step 1-7 sken 1 daru

Upload: dewandaru-i-a-b

Post on 06-Mar-2016

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fk

TRANSCRIPT

BAB IKLARIFIKASI ISTILAH

1.1. GallopGallop adalah kelainan bunyi jantung yang ditandai bila pengisisan darah ventrikel terhambat selama diastolik, maka akan terjadi getaran sementara pada saat diastolik, serupa dengan bunyi jantung pertama dan kedua meskpun lebih halus. Maka bunyi jantung menjadi triplet dan menimbulkan efek akustik seperti derap kuda yang sedang berlari sehingga disebut gallop. Bunyi ini dapat terjadi pada awal diastolik, selama fase pangisian cepat siklus jantung, atau pada akhir kontraksi atrium (Rubenstein, Wayne & Bradley, 2007).

1.2. MurmurMurmur (bising jantung) adalah kelainan bunyi jantung akibat tubulensi aliran darah yang terjadi karena adanya penyempitan kritis katup jantung. Katup yang tidak berfugsi dengan baik menyebabkan regurgitasi aliran darah sehingga terjadi turbulensi yang menimbulkan suara bising (Setiawan, Alkaff, Rusdhianto & Yogiarto, 2011).

1.3. EKGElektrokardiograf (EKG) adalah perekam sinyal jantung manusia dengan keluaran sinyal di monitor dan dicetak pada kertas grafik, merupakan alat bantu untuk diagnosis aritmia jantung (Napu, 2009).

1.4. Infark Miokard Infark miokard akut (IMA) atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung adalah suatu keadaan dimana sel otot jantung mengalami nekrosis akibat suplai darah yang tidak adekuat ke suatu bagian jantung yang diawali dengan iskemik (Robbins, Cotran & Kumar, 2007).

1.5. TrombosisTrombosis adalah proseskoagulasi(penggumpalan) dalampembuluh darahyang berlebihan sehingga dapat menghambat aliran darah, dimana kejadian ini dapat menimbulkan risiko yang fatal jika menghambat aliran darah menuju organ vital(Robbins, Cotran & Kumar, 2007).

1.6. StreptokinaseStreptokinase merupakan terapi pertama untuk mengembalikan aliran darah ke arteri koroner yang mengalami trombosis. Merupakan protein yang diperoleh dari streptococci yang mengubah plasminogen menjadi plasmin, juga merupakan protein antigenik dan sering dikaitkan dengan kejadian hipotensi dan reaksi alergi. Sekali diberikan, pemberian berikutnya mungkin tidak efektif karena telah terbentuk antibodi yang menetralkan dalam tubuh (Fletcher & Worrall, 2007).

BAB IIIDENTIFIKASI MASALAH

1. Mengapa nyeri dada tersebut terjadi secara tiba-tiba saat beraktivitas latihan bisbol?2. Mengapa nyeri dada tersebut seperti ditekan benda berat?3. Mengapa nyeri dadanya menjalar ke lengan kiri?4. Apa hubungan merokok dan makanan berminyak dengan penyakit pasien?5. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik?6. Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang?7. Apa dasarnya dokter mendiagnosis pasien menderita infark miokard?8. Mengapa pada tatalaksana pasien diberi oksigen, morfin dan aspirin?9. Bagaimana DD kasus ini?

BAB IIIANALISIS MASALAH

3.1. Nyeri dada terjadi secara tiba-tiba saat beraktivitas latihan bisbolMenurut Muttaqin (2009) dan Alwi (2014) nyeri dada yang disebabkan oleh timbulnya iskemia miokard terjadi karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Aliran darah berkurang karena terjadi penyempitan pembuluh darah koroner (arteri koronaria). Penyempitan terjadi karena proses aterosklerosis atau spasme pembuluh koroner atau kombinasi dari keduanya. Pada mulanya suplai darah tersebut walaupuin berkurang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan miokard pada waktu istirahat, tetapi tidak cukup bila kebutuhhan oksigen miokard meningkatseperti pada waktu pasien melakuikan aktivitas fisis yang cukup berat. Oleh karena itu, nyeri dada pada pasien tersebut timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas latihan bisbol.

3.2. Nyeri dada tersebut seperti ditekan benda beratPenyebab nyeri dada imfark miokard adalah ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan oksigen miokard, dimana hal ini mengakibatkan mekanisme anaerob meningkat sebagai mekanisme kompensasi dari tubuh. Namun, akibatnya akan terbentuk asam laktat yang sangat banyak sehingga menekan ujung-ujung saraf atau reseptor nyeri pada daerah dada yang akan menimbulkan nyeri seperti ditekan benda berat (Muttaqin, 2009). Menurut Guyton & Hall (2014) nyeri dada tersebut termasuk dalam nyeri viseral, seperti pada gambar berikut :

Gambar 1. Bagan nyeri 3.3. Nyeri dada menjalar kelengan kiriNyeri yang menjalar merupakan nyeri alih yang dihantarkan melalui jaras viseral. Bila nyeri viseral dialirkan kepermukaan tubuh biasanya nyeri itu akan dilokalisasi sesuai segmen dermatum pada waktu embrio. Jantung berasal dari leher dan dada bagian atas, akibatnya saat nyeri viseral untuk jantung naik sepanjang saraf sensor simapatis dan memasuki spinasis segmen C 3 dan T 5. Sehingga nyeri jantung dialihkan kebagian leher, melalui bahu, otot preturalis, turun kelengan kiri dan daerah substernal dada atas (Guyton & Hall, 2014).

3.4. Hubungan merokok dan makanan berminyak dengan penyakit pasien1) Perilaku merokok, menurut Soeharto (2004) serta Knnelly, Peter & Viktor, (2006) merokok berperan dalam memperburuk keadaan infark miokard melalui 3 cara yaitu : Menghirup asap rokok akan meningkatkan kadar CO (karbon monoksida) dalam darah, dimana menurut Sherwood (2014) karakteristik biologik paling penting dari CO adalah kemampuannya untuk berikatan dengan haemoglobin membentuk karboksihaemoglobin (HbCO) yang 240 kali lebih stabil dibandingkan oksihemoglobin (HbO2). Kondisi tersebut menyebabkan suplai O2 ke jantung menjadi berkurang, sehingga jantung bekerja lebih berat yang dapat mengakibatkan spasme. Asam nikotinat yang terkandung dalam tembakau akan memicu pelepasan katekolamin yang dapat menyebabkan konstriksi arteri. Asam nikotinat dapat meningkatkan sdhesi trombosit yang menyebabkan peningkatan trombus

Gambar 2. Hubungan merokok dengan kejadian infark miokard

2) Makanan berlemak, menurut Soeharto (2004) serta Knnelly, Peter & Viktor, (2006) sebagian besar lemak yang dikonsumsi manusia berbentuk trigliserida, sehingga mengkonsumsi makanan berlemak akan meningkatkan kadar trigliserida dalam darah yang cenderung meningkatkan kadar kolesterol darah. Kelebihan kadar kolesterol dalam darah dapat mengendap dalam pembuluh arteri melalui proses aterosklerosis yang dapat menyebabkan penyempitan bahkan penyumbatan pembuluh darah. Apabila terjadinya penyempitan cukup berat akan menyebabkan suplai darah ke jantung menjadi berkurang yang berakibat berkurangnya suplai O2 ke jantung, yang pada akhirnya menyebabkan iskemik pada miokard, sehingga terjadilah infark miokard.

Gambar 3. Hubungan makanan berlemak dengan infark miokard

3.5. Interpretasi pemeriksaan fisik1) Berat badan = 92 kg dan Tinggi Badan = 168 cmPerhitungan IMT pasien didapatkan nilai IMT = 32,62Maka berdasarkan kriteria IMT termasuk kedalam kriteria 6 yaitu 30 dengan status gizi Obes II.2) Tekanan darah = 100/70, termasuk hipotensi3) Nadi = 100 x/menit, termasuk normal karena berada dalam range 60-100 x/menit4) RR = 22 x/menit, dapat dikatakan normal karena RR normal 14-20 x/menit5) Pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi termasuk normal

3.7. Interpretasi pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjangInterpretasi

1. EKG Gelombang Q yg besar

Elevasi segmen T

2. Analisa plasma Adanya kenaikan enzim otot jantung

Gel Q tersebut menunjukkan adanya nekrosis miokardium, merupakan penanda signifikan terjadinya infark miokard (Muttaqin, 2009) Merupakan penanda bahwa sel jantung yang rusak tidak mengkonduksi listrik dan gagal untuk repolarisasi secara normal yang mengakibatkan elevasi segmen ST (Muttaqin, 2009)

Seperti enzim CKMB maupun Troponin yang meningkat yang merupakan penanda biokimia adanya kerusakan sel jantung Normal CKMB < 10 U/L, CKMB akan meningkat setelah 3 jam lebih bila infark miokard & puncak di 10-24 jam & kembali normal dalam 2-4 hari Normal troponin < 0,03 mg/ml, meningkat setelah 2 jam 3 jam lebih bila infark miokardiak & puncak di 10-24 jam (Muttaqin, 2009; PERKI, 2015; Alwi, 2014)

3.9. Dasarnya pasien di diagnosis infark miokardMenurut Nur Samsu (2007) dan Muttaqin (2009) diagnosis IMA (infark miokard akut) berdasar atas minimal 2 dari : (1) gejala klinis iskemia/riwayat nyeri dada yang khas; (2) perubahan elektrokardiografi (EKG); dan (3) peningkatan enzim otot jantung. Oleh karena itu, Alwi (2014) menyatakan bahwa dasar dignosis imfark miokard adalah : 1) Anamnesis Nyeri dada kiri akut Nyeri tunpul Nyeri menjalar ke lengan kiri Kebiasaan makan makanan berminyak dan merokok Faktor keturunan, seperti ayah pasien yang meninggal karena serangan jantung2) Pemeriksaan Fisik Obesitas I, merupakan faktor resiko TDI RRI3) Pemeriksan Penunjang EKG, ditemukan gelombang Q besar dan elevasi segmen T Analisis plasma, ditemukan adanya peningkatan enzim otot jantung seperti CKMB maupun Troponin I dan T.

2.10. Tatalaksana diberikan oksigen, morfin dan aspirin dosis rendahMenurut Fletcher & Worrall (2007) dan Muttaqin (2009) oksigen diberikan untuk menjaga kadar saturasi dan memperbaiki oksigen yang sampai ke miokard, mengingat pada IMA terjadi kekurangan suplai oksigen ke jantung. Oksigen yang dihirup akan langsung meningkatkan saturasi darah. Dimana suplemen oksigen harus diberikan ada pasien dengan saturasi oksigen