah, yaitu:

1) Aqidah Islamiyah, yaitu akidah wahdaniyah (Mengesakan Allah)

2) Percaya bahwa al-Qur’an itu diturunkan dari Allah dan dapat melumpuhkan

bangsa Arab untuk membuat yang serupa.

3) Memiliki hadits-hadits yang dapat membangkitkan semangat taqwa ke dalam

lubuk hati dan menyentuh jiwa, serta perjalanan hidup nabi Muhammad

SAW.

4) Mengesahkan perjalanan hidup nabi Muhammad SAW.

5) Menjelaskan tujuan Islam bagi individu dan masyarakat dengan prinsip

menghormati manusia, keadilan hukum diantara manusia, keadilan dalam ber

masyarakat dan ber Negara, persamaan dan kemerdekaan, gotong royong

dalam kebaikan dan taqwa, serta melarang gotong royong berbuat dosa

seperti mewujudkan diskriminasi dan saling kenal antara sesama manusia.32

30

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas,1983), h. 63-64 31

Moh Ali Azis,Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 62 32

Acep, Aripudin dan Syukriadi Sambas, Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar Budaya,

(Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 2007), Cet. Ke-1, h. 159

Page 30: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

21

d. Media Dakwah

Bila dilihat dari asal katanya, media berasal dari bahasa latin yaitu Medium

yang artinya alat perantara, sedangkan menurut istilah media mempunyai arti

segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.33

Dalam proses melakukan dakwah ada beberapa komponen yang tak bisa

dipisahkan, salah satunya adalah penggunaan media sebagai alat untuk melakukan

aktivitas dakwah. Untuk itu keberadaan media sangat penting untuk diupayakan

dan diperhatikan apalagi di zaman sekarang ini yang permasalahan semakin

kompleks.

Media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan

materi dakwah, pada zaman modern umpamanya: televisi, video, kaset rekaman,

majalah, dan surat kabar.34

e. Metode Dakwah

Secara bahasa metode berasal dari dua kata yaitu meta(melalui) dan hodos

(cara). Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata Methodos yang artinya

jalan atau cara sedangkan dalam bahasa arab disebut Thariq. Metode adalah cara

tertentu yang dilakukan oleh seorang da‟i kepada mad‟unya35

.

Metode Dakwah berarti cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da‟i dalam

menyampaikan pesan materi dakwah kepada mad’u nya.

33

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, h. 163 34

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1997), h. 35 35

M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Pemuda Media, 2006), h. 6

Page 31: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

22

Dakwah memerlukan metode-metode yang akurat, seperti yang dijelaskan

dalam al-Qur’an surat al-Nahl ayat 125:

Artinya:“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.”(Q.S. an-Nahl:125)

Ada beberapa kerangka dasar mengenai metode dakwah yang terdapat

pada ayat diatas, antara lain sebagai berikut:

1) Bil Hikmah

Secara etimolgi al-Hikmah mempunyai arti: al „adl (keadilan), al- hilm

(kesabaran), dan al „ilm (pengetahuan) yang dapat mencegah seseorang dari

kebodohan, mencegah seseorang dari kerusakan dan kehancuran, setiap

perkataan yang cocok dengan al-hak (kebenaran).36

Secara terminologi hikmah adalah memperhatikan situasi dan kondisi

sasaran dakwah, materi yang disampaikan tidak memberatkan mad‟u, tidak

membebani sesuatu yang memberatkan sebelum jiwa menerimanya.37

Ibnu Qoyim berpendapat bahwa pengertian hikmah adalah pengetahuan

tentang kebenaran dan pengamalannya, ketepatan dalam perkataan dan

pengamalannya.

36

H. Munzier Suparta, Metode Dakwah, h. 8 37

Ghazali Darus Salam, Dakwah Yang Bijak, Cet II (Jakarta: Lentera, 2000), h. 26

Page 32: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

23

Menurut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud an-Nasafi hikmah adalah

dakwah dengan perkataan yang benar dan pasti, yaitu dalil yang menjelaskan

tentang kebenaran dan menghilangkan keraguan.38

2) Mauidzah al- Hasanah (Dengan cara Yang Baik)

Memberikan nasehat kepada orang lain dengan cara yang baik, dengan

bahasa yang baik agar nasehat tersebut dapat diterima, berkenan di hati dan

memberikan kenyamanan pada orang lain.

Ali Musthafa Yakqub menyatakan bahwa Mauidzah Hasanah ialah

ucapan yang berisi nasehat-nasehat yang baik di mana ia dapat bermanfaat

bagi siapa saja yang mendengarkannya.39

Secara bahasa mau‟idzah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu mau‟idzah

dan hasanah. Kata mau’idzah berasal dari kata wa‟adza ya‟idzu-wa‟dzan-

idzatan yang berarti; nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, dan

hasanah artinya kebaikan.40

Menurut Abd. Hamid al-Bilali mauidzah hasanah adalah merupakan

salah satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak kejalan Allah

dengan memberikan nasehat atau membimbing dengan lemah lembut agar

mereka mau berbuat baik.41

38

H. Munzier Suparta, Metode Dakwah, h. 10 39

Ali Mustafa Yakqub, Sejarah Metode Dakwah Nabi (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997), h.16 40

H. Munzier Suparta, Metode Dakwah, h. 15 41

Abdul Hamid al-Bilali, Fiqh al-Dakwah Fi ingkar al-Mungkar , (Kuwait: Dar al- Dakwah,

1989), h. 260

Page 33: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

24

3) Al- Mujadalah

Secara etimologi lafadzh mujadalah berasal dari kata “jadala” yang

bermakna memintal, melilit. Apabila di tambahkan alif pada huruf jim yang

mengikuti wazan Faa’ala, “jaa dala” dapat bermakna berdebat, dan

“mujadalah” perdebatan.

Kata “jadala” dapat bermakna menarik tali dan mengikatnya guna

menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik dengan ucapan

untuk meyakinkan lawannya dengan menguatkan pendapatnya melalui

argumentasi yang disampaikan.

Secara istilah al-Mujadalah adalah upaya tukar pendapat yang dilakukan

oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan

lahirnya permusuhan diantara keduanya.42

3. Tujuan Dakwah

Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses yang memiliki

tujuan-tujuan yang mulia. Tujuan dimaksudkan dalam rangka untuk menentukan

arah dari serangkaian kegiatan dakwah tersebut. Tanpa adanya tujuan dakwah

akan kehilangan pedoman sehingga akan menjadikan aktifitasnya sia-sia.

Tujuan dilaksanakannya dakwah adalah mengajak manusia kejalan Allah

SWT, jalan yang benar yaitu Islam. Disamping itu, dakwah juga bertujuan untuk

42

Quarish Shihab, Tafsir al-Misbah, Cet ke-1, (Lentera Hati, 2000), h. 553

Page 34: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

25

mempengaruhi cara berfikir manusia, cara bersikap dan bertindak, agar manusia

bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.43

Allah SWT berfirman:

Artinya:“Dan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia

supaya mereka mengambil pelajaran”.(Q.S. al-Baqarah: 221).44

Dakwah yang kita inginkan dan wajib bagi kaum muslimin untuk

melaksanakannya adalah dakwah yang bertujuan dan berorientasi pada:

a. Membangun masyarakat Islam, sebagai mana para Rasul yang memulai

dakwahnya dikalangan masyarakat jahiliyah.

b. Dakwah dengan melakukan perbaikan pada masyarakat Islam yang

menyimpang dari norma-norma ajaran Islam.

c. Memelihara keberlangsungan dakwah dikalangan masyarakat yang telah

berpegang pada kebenaran, yaitu dengan pengajaran secara terus

menerus, tadzkir (mengingatkan), tazkiyah (penyucian jiwa), dan ta‟lim

(pendidikan).45

43

Rafi’udin, dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Set-

ia, 2001), Cet ke-II, h. 32 44

Yayasan Penerjemah Al-Qur’an, h. 54 45

Jum’ah Amin dan Abdul Aziz, Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, (Solo: Era Inter-

media, 200), Cet ke-3, h. 30-32

Page 35: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

26

4. Sasaran Dakwah

Agar dakwah bisa dilakukan secara efisien, efektif, dan sesuai dengan

kebutuhan, maka di buat stratifikasi sasaran. Berdasarkan tingkat usia, tingkat

pendidikan dan pengetahuan, tingkat sosial ekonomi dan tingkat pekerjaan.

Yang dimaksud dengan sasaran dakwah adalah orang-orang yang dituju oleh

suatu kegiatan dakwah. Orang-orang yang menjadi sasaran dakwah sangat

bervariasi, sehingga juru dakwah harus memperhatikan siapa yang menjadi

sasarannya. Seorang juru dakwah harus memperhatikan umur, tingkat

pengetahuan, sikap terhadap agama dan jenis kelamin.

Mengetahui umur, pada sasaran dakwah diperlukan, karena secara psikologis

terdapat perbedaan kesenangan antara anak-anak, remaja, pemuda, dan orang tua.

Hal yang paling penting diketahui oleh para da‟i adalah jangan mengabaikan

tingkat pengetahuan sasaran dakwah. Dengan demikian, seorang juru dakwah

harus bisa menyesuaikan diri ketika menghadapi mad‟u, agar dakwah yang

dilakukan atau dilaksanakannya dapat diterima dan berhasil.46

C. Strategi Dakwah Islam

1. Pengertian Strategi Dakwah Islam

Menurut Asmuni Syukir, strategi dalam dakwah artinya sebagai metode,

siasat, taktik yang harus digunakan dan dipakai dalam aktifitas dakwah. Strategi

dalam usaha dakwah harus memperhatikan beberapa asas dakwah yaitu:

46

M. Idris, A. Somad, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Tp, 2005), h. 15

Page 36: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

27

a. Azas Filosofis: Azas ini membicarakan masalah yang erat hubungannya

dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses atau aktifitas dakwah

Islam.

b. Azas Keahlian dan Kemampuan Da’i

c. Azas Sosiologis: Azas ini membahas masalah yang erat hubungannya dengan

situasi dan kondisi lingkungan sasaran dakwah.

d. Azas Psikologis: Azas ini membahas masalah yang berhubungan dengan

kejiwaan manusia.

e. Azas Efektifitas dan Efisiensi: Azas ini maksudnya, dalam aktifitas dakwah

harus berusaha menyeimbangkan antara waktu ataupun tenaga yang

dikeluarkan dengan pencapaian hasilnya.47

Sedangkan menurut pendapat Al-Bayuni strategi dakwah (manhaj al-da‟wah)

adalah ketentuan-ketentuan dakwah dan rencanan-rencana yang dirumuskan untuk

kegiatan dakwah.48

Menurut Hisyam Alie yang dikutip oleh Rafi’udin untuk mencapai strategi

yang strategis harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Strength (Kekuatan), yakni memperhitungkan kekuatan yang dimiliki yang

biasanya menyangkut manusianya, dananya, beberapa piranti yang

dimilikinya.

b. Weakness (Kelemahan), yakni memperhitungkan kelemahan-kelemahan yang

dimilikinya, yang menyangkut aspek-aspek sebagaimana dimiliki kekuatan.

47

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 32 48

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 351

Page 37: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

28

c. Opportunity (Peluang), yakni seberapa besar peluang yang mungkin tersedia

di luar, hingga peluang yang sangat kecil sekalipun dapat diterobos.

d. Threats (Ancaman), yakni memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman

dari luar.49

Menurut Syarif Usman dalam bukunya Strategi Pembangunan Indonesia dan

Pembangunan Dalam Islam menyatakan ada lima faktor yang perlu diketahui

dalam menyusun strategi, yaitu:

a. Tujuan jangka panjang (tujuan akhir) atau jangka pendek (tujuan smentara)

b. Ilmu medan (mengetahui situasi dan kondisi)

c. Kekuatan-kekuatan

d. Kebijaksanaan pemimpin

e. Pemimpin.50

2. Unsur-unsur Strategi Dakwah Islam

Unsur-unsur strategi merupakan bagian yang ada kaitannya dengan strategi

oleh karenanya unsur ini tidak dapat dipisahkan dari strategi itu sendiri. Adapun

unsur strategi terdiri dari tiga, yaitu:

a. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya ialah pengembangan tujuan,

mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan suatu objektifitas,

menghasilkan strategi alternatif, memilih strategi untuk dilaksanakan.51

49

Rafi'udin dan Maman Abdul Djaelani, Prinsip dan Strategi Dakwah, (CV. Pustaka Stia:

Bandung, 2004), h. 76 50

Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan Dalam Islam(Jakarta:

Firma Jakarta, 1998), Cet. Ke-1, h. 6 51

Freed R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta:Prenhallindo, 2002), h. 5

Page 38: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

29

Adapun teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi

kerangka kerja diantaranya:

1) Tahap Input (masukan)

Dalam tahap ini proses yang dilakukan ialah meringkas informasi sebagai

masukan awal, dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi dakwah

Islam.

2) Tahap Pencocokan

Proses yang dilakukan ialah memfokuskan strategi alternatif yang layak

dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal. Seperti

pencocokan antara da’i, mad’u serta metode yang akan diterapkan dalam

tahap pelaksanaan.

3) Tahap Keputusan

Proses ini dilakukan menggunakan satu macam teknik setelah diperoleh

dari input secara sasaraan dalam mengevaluasi strategi alternatif yang

telah diidentifikasikan dalam tahap kedua.52

b. Implementasi Strategi

Implementasi strategi disebut juga tindakan dalam strategi, kerena

implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan

menjadi sebuah tindakan. Kegiatan yang termasuk dalam implementasi strategi

adalah pengembangan budaya, menciptakan struktur yang efektif, dan

memanfaatkan sistem informasi yang masuk.53

52

Ibid,. h. 198 53

Ibid,. h. 5

Page 39: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

30

Implementasi strategi merupakan proses pelaksanaan strategi, yang mana

dalam pelakasanaannya perlu konsistensi yang tinggi dari masing-masing anggota

yang terlibat didalamnya. Komitmen serta kerjasama dari seluruh unit diperlukan

untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

C. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dalam strategi. Adapun pengertian

evaluasi adalah proses di mana seorang pemimpin membandingkan antara hasil-

hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan. Tahap akhir dalam strategi

adalah mengevaluasi strategi yang telah dirumuskan sebelumnya.

Ada tiga macam cara untuk mengevaluasi strategi antara lain sebagai berikut:

1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal pada sebuah strategi.

Dalam hal ini meninjau faktor-faktor eksternal dengan melihat adanya

perubahan sebuah tindakan yang dilakukan dan melihat perubahan yang akan

menjadi suatu hambatan dalam mencapai tujuan. Faktor internal dengan

meninjau strategi yang tidak efektif atau implementasi yang buruk dapat

berakibat bagi hasil yang akan dicapai.

2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diinginkan dengan

kenyataan).

Dalam hal ini menyelidiki penyimpangan dari rencana dan mengevaluasi

prestasi pencapaian sasaran yang diinginkan. Kriteria untuk mengevaluasi

strategi harus dapat diukur dan dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil

yang lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan dengan apa yang

telah terjadi.

Page 40: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

31

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi yang

diinginkan sudah sesuai dengan apa yang direncanakan.

Dalam mengambil tindakan korektif tidak mesti harus meninggalkan strategi

yang sudah ada. Tindakan korektif diperlukan apabila tindakan atau hasil

yang diharapkan tidak sesuai dengan yang direncanakan, maka disitulah

tindakan korektif diperlukan.54

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Strategi

Setiap orang baik individu maupun kelompok organisasi, baik itu organisasi

sosial (kemasyarakatan) atau bisnis pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai.

Suatu usaha untuk mencapai tujuan dan proses mengarahkan pada pencapaian

tujuan disebut strategi.

Strategi yang digunakan harus efektif dan jelas, karena akan mengarahkan

pada tujuan yang diharapkan. Untuk itu suatu strategi harus memperhatikan

faktor-faktor strategi dakwah, diantaranya:

a. Lingkungan

Lingkungan yang ada disekitar kita tidak akan selalu pada kondisi tetap,

melainkan akan selalu berubah. Perubahan yang terjadi akan berpengaruh

pada kondisi lingkungan ataupun pada proses kehidupan manusia. Seperti

cara berfikir, tingkah laku, kebiasaan, kebutuhan, dan pandangan hidup akan

berubah sesuai pada zaman tersebut.

b. Lingkungan Organisasi

54

Freed R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 104

Page 41: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

32

Lingkungan organisasi yang meliputi segala Sumber Daya Manusia dan

kebijakan organisasi yang terdiri dari pemimpin, para pengikut pemimpin

(anggota), organisasi dan tuntunan pekerjaan.55

c. Kepemimpinan

S.P. Siagian berpendapat, kepemimpinan ialah “Orang tertinggi dalam sebuah

organisasi dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu setiap pemimpin

dapat menilai perkembangan yang ada baik dalam lingkungan eksternal

maupun internal.56

Berdasarkan pengertian strategi dakwah Islam dari beberapa pakar diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa strategi dakwah bukan hanya sekedar dilakukan

dengan cara perencanaan saja akan tetapi harus didukung dengan seorang da’i

yang memiliki ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan azas-azas tersebut

dan unsur-unsur strategi dakwah seperti yang telah dibahas pada bab ini bagian

kedua

D. Ruang Lingkup Majlis Ta’lim

1. Pengertian Majlis Ta’lim

Majlis Ta’lim berasal dari dua kata yakni Majlis dan Ta’lim dalam teks

bahasa Arab berasal dari kata jalasa yang berarti duduk. Sedangkan kata Majlis

merupakan isim masdhar yang mengandung arti “Tempat Duduk”.57

55

Paul Harsey dan Ken Blanchard, Manajemen Prilaku Organisasi, (Jakarta: Erlangga,1982)

, edisi ke 4, h. 149 56

S.P. Siagian, Manajemen Modern, (Jakarta: Masagung, 1994), Cet. II, h. 9 57

Mahmud Yunus, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta: Hilda Karya Agung, Tt),

h. 90

Page 42: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

33

Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia pengertian majlis adalah

“Pertemuan atau Perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang

berkumpul”.58

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan majlis adalah “ suatu tempat

atau wadah yang didalamnya berkumpul sekelompok orang atau manusia untuk

melakukan aktivitas atau perbuatan.

Maka dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa Majlis

Ta’lim adalah suatu tempat atau lembaga dakwah yang memberikan bimbingan,

penyuluhan, dan pembelajaran yang berbentuk non formal, terhadap masyarakat

yang tumbuh dan berkembang dari kalangan masyarakat itu sendiri, yang

bertujuan untuk kemaslahatan umat manusia.

2. Unsur-unsur Majlis Ta’lim

Suatu lembaga pendidikan agama dapat disebut majlis ta’lim apabila

memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

a. Adanya badan yang mengurusi kegiatan secara berkesinambungan.

b. Adanya guru/ustad yang memberikan pelajaran secara rutin dan

berkisanambungan.

c. Adanya peserta atau jamaah yang terus menerus mengikuti pelajaran.

d. Adanya kurikulum yang baik dalam bentuk kitab atau buku pedoman atau

rencana pelajaran yang terarah.

e. Adanya kegiatan pendidikan secara teraturdan berkala.

58

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet, ke-1, h. 2

Page 43: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

34

f. Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan.59

3. Jenis-jenis Majlis Ta’lim

Adapun kriteria majlis ta’lim dapat dibedakan dari segi kelompok sosial dan

dasar pengikat pesertanya. Ditinjau dari dasar kelompok sosial peserta atau

jamaah majlis ta’lim terdiri atas:

a. Majlis ta’lim kaum bapak, yaitu anggotanya khusus bapak-bapak.

b. Majlis ta’lim kaum ibu, anggotanya khusus ibu-ibu.

c. Majlis ta’lim kaum remaja anggotanya para remaja pria ataupun wanita.

d. Majlis ta’lim campuran, anggotanya bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan

anak-anak.

Ditinjau dari dasar pengikat peserta, majlis ta’lim terdiri atas:

a. Majlis ta’lim yang diselenggarakan oleh masjid atau mushalla.

b. Majlis ta’lim yang diselenggarakan oleh Rukun Warga (RW) atau Rukun

Tetangga (RT).

c. Majlis ta’lim yang diselenggarakan oleh kantor atau instansi tertentu.

d. Majlis ta’lim yang diselenggarakan oleh organisasi atau perkumpulan

tertentu dengan peserta yang terdiri dari para anggota dan simpatisan dari

organisasi tersebut.60

4. Tujuan Majlis Ta’lim

Menurut Tuty Alawiyah tujuan Majlis Ta’lim:

59

Koordinasi Dakwah Islam (KODI), Pedoman Majlis Ta‟lim, (Jakarta: KODI DKI, 1981), h.

8 60

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1999), Cet, ke 3, h. 20

Page 44: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

35

a. Tempat belajar, untuk menambah ilmu dan keyakinan agama yang akan

mendorong pengamalan agama.

b. Tempat kontak sosial, untuk bersilaturahim agar dapat menciptkan

persatuan dan kesatuan umat Islam.

c. Mewujudkan minat sosial, untuk meningkatkan kesadaran dan

kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan jamaahnya.61

M. Habib Chirzin berpendapat bahwa tujuan majlis ta’lim yang diadakan

masyarakat atau pesantren adalah:

a. Memberikan petunjuk dan meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan

semua hal-hal yang ghaib.

b. Memberikan semangat dan nilai yang meresapi seluruh kegiatan hidup

manusia dan alam semesta.

c. Memberikan inspirasi, motivasi, dan stimulasi agar seluruh potensi

jamaah dapat dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan

optimal, dengan kegiatan pembinaan pribadi, kerja produktif, untuk

kesejahteraan bersama.

d. Memadukan segala kegiatan atau aktifitas sehingga merupakan kesatuan

yang padat dan selaras.62

61

Tuty Alawiyah, Strategi Dakwah Di Lingkungan Majlis Ta‟lim, h. 5 62

M. Habib Chirzin, Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: LP3ES, 1983), Cet, ke-3, h. 77

Page 45: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

36

BAB III

PROFIL UMUM MAJLIS TA’LIM WALI SONGO

DI KEBAYORAN BARU

A. Sejarah Berdirinya Majlis Ta’lim Wali Songo

Majlis Ta’lim Wali Songo yang ada di kebayoran baru berdiri pada tanggal

22 Maret 1999 dan pertama kali dideklarasikan di Mushalla Raudlatul Mujahidin

yang ber alamat Jl. Ophir Dalam Kelurahan Gunung Kebayoran Baru Jakarta

Selatan.

Majlis Ta’lim Wali Songo ini terbentuk atas prakarsa beberapa orang tokoh

masyarakat Madura yaitu Alm. H. Romli, H. Abdul Hamid Qahir, Ust. H. Hadholi

Efendi, H. Tohir Atrawi, dan Ust. H. Kholili Ridho’i. Berdirinya pengajian ini

merupakan wujud dari harapan dan keinginan mereka untuk mempersatukan

masyarakat Madura yang berada di Ibukota Jakarta pada umumnya dan khususnya

di daerah Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Maksud dan tujuan memberikan pembinaan kepada warga Madura yang

tinggal di Kebayoran Baru dalam rangka Amar ma‟ruf nahi munkar dan menjalin

hubungan silaturahim antar sesama warga Madura dengan masyarakat yang ada di

lingkungan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Sehingga atas dasar itu para perintis

berdirinya Majlis Ta’lim Wali Songo mencoba untuk mengumpulkan warga

Madura sekaligus beserta para tokoh masyarakat Betawi yang ada di lingkungan

tersebut untuk membentuk wadah kegiatan warga Madura sebagai perkumpulan

Page 46: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

37

yang di dalamnya diisi dengan berbagai aktivitas keagamaan yang tentunya sangat

memberi manfaat.

Dengan berjalannya waktu Majlis Ta’lim Wali Songo mengahadapi berbagai

permasalahan dan rintangan yang menyebabkan anggota pengajian berkurang dan

selalu mengalami stagnasi (kemunduran). Namun pada bulan Dzulhijjah

terpikirlah untuk membuat strategi baru terhadap anggota yang ada dan

diadakanlah pengajian rutin pada setiap malam Jum’at yang diadakan di rumah

secara bergantian (door to door) dan pembacaan Sholawat Nariyah pada malam

Sabtu yang diadakan di Mushalla Raudlatul Mujahidin.

Seiring dengan perkembangan dan dinamika waktu, akhirnya Majlis Ta’lim

Wali Songo mencoba meningkatkan kualitasnya dengan merumuskan beberapa

kegiatan-kegiatan keagamaan yang bisa memberi manfaat pada anggota Majlis

Ta’lim Wali Songo. Sehingga keberadaan Majlis Ta’lim Wali Songo ini

mendapatkan respon yang cukup baik oleh masyarakat yang ada di lingkungan

Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Pada saat ini Majlis Ta’lim Wali Songo telah mengalami perkembangan yang

cukup pesat baik dari segi keanggotannya maupun dari kegiatan yang

dilangsungkannya. Perlahan tapi pasti Majlis Ta’lim Wali Songo telah berhasil

menumbuhkan kepercayaan dan membuka mata masyarakat Madura bahwa

Majlis Ta’lim Wali Songo adalah pengajian yang mayoritas anggotanya dari

kalangan warga Madura yang patut dipertahankan dan diberikan dukungan karena

besarnya kontribusi Majlis Ta’lim Wali Songo terhadap perkembangan kehidupan

Page 47: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

38

beragama dan masyarakat sekitar Kebayoran Baru melalui berbagai kegiatan

dakwahnya.

Kesabaran dan keuletan serta keseriusan para pengurus yang ada telah

mampu menarik perhatian warga Madura dan warga yang berada disekitar

lingkungan Kebayoran baru untuk ikut serta berperan aktif dalam segala kegiatan

yang diselenggarakan oleh Majlis Ta’lim Wali Songo dan senantiasa mendapat

dukungan serta bantuan secara moril maupun materil hingga saat ini.63

Terbentuknya Majlis Ta’lim Wali Songo adalah sebagai wadah komunikasi

dan forum silaturrahim masyarakat Madura khususnya dan masyarakat sekitar

pada umumnya dengan maksud untuk memberikan binaan Ilmu pengetahuan

agama yang berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Hadis.

Usaha lain yang di lakukan oleh Majlis Ta’lim Wali Songo untuk menarik

jamaahnya mengikuti kegiatan dakwah di lakukan dengan berbagai kegiatan

keagamaan yaitu dengan memberikan perhatian kepada para anggotanya perihal

permasalahan yang ada pada diri mereka sendiri, menghargai keberadaan mereka,

dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berperan dan bertanggung

jawab sebagai warga muslim yang baik. Mengenai jumlah anggota Majlis Ta’lim

Wali Songo adalah berjumlah 165 orang.

63

Wawancara dengan Kholil Ridho’I, Ketua Majlis Ta’lim Wali Songo, 21 Maret 2012

Page 48: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

39

Berikut data di bawah ini:

Berdasarkan

Tingkat Usia

Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

Berdasarkan

Tingkat Profesi

Usia Jumlah Pendidikan Jumlah Profesi Jumlah

Remaja 50 Orang SD/MI 15 Orang Pedagang 125

Orang

Dewasa 115 Orang SMP/MTS 30 Orang Pembantu 20 Orang

SMA/MA 100

Orang

PNS 10 Orang

PerguruanTinggi 20 Orang Guru (Ust) 10 Orang

Jumlah 165 Orang 165

Orang

165

Orang

Bila dilihat dari data di atas, hal ini berkaitan dengan azas sosiologis, yaitu

azas yang berbicara tentang masalah yang berkaitan dengan situasi dan kondisi

sasaran dakwah. Jadi dalam mengadakan kegiatan dakwahnya harus disesuaikan

dengan situasi dan kondisi agar dakwah tersebut diterima oleh mad’unya.

Perlu diketahui sebelumnya, data yang diperoleh merupakan isi dari hasil

wawancara dengan pengurus Majlis Ta’lim Wali Songo, dan temuan data lainnya

yang dapat menunjang Analisis Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo Di

Kebayoran Baru.

Mengingat Majlis Ta’lim Wali Songo milik masyarakat dan tercipta untuk

masyarakat, dalam fase perkembangannya terlihat melalui kepercayaan

Page 49: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

40

masyarakat terhadap Majlis Ta’lim Wali Songo, sebagai contoh misalnya

dipercayakannya majlis ini membina generasi muda melalui kegiatan pengajian.

Itulah sekilas tentang sejarah singkat berdirinya Majlis Ta’lim Wali Songo di

Kebayoran Baru.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Majlis Ta’lim Wali Songo

Visi dan Misi dalam suatu organisasi mempunyai peran penting dalam

strategi pengembangan sistem kualitas. Visi dan Misi memberikan identitas

organisasi dan pemahaman terhadap arah yang ingin dituju.

Visi dan Misi memberikan identitas organisasi dan pemahaman terhadap arah

yang dituju.

a. Visi

Menjadikan Majlis Ta’lim Wali Songo sebagai wadah perkumpulan warga

Madura dan memberikan pengajaran tentang Agama Islam yang berpedoman pada

al-Qur’an dan al-Hadis dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Misi

Mempererat hubungan silaturahim antar warga Madura, dan warga sekitar

yang berada di lingkungan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Serta mengajarkan

kebaikan dan mencegah kemungkaran.

c. Maksud dan Tujuan

1. Memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang bersumber Al-

Qur’an dan al Hadis.

Page 50: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

41

2. Menjalin hubungan silaturahim antar warga Madura pada khususnya dan

umumnya pada warga sekitar lingkungan Majlis Ta’lim Wali Songo.

3. Meningkatkan kualitas ibadah dan wawasan ke Islaman secara

menyeluruh.

4. Mengajak ummat untuk memahami sejarah Islam dengan berziarah

ketempat para wali Allah yang telah menyebarkan Agam Islam di

Indonesia.64

C. Struktur Organisasi Majlis Ta’lim Wali Songo

Di dalam sebuah organisasi yang profesional, tentu ada kepengurusan yang

akan menjalankan roda organisasi kedepan. Majlis Ta’lim Wali Songo DKI

Jakarta periode 2010-2015.

Struktur kepengurusan yang memiliki tugas dan fungsi dengan tujuan

mempermudah dalam menjalankan kegiatan yang sudah menjadi visi dan misi

Majlis Ta’lim Wali Songo DKI Jakarta periode 2010-2015.65

Di bawah ini penulis lampirkan susunan kepengurusan Majlis Ta’lim Wali

Songo periode 2010-2015.

64

Wawancara pribadi dengan Kholil Ridho’i 65

Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, 2004), Cet.

ke-1, h. 52

Page 51: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

42

66

66

Arsip Majlis Ta’lim Wali Songo

Bendahara

H. Munir

Wakil Ketua

H. M. Ridwan

Dewan Penasehat

H.Tohir Yatim

H. Abdullah

H. Tohir Atrawi

Bid. Perlengkapan

Abdul Qiram

Bid. Informasi

Abu Siri

Ketua Umum

H. Kholili Ridho’i

Sekretaris

H. Husein

Page 52: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

43

1. Pembagian Tugas Pengurus

Adapun pembagian tugas sesuai dengan hasil rapat antar pengurus Majlis

Ta’lim Wali Songo, bahwa setiap pengurus mempunyai tugas dan tanggung

jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

1. Dewan Penasehat :

a) Memberikan masukan, pengarahan dan binaan terhadap pengurus

dan anggota Majlis Ta’lim Wali Songo.

2. Dewan Pengurus :

1) Ketua

a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilaksanakan Majlis

Ta’lim Wali Songo.

b. Mengkoordinasikan job description kepada masing-masing para

penanggung jawab kegiatan.

c. Memberikan binaan rohani terhadap anggota jama’ahnya.

2) Wakil

a. Menggantikan ketua, apabila ketua berhalangan hadir.

b. Membantu ketua dalam menjalankan program kegiatan Majlis

Ta’lim Wali Songo.

c. Bertanggung jawab kepada ketua.

3) Sekretaris

a. Mencatat surat-surat atau hal yang penting yang berhubungan

dengan Majlis Ta’lim Wali Songo.

b. Menyimpan data-data tentang Majlis Ta’lim Wali Songo.

Page 53: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

44

c. Bertanggung jawab kepada ketua.

4) Bendahara

a. Bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran dana

Majlis Ta’lim Wali Songo.

b. Membuat laporan keuangan ketika program kegiatan selesai.

c. Bertanggung jawab kepada ketua dan anggota tentang hala

keuangan Majlis Ta’lim Wali Songo.

5) Humas ( hubungan masyarakat)

a. Mengunjungi rumah anggota Majlis Ta’lim Wali Songo, dalam

rangka menjalin hubungan silaturahim.

b. Mencari informasi Majlis Ta’lim Wali Songo, terhadap anggota.

c. Menerima kritik dan saran dari anggota Majlis Ta’lim Wali

Songo.

d. Menyampaikan informasi yang di dapat dari anggota kepada

ketua.

6) Bidang Perlengkapan

a. Bertanggung jawab menyimpan barang-barang elektronik,

seperti Toak dan Microfon.

b. Bertanggung jawab merawat alat-alat elektronik tersebut.

c. Melaporkan kepada ketua apabila barang tersebut ada yang

rusak.

D. Program Kegiatan

Menurut Agustinus Sri Wahyudi dalam bukunya Manajemen Strategik:

Pengantar Proses Berfikir Strategik definisi Evaluasi Strategi adalah proses

Page 54: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

45

mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan rencana-rencana yang telah

diterapkan berikut kinerjanya serta membandingkan rencana tersebut dengan

standar yang telah ditentukan.67

Mengacu dari hal diatas Majlis Ta’lim Wali Songo dalam merealisasikan

tujuan yang diinginkan, membuat program yang dapat menunjang terwujudnya

tujuan tersebut. Berikut program-program kegiatan yang ada di dalam Majlis

Ta’lim Wali Songo:

1. Acara Mingguan

1) Kegiatan rutin yang dilaksanakan pada malam jum’at berisi tentang:

a. Ceramah Agama

Ceramah Agama merupakan cara yang dipakai oleh Ketua Majlis

Ta’lim Wali Songo untuk dapat menambah pengetahuan anggota dalam

membentuk, menjaga dan membina Iman dan Islam mereka.

Kegiatan pembekalan ini dilakukan setiap satu bulan sekali, tepatnya

pada malam jum’at di pekan kedua setiap bulannya.

b. Membaca Yasin, Membaca tahlil, dan Membaca Sholawat kepada

Nabi (Syarafal Anam).

Kegiatan ini dilakukan untuk mengajarkan kepada anggota jamaah

Majlis Ta’lim Wali Songo untuk selalu mengingat kepada Allah dan

mendoakan kepada orang tua, saudara-saudara mereka yang sudah

meninggal dunia. Membaca sholawat kepada nabi, dilakukan sebagai

67

Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik,

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), h. 11

Page 55: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

46

bukti bahwa anggota Majlis Ta’lim Wali Songo cinta kepada Nabi

Muhammad SAW, dan mengharapkan syafaatnya.

c. Membaca Sholawat Nariyah sebanyak 4.888 secara berjamaah yang

dilaksanakan pada malam sabtu.

d. Program pendidikan TKA dan TPA: Program ini bertujuan untuk

memberikan pengajaran dan pembinaan ilmu pengetahuan agama

Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadis kepada anak-

anak usia dini, sekaligus melatih anak-anak agar dapat melestarikan

ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

2. Acara Tahunan ( Hari-hari besar dalam Islam)

Dalam acara tahunan ini terdiri dari lima macam bagian, yang meliputi:

1. Memperingati tahun baru Islam (Hijriyah).

2. Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

3. Memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

4. Mengadakan tadarus al-Qur’an selama bulan puasa, Ta‟jil(membagi-

bagikan makanan untuk berbuka puasa di Mushalla Raudlatul

Mujahidin), dan Kegiatan buka bersama antar pengurus Majlis Ta’lim

Wali Songo dengan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan

Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

5. Peringatan Nuzulul Qur’an.

Page 56: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

47

3. Kegiatan Sosial ( Santunan terhadap Fakir Miskin, Pati Jompo, dan

Yatim Piatu )

Hal ini dilakukan ketika pertengahan bulan Sya’ban tiba dengan maksud

untuk membantu orang-orang yang kurang mampu yang ada di lingkungan

Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

4. Punya Mobil Ambulans

Program ini dimaksudkan untuk kemaslahatan mayarakat yang ada di di

lingkungan Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada umumnya dan khususnya

buat anggota Majlis Ta’lim Wali Songo, apabila membutuhkan jasa angkutan

untuk beobat kerumah sakit dan sekaligus buat sarana angkutan jenazah bagi

yang membutuhkannya.

5. Tour Ziarah Wali Songo dan para wali Allah yang ada di pulau Madura.

Inilah yang menjadi keunggulan kegiatan yang di adakan Majlis Ta’lim

Wali Songo. karena kegiatan ini dapat memberikan pencerahan dan

memberikan kesegaran kepada para anggotanya baik dalam jiwa dan raga

mereka setelah bergelut dengan kehidupannya dalam aktifitas keseharian

mereka. Kegiatan ini di lakukan selama 1 minggu.

Selain itu, para anggota Majlis Ta’lim Wali Songo yang ikut moyoritas

laki-laki. Sesuai dengan namanya, Tour Ziarah Wali Songo ini bukan hanya

sebagai ajang rekreasi atau berkunjung ketempat maqam para wali Allah,

akan tetapi sebagai pembinaan rohani dari para anggota peserta yang

mengikuti kegiatan ini.Oleh karena itu Shalat malam, menghatamkan al-

Qur’an di makam para wali songo dan dzikir adalah menjadi agenda yang

Page 57: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

48

selalu ada dalam kegiatan ini dengan melibatkan para anggota ziarah tour

wali songo.

Waktu pelaksanaan Tour Ziarah Wali Songo dilakukan setiap 2 tahun

sekali secara rutin. Karena waktu pelaksanaan tersebut dilaksanakan setelah

kegiatan yang diprogramkan selesai sesuai gilirannya.

Adapun rangkaian acara selama dalam perjalanan menuju maqam para

wali Allah dan ketika sudah sampai pada tempat tujuan:

a. Hari pertama, jamaah Tourziarah para wali Allah berkumpul di mushalla

Raudlatul Mujahidin, guna berdo’a bersama sekaligus tasyakuran.

b. Sebelum bus berangkat ketempat tujuan, ketua Majlis Ta’lim

memberikan pengarahan kepada anggota jamaahnya tentang tata tertib di

perjalanan maupun setelah sampai pada tempat tujuan.

c. Ketika sudah tiba di salah satu maqam Wali Songo Para ustad dan

anggota jama’ahnya bersama-sama menghatamkan al-Qur’an secara

berjamaah. Hal ini di lakukan bukan hanya di salah satu maqam Wali

Songo Saja melainkan disetiap maqam Wali Songo lainnya.

d. Setelah ziarah wali Songo selesai di kunjungi, pengurus dan anggota

yang ikut melanjutkan perjalanan ke pulau Madura guna ziarah ke

maqam para wali Allah yang ada di di Madura.

e. Setelah tour ziarah ke wali Allah sudah selasai, anggota yang ikut boleh

pulang ke kampung halamannya masing-masing dengan limit waktu 2

hari.68

68

Wawancara dengan Husein, Sekretaris Majlis Ta’lim Wali Songo, 5 April 2012

Page 58: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

49

BAB IV

ANALISIS STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO

A. Asas Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo

1. Asas Filosofis

Majlis ta’lim wali songo adalah lembaga dakwah yang bergerak dibidang

dakwah dan berada ditengah-tengah masyarakat lingkungan Kebayoran Baru

Jakarta Selatan. Adapun cara yang di pakai dalam menerapkan asas filosofis

Majlis Ta’lim Wali Songo menginformasikan kepada anggota mengenai tujun

dari lembagai ini. Seperti: Memberikan pemahaman tentang ajaran Islam

secara sempurna yang bersumber al-Qur’an dan al-Hadis Sepeti kitab

Safinatun najah, ta’limul muta’alim dan ilmu tauhid, Menjalin hubungan

silaturahim antar warga Madura dengan warga masyarakat di Kebayoran

Baru Jakarta Selatan, Meningkatkan kualitas ibadah dan wawasan ke Islaman

secara menyeluruh, dan Mengajak anggota untuk memahami sejarah Islam

dengan berziarah ketempat para wali Allah yang telah menyebarkan agama

Islam di pulau Jawa dan Madura.69

Maka dapat dipahami bahwa pada asas Filosofis yang diterapkan oleh

Majlis Ta’lim Wali Songo adalah dalam proses awal pelaksanaan yaitu

memperkenalkan tujuan-tujuan terlebih dahulu kepada anggotanya agar dapat

menjadi acuan bagi anggota.

Asas filosofis adalah asas yang membicarakan masalah yang erat

hubungan nya dengan tujuan yang hendak dicapai, oleh karenanya penulis

69

Wawancara Pribadi dengan Kholil Ridho’i

Page 59: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

50

dapat menganalisis dari hasil data diatas bahwa asas filosofis yang diterapkan

oleh majlis ta’lim wali songo bertujuan untuk

1. Mencerdaskan anggotanya dalam bentuk pengajaran yang bersumber pada

kita-kitab seperti kitab Safinatun Najaah, Ta’limul Muta’alim, dan

Aqidatul Awam.

2. Pentingnya menjalin hubungan yang harmonis sesama anggota keluarga,

anggota pada organisasi, dan masyarakat lingkungan sekitar kita.

3. Mengenang jasa-jasa tokoh ulama yang telah berjuang di jalan Allah

dengan cara mendoa’akan dan ber ziarah kemaqam tersebut. Khususnya

yang ada di pulau Jawa dan Madura.

2. Asas Sosiologis

Pada asas sosiologis saya selaku ketua Majlis ta’lim wali songo, lebih

suka melakukan interaksi atau pendekatan secara langsung kepada anggota.

Seperti contoh menyempatkan waktu berkunjung atau bersilaturahim kepada

tetangga terdekat setelah itu dilanjutkan berkunjung kepada anggota-anggota

yang ikut pengajian pada majlis ta’lim wali songo.70

Maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pelaksanaan asas sosiologis

cara yang sering dipakai oleh pimpinannya ialah terjun langsung kelapangan

dengan mengunjungi rumah-rumah warga yang dekat dengan tempat

tinggalnya setelahnya bersilaturahim kerumah anggota dari jamaahnya.

Maka dapat dianalisis bahwa cara yang dipakai oleh pimpinan majlis

ta’lim wali songo adalah sangat rendah hati dan baik. Mengapa demikian

karena sangat jarang sekali seorang kiyai, ustad ataupun pemimpin mau

70

Wawancara Pribadi dengan Kholil Ridho’i

Page 60: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

51

bertamu kerumah tetangganya maka dengan cara ini pula akan mempermudah

seorang pemimpin untuk tahu kondisi, sikap dari orang-orang yang pernah

dikunjunginya.

3. Asas Keahlian dan Kemampuan Da’i’

Pengetahuan keahlian ini lebih spesifik sifatnya. Lebih baik manakala

para da’i banyak menguasai beberapa keahlian yang bermanfaat dalam

dakwah. Misalnya, keahlian dalam strategi perang, dan strategi dalam

mengatasi mad’unya. Selama ini kesan pemikiran dan wawasan orang

Madura kurang sempurna dalam memahami ajaran Islam. Seperti pemahaman

tentang ilmu, aqidah, fiqih dan ilmu yang lainnya. Oleh karena nya saya

selaku ketua dari pimpinan Majlis Ta’lim Wali Songo harus bisa merubah

pola berfikir orang Madura.

Untuk itu sebagai penunjang dari keberhasilan dakwah yang saya

terapkan di majlis ta’lim wali songo saya memilih seorang da’i yang mampu

dan berkualitas dalam hal ilmu agama.71

Maka dapat disimpulkan dari hasil diatas bahwa Ust. H. Holili Ridho’i

S.Ag tidak mau salah dalam memilih seorang pengajar, karena seorang

pengajar harus mampu mengajarkan dan memberikan contoh yang baik pada

jamaahnya.

Maka dapat dianalisis bahwa sikap hati-hati dalam memilih dan

memutuskan sangat diperlukan bagi seorang pemimpin. Lebih-lebih berhati-

71

Wawancara Pribadi dengan Kholil Ridho’i

Page 61: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

52

hati memilih seorang guru, karena guru adalah orang yang mempunyai ilmu

dan orang yang akan ditiru.

4. Asas Psikologi Dakwah

Secara sederhana psikologi disebut sebagai ilmu yang mempelajari

tingkah laku manusia yang merupakan gejala dari jiwanya. Dakwah adalah

mengajak manusia ke jalan Allah agar mereka berbahagia di dunia dan

akhirat. Jadi psikologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku

manusia yang merupakan gejala dari jiwanya untuk di ajak kejalan Allah agar

berbahagia di dunia dan akhirat.

Dalam hal ini manusia adalah makhluk yang bebeda-beda baik dalam

sifat, dan sikap. Dalam mengatasi hal tersebut Ustad Holili Ridho’i memilih

dan menerapkan konsep asas psikologi dakwah yang terdiri dari komponen-

komponen sebagai berikut: Pendakwah harus memiliki niat yang ikhlas,

ilmu yang sahih dan akhlak serta adab Islami yang baik. Selain itu, dia

harus berupaya mengamalkan apa yang dia dakwahkan. Sesuai dengan firman

Allah taa’la: yang artinya “Apakah mereka memerintahkan manusia kepada

kepada kebaikan tetapi mereka melupakan diri mereka sendiri…” (Al-

Baqarah: 44), Orang yang didakwahi (mad’u), penting untuk kita ingat

setiap manusia pasti punya marah dan emosi. Orang yang lebih berstatus,

baik dari segi ilmu, pangkat atau usia pasti akan marah jika orang yang lebih

kurang status daripada mereka, menegur mereka. Demikian juga jika emosi

seseorang itu tidak stabil, maka menegur mereka pada saat itu sukar untuk

mendapatkan hasil yang baik, malah silap hari bulan kita pula yang dimarahi.

Sebab itu untuk berdakwah harus ada strategi yang baik, tidak boleh main

Page 62: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

53

terjun begitu sahaja,dan memberi mad’u kebebasan untuk menerima

teguran kita atau tidak.Artinya Ucapan da’i kepada mad’u bebas nak setuju

atau tidak, sebab saya pun tidak dapat lari daripada kesilapan, sama-sama kita

be rdoa agar Allah memberi hidayah kepada kita berdua” adalah satu ucapan

yang penting dalam setiap nasihat.

Maka dapat disimpulkan bahwa dalam asas psikologi dakwah majlis

ta’lim wali songo lebih menekankan terhadap da’i nya artinya seorang

guru/ustad harus mempunyai nilai yang tulus dan ridho karena Allah, dalam

memberikan pesan dakwah, seorang da’i harus bisa menyesuaikan kondisi

mad’unya, dan jangan pernah memaksakan kehendak kita untuk selalu diikuti

dan dapat diterima karena sesungguhnya kita semua tidak ada yang sempurna.

Maka dapat dianalisis dari data diatas bahwa tiga komponen tersebut

sudah cukup akan tetapi ada hal yang harus juga di perhatikan seperti dalam

mengatasi atau menyesuaikan psikologi mad’u kita harus menyesuaikan

dengan kondisi dan lingkungannya.

5. Asas Efektifitas dan Efisiensi Dakwah

Dalam setiap mengadakan kegiatan dakwahnya, Majlis Ta’lim Wali

Songo selalu mempertimbangkan antara keadaan, mulai dari keadaan da’i

atau mad’unya serta waktu yang tersedia, agar kegiatan dakwah yang

dilakukan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diinginkan

pengurus dan anggota jamaah.

Hal ini sesuai dengan asas efektifitas dan efisiensi, yaitu asas yang dalam

aktifitas dakwahnya harus dapat menyeimbangkan antara kondisi mad‟u, dan

Page 63: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

54

waktu yang di laksanakan.Dalam hal ini, dapat dilihat pada kegiatan

mingguan yang diadakan Majlis Ta’lim Wali Songo. Kegiatan pengajian

mingguan ini diadakan, karena untuk memaksimalkan kondisi mad‟unya

yang sehari-harinya sibuk dengan pekerjaan oleh karena itu waktu

pelaksanaannya dilaksanakan ba’da Isya’ yang bersifat positif. Seperti belajar

ilmu tauhid, fiqh, dzikir, tahlil, membaca surah Yasin, membaca sholawat

kepada nabi.72

Maka dapat disimpulkan setiap pelaksanaan kegiatan majlis ta’lim wali

songo disesuaikan dengan kondisi mad’unya yang profesi manjadi pedagang

kaki lima oleh karenanya waktu pelaksanaan tersebut di laksanakan 1 minggu

dua kali dengan ketentuan hari malam jum’at dan malam sabtu.

B. Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo

1. Perumusan Strategi Dakwah

Dalam konteks dakwah, strategi juga sangat dibutuhkan terutama bagi

organisasi dakwah semacam Majlis Ta’lim Wali Songo yang merupakan

bagian dari organisasi kemasyarakatan. Adapun tahap pembuatan atau

perumusan sebuah strategi adalah tahap yang paling menentukan

keberhasilan dalam proses pelaksanaan sebuah strategi. Inti pokok dari

tahap ini adalah menghubungkan organisasi dengan lingkungannya dan

menciptakan strategi-strategi yang cocok untuk mencapai misi organisasi.

Strategi dakwah yang dilakukan Majlis Ta’lim Wali Songo adalah

merancang, membuat konsep dan menyeleksi strategi yang pantas untuk

72

Wawancara Pribadi dengan Holili Ridho’i

Page 64: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

55

di gunakan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dakwah. Dalam tahap

merumuskan strategi untuk mengajak anggota jamaahnya pengurus majlis

ta’lim Wali Songo mengadakan musyawarah antar pengurus dalam

menyusun program kegiatan.

Adapun cara yang dilakukan Majlis Ta’lim Wali Songo dalam

menjalankan program yang telah direncanakan disesuaikan dengan

melihat hubungan organisasi dan lingkungannya dengan menggunakan

analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah menganalisa tentang kekuatan-kekuatan yang

dimiliki organisasi yang dapat diandalkan, kelemahan-kelemahan yang

perlu diantisipasi dan peluang yang bisa menguntungkan lembaga serta

ancaman-ancaman yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga.

Berikut analisis SWOT yang telah penulis himpun dari hasil

wawancara dengan pengurus Majlis Ta’lim Wali Songo.

Secara praktis kekuatan Majlis Ta’lim Wali Songo didukung oleh

beberapa faktor diantaranya: Memiliki pemimpin yang kharismatik, Letak

geografis Majlis Ta’lim Wali Songo yang berada di lingkungan yang

mayoritas bergama Islam dan rumah anggota dari majlis ta’lim tersebut

berdekatan, Setiap kegiatan malam Jum’at, anggota diwajibkan membayar

uang arisan sebesar 22.000,00, dan Loyalitas dan komitmen pengurus dan

anggota untuk menjaga, membangun dan melestarikan organisasi tersebut.

kelemahan-kelemahan majlis ta’lim wali songo didalam melakukan

berbagai kegiatan dakwahnya, meliputi : Kurangnya ketegasan dari

pengurus dalam mengambil sebuah tindakan,Apabila hujan turun anggota

Page 65: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

56

Majlis Ta’lim yang hadir berkurang (sedikit), Anggota jamaahnya

mayoritas pedagang,

Peluang atau situasi yang menguntungkan dalam ruang lingkup

organisasi dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk menarik

kesempatan terbuka bagi keberlanjutan atau kemajuan organisasi. Diantara

peluang itu adalahMemiliki Sumber Daya Manusia, Memiliki donatur

tetap, Memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan, tokoh masyarakat

Betawi.

Ada beberapa ancaman yang dapat mengurangi keberhasilan kegiatan-

kegiatan Majlis Ta’lim Wali Songo, diantaranya: anggotanya terkadang

masih ada yang kurang aktif, Ada anggota yang kurang komitmen, sering

terjadi penguluran waktu pada saat pelaksanaan.73

Maka dapat dianalisis dari hasil analisis swot pada majlis ta’lim wali

songo adalah sebagai berikut:

1) Strenght (Kekuatan)

Secara praktis kekuatan tersebut didukung oleh beberapa faktor:

a. Memiliki pemimpin yang kharismatik.

b. Letak geografis Majlis Ta’lim Wali Songo yang berada di lingkungan

yang mayoritas bergama Islam dan rumah anggota dari majlis ta’lim

tersebut berdekatan, jadi untuk mengembangkan ajaran Islam kepada

anggota yang dilakasanakan dari rumah kerumah secara bergantian

akan lebih mudah dan menyenangkan.

73

Wawancara pribadi dengan Holili Ridhho’i

Page 66: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

57

c. Setiap kegiatan malam Jum’at, anggota diwajibkan membayar uang

arisan sebesar 22.000,00. Dengan rincian 20.000 buat konsumsi dan

2.000 untuk dana kas.

d. Komunikasi dan kekeluargaan yang baik sesama warga Madura, dan

begitu juga dengan warga masyarakat yang ada di sekitarnya,

sehingga banyak kemudahan yang diperoleh dalam menjankan

kegiatan dakwah.

e. Loyalitas dan komitmen pengurus dan anggota untuk menjaga,

membangun dan melestarikan organisasi tersebut. Dengan cara

mengajak anak-anaknya ikut andil dalam setiap kegiatan yang

diadakan Majlis Ta’lim Wali Songo.

2) Weakness (kelemahan)

Majlis Ta’lim Wali Songo juga memiliki kelemahan-kelemahan didalam

melakukan berbagai kegiatan dakwahnya, diantaranya:

a. Kurangnya ketegasan dari pengurus dalam mengambil sebuah

tindakan, sehingga anggota menjadi enteng dalam melaksanakan

program kegiatan yang ada di Majlis Ta’lim Wali Songo.

b. Apabila hujan turun anggota Majlis Ta’lim yang hadir berkurang

(sedikit). karena tempat tinggal anggota majlis ta’lim wali songo

rawan banjir.

c. Anggota jamaahnya mayoritas pedagang, jadi bagi anggota yang

kurang perduli terhadap kegiatan dakwah Wali Songo. Ia tidak hadir

dengan alasan cape.

3) Oportunity (peluang)

Page 67: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

58

Peluang atau situasi yang menguntungkan dalam ruang lingkup

organisasi dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk menarik

kesempatan terbuka bagi keberlanjutan atau kemajuan organisasi.

Majlis Ta’lim Wali Songo merupakan organisasi besar yang bergerak

dibidang dakwah, tentu banyak peluang yang menjadikan Majlis Ta’lim

Wali Songo dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Diantara peluang

itu adalah

a. Memiliki Sumber Daya Manusia yang mampu dalam hal ekonomi.

b. Memiliki donatur tetap dalam membantu kegiatan dakwahnya.

c. Memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan, tokoh masyarakat

Betawi dan anggota jamaahnya.

4) Threats (ancaman)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan organisasi yang dapat mengganggu keberadaan dan

keberlanjutan organisasi.

Majlis Ta’lim Wali Songo yang berdiri pada tahun 1999 tentunya

sudah banyak pengalaman yang diperoleh, namun demikian seiring terus

berkembangnya zaman Majlis Ta’lim Wali Songo menghadapi persoalan

faktor internal maupun faktor eksternal yang menjadi dasar asumsi

pembuatan strategi.

Ada beberapa ancaman yang dapat mengurangi keberhasilan kegiatan-

kegiatan Majlis Ta’lim Wali Songo, diantaranya:

a. Semangat anggota yang masih kurang

Page 68: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

59

Sehingga ketika dirinya sudah merasa lelah karena kesibukan yang

dialami, maka anggota yang kurang semangat menjadi tidak hadir

dalam kegiatan yang diadakan Majlis Ta’lim Wali Songo.

b. Ada anggota yang kurang komitmen

Dalam setiap kegiatan dilaksanakan, anggota diwajibkan membayar

uang arisan 22.000,00. Namun masih ada saja dari salah satu anggota

yang tidak membayarnya.

c. Ada kalanya faktor waktu

Hal ini sering terjadi disaat pelaksanaan kegiatan, waktu yang

seharusnya kegiatan harus dimulai ternyata masih ditunda-

tunda.Majlis Ta’lim Wali Songo merumuskan strategi dengan

pemikiran-pemikiran dan langkah-langkah dalam menentukan strategi

dakwah yang akan diterapkan dalam kegiatan dakwah.

2. Implementasi Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo

Implementasi strategi merupakan proses pelaksanaan strategi, yang

dalam pelaksanaannya perlu ada konsistensi dari masing-masing anggota

yang terlibat di dalamnya. Komitmen serta kerja sama pengurus dan anggota

sangat diperlukan untuk mencapai pada tujuan yang telah dirumuskan

sebelumnya.

Pada tahap penerapan pengimplementasian strategi yang dilakukan

Majlis Ta’lim Wali Songo bertumpu pada program kegiatan dakwah yang

sudah disusun dalam bentuk program-program dakwah. Baik itu dalam

Page 69: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

60

bentuk kegiatan yang sudah ditetapkan oleh Majlis Ta’lim Wali Songo

maupun kegiatan dakwah yang sifatnya komunitas kecil.

Oleh karena itu hal yang paling ditekankan dalam kegiatan dakwah

Majlis Ta’lim Wali Songo adalah mengajarkan ilmu Aqidah, Ilmu Fiqih dan

mengajak kepada anggotanya untuk selalu membina dan menjaga hubungan

yang harmonis sesama anggota, dan masyarakat luas pada umumnya serta

berziarah ke maqam para wali Allah yang ada di pulau Jawa pada umumnya.

Adapun dalam pembagian waktu pelaksanaan program kegiatan yang

sudah disepakati bersama antara pengurus dan anggota, maka penulis

lampirkan program tersebut sebagai berikut: Acara Mingguan Yang

dilaksanakan pada malam jum’at berisi tentang: Ceramah Agama, Membaca

Yasin, Membaca tahlil, dan Membaca Sholawat kepada Nabi (Syarafal

Anam), Membaca Sholawat Nariyah sebanyak 4.888 secara berjamaah, dan

Program pendidikan TKA dan TPA, Acara Tahunan ( Hari-hari besar dalam

Islam)yang meliputi:Memperingati tahun baru Islam (Hijriyah),

Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Memperingati Isra’ Mi’raj

Nabi Muhammad SAW, Mengadakan tadarus al-Qur’an selama bulan puasa,

Ta‟jil (membagi-bagikan makanan untuk berbuka puasa di Mushalla

Raudlatul Mujahidin), dan Kegiatan buka bersama antar pengurus Majlis

Ta’lim Wali Songo dengan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan

Kebayoran Baru Jakarta Selatan dan Peringatan Nuzulul Qur’an, Program

jangka panjang Kegiatan Sosial ( Santunan terhadap Fakir Miskin, Pati

Page 70: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

61

Jompo, dan Yatim Piatu ), Punya Mobil Ambulans dan Tour Ziarah Wali

Songo dan para wali Allah yang ada di pulau Jawadan Madura.74

Maka dapat dianalisis dari hasil data diatas sebagai berikut:

1. Acara Mingguan

1) Yang dilaksanakan pada malam jum’at berisi tentang:

a. Ceramah Agama

Kegiatan pembekalan ilmu pengetahuan agama ini dilakukanpada

malam jum’at di pekan kedua setiap bulannya dengan tujuanuntuk

dapat menambah wawasan ke ilmuan anggotanya. Hal ini

dilaksanakan pada setiap satu bulan sekali, dengan alasan jamaah

agar anggotanya tidak jenuh dalam menuntut ilmu.

b. Membaca Yasin, Membaca tahlil, dan Membaca Sholawat

kepada Nabi (Syarafal Anam).

Kegiatan ini dilakukan untuk mengajarkan kepada anggota

jamaah Majlis Ta’lim Wali Songo untuk selalu mengingat kepada

Allah dan mendoakan kepada orang tua, saudara-saudara mereka

yang sudah meninggal dunia. Membaca sholawat kepada nabi,

dilakukan sebagai bukti bahwa anggota Majlis Ta’lim Wali

Songo cinta kepada Nabi Muhammad SAW, dan mengharapkan

syafaatnya.

c. Membaca Sholawat Nariyah sebanyak 4.888 secara berjamaah

yang dilaksanakan pada malam sabtu.

74

Wawancara pribdi dengan Husein (Sekretaris Majlis Ta’lim Wali Songo)

Page 71: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

62

d. Program pendidikan TKA dan TPA: Program ini bertujuan untuk

memberikan pengajaran dan pembinaan ilmu pengetahuan agama

Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadis kepada anak-

anak usia dini, sekaligus melatih anak-anak agar dapat

melestarikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

2. Acara Tahunan ( Hari-hari besar dalam Islam)

Dalam acara tahunan ini terdiri dari lima macam bagian, yang meliputi:

1) Memperingati tahun baru Islam (Hijriyah).

2) Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

3) Memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

4) Mengadakan tadarus al-Qur’an selama bulan puasa, Ta‟jil

(membagi-bagikan makanan untuk berbuka puasa di Mushalla

Raudlatul Mujahidin), dan Kegiatan buka bersama antar pengurus

Majlis Ta’lim Wali Songo dengan masyarakat yang ada di sekitar

lingkungan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

5) Peringatan Nuzulul Qur’an.

3. Kegiatan Sosial ( Santunan terhadap Fakir Miskin, Pati Jompo, dan

Yatim Piatu )

Hal ini dilakukan ketika pertengahan bulan Sya’ban tiba dengan maksud

untuk membantu orang-orang yang kurang mampu yang ada di

lingkungan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Page 72: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

63

4. Punya Mobil Ambulans

Program ini dimaksudkan untuk kemaslahatan mayarakat yang ada di di

lingkungan Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada umumnya dan

khususnya buat anggota Majlis Ta’lim Wali Songo, apabila

membutuhkan jasa angkutan untuk beobat kerumah sakit dan sekaligus

buat sarana angkutan jenazah bagi yang membutuhkannya.

5. Tour Ziarah Wali Songo dan para wali Allah yang ada di pulau Jawa dan

Madura.

3. Evaluasi Strategi Dakwah

Setiap organisasi tentu menginginkan hasil yang baik, sempurna dan sesuai

dengan apa yang diinginkan oleh sebuah organisasi. Dalam organisasi tidak akan

lepas dari sebuah strategi, oleh karena itu dalam strategi antara perumusannya

dengan pelaksanaannya harus berkesinambungan. Strategi yang tidak baik jika

dalam penerapannya tidak sesuai dengan strategi yang telah dirumuskan. Maka

hasil yang dicapai tidak akan terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

sebuah organisasi.

Untuk menjaga keseimbangan diantara keduanya maka diperlukan evaluasi.

Karena manfaat adanya evaluasi dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang

ada, selain itu juga memberikan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan.

Evaluasi yang dilakukan Pengurus Majlis Ta’lim Wali Songo dengan cara rapat

antar pengurus setelah itu di musyawarahkan pada anggota.

Dalam hal ini Majlis Ta’lim Wali Songo mengadakan sebuah evaluasi tentang

strategi dakwah diantaranya:

Page 73: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

64

a. Sumber Daya Manusia (SDM)

Meninjau sumber daya manusia adalah yang menjadi asumsi dasar pada

pembuatan strategi dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo. Adapun kondisi,

waktu dan lingkungan adalah sebuah masalah yang harus dipecahkan dan

diselasaikan. Maka tindakan akan menjadi suatu harapan dalam pencapaian

tujuan.

Dari berbagai langkah strategi yang telah dilakukan oleh Majlis Ta’lim

Wali Songo, maka dapat dilihat apakah strategi tersebut sudah tepat sasaran

dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Diantaranya evaluasi tentang

program kegiatan Mingguan, Kegiatan Sosial, dan kegiatan tahunan Majlis

Ta’lim Wali Songo yang meliputi materi dakwah yang akan disampaikan,

waktu pelaksanaan kegiatan dakwah, dan jadwal kegiatan dakwah Majlis

Ta’lim Wali Songo yang telah diagendakan secara teratur.

b. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Tugas yang paling penting utnuk pengurus Majlis Ta’lim Wali Songo

adalah bagaimana mengatur pelaksanaan tersebut, apa yang harus di kerjakan

setelah dakwah itu berjalan. Disinilah pentingnya untuk mengadakan

evaluasi, sampai mana hasil strategi dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo yang

telah dicapai.

Evaluasi ini sangat penting untuk menyesuaikan dengan perubahan

anggota Majlis Ta’lim Wali Songo dalam kurun waktu tertentu dan harus ada

peningkatan dalam menjalankan agama Islam. Sebelum hal itu dilakukan,

terlebih dahulu harus ditetapkan target hasil dan setiap paket dakwah yang

Page 74: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

65

dijalankan sehingga memudahkan untuk membuat grafik perkembangan

dakwah.

c. Memperbaiki Mekanisme Kerja

Dalam mengambil suatu kebijakan untuk mengubah strategi, tidak perlu

strategi yang sudah ada ditinggalkan atau strategi yang baru harus

dirumuskan. Dalam hal ini Majlis Ta’lim Wali Songo melihat sesuatu yang

menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan

strategi dakwah yang sudah ada, kemudian diukur apakah strategi yang sudah

ada tersebut dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan oleh Majlis

Ta’lim Wali Songo.75

75

Wawancara Pribadi dengan Kholil Ridho’i

Page 75: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang Strategi

Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo Di Kebayoran Baru Dalam

Merealisasikan Ukhuwah Islamiyah, penulis dapat menyimpulkan dari akhir

penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengenai Asas Dakwah yang dilakukan Majlis Ta’lim meliputi :

a. Asas Filosofis yang dilakukan majlis ta’lim wali songo yaitu dalam

proses awal pelaksanaan merumuskan tujuan dari organisasi tersebut.

b. Asas Sosiologis yang dilakukan pengurus majlis ta’lim wali songo

dengan cara bersosialisasi dengan warga yang ada dilingkungan

Kebayoran Baru.

c. Asas Keahlian Da’i yang dilakukan pada majlis ta’lim wali songo

adalah dengan cara memilih seorang da’i yang mempunyai

kemampuan yang berkualitas dalam bidang ilmu agam Islam.

d. Asas Psikologi Dakwah yang dilakukan majlis ta’lim wali songo

adalah da’i yang mengajar harus mempunyai nilai tulus dan ridho

karena Allah, dalam menyampaikan dakwahnya melihat situasi dan

kondisi, dan tidak egois dalam memberikan pesan dakwah kepada

mad’u.

e. Asas Efektifitas dan Efisiensi Dakwah: hal ini pengurus majlis ta’lim

wali songo dalam melaksanakan kegiatannya selalu

Page 76: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

67

mempertimbangkan waktu, dan kondisi da’i dan mad’unya. Oleh

karena itu pelakasanaan dilakukan setiap malam jum’at dan malam

sabtu dengan waktu ba’da isya’.

2. Strategi dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo, dalam melaksanakan

kegiatan dakwahnya dilakukan dengan cara merumuskan starategi

dakwah yang telah direncanakan yang disesuaikan dengan melihat

hubungan organisasi dan lingkungannya dengan cara analisis SWOT,

setelah itu di implementasikan dalam proses pelaksanaan dilapangan

yang bertumpu pada program kegiatan dakwah yang sudah disusun, dan

setelah itu dilakukan lah sebuah evaluasi untuk menjaga keseimbangan

antara perumusan strategi dengan pelaksanaan dengan cara meninjau

sumber daya manusia, rapat evaluasi kegiatan, dan memperbaiki

mekanisme kerja.

Page 77: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

68

B. Saran

Tanpa mengurangi rasa hormat serta ta‟dzim penulis kepada pengurus

Majlis Ta’lim Wali Songo, dalam hal ini ada yang ingin penulis sampaikan

melalui saran yang sekiranya bisa membangun Majlis Ta’lim Wali Songo

menjadi lebih baik antara lain:

1. Keberadaan majlis ta’lim wali songo yang berada dilingkungan

Kebayoran Baru harus dipertahankan, dikembangkan lagi dalam

pelaksanaan program kegiatan dakwahnya serta harus bisa lebih baik lagi

dalam mengaplikasikan asas-asas dakwah yang ada pada majlis ta’lim

wali songo.

2. Strategi dakwah majlis ta’lim wali songo seperti halnya Perumusan

sebuah strategi, implementasi dakwah serta pada tahap evaluasi. Ini harus

bisa diupayakan lebih sistematis lagi dalam proses pelaksanaan program

kegiatannya.

Page 78: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

69

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Tutty. Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim (Bandung: Mizan,

1997)

Al-Bilali,Abdul Hamid. Fiqh al-Dakwah Fi ingkar al-Mungkar, (Kuwait: Dar al-

Dakwah, 1989)

Arbi, Armawati. Dakwah dan Komunikasi, Cet 1, (UIN Jakarta Press)

Arifin M. Psikologi Dakwah: Sebuah Pengantar Studi, (Jakarta, Bulan Bintang, 1997)

Aziz Abdul, Jum’ah Amin. Fiqih Dakwah Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam,

(Surakarta: Era Intermedia, 2000)

Azis, Moh Ali. Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004)

A. Somad, M. Idris. Ilmu Dakwah, (Jakarta: T.p, 2005)

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1997)

Chirzin, M. Habib. Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: LP3ES, 1983)

Darus Salam, Ghazali. Dakwah Yang Bijak, Cet II (Jakarta: Lentera)

David, Freed R. Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta:Prenhallindo, 2002)

Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1998)

Page 79: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

70

DjalilAbdul, Maman, danRafi’udin. Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka

Setia, 2001)

Ensiklopedi Islam. (Jakarta: Ichtiar Can Hoeve, 1999)

Fauzi, Nurullah. Dakwah-Dakwah Yang Paling Mudah, Cet. II (Gresik: Putra Pelajar,

1999)

Ghazali, M. Bahri.Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah

(Jakarta : CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997)

Harjani, Hefni. dkk. Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006)

Hasanuddin. Hukum Dakwah: Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia,

(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996)

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1999)

Ismail, A. Ilyas. Pradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekonstruksi Pemikiran Dakwah

Harakah, (Jakarta: Penerbit Madani, 2006)

Kardiman A.M. Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo, t.t)

Ken Blanchard, Paul Harsey. Manajemen Prilaku Organisasi, (Jakarta: Erlangga, 1982)

Koordinasi Dakwah Islam (KODI), Pedoman Majlis Ta‟lim, (Jakarta: KODI DKI,

1981)

Lalu, Muchsin Efendi dan Faizah. Psikologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006)

Page 80: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

71

Latif, Nasaruddin. Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Firman Dara, 1979)

Muhtaram, Zaini. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah (Yogyakarta: al-Amin Press dan

IFKA,1966)

M. Kalah, Asad. Kamus Indonesia- Arab, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987)

M. Munir. Metode Dakwah, (Jakarta: Pemuda Media, 2006)

Moleong Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT Remaja Rosadakarya

Offset, Juli 2007)

Mubarok, Achmad, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999)

Nasir, Muhamad. Fiqh al-Dakwah dalam Majalah Islam Kiblat, (Jakarta: T.p, 1971)

Nazir M. Metode Penelitian, (Jakarta : Galia Indonesia, 1998 )

PB Triton. Marketing Strategic Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing,

(Yogyakarta : Tugu Publisher, 2008)

Qadharwi,Yusuf. Kerangka Ideologi Islam, (Bandung: Risalah, 1985)

Rafi'udin , Djaliel Abdul dan Maman. Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung :CV.

Pustaka 2004)

Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002)

Rangkuh, Fredi. Analisis Swot, Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1997)

Page 81: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

72

Shihab Quarish. Tafsir al-Misbah, Cet ke-1, (Lentera Hati, 2000)

Shihab Quraish. Membumikan Al-Qur‟an : Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan

Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1998)

Siagian, S.P. Manajemen Modern, (Jakarta: Masagung, 1994)

Sri Wahyudi, Agustinus. Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik,

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996).

Steiner, Geoge. Kebijakan dan Strategi Manajemen, (PT. Gelora Aksara Pratama,

1997).

Syamsudin, Din. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta:

Logos, 2000)

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Iklas, 1983)

Syukriadi, Sambas dan Acep Aripudin. Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar

Budaya, (Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 2007)

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Prata Media, 1997).

Usman, Syarif. Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, (Jakarta:

Firma Jakarta, 1998),

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, 2004).

Yahya Omar,M. Toha. Islam dan Dakwah, (Jakarta: PT. AL-Mawardi Prima, 2004).

Yakqub, Ali Mustafa. Sejarah Metode Dakwah Nabi (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997).

Page 82: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,

73

Ya’qub, Hamzah. Publisistik Islam Teknik Dakwah Leadership, (Bandung: Diponegoro, 1972)

Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-Qur’an, al-Qur‟an dan Terjemahannya,

(Lembaga Percetakan Raja Fahd, Tt).

Yunus,Mahmud. Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta: Hilda Karya Agung,

Tt).

Page 83: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,
Page 84: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,
Page 85: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,
Page 86: STRATEGI DAKWAH MAJLIS TA’LIM WALI SONGO DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44194/1/ABDUL RAHMAN-FDK.pdf · dalam setiap langkah untuk menuju ... faktual,