st/by//>?t!// -...
TRANSCRIPT
~~
ST/by//>?t!//
PEMBINAAN YANG DILAKUKAN GURU PAI DALAM
MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA AL-QUR'AN
DI MTs AL-MURSYIDIYYAH PAMULANG-TANGERANG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd.I)
Oleh: klnsifi~-;asi : ............................................. .
Wiwin Hidayati 204011002749
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAJ(ULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSATIS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
'G:~;l~:b'::;t~~~~ J PEMBINAAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU PAI
DALAM MENGATASI KESULITAN SISW A MEMBACA AL-QUR' AN
DI MTs AL-MURSYIDIYYAH PAMULANG TANGERANG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah Dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Oleh WIWINIDDAYATI NIM 2040 I I 002749
Di Bawah Bimbingan,
. DR. H. Aziz Fahrurrozi MA NIP 150 202 343
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
LEMEAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: "Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah PamulangTangerang" oleh Wiwin Hidayati, diajukan kepada Fakultas Ilnrn Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatnllah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Uj ian Munaqosah pada tanggal 10 Maret 2009 dihadapan Dewan Penguj i. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar SJ (S.Pd.I) dalam program Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 10 Maret 2009
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)
Dr. AF. Wibisono, M.A. NIP. 150 236 009
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Drs. Sapindin Shiddig, M.Ag. NIP. 150 299 477
Penguji I
Prof. Dr. H. Rif'at Syaugi Nawawi. MA NIP. 150 202 339
Penguji II
Dr, Anshorl LAL, MA. NIP. 150 271 246
Mengetahui
Tanggal Tanda Tangan
~ .; ............ ..
.~ 1r3~·- ............... .
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
LEM BAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
I. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu Pendidikan
Agama Islam pada Fakultas llmu Tarbiyah dan keguruan di Universitas
Islam Negeri Syarifl-lidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Jurusan Pendidikan
Agama Islam pada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas llmu
Tarbiyah dan Kegururuan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakaiia.
ABSTRAKSI
Wiwin Hidayati
"Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa
Membaca Al-Qur'an di MTs. Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang"
Dari judul tersebut penulis ingin mengetahui ketercapaian pembinaan yang
dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an di MTs.
Al-Mursyidiyyah, pembinaan artinya upaya pendidikan baik formal maupun
informal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan
bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan,
mengembangkan suatu dasar kepribadian secara seimbang, utuh dan selaras. Dari
pengertian berarti pembinaan disini adalah upaya pembinaan yang diberikan
seorang ahli (guru agama, qari) kepada siswa dengan maksud agar dapat
meningkatkan kualitas baca Al-Qur'an sesuai dengan tata cara ilmu tajwid.
Untuk memudahkan data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan
dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
deskriptif analisis melalui penelitian lapangan, penulis observasi langsung ke
kelas I MTs. Al-Mursyidiyyah dan memberikan beberapa pertanyaan (angket)
mengenai Pembinaan Yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan
Siswa Membaca Al-Qur'an.
Hasil dari penelitian yang penulis lakukan adalah sudah cukup baik karena
50 % siswa MTs. Al-Mursyidiyyah sudah masuk ke dalam KBM (Kelulusan
Belajar Maksimal). Berarti menandakan bahwa pembinaan yang dilakukan guru
PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an di MTs. Al
Mursyidiyyah sudah berhasil. Semoga kualitas baca Al-Qur'an pada siswa MTs.
Al-Mursyidiyyah yang akan datang lebih baik dan sempurna. Amin ya
Rabbal'alamiin ....
KATA PENGANTAR
i":!"")l~)l.ilil~
Segala puji bagi Allah swt atas segala nikmat-Nya, yang telah
melimpahkan kasih sayang, Pemberi segala potensi dalam diri manusia, yang
Maha Pemurah lagi Maha Mulia, yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, yang
Menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan menerbitkan surya
hati para wali, kekasih-Nya.
shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad saw., pemimpin para rasul, pancaran sinar nurbuwahnya menerangi
jalan bagi setiap umatnya yang hendak menuju perjumpaan kehadhirat Ilahi. Dan
semoga salam sejatera juga buat para keluarga, sahabat dan para pengikut beliau
sampai akhir zaman.
Alhamdulillah berkat bantuan dan petunjuk dari semua pihak baik secara
moril meupun materil, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini walaupun msih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan selesainya skripsi ini, penulis tidak
lupa mengucapkan terima kasih kepada:
I. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Seketaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Prof. Dr. H. Aziz Fachrurrozi, M.A. dosen pembimbing skripsi.
5. Drs. Ahmad Syatiri selaku Kepala MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang
Tangerang yang telah memberikan izin dalam penelitian skripsi.
6. Semua pihak yang ada di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu sehingga penelitian
skripsi dapat diselesaikan.
7. Pimpinan para petugas perpustakaan Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan fasilitas dan pelayanan untuk mendapatkan buku-buku
yang diperlukan sampai selesainya penelitian ini.
8. Alm. Ayah (1-1. Muhammad Nur Bin 1-1. Aliayasa) yang semasa hidupnya
selalu memberikan motivasi moril dan materil sampai menjelang ajalnya
Ayah masih sempat berpesan hikmah pada lbu untuk penulis. Terima
kasih banyak untuk !bu tercinta yang senantiasa takjemu siang dan malam
berdoa dan memberikan kasih sayang serta perhatian kepada penulis.
9. Kakak-kakakku tercinta lip Nasripah dan Suami, Nengsih dan Suami,
Rojudin dan lstri, Abdul Syukur dan lstri sebagai menejemen keuangan
penulis, khususnya Mas Khamami Zada MA dan lstri (Kakak, Encum
Miftafriah) yang sudah banyak membantu dari awal Perkuliahan sampai
selesnl, telnh me111bel'iknn fhsllltns, motlvnsi sertEt perhatlait dan kaslh
sayangnya demi tercapainya citi-cita penulis.
I 0. Keponakanku yang imut dan manja, Chania, Kartika, Andri, Nabilah, Fitri,
Ridwan, Rospi, Arya, Bayu, dan Aliyah. Sebagai penghibur dikala penulis
suntuk.
11. Tidak lupa terima kasihku untuk seseorang (D.A) yang senantiasa
memberikan semangat dan canda tawanya kepada penulis.
12. Keluarga Besar H. Aliyasa (Alm) dan Keluarga Besar H. Kulsum (Alm).
I 3. Sahabatku Yanti Kusmawati, !is Prisnawati, Abdul Hadi, Ust. Nurafif,
Afidah, Ani W yang tak akan terlupa pesan dan kesannya bagi penulis.
14. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Jurusan
Pendidikan Agama Islam, khususnya kelas B angkatan 2004 yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah yang Mahamulia senantiasa melimpahkan rahmat-Nya
dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi para
pembaca. Amin.
Jakarta, Maret 2009
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR COVER
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ .
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................... ii
LEMBARPERNYATAAN .........................................................•............. iii
ABSTRAKu1uu1uuuu1uuuu1uuu11u11u11•1uu11u1u1011111uuu101uuo11u111uu1uu111uuu iV
KATA PENGANTAR.................................................................................. v
DAFTAR 181................................................................................................. vi
DAFT AR TABEL......................................................................................... viii
BABI PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... .
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah................ 7
C. Tujuan Penelitian dan Signifikansi Penelitian ...................... 8
BAB II KERANGKA TEORI
A. Pembinaan Guru PAI............................................................. 9
a. Pengertian Pembinaan........................................................ 9
b. Pengertian Guru P Al ......................................................... 10
c. Fungsi dan Tujuan PAI...................................................... 13
B. Membaca Al-Qur'an .............................................................. 16
1. Penge1tian Membaca.......................................................... 16
2. Keutamaan Membaca Al-Qur'an....................................... 18
3. Adab Seorang Muslim Terhadap Al-Qur'an ..................... 20
4. Adab Membaca Al-Qru'an ................................................ 20
5. Penguasaan Membaca Al-Qur'an ...................................... 21
C. Al-Qur' an............................................................................... 22
a. Pengertian Al-Qur'an......................................................... 22
b. Fungsi Al-Qur' an............................................................... 24
D. Problcmalika Jalam Pcmbclajaran Mcmbaca i\1-Qur'an...... 26
a. Faktor-faktor Kesulitan Membaca..................................... 27
b. Cara Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur'an ............... 30
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Siswa Membaca
Al-Qur'an ............................................................................... 32
F. Upaya Pembinaan Membaca Al-Qur'an................................ 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 36
B. Populasl dan Sumpel ............................................................. 36
C. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 37
D. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ......................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN
A. Gambaran Umum Pondok MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang-
Tangerang............................................................................... 42
B. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al-Mursyidiyyah....................... 44
C. Keadaan Guru ........................................................................ 46
D. Data Sampel ........................................................................... 51
E. Interpretasi Data .................................................................... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................... ......... ........................ 67
B. Saran-saran ............................................................................ 68
DAFT AR PUSTAKA
LAMP IRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Keadaan Guru ...................................................................................... 46
Tabel 2 Kegiatan Mingguan Kepsek MTs Al-Mursyidiyyah ........................... 47
Tabel 3 Perhatian Siswa Terhadap Pembelajaran Guru Al-Qur'an ................. 54
Tabel 4 Tanggapan Siswa Tentang Ilmu Tajwid .............................................. 56
Tabel 5 Tanggapan Siswa Tentang Sarana di Sekolah ..................................... 57
Tnbel 6 Tnnggnpnn Slswn Tentnng Wnktu ynng Dibel'iknn ............................. 57
Tabel 7 Frekuensi Siswa Membaca Al-Qur'an................................................. 58
Tabel 8 Kemampuan Siswa dalam Membaca dan Memahami Al-Qur'an....... 58
Tabel 9 Keaktifan dan Pengetahuan Siswa....................................................... 60
Tabel IO Sikap Siswa Terhadap Pengajaran Guru Al-Qur'an .......................... 62
Tabel 11 Perasaan/sikap Kemampuan Siswa dalam Membaca Al-Qur'an ...... 63
Tabel 12 Sikap Siswa Terhadap Membaca Al-Qur'an ..................................... 64
Tabel 13 Mina! Siswa dalam Belajar Membaca Al-Qur'an ............................. 65
Tabel 14 Mina! Siswa dalam Membaca Al-Qur'an .......................................... 66
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Kitab suci Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. itu
merupakan suatu rahmat bagi seluruh alam. Satu-satunya mukjizat yang kekal
sepanjang masa. Di dalamnya berisi kandungan wahyu Ilahi yang menjadi
petunjuk, pedoman hidup, serta pelajaran bagi siapa saja yang mengimaninya
dan mengamalkannya. Selain itu Kitab Suci Al-Qur'an juga merupakan kitab
suci yang terakhir diturunkan Allah, yang isinya telah mencakup seluruh
pokok syari'at yang ada pada kitab-kitab sebelumnya. Karena itu, setiap orang
yang membaca Al-Qur'an dengan hati khusu' clan mengharapkan ridiia dari
Allah swt, niscaya akan bertambahlah keimanan dan kecintaannya. 1
Allah menurunkan Al-Qur'an untuk dibaca dengan penuh perenungan,
untuk ddiperhatikan dengan penuh kecermatan, agar bahagia dengan
senantiasa mengingatnya, pahami pengertiannya yang paling baik, yakin,
berusaha menegakkan semua perintah dan larangannya, bisa memetik berbagai
buah pengetahuan yang bermanfaat yang dapat mengantarkan menuju Allah
lewat pohon-pohonnya, serta Jewat taman dan bunganya. la merupakan kitab
suci-Nya yang menjadi petunjukjalan-Nya yang ingin mengenal-Nya. 2
1M. Misbachut Munir .• Pedon1an lagu-lagu Tilawali/ Qur'an(Surabaya: Apollo, 1997), Cet 3. h. 189.
2A1nru Muhr1111n1nd l<halid, Afe111intn dan t\,lencintai C'ara lvlenik111ati Sa/at, Doa, Zikir, lh!ii. d1111 ll11i·u {!111·011.(Juknrtn: p·r Scra111hi lln111 Sr.:1nt;:->\<1, 2005), t'cl. I, h. 235.
2
Demikian juga dengan perintah membaca Al-Qur'an, sungguh banyak
ayat Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah saw yang menunjukan kelebihan
membaca dan mempelajari Al-Qur'an diantaranya adalah. QS Fathir (35) ayat
29-30.
"Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menajkahkan sebagian rezeki yang kami berikan secara diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahalanya dari karunia-Nya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penerima Syukur." (QS Fathir/35: 29-30)
Bagi umat Islam sudah pasti meyakininya, bahwa membaca Al-Qur'an
saja sudah termasuk amal ibadah yang mulia dan mendapat pahala yang
berlipat ganda, karena yang dibacanya itu adalah kalamullah. Sebaik-baik
bacaan bagi orang mu km in, baik dalam keadaan suka maupun duka, juga bisa
menjadi obat penawar bagi jiwa yang resah, tidak tenang, gelisah maupun
penyakit-penyakit dhahir atau batin lainnya.
Kemampuan membaca Al-Qur'an merupakan ha! yang sangat penting
dan urgen di kalangan umat Islam, dalam pengajaran Al-Qur'an tidak dapat
disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis di sekolah dasar, karena
dalam pengajaran Al-Qur'an, anak-anak belajar huruf-huruf dan kata-katanya
tidak mereka paham artinya, apalagi umumnya anak-anak hanya belajar
membaca, tidak menuliskannya. Karena wujud penge11iannya tidak di pahami
mereka, gambaran penge11ian tidak dapat diperlihatkan. Mereka belajar kata
kata yang mati, mereka be I ajar simbol huruf (bunyi) dan kata-kata yang tidak
ada wujudnya bagi mereka. Mereka belajar bahasa tidak praktis dapat
3
digunakan dalam kchidupan sehari-hari. Hal ini mungkin dapat mempersulit
clan memperlambat berhasilnya pengajaran Al-Qur'an itu. Meskipun demikian,
orang (anak) Islam mesti belajar membaca Al-Qur'an, karena kepandaian
membaca AI-Qur'an itu merupakan kebutuhan sehari-hari bagi kehidupan
seorang muslim dalam kegiatan pengalaman ajaran agamanya.3
Pemahaman terhadap Al-Qur'an bukan hanya dijadikan untuk
memperoleh pengetahuan teoritis saja, tetapi harus diaplikasikan ke dunia
pendidikan dalam arti praktik adalah suatu proses pemindahan pengetahuan
ataupun pengembangan potensi-potensi yang dimiliki subjek didik untuk
menct1pni perkembungnn secaru optinrnl, scrtn membuduyakan manusla
melalui proses transformasi nilai-nilai yang utama.4
Dalam ha! ini, membaca Al-Qur'an merupakan suatu ilmu yang
mengandung seni, clan Al-Qur' an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, sebagai suatu mu'jizat, maka
membacanya dianggap sebagai suatu ibadah dan ia juga merupakan sumber
ilmu yang mengandung banyak teori keilmuan.
Ha dist:
~ kl ~ .'iii JJ'-1.J .::........... : ~ O...ic .'iii ~.J ~ t+ll :i...L.. I <ft I ~
( <'1- o..il.;) ...,~ 'J ~ -...4AJ1 ('-9:1 ~\.; :U\l ul..fali..9.fai :Jft.! ~..9
"Dari Abi Ummamah a!-Bahi/i ra ia berkata : saya mendengar Nabi bersabda "Baca/ah sekalian Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Qur'an (yang dibaca) akan mendapatkan syafaat I peno/ong bagi para membacanya di hari kiamat (HR Muslim).
Baik dari dalil Al-Qur'an maupun hadits, mNabi saw. bersabda,
"Diserukan kepada pembaca Al-Qur'an, 'Baca, naik, dan lemberikan
penjelasan dan keterangan bahwa orang-orang yang selalu membaca kitan
3Znkiah Daradjat. A4etodik Khu.vu Pe11f!/!iaro11 Aga111a ls/run. (.l<1karta: PT. Bumi Aksara, 200 I) Cot 2, h. 91-92.
4H.M Chatib 'f'hoha, Kapita Selekta Pendidikan /s/an1, ( Yogya: Pustaka Pelajar, 1996), Cct. I. h. 84. ,
4
Allah, mempunyai kedudukan yang mulia, baik di dunia maupun di akhirat
kelak.
Peran budaya membaca sangat besar dalam membentuk suatu
masyarakat yang berpendidikan dan berperadaban. Dalam kehidupan manusia
membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dan dapat
dikatakan bahwa semua proses belajar diawali dari membaca, ha! ini tidak lain
karena dengan membaca manusia dapat memperoleh berbagai ilmu
pengetahuan, baik itu pengetahuan umum maupun pengetahuan agama.
Begitu pula dalam ajaran Islam, menempatkan budaya membaca pada
posisi yang penting dan mulia, lebih-lebih dengan perintah membaca Al
Qur'an, yang dilaukan hanya semata-mata karena Allah (niat beribadah kepada
Allah), maka tiada balasan yang setimpal kecuali balasan pahala. Seruan untuk
membaca Al-Qur'an termaktub dalam finnan Allah yang pertama kali
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dalam surat Al-'Alaaq ayat 1-5.
l i..... ... ... ... .. ,.. ,.. ...- 11 i .....
.lLjj l.}I ~ ~ cX ~~I~ Q Jlb. <.>;ul ~.) ~~ l.}I
Q~.>i L ~~1~ ~,:hi~~ <.>;JI ~rf'1 ( 0-1: ,~ / JWi)
"Baca/ah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia Te/ah menciptakan manusia dari segumpal darah. Baca/ah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (Q.S. Al-'Alaaq/96 :1-5).
Kewajiban kita terhadap Al-Qur'an; pertama, harus mempunyai wirid
(bacaan) tetap dari Al-Qur'an yang tidak kau tinggalkan sampai khatam.
Karena itu perlu bertahap. Tadinya tidak membaca Al-Qur'an. Lalu memegang
mushaf dan merasa bahwa Al-Qur'an perlu dibaca. lni adalah langkah yang
baik. Kedua, harus belajar membaca Al-Qur'an. Ketiga, hendaknya tergugah
dengan Al-Qur'an dan maknanya, serta kalbumu tergetar ketika mendengar
atau membacanya. Harus berberinteraksi bersama ayat-ayatnya seolah-olah ia
5
diturunkan kepadamu. Keempat, mengulang hafalan. Kelima, kewajiban
terakhir terhadap Al-Qur'an adalah mengamalkannya.5
Untuk menjelaskan persoalan tersebut secara rinci, meninggalkan Al
Qur'an ada dalam enam bentuk:
I. Tidak mendengar dan membacanya
2. Tidak merenungkan maknanya serta apa yang Allah tuju.
3. Tidak mengamalkan Al-Qur'an.
4. Tidak menjadikannya sebagai obat. Padahal ia adalah obat, entah obat bagi
depresi jiwa, kerisauan dan kegelisahan yang menimpa manusia, dan
sebagalnya. Al-Qur'an merupakan obat bagi setiap penyakit kalbu.
5. Tidak berhukum padanya, baik dalam skala masyarakat maupun individu.
6. Merasa malu dengan Al-Qur'an. Malu dengan teman-teman karena takut
diejek.6
Tidak menafikkan bahwa ada umat yang masih komitmen dan
konsisten terhadap Al-Qur'an, namun ada juga yang menjadikan Al-Qur'an
tidak lebihnya sebagai nyanyian yang disuarakan dan di bacakan dengan
merdu bahkan diperlombakan atau menjadikannya sebagai sarana mencari
kehidupan dunia dengan menjualnya dengan harga murah.
Kenyataan ini pun berimplikasi juga di kalangan pelajar dalam dunia
pendidikan formal, yang merasa enggan atau malas untuk membaca Al
Qur'an. Ketika di institusi pendidikan sekolah, khususnya yang bernuansakan
Islam, baik dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, mereka di
berikan pelajaran mengenai pendidikan Al-Qur'an sebagai tuntunan bagi
kehidupan, karena Al-Qur'an merupakan salah satu bagian dari rukun yang
wajib diamalkan.
Di MTs Al-Mursyidiyyah, sebagai akibat dari otonomi daerah yang
berimplikasi juga terhadap otonomi pendidikan, maka pihak pengelola
yayasan mengambil suatu kebijakan adalah membahas masalah Al-Qur'an
dengan menjadikannya sebagai salah satu bidang studi.
5 A1nru Muhan1111ad Khalid, A1e111inta dan lvtencintai (~ara Menik111ati Sa/at, Doa, Zikir, Hqji. dan Baca Quran. h. 247-265.
6Abu Hamid Muhan1mad lbnu Muhan1mad al-Ghazali, tei:j
6
Bidang studi yang dijadikan scbagai bidang studi bertujuan supaya
lebih menambah dan mengembangkan pengetahuan siswa-siswa dalam
mempelajari ilmu-ilmu agama yang dirasakan sedikit sekali waktu belajar
pendidikan agama, apalagi mereka yang berlatar belakang sekolah um um.
Dengan dasar itulah, pihak sekolah merasa perlu menambah jam
pelajaran khusus untuk bidang studi Al-Qur'an yang cliharapkan berpengaruh
siswa-siswinya mampu memahami bidang studi Al-Qur'an clan diharapkan
berpengaruh dalam upaya mengatasi kesulitan membaca Al-Qur'an, baik
ketika belajar di sekolah maupun diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk 111erealisasiku11 semuu itu tentu tidak mudah, maka terlebih
dahulu perlu diperhatikan oleh setiap pendidik bahwa dalam kegiatan belajar
mengajar harus memperhatikan faktor kesulitan membaca, yang merupakan
salah satu dari sekian banyak faktor penghambat dari proses belajar.
Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan pada kesempatan
ini, sebelumnya pun telah dilakukan penelitian skripsi yang berkaitan dengan
kesulitan dalam membaca Al-Qur'an yang telah diteliti pada sekolah berbeda
oleh Siti Tarwiyah dengan judul "Peranan Guru PAI dalam Mengatasi
Kesulitau Baca-Tulis Al-Qur'an di AMP Parung-Bogor" pada tahun
2006-2007. namun pada kesempatan ini, penelitian yang penulis lakukan lebih
mengarahkan kepada "Pcmbinaan yang Dilakukan olch Guru dalam
Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Al-Qur'an di Pamulang
Tangerang."
Melihat fenomena yang ada di MTs Al-Mursyidiyyah, penulis merasa
tertarik untuk meneliti fenomena di atas dan dituangkan dalam sebuah judul
yaitu: "PEMBINAAN GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN
SISWA MEMBACA AL-QUR'AN DI MTs AL-MURSYIDIYYAH
PAMULANG-TANGERANG." (Studi Kasus pada Siswa Kelas 1 MTs Al
Mursyidiyyah).
B. Identifikasi, Pembatasan dan Peerumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
7
Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
I. Upaya pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesultan
siswa membaca Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah.
2. Faktor-faktor yang menyulitkan siswa dalam membaca Al-Qur'an.
3. Tindak lanjut yang dilakukan guru PAI diam mengatasi kesulitan
membaca Al-Qur'an pada siswa.
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari perluasaan dan salah tafsir terhadap judul
penelitian penulis memberi batasan sebagai berikut :
Pembinaan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah upaya mengatasi
kesulitan membaca Al-Qur'an yang dihadapi siswa di MTs Al-Mursyidiyyah
Pamulang-Tangerang, dan faktor-faktor yang dimaksud adalah faktor yang
menyulitkan bagi siswa dalam membaca Al-Qur'an serta usaha atau tndak
lanjut yang dilakukan guru dalam mengatasu kesulitan siswa membaca Al
Qur'an.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan
masalah yang akan diteliti adalah:
a. Bagaimana cara mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an di MTs
Al-Mursyidiyyah Pamulang-Tangerang?
b. Faktor kesulitan apa saja yang menyebabkan siswa membaca Al-Qur'an?
C. Tujuau dau Siguifikausi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
8
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran secara umum
mengenai pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan
siswa membaca Al-Qur'an dan upaya yang dilkukan guru PAI dalam
mengatasi kesulitan siswa membaca Al-Qur'an.
2. Signifikansi Penelitian
a. Dapat berdaya guna bagi pihak pengelola pendidikan dalam
mengembangkan kegiatan belajar mengajar bidang studi Al-Qur'an demi
peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa yang akan
datang.
b. Sebagai bahan alternatif bagi guru agama dalam mengatasi kesulitan
membaca Al-Qur'an
c. Sebagai evaluasi bagi sekolah yang bersangkutan dalam mengatasi
kesulitan membaca Al-Qur'an.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Pembinaan Baca Al-Qnr'an
1. Pengertian Pembinaan
177.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Balai
Pustaka menjelaskan bahwa, pembinaan berasal dari kata kerja "bina"
yang berarti pelihara, mendirikan/mengusahakan supaya lebih baik, lebih
maju, lebih sempurna. Sedangkan kata "pembinaan" berarti "proses/usaha
dan kegiatan yang dilakukan secara berhasil guna memperoleh basil yang
lebih baik." 1
Dalam pengertian lain pembinaan adalah "suatu upaya, usaha
kegiatan yang terus menerus untuk memperbaiki, meningkatkan,
menyempurnakan dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai
tujuan."2
Pembinaan baca Al-Qur'an berarti sebagai serangkaian usaha
bantuan kepada siswa dalam membaca Al-Qur'an, untuk meningkatkan
hasil yang lebih baik
Sedangkan menurut Zakiah Daradjat "pembinaan adalah upaya
pendidikan baik formal maupun informal yang dilaksanakan secara sadar,
berencana, terarah, teretur dan bertanggung jawab dalam rangka
memperkenalkan, menumbuhkan, mengembangkan suatu dasar
kepribadian secara seimbang, utuh dan selaras."3
1Dcpdikbud, Ka11111s U1111un Bahasa Indonesia, (Jakarta: Oalai Pustaka, 1988), Cet. 1, h.
2 Depag, Proyek Penerangan Bitnbingan Khutbah, Bi111binga11 Rohani pada Dar111a Wanita, (Jakarta: Depag. 1984). h. 8.
·1Zakinh l)aradjat. 1/Jnu Jit11a Aga111a. (.Jaknrla: Bulan Bintang, 1976). Cet. 15, h. 36.
IO
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
pembinaan baca Al-Qur'an adalah serangkaian bantuan yang berwujud
Jayanan tilawatil qur 'an, dimana layanan tersebut diberikan oleh orang
ahli ( qari, guru agama) kepada siswa dengan maksud agar dapat
meningkatkan kualitas baca Al-Qur'an sesuai clengan tata cara ilmu tajwid.
2. Pengertian Guru PAI
Dalam dunia penclidikan guru adalah sosok manusia yang
mempunyai tanggung jawab berat dan besar yaitu membawa siswanya
puda satu taraf kematangan tertentu.
Sejalan dengan ini adalah Allah swt mengisyaratkan dalam Al
Qur'an surat Al-Mujadilah ayat 11.
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengelahuan beberapa derajal. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu ke1jakan. "(Q.S. Al-Mujaadilah/58: 11)
Guru merupakan salah satu faktor pendidikan yang sangat
berperan, karena guru itulah yang akan bertanggung jawab dalam upaya
membina dan membimbing perilaku anak didik guna pembentukan
pribadinya, terlebih-lebih guru agama, karena mempunyai tanggungjawab
terhadap pembinaan sikap siswa yang sesuai dengan ajaran agama Islam
juga bertanggungjawab kepada Allah.
Untuk membahas pengertian guru pendidikan agama Islam, penulis
akan memaparkan terlebih dahulu pengertian guru dan pendidikan agama
Islam.
11
Yang pertama pengertian guru. Dari segi bahasa guru sebagaimana
yang dijelaskan oleh W.J.S Poerwadaminta, bahwa guru adalah orang
yang mendidik.4
Menurut Ora. Ny, Roestiyah N. K, guru adalah "seorang tenaga
profesional yang dapat menjadikan peserta didik mampu merencanakan
menganalisis dan menyimpulkan masalah yang dihadapi. "5
Suwarno mengutip dalam bukunya yang berjudul Pengantar Umum
Pendidikan, menurut S. Brodjonegor dalam usaha menerangkan
pengertian, mengadakan analisa terhadap istilah yang mengandung arti
mendldlk:
a. Pedagogiek atau teori pendidikan berasal dari perkataan pais yang bera1ii anak, dan agogos yang berarti penuntun. Pada jaman Yunani Kuna, seorang anak yang pergi kesekolah diantar oleh seorang yang disebut gogos. Ia mengantar si anak, membawakan alat-alatnya dan setelah sekolah ditutup, gogos membawa anak pulang kerumah. Dalam lingkungan keluarga gogos diberi tugas pula mengamat-amati sang anak. Maka oleh karena itu paedagogiek berarti; Ilmu menuntun anak.
b. Ovoeding (bahasa Belanda) pad permulaannya berarti "membesarkan" dengan makanan, jadi membesarkan anak dalam jasmaniah. Akam tetapi Iambat laun "tindakan memberikan" ini dikenakan juga pada pertumbuhan rohani anak, jadi pertumbuhan pikiran, perasaan dan kemauan anak dan pula pertumbuhan wataknya. Dalam arti yang luas, opvoeding berarti tindakan untuk membesarkan anak dalam arti geostelyk (kebatinan, jawa)
c. Panggualwentah (bahasa Jawa) berarti mengolah, jadi mengobah kejiwaannya, ialah mematangkan perasaan, pikiran kemauan dan watak sang anak (mengenai pemberian pengetahuan dipergunakan istilah onderwijs atau pengajaran).
d. Dalam bahasa Romawi (termasuk bahasa Inggris) ada istilah "educare" = mengeluarkan dan menuntun. Istilah ini menunjukkan tindakan untuk merealisasikan "inne1jik aanleg" atau potensi anak, yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Jadi educare berarti "membangunkan" kekuatan terpendam atau mengaktiveet kekuatan potensiil yang dimiliki anak.
e. Erziichung (perkataan Jerman) hampir sama aiiinya dengan educare, jadi mengeluarkan dan menuntun.6
4W.J.S. Poerwadaminta, Kan1us Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), Cet. Ke-12. h. 250.
5Ny. Rocstiyah N.K .. 1\-fa.va/ah-A-fasa/ah //11111 ;.:t'guruan, (Jakarta: Bina Aksarn, 1989). Cc!ll.h.61.
12
Dari kelima istilah tersebut di alas S. Brodjonegoro merumuskan
pengertian pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan/mendidik adalah tuntunan kepada manusia yang belum
dewasa untuk menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya
atau dengan secara singkat: Pendidikan adalah tuntunan kepada
pertumbuhan manusia mulai lahir sampai tercapainya kedewasaan, dalam
arti jasmaniah dan rohaniah.7
Dengan demikian dalam prakteknya usaha pendidikan atau usaha
sadar untuk membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak didik
tersebut harus dilakukakan melalui bimbingan, pengajaran dan latihan atau
pembiasaan dan diarahkan dalam rangka mengembangkan kepribadian dan
kemampuan peserta didik ke tingkat kedewasaan; dan hal ini dilakukan di
dalam atau di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. 8 Sedangkan
penge11ian pendidikan agama adalah usaha-usaha secara sistematis dan
pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka sesuai dengan
ajaran agama lslam.9
Pendidikan agama Islam secara formal dalam kurikulum berbasis
kompetensi disebutkan bahwa:
"Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami dan menghayati
hingga beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, dalam mengamalkan
ajaran agama iSlam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur'an dan
hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta
penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutan untuk menghormati
penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar
ummat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan
persatuan bangsa." 10
6 Suwarno, Pengantar U11111111 Pendidikan, (.lakarla: PT rincka Cipta, 1992), Cet 2. h. 1-2. 7Su\varno, Pe11gantar l/1n11111 Pend;dikan. h. 3. 11Su\varno, Pengantar U11111111 Pendidikan, h. 3-4. 9Zuhairini dkk., Methodik Kh11s11 Pendidikan Agama, (Surabaya: Biro llmiah Fakultas
Tarbiyah, 1983), h. 27. 10M. Arilin, /•'i!st!fht l'e11didika11 ls/0111, (Jakarta: p·r l~ina Ak:>an1, 1987), Cct. I .h. 13-14.
13
Jadi dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa pengertian guru pendidikan agama Islam adalah "Yang
mempunyai tugas mengajar I membimbing dan melatih siswa tentang
pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai pribadi,
masyarakat, bangsa dan negara.
3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
104.
Pendidikan Islam pada dasarnya adalah proses pembentukan watak, sikap dan perilaku islami yang meliputi iman (akidah), Islam (syari'at), dan ihsan (akhlak, etika, dan tasawuf). Tujuan pokoknya adalah mempersiapkan peserta didik agar mampu menjadi khalifah Allah yang akram (mulia) yang bera1ti lebih bertakwa kepada Allah dan yang shalih dalam arti mampu mengelola, mengembangkan dan melestarikan alam. 11
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, sating menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Pendidikan budi pekerti dimaksudkan agar peserta didik mulai mengenal, meneladani, dan membiasakan perilaku terpuji. 12
Sedangkan menurut Alisuf Sabri fungsi Pendidikan Agama Islam
antara lain sebagai berikut:
I. Sebagai sumber kekuatan agar usaha Pendidikan Agama Islam dapat
berdiri tegak dengan kuat, lestari dan sempurna ujud dan tujuannya.
2. Sebagai landasan kebenaran yang akan dijadikan pedoman untuk
menetapkan kebijaksanaan atau kebijakan pendidikan dan
pelaksanaan pendidikan yang memadai agar pendidikan Islam
terlaksana dan tercapai tujuannya seeara selektif sesuai dengan nilai-
·1 . . I I 13 ni ai aJaran s am.
11 Sahal Mahfud, Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta: LkiS, 1994), Ccl, Ill. h. 316. 12Standar Kotnpetensi dan Ko1npetensi Dasar Pendidikan Agan1a lslan1. (BNSP. 2006) 11 tvl./\lisul' Sahri. !/11111 l'c·11rlirlika11. (.laknr!a: CV l'l:do1n1111 1111111 Jayn. 1999), Ccl I, h.
14
Adapun tujuan pendidikan Agama untuk masing-masing tingkat
sekolah adalah sebagai berikut:
1. Untuk Tingkat Sekolah Dasar a. Penanaman rasa Agama kepada murid. b. Menanamkan perasaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. c. Memperkenalkan ajaran !slam yang bersifat global, seperti
rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan lain-lainnya. d. Membiasakan anak-anak berakhlak mulia, dan melatih anak-anak
untuk mempraktekkan ibadah yang bersifat praktis-praktis, seperti shalat, puasa dan lain-lainnya.
e. Membiasakan contoh tauladan yang baik.
2. Untuk Tingkat Sekolah Lanjutan Tingknt Pertama (S.L.T.P.) a. Memberikan ilmu pengetahuan Agama Islam. b. Memberikan pengertian tentang Agama Islam yang sesuai
dengan tingkat kecerdasannya. c. Memupukjiwa Agama. d. Membimbing anak agar mereka beramal shaleh dan berakhlak
mulia. 3. Untuk Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (S.L.T.A.)
a. Menyempurnakan Pendidikan Agama yang diberikan di tingkat S.L.T.P.
b. Memberikan pendidikan dan pengetahuan Agama Islam serta berusaha agar mereka mengamalkan ajaran Islam yang telah diterimanya.
4. Untuk Tingkat Universitas a. Terbentuknya Sarjana Muslim yang taqwa kepada Allah. b. Tertanamnya aqidah lslamiyah pada setiap mahasiswa. c. Terwujudnya mahasiswa yang taat beribadah dan berakhlak
mulia. 14
Selain itu, dari sudut pandang yang lain, pendidikan keagamaan
merupakan manifestasi dari upaya peningkatan kualitas kemanusiaan,
sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, manusia yang beriman dan takwa kepada Tuhan Yang
Mahaesa, berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
Hzuhairini, <lkk, !vfethodik Khusus l'eudidikan Aga111a, (Surabaya: Usanu Nasional, 1981), h. 46.
15
kesehatan jasmani dan ruhani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
bertanggung jawab. 15
Beberapa pendapat para ahli mengenai tujuan pendidikan agama
Islam adalah sebgai berikut :
I) Menurut Ahmad D. Marimba dalam buku Al isuf Sabri "tujuan akhir pendidikan Islam adalah identilJsejalan dengan tujuan hidup seseorang musliim, sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an Surat Az-Zariyat ayat 56; Surat Bayyinah, ayat 132; dan Surat Ali Imron ayat I 02, yang intinya adalah menjadi seorang hamba Allah yang beriman, bertakwa dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah swt atau bera1titerbentuk kepribadian muslim." 16
2) Zakiah Daradjat, dkk: dalam buku Alisuf Sabri mengatakan bahwa "Tujuan umum pendidikan Islam adalah terbentuknya lnsan Kami! dengan Pola Takwa. Insan Kami! denghan pola takwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah atau berkurang karena itu orang yang sudah takwa dalam bentuk lnsan Kami! masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna pengembangan/peningkatan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga Insan kamil yang bertakwa tersebut akhirnya dapat menghadap Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan menjadi muslim paripurna (orang yamg berserah diri sepenuhnya kepada Allah swt).17
3) M Arifin, M. Ed: dalam buku Alisuf Sabri berpendapat berdsarkan hasil kongres sedunia tentang pendidikan Islam, tanggal 15-20 Mei 1980 di Islamabad, dikemukakan bahwa; "Pendidikan Islam bertujuan mengembangkan pola kepribadian manusia yang bulat yang mencakup semua aspek baik aspekjasmaniah, aspek spiritual, intelektual, ilmiah maupun hahasa yang yang diperlukan untuk hidup sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dan pendidikan Islam mendorong agar semua aspek dapat berkembang secara maksimal guna mencapai kesempurnaan hidup. Adapun tujuan akhir pendidikan Islam adalah terbentuknya sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah baik secara perorangan, masyarakat maupun sebagai umat manusia secara keseluruhan. Hal itu sejalan dengan ikrar setiap muslim dalam awal shi;latnya sebagaimana yang diajarkan oleh Allah swt, yang artinya :
15Sahal Mahfud, 1Vuansa Fiqih Sosial, h. 3 I 6. 16 M. AlisufSabri, !111111 Pendiqfikan, h. 100. 17 /\.rI. Alisuf Sabri, !/Jnu Pendidflkan, h.10 I.
16
"Sesungguhnya shalatku ibadahku hidup serta matiku hanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam." 18
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
akhir dari pendidikan kepribadian muslim atau insan kamil dengan pola
takwa yaitu terbentuknya pribadi yang beriman, berilmu dan
berketerampilan yang senantiasa berupaya mewujudkan dirinya dengan
baik secara maksimal guna memperoleh kesumparan hidup karena
didorong oleh sikap ketakwaan dan penyerahan dirinya kepada Allah swt
agar memperoleh ridho-Nya.
B. Membaca AI-Qur'an
1. Pengertian Mem baca
Menurut Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan kata baca adalah
"ucapan lafaz bahasa lisan menurut peraturan-peraturan tertentu." 19 Kata
membaca merupakan kata yang berasal dari kata baca yang berarti
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan
atau hanya dilihat.
Menurut Ngalim Purwanto membaca adalah menangkap pikiran
perasaan orang Jain dengan perantaraan tulisan dan gambar dari bahasan
yang dilisankan.20
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia membaca adalah
menyuarakan atau melisankan huruf-huruf (nyaring atau dalam hati
saja).21
Membaca dalam Bahasa Arab terambil dari kata "qara'a yang
berarti "menghimpun" yaitu apabila kita menyatukan beberapa buah kata
menjadi sebuah kalimat kemudian diucapkan, maka pekerjaan ini
18M.Alisuf Sabri, 1/11111 Pendidikan, h. 100-101. 19 Jalaluddin dun Ali Ahnad Zen, Kan111s lflnu Jiwa dan Pendidikan, (Surabaya: Putra
Alma'aril;2005). h. 28. 20Ngalin1 Punvanto Lian Djaniah J\lin1, !v/etodologi Pengajaran Bahasa Indonesia
diseko!ah dasar, (Jakarta: PT Rosda Jaya Putra, 1997),Cct. I. h. 27. 21 .ls, Badudu dan Sultan Mohammad Zain, Kan1us Un11011 Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pustnka Sinar Harnpan. 1996). h. IOI.
17
dinamakan membaca, atau dalam bahasa Al-Qur'an qara 'atahu
qara 'atan. "22
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa kegiatan membaca
dilakukan melalui penginderaan mata, melafalkan huruf dengan lidah
dan kegiatan kejiwaan melalui perintah otak.
Dalam Al-Qur'an surat Al-'Alaq ayat 1-5, perintah 'iqra'
dikatakan berulang-ulang, karena membaca tidak akan bisa meresap ke
dalamjiwa, tanpa mengulangi berkali-kali dan dibiasakannya.
Membaca mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pengembangan ilmu dan teknologi, serta syarat utama dalam
membangun peradaban umat Islam.
Dengan demikian membaca adalah kegiatan yang dilakukan
dengan pengulangan dan pembiasaan diri, untuk menyerap seluruh isi
dan kandungan dalam membaca tersebut.
"Perintah membaca merupakan yang paling berharga yang dapat
diberikan kepada umat manusia. Kegiatan membaca merupakan kegiatan
rutin yang mengantarkan manusia ke derajat yang sempurna dan
keperadaban. "23
Kegiatan dalam membaca Al-Qur'an terdapat empilt macam
tingkatan bacaan, yaitu:
I. Tarti/, yaitu bacaan yang dilakukan dengan perlahan-lahan, tenang, mengeluarkan tiap-tiap huruf pada tempat keluarnya (makhrajnya), dan memberi semua hak-hak huruf, serta menerangkan maknanya.
2. Tahqiq, yaitu bacaan seperti tartil, namun lebih tenang. Biasanya bacaan seperti ini digunakan dalam proses belajar mengajar untuk melatih lidah membaca dengan benar.
3. Hadar, yaitu bacaan yang dilakukan dengan cepat dengan tetap memelihara ketentuan hukum yang berlaku dalam ilmu tajwid.
4. Tadwir, yaitu bacaan tingkat pertengahan antara tartil dan hadar.
22 M. Quraislt Shihab. ti1e111h111uika11Al-Q11r'a11. {l1nndu11g: J'vlizan. 1994). C'ct. JV, h. 167. ·'
1rv1. <)urnish Shihnh, A/l.!!11h11111ikanAl-{}11r'a11. II. 170.
18
Di antara empat tingkatan bacaan di atas, tingkatan yang paling baik adalah taitil.24
2. Keutamaan Membaca Al-Qur'an
Menurut M. Miscbachul Munir dalam bukunya yang berjudul
Pedoman Lagu-lagu Tilawatil Qur'an bahwa dalam membaca Al-Qur'an
memiliki beberapa keutamaan, tidak semata-mata hanya untuk
membuktikan seseorang bisa membaca Al-Qur'an karena ingin dikatakn
sebagai umat Islam, namun sesungguhnya keutamaan membaca Al-Qur'an
diantaranya yaitu:
Pertama, nilai pahala, kegiatan membaca Al-Qur'an persatu
hurufnya dinilai satu kebaikan dan satu kebaikan dapat dilipatgandakan
hingga sepuluh kebaikan. Bayangkan bila satu ayat atau satu surah saja
mengandung puluhan aksara arab. Sebuah anugerah Allah swt yang
agung. Dalam hadits Riwayat Al-Hakim disebutkan yang
a1tinya, "Barang siapa membaca satu hurzif (aksara) dari Al-Qur'an
maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipat gandakan
menjadi sepuluh kali padanya, Aku tidak mengatakan a/if lamn miim itu
satu huruf, melainkan a/if satu hzmif, laam satu huruf dan miim satu
huruf.25
Kedua: obat (terafi) jiwa yang gundah. Membaca Al-Qur'an bukan
saja amal ibadah, namun juga bisa menjadi obat dan penawar jiwa
gelisah, pikiran kusut, nurani tidak tentram dan sebagainya. Allah swt.
berfirman:
"' .... JJ ,,, , "'"" ~ ••• JI I ;;.J..-- ~l..Ll. -:. ,. ~ . I"• IJ : ,,~:~~ ~~ :JJ , .r- u • /'"' ~ u.JU J , ,
(A y : v I I !.>"' 'i 1) " Dan Kami turunkan dari al-Qur 'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman ... " (Q.S. Al-Israa/17: 82)
24Sirajuddin SA, Tuntunan Me1nbaca Al-Qur'an dengan Tartil, (Jakarta: PT. Mizan Publika, 2005). Cct. I. h. 10.
25M. Misbachu! Munir, Pedo11u1n Lagu-lagu Ti/awati/ Qur'an, h. 20 I.
19
Ketiga: Memberikan syafa'at. Disaat umat manusia diliputi
kegelisahan pada hari kiamat, Al-Qur'an bisa hadir memberikan
pertolongan bagi orang-orang yang senantiasa membacanya di dunia,
sabda Rasulullah saw.
I ~ .(\) I J ~J .::.......... : J\l .i..jc .(\) I ~J ~ L;.l I 4.. Lo I c,r.I ~
.~~'i ~ 4-.yg.Ji ('-':! i;t, <\..l~ ulfa! l..1.) I : J .Al~ ..9 4c .ill (,..i.... olJJ}
"Baca/ah Al-Qur 'an karena sesungguhnya ia pada hari kiamat akan hadir memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membacanya. " (HR. Muslim)
Keempat: Menjadi nur di dunia sekaligus menjadi simpanan di
akhirat. Dengan membaca Al-Qur'an, maka seorang muslim akan ceria
dan berseri-seri ia tampak anggun dan bersahaja karena akrab dan
bergaul dengan kalam tuhan-Nya. Lebih jauh, ia akan dibimbing oleh
kitab suci itu dalam meniti jalan kehidupan yang lurus. Selain itu, di
akhirat membaca Al-Qur'an akan bisa menjadi deposito besar yang
membahagiakan. Sabda Rasulullah saw. "Baca/ah selalu Al-Qur'an,
sesungguhnya ia menjadi cahaya baginya di bumi dan menjadi
simpanan bagimu di langit. (HR lbnu Hibban)
Kelima: Malaikat turun memberikan rahmat dan keterangan. Jika
Al-Qur'an di baca, malaikat akan turun memberikan si pembaca dan
ketenangan.
Dengan nilai-nilai keutamaan dan kelebihan ini, orang Islam
diserukan rumahnya tidak sunyi dari gema bacaan Al-Qur'an, karena
bacaan Al-Qur'an akan menerangi rumah meliputinya dengan nur Ilahi
berikut kepada penghuni dan isi rumah itu. Di dalam hadits
20
dinyatakan: "Terangilah rumah-rumahmu dengan shalat dan membaca
Al-Qur 'an." (HR. Baihaqi).26
3. Adah seorang muslim terhadap Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab Allah swt yang diturunkan sebagai rahmat
untuk semesta alam dan petunjuk kepada seluruh manusia. Mengimani Al
Qur'an merupakan bagian dari rukun iman, Al-Qur'an adalah kitab suci
yang harus diagungkan dan dimuliakan.
Al-Qur'an berisikan pedoman-pedoman kehidupan menuju jalan
yang lurus dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka dari itu wajib bagi
seorang muslim untuk beradab terhadap Al-Qur'an.
Adapun beberapa adab penggunaan terhadap Al-Qur'an itu adalah sebagai berikut: 4) Yang paling utama adalah mengimaninya dalam hati. Al-Qur'an
adalah kitab umet Islam dan merupakan firman dari Allah untuk semua manusia.
5) Setiap muslim wajib menghormati mushaf (Al-Qur'an) dan meletakkannya di tempat yang suci dan bersih.
6) Seorang muslim wajib menghonnati Al-Qur'an dan memuliakannya.
7) Hendaknya menghormati dengan tangannya dan menfangkatnya lebih tinggi dari pada paha ketika membaca Al-Qur'an.2
4. Adah Membaca Al-Qur'an
Bagi umat Islam, Al-Qur'an adalah kitab suci, kepada Al-Qur'anlah
semua kehidupan mereka dirujukan, oleh karena itu, setiap orang Islam
harus membacanya supaya bisa memahami isinya dan kemudian
mengamalkannya dalam kehidupan.
Membaca Al-Qur'an tidaklah sama dengan membaca sebuah buku,
majalah, surat kabar dan semacamnya, ada adab dan tata cara tertentu
yang mesti dilakukan agar si pembaca bukan hanya mampu membaca,
26Ah1nad Syarifuddin, A1endidik Anak A4e111baca, 1nenu/is dan A1encintai Al-Qur'an, (Jakarta: Geina lnsani, 2004), h. 45-48.
27 Mahdy Saeed Rcziq Krezctn. A dab !sla111 dala111 kehid11pa11 Sehari-hari, (Jakarta: Media Da'wah. 200 I). Cct. I. h. 3.
21
tetapi harus memahami dan menyelami ke dalam makna ayat-ayatnya
dengan baik dan benar, sekalipun sekedar membacanya saja sudah
mendapat pahala.
Dalam rangka mencapai kesempurnaan ibadah kita kepada Allah lewat membaca Al-Qur'anul Karim, malrn hendaklah kita perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan sopan santunnya (membaca Al-Qur'an sebagai kalam ilahi rabbi). Adapun sopan santun membaca Al-Qur'an atau adab membaca Al-Qur'an adalah: I) Hendaknya berwudu sebelum membaca Al-Qur'an. 2) Dalam memulai membaca Al-Qur'an hendaknya dimulai denan
membaca ta'awwudz, yang berbunyi: ~)10 ~I <)A ..ii\.; j_ic\
3) Dalam membaca Al-Qur'an hendaknya menghadap kiblat. 4) Pada saat membaca Al-Qur'an hendaknya tubuh/badan, pakaian
dan tempat di mana membaca Al-Qur'an haruslah suci. 5) Dalam membaca Al-Qur'an hendaklah ikhlas hanya karena
Allah semata. 6) Hendaknya tenang pada saat membaca Al-Qur'an. 7) Pada saat membaca Al-Qur'an hendaknya hatinya tenang. 8) Bila mampu, hendaknya kita meresapi isi ayat yang sedang kita
baca tersebut.28
S. Penguasaan Bacaan Al-Qur'an
Penguasaan bacaan ditempuh secara bertahap dalam lima satuan
pelajaran, yaitu dari satuan pelajaran kcdua sampai dengan keenam.
Dalam lima satuan pelajaran itu dipelajari secara bertahap, tanda-tanda
baca: harakat, sukun, tasyid, tanwin dan tanda panjang (mad tabi'i).
Dalam kelima satuan pelajaran itu juga dimantapkan secara
bertahap penguasaan dan hafalan huruf hijaiyyah yang menyertai
penerapan dan praktik penerapan tanda-tanda bacanya. Tahapan
penguasaan huruf hijaiyyah didasarkan pada urutan makhrijul huruf
(tempat asal keluar bunyi hurut), dimulai dengan huruf Alif dan huruf
bibir (seperti ba) sampai dengan huruf dada (ha).
Setiap satuan pelajaran dalam langkah penguasaan bacaan
disusun dengan urutan-urutan:
28 Na11nul Hada, Mahfudli Sahli, Pintar A1e111haca Al-Qur'an, (Dcn1ak: CV. Media lln1u, 1992). Cet.1. h. 131.
22
I) Pengenalan tanda baca. 2) Pengenalan beberapa huruf Hijaiyyah beserta makhrajnya. 3) Penerapan tanda baca dengan transliterasi. 4) Latihan membaca huruf lepas dalam satuan pelajaran kedua dan
ketiga. Mulai satuan pelajaran keempat dan seterusnya diperkenalkan proses perangkaian huruf dan membaca yang terdir dari rankaian huruf-huruf.
5) Latihan menu I is dengan meiru contoh-contoh yang disediakan.29
C. Al-Qur'an
1. Pengertian Al-Qur'an
Al-Qur'an berasal dari kata qara 'a (bacaan) dan di dalam kata
qira 'ah terkandung makna: agar selalu diingat.30
Menurut Abdul Wahhab Khallaf lafazh Al-Qur'an dalam bahasa
Arab diambil dari kata (qara'a), seperti lafazh (al-ghuji-aan) juga diambil
dari kata('a/ara). Jadi urutannya,(qara'a, yaqra'a, qara'atan, waqur'anan).
Seperti dalam ayat Al-Qur'an yang berbunyi.
J.... J .. e:-!"' J. ... z........ ... ,,.. J,,,. , ,J. .... ,... ,,,.
@1,.ul;.J! &u 4.WI) 1.:.J-' ® ,.ul;.J!j ,~ 1:_1-c 0j (\A-IV: •VI 4..o \.;iJ 1)
"Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya di dadamu
dan membuatmu pandai membaca. Apabila Kami telah selesai
membacanya, ikutilah bacaannya itu. (Q.S Al-Qiyamah/75: 17-18).
Secara istilah Al-Qur'an ialah firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw. Dengan perantara malaikat Jibril untuk
disampaikan kepada manusia yang dituliskan di dalam mushaf, yang
mutawatir penukilannya, dan bersifat mukjizat bagi Nabi Muhammad,
1flnunyun1in, !1achn1111, / 5 .Ja1u /Jehrjar ,\'t•1uliri Ale111hoca I )an 1\-/e11u/is I h1r11.f Al~Q11r'an, (Yogyakarla: Tilian llahi, 1997), Cct. I. h. 6.
~0Subhi As-Shalih, A1e111bahas /!111u-i'111u Al-Qur'an. (.Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001). ('cl. I H. Ii. 1).
23
yang harus dibaca, dipahami, diaamalkan isinya oleh manusia agar
tercapai kehidupan yang selamat dan bahagia di dunia dan diakhirat.31
Ada beberapa definisi Al-Qur'an yang lain, seperti dikutif oleh A
Mustafa yang dikemukakan oleh para ahli di antaranya.
I) Menurut Abu Zahrah; Al-Qur'an secara sederhana diartikan kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.
2) Menurut lbnu Syaltut Al-Qur'an adalah lapaz arabi yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, dinukilkan kepada kita secara mutawatir.
3) Menurut As-Saukani Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad sw tertulis dalam kitab (mushaf), dinukilkan kepada kita secara mutawatir.
4) Menurut Imam Jalaliddin As·Suyuti definisi Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw untuk melemahkan pihak-pihak yang menentangnya, walaupun hnya dengan satu surat saja padanya.32
Kitab suci, yaitu Al-Qur'an yang diturunkan secara mukjizat
melalui wahyu, baik berupa makna maupun kata-kata, kepada Nabi
tennulia, Muhammad saw.33
Para ulama ushul menetapkan bahwa Al-Qur'an ialah: "Kitab
(wahyu) Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya Muhammad bin
Abdullah, lafazh dan makna yang ditulis di dalam mushaf, yang
dinukilkan dengan jalan mutawatir dan membacanya suatu perbuatan
ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.34
Jika dilihat dari beberapa definisi di atas yang diungkapkan oleh
para tokoh, nampak sating melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
Adapun pengertian Al-Qur'an menurut penulis adalah "Kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara malaikat Jibril
a.s yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, tertulis
31 Syan1inan Zaini, Wmvasan AIMQur'an Tentang Pembangunan Manusia Seutuhnya, (Jakarta: Radar Jaya Offset, 1996), h. 28.
32 A. Mustafa, S~iarah Al-Qur'an, (Surabaya: Al-lkhlas, 1994), h. 10-11. Dl\11. Bnqir /\shMShndr, Penga111ar (!shul l"iqh don lls/ud Flqh Perhandingan, (Jakarta:
Pustaka Hidayah, 1993), Cei.3, IL 53. 34Moh. An1in, !i4e111bina Generasi Qur'ani, (Jakarta: Kala111 Mulia. 1994). h. 27.
24
dalam mushaf dimulai dari surat al-Fatihah dan ditutup surat an-Nas,
membacanya bernilai ibadah.
2. Fungsi Al-Qur'an
Menurut Rifat Syauki Nawawi dan M. Ali Hasan dalam bukunya berjudul pengantar ilmu tafsir, menyatakan bahwa fungsi Al-Qur'an adalah sebagai berikut: I) Manhajul hayah (pedoman hid up) bagi manusia dalam mengelola
hidupnya secara baik, dan merupakan rahmat untuk semesta alam, disamping pembela antara yang hak dan bathil, serta penjelas terhadap sesuatu perkara.
2) Sebagai mukjizat nabi Muhammad untuk membuktikan bahwa ia adalah rnsul Allnh.
3) Sebagai hakim yang diberi wewenang oleh Allah memberikan keputusan terakhir mengenai bebrapa masalah yang di perselisihkan di kalangan pemimpin dari berbagai agama, sekaligus sebagai korektor yang meluruskan kepercayaan-kepercayaan.
4) Sebagai pengukuh terhadap kebenaran-kebenaran kitab suci yang pernah di turunkan sebelum Al-Qur'an dan kebenaran para nabi dan rasul sebelum nabi Muhammad saw.35
Fungsi Al-Qur'an bagi manusia oleh Drs. Otong Surasman SQ di bagi
dalam tiga bagian:
1) Fungsi Al-Qur'an bagi manusia di dunia.
Sebagaimana di ketahui dengan jelas, bahwa fungsi Al-Qur'an
adalah sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, Al-Qur'an adalah
mukj izat yaitu bukti kebenaran terhadap apa-apa yang di bawa oleh
nabi Muhammad saw. Al-Qur'an itu bisa berfungsi sebagai petunjuk
bagi manusia, jika manusia tersebut mau menggali, mengkaji,
menelaah, meneliti, memahami, mentadaburi, memikirkan isi
kandungan Al-Qur'an.
35 Rit1at Syauki Na\vav,.ri dan M. Ali Hasan, Pengantar !!mu Ta/sir, (Jakarta: Bulan Bintang. I 992), Cct. 2. h. 42-43.
25
2) Fungsi Al-Qur'an bagi manusia di alam kubur.
Dalam penantian dialam kubur, manusia terbagi dua golongan,
yaitu ada yang mendapatkan nikmat dan ada yang mendapatkan siksa,
oleh karena itu agar terhindar dari siksa kubur manusia diberikan
petunjuk melalui kitab Allah yakni Al-Qur'anul karim. Al-Qur'an yang
dibaca ketika hidup di dunia yang semata-mata di lakukan karena
Allah bukan karena ingin di puj i (riya) maka termasuk amal shaleh
yang akan menjadi teman dialam kubur menjadi pelipur Iara di kala
orang duka.
3) Fungsi Al-Qur'an bagi manusia di akhirat.
Pada hari kiamat itu, bahwa nanti orang-orang yang selalu
membaca Al-Qur'an akan mendapat syafaat. Sebagaimana hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abi Umamah al-Bahiliy, yaitu:
.ii.Ii ..,.L.:> .lli J.Jl....J .:......... : Jtl ~ .ii.Ii ~.) ~ l,ili4...L.i '-'""' ~ .4..;..;._,,,,'i !.J& .~, 4...1.,;ili (".j:/ i;t.; <\.l\.2 01.)J IJj i : Jji, ~..9 ~
( F'IJJ)
"'Baca/ah Al-Qur 'an karena sesungguhnya ia pada hari kiamat akan hadir memberikan pertolongan kepda orang-orang yang membacanya." (HR. Muslim).36
I-ladits ini memberikan penjelasan yang jelas dan mudah di
pahami bahwa bagi orang-orang yang selalu membaca Al-Qur'an
ketika di dunia, nanti di hari kiamat akan mendapat syafaat atau
pertolongan. Namun perlu di pahami bahwa bacaan tersebut harus
karena niat yang ikhias dan bacaannya harus baik dan benar sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid.
-1<, ln1a111 Abi llusain Musli111 lbn al~J-Jujjf~j al-Quraisy an-Naissnbury, Shahih Muslim ... , juz. I h. 463.
26
D. Problematika dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur'an
Dalam memahami bacaan Al-Qur'an dibutuhkan pengajaran dan
metode pembelajaran sebagai alat untuk memudahkan membaca Al-Qur'an.
Pada dasarnya inti dari pengajaran membaca Al-Qur'an adalah suatu usaha
memberikan ilmu pengetahuan tentang membaca Al-Qur'an dengan baik dan
benar sesuai kaidah ilmu tajwid dan nantinya diharapkan dapat memahami,
meresapi dan dapat mengamalkannya.
Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat menerangkan bahwa pada umumnya isi pengajaran Al-Qur'an meliputi: I. Pengenalan hurufhijaiyyah, yaitu dari alif sampai ya. 2. Cara membunylkan maslng-maslng hurnf hljalyyah dan slfat-slfat
huruf itu dibicarakan dalam ilmu makhraj. 3. Bentuk dan fungsi tanda baca seperti syakal, syaddah, mad dan tanwin,
dan sebagainya. 4. Bentuk dan fungsi tanda berhenti baca (waqaf), seperti: waqaf mutlak,
waqaf jawaz, dan sebagainya. 5. Cara membaca, melagukan dengan bermacam-macam irama dan
bermacam-macam qiraat yang dimuat dalam ilmu qiraat dan ilmu nagham.
6. Adabut tilawah yaitu berisi tata cara dan etika membaca Al-Qur'an sesuai dengan fungsi bacaan itu sebagai ibadah.37
Dari uraian di atas menerangkan bahwa dalam membaca Al-Qur'an
harus sesuai dengan ilmu tajwid "ilmu tajwid dari segi bahasa membaguskan,
sedangkan menurut istilah ialah ilmu yang memberikan segala pengertian
tentang huruf, baik hak-hak huruf (haqqul hmfJ maupun hukum-hukum baru
yang I imbul sclclah hak-hak hurur (111us1ahaqqul hwfJ dipenuhi.
Adapun yang dimaksud dcngan hak huruf ialah ciri khas yang lazim
bagi suatu huruf, contohnya bacaan jahr, syiddah, isti'/a, istifaa/, ghunnah,
dan lain-lain. Hal ini merupakan suatu ha! yang lazim bagi ciri khas setiap
huruf dan tidak dapat terlepas daru huruf tersebut. Jika tidak dipenuhi,
sekalipun hanya sebagiannya, terjadilah apa yang dinamakan lahn (keliru dan
menyimpang). Sedangkan mustahak ialah ciri khas huruf yang bersifat
insidental dan bersumberkan dari jati dirinya, contohnya tafkhim yang
-17/,nki:ih l>nr11dj:1t. //111u./iwa :lg<1111a, (.l:ikarLa: PT. B111ni Aksara. 2001) Ccl. II, h. 1.
27
bersumberkan dari isti'la dan tarqiq yang bersumberkan dari istifaal.
Demikianlah seterusnya.38
Dengan demikian dalam mengatasi kesulitan siswa membaca Al
Qur'an ilmu tajwid sangat penting. "Tajwid juga bisa berarti mengeluarkan
setiap huruf dari tempat keluarnya serta memberi hak-haknya, seperti jelas,
kuat, lemah dan sifat huruf. Adapun tujuan rnempelajari ilmu tajwid adalah
untuk dapat membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara benar serta dapat
rnemelihara lisannya dari kesalahan-kesalahan ketika membaca Al-Qur'an."39
1. l(esulltan Pembelajaran Mcmbncn
a. Fnktor-faktor Kesulitan Membaca Al-Qur'an
Tidak semua orang Islam dapat membaca Al-Qur'an dengan baik
dan benar. Menurut Prof. Dr. Jalaludin adanya kesulitan dalam
mempelajari Al-Qur'an dikarenakan beberapa faktor penyebab antara
lain40 :
J.Orientasi Be1pikir
Pengaruh modernisasi banyak mempengaruhi arah pemikiran
orang. Kemajuan teknologi dengan segala hasil yang disumbangkan bagi
kemudahan hidup manusia, banyak mengalihkan perhatian orang untuk
lebih erat dengan akan kebendaan. Hal itu rnendorong mereka untuk
menuntut ilmu yang diperkirakan dapat membantu ke arah pemikiran
pengetahuan praktis dan menunjang prestise kehidupan. Pengetahuan
tentang membaca Al-Qur'an dan cara membacanya kalah bersaing di
alam pemikiran kebanyakan kaum Muslimin.
38Qamhaawi, Muhammad ash Shadiq lbnu, //11111 Tajwid, (Bandung: Trigenda Karya, 1995). Cet. I. h. I I.
39M. Misbachul Munir. Pedoman Lag11-lag11 Ti/awatil Qur'an, (Surabaya: Apollo, 1997), Ccl. Ill. h. 152.
'10.lalaluddin, /vletodik Tunjuk Silang, (Jakarta: Kahun Mulin, 1998), Cct. IV. H. 6-7.
--·-----~-~·-··--·"-~-.. -"_"~~·----
p~~j~~;~·;;~~~~~~A I 28
2.Kesempatan i/1111 Tenaga
Arah berpikir yang material telah mendudukan status wajib
belajar Al-Qur'an ke propinsi yang lebih kecil. Pengaruh ini telah
menimbulkan kondisi alasan-alasan. Akibatnya terjadi kelangkaan
penyediaan kesempatan dan kelangkaan tenaga. Waktu yang disediakan
untuk belajar Al-Qur'an sangat sedikit jika dibandingkan dengan waktu
mereka gunakan untuk menuntut pengetahuan lain. Akhirnya tenaga
pengajar tersedia tidak sempat berkembang seimbang dengan kebutuhan.
3 .. Metode
Perkembangan teknologi telah merubah kecenderungan masyarakat
untuk menuntut pengetahuan secara lebih mudah dan lebih cepat. Untuk
menampung minat ini dalam berbagai disiplin ilmu para ahli telah
memanfaatkan jasa teknologi dalam media pendidikan baik media
visual, audio visual, komputer dengan cara yang tepat guna. Khusus
dalam pendidikan Al-Qur'an cara ini masih langka dan mahal. Metode
lama dalam bebrapa seginya mungkin sudah kurang serasi dengan
keinginan dan kecenderungan tepat guna ini. Akibatnya metode yang
demikian berangsur kurang diminati.
4.Aksara
Kitab suci Al-Qur'an ditulis dengan aksara dan bahasa Arab. Faktor
ini menyulitkan bagi mereka yang berpendidikan non
pesantren/madrasah karena pengetahuan ini tidak dikembangkan secara
khusus di sekolah umum. Akibatnya pelajar yang berpendidikan umum
sebagian besar buta aksara kitab sucinya.
Faktor-faktor diatas menurut Prof. Dr. Jalaluddin banyak
mempengaruhi kecenderungan yang menimbulkan sikap masa bodoh
dan anggapan bahwa belajar membaca Al-Qur'an sulit.
Belajar Al-Qur'an dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu
"belajar membacanya sampai lancar dan baik, menurut kaidah-kaidah
29
yang berlaku dalam tajwid dan qira'at, belajar arti dan maksudnya
sampai mengerti akan maksud yang terkandung di dalamnya, terakhir
belajar menghafalkannya di luar kepala.
Fenomena kesulitan belajar membaca seseorang siswa biasanya
tampakjelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya.
Namun kesulitan belajar membaca juga dapat dibuktikan dengan
munculnya kelainan perilaku (misbehavior) siswa seperti kesukaan
berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak
masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah.41
Kesulitan membaca dapat dilihat juga dari beberapa faktor di bawah ini. I. Faktor intern siswa, meliputi gangguan atau kekurangmampuan
psiko-fisik siswa, yakni: a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya
kapasitas intelektual/intelegensi siswa; b. Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi
dan sikap; c. Yang bersifat psikomotorik (ranah rasa), antara lain seperti
terganggunya alat-alat indera pengliha dan pendengar (mata dan telinga).
2. Faktor Ekstern Siswa, meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini dapat dibagi tiga macam. a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan
antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
b. Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.
c. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti ¥asar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.4
41 Jalaluddin, Metidik Tunjuk Si!ang, (Jakarla: Kalam Mulia, 1998), Cet. 4. h. 6-7. 42!\.lluhibin Syah, M. Ed. Psiko/ogi Pendidikan, Stl{lfrt Pendekatan Boru, (Bandung: PT
l{cn1ajn Ro:alnk:tryu (}JI<>el, 19'>.'i), (\:I. I, h. 171.
30
Berdasarkan dua faktor yang ada di dalam dan di Juar diri siswa
tersebut malca penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa di sekolah
selengkapnya dapat disebutkan sebagai berikut:
a. Rendahnya kemampuan intelek/kecerdasan anak. b. Gangguan-gangguan perasaan/emosi. c. Kurangnya motivasi dalam belajar. d. Kurangnya kematangan untuk belajar. e. Latar belakang sosial yang tidak menunjang. f. Kebiasaan belajar yang kurang baik. g. Kemampuan mengingat yang lemah/rendah. h. Terganggunya alat indera. i. Proses belajar mengajar yang tidak sesuai. j. Tldak adanya dukungan dari llngkungan belajar.43
b. Cara Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur'an
1111.
Seringkali ada orang yang membaca buku pelajaran sambil
berbaring santai di tempat tidurnya hanya dengan maksud agar dia bisa
tidur. Membaca semacam ini adalah bukan aktivitas belajar. Ada pula
orang membaca sambil berbaring dengan tujuan belajar. Menurut ilmu
jiwa, membaca yang demikian belum dapat dikatakan sebagai belajar.
Menurut Wasty Soemanto membaca untuk keperluan belajar hendaknya dilakukan di meja belajar daripada di tempat tidur, karena dengan sambil tiduran itu perhatian dapat terbagi. Membaca untuk keperluan belajar harus menggunakan set. Membaca dengan set misalnya dengan memulai memperhatikan judul-judul bab, topik-topik utama dengan berorientasi kepada kebutuhan dan tujuan. Kemudian memilih topik yang relevan dengan kebutuhan atau tujuan itu.44
Untuk mengatasi kcsulitan mcmbaca harus meninjau kembali
faktor-faktor yang dapat membantu untuk meningkatan kesenangan siswa
untuk belajar tanpa melupakan prinsip umum yang telah di bicarakan
bahwa siswa mempelajari sesuatu yang menempati tempat yang pertama
pentingnya dalam hatinya.
Penentuan tujuan:
43 Muhibin Syah. Psiko/ogi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru, h. 173. 44 Wn:.ty Soc1nanto. Psikolo~i Pendidikan, (.lakarla: PT Rincka Ciptn. 2003), Cct, IV. h.
31
Sernentara ahli j iwa mengatakan: belajar itu adalah kegiatan yang rnengarah kepada ttijuan, yaitu bahwa belajar itu akan lebih baik apabila si anak mernaharni dan mengetahui lebih <lulu apa yang di pelajarinya, malrn langkah pertama yang harus dilakukan dalan setiap pengajaran yang baik adalah rnenolong anak untuk rnenentukan tujuan ternpat di arahkannya kegiatannya.45
Jadi cara mengajarkan membaca Al-Qur'an pada siswa yaitu: hams
bertahap rnulai dari hafalan surat-surat yang pendek lalu mengetahui huruf
sampai rnencapai bandungan kemudian di pelajari ilrnu tajwidnya, karena
belajar Al-Qur'an tanpa ilmu tajwid tidak akan benar.
Selanjutnya melalui bentuk penghargaan. Misalnya, dengan hal
berikut:
a. Bentuk isyarat misalnya dengan menggunakan senyurn, raut
rnuka yang manis, dari gurunya.
b. Perkataan misalnya dengan perkataan "bagus sekali selalu belajar
rnembaca Al-Qur'an dengan baik dan raj in.
c. Benda misalnya dengan memberikan alat tulis, Al-Qur'an dan
sebagainya.
Untuk rnernpermudah siswa dalam melaksanakan belajar rnernbaca
Al-Qur'an guna mernciptakan perbuatan taqwa, rnenarnbahkan iman,
hendaknya di penuhi fasilitas dan sasarannya seperti: alat-alat untuk ngaji
misalnya: Al-Qur'an, petunjuk, meja, kursi yang bersih dan sebagainya.
Hal-ha! tersebut memungkinkan siswa dapat kerasan untuk selalu belajar
membaca Al-Qur'an
Secara umurn, cara mengatasi kesulitan membaca pada siswa dapat
dilihat dari kesulitan belajar siswa, banyak langkah-langkah diagnostik yang
dapat ditempuh guru, antara lain yang cukup terkenal adalah prosedur
Weene dan Senf (1982) sebagaimana yang dikutip Wardani (1991) sebagai
berikut:
45 1-Ianry N. Rivlin, Pengen1bangan Ken1a111puan Be/ajar Pac/a Anak-Anak, (Jakarta: Bulan Bintang. 1980). Cct. I. h. 40.
32
I. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa
ketika mengikuti pelajaran.
2. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa, khususnya yang diduga
mengalami kesulitan belajar.
3. Mewawancarai orangtua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal
keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.
4. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui
hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.
5. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa
yang diduga mengalami kesulitan belajar.46
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Siswa Membaca Al
Qur'an
1. Motivasi
Motivasi adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berupa suatu kebutuhan, tujuan, cita-cita atau suatu hasrat/keinginan yang merupakan daya penggerak dari dalam diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dalam mencapai suatu tujuan.47
Macam-macam motivasi, yaitu:
a. Motivasi lnstrinsik.
Motivasi yang berasal dari diri siswa itu sendiri tidak usah
dirangsang dari luar. Misalnya siswa yang gemar membaca Al-Qur'an,
tidak usah ada yang mendorong/menyuruhnya. Karena siswa ingin
sekali menguasai pelajaran Al-Qur'an.
b. Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi yang pendorongnya di luar kaitan/tidak ada hubungannya
dengan nilai yang terkandung di dalam objek/tujuan pekerjaannya.
46Muhibin Syah, Psiko/ogi Be/ajar, (Jakarta: Logos, 1999), Cet.1. h.167-167. 47 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psiko!ogi U1nu111 dan Perken1bangan , (Jakarta: Pedoman
llmu Jaya, 1993), cCet. I. h. 128.
33
Karena siswa mau belajar membaca Al-Qur'an takut kepada
guru/karena ingin memperoleh nilai baik dan sebagainya.48
2. Pola Latihan
a. Sikap
Sikap (Attitude) sebagai suatu kecenderungan untuk mereaksikan
terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka, tudak suka atau acuh
tak acuh. Bisa dengan tiga kemungkinan, yaitu suka (menerima/senang)
mempelajari Al-Qur'an, tidak suka (menolak/tidak senang) dengan
pel[\jnrnn Al·Qu1·1u11, dn11 siknp ucuh tnk ncuh.
Sikap siswa dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan,
dan keyakinan, karena itu untuk membentuk/membangkitkan suatu sikap
yang positif atau untuk menghilangkan suatu sikap negatif dapat
dilakukan dengan memberitahukan/menginformasikan faedah atau
kegunaan , dengan membiasakan atau dengan dasar keyakinan.
b. Minat
Minat (Interest) kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan
mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan
perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat terjadi karena sikap
senang terhadap pelajaran Al-Qur'an. Siswa yang senang pelajaran Al
Qur'an berarti sikapnya senang kepada pelajatan itu.49
F. Upaya Pembinaan Membaca Al-Qnr'an
Yang dimaksud upaya adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga
pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Upaya guru dalam
pembinaan quran yang bersifat verbal seperti memberi nasehat dan cerita,
sedangkan upaya non verbal berupa contah yang diberikan guru dalam
membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
48 M. Atisursnbri. Psikologi PenfUdikan, (Jakarta: Pcdon1an 1!1nu Jaya, 1996}, h. 82. 4'1M. Alisuf'Sabri, Psikologi Pendidikan, h. 84.
34
Pada umumnya upaya pembinaan membaca Al-Qur'an yang di terapkan
oleh para guru di MTs Al-Mursyidiyyah yang penulis ketehaui ialah
menggunakan tiga macam metode, yaitu:
1. Iqra jilid satu sampai jilid 6
Metode Iqra' ini dikhususkan bagi siswa yang berlatarbelakang
sekolah dasar dan belum bisa sama sekali membaca Al-Qur'an dengan
tartil.50
Metode ini di pergunakan pada tingkat permulaan belajar membaca
Al·Qur'an. Kepada anak didik di l'erkenalkan hurUl'·hurul' hijaiyah yang
dua puluh sembilan itu satu persatu, setelah mengenal dan menghafalnya,
lalu di perkenalkan baris-baris satu persati, (jathah, kasrah, dhamah),
setelah mereka mengenal dan menguasai macam-macam kemudian di
lanjutkan dengan pelajaran dengan merangkai huruf-huruf, huruf demi
huruf di rangkai sehingga menjadi satu kata yang mempunyai arti, dan
akhirnya di ajarkan merangkai kata-kata.
Metode ini mempunyai kelebihan yaitu, bila siswa mengikuti
pelajaran membaca Al-Qur'an dengan tekun dan penuh perhatian, serta
ditambah lagi dengan bimbingan dan perhatian kedua orang tuanya, maka
dalam waktu relatif singkat akan dapat membaca Al-Qur'an dengan baik
dan lancar. Sedangkan kelemahannya adalah metode ini melelahkan guru
dan membosankan anak, karena metode ini sangat membutuhkan tenaga
dan waktu yang sangat banyak, sebab caranya berbelit-belit.51
2. Metode Resitasi
Metode ini diterapkan pada tingkat menengah karena guru tidak
lagi mengajarkan kata demi kata. guru hanya melafalkan atau membaca
ayat perayat, kemudian siswa mengikuti bacaan yang telah dibaca oleh
guru, serta menghafalkan apa yang telah di tugaskan oleh guru.
50J(cpala MTs Al-Mursyidiyyah, H1awancara Pribadi, Pan1ulang, Nopember 2008. 51 Bukhari, Mari Be/ajar Al-Qur'an, (Pusaka, 1984), h. 35.
35
Metode ini ada baiknya di pakai oleh siswa yang belum lancar dalam
membaca Al-Qur'an, oleh karena itu dengan menggunakan metode ini ,
siswa lebih lancar dalam membaca Al-Qur'an, khusunya dalam membaca
hafalan surat pendek-pendek, tetapi adajuga kelemahannya yaitu ha! yang
demikian itu dapat mengganggu ketenangan belajar siswa yang lain karena
kerasnya suara siswa. Siswa pada waktu itu membaca secara seksama,
kalau ditinjau dari segi waktu, metode ini banyak menyita wakru yang
sangat panjang dari waktu yang telah ditentukan.
3. Pene1·upnn Ilmu Tnjwld
Metode ini diterapkan oleh guru kepada siswa yang sudah lanear
membaca Al-Qur'an, dengan cara guru memperkenalkan hukum tajwid
lalu diterapkan langsung dengan melihat ayat Al-Qur'an dan melafalkan
bunyi hukum tajwid tersebut. Lalu siswa mengikutinya, dan mengulangi
sampai hafal.
4. Metode Supervisi
Metode ini di terapkan dalam memberikan pelajaran Al-Qur'an
kepada murid yang telah lancar membaca, yaitu guru lebih dahulu
membaca ayat demi ayat kemudian di ikuti oleh para murid dengan
seksama. Guru memerintahkan murid satu persatu untu mengulangi
bacaan yang telah di baca bersama tadi, lalu guru memperhatikan dan
mendengarkannya baik-baik. Bila terdapat kesalahan baca, maka guru
langsung menegur lalu membimbingnya dengan membenarkan bacaan
yang salah itu.52
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kepala MTs Al
Mursyidiyyah dari beberapa metode tersebut, setelah penulis amati
langsung ke kelas, siswa lebih banyak memilih metode Resitasi dan
metode penerapan ilmu tjwid, karena kedua metode tersebut bagi mereka
lebih cepat dan mudah untuk memperlancar membaca Al-Qur'an.
52Bukhari, Mari Belajar Al-Qur'an, h. 45-47.
BAB Ill
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktn Penelitian
Tempat yang penulis jadikan sebagai objek penelitian di MTs Al-Mursyidiyyah
Pamulang-Tangerang. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan sejak
mulai Nopember 2008 sampai dengan Februari 2009.
B. Populasi dan Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah kesulitan subjek penelitian. 1
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al
Mursyidiyyah yang be1jumlah 80 orang siswa. Jadi populasi penelitiannya
sebanyak 80 siswa.
Sampel adalah bagian terkecil dari suatu populasi yang mewakilinya
secara refresentatif ini.2 Sedangkan sampel yang diambil adalah 60 siswa
kelas VII.. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
sampel random atau sampel acak.3 Teknik ini diberi nama demikian karena di
dalam pengambilan sapelnya penulis menggabungkan subjek-subjek di dalam
populasi sehingga semua dianggap sama, dengan demekian maka penulis
1Suharsimi Arikunto, Prosedur Pene/itian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: rineka cipta 2002) edisi revisi v eel ke-12 h. 108.
2Aminuddin Rasyad, Metode Rise/ Pendidikan, (Jakarta 2002) eel ke-4 h. 63. Jt\1ninuddi11 Rasyad. !iletode /?i.<tet Pendidikan, h. l 09.
38
lakukan dengan berpedoman pada wawancara tidak tekstruktur yaitu,
pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar pertanyaan yang akan
ditanyakan. Dalam ha! ini penulis melakukan wawancara dengan guru Qur'an
1-!adits MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang Tangerang berkenaan dengan
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
3. Angket
Angket adalah "suatu alat pengumpul informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis
pula oleh responden."
Data yang dicari adalah data primer, yakni dengan memberikan angket
kepada seluruh sampel penelitian sebanyak 60 siswa yang telah dirandom
sampling dengan maksud untuk memperoleh data kuantitatif mengenai
pembinaan yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa
membaca Al-Qur'an.
Angket yang d isebarkan kepada responden berbentuk angket tertutup
atau terstuktur dengan alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam angket berkisar pada
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
128.
5. Studi Dokumenter
Studi dokumenter adalah "cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis sepe11i arsif-arsif dan termasuk juga buku-buku
tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian.6
6 S. Margono, Aietodo/ogi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rinckn Ciptn. 2003), Cct. 1. h.
39
KISI-KISI ANGKET PEMBINAAN YANG DILAKUKAN GURU PAI DALAM MENGATASI
KESULITAN SISW A MEMBACA AL-QUR' AN
NO Pertanyaan Sub Pertanyaan Indikator
No Jumlah Pokok Item Item
1. Bagaimana l . l Perhatian - Perhatian siswa 6,7 2 pembinaan terhadap yang dilakukan pembelajaran guru PAI Al-Qur'an dalam mengatasi kesulltan 1.2 Pengetahuan - Tanggapan siswa 4,9 2 sisiwa ilmu tajwid tentang ilmu membacaAl- tajwid Qur'an 1.3 Sarana - Tanggapan siswa 10 1
tentang sarana di sekolah
1.4 Waktu - Tanggapan siswa 11 1 tentang waktu yang diberikan
1.5 Frekuensi - Frekuensi siswa 15 I siswa membaca Al-
Qur'ansecara tartil
1.6 Kemampuan - Kemampuan 16,7,5 3 memahami siswa dan memahami Al-membaca Qur'an
- Kemampuan I7 I siswa membaca Al-Qur'an
2. Faktor-faktor I. I Motivasi - Keaktifan siswa 1,2,13 3 yang 1.2 Sikap - Sikap siswa 8,20 2 mempengaruhi terhadap kesulitan siswa bembelajaran dalammembaca guru Al-Qur'an Al-Qur'an - Perasaan/sikap 19 I
ken1an1puan siswa dalam memahami Al-Qur'an
- Sikap terhadap 14 1 1nen1baca Al-
40
Qur'an 1.3 Minat - Minat siswa 3, 12 2
dalam belajar membaca Al-Qur'an
- Minat siswa 18 I dalam membaca Al-Qur'an
E. Tcknik Pengolahan Data dan Analisa Data
Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi, wawancara,
angket, tes dan studi dokumentasi tersebut diolah dalam bentuk table
dengan menggunakan teknik deskriptif prosentase. Dari angket yang telah
terkumpul diperoleh data yang kemudian diolah dengan beberapa tahapan
sebagai berikut.
a. Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk
diteliti, ditelaah dan dirumuskan. Pada tahap ini penulis
mengecek kelengkapan dan kebenaran pengisian angket agar
terhindar dari kekeliruan atau kesalahan yaitu memilih angket
yang diisi dengan tepat (valid) dan menyisihkan yang tidak valid.
b. Tabulating, yaitu perhitungan statistic sederhana. Dengan cara
menstabulaskan atau memindahkan jawaban responden dalam
table kemudian dicari prosentase untuk dianalisa dan
diprosentasikan.
Teknik penulisan data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan analisa Deskriptit; yaitu teknik menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul dan telah diolah dengan ttijuan untuk membuat deskriptif atau
gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat yang diteliti.
41
Diantara teknik analisis data maim yang penulis pandani; untuk
mencapai tujuan penelitian disini adalah teknik analisis deskriptif (dengan
Presentase) Yaitu dengan rum us:
P=,Ex 100
N
Ket: P = Presentasi yang dicari F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jurnlah populasi yang ada
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs AI-Mursyidiyyah Pamulang
Yayasan Islam Al Mursyidiyyah Al - Asyirotussafi'iyyah
(Y AMASY ) didirikan sejak tahun 1989 berdasarkan Akte Notaris
Ny.R.Arie Soetardjo, SH No.46 tanggal 20 Januari 1989 dan muiai aktif
melakukan kegiatan operasional tahun 1991 sampai dengan sekarang.
Yayasan ini didirikan oleh seorang wirausahawan sekaligus
pemerhati pendidikan yaitu Bapak KH .. Mursyid yang penuh dedikasi
tinggi menyumbangkan tenaga, pikiran maupun materi secara ikhlas dalam
rangka memberikan pendidikan secara merata kepada semua lapisan
masyarakat khususnya di wilayah Desa Pondok Benda tanpa ada
diskriminasi dan didukung sepenuhnya oleh Kl-1.Syafi'i Hadzami seorang
ulama besar yang banyak memberikan motivasi dan petuah-petuah tentang
pendidikan. Bahkan nama yayasan yang dikenal sekarang ini merupakan
pemberian dari beliau selaku penasehat yayasan.
Yayasan pendidikan Islam Al-Mursyidiyyah berlokasi di Desa
Pondok Benda Kec.Pamulang Kab.Tangerang dan meyelenggarakan
pendidikan Islam mulai dari jenjang TKI I RA, Ml I SDI, MTS I SMPI
dan TPA. Sejalan dengan Visi dan Misi dari yayasan ini yaitu Terdepan
dalam bidang keilmuan ,Berakhlakul karimah dan berprestasi. Tujuan dari
yayasan ini adalah berusaha meningkatkan pemahaman masyarakat sekitar
tentang agama Islam dan ajaran-ajaran mulianya serta mampu melahirkan
43
generasi Islam yang menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi
sekaligus berkepribadian Islam dan berakhlak mulia sehingga mampu
berkiprah positif dalam masyarakat luas. Dan selama kurang lebih 15
tahun yayasan pendidikan ini telah mampu mendidik kurang lebih 2000
siswa baik dari kalangan masyarakat menengah ke bawah maupun dari
masyarakat menengah ke atas. Yayasan ini juga telah meluluskan kurang
lebih 1000 siswa baik dari tingkat TKI, Ml, maupun MTS dengan kualitas
yang cukup baik dan sebagian dari mereka dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi mulai dari sekolah-sekolah negeri favorit
snnipai le111bt1ga pesantren yang berkualitas. Buhkan uda pula beberapa
siswa yang telah berkiprah di masyarakat dengan mengajar mengaji serta
aktif dalam organisasi keagamaan maupun masyarakat.
Selain menyelengarakan pendidikan formal yayasan ini juga
menyelengarakan kegiatan pendidikan non formal karena adanya
permintaan masyarakat sekitar, yaitu membuka taman pendidikan Al
quran ( TPA ) dan Madrasah Diniyyah Awaliyah, mengadakan pengajian
bulanan orang tua murid serta melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang
dilakukan secara berkala bertepatan dengan peringatan hari-hari besar
Agama Islam.
Pengurus yayasan pada saat didirikan adalah sebagai berikut:
Ketua : H. Mursyid ( Alm )
Wakil Ketua
Sekretaris
: H. Ahmad Zaelani B.A
: H.Abdul Azis, SE
1-1. Ahmad Syamsudin, S.Ag
Bendahara : Murdati S.Ag
Penasehat/ Pembina : KI-I. Syafi'ih Hadzami (Alm)
Sedangkan Pengurus yayasan pada saat sekarang :
Ketua
Wakil Ketua
Sckrclaris
: H. Abdul Azis, SE
: Drs.Zaenal
: Syaiful Rahman
Bendahara : Murdati, S.Ag
Penasehat I Pembina : Ust.H. Ahmad Syamsudin,S.Ag
H.Ahmad Zaelani,B.A
B. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al-Mursyidiyyah
VIS! : Sekolah Islam Berilmu, Berakhlaq, dan Berprestasi
MISI
44
I. Menyelenggarakan pendidikan integratif dan berkualitas
berlandaskan iman dan taqwa serta adaptif terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi sehlngga mampu
membentuk lulusan atas SDM yang unggul dan kompetitif.
2. Membiasakan siswa menjalankan ibadah, berlaku sopan dan
mandiri.
3. Menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa melalui
kegiatan kokulikuler dan ekstrakurikuler yang variatif dan
berbasis kemasyarakatan.
Target yang akan dicapai
I. Disiplin
2. Sholat dengan kesadaran
3. Mengoperasikan komputer program Word, excel, dan Internet dengan
baik.
4. Belajar tuntas
5. Aktif dalam kegiatan ekskul clan berprestasi dibidang akademik.
6. Dapat membaca Al-Qur'an dengan baik.
7. Program pembinaan untuk siswa berprestasi dalam bidang Matematika dan
Bahasa lnggris.
Adapun kegiatan ekskul ditawarkan sesuai hoby/kebutuhan siswa, antara
lain Pembinaan Rohis, Muhadhoroh, Kasidah, Marawis,
Melukis/menggambar, kaligrafi, Olahraga, Pramuka dan Safari Ta'lim.
45
Prestasi Sekolah
I. Lomba Olimpiade metematika se-Tangerang tingkat SL TP peringkat
ke 13 dari 73 peserta
2. Lomba Gema Muharram di SMPIT lnsan Harapan
Juara I
Juara I
Browsing (Internet) mencari artikel
Membuat Poster
3. Juara Ill lomba Marawis dalam rangka HAB DEPAG 2007 tingkat
Kecamatan
4. Olimpiade Mata Pelajaran dalam rangka HAB DEPAG 2007 tingkat
Kecamatan
Juara I
Juara Ill
Juara III
Lokasi Sekolah
A. Luas Tanah
B. Lokasi
Olympiade Bhasa Indonesia
Olympiade MTK
Olympiade IPA
: 1430 M2
: Desa Pondok Benda.
RT/RW 03/18
Kelurahan Pondok Benda
Kecamatan Pamulang
Kabupaten Tangerang
C. Batas-batas tan ah
Sebelah Utara lapangan olahraga
Sebelah Timur perumahan penduduk
Sebelah Selatan jalan desa
Sebelah Barat perumahan pendidik
46
Tabel 1
C. Keadaan Guru
No Nama guru Pendidikan Jabatan
I Drs. Ahmad Syatiri SI Kepsek
2 Tuti Alawiyah M.Ag S2 Wa-bid-kur
3 Ors. Syuhada AR SI Wa-bid-sis
4 Hendi Suhendi S. Ag SI Wa-bid-roh
5 M. Kholil Almadarun DI Guru
6 Rohimi BA 03 Guru
7 Ors.Ahmad Nurhakim SI Guru
8 Sukarwangi A. Ma 03 Guru
9 Sri Wahyuni SE SI Guru
IO Ors. Minhuda MM S2 Guru
11 Monang Simangunsong ,S. Si SI Guru
12 Abdul Kadir S.Pd SI Guru
I3 Ora. Hj Asyriah Maun SI Guru
I4 Mardianawati S.Pd SI Guru
IS Eko Prasetyo S.Pd SI Guru
I6 M. Yedi S.Pd SI Guru ---
17 Yatman Firmansyah S.Pd.I SI lnstukstur Pramuka
I8 Maryati S.Sos.I SI Guru
19 Yendrian Esabella A.Md S2 Guru
47
Tabcl 2
Kegiatan Mingguan Kepsek
Hari Kegiatan
SENIN I. Mengikuti Upacara Bendera
2. Konsultasi dengan Staf Guru
3. Mengatur Pelaksanaan Aclministrasi
4. Menerima Tamu
5. Konsultasi clengan Yayasan
6. Menendatangani Surat Dinas
SELASA I. Membantu Kurikultln1" ____
2. Membantu KBM
3. Menerima Tamu
4. MenyelesaikanTugas clan Permasalahan
RABU I. Memantau 5K
2. Memantau KBM
3. Menandatangani Buku Piket
4. Membantu Pelaksanaan BP
KAM!S I. Memantau 5K
2. Memantau KBM
3. Menyelesaikan rencana clan Meninclaklanjuti
4. Menenclatangi Buku Piket clan Menerima Tamu
JU MAT I. Memantau SK
2. Memantau KBM
3. Menerima Tamu
4. Menanclatangi Buku Piket
SA BTU I. Merangkum masalah yang belum selesai
2. Musyawarah clengan Guru/Staf clan Karyawan
3. Menyusun Rencana Ekstrakulikuler
ALUR KEGIA TAN PERSONAL MTs. AL MURSYIDIYY AH
Administrasi Sekolah
a. Urusan Administrasi
Kepegawaian
Perlengkapan/ Al at
Perpustakaan
Pendayagunaan
b. Urusan Kurikuler
Kalender Pendidikan dan Persiapan Mengajar
Kuliler/Ekstrakul ikuler
Penilaian
Kenaikan Kelas
Laporan Pendidikan
Program Perbaikan
Program Pengayaan
Materi Pelajaran
Supervisi
Pendayagunaan
c. Urusan Kesiswaan
Penerimaan S iswa Baru
Bimbingan dan Konseling
Pembagian Kelompok Belajar
Os is
Mutasi Siswa
UKS/PKLH
Pendayagunaan
d. Urusan Sarana/Prasarana
Perencanaan
Keutuhan
Pendayagunaan
48
Pembiayaan
e. Urusan Humas
Sekolah dengan Masyarakat
Sekolah dengan Bp3/POMG
Sekolah dengan lntasi Lain
Sekolah dengan Swasta
Pendayagunaa
MEKANISME KERJA PENGELOLAHAN MTs Al-Mursyidiyyalt
KEPALA MTs URUSAN KURIKULUM *Menyusun Pemecahan dan Program Kegiatan
*Mengorganisasikan *Mengahrahkan *Mendorong Kreativitas *Mengkoordinasikan *Melaksanakan Pengawasan *Monitoring *Menaevaluasi
PELAKSANAAN ADMINISTRASI
*Mengatur Pelaksanaan Kegiatan
*Kepegawaian *Keuangan *Pengadaan dan lnventarisasi Sarana dan Prasarana
*Pemeliharaan Peralatan Kesisiwaan
*Laporan
Mengatur Pelaksanaan Kegiatan
*Kurikuler dan Ekstrakurikuler
*lnservice Training Guru
*Penilaian Kegiatan Madrasah
URUSAN KESISWAAN
Mengatur Kegiatan
*Organisasi Intra Sekolah ( OSIS)
'Pengarahan dan Pengendalian
'Pembentukan Disiplin
49
51
Tabel 3
D. Data Sampel
No Nama Siswa LIP Usia Kelas
1 Aditiya L 16 Talmn VIIB
2 Aditiya Sany Dewantara L 16 Tahun VIIA
3 Amri Setiawan L 16 Tahun VIIA
4 Andie Ramadhan p 16 Tahun VIIA
5 Ariska Nurul lhsan p 16 Tahun VIIB
6 Aris Saputa L 16 T11bu11 VIIB
7 Della Tri Anggraeni p 16 Tah1111 VIIB
8 Dilla Kaharani p 16 Talmn VIIA
9 Desi Nurhayati p 16 Tahon VIIA
10 Desi Susanti p 16 Tahon VIIB
11 Edi Kurniawan L 16 Tahon VIIA
12 Endang Priyono L 16 Talmo VIIA
13 Fajar Bahari L 16 Tahun VIIB
14 Galang Rizky Ramadan L 16 Talmo VIIB
15 Gilang Putra Pratama L 16 Talmo VIIB
16 Hasbullah Ainu! Yakin L 16 Tahun VIIB
17 Herlangga L 16 Tahun VIIB
18 Heru Bagus Saputro L 16 Tahun VIIA
19 lndriyani p 15 T11hun VIIA
20 lstihany p 16 Talmo VIIB
21 !wan Hari Faizal L 16 Tahun VllA
22 Khairunnisah p 16 Tahun VllB -
23 Marghareta P. lrawan p 16 Tahun VIIA
24 Marya ti p 16 Tahun VllB
25 M. Aslam Ridwan L 16 Tahun VIIA
26 Muhammad Rangga Rahman L 16 Tahun VIIB ~
52
27 uhammad Rifai L 16 Tahon VIIB
28 Muhammad Rifaldi Ujung L lS Tahon VIIB
29 Muhammad Sidiq L 16 Tahon VIIA
30 M. Syarif Hidayatullah L I6 Tahon VIIB
31 Mukti Azi Putra L 16 Tahon VIIA
32 Nandang Kurniawan L I6 Tahon VIIA
34 Neng Rahayu Widiyanti p IS Tahon VIIA
3S Novita Yuliandari p IS Tahon VIIA
36 NurAlda p 16 Tahon VlIA
37 Nur Asih p 16 Tahon VIIA
38 Nurmala Rahma p 16 Tahon VIIA
39 Nur Wage Maulana L I6 Tahun VIIA
40 Oktavia Novita Sari p I6 Tahon VIIB
41 Pradita Dwi Dara p 16 Tahun VIIB
42 Puja Dede Suryani p 16 Tahon VIIA
43 Priki Purwanto L lS Tahon VIIB
44 Ratlizal L lS Tahon VIIB
4S Rahmat Hidayat L 16 Tahon VIIA
46 Ricki Ananda L 16 Tahun VIIB
47 Rifki Alfiansyah L lS Tahon VIIA
48 Riska Anggraini p 16 Tahun VIIB
49 Safitri p lS Tahon VIIB
so Sari Meilani p IS Tahun VIIA
SI Sayyidah Zulfa p IS Talmn VIIA
52 Siti Aminah p 16 Tahon VIIA
S3 Siti Mulyanah p I6 Tahun VIIA
S4 Sri Purwaningsih p I 6 Talmn VIIB
SS Suri lndah Pertiwi p I6 Tahun VIIB
56 Tina Nur Aulia p 15 Tahun VIIA
53
57 Wahyudi L 16 Tahun VIIA
58 Yuliawati p 16 Tahun VIIB
60 Yunitawati p 16 Tahun VIIA
Hubungan Ke Masyarakat
Untuk membina hubungan dengan masyarakat kita sudah ada beberapa
wadah dan sarana, di antaranya komite madrasah, peran serta orang tua dalam
kegiatan sekolah ( dalam santunan dhuafa ), pembagian hewan qurban dan
zakat pada masyarakat sekitar serta keterlibatan masyarakat dalam kepanitian
ldul Qurban, Majelis taklim dan peringatan hari besar Islam.
Orientasi Masa Depan
Agar mampu berkiprah secara optimal di tengah masyarakat, MI Al
Mursidiyyah bersifat terbuka terhadap temuan-temuan baru, terutama di
bidang pendidikan. Pengalaman selama kurang lebih 15 tahun dijadikan
sebagai cermin untuk mawas diri dalam langkah ke depan agar Iebih baik dan
sempurna.
Sebagai upaya mencapai visi, misi dan tujuan lembaga ini untuk
menuju optimalisasi dan profesionalisme, maka MTs Al-Mursyidiyyah selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas siswa-siswanya.
E. Interpretasi Data
Dalam penelitian ini terdapat I variabel, yaitu variabel tentang sistem
pembinaan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan siswa
membaca Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah Al-Assyirotussafi'iyah Pondok
Benda Pamulang Tangerang. Data-data yang penulis peroleh dari penyebaran
angket kepada 60 siswa kelas VII, yang diambil secara acak, dalam jumlah
item soalnya 20 dengan tipe skor Ialu dijumlah total masing-masing siswa.
Pada penulisan skor ini akan penulis tampilkan dalam tabel distribusi
frekuensi tcrlampir dalam laporan pcnclitian ini.
54
Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat
memberikan arti dan penjelasan. Untuk memudahkan menganalisa dari hasil
penelitian tersebut, maka setiap item dibuatkan satu tabulasi, sehingga dengan
demikian lebih fokus penjelasannya.
1. Pembinaan guru PAI
Sistem pembinaan baca Al-Qur'an adalah serangkaian bantuan
yang berwujud layanan tilawatil qur'an, di mana layanan tersebut
dibel"ikan oleh orang ahli (qol"i, guru aga111a) kepada siswa dengan 111uksud
agar dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an sesuai dengan tata
cara ilmu tajwid.
Untuk mengetahui seberapa besar hasil yang di dapat dari
pembinaan baca Al-Qur'an pada siswa MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang,
penulis melihat dari kemampuan siswa membaca Al-Qur'an yakni
motivasi, sikap dan minat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3
Perhatian siswa terhadap pembelajaran guru AI-Qur'an
No. Pertanyaan F %
6 Dalam membaca Al-Qur'an mengalami
kesulitan tentang ilmu tajwid ?
a. Selalu 47 78,3
b. Kadang-kadang 13 21,7
c. Tidak pernah - -Jumlah 60 100
2008.
55
No. Pertanyaan F %
7 Jikalau Anda tidak memahami, apa
tindakan yang dilakukan oleh guru Al-
Qur'an?
a. Memberikan bimbingan 57 95
b. Menyuruh belajar pada teman 2 3,3
c. Dibiarkan saja I 1,7
Jumlah 60 JOO
Dalam membaca Al-Qur'an siswa selalu mengalaml kesulitan
tentang ilmu tajwid sebanyak 78,3% responden, dan 21,7% menjawab
kadang-kadang, berdasarkan hasil wawancara guru hal ini membuktikan
bahwa lemahnya siswa dalam membaca Al-Qur'an karena minimnya
pengetahuan siswa tentang ilmu tajwid. Tetapi ada sebagian kecil siswa
tidak pernah mengetahui kesulitan tentang ilmu tajwid dikarenakan siswa
sudah paham materi tajwid. 1
Keberhasilan siswa menerima pelajaran yang diberikan gurunya,
tergangantung penguasaan guru terhadap materi yang disampaikan guru di
MTs Al-Mursyidiyyah, menurut persepsi siswanya tidak mampu
memberikan penjelasan yang cukup baik khususnya materi ilmu tajwid.
Apabila siswa tidak memahami ilmu tajwid maka diberikan
bimbingan oleh guru, hal ini terbukti dengan adanya responden yang
menjawab memberikan bimbingan sebanyak 95%, sedangkan responden
yang menjawab menyuruh teman sebanyak 3,3%, dan responden yang
menjawab dibiarkan saja sebanyak I, 7%.
1 Suhcndi, guru Al-Qur'an Al-Mursyidiyyah. fVawancara Pribadi, Pamulang 8 April
56
Tabel 4
Tanggapan siswa tcntang ilmu tajwid
No. Pertanyaan F %
4 Pemahaman tentang ilmu tajwid diperoleh
dari.
a. Guru di sekolah 30 50
b. Teman 3 5
c. Ustad di Pengajian 27 45
Jumlah 60 100
9 .
A.pabila ada yang kui·ang-inaterfapa yang .
harus di tambah?
a. Tajwid 31 51,7
b. Qira'at 21 35
c. Tafsir 8 13,3
Jumlalt 60 100
Pada tabel 4 dipero!eh gambaran bahwa sebagian besar siswa
memperoleh ilmu tajwid dari guru di sekolah sebanyak 50% responden,
sebagian lagi memperoleh ihnu tajwid dari Ustad di pengajian sebanyak
45%, dan memperoleh ilmu tajwid dari teman sebanyak 5% responden.
Hal ini membuktikan bahwa guru Al-Qur'an sudah cukup menjelaskan
ilmu tajwid sehingga sebagian besar siswa menjawabmemperoleh ilmu
tajwid dari guru sekolah dan siswa MTs Al-Mursyidiyyah menginginkan
materi tambahan yaitu ilmu tajwid, dapat dibuktikan dari tabel di atas
sebanyak 51, 7% responden, dan materi qira'at yang harus ditambah
sebanyak 35% responden, materi tafsir yang harus ditambah sebanyak
13,3%. Sebagai masukan untuk guru baca qur'an bahwa menurut persepsi
siswa bahwa materi ilmu tajwid masih kurang difahami sehingga siswa
menginginkan materi tambahan ilmu tajwid.
57
Tabel 5
Tanggapan siswa tentang sarana di sekolah
No. Pertanyaan F %
IO Bagaimana sarana di MTs Al-
Mursyidiyyah?
b. Cukup 35 58,3
c. Hampir cukup 22 36,7
d. Ku rang 3 5
Jumlah 60 JOO
Pada tabel 5 atas sarana di MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang
sebagian besar siswa menjawab telah memadai, dapat dibuktikan
berdasarkan tabel di atas. Responden yang menjawab cukup sebanyak
58%, responden yang menjawab hampir cukup sebanyak 36, 7%, dan
responden yang menjawab kurang sebanyak 5% responden.
Tabel 6
Tanggapan siswa tentang waktu yang diberikan
No. Pertanyaan F %
11 Apakah menurut Anda waktu yang
diberikan sudah mencukupi?
a. Cukup 39 65
b. Hampir cukup 15 25
c. Ku rang 6 10
Jnmlalt 60 100
Pada tabel di atas diperoleh gambaran mengenai persepsi siswa
terhadap waktu pelajaran baca Qur'an sudah cukup. Sesuai jawaban siswa
yang menjawab cukup sebanyak 65% responden, siswa yang menjawab
hampir cukup sebanyak 25%, dan siswa yang menjawab kurang I 0%
responden, hal ini membuktikan bahwa waktu yang diberikan selama 2
jam pelajaran sudah dirasakan cukup.
58
Tabel 7
Frekuensi siswa mem baca Al-Qur' an secara tartil
No. Pertanyaan F %
15 Saya membaca Al-Qur'an secara tartil
karena diperoleh dari guru
a. Selalu 27 45
b. Kadang-kadang 31 51, 7
c. Tidak pernah 2 3,3
Jumlah 60 100
Pada tabel 7 di atas dapat diperoleh gambaran mengenai frekuensi
siswa dalam membaca Al-Qur'an secara tartil atau sesuai dengan tajwid
dan panjang pendeknya harakat, responden yang menjawab kadang
kadang 55%, responden menjawab ya 45%, dan responden menjawab
tidak sebanyak 3,3%. Hal ini terbukti dengan kurangnya pengetahuan
tentang manfaat dan keindahan bacaan Al-Qur'an apabila dibaca sesuai
dengan hukum tajwid.
Tabel 8
Kemampuau siswa dalam membaca dan memahami Al-Qur'an
No. Pertanyaan F %
16 Guru memberikan contoh membaca Al-
Qur'an yang baik
a. Selalu 50 83,3
b. Kadang-kadang 8 13,3
c. Tidak pcrnah 2 3,3
Jumlah 60 100
59
17 Apakah guru memuji apabila Anda lancar
membaca Al-Qur'an
a. Selalu 54 90
b. Kadang-kadang 5 8,3
c. Tidak pernah 1 1,7
Jumlah 60 100
5 Guru Al-Qur'an membimbing saya dengan
baik dalam belajar membaca Al-Qur'an
a. Selalu 44 73,3
b. Kaclang-kadang 16 26,7
c. Tidak pcrnah - -
Jumlah 60 100
Guru memberi contoh dalam membaca Al-Quran dengan baik
presentasi jawaban 83,3% menjawab selalu. Hal ini membuktikan dari
hasil wawancara bahwa guru selalu memberikan petunjuk kepada siswa
dalam membaca Al-Qur'an yang baik, terutama pada proses belajar
mengajar berlangsung. Tetapi ada 3,3% siswa menjawab guru tidak pernah
memberikan contoh dalam membaca Al-Qur'an.
Berdasarkan tabel 8 dapat diperoleh gambaran bahwa guru memuji
bagi siswa yang membaca Al-Qur'an dengan lancar, dengan persentasi
jawaban 90%, menjawab kadang-kadang 8,3%, I, 7% menjawab tidak
pernah. Hal ini membuktin bahwa guru selalu memberikan motivasi
kapada siswa agar selalu mau belajar membaca Al-Qur'an. Dan guru sudah
membimbing siswa dalam belajar membaca Al-Qur'an dengan baik dijwab
"selalu" sebanyak 73,3%, berarti guru sangat serius dalam membimbing
siswa yang kesulitan dalam membaca Al-Qur'an. Responden kadang
kadang sebanyak 26%, ini membuktikan bahwa masih ada siswa yang
kurang mepcrhatikan guru dalam mcnyampaikan bimbingan. Dan tidak
ada responden yang menjawab tidak pernah, ini berarti guru sudah
60
berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bimbingan kepada
siswa yang mengalami kesulitsn membaca Al-Qur'an.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa membaca Al
Qur'an
a. Mengetahui motivasi siswa
Motivasi adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang
yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu untuk
mencapai suatu tuj uan tertentu. Dorongan a tau kekuatan seseorang tentang
Al-Qur'an merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi dalam
membaca Al-Qur'an, oleh karena itu motivasi membaca Al-Qur'an harus
didahului dengan mengenal atau mengetahui keaktifan seseorang tentang
Al-Qur'an, mengetahui pentingnya Al-Qur'an dan sebagainya.
Tabet 9
Keaktifan dan pengetah uan siswa
No. Pertanyaan F %
I Sa ya aktif mcngikuti pcl<\jt1ran mcmbaca
Al-Qur'an?
a. Selalu 38 63,3
b. Kadang-kadang 21 35
c. Tidak pernah I I ,7
Jumlah 60 100
2 Saya menganggap Al-Qur'an adalah
penting
a. Selalu 60 100
b. Kadang-kadang -c. Tidak pernah -
.Jumlah 60 100
62
e. Sikap
Sikap siswa dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan,
dan keyakinan, karena itu untuk membentuk/membangkitkan suatu sikap
yang positif atau untuk menghilangkan suatu sikap negatif dapat dilakukan
dengan memberitahukan/menginformasikan faedah atau kegunaan ,
dengan membiasakan atau dengan dasar keyakinan.
Tabel 10
Sikap siswa terhadap pengajaran guru Al-Qur'an
No. Pertanyaan F %
8 Materi Qira'at Qur'an yang dibcrikan tclah
dirasakan cukup
a. Selalu 18 30
b. Kadang-kadang 29 48,3
c. Tidak pernah 13 21,7
Jumlah 60 100
20. Sebelum membaca Al-Qur'an saya dalam
keadaan bersih pakaian dan tempat
b. Selalu 50 83,3
c. Kadang-kadang 9 15
d. Tidak pernah I l, 7
Jumlah 60 100
Tanggapan siswa tentang materi Qira'atul Qur'an yang diajarkan
sebagian besar menjawab "kadang-kadang sebanyak 48,3% itu karena
adanya sikap negatif siswa terhadap materi tersebut. Sikap siswa terhadap
materi yang diajarkan bersikap positif dengan menjawab selalu sebanyak
30%, dan responden yang menjawab kurang sebanyak 21, 7%. Hal ini
terbukti bahwa materi Qira'atul Qur'an yang diajarkan oleh guru Baca
Qur'an dirasakan hampir cukup.
64
Tabcl 12
Sikap terhadap membaca Al-Qur'an
No. Pertanyaan F %
14 Apa alasan Anda apabila tidak membaca
Al-Qur'an?
a. Malas 41 68,3
b. Tidak ada waktu 15 25
c. Tidak ada yang menyuruh 4 6,7
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel 12 alasan siswa tidak membaca Al-Qur'an
karena malas sebanyak 68,3% responden, alasan siswa tidak ada waktu
untuk membaca Al-Qur'an sebanyak 25% responden, dan alasan siswa
tidak ada yang menyuruh sebanyak 6, 7% responden. Hal ini terbukti
sebenarnya sebagian besar siswa MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang dapat
membaca Al-Qur'an hanya saja niat dan keinginan yang kuat belum
dipupuk dan kurangnya perhatian orang tua dalam keluarga mereka
masing-masin
c. Minat
minat mempunyai dampak yang sangat besar atas perilaku dan
sikap seseorang terhadap sesuatu baik terhadap ogjek, aktivitas ataupun
situasi. Bila kegiatan membaca Al-Qur'an sesuai dengan minat siswa,
malrn kegiatan itu akan berjalan dengan baik, karena ada daya tarik bagi
siswa untuk melakukan tersebut. Berbeda dengan siswa yang tidak
berminat dalam membaca Al-Qur'an ia tidak akan terdorong untuk
membaca Al-Qur'an karena tidak ada daya tarik baginya untk melakukan
kegiatan tersebut.
65
Tabel 13
Minat siswa dalam belajar membaca Al-Qnr'an
No. Pertanyaan F %
3 Selalu berkomunikasi dengan guru dalam
belajar membaca Al-Qur'an
a. Selalu 37 61,7
b. Kadang-kadang 15 25
c. Tidak pernah 8 13,3
Jumlah 60 100
12 Saya membaca Al-Qur'an di rumah
a. Selalu 8 13,3
b. Kadang-kadang 52 86,7
c. Tidak pernah - -
Jumlab 60 100
Dari basil di atas bahwa siswa berminat belajar membaca Al
Qur'an denga selalu berkomunikasi kepada guru sebanyak 61,7% "selalu",
hai ini berarti siswa memiliki minat yang besar terhadap pembelajaran Al
Qur'an. Dan responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 25%,
karena kurangnya minat dalam belajar membaca Al-Qur'an, 13,3%
menjawab tidak pernah berarti tidak adanya minat pada diri mereka dalam
belajar membaca Al-Qur'an sehingga tidak ada keinginan berkomunikasi
dengan guru.
Minat siswa dalam membaca Al-Qur'an dirumah, terdapat dalam 3
pertanyaan. Pertanyaan kedua paling banyak yang menjawab, yaitu
kadang-kadang sebanyak 86, 7% responden, selalu membaca Al-Qur'an di
rumah sebanyak 13.3% responden, dan tidak ada siswa yang menjawab
tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa mereka mempunyai minat dalam
mcmbaca Al-Qur'an di rumah cukup besar.
66
· l~~1·.~ol,1'~T ·.· . 13·r;.:~:·] .. '- '\!"~ "'' ' .,.,, • r>-lvin
UIN SYAHID JAf\ARTA ' __ ., Tabel 14
Minat siswa dalam membaca AI-Qur'an
No. Pertanyaan F %
18 Setelah Anda memahami ilmu tajwid,
bagaimana minat Anda untuk membaca Al-
Qur'an?
a. Meningkat 48 80
b. Sedang-sedang saja 15 25
c. Rendah 2 3,3
Jumlnh 60 100
Dari label 14 di atas diperoleh gambaran mengenai minat siswa
membaca Al-Qur'an, responden yang menjawab minatnya meningkat
sebanyak 80%, responden yang menjawab sedang-sedang saja sebanyak
25%, dan yang menjawab rendah sebanyak 3,3% responden. Hal ini
terbukti sebenarnya ada keinginan yang besar dan motivasi yang kuat pada
siswa MTs Al-Mursyidiyyah untuk membaca Al-Qur'an secara baik dan
benar.
A. Kesim1mlnn
BABY
PENUTUP
Dari hasil pembahasan dan hasil penelitian di MTs Al
Mursyidiyyah Al-Assyirotussafi'iyah Pamulang Tangerang mengenai
"Pembinaan yang Dilakukan Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa
Membaca Al-Qur'an" di alas, maka dalam bab ini akan dikemukakan
beberapa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:
I. Pembinaan yang dilakukan guru PAI untuk membantu mengatasi
kesulitan siswa membaca Al-Qur'an yaitu dengan cara:
a. Bekerja sama dengan pihak sekolah dengan membuat program
khusus (Pengembangan Diri) untuk meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur'an siswa, setiap hari Sabtu pukul 07:00-13:00
WIB.
b. Mencontohkan cara membaca, pengulangan bacaan (lafal) dan
hafalan ayat Al-Qur'an yang menjadi pokok bahasan.
c. Sistem privat, yaitu mengecek bacaan siswa satu persatu.
d. Pengulangan, yaitu mengulang bacaan Al-Qur'an ketika siswa
mengikuti program khusus dan pembelajaran di kelas.
2. Dari basil belajar membaca Al-Qur'an, dapat dilihat bahwa pembinaan
yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa membaca
Al-Qur'an terdapat kesulitan meskipun kemajuaannya belum begitu
signifikan dan tidak sepesat yang diinginkan. Adapun macam-macam
kesulitan yang dapat diatasi adalah sebagai berikut:
68
a. Pengetahuan tentang huruf hijaiyah, dengan mereka bisa
mem bedakan lafal setiap huruf.
b. Pengetahuan tentang ilmu tajwid, dengan mereka bisa
membedakan panjang pendek bacaan dan hukum bacaan nun
mat i dan tanwin.
c. Pengucapan/pelafalan huruf-huruf hijaiyyah tertentu, yaitu: -t-:i
u"-'-'""·t-t:-0-..:..
B. Saran-saran
1. Bagi pihnk kepala sekolnh dalnm me11gemba11gkan kegiatan belajar
mengajar bidang studi Al-Qur'an agar dapat meningkatkan kualitas
pendidikan yang lebih baik dimasa yang akan datang seperti menambah
jam pelajaran yang lebih bervariasi.
2. Untuk guru PAI, khususnya guru Al-Qur'an :
a. GPA! hendaknya selalu memberikan motivasi minat siswa dalam
membaca Al-Qur'an pada setiap kali pembelajaran dan menggunakan
metode yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan
b. GPA! ketika menyampaikan materi pelajaran hendaknya
memperhatikan perbedaan kemampuan individu dalam membaca Al
Qur'an, sehingga siswa yang tidak fasih membaca Al-Qur'an selalu
termotivasi untuk membaca Al-Qur'an.
3. Untuk Orang tua
a. Diharapkan lebih memperhatikan kemampuan anak dalam membaca
AI-Qur'an, agar anak lebih termotivasi untuk selalu membaca Al
Qur'an, dan membiasakan diri membaca Al-Qur'an di rumah.
b. Apabila orang tua tidak sempat mengajarkan Al-Qur'an kepada anak,
hendaknya memerintahkan anak untuk belajar Al-Qur'an dengan
Ustadz/Mualim setempat atau jika memungkinkan menyediakan
guru privat pengajar Al-Qur'an.
69
4. Untuk Siswa
a. Hendaknya lebih giat lagi dalam membaca Al-Qur'an, karena
membaca Al-Qur'an merupakan ibadah kepada Allah SWT dan akan
menjadi penolong pada hari akhir nanti.
b. Apabila tidak fasih membaca Al-Qur'an jangan merasa malu untuk
belajar terus membaca Al-Qur'an.
c. Membiasakan diri untuk selalu membaca Al-Qur'an merupakan
sumber pengetahuan.
d. Jangan malu bertanya pada guru/ustadz apabila masih ada yang belum
dimengerti.
DAFT AR PUST AKA
Arif, Armai, Pengantar llmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Press, 2002.
Arifin, Muhammad, Filsafat Pendidikan Islam, Jakatta: PT, Bina Aksara, 1987.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Bineka Cipta, 2002.
Ali Ahmad Zen, Jalaluddin, Kamus Jiwa dan Pendidikan, Surabaya: Putra
Alma'arif, 2005.
Amin, Muhammad, Membina Generasi Qur'ani, Jakarta: Kalam Mulia, 1994.
Ash-Shadr, Baqir M, Pengantar Ushul Fiqh dan Ushul Fiqh Perbandingan,
Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993.
Ash-Shalih, Subhi, Membahas llmu-ilmu Al-Qur 'an, Jakatta: Pustaka Firdaus,
2001.
Bachrum, Bunyamin, 15 Jam Be/ajar Sendiri Membaca Dan Menu/is Huruf Al
Qur 'an, Yogyakarta: Titian Ilahi1997.
Chattib, Thoha, Kapita Selekta Pendidikan ls/am, Y ogya: Pustaka Pelajar, 1996.
Daradjat, Zakiah, llmu Jiwa Agama, Jakaita: Bulan Bintang, 1976.
Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 200 I.
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi
Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas Dan Madrasah Aliyah,
Jakaita: Depag, 1984.
Depdikbub, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Imam Abi Husain Muslim lbn al-Hujjaj al-Quraisy an-Naissabury, Shahih
Muslim, Beirut Dar Hajim, 1995.
Jalaluddin, lvfetodik Tunjuk Silang, Jakarta: Kalam Mulia, 1998.
~llaf, Abdul Wahhab, Kaidah-kaidah Hukum Islam, Jakarta: Raja Wali, 1993.
Khalid, Muhammad Amru, Meminta dan Mencintai Cara Menikmati Salat, Doa,
Zikir, Haji, dan Baca Quran.Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2005.
Krezem, Reziq, Saeed Mahdy, Adah Islam dalam kehidupan Sehari-hari, Jakarta:
Media Da'wah, 2001.
M. Ali Hasan, Rifat Syauki Nawawi Pengantar !!mu Tafsir, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1992.
Mahfudli Sahli, Na'mul Hada, Pintar Membaca Al-Qur'an, Demak: CV. Media
Ilmu, l 992.
Mahfud, Saha!, Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: LkiS, 1994.
Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003).
Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al-
Ma'arif, 1999.
Mohammad Badudu, Sultan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:
Pustaka Sinar 1-Iarapan, l 996.
Munir, Misbachul M, Pedoman Lagu-/agu Tilawatil Qur'an, Surabaya: Apollo,
1997.
Mustafa, A, Sejarah Al-Qur'an, Surabaya: Al-Ikhlas, 1994.
N.K, Roestiyah, lvfasa/ah·Masalah I/mu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1989.
PENDAIS, Jurnal Komunikasi Pendidikan Agama Islam., Vol 1 No. 1 Agustus
1999.
Poerwadaminta, W.J.S, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, l 991.
Rasyad, Aminuddin, lYfetode Riset Pendidikan, Jakarta 2002.
Rivlin, Hanry N, Pengembangan Kemampuan Be/ajar Pada Anak-Anak, Jakarta:
Bulan Bintang, l 980.
SA, Sirajuddin, T11ntuna11 Membaca A!-Qur'an dengan Tartil, Jakarta: PT. Mizan
Publika, 2005.
'.\ \
Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan , Jakarta: Pedoman
llmu Jaya, 1993.
Sabri, Alisuf, I/mu Pendidikan, Jakaiia: CV Pedoman Ilmu Jaya, I 999.
Shihab, Quraish M, Membumikan Al-Qur'an, Bandung: Mizan, I 994.
Soemanto, Wasty Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: PT rineka Cipta, J 992.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam, .BNSP.
2006.
Syah, Muhibin. Psiko/ogi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru, Bandung: PT
Remaja Rosclakarya Offset, 1995.
Syah, Muhibin, Psikologi Be/ajar, Jakarta: Logos, 1999.
Syarifucldin, Ahmad J\1endidik Anak Membaca, menu/is dan Mencintai Al-Qw"an,
.Jakarta: Gema lnsani, 2004.
Zuhairini dkk., Methodik Khusu Pendidikan Agama, Surabaya: Biro Ilmiah
Fakultas Tarbiyah, I 983.
Zuhairini, dkk, A1ethodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usana Nasional,
I 981.
DEPARTEMEN AGAMA UIN JAKARTA FITK JI. /r. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
FORM (FR) No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
FITK-FR-AKD-081 1 September 2008 00 1/1
Nemer : Un.O l/F. l/KM.O 1.3/.:'}.~.ii .. ~27 Lamp. : Proposal/Outline
Jakarta, 8 September 2008
Hal : Bhnbingnn Skripsi
Kepada Yth.
Prof. Dr. H. Azis Fachrurrozi, MA Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Assalamu 'a/aikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Wiwin Hidayati
NJM : 204011002749
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : IX ( Sembilan )
Judul Skripsi : Sistem pembinaan guru pendidikan agama isfam dalam mengatasi
kesulitan membaca Al - Quran pada siswa MTs Al - Mursyidiyyah,
Pamulang.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 11 Agustus 2008 , abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Tembusan: l. Dekan FJTK
a.n. Dekan Kajur Pendidikan Agama Islam
\.
~·\ Dr. AF. Wibisono, MA.
;;NIP.150 236 009
No. Dokumen FITK-FR-AKD-082 DEPARTEMEN AGAMA UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 September 2008 !--.:;___ ______ __:_ ____ _
FITK No. Revisi: 00 Jf. tr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
!---------------·· Hal 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor: Un.01/F.1/KM.01.3/.;l.'lg;/ 2008 Lamp. : Outline/Proposal Hal - : Permohonan lzin Penelitian
Kepada Yth.
MTs Al - Mursyidiyyah Pamulang - Tangerang di Tempat
Assalamu'alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
NIM
Jurusan
Semester
: Wiwin Hidayati
: 204011002749
: Pendidikan Agama Islam
: IX ( Sembilan )
Jakarta, 8 September 2008
Judul Skripsi : Sistem pembinaan guru Pendidikan Agama Islam dalam
mengatasi kesulitan membaca Al-Quran pada siswa MTs Al
Mursyidiyyah, Pamulang.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (rise!) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Alas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassa/amu'a/aikum wr.wb.
Tembusan: 1. Oti!klill1 FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
Drs. An s Darwis ~NIP. 15 236 356
YAYASAN PENDIDIKA.N ISLAM A.LwMURSTIDIYYAH AL~ASTIROTUSSYAf'I'IYAH
#~WL~-~14'~~l MTs AL· MURSYIDIYYAH
TERAKREDITASI n Raya Siliwangi Gg. Anggrek Rt. 003/18 Pondok Benda Pamulang - Tangerang Tip. (021) 91303183, 7499080
SURAT KETERANGAN No. 43/SK 2 /MTs. YAMASY/II/09
Yang bertandatangan di bawah m1, Kepala MTs. Al-Mursyidiyyah Pamulang
menerangkan bahwa:
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
Program
Tahun Akademik
Wiwin Hidayati
204011002749
Pendidikan Agama lslam
Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Strata I
2008/2009
Adalah benar telah melaksanakan penelitian di MTs. AJ-Mursyidiyyah pada tanggal
20 -23 Nopember 2008 dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul : "Pembinaan yang
Dilaknkan oleh Guru P Al dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Mem baca Al-Qnr' an di
MTs Al-Mursyidiyyah Pamulang."
Demikianlah surat keterangan m1 kami buat, untuk dapat diperi,runakan
sebagaimana mestinya.
DAFTAR PENELITIAN (ANGKET)
PEMBINAAN YANG DILAKUKAN GURU PAI DALAM MENGATASI
KESULITAN SISWA MEMBACAAL-QUR'AN
DI MTs AL-MURSYIDIYYAH PAMULANG-TANGERANG
A. Tujuau
I. Angket ini bertajuan dalatn rangka menyelesaikan skripsi di Fnkultas Ilmu
Keguruan dan Tarbiyah
2. Untuk Memperoleh Data tentang Siswa dalam rangka Upaya Mengetahui
Pembinaan yang dilakukan Guru PAI dalam mengatasi kesulitan siswa
membaca Al-Qur'an. Siswa kelas VII Adan VII B MTs Al-Mursyidiyyah
Pamulang-Tangerang.
B. Petunjuk Pengisian
I. Saya mengharap kesediaan Anda untuk menjawab pertanyaan dengan
sebenarnya, karena kejujuran Anda dapat membantu saya dalam
mengumpilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian.
2. Sayajuga memberitahukan bahwa angket ini untuk keperluan ilmiah dan
semua jawaban Anda saya jamin keberhasilannya.
3. Jawablah pertanyaan tersebut dengan memilih salah satu alternative
jawaban yang ada dengan membubuhkan tanda silang (x) sesuai dengan
keadaa n dan pendapat Anda.
C. Identitas Responden
I. Nama
2. Umur
3. Kelas
II. Pertanyaan
I. Saya aktif mengikuti pelajaran membaca AI-Qur'an.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
2. Saya menganggap Al-Qur'an adalah penting.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
3. Selalu berkomunikasi dengan guru dalam belajar membaca Al-Qur'an.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
4. Pemahaman tentang ilmu tajwid diperoleh dari.
a. guru di sekolah b. teman c. ustad dipengajian
5. Guru Al-Qur'an membimbing saya dengan baik dalam belajar membaca
Al-Qur'an.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
6. Dalam membbaca Al-Qur'an mengalami kesulitan tentang ilmu tajwid.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
7. Jikalau Anda tidak memahami, apa tindakan yang dilakukan guru.
a. memberikan bimbingan
b. menyuruh belajar pada teman
c. dibiarkan saja
8. Materi qira'at Qur'an yang dilakukan telah dirasakan cukup.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
9. Apabila ada yang kurang, materi apa yang harus ditambah.
a. tajwid b. qira'at c. tafsir
10. Bagaimana sarana di MTs Al-Mursyidiyyah.
a. cukup b. hampir cukup c. kurang
11. Aapakah menurut Anda waktu yang dberikan sudah mencukupi.
a. cukup b. hampir cukup c. kurang
12. Saya membaca Al-Qur'an di rumah.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
13. Saya membaca Al-Qur'an dengan keinginan sendiri.
a.selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
14. Apa alasan Anda apabila tidak membaca AI-Qur'an.
a. malas b. tidak ada waktu c. tidak ada yang menyuruh
15. Saya membaca Al-Qur'an secara tartil karena diperoleh dari guru.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
16. Guru memberikan contoh membaca Al-Qur'an yang baik.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
17. Apakah guru 1ne1nuji apabila Anda lancar 1nen1baca Al-Qur1an.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
18. Setelah Anda memahami ilmu tajwid bagaimana minat Anda untuk
membaca A!Qur'an.
a. meningkat b. sedang-sedang saja c. rendah
l 9. Say a sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan Ian car dan baik.
a. bersukur dan terus belajar b. biasa saja c. bangga dan pamer
20. Sebelum membaca Al-Qur'an saya dalam keadaan bersih pakaian dan
tern pat.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
a. malas b. tidak ada waktu c. tidak ada yang menyuruh
15. Saya membaca Al-Qur'an secara tai1il karena diperoleh dari guru.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
16. Guru memberikan contoh membaca Al-Qur'an yang baik.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
17. Apakah guru 1nen1uji apabila Anda lancar n1e1nbaca Al-Qur1an.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
18. Setelah Anda memahami ilmu tajwid bagaimana minat Anda untuk
membaca A!Qur'an.
a. meningkat b. sedang-sedang saja c. rendah
19. Saya sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan Ian cm· dan baik.
a. bersukur dan terns belajar b. biasa saja c. bangga dan pamer
20. Sebelum membaca Al-Qur'an saya dalam keadaan bersih pakaian dan
tempat.
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN l<EPALA S!<'.KOLAl-1 MTs. AL-MURSYIDIYYAll PONDOK BI~NDA
J>AMULANG TANGERANG BANTEN
Drs. Ahmad Syatiri Respond en Tempat Hari/tanggal
MTs. Al-Mursydiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Banten Nopember 2008
I. Pertanyaan
I. Bagaimana dukungan dari kepala sekolah jika ada kesulitan siswa membaca
Al-Qur'an?
2. Bagaimana kualifikasi guru Al-Qur'an yang ada, dan bagaimana mengangkat
guru baru, seperti apa yang dininginkan?
3. Menurut Bapak saran/prasarana apakah yang harus di tam bah di MTs Al
Mursyidiyyah ini, khususnya untuk pembelajaran Al-Qur'an?
4. Bagaimana alat kontrol
penghubungnya?
dari kepala sekolah dan apakah ada buku
5. Mengapa di MTs Al-Mursyidiyyah harus diadakan Jam tambahan
pembelajaran Al-Qur'an yang dilaksanakan setiap hari Sabtu? Jelaskanl
II. Jawaban I. Bagaimana dukungan dari kepala sekolah jika acla kesulitan siswa membaca
Al-Qur'an?
Dukungan dari Saya adalah dengan mengadakan pelajaran tambahan
khususnya qira'al yang clibimbing oleh guru. Yaitu dengan langkah-langkah
sebagai berikut: perrama dengan mengadakan pendataan siswa dalarn
membaca Al-Qur'an. Ked11a11 dengan mengelompokkan siswa membaca Al
Qur'an, yaitu menempatkan siswa dari iqra' I sampai iqra 6., lancar membaca
Al-Qur'an dan nagom.
2. Bagaimana kualifikasi guru Al-Qur'an yang ada, dan bagaimana mengangkat
guru baru, seperti apa yang clininginkan?
Alhamdulillah sebagian guru yang ada sudah cukup baik dan harapan Saya
untuk meningkatkan kualitas guru kedepan dalam mengangkat guru baru
Saya menginginkan yang sesuai dengan profesinya clan banyak memiliki ide
yang birlian untuk mengembangkan kemampuan siswa dan memajukan
(Jo
3. Menurut I3apak sarana/prasarana apakah yang harus di 1a1nhah di fVl'rs ;\] ..
Mursyidiyyah ini, khususnya untuk pembclajaran /\1-Qur'an''
Supaya pembelajaran Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah bc1:ialan sernakin
baik dan tercapai tujuannya, kami menginginkan sernua sarana dan
prasarananya memaclai. Yang kami butuhkan saat ini untuk menu1tjang proses
pembelajaran Al-Qur'an adalah Laboratorium mernbaca Al-Qur'an, Kitab Al
Qur'an, dan yang paling penting adalah kualitas guru Al-Qur'an yang bisa
n1en1otivasi sis\va agar siswa selalu siap dan sen1angat bclajar n1e1nbaca Al
Qur'an.
4. Bagaimana alat kontrol
penghubungnya?
clari kepala sekolah clan apakah acla buku
Setiap hari Sabtu di MTs Al-Mursyidiyyah diaclakan jam tambahan khusus
pembelajaran menbaca Al-Qur'an, sebagaimana yang suclah clijelaskan
sebelumnya bahwa dalam mengontrol stswa di kelompokkan kepada tiga
penempatan yaitu pembacaan iqra' satu san1pai dengan . ' 1qra enarn
( dikhususkan bagi siswa yang belum hafal clengan huruf hijaiyyah dan earn
pelafalannya). Sedangkan yang sudah bisa membaca Al-Qur'an tapi belum
lancar clibimbing oleh guru, siswa ini clitempatkan pacla lingkat kedua. ·oan
yang terakhir yaitu penempatan siswa yang sudah lancar rnembaca Al-Qur'an
di wajibkan harus mernbaca Al-Qur'an sendiri dengan bimbingan guru Al
Qur'an. Dan di MTs Al-Mursyicliyyah ini clikhususkan kepacla kelas IX haru~
memiliki buku panduan yaitu untuk hafalan juz 'amah sebagai salah satu saral
wajib tes ponnatifuntuk kelulusan.
5. Mengapa di MTs Al-Mursyidiyyah harus diaclakan Jilll1 tambahan
pernbelajaran Al-Qur'an yang dilaksanakan setiap hari Sabtu? Jelaskan!
-~
Karena sebagian besar siswa berlatar belakang dari SD (Sekolah Dasar), clan
sebagian besar belurn bisa mernbaca Al-Qur'an. Yang paling terpenting
adalah lulusan MTs Al-Mursyidiyyah harus bisa mernbaca Al-Qur'an.
~"' ~/J "· Pamulang, 20 Nopember 2008
lnteview
lDRASAH '.~\AJIYAH
9r
PEF<PlJSrf1<\-;r,.1·v·1:r·" !JT )\fv1A .. UIN SYAHID JAi<ARTA
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU AL-QUR'AN MTs. AL-MURSYIDIYYAH PONDOK BENDA
PAMULANG TANGERANG BANTEN
Responden Tempat Hari/tanggal
I. Pcrtanyaan
I-lj Asriyah Maun (Guru Al-Qur'an) MTs. Al-Mursydiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Banten Nopember 2008
L Bagaimana tingkat ketercapaian dari pembelajaran bidang studi Al-Qur'an yang
berlangsung di MTs Al-Mursyidiyyah?
2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang guru temukan pada siswa di Ipangan dalam
mempelajari bidang studi AI-Qur'an?
3. Berapa persen siswa yang belurn rnemadai, bagaimana cara menanganinya?
4. Apakah siswa di tes awal, ada berapa rnacam tes penernpatan? Jelaskan!
5. Bagaimana kesan guru selarna mengajar Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah
II. Jawaban 1. Bagaimana tingkat ketercapaian dari pembelajaran bidang studi Al-Qur'an
yang berlangsung di MTs Al-Mursyidiyyah?
Alhamdulillah selama Saya mengajar Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah
tingkat ketercapaian dari pembelajaran bidang studi Al-Qur'an mayoritas
sudah tercapai dengan baik sesuai dengan standar KKM (Kriteria Kelulusan
Minimal) dari tahun ke tahun. Dan di setiap ajaran baru karni (MTs Al
Mursyidiyyah selalu rnengadakan pengembangan dalam membaca Al-Qur'an
Alhamdulillah hasilnya cukup baik.
2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang guru temukan pada siswa di lpangan dalam
mempelajari bidang studi Al-Qur'an?
Kesulitan yang Saya temukan selam mengajar Al-Qur'an yaitu terdapat pada
sebagian kecil siswa yang berlatar belakang dari sekolah dasar, tingkat
pencapaiannya masih di bawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Rata-rata
siswa belum bisa membaca huruf sambung dan masih ada siswa yang belum
lancar membaca Al-Qur'an dengan tartil. Terdapat siswa yang kurang
bersemangat (minat) karena mereka masih terbiasa dengan kondisi di sekolah
3. Berapa persen siswa yang belum memadai, bagaimana cara menanganinya'J
Yang sudah terhitung di tahun ini adalah kurang lcbih 20%. Disebabkan clari
latar belakang keluarga clan sekolah dasar, yang otomatis kurang pada jam
pelajaran agama. Klmsusnya Al-Qur'an. Untuk mengantisipasi rnasalah ini,
Saya clan juga pihak sekolah memberikan perhatian khusus kepacla siswa
yang kurang memaclai clalam pelajaran Al-Qur'an, salah satunya clengan
cliaclakan jam tambahan khusus Al-Qur'an pacla hari Sabtu, clan pacla awal jam
pelajaran diwajibkan membaca Al-Qur'an di dalarn kelas masing-masing
yang dibimbing oleh guru.
4. Apakah siswa di tes awal, ada berapa macarn tes penempatan? Jelaskanl
Setiap siswa baru yang masuk di MTs Al-Mursyidiyyah, khususnya kelas Vil
selalu elites mengenai pengetahuan tentang Al-Qur'an (pelafalannya, hukum
tajwid, clan hafalan), khususnya bagi siswa yang kurang lancar membaca Al
Qur'an, mereka clitempatkan pada tingkat yang paling renclah yaitu tingkat
pembacaan lqm' bertahap clari jilicl satu sampai dengan jilid 6. walaupun
clirasakan cukup memakan waktu tapi Saya clan guru-guru merasa senang
menljalankan tugas ini. Dan alhamclulillah hasilnya cukup baik.
5. Bagaimana kesan guru selama mengajar Al-Qur'an di MTs Al-Mursyidiyyah?
Singkat dan cukup jelas Saya sangat senang mengajar Al-Qur'an di MTs Al
Mursyidiyyah ini, clengan tugas Saya untuk membimbing siswa clan
memberikan ilmu kepada mereka dirasakan sangat menyenangkan. Karena
siswa di MTs Al-Mursyidiyyah Alhamdulillah sangat menghargai cam kami
clan memperhatikan dengan baik, setiap yang Saya dan guru-guru lain
sampaikan kepada mereka.
Pamulang, 20 Nopember 2008
lnteview
Wiwin Hiclayati