strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam …digilib.unila.ac.id/29917/3/skripsi tanpa bab...

56
STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM MEWUJUDKAN KEAMANAN PERAIRAN INDONESIA (STUDI SELAT MALAKA 2010-2015) (Skripsi) Oleh GATRI SELLA MENTARI JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: danghanh

Post on 08-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM

MEWUJUDKAN KEAMANAN PERAIRAN INDONESIA (STUDI SELAT

MALAKA 2010-2015)

(Skripsi)

Oleh

GATRI SELLA MENTARI

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM

MEWUJUDKAN KEAMANAN PERAIRAN INDONESIA (STUDI SELAT

MALAKA 2010-2015)

Oleh

GATRI SELLA MENTARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada

Jurusan Hubungan Internasoional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 3: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

ABSTRAK

STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM

MEWUJUDKAN KEAMANAN PERAIRAN INDONESIA (STUDI SELAT

MALAKA 2010-2015)

Oleh

GATRI SELLA MENTARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Badan Keamanan Laut

(Bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan Indonesia dilihat dari Monitoring,

Controlling, Surveillance di Selat Malaka tahun 2010-2015 yang dianalisis melalui

Maritime Security.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Teknik pengumpulan data sekunder serta analisis dara yang dilakukan secara

deskriptif. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer melalui

wawancara, dan data sekunder melalui jurnal, buku, publikasi dan informsi resmi dari

website Bakamla.

Hasil penelitian ini adalah, strategi-strategi Bakamla yakni Monitoring,

Controlling, Surveillance yang dijalankan Bakamla mampu menekan angka ancaman

kejahatan di wilayah perairan Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari menurunnya

perompakan sebanyak 76% kasus, pencemaran laut turun 70% kasus, penyelundupan

manusia turun 90%, penangkapan liar turun 75% kasus, pembalakan liat turun 85%

kasus dan peningkatan ketertiban pelayaran sebesar 85%. Dengan terciptanya

kemanan laut di wilayah Indonesia mampu menekan kerugian negara baik dibidang

ekonomi, lingkungan dan politik

Kata Kunci: Bakamla, Maritime Security, Selat Malaka

Page 4: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

ABSTRACT

THE STUDY OF COAST GUARD (BAKAMLA) CREATING MARITIME

SECURITY OF INDONESIA (STUDY OF MALACCA STRAIT 2010-2015)

The aim of this study is to find out the strategy of coast guard in creating

maritime security of Indonesia through Monitoring, Controlling, Surveillance in

Malacca Strait 2010-2015 which analyzed by using Maritime Security

The data of this research is primer and sekunder data. The collecting data

sekunder were analyzed by using descriptif. In this research, the researcher

colllected the primer data by using interview while the sekunder data by using

journal, book, publication and information from official Bakamla website,

The result showed Bakamla's strategy which is Monitoring, Controlling,

Surveillance who operated by Bakamla were able to press the rate of crime threat

in Indonesia area. The case can be seen from the decrease of Armed Robbery 76%,

Pollution Sea 70%, Smugling Human 90% cases, Catching Illegal 75% cases,

illegal logging. 85% cases, and the increase of voyage law is about 85%. Through

the Indonesian coast guard, it presses the financial loss of country in Economy,

Environment and Politic.

Keywords: Bakamla, Maritime Security, Malacca Strait

Page 5: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan
Page 6: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan
Page 7: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan
Page 8: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis Gatri Sella Mentari. Lahir di

Bandar Lampung, pada tanggal 29 September 1994,

sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, buah hati

dari pasangan Bapak Ir. Johan Effendi, MM. dan Ibu

Rosiyah.

Pendidikan formal yang pernah penulis tempuh

adalah Taman Kanak-Kanak Bhayangkari II Kota

Bandar Lampung, Sekolah Dasar Negeri 2 Palapa Kota Bandar Lampung,

Sekolah Menengah Pertama Al-Kautsar Kota Bandar Lampung pada tahun

2010, Sekolah Menengah Atas Al-Kautsar Kota Bandar Lampung diselesaikan

pada tahun 2013 dan melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri) penulis menjadi mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional.

Page 9: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

PERSEMBAHAN

Dengan hati yang tulus kupersembahkan karya kecilku ini kepada orang-orang

yang kukasihi serta mengasihiku :

Allah SWT,

Atas kehendak-Nya semua ini ada

Atas anugerah-Nya semua ini aku dapatkan

Atas kekuatan dari-Nya aku bisa bertahan

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Bapak Ir.Johan Effendi, MM dan Ibu Rosiyah

Karya ini sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada

terhingga kepada Mama dan Papa yang telah memberikan kasih sayang, segala

dukungan, cinta kasih, dan selalu memanjatkan doa kepada putriMu tercinta

dalam setiap sujudnya. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat

Mama dan Papa bahagia.

Kakak-Kakakku

Agung Aji Perdana, SKM., M.Epid. dan Briptu Arif Aji Darmawan

Terimakasih kepada kakak-kakakku tercinta atas doa dan dukungan kalian

selama ini. Tanpa dukungan kalian adik kecilmu ini takkan bisa sampai pada

langkah ini.

Kepada kamu, yang Terkasih. Terimakasih untuk selalu ada dan menjadi

tempat keluh kesah selama proses perskripsian ini, menjadi pendengar yang

baik serta dukungan yang sangat luar biasa.

Sahabat dan teman-temanku, terimakasih atas kebersamaan dan dukungannya

selama ini

Serta Almamaterku tercinta, terimakasih telah memberikan pengalaman-

pengalaman paling berharga.

Page 10: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur yang tiada terkira penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Strategi Badan keamanan Laut

(BAKAMLA) Dalam Mewujudkan Keamanan Perairan Indonesia (Studi

Selat Malaka 2010-2015).” Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW atas cahaya kebenaran yang dibawa oleh beliau.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna menyelesaikan studi dan

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, penulis menyadari sepenuhnya

bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai perbaikan

pada skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan, namun dapat terselesaikan

dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada:

Page 11: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

1. Allah SWT. Atas segala kebesaran, kuasa, serta kesehatan dan petunjuk

yang selalu Engkau berikan. Nabi Muhammad SAW. Atas risalah dan

cahaya kebenaran sejati yang disampaikan kepada kami.

2. Kepada kedua orangtuaku, ibu periku tercinta Ibu Rosiyah dan cinta

pertamaku Bapak Ir.Johan Effendi yang dengan ketulusan, segala jerih

payah dan pengorbanan serta kasih sayangnya memberikanku bimbingan

dan dukungan yang tanpa henti.

3. Kepada kakak-kakaku tercinta, sayap pelindungku, Agung Aji Perdana,

SKM., M.Epid dan Briptu Arif Aji Darmawan yang terus mendukung

semua keinginan adik bungsunya. You are my best family, ever.

4. Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

5. Drs. Aman Toto Dwijono, M.H., selaku Ketua Jurusan Ilmu Hubungan

Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

6. Dwi Wahyu Handayani, M.Si., selaku Pembimbing Akademik saya yang

telah memberikan waktu dan tenaga untuk membimbing saya.

7. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dosen Pembimbing utama saya

yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikiran dan juga

memberikan banyak sekali masukan, saran serta bimbingan yang berharga,

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Fitri Juliana Sanjaya, MA., selaku Dosen Pembimbing kedua saya yang

telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikiran dan juga memberikan

banyak sekali masukan, saran serta bimbingan yang berharga, sehingga

saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 12: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

9. Bapak Dr. Bambang Utoyo S, M.Si., selaku Dosen Pembahas saya yang

telah meluangkan waktunya serta memberikan masukan, kritik, dan saran

perbaikan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

Terimakasih banyak.

10. Seluruh jajaran dosen FISIP Universitas Lampung terutama pada Jurusan

Ilmu Hubungan Internasional.

11. Terimakasih kepada sahabat-sahabatku terkasih “Gadis”. Agustin, Adys,

Ajeng, Regina, Rullita, Desna, Oktavia, Nabila C, Rika, Peggy untuk tawa,

suka dan duka selama ini, terimakasih sudah menjadi pendengar yang baik

serta pelukan hangat kalian . I really love you guys!

12. Terimkasih untuk Sinamalay (Fika, Firda, Dhiya, Desma, Putri) dan

Sambalado Band ( Firda, Putri, Haikal ) untuk bantuan, perhatian, tawa dan

canda selama masa perkuliahan.

Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu. Semoga Allah S.W.T. membalas seluruh

ketulusan dan kebaikan yang telag diberikan kepada penulis dan semoga

skripsi ini bermafaat.

Bandar Lampung, 8 Januari 2018

Penulis,

Gatri Sella Mentari

Page 13: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan
Page 14: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

i

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 8

B. Landasan Teoritis ......................................................................................... 14

a. Maritime Security...................................................................................... 14

b. Strategi ...................................................................................................... 18

c. Ancaman ................................................................................................... 19

d. Laut Teritorial Indonesia di Selat Malaka ................................................ 21

e. Tugas dan Fungsi Badan Keamanan Laut (BAKAMLA)......................... 22

C. Kerangka Pikir ............................................................................................. 25

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 27

B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 27

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................. 28

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 28

E. Teknik Analisis Data .................................................................................... 29

IV. GAMBARAN UMUM DAN PERMASALAHAN DI SELAT MALAKA

A. Profil Selat Malaka ....................................................................................... 32

B. Sejarah Penguasaan Selat Malaka ................................................................ 34

C. Masalah-Masalah di Selat Malaka ................................................................ 36

Page 15: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

ii

a. Masalah Keselamatam Pelayaran dan Lingkungan .................................. 37

b. Masalah Pencurian Ikan (Illegal Fishing) ................................................ 39

c. Masalah Penyelundupan dan Lalu Lintas Narkotika ................................ 41

d. Masalah Pembajakan dan Perompakan .................................................... 45

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Bakamla .......................................................................................... 48

a. Strategi Bakamla Dalam Bidang Monitoring ........................................... 48

b. Strategi Bakamla Dalam Bidang Controlling ........................................... 51

c. Strategi Bakamla Dalan Bidang Surveillance ........................................... 55

B. Capaian Bakamla Dalam Menggelar Strategi Monitoring, Controlling,

Surveillance ................................................................................................ 57

VI. KESIMPULAN .............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

iii

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Pikir .............................................................................................. 26

2. Peta Wilayah Selat Malaka. .......................................................................... 31

3. Peta Titik Rawan Pelanggaran ...................................................................... 36

Page 17: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

iv

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik Kasus Perompakan di Selat Malaka Tahun 2000-2015 ...................... 4

2. Grafik Penurunan Kasus di Selat Malaka Tahun 2010-2015 ....................... 58

Page 18: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

v

DAFTAR TABEL

1. Tabel Data Masalah Keselamatan Pelayaran dan Lingkungan..................... 37

2. Tabel Data Pencurian Ikan di Selat Malaka ................................................. 40

3. Tabel Data Penyelundupan dan Lalu Lintas Narkoba .................................. 42

4. Tabel Data Kasus Perompakan di Selat Malaka ........................................... 46

Page 19: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

vi

DAFTAR SINGKATAN

AIS : Automatic Information System

ALKI : Alur Laut Kepulauan Indonesia

AMF : Asean Maritime Forum

BAKAMLA : Badan Keamanan Laut

BAKORKAMLA : Badan Koordinasi Keamanan Laut

FCZ : Free Commercial Zone

FGD : Forum Grup Disscusion

GAM : Gerakan Aceh Merdeka

GMDSS : Global Maritime Distress and Safety System

GS : Ground Station

IMB : International Maritime Bureau

IMO : International Maritime Organization

LRC : Long Range Camera

MMEA : Malaysia Maritime Enforcment Agency

MRCC : Maritime Regional Crisis Center

NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia

OBST : Operasi Bersama Sepanjang Tahun

PATKOR : Patroli Koordinasi

PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa

PIM : Pusat Informasi Maritim

PUSKODAL : Pusat Komando dan Pengendalian

RCC : Regional Crisis Center

SEKBER : Surat Keputusan Bersama

SLOC : Sea Line of Comunication

SLOT : Sea Line of Trade

SPCG : Singapore Police Coast Guard

Page 20: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

vii

SPKKL : Stasiun Pemantauan dan Keselamatan Laut

TNI AL : Tentara Negara Indonesia Angkatan Laut

UNCLOS : United Nations Convention on The Law Of Sea

ZEE : Zona Ekonomi Eksklusif

ZPPI : Zona Potensi Penangkapan Ikan

Page 21: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

1

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lautan dalam sejarahnya telah menjadi jembatan bagi manusia untuk

melakukan berbagai aktivitas terkait dengan upaya untuk mendapatkan sumber

makanan hingga sebagai mitra untuk manusia berpindah dari satu tempat ke

tempat lain.1 Dari masa penjelajahan samudera oleh bangsa Eropa hingga saat ini

keberadaan laut menjadi salah satu kawasan yang sangat vital untuk mendukung

berbagai kegiatan ekonomi manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa wilayah lautan

telah menjadi salah satu tempat bagi manusia untuk melakukan berbagai aktivitas

tidak dapat dilepaskan dari berbagai gangguan maupun ancaman terhadap

aktivitas tersebut. Seiring dengan hal itu, berbagai upaya dilakukan seperti

menggelar patroli terkoordinasi yang dilakukan oleh angkatan TNI AL (Tentara

Negara Indonesia Angkatan Laut) dalam menegakkan hukum dan menjaga

keamanan wilayah lautan baik lautan berupa wilayah teritorial sebuah negara

maupun lautan lepas untuk kepentingan negara maupun masyarakat internasional.

Selat Malaka merupakan selat terpadat sebagai Sea Line of Comunication

(SLOC) dan sebagai Sea Line of Trade (SLOT). Sejak dahulu letak geografis

Selat Malaka begitu penting bagi kepentingan negara-negara yang ada di dunia

1 Nurdin, Angga. “Keamanan Global: Transformasi Isu Keamanan Pasca Perang Dingin”.

Bandung : Alfabeta.

Page 22: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

2

dalam kegiatan ekonomi, lalu lintas perdagangan, maupun strategi militer

terutama negara besar seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang dan India. Bagi

Indonesia, Selat Malaka sangat menjadi perhatian penting karena perairan ini

berada di lintasan wilayah Indonesia serta lokasi geografis Selat Malaka sehingga

menjadikan Selat Malaka rapuh terhadap praktik perompakan dan aksi kejahatan.

Perairan Indonesia kaya akan sumber daya alam yang terkandung di

dalamnya menguntungkan bagi bangsa Indonesia. Sumber daya alam yang

dikelola dengan baik dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Namun

di sisi lain hal itu juga mengundang kerawanan atau ancaman berupa adanya

tindak pelanggaran dan tindak kejahatan laut seperti pembajakan (piracy),

perompakan (armed and robbery), penyelundupan (senjata, amunisi, narkotika

atau barang psitropika), kejahatan lintas negara (transnational crime), terorisme

melalui laut, pencemaran lingkungan laut, penggunaan bahan peledak, terorisme,

sabotase objek vital, dan musibah kecelakaan di laut. Bahkan ada keinginan

negara lain untuk memanfaatkan kekayaan laut Indonesia seperti illegal fishing

yang dilakukan kapal laut asal Tiongkok di Laut Natuna, Kepulauan Riau dan

berhasil digagalkan oleh Indonesia pada bulan Mei tahun 2016 yang lalu.2 Bagi

Indonesia, laut memiliki arti penting yakni laut sebagai pemersatu bangsa, laut

sebagai media perhubungan, laut sebagai media pertahanan dan keamanan dan

juga sebagai media diplomasi.

Hal ini merupakan kewajiban negara Indonesia dalam menjaga keamanan dan

memanfaatkan Selat Malaka untuk kepentingan perekonomian, pertahanan dan

2 Liputan6, RI Kembali Tangkap Kapal Pencuri Ikan Asal Tiongkok. www.bisnis.liputan6.com

(diakses pada tanggal 8 Oktober 2016)

Page 23: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

3

keamanan negara. Tercatat pada tahun 20003, Selat Malaka menjadi selat paling

berbahaya dan titik perhatian keamanan maritim di dunia. Hal ini disebabkan

kapal-kapal yang melintasi Selat Malaka, rawan terhadap ancaman kejahatan di

atas laut. Ancaman kejahatan di Selat Malaka biasanya berupa pembajakan kapal,

perompakan kapal, penculikan awak kapal, perdagangan manusia dan

penyelundupan senjata. Lebih dari 50.000 kapal per tahun melintasi Selat

Malaka, mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia.

Sebanyak setengah dari minyak yang diangkut oleh kapal tanker melintasi selat

ini. Inilah yang menyebabkan kawasan Selat Malaka menjadi target perompakan

dan kemungkinan target terorisme.4 Pembajakan dan perompakan menjadi salah

satu fenomena gangguan di laut yang telah ada sejak manusia mulai

memanfaatkan lautan sebagai jalur pelayaran. Perompakan telah menjadi simbol

dari absennya penegakan hukum di lautan.

International Maritime Bureau (IMB) mendefinisikan perompakan sebagai

tindakan untuk menaiki atau percobaan untuk menaiki kapal dengan tujuan

mencuri atau kejahatan lain dengan atau kemampuan memaksa menggunakan

senjata dalam tindakan tersebut5 . Definisi tersebut dimaksudkan tidak hanya

tindakan atas kapal selama berlayar namun juga pada saat kapal berada di dalam

pelabuhan saat berhenti. IMB juga memberi cakupan yang lebih luas unutk

memasukkan penyerangan dalam jangka waktu waktu lama (pembajakan) untuk

tujuan mencuri atau bentuk kejahatan lainnya dengan ancaman atau penggunaan

3 “Efektivitas Malacca Strait Sea Patroli (MSSP) Dalam Menanggulangi Masalah Perompakan di

Selat Malaka”. www.academia.edu, (diakses pada 29 September 2016) 4 Merdeka, Ganas Perompak Selat Malaka Membuat Malaysia, RI, dan Singapura Bersatu.

www.merdeka.com (diakses pada tanggal 8 Oktober 2016) 5 Nurdin, Angga. “Keamanan Global: Transformasi Isu Keamanan Pasca Perang Dingin”.

Bandung : Alfabeta.

Page 24: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

4

kekerasan terhadap penumpang atau kru kapal dimana setiap tindakan yang terkait

dengan upaya untuk mengganggu kapal baik yang sedang berada di laut lepas

maupun berada di wilayah kedaulatan sebuah negara dikategorikan sebagai

tindakan perompakan.

Ancaman keamanan yang dilaporkan International Maritime Bureau (IMB)

di wilayah perairan indonesia sejauh ini tercatat telah terjadi 119 kasus

perompakan (piracy) dan perampokan bersenjata (armed robbery) pada tahun

2000. Pada tahun 2001 kasus ini menurun menjadi 91 kasus dan mengalami

penaikan lagi pada tahun 2002 menjadi 103 kasus. Peningkatan angka kasus

perompakan ini terus terjadi pada tahun 2003 meningkat menjadi 121 kasus.

Sehingga Indonesia pada tahun 2003 berada di urutan pertama di dunia untuk

kasus perompakan di laut.6

Grafik 1.1 Kasus Perompakan Selat Malaka tahun 2000-2015

Sumber: ICC, Piracy and Armed Robbery Against Ships Annual Report

Di Selat Malaka, IMB melaporan bahwa pada tahun 2000 terjadi 75 kasus

perompakan. Kemudian pada tahun 2001 terdapat 17 kasus dan 16 kasus pada

tahun 2002. Pada tahun 2003 terdapat 28 kasus dan terus mengalami kenaikan

6 ICC, Piracy and Armed Robbery Against Ships, Annual Report 1 January-31 December

(2004,2005 and 2006), Paris : International Chamber of Commerce, International Maritime

Bureau, 2005, 2006, 2007

75

17 16

28

37

12 11 7

2 2 2 1 2 1 1 5

0

20

40

60

80

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Perompakan Selat Malaka

Page 25: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

5

pada tahun 2004 sebanyak 37 kasus. Pada tahun 2005 mengalami penurunan

menjadi 12 kasus dan 11 kasus pada tahun 2006. Angka tersebut terus mengalami

penurunan secara signifikan pada tahun-tahun berikutnya.7

Dalam penyelenggaraan keamanan di atau lewat laut wilayah perairan

Indonesia dan di wilayah yurudiksi Indonesia, pada tahun 1972 telah dibentuk

kerjasama antar kementerian/lembaga dalam menangani tindak pelanggaran dan

tindak pidana di atau lewat laut dalam rangka menjaga aset sumber daya laut

maupun sumber kekayaan alam Indonesia. Oleh sebab itu dibuat Surat Keputusan

Bersama (Sekber) yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan

Panglima Angkatan Bersenjata, Menteri Perhubungan, Menteri keuangan, Menteri

Kehakiman,dan Jaksa Agung tentang Pembentukan Badan Koordinasi Keamanan

di Laut dan Komando Pelaksana Operasi Bersama Keamanan di Laut dan TNI AL

sebagai penegak kedaulatan sekaligus sebagai penegak hukum di laut.

Adanya perkembangan tentang pengesahan Konvensi PBB Hukum Laut

Internasional United Nations Convention on The Law Of Sea (UNCLOS) yang

memerlukan Indonesia untuk mengatur kembali badan yang telah dibentuk

sebelumnya. Pada tanggal 29 Desember 2005, ditetapkan peraturan presiden

nomor 81 tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Keamanan Laut

(BAKORKAMLA). Namun Indonesia masih menghadapi kompleksitas

permasalahan bidang kemaritiman, kendala yang ditemukan oleh

BAKORKAMLA yakni masih adanya instansi pemangku kepentingan yang

belum atau kurang dalam pemberian dukungan pada BAKORKAMLA. Hal ini

dikarenakan beberapa pemangku kepentingan yang terkait dengan keamanan laut

7 Ibid

Page 26: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

6

beranggapan bahwa Bakorkamla hanya berdasarkan peraturan presiden sedangkan

pemangku kepentingan terkait keamanan laut berdasarkan undang-undang.

Hal tersebut menjadikan Bakorkamla dalam menjalankan peran, tugas dan

fungsi belum cukup efektif dimana pada saat itu Indonesia masih menggunakan

Multi-Agent System yang merupakan sistem kelembagaan yang didalamnya

terdapat lebih dari satu institusi atau lembaga yang secara bersama-sama untuk

mencapai dan menyelesaikan masalah yang sama. Lembaga-lembaga tersebut

memiliki landasan hukum masing-masing yang isinya hampir bersinggungan.

Meskipun demikian, dalam menjalankan fungsinya sebagai penegak hukum di

wilayah laut Indonesia, aktivitas mereka belum terintegrasi sehingga pengamanan

dan penegakkan hukum belum berjalan maksimal. Masing-masing instansi atau

kementerian terkait mempunyai kebijakan, sarana prasarana, serta sumber daya

manusia yang berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan sering terjadi tumpang

tindih kewenangan.

Perubahan sistem kelembagaan dari Multi System menjadi Single Sytem yang

merupakan sistem yang menggunakan satu institusi untuk menjalankan tugas dan

kewenangan pertahanan dan keamanan. Maka dengan hal tersebut Indonesia pada

tanggal 8 Desember 2014 merevitalisasi Bakorkamla yang tadinya hanya menjadi

koordinator menjadi Badan Keamanan Laut Indonesia (BAKAMLA) dengan

wewenang yang lebih luas sampai dengan kewenangan untuk menindaklanjuti

segala bentuk kejahatan di laut. Saat ini Bakamla masih terus berupaya untuk

menempatkan diri sebagai badan dalam melakukan pengamanan di atau lewat

laut.

Page 27: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

pertanyaan penelitian yaitu : ”Bagaimana strategi BAKAMLA RI dalam

rangka mewujudkan keamanan perairan Indonesia khususnya Selat

Malaka?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana strategi

BAKAMLA dalam upaya mengamankan perairan Selat Malaka

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis, Diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam

perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam disiplin ilmu hubungan

internasional, perspektif dan masalah perompakan dan dapat menjadi

sumber informasi publik, kalangan penstudi hubungan internasional dan

semua kalangan secara umum, serta sumber informasi bagi pemerintah,

khusunya dalam masalah perompakan

2. Secara Praktis, Diharapkan melengkapi penelitian sebelumnya terkait

peran BAKAMLA RI dalam mengamankan perairan indonesia dan

sekaligus juga dapat memberikan kontribusi untuk menjadi bahan

tambahan dalam penelitian yang lebih mendalam di masa yang akan

datang.

Page 28: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang menjelaskan tentang bagaimana upaya dalam menjaga

keamanan laut nasional Indonesia khususnya Selat Malaka sudah banyak

dilakukan.

Pertama8, penelitian yang dilakukan oleh Usman Arief, seorang mahasiswa

pascasarjana studi pengkajian ketahanan nasional pada Universitas Indonesia,

yang berjudul Kerjasama Tiga Negara Indonesia-Malaysia-Singapura Mengenai

Selat Malaka dan Ketahanan Nasional. Penelitian ini membahas bagaimana

kerjasama antara Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam menjaga keamanan di

Selat Malaka dimana Selat Malaka merupakan Selat terpenting bagi

perekonomian ketiga negata. Dalam penelitian ini menitikberatkan pada

kerjasama yang sudah ada maupun yang perlu diadakan untuk mengatasi secara

bersama-sama kerawanan-kerawanan yang terdapat pada Selat Malaka guna

meningkatkan ketahanan nasional masing-masing negara, khususnya ketahanan

nasional Indonesia.

Usman Arief mengemukakan Selat Malaka yang memiliki nilai strategik

menjadikan Indonesia menhadapi berbagai masalah yang juga merupakan masalah

8 Arief, Usman. “Kerjasama Tiga Negara Indonesia-Malaysia-Singapura Mengenai Selat Malaka

dan Ketahanan Nasional”. http://www.lib.ui.ac.id (Diakses pada tanggal 8 Oktober 2016)

Page 29: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

9

bersama yang harus dihadapi oleh Malaysia dan Singapura sehingga ketiga negara

melakukan kerjasama. Penelitian ini hanya mengkaji bagaimana kejahatan yang

terjadi di perairan Selat Malaka khususnya perampokan, penyelundupan,

pencurian ikan dan pelanggaran wilayah dan menjadikan hukum laut Internasional

sebagai sandaran dalam kajian tersebut. Penelitian ini menjelaskan bahwa

kerjasama ketiga negara mampu memperkecil angka-angka kejahatan yang terjadi

di Selat Malaka.

Kedua9, penelitian yang dilakukan oleh Katinawati, mahasiswi Hubungan

Internasional, Universitas Mulawarman yang berjudul “Peran Asean Maritime

Forum (AMF) Dalam Keamanan Perairan Di Asia Tenggara”. Dalam penelitiann

ini menjelaskan bahwa Asia tenggara dipandang sebagai kawasan strategis

dimana Asia Tenggara memiliki jalur pelayaran perdagangan internasional yakni

Selat Malaka yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Namun pada

kenyataannya masih terjadi kejahatan yang terjadi di laut. Katinawati menjelaskan

bagaimana pentingnya ASEAN dalam mengantisipasi kemungkinan adanya

pembajakan yang akan semakin meningkat karena dalam hal ini sarana maritim

semakin dimanfaatkan oleh penjahat dan teroris sehingga tingkat ancamannya pun

meningkat

Dalam konteks ini prosedur dan tindakan pencegahan, penangkalan,

penolakan, deteksi, penampungan atau respons akan berfungsi untuk mencegah

ancaman keamanan pada tingkat yang memadai. Dalam jurnal ini Kartinawati

menilai jika kekhawatiran terbesar dalam isu keamanan maritim adalah masalah

9 Katinawati. :Peran ASEAN Maritime Forum (AMF) Dalam Keamanan Di Asia Tenggara”.

eJournal Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 3, 2013. http://ejournal.hi.fisip-

unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/09/JURNAL%20(09-02-13-05-06-50).pdf (diakses pada

tanggal 14 Oktober 2016)

Page 30: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

10

perompakan yang terjadi di Selat Malaka. Menghadapi isu tersebut ASEAN

membentuk sebuah komunitas ASEAN Maritime Forum (AMF) yang diharapkan

mampu menjadi sebuah awal untuk menuju ASEAN dan kawasan Asia Tenggara

lebih memperhatikan wilayah keamanan lautnya. AMF merupakan tempat

konferensi atau seminar untuk semua anggota ASEAN dalam melakukan dialog

yang berkaitan dengan isu-isu maritim serta memberikan konsep kerjasama di

bidang perairan untuk mengurangi kejahatan dan memberikan memberikan solusi

terhadap masalah yang dihadapi.

Dengan adanya AMF ini keamanan yang stabil dan lancarnya kegiatan

ekonomi akan tercipta. Melalui perannya AMF dapat mengatasi semua masalah

yang berhubungan dengan maritim melalui usaha bersama, semangat kesetaraan

dan kemitraan dalam rangka memperkuat landasan bagi terciptanya masyarakat

yang makmur dan damai di kawasan Asia Tenggara dan dengan hal ini mampu

terjalin kerjasama yang saling menguntungkan termasuk di sektor maritim yang

memiliki arti penting bagi negara-negara anggota ASEAN untuk dapat

mempromosikan pembangunan kawasan yang stabil dan dinamis.

Ketiga10

, penelitian yang berjudul Kerjasama Keamanan Indonesia-

Malaysia-Singapura Dalam Menciptakan Keamanan Jalur Pelayaran Di Selat

Malaka Pasca Peristiwa 11 September 2001-2010 yang dilakukan oleh Andi

Meganingratna, Mahasiswa Program Studi Magister Hubungan Internasional,

Universitas Indonesia. Dalam penelitian ini membahas bagaimana efektifitas

kerjasama yang dibentuk oleh Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam

10

Meganingratna, Andi. ”Kerjasama Keamanan Indonesia-Malaysia-Singapura Dalam

Menciptakan Keamanan Jalur Pelayaran Di Selat Malaka Pasca Peristiwa 11 September 2001-

2010”. http://www.lib.ui.ac.id (diakses pada tanggal 8 Oktober 2016)

Page 31: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

11

pengamanan Selat Malaka setelah terjadinya peristiwa 11 September 2001 hingga

2010.

Andi Meganingratna daalm penelitiannya mengatakan bahwa secara historis

perompakan dan terorisme maritim memang bukan merupakan masalah yang

dianggap penting sehingga tidak terdapat keinginan untuk bekerjasama pada isu

tersebut namun dengan adanya peristiwa 11 september 2001 dan kejadian-

kejadian yang lainnya memaksa littoral states mengubah persepsinya yang

tadinya menganggap perompakan dan terorisme bukan ancaman menjadi isu yang

sangat penting dan menginterpretasikan kerjasama keamanan maritim secara luas

dan diharapkan dapat menjawab tantangan dan perkembangan maritim dalam

batas teritorial setiap negara.

Keempat11

, Penelitian yang berjudul “Potensi Ancaman di Alur Laut

Kepulaian Indonesia (ALKI) Dalam Perspektif Ketahanan Nasional” yang

dilakukan oleh Syarif Thoyib mahasiswa Pascasarjana Program Studi Kajian

Strategik Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia. Dalam penelitian ini Syarif

Thoyib menjelaskan bahwa Konsepsi Wawasan Nusantara yang diusung oleh

Indonesia menjadi salah satu prinsip yang diterima dan diakui dalam hukum laut

internasional. Penetapan Alur Laur Kepulauan Indonesia (ALKI) selain

memberikan dampak positif bagi kegiatan pembangunan nasional untuk

kesejahteraan rakyat dapat juga memberikan dampak negatif yaitu munculnya

potensi ancaman terhadap kepentingan nasional Indonesia. Kondisi geografi

Indonesia yang memiliki posisi terbuka yang setiap saat dapat menjadi peluang

11

Thoyib, Syarif. “Potensi Ancaman di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) Dalam Perspektif

Ketahanan Nasional”. http://www.lib.ui.ac.id (diakses pada tanggal 8 Oktober 2016)

Page 32: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

12

bagi negara lain untuk masuk dan melakukan aktivitasnya di wilayah indonesia

dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya.

Penelitian ini menjelaskan beberapa ancaman baik ancaman tradisional

maupun ancaman non tradisional di wilayah laut Indonesia yang menjadi

tanggung jawab negara Indonesia yakni 1) Masalah pelanggaran wilayah, 2)

Masalah penangkapan ikan secara illegal (illegal fishing), 3) Masalah

penyelundupan senjada dan perdagangan manusia. Sehingga dalam hal ini upaya

pengamanan ALKI membutuhkan kemampuan pencegahan dan penangkalan

melalui kerjasama dan koordinasi yang melibatkan peran seluruh instansi yang

berwenang di dalam negeri karena melalui kerjasama dengan negara-negara lain

dalam hal dukungan teknis berkaitan dengan peningkatan kontrol dan

pengendalian keamanan di ALKI.

Kelima12

, Penelitian yang berjudul “Pengelolan Bersama Keamanan di

Wilayah Perairan Selat Malaka” yang dilakukan oleh Jusuf Dharma Senoputro

mahasiswa Pascasarjana Hubungan Internasional, Universitas Indonesia. Dalam

penelitian ini, menjelaskan bagaimana kondisi Selat Malaka serta bentuk

perompakan yang ada di Selat Malaka namun, fokus penelitian ini hanya dari

tahun 2003-2004 saja. Jusuf Dharma menjelaskan bahwa apabila alur-alur

pelayaran yang ada di Indonesia terganggu maka dapat dibayangkan kerugian

yang ditimbulkan baik di bidang ekonomi, lingkungan serta kerugian politik dan

diplomasi yang tentunya dapat merugikan Indonesia.

12

Senoputro, Jusuf Dharma. ”Pengelolaan Bersama Keamanan di Wilayah Perairan Selat

Malaka”. http://lib.ui.ac.id (diakses pada tanggal 6 Mei 2016)

Page 33: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

13

Masalah keamanan sepanjang selat ini merupakan tanggung jawab negara

pantai yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura. Ketiga negara ini telah

melakukan kerjasama pengamanan di wilayah perairan dalam bentuk Patroli

Terkoordinasi (Patkor) Malindo antara Indonesia dengan Malaysia dan Patkor

Indosin antara Indonesia dengan Singapura. Kemudian Patkor tersebut kembali

ditingkatkan dari kerjasama bilateral menjadi kerjasama trilateral yaitu Patkor

Malsindo (Malaysia, Singapura dan Indonesia) yang diresmikan pada tanggal 20

Juli 2004 di Selat Malaka

Dari kelima penelitian terdahulu yang telah disajikan diatas, maka dapat

diketahui bahwa penelitian terdahulu memiliki berbagai pandangan terhadap

bagaimana keamanan laut indonesia khususnya di Selat Malaka. Penelitian-

penelitian tersebut membahas bagaimana pentingnya dalam mengamankan

wilayah laut indonesia serta menjelaskan bagaimana kebijakan ataupun bentuk

kerjasama yang dilakukan Indonesia dalam mengamankan wilayah yuridiksinya.

Terdapat kemiripan pembahasan dengan penelitian yang akan dilakukan namun

dalam hal ini belum ada penelitian yang secara spesifik menjelaskan bagaimana

peran maupun kinerja instansi-instansi dalam negeri yang membantu Indoneia

dalam menjaga keamanan laut. Penelitian yang akan dilakukan lewat skripsi ini

akan memfokuskan kepada pengamanan laut dari tindak perompakan khususnya

di Selat Malaka serta menggambarkan bagaimana peran instansi membantu negara

dalam masalah keamanan maritim.

Page 34: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

14

B. Landasan Teoritis

a. Maritime Security

Konsep keamanan menjadi sangat meluas terkait dengan berkembangnya

konsepsi serta ancaman yang muncul didalam kehidupan manusia yang pada

akhirnya membutuhkan penanganan untuk menghilangkan ancaman tersebut

dengan tujuan menciptakan keamanan. Barry Buzan mengatakan bahwa

keamanan tidak hanya berbatas terhadap keamanan saja namun terdapat beberapa

aspek yakni militer, ekonomi, sosial dan keamanan lingkungan.13

Konsep keamanan maritim pertama kali digunakan oleh Geofrey Till pada

pertengahan tahun 1990-an.14

Geofrey Till mengatakan istilah operasi keamanan

maritim merupakan sebuah frasa baru. Hal ini dikatakan karena akhir-akhir ini

terdapat pandangan bahwa aspirasi terhadap maritim kini tidak hanya bersifat

tradisional seperti keinginan untuk melakukan pengendalian (sea control) dan

pengiriman ekspidisi operasi militer jangka pendek (expeditionary operations).

Selain dua aspirasi ini terdapat pula keinginan untuk mewujudkan pemeliharaan

tatanan di perairan laut (maintaining good order at sea) karena laut kini tidak

hanya sebagai wilayah untuk mengamankan wilayah dataran tetapi juga sebagai

sumber daya alam, medium transportasi dan sebagai suatu aspek yang penting dari

13 Barry Buzan, People, States and Fear: An Agenda for International Security Studies in The Post

Cold War Era(2nd edition), (London: Harvester Wheatsheaf, 1991), hal 19-20 14

Mangindaan, Robert. “Indonesia dan Keamanan Maritim: Apa Arti Pentingnya?”.

http://www.fkpmaritim.org/indonesia-dan-keamanan-maritim-apa-arti-pentingnya/ (diakses pada

tanggal 11 Oktober 2016)

Page 35: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

15

lingkungan hidup.15

Meskipun demikian Geofrey Till mengatakan masih sangat

sulit untuk menyelesaikan perdebatan mengenai maritime security

Maritime Security dimaknai berbeda oleh tiap individu maupun organisasi

tergantung pada berbagai kepentingan yang termasuk di dalamnya. Namun, disisi

lain maritime security merupakan bagian dari perluasan perdebatan makna

security. Maritime Security itu sendiri tidak pernah diidentifikasikan sebagai

sektor isu yang independen.16

Dari perspektif militer keamanan maritim secara

tradisional merujuk kepada perhatian keamanan nasional yang dalam arti

melindungi integritas teritorial sebuah negara dari ancaman angkatan bersenjata

atau penggunaan kekuatan bersenjata dan melindungi kepentingan nasional negara

dimanapun berada (di wilayah lautan).17

Yang artinya dalam hal ini tujuan yang

ingin dicapai atau diciptakan adalah menjamin kebebasan navigasi, aktivitas

pelayaran, dan melindungi sumber daya yang ada di lautan sebagaimana

mengamankan kawasan lautan dari ancaman negara lain, terorisme, perdagangan

obat terlarang dan kejahatan transnasional, perompakan, kerusakan lingkungan

dan masuknya imigran gelap melalui laut.

Sementara dalam perspektif sipil yang dalam hal ini adalah stake holder

terkait dengan lautan keamanan maritim menjelaskan secara spesifik kepada

keamanan sistem transportasi maritim dan kaitannya dengan keselamatan muatan

15

Keliat, Makmur. “Keamanan Maritim dan Implikasi Kebijakan Bagi Indonesia”. Jurnal Ilmu

Sosial dan Politik, Volume 13, No.1 Juli 2009, http://download.portalgaruda.org (diakses pada

tanggal 11 Oktober 2016) 16

Ikhtiari, Richarunia Wenny. “Strategi Keamanan Maritim Indonesia Dalam Menanggulangi

Ancaman Non-Traditional Security, Studi Kasus; Illegal Fishing Periode Tahun 2005-2010”.

www.lib.ui.ac.id (diakses pada tanggal 11 Oktober 2016) 17

Nataline Klein, Joanna Massop dan Donald R Rothwel, Australia, ”Maritime Security:

International Law and Policy Perspectives from Australia and New Zealand, (London: Routledge,

2010) hal. 5

Page 36: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

16

yang diangkut ke tujuannya tanpa adanya gangguan atau menjadi sasaran tindakan

kriminal. K.G Hawkes mendefinisikan keamanan maritim sebagai upaya yang

dilakukan oleh pemilik, operator dan administrator kapal, pelabuhan, fasilitas

lepas pantai dan organisasi maritim yang dibentuk untuk melindungi dari

penyerangan, sabotase, perompakan, pencurian, serta gangguan.18

PBB memberikan identifikasi terhadap aktivitas-aktivitas secara umum yang

dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan maritim. Dalam Report of The

Secretary General on Oceans and the Law of the Sea (March, 10 2008).19

Dalam

laporannya Sekretaris Jenderal PBB mengidentifikasikan setidaknya terdapat 7

ancaman yang spesifik terhadap keamanan maritim.

1. Pembajakan dan perompakan bersenjata terhadap kapal-kapal yang secara

spesifik membahayakan kesejahteraan pelaut dan keamanan navigasi serta

perdagangan

2. Kegiatan terorisme yang menargetkan kapal, instalasi lepas pantai, atau

kepentingan maritim yang memberikan efek luas termasuk aspek ekonomi

atas serangan yang dilakukan

3. Perdagangan illegal atas senjata dan senjata pemusnah massal

4. Perdagangan obat-obatan terlarang, bahan psikotropika dimana hampir

70% dari barang-barang tersebut dilakukan melalui laut

5. Penyelundupan dan perdagangan manusia

18

Nurdin, Angga. “Keamanan Global: Transformasi Isu Keamanan Pasca Perang Dingin”.

Bandung : Alfabeta. 19

Ocean & Law of the Sea United Nation. “Report of the Secretary General”.

http://www.un.org/depts/los/general_assembly/general_assembly_reports.htm (diakses pada

tanggal 11 Oktober 2016)

Page 37: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

17

6. Illegal Fishing, Unreported Fishing, Unregulted Fishing yang menjadi

ancaman bagi ketersediaan ikan terkait dengan perdamaian dan keamanan

internasional

7. Kerusakan lingkungan laut yang disengaja dan melanggar hukum yang

mengancam keamanan satu atau lebih negara terkait dampak secara sosial

dan ekonomi bagi negara yang ada di sekitarnya

Keamanan laut bukan hanya tentang bagaimana penegakan hukum di laut saja

namun dalam artian luas laut merupakan wilayah yang aman digunakan oleh

pengguna serta bebas dari ancaman atau gangguan terhadap penggunaan atau

pemanfaatan laut antara lain :

a) Laut yang bebas dari ancaman kekerasan, yaitu ancaman yang

menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir dan memiliki

kemampuan untuk mengganggu serta membahayakan personel atau

negara. Ancaman tersebut berupa pembajakan, perompakan, sabotase

objek vital, peranjauan dan aksi teror

b) Laut yang bebas dari ancaman navigasi, ancaman yang ditimbulkn oleh

kondisi geografi dan hidrografi sehingga dapat mengancam keselamatan

pelayaran

c) Laut yang bebas dari ancaman terhadap sumber daya laut, yaitu berupa

pencemaran dan perusakan ekosistem laut yang akan berdampak bagi

masyarakat sekitar

Page 38: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

18

d) Laut yang bebas dari ancaman pelanggaran umum, yaitu dipatuhinya

hukum nasional maupun internasional yang berlaku di perairan.20

Dengan memperhatikan pemahaman serta definisi tentang keamanan laut

terlihat bahwa upaya untuk membangun sebuah sistem pertahanan yang nantinya

dikembangkan untuk menghadapi segala ancaman dalam perspektif keamanan

maritim berkembang menjadi semakin luas yang tidak hanya sekedar masalah

penegakan hukum di laut saja. Oleh karena itu membutuhkan sebuah upaya serta

suatu organisasi, manajemen maupun sarana dan prasarana yang memadai melalui

suatu pengelolaan yang baik dan berkesinambungan.

b. Strategi

Teori strategi berkembang seiring dengan perkembangan peradaban bangsa-

bangsa sejak zaman kerajaan Mesir kuno, Persia, Yunani dan Roma. Berawal dari

peperangan-peperangan di Eropa setelah abad pertengahan telah banyak

melahirkan teori-teori tentang strategi perang dan taktik.21

Menurut Liddell Hart, Strategi merupakan seni menggunakan kekuatan militer

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh kebijaksanaan politik. Menurutnya,

mencapai tujuan perang hanya dengan pertempuran adalah bertentangan dengan

akal sehat.22

Seiring perkembangan kini strategi tidak hanya berbatas dengan

kekuatan militer saja.

20

“Keamanan Laut dan Tanggung Jawab Indonesia: Tantangan dan Kendala. Makalah TNI-AL

yang disampaikan pada Lokakarya Hukum Laut Internasional, Yogyakarta, 13-15 Desember 2004 21

Hary, Bagyo. “Perang Abad 21 dan Sishankamrata”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama 22

“Transformasi Peran Angkatan Darat Konsepsi & Pemikiran Perwira TNI AD”. Jurnal

Yudhagama Vol. 33. No. 1 Maret 2013.

https://www.tniad.mil.id/majalah/yudhagamapdf/Maret13.pdf (diakses pada tanggal 13 Desember

2016)

Page 39: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

19

John P. Lovell membagi strategi menjadi dua komponen.23

Pertama, strategi

ofensif yang bertujuan untuk meraih keuntungan ketika mengambil suatu tindakan

dengan memperhitungkan kerugian-kerugian yang mungkin timbul dari suatu aksi

atau tindakan. Kedua, strategi defensif yaitu suatu rencana yang bertujuan

mencegah atau memperkecil kerugian atau kekalahan yang dilakukan oleh negara

lain yang mungkin mengancam kepentingan negara.

c. Ancaman

Munculnya globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya kemajuan ilmu

pengetahuan, teknologi, komunikasi dan informasi sangat berpengaruh terhadap

pola dan bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang awalnya

bersifat konvensional saat ini berkembang menjadi multidimensional (fisik dan

non fisik).

Barry Buzan dalam bukunya yang berjudul ”People State And Fear: An

Agenda For International Security Studies in Post Cold Era yang menjelaskan

setidaknya terdapat 5 bentuk ancaman yang mempengaruhi keamanan nasional

suatu negara yakni :

1. Ancaman militer; dalam hal ini berbentuk pelanggaran batas teritorial,

perebutan batas teritorial yang memicu konflik terjadi antar negara

2. Ancaman politik; ancaman politik dibagi menjadi dua yaitu ancaman

politik yang berasal dari dalam negeri dan ancaman yang berasal dari luar

negeri

23

John P, Lovell. “Foreign Policy In Perspective”. New York 1970.

http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Analysing%20Foreign%20Policy.pdf (diakses pada

tanggal 13 Desmber 2016)

Page 40: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

20

3. Ancaman sosial; adanya perbedaan bahasa, agama dan kultur mampu

menimbulkan gejolak sosial

4. Ancaman ekonomi

5. Ancaman lingkungan; berupa bencana alam seperti gempa bumi, banjir,

angin topan, dan musim kemarau

Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan

negara, ancaman merupakan permasalahan yang berasal bukan hanya dari luar

negeri melainkan dalam negeri pula yang bersumber baik dari permasalahan

ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun permasalahan keamanan yang

terkait dengan kejahatan internasional antara lain terorisme, imigran gelap, bahaya

narkotika, pencurian kekayaan alam, pembajakan dan perompakan serta

perusakan lingkungan yang hampir kesemuanya merupakan kejahatan lintas

negara (Transnational Crime).24

Sehingga hal tersebut dinilai mampu

membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan

segenap bangsa.25

Ancaman merupakan pelbagai situasi, kondisi, tindakan baik alamiah atau

hasil rekayasa, berbentuk fisik ataupun non fisik, yang berasal dari dalam negeri

maupun luar negeri, baik langsung maupun tidak langsung yang diantisipasi

sebagai potensi ancaman yang dapat menghambat, menganggu, merusak,

merubah, menghancurkan identitas, integritas, eksistensi, kepentingan,

24

“Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Tentang

Pertahanan Negara”. (http://buk.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/Penjelasan-Undang-

Undang-No-3-Tahun-2002.pdf) diakses pada tanggal 11 Oktober 2016 25

Sukoco. “Potensi Ancaman Di Selat Malaka Terhadap Kepentingan Indonesia”.

(http://lib.ui.ac.id) diakses pada tanggal 11 Oktober 2016

Page 41: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

21

perjuangan, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pembangunan nasional

berdasakan Pancasila dan UUD 1945 dalam rangka pencapaian tujuan nasional.26

Dapat dilihat bahwa ancaman-ancaman yang berkembang bersifat non-militer,

kemampuan negara dalam menangkal sebuah ancaman tidak hanya ditentukan

dengan kekuatan alutsista, anggaran pertahanan yang besar dan jumlah personil

yang dimiliki tetapi juga ditentuntukan oleh strategi pertahanan yang tepat guna

menciptakan rasa aman sebagai upaya penyelenggaraan stabilitas keamanan.

d. Laut Teritorial Indonesia di Selat Malaka

Bagi negara-negara lain yang akan menuju atau melewati Indonesia

khususnya melalui laut terdapat empat choke point yakni melalui Selat Malaka,

Selat Sunda, Selat ombai, dan Selat Wetar. Indonesia secara legal memiliki Alur

Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang terdiri dari ALKI-I (Selat Sunda, Selat

Karimun. Laut Natuna & Laut Cina Selatan), ALKI-II (Selat Lombok, Selat

Makasar & Laut Sulawesi), ALKI-III (Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Banda, Laut

Seram, Laut Maluku dan Samudera Pasifik).27

Selat Malaka memiliki panjang kurang lebih 900mil laut dengan lebar rata-

rata 8,3 mil laut dimana tempat tersempit terletak antara Pulau Karimun Kecil

(Indonesia) dan Pulau Kutub (Malaysia) yang lebarnya hanya 8,4 mil laut,

sedangkan tempat tersempit di Selat Singapura berada antara Pulau Semang

26

“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Intelijen Negara”.

http://www.bin.go.id/asset/upload/UU_2011_17.pdf (diakses pada tanggal 13 Oktober 2016) 27

Sulistyaningtyas, Tri., Susanto., Munaf, Dicky R. “Sinergitas Paradigma Lintas Sektor di

Bidang Keamanan dan Keselamatan Laut”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama (Hal 21-22)

Page 42: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

22

(Singapura) dan Pulau Takong Besar (Indonesia) selebar 3,2 mil laut serta antara

Pulau St. John dan Pulau Anak Sambo selebar 3,4 mil laut.28

Di sekitar Selat Malaka yang merupakan wilayah Indonesia (Pulau Sumatera)

yang berhadapan dengan Selat Malaka adalah Provinsi Aceh, Sumatera Utara,

Riau, Jambi dan Kepulauan Riau.29

Diakuinya Indonesia sebagai negara

kepulauan maka cakupan wilayah NKRI yang semula hanya memiliki lebar laut

wilayah 3 mil laut diukur dari garis air rendah dari pulau-pulau dalam wilayah

Indonesia yang menjadikan setiap pulau lainya terpisah karena terdapat laut yang

berstatus sebagai laut lepas telah berubah menjadi 12 mil laut. Sehingga Selat

Malaka yang sebelumnya terdapat laut yang berstatus sebagai laut lepas telah

menjadi laut wilayah atau teritorial Indonesia yang merupakan kedaulatan mutlak

Indonesia.30

e. Tugas dan Fungsi BAKAMLA

Bakorkamla (Badan Koordinasi Keamanan Laut) RI sebagai institusi sipil

nonmiliter dibentuk berdasarkan Undang-Undang RI. No. 6 Tahun 1996 tentang

Perairan dan Peraturan Presiden No. 81 tahun 2005 tentang Bakorkamla RI yang

mengkordinir 12 stakeholder terkait di bidang keamanan dan keselamatan laut,

agar seluruh stakeholder dapat memahami serta memberikan dukugan yang

optimal dalam penyelenggaaan peran, tugas dan fungsi masing-masing sektor

28

Solvay Gerke & Hans-Dieter Evers. “Selat Malaka: Jalur Sempit Perdagangan Dunia”. Jurnal

Akademika. Edisi 81(1) Tahun 2011. http://journalarticle.ukm.my/1877/1/jademik-81-01-lock.pdf

(diakses pada tanggal 13 Desember 2016) 29

Ibid 30

Ibid

Page 43: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

23

dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional dan bukan kepentingan

sektoral.31

Kurangnya dukungan antar instansi terhadap Bakorkamla sehingga

Bakorkamla RI dinyatakan dirubah menjadi BAKAMLA berdasarkan Undang-

Undang RI. No. 32 tahun 2014 tentang Kelautan serta Peraturan Presiden No. 178

tahun 2014 tentang BAKAMLA. Tujuannya adalah Puskodal (Pusat Komando

dan Pengendalian) BAKAMLA sebagai pusat infornasi maritim nasional yang

dapat diamanfaatkan serta diakses oleh seluruh stakeholder terkait, guna

mendukung penyelenggaraan pengendalian laut secara optimal.32

BAKAMLA RI bersama stakeholder terkait terus bersatu dan bersinergi satu

sama lain serta berkomitmen untuk memberdayakan Puskodal BAKAMLA RI

sebagai Pusat Informasi Keamanan Maritim Nasional. BAKAMLA RI telah

membangun dan mengopersikan berbagai sarana dan prasarana pengawasan dan

mengoperasikan berbagai sarana dan prasarana pengawasan dan pengendalian

yang berbasis Sistem Peringatan Dini (Monitoring, Controlling, Surveillance).33

Kegiatan Monitoring (Pemantauan) yang dilakukan oleh BAKAMLA

meliputi:

a. Membangun stasiun bumi Ground Station (GS) di Bangka Belitung dan

Bitung berbasis satelit guna pemantauan

b. Membangun alat deteksi radar dan Komunikasi Maritime Regional Crisis

Center (MRCC) di Batam, Ambon dan Bitung

31

Sulistyaningtyas, Tri., Susanto., Munaf, Dicky R. “Sinergitas Paradigma Lintas Sektor di

Bidang Keamanan dan Keselamatan Laut”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama (hal. 22-25) 32

Sulistyaningtyas, Tri., Susanto., Munaf, Dicky R. “Sinergitas Paradigma Lintas Sektor di

Bidang Keamanan dan Keselamatan Laut”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama (hal. 22-25) 33

Ibid (hal. 5)

Page 44: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

24

c. Membangun kantor satgas Timkorkamla I Batam guna pemantauan di

ALKI-I dan Selat Malaka, satgas Timkorkamla II di Batam guna

pemantauan ALKI-II dan satgas Timkorkamla III di Ambon guna

pemantauan ALKI-III

Dalam kegiatan Controlling (Pemeriksaan) meliputi :

a. Melakukan gelar operasi bersama dengan instansi keamanan laut yang

terkait yang dilakukan lima kali operasi dalam kurun waktu setahun.

Adapun kegiatan operasi bersama tersebut yakni: Operasi Gurita, Operasi

Bersama Sepanjang Tahun (OBST), Operasi Raksamanhiva, Operasi

Bilateral, dan Operasi Mandiri

Kegiatan Surveillance (Pengamatan) meliputi :

a. Membangun dan menggelar alat komunikasi Regional Crisis Center

(RCC) di Aceh, Tanjung Balai Karimun, Natuna, Sambas, Tarakan,

Jayapura, Merauke, Tual, jupang, dan Bali yang masing-masing

dilengkapi dengan Long Range Camera (LRC) yang dapat memunculkan

objek yang tertangkap oleh RCS dan Automatic Identification System

(AIS) yang merupakan alat pendeteksi kapal atau objek yang

memancarkan lokasi beserta informasi kapal-kapal yang keluar atau

masuk di wilayah perairan Indonesia.

Adapun tugas dan fungsi dari BAKAMLA yakni.34

Tugas :

Melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia

dan wilayah yurisdiksi Indonesia.

34

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 178 Tahun 2014 Tentang Badan Keamanan Laut.

http://www.kemendagri.go.id/media/documents/2015/01/28/p/e/perpres_no.178-2014.pdf (diakses

pada tanggal 13 Desember 2016)

Page 45: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

25

Fungsi :

1. Menyusun kebijakan nasional di bidang keamanan dan keselamatan di

wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia;

2. Menyelenggarakan sistem peringatan dini keamanan dan keselamatan di

wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia;

3. Melaksanakan penjagaan, pengawasan, pencegahan dan penindakan

pelanggaran hukum di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi

Indonesia;

4. Menyinergikan dan memonitor pelaksanaaan patroli perairan oleh instansi

terkait;

5. Memberikan dukungan teknis dan operasional kepada instansi terkait;

6. Memberikan bantuan pencarian dan pertolongan di wilayah perairan

Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia;

7. Melaksanakan tugas lain dalam sistem pertahanan nasional.

C. Kerangka Pikir

Dari konsep Maritime Security yang sudah dijelaskan sebelumnya

didapatkan sebuah pemahaman mengenai keamanan laut yang merupakan

kewajiban negara untuk mengatasi isu perompakan. Perompakan yang terjadi di

Selat Malaka mampu menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi negara Indonesia

sehingga dengan hal tersebut Indonesia membentuk sebuah instansi yakni Badan

Keamanan Laut (BAKAMLA) yang memiliki tugas dan fungsi dalam menjaga

keamanan laut di Indonesia. Dengan itu BAKAMLA menjalankan sebuah strategi

Page 46: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

26

melalui sistem peringatan dini yang terdiri dari Monitoring, Controlling, dan

Surveillance sehingga mampu terciptanya keamanan laut di Indonesia khususnya

Selat Malaka. Dari penjelasan di atas maka penulis menganalisa permasalahan

tersebut sebagai berikut :

Gambar 1.1. Kerangka Pikir

ANCAMAN PEROMPAKAN SELAT

MALAKA

MARITIME SECURITY

STRATEGI BAKAMLA

MEWUJUDKAN KEAMANAN

LAUT MELALUI SISTEM

PERINGATAN DINI

Monitoring Controlling Surveillance

TERCIPTANYA KEAMANAN LAUT

DI SELAT MALAKA

Page 47: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

27

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan

metode deskriptif. Dalam metode deskriptif terdapat upaya mendeskripsikan,

mencatat, menganalisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang

ini terjadi atau ada, yang bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi

mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada

dan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel

yang diteliti.

B. Fokus Penelitian

Penulis berfokus membahas masalah yang berbatas pada tahun 2010-2015.

Dimana pada awal tahun 2000 terjadi lonjakan kasus perompakan di wilayah Selat

Malaka. Hal ini dikarenakan penulis dapat melihat bagaimana strategi yang dibuat

oleh BAKAMLA RI mampu menurunkan angka perompakan di Selat Malaka.

Strategi tersebut meliputi Monitoring (Pemantauan) dengan cara membangun alat

deteksi radar dan komunikasi serta membangun kantor satgas timkorkamla guna

Page 48: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

28

melakukan pemantauan wilayah ALKI I,II dan III. Controlling (Pemeriksaan)

merupakan kegiatan operasi bersama yang dilakukan BAKAMLA dengan 11

instansi keamanan laut yang terkait yakni Kementerian Luar Negeri, Kementerian

Pertahanan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, TNI

AL, TNI AU, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perhubungan Laut, Bea

Cukai, Kejaksaan Agung, dan POLRI. Surveillance (Pengamatan) membangun

dan menggelar alat komunikasi yang dilengkapi oleh Long Range Camera

sehingga mampu memantau kapal-kapal yang keluar dan masuk di wilayah

perairan Indonesia

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah jenis data sekunder dan data primer. Penulis

memperoleh data melalui sumber-sumber baik berupa jurnal, buku, laporan

tertulis dan dokumen-dokumen berkaitan dengan objek yang diteliti, terutama

yang menyangkut ancaman-ancaman yang ada di Selat Malaka. Sedangan data

primer diperoleh melalui wawancara dengan Kepala Badan Keamanan Laut RI

(BAKAMLA). Data ini kemudian penulis gunakan untuk menjawab permasalahan

dalam penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

Page 49: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

29

a. Wawancara

Dalam melakukan wawancara peneliti memiliki kesulitan wawancara dengan

Kepala Bakamla, sehingga wawancara dilakukan dengan sekretaris Kepala Bidang

Kebijakan & Strategi yaitu Bpk Hutomo

b. Studi Kepustakaan & Studi Dokumentasi

Yaitu mempelajari literatur, dokumen dan laporan lain mengenai pelaksanaan

kegiatan yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan dengan

mencari bahan-bahan dalam bentuk buku, jurnal, situs internet dan sumber-

sumber kepustakaan lainnya

E. Teknik Analisis Data

Penyajian data kualitatif ini dapat dilakukan dalam berbagai jenis matriks,

grafik, jaringan dan bagan, sehingga kemudian penganalisis dapat melihat apa

yang sedang terjadi dan kemudian dapat menentukan apakah menarik kesimpulan

sudah benar ataukah harus terus melakukan analisis demi mendapatkan

kesimpulan yang valid.35

Data yang relevan berdasarkan hasil seleksi dan klasifikasi kemudian disusun

dan dirinci guna mendeskripsikan fenomena secara utuh dan tertata sehingga

mudah untuk dipahami serta dapat menggambarkan perkembangan suatu

kegiatan. Setelah data dideskripsikan, selanjutnya dilakukan analisis secara

35

Silalahi, U. 2006, Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press

Page 50: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

30

mendalam terhadap data tersebut sehingga bisa diketahui bagaimana sebuah

masalah menimbulkan masalah lainnya. Dalam menganalisis data, penulis

melakukan analisis yang bersifat kualitatif untuk mengamati hubungan sebab

akibat sebuah peristiwa yang dikaji.

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi yang diartikan

sebagai teknik yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan

data dan sumber yang telah ada. Penulis mengumpulkan data yang sekaligus

menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai

sumber data.

Page 51: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

63

VI. KESIMPULAN

Pada bagian akhir dalam skripsi ini, peneliti akan mengemukakan beberapa

kesimpuan yang didasarkan pada temuan hasil penelitian dan analisa yang telah

peneliti paparkan pada bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada pembahasan yang telah

disampaikan maka penulis mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

strategi yang dijalankan oleh Bakamla (Monitoring, Controlling,

Surveillance) cukup efektif dalam menekan angka ancaman keamanan di

wilayah perairan Indonesia.

2. Strategi Bakamla dinilai cukup efektif karena dalam melakukan strategi

tersebut Bakamla masih memiliki kendala baik itu dalam sarana maupun

prasarana, serta terjadi penurunan angka ancaman kejahatan di wilayah

perairan Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari :

a. Perompakan turun 76% dari 30 kasus menjadi 7 kasus

b. Penangkapan liar turun 75% dari 2.120 kasus menjadi 530 kasus

c. Pembalakan liar turun 85% dari 1.842 kasus menjadi 276 kasus

Page 52: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

64

d. Pencemaran di laut turun 70% dari 155 menjadi 47 kasus

e. Penyelundupan manusia dari dan ke Indonesia turun 90% dari

1.124 kasus menjadi 112 kasus

3. Dalam menekan angka ancaman kejahatan di perairan Indonesia, Bakamla

dan 11 stakeholder (Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan,

Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, TNI AL,

TNI AU, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perhubungan Laut, Bea

Cukai, Kejaksaan Agung, POLRI) bekerjasama dalam menjaga keamanan

laut sehingga tercipta keamanan laut yang baik.

Page 53: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Barry Buzan, People, States and Fear: An Agenda for International Security Studies

in The Post

Cold War Era(2nd edition), (London: Harvester Wheatsheaf, 1991), hal 19-20

Fajri, EM Zul. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta : Difa Publisher

Djoko Pramono, Budaya Bahari (Gramedia Pustaka Utama: Gramedia Pustaka

Utama, 2005) Hlm 19

Hary, Bagyo. “Perang Abad 21 dan Sishankamrata”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama

Nurdin, Angga. “Keamanan Global: Transformasi Isu Keamanan Pasca Perang

Dingin”. Bandung : Alfabeta.

Silalahi, U. 2006, Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press

Silalahi, U. 2006, Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press

Sulistyaningtyas, Tri., Susanto., Munaf, Dicky R. “Sinergitas Paradigma Lintas

Sektor di Bidang Keamanan dan Keselamatan Laut”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama

JURNAL :

Aparajita, Biswas. “Small Arms and Drug Trafficking In The Ocean Region”.

Working Paper No.4 Mumbai, Center for African Studies, 15.

David Singer. “The Level-of-Analysis Problem In International Relations”. World

Politics, Vol. 14, No. 1 (1961). Hal. 77-92

Daniel P. Fin., dan Y. Hanayana. “Oil Pollution From Tankers in The Straits of

Mallaca”. Honobulu : East-West Center. hlm 20

Hamzah, Ahmad. “The Straits of Mallaca: International Co-operation in Trade.

Funding and Navigational Safety”. (Kuala Lumpur: Maritime Institute of

Malaysia,1997). Hlm.5

Katinawati. :Peran ASEAN Maritime Forum (AMF) Dalam Keamanan Di Asia

Tenggara”. eJournal Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 3, 2013.

Page 54: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-

content/uploads/2013/09/JURNAL%20(09-02-13-05-06-50).pdf (diakses pada

tanggal 14 Oktober 2016)

Keamanan Laut dan Tanggung Jawab Indonesia: Tantangan dan Kendala. Makalah

TNI-AL yang disampaikan pada Lokakarya Hukum Laut Internasional, Yogyakarta,

13-15 Desember 2004

Keliat, Makmur. “Keamanan Maritim dan Implikasi Kebijakan Bagi Indonesia”.

Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Volume 13, No.1 Juli 2009,

http://download.portalgaruda.org (diakses pada tanggal 11 Oktober 2016)

K.L. Koh. “Straits in International Navigation Coastrary Issues”. (London: Occean

Publication Inc, 1982). Hlm. 54

Nataline Klein, Joanna Massop dan Donald R Rothwel, Australia, ”Maritime

Security: International Law and Policy Perspectives from Australia and New

Zealand, (London: Routledge, 2010) hal. 5

Palma, Mary Ann E., “Legal and Political Responses to Maritime Security Challenge

in the Straits of Malacca and Singapore”. Philippines : CANCAPS Papier

Solvay Gerke & Hans-Dieter Evers. “Selat Malaka: Jalur Sempit Perdagangan

Dunia”. Jurnal Akademika. Edisi 81(1) Tahun 2011.

http://journalarticle.ukm.my/1877/1/jademik-81-01-lock.pdf (diakses pada tanggal 13

Desember 2016)

Usmahadi., “Peninjauan Kembali Pemanfaatan Selat Malaka”. Jurnal Hukum dan

Pembangunan No. 1 (XXIII). 1993

Yancov. Y.L. Vertzberger, Coastal States, Regional Power, Super Power and

Malacca-Singapore Straits, (Berkeley: Institute of East Asian Studies, University of

California, 1984), Hal 5

INTERNET :

Arief, Usman. “Kerjasama Tiga Negara Indonesia-Malaysia-Singapura Mengenai

Selat Malaka dan Ketahanan Nasional”. http://www.lib.ui.ac.id (Diakses pada

tanggal 8 Oktober 2016)

”Concern over Strait of Malacca”. The Jakarta Post, 9 Juni 2004 (diakses pada

tanggal 14 Juli 2017)

Data Investigasi Kecelakaan Pelayaran Tahun 2010-2016.

http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/Media_Release/Media%20Release%20KNKT%202

016/Media%20Release%202016%20-%20IK%20Pelayaran%2020161130.pdf (diakses pada

tanggal 12 Agustus 2017)

Page 55: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

“Efektivitas Malacca Strait Sea Patroli (MSSP) Dalam Menanggulangi Masalah

Perompakan di Selat Malaka”. www.academia.edu, (diakses pada 29 September

2016)

ICC, Piracy and Armed Robbery Against Ships, Annual Report 1 January-31

December (2004,2005 and 2006), Paris : International Chamber of Commerce,

International Maritime Bureau, 2005, 2006, 2007

Ikhtiari, Richarunia Wenny. “Strategi Keamanan Maritim Indonesia Dalam

Menanggulangi Ancaman Non-Traditional Security, Studi Kasus; Illegal Fishing

Periode Tahun 2005-2010”. www.lib.ui.ac.id (diakses pada tanggal 11 Oktober

2016)

Liputan6, RI Kembali Tangkap Kapal Pencuri Ikan Asal Tiongkok.

www.bisnis.liputan6.com (diakses pada tanggal 8 Oktober 2016)

Mangindaan, Robert. “Indonesia dan Keamanan Maritim: Apa Arti Pentingnya?”.

http://www.fkpmaritim.org/indonesia-dan-keamanan-maritim-apa-arti-pentingnya/

(diakses pada tanggal 11 Oktober 2016)

Meganingratna, Andi. ”Kerjasama Keamanan Indonesia-Malaysia-Singapura Dalam

Menciptakan Keamanan Jalur Pelayaran Di Selat Malaka Pasca Peristiwa 11

September 2001-2010”. http://www.lib.ui.ac.id (diakses pada tanggal 8 Oktober

2016)

Merdeka, Ganas Perompak Selat Malaka Membuat Malaysia, RI, dan Singapura

Bersatu. www.merdeka.com (diakses pada tanggal 8 Oktober 2016)

Ocean & Law of the Sea United Nation. “Report of the Secretary General”.

http://www.un.org/depts/los/general_assembly/general_assembly_reports.htm

(diakses pada tanggal 11 Oktober 2016)

“Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Tentang

Pertahanan Negara”. (http://buk.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/Penjelasan-

Undang-Undang-No-3-Tahun-2002.pdf) diakses pada tanggal 11 Oktober 2016

“Perdagangan Narrkoba Merajalela di Daerah Segitiga Emas”.

http://indonesia.cri.cn/201/2013/11/04/1s143319.htm(diakses 23 Agustus 2017)

Poedjo Purnomo. “Selat Malaka di Mata Pelaut”. KOMPAS, 18 Agustus 2004

(diakses pada 12 Juli 2017)

“Port Klang, “Pintu Surga” bagi Barang Selundupan ke Indonesia”. Kompas, 30

Maret 2004 (diakses pada tanggal 14 Juli 2017)

John P, Lovell. “Foreign Policy In Perspective”. New York 1970.

http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Analysing%20Foreign%20Policy.pdf (diakses pada

tanggal 13 Desmber 2016)

Page 56: STRATEGI BADAN KEAMANAN LAUT (BAKAMLA) DALAM …digilib.unila.ac.id/29917/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · strategi badan keamanan laut (bakamla) dalam mewujudkan keamanan perairan

Senoputro, Jusuf Dharma. ”Pengelolaan Bersama Keamanan di Wilayah Perairan

Selat Malaka”. http://lib.ui.ac.id (diakses pada tanggal 6 Mei 2016)

Simatupang, Patar. “Efektivitas Organisasi Pada Sekretariat Negara Republik

Indonesia. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-5/20425933-D807-

Patar%20Simatupang.pdf. (diakses tanggal 13 oktober 2016)

Sukoco. “Potensi Ancaman Di Selat Malaka Terhadap Kepentingan Indonesia”.

(http://lib.ui.ac.id) diakses pada tanggal 11 Oktober 2016

Thoyib, Syarif. “Potensi Ancaman di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) Dalam

Perspektif Ketahanan Nasional”. http://www.lib.ui.ac.id (diakses pada tanggal 8

Oktober 2016)

“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Intelijen

Negara”. http://www.bin.go.id/asset/upload/UU_2011_17.pdf (diakses pada tanggal

13 Oktober 2016