step 7 sken 1 oke daru(1)

27
7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1) http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 1/27 BAB VII  BERBAGI INFORMASI 1 ALL ABOUT DIARE a Definisi Diare adalah buang air besar dengan konsistensi tinja yang lembek biasanya disertai dengan peningkatan frekuensi dan apabila diukur berat feses lebih dari 200g perhari. Dinyatakan akut bila berlangsung kurang dari 14 hari, dinytaakan  persisten bila terjadi antara 14-28 hari dan kronik bila lebih dari 4 minggu (!", 2012# $el%an, 201&'. b Klasifikasi Diare enurut andal, ilkins, Dunbar ) ayon-hite (2008' klasifikasi diare  berdasarkan lama %aktu diare terdiri dari * 1 Diare akut, yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lembek atau +air dan bersifat mendadak datangnya dan  berlangsung dalam %aktu kurang dari 2 minggu. erdasarkan banyaknya +airan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit diare akut dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu* (1' diare tanpa dehidrasi, (2' diare dengan dehidrasi ringan, apabila +airan yang hilang 2-& dari berat badan, (' diare dengan dehidrasi sedang, apabila +airan yang hilang berkisar &-8 dari berat badan, (4' diare dengan dehidrasi berat, apabila +airan yang hilang lebih dari 8-10. 2 Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung 14-28 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.  Diare kronik , yaitu diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan  penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun, dengan lama diare kronik lebih dari 28 hari. c Etiologi enurut andal, ilkins, Dunbar ) ayon-hite (2008' etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu * 1) Faktor Infeksi

Upload: dewandaru-i-a-b

Post on 04-Mar-2016

232 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fk

TRANSCRIPT

Page 1: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 1/27

BAB VII

 BERBAGI INFORMASI

1 ALL ABOUT DIARE

a Definisi

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi tinja yang lembek biasanya

disertai dengan peningkatan frekuensi dan apabila diukur berat feses lebih dari

200g perhari. Dinyatakan akut bila berlangsung kurang dari 14 hari, dinytaakan

 persisten bila terjadi antara 14-28 hari dan kronik bila lebih dari 4 minggu (!",

2012# $el%an, 201&'.

b Klasifikasi Diare

enurut andal, ilkins, Dunbar ) ayon-hite (2008' klasifikasi diare

 berdasarkan lama %aktu diare terdiri dari *

1 Diare akut, yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan

konsistensi tinja yang lembek atau +air dan bersifat mendadak datangnya dan

 berlangsung dalam %aktu kurang dari 2 minggu. erdasarkan banyaknya

+airan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit diare akut dapat

dibedakan dalam empat kategori, yaitu* (1' diare tanpa dehidrasi, (2' diare

dengan dehidrasi ringan, apabila +airan yang hilang 2-& dari berat badan,

(' diare dengan dehidrasi sedang, apabila +airan yang hilang berkisar &-8

dari berat badan, (4' diare dengan dehidrasi berat, apabila +airan yang hilang

lebih dari 8-10.

2 Diare persisten, yaitu  diare yang berlangsung 14-28 hari, merupakan

kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.

 Diare kronik , yaitu diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan

 penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan

metabolisme yang menurun, dengan lama diare kronik lebih dari 28 hari.

c Etiologi

enurut andal, ilkins, Dunbar ) ayon-hite (2008' etiologi diare dapat

dibagi dalam beberapa faktor yaitu *

1) Faktor Infeksi

Page 2: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 2/27

 Infeksi enteral , yaitu infeksi saluran pen+ernaan yang merupakan penyebab

utama diare pada anak. /nfeksi parenteral ini meliputi* (a' /nfeksi bakteri*

Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Camplobacter, !ersinia, "eromonas dan

sebagainya. (b' /nfeksi irus*  Enteroo#irus $Virus EC%&, Co'sackie,

 (oliomelitis), "eno#irus, *ota#irus, "stro#irus dan lain-lain. (+' /nfestasi

 parasite * a+ing $"scaris, +richiuris, &'uris, Strongloies', protooa

( Entamoeba histoltica, iaria lamblia, +richomonas hominis', jamur 

(cania albicans'.

3umber * !" (2012'

   Infeksi parenteral, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pen+ernaan,

seperti "titis edia akut ("', +onsilofaringitis, -ronkopneumonia,

 Ensefalitis dan sebagainya. 5eadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak 

 berumur diba%ah 2 tahun.

2)  Faktor alabsorbsi 

alabsorbsi karbohidrat* disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa',

monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa'. 6ada bayi dan anak 

yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktrosa.

alabsorbsi lemak

alabsorbsi protein

Page 3: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 3/27

4  Faktor makanan, seperti makanan basi, gangguan gii, makanan bera+un,

alergi terhadap makanan.

&  Faktor psikologis, rasa takut dan +emas. alaupun jarang dapat menimbulkan

diare terutama pada anak yang lebih besar.

d) Patogenesis

ekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah *

1 angguan osmotik

kibat terdapatnya makanan atau at yang tidak dapat diserap akan menyebabkan

tekanan osmoti+ dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan

elektrolit kedalam rongga usus. /si rongga usus yang berlebihan ini akanmerangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

ukosa usus halus adalah epitel berpori, yang dapat dile%ati air dan elektrolit

dengan +epat untuk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dengan

+airan ekstraseluler. Diare terjadi jika bahan yang se+ara osmoti+ dan sulit diserap.

ahan tersebut berupa larutan isotonik dan hipertonik. 7arutan isotonik, air dan

 bahan yang larut didalamnya akan le%at tanpa diabsorbsi sehingga terjadi diare.

ila substansi yang diabsorbsi berupa larutan hipertonik, air, dan elektronik akan

 pindah dari +airan ekstraseluler kedalam lumen usus sampai osmolaritas dari usus

sama dengan +airan ekstraseluler dan darah,sehingga terjadi pula diare.

2 angguan sekresi

kibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin' pada dinding usus akan terjadi

 peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare

timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. kibat rangsangan mediator 

abnormal misalnya enterotoksin, menyebabkan illi gagal mengabsorbsi natrium,

sedangkan sekresi klorida disel epitel berlangsung terus atau meningkat. al ini

menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus. /si

rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus mengeluarkannya sehingga

timbul diare. Diare mengakibatkan terjadinya* (1' 5ehilangan air dan elektrolit

serta gangguan asam basa yang menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik dan

hypokalemia. (2' !angguan sirkulasi darah dapat berupa renjatan hipoolemik 

atau prarenjatan sebagai akibat diare dengan atau tanpa disertai dengan muntah,

 perpusi jaringan berkurang sehingga hipoksia dan asidosismetabolik bertambah

Page 4: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 4/27

 berat, kesadaran menurun dan bila tak +epat diobati penderita dapat meninggal.

(' !angguan gii yang terjadi akibat keluarnya +airan yang berlebihan karena

diare dan muntah. 5adang-kadang orang tuanya menghentikan pemberian

makanan karena takut bertambahnya muntah dan diare pada anak atau bila

makanan tetap diberikan dalam bentuk dien+erkan. ipoglikemia akan sering

terjadi pada anak yang sebelumnya telah menderita malnutrisi atau bayi dengan

gagal bertambah berat badan, sehingga akibat hipoglikemia dapat terjadi edema

otak yang dapat menyebabkan kejang dan koma.

/ angguan motilitas usus

iperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk 

menyerap makanan, sehingga timbul diare. 3ebaliknya bila peristalti+ usus

menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat

menimbulkan diare pula.

6atogenesis diare akut adalah* (a' asuknya jasad renik yang masih hidup

kedalam usus halus setelah berhasil mele%ati rintangan asam lambung. (b' 9asad

renik tersebut berkembang biak (multiplikasi' didalam usus halus. (+' "leh jasad

renik dikeluarkan toksin (toksin Diaregenik'. (d' kibat toksin tersebut terjadi

hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare. 6atogenesis diare kronis

lebih kompleks dan faktor-faktor yang menimbulkannya ialah infeksi bakteri,

 parasit, malabsorbsi, malnutrisi dan lain-lain.

e Patofisiologi 

:erjadinya diare adalah masuknya ;irus ( *ota#irus, "eno#irus enteritis', bakteri

atau toksin (Salmonella. E. colli', dan parasit ( -iaria, 0ambia'. eberapa

mikroorganisme pathogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksienterotoksin atau +ytotoksin. 6enyebab dimana merusak sel-sel, atau melekat pada

dinding usus pada gastroenteritis akut. 6enularan gastroenteritis bisa melalui fekal

oral dari satu klien ke klien lainnya. eberapa kasus ditemui penyebaran pathogen

dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.

ekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan

yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus

meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi

Page 5: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 5/27

rongga usus berlebihan sehingga timbul diare'. 3elain itu menimbulkan gangguan

sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat

kemudian terjadi diare. !angguan motilitas usus yang mengakibatkan

hiperperistaltik dan hipoperistaltik. kibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan

air dan elektrolit (dehidrasi' yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis

metabolik dan hypokalemia', gangguan gii (intake kurang, output berlebih',

hipoglikemia dan gangguan sirkulasi. 3ebagai akibat diare baik akut maupun

kronis akan terjadi* (a' 5ehilangan air dan elektrolit (dehidrasi' yang

mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam-basa (asidosis

metabolik, hypokalemia dan sebagainya'. (b' !angguan gii sebagai akibat

kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah'. (+' ipoglikemia,

(d' !angguan sirkulasi darah

 f Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diare

enurut andal et al.  (2008' ada beberapa faktor yang mempengaruhi

terjadinya diare yaitu *

1 Faktor (eniikan, enurut penelitian, ditemukan bah%a kelompok ibu

dengan status pendidikan 37:6 ke atas mempunyai kemungkinan 1,2& kali

memberikan +airan rehidrasi oral dengan baik pada balita dibanding dengan

kelompok ibu dengan status pendidikan 3D ke ba%ah. Diketahui juga bah%a

 pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap morbiditas anak 

 balita. 3emakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, semakin baik tingkat

kesehatan yang diperoleh si anak.

2 Faktor pekeraan, yah dan ibu yang bekerja 6ega%ai negeri atau 3%asta

rata-rata mempunyai pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan ayah dan ibu

yang bekerja sebagai buruh atau petani. 9enis pekerjaan umumnya berkaitandengan tingkat pendidikan dan pendapatan. :etapi ibu yang bekerja harus

membiarkan anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai risiko

lebih besar untuk terpapar dengan penyakit.

/ Faktor umur balita, 3ebagian besar diare terjadi pada anak diba%ah usia 2

tahun. alita yang berumur 12-24 bulan mempunyai resiko terjadi diare 2,2

kali dibanding anak umur 2&-&< bulan.

Faktor lingkungan, penyakit diare merupakan merupakan salah satu penyakit

yang berbasisi lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih

Page 6: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 6/27

dan pembuangan tinja. 5edua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan

 perilaku manusia. pabila faktor lingkungan tidak sehat karena ter+emar 

kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat

 pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan

kejadian penyakit diare.

3 Faktor i4i, diare menyebabkan gii kurang dan memperberat diarenya.

"leh karena itu, pengobatan dengan makanan baik merupakan komponen

utama penyembuhan diare tersebut. ayi dan balita yang giinya kurang

sebagian besar meninggal karena diare. al ini disebabkan karena dehidrasi

dan malnutrisi. =aktor gii dilihat berdasarkan status gii yaitu baik > 100-<0,

kurang > ?<0-@0, buruk > ?@0 dengan per :.5 Faktor sosial ekonomi masarakat , 3osial ekonomi mempunyai pengaruh

langsung terhadap faktor-faktor penyebab diare. 5ebanyakan anak mudah

menderita diare berasal dari keluarga besar dengan daya beli yang rendah,

kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang

memenuhi persyaratan kesehatan.

6 Faktor makanan an minuman ang ikonsumsi, 5ontak antara sumber dan

host dapat terjadi melalui air, terutama air minum yang tidak dimasak dapat

 juga terjadi se+ara se%aktu mandi dan berkumur. 5ontak kuman pada kotoran

dapat berlangsung ditularkan pada orang lain apabila melekat pada tangan

dan kemudian dimasukkan kemulut dipakai untuk memegang makanan.

5ontaminasi alat-alat makan dan dapur. akteri yang terdapat pada saluran

 pen+ernaan adalah bakteri Etamoeba colli, salmonella, sigella. Dan irusnya

yaitu Entero#irus, rota #irus, serta parasite yaitu +a+ing ( "scaris, +richuris',

dan jamur (Cania albikan'.

7 Faktor terhaap 0aktosa  $susu kalemg), :idak memberikan 3/ se+ara

 penuh 4-A bulan pada pertama kehidupan. 6ada bayi yang tidak diberi 3/

resiko untuk menderita diare lebih besar daripada bayi yang diberi 3/ penuh

dan kemungkinan menderita dehidrasi berat juga lebih besar. enggunakan

 botol susu ini memudahkan pen+emaran oleh kuman sehingga menyebabkan

diare. Dalam 3/ mengandung antibody yang dapat melindungi kita terhadap

 berbagai kuman penyebab diare seperti Sigella an V. Cholerae.

 g Manifestasi Klinis

Page 7: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 7/27

andal et al. (2008' dan dyanastri (2012' manifestasi klinis diare adalah

sebagai berikut *

 ula-mula bayi dan anak menjadi +engeng, gelisah, suhu tubuh biasanya

meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. :inja

+air dan mungkin disertai lendir dan atau darah. arna tinja makin lama berubah

menjadi kehijau-hijauan karena ter+ampur dengan empedu. nus dan daerah

sekitarnya le+et karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam

sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak 

dapat diabsorbsi usus selama diare. !ejala muntah dapat terjadi sebelum atau

sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau

akibat gangguan keseimbangan asam-basa dan elektrolit. ila penderita telah

 banyak kehilangan +airan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi makin tampak.

erat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun membesar 

menjadi +ekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.

erdasarkan banyaknya +airan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan,

sedang, dan berat, sedangkan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi

dehidrasi hipotonik, isotonik, dan hipertonik.

:abel 1. Derajat dehidrasi berdasarkan "Penentuan

Derajat

Dehidrasi

WHO

Tanda dan

Gejaa

Dehidrasi

Rin!an

Dehidrasi

Sedan!

Dehidrasi Berat

1 5eadaan

Bmum

3adar, gelisah,

haus

!elisah,

mengantuk

engantuk, lemas,

anggota gerak dingin,

 berkeringat, kebiruan,

mungkin koma, tidak

sadar.

2 Denyut nadi $ormal kurang

dari 120Cmenit

epat dan

lemah 120-

140Cmenit

epat, haus, kadang-

kadang tak teraba,

kurang dari 140Cmenit 6ernafasan $ormal Dalam,

mungkin +epat

Dalam dan +epat

4 Bbun-ubun

 besar

 $ormal ekung 3angat

& 5elopak mata $ormal ekung 3angat +ekung

A ir mata da :idak ada 3angat kering

@ 3elaput lendir 7embab 5ering 3angat kering

8 lastisitas kulit 6ada

 pen+ubitan

kulit se+ara

elastis kembali

7ambat 3angat lambat (lebih

dari 2 detik'

Page 8: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 8/27

se+ara normal

< ir seni

%arnanya tua

 $ormal erkurang :idak ken+ing

dapun menurut 5olopaking (2002' gejala diare akut dapat dibagi dalam fase,

yaitu *

=ase prodromal (sindroma pra-diare' * pasien mengeluh penuh di

abdomen, nausea, omitus, berkeringat dan sakit kepala.

 =ase diare * pasien mengeluh diare dengan komplikasi (dehidrasi,

asidosis, syok, dan lain-lain', kolik abdomen, kejang dengan atau tanpa

demam, sakit kepala.

 =ase pemulihan * gejala diare dan kolik abdomen berkurang, disertai

fatigue.

h Diagnosis

enurut /D/ (200<' diagnosis diare dapat dilakukan sebagai berikut *

Page 9: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 9/27

iPenatalaksanaan

enurut Eein, sgala ) !inting (2004' dan /D/ (200<' penatalaksanaan dapat

dilakukan diare sebagai berikut *

 (enggantian cairan an elektrolit

spek paling penting dari terapi diare adalah untuk menjaga hidrasi yang adekuat

dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. /ni dilakukan dengan rehidrasi

oral, dimana harus dilakukan pada semua pasien ke+uali yang tidak dapat minum

atau yang terkena diare hebat yang memerlukan hidrasi intaena yang

membahayakan ji%a. 

/dealnya, +airan rehidrasi oral harus terdiri dari ,& g

 $atrium klorida, dan 2,& g $atrium bikarbonat, 1,& g kalium klorida, dan 20 g

glukosa per liter air. 

airan seperti itu tersedia se+ara komersial dalam paket-

 paket yang mudah disiapkan dengan men+ampurkan dengan air. 9ika sediaan

se+ara komersial tidak ada, +airan rehidrasi oral pengganti dapat dibuat dengan

Page 10: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 10/27

menambahkan F sendok teh garam, F sendok teh baking soda, dan 2 G 4 sendok 

makan gula per liter air. Dua pisang atau 1 +angkir jus jeruk diberikan untuk 

mengganti kalium.. 6asien harus minum +airan tersebut sebanyak mungkin sejak 

mereka merasa haus pertama kalinya.  9ika terapi intra ena diperlukan, +airan

normotonik seperti +airan saline normal atau laktat Hinger harus diberikan dengan

suplementasi kalium sebagaimana panduan kimia darah. 3tatus hidrasi harus

dimonitor dengan baik dengan memperhatikan tanda-tanda ital, pernapasan, dan

urin, dan penyesuaian infus jika diperlukan. 6emberian harus diubah ke +airan

rehidrasi oral sesegera mungkin.

Page 11: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 11/27

Page 12: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 12/27

Page 13: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 13/27

  3umber * !" (2012'

  3umber * !" (2012'

Page 14: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 14/27

Page 15: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 15/27

# Eti""!i

enurut eers et al . (200' gastroenteritis dapat disebabkan oleh banyak hal

seperti irus, bakteri, parasit, obat-obatan, alergi makanan dan bahan toksik.

 $amun, yang paling sering menjadi penyebab adalah irus dan bakteri.

ikroorganisme penyebab gastroenteritis dapat ditularkan dengan pelbagai +ara

seperti penularan dari orang ke orang dan melalui makanan atau minuman yang

terkontaminasi. 5emampuan suatu organisme untuk menginfeksi berkait rapat

dengan +ara penyebaran, kemampuan untuk berkolonisasi di saluran pen+ernaan

dan jumlah minimal dari organisme yang dapat menimbulkan penyakit.

5ebanyakan kasus gastroenteritis pada anak di seluruh dunia adalah

disebabkan oleh infeksi irus. Di negara berkembang, 0- 40 dari semua

 penyakit diare disebabkan oleh irus terutamanya Hotairus dan $oroirus.

Hotairus dapat menimbulkan endemik sehingga infeksi irus ini mengakibatkan

angka kesakitan dan kematian.

$ Pat"%isi""!i

enurut eers et al . (200' faktor infeksi adanya irus, baktri atau parasit

didalam saluran pen+ernaan yang kemudian menetap pada daerah usus dan

lambung yang dapat merangsang produksi toksinCendotoksin di saluran

 pen+ernaan dan dapat mengakibatkan terjadinya peradangan pada usus dan

lambung sehingga terjadi penurunan absorbsi karbohidrat yang mengakibatkan

hipoglikemi. kibat dari peradangan usus dan lambung dapat menimbulkan

 peningkatan asam lambung sehingga menimbulkan gejala mual, muntah yang

mengakibatkan kekurangan olume +airan dan resiko tinggi nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh sehingga terjadi hipoglikemi dan malnutrisi energi protein.kibat dari peradangan usus dan lambung dapat menimbulkan pula

 peningkatan motilitas usus sehingga sekresi +airan dan elektrolit meningkat yang

dapat menimbulkan gangguan +airan dan elektrolit seperti 5 dan $a sehingga

terjadi hipokalemi yang mengakibatkan kejang dan kram abdomen sehingga

menimbulkan rasa nyeri. 6eradangan pada usus dan lambung juga dapat

mengakibatkan meningkatnya permeabilitas usus yang dapat meningkatkan

sekresi +airan dan elektrolit serta meningkatnya tekanan intra lumen, maka usus

Page 16: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 16/27

tidak mempunyai kesempatan untuk menyerap sehingga terjadilah pengeluaran

feses en+er dan frekuensi buang air besar yang berlebihan, konsistensi +air dan

 bersifat asam sehingga dapat menimbulkan gangguan integritas kulit. 3eain itu

 peningkatan +airan dan elektrolit dapat mengakibatkan peningkatan pada

intralumen yang akan menimbulakan terjadinya dehidrasi dan bahkan terjadi syok 

hipoolemik.

=aktor malabsobsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang

mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan

elektrolit ke rongga usus yang yang dapat meningkatkan isi rongga usus keluar 

melalui saluran +erna sehingga terjadi diare.

=aktor makanan, ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu

diserap dengan baik. 3ehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang

mengakibatkan penurunan kesempatan untuk menyerap makanan yang kemudian

menyebabkan diare.

=aktor psikologis (+emas, rasa takut' dapat menstimulus saraf parasimpatis,

kemudian mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus yang akhirnya

dapat mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat menyebabkan diare.

d Manifestasi Klinis

!ejala utama gastroenteritis adalah muntah dan diare berair. !ejala lain termasuk 

mual, demam, sakit perut, sakit kepala dan sakit otot. Dehidrasi mungkin terjadi

kemudian. !ejala dapat memakan %aktu satu sampai tiga hari untuk timbul dan

 biasanya berlanjut selama satu atau dua hari, dan adakalanya lebih lama (eers et 

al ., 200'

e Dia!n"sis

6enyakit gastroenteritis pada kebanyakan anak biasanya berlaku dalam masa

yang singkat dan membaik apabila dehidrasi teratasi. al ini menyebabkan jarang

dilakukan pemeriksaan atau tes diagnostik khusus untuk men+ari penyebab dari

gastroenteritis. $amun, pemeriksaan laboratorium atau kultur untuk bakteri dan

 parasit tetap harus dilakukan apabila gejala seperti demam, tinja berdarah dan

diare menetap sampai satu minggu atau lebih. danya leukosit pada tinja

Page 17: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 17/27

menunjukkan adanya infeksi inflamasi. 6ada anak yang terlihat dehidrasi, ealuasi

a%al pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan elektrolit, bloo urea

nitrogen (B$', kreatinin dan urinalisis dilakukan pada anak dengan diare sedang

sampai berat sebagai indikator hidrasi terutama pada anak yang dira%at inap dan

mendapat terapi +airan (eers et al . (200'

% Penataa&sanaan

enurut eers et al . (200' dan meri+an +ademy 6ediatri+s (6' (2004'

hal utama yang perlu ditangani pada pasien gastroenteritis adalah dehidrasi.

5ebanyakan kasus gastroenteritis yang menyebabkan kematian adalah disebabkan

hidrasi yang tidak ditangani se+epatnya. :atalaksana penderita diare yang standar 

di sarana kesehatan melalui lima langkah tuntaskan diare telah dilaksanakan

sebagai satu strategi dalam pengendalian penyakit diare. 7ima langkah tuntaskan

diare termasuklah pemberian oralit, pemberian obat in+, pemberian air susu ibu

(3/'Cmakanan, pemberian antibiotika hanya atas indikasi dan pemberian nasehat.

1 (emberian oralit 

enurut 6 (2004' pemberian +epat +airan rehidrasi dalam 4-A jam dengan

elektrolit glukosa oral direkomendasikan untuk men+egah terjadinya dehidrasi

diikuti dengan pemberian susu +air. airan oralit yang diberikan adalah oralit

dengan osmolaritas rendah yang dapat mengurangi rasa mual dan muntah. ila

 penderita tidak dapat minum oralit se+ara oral, harus segera diba%a ke saran

kesehatan untuk mendapat pertolongan +airan melalui infus. 6enatalaksanaan

diare dengan pemberian oralit perlu didasarkan pada derajat dehidrasi penderita.

Derajat dehidrasi dibagi dalam klasifikasi yaitu * (1' Diare tanpa dehidrasi# (2'

Diare dehidrasi ringanCsedang# dan (' Diare dengan dehidrasi berat.2)  (emberian obat 4inc

Ein+ merupakan mikronutrien yang penting dalam tubuh. 6emberian in+ selama

diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi

frekuensi buang air besar, mengurangi olume tinja serta menurunkan

kekambuhan kejadian diare pada tiga bulan berikutnya. erdasarkan ini semua

anak diare harus diberi in+ segera saat mengalami diare.

Dosis pemberian in+ pada balita *

Page 18: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 18/27

- umur ? A bulan * F tablet (10 mg' per hari selama 10 hari

- umur I A bulan 1 tablet (20 mg' per hari selama 10 hari

Ein+ tetap diberikan selama 10 hari %alaupun diare sudah berhenti. ara

 pemberian tablet in+ adalah dengan melarutkan tablet dalam satu sendok makan

air matang atau 3/, sesudah larut berikan pada anak diare.

/) (emberian "SI 8makanan

6emberian makan selama diare bertujuan untuk memberikan gii pada penderita

terutama pada anak agar tetap kuat serta men+egah berkurangnya berat badan.

nak yang masih minum 3/ harus lebih sering diberi 3/.nak yang minum

susu formula juga diberikan lebih sering dari biasanya. nak usia enam bulan atau

lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan padat harus diberikan

makananan yang mudah di+erna dan diberikan sedikit lebih dan lebih sering.

3etelah diare berhenti, pemberian makanan ekstra diteruskan selama dua

mminggu untuk membantu pemulihan berat badan.

(emberian antibiotika

ntibiotika tidak boleh digunakan se+ara rutin karena ke+ilnya kejadian diare

 pada balita yang disebabkan oleh bakteri. ntibiotika hanya bermanfaat pada

 penderita diare dengan darah (sebahagian besar karena shigellosis', suspek kolera.

"bat-obatan anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare

karena terbukti tidak bermanfaat. "bat anti muntah tidak dianjurkan ke+uali

muntah berat. "bat-obatan ini tidak men+egah dehidrasi ataupun meningkatkan

status gii anak, bahkan sebahagian besar menimbulkan efek samping yang

 berbahaya dan bisa berakibat fatal. "bat anti protooa digunakan bila terbukti

diare disebabkan oleh parasit (amuba, giardia'

3 (emberian nasehat /bu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus diberi nasehat

tentang*

ara memberikan +airan dan obat di rumah.

5apan harus memba%a kembali balita ke petugas kesehatan bila diare lebih

sering, muntah berulang, sangat haus, makan C minum sedikit, timbul demam,

tinja berdarah dan tidak membaik dalam tiga hari.

ALL ABOUT DISENTRI AMOEBA

Page 19: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 19/27

a Definisi

Disentri amuba adalah penyakit infeksi saluran pen+ernaan akibat

serangan Enamoeba histoltica yang merupakan mikroorganisme an9aerob bersel

tunggal dan bersifat pathogen yang biasanya terjadi pada anak yang usianya di

atas lima tahun dan jarang ditemukan pada balita. danya bakteri  E. histoltica

dapat menyebabkan diare semakin parah karena infeksi mengalami pendarahan

(3oe%andojo, 2002# ndayasari, 2011'.

b Etiologi  

enurut 3oe%andojo (2002' disentri amoeba disebabkan oleh Entamoeba

histoltica  yang merupakan protooa usus, sering hidup sebagai komensal

(apatogen' di usus besar manusia. pabila kondisi mendukung dapat berubah

menjadi patogen (membentuk koloni di dinding usus, menembus dinding usus

menimbulkan ulserasi' dan menyebabkan disentri amoeba.

$ Pat"%is""!i

!ambar 1. 6atofisiologi disentri

d Manifestasi klinis

Page 20: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 20/27

6ada penderita amebiasis intestinal akut, gejala mulainya infeksi terjadi

se+ara perlahan, nyeri pada bagian abdomen paling ba%ah dan paling sering pada

kuadran kanan ba%ah, rasa tidak enak pada perut dan seringnya keinginan untuk 

 buang air besar. :inja akan berbentuk lunak, berair, dan berisi sejumlah darah dan

lendir. 5ombinasi adanya darah dalam tinja, nyeri perut dan seringnya keinginan

 buang air besar merupakan +iri khas terkenanya disentri amuba. Diare yang terjadi

disertai darah dan lendir dan dapat terjadi sampai 10 kaliChari. 3ekitar sepertiga

 penderita amebiasis intestinal akut mulai dengan diare yang banyak mengandung

darah dan lendir disertai gejala demam tinggi (ndayasari, 2011'.

e Penatalaksanaan

enurut 3oe%andojo (2002' penatalaksanaan disentri amoeba sebagai berikut *

1)  :oreksi an maintenance cairan an elektrolit  , seperti pada kasus diare akut

se+ara umum, hal pertama yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan

disentri setelah keadaan stabil adalah penilaian dan koreksi terhadap status

hidrasi dan keseimbangan elektrolit.

2 Diet, anak dengan disentri harus diteruskan pemberian makanannya. erikan

diet lunak tinggi kalori dan protein untuk men+egah malnutrisi. Dosis tunggal

tinggi itamin (200.000 /B' dapat diberikan untuk menurunkan tingkat

keparahan disentri, terutama pada anak yang diduga mengalami defisiensi.

Bntuk mempersingkat perjalanan penyakit, dapat diberikan sinbiotik dan

 preparat seng oral. Dalam pemberian obat-obatan, harus diperhatikan bah%a

obat-obat yang memperlambat motilitas usus sebaiknya tidak diberikan karena

adanya resiko untuk memperpanjang masa sakit.

/ "ntibiotika

nak dengan disentri harus di+urigai menderita shigellosis dan

mendapatkan terapi yang sesuai. 6engobatan dengan antibiotika yang tepat

akan mengurangi masa sakit dan menurunkan resiko komplikasi dan

kematian.

6ilihan utama untuk 3higelosis (menurut anjuran "' * 5otrimokasaol

(trimetoprim 10mgCkbChari dan sulfametoksaol &0mgCkgChari'

dibagi dalam 2 dosis, selama & hari.

Dari hasil penelitian, tidak didapatkan perbedaan manfaat pemberian

kotrimoksaol dibandingkan pla+ebo.

Page 21: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 21/27

lternatif yang dapat diberikan * (1' mpisilin 100mgCkgChari dibagi

dalam 4 dosis# (2' efiJime 8mgCkgChari dibagi dalam 2 dosis# ('

eftriaJone &0mgCkgChari, dosis tunggal /; atau /# (4'sam

nalidiksat &&mgCkgChari dibagi dalam 4 dosis.

6erbaikan seharusnya tampak dalam 2 hari, misalnya panas turun, sakit

dan darah dalam tinja berkurang, frekuensi berkurang, dll. ila

dalam 2 hari tidak terjadi perbaikan, antibiotik harus dihentikan dan

diganti dengan alternatif lain.

:erapi antiamubik diberikan dengan indikasi * (1' Ditemukan trofooit

ntamoeba hystolisti+a dalam pemeriksaan mikroskopis tinja# (2' :inja

 berdarah menetap setelah terapi dengan 2 antibiotika berturut-turut

(masing-masing diberikan untuk 2 hari', yang biasanya efektif untuk 

disentri basiler.

  :erapi yang dipilih sebagai antiamubik intestinal pada anak adalah

etronidaol 0-&0mgCkgChari dibagi dalam dosis selama 10 hari.

ila disentri memang disebabkan oleh  E. hstolistica, keadaan akan

membaik dalam 2- hari terapi.

Sanitasi,  beritahukan kepada orang tua anak untuk selalu men+u+i tangan

dengan bersih sehabis membersihkan tinja anak untuk men+egah autoinfeksi.

Far'a&"tera(i )an! rasi"na

erdasarkan tempat kerja obat amebisid digolongkan berdasarkan tempat kerjanya

menjadi *

mebisid jaringan atau sistemik, yaitu obat yang bekerja terutama di

dinding usus, hati dan jaringan ekstra intestinal lainnya# +ontohnya emetin,

dehidroemetin, klorokuin.

mebisid luminal, yaitu yang bekerja dalam usus dan disebut juga

amebisid kontak +ontohnya, diyodohidroksikuin, yodoklorhidroksikuin,

kiniofon, glikobiarsol, karbason, klifamid, diklosanid furoat, tetrasiklin

dan paromomisin.

 mebisid yang bekerja pada lumen maupun jaringan, +ontohnya obat-obat

golongan nitroimidaol

enurut ndayasari (2011' sampai pertengahan abad ke 20 beberapa obat untuk 

disentri amuba antara lain adalah emetin hidrokhlorin, Kuinin, khloroKuin dan

Page 22: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 22/27

dehidroemetin. :ahun 1<AA, dilaporkan bah%a metronidaol sangat baik untuk 

 pengobatan amebiasis. "bat yang digunakan untuk penderita amebiasis

seyogyanya punya sifat antara lain bekerja sebagai tissue amoebicie, diserap

langsung ke dalam mukosa usus dan segera membunuh amuba, serta efektif 

membunuh kista dan trofooit.

 g Prognosis

6rognosis disentri amoeba ditentukan oleh berat ringannya penyakit,

diagnosis dan pengobatan dini yang tepat serta kepekaan amoeba terhadap obat

yang diberikan. 6ada umumnya prognosis disentri amoeba adalah baik terutama

yang tanpa komplikasi (3oe%andojo, 2002'.

ALL ABOUT *OLERA

a Definisi

5olera adalah penyakit diare akut, yang disebabkan oleh infeksi usus akibat

terkena bakteria Vibrio Cholerae suatu bakteri !ram negatif berbentuk batang

 pendek yang pada a%al isolasi terlihat sebagai bentuk koma. akteri ini masuk 

kedalam tubuh host se+ara per oral umumnya melalui makanan atau minumanyang ter+emar. /nfeksi biasanya ringan atau tanpa gejala, tapi terkadang parah

dengan gejala diare yang sangat en+er, muntah-muntah, dan kram di kaki akibat

enterotoksin yang dihasilkan bakteri (Hahayu, 2011# 3oemarsono, 201&'.

b Etiologi  

5olera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. akteri ini merupakan

salah satu spesies dari genus ;ibrio yang merupakan famili ;ibriona+eae. Vibrio

cholerae merupakan bakteri !ram negatif berbentuk batang pendek dengan

ukuran sekitar 0,& Lm J 1,&- Lm. akteri ini tampak berbentuk seperti tanda

koma pada a%al isolasi, oleh karena itu Hobert 5o+h sempat memberi nama

 bakteri tersebut sebagai 5omaba+illus (!reen%ood, 200@# 3oemarsono, 201&'.

Page 23: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 23/27

c Manifestasi klinis

3ebagian besar infeksi yang disebabkan Vibrio cholerae ini asimptomatik 

atau terjadi diare yang ringan dan pasien tetap ambulatoir. asa inkubasi selama

1-4 hari sampai timbul gejala tertagantung inokulan yang tertelan. !ejala kolera

yang khas dimulai demgan mun+ulnya diare yang en+er dan berlimpah, tanpa

didahului oleh rasa mulas dan tanpa adanya tenesmus. Dalam %aktu singkat feses

yang semula ber%arna dan berbau berubah menjadi +airan putih keruh yang mirip

air +u+ian beras. airan ini mengandung mu+us sel epitel dan sejumlah besar 

ibrio. untah timbu kemudian setelah diare diikuti gejala mual. 5ejang otot

dapat menyusul, baik dalam bentuk fibrilasi maupun fasikulasi atau kejang klonik 

yang nyerin dan mengganggu. "tot yang sering terlibat antara lain betis, biseps,

triseps, pektoralis dan dinding perut. 6enderita akan kehilangan +airan dan

elektrolit dengan +epat yang dapat mengarah pada dehidrasi berat, syok dan anuria

(3oemarsono, 201&'.

d Penatalaksanaan

enurut hin (200A' dan Hahayu (2011' pada dasarnya ada ma+am +ara

 pengobatan terhadap penderita kolera yaitu (1' terapi rehidrasi yang agresif# (2'

 pemberian antibiotika yang tepat# dan (' pengobatan untuk komplikasi bila ada.

Hehidrasi dapat dilakukan per oral maupun intra ena tergantung kebutuhan dan

hal ini ditujukan untuk memperbaiki kekurangan +airan dan elektrolit pada

 penderita. Bntuk memperbaiki dehidrasi, a+idosis dan hipokalemia pada penderita

dengan dehidrasi ringan hingga sedang +ukup diberikan larutan rehidrasi se+ara

 per oralCoralit yang mengandung glukosa 20gCl atau sukrosa 40gCl atau air tajin

&0gCl, $al F gCl, 5l 1F gCl, dan trisodium sitrat dihidrat 2.< gCl atau $a"2FgCl. "ralit formula baru yang disahkan " Jpert ommittee pada 9uni

2002 mengandung glukosa @&mmolCl, $al @& mmolCl, 57 20 mmolCl,

trisodium sitrat dihidrat 10mmolCl dengan total osmolaritas 24&m"smCl. airan ini

diberikan lebih dari 4-A jam agar jumlah +airan yang diberikan dapat mengganti

+airan yang diperkirakan hilang yaitu & dari erat adan untuk dehidrasi ringan

dan @ erat adan untuk dehidrasi sedang. 6ada penderita dengan kehilangan

+airan yang berlangsung terus dapat diberikan +airan rehidrasi per oral selama

Page 24: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 24/27

lebih dari 4 jam sebanyak 1F kali dari olume +airan diare yang hilang. 6enderita

yang mengalami sho+k sebaiknya diberikan rehidrasi +epat se+ara intraena

dengan larutan multielektrolit seimbang yang mengandung kira-kira 10mKCl

 $aM, 2&-48 mKCl bikarbonat, asetat atau ion laktat, dan 10-1&mKCl 5M. 7arutan

yang bermanfaat antara lain HingerNs la+tate. 7arutan pengobatan diare dari "

yang terdiri dari 4g $al, 1g 5l, AFg $atrium setat dan 8g glukosaCl, atau

larutan Da++a yang terdiri dari &g $al, 4g $a" dan 1g 5lCl dapat dibuat

di tempat pada keadaan darurat. ntibiotika yang tepat dapat memperpendek 

lamanya diare, mengurangi olume larutan rehidrasi dan memperpendek ekskresi

 bakteri melalui fe+es. ntibiotika :etrasiklin &00 mg 4 J per hari pada usia

de%asa atau 12,& mg Ckg erat adan 4J per hari selama hari . Dengan adanya

strain yang resisten maka perlu informasi tentang sensitiitas dari strain lo+al

terhadap beberapa antibitiotika terlebih dahulu. 3ebagai obat alternatif dapat

diberikan :rimethoprim 20mg dan 1A00 sulfamethoJaol 2 J per hari untuk 

de%asa atau :rimethoprim 8mgCkg erat adan dan 40mgCkg erat adan sehari

dibagi dalam 2 dosis untuk anak anak selama hari. 3elain itu dapat dipakai

=uraolidon, erytromisin atau siprofloksasin

+ HISTOLOGI DIGESTIVE

enurut !uyton ) all (2014' dan 3her%ood (2014' sistem pen+ernaan

 berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi at yang bisa diserap tubuh

dan membuang sisa hasil pen+ernaan atau at yg tidak diperlukan oleh tubuh.

gar dapat diserap, bahan makanan harus di+erna dahulu dengan adanya gigi

mengunyah, kelenjar liur, supaya nanti komponen makanan dari molekul besar 

 jadi lebih ke+il dan sederhana. 6roses ini dimulai dari mulut hingga anus. 3aluran

+erna * lepas dari rongga mulut, dimulai dari esophagus  lambung  usus

halus  usus besar   anus. Bsus halus terdiri dari bagian yaitu duodenum,

 jejunum, dan ileum. 3edangkan usus besar juga terdiri dari bagian yaitu sekum,

+olon, dan re+tum.

ros+henko (2014' menyatakan bah%a se+ara umum, saluran +erna terdiri

dari empat lapisan yang sama di sepanjang saluran. anya saja, setiap bagiannya

menunjukkan modifikasi dan spesialisasi regional masing-masing, dimana 4

lapisan tersebut adalah *

1'  ukosa, yang terdiri atas *

Page 25: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 25/27

pitel pelapis

7amina 6ropia, jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah dan

 pembuluh limfe, kadang-kadang mengandung kelenjar dan jaringan limfoid.

 uskularis mukosa, terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapislongitudinal luar serat otot polos yang memisahkan lapisan mukosa dari

submukosa

,- Submukosa. terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah

dan pembuluh limfe dan pleksus saraf submukosa (pleksus eissner'.

ungkin juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid.

/-  uskularis eksterna. mengandung sel-sel otot polos yang berorientasi se+ara

spiral dan terbagi dalam beberapa lapisan menurut arah utama perjalanan sel

otot. 7apisan ini juga mengandung pleksus saraf mienterikus (pleksus

uerba+h' yang terletak diantara lapisan otot. :erdapat juga pembuluh darah

dan pembuluh limfe dalam jaringan ikat diantara lapisan.

0- Serosa8"#entisia. lapisan tipis, terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya

 pembuluh darah dan pembuluh limfe serta jaringan lemak, dan epitel selapis

gepeng mesotel sebagai pelapis (jika tanpa mesotel disebut sebagai

adentisia'.  9aringan lemak apabila terdapat mesotel, maka disebut dengan

lapis serosa.

!ambar 2. 3aluran +erna

Page 26: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 26/27

DAFTAR PUSTA*A

dyanastri, =. (2012'.  Etiologi an ambaran :linis Diare "kut i *S;( Dr 

 :ariai Semarang. 3emarang * =5 Bniersitas Diponegoro.

Andayasari, L. (2011). Kajian epidemiologi penyakit infeksi

saluran pencernaan yang disebabkan ole amuba di

!ndonesia. Media Litbang Kesehatan, 21(1), 1"#.

 

American Academy of $ediatrics (AA$). (200%). &anaging acute'astroenteritis among cildren ral reydration,

maintenance, and nutritional terapy. Pediatrics, 1%(2), 1"

1*.

eers, .., =let+her,  .9., 9ones, :.;..D., 6orter , H. ) i+hael, .D..

(200+). +he erck anual of eical Information< Secon %ome

 Eition. $e% Oork * 6o+ket ooks.

hin, 9. (200A'.  anual (emberantasan (enakit enular . disi 1@. 9akarta *6enerbit /nfomedika.

ros+henko, ;.6.. (2014'.  "tlas %istologi Difiore, Dengan :orelasi Fungsional.

disi 11. 39akarta * 6enerbit uku 5edokteran !.

!reen%ood, D. (200@'. eical icrobiolog. 1@th dition. $e% Oork * hur+hill

7iingstone.

!uyton, .. ) all, 9.. (2014'.  -uku "ar Fisiologi :eokteran. disi 12.

3ingapore * lseier 6te. 7td.

/D/. (200<'. (eoman (elaanan eis. 9akarta * /katan dokter nak /ndonesia.

5olopaking, .3. (2002'. 6enatalaksanaan untah dan Diare, akut.  In l%i, /.,

a%aier, 7.., 5olopaking, .3 ) 3yam, .=. (d'. (enatalaksanaan

 :earuratan i -iang Ilmu (enakit Dalam. 9akarta * agian /lmu

6enyakit Dalam =5B/.

andal, .5., ilkins, .!.7., Dunbar, .. ) ayon-hite, H.:. (2008'.

 0ecture =otes (enakit Infeksi. 9akarta * 6enerbit rlangga

Page 27: Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

7/21/2019 Step 7 Sken 1 Oke Daru(1)

http://slidepdf.com/reader/full/step-7-sken-1-oke-daru1 27/27

 $el%an, .9. (201&'. Diare kut karena /nfeksi.  In 3. 3etiati, /.l%i, ..

3udoyo, . 3imadibrata, . 3etiyohadi dan .=. 3yam (d.'. -uku "ar 

 Ilmu (enakit Dalam.  9ilid ///. disi ;/. (pp.411@-412'. 9akarta *

6enerbit /nterna 6ublishing.

Hahayu, . (2011'. Cholera. 3urabaya * =akultas 5edokteran Bniersitas ijaya5usuma.

3her%ood, 7. (2014'.  Fisiologi anusia, Dari Sel ke Sistem. disi A. 9akarta *

6enerbit uku 5edokteran !.

oe-andojo, . (2002). Amebiasis. !n. /uku Ajar $enyakit alam.

 ilid 1. akarta /alai $enerbit K 3ni4ersitas !ndonesia.

!". (2012'.  "cute Diarrhea in "ults an Chilren < a lobal (erpecti#e.

il%aukee, B3 * orld !astroenterology "rganiation (!"' !lobal

!uidelin

Eein, B., 3agala, 5.. ) !inting, 9. (2004'.  Diare "kut Disebabkan -akteri.

edan * =5 Diisi 6enyakit :ropik dan /nfeksi, ag. /lmu 6enyakit

Dalam, Bniersitas Bniersitas 3umatera Btara.