step 1-3 sken 2 no.2-5

5
3.1. Penyebab perutnya merasa penuh Rangsangan terhadap syaraf sympatik pada kejadian ulkus peptikum mengakibatkan terjadinya pilorospasme yang berlanjut menjadi pilorustenosis yang berakibat lanjut makanan dari lambung tidak bisa masuk ke saluran berikutnya. Oleh karena itu, bagi penderita ulkus peptikum hal tersebut akan menyebabkan sensasi perut/lambung yang terasa penuh (Keshav, 2004; Johns Hopkins School of Medicine, 2013). 3.2. Ia menderita common cold Menurut Pujiarto (2004) salah satu manifestasi klinis common cold adalah sakit kepala. Keluhan nyeri perut, mual dan muntah terjadi setelah pasien meminum obat sakit kepala, maka walaupun common cold tidak berhubungan langsung dengan keluhan sekarang, akan tetapi dapat dikatakan bahwa common cold secara tidak langsung berhubungan dengan keluhan sekarang, mengingat bahwa salah satu penyebab terjadinya ulkus peptikum adalah konsumsi obat sakit kepala yang merupakan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) atau OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid) seperti aspirin, ibuporopen dan sejenisnya yang dikonsumsi dengan dosis tinggi atau berkepanjangan (Keshav, 2004; Johns Hopkins School of Medicine, 2013).

Upload: dewandaru-i-a-b

Post on 15-Apr-2016

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fk

TRANSCRIPT

Page 1: Step 1-3 Sken 2 No.2-5

3.1. Penyebab perutnya merasa penuh

Rangsangan terhadap syaraf sympatik pada kejadian ulkus peptikum

mengakibatkan terjadinya pilorospasme yang berlanjut menjadi pilorustenosis

yang berakibat lanjut makanan dari lambung tidak bisa masuk ke saluran

berikutnya. Oleh karena itu, bagi penderita ulkus peptikum hal tersebut akan

menyebabkan sensasi perut/lambung yang terasa penuh (Keshav, 2004; Johns

Hopkins School of Medicine, 2013).

3.2. Ia menderita common cold

Menurut Pujiarto (2004) salah satu manifestasi klinis common cold adalah

sakit kepala. Keluhan nyeri perut, mual dan muntah terjadi setelah pasien

meminum obat sakit kepala, maka walaupun common cold tidak berhubungan

langsung dengan keluhan sekarang, akan tetapi dapat dikatakan bahwa common

cold secara tidak langsung berhubungan dengan keluhan sekarang, mengingat

bahwa salah satu penyebab terjadinya ulkus peptikum adalah konsumsi obat sakit

kepala yang merupakan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) atau

OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid) seperti aspirin, ibuporopen dan

sejenisnya yang dikonsumsi dengan dosis tinggi atau berkepanjangan (Keshav,

2004; Johns Hopkins School of Medicine, 2013).

3.3. Hubungan meminum obat sakit kepala saat lambung kosong dengan

keluhan sekarang

Menurut Keshav (2004) dan Johns Hopkins School of Medicine (2013)

konsumsi obat-obatan sakit kepala yang merupakan NSAID seperti aspirin,

indometasin, ibuprofen dan lain-lain, dapat menyebabkan perubahan mekanisme

pertahanan lambung, sehingga terjadi iritasi dinding mukosa. Obat-obat NSAID

menyebabkan ulkus dengan menghambat perlindungan prostaglandin secara

sistemik dengan mengganggu pembatas permeabilitas mukosa, membuat mukosa

rentan rusak. Sebanyak 30% orang dewasa yang menggunakan NSAID menderita

efek samping pada saluran gastrointestinal. Permukaan epitelium dari lambung

atau usus rusak dan berulkus dan hasil dari inflamasi menyebar sampai ke dasar

Page 2: Step 1-3 Sken 2 No.2-5

mukosa dan submukosa. Selanjutnya asam lambung dan enzim pencernaan

memasuki jaringan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada pembuluh darah dan

jaringan di sekitarnya.

Johns Hopkins School of Medicine (2013) menyatakan bahwa NSAID memulai

cedera mukosa topikal oleh sifat asam mereka. Selanjutnya efek sistemik NSAID

tampaknya memainkan peran dominan melalui penghambatan kerja enzim

siklooksigenasi (COX) pada asam arakidonat, sehingga menekan produksi

prostaglandin. Prekursor prostaglandin, asam arakidonat, dikatalisis oleh dua

isoenzim siklooksigenase yaitu siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2 (Gambar

dibawah). Obat NSAD menghambat sintesis prostaglandin secara sistemik,

termasuk di epitel lambung dan duodenum. Kerusakan mukosa ini terjadi secara

lokal melalui difusi non-ionik ke dalam sel mukosa. Kerusakan mukosa akibat

hambatan prostaglandin melalui 4 tahap :

Menurunnya sekresi mukus dan bikarbonat.

Terganggunya sekresi asam dan proliferasi sel-sel mukosa.

Berkurangnya aliran darah mukosa.

Kerusakan mikrovaskuler.

3.4. Interpretasi diagnosis dan diagnosis banding kasus

Berdasarkan keluhan dan manifestasi klinis serta riwayat penyakit maka kasus

ini di diagnosis sebagai Ulkus Peptikum (Keshav, 2004; Corwin, 2009; Johns

Hopkins School of Medicine, 2013).

Page 3: Step 1-3 Sken 2 No.2-5

Adapun DD dari kasus ini menurut Anand & Katz (2004) adalah :

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Gastritis akut

Esophagitis

DAFTAR PUSTAKA

Anand, B.S. & Katz, J. (2004). Peptic Ulcer Disease Differential Diagnoses. New York : Medscape, LLC.

Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dorland, W.A.N. (2014). Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Johns Hopkins School of Medicine. (2013). Peptic Ulcer Disease : Introduction Baltimore, Maryland USA : Johns Hopkins School of Medicine.

Keshav, S. (2004). The Gastroinstestinal System at a Glance. Oxford, UK : Blackwell Publishing Ltd.

Pujiarto, P.S.. (2014). Common cold pada anak. InHealth Gazzete, Edisi Agustus-November 2014, 1-8.

Wood, J., Chapman, K., & Eilers, J. (2011). Tools for assessing nausea, vomiting and retching: a literature review. Cancer Nursing, 34(1), E14-E24.