status bahan kimia
DESCRIPTION
status bahan - bahan kimiaTRANSCRIPT
Sifat -Sifat bahan kimia
SIFAT - SIFAT BAHAN KIMIA
1. Bahan Kimia Yang Bersifat Korosif
Sifat korosif merupakan sifat bahan kimia yang dapat merusak
kulit, jika zat lain bersentuhan dengannya. Bahan kimia korosif dapat
merusak logam dan marmer sehingga bahan kimia korosif harus
dikemas dalam kemasan yang benar - benar aman seperti botol
plastik dan botol kaca. Bahan - bahan kimia yang bersifat korosif
seperti senyawa-senyawa asam seperti; asam sulfat, asam klorida,
asam cuka.
2. Bahan Kimia Yang Bersifat Kaustik
Sifat kaustik merupakan sifat bahan kimia yang merusak kulit
dan menimbulkan iritasi. Sifat kaustik ini ada pada senyawa -
senyawa basa seperti natrium hidroksida, kalsium hidroksida, dan
amonium hidroksida. Melalui proses lebih lanjut dan dicampur
dengan bahan kimia lain maka bahan ini akan menjadi lebih aman.
3. Bahan Kimia Yang Mudah Terbakar
Bahan kimia yang memiliki sifat mudah terbakar dapat
menimbulkan api atau terbakar dengan mudah ketika berinteraksi
dengan zat lain. Bahan kimia ini sangat peka terhadap suhu tinggi
atau panas sehingga harus ditempatkan pada tempat yang relatif
sejuk dan tertutup rapat. Contoh bahan tersebut ; bensin, bensol,
spirtus, alkohol, minyak tanah dll
4. Bahan Kimia Yang Mudah Meledak
• Bahan kimia yang mudah meledak dapat menimbulkan
ledakan atau pancaran energi jika bersentuhan dengan zat
lain
• Bahan kimia yang mudah meledak harus ditangani lebih
khusus dan dikemas sedemikian rupa agar tidak
membahayakan manusia
• Contoh bahan kimia yang mudah meledak adalah natrium,
kalium, magnesium, bahan bakar korek api, amonium
nitrat,karbit, TNT (trinitro toloune )dan nuklir
5. Bahan Kimia Yang Bersifat Racun
• Sifat racun adalah sifat bahan kimia yang apabila masuk ke
jaringan tubuh dapat merusak sel darah merah dan sistem
saraf. Oleh karena itu bahan kimia yang bersifat racun dapat
menimbulkan kematian dan kelumpuhan.
• Contoh : gas clor, raksa, insektisida, herbisida, asam sianida,
asam sulfida dll.
1. Water glass
Sifat fisik dan kegunaan waterglass Waterglass atau kaca alkali
silikat berupa Kristal putih yang dapat larut dalam air (soluble glass
)menghasilkan larutan alkalin. Secara kimia, waterglass adalah
sodium silikat. Terdapat banyak jenis sodium silikat, antara lain
adalah sodium ortho silikat, sodium poli silikat, dan sodium
pyrosilikat. Waterglass merupakan salah satu jenis gelas/kaca dari
sejumlah jenis gelas. Selain waterglass terdapat kaca berupa silica
lebur, kaca soda gamping ( soda lime glass ), kaca timbal ( lead glass
), kaca timbale silikat alkali, kaca boro silikat, dan kaca alumina silikat
(Uhlmann dan Kreidl, 1980). Waterglass selalu stabil dalam larutan
murni dan alkalin. Dalam larutan asam, ion silikat bereaksi dengan
ion hydrogen untuk membentuk asam silikat, yang bila dipanaskan
dan dibakarakan membentuk silika gel yang keras, bening seperti zat
kaca yang dapat menyerap air dengan cepat. Biasanya watter glass di
gunakan dalam industry sabun colek
2. Asam Sulfat
SIFAT FISIKA dan KIMIA :
Keadaan fisik dan penampilan : Cairan. (Cairan berminyak tebal.)
Bau : berbau, namun memiliki bau tersedak ketika
panas.
Rasa : rasa asam Ditandai. (Strong.)
Berat Molekul : 98,08 g / mol
Warna : tak berwarna.
pH (1% soln / air) : Asam.
Titik Didih : 270 ° C (518 ° F) - 340 deg. C terurai pada 340
deg. C
Melting Point : -35 ° C (-31 ° F) -> 10,36 deg. C (93% - 100%
murni)
Spesifik Gravity : 1,84 (Air = 1)
Densitas Uap : 3.4 (Air = 1)
Properti Dispersi : Lihat kelarutan dalam air.
kelarutan : Mudah larut dalam air dingin. Sulfat larut
dalam air
Industri : bioetanol, sabun, amil asetat
3. Amoniak
a. Sifat-sifat Fisik
Adapun sifat-sifat fisik dari amoniak yaitu:
1. Gas tidak berwarna
2. berbau khas amoniak
3. iritan
4. mudah larut dalam air.
5. Ambang bau : 0.32 – 46.8 ppm
6. Titik leleh : -77.7 oC
7. Titik didih : -33.4 oC
8. Tekanan Uap : 400 mmHg (-45,4 oC)
9. Kelarutan dalam air : 31 g/100g (25 oC)
10. Berat jenis : 0.682 (-33,4 oC)
11. pH (1,0 N larutan) : 11.6
12. kelarutan : etanol 10% (25oC); methanol 16% (25oC)
13. Berat jenis uap : 0.6 (udara=1)
14. Suhu kritis : 133 oC
15. industry : Urea , pemutih, detergen, penyejuk udaca (air
conditioner(
b. Sifat-sifat Bahaya
Kesehatan:
- Efek Jangka Pendek (Akut)
Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan
dan mata terjadi pada 400-700 ppm. Sedang pada 5000 ppm
menimbulkan kematian. Kontak dengan mata dapat menimbulkan
iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat
menyebabkan luka bakar (frostbite).
- Efek Jangka Panjang (Kronis)
Menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi
pada hidung,tenggorokan dan paru-paru. Termasuk bahan
teratogenik.
Nilai Abang batas : 25 ppm (18 mg/m3) (ACGIH 1987-88) STEL 35
ppm (27 mg/m3)
Toksisitas : LD50 = 3 mg/kg (oral,tikus). LC = 200 ppm
4. Asam Asetat
Sifat fisik dan kimia asam asetat :
a. Sifat Fisik Asam Asetat :
Rumus molekul : O-CH3 – C – OH
Berat molekul :60,053 gr/gmol
Titik leleh pada 1 atm : 16,6 C
Titik didih pada 1 atm : 117,9 C
Specific Gravity : 1,051 gr/cm3
Koefisien ekspansi ( 20 C ) : 1,07 x 10-3
Temperatur kritis ( cair ) : 594,45 K
Tekanan kritis ( cair ) : 57,1 atm
Volume kritis ( cair ) : 2,85 cc/ gr
Surface Tension : (20C, udara = 27,6 dyne/cm);
(75C, udara = 22,2 dyne/cm)
Viskositas :(20C, udara = 1,22 cp); (110C =
0,42 cp)
Specific Heat : 0,487 kal/grC
Panas pelarutan dalam air : ( 18 C ) 6,3 kal/gr
Hf ( 25 C ) : -1.927,1 kal/gr
Gf ( 25 C ) : -1.549,9 kal/gr
Industri : Amil Asetat
b. Sifat-sifat Kimia Asam Asetat
Reaksi dengan alkohol menghasilkan ester:
CH3OH + CH3COOH CH3COOCH3 + H2O
Pembentukan garam keasaman
2CH3COOH + Zn (CH3COO)2Zn2+ + ½ H2
Reaksi konversi menjadi ester
CH3COOH – – CH2OH CH3COOCH2 – Benzyl alcohol
Benzyl asetat
Konversi ke klorida-klorida asam 50 C
3CH3COOH + PCl3 3CH3COCl + H3PO3
Substitusi dari alkyl/aryl group
Cl2P Cl2P Cl2P
CH3COOH ClCH2OH Cl2CHCOOH Cl3CCOOH
Chloroacetic Dichloroacetic Trichloroacetic
Pembentukan ester
CH3COOH + CH3CH2OH CH3COOC2H5 + H2O
5. Asam Karboksilat
a. Sifat Fisik
o Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada
senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
o Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol,
eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding.
o Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan
meningkatnya berat molekul.
o Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna
dalam air.
b. Sifat Kimia Asam karboksilat
Reaksi dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam
dan air.
Contoh :
Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium
hidrida menghasilkan alkohol primer.
Contoh :
Reaksi dengan tionil diklorida
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk
klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.
Contoh :
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi
yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh :
Reaksi dengan amonia
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.
Contoh :
Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi
membentuk alkana.
Contoh :
Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis
phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen
halida.
Contoh :
6. Pigmen
Fungsi Pigmen : 1. Sebagai zat pewarna
2. Memberi daya tutup
3. Anti korosi
4. Digunakan dalam industry cat
Pigmen Dalam Cat :
Pigmen yang digunakan dalam pembuatan cat tembok :
Titanium Dioxide (TiO2)
Pigment yang paling dominan pada pembuatan cat tembok
Tipe yang dipakai adalah tipe polished, dimana mineral Titanium
Rutile dimurnikan, kemudian dipoles dengan bahan kimia tertentu
sehingga menghasilkan pigment yang tahan terhadap sinar ultra
violet atau UV (non yellowing).
Oksida TiO2 merupakan padatan berwarna putih, mempunyai
berat molekul 79,90; densitas 4,26 gcm-3; tidak larut dalam HCl,
HNO3 dan aquaregia, tetapi larut dalam asam sulfat pekat
membentuk titanium sulfat (TiSO4) (Cotton dkk., 1988). TiO2 tidak
menyerap cahaya tampak tetapi mampu menyerap radiasi UV
sehingga dapat menyebabkan terjadinya radikal hidroksil pada
pigmen sebagai fotokatalis. Reaktivitas TiO2 terhadap asam
tergantung temperatur saat dipanaskan. TiO2 yang baru mengendap
larut dalam asam klorida pekat, namun bila TiO2 dipanaskan pada
900oC hampir semua tidak larut dalam asam kecuali larutan sulfur
panas, yang kelarutannya meningkat dengan penambahan
ammonium sulfat untuk menaikkan titik didih asam dan HF. Secara
kimiawi TiO2 murni dibuat dari TiCl4 yang telah dimurnikan secara
destilasi bertingkat. Tetraklorida ini dihidrolisis dalam larutan encer
hingga diperoleh endapan berupa titanium dioksida terhidrat yang
selanjutnya dikalsinasi pada 800 oC (Kirk, 1993).
Inorganic Pigment
Kebanyakan inorganic pigment adalah berasal dari metal based,
sehingga memiliki ketahanan terhadap sinar UV. Selain itu,
ketahanan terhadap panas juga tinggi, tetapi untuk aplikasi cat
tembok, ketahanan panas tidak terlalu penting.
Pigment anorganik mempunyai daya tahan solvent, kimia, daya
tutup, kemudahan terdispersi, stabilitas terhadap panas, cahaya dan
cuaca yang lebih bagus dibanding pigment organic. Namun dalam
kecerahan dan tinting strength, pigment organic umumnya lebih
bagus dibanding anorganik.
• Organic Pigment
Organic pigmentmemiliki unsur karbon yang dominan. Jenis
warna yang dihasilkan dari organic pigment umumnya cerah dan
memungkinkan adanya variasi warna yang menarik. Untuk
pemakaian pigment jenis ini di dalam cat tembok, harus diperhatikan
baik-baik jenis aplikasinya (interior-exterior), dan juga light-fastness
organic pigment yang dipilih harus sesuai, agar dapat dihasilkan cat
tembok dengan kualitas yang diharapkan.
Dalam keadaan cair meresap kedalam obyek dan mewarnai
obyek. Bentuk dasar dari pigmen organik yaitu dyes yang
dicampurkan pada kandungan logam yang tak larut dalam air.
7. Minyak dan Lemak
a. Sumber Minyak dan Lemak
Lemak dan minyak yang dapat dimakan (edible fat), dihasilkan
oleh alam, yang dapat bersumber dari bahan nabati atau hewani.
Dalam tanaman atau hewan, minyak tersebut berfungsi sebagai
sumber cadangan energi. Digunakan dalam industry sabun, biodiesel.
Minyak dan lemak dapat diklasifikasikan berdasarkan
sumbernya, sebagai berikut:
1. Bersumber dari tanaman
Biji-bijian palawija; minyak jagung, biji kapas, kacang, rape
seed, wijen, kedele, bunga matahari.
Kulit buah tanaman tahunan; minyak zaitun dan kelapa sawit.
Biji-bijian dari tanaman tahunan; kelapa, coklat, inti sawit,
babassu, cohune dan sejenisnya.
2. Bersumber dari hewani
Susu hewan peliharaan; lemak susu.
Daging hewan peliharaan; lemak sapi dan turunannya
oleostearin, oleo oil dari oleo stock, lemak babi, dan mutton
tallow.
Hasil laut; minyak ikan sardin, menhaden dan sejenisnya, dan
minyak ikan paus.
Komposisi atau jenis asam lemak dan sifat fisiko-kimia tiap jenis
minyak berbeda-beda, dan hal ini disebabkan oleh perbedaan
sumber, iklim, keadaan tempat tumbuh dan pengolahan.
Adapun perbedaan umum antara lemak nabati dan hewani adalah:
1. Lemak hewani mengandung kolesterol sedangkan lemak nabati
mengandung fitosterol,
2. kadar asam lemak tidak jenuh dalam lemak hewani lebih kecil
dari lemak nabati, dan
3. Lemak hewani mempunyai bilangan Reichert-Meissl lebih besar
dan bilangan Polenske lebih kecil dibanding dengan minyak
nabati.
Klasifikasi lemak nabati dan hewani berdasarkan sifat fisiknya (sifat
mengering dan sifat cair).
Klasifikasi Minyak Nabati:
Kelompok lemak Jenis lemak/minyak
1. Lemak (berwujud padat) Lemak biji coklat, inti sawit,
cohune, babassu, tengkawang,
nutmeg butter, mowwah butter,
shea butter
2. Minyak (berwujud cair)
a. Tidak mongering (non drying
oil)
Minyak zaitun, kelapa, inti zaitun,
kacang tanah, almond, inti
alpukat, inti plum, jarak rape,
mustard.
b. Setengah mongering (semi
drying oil)
Minyak dari biji kapas, kapok,
jagung, gandum, biji bunga
matahari, croton dan urgen.
c. Mengering (drying oil) Minyak kacang kedele, safflower,
argemone, hemp, walnut, biji
poppy, biji karet, perilla, tung,
linseed dan candle but.
Sumber: Hilditch, T.P. (1945)
Jenis minyak mengering (drying oil) adalah minyak yang
mempunyai sifat dapat mengering jika kena oksidasi, dan akan
berubah menjadi lapisan tebal, bersifat kental dan membentuk
sejenis selaput jika dibiarkan diudara terbuka. Istilah minyak
"setengah mengering," berupa minyak yang mempunyai daya
mengering lebih lambat.
Klasifikasi Lemak Hewani
Kelompok lemak Jenis Lemak
1. Lemak (berwujud padat)
a. Lemak susu (butter fat)
Lemak dari susu sapi, kerbau,
kambing dan domba.
b. Hewan peliharaan (golongan
mamalia)
Lemak babi, skin grease, mutton
tallow, lemak tulang,
lemak/gemuk wool.
2. Minyak (berwujud cair)
a. Hewan peliharaan
Minyak neats foot
b. Ikan (fish oil) Minyak ikan paus, salmon,
sardine, menhaden jap, herring,
shark, dog fish, ikan lumba-lumba
dan minyak porpoise.
Sumber: Hilditch, T.P.
Lemak dalam tanaman dibentuk dalam sel hidup, yang
merupakan hasil serangkaian reaksi yang komplek dalam proses
metabolisme.
Molekul lemak disintesa dengan proses kondensasi dari 1
molekul gliserol dengan 3 molekul asam lemak. Molekul gliserol dan
asam lemak tersebut dibentuk dari hasil oksidasi karbohidrat selama
proses metabolisme berlangsung.
8. CMC
Karboksimetil selulosa merupakan merupakan eter polimer
selulosa linear dan berupa senyawa anion, yang bersifat
biodegradable, tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, butiran
atau bubuk yang larut dalam air namun tidak larut dalam larutan
organik, memiliki rentang pH sebesar 6.5 sampai 8.0, stabil pada
rentang pH 2 – 10, bereaksi dengan garam logam berat membentuk
film yang tidak larut dalam air, transparan, serta tidak bereaksi
dengan senyawa organik. Karboksi metal selulosa berasal dari
selulosa kayu dan kapas yang diperoleh dari reaksi antara selulosa
dengan asam monokloro asetat, dengan katalis berupa senyawa
alkali. Karboksi metal selulosa juga merupakan senyawa serbaguna
yang memiliki sifat penting seperti kelarutan, reologi, dan adsorpsi di
permukaan. Selain sifat-sifat itu, viskositas dan derajat substitusi
merupakan dua factor terpenting dari karboksimetilselulosa. (Rosnah
Mat Somdkk, 2004). Karboksimetilselulosa memiliki beberapa nama
lain, yaitu crosscarmellose sodium; Ac-di-sol; Aquaplast; Carmethose;
gum selulosa; sodium karboksimetilselulosa; asam glikolikselulosa,
Daice; Fine Gum HES; Lovosa; NACM, dan garam selulosa.
Molekul karboksimetil selulosa umumnya agak pendek
dibandingkan selulosa alami dengan derivatisasi tidak rata yang
mengakibatkan bidang-bidang substitusi tinggi dan rendah. Substitusi
ini antara lain ikatan 2-O- dan 6-O-, diikuti oleh ikatan-ikatan lain
secara berurutan 2,6-di-O- lalu 3-O-, 3,6-di-O-, 2,3-di-O- dan yang
terakhir 2,3,6-tri-O-. Molekul karboksimetilselulosa sebagian besar
meluas atau memanjang pada konsentrasi rendah tetapi pada
konsentrasi yang lebih tinggi molekulnya bertindih dan menggulung
dan kemudianpadakonsentrasi yang
lebihtinggilagimembentukbenangkusutmenjadi gel yang
termoreversibel. Meningkatnya kekuatan ionic dan menurunnya pH
dapat menurunkan Viskositas karboksin metil selulosa akibat
polimernya yang bergulung.
Saat ini karboksimetil selulosa telah banyak digunakan dan
bahkan memiliki peranan yang penting dalam berbagai aplikasi.
Karboksimetil selulosa secara luas digunakan dalam bidang pangan,
kimia, perminyakan, pembuatan kertas, tekstil, serta bangunan.
Khusus di bidangpangan, karboksimetil selulosa dimanfaatkan
sebagai stabilizer, thickener, adhesive, dan emulsifier. Contoh
aplikasinya adalah pada pemrosesan selai, eskrim, minuman, saus,
dan sirup. Karena pemanfaatannya yang sangat luas, mudah
digunakan, serta harganya yang tidak mahal, karboksimetil selulosa
menjadi salah satu zat yang diminati. Digunakan dalam industry
sabun colek
9. Kalsium Karbonat (CaCO3)
Ciri-ciri dan Sifat Kalisium Karbonat
Kalsium karbonat umumnya bewarna putih dan umumnya
sering djumpai pada batu kapur, kalsit, marmer, dan batu gamping.
Selain itu kalsium karbonat juga banyak dijumpai pada skalaktit dan
stalagmit yang terdapat di sekitar pegunungan. Karbonat yang
terdapat pada skalaktit dan stalagmit berasal dari tetesan air tanah
selama ribuan bahkan juataan tahun. Seperti namanya, kalsium
karbonat ini terdiri dari 2 unsur kalsium dan 1 unsur karbon dan 3
unsur oksigen. Setiap unsur karbon terikat kuat dengan 3 oksigen,
dan ikatan ini ikatannya lebih longgar dari ikatan antara karbon
dengan kalsium pada satu senyawa. Kalsium karbonat bila
dipanaskan akan pecah dan menjadi serbuk remah yang lunak yang
dinamakan calsium oksida (CaO). Hal ini terjadi karena pada reaksi
tersebut setiap molekul dari kalsium akan bergabung dengan 1 atom
oksigen dan molekul lainnya akan berikatan dengan oksigen
menghasilkan CO2 yang akan terlepas ke udara sebagai gas karbon
dioksida. Denganreaksisebagaiberikut:
CaCO3 → CaO + CO2
Reaksi ini akan berlanjut apabila ditambahkan air, reaksinya
akan berjalan dengan sangat kuat dan cepat apabila dalam bentuk
serbuk, serbuk kalsium karbonat akan melepaskan kalor. Molekul
dari CaCO3 akan segera mengikat molekul air (H2O) yang akan
menbentuk kalsium hidroksida, zat yang lunak seperti pasta.
Sebagaimana ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:
CaCO3 + H2O → Ca(OH)2 + CO2
Selain itu, proses pembuatan kertas biasanya juga melibatkan
dye atau zat pewarna jika memang ingin membuat kertas berwarna,
dan bahan-bahan lain yang diperlukan—semisal untuk memberikan
hasil cetak yang tajam, agar warnanya lebih putih, dan lain-lain.
10. Pasir silika (SiO2)
PASIR SILIKA adalah Batuan alam yang baik sebagai penyaring
kotoran, karena sifatnya yang keras dan tidak mudah pecah. Pasir
Silika digunakan dalam Pretreatment pengolahan air dan limbah,
penahan hasil oksidasi besi dan mangan. Kegunaan / Aplikasi :
Menyaring kotoran dalam air, penahan hasil oksidasi besi dan
mangan. Biasanya digunakan dalam industry semen
11. Batu kapur
Sifat fisika :
Rumus molekul : CaCO3
Berat Molekul : 100,09 gr/mol
Titik lebur, 1 atm : 25700 C
Titik didih, 1 atm : 28500 C
Densitas, 1 atm : 2,711 gr/ml
Energi bebas Gibbs (25°C) : -1.129.000 kj/mol
Kapasitas panas (25°C) : -5,896 cal/mol0 C
Kelarutan , 250C : 0,0014 gr/ 100 gr H2O
Kelarutan , 1000 C : 0,002 gr/ 100 gr H2O
Panas penguapan, 1 atm : 12.700 cal/mol
Ukuran : 30 mesh
Industri : Cat
Sifat kimia :
o Asam klorida encer terjadi penguraian dengan berbuih karena
karbon dioksida dilepaskan
CO3 + 2H+ → CO2 + H2O
o Dengan larutan barium klorida terbentuk endapan putih
barium karbonat
CO3 + Ba+2 → BaCO3
12. SODA ABU
SIFAT FISIS DAN KIMIA SODIUM KARBONAT :
- Berat molekul : 106 g/mol
- Bentuk : Kristal
- Warna : Putih
- Titik lebur, 0oC : 7,1 g/100 g H2O
- Densitas, 20oC : 2,533 g/ml
- Kapasitas panas, 85oC : 26,41 cal/gmoloC
- Industri : Sabun colek
13. Etilen
a. Sifat Fisika :
Rumus Molekul : C2H4
Berat Molekul : 28,05
Titik didih pada 1 atm (oC) : -103,9
Titik lebur pada 1 atm (oC) : -169,1
Suhu Kritis (oC) : 9,9
Tekanan Kritis (atm) : 50,5
Density (kg/l) : 0,5684
Viskositas Cairan (cp) : 0,715
Panas laten penguapan (kcal/g) : 113,39
Panas laten peleburan (kcal/g) : 28,547
Panas Pembakaran (kcal/g) : 12.123,70
Konduktivitas Thermal (Btu/Jft2F): 0,011
b. Sifat Kimia
Etilen dapat dipolimerisasikan dengan cara memutuskan ikatan
rangkapnya dan bergabung dengan molekul etilen yang membentuk
molekul yang lebih besar pada tekanan dan temperatur tertentu.
14. AIR LAUT
Suhu, salinitas, densitas, warna laut, juga kapasitas panas
merupakan beberapa sifat fisis air laut. Suhu air laut berkisar antara -
18,7oC hingga 42oC. Di Indonesia ada tiga lapisan suhu laut, yaitu (1)
Lapisan Epilimnion atau lapisan hangat dimana terjadi perubahan
gradien suhu secara perlahan, (2) Lapisan Termoklin dimana terjadi
perubahan gradien suhu secara cepat terhadap pertambahan
kedalaman, (3) Lapisan Hipolimnion atau lapisan dingin dimana suhu
air konstan 4oC. Suhu menurun sesuai dengan kedalaman. Semakin
dalam suhu akan semakin rendah. Hal ini diakibatkan karena
kurangnya intensitas matahari yang masuk ke dalam laut.
Salinitas air laut menyatakan ukuran untuk kandungan garam
air laut. Rata-rata kadar garam air laut adalah 34,5%, artinya dalam
satu liter air laut mengandung 34,5 gram garam. Ada beberapa faktor
yang menentukan tinggi rendahnya salinitas laut, diantaranya
penguapan, curah hujan, banyaknya air sungai yang mengalir ke laut,
dan pencairan es di daerah kutub. Salinitas merupakan penentu
sedimen, penentu kandungan mineral, dan indikator penentu arah
dan kecepatan arus laut.
Densitas air laut bergantung pada salinitas, suhu, dan tekanan.
Densitas bertambah seiring bertambahnya salinitas dan
berkurangnya suhu. Densitas air laut terletak pada kisaran 1025
kg/m3. Densitas air laut lebih tinggi dari densitas air murni
dikarenakan salinitas tadi. Adanya molekul garam garam yang
bercampur dengan molekul air mebuatnya semakin rapat.
Warna laut ditentukan oleh cahaya. Laut sesungguhnya tidak
memiliki warna, hanya saja laut menyerap cahaya matahari dimana
dari semua warna yang diserap, biru adalah warna yang paling
lambat diserap sehingga warna laut menjadi biru. Semakin dalam
akan semakin berwarna biru.
Kapasitas panas adalah ukuran panas suatu benda untuk
menaikkan suhu pada 1 gram. Air memiliki kapasitas panas yang
tinggi, artinya air membutuhkan sejumlah energi panas untuk
menaikkan suhunya. Air menahan perubahan suhu dengan melepas
atau menyerap panas lingkungan sekitarnya. Kapasitas panas
mempengaruhi pembentukan angin darat dimana kapasitas tanah
daratan lebih rendah dari kapasitas panas air laut yang menyebabkan
perbedaan suhu sehingga menimbulkan perbedaan tekanan yang
berlawanan karena tekanan udara di laut lebih rendah daripada di
darat sehingga terjadilah angin darat.
15. Karbohidrat
Karbohidrat (macam-macam gula atau sakarida), adalah
turunan dari alcohol bermartabat banyak alifatis yang mempunyai
gugus aldehida atau keton yang merupakan hasil oksidasi dari
alkoholbermartabat banyak.Melihat rumusnya,maka karbohidrat
bestruktur C6H12O6, C6(H2O)6, Cx(H2O)n.Sifat-sifat penting dari
karbohidrat adalah dapat beroksidasi,bereduksi,berkondensasi dan
berpolimerisasi serta dapat membentuk glikosida. Digunakan dalam
industry beioetanol, biogas, industry makanan dan minuman.
16. Granular Borak ( Na2B4O7 . 10 H2O )
a. Sifat-sifat fisis
Berat molekul : 381,372 g/gmol
Bentuk : granular
Spesific gravity (sg) : 1,71
Titik leleh : 75 ÛC 5. Titik didih : 200 ÛC
b. Sifat-sifat kimia
Granular borak ketika dipanaskan maka akan kehilangan air dan
menjadi bentuk Na2B4O7.
Reaksi : Na2B4O7 . 10 H2O ¾¾ Na2B4O7 + 10 H2O