step 1 step 2 step 3... daftar pustaka_blok 6 sk 3

4
STEP 1 Hipoglikemi : Suatu keadaan abnormal dimana kadar glukosa dalam darah <50/60 mg/dL. ( Smeltzer & Bare, 2003 ) Diabetes Melitus : DM merupakan suatau kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin atau kedua – duanya. ( Sudoyo, et all., 2006 ) STEP 2 dan STEP 3 3. Apakah ada hubungan anatara DM yang diderita Orangtuanya dengan keluhan mahasiswa ? Diabetes melitus tipe 1 adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik dengan gejala – gejala yang pada akhirnya menuju proses bertahap perusakan imunologik sel – sel yang memproduksi insulin. Individu yang peka secara genetik tampaknya memberikan respon terhadap kejadian – kejadian pemicu yang diduga berupa infeksi virus, dengan memproduksi autoantibodi terhadap sel sel beta, yang akan mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin yang dirangsang oleh glukosa. ( Sylvia A, Price., 2005 ) Pada pasien dengan Diabetes melitus tipe 2, penyakitnya mempunyai pola familial yang kuat. Indeks untuk diabetes tipe 2 pada kembar monozigot hampir 100%. Risiko berkembangnya diabetes tipe 2 pada saudara kandung mendekati 40% dan 33% untuk anak cucunya. Transmisi genetik adalah paling kuat dan contoh terbaik

Upload: dhimar-dwi

Post on 23-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Page 1: Step 1 Step 2 Step 3... Daftar Pustaka_blok 6 Sk 3

STEP 1

Hipoglikemi :

Suatu keadaan abnormal dimana kadar glukosa dalam darah <50/60 mg/dL.

( Smeltzer & Bare, 2003 )

Diabetes Melitus :

DM merupakan suatau kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin atau kedua – duanya.

( Sudoyo, et all., 2006 )

STEP 2 dan STEP 3

3. Apakah ada hubungan anatara DM yang diderita Orangtuanya dengan keluhan mahasiswa ?

Diabetes melitus tipe 1 adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik dengan gejala – gejala yang pada akhirnya menuju proses bertahap perusakan imunologik sel – sel yang memproduksi insulin. Individu yang peka secara genetik tampaknya memberikan respon terhadap kejadian – kejadian pemicu yang diduga berupa infeksi virus, dengan memproduksi autoantibodi terhadap sel sel beta, yang akan mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin yang dirangsang oleh glukosa. ( Sylvia A, Price., 2005 )

Pada pasien dengan Diabetes melitus tipe 2, penyakitnya mempunyai pola familial yang kuat. Indeks untuk diabetes tipe 2 pada kembar monozigot hampir 100%. Risiko berkembangnya diabetes tipe 2 pada saudara kandung mendekati 40% dan 33% untuk anak cucunya. Transmisi genetik adalah paling kuat dan contoh terbaik terdapat dalam diabetes awitan dewasa muda ( MODDY ), yaitu subtipe penyakit diabetes yang diturunkan dengan pola autosomal dominan. Jika orang tua menderita diabetes tipe 2 rasio diabetes dan non diabetes adalah 1:1, dan sekitar 90% pasti pembawa ( carrier ) diabetes tipe 2. ( Sylvia A, Price., 2005 )

4. Komplikasi penyakit Diabetes melitus, dan mengapa kaki ayah mengalami lumpuh ?

Kaki ayah mahasiswa tersebut mengalami kelumpuhan disebabkan karena komplikasi dari penyakit Diabetes melitus yang diderita yaitu komplikasi dari vaskular jangka panjang yang melibatkan pembuluh pembuluh darah yang

Page 2: Step 1 Step 2 Step 3... Daftar Pustaka_blok 6 Sk 3

tersumbat yang menyebabkan neuropati diabetik karena komplikasi diabetes yang menyerang saraf – saraf perifer ( neuropati diabetik ).

Komplikasi – komplikasi diabetes melitus dapat dibagi menjadi dua kategori mayor : (1) komplikasi metabolik akut, dan (2) Komplikasi – komplikasi vaskular jangka panjang.

Komplikasi metabolik akut

Komplikasi metabolik diabetes disebabkan oleh perubahan yang relatif akut dari konsentrasi glukosa plasma. Komplikasi yang paling serius Diabetes tipe 1 adalah ketoasidosis diabetik ( DKA ). Hiperglikemia, hiperosmolar, koma non ketotik ( HHNK ) adalah komplikasi diabetes metabolik akut lain dari diabetes yang sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2 yang lebih tua. ( Sylvia A, Price., 2005 )

Komplikasi – komplikasi vaskular jangka panjang

Komplikasi – komplikasi vaskular jangka panjang dari diabetes melibatkan pembuluh – pembuluh kecil ( Mikroangiopati ) dan pembuluh – pembuluh sedang dan besar ( Makroangipati ).

Mikroangiopati merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola retina ( retinopati diabetik ), glomerulus ginjal ( nefropati diabetik ) dan saraf – saraf perifer ( neuropati diabetik ), otot – otot serta kulit.

Makroangiopati diabetik mempunyai gambaran histopatologis berupa aterosklerosis. Gabungan dari gangguan biokimia yang disebabkan oleh insufisiensi insulin dapat menyebabkan jenis penyakit vaskular ini. Gangguan – gangguan ini berupa : (1) penimbunan sorbitol dalam intima vaskular, (2) hiperlipoproteinemia, dan (3) kelainan pembekuan darah. Pada akhirnya, mikroangiopati ini akan menyebabkaan penyumbatan vaskular. Jika mengenai arteri – arteri perifer dapat mengakibatkan insufisiensi vaskular perifer yang disertai klaudikasio intermiten dan gangren pada ekstremitas serta insufisiensi serebral dan stroke. Jika yang terkena adalah arteri koronaria dan aorta, maka dapat mengakibatkan angina dan infark miokardium.

( Sylvia A, Price., 2005 )

Page 3: Step 1 Step 2 Step 3... Daftar Pustaka_blok 6 Sk 3

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, S. C & Bare, B. G. (2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Ed.8. Jakarta: EGC.

Sudoyo A, et al.(2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI

Price,Sylvia Anderson.(2005). Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Vol.2.

Jakarta : EGC