step 1 , step 2, step 3, daftar pustaka

3
STEP 1 Hormon : Zat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, disekresi kedalam darah dan sampai ke sel sasaran dijaringan lain dalam tubuh tempat tersebut menimbulkan efek fisiologis. ( Marks, Dawn B, 2000 ) STEP 2 dan # 1. Apa yang menyebabkan muka bengkak dan dan disertai badan terasa lemah ? Penyebab muka bengkak dan badan terasa lemah diakibatkan oleh efek dari hormon kortisol. Efek dari kortisol terhadap setiap metabolisme : 1. Efek kortisol terhadap metabolisme karbohidrat a. Perangsangan glukoneogenesis ( pembentukan karbohidrat dari protein dan zat lain oleh hati. 1. Kortisol meningkatkan enzim – enzim yang dibutuhkan untuk mengubah asam amino menjadi glukosa dalam sel sehari – hari. 2. Kortisol menyebabkan pengangkutan asam asam amino dari jaringan ekstrahepatik , terutama di otot 3. Salah satu efek meningkatnya glukoneogenesis adalah sangat – meningkatnya jumlah penyimpanan glikogen dalam sel – sel hati. b. Penurunan pemakaian glukosa oleh sel Kortisol menyebabkan penurunan kecepatan pemakaian glukosa oleh kebanyakan sel tubuh. Glukokortikoid menekan proses oksidasi NADH untuk membentuk NAD+. Karena proses ini berperan dalam glikolisis, sehingga mengurangi pemakaian glukosa oleh sel.

Upload: dhimar-dwi

Post on 03-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

daftar pustaka

TRANSCRIPT

STEP 1Hormon :Zat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, disekresi kedalam darah dan sampai ke sel sasaran dijaringan lain dalam tubuh tempat tersebut menimbulkan efek fisiologis. ( Marks, Dawn B, 2000 )STEP 2 dan #1. Apa yang menyebabkan muka bengkak dan dan disertai badan terasa lemah ? Penyebab muka bengkak dan badan terasa lemah diakibatkan oleh efek dari hormon kortisol. Efek dari kortisol terhadap setiap metabolisme :1. Efek kortisol terhadap metabolisme karbohidrat a. Perangsangan glukoneogenesis ( pembentukan karbohidrat dari protein dan zat lain oleh hati.1. Kortisol meningkatkan enzim enzim yang dibutuhkan untuk mengubah asam amino menjadi glukosa dalam sel sehari hari.2. Kortisol menyebabkan pengangkutan asam asam amino dari jaringan ekstrahepatik , terutama di otot3. Salah satu efek meningkatnya glukoneogenesis adalah sangat meningkatnya jumlah penyimpanan glikogen dalam sel sel hati. b. Penurunan pemakaian glukosa oleh selKortisol menyebabkan penurunan kecepatan pemakaian glukosa oleh kebanyakan sel tubuh. Glukokortikoid menekan proses oksidasi NADH untuk membentuk NAD+. Karena proses ini berperan dalam glikolisis, sehingga mengurangi pemakaian glukosa oleh sel.c. Peningkatan glukosa darah dan diabetes adrenalMeningkatkan glukoneogenesis dan menurunkan kecepatan pemakaian glukosa oleh sel sel dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah. Peningkatan glukosa darah sehingga merangsang sekresi insulin. Namun, pengaruh dari glukokortikoid mengakibatkan asam lemak bebas tinggi sehinga menggangu kinerja insulin, dan dapat merusak kerja insulin pada jaringan sehingga meningkatkan konsentrasi glukosa darah. Sehingga menyebabkan diabetes adrenal. ( Guyton, 2011 )2. Efek kortisol terhadap Metabolisme proteina. Pengurangan protein Sel Kemampuan untuk mengurangi penyimpanan protein diseluruh sel tubuh , kecuali protein dalam hati. Disebabkan oleh berkurangnya sintesis protein dan meningkatnya katabolisme protein yang sudah ada dalam sel. Kortisol menekan pembentukan RNA dan sintesis protein selanjutnya disebagian besar jarigan ekstrahepatik, terutama di otot dan jaringan limfoid. Jika kelebihan kortisol sangat banyak, otot dapat menjadi begitu lemah sehingga orang tersebut tidak dapat dari jongkok. Fungsi imunitas jaringan limfoid dapat menurunkan hingga sedikit kurang dari normal. b. Kortisol meningkatkan protein plasma Bersama berkurangnya protein diseluruh tubuh, protein didalam hati meningkat.( Karena efek kortisol yang meningkatkan glukoneogenesis )Asam amino atau protein dari seluruh tubuh hati digunakan oleh hati untuk glukoneogensis protein diseluruh tubuh terutama di otot dan jaringan limfoid menurun atrofi otot kelemahan otot. ( Guyton, 2011 )3. Efek kortisol terhadap Metabolisme Lemaka. Metabolisme asam lemakDengan pola yang sangat mirip dengan pola yang dipakai oleh kortisol untuk meningkatkan mobilisasi asam amino dari otot Kortisol juga meningkatkan mobilitas asam lemak dari jarigan lemak. Peristiwa ini akan meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas di dalam plasma, yang juga akan meningkatkan pemakaiannya untuk energi. Kortisol juga tampaknya memiliki efek langsung untuk meningkatkan oksidasi asam lemak dalam sel.Peningkatan mobilisasi lemak oleh kortisol, digabungkan dengan peningkatan oksidasi asam lemak di dalam sel, membantu menggeser sistem metabolisme sel dan penggunaan glukosa untuk energi menjadi penggunaan asam lemak.Obesitas akibat kortisol yang berlebihan. Walaupun kortisol dapat menyebabkan timbulnya mobilisasi asam lemak secukupnya dari jaringan lemak, banyak pasien yang kelebihan sekresi kortisol seringkali menderita kegemukan khas, dengan penumpukan lemak yang berlebihan pada daerah dada dan dan di daerah kepalanya, sehingga badannya seperti sapi dan wajahnya bulat moon face .( Guyton, 2011 )