statement politbiro cc pki 17 agustus 1966

124
Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 Menempuh Jalan Revolusi untuk Mewujudkan Tugas±Tugas Yang Seharusnya Dilaksanakan Revolusi Agustus 1945 (Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966) Rakyat Indonesia memperingati Ulang Tahun ke- 21 Revolusi Agustus 1945 kali ini dalam keadaan berkuasanya kontra revolusi yang dibenggoli oleh Jendral-Jendral Kanan AD Soeharto-Nasution, tenaga penggerak revolusi sedang mengalami kemunduran besar sebagai akibat dari teror  putih yang luar biasa kejam dan ganasnya terhadap organisasi-organisasi dan orang-orang revolusioner dan demokratis, terutama PKI dan orang- orang komunis. Sejarah Indonesia dalam zaman modern belum pernah menyaksikan merajalelanya teror kontra-revolusioner yang kebiadabannya hanya dapat disetarakan dengan Nazi-isme Hittler, seperti yang selama hampir satu tahun ini dipraktekkan oleh kekuatan-kekuatan yang dibenggoli oleh Jendral-Jendral Reaksioner AD. Akan tetapi, betapapun ganas dan biadabnya kontra-revolusioner mengamuk, mereka tidak akan dapat mematikan élan revolusi klas buruh, kaum tani, dan tenaga penggerak revolusi lainnya. Perkembangan dalam beberapa bulan terakhir ini menunjukkan bahwa, krisis, yaitu keadaan paling sulit yang dialami oleh gerakan revolusioner dalam menghadapi pukulan kontra-revolusi seperti ketiadaan ketegasan pimpinan, berantakannya organisasi, kepasifan dalam menghadapi mengamuknya teror, dsb, pada pokoknya telah dilalui. Setapak demi setapak kaum revolusioner dan demokrat mengorganisasikan diri kembali dan melakukan perlawanan terhadap Diktatur Militer Jendral-Jendral Reaksioner AD Suharto-Nasution. Semuanya ini dilakukan dalam keadaan yang yang sulit dan berat, di bawah ancaman teror yang tak henti-hentinya. Betapa tak terpatahkan semangat revolusioner rakyat Indonesia. PKI, yang menurut keharusan sejarah menempati kedudukan sebagai pelopor klas buruh dan semua kekuatan revolusioner di Indonesia, bukan saja membangun kembali organisasinya dari kerusakan-kerusakan yang amat berat, tetapi berkat dilakukannya kritik dan oto-kritik di kalangan  pimpinan dan seluruh Partai telah memulai menempuh kembali jalan yang benar, jalan revolusi yang diterangi Marxisme-Lenisisme. Kaum revolusioner memperingati hari 17 Agustus kali ini dalam keadaan yang amat sulit, tetapi dengan fikiran yang terang mengenai jalan yang harus ditempuh untuk mewujudkan tugas-tugas yang seharusnya dilaksanakan Revolusi Agustus 1945. Revolusi Agustus 1945 itu sendiri, walaupun gagal mencapai tujuan obyektifnya merupakan suatu peristiwa dan pengalaman sejarah yang sangat penting. Revolusi Agustus 1945 telah membangkitkan kesadaran politik rakyat Indonesia dalam taraf yang tidak mungkin dicapai dalam keadaan tidak ada revolusi. Ia telah membangkitkan keberanian rakyat. Ia telah memberikan pelajaran proletariat Indonesia dan PKI, tentang kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi untuk memikul tugas sejarahnya sebagai pemimpin perjuangan pembebasan rakyat Indonesia. Tidak ada cara yang lebih tepat untuk memperingati hari 17 Agutus 1945 kecuali dengan menarik pelajaran-pelajaran dari padanya, terutama dari sebab-sebab kegagalannya. Mengapa Revolusi Agustus 1945 Gagal Mencapai Tujuan Obyektifnya ? Berdasar syarat-syarat obyektif, karena Indonesia pada waktu itu negeri jajahan dan setengah feodal, maka Revolusi Agustus 1945 berwatak  borjuis demokratis dengan dua tugas, yaitu mengusir Imperialisme dari Indonesia, membebaskan seluruh nasion, dan melaksanakan perubahan  perubahan demokratis, menghancurkan sampai ke akar-akarnya sisa-sisa feodalisme, membebaskan kaum tani dari penindasan feodal tuan tanah asing dan pribumi. Revolusi Agustus 1945 menurut keharusan sejarah bukan revolusi borjuis demkratis tipe la ma, yang tugas-tugasnya melikuidasi sisa-sisa feodalisme untuk membuka jalan perkembangan kapitalisme. revolusi agustus 1945 terjadi pada zaman keruntuhan kapitalisme, zaman revolusi  proletar sosialis dunia, zaman peralihan dari kapitalisme ke sosialisme dan komunisme yang dimulai sejak revolusi sosialis oktober 1917. oleh karena itu Revolusi Agustus 1945 menjadi bagian dari r evolusi proletar sosialis dunia. Ia adalah revolusi borjuis demokratis tipe baru. Kemenangan revolusi borjuis demokratis tipe baru secara sempurna berarti memberikan syarat bagi pelaksanaan revolusi sosiali s. Oleh karena itu hari depan revolusi Agustus 1945 adalah sosialisme dan k omunisme. Tenaga penggerak revolusi agustus 1945 adalah klas buruh/proletariat, kaum tani, dan borjuasi kecil diluar kaum tani. Segi anti I mperialisme revolusi agustus 1945, yang menonjol pada permulaannya memungkinkan dimobilisasinya golongan-golongan penduduk Indonesia yang amat luas. Bukan saja borjuasi nasional yang dalam batas-batas tertentu anti Imperialisme dan anti feodalisme, tetapi juga elemen-elemen patriotic lainnya termasuk tuan tanah patriotic, telah ikut membantu dalam perang kemerdekaan melawan Imperialisme belanda. Akan tetapi tidak semua klas dan golongan yang telah ikut dalam melawan agresi Imperialisme belanda pada awal r evolusi mempunyai tujuan yang sama dalam mengisi kemerdekaan Indonesia yang akan diperoleh sebagai hasil revolusi melawan Imperialisme itu. Klas-klas penghisap, termasuk juga borjuasi nasional tidak mempunyai tujuan yang lebih jauh dari pada mempertahankan dan mengembangkan kepentingan- kepentingan klasnya. Oleh karena itu klas-klas ini tidak mempunyai tujuan untuk membebaskan rakyat Indonesia dari segala bentuk penghisapan.

Upload: shecutesib9835

Post on 13-Jul-2015

683 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 1/124

 

Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

Menempuh Jalan Revolusi untuk Mewujudkan Tugas±Tugas Yang Seharusnya

Dilaksanakan Revolusi Agustus 1945 

(Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966) 

Rakyat Indonesia memperingati Ulang Tahun ke- 21 Revolusi Agustus 1945 kali ini dalam keadaan berkuasanya kontra revolusi yang dibenggolioleh Jendral-Jendral Kanan AD Soeharto-Nasution, tenaga penggerak revolusi sedang mengalami kemunduran besar sebagai akibat dari teror 

 putih yang luar biasa kejam dan ganasnya terhadap organisasi-organisasi dan orang-orang revolusioner dan demokratis, terutama PKI dan orang-

orang komunis. Sejarah Indonesia dalam zaman modern belum pernah menyaksikan merajalelanya teror kontra-revolusioner yang kebiadabannyahanya dapat disetarakan dengan Nazi-isme Hittler, seperti yang selama hampir satu tahun ini dipraktekkan oleh kekuatan-kekuatan yang

dibenggoli oleh Jendral-Jendral Reaksioner AD. Akan tetapi, betapapun ganas dan biadabnya kontra-revolusioner mengamuk, mereka tidak akandapat mematikan élan revolusi klas buruh, kaum tani, dan tenaga penggerak revolusi lainnya.

Perkembangan dalam beberapa bulan terakhir ini menunjukkan bahwa, krisis, yaitu keadaan paling sulit yang dialami oleh gerakan revolusioner 

dalam menghadapi pukulan kontra-revolusi seperti ketiadaan ketegasan pimpinan, berantakannya organisasi, kepasifan dalam menghadapi

mengamuknya teror, dsb, pada pokoknya telah dilalui. Setapak demi setapak kaum revolusioner dan demokrat mengorganisasikan diri kembalidan melakukan perlawanan terhadap Diktatur Militer Jendral-Jendral Reaksioner AD Suharto-Nasution. Semuanya ini dilakukan dalam keadaan

yang yang sulit dan berat, di bawah ancaman teror yang tak henti-hentinya. Betapa tak terpatahkan semangat revolusioner rakyat Indonesia.

PKI, yang menurut keharusan sejarah menempati kedudukan sebagai pelopor klas buruh dan semua kekuatan revolusioner di Indonesia, bukan

saja membangun kembali organisasinya dari kerusakan-kerusakan yang amat berat, tetapi berkat dilakukannya kritik dan oto-kritik di kalangan pimpinan dan seluruh Partai telah memulai menempuh kembali jalan yang benar, jalan revolusi yang diterangi Marxisme-Lenisisme.

Kaum revolusioner memperingati hari 17 Agustus kali ini dalam keadaan yang amat sulit, tetapi dengan fikiran yang terang mengenai jalan yang

harus ditempuh untuk mewujudkan tugas-tugas yang seharusnya dilaksanakan Revolusi Agustus 1945. Revolusi Agustus 1945 itu sendiri,walaupun gagal mencapai tujuan obyektifnya merupakan suatu peristiwa dan pengalaman sejarah yang sangat penting. Revolusi Agustus 1945

telah membangkitkan kesadaran politik rakyat Indonesia dalam taraf yang tidak mungkin dicapai dalam keadaan tidak ada revolusi. Ia telah

membangkitkan keberanian rakyat. Ia telah memberikan pelajaran proletariat Indonesia dan PKI, tentang kewajiban-kewajiban yang harusdipenuhi untuk memikul tugas sejarahnya sebagai pemimpin perjuangan pembebasan rakyat Indonesia. Tidak ada cara yang lebih tepat untuk 

memperingati hari 17 Agutus 1945 kecuali dengan menarik pelajaran-pelajaran dari padanya, terutama dari sebab-sebab kegagalannya.

Mengapa Revolusi Agustus 1945 Gagal Mencapai Tujuan Obyektifnya ? 

Berdasar syarat-syarat obyektif, karena Indonesia pada waktu itu negeri jajahan dan setengah feodal, maka Revolusi Agustus 1945 berwatak  borjuis demokratis dengan dua tugas, yaitu mengusir Imperialisme dari Indonesia, membebaskan seluruh nasion, dan melaksanakan perubahan

 perubahan demokratis, menghancurkan sampai ke akar-akarnya sisa-sisa feodalisme, membebaskan kaum tani dari penindasan feodal tuan tanahasing dan pribumi.

Revolusi Agustus 1945 menurut keharusan sejarah bukan revolusi borjuis demkratis tipe lama, yang tugas-tugasnya melikuidasi sisa-sisa

feodalisme untuk membuka jalan perkembangan kapitalisme. revolusi agustus 1945 terjadi pada zaman keruntuhan kapitalisme, zaman revolusi proletar sosialis dunia, zaman peralihan dari kapitalisme ke sosialisme dan komunisme yang dimulai sejak revolusi sosialis oktober 1917. oleh

karena itu Revolusi Agustus 1945 menjadi bagian dari revolusi proletar sosialis dunia. Ia adalah revolusi borjuis demokratis tipe baru.Kemenangan revolusi borjuis demokratis tipe baru secara sempurna berarti memberikan syarat bagi pelaksanaan revolusi sosiali s. Oleh karena ituhari depan revolusi Agustus 1945 adalah sosialisme dan komunisme.

Tenaga penggerak revolusi agustus 1945 adalah klas buruh/proletariat, kaum tani, dan borjuasi kecil diluar kaum tani. Segi anti Imperialisme

revolusi agustus 1945, yang menonjol pada permulaannya memungkinkan dimobilisasinya golongan-golongan penduduk Indonesia yang amat

luas. Bukan saja borjuasi nasional yang dalam batas-batas tertentu anti Imperialisme dan anti feodalisme, tetapi juga elemen-elemen patrioticlainnya termasuk tuan tanah patriotic, telah ikut membantu dalam perang kemerdekaan melawan Imperialisme belanda.

Akan tetapi tidak semua klas dan golongan yang telah ikut dalam melawan agresi Imperialisme belanda pada awal revolusi mempunyai tujuanyang sama dalam mengisi kemerdekaan Indonesia yang akan diperoleh sebagai hasil revolusi melawan Imperialisme itu. Klas-klas penghisap,termasuk juga borjuasi nasional tidak mempunyai tujuan yang lebih jauh dari pada mempertahankan dan mengembangkan kepentingan-

kepentingan klasnya. Oleh karena itu klas-klas ini tidak mempunyai tujuan untuk membebaskan rakyat Indonesia dari segala bentuk penghisapan.

Page 2: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 2/124

 

Kaum komprador seperti Hatta, Hyahrir dan pemimpin-pemimpin soska lainnya serta pemimpin-pemimpin Masyumi dan sebangsanya sama

sekali tidak mempunyai cita-cita untuk Indonesia yang merdeka penuh dan demokratis. Sudah sejak permulaan revolusi Agustus mereka

senantiasa berusaha untuk menggagalkan revolusi dengan mengadakan kompromi-kompromi yang reaksioner dengan Imperialisme belanda.Mereka adalah penghianat-penghianat revolusi.

Borjuasi nasional, karena wataknya yang bimbang dalam melawan Imperialisme, ketika revolusi mengalami kekalahan demi kekalahan, dankekuatan kekuatan revolusi menjadi lemah telah ikut borjuasi komprador menghianati revolusi.

Kaum tani, yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Indonesia dan paling ditindas oleh sisa-sisa feodalisme, adalah tenaga pokok revolusi.Menurut wataknya, revolusi agustus 1945 seharusnya adalah revolusinya kaum tani, revolusi yang membebaskan mereka dari penindasanfeodalisme. Tetapi kaum tani hanya akan mencapai kebebasannya dengan pimpinan proletariat. Dan hanya apabila proletariat telah dapat berpadu

dalam persekutuan yang teguh dengan kaum tani, maka ia dapat memimpin revolusi mencapai kemenangan.

Klas buruh atau proletariat Indonesia, walaupun jumlahnya kecil, t etapi mewakili kekuatan produksi baru di Indonesia. Ia adalah klas yang paling

maju, paling revolusioner, memiliki kesadaran organisasi dan disiplin yang kuat. Sebagai klas yang tidak mempunyai milik yang harusdipertahankan dalam zaman kapitalisme, maka klas buruh adalah klas yang paling konsekuen di negeri kita dalam melawan Imperialisme dan

sisa-sisa feodalisme. Klas buruh adalah klas yang paling sepi ing pamrih, dan yang bertujuan untuk menghapuskan segala bentuk penghisapan

dan penindasan. Oleh karena itulah klas buruh menduduki tempat sebagai pemimpin perjuangan pembebasan rakyat Indonesia. Revolusi agustus1945 seharusnya dipimpin oleh klas buruh Indonesia.

Mengkarakterisasi watak klas dari borjuasi dan proletar dalam revolusi borjuasi demokratis, Lenin mengatakan bahwa ³kedudukan yangditempati oleh borjuasi sebagai klas di dalam masyarakat kapitalis tidak boleh tidak menyebabkan tidak konsekuen di dalam revolusi demokratis.Kedudukan yang ditempati proletariat sebagai klas memaksanya menjadi konsekuen demokratis. Borjuasi menoleh kebelakang, takut pada

kemajuan demokratis, yang mengancam akan memperkuat proletariat. Proletariat tidak kehilangan satupun kecuali belenggunya, tetapi dengan bantuan demokratis mereka akan memperoleh dunia´ (Lenin, dua taktik social demokrasi dalam revolusi demokratis)

Pimpinan klas buruh atas revolusi borjuasi demokratis diwujudkan dengan jalan klas buruh harus menggalang front persatuan revolusioner dengan semua klas dan golongan anti imperialisme dan anti feodalisme. diantara klas-klas dan golongan anti imperialisme dan anti feodalisme diindonesia, kaum tani adalah sekutu yang paling terpercaya dari klas buruh. oleh karena i tu persekutuan buruh dan tani di bawah pimpinnan klas

 buruh merupakan dasar daripada front persatuan revolusioner itu. borjuasi kecil diluar kaum tani adalah sekutu klas buruh yang dapat dipercayai.dan borjuasi nasional adalah sekutu dalam periode tertentu dan dalam batas-batas tertentu.

Untuk bisa mempersatukan dan memimpin klas-klas anti imperialisme dan anti feodalisme, klas buruh harus mempunyai program dan taktik yang

tepat yang menjadi pedoman jalannya revolusi dan yang disetujui oleh sekutu-sekutunya, harus mempunyai organisasi yang kuat dan harusmenjadi teladan dalam melaksanakan tugas-tugas nasional. dalam hal program yang tepat sangat penting artinya program agraria revolusi untuk 

menggalang persekutuan buruh dan tani. dalam hal taktik yang tepat sangat penting artinya menguasai berbagai bentuk perjuangan dan dalamrevolusi, khususnya revolusi indonesia menguasai bentuk perjuangan bersenjata yang bersatu dengan dan mendapat dukungan kaum tani.semuanya ini hanya dapat dipenuhi apabila proletariat mempunyai partai politiknya sendiri, yaitu partai komunis indonesia, yang sepenuhnya

dipimpin oleh teori revolusi marxisme ± leninisme, yang bebas dari segala oportunisme.

Pengalaman Revolusi Agustus 1945 menunjukkan bahwa PKI sebagai pelopor klas buruh Indonesia belum dapat menduduki tempat sebagai

 pemimpin perjuangan pembebasan rakyat Indonesia. PKI memasuki Revolusi Agustus 1945 tanpa persiapan-persiapan yang baik. Sangatlemahnya di bidang teori dan kurangnya mengenal keadaan konkret masyarakat indonesia menyebabkan PKI belum dapat merumuskan sifat-sifatrevolusi dan tugas-tugasnya, program, taktik-taktik, dan semboyan-semboyan revolusi serta prinsip-prinsip dan bentuk-bentuk organisasi yang

tepat. Martabat PKI yang tinggi di kalangan rakyat Indonesia yang diperoleh berkat keperwiraan dalam melawan Imperialisme dan feodalisme pada masa penjajahan Belanda dan Jepang tidak dapat menjelmakan kepemimpinan PKI atas Revolusi Agustus 1945.

Kelemahan teori dan ketidakmampuan melakukan analisa konkret atas situasi konkret dunia dan indonesia, telah menyebabkan PKI tidak mampu

menggunakan kesempatan yang sangat baik yang diberikan oleh Revolusi Agustus 1945 untuk memperbaiki kekurangan-kekurangannya. PKItidak memimpin secara konsekuen perjuangan bersenjata melawan Imperialisme Belanda, tidak mengembangkan peperangan gerilya yang

 bersatu dengan gerakan demokratis kaum tani sehingga mendapat sokongan penuh dari kaum tani, sebagai satu-satunya jalan untuk mengalahkan perang agresi Imperialisme Belanda. Sebaliknya PKI malahan menyetujui dan menjalankan politik kompromi reaksioner dari kaum soskaSyahrir; PKI tidak menggalang persatuan buruh dan tani dengan memimpin perjuangan anti feodalisme di desa-desa. Dan atas dasar persekutuan

 buruh dan tani menggalang front persatuan dengan semua kekuatan demokratis lainnya; PKI tidak memperkuat diri tetapi malah

menenggelamkan perannya sendiri. Inilah sebab yang telah membikin Revolusi Agustus 1945 tidak berjalan sebagaimana mestinya, tidak dapat

mencapai kemenangan yang menentukan dan akhirnya gagal dalam mencapai tujuan obyektifnya.

Kesadaran akan kekuarangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan dan usaha untuk mengembalikan revolusi pada jalannya yang benar, yang

dikemukakan dalam resolusi politbiro cc PKI ³jalan baru untuk republic Indonesia´ pada bulan agustus 1948 tidak dapat lagi mencegahkegagalan revolusi.

Soal Pokok Dari Setiap Revolusi Adalah Soal Kekuasaan Negara 

Bagi setiap orang revolusioner, apalagi komunis adalah merupakan syarat mutlak untuk memahami kebenaran dalil bahwa ³soal pokok dari setiaprevolusi adalah soal kekuasaan Negara´. Tidak memahami kebenaran dalil ini tidak mungkin menjadikan seorang peserta yang benar-benar sedar.Karena revolusi dalam arti yang kongkrit adalah penggulingan kekuasaan klas penindas, atau perebutan kekuasaan Negara dari tangan klas

 penindas oleh klas-klas tertindas dengan jalan kekerasan. Klas-klas tertindas untuk membebaskan dirinya dari penindasan dan penghisapan tidak ada jalan lain kecuali melakukan revolusi, yaitu dengan kekerasan menggulingkan klas penindas dari kekuasaan Negara, atau dengan kekerasanmerebut kekuasaan Negara. Sebab Negara adalah alat yang diciptakan oleh klas yang berkuasa untuk menindas klas yang dikuasai.

Page 3: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 3/124

 

Tetapi bagi suatu revolusi rakyat yang sungguh-sungguh dalam zaman modern sekarang ini tidaklah cukup hanya dengan merebut kekuasaan dari

tangan klas penindas dan menggunakan kekuasaan yang telah direbutnya itu. Marx mengajarkan bahwa menghancurkan mesin Negara

kemiliteran-birokrasi adalah ³syarat pendahuluan daripada setiap revolusi rakyat yang sungguh-sungguh (Lenin, Negara dan Revolusi). Suaturevolusi rakyat yang sungguh-sungguh dapat dikatakan mencapai kemenangan yang menentukan apabila telah menyelesaikan syarat pendahuluanitu, dan bersamaan dengan itu membentuk alat kekuasaan yang sama sekali baru yang bertugas untuk menindas dengan kekerasan dan tak kenal

ampun perlawanan klas penindas yang telah digulingkan.

Apakah yang seharusnya dilakukan oleh revolusi Agustus 1945 mengenai kekuasaan Negara?

Sebagai syarat pendahuluan revolusi Agustus 1945 seharusnya menghancurkan mesin Negara colonial beserta aparaturnya yang dibangun untuk mempertahankan kolonialisme atas Indonesia, dan bukannya sekedar pemindahan kekuasaan ke tangan Republik Indonesia. revolusi Agustus

1945 seharusnya mendirikan Negara yang sama sekali baru. Negara yang dikuasai bersama oleh klas-klas anti-Imperialisme dan anti-feodalismedi bawah pimpinan klas buruh.

Inilah yang dinamakan Negara demokrasi rakyat. Sebagai alat revolusi nasional dan demokratis. Negara demokrasi rakyat harus menjalankandiktatur, menindas dengan kekerasan senjata dan tak kenal ampun musuh-musuh revolusi (Imperialisme beserta komprador dan tuan tanah

Feodal), yang sesudah digulingkan pasti mengadakan perlawanan berlipat ganda. Kepada rakyat, yaitu kepada kekuatan-kekuatan pendukung

revolusi Negara itu harus memberikan kebebasan demokratis seluas-luasnya. Oleh karena itulah Negara sedemikian itu disebut diktatur demokrasi rakyat. revolusi Agustus 1945 hanya dapat dikatakan mencapai kemenangan yang menentukan apabila berhasil membentuk Negaradiktatur rakyat. Karena hanya Negara yang demikian itulah yang dapat menjamin di usirnya sama sekali sisa-sisa feodalisme dan demikian

mengantarkan rakyat Indonesia memasuki Indonesia baru yang merdeka penuh dan demokratis, menuju sosialisme.

Tetapi dalam keadaan pimpinan revolusi tidak berada di tangan proletariat, maka ³syarat pendahuluan´ dari revolusi Agustus 1945, yaitu

 penghancuran mesin negara kolonial, tidak dilakukan sebagaimana mestinya. Kekuasaan Negara yang dilahirkan bukanlah Diktatur DemokrasiRakyat. Ikutnya orang-orang komunis dalam pemerintahan, dan bahkan ketika kabinet dipimpin orang komunis, tidak memberikan watak kepada

RI sebagai Negara rakyat, karena alat-alat birokrasi kolonial tidak dihancurkan secara total dan diganti alat yang sama sekali baru. Orang-orangyang di jiwanya sudah berdaki, berkarat sebagai pengabdi-pengabdi kekuasaan kolonial tidak disingkirkan dari alat-alat kekuasaan negara. Didesa-desa kekuasaan politik masih berada di tangan penguasa-penguasa Feodal. Usaha untuk menghapuskan pemerintahan perseorangan denganmembentuk komite nasional Indonesia (KNI) desa mengalami kegagalan. Tidak jarang aksi-aksi rakyat untuk menghancurkan sama sekali mesin

 birokrasi kolonial, seperti dalam ³Pendaulatan´ terhadap penguasa-penguasa jahat, pendemokrasian pemerintah daerah termasuk penghapusanswapraja di daerah-daerah tertentu, ditindak dengan kekerasan oleh kekuasaan RI dengan dalih sebagai ³anarkhi´, ³hantam kromo´, ³mendirikannegara dalam negara´.

Dengan tidak adanya pimpinan klas buruh, maka RI tidak bisa tidak adalah negara yang dikuasai borjuasi, dimana proletariat ikut serta. Negarayang watak klasnya demikian tidak dapat menjadi alat revolusi Agustus 1945. Tanpa Diktatur Demokrasi Rakyat revolusi Agustus 1945 tidak 

mempunyai alat untuk mengalahkan musuh-musuhnya dan karena itu tidak mungkin menyelesaikan tugasnya, yaitu membersihkan sampai keakar-akarnya Imperialisme dan Feodalisme.

Pengunduran diri secara sukarela kabinet yang dipimpin oleh komunis pada tahun 1948 telah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi jatuhnyakekuasaan negara ditangan borjuasi reaksioner yang dipimpin oleh Hatta, yang mengkhianati revolusi agustus 1945 dengan melakukan teror putih

dalam persitiwa madiun, sebagai pendahuluan dari pemulihan kepentingan-kepentingan imperialis belanda melalui persetujuan KMB yang hina,

yang menjadikan Indonesia negeri setengah jajahan setengah feudal. Sejak saat itu RI sama sekali bukan alat untuk menyelesaikan revolusiagustus 1945, tetapi merupakan alat ditangan borjuasi komprador dan tuan tanah Indonesia untuk melindungi kepentingan imperialisme danmempertahankan sisa-sisa feodalisme. Watak kekuasaan Negara yang anti rakyat itu dibuktikan dengan terang oleh penindasan terhadap hak-hak 

demokrasi, antara lain larangan mogok bagi kaum buruh dan pengusiran dengan kekerasan senjata kaum tani yang menduduki tanah-tanah perkebunan imperialis. Alat kekuasaan Negara yang terpenting, yaitu tentara yang dilahirkan oleh revolusi agustus 1945, yang telah mengalami pembersihan elemen-elemen melalui nasionalisasi dan terutama melalui teror putih peristiwa madiun, telah disesuaikan lebih lanjut dengan watak 

klas Negara yang sudah berubah penjamin kepentingan imperialisme dan klas-klas reaksioner dalam negeri, dengan memasukkan elemen-elemen

tentara boneka yang dibentuk oleh belanda dan pengaruh misi militer belanda.

Kebangkitan kembali perjuangan revolusioner rakyat Indonesia dalam meneruskan perlawanan terhadap penindasan yang dilakukan olehimperialisme dan sisa-sisa feodalisme sesudah persetujuan KMB telah mendapatkan kemenangan-kemenangan bagian atau reform, denganmengurangi sifat anti demokratisnya kekuasaan borjuasi. Reform-reform politik tertinggi yang pernah dicapai oleh perjuangan rakyat Indonesiaadalah pemerintah yang dalam batas-batas tertentu memberikan kebebasan demokratis kepada rakyat, dalam batas-batas tertentu menindas

 pemberontakan dan aksi-aksi kontra revolusioner lainnya dari kekuatan ± kekuatan kanan di dalam negeri seperti RMS, DI/TII, PRRI/Permesta

dll, atas desakan rakyat mengambil tindakan terhadap kepentingan ekonomi imperialisme dan membatasi masuknya pengaruh kebudayaanimperialis, menjalankan politik luar negeri yang anti imperialis dan memberi kesempatan pada wakil proletariat untuk ikut dalam pemerintahan

tetapi tidak memegang kekuasaan riil.

Akan tetapi salahlah apabila mengira bahwa adanya pemerintah yang sedemikian itu berarti suatu perubahan fundamental watak klas kekuasaan

 Negara. Juga tidak tepat untuk menganggap bahwa fakta-fakta seperti tersebut di atas menandakan lahir dan berkembangnya suatu aspek yangmewakili kepentingan rakyat atau aspek pro rakyat dalam kekuasaan Negara. Kesalahan sedemikian itu, seperti yang diformulasi dalam ´teori

dua aspek ³ dalam kekuasaan Negara, menganggap bahwa dengan fakta-fakta seperti disebutkan di atas, maka dalam Negara RI terdapat dua

aspek, yaitu aspek anti rakyat yang terdiri dari klas-klas komprador, kapitalis birokrat, dan tuan tanah di satu fihak, dan aspek pro-rakyat yangterdiri terutama dari borjuasi nasional dan proletariat di fihak lain. Menurut teori dua aspek ini, di Indonesia bisa terjadi keajaiban, yaitu bahwa

 Negara bukan lagi merupakan alat penindas klas yang berkuasa terhadap klas lainnya, tetapi bisa menjadi alat yang dikuasai secara bersama-sama

oleh klas penindas dan klas-klas tertindas. Dan pengubahan secara fundamental kekuasaan Negara yaitu lahirnya kekuasaan rakyat, dapat dicapaisecara damai dengan mengembangkan aspek pro rakyat dan melikuidasi secara berangsur-angsur aspek anti rakyat.

Page 4: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 4/124

 

Teori dua aspek dalam kekuasaan Negara adalah suatu kesalahan berat sebelah atau subyektif dalam pentrapan filsafat Marxis-Leninis khususnya

ajaran tentang kontradiksi, dan merupakan pengingkaran terhadap ajaran Marxis-Leninis mengenai Negara dan revolusi, yang antara lain

mengatakan bahwa ³Negara adalah alat kekuasaan dari klas tertentu yang tak dapat didamaikan dengan antipedonya (klas yang berlawanandengannya)´ bahwa bentuk-bentuk negara borjuis adalah sangat beraneka ragam, tetapi i si pokoknya adalah sama; semua Negara itu apapun

 bentuknya, dalam analisa terakhir tidak dapat tidak kediktatoran borjuis; bahwa pergantian Negara borjuis««.´tidak mungkin tanpa suatu

revolusi kekerasan¶ (Lenin, Negara dan revolusi).

Dalam kekuasaan Negara memang ada kontradiksi antara borjuasi komprador dan tuan tanah yang pro imperialis di satu pihak dengan borjuasi

nasional yang dalam batas-batas tertentu anti imperialis dan demokratis di pihak lain. Tetapi adanya kontradiksi ini tidak mengubah kedudukan Negara sebagai alat penindas daripada klas-klas yang berkuasa dilapangan ekonomi. Berhubung dengan pukulan-pukulan yang dilakukan olehkekuatan revolusioner dan demokratis terhadap kekuatan kanan, terutama dengan penghancuran kekuatan bersenjata kontra revolusioner seperti

DII/TII, PRRI/Permesta dll, borjuasi nasional yang dalam batas-batas tertentu anti imperiali s dan demokratis itu, dengan sokongan rakyat sampai pada batas-batas tertentu dapat mendesak borjuasi komprador dan tuan tanah dalam kekuasaan Negara. Keadaan demikian ditunjukkan olehterbetuknya pemerintah yang dalam batas-batas tertentu anti imperialis dan demokratis. Dengan maksud untuk mempertahankan kedudukan

dalam menghadapi borjuasi komprador dan tuan tanah, borjuasi nasional berkepentingan menarik sokongan yang semakin besar dari rakyat. Danuntuk ini, sampai pada batas yang tidak membahayakan kepentingan klas mereka, mereka bersedia memberi konsesi politik kepada proletariat,

yaitu orang-orang komunis dalam kedudukan yang tidak langsung memegang kekuasaan Negara yang menentukan.

Komunis bukannya tidak diperbolehkan secara prinsip ikut serta dalam pemerintahan borjuasi demokratis, tetapi tidak untuk memperkuat diktator  borjuasi, tetapi untuk membela kepentingan-kepentingan yang bebas dari klas buruh dan rakyat pekerja lainnya, untuk mempercepat kesadaran

rakyat bahwa kekuasaan borjuasi tidak mungkin menjamin kepentingan pokok rakyat.

Menurut teori tentang kontradiksi, berhubung dengan masuknya wakil-wakil proletariat dalam pemerintah, adalah benar analisa bahwa di dalam

kekuasaan negara terdapat kontradiksi antara borjuasi komprador, kabir, dan tuan tanah di satu fihak, merupakan kekuatan pro-Imperialisme dansisa-sisa Feodalisme (segi anti-rakyat), dengan borjuasi nasional dan proletariat di fihak yang lain (segi pro-rakyat), akan tetapi tidak boleh

dilupakan bahwa juga menurut teori tentang kontradiksi dalam kekuatan rakyat terdapat pula kontradiksi. Borjuasi nasional adalah satu segi, dan proletariat adalah segi yang lain; satu sama lain merupakan dua segi yang berkontradiksi dalam apa yang disebut ³segi rakyat´ atau ³segi pro-rakyat´

Kwalitet apa yang disebut ³segi rakyat´ atau ³segi pro-rakyat´ itu ditentukan oleh segi dimana -proletariat atau borjuasi nasional- yang berkuasadi dalam kontradiksi. ³Segi Rakyat´ akan betul-betul secara representatif mewakili kepentingan rakyat, apabila segi proletariat yang berdominasi,sesuatu hal yang tidak mungkin tercipta di dalam kerangka kekuasaan negara borjuis. Kenyataan yang berdominasi dalam ³Segi Rakyat´ adalah

 borjuasi nasional dan tidak dapat dikatakan mewakili kepentingan rakyat, yang hakikatnya adalah buruh dan tani.

Jadi mengharap akan terjadinya suatu perubahan fundamental dalam kekuasaaan negara, mengantar rakyat pada singgasana kekuasaan, melalui

kemenangan ³aspek rakyat´ terhadap ³aspek anti-rakyat´ menurut ³teori dua aspek´ dalam kekuasaan negara adalah suatu khayal belaka. Rakyathanya akan mencapai singgasana kekuasaan melalui revolusi bersenjata di bawah pimpinan klas buruh menggulingkan kekuasaan borjuasikomprador, kabir, dan tuan tanah yang mewakili kepentingan Imperialisme dan sisa-sisa Feodalisme.

´Teori Dua Aspek´ dalam kekuasaan politk dalam praktek adalah melenyapkan kebebasan proletariat dalam melaksanakan front persatuan

dengan borjuasi nasional. Meleburkan kepentingan proletariat ke dalam kepentingan borjuasi nasional, menempatkan proletariat sebagai embel-

embel borjuasi nasional.Untuk mengembalikan proletariat dalam kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan pembebasan rakyat Indonesia, adalah mutlak perlumengkoreksi kesalahan ³teori dua aspek´ dalam kekuasaan politik, dan melampangkan pikiran yang keliru mengenai filsafat Marxis-Leninis

tentang Negara dan Revolusi.

JALAN UNTUK MENCAPAI INDONESIA BARU YANG MERDEKA PENUH DAN DEMOKRATIS 

Revolusi Agustus 1945 dalam arti yang kongkrit seharusnya adalah perebutan kekuasaaan dari tangan Imperialisme asing, penghancuran mesinnegara kolonial secara total dan pembentukan kekuasaan negara yang sama sekali baru, yaitu diktatur Demokrasi Rakyat di bawah kepemimpinan

klas buruh. Dalam arti yang kongkrit, Revolusi Agustus 1945 hanya berlangsung selama 3 tahun yaitu dari tahun 1945 s/d 1948. RevolusiAgustus 1945 secara definitif mengalami kegagalan sama sekali ketika kekuasaan negara sepenuhnya jatuh di tangan borjuasi reaksioner, dandigunakan untuk menindas tenaga-tenaga penggerak Revolusi.

Jadi tahun sesudah 1948, Indonesia tidak lagi berada dalam revolusi. Ini tidak berarti bahwa perjuangan revolusioner rakyat Indonesia menjadi

 berhenti. Tidak ! Perjuangan revolusioner itu terus berlangsung, tetapi ini bukan revolusi. Tujuan-tujuan langsung yang menjadi tuntutan perjuangan bukanlah perubahan-perubahan revolusioner, bukan penjebolan sampai ke akar-akarnya sistem masyarakat lama yaitu Imperialisme

dan sisa-sisa Feodalisme, tetapi reform-reform di bidang ekonomi maupun di bidang politik. Adalah suatu kekeliruan yang semestinya tak usah

terjadi bahwa tidak sedikit dikatakan kaum revolusioner Indonesia di masa yang lalu yang ikut tenggelam dalam permainan kata-kata ´revolusi belum selesai´, dan merasa seolah-olah terus berada dalam suasana berlangsungnya revolusi.

Sesudah terjadinya Revolusi Agustus 1945, Indonesia bukan lagi negeri jajahan. Akan tetapi, tidak berarti bahwa Indonesia sudah merupakan

negeri yang merdeka penuh yang bebas sama sekali dari Imperialisme, baik di bidang ekonomi, politik, dan kebudayaan. Pengambil-alihan

 perusahaan-perusahaan Imperialis yang pernah dilakukan oleh pemerintah RI atas desakan rakyat sama sekali belum melikwidasi kekuasaanImperialisme di bidang ekonomi. Dengan melalui berbagai jalan dan dengan bantuan kompradornya, kaum Imperialis terutama Imperialis AStetap dapat melakukan penghisapan terhadap rakyat Indonesia. Lagi pula, karena yang berkuasa bukan rakyat, maka pengambil-alihan

 perusahaan-perusahaan Imperialis tidak mengubah kedudukan perusahaan-perusahaan tersebut menjadi perusahaan milik rakyat ±melalui penguasaan oleh negara--, dan karena itu tidak dapat memperbaiki penghidupan rakyat, khususnya kaum buruh yang bekerja dalam perusahaan- perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya, pengambil-alihan perusahaan-perusahaan Imperialis itu telah melahirkan kapitalis-birokrat, baik dari

kalangan sipil maupun dan terutama dari kalangan militer, yang akhirnya merupakan komprador Imperialis.

Page 5: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 5/124

 

 

Selain itu, Indonesia juga belum merupakan negeri yang benar-benar demokratis, bebas dari sisa-sisa Feodalisme, baik di bidang ekonomi,

 politik, dan kebudayaan. Sistem Tuan tanah yang menjadi dasar penghisapan feodal atas kaum tani belum dihapuskan, dan demikian juga sistem pemerintahan otokrasi yang merupakan kekuasaan politik feodal masih tetap berjalan di desa-desa.

Singkatnya, sesudah terjadi Revolusi Agustus 1945, Indonesia merupakan negeri yang belum merdeka penuh atau masih setengah jajahan dansetengah feodal. Yang memerintah di Indonesia bukanlah rakyat, tetapi lapisan atas klas borjuasi dan tuan tanah. Hanya sebagian kecil orang-orang indonesia yang sudah dapat menikmati kemerdekaan. Sedangkan rakyat, terutama kaum buruh dan kaum tani yang paling banyak 

memberikan pengorbanan selama revolusi agustus 1945 masih hidup di bawah penghisapan dan penindasan imperialisme dan sisa-sisafeodalisme dan karena itu maish jauh dari kemerdekaan dan kebebasan.

Berkuasanya diktatur militer jendral kanan AD Suharto-Nasution dengan komplotannya sekarang ini, yang terdiri dari klas-klas kapitalis birokrat,komprador dan tuan tanah, bukan saja tidak akan mengurangi penghisapan imperialisme dan sisa-sisa feodalisme atas rakyat indonesia, tetapi

 bahkan akan lebih mengintensifkan penghisapan itu.

Seperti telah dibuktikan oleh kenyataan, untuk menegakkan kediktaturannya atas rakyat indonesia, jendral-jendral kanan AD suharto-nasution

dengan komplotannya sedang menyandarkan diri sepenuhnya atas bantuan negeri-negeri imperialis yang dikepalai AS. Atas desakan imperialis

AS, negeri2 imperialis yang memberi bantuan indonesia telah membentuk apa yang disebut ³Klub Tokio´. Di dalam Klub Tokio ini sedangdifikirkan cara-cara yang lebih efektif dalam memberi bantuan ekonomi kepada indonesia, bukan dari sudut kepentingan rakyat indonesia, akantetapi dari sudut kepentingan negeri-negeri imperialis yang memberi bantuan, khususnya imperialis AS, supaya melalui bantuan ekonomi

indonesia dapat diselamatkan dari ancaman komunis (diselamatkan dari revolusi yang akan menghancurkan kapitalis negeri-negeri imperialis diindonesia). Pembentukan klub tokio tidak lain adalah suatu usaha imperialis internasional yang dikepalai oleh imperialis AS, untuk bersama-samamenetapkan cara-cara yang lebih efektif neo-kolonialisme di indonesia.

Kenyataan ini tidak akan dapat di tutupi dengan pemberian nama yang indah-indah yang dikreasi oleh kaum reaksioner dalam negeri dan kaum

imperialis internasional, seperti bantuan dari negeri-negeri maju industrinya, bantuan ekonomi atas dasar saling menguntungkan, dengan bantuanluar negeri mempercepat berdikari, dsb dsb. Tidak, sama sekali tidak!! Kenyataan akan tetap berbicara bahwa di indonesia di bawah kekuasaandiktatur militer jendral-jendral kanan suharto-nasution dengan komplotannya dan dengan bantuan imperialis internasional yang dikepalai AS,sedang dibangun neo-kolonialisme.

Oleh karena itu dibawah kekuasaan diktatur militer jendral-jendral kanan suharto-nasution dengan komplotannya, rakyat indonesia tidak akanmungkin bebas penderitaan lahir dan batin, dari hidup yang serba pincang.

Beribu-ribu kaum buruh telah menjadi korban pemecatan sewenang-wenang, dan yang masih bekerja bukan saja mengalami penderitaan yangsemakin berat karena upahnya sangat jauh dibawah kebutuhan hidupnya, tetapi juga menderita karena diinjak-injaknya kebebasan demokratis.

 Nasib yang sama juga dialami oleh pegawai-pegawai negeri.

Dibawah kekuasaan diktatur militer jendral-jendral kanan suharto nasution dengan komplotannya, bukan saja UUPA dan UUPBH yang hanya

sedikit menguntungkan kaum tani dilaksanakan, tetapi bahkan hasil-hasil yang sudah dicapai berkat perjuangan kaum tani banyak yang dirampaskembali oleh tuan tanah dengan kekerasan, dan akan makin banyak lagi kesewenang-wenangan tuan tanah terhadap kaum tani dijalankan di

 bawah lindungan kekuasaan senjata.

Kaum intelektual demokratis tidak lagi bebas mengembangkan ilmunya. Apa yang digembor-gemborkan tentang kebebasan mimbar akademik tidak lain adalah kebebasan menyebarkan ilmu untuk kepentingan imperialis dan klas-klas penghisap dalam negeri. Para mahasiswa dan pelajar 

tidak tenteram mengikuti kuliah dan pelajaran. Sedangkan para sastrawan dan seniman rakyat tidak lagi bebas mencipta karena segala sastra danseni yang mengabdi pada rakyat ditindas, dan hanya sastra dan seni dekaden macam manikebu dan sebangsanya yang anti revoluisoner itu yangdiberi kebebasan.

Dibawah kekuasaan diktatur militer jendral-jendral kanan AD, juga pengusaha kecil dan pengusaha nasional, baik di lapangan industri maupun perdagangan menghadapi hari depan yang suram.

Karena masyarakat indonesia masih setengah jajahan-setengah feodal, karena penindasan dan penghisapan imperialisme dan sisa-sisa feodalismeatas rakyat indonesia belum dilenyapkan dan bahkan sedang diperketat oleh diktatur militer jendral-jendral kanan AD dan komplotannya bersamadengan kaum imperialis internasional, maka ini berarti bahwa sebab-sebab yang menimbulkan revolusi yang wataknya sama dengan revolusi

agustus 1945, yaitu revolusi borjuasi demokartis tipe baru, masih tetap ada. Ini berarti bahwa ketika yang baik pasti terjadi lagi suatu revolusi di

indonesia, dan bahwa hanya dengan jalan revolusi inilah rakyat indonesia akan membebaskan dirinya dari penindasan dan penghisapanimperialisme dan sisa-sisa feodalisme, membangun indonesia baru yang merdeka penuh dan demokartis, menuju sosialisme.

Jika kita mengatakan bahwa rakyat indonesia pasti akan mengadakan revolusi sekali lagi yang wataknya sama dengan revolusi agustus 1945,apakah ini berarti bahwa revolusi yang pasti akan terjadi lagi sama sepenuhnya dengan revolusi agustus 1945?

Kontradiksi pokok dalam masyarakat indonesia sekarang masih sama dengan kontradiksi pokok ketika terjadi revolusi agustus 1945, yaitu

imperialisme dan sisa-sisa feodalisme berkontradiksi dengan massa rakyat yang menghendaki kemerdekaan penuh dan demokrasi. Sistem

imperialisme dan setengah feodal dipertahankan oleh kaum imperialis berserta kompradornya dan tuan tanah, berlawan dengan klas buruh, kaumtani, borjuasi kecil dan dalam batas-batas tertentu juga borjuasi nasional yang hendak menghapuskan sistem imperialisme dan feodalisme.

Jadi sasaran revolusi masih tetap, yaitu imperialisme dan sisa-sisa feodalisme, klas-klas yang menjadi musuh revolusi adalah pada pokoknyatetap, yaitu imperialisme, komprador, kapitalis birokrat dan tuan tanah, dan tenaga penggerak revolusi-pun tetap, klas buruh, kaum tani, dan

 borjuasi kecil. Akan tetapi perjuangan antara sasaran-sasaran revolusi dengan tenaga-tenaga penggerak revolusi mengalami perubahan-perubahan

tertentu.

Page 6: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 6/124

 

Tugas yang paling utama dari revolusi agustus 1945 pada waktu itu adalah merebut kekuasaan dari tangan kaum imperialis asing (imperialis

 jepang), dan karena imperalis belanda dengan perang agresi untuk mengembalikan kolonialisme atas rakyat indonesia, maka rakyat indonesia

melawannya dengan menjalankan perang kemerdekaan. Dalam keadaan demikian, maka kontradiksi seluruh negeri kita dengan imperialisme belanda merupakan kontradiksi pokok, dan kontradiksi antara berbagai klas dalam negeri termasuk antara tuan tanah dengan kaum taniditempatkan pada kedudukan yang dibawahkan oleh kontradiksi pokok itu. Pada ketika itu tepat dikatakan bahwa tugas menggulingkan

imperialisme adalah primer dari dua tugas urgen yaitu menggulingkan imperialisme dan sisa-sisa feodalisme.

Sesudah terjadinya revolusi agustus 1945 di indonesia tidak ada lagi kekuasaan politik imperialisme secara langsung (kecuali irian barat sebelum

dibebaskan). Sejak kegagalan revolusi agustus 1945 kekuasaan politik di negeri kita berada di tangan klas-klas reaksioner dalam negeri, yaitu borjuasi komprador dan tuan tanah. Dan dalam periode dasawarsa terakhir ini lahir klas reaksioner baru yaitu kapitalis birokrat. Diantara mereka banyak berasal dari perwira-perwira AD yang memperoleh kedudukan mereka melalui SOB yang praktis hingga sekarang ini dipertahankan.

Kabir yang menjadi komprador imperialis, terutama imperialis AS itulah yang sekarang menjelmakan dirinya dalam diktatur militer jendral kanansuharto-nasution dengan komplotannya. Dalam keadaan demikian tidak tepat untuk mengatakan menggulingkan imperialisme adalah primer daridua tugas urgen, yaitu menggulingkan imperialisme dan feodalisme.

Sesudah kaum imperialis tidak secara la ngsung memegang kekuasaan politik di indonesia, maka kepentingan-kepentingan politik mereka

diwakili oleh klas borjuasi komprador, kabir dan tuan tanah yang memegang kekuasaan negara RI. Oleh karena itu hanya dengan menggulingkan

kekuasan klas-klas reaksioner dalam negeri itulah dapat diwujudkan secara nyata penggulingan imperialisme dam sisa-sisa feodalisme. Inilahtugas primer revolusi indonesia tingkat sekarang.

Tanpa melihat perbedaan syarat-syarat obyektif pada waktu terjadinya revolusi agustus 1945 dan sesudahnya dan tetap berpegang teguh padasemboyan menggulingkan imperialisme adalah primer, ketika imperialisme tidak memegang kekuasaan politik secara langsung di negeri kita,adalah salah. Kesalahan ini mengakibatkan terkekangnya perkembangan aksi-aksi revolusioner kaum buruh dan tani untuk tuntutan-tuntutan

 politik dan ekonomi mereka, karena kontradiksi klas-klas dalam negeri diharuskan tunduk pada perjuangan bersama menggulingkan imperialismeyang sebenarnya tidak mempunyai sasaran kongkret kecuali pembebasan irian barat, pengambil alihan perusahaan-perusahaan imperialis dan

 politik luar negeri yang anti imperialis. Semuanya ini telah banyak memperkuat kedudukan borjuasi daripada memperkuat kedudukan tenaga-tenaga penggerak revolusi, yaitu klas buruh, kaum tani dan borjuasi kecil.

Jadi perbedaan antara revolusi agustus 1945 dengan revolusi yang akan terjadi lagi dinegeri kita adalah terletak dari tangan siapa kekuasaan

negara direbut oleh rakyat. Revolusi agustus 1945 merebut kekuasaan negara dari tangan imperialis asing, sedang revolusi yang akan datangmerebut kekuasaan negara dari tangan klas-klas reaksioner dalam negeri. Oleh karena itu, kontradiksi antara klas-klas reaksioner dalam negeriyang memegang kekuasaan negara di satu pihak dan rakyat di pihak yang lain akan sangat menonjol dan tidak terdamaikan. Revolusi yang akan

datang tetap berhakikat revolusi agraria, yaitu pembebasan kaum tani dari penindasan sisa-sisa feodalisme dengan menghapuskan sistem tuan

tanah. Bersamaan dengan itu revolusi juga akan melakukan tindakan-tindakan anti imperialis.

Rakyat indonesia dewasa ini menghadapi diktatur militer jendral-jendral kanan suharto-nasution dengan komplotannya. Penjelmaan daripadakekuasaan klas-klas yang paling reaksioner di negeri kita. Di bawah rezim yang bersifat fasis, yang telah merampas sama sekali hak-hak demokrasi, dan hak-hak asasi rakyat ini, tidak a da kemungkinan bagi rakyat indonesia untuk melakukan aksi-aksi politik dan ekonomi secara

damai, yang tidak mengalami penindasan dengan kekerasan senjata.

Ketiadaan demokrasi bagi rakyat, penindasan dengan kekerasan senjata setiap gerakan revolusioner dan demokratis, tidak bisa tidak memaksa

seluruh rakyat mengangkat senjata guna membela hak-haknya. Perjuangan rakyat bersenjata tak terelakkan dan merupakan bentuk perjuanganterpokok revolusi yang akan datang. Hanya melalui jalan perjuangan bersenjata inilah rakyat indonesia akan menggulingkan kekuasaan kontrarevolusioner yang bersenjata sebagai syarat untuk mewujudkan hasrat mereka yang telah diperjuangkan selama berpuluh-puluh tahun, yaitu

kemerdekaan dan kebebasan.

Tak terelakannya jalan perjuangan bersenjata untuk mengalahkan kontra revolusioner bersenjata itu disedari bukan saja oleh kaum komunis,

tetapi juga oleh kaum revolusioner non komunis. Meskipun demikian perlu memperingatkan bahwa perjuangan bersenjata untuk mengalahkan

kekuasaan kontra revolusi bersenjata itu, sebagai revolusi tidak boleh dilakukan secara avonturisme militer, dengan jalan putch yang terpisah darikebangkitan massa rakyat. Kaum revolusioner sedikitpun tidak boleh meninggalkan prinsip bahwa rakyatlah yang membebaskan mereka sendiri.

Meninggalkan prinsip ini pasti berakhir dengan kegagalan.

Karena hakikat revolusi indonesia tingkat sekarang adalah revolusi agraria kaum tani, maka hakikat perjuangan bersenjata rakyat indonesiaadalah juga perjuangan bersenjata kaum tani untuk membebaskan diri dari penindasan sisa-sisa feodalisme. Perjuangan bersenjata melawan

kontra revolusi bersenjata tak mungkin tahan lama dan akhirnya pasti kalah apabila tidak berhakikat perjuangan bersenjata kaum tani

melaksanakan revolusi agraria. Dan perjuangan bersenjata kaum tani melaksanakan revolusi agraria hanya dapat mencapai kemenangansepenuhnya, sungguh-sungguh akan membebaskan kaum tani dari penindasan sisa-sisa feodalisme apabila dilakukan dengan pimpinan

 proletariat, bukan saja menggulingkan kekuasaan tuan tanah di desa-desa, tetapi menghancurkan seluruh kekuasaan kontra revolusi dalam negeri

yang dewasa ini diwakili oleh diktatur militer jendral kanan suharto-nasution dan komplotannya.

Kesimpulan 

Dengan mempelajari kembali soal-soal pokok dari pengalaman revolusi agustus 1945 kita dapat menarik kesimpulan yang sangat penting bagi

 proletariat indonesia dan PKI sebagai pelopornya dalam menghadapi tugasnya yang akan datang, yaitu memimpin revolusi demokrasi rakyatsebagai jalan satu-satunya untuk mewujudkan hasrat seluruh rakyat indonesia yang tak dapat dilaksanakan oleh revolusi agustus 1945, ialahmencapai indonesia baru yang merdeka penuh dan demokratis.

Kesimpulan-kesimpulan itu adalah sebagai berikut : 

Page 7: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 7/124

 

Revolusi Agustus 1945 sebagai revolusi borjuasi demokrasi tipe baru, yang mempunyai tugas menghancurkan imperialisme dam sisa-sisa

feodalisme sampai ke akar-akarnya hanya bisa mencapai kemenangan apabila dipimpin oleh proletariat. Untuk mewujudkan pimpinannya atas

revolusi borjuasi demokrasi tipe baru itu, proletariat pertama tama harus bersekutu dengan kaum tani, dan atas dasar persekutuan buruh dan tanidi bawah pimpinan klas proletar, menggalang front persatuan revolusioner dengan klas-klas golongan revolusioner lainnya. Proletariat dapatmelakukan kewajibannya sebagai pemimpin front persatuan revolusioner apabila mempunyai program dan taktik yang tepat, yang menjadi

 pedoman bagi jalannya revolusi dan diterima oleh sekutu-sekutunya, mempunyai organisasi yang kuat dan menjadi teladan dalam menjalankantugas-tugas nasional. Dalam hal program yang tepat sangat penting artinya program agraria revolusioner untuk menggalang persekutuan buruhdan tani; dalam hal taktik yang tepat sangat penting artinya menguasai bentuk perjuangan yang pokok, yaitu perjuangan bersenjata yang

 bersandar pada dukungan kaum tani. Semua itu hanya bisa dipenuhi apabila proletariat mempunyai partai politiknya sendiri, yaitu PKI, yangsepenuhnya dipimpin oleh teori revolusioner marxisme-leninisme yang bebas dari segala macam oportunisme.

Syarat bagi pelaksanaan sepenuhnya tugas revolusi agustus 1945 bukan merebut kekuasaan negara dari tangan imperialis asing dan memindahkankekuasaan itu ke tangan RI, tetapi harus menghancurkan seluruh mesin negara kolonial dan mendirikannegara yang sama sekali baru, yaitudiktatur demokrasi rakyat yang merupakan kekuasaan bersama klas-klas anti imperialis dan anti feodalisme di bawah pimpinan klas buruh.

Diktatur demokrasi rakyat sebagai alat r evolusi borjuasi demokratis tipe baru harus menindas dengan kekerasan dan tak kenal ampun semuamusuh revolusi, dan menjamin hak-hak demokrasi yang seluas-luasnya bagi rakyat. Karena tidak dipimpin oleh proletariat, revolusi agustus 1945

tidak menyelesaikan syarat tersebut sebagaimana mestinya. Mesin negara kolonial tidak dihancurkan sama sekali. RI yang dibentuk bukan

diktatur rakyat, tetapi republik borjuis.

Pentrapan yang salah dari teori tentang kontradiksi dan penyimpangan dari ajaran Marxisme-Leninisme mengenai negara dan revolusi telah

menjerumuskan pimpinan PKI pada teori dua aspek dalam kekuasaan negara yang oportunis.

Pembebasan rakyat indonesia dari penghisapan dan penindasan imperialis serta sisa-sisa feodalisme hanya dapat dicapai melalui jalan revolusi

yang pasti akan terjadi lagi, yang berwatak sama dengan revolusi agustus 1945, yaitu revolusi borjuasi demokrasi tipe baru. Tugas terpenting darirevolusi yang akan datang ialah menghancurkan kekuasaan kontra revolusioner dalam negeri yang dewasa ini diwakili oleh diktatur militer 

 jendral-jendral kanan nasution-suharto dan komplotannya, melalui perjuangan bersenjata. Perjuangan bersenjata mengalahkan kontra revolusi bersenjata akan mencapai kemenangan apabila hakikat perjuangan bersenjata kaum tani melaksanakan revolusi agraria. Dan perjuangan bersenjata kaum tani melaksanakan revolusi agraria hanya akan dapat mencapai kemenangan penuh apabila dilakukan dengan pimpinan proletariat menghancurkan kekuasaan semua kekuatan kontra revolusioner dalam negeri.

Tugas-tugas yang dihadapi oleh partai untuk memimpin dan memenangkan revolusi demokrasi rakyat, ialah:

Pertama: meneruskan pembangunan kembali PKI yang Marxis-Leninis, bebas dari segala macam oportunis, teguh melawan subyektifisme dan

revisionisme modern; bersamaan dengan ini meneruskan pekerjaan membangkitkan kembali, mengorganisasi dan memobilisasi massa, terutamakaum buruh dan tani.

Kedua:bersiap memimpin perjuangan bersenjata jangka panjang yang menjadi satu dengan revolusi agraria kaum tani di desa-desa.

Ketiga:menggalang front persatuan revolusioner dengan semua kekuatan yang melawan diktatur militer jendral-jendral kanan suharto nasution,atas dasar persekutuan buruh dan tani dibawah pimpinan klas buruh. Inilah tripanji partai untuk revolusi demokrasi rakyat.

Demikianlah kita telah menarik pelajaran mengenai soal-soal pokok dari revolusi agustus 1945 dan demikian telah mengetahui pula tugas-tugas pokok yang kita hadapi di hari-hari yang akan datang. Kita menyadari sedalam-dalamnya bahwa musuh yang dihadapi oleh revolusi yang akandatang adalah seluruh kontra revolusioner dalam negeri yang dibenggoli oleh jendral-jendral kanan AD suharto-nasution dan mereka ini

mendapat bantuan kaum imperialis terutama imperialis AS. Tetapi kitapun menyadari sedalam-dalamnya bahwa revolusi indonesia yang akandatang adalah revolusi yang dikehendaki oleh sebagian yang amat luas dari rakyat indonesia yang telah mendapat pelajaran yang tak ternilaiharganya dari revolusi agustus 1945. Seperti juga Revolusi Tiongkok yang besar, Revolusi Vietnam yang jaya, Revolusi Korea dan Revolusi

Kuba yang menang dan semua revolusi di negeri-negeri setengah jajahan dan setengah feodal, Revolusi Indonesia mempunyai tenaga pokok yaitu

kaum tani, yang seperti dikatakan Lenin ³ sanggup menjadi pembela sepenuh hati dan yang sangat radikal dari revolusi demokratis´, asal saja proletariat sanggup memberikan pimpinan yang tepat, maka ³kaum tani tidak boleh tidak akan menjadi benteng revolusi dan republik, karena

hanyalah revolusi yang menang sepenuhnya yang dapat memberikan kepada kaum tani segala sesuatu di lapangan reform-reform agraria²segalasesuatu yang diinginkan petani-petani, yang mereka impi-impikan, dan yang benar-benar mereka butuhkan, untuk keluar dari lumpur, darisetengah perhambaan, dari kegelapan penindasan dan perbudakan´ (Lenin, Dua Taktik Sosial Demokrasi Dalam Revolusi Demokratis).

Kita juga sedikitpun tak akan lupa, bahwa proletariat internasional, baik yang sudah berhasil membebaskan diri dan nasion-nya, maupun yang

sedang berjuang untuk membebaskan dirinya, semua rakyat yang berjuang melawan Imperialisme adalah sekutu Revolusi Indonesia yang akandatang. Dan bahwa Imperialis AS, biang keladi kontra-revolusi dunia itu, meskipun mendapat bantuan dari kaum revisionis modern model

Cruschev, sedang menghadapi bencana kekalahan yang memalukan dan tak terelakkan di Vietnam.

Kita tahu bahwa tugas yang kita hadapi adalah berat, pelik dan penuh bahaya, tetapi kesadaran baru yang lahir kembali dan ditempuhnya kembali

 jalan revolusi memberikan daya hidup dan daya juang yang tak terpatahkan !

Kita tidak dapat mengukur betapa panjang jalan yang masih harus kita lalui, tetapi dengan menempuh kembali jalan revolusi membikin harapan

akan kemenangan bukan lagi impian !

Kita juga tahu bahwa jalan yang kita lalui bukan jalan yang bertabur bunga, tetapi kita pun tak ragu bahwa hanya melalui jalan ini bunga-bunga

merah mawar akan mekar mewarnai kehidupan baru yang bebas dan demokratis !

Page 8: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 8/124

 

Marilah dengan sebulat hati kita serahkan segenap kemampuan yang ada pada kita untuk memenuhi panggilan tugas yang mendatang,

menggulingkan kekuasaan diktatur militer jendral-jendral kanan AD Suharto-Nasution, pemimpin dari kontra-revolusioner dalam negeri, sebagai

 pembuka jalan ke Indonesia Baru, bebas dari Imperialisme dan sisa-sisa Feodalisme !

Hancurkan Diktatur Militer Jendral-Jendral Kanan AD Suharto-Nasution dan komplotannya !

Hidup Rakyat Indonesia ! Jayalah Partai dan Negeri ! 

POLITBIRO CC PKI Jawa Tengah, 17 Agustus 1966 

PERSATOEAN Oleh: Wikana (16 Pebroeari 1946)

Motto:

"Tidak tjoekoep hanja mendjadi seorang Revolusioner sadja, atau djadi penganoet Socialisme atau Komunisme. Jang perlu jalah ketjakapan

oentoek mendapatkan mata rantai jang perloe digenggam dengan segala tenaga, agar dapat mengoeasai seloeroeh rantai dan dari sitoe

bersiap menjergap ke mata rantai jang kemoedian´. (Lenin, dalam ³Himpoenan boeah tangannya´) 

SOAL PERSATOEAN kini sedang hangat. Sedang digemari orang, dirunding, dikupas, dipuja. Sehingga sering terlupa, bahwa persatuan i tu bermacam-macam. Persatuan Perjuangan sekarang baik, perlu dan penting. Patut dibantu. Perlu dikemudi, agar dapat membawa masyarakat kitake kesejahteraan. Hal ini nyata.

Dalam pada itu, mempropagandakannya harus hati-hati. Agar jangan timbul ³overschatting´ kekuatannya. Membikin perbandingan dan persamaan-pun mesti teliti. Agar Rakyat jangan jadi korban propaganda saja. Kita mesti tetap sederhanan, sewajarnya dalam menggambarkannya.

Umpama: meskipun sekarang disini ada Persatuan dan pada tahun sekian di Perancis umpamanya juga ada Persatuan, belum pasti, bahwaPersatuan kita sama dengan Persatuan di Perancis itu. Jika kita sembrono menyatakan sama, mungkin salah hitung dalam taktik. Karena itu

 perbandingan, atau menggambar persamaan harus hati-hati dan teliti. Agar jangan silau memandang gambar-gambar yang dengan maksud baik dibikinnya, marilah kita sepintas lalu memandang Persatuan-Persatuan yang tidak sama itu.

Di Perancis sudah pernah ada Persatuan. Untuk menghadapi bahaya Fasisme. Persatuan atas anjuran kaum Komunis itu terkenal dengan nama³Volksfront´. Volksfront berhasil merubuhkan ³pemerintahan nasional´ yang reaksioner. Beberapa orang dari ³Volksfront´ dapat memegang

tampuk kekuasaan. Kemudian Persatuannya ambruk. Diantara lain sebabnya ambruk desakan kaum kanan. Diantara kaum kanan itu termasuk 

kaum ³Radical Socialis´ yang juga turut dalam ³Volksfront´. Meskipun ada persamaan program, ialah menolak Fasisme, karena memang kiri dankanan berlainan cara bekerja, berlainan cara mewujudkan program itu, berlainan pula dalam tujuan-terakhirnya. Volksfront kandas sebagaiPersatuan yang diharapkan.

Di Tiongkok-pun pernah diusahakan Persatuan seperti ³Volksfront´ itu. Program yang paling minim, yang paling sedikit, yang bulat dapat

diterima oleh segala aliran di Tiongkok, ialah singkatnya: Tiongkok Merdeka, Tiongkok Sejahtera. Mengapa Persatuan inipun kandas, padahaltentang program sudah mesti bulatnya. Karena cara mewujudkannya, cara bekerja untuk mewujudkan program itu tidak sama bagi berbagai-bagai

aliran di Tiongkok itu.

Dan Persatuan di Rusia, Persatuan Proletar dan Tani, samakah ia dengan Persatuan kita? Jika yang dimaksud Persatuan itu ketika persiapan perebutan kekuasaan oleh kaum Proletar pada permulaan tahun 1917, maka menurut kupasan Lenin ialah:

³ Toedjoean: meroeboehkan imperialisme di Roesia dan keloear dari peperangan imperlalis. Tenaga terutama boeat Revoloesi: kaum Proletar.

Serap (Tjadangan) tenaga segera: Tani jang paling melarat. Serap tenaga jang beloem tentoe: Proletar negara tetangga. Keadaan jang 

mengoentoengkan: perang jang diperpandjang dan crisisnja imperialisme. Toedjoean poekoelan jang teroetama: mengasingkan kaoem

bordjoeis ketjil jang coba mempengaroehi kaoem Tani dan menghentikan Revolusi dan mengadakan kompromi dengan kaoem imperialis.

 Rentjana penjiapan tenaga: Persatoean Proletar dan Tani melarat. Kaoem Proletar mesti menjelesaikan Revolusi Socialis dan dalam hal ini 

bersatoe dengan Massa jang setengah Proletar oentoek mematahkan perlawanan bordjoeis dengan keras, dan mematahkan kegontjangan

Tani dan bordjoeis ketjil´. (Lenin, ³Himpunan boeah tangannja´) 

Terang yang dijadikan ikatan bukan maksud. Dan bukan kompromi dengan kepentingannya lain. Program tegas ditetapkan. Cara bekerja tegas

 pula diitentukan. Ketetapan dan ketentuan itu buka hasil kompromi. Program dan cara bekerja bukan hasil musyawarah dengan aliran lain. Tidak 

 bersatu untuk mencari mana yang dapat dikerjakan bersama. Tetapi Persatuan ditundukkan kepada program dan cara bekerja yang sudah ditetapkan lebih dahulu. Tidak ditanya dulu oleh Proletar kepada Tani: Setuju atau tidak dengan itu? Juga tidak ditanya dulu oleh Tani kepadaProletar: Mufakat dengan itu? Tidak. Program dan cara bekerja ditetapkan dulu. Kemudian Proletar dan Tani melarat digerakkan sesuai dengan

yang ditetapkan itu.

Kembali ke tanah air kita ke Persatuan kita. Program yang ³minim´ terdapat, hasil permufakatan, jika ada yang menyangkal dan mengatakan

 bahwa program itu bukan hasil tawar-menawar antara yang ³bersatu´, lebih benar lagi. Setiap orang Indonesia memang ber-program demikian,

 juga zonder ³Persatuan´ kita. Teranglah sekarang, bahwa Persatuan itu perlu, tapi dasar kebulatan program tidak jadi ikatan kuat. Yang pentingsekarang ialah bersatu, mencari Persatuan untuk mendapat cara bekerja yang sama, cara mewujudkan program yang sama. Lain perkataan: Yang

terpenting, yang kuat sebagai ikatan: Kesatuan cara bekerja. Ini yang perlu didapat terlebih dulu.

Jangan seperti di Tiongkok atau Perancis. Dan jika cara di Rusia yang hendak dipakai, perlu ada organisasi yang ³dominerend´ . Yang Teguh

Page 9: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 9/124

 

kuat. Kekuatan ini bukan terletak terutama pada jumlah anggota, juga bukan pada azas yang tertulis. Syarat organisasi dapat bertindak seperti di

Rusia, digambarkan oleh Lenin seperti berikut:

³Party Komunis hanja dapat memenoehi kewadjibannja, jika teratoer setjara centralization (dipoesatkan) sepenoeh-penoehnja, diatoer oleh

disiplin besi jang mendekati disiplin militer, dan djika poesat pimpinan menoendjooekkan diri badan jang tjakap berkoeasa dengan mendapat 

kepertjajaan penoeh dari segenap anggota´. (Conditions of Affiliations to the Communist Internastional).

SEKILAS PANDANGAN TAN MALAKA dan MUSO TERHADAP SUKARNO-HATTA

Tan Malaka.

Pidato Kediri (Radio Republik Indonesia, february 1949):

"Dimana Sukarno-Hatta?? Tinggal dirumah yang indah, dengan makanannya yang mewah. Sambil menerima tamu dari belanda,

ketika kami gerilyawan menderita kelaparan di gunung-gunung. Sukarno dan hatta semakin jauh. Mereka tidak akan pernah kembali

lagi.......... Lihat situasi disekitar kita, dengan bantuan politik kompromi hatta, belanda menyerang kita. Lihat persenjataan yang

dipergunakan oleh belanda! Belanda negara miskin, darimana mereka mendapatkan senjata semacam itu? Itu semua dari amerika.

Panser-panser, pesawat-pesawat, jep-jep, semua buatan amerika!........"

Dari Penjara ke Penjara jilid III (1948):

Pandangan tentang sukarno: 

Grande-eloquence (kemahiran kata) beserta grande-elegance (kharisma) a¶la Soekarno banyak kecocokan pada irama jiwa Murba Indonesia, yang

tertindas, terperas, bisa digunakan oleh suatu imperialisme sebagai Dewi Nasionalisme untuk mengebiri gerakan murba yang dipengaruhi oleh paham komunisme, tetapi belum diobori, diorganisir dan di-disiplin oleh ilmu komunisme. Tetapi grande-eloquence dan grande- elegance itu saja

tak dapat mendidik kader murba yang bisa mempelopori gerakan dan revolusi di Indonesia.

Partai Nasional Indonesia (PNI) terdiri sebagian besarnya daripada kaum intelektual borjuis. Mereka ini dalam hati kecilnya takut kepada

akibatnya gerakan murba, tetapi dengan pidato yang abstrak, kabur tetapi grande, mereka bisa memberi pengharapan dan impian kepada murba.Apabila murba yang sesungguhnya bergerak untuk mencapai maksud murba yang sebenarnya, dan imperialisme Belanda, Jepang atau Inggrismengambil tindakan keras, maka grande eloquence dapat dipergunakan untuk menutupi, menyelimuti dan membungkus segala-gala yang tidak 

konsekwen serta memalsukan semua yang konsekwen. Demikianlah grande eloquence beserta grande elegance dapat menyembunyikan apa yangkompromistis, menyelimuti apa yang anti Massa Aksi, serta membungkus segala sesuatu yang hakekatnya anti kemerdekaan.

Grande elegance a¶la Soekarno tak pernah konkrit, nyata ialah tepat dan berterang-terangan melawan musuh yang nyata dan dekat. DizamanBelanda, Nasionalisme yang mestinya anti pemerintah Hindia Belanda itu dapat dibungkus dengan perkataan ³kapitalisme-imperialisme´. Istilahini dapat dipergunakan sebagai tabir asap untuk melindungi diri para pemimpin PNI terhadap undang-undang Hindia Belanda. Bukannya partai

 Nasional Indonesia langsung menentang pemerintah Hindia Belanda, melainkan imperialisme-kapitalisme yang jauh, abstrak, yang tergantung diawang-awang. Begitu oleh grande eloquence, istilah Massa Aksi yang berarti ³Murba Bersenjata yang Bertindak Sendiri´ boleh disulap menjadi

massa aksi yang membangun kerjasama di ³Hindia Belanda´ dan ber-³Kinro Hoozi di zaman Jepang dan bersama-sama ³memotong keju´ dan³menyapu jalan´ di revolusi ini. Di zaman Jepang Sosio-Nasionalisme yang radikal dan agresif menjadi ³Hakko Itjiu´ atau ³Hakko Seisin´

teristimewa juga sekarang Sosio-demokrasi dan Sosio-Nasionalisme, dan Sosio Demokrasi itu boleh dipakai sebagai perisai t erhadap tuduhan³war criminal´ dan sebagai selimut untuk kerjasama dengan kapitalisme-imperialisme Belanda, ialah tengkulaknya kapitalisme-imperialisme

Amerika-Inggris.

"Sukarno tiada mempunyai tujuan yang nyata, karena dia tiada mempergunakan cara berfikir Revolusioner dan filsafat Revolusi yang tepat. Dia

tiada pula mempunyai hati yang teguh, memegang tujuan bermula.

Dengan menerima dan mengalamkan semua kemewahan hidup, yang dengan rencana teratur sengaja diberikan oleh imperialisme jepang

kepadanya. Sukarno lambat laun mengorbankan semua semangat kemurbaan seperti bermula.

Tiada merasa sanggup menghadapi imperialisme inggris-belanda, disamping tiada percaya kepada kekuatan Murba dan Dialektiknya Revolusi,

maka sukarno cocok dengan sifat borjuis kecil dalam tiap-tiap Revolusi, jatuh kembali keasalnya: reverting to type. Dia mengambil jalan yang paling sedikit membahayakan, jalan "of the least resistance"

Pandangan tentang hatta: 

"Moh. Hatta bukanlah seorang Revolusioner. Dia sepii kalau berdiri didepan Rakyat Murba dan Murba lebih senang kalau hatta lebih lekasmenyelesaikan pidatonya. Berkali-kali saya menghadiri pidato dilapangan gambir jakarta dimasa jepang, hatta tiada bisa memasuki jiwanya

Murba dan tetap terasing daripada idaman, nafsu, kemauan dan kesanggupan Murba.

Dikalangan intelektual-borjuis-kecil, dia bisa mendapatkan pendengar. Tetapi memberikan tujuan pasti tetap, yang bisa membangunkan

keyakinan dan semangat, dia tiada sanggup. Tak ada resources, sumber-akal padanya! Tetapi sebaliknya, nafsu, ambisi lebih besar daripada

kecakapan yang sebenarnya. Ketinggian nafsunya adalah sebanding dengan kerendahan sumber-akalnya itu! Sebab itulah hatta terpaksa mencaridan memangnya pula (dia) mendapatkan gantinya (compensation) pada buku bacaannya.

Yang mencolok idaman klasnya ialah klas borjuis-kecil. Hatta adalah seorang Ahli-Apal (bukewurm), bukan seorang pembaca yang kritis. Hattadengan sifat hemat-cermat, serta teliti yang ada padanya, diwaktu damai dalam lapangan ekonomi, keuangan atau administrasi bisa melambung

Page 10: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 10/124

 

keatas. Tetapi dalam Revolusi, terutama karena keyakinan dan sifatnya itu sepii daripada Murba, dia cuma dapat melalui jalan yang paling sedikit

membahayakan, jalan "of the least r esistance", cocok benar dengan sifat golongan keluarganya, ialah golongan saudagar".

Muso

Pidato di Radio Front Nasional, 19 September 1948, jam 21.30:

"Sudah 3 tahun Revolusi kita berjalan dibawah pimpinannya kaum borjuis nasional yang bersifat goyang menghadapi imperialis seumumnya dan

terhadap amerika chususnya. Inilah sebab yang terbesar, bahwa keadaan ekonomi dan politik dalam Republik semuanya menjadi terus-menerus buruk. Dengan begitu Rakyat seumumnya, kaum Buruh dan Tani chususnya, sama sekali tak dapat membedakan keadaan sekarang ini daripadakeadaan selama dijaman belanda dan jepang.

Sebaliknya anasir-anasir yang memerintah telah memakai Revolusi kita sebagai kuda-kudaan untuk menguntungkan diri. Mereka sewaktu pendudukan jepang telah menjadi quisling-quisling, budak-budak jepang, tukang jual romusha dan propagandis-propagandis Heiho. Lebih dari 2

milyun wanita Indonesia telah menjanda lantaran laki-lakinya menjadi romusha.

Sekarang mereka akan menjual Indonesia dan Rakyatnya sekali lagi pada imperialis amerika!

............ "Dalam 3 tahun ini teranglah pula, bahwa Sukarno-Hatta ex romusha verkopers, orgaben, quisling, telah menjalankan POLITIK KAPITULASI terhadap belanda, inggris dan sekarang juga akan menjual Indonesia dan Rakyat pada imperialisme amerika.

Bolehkah orang-orang semacam itu bilang bahwa mereka mempunyai hak yang syah untuk memerintah Republik kita??

Mereka mengerti, bahwa kaum dagang romusha tak becus memerintah negara. Oleh karena Rakyat Madiun dan juga didaerah-daerah lainsekarang akan melepaskan diri dari budak-budak imperialis itu! Sukarno selama membudak jepang telah bilang: untuk inggris: Linggis, untuk 

amerika: Setrika! Rakyat belum lupa ini.

 Bukan Sukarno, bukan Hatta yang melawan belanda, inggris dan amerika sekarang ini, tetapi Rakyat Indonesia sendiri!!!

Tiga Tahun Revolusi Indonesia -Partai Moerba (1948)-

Sumber: Surat Kabar Partai Moerba 17 Agustus 1948

Pada tanggal 17 Agustus 1948 ini telah genap tiga tahun Rakyat Indonesia berevolusi melawan penjajah. Hari revolusi ini adalah hari besar 

segenap rakyat Indonesia.

Dalam revolusi tiga tahun ini kita telah mengalami PAHIT GETIR , ialah pengalaman PEDIH, karena perbuatan kontra revolusi yang berhasilmenyusun kekuatannya, sesudah orang-orang yang terpilih oleh imperialis yang didatangkan dari negeri Belanda (LIMA SERANGKAI) dan

Australia (SIBAR) bertemu di Indonesia dan bersama ± sama dengan agen NICA (dari Molenvliet) mengatur SIASATNYA.

Revolusi Indonesia meletus bukan karena hasil kecerdasan otak seseorang pemimpin, seperti kata Tan Malaka dalam ³Massa Aksi-nya´, tetapi

memang sudah harus meletus karena keadaan nasional dan internasional pada waktu itu telah menentukan tingkatan pertentangan dalammasyarakat kita antara kelas menindas dan kelas tertindas, antara penjajah dan terjajah yang telah memuncak dan harus menimbulkan

PERLAWANAN dengan SENJATA!! 

Yang dibutuhkan pada waktu itu hanya orang-orang yang sanggup tampil ke muka memberi pimpinan Revolusi kearah kemenangan.

Untuk itulah orang-orang Revolusioner berkumpul dan berunding di Jakarta.

Sungguh berlainlah sifat pimpinan Revolusi Indonesia dengan revolusi Rusia. Revolusi Rusia dipimpin oleh satu parti pelopor yang tealah keuji

keuletan, keliatan, serta kecakapannya, sedang pada waktu Revolusi Indonesia meletus tidak ada satu parti pun yang mempelopori perjuangan.

Disana sini orang revolusioner tampil kemuka, untuk mengabdikan diri kepada revolusi. Dan diantara orang- orang revolusioner itupun banyak 

yang tidak mengenal satu sama lain, hingga kadang-kadang timbul kecurigaan diantara mereka sendiri. AKIBAT propaganda licin yangdilakukan kontra revolusi. Siaran-siaran yang diberikan tanda Bintang Merah dengan ³Palu Sabit´ , yang diantaranya mengatakan bahwa TanMalaka sudah ditendang dari Comintern banyak tersiar di Surabaya.

Borjuis Kecil Indonesia yang dimulai dari lahirnya proklamasi kemerdekaan 17 Agustus memang sudah bimbang dan ragu-ragu serta tidak beranimenanggung konsekuennya revolusi (malah ada yang mempunyai rencana lima tahun untuk mencapai Indonesia Merdeka) telah membantuKontra Revolusi dan selalu berusaha untuk menenangkan Rakyat yang sedang bergelora agar lambat laun Revolusi menjadi padam sama sekali.

HENTIKANLAH PERTEMPURAN!!!.. 

Begitulah semboyan borjuis kita dimana mana.

Berkat kepercayaan dan ketaatan Rakyat pada Pemimpin Borjuis, hati MURBA yang mengganas keras bergelora menjadi lunak jinak dansemboyan ³hentikanlah pertempuran´ ditaati oleh mereka hingga akhirnya kota ± kota penting Surabaya, Semarang, Bogor, Bandung, Medan,

Palembang, Padang satu demi satu jatuh ke tangan imperialis.

Borjuis kecil yang gentar ketakutan akan tuduhan luar negeri bahwa Republik Indonesia adalah bikinan Jepang dan Kolaborator ± kolaborator 

Page 11: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 11/124

 

Jepang diancam dinaikkan ke tiang gantungan, berusaha membantah tuduhan itu dengan perbuatan Demokratis, ialah menganjurkan berdirinya

 partai ± partai politik.

Maka timbullah partai ±partai politik seperti jamur dan timbullah pula pertentangan aliran partai dan golongan yang melemahkan tenaga

BERTEMPUR .

Tan Malaka yang mengetahui gelagat perpecahan karena tipu muslihat Borjuis Kecil ini mencoba mempersatukan partai partai dan organisasiorganisasi dalam SATU FRONT RAKYAT dengan disiplin MINIMUM PROGRAM.

Maka berhasillah Tan Malaka mengikat 141 organisasi partai dant badan perjuangan dalam PERSATUAN PERJUANGAN dengan disiplinminimum program 7 pasal yang sangat terkenal !

Maka berkobar kembalilah api revolusi dibawah pimpinan PP.Perlawanan rakyat di segeenap tempat menjadi hebat hingga dunia internasional terpengaruh juga oleh sepak terjang persatuan perjuangan dalammemimpin revolusi!

Maka timbullah krisis yang disebabkan oleh pertentangan politik antara pemerintah dengan persatuan perjuangan. Politik pemerintah Sukarno-

Hatta-Sjahrir menghendaki jalan damai, politik persatuan perjuangan didasarkan pada perlawanan MURBA dengan SENJATA, dan hanya mau

 berunding didasar Kemerdekaan Indonesia 100%.

Pertentangan politik ini sampai ke puncaknya setelah cabinet Sjahrir ke satu terpaksa minta berhenti, dan pemerintah terpaksa mengundang

 persatuan perjuangan untuk diajak berunding dalam siding KNI PUSAT di Solo pada akhir bulan Februari sampai awal Maret 1946.

Dalam sidang KNIP itu Persatuan Perjuangan menuntu agar minimum program yang 7 pasal itu dijadikan program pemerintah. Dan PP sanggup

menyediakan menteri menteri nya.

Tuntutan PP itu tidak berhasil, malah pemerintah menyusun Program sendiri yang terdiri dari 5 pasal.

Krisis politik inilah yang menentukan selanjutnya persimpangan jalan antara pemerintah Sukarno-Hatta-Sjahrir-Amir Sjarifudin dengan Persatuan Perjuangan.

Dengan timbulnya program pemerintah yang terdiri dari 5 pasal sebagai imbangan minimum program Persatuan Perjuangan maka dengan jelas perbedaan politik Pemerintah Soekarno-Hatta-Sjahrir-Amir Sjarifuddin dengan politik Persatuan Perjuangan.

Program Pemerintah HANYA benar dipandang menurut hukum LOGIKA, sedang minimum program Persatuan Perjuangan HANYA benar 

dipandang menurut hukum DIALEKTIKA.

Dipandang dari sudut LOGIKA nampaknya kedua program itu memang sama atau hampir sama. Tapi dipandang dari sudut DIALEKTIKA perbedaan kedua program itu seperti bumi dan langit!

PROGRAM PEMERINTAH dan MINIMUM PROGRAM PERSATUAN PERJUANGAN.

Guna mendapatkan beking Program Pemerintah itu, maka tenaga Pemuda dibutuhkan. Maka borjuis kecil pun berhasil menarik Pesindo ke pihak 

 pemerintah meninggalkan PP. Dimana mana ditempelkan plakat-plakat oleh Pesindo yang mengatakan bahwa Program Pemerintah itu samadengan minimum program Persatuan Perjuangan!Untuk menjelaskan perbedaan Program Pemerintah dengan Minimum Persatuan Perjuangan, dibawah ini kita kutip keterangan Tan Malaka, kita

ambil yang pokok saja.

Porgram Pemerintah berbunyi:

Berunding atas pengakuan Negara Republik Indonesia (100%).

Minimum Program Persatuan Perjuangan berbunyi:

1. Berunding atas pengakutan Kemerdekaan 100%.Dilihat sepintas lalu makna kedua tuntutan itu sama tetapi sebenarnya lebih penting buat soal perundingan ini ialah perkara dasar atau syarat ataukapan perundingan itu bisa dilaksanakan.

Program Pemerintah berbunyi : 2. Mempersiapkan rakyat dan Negara di segala lapangan politik, ketentaraan, ekonomi dan sosial untuk 

mempertahankan Kedaulatan Republik Indonesia.

Minimum Program Persatuan Perjuangan berbunyi : 3. Tentara Rakyat (dalam arti sesuainya haluan Tentara dengan kemauan Rakyat).

Perbedaan pemerintah dan Persatuan Perjuangan disini amat jelas dan amat besar. Persatuan Perjuangan tidak lagi mempersiapkan ³tetapi sudah´mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia, seperti niat pemerintah diatas.

Pasal 3 Program Pemerintah sepadan pula dengan pasal 2 Persatuan Perjuangan.

Program Pemerintah berbunyi: 3. Mencapai susunan Pemerintah pusat dan daerah yang demokratis.

Minimum Program Persatuan Perjuangan berbunyi: 2. Pemerintahan Rakyat (dalam arti sesuainya haluan pemerintah dengan kemauan Rakyat)Sampai kemana ³demokratisnya´ Pemerintah pusat dan daerah yang dimaksud oleh pemerintah itu tiadalah jelas buat kami.

Dalam arti umumnya, pemerintah yang demokratis ialah pemerintah yang dipilih ³oleh´ Rakyat, ³buat´ Rakyat dan ³dari´ Rakyat.

Persatuan Perjuangan berpendapat ³belum´ waktunya sekarang dalam perang ini mempertimbangkan ³merit´ dan ³demerit´ semua para calon

dalam suatu pemilihan demokratis. Pemilihan semacam itu terpaksa akan membawa perdebatan habis habisan dalam semua penyurat kabaran dan

Page 12: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 12/124

 

 permusyawaratan kalau tidak ala Amerika sekurang kurang nya ala Perancis atau Belanda!

Pemilihan ke dalam organisasi Persatuan Perjuangan ialah, pemilihan rakyat yang revolusioner yang diantara para pemimpin yang revolusioner 

yang ikhlas dan berani menghadapi semua kemungkinan kekuatan musuh. Susunan pemerintah (pusat dan daerah) yang kelak dipilih atas dasar revolusioner oleh rakyat revolusioner dari golongan revolusioner buat tindakan revolusionerlah yang dikehendaki oleh Persatuan Perjuangan.Inilah yang dimaksudkan dengan Pemerintah Rakyat, ialah rakyat Indonesia yang sedang berperang.

Program pemerintah berbunyi:4. Berusaha segiat giatnya untuk menyempurnakan produksi dan pembagian pakaian dan makanan.

5. Tentang perusahaan dan perkebunan yang penting hendaknya oleh Pemerintah diambil tindakan tindakan sepenuhnya, hingga memenuhimaksud sebagai termaktub dalam UUD pasal 33 ( hal kesejahteraan social).Program Persatuan Perjuangan:

6. Mensita (Confiscate/membeslah) dan menyelenggarakan pertanian musuh (kebun).7. Mensita (membeslah) dan menyelenggarakan perindustrian musuh (pabrik, bengkel, tambang dan lain lain)

PROGRAM PEMERINTAH TAK MEMBERI JAMINAN KEKUASAAN.

Program pemerintah tak memberi jaminan kekuasaan kepada proletar mesin dan tanah dalam hal memasyarakatkan hak milik, produksi,

distribusi, gaji dan kehidupan social. Dengan begitu, maka seandainya kemerdekaan 100% tercapai, kaum buruh tidak mungkin kembali ke bawah telapak kakinya Kapitalisme Nasional atau Asing. Dalam suasana program pemerintah maka hari depannya kaum proletar mesin atautanah tetap tinggal gelap seperti di jaman penjajahan.

Minimum Program Persatuan Perjuangan, atas pasal 6 dan 7 nya dengan segala kesadaran member jaminan kekuasaan yang disebutkan diatas.Dengan kekuasaan atas hak milik produksi, distribusi dan sebagainya itu proletar mesin dan tanah mendapat halaman tempat berdiri untuk menjaga supaya mereka kelak jangan dilemparkan kembali ke bawah kapitalisme nasional dan internasional. Cuma terserah pada proletar 

Indonesia, apakah mereka kelak akan sanggup menggunakan kekuatan tersebut terus menerus.

Program pemerintah menutup (walaupun takut takut) pintu depan terhadap Imperialisme Asing, tetapi membuka pintu belakang seluas-luasnya buat Kapital asing. Dengan begitu maka ³Negara Republik Indonesia´ (merdeka 100%) yang dikehendaki pemerintah itu segera akan dirubuhkan(100%) oleh Kapitalisme Asing melalui pintu belakang.

Minimum Program Persatuan Perjuangan menutup pintu depan dan belakang terhadap imperialism asing. Dengan rencana ekonomi buatmembikin mesin induk (industry berat) yang dilakukan dengan pertukaran barang Indonesia dengan mesin Amerika dan Eropa, maka NegaraRepublik Indonesia betul kelak akan menjadi Negara merdeka dan terus terjaga Kemerdekaannya (yang 100%) itu. Demikianlah analisa Tan

Malaka tentang Program Pemerintah dan Minimum Program Persatuan Perjuangan menurut hukum dialektika.

PERSATUAN PERJUANGAN DIANGGAP BAHAYA 

Setelah Sjahrir yang ditunjutk oleh Presiden menjadi formateur kabinet, dengan tugas menyelenggarakan program pemerintah 5 pasal tidak  berhasil menarik pemimpin pemimpin buruh dari PP, maka PP yang serpak terjangnya telah didengar oleh dunia internasional oleh pemerintah

Soekarno-Hatta-Sjahrir dianggap makin berbahaya.

Maka pada 17 Maret 1946 Tan Malaka ditangkap, yang menurut keterangan Amir Sjarifudin sebagai saksi dalam peristiwa 3 Juli, katanya atas

 putusan siding Kabinet karena anjuran Delegasi Indonesia di Jakarta (Sjahrir)Dengang ditangkapnya Tan Malaka dan kawan kawan, PP menjadi lumpuh. Tetapi oposisi tetap berbahaya bagi pemerintah.Maka dilakukanlah tipu muslihat: membentuk front nasional dengan nama Konsentrasi Nasional, untuk mengetahui siapa-siapa orangnya yang

masih berbahaya itu.

Maka terjadilah peristiwa 3 Juli yang digunakan oleh Kontra Revolusi sebagai suatu alasan menangkap pemimpin pemimpin revolusioner!

Itulah kejadian kejadian sebelum Linggarjati, sebagai perintis ke jalan Linggarjati.

Setelah oposisi dapat dilemahkan dengan cara yang LICIK dan palsu itu maka sampailah saatnya bagi borjuis kecil untuk berunding dengan

imperialis Belanda dengan aman dan tentram.

Tidak takut akan Pemogokan umum, karena Pemimpin-pemimpin yang dapat menganjurkan pemogokan sudah meringkuk dalam tahanan!Tidak takut akan pemboikotan Kaum Tani untuk menyetorkan padi-padinya untuk India, karena pemimpin pemimpinnya telah menjadi jinak,

ketakutan sebelum diadakan tindakan apa apa oleh mereka!

Walaupun masih ada oposisi disana sini dari kaum buruh pada waktu menghadapi pasal 14 Linggarjati, tetapi berkat jasa Pak Alimin, yang

sebagai Paus datang dari Roma atau seorang alim ulama yang datang dari Istambul, Kaum Buruh yang telah melakukan tindakan revolusioner,

mensita milik musuh, dapat dinina bobokan dengan botol botol kosong yang diberi etiket ³ marxisme-leninisme´ keluaran Moskow.

Setelah kontra revolusi berhasil menggoalkan Linggarjati, dengan terlebih dahulu menggoalkan peraturan presiden no 6 yang dibunga-bungai dandi menyan-menyani oleh Ir.Sakirman dengan kata kata: ³Siapa menentang peraturan Presiden berarti menentang Revolusi´. Maka Kontra

Revolusi sudah merasa menang dan berusaha mendirikan TIANG GANTUNGAN guna menghukum mati kaum oposisi yang sedang meringkuk 

dalam penjara!´Tetapi naskah Linggarjati yang dibangga banggakan oleh ³sayap kiri´ menjadi gagal setelah Belanda belum puas juga dengan berhasilnyatuntutannya yang 4 setengah dari yang 5 i tu!

POLITIK SAYAP KIRI GAGAL Maka gagallah pula politik ³sayap kiri´ dengan Pak Alimin-nya. Propaganda Linggarjati mereka yang membayangkan kepada Murba : Pesawat

udara, tank, kapal perang, tomygun dan lain lain, betul-betul ³terlaksana´!. Meriam, tank, kapal perang, pesawat udara, tomygun datang

Page 13: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 13/124

 

membanjiri Republik untuk:««««««««««« MERAMPOK, MEMBAKAR, dan MEMBUNUH MURBA! 

Memang benarlah tahanan politik dalam penjara, pada waktu melihat gambar-gambar: pesawat udara, tank, kapal perang sebagai propagandakosong. µSayap kiri´, bahwa betul apa yang dibayangkan pemimpin pemimpin ³sayap kiri´ dengan Pak Alimin itu, akan datanguntuk««««««.MENEMBAK RAKYAT! 

Maka terbukalah mata MURBA bahwa semua propaganda ³sayap kiri´ dengan Pak Alimin-nya itu KOSONG MELOMPONG belaka!!

Setelah politiknya menjadi bobrok (bangkrut), maka pemimpin pemimpin ³sayap kiri´ berganti ³SIASAT´.

Mereka mengadakan perpecahan dalam karangan mereka sendiri dan diganti lah nama ³sayap kiri´ dengan nama Front Demokrasi Rakyat (FDR).Mereka merubah ´SIASAT³ setelah mereka menandatangani naskah Renville yang jauh lebih rendah dari Linggarjati, hingga Gromyco wakilRusia di UNO menganjurkan agar naskah Renville itu dimasukkan ke dalam museum saja.

NASKAH RENVILLE MENCEKIK REPUBLIK INDONESIA 

Mereka mengubah ³SIASAT´ setelah mereka menandatangani Naskah Renville yang mendapat tentangan hebat dari rakyat, dan Kabinet Amir terpaksa bubar!,

FDR menerima Naskah Renville dan mau melaksanakan juga seratus persen, asal KURSI-KURSI yang penting diduduki oleh FDR.

FDR yang menandatangani naskah Renville menolak usul kompromi KTN, telor Naskah Renville!

Memang! Dalam dunia politik sekarang ini pikiran orang penuh dengan kontradiksi AKIBAT dari pada kebimbangan dan keragu raguan serta

kebangkrutan politik borjuis kecil kita.

Hanya golongan yang dengan tegas menolak dan tidak mau melaksanakan serta berusaha membatalkan Renville lah yang bisa berpikir secara

KONSEKWEN!  

Pada hari besar 17 Agustus 1948 ini ialah hari Proklamasi Indonesia yang ke III, situasi politik didalam maupun diluar negeri telah berubah.

Perubahan situasi sekarang ini menguntungkan MURBA Revolusioner. Maka dari itu wahai kawan kawan MURBA Revolusioner! Marilah kitasemua saat ini meninjau kembali semua langkah langkah kita, agar dapat memperbaharui dan memperbaiki perjuangan kita seterusnya yang

 berdasar pada paham : DARI MURBA, OLEH MURBA, UNTUK MURBA! 

HIDUPLAH REVOLUSI!

HIDUPLAH MURBA INDONESIA! 

MERDEKA 100%!

Dari Ir.Soekarno sampai ke Presiden Soekarno

Tan Malaka (1948)

Sumber: Yayasan Cahaya Kita, Jakarta 1966

Tulisan ini adalah bagian dari otobiografi Tan Malaka "Dari Penjara ke Penjara" yang diterbitkan terpisah sebagai buku saku.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kata Pengantar 

Ada penulis bangsa Inggris yang mengatakan bahwa sejarah dunia adalah riwayat hidupnya orang besar. Ucapan itu sudah jelas tidak benar.

Tidak benar, karena mengabaikan peran rakyat banyak di dalam mempengaruhi jalannya perkembangan sejarah. Penulis itu melebih-lebihkan

 pengaruh seseorang yang mempunyai ³sifat-sifat luar biasa´ sehingga dalam mencari orang-orang yang bersifat luar biasa itu melupakan peranan

rakyat yang sesungguhnya adalah sumber dari segala -galanya. Namun demikian tidak bisa dipungkiri pengaruh orang orang besar pada jalannya

sejarah, baik dalam artian maupun yang buruk.

Pengaruh Soekarno pada sejarah Indonesia besar sekali, tidak mungkin orang memungkiri. Ir.Soekarno memang orang yang luar biasa. Tetapi

kenyataan itu tidak memudahkan orang yang ingin mengenal Soekarno sebenarnya. Mana mitos, mana fakta dan kesan orang terhadap orang lain

 berbeda-beda tergantung dari si peninjau. Kita kenal Soekarno di mata Soekarno sendiri, seperti diceritakannya kepada Cindy Adams dalam auto

 biografinya. Ada lagi Sokarno di mata Louis Fisher, wartawan Amerika. Sekarang kami sajikan kepada pembaca Soekarno dalam pandangan Tan

Malaka, dalam auto biografinya dari  P enjara ke  P enjara yang ditulis pada tahun 1948 telah menyoroti Ir.Soekarno sebagai pemimpin Indonesia.

Isi brosur ini diambil dari autobiografi-nya itulah.

Page 14: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 14/124

 

 

Tan Malaka tidak asing lagi bagi pembaca. Seluruh hidupnya sesudah masa kanak-kanak dicurahkan bagi perjuangan kemerdekaan bangsa dan

rakyat Indonesia. Empat puluh tahun yang lalu dia telah menelorkan konsepsi yang konkrit tentang Republik Indonesia dalam bukunya yang

menyebabkan Prof.Moh.Yamin,SH mengikatkan gelar ³Bapak Republik Indonesia´ kepadanya. Karena jasa-jasanya pula Tan Malaka secara

anumerta telah diangkat menjadi pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia.

Jakarta, Agustus 1966

Penerbit

Dari Ir.Soekarno sampai ke Presiden Soekarno

Karena amat banyak menyinggung Pimpinan Negara Republik Indonesia dalam masa revolusi ini. Maka saya perlu sekali mengemukakan sedikit

  pandangan mengenai dirinya Presiden Soekarno. Barangkali ada baiknya juga saya ceritakan tentang perhubungan saya dengan Presiden

Soekarno.

Sah dan perubahan jiwa manusia itu umumnya, sebagai cerminan perubahan masyarakat manusia umumnya pula, juga mengalami undang

dialektika, yakni perubahan sedikit demi sedikit, dari abad ke abad pada suatu ketika menjadi pertukaran sifat. Dengan maju berubahnya

masyarakat sedunia, dari zaman komunisme-asli ke zaman sosialisme modern melalui zaman perbudakan, zaman ningrat dan zaman kapitalisme,

maka maju dan berubahnya kebudayaan kejiwaan (psychology) manusia itu dalam ratu san tahun.

Tetapi dalam dirinya seseorang (manusia) pada suatu masyarakat dalam hidupnya seseorang itu bisa berlaku gerakan kemajuan atau gerakan

kemunduran. Seseorang dalam seumur hidupnya bisa bertukar dari revolusioner menjadi konservatif atau anti-revolusioner atau sebaliknya dari

konservatif bertukar menjadi revolusioner. Yang menjadi pendorong dalam pertukaran paham itu biasanya perjuangan kelas dalam masyarakat

itu. Filsafat atau pandangan hidup dan juga kemauan atau wataknya orang itu sendiri. Seseorang juga berwatak waja dan konsekwen dan

mempunyai pandangan yang tepat tentang gerakan kelas dalam masyarakat itu, biasanya patah atau tegak dengan pahamnya semula. Tetapi orang

yang tiada mempunyai filsafat atau pandangan hidup yang tepat dan masak tetapi mempunyai watak dan kemauan yang mudah diombang-ambing

oleh sentimen (perasaan) serta hawa nafsu diri sendiri atau pengaruh dari luar, biasanya kalau bertemu dengan rintangan mudah sekali bertukar 

warna dan memilih keuntungan sementara untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

Satu dua di antara pelbagai ukuran yang biasanya kita pakai terhadap seseorang yang terjun terhadap seseorang, sebagai pemimpin, apakah

 pertama sekali ia dapat melihat ke depan dan yang kedua pakah dia cukup mempunyai watak yang konsekwen untuk memegang pandangan ke

depan itu. Dalam prakteknya kita bertanya, apakah yang dijanjikan pemimpin itu kepada pengikut dan rakyatnya.  Kedua, apakah dia jujur dan

konsekwen melaksanakan apa yang sudah dijanjikannya itu sambil juga memperhatikan cara dan moral yang dijungjungnya untuk menepati

 janjinya itu.

Kita  pertama bertanya; apa yang dijanjikan oleh Ir.Soekarno kepada rakyat Indonesia ketika dia memimpin PNI di masa ³Hindia Belanda´?

kedua, apakah Ir.Soekarno jujur memegang janjinya itu?

Kita semua mengetahui bahwa Ir.Soekarno menuju kepada Indonesia merdeka atas dasar ³Sosio-Nasionalisme´ dan ³Sosio-Demokrasi´ dengan

cara MASSA AKSI serta dengan semangat yang ³tak kenal damai´ (bukan serupa almarhum Dr Sutomo).

Ir Soekrano sudah menderita banyak kesengsaraan lantaran pahamnya itu dari pihak imperialisme Belanda, dan sebaliknya pula mendapat

kehormatan, simpat dan pujian yang luar biasa dari seluruh golongan rakyat di Indonesia.

Page 15: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 15/124

 

 

Tetapi bagaimanakah Ir Soekarno menepati janjinya?

Dengan Jepang yang imperialistis, militeristis dan teocratis Ir.Soekarno dari mulanya Jepang masuk sampai jatuhnya dari tahun 1942 sampai

tahun 1945 dia bisa kerjasama bahkan bisa ³sehidup semati´ untuk mendirikan Indonesia merdeka di kelak kemudian hari dalam lingkungan³Asia Timur Raya´ yang pastilah cocok dengan filsafat hidup Tenno Heika dan Kenpei Jepang. Oleh karena kepercayaan dan penghargaanTenno

Heika oleh Jendral Terauchi, Panglima Tertinggi seluruh Angkatan Perang Jepang di Asia Selatan, antara tanggal 5 dan 11 Agustus 1945 di

Saigon.

Presiden Soekrano (yang walaupun atas desakan para pemuda Jakarta) pada 17 Agustus 1945 telah memmproklamasikam kemerdekaan Indonesia

dan di masa Jepang menciptakan ³Amerika kita setrika, Inggris kita linggis´ serta dengan secara sandiwara membakar potret van der Plas

(Roosevelt dan Churchill)²dengan ³Naskah Linggarjati´ dan ³Renville principles´ menerima kembali Mahkota Raja Belanda di samping

mengakui modal asing baik yang langsung memusuhi, maupun yang tidak langsung memusuhi Republik.

Di masa Jepang sebetulnya banyak jalan lain bagi Gico Soekarno untuk menyingkiri ikatan halus maupun kasar yang dicoba dikenakan oleh kaki

tangan Tenno Heika kepadanya. Tak perlu dia sendiri yang menganjurkan atau menyetujui pengerahan romusha, pengumpulan intan berlianrakyat Indonesia serta para gadis (untuk dilatih) untuk dikirim ke Tokyo. Tiadalah pula perlu Presiden Soekarno di masa republik ini terus

menerus menerima usul Inggris, yang sangat merugikan rakyat ialah menghentikan pertempuran di Surabaya dan Magelang serta usul dari pihak 

Belanda mengakui beberapa Negara Boneka dalam beberapa wilayah Republik Indonesia (NIT, Borneo,dll) dan sekarang menerima dan

menjalankan usul Belanda ³mengosongkan kantong´ dan menarik 35.000 prajurit dari Jawa Barat dan Jawa Timur dan seterusnya menerima

kembali mahkota Belanda, N.I.S dan UNI Nederland-Indonesia, jadinya membatalkan proklamasi 17 Agustus.

Seandainya Ir Sokerano tetap memegang pendiriannya semula dan bersandar atas kepercayaan kepada kekuatan 70 juta rakyat dan dinamikanya

revolusi, artinya tetap memagang dasar Indonesia Merdeka dengan ³Sosio-Nasionalisme´ dan ³Sosio-Demokratnya´ tetap pula memegang cara

Massa Aksi dengan semangat yang tiada kenal damai (juga terhadap sembarangan imperialisme) maka dengan kerja ³Illegal´ di masa jepang

kemerdekaan 100 % boleh jadi sekali l ebih lekas tercapainya daripada yang disangka-sangka.

Tetapi kalau kita pelajari perbuatannya Ir Sokerno, maka kita terpaksa mengambil kesimpulan bahwa dia tiada memusingkan analisanya

masyarakat Indonesia. tiada tampak bagi saya dalam semua pidatonya perhatian yang dalam antara kebutuhan Belanda terhadap Indonesia. Tiada

tampak bagi saya dalam semua pidatonya perhatian terhadap pertentangan yang antara kebutuhan Belanda terhadap Indonesia dalam arti

keperluan hidup dan tiada kelihatan pula dalam semua pidatonya itu perhatian terhadap pokok- pendorongnya gerakan rakyat di Indonesia, ialah

gerakan murba yang tak kenal damai. Semua dipusatkan kepada  grande-eloquence, kemahiran kata, untuk mengikat perhatian dan perasaan para

  pendengar semata-mata. Kurang untuk menimbulkan keyakinan juga berdasarkan pengertian atas bukti dan perhitungan yang nyata, dan

seterusnya untuk menerbitkan kemauan seperti baja untuk melaksanakan keyakinan itu, karena kepintaran menggunakan Bahasa Indonesia, maka

dengan suara yang bergemuruh bersipongang dan mempengaruhi para pendengar, dapatlah Bung Karno memukau, menghipnotis sesuatu rapat

rakyat murba.

Grande-eloquence beserta grande-elegance a¶la Soekarno yang banyak kecocokan pada irama jiwa Murba Indonesia, yang tertindas, terperas,

 bisa digunakan oleh suatu imperialisme sebagai Dewi Nasionalisme untuk mengebiri gerakan murba yang dipengaruhi oleh paham komunisme,tetapi belum diobori, diorganisir dan di-disiplin oleh ilmu komunisme. Tetapi  grande-eloquence dan grand- elegance itu saja tak dapat mendidik 

kader murba yang bisa mempelopori gerakan dan revolusi di Indonesia.

Partai Nasional Indonesia (PNI) terdiri sebagian besarnya daripada kaum intelektual borjuis. Mereka ini dalam hati kecilnya takut kepada

akibatnya gerakan murba, tetapi dengan pidato yang abstrak, kabur tetapi  grande, mereka bisa memberi pengharapan dan impian kepada murba.

Apabila murba yang sesungguhnya bergerak untuk mencapau maksudnya murba yang sebenarnya, dan imperialisme Belanda, Jepang atau Inggris

mengambil tindakan keras, maka  grande eloquence dapat dipergunakan untuk menutupi, menyelimuti dan membungkus segala-gala yang tidak 

Page 16: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 16/124

 

konsekwen serta memalsukan semua yang konsekwen. Demikianlah grande eloquence beserta grande elegance dapat menyembunyikan apa yang

kompromistis, menyelimuti apa yang anti Massa Aksi, serta membungkus segala sesuatu yang hakekatnya anti kemerdekaan.

Grande elegance a¶la Soekarno tak pernah konkrit,nyata ialah tepat dan berterang-terangan melawan musuh yang nyata dan dekat. Dijamin

Belanda Nasionalisme yang mestinya anti pemerintah Hindia Belanda itu dapat dibungkus dengan perkataan ³kapitalisme-imperialisme´. Istilah

ini dapat dipergunakan sebagai tabir asap untuk melindungi diri para pemimpin PNI terhadap undang-undang Hindia Belanda. Bukannya partai Nasional Indonesia langsung menentang pemerintah Hindia Belanda, melainkan imperialisme-kapitalisme yang jauh,abstrak, yang tergantung di

awang-awang. Begitu oleh grande eloquence, istilah Massa Aksi yang berarti ³Murba Bersenjata yang Bertindak Sendiri´ boleh disulap menjadi

massa aksi yang membangun kerjasama di ³Hindia Belanda´ dan ber-³Kinro Hoozi di zaman Jepang dan bersama-sama ³memotong keju´ dan

³menyapu jalan´ di revolusi ini. Di zaman Jepang Sosio-Nasionalisme yang radikal dan agresif menjadi ³Hakko Itjiu´ atau ³Hakko Seisin´

teristimewa juga sekarang Sosio-demokrasi dan Sosio-Nasionalisme dan Sosio Demokrasi itu boleh dipakai sebagai perisai terhadap tuduhan

³war criminal´ dan sebagai selimut untuk kerjasama dengan kapitalisme-imperialisme Belanda, ialah tengkulaknya kapitalisme-imperialisme

Amerika-Inggris.

Berhubung dengan amat longgarnya cara Ir.Soekarno menafsirkan suatu paham itu, maka tak pastilah saya ini dalam menentukan apakah sikap Ir 

Soekarno yang sebenarnya terhadao paham dan diri saya sendiri, walaupun di masa lampau kelihatan masih serba baik.

Buat sekadarnya membuktikan kerja itu di zaman lampau, ialah sebelumnya tangkapan saya pada tanggal 17 Maret 1946 di Madiun, maka tak 

ada salahnya kalau di sini saya mengemukakan beberapa peristiwa yang barangkali tidak begitu atau samasekali tidak diketahui oleh umum.

Sebermula, maka kebetulan saja, saya dalam tahanan di Mojokerto (13 Juli 1946 sampai 29 Januari 1947) saya terpandang satu buku yang

 berjudul ³Indisch Schrift v/h Recht´. Dalam buku itu tercantum Ir Soekarno pada Landraad Bandung, 22 Desember 1931.

Hampir setengahnya laporan proses itu yang menutupi lebih kurang 60 muka, mengambil bagian yang memperhubungkan aksi Ir Soekarno di

masa PNI dengan saya sendiri, ialah dengan perantara buku  Masa Aksi yang saya tulis tergesa-gesa di Singapura pada pertengahan 1926. Buku

 Masa Aksi itu sekarang sudah diterjemahkan dari bahasa Belanda ke dalam Bahasa Indonesia dan sudah disiarkan pada tahun lampau. Karena

 buku itu di masa Hindia Belanda cuma jatuh kepada beberapa pemimpin yang berpengaruh besar saja, dijatuhkan secara rahasia sekali dan karena

isi buku itu pula yang pertama kali diperingatkan Presiden Soekarno kepada saya pada pertemuan bermula, maka baiklah saya turunkan di sini

catatan dari beberapa pemeriksaan itu.

Beberapa kalimat disalin ke Bahasa Indonesia. Bunyinya sebagai berikut:

µLandraad di Bandung ketua Mr.Siegenbeek v. Heukelen vonis 22 Desember 1931. Raad van justitie di Jakarta Mr.E.H de.Graag,dll. Vonis 17

April 1931

Perkara terhadap para pemimpin PNI menurut artikel 153 bis dan 169 dari Weboek v.strafrecht. pada halaman 609 tertulis: Dalam IndischeTijdschrift v/h Recht Ir Soekarno, R.Gatot Mangkuprajo, Mas Kun, Supriadinata

Semenjak berdirinya PNI sampai tanggal 29 Desember 1929, yakni selama tahun tersebut teristimewa pada petengahan kedua tahun itu, di

Bandung dan tempat lain-lain, ialah di Jawa dengan memimpin atau berbicara pada rapat umum kursus dan propaganda tertutup. Demikian pula

dengan jalan memberikan pimpinan kepada dan memajukan massa aksinya partai mereka mengambil bagian dalam PNI dengan pengetahuan

tentang tujuan partai. Maksud terakhir dari PNI dengan tegas dituliskan dalam statute..keterangan azas sebagai syarat yang pertama disebutkan¶

kemerdekaan poitik, yakni berhentinya pemerintahanan Belanda di atas Indonesia itu.

Page 17: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 17/124

 

 

³Sebagai alat yang paling baik Massa Aksi yang teraturlah yang dikemukakan.´

³Landraad menganggap penting sekali brosur Massa Aksi in Indonesie, terdapat pada produk FN ditulis oleh Tan Malaka, pemimpin komunis

yang pada waktu itu berada di Singapura.´ Pada halaman 639 Tidjs. v/h Rehct tertulis a.l:

³Menimbang bahwa produk AX juga menunjukan, memperbaiki, masyarakat oleh Murba (massa) dari Murba, untuk Murba perkataan mana satu

 persatu terdapat brosur Tan Malaka halaman 73..´

Menimbang bahwa thesis tentang pembagian imperialism atas corak dalam produk O (yang menurut saksi Kamaruddin dalam pemeriksaan

adalah diktat pada kursus kepada calon anggota partai) yang juga terdapat dalam produk Bu; satu tulisan dari Inu Perbatasari, pemimpin kursus,

disalin Woordelijk (kata demi kata) dari brosur Tan Malaka tersebut halaman 32 pada halaman 656 TIJDS. v/h RECHT:

³««««..Bahwa (menurut terdakwa Pen!) nasionale daad (perbuatan nasional) disebutkan akan berakhir tahun 1930.´

³««««.sedangkan dengan sedikit perubahan istilah (sedikit perubahan itu adalah atas tanggungannya jaksa Belanda semata-mata,Pen!) TanMalaka dalam produk FN mengemukakan bahwa salah satu syarat untuk menimbulkan pemberontakan bersenjata terhadap pemerintahan Hindia

Belanda ialah bahwa pimpinan dari Massa Aksi harus senantiasa sanggup membentuk tuntutan dan semboyan yang baru dan bersemangat

sehingga kemauan Murba suatu saat bertukar menjadi perbuatan Murba.

Pada halaman 659 TIJDS v/h RECHT:

³««««.Menimbang penolakan yang menyatakan bahwa yang menyebabkan timbulnya pemberontakan yang kecil-kecil dan tidak teratur 

tiadalah member jaminan bagi jayanya revolusi, sudah terdapat pada surat kode Tan Malaka dan Subakat dalam produk V, kepada para pemimpin

komunis di negeri ini dari sudut mana berhubungan dengan produk LL, sama sekali tidak terbukti, seperti yang hendak dikemukakan oleh

Pembelaan, bahwa PNI yakni para pemimpinnya tidak menghendaki pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah, tetapi lebih tepat bahwa

(PNI) menolak Putsch, revolusi yang tiada teratur sebagai siasat untuk mencapai maksudnya pengesahan yang pasti tantangan kesimpulan itu

terdapat dalam uraian Tan Malaka sendiri dalam Brosur Produk FN, dimana penolakan yang pasti terhadap Putsch, sebagai siasat untuk mencapai

tujuan nasional, ialah kemerdekaan juga diberi alas an penuh oleh PNI menurut produk FO dan OO dengan mempertentangkan Putsch yang tiada

sempurna itu dengan Massa Aksi yang teratur sebagai alat efissient (sempurna) untuk mencapai maksud terakhir ialah kemerdekaan Indonesia

sepanjang revolusi bersenjata.´

Pada halaman 660 tertulis:

³Putsch ialah hasil pekerjaan dua orang berputus asa, sedangkan revolusi adalah hasilnya suatu gerakan masyarakat. Satu revolusi seperti di

Prancis dan Rusia timbul, setelah rakyat Murba disebabkan oleh suatu kejadian menunjukkan kemarahan serta kemurkaannya dengan protes pada

rapat umum dan demostrasi yang disetujui oleh seluruh rakyat yang tak lain melainkan Murba yang diorganisir.´

Catatan di atas bukan dimaksud untuk membenarkan tuduhan jaksa Hindia Belanda terhadap Ir Soekarno. Juga bukan membenarkan tafsiran

 jaksa dan PID Hindia Belanda tentang massa aksi tetapi atas catatan di atas oleh pihak ke tiga dapat diambil sekedarnya kesimpulan bahwa PNI

dan Soekarno setuju dengan Massa Aksi sebagai alat yang paling baik untuk mencapai kemerdekaan politik. Dikatakan pula baik dalam rapat

umum maupun dalam rapat terbuka dan dalam kursus partai, maka buku massa aksi banyak dipergunakan.

Page 18: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 18/124

 

Rupanya tuduhan pengadilan di masa Hindia Belanda yang berkenaan dengan Massa Aksi itu tak seberapa jauhnya daripada kebenaran.

Sesudahnya saya membaca laporan tentang proses Ir Soekarno cs dalam TIJDS v/h RECHT tersebut di Mojokerto, maka hal ini saja contohnya

 pula dengan keterangan beberapa pemimpin yang rapat perhubungannya dengan Ir Soekarno di masa lampau. Keterangan Hindia Belanda itu

tentang perhubungan Ir Soekarno dengan buku Massa Aksi itu sama sekali dibenarkan. Malah ditambahi pula dengan keterangan bahwa bukan

PNI dan Ir.Soekarno saja, tetapi ada lagi partai-partai lain dan para pemimpin lain yang mempergunakan brosur massa aksi dalam gerakan

kemerdekaan sebagai petunjuk.

Perkataan yang pertama kali diucapkan oleh Presiden Soekarno pada permulaan 1945 di rumah DR.Soeharto di mana saya pertama kali

  berkenalan dengan Presiden Soekarno dengan perantara Saudara Sajuti Melik atas nama yang sebenarnya setelah 3 ½ saya bersembunyi di

Indonesia. Kempei perkataan itu ialah ³«dalam buku Massa Aksi rupanya Saudara (Tan Malaka) anggap sifatnya imperialism Inggris berada di

antara imperialisme Belanda dan Amerika!´

Inilah perkataan yang pertama yang diucapkan oleh Presiden Soekarno dalam pertemuan yang sangat kami rahasiakan itu, karena Jepang masih

 bersenjata lengkap di Indonesia, yang sudah 20 minggu lebih memproklamirkan kemerdekaannya.

Baik juga saya ulangi di sini, bahwa pada permulaan September 1945 itulah Ir.Soekarno dan saya berkenalan nama dengan nama. Muka dengan

muka seperti yang sudah saya ceritakan di lain tempat, sudah bertemu di Bayah satu tahun sebelumnya ketika saya menghidangkan minumkepada Gitjo Soekarno. Meskipun saya di Bajah itu belum puas dengan jawaban Soekarno atas pertanyaan saya (Husein) tentang kemerdekaan

Indonesia dan amat kecewa denga PUTERA dan HOKOKAI yang berturut-turut dibangunkan dan dibubarkan, kecewa dengan panitia

Penyeliidik dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pada Soekarno saya masih memusatkan perhatian. Di masa Jepang berapa kali saya berniat

melangkahkan kaki ke rumah Soekarno di Pegangsaan Timur No.56, tetapi terhambat karena adanya Jepang itu! Saya yakin akan diterima oleh

Ir.Soekarno, tetapi sebaliknya yakin pula tidak akan lepas dari cengkraman kenpei Jepang. Pada akhir percakapan yang tiada disaksikan oleh

DR.Soeharto, tuan rumah sendiri, tetapi disaksikan oleh saudara Sajuti Melik, Presiden Soekarno sambil menunjuk berkata kepada saya lebih

kurang sebagai berikut:

³Kalau saya tiada berdaya lagi, maka kelak pimpinan revolusioner, akan saya serahkan kepada saudara.´

Kami berpisah dengan sedikit sokongan uang dari Presiden Soekarno kepada saya. Yang kedua kalinya tiada lama sesudah itu dengan perantara

Sdr. Sajuti Melik juga. Saya berjumpa dengan Presiden Soekarno di rumah Dr.Muwardi (Banteng) juga dalam keadaan rahasia.

Sekali Presiden Soekarno menganjurkan bahwa nanti pimpinan revolusi akan diserahkan kepada saya, sambil memberi sokongan uang pula.

Bagi saya di masa itu, perkara saya menerima hak pimpinan revolusi, atau haknya Presiden Soekarno menyerahkan pimpinan revolusi itu kepada

saya, sebenarnya sekejap pun tidak mempengaruhi perasaan, paham dan sikap memberikan sambutan terhadap usul Presiden Soekarno. Saya

sudah amat gembira bertemu muka dengan Presiden Republik Indonesia: Republik yang sudah lama saya idamkan yang presidennya adalah putra

Indonesia sejati pula. Usul pemimpin revolusi tadi saya anggap sebagai satu kehormatan saja dan sebagai tanda suatu kepercayaan dan

 penghargaan Bung Karno kepada saya belaka. Teristimewa pula sebagai suatu tanda yang nyata, bahwa di masa lampau benar ada satu ikatan

 jiwa dan paham antara Bung Karno dan saya, walaupun kami hidup berjauhan.

Di belakang harinya sesudah demonstrasi 19 September 1945 di Jakarta yang saya dengar pula kabar dari pihak para menteri, bahwa dalam satu

sidang presidentil cabinet , Presiden Soekarno berkata bahwa ³«kelak dia akan menyerahkan pimpinan revolusi kepada salah seorang yang

mahir dalam gerakan revolusioner.´ Namanya itu belum disebutkan tetapi akan diumumkan dalam satu rapat tertutup.

Peristiwa penyerahan pimpinan revolusi itu saya bicarakan dengan Mr.Soebarjo yang pada saat itu menjabat Menteri Luar Negeri. Mr.Soebarjo

saya kenal baik ketika di Nederland pada tahun 1922 dan saya jumpai di Jakarta pada 25 Agustus 1945 ialah seminggu lamanya setelah

  proklamasi kemerdekaa dan setelah seminggu lamanya saya sia-sia menjumpai kembali Soekarni cs dan Chaerul Shaleh cs. Mr.Soebarjo

Page 19: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 19/124

 

menganggap usul penyerahan pimpinan revolusi kepada saya sebagai usul yang penting juga. Desas-desus sudah terdengar di kiri-kanan bahwa

Presiden Soekarno akan ditangkap oleh Inggris dan akan dituduh sebagai ³war criminal´ (penjahat perang) karena dianggap oleh sekutu sebagai

membantu Jepang ialah musuhnya sekutu dalam perang dunia ke dua. Berhubung dengan kemungkinan penangkapan itu diperkuat pula oleh

aksinya murba Jakarta pada tanggal 19 September yang tiada disetujui oleh Presiden Soekarno rupanya bertambah merasa perlu mengadakan

 payung sebelum hujan ialah mempersiapkan surat warisan mengenai pimpinan revolusi.

Kelihatan benar pada saya bahwa Mr.Soebarjo, Menteri Urusan Luar Negeri amat setuju dengan usul tadi.

Setelah keadaan di Jakarta mendesak karena Inggris hendak mendarat dan saya terpaksa meninggalkan Jakarta (keterangan lebih lanjut akan

menyusul di belakang) maka Mr.Soebarjo berusaha dan berhasil mendapatkan surat warisan.

Yang terpenting dari surat warisan itu ialah bahwa kalau tiada berdaya lagi, maka mereka, Soekarno-Hatta akan menyerahkan pimpinan revolusi

itu kepada Tan Malaka, Sjahrir, Iwa Kusumasumantri dan Wongsonegoro. Surat warisan itu ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Wakil

Presiden Moh.Hatta pada tanggal 1 Oktober 1945.

Mulanya yang mau menandatangani cuma Presiden Soekarno dan surat warisan itu akan diberikan kepada saya sendiri saja. Tetapi karena

desakan Moh.Hatta (menurut Soebarjo), maka Wakil Presiden Moh.Hatta ikut menandatangani dan menambah tiga orang lainnya untuk 

mewarisi.

Karena saya anggap perlu mengorganisir murba di luar kota Jakarta, sebab saya pandang Jakarta sudah terancam dan saya belum dapat

  berhubungan dengan para pemuda Jakarta dan sama sekali belum tahu adanya Markas Benteng 31, maka dengan surat warisan yang

ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh.Hatta di dalam tas pada tanggal 1 Oktober 1945 saya meninggalkan Jakarta

sampai sekarang (17 Februari 1946).

Demikian perhubungan paham diri dengan Ir.Soekarno dengan saya semenjak berdirinya PNI pada tanggal 4 Juli 1927 sampai satu setengah

 bulan berdirinya Republik Indonesia ialah 1 Oktober 1945.

Baik juga saya sebutkan di sini bahwa pada saat meninggalkan Jakarta dan membawa surat warisan yang ditandatangi oleh Presiden Soekarno

dan Wakil Presiden Moh.Hatta itu, tercamtuhlah di hati saya: kalau kelak Massa Aksi terhadap Inggris dan Belanda berhasil, maka gugurlah

tuduhan ³war criminals´ tuduhan penjahat perang itu kepada Soekarno Hatta. Dan kalau Massa Aksi gagal, maka seluruh rakyatlah yang akan

menanggung jawaban tuduhan ³war criminals´ ditambah ³revolutionary ±criminals´, tuduhan penjahat perang ditambah tuduhan penjahat

revolusi. Tegasnya saya mengharapkan Soekarno-Hatta sehidup semati dengan rakyat/pemuda Indonesia.

Ringkasnya, pada nasib seluruhnya murba beraksi dan aksi murba lah saya anggap tergantungnya nasib para pemimpin Soekarno-Hatta.

Uraian Mendadak (pidato)

Tan Malaka (1948)

(Pidato Tan Malaka di depan Kongres Peleburan Tiga Partai, 7 November 1948)

Pengantar 

Saudara-saudara dan sidang yang terhormat,

Page 20: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 20/124

 

Kini sudah tiga hari kita berkongres saya sudah agak merasa lelah dan suara tak begitu kuat lagi. Jadi saya minta saudara-saudara agak dekat

sedikit. Kepada saudara Tenografist saya minta kadang-kadang memakai perkataan sendiri, sebab mungkin juga saya nanti memakai ilustrasi.

Jadi Ilustrasi itu penjelasan / penerangan di isi dengan perkataan sendiri saja.

Karena ini bukan pidato semata-mata, bukan kursus semata-mata melainkan suatu uraian yang saya rasa penting buat wakil yang kelak akan

kembali ke daerah masing-masing, buat mencapai usaha-usaha supaya kita tidak saja satu dalam partai, tetapi juga satu dalam agitasi dan

 propaganda kelak di cabang dan ranting.

Dengan bulatkan jiwa kita dan Murba kita dan membulatkan kekuatan melemparkan imperialis mana saja yang menginjak bumi Indonesia ini.

Dengan tiada kebulatan keyakinan tidak bisa kita mendapat kebulatan perbuatan. Dengan tidak kebulatan agitasi dan propaganda kita tidak akan

mendapat kebulatan keyakinan. Jadi agitasi dan propaganda ialah senjata yang tajam. Di Tiongkok ada satu pepatah yang mengatakan ³Agitasi

lebih kuat dari pada pelor´.

Soal yang akan saya uraikan dan coba menjawabnya saya bagi tiga:

1.  Soal (Boleh diringkas) Internasional.

2.  Soal Nasional.3.  Soal Partai.

Satu-satunya saya akan coba membicarakan dengan ringkas dan jelas. Tetapi karena saya tidak mempunyai bahan cukup, terutama buat soalInternasional, karena susahnya perhubungan dan sedikitnya kesusasteraan atau literatur, buat politik dan ekonomi, tetapi saya harap sesudahnya

ini saudara-saudara yang mempunyai bukti yang lebih banyak seperti saudara dari ³Antara´, saudara Roestam Effendi dll. akan menambah bukti-

 bukti itu kalau perlu membikin koreksi.

Sebab tinjauan kita adakan, putusan yang kita ambil atas tinjauan itu, sikap dan perbuatan yang kita lakukan semuanya penting sekali. Salah kita

mengadakan pemandangan itu, tentu salah dalam mengambil sikap perbuatan dan tindakan. Karena saya akui tidak mempunyai bukti penuh

tentang hal Internasional dan percobaan saya mendapat bukti yang nyata berupa statistik, terutama tentang keadaan ekonomi sampai sekarang

 belum dapat, maka terpaksa saya cuma bisa memberi pedoman sekedarnya saja, yang bisa dipakai oleh saudara-saudara sendiri, sehingga kalau

saudara, mendapat suatu keterangan dari luar negeri saudara sendiri bisa menyelidiki dan mengambil putusan sendiri. Seolah-olah saudara

sekalian mengetahui tanda-tanda dalam segala hal seperti seorang prajurit mengenal apa tanda kapal terbang yang ada di sini. Apa tanda kapal

yang dimiliki oleh Amerika, apa tanda kapal terbang yang dimiliki oleh Inggris, apa tanda kapal terbang yang dimiliki Republik sendiri. Kalau

rupanya seperti capung maka Republiklah yang memilikinya, jadi kalau mendapatkan statistik supaya saudara, bi sa mengutarakan sikap sendiri

terhadap statistik itu.

SAYA MULAI DENGAN KEADAAN INTERNASIONAL 

Daerahnya terlampau luas dan tempo tidak cukup buat itu. Terpaksa saya mengambil bukti yang mencolok mata saja. Kita ketahui pertentangan

yang tajam di dunia sekarang ini. kita akan menjelaskan dengan beberapa kata saja, apakah sifat, apa kemungkinan buat pertentangan itu.

Pertama, apa dan siapa yang bertentangan?

Yang bertentangan ialah sistem dengan sistem, Sistem Kapitalisme dengan sistem Sosialisme yang sudah lama bertentangan semenjak Manifesto

Komunis diproklamasikan, diumumkan + 100 tahun yang lalu. Pertentangan lebih tegas terbukti sesudah Republik Rusia tahun 1917.

Pertentangan yang sekarang lebih ancur, lebih genting lagi di masa ini.

Pertentangan sistem dan bukanlah semata-mata pertentangan terutama bangsa dengan bangsa atau cultur dengan cultur, melainkan pertentangan

hidup, yang terutama berdasar atas pertentangan kepentingan ekonomi. Pertentangan sistem sosialisme yang tidak berdasar mencari keuntungan

melainkan mengadakan produksi menurut kebutuhan negara itu, sistem kapitalis yang mengadakan produksi buat mencari keuntungan dan

mencari pasar di mana-mana, inilah yang menjadi intisari pertentangan itu. Makin luas daerah yang memakai sistem sosialisme itu makin kecil

 pasar buat negara atau beberapa negara yang mengatur sistem kapitalisme.

 Negara sosialisme sekarang ± kalau saya tidak salah ± menguasai kira-kira 1/5 bumi daratan ± bukan lautan ± dengan penduduk kira-kira 1/7 dari

 pada penduduk dunia (l.k 300 juta) langsung menguasai daerah sosialistis di samping sisa penduduk dunia ini juga kira-kira 6/7 ialah 1800 juta

itu. Tetapi tidak bisa melihat pada pertentangan kwantitatif, jumlah itu saja, untuk perbandingan yang nyata, tentang luas daerah atau penduduk 

karena negara yang menganut sistem sosialisme juga mempunyai kawan di dalam daerah yang menganut sistem kapitalisme.

Tetapi nyata bahwa, pertentangan dalam sistem ekonomi tadi menarik-naik, menyangkut-nyangkut pertentangan politik, kebudayaan dan lain-lain

 pula. Jadi yang menandai pokok pertentangan ialah karena kaum Kapitalis tidak leluasa menguasai seluruh dunia karena terhambat oleh sistem

 produksi di daerah sosialistis, tetapi juga terhambat di daerah-daerah yang bekas jajahan dulu yang kebanyakan sekarang ber-revousi dan

terhambat di negara-negara yang imperialistis sendiri oleh pemogokan-pemogokan dan pemberontakan di daerah itu. Terhambat di negara-negara

Page 21: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 21/124

 

kapitalis tulen, negara kapitalis sendiri ialah Amerika dan lain-lain karena pemogokan-pemogokan.

Pertentangan itu kita globalkan, kita bulatkan dengan pertentangan sistem sosialisme dan kapitalisme karena memang tidak mudah dan tidak 

gampang. Tidak ada barang yang mudah, gampang, karena semuanya hidup tumbuh dan tumbang.

Memang dalam garis besarnya, kedua sistem yang saya sebut tadi itu bertentangan satu dengan lainnya karena masing-masing mempunyai

 pertentangan dalam dirinya sendiri pula. Di dalam dunia kapitalis atau barisan kapitalis dan pertentangan dalam diri sendiri. Ada pertentangan

imperialis dengan imperialis, walaupun bisa terpendam, tetapi sewaktu-waktu bisa timbul, ada pertentangan antara imperialis dengan jajahansendiri.

Ada pertentangan di antara kaum buruh sendiri pula, yang dinamakan proletar-rendahan dengan proletar tinggi, ningrat (labour aristocracy). Ada

lagi pertentangan yang belum muncul, tetapi akan muncul dalam sistem ini ialah pertentangan antara kapitalis liberal dengan kapitalis fasis.

Susah mengadakan putusan begitu saja, sebab kita belum mempunyai bukti nyata. Dan kita yang percaya pada materialisme-dialektika tidak 

 boleh main nujum-nujuman saja, tidak seperti Joyoboyo yang meramalkan semua itu dengan otak atau hati saja. Dan ramalan itu adalah seperti

karet, boleh ditarik ke sana atau ke sini.

Kita bukan nabi, kita bukan ahli nujum. Kita berlaku seperti dokter. Walaupun si-sakit merasa tidak enak, tetapi ditunggu sampai ada symtomen 

[gejala ± Ed.], baru mengadakan diagnosa, baru memeriksa apa sakit yang sebenarnya. Kita sebagai dukun atau dokter masyarakat untuk berlaku

seperti ahli nujum. Kita menunggu dulu, walaupun kita tahu pertentangan kelak bisa berubah-bertukar menjadi pertempuran atau perjuangan,

tetapi kita jangan seperti ahli nujum mengatakan: ini mesti menang dan ini mesti kalah.

Sikap semata itu ialah sikap seperti Joyoboyo, sebab belum semua symtomen itu keluar, kita memerlukan beberapa tempo buat mengadakan

sikap yang pasti, terhadap kejadian Internasional. Saya harap ini dimengerti benar.

Kita yakin atas kemenangan sendiri, seperti Columbus yakin bahwa jika dia berlayar terus ke timur dia akan sampai ke Amerika. Tetapi kapan dia

akan sampai dan di mana persis jalan yang dia lalui tidak bisa dia tentukan dengan pasti lebih dahulu. Itu tergantung kepada beberapa faktor di

dalam dan di luar dia sendiri. Kita harus yakin, dan orang yang tidak mempunyai keyakinan tidak mempunyai pendirian. Dan keyakinan mesti

 berdasarkan filsafat serta perhitungan yang tinggi. Tetapi putusan yang pasti, kesimpulan atau sikap yang pasti harus diambil setelah cukup

symtomen.

Dalam menentukan sikap terhadap Internasional kita berhadapan dengan kemungkinan:

1.  Ada perang atau tidak.

2.  Siapa yang akan kalah dan siapa akan menang.

Pandanglah semua itu dengan mata terbuka, pikiran yang praktis dengan senjata yang kita akui tajam.

Memang revolusioner itu tidak berarti asal memberontak saja dengan tidak mengukur kekuatan sendiri serta tempat dan tempo seperti baru ini

dibuktikan di Madiun. Akibatnya lihat saja! Kita mesti mengukur suasana yang ada di sekitar kita yang jauh, dan yang dekat. Mengukur 

organisasi kita! Saya sebut organisasi yang kuat itu bisa kita bentuk dalam proses kita berjuang. Seperti seorang Nahkoda, walaupun mempunyai

ilmu yang dalam tentang karang yang ada di dalam air, tentang udara yang mungkin mendatangkan angin ribut, badai, taufan, walaupun

mempunyai itu, tetapi sewaktu-waktu ia mesti awas, menyesuaikan diri dengan keadaan baru yang timbul. Saudara seharusnya pula bersikap

 begitu, itulah sikap seorang pemimpin di pusat, di ranting atau di cabang itu.

Buat menentukan, apakah kelak akan ada perang atau tidak, buat menentukan siapa kelak menang atau kalah, (sebab semua itu penting buat nasib

kita, tidak saja buat organisasi dan diri kita sendiri, tetapi juga buat rakyat yang 70 milyun ini, karena kita hendak membawa mereka kepada

keselamatan, kemakmuran dan karena itu kita mempunyai tanggung jawab terhadap Murba dan kita sendiri) buat kita semua sikap dan tindakan

mesti dilakukan dengan perhitungan.

Sekarang kembali kita bertanya, apakah kelak akan ada perang atau tidak.

Kita buka Joyoboyo atau Nabi, bukan Jeremiah, melainkan seorang dukun masyarakat yang menentukan sesuatu itu pada suatu tingkat.

Symtomen yang menuju kepada perjuangan langsung, atau pertempuran antara Blok Sosialis dan Blok Kapitalis sudah kita kenal sekarang.

Dimana ada perjuangan seperti di Yunani, di Persia, Korea, Tiongkok, dimana ada bisul peperangan, sewaktu-waktu bisa di sana bisul itu meletus

menjadi perang dunia ketiga.

Walaupun begitu belum bisa, belum boleh berlaku seperti Joyoboyo atau Jeremiah, mengatakan pasti perang. Saya kasih nasehat kalau saudara

mengadakan putusan, yakni harus mengambil sikap pasti, haruslah menunggu symtomen yang lebih maju lagi. Kita bisa perlihatkan tendensi

ialah satu kodrat yang berlaku tetapi bisa dihambat oleh kodrat lain menjadi tendensi ± masih bisa terhalang dalam perjuangan dan tendensi itu

mesti ± mengadakan akibat ± kalau tidak ada hambatan, tendensi bisa dihambat kodrat lain. Tendens masyarakat dunia sekarang menjadi menuju

 perang dunia ke-3.

Page 22: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 22/124

 

BERAPA SYNTOMEN, APA TANDA-TANDANYA? 

Soal Berlin, saudara-saudara sudah baca tiap hari, saudara mungkin lebih tahu dari pada saya tentangan hal itu, dan saya tahu dan mengikuti

kejadian sehari-hari itu. Dari soal Berlin sewaktu-waktu bisa timbul perang dunia. Di Korea, Tiongkok, sewaktu-waktu bisa timbul perang dunia

itu. Kita tidak tahu apa benar akan timbul atau tidak. Kita tidak tahu kapan pecahnya perang.

Kita tidak tahu berapa banyak manusia yang akan mengambil bagian dalam perang itu. Semuanya belum dapat kita tentukan, kita pastikan,

karena yang merupakan Serikat Rusia besok bisa berbelok, yang sekarang musuh besok bisa menjadi kawan dalam proses sejarah yang tidak bisakita tentukan lebih dahulu itu. Lihat dalam perang dunia kedua, kedua belah pihak dengan spinagedienstsnya mencari kawan.

Berapa besar kekuatan di masing-masing pihak belum kita tahu sebelum perang pecah dan kalau perang itu pecah belum bisa dipastikan apakah

kekuatan masing-masing itu akan berlangsung terus. Itu artinya berpikir dialektis, bukan dogmatis seperti Joyoboyo, tetapi menentukan tempat

dan waktunya lebih dahulu sebelum ada symtomen yang nyata.

Inilah syntomen di Berlin sudah nyata, symtomen kedua, ialah tindakan yang diambil oeh negara agresif, karena membutuhkan pasar.

Kapitalisme tidak bisa hidup dengan tidak ada pasar. Dia akan terhambat. Karena produksi naik dengan naiknya penjualan. Dan produksi itu

harus senantiasa naik. Kalau berhenti berarti mundur buat kapitalis. Mungkin saya bisa menguraikan lebih lanjut, te tapi berhubung dengan tempo,

kalau nanti saya tidak sempat saya silahkan saja saudara membaca Risalah karangan saya Rencana Ekonomi.

Jadi kapitalisme membutuhkan pasar. Kalau pasar dalam negara tertutup maka terhambatlah produksi. Apakah pemogokan tidak menutup pasar?

Kalau umpamanya 5 juta buruh tidak sanggup membeli makanan atau pakaian (karena menganggur mogok) apakah itu tidak mengurangi pasar?

Kalau tiap-tiap 5 juta buruh tadi mempunyai seorang istri dan anak, jadi 15 juta orang tidak sanggup membeli, apakah tidak mengurangi pasar.

Jadi pemogokan baik di Perancis, Italia dan Amerika itu merugikan pasar. Pemberontakan yang ada di Malaysia, Burma dan Indonesia juga

mendorong supaya Amerika memaksa pasar itu dibuka kembali. Dan semua pasar baik di Eropa, di Afrika atau di Asia tidak bisa dibuka dengan

mulut manis, demokrasi, dan perikemanusiaan saja. Semua pasar perlu dibuka dengan paksaan. Dan paksaan itupun menjadi dua macam. Paksaan

yang berupa kapal penggempur, meriam, tank, dan bomber. Amerika sendiri memaksa kedua-duanya itu.

Meminjamkan uang kepada siapa saja yang mau meminjam seperti Sir. Lock yang kikir, yang menabung dan menghitung-hitung bunga uangnya,

terus menerus sampai ia lupa t idur. Amerika memaksakan uangnya ditanam di Turki, Yunani, dan ada 15 Negara di Eropa Barat.

Amerika meng-eksport dia punya modal, sebab modal itu mesti hidup terus, anak-beranak, bunga-berbunga. Dan tidak anak-beranak, tidak 

 bunga-berbunga itu ar tinya kalah dengan Negara lain yang bunga-berbunga modalnya.

Kaum modal Tiongkok mendapat sumber modalnya di Wall Street, pusat kantor-kantor bank di Amerika, New York, yang dengan pembagian

saluran menghamburkan uangnya melalui kedutaan dan konsul-konsul dengan I.S-nya menghambur-hamburkan uang buat dipinjamkan butaditanam supaya kelak kembali dengan bunga (rente). Bukan saja Amerika mengeluarkan barang buat dijual, tetapi juga meng-eksport uang buat

 berkembang. Amerika belum bisa dengan leluasa mengeluarkan uang karena masih kurang jaminan, Lintah darat kita sendiri membutuhkan

 jaminan juga pasti kalau dia meminjamkan uang; kontrak, perjanjian yang pasti yang dijamin oleh tiap negara, oleh notaris, yang kelak kalau

tidak dibayar akan dibela oleh ahli hukum atau pokrul bambu.

Juga Negara tidak meminjamkan begitu saja, kalau tidak ada Jaminan. Jaminan itu bukan main-main, Jaminan yang dibikin oleh negara yang

dipinjami itu bukan jaminan di atas pasir, tetapi jaminan yang teguh di atas ubin, di atas beton. Kalau tidak dibayar. Negara itu sendiri akan

menjadi jaminan. Jaminan itu sudah terdapat di Filipina.

Sandiwara di Filipina itu dikatakan kemerdekaan. Saya pikir uang emas Filipina masih disimpan di Wall Street di Amerika, Emas Filipina

sebagai jaminan uang kertas yang diperedarkan di Filipina, dulu waktu saya masih di sana disimpan di Wall Street dan sekarangpun saya kira

masih begitu, karena Filipina masih banyak berhutang kepada Amerika.

Bagi Italia, Yunani atau Saudi Arabia dan lain-lain jaminan itupun mestinya kokoh-kuat, pasti. Jaminan yang kokoh kuat itu biasanya dipasarkanatas pengeluaran pajak, kereta api, atau atas penjualan garam yang paling dibutuhkan rakyat (Tiongkok).

Sampai kita tadi pada percobaan kapitalis Amerika, usahanya juga merupakan penghidupan modalnya ialah meminjamkan uang kemana-mana

 juga di Meksiko, yang bukan negara merdeka lagi, seperti di Filipina yang diikat oleh rantai dari Wall Street. Jaminan yang teguh itulah yang

dicarinya sekarang di Eropa Barat. Jaminan itu tidak bisa didapatnya selama Malaysia, Burma masih ada pemberontakan. Artinya daerah, dimana

dapat ditanamnya kapital dengan aman, dimana didapatkan tanah yang aman, kaum buruh yang manut, yang ³bekerja sama´ yang bisa menjamin

segala-galanya belum didapatnya di Asia Tenggara ini. Belum pula didapatnya lagi di Eropa Barat karena banyak pemogokan. Jika kita lihat

dalam pertentangan, yang sudah memuncak baik di Berlin, Yunani, Korea dan Tiongkok, perjuangan semacam itu sekarang berlaku kearena

keuangan dan ekonomi.

Page 23: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 23/124

 

Amerika mencoba menanamkan kapital di Eropa Barat, tetapi Blok Sosialis juga tidak diam dan mencoba menggagalkan semua itu. Dan banyak 

 berhasil dalam usaha penggagalan itu. Karena tiap-tiap pemogokan yang timbul, baik di Eropa Barat atau di Amerika itu berarti penghalangan

 bagi majunya kapitalisme tadi jadi nyata sifatnya, rencana atau plan yang sudah kita kenal sebagai Marshal Plan: ialah mendapatkan daerah yang

aman buat menanam kapital. Sekarang nyata dijalankan di Eropa Barat. Yang sudah diterima oleh 16 Negara ± kalau saya tidak salah 16 negara

itu mempunyai kern, teras pada Inggris, Perancis dan Benelux. Sekitar 3 Negara itu ± kalau Benelux bisa disebutkan Negara karena ada beberapa

 Negara yang lain juga takluk pada Marshall Plan.

Apakah maksud Marshall Plan? Ialah membangun kembali Eropa Barat yang kasarnya diduduki oleh 165 juta manusia, sedangkan blok Rusiaoleh 300 juta lebih ± kalau saya tidak salah ± ada negara lain yang belum terikat kepada blok-blok. Kalau tidak salah blok Barat dan Rusia

mempunyai jumlah penduduk 550 juta.

Masing-masing mencari bloknya sendiri. Amerika menyokong blok yang sesudah perang dunia kedua hidup tidak mati tidak.

Apakah maksudnya menyokong blok barat itu? Tentu saudara sudah maklum. Ialah menghancurkan, menghambat blok sosialis. Bukan saja

menghambat tetapi juga mengancam hidupnya sosialisme dengan voorpost berupa blok barat yang diadakan oleh Amerika satu benteng untuk 

menghancurkan blok sosialisme.

Kalau benteng itu kelak bisa menghancurkan blok sosialisme, kapitalisme (katanya) akan bisa hidup terus. Tetapi buat saya, kapitalisme tidak 

 bisa hidup terus. Belum tentu akan hancur Soviet Rusia dan gerakan sosialisme di dunia. Tetapi mungkin di Amerika sendiri akan timbul Soviet

 proletar atau Pemerintahan Sosialis. Kapitalis tidak berpikir panjang dan tidak bisa berpikir panjang asal terobat sakitnya, buat sementara waktu.

Boleh dia dimisalkan seorang haus di lautan yang terus minum air laut, sampai gembung perut hingga mati.

Kapitalisme belum tentu bisa hidup terus. Baik ekonomi, politik, ataupun sosial kebudayaan sudah tidak bisa maju lagi. Bahwa kapitalisme

Amerika itu, akan aman, kalau blok sosialis hancur itupun adalah salah satu impian. Itu berarti bahwa walaupun blok sosialis atau seandainya

 blok sosialis hancur, kapitalisme akan aman. Sosialisme tidak akan hancur selama ada kapitalisme. Jadi ini adalah memperkuat keyakinan kita

 bahwa sosialsime pasti datang, karena tidak ada alternatif, cuma mungkin dalam beberapa tempo kapitalisme bisa hidup, tetai harus diberi injectie

saban jam sehingga mati karena injectie sendiri saja. Kapitalis-imperialis tidak berfikir panjang dan tidak mempunyai pikiran panjang dia tiada

mengadakan perhitungan. Pandangannya pendek, seperti orang kehausan di perahu tadi. Karena tidak ada air sejuk, dia terpaksa minum air laut

asal hidup, walaupun 5 menit saja.

Jadi Marshall Plan mempersiapkan Eropa Barat dalam ekonomi buat menghancurkan blok sosialis. Persiapan itu disertai pula oleh persiapan

militer. Persiapan Militer itu tidak saja kelak perlu buat mengadakan kerja sama (militer) antara blok Barat buat mengadakan kerja sama (militer)

antara blok Barat buat menentang Rusia, tetapi juga buat jaminan buat kapitalisme Amerika sendiri. Siapa saja dipertangung jawabkan oleh blok 

Barat, membayar kelak hutangnya. Jadi blok barat tidak saja tergantung kepada Amerika tetapi juga hilang kemerdekaannya dalam ekonomi dan

dalam politik. Orang yang kehilangan kekuasaan ekonomi mesti juga kehilangan kekuasaan politik. Orang yang hidup meminjam mesti menjadi

hamba peminjam. Begitu juga negara dengan negara. Tidak bisa meminjam ke Amerka dengan tidak ada jaminan.

Meliterverbond, kerja sama militer hanya kelanjutan dari kerja sama dalam ekonomi. Blok Barat sudah setengah atau ¾ atau 90 % koloni

Amerika. Baik politik dalam negeri, baik sistem produksi, baik perhubungan luar negeri sudah terikat oleh Amerika. Cukup di sini ditegaskan, bahwa Eropa Barat sudah menjadi voorpost ekonomi dan militer Amerika.

 North Atlantic Defence Pact (Perjanjian Pertahanan Atlantic Utara) yang baru ini dikabarkan oleh ³ANTARA´ itu ialah satu kepastian, satu

 pengesahan dari pada kejayaan usaha Amerika buat menguasai blok Eropa Barat, tidak ekonomi saja, tetapi juga militer.

Jadi blok Barat kelak bisa dipakai buat menentang blok sosialis dan apabila seandainya Amerika menang, Eropa Barat sudah lebih terikat oleh

Amerika. Sedang sekarang sudah terikat, apabila kalau perang sudah terjadi. Semua kebutuhan baik mesiu, meriam, kapal terbang, senjata lain-

lain, makanan dan pakaian harus didatangkan dari Amerika sebagai hutang blok Barat. Makin lanjut proses peperangan makin tergantung blok 

Barat kepada Amerika.

Jadi nyata sekarang bahwa pertentangan antara dua blok ini, ialah antara blok kapitalis yang dipelopori oleh Amerika itu, sudah memuncak ke

tingkat yang setajam-tajamnya.

Saya sudah membicarakan perkara tendensi, kemana perginya arah permusuhan pergulatan politik, ekonomi, dan militer sekarang.

Kapan meletus! Apakah akan meletus itu baik kita serahkan kepada sejarah saja. Tetapi tendensi dan symptomen sudah nyata.

Sekarang kemungkinan, siapa kalah, siapa menang seperti pertandingan bola, beberapa ahli melihat saja, tetapi biasanya orang memperhatikan

goalnya saja.

Di dalam perang ini kita juga memperhatikan siapa yang akan kalah dan siapa akan menang. Buat kita penting sekali artinya, meskipun kita

 percaya bahwa kemenangan terakhir berada di pihak sosialisme.

Ada 4 kemungkinan menurut logika.

Page 24: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 24/124

 

1.  Sosialisme menang dunia menjadi sosilistis.

2.  Kapitalisme menang sementara waktu (kemungkinan kapitalisme akan hidup terus).

3.  Kedua-duanya podo (sama capai seperti pertandingan boxer).4.  Dan kalau atom-atoman kita sama-sama habis di dunia. Kemungkinan itu ada tetapi mudah-mudahan tidak terjadi. Kata asing

Mogelijk, maarniest waarschijnlijk. Possible but not probably, mungkin tetapi tidak boleh terjadi.

Empat kemungkinan itu sudah saya bentangkan lebih lanjut dalam risalah ³Thesis´, saya persilahkan membaca lagi.

Bagaimana mengadakan perhitungan buat menentukan siapa kalah dan siapa menang itu secara agak panjang (karena saya diminta saudara dari

daerah Gerpolek, supaya agak panjang lebar dalam militai re beschouwing, pandangan militer, saya sarankan bacalah Gerpolek, supaya saya bisa

 pendek saja. Tetapi syarat menentukan kalah menangnya itu banyak.

1.  Persenjataan. Banyak faktornya bagi kedua belah pihak. Ialah diukur berapa banyak senjata yang dimiliki. Berapa bedil Amerika,

 berapa kapal perangnya, berapa kapal terbangnya, diukur pula kwalitasnya. Dibandingkan jumlah dan kwalitet satu sama lainnya.2.  Kekayaan. Kalau tidak ada pabrik, bisa membeli, ialah kalau ada jalan. Dulu ketika perang dunia pertama Perancis beli dari

musuhnya sendiri ialah dari Jerman. Tetapi kalau ada blokade, terserah kepada tukang selundup. Kita diblokir, Sumatera diblokir dan

tidak bisa membeli senapan, tidak ada meterialisering. Tetapi dulu nyata Perancis bisa membeli di Amerika dalam Perang DuniaPertama dan Kedua.

3.  Industri. Siapa mempunyai pabrik yang banyak, hebat, berkualitet tinggi dan mempunyai bahan yang cukup (besi, timah, tembaga,alumunium, dan lain-lain) itulah menurut syarat ini yang menang. Ini secara logis, kedua-duanya podo (sama capai seperti dalam

 pertandingan boxer).

4.  Aramament Industri. Pabrik yang langsung bisa diubah. Karena mesin oto hampir sama dengan pabrik kapal terbang, maka dengancepat pabrik yang langsung bisa diubah. Pabrik oto bisa diubah menjadi pabrik senjata. Ditambah pula dengan pabrik-pabrik senjata

yang sudah ada. Dalam hal tersebut, tiadalah dapat disangkal, bahwa Amerika berada dalam keadaan yang lebih menguntungkan.Tidak saja Amerika memiliki industri perang yang langsung (pabrik senjata) dan yang tak langsung (pabrik oto) yang kualitet dan

 jumlahnya melebihi blok Rusia, tetapi Amerika tiada pula perlu membangun kembali karena kerusakan hebat disebabkan perangDunia ke-2, seperti Rusia.

5.  Geography. Artinya keadaan bumi-iklim. Saya singkat saja.

a.  Apakah bumi itu pulau seperti Inggris atau daratan seperti Jerman? Kalau dikelilingi lautan maka negara itu sebagai penyerang harus

mengadakan armada yang kuat buat menyeberangkan tentara dan alatnya. Menjadi soal berapa kapal penggempur yang perlu, berapa penjelajah, kapal selam dan lain-lain juga harus dibikin.

 b.  Tinggi, rendah daratan itu! Kalau darat itu banyak mempunyai pegunungan dan lembah, maka di sini tiada bisa dipakai meriam yang

 besar-besar, tiada bisa dipakai tank. Itu mesti dipikirkan. Disinilah berada daerah Gerpolek yang sebenarnya. Jadi tentara Gerpolek tahu setiap waktu, seperti t ikungan bengkok, lobang, sedangkan musuh itu tidak tahu apa-apa. Topografis itu penting sekali artinya.

c.  Luasnya Negara. Berhubungan dengan strategi milliter, apakah daerah itu sempit atau luas. Kalau lapangan itu sempit dapat tentara

disusun dari batas ke batas. Dan kalau luas maka barisan yang tak bisa menduduki front, dari batas ke batas dapat dipukul di kedua

sayapnya atau dikepung (ovattings oorlog, bewegingsoorlog). Karena daerah itu luas, misalnya mempunyai panjang frontnya 5.000km cukup kalau memakai tentara 5 juta atau 10 juta atas siasat perang stelling. Tetapi dengan 50.000 orang saja, front itu tak dapat

diduduki tentara yang kecil jumlahnya, tentara sebesar 50.000 itu harus melakukan siasat gerak cepat. Ringkasnya: luas tanahmempengaruhi siasat perang, Rusia karena luasnya bisa menjalankan taktik maju-mundur. Itu yang menjatuhkan Napoleon. Iadibiarkan masuk sampai Moskow, kemudian kota itu dibakar, ini terjadi pada bulan Januari di musim dingin. Tentara terpaksa mundur 

 pulang dan tidur di atas salju. Makanan tidak ada, jadi kembalilah dengan lapar dan dihantam oleh Rusia dari kiri kanan. Jadi siasatyang dipakai Rusia menghadapi tentara Napoleon yang hebat-dasyat itu dalam daerah luas, ialah ³War of attrition´ (mundur-maju).

Jadi Rusia bisa mudur, tidak perlu terpaksa terjepit dan bertempur mati-matian, karena luas daerahnya tadi. Itu yang memenangkan

Rusia di jaman Napoleon dan Jerman. Musuh dipancing masuk, kalau sudah lebih jauh mengulurkan ³lehernya´ ke dalam daerah yangluas itu, maka barulah ³leher itu dipotong´.

d.  Accesibility. Pintu ke samudra. Negara yang mempunyai samudra itu bisa kuat dari dulu sampai sekarang. Lihat negara yang

mempunyai pelabuhan laut (Yunani, Mesir, Spanyol). Di belakang hari Inggris menguasai semua samudra. Sekarang Amerika berebutsamudra. Karena laut memudahkan perhubungan degan negara lain. Laut memudahkan pengangkutan senjata dan makanan. Siapamenguasai samudra dialah yang menguasai dagang dan strategi. Janganlah dikira Indoensia itu tidak berarti apa-apa! karena air ada di

kiri-kanan. Yunani berada di laut tengah. Tetapi apa artinya dengan laut Hindia dan samudra Pasifik kanan-kiri kita ini? Majapahit dan

Sriwijaya mengerti benar akan kedudukan Indonesia ini di zaman lampau. Jadi pintu ke laut itu berarti jalan terbuka ke laut di waktu perang. Siapa menguasai laut akan menang. Belanda memblokir kita karena menguasai lautan kita. Apakah jadinya, kalau andainya

kita mempunyai armada dan sekarang berjuang menguasai samudra? Laut Atlantik, Laut Utara, Laut Tengah, bagaimana perbandingannya dengan samudra Hindia dan Pasifik? Jalan dari benua Timur ke benua Barat, dari Asia ke benua Australia harusmelalui Indonesia. Kalau dipotong perjalanan itu di sini ....? Sriwijaya dan Singapura sudah mengerti pentingnya laut: Stop Straat

(Selat Malaka)! Pasti perdagangan habis antara Timur dan Barat. Jadi Accesibility yaitu pintu ke laut ialah pintu pengangkuatan buatsenjata dan makanan. Itupun kita perbandingkan, Siapa menguasai laut? Amerika atau Inggris atau Rusia? Wladiwostok banyak beku,

 buat perkapalan tidak baik. Karena itu Tsar mencoba menerobos Dardanelen, tetapi selalu saja gagal.

e.  Tempat (locality). Tempat dekat pasar ramai buat membeli makan dan senjata! Rusia kekuarangan dalam hal ini. tetapi karena diamempunyai berbagai bahan yang cukup dalam daerahnya sendiri, maka faktor ini tak berapa memberatkan.

f.  Batas. Apakah batas itu pegunungan tinggi atau daratan. Amerika juga dalam keberuntungan, karena laut di kiri kanan mudah keluar 

masuk negara lain. Tetapi Rusia di Asia dibatasi oleh pegunungan tinggi yang tidak bisa dilalui oto, truk atau kereta api. Pamir,Hindukusj, Altai, pegunungan tinggi, yang tidak bisa dilalui kalau tidak dengan cukup bekal, apalagi tentara. Soal ini masih penting,walaupun pesawat terbang sudah memberikan jawab yang baru. Tetapi Rusia sukar keluar, sukar pula buat dimasuki.

Page 25: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 25/124

 

g.  Sources. Bahan yang dalam tanah. Apakah ada besi? Kalau tidak ada besi tidak bisa membikin tank. Apakah ada aluminium, timah

atau tembaga? Karet buat ban oto, buat mengangkut laskar atau tentara, truk dan kapal terbang membutuhkan ban. Apakah ada arang

dan listrik buat perindustrian dan beras buat manusia? Perbandingkan bahan di kedua belah pihak!h.  Hawa. Hawa kita di sini panas dan selalu panas. Kalau di Rusia di musim sejuk baru jam 9 matahari terbit dan jam 3 sudah terbenam.

Jadi sedikit sekali matahari bercahaya di musim sejuk itu. Apalagi di Siberia. Sedikit sekali tempat yang dapat didiami orang. Tidak 

 banyak tumbuh-tumbuhan, apalagi buat makanan, yaitu pada tingkat tehnik sekarang. Mungkin di hari depan sungai yang mengalir kekutub Utara sebagian ditutupi oleh air es.

6.  Persatuan. Rakyat mesti bersatu menghadapi musuh. Nyata Rusia lebih kuat dalam hal ini. Sebab apa? Sebab Amerika itu ada kelaskapitalis, yang tidak begitu banyak, Kalau perang belum lama maka proletar Amerika sebagai tentara bisa tahan, karena cukup makan.Tetapi kalau lama, lihat dulu sampai berapa tahannya. Tetapi tiada pula boleh dilupakan, bahwa kapitalis di Amerika berperang mati-

matian. Karena jika Rusia menang, kapitalis Amerika akan hancur. Dan orang yang tahu ia berada di tepi tebing akan berperang mati-matian. Kita jangan lupa faktor. Dari segala pihak kita kaji.

7.  Moral. Ketabahan hati: Siapakah yang mempuyai tekad nekad, orang yang ingin menang atau orang yang merasa terancam?

8.  Men-Power. Banyaknya manusia buat tentara. Rusia compact. Penduduknya 200 juta dan katanya kalau tidak salah tahun 1955 bisa

mempersenjatai tentara 22 juta. Tetapi jangan pula atau dilupakan Amerika Utara dan Selatan! Bisa diatur sedimikian rupa pula, bahwa di antara 163 juta penduduk blok Barat itu (Inggris dan Amerika) dapat mempergunakan tentara kolonial. Banyak seluk 

 beluknya soal men power itu. Inggris membanggakan 600 juta jumlah penduduk commonwealthnya! Nehru tidak pernah saya puji.Sekarang ia kapitaliskah atau sosialis? Makin lama dia makin terbenam di Wall Street. Gandhi bagaimana kalau masih hidup? Janganlekas mengatakan ini atau itu besar. Periksa dulu buat kelas mana ia dipandang besar! Kaum atasan India menghadapi kaum paria dan

sudra yang agaknya berjumlah 80 % dari jumlah penduduk. Katanya + 60 juta penduduk selalu dalam kelaparan. Borjuis asliHindustan berhadapan dengan tentara Murba yang sebenarnya. Kaum Brahman dikatakan kaum suci, yang akan langsung masuk 

surga. Tidak boleh orang paria lewat di depan orang Brahman begitu saja. Kaum Paria adalah orang yang tidak mempunyai status.

Kaum Paria ada 100 juta. Kasta yang lain yang besar juga ialah kasta Sudra. Kaum paling atas ialah kaum Brahman yang membaca

kitab suci Bagawath Gita dan Mahabarata. Tetapi fulus tetap tinggal fulus. Orang kaya yang mati didoakan di rumah berhala. ³KarenaAllah´ katanya tetapi harus membayar. Orang Sudra atau Paria kalau mati tidak boleh dikajikan dari kitab suci. Begitu materialistis

orang yang dikatakan idealis itu. Jadi pertentangan ekonomi dan politik dan kebudayaan antara berbagai kasta di India sangat besar sekali. Kalau ada yang kena penyakit ³Third Power Policy´ cari sajalah karangan ³Dasuki´ dalam s.k ³Murba´ tentang hal itu.Imperialis Inggris mendapatkan teman pada Nehru, Patell, Gopalachari, dan pada kaki tangannya di Indonesia. ³Third Power Policy´,

 pangkalnya di Inggris, tengahnya di India ujungnya di Indonesia. India mempunyai kekuatan men-power yang tersembunyi. Murba

Hindustan akan dihasut melawan Rusia. Itu bahayanya! Buat melakukan hasutan , jangan ada orang sosialis, ja ngan ada komunis yangakan menghalangi hasutan penganut ³Third Power Policy´ buat memakai men-power. Hindustan untuk dikerahkan melawan blok 

Sosialis, Ratusan Komunis-Sosialis yang masih meringkuk dalam penjara Nehru. Dibelakangnya siapa? Marshal Plan. Amerika yangingin meminjamkan uang pada Nehru, Patel, Gopalachary buat membangun industri perang. Itu bahaya. Dengan memakai agama,dengan memakai kaum Brahman kaum imperialis bisa mendapatkan serdadu di Hindustan. Kaum Sudra dan Paria bisa naik kelas

setelah mati syahit. T idak guna hidup di dunia, baik membersihkan diri dengan berkorban di medan perang, kalau mati, kelak kembalike dunia ini pada kasta yang lebih tinggi. Katanya kaum Brahman bisa langsung masuk surga. Tetapi kalau disuruh pilih hidup atau

mati ia akan pilih hidup. Semua itu mesti kita kaji.

9.  Akhirnya siasat perang. Siapa yang akan lebih tahan Timoshenko atau Dwight Eisenhower. Perang Stellingoorlog-kah atau gerak cepat atau perang gerilya atau kombinasi semua itukah?

Akhinya stelling-oorlog! Kalau tentara kedua belah pihak menduduki stelling yang terbentang dari batas ke batas. Stelling yang panjang

mempunyai pertahanan yang kuat itu harus lebih dahulu dihancurkan dengan segala alat senjata modern dari darat, laut, dan udara. Setelah alat

 pertahanan musuh dari lapangan yang hancur itu. Apakah kelak strategi tersebut yang akan dijalankan? Ataukah taktik strategi gerak-cepat, siasat

 perang kilat, siasat bayi membayi atau siasat perang gerilya? Semuanya belumlah dapat kita ketahui pada tingkat pertentangan internasional

sekarang ini apakah kelak hasilnya perang sudah keluar dan kekuatan dalam hal politik, ekonomi, diplomasi dan kemiliteran dari kedua belah

 pihak sudah nyata kelihatan, barulah sekedar perhitungan dapat dilakukan.

SOAL NASIONAL 

Sekarang baiklah kita kembali kepada urusan dalam negeri, yakni kepada usulan Cochran dan kepada RENCANA ANTI KOMUNIS di Asia

Tenggara.

Usulan Cochran yang sudah diamendir oleh Belanda dari 37 pasal menjadi 67 (jadi tambah 30 oleh Belanda). Usul itu isinya, ialah mendirikan:

1.  Pemerintah Federal Sementara (mulai 1 Januari 1946).

2.  Federal Council (Dewan Negara-negara).

3.  Dewan Perwakilan Sementara.

Jadi kalau kita isi untuk executif itu dengan Prof. Husein, Syahrir dengan sekertaris Ny. Ulfah Santsoso, itu tentu akan disetujui oleh UNI yang di

 bawah Mahkota yang akan dibolehkan masuk ke dalam Dewan Negara-negara, tentulah pula mereka yang acceptable bagi kaum kapitalis

Belanda.

Yang masuk dalam Dewan Perwakilan Sementara tentulah takkan berapa bedanya dengan yang boleh masuk ke dalam Volksraad? Komunis

Revolusioner, seperti Mr. Abd. Madjid Cs, tentulah akan bisa diterima oleh Dewan Perwakilan Sementara itu.

Page 26: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 26/124

 

 

Disamping Pemerintah Federal ³atas persamaan status Indonesia Nederland´, bukan lagi Gubenur Jenderal, melainkan Komisaris Tertinggi. Dia

tidak takluk kepada Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, tetapi takluk kepada Mahkota. Atau lebih tegas lagi Komisaris Tertinggi itu haruslah

takluk kepada Vellenuwe cs, kepada kongsi Minyak, Sindikat Gula, Getah dll, yang terpusat pada Ondernemersbond. Inilah sebenarnya isi u sulan

Belanda (COCHRAN).

Dalam Council Republik diberi 1/3 dari jumlah wakil council tadi. Inilah usul, atau lebih tepat lagi, inilah ³ancaman´ dari pihak Belanda. Tetapi

ada lagi ancaman dari pihak lain, ialah yang kita sebutkan tadi yang menguasai blok Barat, Marshall Plan.

Karena sekarang terganggu, sebab Indonesia tidak bisa mengirimkan timah, karet, kina dll maka Indonesia mesti diamankan. Yang akan

mengamankan ialah Amerika yang ³berhak´ di dunia ini buat mengamankan yang tak aman, atau lebih tepat men-dollar-kan yang aman. Rupanya

men-dollarkan yang aman, Amerika sudah pula mempunyai plan itu entah benar, entah tidak, tetapi dikabarkan oleh ³News Agency´ dari pihak 

merah, bahwa di sini ada rencana memecah-belah di daerah Republik. Ini minta diperhatikan benar-benar.

Maksudnya, ialah mengembalikan semua kekuasaan Belanda, segala-segalanya yang ada di Indonesia ini kembali dikuasai oleh Belanda. Dengan

demikian, maka Negeri Belanda, sebagai bagian dari blok Barat bisa bangun kembali. Seterusnya blok Barat, sebagai voorpost Amerika buat

memukul blok Sosialis akan mendapatkan suntikan yang amat berfaedah bagi dirinya. Inilah hubungannya Plan Marshall dengan tawaran ³good

officesnya´ Graham, Du Bois dan Cochran kepada Republik. Tegasnya kita mau dijadikan pasar di bawah kemandoran Belanda buat menyokong

³Marshall Plan´.

Jadi Belanda mengadakan usul untuk mengancau-balaukan, buat memaksa kita masuk dalam Pemerintah Federal Sementara, sedangkan Amerika

ternyata mengacau-balaukan kita dari dalam!

Metodenya apa?

1.  Membantu pemerintah anti-komunis di Asia Tenggara.

2.  Membantu organisasi-organisasi anti-komunis dan membantu sentris (moderate).

3.  Memecah-belah Serikat Pekerja, buat mengadakan aksi anti komunis.4.  Mengadu-domba para pemimpin merah satu sama lainnya.5.  Memakai siapa yang tidak setia kepada partainya sendiri (partai kiri).

6.  Mempelajari keterangan golongan anti-komunis.

Tentu ada kelak pihak anti, pro, dan pasif di antara kita sendiri karena tidak mengerti. Sedangkan Amerika akan giat menyelenggarakan politik 

memecah-belah itu dengan perantaraan duta dan konsulnya. Dan saudara akan mengakui sembarang duta dalam Republik? Apakah kita akan

sanggup mengawasi IS-nya mereka itu? itu berbahaya!

Kalau kita mengakui dutanya salah satu negara besar di daerah Republik, maka kita akan terikat mengakui duta semua Negara Besar yang juga

mempunyai jajahan, seperti Inggris, Perancis dan Amerika. Apakah kita sangup mengawasi propaganda mereka? Yang dilakukan dengan dollar dan rantai emas? Itu soal yang mesti dipikirkan. Jangan yang enaknya saja dipikirkan, yang pahitnya juga.

Dalam hubungan antara Negara itu, dipikirkan pula semua buruk-baiknya. Apakah kita sekarang sudah mempunyai persiapan cukup buat

menghadapi propaganda ³anti kemerdekaan´ yang akan dijalankan oleh Duta atau Konsul sesuatu negara yang berkepentingan? Inilah yang nyata

di depan kita, Berbagai macam wakil asing di Indonesia (di daerah Pendudukan atau Republik) akan mengadakan propaganda, agitasi buat

kepentingan mereka.

Inggris akan menjalankan propaganda. Amerika menjalankanya di Tiongkok dan sudah terbukti berhasil. Tidak ada yang tahan dollar dan rantai

emas. Timbullah di sana perang saudara yang tidak habis-habisnya, di dalam 20 tahun. Kalau salah satu pihak sudah lelah; maka dia dapat

suntikan dollar. Jika tak ada bantuan dari luar, maka boleh jadi perang saudara di Tiongkok itu sudah lama beres; salah satu mesti keok. Tetapi

yang satu selalu di-injectie dengan dollar, itulah bahaya dari luar yang kita hadapi sekarang.

Apabila usul Belanda kita tinjau kembali maka nyatalah bahwa tidak ada beda tujuannya dengan Renville dan Linggarjati. Dalam Usul Cochran

 juga masih ditetapkan, apa yang sudah diakui dalam Linggarjati dan Renville.

Ringkasnya, Linggarjati, seperti yang sudah kita kenal:

1.  Mengakui Kedaulatan Belanda di Indonesia.

2.  Urusan Luar Negeri di bawah pengawasan Belanda.3.  Export-import diatur ³bersama´.

4.  Harta-benda asing dikembalikan.5.  ³Gendarmarie bersama´ (Di sini Linggarjati kandas).

Page 27: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 27/124

 

Syahrir sebenarnya menerima semua itu asal saja dengan cara ³diplomasi´. Tetapi Belanda tergopoh-gopoh. Coba kalau Belanda cerdik dan

mengambil oper import-expor dulu. Jika kelak ³para pemimpin´ Republik sudah terikat dalam ekonomi, maka kelak sendirinya mereka akan

dapat diikat dalam hal politik pembelaan.

Bagaimanapun juga, perjanjian Renville jauh lebih rendah isinya. Dengan mengosongkan ³semua kantong´ maka + 35.000 tentara dipindahkan.

Ini berarti, bahwa semua tempat strategis, yang dengan senjata lengkap berbulan-bulan tak dapat ditembusnya, diperolehnya dari pemerintah

Republik sebagai hadiah! Katanya untuk menghentikan blokade. Tetapi, kantong sudah kosong, blokade jalan terus. Sekarang Belanda berteriak:

Plebisciet tidak bisa dijalankan karena demarkasi selalu tidak aman.

³Buat plebisciet perlu keamanan´, kata Belanda. Tentangan usul yang kelima tentang ³gendarmerie bersama´ berubah menjadi usul ³12 ribu

tentara Belanda langsung di bawah perintah Komisaris Tertinggi dan 50 ribu tentara federal dibagi di seluruh Indonesia´, juga di bawah perintah

Komisaris Tertinggi. Itu bagi saudara dari ketentaraan penting sekali.

Jika, kalau ditentukan 50 ribu buat seluruh Indonesia berapa buat Republik? Sebab negara lain NIT, Borneo Barat, Borneo Timur, Sumatera

Timur, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Pasundan (ini saja sudah sembilan ³Negara´), haruslah masing-masing

mendapatkan bagiannya. Berapa Republik akan memiiki belum tentu. Apakah bisa lebih dari pada 20.000? Kalau saya tak salah, maka

seluruhnya Sumatera dan Jawa memilihara +350.0000 prajurit.

Apakah kelak nasibnya 350.000 prajurit kita itu?

Tentu nanti akan ³dirasionalisasikan´ terus sampai tinggal 20.000 (?). Apakah kelak nasib puluhan ribu lainnya, soal ini haruslah mendapatkan

 perhatian kita dari sekarang ini juga, apalagi kalau usul itu diterima.

Jadi usul yang mengenai mahkota itu sudah diakui, Usul yang mengenai luar negeri buat negara dapat diakui Belanda. Yang mengenai kedutaan

dan konsultan di beberapa Negara Besar, seperti Amerika, Inggris dll, tentu takkan disetujui Belanda. Dimana Belanda mempunyai kepentingan

 besar dalam hal ini keuangan dan perdagangan di sana Belanda takkan menyetujui Duta Republik ditempatkan. Import dan export diakui dan

tentu diakui terus. Ada yang akan menjadi pegawai Van Mook kembali.

Pasal 14: Harta benda asing dikembalikan. Sudah ³semestinya´ karena sudah ada maklumat 1 Nopember 1945 buat mengakui semuanya itu.

Tentangan tentara Federal, apakah dalam hati kecilnya akan diterima atau tidak oleh Pemerintah, entah, tetapi oleh pihak tentara dan rakyat sukar 

akan dapat dipertimbangkan, jangankan lagi diterima. Tentara Republik adalah kekuatan kita yang riel. Kalau kandas di sini, perundingan sukar 

diteruskan, yang lain-lain sudah diakui oleh pemerintah kita. Renville dan Linggarjati tidak berapa bedanya dengan usul Cochran yang baru ini.

Kalau perundingan ini akan gagal pula, maka tentulah soal ketentaraan pula yang akan menggagalkannya. Komando dalam pemerintah Federal

sementara ini akan berada di tangannya Komisaris Tertinggi. Kekuasan Komisaris Tertinggi: ³Komisaris Tertinggi berhak mengumumkan staad

Van Beleg, di seluruh Indonesia´ (kalau Republik masuk ke dalam Pemerintah Federal Sementara). Jadi keadaan negara dalam bahaya boleh

diumumkan sewaktu-waktu oleh Komisaris Tertinggi, ialah wakil Mahkota yang memegang kedaulatan atas Republik Indonesia yang telah kita

 proklamirkan tgl. 17 Agustus 1945.

Arti selanjutnya (kalau ini diterima) sewaktu-waktu bisa diumumkan oleh Belanda ³Keadaan dalam bahaya´. Di Wonosobo umpamanya bisa

diumumkan ³keadaan dalam bahaya´. Semua ³pengacau³ boleh ditangkap dan ditembak menurut ³Inlandsche Reglementen´, Undang-undang

Bumiputera.

Sebab kalau kedaulatan itu kita akui, semua undang-undang sebelum Maret 1942 akan bersambung kembali. Semua pemberontak yang pernah

membunuh seorang Belanda dalam pertempuran boleh dihukum atau dibunuh menurut undang-undang ³Inlandsche Reglementen´. Itulah yang

³acte van legimitatie´ yang dikehendaki oleh Prof. Logeman, karena yang putus dahulu sudah disambung kembali. ³Kedaulatan Belanda yang

 putus pada bulan Maret 1942 akan kembali ke tangan Belanda, jadi juga undang-undang bumi putera:

Yang salah dihukum, .´Berjasa´ dinaikkan pangkatnya. Akan diprofesor Huseinkan yang ahli, yang berjasa dalam ³diplomasi di Syahrirkan´.

Memang Belanda pintar ³berdebat´. Ia mengemukakan ³Historich Recht´ selama 350 tahun itu sudah dimatikan oleh ³Historich Recht´ Jepang

dengan jalan ³veroveringsrecht´. Kemudian ³veroveringsrecht´ dan ³Hiscorich Recht´ Jepang dibatalkan menurut Natuurrecht, Brithgriht,

Hukum Mutlak oleh Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Jadi perkara ini sesungguhnya sudah beres semenjak Proklamasi. Sebenarnya kita sudah merdeka 100 % menurut hukum, menurut adat. Sekarang

Belanda ingin, hendak mengembalikan ³legimiteitsgezagnya´.

Kata Belanda ³Legimiteitsgezag dan souvereiniteit kami masih punya´. Ada ahli yang mengatakan: Belanda tidak mempunyai hak sama sekali di

sini. Sebab apa?

1.  Wilhelmina lari ke London, melepaskan tanggung jawab, itu tidak boleh menurut grondwet Belanda kemudian.

2.  Di sini diumumkan perang oleh Tjarda.

Page 28: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 28/124

 

Dia tak berhak bertindak begitu, Wilhelmina tidak berhak, sebab sudah meninggalkan negeri. Tjarda tidak berhak, karena yang berhak 

mengumumkan perang cuma Raja Belanda. Apakah lagi setelah Tjarda diangkut ke Taiwan sebagai tawanan perangnya Jepang. Sesungguhnya

semenjak Maret 1942 tidak ada kisah lagi bagi Belanda di sini. Itulah pula sebabnya, maka Belanda mencari ³legimiteitsgezagnya´atas bumi

Indonesia dengan Linggarjati, sehingga ia sangka mendapat kembali ³legimiteitsgezag´nya itu, dengan pengakuan kedaulatan Belanda Indonesia.

Dan itu juga terus pada Renville dan itu terus juga diusulkan oleh Cochran.

Sekarang mari kita periksa bagaimana seluk beluknya perkara ini. Apa sebab perkara kedaulatan ini yang menjadi tulang punggung?

Apa pentingnya Kedaulatan ini, dimana sarinya?

Dengan cara berpikir dialektika materialist, kita cari hal ini dalam ekonomi. Dari sini kita melangkah.

Kita mulai dengan artikel 14, Linggarjati No. 14 inilah buat kita sebagai meterial yang no. 1. Kedaulatan itu apa. Buat mereka yang berpikir 

idealis terbalik. Buat kita lantai dulu. Jadi lantai yang sebenarnya ialah artikel 14 ini. dengan tertulis maka pada 1 Nopember 1945 sudah

diumumkan, bahwa harta milik asing akan dikembalikan.

Mengembalikan semua harta benda asing intinya, semua pabrik di Indonesia kepunyaan Belanda, Inggris, Amerika, semua kebon Belanda,

Inggris, Amerika, semua pengangkutan kepunyaan Belanda, Inggris, Amerika, semua Bank menguasai dagang, export-import dikembalikan

kepada Belanda, Inggris, dan Amerika itu pokoknya!

Atas dasar mengembalikan ini dan oleh karena pengembalian ini, maka harus dikembalikan atapnya, ³kedaulatan Belanda´ atas Indonesia.

Karena kedaulatan ekonomi, maka mau tidak mau kedaulatan politik mesti kembali. Rundang runding, rundang-runding oleh Syahrir atau Amir 

tidak bisa membatalkan hal ini.

Maka politik yang menguasai jalannya ekonomi harus dikembalikan pula. Jadi 100 kali runding-runding, tidak akan menguntungkan revolusi.

Kalau 99 % dari perindustrian, dari pengangkutan keuangan dikembalikan kepada Belanda, sedangkan pengawasan politik berupa tentara, polisi,

 justitie, dan algojo akan dikuasai Indonesia, ini tidak mungkin. Tidak bisa tercapai. Kita tidak percaya cara itu. Kita percaya bahwa kalau semua

sumber penghidupan berada di tangan asing, maka semua politik yang berarti hak kontrol atas semua itu harus pindah ke tangan asing pula. Itu

keyakinan kita.

Apakah akibat dari pengembalian harta benda asing dalam urusan luar negeri, militer, ekonomi, dan kebudayaan? Banyak seluk-beluk, kena

mengenanya satu dengan lainnya.

Kita mulai dengan perekonomian. Kita ambil contoh, pabrik gula. Belanda datang mengatakan: ini saya punya. Mesinnya rusak. Republik 

mengatakan: Saya tidak merusakkan, Jepang yang merusakkan. Baik kita ganti. Belanda tidak mempunyai uang. Kemana ia pergi? Ia pergi ke

Wall Street, dan Wall Strett bertanya:

Apakah di sana ada bedrijfzekerheid? (kepastian bekerja?).

Apakah kepastian bedrijfzekerheid itu? Tanah mesti ada buat kebon gula. Kalau tidak ada, pabrik tidak jalan. Pengairan mesti ada. ³Kuli´ mesti

ada dan tetap dan manut dan mempunyai ³kebudayaan tinggi´. Yang ditanya: Mau bekerja 8 jam, menjawab Ya, ndoro. Mesti 10 jam! ya, ndoro.

Tidak, 12 jam! Yah, sesukanya ndoro saja. Itu yang mempunyai kebudayaan yang paling bagus buat dunia kapitalis.

Jadi, semua syarat itu mesti ada. Kebun, tanah, ini adalah soal penting. Kita mesti bekerja dengan otak, jangan dengan nafsu diri sendiri saja. Soal

tanah, agrarian-problem. Saya mengambil pokoknya saja. Belanda perlu bahan buat membikin gula, yang kwalitetnya mesti tinggi. Jadi memakai

wetwnschap buat tanam menanam, pelihara memelihara, supaya gehalte-gunanya tinggi. Kalau dijual di luar negeri, di Tiongkok, Amerika bisa

konkurensi.

Jadi kebun mesti dikuasai Belanda. Sawah lantas diambil, sebab mesti ada bedrijfzekerheid. Tanah harus pasti berada di tangan kapitalis, karena

dia takkan mengijinkan pak tani kerja dengan merdeka. Si kapitalis takut kalau-kalau pak tani kerja menurut temponya sendiri dan sistemnya

sendiri. Buat ini kapitalis merasa perlu menyewa tanah dalam waktu yang lama sekali. Inilah pula sifatnya ³landbouw-industrie´ di zaman³Hindia Belanda´. Tentangan sewa menyewa tanah kita sudah tahu prakteknya. Dengan dollar Belanda akan pergi ke lurah, ke kampung dimana

dia perlu meminjam tanah.

Pendek kata tanah ia akan dapat kembali dari bangsa kita yang miskin ini. pak tani selalu perlu uang dll. Keperluan. Pinjam meminjam itu

membutuhkan jaminan. Tanah itulah juga akhirnya yang ditaruhkan sebagai jaminan. Proses ini akan kembali, t idak boleh tidak. Pengairan mesti

dibagi. Akan kembalilah Mas Mandor dan tuan ³Sinder´, siang hari air mengalir ke pabrik gula, malam hari ³buat bumi putera´. Tetapi Mas

Mandor, atas perintah halus atau kasar, atau pengaruh orang atau uang akan menginjak-injak tanah, di tepi selokan, sehingga pak tani akan

kekeringan sawahnya air terus mengalir ke pabrik. Tentang perkara tenaga! Sekarang adalah musim ³extrimist´ kaum pekerja boleh membentuk 

vakbond! Tetapi diadu-dombakan nanti dengan Yellow Union (Serikat Pekerja Kuning) diperseni atau digaji lebih tinggi. Siap 1001 akal, dan

oleh karena itu desa kita kelebihan orang, maka gaji 40 sen sehari akan diterima juga seperti dahulu. Kembali ke Deli, kembali terikat oleh

Page 29: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 29/124

 

³contract´. Semuanya kelak akan berlaku sebagai satu ³natuurlijk proces´.

Jadi tanah dapat, pengairan dapat, kaum buruh yang murah, dapat! Tidak boleh seorangpun juga ³extrimist´ atau selembarpun bendera merah

 putih atau sebijipun lencana merah putih atau sepatah katapun boleh diucapkan perkataan ³merdeka´. Kembali Yellow Union buat menetapkan

keadaan seperti dulu itu. Inilah yang ³bedrijfzekerheid´ dalam suasana ³kerja-sama´ antara Belanda Indonesia. Belanda tidak bisa memberi gaji

lebih, karena nanti tidak bisa konkurensi dengan gula dari Kuba dan Hawai dan kita lebih miskin tahun dari 1942. Penghidupan sebenggol sehari

 buat Rakyat Murba akan kembali. Kita miskin kembali, supaya Belanda mendapat hasil yang banyak dan murah buat dijual keluar.

Buat itu perlu perhitungan yang lancar. Kalau Sdr. Abu Bakar yang menguasai kereta api mau menghalang-halangi/mogok mengirimkan gula,

maka pasti Sdr. Abu Bakar akan dikembalikan di Digul lagi. Kalau kawan Abu Bakar mengadakan ³vakbond´ haruslah semuanya dicocokkan

dengan undang-undang ³Bumi Putera Hindia-Belanda´, supaya gula itu cepat keluar, sampai ke pelabuhan dan diangkat oleh kuli kapal ke

 perkapalan dan terus ke Amerika, atau pasar dunia yang lain-lain.

Tidak usah kita mengambil contoh ke perusahaan lain

Ini yang mengenai perekonomian! Semuanya pemerintah desa, kepolisian kembali buat menjamin ³bedrijfzekerheid´ itu dengan kambalinya

kebun dan pabrik. Siapa memegang bambu runcing akan ditangkap dan sikep oleh polisi. Republik tidak boleh mengatur lagi cukup polisi saja.

Kalau ada cekcok, siapalah yang akan memutuskan: polisi republik atau Komisaris Tertinggikah? Kalau ada percekcokkan tentang urusan luar 

negeri maka yang akan memutuskan tentulah wakil Mahkota. Lain tidak ada! Itu kedaulatan!

Kata seorang pintar: ³Republik kita bisa mengadakan Undang-undang sosial. Kalau Linggar Jati kita pakai kelak kita bisa membuat undang-

undang sosial. Kaum buruh sudah insyaf, sudah sadar´.

Jawab kita: ³Undang-undang sosial dan undang-undang perburuhan bagus . Tetapi kalau Belanda mengatakan: ³Saya tak mau pakai aturan itu

dalam kebun saya dan pabrik saya!´ Kita mau bikin apa?

Saudara Abu Bakar akan mengadakan mogok? Baru bicara-bicara dalam rapat, PID sudah siap di samping saudara Abu Bakar.

Sekarang tentang gula, teh, kina, minyak yang ke Amerika. Barang export dibawa ke pasar, ialah ke Amerika. Kalau export kita 100 juta dollar,

maka menurut adat export-import: Jual 100 juta barang di Amerika, harus mengimpor juga 100 juta dollar. ³Export pays for Import´, impor 

dibayar oleh export. Kita jual gula, teh, kina dan minyak, kita beli oto, obat, mesin listrik, merah pipi, lipstik dan pupur.

Ini konsekwensinya dalam ekonomi kita. Kalau kita export 200 juta harus tukar dengan 200 juta barang-barang yang disebut tadi. Kalau kita

mengadakan pabrik oto sendiri, Amerika dengan undang-undang ³export pays for import´ mengatakan:´Kamu mengadakan pabrik oto sendiri,

akan mendapat konkurensi oto saya´.

Amerika akan menghalangi kita membikin industri yang ada di Amerika sendiri, walau kita mempunyai besi atau alumunium, tembaga atau bauxit. Kita tidak sanggup, kita lemah terikat kepada export-import dalam negara Linggarjati. Kita tetap akan menjadi negara dengan industri

agraria. Itupun sudah ditetapkan oleh seorang ³ekonom´ kita yang berkata: Biarlah industri agraria saja.

Tetapi ia lupa, bahwa kaum buruh kita cuma menjadi kuli kebun saja, tidak bisa mendapat buruh cerdas untuk pabrik oto. Pabrik ini itu, dan kita

tidak bisa maju mengadakan industri berat buat kemakmuran kita. Sedangkan kalau kita kerjakan perbaikan di negara kita sendiri dapat kita

mengadakan pabrik oto, terutama barang-barang kimia yang 10 atau 100 kali lebih murah dari pada barang Amerika.

Tetapi kalau kita sudah terang meng-export-import seperti tadi, kita tidak lebih leluasa bergerak, tidak bisa lebih lepas dari status negara

 pertanian. Kita terhambat maju. Tetapi ada lain lagi. Apabila Belanda mempunyai export-import di Amerika 400 juta dollar umpamanya dan

masuk juga barang 400 juta, maka walaupun A.K Gani mempunyai Fox-concern, apabila Belanda mempunyai dagangan 400 juta, masakan kita

yang menempatkan duta dan konsul di sana. Masakan penjual tahu dan tempe, pedagang kecil mau lebih berkuasa dari pada saudagar besar.

Belanda dengan perdagangan besarnyalah yang akan menetapkan duta, dimana perdagangannya yang terbesar.

Jadi jangan saudara heran, tidak mengerti, mengapa Mr. Roem dll tidak bisa menempatkan duta di Amerika.Kita sebagai orang yang melihat persoalan secara materialist dialektika, jangan mengharap-harapkan yang tidak-tidak. Bahwa otak lebih tinggi

dari kepentingan ekonomi, bahwa rundang-runding bisa menaklukkan kepentingan ekonomi, semuanya itu adalah khayal semata-mata.

Sekarang perkara keuangan, Getah dari Jambi, walaupun dulu dijual seharga 100 sen satu pound, masih bisa memberi keuntungan, karena

kebunnya di hutan. Tetapi onderneming besar, dengan gaji besar buat employe, boekhouder, administrateur, dengan ongkos besar buat pulang

 pergi ke negeri Belanda, buat pensiun dan buat sokongan ini-itu, tantiemes dll, t idak bisa mendapat untung, kalau tidak bisa mendapat untung,

kalau tidak menjual umpamanya 30 sen satu pond. Jadi kalau benar-benar ada ³vrije-hander´ yang katanya berarti ³kemerdekaan dagang´,

 berkokurensi merdeka, boleh membawa ke pasar, kepada siapa saja yang suka, kalau memangnya ada status dagang semacam itu buat orang

Jambi, maka pastilah orang Jambi yang berada di pihak yang menang. Tapi orang Jambi tak dibolehkan memotong getah seberapa sukanya. Ada

restrictie [regulasi ± Ed.]! Kalau tidak diadakan restrictie setajam itu sebagian besar onderneming bangsa Eropa itu terpaksa menggulung tikar.

Page 30: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 30/124

 

Sesudah direstrictie, maka getah orang Jambi dikenai pula pajak berkali-kali sampai getah itu terpaksa dijual dengan harga mahal di pasar dunia.

Hasil pajak tentulah jatuh ke tangan ³Kanjeng Gubernemen´!

Jadi pendek kata, kalau ada konkurensi lepas ´vrije handel´ pasti onderneming jatuh. Walaupun restrictie dan pajak, tetapi bisa sekali orang

Jambi mendapat hasil lebih dari cukup sampai bisa 10 kali naik haji di Mekah.

Begitulah kerjanya duoanne, ³gemennschappelijke douane´. Supaya inlander jangan bikin konkurensi dalam jual beli. Supaya dia dikenal dengan

 barang hasil bumi kita.

Itu ³kerja-sama´. Selanjutnya dengan ³kerja-sama´ bisa membangun katanya. Membangun apa? Membangun perusahaan korek api, pabrik tahu

dan tempe, itu bisa. Tetapi kalau memang membikin pabrik mesin yang bisa memperbaiki ekonomi kita, bisa mengadakan mesin buat

kemakmuran kita, kita pasti tidak boleh. Belum temponya, itu akan merosotkan pasar katanya.

Mengertilah saudara-saudara bahwa ³kerjasama´ dalam export-import itu maksudnya ialah untuk mencekik export-import kita. Itu artinya

³kerjasama´.

Seperti terbukti di Siam dan Tiongkok, dimana ada kontrol export-import bangsa asing, di sana Asing menang, Asli melarat.

Dulu Tiongkok juga mempunyai ³kerjasama´ dalam douane itu. Mau pajaki barang Amerika, mesti minta permisi Amerika dan 13 Negara lain.

Kalau sedikit naik pajak, dikatakan: ´Itu tidak menurut perjanjian, nanti kita gempur. Jadi uang masuk buat Negara tidak bisa tinggi´. Keuangan

kucar-kacir terus.

Kalau onderneming Belanda dipajaki, maka Belanda akan berteriak-teriak setinggi langit mengatakan: ³Daar is geen bedrijfszkerheid´, Indonesia

tidak bisa menjaga dan menjamin ketentaraman buat perusahaan. Ini bukan stable goverment. Ini pengaruh komunis dan extremist. Ini pengaruh

³PARTAI MURBA!´.

Kalau pajak kita ambil juga, maka Belanda akan menggerakkan ³Dewan Perwakilan Sementara´ buat memprotes, akan menggerakkan ³Dewan

Federal´ untuk menghalangi dan menggerakkan ³Pemerintah Federal´ buat bertindak terhadap ³extremist´. Jadi pendeknya, kapitalis di Indonesia

 jangan dipajaki, baiklah kalau dipajaki sedikit-sedikit saja.

Kembali kita kepada Murba. Upahnya sudah sedikit dan dia diperas dengan pajak. Jadi uang yang masuk di daerah Republik tentu sedikit. Kalau

sedikit tentu administrasi akan kacau balau. Laskar tidak dapat jaminan bisa diadu-dombakan dan Belanda akan mengatakan ³Republik tidak 

stabil´.

Sebagai akibat artikel 14 tadi dan berhubung dengan itu pula ialah supaya ada ³bedrijfzekerheid´ , menurut kemauan Belanda export-import

³diatur bersama´ maka perlu ³genermerie bersama´ dan ³tentara Federal´ yang takluk kepada komisaris Tertinggi dan Mahkota. Kalau ada

mogok, pakai artikel 153 bis dan ter, menangkap sebelum ada bukti sesuatu perbuatan.

Jadi uang sekarang masuk ke Republik adalah sedikit sekali.

Sekarang soal cetak-mencetak uang: Dari semulanya saja sendiri memandang terlampau banyak kesulitan di depan cetak-mencetak uang sendiri,

selama kita belum aman merdeka 100 %. Tetapi ³brain trust´ (bukan trusted brain!) berpendapat lain.

Dulu Ori dengan rupiah = 1: 3 Sekarang 100: 2,50 jadi 40 x 3 atau 120 kali = 12.000 % merosot. Bahaya merosot ini sudah saya lihat lebih

dahulu. Berhubung dengan itu, maka saya kira lebih baik memakai terus uang yang ada (uang Jepang). Disamping itu pusatkan perdagangan

kepada ³barter´, ialah tukar-menukar barang sambil bersandar kepada ekonomi perang. Kini setelah uang Ori terus menerus merosot, maka lebih

mudahlah kaum imperialis membujuk-bujuk pemerintah Republik menyangkutkan Ori kepada dollar, poundsterling dan gulden, ³link up Ori to

the dollar, pound, or gulden´. Kalau ini berlaku maka tindakan serupa itu akan banyak sekali menguntungkan kaum imperialis. Dengan demikian,

maka barang import dan eksport asing akan banyak sekali terhindar daripada cukai. Ringkasnya Linggarjati membawa kita kepada status dagang,

dimana Belanda dapat menguasai perdagangan dalam dan luar negeri dengan sendirinya akan kembali ke tangan Belanda. Seterusnya pula

Republik akan terseret-seret ke dalam sesuatu ³militair-verbond´ (Perjanjian militer Belanda). Jika kelak Front A,B,C,D bangun kembali tentulah

kita akan terbawa-bawa juga, hanya kelak perjanjian militer itu akan ditujukan kepada blok sosialis oleh blok kapitalis. Inilah keberatan besar,yang harus mendapat perhatian kita sepenuhnya semenjak sekarang juga.

Jadi kita mengerti apa yang dipasang dalam 5 artikel itu. Dengan mengembalikan harta benda asing, dan oleh karena mengakui di bawah

kedaulatan Belanda, maka urusan keuangan akan sendirinya jatuh ke bawah Mahkota, dan kebudayaan akhirnya akan jatuh pula ke bawah

Mahkota. Kalau seorang Indonesia kelak menjadi anggota Federal tetapi kalau tidak bisa bahasa Belanda: Hoe deze nir? Itu seluk beluk 

Linggarjati dengan kebudayaan.

Berhubung dengan semua kemungkinan itulah, maka kita batasi pekarangan kita dengan formula: Berunding atas pengakuan kemerdekaan 100

%, bukan untuk 100 %, berarti tawar-menawar. Inilah program kita, berunding atas kemerdekaan 100 %, bukan untuk 100 %.

Page 31: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 31/124

 

Kita sekarang sudah dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri, apakah akibatnya ³berunding untuk kemerdekaan (100%). Akibatnya ialah

merosot ke derajat + 10 % dalam segala-galanya. Jadi apa yang pokok buat kita? Apa tindakan buat menghindarkan supaya kita jangan dituduh

melanggar ini-itu oleh Internasional?

Kita melangkah dengan tegak, walaupun hujan pelor, tidak boleh kita menyingkir. Proklamasi itu bukan hasrat atau cita -cita saja, seperti ³surga´

itu adalah ³Hasratnya´ seorang Brahmin. Tetapi proklamasi itu adalah satu feit, satu fact, satu kejadian yang syah, karena tiap-tiap bangsa berhak 

memproklamirkan kemerdekaannya dan bila sudah memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian membelanya.

Kalau tidak, apa gunanya memproklamirkan? Membela kemerdekaan adalah Hak Mutlak. Bergaul dengan Negara lain adalah Hak Mutlak. Bukan

 berunding rundang-runding sampai negara habis, bukan itu; melainkan berpegang teguh kepada Proklamasi sudah diterima dan dipertahankan

rakyat. Keyakinan ini bersandar kepada kemerdekaan. Yang membela kemerdekaan ialah tentara kita. Itu sikap kita! Dan seperti juga diketahui

tadi, kita tidak bisa membangun, kalau aset nasional dimiliki asing, semuanya berada di tangan asing. Baru apabila semua perusahaan besar vital

atau sebagian besar vital berada tetap tegap di tangan kita, barulah kita bisa membangun. Dan kita sesungguhnya sudah mendapatkan jalan utnuk 

memperoleh sebagian besar perusahaan vital, sebagai stood kapital (modal pendorong). Inilah pentingnya MINIMUM PROGRAM. Kita sita

harta benda musuh, apabila dia memasuki jarak 3 ½ mil dari pantai memasuki dengan senjata. Menurut hukum internasional dalam keadaan

seperti itu, maka kita tak perlu lagi menghormati adat atau hukum lain, selainnya menghantam siapa yang masuk dengan senjata itu, inilah yang

Hukum-Internasional! Tidak saja tentara musuh bisa dan harus dilucuti, tetapi harta bendanya pun boleh dan harus disita.

Kalau kita konsekwen pada Proklamasi, yang tertulis, dan tidak tertulis kita pegang terus, maka kita berada dalam kebenaran. Semua itu telah kita

kaji lebih dulu, buat menentukan sikap kita.

Usul COCHRAN, seperti juga perjanjian Linggarjati tiada bisa kita terima, karena pertentangan dengan Minimum Program, yang masih kita

 perjuangkan untuk beberapa lama, mungkin menjadi 6 atau 9 tahun, atau lebih. Tetapi j ika kita tidak konskwen, kita akan berjalan di luar rel,

yang telah ditetapkan itu. Kita tidak bisa membangun kalau tidak dengan kemerdekaan 100 %: kalau tidak dengan tentara rakyat. Jadi kita tidak 

 bisa menerima. Kalau terima ini, kita langgar Proklamasi, ucapan sudah dibela oleh Rakyat. Kita seterusnya berarti berkhianat kepada Proklamasi

dan akan ditertawakan oleh dunia internasional. Kita akan menjadi ³laughing stock of the world´.

Kita tetap pegang Proklamasi, menolak perundingan tidak atas kemerdekaan 100 %, itu sikap kita! Dan harus berlaku awas terhadap Rencana

Amerika yang dengan dalih Anti-Komunisnya atau sedang memecah belah golongan pemuda kemerdekaan 100 %. Kita akan membentuk 

kekuatan sendiri. Kita perjuangkan kemerdekaan kita melawan imperialisme yang masuk ke sini. Dengan demikian, maka dalam hakekatnya kita

memberi sokongan konkrit kepada revolusi seluruh dunia. Kalau usul COCHRAN kita terima, maka kita akan dipakai oleh blok kapitalis buat

dikerahkan menghadapi blok Sosialis. Bahan makanan dan bahan perang akan dipakai oleh blok Kapitalis buat menghancurkan blok Sosialis.

Kalau kita kelak sudah berarti menang kalau kita sanggup menolak sebagian tentara Imperialisme dunia yang menjajah kita, atau sanggup

membekukan sebagian saja dari Tentara Imperialisme itu, yang berkehendak membatalkan Proklamasi 17 Agustus. Inilah yang akan menjadi

sumbangan kita yang nyata praktis kepada gerakan revolusi bagi kemerdekaan negeri-negeri jajahan.

SOAL PARTAI 

Partai. Sifat ³PARTAI MURBA´ ialah menggalang Rakyat Murba. Dan saudara sekalian, yang akan menjadi kader, yang bekerja buat dan untuk 

Murba, dari Murba. Saudara yang akan memimpin gerakan seluruh Murba di Indonesia buat melanjutkan perjuangan kita. Jadi bukan kader 

terpisah dari Murba, yang terpisah dari Rakyat, t etapi yang di tengah-tengah Murba. Maka harus ada kontak rapat dengan Murba, ialah buruh dan

tani.

Apabila kita mendapatkan penuh, baru kita bisa menamakan diri ³PARTAI MURBA´. Apa syarat buat mendapat kepercayaan, autoriteit Murba

 buruh dan tani? Dengan membawa isme-isme saja dan berdebat habis-habisan saja, kita belum lagi menjadi pemimpin Murba. Kita terjun ke

 bawah. Dari bawah kembali ke atas buat merundingkan apa pengalaman kita di bawah. Kalau tidak, mana mungkin mendapat kepercayaan; kita

tidak akan bisa menjalankan disiplin; tidak bisa menasehati Murba; Murba tidak mau dipanggil, kalau diserang musuh, karena kita tiada

mendapat kepercayaan penuh dari Murba.

Buat mendapatkan kepercayaan penuh itu, haruslah kita senantiasa berhubungan dengan Murba, supaya mengerti benar-benar kepentingan Murba

sehari-hari, walaupun rupanya perkara kecil saja.

Soal tempat: Kita namakan partai kita Partai Murba. Tetapi kalau pusat atau markasnya aksi kita berada di tengah-tengah rombongan rumah yang

indah permai di dalam kota, atau kita cuma berdebat tentang isme itu saja antara penduduk kota terpelajar dan hidup makmur saja, kita tidak akan

mendapat kontak dengan kaum Murba.

Jadi supaya kita sehari-hari bisa mendapat kontak dengan Murba, kita perlu campur dan berkumpul dengan mereka. Kalau kita membimbing

kaum Murba mesin, maka carilah pabrik dimana Murba mengerahkan mesin buat hidupnya sehari-hari. Pergilah ke kebun atau bekerjalah di

kebun. Tempat itu yang kita cari. Jangan tempat terasing menghindarkan pergaulan dengan mereka itu. Tidak bisa kita selami jiwa mereka, tidak 

 bisa kita ketahui soal hidup mereka, kalau tidak bisa mendapat kepercayaan, dan perkataan kita akan melayang di atas kepala mereka. Mungkin

kita bisa membikin mereka tertawa atau menangis, tetapi tidak bisa menggerakkan mereka, mundur kalau terpaksa, maju kalau perlu.

Page 32: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 32/124

 

 

Tempat Murba ialah di bengkel, di pabrik, di pelabuhan, dimana-mana kaum gembel berkumpul dan juga kaum intelek, juga di antara mereka

yang sekarang menjadi gembel, buat mengadakan propaganda dan agitasi.

Soal illegal dan legal! Kalau negara menjamin demokrasi dan menjamin hak berkumpul, mengadakan pers, tidak melarang atau menyerobot

 pabrik kertas atau menangkapi orangnya, karena kalimat yang tidak enak didengar oleh yang beruasa, selama demokrasi itu berjalan di atas rel,

kitapun akan menghormatinya. Tetapi kalau cuma tinggal di atas kertas saja, maka kitapun akan mengambil sikap menurut keadaan. Ilegal dan

legal, ialah soal bagaimana keadaan, bagaimana suasana dalam negara, bagaimana sifat undang-undang yang ada. Maka kalau semua belumterang walaupun terang tertulis, tetapi belum terang dijalankan, karena berbagai alasan, maka kita berjalan seperti amphibi, berjumpa air seperti

kapal, berjumpa darat seperti tank. Dalam keadaan demokrasi borjuis pun kita harus siap dengan kesanggupan kerja ilegal. Jadi soal l egal dan

ilegal bukanlah soal kita sendiri semata-mata, melainkan juga soal dari pihak lain, soal tatanegara dan pelaksanaan undang-udnang yang ada

dalam negara. Dan kalau kita dalam keadaan semacamnya itu mesti mengadakan persiapan kalau perlu berjalan di bawah tanah, maka itu bukan

salah kita, tetapi karena keadaan berjuang, dipaksakan oleh siasat perjuangan. Jangan dianggap ilegal itu berbisik-bisik dalam gelap, bagaimana

mengamuk dan mengadakan putch, berbisik-bisik bagaimana mengumpulkan tenaga dan membikin putch, tetapi walaupun berjalan di bawah

tanah tetap berhubngan dengan Murba.

Tidak boleh kita lepas dari Murba, setiap waktu mengetahui kemauan dan mengata Mubra, jadi tidak berarti merangkak-rangkak di bawah tanah

dan berbisik-bisik. Buat itu perlu kita mengadakan cara bekerja dengan baik dan diserahkan caranya kepada saudara sendiri saja. Cara bekerja

yang tidak menghilangkan kontrak dengan massa itu, cara bekerja yang bisa siangnya kita bernama Abu Bakar, malamnya bekerja dengan

Gerpolek.

Pendeknya kita serahkan saja kepada saudara! Cuma saya peringatkan bahwa kerja ilegal mesti mempunyai persiapan menyeludup, seperti kapal

selam, yang bekerja tidak kurang cepat dengan di atas muka air. Jadi ini seluk-beluk antara legal dan ilegal. Dengan begitu kita ukur berapa

kekuatan Murba yang tersedia. Memang gampang mengatakan: saya bekerja ilegal, dan mendapat kehormatan di kalangan revolusioner karena

 bekerja ilegal. Itu tidak perlu jangankan satu nama, seperti Abu Bakar saja, 15 nama pun boleh dipakai asal awas dan pintah memakainya. Jangan

sampai berabe karena nama banyak. Sewaktu-waktu sanggup mengatasi kesulitan yang timbul karena nama banyak itu.

Pada suatu ketika nama saya di Singapura ialah Estaban de la Rosa. Tetapi ini di antara kenalan orang Filipina saja. Di antara kenalan orang

Tionghoa nama saya Tan Min Siong. Pada suatu hari saya mengunjungi sebuah restoran bersama-sama dengan kenalan Tionghoa. Di pintu

resotran saya disambut oleh seorang kenalan Filipina dengan perkataan: ³He Etaben de la Rosa´. Jadi tidak mudah memakai nama banyak. Yang

 pentingnya ialah mempelajari arti peribahasa: Di kandang kambing mengembek, di kandang kerbau menguak, Terutama pelajari bahasa asing

sebanyak-banyaknya. Ingatlah pada pepatah: Bahasa menunjukkan bangsa.

Agitasi dan Propaganda: Artinya bukan pula menghasut terus menerus! Memang orang bisa dihasut sampai marah dan sampai memukul, ada

yang dipukul lagi mungkin kita sendiri kelak yang menjadi sasaran. Terutama kalau tak ada disiplin. Jadi agitasi saja tidak cukup. Mesti ada

 pengertian yang lebih tinggi, wujud yang lebih mulia.

Kita bisa perdalam keyakinan itu atas dasar-dasar kehidupan sehari-hari, kalau pergi ke tempat buruh bekerja di kereta api umpamanya, kitadasarkan propaganda kita atas penghidupan Murba kereta itu pula dll.

Tak perlu kita mulai dengan mendewa-dewakan pemimpin ini atau itu. Cukuplah, kalau prinsip, cara-cara bekerja ataupun semangat serta sifat

 jujur konskwen salah seorang pemimpin yang dihormat. ³Berapa gaji, berapa keluarga, berapa kebutuhan sehari-hari dan apa kekurangannya´.

Inilah yang kita utamakan. ³Murba sudah membanting tulang tetapi jaminan tak cukup. Ada yang tidak kerja, tetapi bisa hidup dengan mewah´.

Inilah yang kita kemukakan. Dengan uraian atau pernyataan yang sederhana berdasarkan pengalaman sehari-hari kita meningkat ke atas melalui

 jenjang logika dan Dialektika. Dengan demikian kita bisa merasakan akibatnya perjanjian Linggarjati dan Renville. Akhirnya kita sampai kepada

 politik Partai ini atau itu, isme ini atau itu. Sendirinya kita akan sampai usulan COCHRAN.

Kita membikin agitasi buat membangunkan pengertian, membangun keyakinan, memberi jalan melalui organisasi dan mementingkan organisasi:

Bersatu kita teguh, berpecah kita jatuh. Dengan organisasi kita bisa menggerakkan Murba.

Kunjungilah kaum Murba. Janganlah bosan memberi pertolongan atau penerangan, juga kepada Murba buta huruf. Kita memerlukan

 perhubungan (kontak). Dan kontak berarti bersama menyelesaikan soal penghidupan sehari-hari. Perlihatkan perhatian penuh kaum Murba.

Berikanlah bantuan lahir bathin kepada mereka dimana perlunya. Saudara sendiri mengerti apa artinya ramah tamah bagi kaum Murba Indonesia.Pakailah semua kesempatan buat mengadakan kontak dengan sikap ramah-tamah dan semangat tolong-menolong.

Andaikan saudara berada pada suatu desa atau kampung yang terdiri dari 30 rumah. Bentuklah satu komite kecil untuk membagikan pekerjaan. A

10 rumah, B 10 rumah, dan C 10 rumah. Sekali seminggu atau lebih datangilah rumah-rumah itu dan tanyakan keperluan penduduknya.

Persoalkanlah keperluan hidup mereka sehari-hari. Mungkin akhirnya saudara sampai kepada Minimum dan Maximum Program; kepada

Linggarjati dan Renville.

Rundingkanlah dan putuskanlah dalam Komite tadi segala sesuatu sebelumnya saudara menjumpai mereka yang membutuhkan petunjuk.

Pelajarilah apa yang dibutuhkan oleh Rakyat Murba. Periksalah dimana terdapat barang-barang yang berlebihan dan yang kekurangan di antara

 barang keperluan hidup seperti beras, sayur, garam, minyak, pacul, parang dll.

Page 33: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 33/124

 

 

Usulkan pendapat saudara dengan pengikut saudara. Laporkanlah sambutan Murba itu kepada komite tadi. Perbaikilah yang salah dan pakailah

yang baik sebagai contoh. Adakalanya saudara perlu mengunjungi salah satu instansi buat mengetahui keadaan yang sebenarnya. Janganlah kita

menunggu di kantor saja. Apabila saudara mendapatkan sesuatu jalan buat melenyapkan sesuatu keburukan bagi Murba, hendaklah saudara

mengambil tindakan secepat-cepatnya. Kalau bisa degan jalan legal, menurut undang-undang. Kalau terpaksa dengan memakai desakan Murba

secara teratur. perubahan nasib yang kita peroleh itu adalah satu modal pendorong untuk mendapatkan kepercayaan terus-menerus. Cobalah

saudara perhatikan bagaimana seorang zending bekerja. Sedikit demi sedikit dia menyabut kepercayaan pengikutnya dengan perkataan dan

 perbuatan. Kita adalah zending, yakni zendingnya Revolusi.

Dengan perantara Komite, seperti yang tersebut di atas, dengan cara lapor-melaporkan pekerjaan masing-masing kepada Komite tadi dan dengan

 bersama-sama merundingkan sikap atau tindakan kita, kita melaksanakan kerja sama di antara Partai Rakyat Jelata, Partai Buruh Merdeka, dan

Partai Rakyat. Bersama-sama kita mempersoalkan yang mudah nampaknya. Meninjau perbuatan teman dan diri sendiri kita akan lupa, bahwa

 belum lama berselang ada tiga arti dan tiga aliran. Kita akan lupa bahwa si Polan dari Partai Anu sekarang adalah pemimin kita dan peleburan

 jiwa itu perlu dan bisa didapat dengan peleburan kerja. apabila buat t eman yang memanggul senapan, yang ada di daerah pendudukan. Begitu

 juga dalam urusan ekonomi.

Mereka yang memanggul senapan, sudah menjadi penjaga desa terhadap musuh yang menyerbu, dan menjadi pelopor digaris pertempuran. Dia

menjadi tukang masak di dapur umum, menjadi juru rawat kalau ada orang sakit, menjadi guru buta-hruf, karena tidak banyak yang bisa menulis.

Pahlawan semacam itu akan dianggap dokter ekonomi atau jenderal, karena bagi orang desa tak ada orang yang lebih luruh. Disinilah baru timbul

apa yang dinamakan kepercayaan, kontak, autoriteit.

Dia adalah orang kuat, orang yang disegani didesa, di masa pertempuran mereka akan ikut, karena mereka sudah insyaf fan tidak mau berhutang

 budi kepada pemimpinnya. Sdr. Dianggap sebagai bapak dalam kesulitan. Seperti bagi seorang anak tidak ada yang lebih baik dari ibunya karena

 perbuatan, maka dengan perbuatan itulah pula kita mengikat hati orang desa.

Kalau ada penyerbuan, itu akan ditolak oleh desa itu sendiri bersama dengan saudara. Begitulah psychologis orang desa. Tidak ada bangsa yang

lebih sehat jiwanya dari pada penduduk desa Indonesia ini. Pergunakanlah kekuatan jiwa itu. Kalau sebuah desa tak bisa lagi dipertahankan,

hendaknya lari ke daerah Gerpolek dan taruhlah gantinya pemimpin yang belum dikenal. Dengan demikian maka urusan desa akan berlangsung

seperti biasa, simpati terus terpendam, dan anggota yang tinggal akan tetap terlindung. Dengan begitu tidak ada keamanan bagi musuh. Mereka

akan menjumpai sabotase dari penduduk desa.

Pendek kata, musuh tidak akan bisa memegang desa semacam itu. Itulah daerah Gerpolek yang tidak mau berada di bawah pemerintahan asing

dan tiada lagi berada di bawah pemerintah Linggarjati-Renville tidak ada lagi buat ditaati dan di sinilah akan berdiri desa pertama yang

menjalankan proklamasi kemerdekaan. Belanda tidak akan sanggup menaklukan seluruh Indonesia selama jiwa proklamasi terus menyala.

Ongkos perang Belanda kian hari kian besar. Kepercayaan asing kian jatuh, sedangkan asing kian hari kian membutuhkan hasil bumi kita. Asing

akan memperoleh barang tersebut dari tangan kita sendiri. Sekali asing menerima hasil bumi itu dari tangan kita, dengan sendirinya pada saat

itulah kita dalam hakekatnya menerima pengakuan de facto, pengakuan de jure terserah kepada asing!

Amerika juga sesudah merdeka 7 tahun, menerima pengakuan baru 13 tahun dan memilih presiden. Proklamasinya Soviet tahun 1917 baru tahun

1933 (?) mendapat pengakuan de jure dari salah satu Negeri Besar. Jadi Negara kita tidak mati atau hidup dengan pengakuan. Sekali lagi, kita

tidak perlu menang langsung buat menang. Belanda berharap hancurkan benar-benar tentara kita. Kalau tidak ada lagi gerpolek, baru dia menang.

Kita tidak perlu menguasai seluruhnya daerah Indonesia. Tetapi Belanda akan terpaksa menarik kembali tentaranya kalau tak sanggup

menghancurkan seluruhnya tentara dan lasykar. Kalau kita sudah merdeka maka kita akan menguasai kekayaan yang luar biasa besar, berupa

getah, teh, kina, gula, minyak tanah dll. Di hutan Sumatera saja terdapat hasil seperti rotan, kayu besi, kabur barus, gading gajah, dan hewan yang

dagingnya bisa dijual ke luar negeri.

Jadi pendeknya, kekayaan kita walaupun kita misalnya membumi hanguskan perkebunan, belum habis. Kita mempunyai reserve harta benda yang

luar biasa dalam hutan dan bumi kita.

De facto sudah ada pada waktu Belanda menarik diri dari daerah gerpolek. Jika kita ingin diakui oleh asing, maka lebih dahulu haruslah kita

mengakui kekuatan kita sendiri. Terhadap dunia internasional kita menunjukkan kepercayaan atas kekuatan diri kita sendiri dan memakai semuakesempatan yang akan memberi perbaikan buat revolusi ini dalam suasana internasional dan nasional seperti sekarang.

Terhadap serangan imperialis Belanda dan daya upaya dari pihak lain. Kita menyambutnya semua dengan tenang, azas tujuan yang pasti,

organisasi yang benar-benar hidup, yang berdisiplin buat dirinya sendiri, yang berhubungan rapat dengan tentara, yang kalau sudah sampai

waktunya akan kita kerahkan menghancurkan imperialisme manapun yang menyerbu bumi kita.

Usaha kita di hari depan ini ialah mengadakan satu partai dalam arti, partai massa, dimana yang bekerja di antara massa tadi itulah yang

dinamakan kader, yang memakai disiplin dan bersikap konsekwen dalam segala-galanya: yang memegang teguh tujuan dan anggaran dasar, serta

semua putusan yang diambil bersama.

Kalau saudara kembali ke kampung, saya harap melaksanakan peleburan itu, seperti sudah terlaksana antara pucuk pimpinan yang sudah banyak 

Page 34: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 34/124

 

memperlihatkan goodwill. Walaupun sekarang bisa dilihat begitu, tetapi juga saudara kalau sudah sampai di cabang, di desa dilupakan, bahkan

saudara Maruto Nitimiharjo adalah bekas ketua Partai Rakyat, saudara Syamsu Hariyaudaya Ketua Partai Buruh Merdeka, saudara St Dawanis

ketua Partai Rakyat Jelata, tetapi mereka adalah pemimpin saudara-saudara lainnya semua.

Supaya saudara di desa menerangkan bahwa mereka bukan pemimpin dari Partai Rakyat, atau Partai Buruh Merdeka atau Partai Rakyat Jelata,

melainkan pemimpin ³PARTAI MURBA´.

Maka kemarin ada kritik dari Malang, yang biasa berbicara dengan tajam dan saya senang, mengulangi perkataan saudara dari Malang di kongresini, bahwa mungkin sdr. Sukarni kelak akan berjibakutai.

Tetapi jelas, bahwa sdr. Sukarni selama 3 tahun dijibaku-tai-in oleh dinding batu dan teruji besi, di Ponorogo, Madiun, dan Magelang.

Selanjutnya dijibakutai oleh penyakit dan oleh perasaan tidak boleh bergerak bersama dengan saudara sekalian.

Sudah banyak saudara Sukarni menghadapi soal yang sulit yang tidak bisa diselesaikan begitu saja, karena memerlukan kesabaran.

Selain dari pada itu disamping hal-hal itu ada temannya yang juga menandingi. Lihat saja saudara Syamsu yang berdiri seperti batu karang, yang

tidak bisa diombang-ambingkan ombak perasaan; sdr. Dawanis yang juga di Jakarta dan Jatinegara terpaksa menyeludup ke sana-sini, yang

terpaksa melalui penjara Belanda, baru sampai ke sini; didampingi oleh sekertaris jenderalnya yang dia kenal dari dulu, yang tidak banyak bicara,

tetapi meminta bukti, ialah Pandu Karta Wiguna. Begitu pula saudara Maruto yang selalu memperhitungkan lebih dahulu, dan perlu

memperhitungkan, dan sekali lagi memperhitungkan masak-masak; jangan meloncat seperti kodok dengan tidak berpikir lebih dahulu.

Kalau mengingat suasana, apalagi desakan dua golongan dari saudara sekalian sendiri, tidak akan terjadi jibakutai itu.

Jadi pendeknya, yang penting di sini, ialah keinsyafan dan kesanggupan menghadapi ancaman yang datang dari luar dan dalam terhadap Republik 

dan diri sendiri.

Penutup 

Keperluan buat menyusun tenaga yang tahan hujan dan panas, ialah tenaga Murba, atas dasar bukan buat mempermain-mainkan, atau

memperolok-olok Murba, tetapi untuk maksud, cita -cita dan siasat Murba, bukan buat runding-rundingan, membelok-belokkan Murba untuk 

maksud sendiri, melainkan untuk maksud Murba.

Dengan keinsyafan begitu dan dengan usaha, kemauan, kecakapan dan keyakinan saudara atas kekuatan Murba ini, kalau kelak sudah tersusun

golongannya, kita akan sanggup menghadapi serangan dari luar dan dalam.

Atas keyakinan itu hendaknya saudara pulang, supaya kalau saudara kembali kerja buat merundingkan persoalan yang timbul dalam pekerjaan

saudara, supaya Murba Indonesia kelak sampai ke tingkat yang lebih tinggi dan bisa terus ke tingkat setinggi-tingginya, yaitu kemerdekaanIndonesia 100%

Pidato Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke 2 (Pidato) 

Sodara! Setelah mendengar pidato-pidato Jenderal Zinoviev, Jenderal Radek dan sodara-sodara eropa lainnya, serta berkenaan dengan

kepentingan, untuk kita di timur juga, mengenai perlunya front bersatu, saya pikir saya harus angkat bicara, atas nama Partai Komunis Jawa, for  jutaan rakyat tertindas di Timur (Hindia Timur).

Saya harus mengajukan beberapa pertanyaan kepada kedua jenderal tersebut. Mungkin Jenderal Zinoviev tidak memikirkan tentang sebuah front

 bersatu di Jawa; mungkin front bersatu kita adalah sesuatu yang bebeda. Tapi keputusan dari Kongres Komunis Internasional kedua secara praktis

 berarti bahwa kita harus membentuk sebuah front bersatu dengan nasionalisme revolusioner. Seperti yang kita harus ketahui , bahwa membentuk sebuah front bersatu juga perlu bagi Negara kita , front bersatu kita tidak bisa berdampingan dengan para Demokrat Sosial tapi harus bersama para

nasionalis revolusioner. Namun, taktik yang digunakan oleh para nasionalis seringkali berbeda dengan cara kita; sebagai contoh, pemboikotandan perjuangan pembebasan kaum Muslim, Pan-Islamisme. Dua hal inilah yang secara khusus saya pertimbangkan, sehingga saya bertanya

 begini. Pertama, apakah kita akan mendukung gerakan boykot atau tidak? Kedua, apakah kita akan mendukung Pan-Islamisme, ya atau tidak?Bila ya, seberapa jauh kita akan terlibat?

Pemboikotan tersebut, harus saya akui, pasti bukanlah sebuah metode Komunis, tapi hal itu adalah salah satu senjata paling tajamyang ada pada

situasi penaklukan politik-militer di (Hindia)Timur. Dalamm dua tahun terahir kita telah menyaksikan keberhasilan pemboikotan rakyat Mesir 

1919 melawan imperialism Inggris, dan lagi pemboikotan besar oleh China di ahir 1919 dan awal 1920. Gerakan Pemboikotan terbaru terjadi diIndia Inggris. Kita bisa menganggap bahwa dalam beberapa tahun kedepan bentuk-bentuk lain pemboikotan akan terwujud di (Hindia) timur.

Kita tahu bahwa ini bukan metode kita; ini adalah metode yang cukup borjuis, sesuatu yang dimiliki oleh para borjuis nasionalis. Lebih jauh kita bisa bilang; bahwa pemboikotan berarti dukungan terhadap home-grown capitalism; tapi kita juga telah menyaksikan bahwa setelah gerakan boikot di India, kini ada delapan ratus pemimpin menderita di penjara, bahwa pemboikotan telah membangkitkan sebuah atmosfer yang sangat

revolusioner, memang gerakan boikot telah memaksa pemerintahan Inggris untuk meminta bantuan militer kepada Jepang,dalam artian hal ituakan berkembang menjadi sebuah pemeberontakan bersenjata. Kita juga tahu bahwa para pemimpin The mahommedan di india ± Dr. Kirchief,

Page 35: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 35/124

 

Hasret Mahoni dan Ali bersaudara ± adalah para nasionalis yang nyata; kita tidak memiliki rising untuk merekam pada saat Gandhi dipenjara.

Tapi rakyat di India sangat paham apa yang diketahui oleh para pelaku revolusi di sana: bahwa sebuah kebangkitan local hanya bisa berahir 

dalam kekalahan, karena kita tidak punya senjata atau material militer lainnya di sana, karena itu pertanyaan dari gerakan boikot akan, sekarangatau nanti, menjadi sebuah tekanan bagi kita para Komunis. Baik di India maupun Jawa kita sadar bahwa banyak Komunis yang cenderungmemprokamirkan gerakan boikot di Jawa, mungkin karena ide-ide Komunis yang berasal dari Rusia teah lama dilupakan, atau mungkin ada

semacam perasaan leapas dari Komunis di India sebagaimana yang bisa menantang pada semua gerakan. Bagaimanapun juga kita dihadapkan pada pertanyaan: apakah kita akan mendukung taktik ini, ya atau tidak? Dan seberapa jauh kita akan terlibat?Pan-Islamisme adalah sebuah sejarah panjang. Pertama saya akan berbicara tentang pengalaman kita di Hindia Belanda dimana kita pernah

 bekerja sama dengan para Islamis. Di Jawa kita punya organisasi yang sangat besar dengan banyak petani yang sangat miskin, yaitu SarekatIslam. Antara 1912 dan 1916 organisasi ini memiliki sejuta anggota, mungkin sebanyak tiga atau empat juta. Itu adalah sebuah pergerakan

 popular yang sangat besar, yang timbul secara spontan dan sangat revolusioner.

Hingga 1921 kita berkolaborasi dengan mereka. Partai kita, terdiri dari 13,000 anggota, menuju pergerakan popular ini dan membawa propagandadi sana. Pada 1921 kita berhasil membuat Sarekat Islam mengadopsi program kita. Sarekat Islam terlalu gelisah di pedesaan mengenai control

 pabrik-pabrik dan slogan: Segala kekuasaan untuk para petani miskin, segala kekuasaan hanya untuk para kaum proletar! Dengan demikian

Sarekat Islam membuat propaganda yang sama dengan milik Partai Komunis kita, hanya saja terkadang menggunakan nama yang berbeda. Namun pada 1921 sebuah keretakan timbul sebagai hasil dari kritik janggal terhadap kepemimpinan Sarekat Islam. Pemerintah melalui agennya

di Sarekat Islam mengeksploitasi keretakan ini, dan juga mengeksploitasi keputusan pada Kongres Komunis Internasional Kedua: Perjuangan

melawan Pan-Islamisme! Apa kata mereka kepada para petani? Mereka bilang: Lihatlah, Komunis tidak hanya menginginkan keretakan, merekaingin menghancurkan agamamu! Itu terlalu berlebihan untuk seorang petani muslim. Sang petani berpikir: aku telah kehilangan segalanya didunia ini, haruskah aku kehilangan surgaku juga? Tak akan ! ini adalah cara seorang Muslim berpikir singkat. Para pembuat propaganda di antara

agen pemerintah telah berhasil mengeksploitasinya dengan sangat baik. Jadi kita memiliki kertakan. (ketua: Waktu Anda telah habis)Saya datang dari Hindia Belanda, dan melalui perjalanan selama empat hari .(Applause).Para pengikut Sarekat Islam percaya pada propaganda kita dan tetap bersama kita di perut mereka, untuk menggunakan sebuah expresi popular,

tapi di hati mereka mereka masih bersama Sarekat Islam, dengan surge mereka. Karena surge adalah sesuatu yang tak bisa kita berikan padamereka. Karena itulah, mereka memboikot pertemuan-peretemuan kita dan kita tidak bisa melanjutkan propaganda lagi.

Sejak ahir tahun lalu kita telah bekerja kearah pembangunan ulang link dengan Sarekat Islam. Pada kongres kita Desember tahun lalu kita bilang bahwa Muslim di Kaukasus dan Negara-negara lain, yang bekerjasama dengan Soviet dan berjuang melawan Kapitali sm Internasional,memahami agama mereka dengan lebih baik, kita juga bilang bahwa, j ika mereka ingin membuat sebuah propaganda untuk agama mereka,mereka bisa, meskipun mereka tidak harus melakukannya di berbagai pertemuan tapi di masjid-masjid.

Kita telah ditanya di berbagai pertemuan public: Apakah Anda Muslim - ya atau tidak? Apakah Anda percaya pada Tuhan ± ya atau tidak?Bagaimana kita menjawabnya? Ya, saya katakan, ketika saya berdiri di depan Tuhan saya adalah seorang Muslim, tapi ketika saya berdiri didepan banyak orang saya bukan Muslim (Loud applause), karena Tuhan berfirman bahwsanya banyak iblis di antara banyak manusia! (Loud

applause.) Jadi kita bebankan sebuah kekalahan pada para pemimpin mereka dengan Qur¶an di tangan kita, dan di kongres kita tahun lalu kita

telah memaksa para pemimpin mereka, melalui para pengikutnya, untuk bekerjasama dengan kita.Ketika sebuah serangan umum pecah Maret tahun lalu, para pekerja Muslim membutuhkan kita, karena kita memiliki petugas kereta api

(railwaymen) di bawah kepemimpinan kita. Para pemimpin Sarekat Islam berkata: Anda ingin bekerjasama dengan kami, jadi Anda harusmenolong kami juga. Tentu kita mendatangi mereka, dan berkata: Ya, Tuhan Anda maha kuasa, tapi Dia telah berfirman bahwa di duniarailwaymen lebih berkuasa! (Loud applause.) railwaymen adalah pelaksana executive Tuhan di dunia ini. (Laughter)

Tapi ini tidak menjawab pertanyaan itu, jika kita mempunyai keretakan lain mungkin kita bisa yakin bahwa para agen pemerintah akan berada disana lagi bersama Pan-Islamisme mereka. Jadi pertanyaan tentang Pan-Islamisme adalah sebuah pertanyaan yang sangat mendadak.

Tapi sekarang pertam-tama orang harus paham benar apa arti dari kata Pan-Islamisme. Zaman dahulu, ini mempunyai sebuah makna historis dan

 berarti bahwa Islam harus menaklukkan seluruh dunia, pedang di tangan, dan ini harus dilakukan di bawah pemimpin seorang Khalifah, dan SangKhalifah haruslah keturunan Arab. 400 tahun setelah meninggalnya Muhammad muslim terpisah menjadi tiga Negara besar dan kemudian PerangSuci telah kehilangan arti pentingnya bagi semua dunia Islam. Kemudian hilang arti bahwa, dengan nama Tuhan, Kholifah dan agama Muslim

harus menaklukkan dunia, karena Kholifah Sepanyol mengatakan, Aku adalah benar-benar Kholifah, aku harus membawa panji (Islam), danKholifah Mesir mengatakan hal yang sama, serta Kholifah Baghdad berkata, Aku adalah Kholifah yang sebenarnya, karea aku berasal dari sukuArab Quraisy.

Jadi Pan-Islamisme tak lagi memiliki arti sebenarnya, tapi kini dalam prakteknya memiliki sebuah arti yang benar-benar berbeda. Saat ini, Pan-

Islamisme berarti perjuangan untuk pembebasan bangsa, karena bagi pemeluknya islam adalah segalanya: tidak hanya agama, tapi juga Negara,ekonomi, makanan, dan lin sebagainya. Dengan demikian Pan-Islamisme saat ini berarti persaudaraan antar sesame Muslim, dan perjuangan

kemerdakaan bukan hanya untuk Arab tapi juga India, Jawa dan semua Muslim yang tertindas. Persaudaraan ini berarti perjuangan kemerdekaan praktis bukan hanya melawan kapitalisme Belanda, tapi juga Inggris, Perancis dan Itali, karena itu melawan kapitalisme secara keseluruhan.Itulah arti Pan-Islamisme saat ini di Indonesia diantara rakyat yang tertinda colonial, menurut propaganda rahasia mereka ± perjuangan melawankekuasaan imperialis yang lain di dunia.

Ini adalah tugas baru kita. Hanya karena kita ingin mendukung perjuangan nasioanal, kita juga ingin mendukung perjuangan kemerdekaan 250

 juta Muslim yang hidup di bawah kekuasaaan imperialis. Karena itu saya tanya sekali lagi: haruskah kita mendukung Pan-Islamisme, dalam pengertian ini?

So I end my speech. (Lively applause)

Islam dalam Tinjauan Madilog 

Tan Malaka (1948)

 KATA PEM  BU  KA

Telah lebih dari setahun lamanya kopi ini tesimpan dalam almari, karena terhalang oleh kesukaran kertas, apalagi mengingat tebalnya lebih

kurang 200 halaman dari kertas ukuran besar serta ditek dengan mesin tulis Hermes baby, dan kalau dijadikan buku menurut ukuran yang 

 sekarang ini, mungkin mencapai 500 halaman, sedang niat hendak menerbitkan sekaligus. 

Page 36: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 36/124

 

 N asehat tuan HAJI ILJAS JACOB-lah yang membuka perhatian untuk menerbitkan dengan jalan beransur-ansur ini.

 MADILOG, berasal dan melalui jembatan keledai, yaitu MA terialisme, DI alektika, LOG-ika ! 

"Saya tidak menyangka akan sampai begitu dalam dan luas pengetahuan TA N MALAKA, sehingga saya sebagai Jurist dipimpinnya pula ke

lapangan filsafat hukum, lebih berisi dan lanjut dari pada yang saya pelajari di sekolah hakim", demikian ucapnya seorang Akademisi yang jujur 

 setelah membaca kopi Madilog !  

 P enerbitan ini akan diusahakan supaya tiap tanggal 2 dan 17 setiap bulan buku setebal ini akan mengunjungi pembacanya. Moga-moga kami

dapat memenuhi niat yang suci ini. 

 P E  N E R B I T  

 Bukit Tinggi 17 Juli 1948  

I s l a m

Sumber yang saya peroleh buat Agama Islam, inilah yang hidup. Seperti saya sudah lintaskan lebih dahulu dalam buku ini, saya lahir dalam

keluarga Islam yang taat. Pada ketika sejarahnya Islam buat bangsa Indonesia masih boleh dikatakan pagi, diantara keluarga tadi sudah lahir 

seorang Alim Ulama, yang sampai sekarang dianggap keramat! Ibu Bapa saya keduanya taat dan orang takut kepada Allah dan jalankan sabda

 Nabi.

Saya saksikan ibu saya sakit menentang malaikat maut menyebut "Djuz Yasin" berkali-kali dan sebagian besar dari AL-Qur¶an, diluar kepala.

Orang kabarkan bapak saya didapati pingsan setelah badannya dalam air. Dia mau menjawat air sembahyang, sedang menjalankan terikat, setelah

 bangun sadar, dia bilang dia berjumpa dengan saya yang pada waktu itu di negeri Belanda. Masih kecil sekali saya sudah bisa tafsirkan Al-

Qur¶an, dan dijadikan guru muda. Sang Ibu menceritakan Adam dan Hawa dan Nabi Yusuf. Tiada acap diceritakannya pemuka, piatu

Muhammad bin Abdullah, entah karena apa, mata saya terus basah mendengarnya. Bahasa Arab terus sampai sekarang saya anggap sempurna,

kaya, merdu jitu dan mulia.

Pengaruhnya pada bahasa Indonesia pada zaman lampau bukan sedikit. Cangkokan bahasa Arab pada bahasa Indonesia baik diteruskan, karena

lebih cocok pada lidah kita, a sal betul-betul mengadakan pengertian baru, yang tiada terbentuk pada kata Indonesia umum atau lokal, seperti

 perkataan akal, fikir dsb. Saya sendiri tiada sempat meneruskan pelajaran bahasa Arab yang saya pelajari berpuluh tahun yang silam dengan cara

surau yang sederhana itu tentulah sekarang sudah melayang sama sekali. Tetapi semua perhubungan dengan Islam dan Arab dahulu di Eropa,

 pasti mengambil perhatian saya. Dengan mengikat pinggang lebih erat, saya ketika di Negeri Belanda membeli sejarah dunia berjilid-jilid salinan

 bahasa Jerman ke Belanda, karena di dalamnya ada sejarah Islam dan Arab dituliskan degan lebih sempurna dari yang sudah-sudah.

Meskipun banjir ombak asik dalam senubari saja di masa usia pancaroba dilondong hanyutkan sampai sekarang terus dihilirkan oleh kejadian

"1917" perhatian saya tehadap Islam terus berjalan. Pengertian yang masih saya ingat dari tafsir Qur¶an itu, tentulah tiada berarti lagi. Yang

tinggal dibawah lantai kesadaran (subconciousness) ialah kesan semata-mata. Tetapi terjemahan Qur¶an ke dalam bahasa Belanda dahulu

 beberapa kali saya tamatkan, semua buku dan diktatnya Almarhum Snouck Hurgroaje tentang Islam sudah saya baca. Baru ini di Singapura saya baca lagi terjemahan Islam ke bahasa Inggris oleh "Sales dan ahli timur Maulana Ali Almarhum".

Dengan begitu tiadalah pula saya maksudkan bahwa semua sumber itu sudah cukup buat me-obor Islam dan sejarah. Ahli sejarah Barat, Arab dan

Tionghoa memang berlipat ganda lebih bisa dipercayai dari pada Ahli sejarah Hindu. Begitulah sejarah masyarakat dengan kemajuan pesawat

dan ekonominya dibelakangkan kalau tiada dilupakan sama sekali. Jangan pula dilupakan, bahwa sejarah politik yang semacam itu di-tinggal-

kan; tiada berseluk-beluk dan dipelantunkan dengan sejarah politik, ekonomi, dan kelasnya masyarakat. Jadi sejarah semacam itu, walaupun

sejarah politik saja adalah pincang sekali.

Tiada mengherankan kalau dalam pembacaan, saya t iada mendapati sejarah yang teratur selangkah demi selangkah, tentangan masyarakat,

 politik, ekonomi, dan tehnik Arab, tidak saja sebelum dan ketika Muhammad SAW mengembangkan Agama Islam, tetapi juga di dalam tempo

dibelakangnya, lebih dari 1300 tahun sampai sekarang. Tidak saja di tanah Arab tempat asalnya agama Islam dan negara berkelilingnya, tetapi

 juga ditempat mengembangnya seperti Siria, Mesir, Spanyol, Irak, Iran, (Mesopotamia), India dan Indonesia. Dalam Negara asalnya Agama

Islam tumbuh dan berdahan, mendapat bentuk dan corak baru dan bentuk corak ini tentulah langsung atau menukar mempengaruhi pokok asalnya

di Arabia. Teristimewa pula karena semua bangsa dari semua agama acap berkumpul di Mekah.

Sejarah Islam berurat dan diairi oleh masyarakat politik, ekonomi dan pesawat Arab asli dan akhirnya bertukar bentuk dan corak pada iklim

keadaan baru di luar daerah asli, menurut pengetahuan saya masih belum ditulis. Pekerjaan semacam itu bukanlah pekerjaan sembarang ahli,

 boleh jadi sekali bukan pekerjaan seorang ahli yang tersambil, melainkan pekerjaan beberapa ahli yang bergabung dalam tempo yang lama, boleh

 jadi pula bukti yang berhubungan dengan beberapa perkara sama sekali tiada bisa diperoleh lagi. Bagaimana juga buku seperti Foundation of 

Christianity buat Islam masih belum lahir.

Berhubung dengan keterangan diatas maka sejarah-Islam dalam lebih kurang 1200 tahun sesudahnya Muhammad SAW yakni sejarah yang

condong pada politik seperti pengangkatan Imam baru, menurut dan menurutkan partai Ali atau meneruskan pilihan yang demokratis seperti

 pengangkatan Abubakar, Umar, dan Usma; perbedaan mazhabnya Imam Syafi¶I, Hanafi, Hambali dan Maliki satu aliran Islam ke arah kegaiban

(systisisme) pada satu fatihah (Imam Gazali) dan kenyataan (rationalisme), sampai ketiadaannya Tuhan-Tuhan (atheisme), pada lain pihak 

(moetazaliten); pergerakan Islam yang baru kita kenal sekarang seperti Wahabi, Muhammadiya dan Ahmadiyah; semuanya ini mesti di seluk 

dengan sejarahnya politik, ekonomi, seperti bumi dan pesawat masyarakat Muslimin di Eropa Selatan, Afrika, Asia Barat dan Tengah diluar 

maksudnya buku ini dan diluar kekuasaan kesempatan saya.

Page 37: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 37/124

 

Maksud tulisan saya yang ringkas ini tentulah bukan buat pengganti buku yang masih ditulis itu, maksudnya cuma buat petunjuk (suggestion).

Saya bagaimana juga tak lebih berlaku dari pada itu karena kekurangan bahan bukti, lagi pula pokok perkara yang berhubungan dengan Islam,

ialah ke Esaan Tuhan, sudah termasuk boleh dikatakan hampir sama sekali pada tulisan yang baru lalu.

Muhamad SAW mengakui sahnya kitab Yahudi dan Kristen. Muhammad SAW mengakui Tuhannya Nabi Ibrahim dan Musa. Tetapi Tuhannya

 Nabi Ibrahim dan Musa menurut Muhammad SAW itu mesti dibersihkan dari pemalsuan Yahudi dan Kristen dibelakang hari.

Memang masyarakat Arab asli membutuhkan ke-Esaan pemimpin sekurang-kurangnya sama dengan kebutuhan yang dirasa oleh Nabi Musa dan

daud. Pada Muhammad SAW, bangsa Arab yang terdiri dari beberapa suku, dan menyembah bermacam-macam berhala itu mengharapkan

 pimpinan. Peperangan saudara yang kejam keji tiada putus-putusnya berlaku. Bangsa Arab teguh tegap, berdarah panas, pada negara yangsebagian besar terdiri dari gurun pasir dan gunung batu, kurus kering, sejuk tajam di musim dingin, panas terik di musim panas, susah gelisah

mengadakan nafkah hidup sehari-hari. Perampokan dan pembunuhan adalah pekerjaan lazim sekali. Perniagaan ke lain negara dan dalam

negarapun mesti dikawal dengan prajurit yang siap sedia menentang musuh ialah penyamun Badui yang rakus garang. Saudagar pada masa itu

sama juga dengan serdadu, makin ramai penduduk Arab dan memang sudah ramai, makin sengit seru pertarungan suku dan suku. Makin banyak 

lelaki yang mati makin banyak pula kelebihan perempuan. Tiada mengherankan kalau mendapat anak perempuan dianggap sebagai malapetaka

oleh rumah tangga Arab asli itu, apa lagi rumah tangga yang tak berpunya. Perempuan sudah terlampau banyak dan perempuan pada masyarakat

semacam itu bukanlah makhluk yang bisa mencari nafkah diluar rumah tangga, melainkan dianggap satu makhluk penambah mulut makan. Jadi

 penambah kemiskinan. Kalau perempuan banyak, dibunuh. Beruntunglah perempuan kalau ada lelaki yang mampu mengawininya mengangkat

dia jadi isteri yang ketiga ataupun kesekian puluh. Ditengah masyarkat semacam itu lahirlah Muhammad bin Abdullah, walaupun sukunya suku

kuraisy dianggap suku tertinggi di kota Mekkah, tiadalah ia seorang anak yang dimanjakan oleh ibu bapa yang mampu. Dia malang atau memang

 beruntung kematian ibu bapa menjadi anak piatu dan dipelihara oleh paman Abdul Mutalib. Dari kecil sudah mengenal susah melarat di tengah-

tengah masyarakat saling sengketa dan gelap gelita. Buah pikiran kita menyaksikan masyarakat semacam itu dan dalam keadaan semacam itu

 bisa timbul paham peragai dan bumi seperti Muhammad bin Abdullah. Tetapi memang intan itu bisa diselimuti tetapi tak bisa dicampur lebur 

dengan lumpur.

Makin riuh rendah bunyi sengketa dan sentak senjata disekelilingnya makin tenang teduh pikiran pemuka ini menghadapi sesuatu kesusahan atau

 permusahan. Lawan dan kawan sekarangpun terlampau banyak memajukan hal, bahwa Muhammad SAW seorang Nabi. Huru hara tiada bisa

disangkal, tetapi tiadalah hormat saja yang memberi petunjuk, ilham dan kiasan kepada manusia. Mata yang nyalang, telinga yang nyaring, serta

otak yang cemerlang di tengah-tengah masyarakat itu sendiri lebih lekas menyampaikan seseorang pada hakekat tentang pergaulan hidup manusia

dari pada buku bertimbun-timbun diluar masyarakat. Pemuda Muhammad dilatih dan tersepuh oleh masyarakat Arab sendiri, undang langsung

yang saling seteru dan gelap gelita itu.

Entah karena wajah parasnya, entah karena perawakan peragainya dengan langsung, entah karena cerdik kepandaiannya, entah karena semuanya,

 janda orang kaya Chadijah berusia 40 tahun akhirnya menjatuhkan hati dan kepercayaan pada pemuda 15 tahun lebih muda ini, sesudah berjasa

 bertahun-tahun. Bertahun-tahun Muhammad bin Abdullah melayani perniagaan buat janda Chadijah.

Sekaranglah baru diperoleh tempat dan tempoh mengheningkan pikiran membanding mengiaskan, mencocokkan, menyeluk belukan persoaan

yang bertimbun-timbun jatuhnya pada pikiran yang acap terbang mealyang seperti t erdapat dalam bangsa Arab, seperti tergambar dalam cerita

1001 malam itu. Tetapi Arab bukannya Hindu. Pikiran melayang itu selalu kembali ke tanah. Penerbangan bolak-balik di antara awang-awang

dengan daratan itu bisa berhasil, bukanlah satu scientist seperti Newton tahu pendapat seperti Edison mesti bisa terbang dengan pikirannya ?

Tetapi mereka terbang dengan benda yang nyata menurut undang-undang yang pasti pula.

Pada tempat yang sunyi senyap bermacam-macam di gunung diluar Mekah timbullah berkali-kali persoalan. Langit Arabia tiada diliputi awan pada malam itu, kalau diterangi oleh bulan dan bintangnya mesti menarik perhatian seseorang yang sungguh (serious, ernstig). Tak heran kalau

 pemuda Muhammad didesak oleh persoalan sebagai siapakah yang mengemudikan jalannya bulan dan jutaan bintang ini, yang tetap teratur ini.

Siapakah yang menjatuhkan hujan yang memberi hidupnya tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia itu ? Apakah asalnya dan akhirnya manusia

ini ? Tiadakah ada buat mempersatukan bangsaku, memperlihatkan seteru sengketa dan menerangi gelap gulita itu : mengangkat bangsaku jadi

obor dunia ?

 Newton dan Edison diberi pusaka oleh para scientist almarhum berupa perkakas dan teori berupa laboratorium dan undang perhitungan. Tetapi

 pemuda Muhammad hidup lebih dari 1300 tahun yang silam. Undang apakah tentang peredaran bintang atau perhubungan hawa uap dan hujan

atau undang tentang kodrat, paduan dan pisahan jasmani dan rohani yang sudah diketahui ? Ahli Yunani pun belum sampai kesana, kalau ada

 paham yang miring kesana belum tentu paham itu sampai ke telinga Muhammad bin Abdullah.

Demikianlah Muhammad bin Abdullah mesti mencoba jawab dengan banding membanding pengalaman dan pengetahuannya pada mana jauh

lebih tinggi, dari pada yang dikenal oleh bangsanya dikelilingnya.

Berkali-kali sudah perdagangan dilakukan (dengan karavan kalifah) ke Siria, barangkali juga sampai ke Mesir, ke Arabia Selatan tak mustahil

sampai ke Mesopotamia. Cantumkanlah d imata pembaca seorang pemuda pendiam, mata sering melayang tinggi tetapi cepat bisa menaksir 

 barang dan uang dimukannya, kening lebar dan tinggi menandakan kecondongan pikiran pada filsafat, tetapi juga menyaring apa yang praktis bisa dijalankan. Bibir yang menandakan kemauan keras dan juga mahir lancar kalau berkata, perawakan sedang, liat cepat tahan tangkas dan

 berkali-kali dalam perjalanan jauh berbahaya mendapat latihan dalam perjuangan. Penghilatan pada puluhan negara dan negeri biadab setengah

adab dan pekerjaan tawar menawar dengan saudagar bermacam-macam bangsa dan bahasa; percakapan dengan lawan kawan, tua muda dalam

usia pancaroba dipuluhan negara dan negeri itu, semua itu mendidik penyair dan pemimpin pembesar negara dan Nabi. Huruf dan sekolah tak 

 bisa memberi bahan hidup semacam itu, tetapi bahan hidup semacam itu bsa memberi kesempatan pada Muhammad bin Abdullah menimbulkan

huruf dan sekolah baru. Tidak semuanya orang bersekolah, bisa menjadi pemimpin Tuhan, tetapi buat seseorang pemimpin Tuhan tiadalah

sekoah saja jalan buat menyampaikan maksudnya buat melaksanakan sifatnya.

Dunia Arab berpenduduk sedang ramainya terus menerus bertarung diantara suku dan sukunya, belum pernah dijajah dijahanamkan bangsa

Asing, sedikit dikenal oleh dunia luarnya, sudah sampai ke tingkat persatuan satu bangsa satu bahasa dan satu pemimpin.

Tiadalah sekali mengherankan kalau Muhammad bin Abdullah tertarik oleh tuhan Esanya, Nabi Ibrahim, Musa dan Daud. Disini Tuhan itu lebih

Page 38: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 38/124

 

terang ke Esaan-nya pada pertaruangan lahir batin yang seru sengit yang mesti dijalankan dengan jasmani dan rohani yang mesti dipimpin oleh

satu kemauan, maka kesangsian atas ke Esaannya Tuhan, pemimpin yang Maha Tahu dan Maha Tahu itu bisa menewaskan si petarung, Satu

Tuhan itulah yang dibutuhkan oleh Arabia. Ketika Muhammad bin Abdullah yang buta huruf itu cuma sedikti tahu tentang agama Kristen,

dikatakan oleh mereka bahwa Muhammad bin Abdullah mendapat pengetahuan itu dari mulutnya monikkan atau rahib dan setengah ulama

Kristen. Mereka lupakan keterangan mereka sendiri bahwa Muhammad bin Abdullah sesudah memasuki gereja Katholik di Asia Barat ia berkata

:"Ini cuma rumah berhala lain". Sekarang pun pada abad kedua puluh ini kalau orang memasuki gereja Katholik di Ruslan atau Rome, di Jerman

atau di Indonesia, kalau orang melihat patungnya nabi Isa dan ibunya maryam yang dipuja dan tak mengherankan kalau orang netral mendapat

kesan seperti kesan memasuki rumah berhala Hindu atau Budha. Buat Muhammad SAW Tuhan semata-mata rohani. Tuhan yang semata-matarohani yang tiada dipatungkan lagi itu baru didapat sesudah Luther dan Calvin. Jadi sesudah lebih kurang 1500 tahun Nabi Isa lahir atau sesudah

900 tahun nabi Muhammad wafat. Dalam gereja Protestan kita tak lihat lagi patung yang seolah-olah mencoba mempengaruhi manusia dengan

 perasaan belaka; kasihan pada nabi Isa yang tergantung dipakukan tangannya pada palang gantungan itu oleh musuhnya Yahudi Jahanam itu. Jadi

 pada Protestant nyata pengaruh Islam buat seseorang yang tiada digelapi oleh dogma (kepercayaan) agamanya sendiri. dengan Yahudi

Muhammad bin Abdullah menganggap Tuhan itu semata-mata rohani dan berada dimana-mana. Seseorang Muslim bisa bersambung langsung

dengan Dia, tiada perlu memakai kasta Rabbi atau pendeta sebagai perantaraan atau sebagai tengkulak. Kelangsungan perhubungan manusia dan

Tuhan itulah yang menjadi salah satu perkara buat Protestant umumnya, Cromwell dan tentaranya khususnya ketika berperang dengan partai

Katholik dan raja-raja Katolik. Ini terjadi juga sesudah lebih kurang seribu enam ratus lima puluh (1650) tahun sesudah Nabi Isa wafat atau lebih

kurang 1000 tahun sesudah Nabi Muhammad wafat. Pun disini nyata buat orang yang berpikiran objectief (tenang) pengaruhnya Islam atau

 Nasrani seperti juga pada Yahudi.

Jadi agamanya Nabi Isa dan Nabi Musa dijalankan pada masa perjalannya nabi Muhammad bin Abdullah di Asia Barat itu tiadalah diambil bulat

mentah dengan tiada kritik semata-mata. Tidak saja Muhammad bin Adullah mengambil pokok besarnya agama Yahudi dan Kristen, tetapi pada

kemudian harinya Yahudi dan Nasrani walaupun resminya tak mau mengaku terus terang mengambil sifat baru dari Islam. Demikianlah pada

Muhammad SAW "ketunggalan" Tuhan itu ke Esaan Tuhan itu sampai ke puncak tak ada kesangsian seperti melekat pada agama Nasrani pada

masa Muhamad SAW. Tentangan, terhadap agama Nasrani itu dikeraskan dan dijelaskan pada satu Juz yang pendek, tetapi dianggap terpenting

sekali oleh Muslimin: bahwa Tuhan tunggal tak memperanakkan (Nabi Isa) dan tidak diperanakan (Qul huallahuahad «««««.dsb).

Karena Muhammad SAW yang mendapatkan ilham tentangan ke Esaan Tuhan yang sempurna dan kesamaan manusia dan manusia lain terhadap

Tuhan itu yang masih belum terang benderang buat semua bangsa Yahudi pada zaman nabi Ibrahim, lebih-lebih pada masa Nabi Sulaiman dan

kemudiannya tiada terang pula pada Kristen, Katholik, Anatolia atau Rumawi di masa Muhammad SAW, tentulah semestinya Muhammad SAW

 Nabi yang terbesar dan terakhir but monotheisme, kalau Albert Einstein menyempurnakan teori relativity maka orang tiada berkeberatan

menamainya teori itu teori Einstein. Adakah ke Esaan yang lebih pasti dan persamaan manusia dan manusia terhadap Tuhan lebih nyata dari pada

agama Islamnya Muhammad SAW ? Juga Nabi Isa mengakui dirinya anak Tuhan dimuka Rabbi dan mengakui dirinya Rajanya Yahudi buat

negara 1000 tahun dimuka Pilatus ? Adakah salahnya kalau Muhammad SAW mengaku pesuruh rasulnya tuhan yang terakhir dan terbesar ?

Kepercayaan pada Allah sebagai Tuhannya yang Esa Muhammad sebagai rasulnya dan persamaannya manusia terhadap Tuhan, belum cukup

 buat mempersatukan sekalian suku Arab yang saling seteru sengketa dan peperangan terus menerus itu. Malah hal itu menimbulkan ejekan

kebencian dan caci makian terhadap Muhammad yang oleh penduduk Mekah diketahui sebagai anaknya Adullah dan Aminah. Sama siapakah

mereka Arab yang galak ganas itu akan takut dan apakah dunianya berbuat baik di dunia ini kalau sesudah mati semua perkara perhubungan

dengan manusia itu berhenti sama sekali? Malah lebih baik jadi orang kuat, kebal, piawai pendekar, berani, jahat, perampok atau apa saja asal

 bisa dapatkan harta buat kesenangan, perempuan buat permainan dan laki-laki buat hamba sahaya. Di dunia fana inilah mesti dicari puncak kesenangan dengan mendapatkan puncak kekayaan dan kekuasaan, baik dengan jalan halal atau haram. Demikian satu pemikir luhur merasa perlu

keterusannya hidup. Tidak didunia fana ini melainkan pada dunia baka pada akhirat. Dengan begitu perlu pula ada jiwa terkhusus yang bertiang

dalam jasmani kita. Jasmani dan jiwa itulah kelak sesudah hari kiamat akan dibangunkan kembali dari matinya. Jasmani dan jiwa yang hidup

kembali itu akan ditimbang kebaikan dan keburukannya, yang berdosa akan masuk api neraka dan yang saleh akan masuk surga dikerubungi oleh

nikmat tak terhingga banyaknya ragam dan lazatnya ditempat permai damai di antara puteri bidadari cantik molek dan manis bagus parasnya,

ratusan ribuan banyaknya yang taat saleh, terutama yang mati sahid akan mendapat upah yang kekal dan luhur itu. Kalau kita peramati gurun

 pasir dan gunung batu Arabia, peramati wataknya Badui sekarang dan gambarkan orang Arab dan Badui semasa nabi Muhammad maka surganya

orang Islam itu surga yang tidak sejuk dingin seperti Nirwananya Budha atau suci seperti surganya nabi Isa, maka surga Islam itu kuat seperti

kutup Utara menarik jarum pedoman, sebelum sampai ke surga djanatunna¶im itu, sesudah Muhammad SAW wafat. Arabia dan Badui yang

sudah bersatu itu mendapatkan surga dunia di Siriya, Mesir, Spanyol, Iran dan India. Banjirnya para calon syahid yang mengalir dari Arabia.

Tuhan itu ialah Allah dan Muhammad itu ialah Rasulnya. Tiada satu negara dan bangsapun beratus tahun bisa tahan. Begitu cocok surga Islam

dan mati sahid dengan masyarakat dan peragai Arab.

Allah itu menurut Logika tentulah tiada bisa "Maha Kuasa" kalau tidak segenap umat manusia, segenap jam dan detik dapat menentukan nasib

manusia. Segenap detik dia bisa perhatikan matahari berjalan, bintang dan bumi beredar, setiap detikpun tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusiadi matikan, sebaliknya manusia janganlah takut menghadapi mara bahaya apapun juga, kalau Tuhan Yang Maha Kuasa itu belum lagi

memanggil. Di dunia Islam, hal ini dinamai takdir Tuhan. Di dunia barat hal ini dikenal sebagai pre-destination.

Calvin bapaknya Mahzap Protestant pada abad ke 17 juga mengemukakan hal ini. Oliver Cromwell dan tentaranya di Inggris diakui paling nekat

tunggang oleh sejarah Barat, juga mengikut kepercayaan ini, pun disini tak bisa dibantah pengaruhnya Islam pada dunia Kristen.

Memang pemikir yang ulung consequent yang mengesakan Tuhan mesti mengesakan kekuasaannya Tuhan itu. Kalau seketika satu saja

kekuasaan dikurangi dipindahkan pada anaknya seperti pada nabi Isa, (anaknya Tuhan) atau Maryam, dan sedetik saja kekuasaan si Atom itu bisa

dipegang diluar Tuhan dengan tidak izinnya Tuhan, maka kekuasaan Tuhan itu tiada absolute sempurna lagi. Walaupun si Atom dalam sedetik 

kalau bisa dikurangi maka kesempurnaannya dikurangi pula bukan?

Itulah maka saya anggap bahwa Agama Monotheisme nabi Muhammad yang paling consequent terus lurus. Maka itulah sebabnya menurut logika

maka Muhammad yang terbesar diantara nabinya monotheisme. Kaum Kristen boleh memajukan kedudukan, tingginya kaum ibu maka tingginya

Page 39: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 39/124

 

kasih sayang dan ta¶at setia pada dasar sebagai pusaka dari Nabi Isa.

Tetapi pada masyarakat Arab dimana perempuan tak bisa diangkat ke tempat yang lebih tinggi dari yang dilakukan oleh Muhammad SAW. Tak 

sedikit ahli sejarah Barat yang mengakui hal ini kalau lama dibelakang wafatnya Nabi Muhammad perempuan dikudungi, dibungkus atau

ditimbun-timbunkan ke dalam haramnya Sultan atau Muslim kaya raya buat melepaskan nafsu lelaki, maka itu adalah berhubungan rapat pula

dengan keadaan masyarakat Arab. Perkara kasih sayang Muhammad SAW juga seperti nabi Isa berhak mempunyai. Nabi Muhammad berada

dalam masyarakat sebesarnya, sebagai pemimpin propaganda, pertarungan peperangan dan masyarakat.

Sedangkan nabi Isa tinggal melayang diatas langit propaganda saja tak mengatur peperangan ekonomi, politik ataupun sosial. Sebab itu lebih

gampang memegang dasar kasih sayang itu.Tetapi Muhammad dengan memaafkan yang dahulunya mau menewaskan jiwanya, mengubah musuhnya itu menjadi pengikut, hambanya

dianggapnya saudara kandungnya, bukankah pula kaum Kristen sendiri yang mendapat kedudukan tinggi sekali dibawah itu dengan kaum

 Nasrani dibawah Rumawi yang berkebudayaan tertinggi pada zaman purbakala itu. Begitu juga dengan teguh tegap memegang dasar itu nabi

Muhammad tiada ketinggalan. Ketika seluruh Mekah memusuhi, mengancam jiwanya, dan dalam keadaan begitu menewaskan harta dan pangkat

kalau memperhatikan propagandannya nabi Muhammad bersabda: Walaupun di sebelah kiri ada bintang dan di sebelah kanan ada matahari yang

melarang, saya mesti meneruskah suruhan Tuhan.

Tetapi semua perkara ini yakni kedudukan kaum isteri dalam masyarakat, belas kasihan kepada semua manusia, taat setia pada dasar sendiri itu,

ada lebih rapat berhubungan dengan masyarakat politik ekonomi, pesawat dan iklim dari pada dengan kepercayaan semata-mata, hal ini adalah

diluar maksud tulisan ini. Yang dimajukan disini ialah perkara kepercayaan pada ke Tuhanan umumnya dan ke Esaan Tuhan itu terkhususnya.

Sekali lagi disoalkan disini, bahwa pada Islam ke Esaan itu tentangan banyak dan sifatnya sampai ke puncak.

Sebab itu pula maka pertentangan dengan ilmu pasti umumnya, madilog terkhususnya sampai ke puncak pula. Pada permulaan buku ini perkara

itu sudah dilaksanakan Maha Keesaan Dewa Rah. Pembaca dipersilahkan membaca bagian itu sekali lagi. Sarinya tulisan itu kalau

diperhubungkan dengan keesaan Tuhan ialah kalau seperseribu detik saja Yang Maha Kuasa itu membatalkan bumi kita ini menarik matahari dan

meletus serta hancur luluhlah kita ke jurusan matahari yang panas terik itu. Kalau sekiranya seperseribu satu detik saja Yang Maha Kuasa itu bisa

membatalkan undang tolak tariknya sekalian bintang matahari dan bumi di Alam Raya ini seperti semua kereta diperhentikan dalam satu kota

 pada satu saat, maka kita manusia, hewan dan benda yang sekarang lekat pada bumi ini akan tarikan bumi akan terpelanting ke awang-awang

terus menerus terbangnya.

Jadi menurut Madilog Yang Maha Kuasa itulah bisa lebih kuasa dari undang alam. Selama Alam ada dan selama Alam Raya itu ada, selama

itulah pula undangnya Alam Raya itu berlaku. Menurut undang Alam Raya itu bendanya itulah yang mengandung kodrat dan menurut undang

itulah caranya benda itu bergerak berpadu, berpisah, menolak dan menarik dan sebagainya. Kodrat dan undangnya yang berpisah sendirinya

tentulah dikenal oleh ilmu bukti. Berhubungan dengan ini maka Yang Maha Kuasa jiwa terpisah dari jasmani, surga atau neraka yang diluar 

Alam Raya ini tiadalah dikenal oleh ilmu bukti, semuanya ini adalah diluar daerahnya Madilog. Semuanya itu jatuh ke arah kepercayaan semata-

mata. Ada atau tidaknya itu pada tingkat terakhir ditentukan oleh kecondongan persamaan masing-masing orang. Tiap-tiap manusia itu adalah

merdeka menentukannya dalam kalbu sanubarinya sendiri. Dalam hal ini saya mengetahui kebebasan pikiran orang lain sebagai pengesahan

kebebasan yang saya tuntut buat diri saya sendiri buat menentukan paham yang saya junjung.

PROKLAMASI 17-8-1945 PROKLAMASI 17-8-1945 ISI DAN PELAKSANAANNYA (Pidato)

PROKLAMASI 17-8-1945

ISI DAN PELAKSANAANNYA

Tan Malaka (1948)

Kepada Panitia Kongres Rakyat Indonesia Bulan December 1948

Salinan: TEMPAT, 16 December 1948

Yth. Saudara-Saudari: ABIKUSNO TJOKROSUYOSO, CHAIRUL SALEH, SUKARNI DLL. a/n Panitia ³KONGRES RAKYAT

INDONESIA´ YOGYAKARTA

PANITIA YANG MULIA,

Sidang Yang Terhormat!

Bergembira bercampur sedih saya menerima surat undangan saudara Panitia dengan perantaraan Sekertaris Umum, Saudara Chairul Saleh

tertanggal 10 Desember 1948, dimana disampaikan permintaan Panitia kepada saya pada KONGRES RAKYAT INDONESIA tanggal 24, 25, 26

Desember 1948 yang akan datang untuk mengadakan PIDATO PENGANTAR (Inleidingsrede) berhubungan acara KONGRES, yaitu:

"PROKLAMASI TGL. 17 AGUSTUS 1945, ISI DAN PELAKSANAANNYA"

Gembira akan lahirnya KONGRES RAKYAT INDONESIA, yang sudah lama ditunggu-tunggu itu. Tetapi sedih karena saya sendiri sangat

 berhalangan mengunjungi KONGRES itu untuk mengucapkan PIDATO PENGANTAR itu dan cuma dapat mengirimkan PIDATO TERTULIS

kepada saudara-saudara, seperti saudara usulkan juga, untuk dibacakan nanti di dalam sidang KONGRES. Bagaimanapun juga, saya merasa lebih

gembira daripada sedih, karena saya sedang berada dalam usaha menyelenggarakan SESUATU yang saya harap dan percaya akan menjadi

Page 40: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 40/124

 

sumbangan yang kuat bagi usaha saudara sekalian.

Tidak begitu saja, tetapi sebaliknya saya harap dan percaya pula, bahwa usaha saudara sendiri akan memberikan sumbangan kepada usaha saya.

Dalam hal demikian itu, maka saya rasa, bahwa pada tempatnyalah saya mengucapkan diperbanyak terima kasih atas perhatian dan penghormatan

yang saudara sekalian limpahkan atas diri saya dan pada waktunyalah pula saya membulatkan penghargaan supaya KONGRES RAKYAT

INDONESIA yang sedang saudara sekalian persiapkan itu akan menjadi sumber kepercayaan, semangat, sikap serta tindakan bagi seluruhnya

Rakyat/Murba dan Pemuda kita di seluruhnya kepulauan Indonesia ini, pada tingkat perjuangan yang akan kita naiki di hari depan ini.Bahwa sesungguhnya, maka KONGRES RAKYAT INDONESIA yang sebenarnya mewakili seluruh Rakyat di seluruh Kepulauan Indonesia itu

mengandung HAK MUTLAK untuk memproklamasikan dirinya ke seluruh masyarakat Indonesia sebagai Majelis Permusyawaratan Rakyat yang

 berhak membentuk Dasar peraturan dan undang-undang bagi Revolusi Indonesia, membentuk Dewan (Parlement) Revolusi, serta membentuk 

Pemerintahan Rakyat dalam arti bahwa kehendak dan tindakan Rakyat yang semenjak 17 Agustus 1945 membela Revolusi i tu.

Tetapi saya sungguh insyaf bahwa waktu-waktu buat segala persiapan; kesulitan perhubungan antara daerah dan daerah serta pulau dan pulau,

kesempitan dalam hal berkumpul, bersidang dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan atau lisan di samping kekurangan backing di pihak kita

 buat mengatasi semuanya itu, maka saya sendiri akan dapat merasa puas, kalau kelak ³KONGRES RAKYAT INDONESIA´ bisa merintis jalan

dan sungguh-sungguh dapat mempelopori KONGRES RAKYAT INDONESIA yang sebenarnya di hari depan, yang selekas mungkin harus

diadakan.

PANITIA YANG MULIA!

Sidang Yang Terhormat!

Apakah soal yang kita hadapi Sekarang ?

Soal yang kita hadapi sekarang ialah soal kemungkinan yang berhubungan dengan putusan PEMERINTAH BELANDA, seperti yang telah

diumumkan pada tgl. 11 bulan December 1948 ini, yakni kurang lebih tiga minggu saja sebelum janji yang harus ditepatinya pada tanggal 1

Januari 1949 yang akan datang.

Putusan tersebut berbunyi lebih kurang:

1.  Perundingan Republik-Belanda, yang sudah berlaku 3 tahun, akhirnya diputuskan oleh BELANDA.

2.  Selekasnya akan dibentuk SUATU PEMERINTAHAN INTERIN TIDAK DENGAN REPUBLIK.

Kemungkinan yang terpenting, yang akan menimbulkan soal terpenting pula harus kelak kita selesaikan dengan tenang, tepat dan cepat ialah:

1.  Adanya perang kolonial kedua, yang dimulai dengan doorstaad sekonyong-konyong buat merobohkan Republik.

2.  Tidak doostaad, tetapi blokade pencekik perekonomian serta infiltrasi diteruskan, buat diakhiri dengan ulitmatum.

PANITIA YANG TERHORMAT dan Mulia!

Sidang yang Terhormat!

Saya sendiri tentulah tidak heran tentangan PUTUSAN PEMERINTAH BELANDA serta kemungkinan yang kita akan hadapi itu. Bagi sayasendiri PUTUSAN Belanda yang sekian kali memperhatikan perundingan itu memangnya sudah diputuskannya dari bermula, sebelum dia hendak 

 berunding.

Putusan memperhatikan perundingan itu adalah putusan yang sudah diputuskan terlebih dahulu.

Pula bagi saya sendiri kemungkinan doorstaad itu bukan lagi kemungkinan ini kali saja. Kemungkinan itu telah ada setelah Belanda kembali

menginjak bumi Indonesia sesudah dihalaukan oleh Jepang pada tanggal 8 Maret 1942. Tetapi kemungkinan oleh doorstaat itu sering tidak 

memungkinkan oleh semangat perjuangan Rakyat Indonesia sendiri.

Berhubungan dengan putusan Belanda, yang sudah diputuskannya sebelum berunding itu, serta kemungkinan doorstaat, yang sering tak 

dimungkinkan oleh persatuan perjuangan rakyat, maka Belanda berunding untuk berunding yakni untuk mengulurkan waktu. Bukan untuk 

mendapatkan penyelesaian. Dalam waktu yang diulur-ulurkan itu maka Belanda berharap dapat melaksanakan maksud yang terselip dalam hati

kecilnya, ialah:

Pertama:

Memperlemah Indonesia dengan jalan blokade ekonomi, menguasai export-import dan perusahaan penting di daerah pendudukan; mengacau-

 balaukan keuangan Republik; menjalankan ³UITHONGERINGS POLITIK´ terhadap daerah Republik yang berada dalam kekurangan makanan

(daerah minus); mengadakan infiltrasi dalam semua jabatan pemerintahan, ketentaraan dan perekonomian;

Serta melakukan politik memecah belah dikalangan kita dan mendirikan pelbagai Negara Boneka menjalankan politik a du-domba dalam Partai,

Serikat Kerja (Serikat Sekerja dan lain-lain organisasi).

Kedua:

Belanda mempererat/memperkuat dirinya sendiri dengan mengirimkan serdadu Belanda ke Indonesia dan memperalat bangsa Indonesia seperti

 bekas para HEIHO dan bekas polisi HINDIA BELANDA mengurus harta benda Rakyat Indonesia buat menjual/dijual di luar Negeri; memakai

 pelbagai jenis pengkhianat buat pemimpin bermacam-macam Negara Boneka dan melakukan infiltrasi dalam administrasi, ketentaraan,

kepolisian, serikat sekerja, partai dan pemerintahan sendiri.

Ketiga:

Belanda berusaha keras membatalkan dan menghalangi, perhubungan dagang, sosial dan diplomasi antara Republik dan Luar Negeri, serta

 berusaha keras dengan segala kelicikannya menghambat perhubungan Republik dengan Negeri Luar sebagai negara Merdeka dengan Negara

Page 41: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 41/124

 

Merdeka; disampingnya itu Belanda berusaha pula menghapusi dunia dengan tafsiran bahwa perundingan Indonesia-Belanda adalah soal

Internal-Affairs (urusan dalam rumah tangga) dan bahwa semata-mata polisionil actie atau urusan Perang saudara yang tak perlu dicampuri oleh

UNO ataupun sesuatu negara Asing.

Keempat:

Belanda melakukan siasat ³FAIT ACCOMPLI ialah mengadakan sesuatu peristiwa yang boleh dipakai sebagai batu loncatan buat mengadakan

aksi yang lebih tinggi. Demikianlah Belanda mengambil tindakan militer, ekonomi serta politik buat nanti dalam perundingan Belanda-Indonesia

disodorkan kepada delegasi Indonesia sebagai suatu Bukti Nyata yang harus diakui syahnya sebagai hak-Belanda. Dengan siasat mengadakan

FAIT-ACCOMPLI (nasi sudah jadi bubur) sebelum sedang atau setelah perundingan itu, dengan siasat memberikan modal-pendorong kepadaBelanda, dalam hal militer, ekonomi dan politik pada perundingan yang akan datang (perundingan mana cuma untuk diperhatikan saja!) maka

kita sudah sampai berada di pinggir jurang politik, ekonomi dan militer seperti sekarang ini.

PANITIA YANG MULIA!

Sidang Yang Terhormat!

Sejarah perundingan Belanda-Indonesia (setelah + tiga tahun lampau sebuah Organisasi seluruhnya Rakyat Berjuang, dilumpuhkan buat

melanjutkan perundingan itu) adalah satu sejarah kesilapan.

Sejarah-penghinaan serta sejarah malapetaka bagi kita semuanya.

Perjanjian Linggarjati dipakai oleh Belanda sebagai ³BATU LONCATAN´ untuk loncat dari pengakuan atas pengembalian harta benda dan

 perusahaan Belanda (menurut fasal 14) sampai ke pengakuan kerja-sama dalam hal export-import, keuangan, perekonomian bahkan seterusnya

sampai ke pengakuan Kerja-sama dalam urusan kemili teran dan luar negeri, dimana kepentingan perdagangan Belanda bermaharaja-lela.

Istilah federasi dan dasar Demokrasi untuk menentukan status bagi sesuatu daerah di Indonesia dipakai oleh Belanda sebagai batu loncatan buat

meloncat-loncat dari Negara Boneka Pertama ke negara Boneka kedua, ketiga, keempat sampai ke «««ke sekian!

Pengakuan atas Mahkota Belanda, dipakainya pula sebagai batu loncatan buat memindahkan beberapa kekuasaan terpenting kepada recele Unie

(Nederland-Indonesia), yang mempunyai Bindend gezag dan untuk membagi-bagi kekuasaan NIS i tu diantara beberapa negara Boneka. Diantara

 pelbagai Negara Boneka itu tentulah dimaksud juga oleh Belanda Negara Republik, yang sudah mengakui Mahkota Belanda, menurut fasal 8

 perjanjian Linggarjati itu.

Setelah tafsiran Linggarjati habis dipertengkarkan, setelah laskar Rakyat Jakarta Raya diserbu dan dilucuti oleh tentara Republik pada

 pertengahan bulan April tahun 1947, setelah tentara Belanda sudah siap berkumpul di depan Rakyat Indonesia yang lama tertipu dan dunia

Internasional, yang di-nina-bobokan oleh persetujuan Belanda-Indonesia, yang sudah dicapai/tercapai itu, maka Belanda mengadakan

WAHDELMARS dari Jakarta sampai ke Cirebon, dari Bandung ke Purwokerto, terus ke Gombong beserta WAHDEMARS yang dilakukannya

dari Surbaya, Malang dan lain-lainnya di Jawa Timur. Demikian adem-pauze yang diberikan oleh perundingan Indonesia-Belanda selama lebih

dari pada satu tahun lamanya itu dipakai oleh Belanda buat meloncat-loncatkan tentaranya dari Nederlands ke Indonesia dan dari tempat ke

tempat di kepulauan Indonesia yang sudah merdeka 100% pada waktu Proklamasi 17 Agustus 1945 itu.

Setelah perjanjian Renville tercapai 1 Januari 1948 dan setelah diplomasi Belanda berhasil mengosongkan Kantong di Jawa Barat dan Jawa

Timur dengan ujung lidah saja, maka dengan memakai siasai ³FAIT ACCOMPLI´ dalam militer, ekonomi dan politik sambil merobek-robek dan

memutar-balikkan perjanjian yang dibikinnya sendiri, maka kita sampai kepada perundingan terakhir ini dan mudah diputuskan baru-baru ini.

Ringkasnya: dalam perundingan terakhir ini siasat lama terus dijalankan, ialah perundingan dilakukan buat diperhentikan.

Disamping itu tujuan lama tetap dijalankan ialah memasukan Republik ke dalam jajahan Hindia Belanda dalam corak dan nama baru.

Pemerintah Interin Federal dimana Gubenur Jenderal bertukar corak dan nama menjadi Komisaris Tertinggi seperti yang diusulkan oleh Belandadan mulanya dalam garis besarnya disetujui oleh Drs. Moh. Hatta (lihat Aide Memoire) tetapi yang ditolak oleh rakyat; seterusnya Negara

Indonesia Serikat dikelak kemudian hari itu di bawah Recel Uni Nederland-Indonesia tak lebih dan tak kurang dari pada satu jajahan ³Nieuwe

Stijl´.

Sekian dalam garis besarnya pelaksanaannya Proklamasi tgl. 17 Agustus 1945 seperti sudah terbentuk dalam persetujuan Linggarjati sebagai

usahanya Sutan Syahrir, kemudian dalam perjanjian Renville, sebagai usaha Amir Syarifuddin dan terakhir ini seperti yang terbayang dalam Aide

Memoire sebagai hasil daya upayanya PM. Hatta yang gagal.

PANITIA YANG MULIA!

Sidang Yang Terhormat!

Kami tiada terkecut atau heran melihat hasil yang diperoleh dengan jalan perundingan itu! Dari semulanya sudah kami perhitungkan hasil yang

mungkin diperoleh dengan jalan perundingan seperti yang sudah dilakukan oleh Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin dan Hatta itu.

Bukan kami tiada percaya kepada semua jenis perundingan. Kami tahu juga bahwa satu kali kita berunding dengan membuat perjanjian dengan

negara luar manapun juga. Tetapi kami mau berunding dengan atas syarat yang pasti dan dipastikan serta diterima oleh pihak lain lebih dulu.

Kami menolak perundingan yang tiada berdasarkan hak mutlak Rakyat Indonesia, seperti hak atas kemerdekaan, hak atas pembelaan diri dan hak 

atas kehormatan sebagai Negara Merdeka.Kami menolak berunding dengan Belanda, karena Belanda hanya akan berunding untuk berunding, untuk mengulur-ulur waktu saja. Karena buat

Belanda Involeren, alles verloren en Indie is kurk waarop Nederlans welvaart drijf.

Dengan pengakuan pemulihan semua harta-benda Belanda maka dengan kurk, waarop Nederlands Welvaart drijf itu (basung, di atas terapungnya

kemakmuran Belanda itu) akan bertolak malapetaka buat Belanda dan akan kembalilah Indonesia menjadi sapi perahan Belanda dalam corak dan

status yang baru.

Sifat kerja sama dengan Belanda semestinya tak lebih dan tak kurang dari kerja-sama Indonesia dengan Negara manapun juga di dunia ini.

Ini berarti pengakuan lebih dahulu atas kemerdekaan 100 % Indonesia, ialah merdeka bagi seluruh kepulauan Indonesia, ialah merdeka bagi

 penduduk yang 70 juta dan merdeka untuk menentukan arah, sifat dan urusan perekonomian, keuangan, kemiliteran, politik luar Negeri serta

kebudayaan Indonesia.

PANITIA YANG TERHORMAT!

Page 42: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 42/124

 

Sidang Yang Terhormat!

Inilah artinya isi Proklamasi 17 Agustus, 100 % kemerdekaan dalam memiliki dan mempergunakan semua sifat dan hak dalam faham

kenegaraan. Kemerdekaan 100 % itu sudah lepas dari kungkungannya yang dipaksakan atas bangsa Indonesia.

Kemerdekaan 100 % itu tetap menjadi hak mutlak Bangsa Indonesia juga diwaktu terhimpit oleh Kapitalisme-Imperialisme Asing selama

tahunan.

Dengan meletusnya Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 maka terlepaslah Dewi Kemerdekaan Indonesia dari belenggunya

dan terlepaslah semua yang menghimpitnya selama 350 tahun itu.

Sendirinya semenjak 17 Agustus itu kemerdekaan 100 % itu kembali menjadi SUMBER segalanya macam kekuasaan Bangsa Indonesia dalam politik-diplomasi, perekonomian-keuangan, sosial-kebudayaan dll.:

Kembalilah kedaulatan Bangsa Indonesia ke tangannya sendiri.

Pemindahan seluruh atau sebagianpun dari kemerdekaan/kedaulatan Rakyat Indonesia itu ke tangan Asing dengan maksud dan alasan manapun

 juga walaupun selama satu menit saja dan membagi-bagi kemerdekaan/kedaulatan bangsa Indonesia diantara Bangsa Indonesia dengan bangsa

lain manapun juga adalah sesuatu pelanggaran atas proklamasi itu bahkan sesuatu pengkhiatan terhadap Proklamasi yang sudah dibela oleh

Rakyat/murba dan Pemuda Indonesia dengan pengorbanan harta benda dan jiwa raganya sendiri.

Kemerdekaan sesuatu bangsa adalah ³UNALIENNABLE´ (tak boleh dipindahkan ataupun dibagi-bagi).

Bukanlah kemerdekaan 100 % itu sesuatu ³hasrat atau cita-cita´ lagi bagi Rakyat Indonesia yang sudah diperoleh dengan pengorbanan yang tiada

 bisa ditebus atau dibatalkan lagi oleh perjanjian apapun dan oleh siapapun juga.

PANITIA YANG MULIA!

Sidang Yang Terhormat!

Bagi kami sendiri sikap serta t indakan yang harus kita ambil t erhadap perundingan dengan Belanda serta kemungkinan doorstaad itu sudah kami

 putuskan tiga tahun lampau, pada saat Belanda kembali menginjak bumi Indonesia kita ini.

Sikap dan tindakan itu sekarangpun sedikitpun kami tiada merasa perlu membatalkan atau merubahnya:

Kalau sang gerilya Jawa Barat belum mendapatkan pelbagai pusat pertahanan seperti sekarang; jika sang Gerilya Jawa Timur belum berusaha

keras mendapatkan pelbagai pusat pertahanan pula seperti sekarang ini; jikalau akhrnya Jawa Tengah belum pula lagi bergerak memperlengkapi

 penyerbuannya Sang Gerilya buat seluruh Jawa seperti kini, maka kami umumnya dan saya sendiri yang hitam atas putih semenjak permulaan

Revolusi sudah memajukan siasat-gerilya itu akan terpaksa bersikap menunggu-nunggu dan menciptakan (mencipta-berteori saja).

Tetapi dengan bangunannya kembali, atas kekuatannya sendiri Laskar Rakyat Jawa Barat, yang dipukul sehebat-hebatnya pada bulan April tahun

1947, maka tujuh bulan lampau dengan lebih-pasti lagi saya menguatkan pendirian saya dengan menuliskan pendapat saya tentangan senjata kita

dalam perjuangan Kemerdekaan ini dalam risalah bernama Sang Gerillya dan Gerpolek.

Dengan siasat ber-gerilya atas kemiliteran, politik dan ekonomi di seluruh kepulauan Indonesia, disamping siasat Aksi Murba teraturlah kita akan

dapat mengusir imperialis manapun juga yang berbicara dan bercorak apapun juga dapat juga dari pantai laut dan Udara Indonesia ini dan dengan

 jalan demikianlah kita dapat melaksanakan ISI Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Tetapi untuk memelihara dan mempertebal keyakinan dan tekad para anak-prajurit kita, maka menurut pikiran saya, haruslah kita para pemimpin

sendiri lebih dahulu dengan sungguh-ikhlas mengambil pelajaran dari perundingan-Indonesia (perundingan Indonesia-Belanda) selama tiga tahun

ini dan membulatkan perhatian dan usaha kita kepada sikap dan tindakan: BERUNDING ATAS PENGAKUAN KEMERDEKAAN 100 %

SESUDAH TENTARA ASING MENINGGALKAN PANTAI DAN LAUTAN INDONESIA!

Panitia Yang Mulia!Sidang Yang Terhormat!

Hendaknya kita sendiri jangan goncang bimbang memegang sikap semacam itu. Hendaknya di hari depan kita jangan lagi dapat ditipu dengan

 pemerintah seperti perintah genjatan senjata, Pengosongan kantong dan penarikan tentara ke garis belakang dan lain-lain, karena semuanya

 perintah semacam itu cuma tipu muslihat Belanda saja buat mengulur waktu dalam maksudnya membatalkan Proklamasi 17 Agustus dan

mengembalikan status penjajahannya.

Hendaknya Kongres ini memusatkan perhatian serta usahanya disekitar soal yang merintis saja, buat membulatkan tenaga menentang doorsaat

seperti soal:

1.  mobilisasi dan persenjataan umum.2.   pembagian makanan-pakaian kepada rakyat.

3.  melaksanakan Demokrasi.

4.  dan lain-lain sebagainya.

Hendaknya kongres memusatkan perhatian dan usahanya, supaya selekas mungkin dapat mengadakan Kongres Rakyat Indonesia yangsesungguhnya yang mewakili tiap-tiap Daerah Gerilya di kepulauan Indonesia sendiri, dalam keadaan manapun dan diwaktu bilapunjuga.!

PANITIA YANG MULIA!

Sidang Yang Terhormat!

Dengan ini saya takjub menundukkan kepala menghadap kepada saudara pemimpin Kongres Rakyat Indonesia sambil membulatkan dan

memusatkan pengharapan saya:

Supaya, pertama dengan segera dapat dipersatukan semuanya tenaga yang ikhlas berjuang berkorban.

Supaya, kedua dengan cepat, tegas dapat dibersihkan semua pengacau pengkhianat di tengah kita.

Supaya, ketiga dengan cepat atau lambat serdadu Belanda yang terakhir dapat dihalaukan ke laut.

Supaya, keempat ISI kemerdekaan 100 % dapat diselenggarakan dan

Supaya, kelima dengan demikian Proklamasi 17 Agustus dilaksanakan.

Page 43: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 43/124

 

Akhirul kalam, saya membulatkan pengharapan, supaya dalam Kongres Rakyat Indonesia ini terdapat suasana saling percaya-mempercayai serta

suasana keikhlasan memberi dan menerima buat mendapatkan KATA SEPAKAT, yang akan dilaksanakan dengan segala kejujuran, ketaatan dan

kebijaksanaan sambil mengatasi semua ragam PROVOKASI dari pihak musuh dan kaki tangannya sudah terlampau banyak dan aman berada

ditengah-tengah kita.

Sekian! Selesai

SELAMAT BERKONGRES!

M E D E K A!!!!!(TAN MALAKA)

Separuh fakta sejarah Indonesia penuh kebohongan 

M THARIQ

WASPADA ONLINE 

MEDAN - Hanya 50 persen fakta sejarah Indonesia yang benar, kata antropolog Unimed Prof Dr Usman Pelly, MA.

"Separuh lagi penuh kebohongan," tegas guru besar Unimed itu ketika memberikan tanggapan dan apresiasi dalam acara peluncuran dan bedah buku berjudul Tan Malaka, Gerakan Kiri Dan Revolusi Indonesia karya sejarawan terkemuka dari Belanda Harry A Poeze yang juga Direktur 

Lembaga Kerajaaan Belanda Untuk Bahasa, Bangsa dan Masyarakat atau Koninklijk Instituut Voor Taal-Landen Volkenkunde (KITLV).

Acara yang diadakan Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial (Pussis) Unimed kerjasama dengan KITLV di VIP room Gedung Serbaguna Unimed,

tadi siang, menampilkan narasumber Harry A Poeze, Dr Phil Ichwan Azhar (Ketua Pussis Unimed) dan Dr Ridwan Rangkuti, MA (pakar politik USU).

Pelly mengatakan, tidak sedikit fakta telah dikorupsi oleh penggalang koruptor sejarah demi melanggengkan kekuasaan sebelum dan pascakemerdekaan. Dengan adanya buku karangan Harry Poeze, lanjutnya, memberikan fakta yang sebenarnya mengenai gambaran pejuang kiri yang

 berkiprah dalam revolusi kemerdekaan, seperti Tan Malaka. Pengakuan Pelly ketika itu sempat membakar surat-surat diperolehnya dari Tan

Malaka yang ditulis pejuang berdarah Minang itu dari penjara, karena tekanan dari penguasa.

Katanya, sudah saatnya para akademisi melakukan pelurusan sejarah sebelum kemerdekaan. Dia menyayangkan pembekuan tim pelurusan

sejarah oleh pemerintah yang sempat terbentuk waktu itu, di dalamnya terdapat Ichwan Azhari. Pelly berharap para akademisi terdorongmelakukan upaya pengungkapan sejarah yang lurus agar seperti Tan Malaka yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional dimasukkan dalam bukusejarah di sekolah-sekolah. Sejarah Tan Malaka salah satu fakta sejarah, sebelum kemerdekaan, yang terlarang untuk dibaca pada masa Orde

Baru dan pemerintah ketika itu menonjolkan komunisme versi penguasa untuk membentuk opini masyarakat terhadap sejarah yang dibelokkan.

Kepala Pussis Unimed Ichwan Azhari ketika membedah buku Tan Malaka mengatakan, pemerintah harus meluruskan sejarah tentang peranan

komunis sebelum dan sesudah 1945 yang dinilai sangat berbeda. Baginya, komunis sebagai ideologi pergerakan telah memberi kontribusi dalam

 proses kemerdekaan Indonesia.

"Kita harus merevisi pandangan tentang komunis. Salah jika kita campuradukkan komunis pasca 1948 dan 1965. Dalam sejarah selama ini, TanMalaka dibuat sebagai tokoh misterius dan beraliran komunisme," katanya.

Komunisme versi pemerintah

Meski Tan Malaka pernah menjabat ketua PKI di Semarang dan perwakilan komunis di Asia Tenggara, dia pernah mengecam komunis ketika

idenya ditolak ingin membuat kerjasama komunisme dengan islamisme/Sarikat Islam. Akhirnya, Tan Malaka dianggap sebagai musuh besar 

komunis karena dituduh berkhianat. "Beberapa fakta sejarah ini yang tidak ditonjolkan dari seorang Tan Malaka selama ini."

Bukti sejarah komunisme bagi Tan Malaka ini, lanjutnya, dijadikan strategi melawan penjajahan Belanda. Namun, fakta itu dibenamkan

 penguasa orde baru. Yang ada komunisme versi penguasa ketika itu yang telah terpola di kepala kita. Menurut Ichwan, buku karya Poeze inimenjadi sumber insprasi baru untuk mengkaji serius sejarah yang benar. Namun, Ichwan mengkritik dalam buku kedua ini a da dua kata yangdihilangkan dari tulisan Belanda yakni dihujat dan dilupakan. Dua kata ini, lanjutnya, sangat penting untuk membuka tabir sebenarnya. Penguasa

orde baru sangat berjasa menghilangkan sejarahnya dan bagaimana Tan Malaka bertarung dengan tokoh-tokoh pergerakan dan ilmuwan pada

zamannya.

Sementara itu, pakar politik USU Ridwan Rangkuti sependapat Tan Malaka seorang pejuang idelogi terbaik Indonesia yang bisa menjadi contoh.

"Tan Malaka seorang pemikir, politisi dan pejuang revolusioner. Dia aktif menulis buku dan melakukan aksi. Tidak hanya itu, dia pernahmendirikan partai politik untuk mengembangkan politiknya," katanya.

Menurut Rangkuti, dia bahkan sejajar Karl Marx dan George Wihelm Friederich Hegel karena berhasil mengembangkan dialektika historis logikadalam karyanya berjudul Madilog. Katanya, buku karya Harry Poeze sangat baik untuk bacaan para politisi di tanah air. Buku ini memaparkan

 bagaimana Tan Malaka mengembangkan karir politik, sekaligus sebagai gambaran bahwa sampai sekarang tidak ada perubahan yang mendasar  pada sistem kelembagaan dan perilaku politik era sekarang dan dulu, antara lain, terdapat saling mencurigai.

Tidak diungkap Harry Poeze menjelaskan buku itu ditulisnya melalui riset 10 tahun. Fakta sejarah ini diperolehnya sebagian besar dari karya-karya Tan Malaka.

Buku ini akan diterbitkan dalam enam jilid. Sedangkan yang diluncurkan ini jilid II. Dia menerbitkan buku itu dua jilid dalam setahun. Buku ini

Page 44: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 44/124

 

aslinya setebal 2.000 halaman. Harry mengatakan, dia menulis buku ini karena banyak fakta sejarah pada masa revolusi di Indonesia yang tidak 

diungkap atau dikaburkan oleh penguasa. Dengan buku ini, katanya, diharapkan semua fakta sejarah dapat diketahui terutama sepak terjang Tan

Malaka sebagai pahlawan nasional Indonesia yang dilupakan.

Poeze menceritakan, sepak terjang Tan Malaka di dunia politik melalui Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Republik Indonesia (Pari) yang

didirikan di Bangkok dan Partai Murba didirikan 1948. Peran Tan Malaka atau Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka di belakang layar, salahsatunya ada pada rapat Ikada di Jakarta. Poeze mengabadikan gambar Tan Malaka di belakang Soekarno. Tan Malaka sebagai nasionalis beralirankiri dan pemikir revolusioner, lanjutnya, terbuang dari tanah air karena dianggap melawan arus. Dia lahir di Nagari Pandam Gadang Suliki,

Sumatera Barat 2 Juni 1897 dan wafat di Jawa Timur 21 Februari 1949, di belakang layar.

1 Mei 2010 Kaum Buruh dan Massa Rakyat Bersatulah 

PERNYATAAN SIKAP PERSATUAN PERJUANGAN INDONESIA

1 Mei 2010 Kaum Buruh dan Massa Rakyat Bersatulah Bangun Organisasi Politik Yang Revolusioner Untuk Rebut Kekuasaan dan

Kesehjateraan Sejati  Hidup  Buruh 

 Hidup Tani 

 Hidup Massa Rakyat Progresif  

Salam Persatuan Perjuangan untuk Pembebasan Nasional !!! 

Setelah national summit 2009 berjalan dengan mulusnya yang melahirkan banyak rekomendasi kebijakan ekonomi kapitalistik selama 5 tahun kedepan, setelah ACFTA disahkan pada Januari 2010 sesunguhnya membuat Industri dalam negeri tak berdaya dan mematikan peluang hidupratusan Juta buruh industri, Puluhan Petani Tak Bertanah di Indonesia. Namun Rezim Boneka Kapitalis SBY dan Para Elit poitik yang berada di

Senayan, justru menutup mata atas kenyataan dari dampak yang berkembang

Untuk Kaum buruh, menanggung semua beban dari krisis kapitalisme kemarin 2008-2009. Saat ini dan mungkin di masa yang akan datangmereka tetap dijadikan bulan-bulanan kembali dengan berbagai kebijakan Negara, karena semua komitnen politik dari rezim berkuasa maupun

semua partai-partai borjuasi saat ini hanya diabdikan pada para pemodal.

Saat ini terus terjadi Ledakan angka PHK, rendahnya jaminan social kaum buruh, dibatasinya kehidupan berorganisasi dalam pabrik, masihkonsistenya Negara medalam menerapkan politik Upah murah dan lainya, cukup membuktikan bahwa Negara Republik kapitalis Indonesia tidak 

 pernah melindungi kaum buruh.Tidak benar, kalau Negara menyatakan ada Jaminan Sosial terhadap kaum buruh, ada perlindungan terhadap kebebasan berorganisasi, adaIntervensi yang sungguh-sungguh dari Negara saat buruh di PHK. Ternyata itu semua, tidak hadir secara alamiah alias akibat dari kebaikan

 Negara.Tapi semua hak-hak dasar yang saat ini sudah diraih oleh kaum buruh adalah akibat perjuangan yang keras oleh kaum buruh itu sendiri. Kita bisa

 belajar dari pengalaman perjuangan KPB Jabotabek, saat melakukan tekanan politik menuntut Hak dan kepastian bekerja lewat aksi massa dan

 pemogokan 2 hari 2 malam di Depnakertrans beberapa waktu yang lalu.

Dengan derajat penindasan yang tidak kalah dengan kaum buruh, para petani miskin dan buruh tani tak bertanah di pedesaan yang jumlahnya

  puluhan juta jiwa. Sekarang juga kian meradang kehidupanya, janji-janji manis rezim yang katanya sudah melakukan  P rogram  P embaruan Agraria  N asional (  PP  A N  ), dengan melakukan redistribusi tanah sebanyak 8,15 juta Hektare kepada para petani. Ternyata jauh panggang dari api.

Karena PPAN ternyata orientasinya lebih bersifat land market (pemenuhan pasar tanah, bagi Investor) hasil asistensi ADB yang didesakkan diBAPPENAS dan BPN beberapa tahun yang lalu. Jadi Progam ini kami menyebutnya bukan untuk petani atau rakyat tak bertanah tapi untuk 

kepentingan investor (Pemodal) semata.Walhasil, dengan melihat kaum buruh dan petani sebagai dua komponen pokok rakyat yang paling banyak mendiami republik ini, namun

kehidupan ekonomi mereka saat ini tidak mengalami perubahan yang cukup berarti secara kualitatif. Akibat Negara kapitalis Indonesia masihmenghalangi pertumbuhan kesehjateraan mereka dan massa rakyat tertindas terhisap lainya.Saat ini Lewat perjuangan dan kampanye politik pada Kamis, 22 April 2010 ini. Persatuan Perjuangan Indonesia, beserta seluruh barisanya di

Buruh, petani, pemuda mahasiswa dan miskin perkotaan berkeyakinan politik bahwa sesungguhnya rezim boneka kapitalis yang dipimpin SBYsaat ini TELAH GAGAL 100% untuk membawa Indonesia merdeka 100%.

Maka lewat aksi ini pula PPI menyatakan sikapnya mendukung seluruh perjuangan politik yang maju hasil kreasi massa rakyat dan kaum Proletar 

Indonesia. Termasuk mendukung aksi-aksi kaum buruh pada hari buruh internasional yang berlangsung pada 1 Mei 2010.Sudah saatnya kita semua selaku massa rakyat Indonesia terus mempertinggi dan memperhebat cara-cara perjuangan kepada lawan-lawan poltik kita yakni kaum borjuis dan seluruh elit politik penindas rakyat, mempersolid tindakan berorganisasi lewat Organisasi Politik Revolusioner bukan

organisasi politik buatan elit dan kaum borjuis yang sangat konservatif dan anti perubahan, Kami juga akan mengembangkan cara-cara berpolitik yang lebih revolusioner yang pernah dijalankan kaum proletar di seluruh dunia.Akhirnya dengan momentum Hari buruh Internasional pada hari Sabtu tanggal 1 Mei 2010, Kami PPI beserta Massa Rakyat Indonesia lewat aksi

massa akan menunjukkan dan membongkar siapa dan bagaimana sebenarnya watak dan sifat Seluruh Elit Politik, Partai partai Borjuis yang

dikomandoi oleh SBY lewat system Kapitalisme, apakah masih layak dipertahankan di Indonesia atau diganti kehendak politik revolusioner massa rakyat dengan system yang lebih adil yakni SOSIALISME.Salam Persatuan Perjuangan Untuk Pembebasan Nasional !!! 

Jakarta, 22 April 2010 Komite Sentral

Persatuan Perjuangan Indonesia 

Kent Yusriansyah 

Sekretaris Jenderal 

MAKLUMAT FRONT OPOSISI RAKYAT INDONESIA

Page 45: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 45/124

 

Diserukan pada saat Deklarasi Front Oposisi Rakyat Indonesia (FOR Indonesia)

"Rezim SBY Gagal" 

Front Oposisi Rakyat Indonesia pada hari ini memaklumatkan:

Babak Pertama: Problem Rezim SBY Lima Tahun Seratus Hari

Selama Lima Tahun Seratus Hari Rezim SBY berkuasa telah nyata berhasil menjadi jongos Rezim Neoliberal ±yang menindas rakyat Indonesia

dengan sistem ³Tiga Bebas´, yakni investasi, keuangan dan perdagangan yang dipersembahkan kepada kaum modal besar yang beroperasi di

seluruh sektor ekonomi di Indonesia.

Bidang investasi. Dalam masa pemerintahan Rezim SBY, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM)dikeluarkan demi memberikan fasilitas, insentif dan kemudahan yang sangat luas kepada penanam modal. Fasilitas yang diberikan jauh lebih luasdibandingkan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (UU PMA). Padahal UU PMA telah menjadi pintu

ke luar eksploitasi kekayaan alam tambang, perkebunan dan hasil hutan selama 32 tahun kekuasaan Orde Baru. Selain itu UU PM yang kemudiandiikuti dengan Peraturan Presiden RI Nomor 77 Tahun 2007 telah menyerahkan seluruh sumber daya ekonomi Indonesia untuk dikuasai secara

mayoritas oleh modal asing. Di sektor energi dan sumber daya mineral 95 persen dapat dikuasai modal asing, sektor keuangan 85 persen dapat

dikuasai modal asing, Bank Indonesia 99 persen boleh dikuasasi modal asing dan bahkan sektor pertanian 95 persen boleh dikuasai modal asing.

Bidang Keuangan. Rezim SBY mengeluarkan Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana telah direvisi

dengan Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2004, yang menjadikan Bank Indonesia (BI) sebagai lembaga independen menjadi dasar dari

liberalisasi keuangan. Fungsi BI telah diprioritaskan untuk menjaga nilai tukar uang rupiah, yang menjadikan bank sentral sebagai spekulan pasar uang. Selanjutnya keluarnya Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas devisa menetapkan pemberlakukan sistem devisa

 bebas dalam mengatur lalu-lintas devisa di dalam negeri dan ke luar negeri. Keluarnya aturan-aturan liberalisasi keuangan dan devisa bebasmenyebabkan pengusaha asing dapat sewaktu-waktu mentransfer dana dan keuntungan mereka ke luar negeri atau ditukarkan dengan mata uang

 bukan rupiah. Tidak hanya itu, aktivitas transaksi investor asing di dalam negeri dapat menggunakan mata uang non-rupiah, khususnya dolar 

Amerika Serikat, yang menyebabkan mata uang rupiah tidak akan pernah menjadi mata uang yang kuat dan kita kehilangan devisa ratusan triliunsetiap tahun hanya untuk mengintervensi pasar uang.

Bidang Perdagangan Rezim SBY telah melakukan perjanjian perdagangan bebas Free Trade Agreement (FTA) dengan hampir semua negaramaju: Jepang, China, Korea dan Australia serta AS, Uni Eropa (potensial). Langkah ini diambil oleh Indonesia pasca-kebuntuan perundinganWTO. Perjanjian perdagangan bebas tersebut meliputi hampir seluruh bidang yang berkaitan dengan investasi dan perdagangan. Hal yang

disepakati dalam FTA jauh lebih menyeluruh dibandingkan dengan WTO karena menyangkut seluruh aspek liberalisasi perdagangan barang dan

 jasa. FTA akan semakin meningkatkan impor berbagai produk industri dan pertanian pada tingkat tarif bea masuk yang sangat rendah bahkandapat mencapai nol persen. Saat ini saja Indonesia telah mengimpor hampir seluruh produk pertanian, beras, kedelai, produk peternakan seperti

30 persen kebutuhan daging nasional, sebanyak 70 persen dari total konsumsi susu, bahkan jeroan. Kecenderungan pada impor yang terusmembesar semakin menyebabkan sektor pertanian dan industri dalam negeri terpuruk. Adapun subsidi telah dicabut atas desakan kesepakatan-kesepakatan utang yang dibangun dengan lembaga pemberi utang dalam hal ini IMF, World Bank, dan Asian Development Bank. Bahan bakar 

minyak (BBM), listrik, air minum, transportasi, telekomunikasi telah masuk ke dalam pasar bebas dan harganya dijual pada tingkat harga pasar.Perusahaan-persuahaan publik seperti Pertamina, Perusahaan Air Minum, perusahaan transportasi dan telekomunikasi telah menjadi perusahaan

swasta dan dioperasikan dalam rangka mencari keuntungan.

Babak Kedua: Problem Rakyat Dalam Kekuasaan Rezim SBY

1. Buruh, Tani dan Nelayan

Page 46: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 46/124

 

Akibat ³Tiga Bebas´ (Investasi, keuangan negara dan perdagangan), kondisi rakyat saat ini menderita kemiskinan yang parah. Meski menjadi

kelas sosial yang paling banyak menyumbang bangunan ekonomi, politik, sosial di Indonesia; buruh, tani dan nelayan merupakan kelas terdepan

yang kehidupannya telah dihancurkan program neoliberal Rezim SBY.

Kami sajikan fakta-fakta kebijakan Rezim SBY yang telah, sedang dan akan menghancurkan buruh, tani dan nelayan, selama Lima Tahun Seratus

Hari pemerintahannya.

Buruh dan Kontrak: Fleksibilisasi pasar tenaga kerja dalam bentuk kontrak (outsourcing) dalam Lima Tahun Seratus Hari Rezim SBY, telah

menyebabkan 70% angkatan kerja menjadi pekerja sektor informal yang tidak punya jaminan dan perlindungan kerja. Selain itu rezim telahmelakukan pemberangusan serikat-serikat buruh secara membabibuta, sehingga kini tinggal 10% dari total sekitar 30% angkatan kerja aja yang

 berserikat. Sedangkan 90% buruh saat ini bekerja tanpa serikat. Dari yang berserikat, pada kenyataannya pengurus serikat tersebut dalam keadaan

mendapat intimidasi. Praktek pemberangusan dan pengontrolan serikat buruh semacam ini serupa dengan masa kekuasaan Rezim Orde Baru.Akibatnya, buruh mendapat upah tidak layak, dan nyaris semua upah adalah versi kepentingan Rezim dan Pemodal, yang senyatanya hanyamemenuhi 60%-80% hidup layak.

Selama Lima Tahun Seratus Hari, praktek penutupan pabrik sepihak, manipulasi pemailitan, dan PHK sewenang dan massal menjadi metode

untuk memaksimalkan kerja kontrak dan outsourcing. Selain itu Rezim SBY juga telah menolak raftifikasi Konvensi Perlindungan Buruh

Migrant PBB tahun 1990, yang jelas membuktikan tidak adanya komitmen perbaikan model, strategi, dan kebijakan perlindungan buruh migrant.

Perlu ditekankan di sini, bahwa mayoritas buruh pabrik dan buruh migran adalah kaum perempuan yang harus menanggung beban

keberlangsungan hidup keluarga. Sedangkan seluruh komponen untuk keberlangsungan keluarga merupakan produk impor yang harganyaditentukan oleh monopoli di dalam rezim perdagangan bebas. Buruh perempuan pabrik dan migran bekerja tanpa perlindungan di tempat kerjadari ancaman kekerasan seksual.

Itulah sebabnya Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) tetap berjuang untuk diakui sebagai Konfederasi Serikat Buruh,

namun jsutru hal ini yang ditolak oleh Rezim SBY.

Petani dan Tanah. Definisi pembangunan untuk kepentingan umum yang berdiri di atas tanah rakyat saat ini telah diambil-alih untuk kepentinganinvestor. Sebelumnya, yang disebut dengan pembangunan untuk kepentingan umum adalah proyek-proyek pemerintah yang bermanfaat bagi

 publik dan tidak digunakan sebagai alat mencari keuntungan. Sedangkan saat ini, lihatlah, pembangunan sarana untuk kepentingan umum,seperti, jalan tol, rumah sakit, palabuhan, dan pasar , dibangun dengan cara menggusur tanah rajyat (termasuk tanah amsyrakat adat) dan telahdimiliki oleh investor swasta nasional dan asing, yang sudah tentu berorientasi mencari keuntungan maksimal.

Penguasaan tanah oleh investor diperbolehkan hingga jangka waktu 95 tahun ± jangka waktu penguasaan yang belum pernah diberikan bahkan pada zaman kolonial Belanda sekalipun. Bandingkan dengan masa Hindia-Belanda yang hanya diperbolehkan menyewa tanah selama jangka

waktu 75 tahun (hak erfacht). Runyamnya, berbagai fasilitas lainnya juga diberikan pemerintah melalui Undang-Undang tersebut sepertikelonggaran pajak, tarif, dan bea masuk barang modal.

Kini, Perpres 65/2006 tentang Pengadaan Tanah bagi Kepentingan Umum telah menjadi Rancangan Undang-Undang yang diprioritaskan pelaksanaannya dalam program Seratus Hari Rezim SBY-Boediono. RUU Pengadaan Tanah adalah langkah mundur dari program SBY di bidang

agraria yang telah diwacanakan selama ini. Sebab, Rezim SBY memanjakan keluhan para investor yang hendak menanam modal di bidang

 proyek infrastruktur atas sulitnya mendapatkan tanah di Indonesia. Padahal, saat ini para investor telah terbukti menelantarkan tanah yangditemukan berstatus izin atas hak guna mereka (HGU, HGB, HP). BPN sendiri dalam laporannya di tahun ini mengindikasikan tidak kurang 7.1 juta hektar tanah diindikasikan terlantar dan tidak dapat ditertibkan karena lemahnya peraturan. Yang sangat dibutuhkan petani saat ini adalah

sebuah Undang-Undang Pengadaan Tanah Bagi Rakyat Miskin bukan untuk Investor.

Tanah bagi petani perempuan juga sangat vital, tak sekedar pada aspek pemilikan atas tanahnya namun juga di atas tanah itu petani perempuan

melaksanakan proses sosialisasi anak, merawat ternak, merawat tanaman untuk keberlangsungan hidup keluarganya. Tanpa tanah, petani

 perempuan kehilangan tempat untuk membudidayakan manusia, tanaman dan hewan.

 Nelayan, Pesisir dan Laut. Dalam sektor perikanan, 50% dari kerja nelayan adalah perempuan, di mana mereka bekerja hingga 17 jam sehariuntuk mengolah ikan. Namun, pekerjaan perempuan ini belum diakui sebagai pekerjaan nelayan, pun mereka menghadapi diskriminasi dan non-

 prioritas dalam kepemilikan sumberdaya, akses penghidupan dan pendidikan yang layak. Secara pokok nelayan menghadapi problem sebagainelayan tradisional dalam hal akses dan kontrol atas wilayah pesisir dan laut, pengkaplingan laut dan pesisir melalui UU No 27 Tahun 2007 yang

melegalisir HP3 (hak pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil), ancaman perubahan iklim bagi nelayan yang tak diperhatikan negara,

 pencemaran laut oleh buangan limbah perusahaan tambang, penyusutan wilayah mangrove akibat praktek reklamasi pantai yang menyingkirkanwilayah kelola nelayan tradisional dan masyarakat pesisir serta kekerasan negara di kawasan laut, misalnya taman nasional.

2. Lingkungan dan Sumberdaya Alam

Rezim SBY telah mengeluarkan kebijakan pengaturan sumberdaya alam, yakni UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, dan UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara., yang berorientasi pasar. Dalam Nastional Summit

yang diselenggarakan akhir Oktober 2009 (seminggu setelah rezim SBY dilantik sebagai Presiden RI) telah ditegaskan pentingnya pengadaantanah untuk pembangunan infrasutruktur dan investasi pada idnustri pertambangan serta perkebunan. Kebijakan ini hanyalah menambah beban

 pengrusakan lingkungan, pengeksploitasian sumberdaya alam, penggusuran masyarakat dari sumber penghidupannya.

Pengerukan sumberdaya alam ini akan menyebabkan bencana ekologis yang sangat mustahil untuk dihentikan. Dampak bencana dan perubahaniklim akan terjadi lebih parah bagi kehidupan rakyat. Musim hujan akan memunculkan banjir, sedangkan musim kemarau akan menyebabkan

kekeringan. Kedua musim ini yang seharusnya menjadi berkah bagi penghidupan petani dan nelayan, sekarang justru menjadi ancaman yang

Page 47: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 47/124

 

 berdampak pada rentannya ketahanan pangan. Gagal panen, kelaparan, gizi buruk merupakan fakta yang saat ini mencekik kehidupan petani,

nelayan, dan juga kepada buruh.

Anehnya, dalam rangka menajwab kekalahan industri nasional dalam praktek pasar bebas, Rezim SBY justru menyelamatkan kapital parainvestor modal besar, dengan menyerahkan negara ini untuk dikeruk besar-besaran sumberdaya alamnya --guna menyediakan bahan mentah

untuk menunjang pemenuhan industri di negara kapital besar.

Dalam kehancuran lingkungan dan sumberdaya alam, kaum perempuan yang selama ini bergantung padanya, kehilangan sumber mata

 pencaharian yang penting buat makan anggota keluarganya. Inilah proses pemiskinan perempuan yang primitif, yang mempunyai mata rantaidengan buruknya kesehatan ibu dan anak.

3. Pendidikan, Kesehatan, dan Pelayanan Dasar Lainnya

Pendidikan. Rezim SBY gagal menjamin kepastian warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Yang dinyatakan pemerintahtelah menaikkan anggaran pendidikan mencapai 20%, yang senyatanya diterima publik hanya sekitar 9%, sisanya lebih banyak digunakan untuk 

kepentingan birokrasi, pendidikan bagi aparatus pendidikan serta menjadi ajrahan koruptor. Seharusnya anggaran 20% ini dialokasikan sebagai

dana pendidikan untuk rakyat, sehingga generasi baru dapat sekolah hingga perguruan tinggi.

 Nyata pula, Rezim SBY benar-benar menghambat warganya yang miskin untuk mendapatkan pendidikan di sekolah yang murah dan berkualitas.

Dikeluarkannya UU BHP, yang prakteknya adalah komersialisasi pendidikan, menyebabkan hanya anak orang kaya yang bisa menikmati sekolahyang berkualitas namun mahal. Sedangkan sekolah kejuruan yang dibuka untuk orang miskin, hanya menghasilkan angka pengangguran terbesar.

Kesehatan. Rezim SBY gagal mengatasi gizi buruk dan tingginya angka mortalitas ibu & bayi, khususnya di Nusa Tenggara Timur, Papua, dandaerah terpencil lainnya. Hal ini juga berkoeralsi dengan korupsi di Jamkesmas, penyunatan anggaran 5% untuk kesehatan sesuai dengan UU No

36 tahun 2008, pasal 171, ayat 1, namun dalam prakteknya hanya 2.4% yang dipergunakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat.

4. Pemberantasan Korupsi

Telah nyata, Rezim SBY tidak memiliki political will untuk memperkuat kelembagaan lembaga pemberantasan korupsi. Justru selama LimaTahun Seratus hari Rezim SBY berkuasa yang mencitrakan anti-korupsi, nyatanya telah melakukan kriminalisasi KPK, RPP Penyadapan ±yang

itu berarti melemahkan sistem pemberantasan korupsi.

Tingginya kebocoran pengelolaan anggaran rakyat yang dikelola oleh pemerintah menunjukkan bahwa rezim ini gagal mengatasi anggaran

negara. Bahkan, dalam masa 100 hari pemerintahannya, Rezim SBY menunjukkan dengan seterang-terangnya ke hadapan rakyatnya yang miskinakan pembelian mobil mewah untuk pejabatnya yang menelan biaya Rp 127 milyar; pembangunan pagar istana sebesar Rp 22.5 milyar;

 pembelian pesawat khusus kepresidenan yang uang mukanya sebesar Rp 200 milyar. Rupanya Rezim SBY mementingkan alat transportasi

 pribadi untuk pejabatnya sebagai bentuk penyuapan untuk memperkuat kekuasaannya, sama persis dengan pembangunan pagar istana ±yangsecara simbolis dapat dimaknai sebagai pembentengan atas kekuasaan rezimnya, ketimbang mendahulukan kesejahteraan rakyatnya.

5. Hak Asasi Manusia

Selama Lima Tahun Seratus Hari Rezim SBY, masih terjadi praktek-praktek kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, seperti penembakan terhadap para petani di Palembang, penembakan terhadap para tersangka tindak pidana kriminal, kekerasan dalamkasus penggusuran, serta berbagai bentuk kekerasan lainnya yang dilakukan aparat keamanan, yang telah mengakibatkan ter-aniayanya Hak atas

Rasa Aman dan Hak untuk Bebas dari Penyiksaan. Selain itu, budaya kekerasan di kalangan Kepolisian ±yang menyatakan diri sebagai pelindung

rakyat-- masih bercokol. Contohnya, sejarawan alumni UI, JJ Rizal, tanpa diketahui alasannya telah dikeroyok dan dianiaya oleh lima oranganggota polisi di Depok.

Hal yang terpenting, Komnas HAM menyimpulkan bahwa terdapat sejumlah bukti yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam mengadili para pelaku yang seharusnya bertanggungjawab atas terbunuhnya Munir, sehingga terjadi impunitas.

Supremasi hukum yang berkeadilan juga masih sangat lemah di mana terdapat jurang yang lebar antara landasan normatif dan penegakannya.

Contohnya seorang nenek yang mencuri tiga buah coklat dihukum oleh pengadilan, sementara koruptor BLBI bebas dari jerat hukum. Selain itu, praktek penyiksaan masih tetap terjadi, bukan hanya di tempat-tempat penahanan/penghukuman akan tetapi juga tempat-tempat lain terutama di

tempat-tempat dimana orang dirampas kebebasannya, sementara di tingkat nasional belum tersedia mekanisme nasional yang efektif untuk 

 pencegahan penyiksaan.

Babak Ketiga: Solusi For Indonesia Sejahtera

Kami menawarkan solusi untuk kesejahteraan rakyat melalui perjuangan yang membebaskan rakyat Indonesia dari kekuasaan Rezim SBY jongos

Rezim Neoliberal, melalui Lima Prinsip Strategi Perjuangan:

(1) Mewujudkan Reforma Agraria Sejati; melalui prioritas program nasional pemerintah RI dalam hal ; (a) Penataan tanah dan sumber daya

agraria secara jelas dan adil untuk lahan pertanian petani (petani gurem, nelayan, masyarakat adat dan kaum miskin pedesaan, yang juga

Page 48: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 48/124

 

memperhatikan kekhususan kepentingan perempuan), untuk penyelamatan ekologi, untuk pengembangan usaha, untuk pengembangan kota dan

untuk keperluan pemerintahan. (b) Melakukan evaluasi terhadap kepemilikan tanah skala besar oleh perusahan asing, swasta nasional dan BUMN

untuk diberikan pemanfaatannya kepada rakyat. (c). Penyelesaian sengketa dan konflik agraria secara menyeluruh dan adil. (d) Dukungan penguatan produksi, akses permodalan, teknologi dan perlindungan tata niaga yang adil dan berpihak kepada petani, yang juga mengkhususkankepada kepentingan petani perempuan.

(2) Mewujudkan Keadilan Ekologis; yaitu hak untuk mendapatkan keadilan antar generasi yang memperhatikan prinsip keadilan gender, prinsipkeselamatan rakyat, keberlanjutan jasa pelayanan alam dan perlindungan produktivitas rakyat, dimana semua generasi baik sekarang maupun

mendatang, berhak terselamatkan dari ancaman dan dampak krisis, serta penghancuran sumber-sumber kehidupan rakyat.

(3) Pembangunan Industrialisasi Nasional; mengakhiri model produksi ekonomi kolonial dan para kompradornya (jongos) dengan membangun

kemandirian ekonomi, industri dan keuangan nasional yang berpihak pada kepentingan buruh dan rakyat Indonesia, termasuk jugamemperhatikan kepentingan perempuan.

(4). Mewujudkan Demokrasi Ekonomi; melalui penguasaan negara terhadap sumber-sumber produksi dan usaha-usaha yang menguasai hajathidup orang banyak (mineral, batubara, migas, hutan, air, tanah, laut, dll) dalam rangka pemenuhan hak dasar (pendidikan, kesehatan, pekerjaan)

serta memperluas kegiatan produksi, yang dikerjakan oleh semua (dalam keadilan gender), untuk semua dibawah penilikan bersama dalam

rangka mewujudkan kemakmuran rakyat banyak dan bukan kemakmuran orang per orang. Termasuk di dalamnya agenda penghapusan utang

lama dan penghentian pembuatan utang baru untuk kemandirian ekonomi nasional.

(5) Penegakan HAM (Hak Asasi Manusia); melalui penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak dasar yang meliputi hak sipil politik sertaekonomi, sosial dan budaya, yang berkeadilan gender. Termasuk penghukuman yang adil dan tegas terhadap pelaku pelanggaran HAM.

Babak Keempat: Pernyataan Front Oposisi Rakyat Indonesia Terhadap Rezim SBY

Setelah menjabarkan Problem Rezim SBY sebagai jongos rezim Neoliberal, Problem Utama Rakyat dalam Kekuasaan Rezim SBY, serta SolusiFor Indoneisa untuk Indonesia Sejahtera, dengan ini kami maklumatkan bahwa REZIM SBY TELAH GAGAL MEMIMPIN INDONESIA

UNTUK MENSEJAHTERAKAN RAKYAT.

Kami merupakan elemen-elemen gerakan rakyat yang memaklumatkan diri untuk bersatu melawan Rezim SBY dan sistem politiknya yang

korup-neoliberal dengan membangun FRONT OPOSISI RAKYAT INDONESIA, yang disingkat "FOR Indonesia".

Kami akan terus berjuang berlandaskan Lima Prinsip Strategi Perjuangan hingga kesejahteraan rakyat Indonesia terwujud, hingga rakyat

Indonesia terbebas dari penjarahan dan penghisapan rezim neoliberal beserta jongosnya yang setia: Rezim SBY!

Kami tegaskan, FORI akan berjuang untuk Ganti Rezim dan Ganti Sistem!

Dikeluarkan di Jakarta, 21 Januari 2010

Salam Oposisi

Persatuan Perjuangan Indonesia (PPI), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), Konfederasi Kongres

Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Konsorsium Pembaharu Agraria (KPA), Walhi, KontraS, PPRM, Indonesia Corruption

Watch (ICW), Indonesia Budget Centre (IBC), IKOHI-Indonesia, Aliansi Rakyat Bersatu (ARB), PERGERAKAN, Pusat Studi Hukum

& Kebijakan (PSHK), KM-Raya, KM-UI, KMU, Posberaksi, PPRP-Jakarta, Revolusi Desember 09, Kamerad, KPOP, SBTPI, SRMPI,

Gerilya, GPPI, FPPK, STIGMA, FGII, YAPPIKA, IGJ  

Apa Partai Komunis Itu?

Depagitprop CC P K I (1958)

 Ini adalah diktat untuk K  P S dan K  P SS tentang "  P embangunan  P artai" disusun oleh Depagitprop (Departemen Agitasi dan  P ropaganda) CC 

 P  KI, 1958. 

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 49: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 49/124

 

 

PKI ADALAH ANAK ZA MAN 

Penanaman kapital di Indonesia pada sejak akhir abad ke-XIX meningkat dengan cepat, yang membawa perubahan besar dalam kehidupanekonomi dan sosial di Indonesia.

Untuk mengerjakan bahan-bahan mentah, imperialisme Belanda mendirikan pabrik-pabrik, membikin pelabuhan-pelabuhan dan jalan-jalankereta-api. Tetapi, semuanya itu sekali-kali bukanlah untuk memajukan Indonesia, melainkan untuk mengintensifkan penghisapan kolonialterhadap Rakyat Indonesia.

Dengan demikian pengaruh kapitalisme menjadi merasuk ke dalam masyarakat Indonesia, yang mendorong lahirnya klas-klas baru dalammasyarakat Indonesia, yaitu : Klas proletar, intelektual dan borjuasi Indonesia.

Lahirnya klas proletar mendorong berdirinya organisasi serikat buruh. Di banyak tempat di Indonesia mulai berdiri serikat buruh - serikat buruh,seperti serikat buruh pelabuhan, serikat buruh kereta-api, serikat buruh percetakan dan serikat buruh - serikat buruh di pabrik-pabrik lainnya.

Pada tahun 1905 berdirilah serikat buruh kereta-api yang bernama SS-Bond (Staats-Spoor Bond). Dalam tahun 1908 berdirilah Perkumpulan

Pegawai Spoor dan Trem (Vereniging van Spoor en Tram Personeel - VSTP), suatu serikat buruh kereta-api yang militan ketika itu.

Serikat buruh - serikat buruh ini merupakan sekolah-sekolah politik bagi massa kaum buruh. Tetapi, perjuangan serikat buruh adalah perjuanganyang terbatas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan langsung daripada para anggotanya, untuk perbaikan upah dan syarat-syarat kerja, suatu

  perjuangan yang terbatas pada soal-soal sosial ekonomi. Kesadaran yang diperoleh lewat aksi-aksi dan pemogokan-pemogokan belumlahmencapai tingkat kesadaran-klas yang sempurna, tetapi baru pada tingkat kesadaran pertentangan antara mereka sebagai buruh-upahan terhadapmajikannya itu sendiri yang memeras tenaganya, tingkat kesadaran yang elementer, kesadaran yang masih terbatas untuk memperjuangkan

nasibnya sendiri, nasib golongannya.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan gerakan buruh, kesadaran politik dan orgarisasi klas buruh pun meningkat pula. Klas buruh

menghendaki suatu organisasi yang tidak hanya membatasi diri pada perjuangan serikat buruh, sebab hanya dengan organisasi serikat buruh,sistim kapitalisme, yang merupakan sumber kemiskinan dan kesengsaraan bagi seluruh massa pekerja, tidaklah dapat diitumbangkan. Untuk 

menumbangkan sistim kapitalisme, klas buruh harus menjalankan perjuangan politik yang revolusioner, klas buruh harus mempunyai partai

 politik.

Tingkat kesadaran klas buruh inilah yang mendorong berdirinya suatu partai politik, yang merupakan alat untuk memperjuangkan cita-cita dan

 politik daripada klas buruh. Partai politik klas buruh ini tidaklah hanya untuk memimpin perjuangan klas buruh guna perbaikan upah dan syarat-syarat kerja kaum buruh, akan tetapi sampai dengan untuk merombak susunan masyarakat yang memaksa seseorang yang tidak bermilik harusmenjual tenaganya kepada kaum kapitalis.

Pada bulan Mei tahun 1914 di Semarang telah berdiri Perkumpulan Sosial-Demokratis Indonesia (Indiskhe Sociaal Democratiskhe Vereniging --ISDV), suatu organisasi politik yang menghimpun intelektual-intelektual revolusioner bangsa Indonesia dan Belanda. Tujuannya ialah untuk 

menyebarkan Marxisme di kalangan kaum buruh dan Rakyat Indonesia. Perkumpulan Sosial-Demokratis Indonesia inilah yang pada tanggal 23Mei tahun 1920 berubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Lahirnya PKI merupakan peristiwa yang sangat penting bagi perjuangan kemerdekaan Rakyat Indonesia. Pemberontakan kaum tani yang tidak teratur dan bersifat perjuangan sedaerah atau sesuku dalam melawan imperialisme Belanda, yang terus menerus mengalami kegagalan, sejak PKI

 berdiri, menjadi diganti dengan perjuangan proletariat yang terorganisasi dan yang memimpin perjuangan kaum tani dan gerakan revolusioner 

lainnya.

Pecahnya Revolusi Oktober di Rusia tahun 1917 sangat berpengaruh pada proletariat Indonesia. Lahirnya PKI dan perkembangannya tidaklah

dapat dipisahkan dari pengaruh kemenangan Revolusi Oktober itu.Kemenangan Revolusi Oktober Besar di Rusia itu telah membangkitkan kesadaran Rakyat-Rakyat jajahan. Revolusi Oktober, memberikeyakinan kepada Rakyat Indonesia, bahwa imperialisme Belanda pasti dapat digulingkan, dan Rakyat Indonesia akan dapat mendirikan negara

Indonesia yang bebas dan merdeka.

Page 50: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 50/124

 

Jadi Partai Komunis Indonesia lahir dalam zaman imperialisme, sesudah di Indonesia ada klas buruh, sesudah di Indonesia berdiri serikatburuh-

serikatburuh dan Perkumpulan Sosial Demokratis Indonesia, yaitu organisasi politik yang pertama daripada kaum Marxis Indonesia, sesudah

Revolusi Oktober tahun 1917.

Lahirnya PKI bukanlah suatu hal yang kebetulan, melainkan suatu hal yang sesuai dengan perkembangan sejarah, suatu hal yang wajar. PKI

adalah anak zaman yang lahir pada waktunya.

IDEOLOGI PARTAI KOMUNIS

Apakah ideologi itu?

Ideologi adalah cita-cita dan pandangan-pandangan yang menyatakan kepentingan-kepentingan suatu klas.

Di dalam masyarakat modern, masyarakat kapitalis, pada pokoknya terdapat dua klas. Klas kapitalis, yaitu mereka yang memiliki alat-alat

  produksi, yang tidak bekerja dan hidup dari menghisap kerja kaum buruh. Klas buruh, yaitu mereka yang tidak memiliki alat-alat produksi, bekerja keras pada kapitalis, tetapi tidak mendapat hasil yang cukup untuk hidup yang layak.

Bagaimana ideologi klas kapitalis?

Klas kapitalis hidup dari menghisap kerja kaum buruh. Adanya klas kapitalis karena adanya klas buruh yang dihisap. Untuk mendapat laba yang

lebih banyak, kapitalis yang satu harus bersaing melawan kapitalis-kapitalis lainnya. Dalam persaingan ini banyak kapitalis-kapitalis kecil jatuh bangkrut.

Dengan menghisap kerja kaum buruh, dan dengan bersaing, di dalam klasnya sendiri, itulah yang merupakan syarat-syarat pokok bagi perkembangan kapitalisme. Oleh karena itu kebahagiaan kapitalis didasarkan atas penderitaan dari berjuta-juta massa Rakyat pekerja.

Jadi kepentingan kapitalis ialah menghisap klas buruh, dan membangkrutkan kapitalis-kapitalis lainnya. Semuanya ini ditujukan untuk mempertahankan sistim penghisapan. Oleh karena itu, semua cita-cita dan pandangan-pandangan yang ditujukan untuk mewujudkan kepentinganmengeduk laba sebanyak-banyaknya, kepentingan untuk mempertahankan sistim penghisapan, adalah merupakan ideologi daripada klas kapitalis.

Bagaimana ideologi klas buruh?

Klas buruh tidak memiliki alat-alat produksi. Klas buruh bekerja di dalam pabrik-pabrik, bekerjasama dan mengadakan pembagian pekerjaan

dengan mempunyai tanggungjawab perseorangan menurut pembagian pekerjaan masing-masing, dan menjalankan produksi secara kolektif.Dalam produksi yang maju di pabrik-pabrik, terpeliharalah kebiasaan kaum buruh untuk bersatu, untuk saling membantu, berorganisasi dan

 berdisiplin.

Untuk perkembangan diri klas buruh sendiri, klas buruh harus bersatu dengan massa Rakyat pekerja lainnya. Hanya dengan persatuan di kalangan

klas buruh dan massa Rakyat pekerja lainnya itulah, klas buruh dapat membebaskan dirinya dan selanjutnya membebaskan seluruh massa Rakyat pekerja dari penghisapan kapitalisme.

Klas buruh menaruh perhatian pada perjuangan-perjuangan untuk pembebasan Rakyat pekerja sedunia, pada kemenangan-kemenangan dankekalahan-kekalahannya. Mereka mengerti, bahwa setiap kemenangan atau kekalahan Rakyat pekerja dimana saja adalah berarti kemenanganatau kekalahan mereka sendiri.

Jadi kepentingan klas buruh ialah pembebasan semua Rakyat pekerja dari kapitalisme. Semua cita-cita dan pandangan-pandangan yangdiwujudkan dalam perbuatan untuk mencapai kepentingan klas buruh merupakan ideologi klas buruh.

Partai Komunis adalah Partainya klas buruh. Karena itu ideologi Partai Komunis adalah ideologi klas buruh. Setiap anggota Partai Komunis harusmemiliki ideologi klas buruh ini.

DASAR2 ORGANISASI PARTAI KOMUNIS 

Klas buruh mempunyai bermacam-macam organisasi perlawanan. Ada serikat buruh yang saban hari terlibat dalam pertempuran-pertempuran

terhadap kapital. Ada organisasi koperasi kaum buruh yang dengan usaha sendiri meringankan beban dari anggota-anggotanya. Ada pula

 perkumpulan-perkumpulan pendidikan, organisasi-organisasi pemuda, dan lain-lain sebagainya. Semua organisasi adalah organisasi klas buruhyang meninggikan kesadaran klas buruh.

Akan tetapi kesadaran yang diperoleh buruh lewat perjuangan organisasi-organisasi ini, dan kecerdasan politik yang didapatnya dari organisasi-organisasi ini, tidaklah sampai membikin klas proletar cukup kuat dan bersatu untuk melawan sistem kapitalisme. Untuk itu harus ada partai

  politik dari klas proletar, artinya harus ada teori perjuangan yang diinjeksikan ke dalam gerakan buruh itu. Teori itu adalah teori Marxisme-Leninisme. Hanya dengan adanya teori yang revolusioner, yaitu Marxisme-Leninisme terdapat suatu partai yang revolusioner, Partai Komunis,

  partainya klas proletar. Hanya partai yang semacam itulah yang mempersatukan semua organisasi-organisasi klas buruh lainnya dan

memimpinnya, yang membikin terang sasaran perjuangannya dan bisa menyusun taktik-taktik perjuangannya.

Sebab itu, Partai Komunis itu adalah barisan depan yang terorganisasi, adalah bentuk organisasi yang tertinggi yang paling berdisiplin. Tetapi

untuk bisa menjadi barisan terdepan, menjadi organisasi yang tertinggi, untuk dapat memenuhi tugasnya, maka Partai klas buruh harusmempunyai dasar-dasar organisasi sebagai berikut :

a. DASAR SE  N TRALISME-DEMOKRATIS  

Page 51: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 51/124

 

 

Partai itu harus merupakan satu kesatuan politik dan kesatuan organisasi. Kebulatan dalam politik dan kebulatan dalam organisasi adalah syarat

mutlak bagi Partai Komunis.

Untuk memperoleh kebulatan dalam organisasi, Partai Komunis disusun berdasarkan prinsip sentralisme-demokratis. Sentralisme-demokratis

adalah prinsip organisasi Partai Komunis yang mengatur pemberian kekuasaan yang perlu pada badan-badan pimpinan Partai, dan sekaligusmerupakan pelaksanaan demokrasi yang tertinggi di dalam Partai.

Ini berarti, bahwa sentralisme dalam Partai itu dibangun atas dasar demokrasi, dan demokrasi dalam Partai itu di bawah pimpinan yangdipusatkan.

Syarat-syarat pokok untuk dapat melaksanakan prinsip sentralisme-demokratis dalam organisasi ialah:

a. Bahwa semua badan pimpinan Partai dari bawah sampai ke atas harus dipilih oleh anggota secara demokratis;

 b. Bahwa semua badan pimpinan Partai harus memberi laporan pada waktu tertentu kepada organisasi Partai yang memilihnya;

c. Bahwa setiap anggota Partai harus tunduk kepada putusan-putusan organisasi Partai dimana ia tergabung; jumlah tersedikit harus tunduk kepada jumlah terbanyak; organisasi Partai bawahan harus tunduk kepada organisasi Partai diatasnya dan segenap bagian daripada organisasiPartai harus tunduk kepada CC;

d. Bahwa disiplin Partai harus dijalankan dengan sungguh-sungguh dan putusan-putusan Partai harus dilaksanakan dengan tanpa syarat.

Segi sentralisme akan menjamin adanya satu pimpin yang memusat. Dengan begitu Partai merupakan satu kekuatan yang bulat, yang memberi pimpinan dengan baik kepada anggota dan massa Rakyat. Ini akan memperbesar kepercayaan massa anggota dan massa Rakyat kepada Partai,

dan ini merupakan syarat untuk mencapai kemenangan-kemenangan di dalam setiap aksi.

Segi demokrasi akan mendorong anggota Partai aktif memperbincangkan persoalan-persoalan yang dihadapi sehari-hari. Segi demokrasi akanmengembangkan inisiatif dan daya-cipta anggota Partai.

Jadi sentralisme dan demokrasi di dalam Partai adalah merupakan satu kesatuan dari dua segi yang satu sama lain berjalinan. Satu sama lain tak dapat terpisahkan. Sentralisme tanpa demokrasi dapat menjurus kesewenang-wenangaan dan menekan daya-cipta anggota, tetapi demokrasi tanpa

sentralisme, tanpa pimpinan yang memusat berarti ultra-demokrasi, yaitu demokrasi yang berlebih-lebihan, demokrasi yang tidak terpimpin.

Demokrasi semacam ini sama dengan liberalisme (semau-maunya).

Prinsip sentralisme-demokratis ini harus dipahami dan harus dilaksanakan dalam kehidupan Partai sehari-hari oleh setiap anggota di semuatingkat organisasi Partai, di semua lapangan pekerjaan. Dengan susunan organisasi Partai yang berdasarkan prinsip sentralisme-demokratis, makaterjaminlah persatuan antara pimpinan Partai dengan anggota dan antara Partai dengan massa Rakyat.

b. TE  N TA N G DISI  P  LI  N  

Partai Komunis itu harus mempersatukan semua kekuatan dan organisasi-organisasi klas proletar, harus selalu berhubungan erat dengan semuaklas-klas pekerja lainnya, dan harus bisa memimpin perjuangan Rakyat. Oleh sebab itu, disamping kesatuan politik dan kesatuan organisasi,Partai mempunyai kesatuan disiplin. Artinya, di dalam Partai hanya ada satu macam disiplin yang berlaku bagi semua anggota, dari calon-

anggota sampai fungsionaris-fungsionaris yang tertinggi. Hanya dengan adanya kesatuan disiplin yang kuat ini Partai bisa tetap memelihara sifatmemimpin, bisa tetap mempertahankan sifat berdiri sendiri dalam politik dan organisasi, dan bisa tetap memelihara hubungan yang erat denganmassa Rakyat lainnya.

Dari mana sumber disiplin yang kuat di dalam Partai Komunis? Kehidupan sehari-hari dari kaum buruh menjadi dasar daripada disiplin itu. Klas borjuis dengan peraturan-peraturan yang berat di pabrik-pabrik mengajarkan disiplin pada kaum buruh. Akan tetapi kekerasan disiplin borjuis itu

  bersifat mengancam dan menakut-nakuti. Sebaliknya kaum buruh mengambil pelajaran yang berguna bagi perjuangannya dari peraturan- peraturan yang keras itu yaitu, bahwa dengan mentaati aturan-aturan pabrik terdapat cara kerja dan pembagian kerja yang effektif, terdapat hasil-hasil yang berkualitas tinggi dan pengaturan waktu yang rasional dan kerjasama yang harmonis. Hal-hal inilah yang dipelajari kaum buruh danditinggikan menjadi suatu, disiplin sukarela, yang tidak bersifat menakut-nakuti, tidak bersifat mengancam, melainkan bersifat mendorong, dan

mempersatukan serta, mempertinggi mutu dari pekerjaan.

c. KRITIK DA N SELFKRITIK  

Konstitusi Partai menegaskan sebagai berikut : "PKI harus terus menerus memeriksa kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangannyadengan jalan mengadakan kritik dan selfkritik yang tajam. Dengan demikian dapatlah dikoreksi pada waktunya semua kesalahan dan kekurangan-

kekurangan dan dapat mendidik anggota dan kader Partai. PKI menentang sikap sombong, sikap yang tidak mau mengakui kesalahan-kesalahandan takut kritik dan selfkritik".

Mengapa kritik dan selfkritik perlu?

Dalam perjuangan ada kalanya perhitungan kita tidak cocok dengan keadaan objektif. Maka timbullah kesalahan-kesalahan atau kekurangan-

kekurangan dalam pekerjaan.

Page 52: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 52/124

 

Untuk mengatasi kekurangan dan kesalahan, kita harus selalu mengadakan tinjauan pada pekerjaan kita. Dengan menggunakan kritik dan

selfkritik dalam meninjau pekerjaan itu, kita membetulkan kesalahan dan mengikis kekurangan-kekurangan. Dengan demikian pekerjaan kita

menjadi terus maju.

Kritik dan selfkritik perlu untuk memajukan Partai kita, untuk memelihara kemurnian ideologi proletar, untuk memegang teguh garis politik dan

organisasi, untuk mendidik anggota supaya dengan belajar dari kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan itu, pekerjaan yang akan datanglebih baik.

Dengan kritik dan selfkritik, ideologi kita makin hari makin tergembleng. Ibarat kita membersihkan rumah kita setiap hari, demikian pulahendaknya kita membersihkan pikiran-pikiran kita dan membetulkan ideologi kita setiap waktu.

Bagaimana caranya menjalankan kritik dan selfkritik?

Untuk menjalankan kritik dan selfkritik dengan tepat, kita harus mengingat beberapa hal sebagai berikut: kesalahan atau kekurangan itu

hendaknya dianggap sebagai suatu penyakit yang perlu diobati. Bagi yang mengkritik hendaknya bersifat ingin mengobati "si sakit". Bagi yangdikritik hendaknya suka menerima dengan ikhlas bantuan dari orang yang akan mengobati. "Si sakit" akan bisa segera sembuh, jika ia sungguh-

sungguh mengemukakan kesalahannya tepat pada waktunya, atau menjalankan selfkritik tepat pada waktunya.

Oleh karena itu jika dalam menjalankan kritik dan selfkritik timbul saling mencurigai pasti tidak menguntungkan persatuan Partai dan harusditentang.

Dalam menjalankan kritik dan selfkritik ada kalanya tidak diperhatikan soal-soal pokok, tetapi terlibat pada soal yang kecil. Janganlah dilupakan bahwa tugas terpenting daripada kritik dan sel fkritik ialah menunjukkan kesalahan-kesalahan politik, organisasi dan ideologi.

Bagaimana cara mengembangkan kritik dan selfkritik?

Adanya rapat-rapat periodik dan diskusi-diskusi periodik adalah sangat penting untuk senantiasa mengadakan tinjauan dalam pekerjaan dan untuk mengembangkan kritik dan selfkritik.

d.  P  IM  P  I  N  A N KOLEKTIF  

Jaminan untuk suksesnya pimpinan Partai atas massa ialah adanya cara kerja dan pimpinan kolektif.

Cara pimpinan kolektif dilaksanakan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat dari massa untuk disimpulkan, dan setelah menjadi kesimpulan

kolektif dijadikan pedoman dalam memberikan pimpinan. Karena itu pimpinan kolektif yang sedemikian itu adalah pimpinan kolektif yang realis,yang objektif.

Cara pimpinan kolektif berlawanan dengan cara pimpinan perseorangan. Cara pimpinan perseorangan mengingkari pendapat-pendapat massa,dan semata-mata menguntungkan pendapat-pendapat perseorangan saja. Karena itu cara pimpinan perseorangan adalah subjektif.

Bagaimana cara melaksanakan pimpinan kolektif?

Cara melaksanakan pimpinan-kolektif yaitu dengan mengadakan rapat-rapat periodik di dalam badan-badan kolektif. Rapat-rapat periodik itu

harus teratur. Masing-masing anggota kolektif harus mempersiapkan diri sebelum berapat. Masing-masing anggota kolektif melaporkan apa yangdikerjakan dan bagaimana caranya mengerjakannya.

Apakah cara pimpinan kolektif itu menghilangkan perasaan perseorangan?

Tidak! Partai Komunis menghargai perasaan perseorangan dan selalu berusaha mengembangkan kecakapan perseorangan. Dengan

 berkembangnya kecakapan perseorangan dari anggota-anggota kolektif itu, maka kualitas kolektif itu meningkat menjadi lebih tinggi.

Cara kerja kolektif tidak berarti meniadakan tanggungjawab perseorangan. Tanpa tanggungjawab perseorangan kita akan terjerumus dalam

 bencana dimana tidak ada orang yang bertanggungjawab. Dalam setiap organisasi harus ada tanggungjawab perseorangan menurut pembagiankerja, dan harus ada orang yang bertanggungjawab kepada seluruh pekerjaan. Tiap badan kolektif memilih kepala kolektif, yaitu anggota yang

  paling maju di antara anggota-anggotanya. Selain seorang kepala kolektif dipilih juga seorang atau lebih wakil-wakil kepala supaya dengan begitu periodik dan kolektif bisa selalu berjalan Partai akan lebih terkonsolidasi dan tambah besar pengaruhnya di kalangan massa, jika setiap

orang Komunis bekerja berdasarkan cara pimpinan kolektif.

SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN PARTAI 

a. ARTI DARI TERIKAT DALAM SALAH SATU ORGANISASI PARTAI 

Mengenai penerimaan menjadi anggota Partai, Konstitusi menjelaskan sebagai berikut : "Yang dapat diterima menjadi anggota Partai ialah setiapwarganegara yang telah berumur 18 tahun, yang menyetujui Program dan Konstitusi Partai, masuk dan bekerja aktif di salah satu organisasi

Partai, taat kepada putusan-putusan Partai, membayar uang pangkal dan iuran Partai, mengunjungi rapat-rapat dan kursus-kursus Partai".

Program dan Konstitusi Partai adalah garis politik organisasi yang terpokok. Persetujuan seseorang pada Program dan Konstitusi Partai adalah persetujuan seseorang kepada garis politik dan organisasi Partai. Syarat ini adalah penting bagi seorang yang mau menjadi anggota Partai, karena

 persetujuan pada Program dan Konstitusi itu merupakan langkah penting ke arah kesatuan politik dan organisasi di dalam Partai.

Tetapi, persetujuan pada Program dan Konstitusi atau persetujuan pada garis politik dan organisasi saja belum cukup bagi orang yang mau

menjadi anggota. Garis politik dan garis organisasi yang benar dan yang telah disetujui itu harus diperjuangkan, harus diwujudkan. Dimana

Page 53: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 53/124

 

tempat untuk memperjuangkannya? Dengan masuk dan bekerja aktif disalahsatu organisasi Partai, maka seseorang anggota dapat dengan aktif 

memperjuangkan garis politik dan garis organisasi Partai yang benar.

Setiap anggota Partai harus mentaati putusan Partai. Setiap putusan Partai adalah putusan kolektif, putusan yang diambil dalam organisasi Partai.Dengan mentaati putusan Partai itulah, maka anggota Partai bersikap menghargai dan menjunjung tinggi organisasi Partai. Kaum Komunis itu

tidak mempunyai senjata lain kecuali organisasi!

Anggota Partai harus membayar uang-pangkal dan iuran Partai. Ini membuktikan, bahwa seorang anggota Partai juga bersedia menyerahkan

kepada Partai sebagian dari penghasilannya.

Akhirnya dengan mengunjungi rapat-rapat dan kursus-kursus serta membaca penerbitan-penerbitan Partai, anggota dapat selalu mengikuti

kehidupan intern-Partai, kehidupan politik dan organisasinya, dan dengan begitu terus-menerus berusaha untuk meningkatkan kwalitetkeanggotaannya.

Dengan memenuhi syarat-syarat keanggotaan seperti tersebut di atas, setiap anggota Partai Komunis dapat mengabdikan dirinya sepenuhnyakepada kepentingan Partai dan Rakyat. Karena itu janganlah ada satu saja dari syarat-syarat keanggotaan itu yang dilalaikan.

b. ARTI DARI M ASA-PENCALONAN 

Sebelum seseorang dapat disahkan menjadi anggota Partai, di dalam Konstitusi Partai ada disebut mengenai masa-pencalonan bagi seseorang.

Apa arti masa-pencalonan itu? Mengapa penerimaan menjadi anggota Partai diatur melalui masa-pencalonan?

Mengapa orang tidak lalu terus diterima menjadi anggota?

Pada pokoknya masa-pencalonan diperlukan untuk memberikan pendidikan permulaan tentang ideologi Komunis kepada calon-anggota, dan jugauntuk menjamin pengawasan oleh organisasi-organisasi Partai terhadap kualitas politik calon-anggota tersebut.

Mengenai Program dan Konstitusi Partai pada umum sudah diketahui garis pokoknya oleh calon-anggota, tetapi mengenai hidup berorganisasi

dan mengenai ideologi Komunisme ia harus terlebih dulu dilatih.

Lama masa-calon ditentukan oleh kedudukan sosial masing-masing orang. Bagi kaum buruh, buruh-tani dan tani-miskin masa-calonnya lebih

 pendek daripada bagi tani-sedang, pegawai-kantor dan kaum intelektual atau pekerja-merdeka.

Rol dari para penanggung calon-anggota yang bersangkutan adalah penting sekali, sebab merekalah sebetulnya yang menjadi pelatih pertama dari

calon-anggota. Sedikit banyaknya tergantung pada para penanggung inilah jadi tidaknya calon itu menjadi seorang Komunis yang baik.

Dalam pada itu Partai menegaskan bahwa setiap orang yang sudah diterima menjadi calon-anggota, pada saat penerimaan itu ia sudah menjadi

anggota klas buruh, sudah menjadi anggota proletariat walaupun kedudukan sosialnya tidak sebagai buruh-upahan.

Kewajiban Partai terhadap para calon-anggota ialah berusaha agar para calon-anggota dapat ditingkatkan menjadi anggota tepat pada waktunya.

c. TENTANG KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA PARTAI

Untuk menjadi anggota Partai Komunis, dari seseorang hanya diperlukan memenuhi syarat-syarat keanggotaan seperti yang ditetapkan di dalam penerimaan menjadi anggota di atas -- yaitu setiap warganegara yang telah berumur 18 tahun, yang menyetujui Program dan Konstitusi Partai,«.bekerja aktif disalahsatu organisasi Partai, taat kepada putusan-putusan Partai dan membayar uang-pangkal dan iuran Partai, mengunjungi

rapat-rapat dan kursus-kursus Partai serta membaca penerbitan-penerbitan Partai. Ini adalah syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh

setiap anggota Partai.

Tetapi, setiap anggota Partai Komunis, seharusnya tidak menjadi seorang anggota yang hanya memenuhi syarat-syarat minimum saja. Seoranganggota harus tidak merasa puas dengan hanya membatasi diri pada syarat-syarat minimum ini.

Oleh sebab itu mengenai kewajiban anggota Partai, Konstitusi mewajibkan anggota untuk mempertinggi kesadarannya dan memperdalam

  pengertiannya tentang dasar-dasar daripada teori Marxisme-Leninisme. Ini adalah jalan bagi setiap anggota untuk dapat senantiasa

memperbanyak amalnya kepada Rakyat dan kepada revolusi, dan dengan begitu sekaligus meninggikan kualitas keanggotaannya.

Konstitusi juga menekankan tentang kewajiban anggota Partai untuk sungguh-sungguh menjalankan disiplin Partai, ambil bagian yang aktif 

dalam kehidupan politik intern Partai dan dalam gerakan revolusioner di Indonesia, melaksanakan dengan sungguh-sungguh politik serta putusan- putusan Partai dan menentang segala sesuatu yang membahayakan kepentingan-kepentingan Partai. Tidak dapat disangsikan, bahwa pelaksanaan

kewajiban ini akan membikin Partai Komunis menjadi Partai yang kuat dan bulat.

Konstitusi Partai menekankan tentang kewajiban anggota Partai untuk mengembangkan kritik dan selfkritik dari bawah, mengemukakan

kekurangan-kekurangan dan mengatasinya, menentang kepuasan diri yang berlebih-lebihan. dan kesombongan karena mendapat hasil-hasil dalam  pekerjaan. Tidak dapat disangsikan, bahwa ketentuan ini akan mendorong untuk membuka dan melenyapkan kekurangan-kekurangan dankesalahan-kesalahan dalam pekerjaan Partai, dan akhirnya akan memajukan Partai.

Dalam Konstitusi ditentukan, bahwa anggota Partai wajib mengabdi kepada Rakyat banyak, mengkonsolidasi hubungan Partai dengan massa,mempelajari dan melaporkan tepat pada waktunya kehendak-kehendak massa kepada Partai serta menjelaskan politik Partai kepada massa. lni

mengandung arti bahwa kepentingan-kepentingan Partai Komunis adalah sama dengan kepentingan-kepentingan Rakyat dan bahwa

Page 54: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 54/124

 

tanggungjawab terhadap Partai adalah sama dengan tanggungjawab terhadap Rakyat. Perwujudan dari kewajiban ini akan menjadikan Partai kita

tak terkalahkan, karena Partai tidak terpisah dari massa Rakyat.

Kewajiban lain dari setiap anggota ialah supaya menguasai garis pekerjaannya dan menjadi teladan dalam berbagai lapangan pekerjaanrevolusioner. Ketentuan ini mendorong anggota untuk menguasai segi-segi pekerjaan dan mendorong untuk mengetahui hubungan pekerjaan

dengan seluruh perjuangan revolusioner.

Mengenai hak-hak anggota Partai, Konstitusi menekankan sebagai berikut:

a. Ambil bagian dalam diskusi-diskusi yang bebas dan luas tentang pelaksanaan politik Partai; b. Memilih dan dipilih di dalam Partai;

c. Mengajukan usul-usul atau keterangan-keterangan kepada tiap organisasi Partai, sampai kepada CC;d. Mengkritik tiap fungsionaris Partai dalam rapat-rapat Partai.

Untuk mengembangkan demokrasi-intern Partai, maka setiap anggota harus menggunakan hak-haknya ini dengan sebaik-baiknya.

ORGANISASI BASIS DARIPADA PARTAI 

Organisasi-basis Partai dibangun menurut tempat-tinggi atau kesatuan tempat-kerja, dimana terdapat paling sedikit 3 anggota Partai. Berdasarkanketentuan ini, maka organisasi-basis bisa mempunyai hanya 3 anggota, tetapi bisa juga mempunyai ratusan anggota.

Organisasi-basis Partai atau Resort Partai merupakan kesatuan Partai yang berhubungan langsung dengan anggota-anggota Partai dan yang bekerja langsung di tengah-tengah massa Rakyat, ia merupakan jembatan yang menghubungkan massa Rakyat dengan badan-badan pimpinan

Partai. Oleh karena itu, militansi dari keseluruhan Partai sangat tergantung pada militansi daripada organisasi-basis Partai.

Di dalam Resort Partai dimana terdapat banyak anggota, harus dibentuk Grup-grup yang anggotanya, terdiri dari sebanyak-banyaknya 7 oranganggota. Grup-grup ini merupakan bagian daripada Resort, tetapi bagian yang tidak mempunyai hak untuk menentukan garis atau sikap politik.Grup-grup ini melaksanakan putusan-putusan dari Resort.

Tiap Grup memilih seorang Kepala Grup dan kalau perlu wakil Kepala.

Apa tugas organisasi-basis? Resort Partai harus melakukan pekerjaan propaganda dan organisasi di kalangan Rakyat untuk menjelaskan pendirian

  politik Partai dan putusan-putusan organisasi Partai atasan. Tugas lain dari Resort ialah untuk mengetahui dengan jelas hal-ihwal daripada

anggota-anggotanya, sejarahnya, perasaannya dan tingkat kesadaran politiknya.

Resort Partai berkewajiban membuka kedok musuh-musuh Rakyat yang bersembunyi di tengah-tengah Rakyat, dan membasmi mereka dengan bekerja-sama yang erat dengan Rakyat sekitarnya.

Selanjutnya tugas Resort ialah meninggikan tingkat kebudayaan dari anggota Partai dengan mengadakan pendidikan dan mengorganisasi pelajaran-pelajaran, terutama pelajaran membaca-tulis (PBH) bagi anggota yang buta huruf.

Rapat-rapat anggota Resort dibagi dalam rapat-rapat Grup, dan rapat-rapat Resort dihadiri utusan-utusan yang dipilih oleh rapat Grup. Tetapirapat Grup itu tidaklah bersifat menentukan politik melainkan mengumpulkan pendapat-pendapat anggota untuk diteruskan pada Recom, atausebaliknya untuk menyampaikan putusan-putusan Recom supaya dipecahkan pelaksanaan putusan itu. Jadi bagaimanapun juga Grup tidak boleh

menggantikan Resort sebagai organisasi-basis Partai, Grup tidak boleh menghalang-halangi hubungan seorang anggota dengan Recom Partai.

Salah satu tugas penting, dari Grup menurut Konstitusi ialah: mempertimbangkan permintaan menjadi anggota dan setelah mengambil keputusan,

meneruskannya kepada Recom Partai; setelah masa-calon selesai, mengusulkan pensahan menjadi anggota Partai kepada Recom; menerima dan

menyampaikan permintaan berhenti sebagai anggota atau calon-anggota kepada rapat Resort dan memilih utusan untuk menghadiri rapat Resort.

TENTANG GARIS MASSA DARIPADA PARTAI 

Apakah garis massa daripada Partai itu?

Garis massa daripada Partai adalah suatu garis klas, yaitu garis massa klas proletar. Ini berarti, bahwa garis politik dan garis organisasi Partai itu

harus selaras dengan kepentingan massa Rakyat. Jadi menjalankan garis massa daripada Partai berarti bahwa garis politik dan garis organisasiPartai harus berasal dari massa dan kembali kepada massa.

Salah satu perbedaan yang penting antara Partai Komunis dengan partai-partai burjuis ialah terletak dalam hubungan masing-masing Partai itudengan massa Rakyat.

Partai-partai borjuis dan tuan tanah berhubungan dengan massa Rakyat untuk mempertahankan penghisapannya terhadap massa. Mereka mencari

hubungan-hubungan dengan massa tidak untuk membantu memperjuangkan tuntutan massa melainkan untuk memerintah dan mencari jalan yang

sebaik-baiknya guna memenuhi keinginan-keinginan menghisap klas borjuis.

Sedangkan hubungan Partai Komunis dengan massa sudah dicantumkan dalam Konstitusi sebagai berikut "Kaum Komunis Indonesia harus

mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Rakyat. Kaum Komunis Indonesia harus mengadakan hubungan-hubunganyang luas dengan massa buruh, tani dan semua Rakyat revolusioner lainnya serta terus menerus mencurahkan perhatiannya untuk memperkuatdan meluaskan hubungan-hubungan ini. Tiap anggota Partai harus mengerti, bahwa kepentingan mereka adalah sama dengan kepentingan-

kepentingan Rakyat, dan bahwa tanggungjawab terhadap Partai adalah sama dengan tanggungjawab kepada Rakyat".

Page 55: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 55/124

 

 

Garis massa daripada Partai tidak hanya merupakan garis politik dan organisasi bagi Partai, melainkan juga menjadi moral bagi setiap orang

Komunis. Bagi orang Komunis, ukuran yang tertinggi untuk semua perkataannya seharusnya ialah, apakah perkataan dan perbuatannya itu sesuaiatau tidak dengan kepentingan yang terbesar dari massa Rakyat, dan apakah perkataan serta perbuatannya disokong atau tidak oleh massa Rakyatyang luas.

Setiap massa dapat dibagi atas tiga elemen dilihat dari sudut aktivitasnya. Sebagian yang kecil merupakan elemen maju, yang paling aktif.Sebagian lagi merupakan elemen tengah, yang berdiri di antara aktif dan pasif, sedang bagian yang terbesar terdiri dari elemen yang pasif. Jika

dalam suatu persoalan yang dihadapi oleh massa itu, elemen yang pertama saja, atau elemen pertama dan yang kedua saja yang bergerak, itu berarti bahwa bagian terbesar daripada massa belum bergerak, dan tidak akan banyak hasilnya. Oleh sebab itu harus diusahakan supaya massayang paling belakang itu, yaitu yang merupakan bagian yang terbesar turut bergerak. Jadi melaksanakan garis massa berarti, membantu elemen-

elemen yang maju supaya bisa berangsur-angsur melahirkan pemimpin-pemimpin, mendorong elemen tengah hingga menjadi maju, danselanjutnya mempertinggi kesadaran elemen ketiga atau yang terbelakang hingga melepaskan pasivitasnya dan turut bergerak.

URAIAN TANGGUNG-JAWAB SUDISMAN 

Sdr Hakim Ketua dan para Hakim yang terhormat.

Sdr Oditur dan Oditur-Oditur Pengganti yang terhormat.Sdr-Sdr Pembela yang terhormat.

Dalam sidang Mahkamah Militer Luar Biasa dengan singkatan MAHMILUB ini, izinkanlah saya menyampaikan terimakasih atas kesempatan

dan waktu yang diberikan pada saya untuk menyampaikan perasaan dan pikiran, dan mengemukakan Pokok-Pokok Persoalan sebagai berikut:

POKOK PERTAMA : PENGANTAR  

Sdr Hakim Ketua yang terhormat.

Untuk sempurnanya sesuatu masalah biasanya diiringi oleh suatu pengantar. Pengantar sebagai pembuka pintu gerbang kejelasan untuk 

mencegah supaya tidak tersungkur dalam mencari dan meraba dalam kegelapan, supaya tidak " struikelen in het zuken en tastenin het duister ".

Pengantar ini hendak saya gunakan untuk menerangkan arti judul uraian.

Saya lama mengendapkan diri dalam mencari judul uraian yang tepat, sesudah meringkuk ditahan dalam sel berukuran 2 M 20 cm kali 3 M 60 cmselama lebih dari 7 bulan atau kongkritnya 211 hari terhitung Mulai 6 Desember 1966; sesudah 14 kali diperiksa langsung selama 18 hari yang

 berlangsung tidak kurang dari 70 jam pemeriksaan dan menghasilkan Berita Acara Pemeriksaan setebal 152 halaman; sesudah mengalamikeseluruhan pemeriksaan pendahuluan sebanyak 40 kali; sesudah mendapat bantuan kiriman sekedar makanan dan pakaian dari TEPERPU[Team Pemeriksa Pusat] sebanyak l6 kali; dan sesudah mendapat sekedar pemeriksaan dokter sebanyak 9 kali. Dalam pengendapan diri itu saya

menemukan judul yang tepat, yaitu:

URAIAN TANGGUNG JAWAB 

Page 56: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 56/124

 

Kenapa tidak memilih judul lain?

Misalnya "Pidato Pembelaan'. Saya sengaja tidak menamakan uraian saya ini suatu pembelaan, karena suatu pembelaan harus memiliki persenjataan yang lengkap baik di bidang teori Marxisme-Leninisme maupun di bidang-bidang lainnya. Persenjataan itulah yang justru t idak sayamiliki karena persediaan perpustakaan tidak saya miliki, tidak ada ditangan saya, sehingga segala sesuatu yang saya uraikan ini semata-mata

hanya didasarkan kepada ingatan-ingatan yang masih tersimpan dalam otak selaku " supreme headquarters" yang terdiri dari 3 kompartemen,

ialah:

1. Fantasi, imajinasi, emosi;2. Intelek yang menggali pikiran-pikiran dan ide;3. Memori dan kontrol gerak tubuh.

Karena keterbatasan pengetahuan teori Marxisme-Leninisme yang ada pada saya, maka saya menyisihkan judul "Pidato Pembelaan" saya

 berpendirian bahwa pengetahuan seseorang itu terbatas. Seseorang bisa mengetahui banyak, tapi tidak bisa tahu semua. Jika seseorang itu berani

menyatakan "Saya tahu semua", maka akibatnya tidak lain kecuali tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.

Saya selalu berusaha dengan keras untuk mendengarkan pendapat orang lain memang pernah terlintas, yaitu, "PKI MENGGUGAT". Judul agung

demikian tak mungkin saya pakai dalam keadaan serba terisolasi, hidup sebatang kara di dalam sel tanpa diskusi dengan seorang kawanpun.Daripada berlayar sendirian dalam keagungan judul uraian, saya berpendapat lebih baik mendamparkan diri pada judul sederhana, "UraianTanggung Jawab".

Tanggung-jawab kepada siapa? Dengan sendirinya tanggung jawab kepada Rakyat. Siapakah yang dimaksud dengan Rakyat itu? Rakyat ialah :

kaum buruh, kaum tani, burjuasi kecil di luar kaum tani termasuk kaum intelektual revolusioner, dan burjuasi nasional yang anti-imperialis dananti tuan tanah (anti-feodal). Kaum buruh, kaum tani dan burjuasi kecil di luar kaum tani termasuk kaum intelektual revolusioner adalah Rakyat

 pekerja dan merupakan tenaga penggerak revolusi dalam tahap revolusi yang nasional dan demokratis, dalam tahap revolusi yang anti imperialis

dan anti feodal.

Sedangkan burjuasi nasional adalah sekutu tambahan, sebab sesuai dengan watak bimbangnya, maka burjuasi nasional dalam batas-batas tertentudan untuk periode tertentu saya bisa konsekwen anti imperialis dan anti tuan tanah. Inilah pengertian saya tentang Rakyat. Berdasarkan

 pengertian itu maka saya samasekali tidak merasa terikat untuk bertanggung-jawab kepada musuh-musuh Rakyat. Siapakah yang dimaksud

dengan musuh-musuh Rakyat itu ? Musuh-musuh Rakyat ialah kaum imperialis, tuan tanah, burjuasi komprador dan kaum kapitalis birokrat yangdikenal oleh Rakyat sebagai kaum kabir [kapitalis birokrat] atau kaum pencoleng kekayaan negara menurut istilah Bung Karno.

Tanggung jawab saya kepada Rakyat adalah sekaligus merupakan tanggung jawab kepada Partai Komunis Indonesia. Sungguh sayang bahwasidang-sidang Mahmilub yang mengadili perkara saya ini tidak disiarkan oleh RRI seperti halnya dengan sidang-sidang Mahmillub yang lalu

sejak mengadili perkara Sdr. Dr. Subandrio. Yah, walaupun tidak disiarkan oleh RRI, saya yakin bahwa secara "getok-tular", secara berantai akan

sampai pada mereka, sebab "mondblad ", suara dari mulut kemulut, adalah lebih cepat tersiar daripada " staatsblad ", suara Pemerintah Sdr. Mayor Suwarno.SH, Ketua Team Asisten Pembelaan Mahmillub, pernah menyatakan bahwa dihadapkannya saya di depan Sidang Mahmillub ini adalah

 penting, sebab mempunyai arti nasional dan internasional. Sdr Mayor Udara Trenggono SH pernah menjelaskan bahwa sidang Mahmillub adalahsuatu " fair trial ", suatu peradilan yang jujur ( fair ). Ini semestinya berarti peradilan yang terbuka. Dan Sdr LetKol. Subari SH pernahmenerangkan kepada sdr ex Brigjen. Suparjo, bahwa maksud sdr Jenderal Suharto mengadakan Mahmilub yang terbuka untuk umum, adalah agar 

Rakyat dapat menilai tentang beleid Pemerintah dalam mengadili perkara-perkara yang berhubungan dengan G-30-S [Gerakan 30 September].

Dikatakannya pula, bahwa bagaimana nanti penilaian Rakyat atas dirinya akan diserahkan kepada Rakyat.

Sesuai dengan keterangan-keterangan sdr Mayor Suwarno SH, sdr Mayor Udara Trenggono SH dan sdr Letkol Subari SH tersebut di atassemestinya logis kalau seluruh persidangan Mahmillub ini disiarkan RRI. Sesuatu yang logis tapi politi s dipandang bisa merugikan Pemerintah,

 pihak Pemerintah yang kuasa bisa saya berwenang untuk mengesampingkan logika tersebut. Singkatnya, sesuatu yang logis bisa dionlogiskan,sedangkan yang onlogis bisa dilogiskan. Sebagaimana sidang Mahmillub sekarang ini adalah terbuka tapi tertutup, dan bersifat umum sesuaidengan pengumuman di koran-koran yang dihasilkan oleh briefing para petugas militer kepada para wartawan yang tidak diumumkan. Inilah

yang dinamakan serba umum tapi tidak umum, yang menurut bahasa Rakyat sederhana adalah sama dengan "didikte", artinya tidak demokratis.Jika wartawan yang bersangkutan berani menyimpang dari ketentuan briefing bisa diistirahatkan, di dalam "hotel pro deo". Ya jika diketuk rasa -

keadilan saya, maka rasa keadilan saya tidak mengangguk membenarkan tapi dengan lantang menyatakan bahwa semua hal itu adalah tidak adil

 bagi kepentingan Rakyat banyak. Ini kalau didasarkan kepada rasa keadilan saya. Tapi saya tahu, ini adalah politik yang tidak u sah direntang- panyangkan.

Oleh karena itu saya berusaha keras supaya seluruh uraian saya ini dapat dijelujuri oleh benang merah tangkisan saya pada saat sidang hari

 pertama, ketika saya diberi kesempatan mengemukakan exceptie, yaitu antara lain sbb:

PERTAMA: semua tindakan saya adalah tindakan politik yang saya la kukan berdasarkan keyakinan Komunis saya;KEDUA: pengertian hukum bagi saya adalah exposi atau pernyataan dari kekuasaan yang ada;KETIGA: saya tidak setuju dengan kebijaksanaan politik pemerintah sekarang.

Page 57: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 57/124

 

Saya mengucapkan terimakasih kepada sdr Oditur yang terhormat yang telah banyak mensilat soal-soal teori Marxis-Leninis sehingga

menyegarkan ingatan saya kembali setelah absen selama 7 bulan dalam mempelajari Marxisme-Leninisme.

Juga terimakasih pada Sdr Oditur yang terhormat yang telah mengemukakan dalam dakwaanya bahwa perbuatan saya adalah suatu politiek misdrijf yang di dalam tata hukum Indonesia belum terdapat peraturannya yang khusus di dalam U.U. tersendiri dan di dalam tata perundang-

undangan Hukum Pidana Indonesia hingga sekarang belum terdapat U.U. (kodifikasi) khusus tentang delik-delik politik. Sungguh saya

sayangkan bahwa Sdr Oditur yang terhormat dalam memperkuat alasan-alasannya menggunakan, selain dari Mr.Drs.E. Utrecht, kutipan-kutipantafsiran antara lain dari Simons, Stammler, Mr. Robert Van Deputte, Van Bommelen dan Van Hattum, Mr. C. Noyon, Langemeyer yang

umumnya sarjana-sarjana dari negeri Belanda yang pernah menjajah Indonesia. Saja akan lebih bisa tegak berdiri dalam mendengarkan pembacaan dakwaan seandainya alasan-alasan tersebut dilandasi oleh pendapat-pendapat Sarjan-Sarjana Hukum Indonesia sendiri, seperti Sdr Prodjodikoro SH, Sdr Susanto SH, Sdr almarhum Wirjono Djokosutono SH, dan sebagainya, sehingga terpancang kuat kepribadian Indonesia

yang saya junjung tinggi dan saya bela.

Saya sebagai seorang Komunis, putera Indonesia, malu bahwa pada zaman Belanda sebelum Perang Dunia Kedua ditahan oleh pemerintah

Kolonial Belanda karena persdelict dan dituduh melanggar pasal-pasal Engelbrecht , pada zaman Belanda sesudah Perang Dunia Kedua ditahanlagi oleh pemerintah Kolonial Belanda dituduh melanggar pasal-pasal Engelbrecht , dan pada zaman R.I. yang sudah merdeka hampir 22 tahunmasih juga dituntut melanggar pasal-pasal Engelbrecht .. Bukunya itu-itu juga. Inilah salah satu ciri kenapa PKI menganalisa bahwa Indonesia

adalah masih setengah jajahan atau belum merdeka penuh.

Selain itu cirinya ialah belum terkikis habis Imperialisme dan sisa-sisa feodalisme dari persada bumi Indonesia. Saya terus terang tidak setuju jika

"des Konings" harus dibaca "Presiden" sebab kita hidup tidak dalam suatu " Koninkrijk " (Kerajaan), tapi dalam suatu "Republik Indonesia" yangsaya cintai.

Juga saya tidak setuju jika "ministerieele verandwoordelijkheid " dalam hal ini pemerintah Belanda diidentikan dengan "Kabinet R.I." - sebab jiwanya sama sekali lain. Tetapi kalau "Staten Generaal " disamakan dengan M.P.R.S. [Majelis Permusjawaratan Rakjat Sementara], bukan pilihan rakyat sekarang, terserah kepada Saudara Oditur yang terhormat.

Semoga ada persamaan pengertian dengan Saudara Oditur yang terhormat mengenai hal ini.

Kembali kepada masalah tanggung-jawab, saya berpendapat bahwa setiap tanggung-jawab tidak mungkin kokoh, kalau tidak disemen dengan

tekad. Oleh karena itu saja memilih:

POKOK KEDUA: TEKAD 

Saudara Hakim Ketua yang terhormat.

Sejak sepasukan "Operasi Kalong " bersama kawan Sujono Pradigdo Ketua Komisi Verifikasi CC-PKI datang menggerebeg tempat tinggal sayadikampung tergenang air Tomang, dan menangkap saya, maka saya membulatkan diri dalam tekad antuk "teguh dan tenang".

Tekad saya pada waktu itu bersumber pada moral Komunis. Pengertian moral bagi saya, ialah : "norma-norma atau ketentuan-ketentuan yangmengatur kebebasan aktivitas seseorang sesuai dengan kedudukan kelasnya".

Perdasarkan pengertian ini, maka moral Komunis adalah:

1. Bersikap jujur;

2. Bersatu;3. Berdisiplin;

4. Bersetia-kawan; dan

5. Berkorban.

Dalam PKI senartiasa diutamakan dan ditanamkan kejujuran sebab dengan jujur terhadap satu sama lain, akan mudah dicapai persatuan melalui

suatu perjuangan.

Persatuan itu sendiri bergerak dan berkembang sehingga terjadi ketidaksatuan dalam persatuan yang perlu diperjuangkan lagi untuk mencapai

 persatuan kembali, demikian seterusnya, sehingga menurat hukumnya persatuan itu relatif dan perjuangan itu mutlak untuk mencapai persatuan.

Hasil perjuangan dalam persatuan itu adalah mengkikis sesuatu yang usang dan menumbuhkan yang baru dan maju, sedangkan pertumbuhan dari

yang maju, pasti mendapat perlawanan dari yang usang.

Page 58: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 58/124

 

Hukum itu juga berlaku dalam PKI, kongkritnya hasil perjuangan dalam persatuan itu menelorkan keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan

tanpa pamrih.

Inilah disiplin, sebab "dedication of life" tidak mungkin dijalankan tanpa disiplin.

Arti disiplin yang berasal dari perkataan disipel adalah murid, penganut atau apostee. Jadi disiplin adalah keputusan yang harus dilaksanakan oleh penganut-penganutnya, sama halnya dengan disiplin dikalangan ABRI yang terumuskan dalam marga kelima dari Sapta Marga yaitu:

"Kami prajurit Angkatan Perang Republik Indonesia memegang teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan

kehormatan prajurit."

Berdasarkan ulasan ini, terang bahwa disiplin PKI bukannya suatu " Kadaver Discipline ", bukannya "disiplin mati", dan seorang Komunis

 bukannya "manusia robot", tapi seorang Komanis adalah manusia biasa yang berpandangan dunia materialisme-dialektik dan histori (MDH).

Bagi PKI, disiplin dimaksud untuk menyelenggarakan pekerjaan dengan tepat dan baik. Dan suatu pekerjaan baru dapat diselenggarakan dengantepat dan baik kalau disertai dengan kesetia-kawanan atau solidaritas, dan untuk kesetia-kawanan harus berani berkorban, sebab tanpa berani

 berkorban menundukan kepentingan pribadi bagi kepentingan umum tidak a kan mungkin tercapai solidaritas, tidak akan mungkin tercipta

 persatuan dan kesatuan antara yang memimpin dan yang dipimpin, tidak akan mungkin tergalang persatuan dan kesatuan antara Bapak dan

anakbuah Itulah sekedar uraian tentang moral Komunis.

Berdasarkan moral Komunis itu diterapkan pelaksanaan "Centralisme demokrasi", yaitu centralisme yang didasarkan kepada demokrasi dandemokrasi yang dipusatkan, dimana dipadukan pertanggungan-jawab kolektif dengan pertanggungan-jawab perseorangan.

Berdasarkan moral Komunis itu saya usahakan dengan sekuat tenaga untuk dalam derita, dalam kesulitan di tengah-tengah petir menyambar danmati menghadang tetap melaksanakan "tiga satu", yaitu satu pikiran, satu hati, dan satu tujuan.

Satu pikiran ialah pikiran Marxis - Leninis, satu hati ialah hati Komunis, dan satu tujuan ialah perobahan fundamentil nasib Rakjat, dari hidupmiskin menjadi hidup layak, dan dari " serba salah" menjadi " serba benar ". Dengan landasan "tiga satu" itulah saya berusaha keras dalammenjalankan tugas, sebab saya selalu bersemboyan berdasarkan pepatah Inggris "be mindful of your task, and do it right, for a task is noble".

Terjemahannya kurang-lebih sebagai berikut: "curahkan penuh pikiran kepada tugasmu dan laksanakanlah dengan baik, sebab tugas adalah suci".

Dengan"tiga-satu" itulah saya melangkah dengan satu tekad seperti yang telah saya rumuskan dalam suatu pernyataan tertanggal 21 Desember 1966 yang saya sampaikan kepada para sdr Pemeriksa saya, yaitu : Sdr. LetKol. Ali Said SH., Sdr. LetKol. Durmawel SH. dan, Sdr LetKol.

Subari SH.

Lengkapnya, pernyataan itu adalah sebagai berikut:

PERNYATAAN SUDISMAN 

Para Sdr Pemeriksa yth.

Saya tertangkap pada tanggal 6 Desember 1966 di daerah terpencil Tomang, dalam juang terkepung lawan, tepat setahun sesudah Kawan Njototertangkap. Peristiwa ini sungguh sesuatu adegan yang mengharukan, persamaan waktu mengibaratkan persamaan nasib dan sepenanggungan.

Keharuan itu menghujam makin dalam dan makin dalam lagi, karena tertusuk kehalusan tindak para Sdr Pemeriksa yang dengan ramah masihmemberikan kesempatan terakhir untuk memaparkan kata-kata akhiran saya sebagai pejuang Komunis menjelang akhir tahun 1966. Serba

kebetulan, kalau tidak boleh dikatakan serba i stimewa, bahwa akhir tahun mengakhiri hidup seorang Komunis. Betapa tidak mengharukan!

Dari haru, tergugahlah lubuk hati saja untuk mengucapkan terima kasih atas segenap daya upaya yang telah ditempuh oleh para Sdr Pemeriksa

yang dengan penuh kesabaran telah berikhtiar untuk mengubah tekad saya memilih " jalan-mati" menjadi " jalan-justisi". Juga tidak mungkin pernyataan terima kasih saya begitu saja saya lewatkan, tanpa mengulang, sekali lagi mengulang kembali, terima kasih saya atas adanya pengertian dari pihak para Sdr Pemeriksa mengenai pikiran dan perasaan saya yang terpancang dalam hati : untuk mensenyawakan sikap dengan

massa anggota PKI yang telah tertembak mati, untuk melaraskan diri dengan sikap mati pemimpin-pemimpin utama PKI, DN Aidit, MHLukman, Njoto dan Sakirman, dan untuk memikul tanggung ja wab terhadap ratusan ribu korban massa progressif karena kegagalan G-30-S.

Sajapun mengerti dengan baik, bahkan menghormati, bobot uraian yang diajukan para sdr Pemeriksa yang tetap menganjurkan saya supajamengambil "jalan - justisi".

Timbul pertanyaan. Kenapa justru saya yang harus memilih "jalan-justisi". padahal kawan-kawan kasih sayang se-team saya dalam memimpinPKI, DN.Aidit, MH Lukman, Njoto dan Sakirman telah merentas "jalan-mati" untuk kehormatan PKI ?

Page 59: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 59/124

 

Mereka berempat telah mati tertembak tanpa "jalan-justisi". Mereka berempat adalah saya, dan saya adalah mereka berempat, sehingga solidaritas

Komunis mengharuskan saya untuk menunggalkan sikap saya dengan mereka berempat dan memilih "jalan mati". Saya dengan mereka berempat

telah berpanca-kawan, artinya, berlima telah bersama-sama membangun kembali PKI sejak tahun 1951, dari kecil menjadi besar, dari berpolitik salah menjadi berpolitik benar, dari terisolasi menjadi berfrontluas, dari kurang belajar teori menjadi mulai belajar teori Marxisme - Leninisme,dan karena tidak menguasai teori Marxisme - Leninisme secara kongkrit kemudian berakhir terpelanting dalam kegagalan' G-30-S yang

membawa kerusakan berat pada PKI. Saja pribadi terlibat dalam G-30-S yang gagal. Kegagalan ini berarti pula kegagalan saya dalam memimpinPKI, sehingga mendorong menjadi unggulnya pihak lawan politik PKI.

Keunggulan kaum kanan dalam kontradiksi kekuatan kanan, kekuatan tengah dan kekuatan kiri didalam negeri. Karena gagal, berarti kalah danhukumnya bagi pribadi seorang pejuang yang gagal dan kalah digenggaman tangan lawan tidak ada lain, kecuali "MATI". Jadi, bagi saya -"jalan-justisi" - akan berakhir pada "mati, dan - "jalan-mati" - akan berakhir pula pada "tidak-hidup'. Dua jalan itu bertitik akhir sama. Itulah

 persamaannya, letak perbedaannya ialah dalam jarak, yang satu berjarak panyang bernama "jalan-justisi", sedangkan yang lainnya berjarak  pendek bernama "jalan mati". Saya memilih jalan pendek ini - "jalan mati" jalan berlima menungal jadi satu, jalan yang telah dilalui oleh kawan-

kawan DN Aidit, MH Lukman, Njoto dan Sakirman.

Jika saya menempuh "jalan-mati' dengan menggunakan "hak tidak mau menjawab pertanjaann-pertanyaan", maka ini berarti, bahwa:

1.  Bukannja saya nekad, sebab kalau mau nekad, sewaktu ditangkap saya melawan alat-alat negara yang mengurung rumah. Tidak, sayatidak mau mati dikenal sebagai seorang konyol;

2.  Bukannya saya putus - asa, sebab kalau berputus-asa, dalam sel tahanan saya mencoba untuk bunuh diri. Tidak, saya tidak mau mati

dikenal sebagai pengecut;3.  Bukannya saya ingin berambisi manjadi pahlawan, sebab seorang pahlawan tidak ada yang gagal dalam perjuangannya, kalau terpaksa

gugur seorang pahlawan gugur di medan pertarungan. Tidak, saya bukan salah-satu dari mereka;

4.  Bukannya saya tidak mencintai keluarga, terutama i steri, anak sebab aeluruh perjuangan saya sebagai Komunis justru saya abdikanuntuk kepentingan Rakjat artinya, kalau Rakjat menang, maka Rakjat berbahagia, dan dalam kebahagiaan Rakjat itu termasuk kebahagiaan keluarga, isteri - anak saya yang saya cintai. Tidak, bukannya saya tidak mencintai keluarga, isteri - anak, tapi justru

kebalikannya, saya sangat mencintai mereka.

Jelas-jemelaslah, bahwa saya bukannya seorang yang nekad, bukannya seorang yang putus-asa, bukannya seorang yang ingin berambisi menjadi

 pahlawan, dan bukannya seorang yang tidak mencintai istri anak, tapi saya hanya sebagai seorang Komunis yang mau bersetia-kawan menempuh"jalan-mati" jalan berlima menunggal jadi satu.

Berlima kita pernah dihadapkan kepada pemeriksaan, membela pendirian PKI yang tidak menyetujui kebijaksanaan politik Pemerintah R.I pada 8

Juli 1960. Berlima kita diperiksa bersama, dan berlima kita bebas bersama. Kita berlima selalu bersama. ya, saya hanya sebagai seorang Komunisyang telah berbicara sesuai dengan keperluan, dan selanjutnya menggunakan "hak tidak menjawab pertanyaan", sebab banyak dokumen yang

sudah tersita oleh kekuasaan militer sekarang. Dokumen-dokumen itu telah berbicara sendiri tentang PKI dan perjuangannya membelakepentingan Rakjat banyak.

Jadi, berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, menurut pendapat saya, bukanlah sesuatu yang berlebih-lebihan setelah kawan berempat sayatertembak mati, maka sayapun berhak memilih dengan tulus-ikhlas jalan yang sama - "jalan-mati", untuk kita berlima. "Jalan-mati" ini saja kirasamasekali tidak menyalahi dengan perintah-harian dari kekuasaan militer sekarang yang secara umum telah memerintahkan tangkap hidup atau

mati". Apakah ini artinya ? Bagi saya, ini berarti, saya telah dinyatakan sebagai "vogelvrij verklaard ", ditangkap hidup pasti mati", dan ditangkapmati tidak diperkarakan.

Ini memperkuat keyakinan saya, bahwa "jalan-justisi" berakhir pada mati dan "jalan-mati" juga berakhir pada mati.

Merang benar, bahwa ada mati karena ada hidup, dan setiap hidup ditutup dengan mati. Jika saya mati sudah tentu bukannya berarti PKI ikut mati

 bersama kematian saya. Tidak, sama sekali tidak. Walaupun PKI sekarang sedang rusak berkeping-keping, saya tetap yakin bahwa ini hanya

 bersifat sementara dan dalam proses sejarah nantinya PKI akan tumbuh kembali, sebab PKI adalah anak zaman yang dilahirkan oleh zaman.Tumbuhnya kembali PKI tidak tergantung kepada adanya kita berlima yang telah gagal memberikan pimpinan. Dengan berbagai jalan yang berat

dan sulit PKI akan menemukan kembali cara-caranya untuk tumbuh kembali dengan tenaga-tenaga yang jauh lebih segar daripada kita berlima.Mereka pasti akan menjadikan kegagalan-kegagalan itu sebagai ibu kemenangan. Hukum perjuangan menentukan: berjuang gagal, berjuang lagi,gagal lagi, berjuang, gagal ....... akhirnya menang. Kemenangan hanya ada pada mereka yang berani menghadapi kesukaran dan berani berjuang.

Dan untuk menang harus berani menempuh jalan panyang. Saya menyadari, bahwa kegagalan dalam perjuangan disebabkan karena kesalahan-

kesalahan. Demikian halnya dengan kegagalan G-30-S, karena adanya kesalahan-kesalahan PKI yang menumpuk untuk masa yang panyang,antara lain:

PERTAMA: dibidang,ideologi ialah subjekitivisme yang bersumber pada lautan burjuis kecil dan bersumber pada cara kerja kepicikan burjuiskecil. Ini berarti, meninjau sesuatu hanya dari satu segi saja, tidak secara menyeluruh sehingga menghadapi kenyataan itu tidak sebagai sesuatu

yang utuh, tetapi sebagai sesuatu yang sepotong-potong. Ini mengakibatkan pada saat PKI besar melupakan kewaspadaan bahwa kaum imperialis

 bersama dengan kaum reaksioner dalam negeri bisa menjadi kalap untuk menyergap. Dalam keadaan demikian sesungguhnya dibutuhkankepandaian Marxis-Leninis untuk secara ilmiah menghitung imbangan kekuatan secara kongkrit dari kedua belah pihak, dari kekuatan PKIsendiri dan dari kekuatan lawan. Dan dalam mengatur gerakan sangat dibutuhkan disamping keberanian adanya kepandaian revolusioner dalam

menentukan waktu yang tepat dan memimpin gerakan. Faktor-faktor ini t idak dipenuhi oleh G-30-S, sehingga menyebabkan kegagalannya.Ditambah lagi gerakan itu terpisah samasekali dari kebangkitan massa. Padahal menurut pengumuman-pengumuman Dewan Revolusi tujuan G-

Page 60: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 60/124

 

30-S adalah baik, yaitu: mencegah adanya diktatur militer, mengkonsekwenken Nasakomisasi di semua bidang, dan bertindak kepada segenap

 bentuk penyelewengan dibidang finansiil dan ekonomi. Saya setuju dengan G-30-S karena hendak membela dan tetap mempertahankan politik 

kiri R.I.

Selain subjektivisme pada diri pimpinan PKI dihinggapi revisionisme - modern yang bersumber kepada pemburjuisan diri setelah berposisi di

lembaga-lembaga negara.

Kelemahan-kelemahan ideologi tersebut diatas menyebabkan adanya konsep-konsep teori dengan burjuasi. Suatu contoh "Manipol [ManifesPolitik] adalah program bersama". Perumusan ini tepat". Tapi menjadi keliru setelah ditambah "jika Manipol sebagai program bersamadilaksanakan dengan konsekwen, maka.sama dengan program PKI". Manipol sebagai program bersama meliputi juga kepentingan kelas Kapitalis(burjuasi) tetap mempertahankan adanya exploitasi terhadap kaum buruh. Padahal program PKI adalah Sosialisme yang menghapuskan sama

sekali "exploitation de l'homme par l'homme", menghapuskan penindasan manusia atas manusia. Jadi kaum Kapitalis Indonesia tidak mungkin

dibawa sampai ke Sosialisme, mereke akan melawan Sosialisme. Buktinya sesudah G-30-S gagal, mereka menuntut penghapusan Manipol, sebabManipol menentukan bahwa hari depan revolusi Indonesia adalah Sosialisme dan bukannya Kapitalisme.

Demikianlah persoalan yang menyangkut kelemahan ideologi yang telah tertera dalam otokritik PKI.

KEDUA: di bidang politik pimpinan PKI telah tepat menggariskan pentingnya "bersatu dan berjuang " dalam politik ber-front. Tapi dalam prakteknya PKI tenggelam dalam bersatunya" dan kurang "berjuangnya". Ber-front berarti bersama dengan kelas-kelas lain, sehingga wajar harusdilakukan perjuangan kelas untuk kepentingan tenaga-tenaga penggerak revolusi, yaitu: kaum buruh, kaun tani penggarap dan burjuasi kecil

lainnya bukan tani. Tanpa perjuangan, pekerjaan front menjadi mati, dengan perjuangan, pekerjaan front menjadi hidup. Hal ini dibuktikan

dengan pekerjaan Front Nasional yang lalu, dimana keputusan-keputusannya tidak dicapai mela lui perjuangan maka Front Nasional kuranghidup.

KETIGA: dibidang organisasi pimpinan PKI tidak konsekwen melak sanakan metode menyelesaikan kontradiksi dalam Partai dengan kritik dan

otokritik. Ini mengakibatkan disatu pihak adanya liberalisme, den di pihak lain adanya komandoisme. Tanpa kritik/ottokritik kita menjadi tidak 

kritis dan kritik dari bawah menjadi tidak berkembang.

Kesalahan PKI dibidang ideologi, politik dan organisasi tersebut diatas telah tercantum dalam otokritik PKI yang sudah ada ditangan kekuasaan

militer sekarang. Segi positif dari kegagalan G-30-S ialah menggugah PKI untuk meneliti kesalahan-kesalahannya dan menelorkan otokritiknya.

Dengan otokritik itu, saya yakin, bahwa dalam proses sejarah nantinya generasi baru dari PKI akan menarik pelajaran sebaik-baiknya. Generasi baru itulah yang akan menjadikan PKI sebagai Partai yang benar-benar Marxis-Leninis, memiliki program agraria revolutioner yang tepat, bebas

dari segenap oportunisme dan revisionisme modern. PKI yang demikianlah yang akan mampu memecahkan masalah fundamentil RakjatIndonesia, yaitu revolusi agraria bersenjata kaum tani, berlandaskan front persatuan nasional yang luas, persekutuan kelas buruh dan kaum tanidibawah pimpinan kelas buruh PKI yang demikianlah yang pasti dalam kata-kata dan perbuatan dapat sungguh-sungguh mengintegrasikan diri

dengan Rakyat banyak, sesuai dengan idam-idaman dua bait sajak saya dalam Rumah Tahanan Militer (RT) Jakarta, yang berjudul:

SAMODERA BERPANTAI KRAKATAU 

Samodera berpantai krakatau

krakatau berpantai samodera

samodera pantang asatwalau prahara bergunjingkrakatau tak menekuk 

walau taufan membadai.

Samodera itulah rakyat

krakatau itulah partaikeduanya saling mempantai

samodra berpantai krakataukrakatau berpantai samodera

Hanja dengan PKI yang memenuhi syarat-syarat seperti tersebut diataslah akan dapat diselenggarakan stabilisasi politik dan ekonomi Indonesia.

Kekuasaan militer sekarang, menurut keyakinan saya tidak mungkin dibebani tugas sejarah ini sebab:

Pertama, kaum buruh dan kaum tani terutama tidak menyokong kekuasaan militer sekarang, karena penghidupannya makin hari, makin berat,dan pada suatu saat pasti bangkit berjuang menuntut kebebasan demokratis dan perbaikan nasib;

Kedua, kontradiksi intern dikalangan yang berkuasa makin hari makin menajam untuk memastikan siapa yang paling berkuasa dibidang politik dan ekonomi, dan massa Rakjat serta partai-partai politik yang demokratitis pasti menuntut penghapusan militerisasi, sebab dalam sejarah tidak 

 pernah ada rezim yang secara mutlak dapat semata-mata mempertahankan diri diatas ujung bayonet;

Ketiga, stabilisasi ekonomi bersandarkan kepada apa yang dikatakan bantuan dari kaum imperialis bukannya pemecahan, apalagi mengundangkembali penanaman modal monopoli asing yang telah dilikwidasi oleh revolusi. Sebab sepanyang sejarah tidak ada kaum imperialis yang

Page 61: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 61/124

 

menyetujui pembebasan Rakyat, bahkan justru kebalikannya yang dipaksakan ialah penindasan, penghisapan dan pemerasan Rakyat. Inilah

kebenaran fakta yang tak direlakan.

Sungguh sayang, keadaan subjektif PKI yang masih alam keadaan rusak berat belum memungkinkan untuk tampil ke depan, dan terpaksar ditengah-tengah kejaran dan gencaran peluru lawan bertiarap untuk akhirnya merangkak kembali membidik musuh-musuh Rakyat ialah

Imperialisme, tuan-tanah dan kaum reaksioner lainnya dalam negeri.

Di balik keadaan subjektif yang belum menguntungkan PKI itu, keadaan objektif sangat baik bagi perjuangan Rakyat Indonesia, terutama darisegi posisi internasional, Indonesia berada di Asia Tenggara sebagai pusat telengnya kontradiksi dunia, dengan titik pusat Vietnam. Perang yangdibiayai agresor imperialis AS di Vietnam yang bertulang-punggung tentara Vietsel akan berobah menjadi perang lokal yang bertulang-punggungtentara agresor imperialis AS langsung yang sekarang telah berjumlah lebih dari 320.000 serdadu. Menurut perkiraan saya dan dan berdasarkan

watak agresif imperialis AS, bahwa sekali perang lokal Vietnam berkobar pasti menjalar ke seluruh Asia Tenggara, sehingga perang berobah

 posisi menjadi Perang Rakyat yang lambat laun berkobar tanpa mengenal batas. Dalam keadaan demikian Indonesia akan dihadapkan kepada pilihan, memihak Perang Rakyat atau Perang Agresi AS yang menjadikan Indonesia sebagai daerah-belakangnya. Saya yakin bahwa perjuangan

Rakyat Indonesia akan berpartisipasi kepada Perang Rakyat dan perubahan imbangan kekuatan baru akan timbul di Indonesia dan bangkit bersatusegenap tenaga penggerak revolusi menuju Indonesia Baru yang bebas dari imperialisme dan feodalisme. Inilah jalannya proses sejarah yangtidak dapat dibendung oleh kekuatan apapun juga, juga tidak oleh pulasan kata-kata "menghalau musuh dari Utara, dan membendung

Komunisme" Ya, akhirul-kalam dunia telah berganti rupa, untuk kemenangan kita. Demikianlah keyakinan saya.

Maafkanlah kalau ada saru-siku saya selama dalam tahanan, dan izinkanlah saya menutup tulisan ini:

y  dengan rongga dada yang penuh digenggangi kemegahan lagu kebangsaan Indonesia Raya,

y  dengan hati berdebar mengiringi melodi mars kelas buruh sedunia Internasionale,y  dengan sinar mata tajam mencahyai sembojan "Hidup PKI".

y  dengan seru kalbu bertalu " Kaum Buruh seluruh Dunia, Bersatulah!".

Sekian.

Jakarta, 21 Desember 1966

Pembuat Pernyataan

ttd

SUDISMAN 

Tekad saya tersebut diatas, ialah tekad untuk menggunakan "hak tidak menjawab pertanyaan" dengan maksud supaya saya dapat menyatu-

ragakan diri dengan sikap menempuh "jalan mati" sebagaimana sudah dialami oleh kawan-kawan Aidit, Lukman, Njoto dan Sakirman, ternyatatidak dapat diluluskan oleh yang berwajib, saya tidak bisa menepuk sebelah tangan. Mencegah supaya yangan sampai saya dituduh "maumengulur-ulur" penyelesaian perkara "atau mau mendelay perkara", maka saya kemudian menyelaraskan diri dengan kehendak para sdr 

Pemeriksa dan memasuki pemeriksaan pendahuluan.

Salah satu jawaban saya terhadap pertanyaan penting para sdr Pemeriksa, ingin saya paparkan dalam:

POKOK KETIGA: Disekitar PKI dan G-30-S. 

Sdr Hakim Ketua yth.

Pada tanggal 3 Januari 1967 para Sdr Pemeriksa mengajukan pertanyaan yang berbunyi sebagai berikut:

Pertanyaan: Apa yang mendorong PKI untuk mengambil suatu tindakan yang menjurus kepada G-30-S pada akhir bulan September /permulaan1 Oktober 1965 dalam pemerintahan dibawah kekuasaan Presiden Sukarno?

Jawaban: Dalam menjawab pertanyaan tersebut diatas, saya tetap berpegang teguh kepada statement Politburo CC PKI tertanggal 6 Oktober 

1965 yang antara lain menerangkan, bahwa "PKI tidak tahu menahu tentang G-30-S dan peristiwa itu adalah intern AD". Alasanya ialah :

1.  Dalam sidang-sidang Politburo CC-PKI, oleh kawan DN Aidit dijelaskan bahwa ada perwira-perwira maju yang mau mendahului bertindak untuk mencegah kudeta Dewan Jenderal. Untuk itu DN Aidit menugaskan pengiriman beberapa tenaga ke daerah pada hari-

hari menjelang mencetusnya G-30-S dengan garisnya "dengarkan pengumuman RRI Pusat dan sokong Dewan Revolusi". Jika PKI

Page 62: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 62/124

 

secara menyeluruh terlibat dalam G-30-S maka: a) Masalah yang begitu penting harus dibicarakan dalam sidang pleno CC-PKI

mengingat scope-nasionalnya yang bersifat luas dan penerapan persoalan teori, bahwa "sekali mengangkat senjata haruslah

dirampungkan sampai selesai, dan yangan sekali-kali main api dengan senjata"; b). Masalah yang begitu penting tidak cukupdiletakkan penugasan kepada beberapa tenaga ke daerah hanya beberapa hari sebelum peristiwa, tapi seharusnya banyak tenaga yangditugaskan ke daerah-daerah beberapa bulan sebelumnya dengan ga ris "bangkitkan massa, adakan perlawanan massa dan bentuk 

Dewan Revolusil;2.  Sesudah G-30-3 pecah kenyataannya menunjukkan, bahwa PKI pasif tidak berlawan, malahan menjadi korban penangkapan atas

 perintah "tindak dengan alasan langsung dan/atau tidak la ngsung tersangkut G-30-S", menjadi korban pembunuhan massal atas dasar 

 perintah "habisi dan tindas sampai keakar-akarnya", dan witchhunting (pengejaran teror putih ketiga (1926, 1948, 1965). Dalam hatitimbul tanda-tanya, apakak dosanya Ny.Njoto bersama anak-anaknya yang tidak tahu menahu tentang perbuatan politik suami-ajahnya, kawan Njoto, sampai dijebloskan ditahanan sel Kodim Budikemulyaan, sehingga oroknya tidak dapat menetek lagi karena air 

susu asat? Padahal pernah oleh yang berkuasa didesirkan 'yangan balas dendam" yah, desiran itu hanya sebagai angin lalu saja sebabkenyataannya yang dilancarkan adalah meng-ex-Komunis-kan anggota PKI sekeluarganya komplit. Hal ini, pasif tak berlawan, tidak mungkin terjadi jika PKI mempersiapkan dan disiapkan untuk G-30-S.

3.  Yang bergerak dalam G-30-S kebanyakan perwira-perwira non-Komunis disamping yang Komunis, sehingga sesuai denganketerangan kawan DN Aidit, bahwa perwira-perwira maju mau mendahului bertindak. Apalagi kalau dilihat rencana susunan Dewan

Revolusi tidak terdiri dari tokoh utama Nasakom dan dipimpin langsung oleh kawan DN Aidit sendiri

Dengan mengemukakan tiga-faktor tersebut diatas bukannya saya bermaksud untuk memungkiri bahwa tokoh-tokoh PKI terlibat langsung dalamG-30-S. Tidak, sebagaimana telah saya jelaskan tokoh-tokoh PKI, termasuk saya sendiri, terlibat dalam G-30-S, tetapi PKI sebagai Partai tidak 

terlibat dalam G-30-S.

Dengan mengemukakan tiga-faktor tersebut diatas, bukannya saya bermaksud untuk membandingkan dengan peristiwa pemberontakan yang

telah dicetuskan oleh Masjumi/PSI [PSI: Partai Sosialis Indonesia]. Masjumi dikenal sebagai partai yang didirikan di zaman militerisme Jepang,

Masjumi dikenal anti-Pancasila sewaktu Konostituante, dan Masjumi dikenal sebagai sebagai DI - TII yang legal sedangkan DI-TII [DarulIslam/Tentara Islam Indonesia] sebagai Masjumi yang ilegal yang bersama-sama PSI memberontak mendirikan negara dalam negara R.I. semasa

PRRI/PERMESTA [Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia / Piagam Perjuangan Semesta]. Tokoh-tokoh utama Masjumi/PSI terang

menjadi Menteri2 PRRI/PERMESTA, tetapi apakah tindakan Pemerinteh pada waktu itu? Tindakan Pemerintah pada waktu itu tidaklah otomatismembubarkan Masjumi/PSI, apalagi membubarkan ormas2-ormasnja, menyita hak milik organisasi Masjumi/PSI, menghukum mati takoh-

tokohnya dan melarang ajarannya. Malahan Pemerintah memberikan amnesti tokoh-tokoh Masjumi/PSI dibebaskan dan sekarang mulaimengaktifkan kembali Masjumi/PSI. Yang terang GPII [Gerakan Pemuda Islam Indonesia] sudah memproklamasikan diri legal kembali melalui

 pengumuman di salah satu koran.

Jika, mau mengetuk rasa keadilan dan perikemanusiaan sebagai salah satu sila Pancasila, maka semestinya harus ada perlakuan yang sama baik terhadap Masjumi/PSI maupun PKI, yaitu memisahkan perbuatan tokoh-tokoh PKI yang terlibat dalam G-30-S dan PKI sebagai partai yang tidak 

tahu-menahu tentang G-30-S. Tetapi hal ini tidak terjadi. Bagi saya jelas, bahwa hal ini tidak terjadi karena yang berkuasa adalah satu kelasdengan Masjumi/PSI. Menurut hukumnya sesuatu klas tidak akan melikwidasi kelasnya sendiri dan yang ditempuh ialah ja lan kompromi baik dengan jalan abolisi maupun amnesti. Terhadap PKI yang merupakan lawan kelas dan kekuasan militer sekarang, maka dilakukan tindak 

likwidasi yang bisa berlangsung untuk sementara dalam art ian sejarah.

Disinilah relatifnya keadilan dan kebenaran dipandang dari kekuasaan kelas yang ada pada suatu masa tertentu. Jadi, dengan demikian jelaslah

 bahwa perjuangan kelas bukannya sirna di Indonesia, tapi justru kebalikannya, perjuangan kelas menjadi menajam.

Sekarang saya akan mengajukan "kekinian" atau "het heden" daripada peristiwa sebelum G-30-S mencetus. Persoalan ini perlu saya ajukan,

sebab bagi saya "het heden is onderhevig aan het verleden en de tukomst ". Atau "kekinian ditentukan oleh hari kemarin dan menentukan haridepan" Apakah "kekinian" pada waktu itu?

"Kekinian" pada waktu itu, menurut pendapat saya, yaitu beberapa pokok persoalan, yang hendak saya bagi dalam beberapa bab sebagai berikut:

BAB I, sikap PKI terhadap Pemerintahan dibawah kekuasaan Presiden Sukarno: PKI pada waktu itu menentukan sikap terhadap

Pemerintahan, ialah menyokong politik Pemerintah yang maju, mengkritik politik Pemerintah yang ragu menentang politik Pemerintah yang

merugikan Rakyat. Yang maju dan disokong PKI ialah politik Pemerintah yang pada umamnya anti-imperialis dan dalam batas-batas tertentuanti-tuan-tanah (anti-feodal). Politik anti-imperialis Pemerintah yang tepat adalah pembagian kekuatan dunia dalam dua kubu, yaitu : Kubu

 N  EFO yang terdiri dari negeri-negeri Sosialis, negeri-negeri yang baru merdeka dan rakjat-rakjat progresif di negeri-negeri Kapitalis menghadapi

Kubu kedua yaitu kubu imperialis sebagai kubu OLDEFO. Berdasarkan politik Nefo ini dapatlah garis politik Presiden Sukarno yangmerumuskan politik luar-negeri R.I., sebagai berikut : "not to make friends but to defend the revolution", dan "Nefo", termasuk RRC adalah

"Comrades in arms". Inilah politik kiri yang tepat, politik anti-imperialis yang dalam perbuatan telah menyokong perjuangan Rakyat Aljazair melawan imperialis Perancis, menyokong perjuangan Rakyat Vietnam melawan imperialis AS, menyokong perjuangan Rakyat Kalimantan Utara

melawan Inggris dalam bentuk kongkrit berkonfrontasi dengan proyek bersama imperialis Inggris - AS "Malaysia", dan menyokong perjuanganRakyat Pakistan melawan agresi India. Politik kiri anti-imperialis ini sekarang pada hakekatnya sudah dianulir sekarang oleh kekuasaan militer 

yang sudah tidak lagi anti-imperialis dalam perbuatan, buktinya antara lain mengundang kembali penanaman modal asing dan mengadakanoperasi keamanan terhadap "bahaya Komunisme" yang pada hakekatnya ditujukan kepada kaum gerilyawan pejuang Kalimantan Utara. Sekiantentang politik luar negeri anti-imperialis dari Pemerintah yang dulu.

Sedangkan politik dalam negeri yang maju ialah dalam batas-batas tertentu politik anti-tuan tanah (feodal), yaitu: pembatasan hak milik tanahtuan tanah sampai 5 ha dengan pengaturan oleh Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) dan penurunan setoran kaum tani penggarap dari 5:5

Page 63: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 63/124

 

menjadi minimal 6:4 untuk kaum tani penggarap dengan pengaturan oleh Undang-Undang Perjanjian Bagi Hasil (UUPBM). Politik maju yang

sekedar menguntungkan kaum tani penggarap itu sekarang pada hakekatnya telah dianulir oleh kekuasaan militer sekarang, dengan bukti banyak 

tanah - lebih yang dulu sudah dibagikan dicabut kembali oleh tuan-tanah yang bersangkutan dan bagi hasil kembali kepada maksimaal 5:5, bawon (upah panen) dari 1:5 ada yang menjadi 1:20, dan kaum tani penggarap dikenakan pajak-pajak berat lagi. Singakatnya nasib kaum tani penggarap kembali kepada "serba-salah", berani bicara dicap G-30-3 dan tidak bicara dituduh memboikot politik kekuasaan militer sekarang.

Tentang politik pemerintah yang ragu dan dikritik oleh PKI, adalah politik yang kurang konsekwen dalam pelaksanaan politik anti-imperialis dan pelaksanaan UUPA dan UUPBH. Contohnya tidak adanya ketegasan dalam tindakan terhadap investasi imperialis AS dibidang perminyakan

yang merupakan sebagian terbesar devisen R.I.

Contoh lain, ialah tidak konsekwen melaksanakan UUPA dan UUPBH. Akibatnya kaum tani penggarap mengadakan aksi-aksi untuk 

mengkonsekwenkan pelaksanaan dua undang-undang tersebut. Tetapi anehnya justru kaum tani yang mau melaksanakan Undang-undang yang

ditindak tetapi kaum tuan-tanah yang mengingkari Undang-Undang tidak dipersalahkan. Inilah kenyataan "yang benar dipersalahkan, dan yangsalah dibenarkan. Tentang politik yang merugikan Rakyat dan ditentang oleh PKI ialah politik finek yang berlainan dengan Dekon, yaitu

menjadikan pertanian sebagai basis dan industri, sebagai tulang-punggung dan politik menaikkan harga dan tarif untuk menannggulangi kesulitanekonomi semestinya dengan sungguh-sungguh dilaksanakn social-support, social-control dan social-participation untuk melikwidasi salah urusserta salah duduk. Satu-satunya jalan adalah meniadakan " steurleven" atau meniadakan" kehidupan yang serba tak menentu, memper- panyang

 penderitaan rakyat) dengan mengadakan Nasakomisasi disemua bidang sebagai penyesuaian aparatur negara dengan tuntutan Manipol dan Dekonuntuk menumpas tiga sebab pokok kemelaratan Rakyat yaitu:

a) Kaum imperialis, terutama imperialis AS sebagai musuh utama Rakyat-rakyat progresif sedunia;

 b) Di desa menumpas 7 setan-desa:

1.  tuan-tanah jahat yang tidak mau melaksapakan UUPA dan UUPIH;

2.   penguasa jahat yang membela kepentingen tuan-tanah jahat;

3.  tengkulak jahat yang memeras kaum tani;4.  tabir yang menyalah-gunakan kekuasan untuk memperkaya diri dengan memeras kaum tani;5.   bandit desa yang manjadi centeng (tukang pukul tuan-tanah);

6.  takang ijon [money lenders];7.  lintah-darat yang menjerat kaum-tani dalam hutang sepanyang hidupnya.

c) Di kota menumpas 3 setan kota baik sipil maupun militer yaitu:

1.  Kabir (?) (kapitalis ?)

2.  Penipu (?); dan

3.  Koruptor [corrupt officials].

Dalam pengalaman tindakan terhadap pejabat militer adalah lebih sukar, sesuai dengan pepatah: "blood is thicker than water ", atau ikatan korps(kesatuan) adalah lebih kental daripada ikatan hukum.

Faktor sikap tersebut diataslah yang menjadi syarat mutlak untuk menerapkan Dekon, jadi bukannya peraturan 26 Mei yang sebenarnyamenghancurkan Dekon dan yang menggantungkan diri kepada apa yang disebut bantuan imperialis, bukannya memboroskan ekonomi Indonesiakepada export drive saja yang menjadikan Indonesia pasar bahan mentah bagi kaum imperialis, persis seperti ekonomi kolonial dulu. Politik ini

akan menjadikan Indonesia sebagai negeri yang tergantung kepada imperialis dan bukan sebagai negeri yang berdikari.

Demikian mengenai sikap PKI terhadap Pemerintah untuk meniadakan sebab-sebab adanya "sleur-leven" yang memperpanyang kemelaratan

Rakyat.

Bab II: menghadapi kemungkinan agresi imperialis: Saya setuju dengan peringatan Presiden Sukarno bahwa death-line imperialis Inggris

membentang dari Teluk Aden, kepulauan Andamanen, "Malaysia" sampai Hong Kong. Untuk mempertahankan death-line sebagai life-line terachir dari imperialis Inggris, logislah jika Inggris memusatkan kekuatan armada angkatan lautnya, angkatan daratnya dan angkatan udaranya di

Malaysia dalam menghadapi politik R.I. yang tepat yaitu bantu Kaltara mengganyang Malaysia. Jadi pengganyangan Malaysia bukannya karenatidak mau rukun dengan bangsa serumpun Melayu tetapi karena imperialis Inggris membentuk federasi Malaysia untuk menumpas Kaltara yang

memproklamasikan diri bebas dari belenggu imperialis Inggris.

Inilah politik konfrontasi R.I. yang membawa suasana "on the brink of war ", suasana di tepi jurang perang, konsekwensi dari politik ini ialahmenjadikan daerah R.I. sebagai daerah berlatih dan beristirahat bagi para pejuang Kaltara, dan pejuang-pejuang Sukarelawan R.I. bertempur membantu pejuang-pejuang Kaltara melawan imperialis Inggris suasana,agresi imperialis Inggris yang ingin mengamankan daerah belakangnya

dan imperialis Amerika pasti membantu sekutunya imperialis Inggris sebab Amerika Serikat takut kalau semangat anti imperialis rakyat

Indonesia yang tinggi menular ke Pilipina, sebab akan mengganggu daerah belakang agresi imperials AS di Vietnam. Gaya berpendapat padawaktu itu memang nyaris adanya agresi imperialis, sehingga rakyat harus dibikin werrbaar dan paraat. Caranya ialah mempesenjatai Rakyat

dengan senjata dari manapun saja, t ermasuk dari RRC. Rakyat yang bersenjata sebagai pertahanan dan ketahanan nasional yang ampuh harusdiatur dalam ikatan organik yang saya rasakan cocok dengan dicetuskannya gagasan Angkatan Kelima oleh Presiden Sukarno.

Page 64: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 64/124

 

Dengan demikian Rakyat yang bersenjata adalah tubuh kekar dengan ABRI sebagai tinjunya menghadapi agresi imperialis.

Dengan demikian Rakyat dan ABRI betul-betul menjelma sebagai air dan ikan yang tak terpisahkan.

Inilah wurbaarlheid dan paraatheid rakyat yang tak terkalahkan menghadapi kemungkinan operasi imparialis. Dalam suasana nyaris agresi

imperialis, saya kira tidak salah kalau AURI mengorganisasi latihan-latihan sukerelawan sebagaimana diselenggarakan juga oleh Angkatan-angkatan lainnya. Juga tidak keliru kalau massa anggota PKI ikut serta dalam latihan sukarelewan oleh AURI [Angkatan Udara Republik 

Indonesia], sebagaimana dilakukan pula oleh massa-anggota partai lainnya untuk ikut serta dalam latihan Sukarelawan oleh Angkatan Bersenjatalainnya.

Andaikata Angkatan ke-V terbentuk saya rasa tidak akan terjadi latihan-latihan Sukarelawan yang terpisah-pisah, tapi semuanya dapat

diselenggarakan bersama sebagai suatu kesatuan oleh ABRI secara bersama. Sekian mengenai Bab II.

BAB III: keadaan finek makin memburuk : saya berpendapat pada waktu itu bahwa keadaan finek (finansiil dan ekonomi) makin memburuk,

harga-harga barang meningkat tinggi, dajy beli dan tingkat hidup rakyat makin merosot. Secara pokok sebab-sebabnya telah saya utarakan didepan.

Jalan keluarnya selalu oleh PKI diajukan konsep-konsep, antara lain tidak setuju dengan politik kenaikan barga, menolak deferred payment , dan

hukuman mati bagi koruptor-koruptor besar. Konsep-konsep PKI ada yang disetujui Pemerintah, tetapi setelah menjadi keputusan resmi tinggalsebagai keputusan di atas kertas belaka. Malahan lucunya tidak jarang suatu keputusan diembel-embeli dengan pembentukan lembaga-negara

 baru yang berarti: menambah beban anggaran belanja negara, menyimpang-siurkan wewenang, tugas dan peraturan, serta memacetkanKementerian yang bersangkutan, karena wewenangnya tergeser oleh lembaga negara baru. Padahal garisnya lembaga-lembaga negara harus di-

 streamline-kan atau disederhanakan yang menurut hitungan kawan Njito jumlah lembaga negara pusat tidak kurang dari 150 dan ada seorang pejabat yang menjabat sampai 32 jabatan rangkap. Apakah ini bukan skeur? Disamping skeur, jika Rakyat menuntut tanggung-jawab paraMenteri tentang adanya skeur itu, maka mereka lari berlindung dibawah kewibawaan Presiden Sukarno dan menyatakan mereka hanya sekedar 

 pembantu saja Mereka lupa pembantu rumah-tangga biasa saja jika ada barang hilang bisa diperkarakan, apalagi pembantu Presiden. Mereka lupa

 pada pantun:

cerutu bukan sembarang cerutu

cerutu cap Kapiten, mahal harganya.

 pembantu bukan sembarang perbantu pembantu Bapak Presiden, besar tanggung-jawabnya.

Yang membahayakan ialah pikiran di pihak menteri-menteri yang menganggap usaha swasta lebih baik daripada perusahaan negara, sehingga adagejala-gejala mau menswasta-kan perusahan-perusahaan negara.

Secara sederhana pikiran ini hendak menunjukkan bahwa Kapitalisme adalah lebih baik daripada Sosialisme, padahal haridepan revolusi

Indonesia menurut Manipol adalah Sosialisme dan bukannya Kapitalisme. Pikiran mereka itu adalah menentang hari depan. Mereka memang

sengaja mempertahankaln "steur leven" karena sudah vested interest sebagai OKB (Orang Kaja Baru), dan mereka sengaja menutup mataterhadap adanya perusahaan-perusahaan negara yang menguntungkan seperti beberapa pabrik gula, pabrik semen Gresik dan tambang timahBangka sebab:

a). Kaum buruh mau memberikan social-support, karena ada kebebasan demokratis dan dijamin sekedar perbaikan tingkat hidupnya;

 b). Kaum buruh diberi hak social-control dengan diikutsertakan dalam Dewan Perusahaan yang mengawasi management dan maintenance

 perusahaan;

c). Kaum buruh diberi social-participation, dengan diikutsertakan dalam Dewan Direksi untuk bersama-sama menentukan planning mengadakanmeer-produksi yang sebagian daripada hasilnya digunakan untuk sekedar kesejahteraan kaum buruh.

Inilah yang menyebabkan adanya sekedar arbeidsvreugde di kalangan kaum buruh. Semuanya itu menunjukan bahwa jalan ke Socialisme

 bukannya jalan yang bertaburan bunga, tapi jalan yang penuh dengan duri dan jurang curam. Orang bisa sepanyang hari berkomat-komit setuju

Socialisme" sebagai lip-service, tapi menghantam" habis-habisan pelaksanaan sosialisme dalam praktek.

Sekian Bab III

BAB IV, pimpinan kanan AD berpolitik mengisolasi PKI: berdasarkan informasi-infornasi dari kawan DN Aidit yang teliti dalam menerimainformasi-informasi dan cukup memiliki saluran sebagai Menko untuk mencek, maka dijelaskan bahwa pimpinan kanan AD berpolitik mengisolasi PKI. Hal tersebut saya benarkan dan yang saya ingat antara lain dihebohkannya penjelasan kawan DH Aidit mengenai persetujuan

PKI terhadap Pancasila. Serba sulit, diam tentang Pzncasila dituduh anti, menerima Pancasila dicap sekedar muslihat. Padahal di konstituante PKIadalah salah satu partai yang gigih membela Pancasila. Lalu dokumen palsu tentang rencana kudeta PKI yang sudah digugat oleh DN Aidit dalam

 pertemuan partai-partai di Bogor masih saja disiarkan dikalangan AD bahwa dokumen itu betul. Padahal semestinya bersama-sama mencari

konseptornya dan bertindak terhadap konseptor itu. Pada permulaan tahun 1965 Jenderal Yani di depan Resimen Yogya menerangkan bahwa

Page 65: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 65/124

 

kalau tergantung padanya sebaiknya hanya ada satu partai Pancasila, dan alat penghubung dengan massa yang dapat diandalkan oleh AD adalah

SOKSI [Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia], sehingga adanya SOKSI perlu dipartahankan. Ini berarti bagi saya bahwa perlu

dilikwidasinya partai-partai yang ada, terutama PKI dan ormas-ormas PKI harus ditandingi antara lain Sobsi dihadapi Soksi. Setelah ulang tahunke-45 PKI sukses, disiarkan dikalangan AD bahwa PKI bukannya menunjukan kekuatannya tetapi sudah menunjukkan gigi untuk bertindak,

 padahal PKI tidak ada niat untuk itu. Politik Nasakom bersatu yang disetujui oleh PKI diubah menjadi Nasakom jiwaku. Bagi saya,, ini berarti,

 bahwa kalau sudah berjiwa Nasakom, maka tidak perlu lagi adanya Kom, tidak perlu lagi adanya PKI. Padahal Nasakom adalah persatuan daritiga aliran politik yang hidup di Indonesia. Kemudian disuruh oleh penjelasan Jenderal YANI pada tanggal 27 atau 28 Mei di depan rapat paraPanglima daerah AD, bahwa Jenderal YANI sendirilah yang membentuk Dewan Jenderal yang bertugas, memberikan penilaian politik. Jadi tidak 

sebagai badan yang memberikan pernilaian kenaikan pangkat, sebab untuk i tu sudah ada Panitia Jenderal Sudirman sebagai penggan ti PanitiaJenderal Gatot. Menurut kawan DN Aidit politik Dewan Jenderal berproses kepada penyelesaian formasi Kabinet dan tindakan Kudeta yangdiperkirakan pada peringatan Hari Angkatan Perang. Persispan-persiapan ke arah itu nampak dengan menarik kekuatan politik lainnya untuk 

diajak mengisolasi PKI, yaitu pertemuan pimpinan AD dengan PNI [Partai Nasionalis Indonesia] pada tanggal 8 Juni 1965 dirumah Sdr ChaerulSaleh. Jika mau menggalang parsatuan semestinya pertermuan semacam itu diadakan juga dengan partai-partai lain termasuk PKI. Hal ini tidak terjadi, sehingga jelas yang dimaksud ialah mengubah sepenuhnya sesudah G-30-S gagal dengan ikut campurnya langsung pimpinan AD dalam

intern PNI. Sedangkan terhadap sesama partai marhaenisnya dilakukan politik "biar mati dengan sendirinya". Sesudah pertemuan 8 Juni tersebut,oleh SUAD I tertanggal 12 Juni 1965 diadakan edaran yang pokoknya memperingatkan bahwa yang terjadi di daerah-daerah terutama di

Jatim/Jateng bukannya konsultasi Nasakom tetapi konfrontasi Nasakom dan masalah tanah menjadi hangat. Oleh karena itu disimpulkan supaya

 para pejabat baik sipil maupun militer untuk tidak menggunakan istilah-istilah seperti integrasi dengan Rakyat, sebab penggunaan istilahsemacam itu sudah memihak, dan mengawasi pelaksanaan landreform. Dalam praktik ini berarti mengawasi gerakan rakyat, mengawasi PKIdengan ormas-ormasnya, dan bertindak terhadap pelaksanaan landreform terbatas, bertindak terhadap BTI dan PKI. Jurusannya tidak bisa lain

kecuali pembekuan PKI dengan ormas-ormasnya, yang pernah dialami oleh PKI dengan peristiwa 3 S (Sulawesi, Selatan, Kalimantan Selatan danSumatera Selatan). Kemudian pada permulaan Agustus 1965 ada keputusan KOTI kalau tidak keliru no. 86 yang mengatur pembatasan lebihketat lagi kebebasan demokratis dengan alasan untuk pengamanan rencana ekonomi KOTU, yang kolonial ialah melulu mendasarkan kepada

export-drive. Semua penjelasan kawan DN Aidit saya benarkan, sebab saya berpendapat untuk menjamin berlangsungnya kekuasaan militer harusdilakukan pembatasan hak-hak demokrasi dan dilakukan politik mengisolasi PKI sebelum dapat dilikwidasinya. Selamanya PKI berjuang untuk 

kebebasan demokratis dan menolak kekuasaan militer. Oleh karena itu PKI, selalu berjuang menuntut penghapusan SOB, dan setelah SOB hapusmensinyalir bahayanya "SOB tanpa SOB". Sesungguhnya secara hakekat kekuasaan militer itu sudah ada sejak SOB. Walaupun SOB hapus tapikekuasaan militer tidak berubah posisi, dan dengan gagalnya G-30-S menjadi terealisasi sepenuhnya. Walaupun secara resmi bukan sebagai

 partai politik, tetapi hakekatnya AD adalah partai politik yang politik umumnya ditentukan oleh Seminar AD semacam Kongres partai antara dua

seminar AD pelaksanaan politiknya dilakukan oleh Komando golongan karya AD semacam Dewan Pimpinan Pleno partai, dan politik praktissehari-hari dilaksanakan oleh para Menteri AD dalam Kabinet semacam Dewan Harian partai. Malahan pimpinan kanan AD telah menentukandiri sebagai faktor stabilisasi, ini berarti, kekuasaan negara sepenuhnya di tangan kekuasaan militer, de overwinning is kompleet inihanden. Jadi

diktator militer yang ditentang oleh G-30-S dan Dewan Revolusi sekarang menjadi kenataan. Dan meng-ekskomuniskan atau meng-eksklusifkan

PKI yang ditentang oleh PKI sekarang menjadi kenyataan. Politik kiri R.I. bermutasi menjadi kanan. Sekian Bab IV.

BAB V, perwira-perwira maju dipimpin eks Letkol Untung mendahului bertindak untuk mencegah kudeta Dewan Jenderal: Kawan DNAidit menjelaskan hal tersebut yyang saya yakini akan kebenarannya. Sebab Dewan Jenderal saya artikan sebagai potensi politik kanan dari

 pimpinan AD yang bertujuan untuk berdominasi penuh dalam kekuasaan negara, sebagaimana sekarang menjadi suatu kenyataan, setiap

kekuasaan adalah diktatur dan kekuasaan militer adalah diktatur militer. Hal inilah yang mau dicegah oleh perwira-perwira maju dibawah pimpinan ex Letkol Untung yang mau mendahului bertindak. Saya setuju, sebab sejak dulu saya berjuang anti-militerisme. Dan sudah tentu persetujuan saya itu didasarkan kepada perkiraan bahwa segala sesuatunya sudah diperhitungkan dengan baik dan secara militer memang ada

dalik yang menyataken bahwa "aanval is de beste verdediging " atau "menyerang adalah pertahanan yang terbaik". Selain itu suasana pada waktuitu diliputi oleh sakitnya Presiden Sukarno yang serius. Semua anggota pimpinan PKI menjadi prihatin. Dibalik keprihatinan itu sebagai seorang

 politik harus memikirkan pengamanan atau "safe-steleen" politik kiri Presiden Sukarno. Saya perkirakan, bahwa tindakan perwira-perwira maju

itulah yang akan dapat "safe-steleen" politik kiri Presiden Sukarno, apalagi situasi politik pada waktu itu sebagai situasi politik revolusioner, yang

 berciri;

1.  Pemerintah terpaksa menyesuaikan politiknya dengan tuntutan massa Rakyat banyak;2.  Politik Pemerintah ditentukan di pabrik, perkebunan-perkebunan dan desa oleh massa-aksi Rakyat; dan

3.  Aksi-aksi Rakyat terus meningkat dalam birofensi revolusioner 

Jadi perkiraan saya pada waktu itu tindakan para perwira maju dengan Dewan Revolusionernya yang Nasakom bersama Presiden Sukarno akanmenyudahi "steur-leven" dan mengkonsekwenkan Panca Azimat, yaitu:

1.   Nasakom (1926)2.  Pancasila (1945)

3.  Manipol (1959)4.  Trisakti (1964)

5.  Berdikari (1965)

Tindakan tersebut bukan untuk memenuhi sebait sajak Inggris:

 Man is a fool 

When it's hot, he wants it cool When it's cool, he wants its hot 

 He always wants what he has not, 

Page 66: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 66/124

 

tapi untuk mendekati kalau belum dapat meluluskan rising-demands massa Rakyat banyak.

Berdasarkan 5 Bab pokok persoalan tersebut diatas, dan berdasarken tanggapan saya mengenai segenap penjelasan kawan Aidit yang menurut pengalaman saya senantiasa teliti dalam menghitung imbangan kekuatan, maka dasar-dasar itulah merupakan latar belakang saya untuk menyetujui tindakan para perwira maju yang menjurus kepada G-30-S pada akhir bulan September/permulaan 1 Oktober 1965 dalam

Pemerintahan dibawah kekuasaan Presiden Sukarno, sebab keyakinan saya ialah, dengan Dewan Revolusi bersama Presiden Sukarno, maka:

PERTAMA: akan dapat dikonsekwenkan politik anti-imperialis dan anti tuan-tanah terbatas daripada Pemerintah R.I.;

KEDUA: akan lebih weerbaar dan paraat Rakjat dalam menghadapi kemungkinan agresi imperialis;

KETIGA: akan dapat dikonsekwenkan pelaksanaan Dekon untuk menanggulangi kesulitan ekonomi dengan meritul dan men-Nasakom-kanaparatuur finek, serta bertindak terhadap kaum imperialis, 7 setan desa dan 3 setan kota;

KEEMPAT: akan dapat dicegah adanya diktatur militer, dilakukan penghapusan SOB tanpa SOB, dan diadakan Nasa komisasi disemua bidang;

KELIMA:.akan dapat direalisasi dengan baik Panca Azimat.

Jawaban hendak saya tutup dengan mengemukakan bahwa cukuplah sudah penjelasan saya dari saya telah bulat dalam perasaan, pikiran dan hati

untuk teguh pada pernjataan saya tertanggal 21 Desember 1966.

Sekian.

Jakarta, 3 Januari 1967.

Pembuat jawaban,

ttd.

SUDISMAN 

Berdasarkan penjelasan saya tersebut diatas dan sesudah mempelajari Pleidoi Sdr. ex Brigjen. Suparjo perlu saya tandaskan bahwa:

PERTAMA: Saja yakin bahwa Dewan Jenderal itu ada, berdasarkan dikemukakan oleh kawan Aidit, yaitu antara lain penjelasan Sdr.Jenderal Yani almarhum pada tanggal 27 Mei atau tanggal 28 Mei 1965: didepan rapat Panglima AD, bahwa Sdr. Jendera1 Yani sendirilah yangmembentuk Dewan Jenderal yang bertugas memberikan penilaian politik, kalau masih tersimpan baik tentunya risalah (notulen) rapat tersebut

masih utuh dan dapat diteliti . Keyakinan saya menjadi tambah kukuh dengan penegasan Sdr. ex Brigjen Suparjo yang dimuat dalam pleidoinya,

halaman 31, ialah sebagai berikut: "Saya mengusulkan agar diadakan suatu Mahkamah Nasional yang dapat mengadili kedua belah pihak. Yaitumengadili G.30.S. seperti MAHMILUB sekarang ini, tapi juga mengadili Dewan Jenderal dilain pihak. Karena seperti yang saya pernah jelaskan

G.30.S. tidak berkelahi sendirian; tentu ada yang dilawan. Dan menurut G.30.S. lawannya adalah Dewan Jenderal. Sampai sekarang yang terusdiadili adalah mereka-merreka dari G-30-S. yang dituduh G.30.S. dan mereka-mereka yang dapat dituduh G-30-S. Bagaimana dengan paraanggauta Dewan Jenderal atau yang dapat dituduh Dewan Jenderal. Bila diperlukan saya mempunyai beberapa bahan untuk memulai dengan

 pengusutan hal tersebut:

a). Keterangan bahwa Dewan Jenderal itu ada;

 b). Kegiatan-kegiatan pada masa proloog yang menjurus kearah itu;c). Kegiatan-kegiatan semasa meletusnya G-30-S.;d). Bahan-bahan pengusutan pada masa epiloog, teratama dalam rangka meminta pertanggungan jawab atas pembunuhan terhadap sekian

 banyaknya Rakjat."

Sungguh sayang dan sangat disesalkan bahwa Sdr. ex Brigjen Suparjo yang saya minta sebagai Saksi à décharge tidak dapat didatangkan

Andaikata dapat didatangkan, maka dengan tanya jawab dalam Sidang MAHMILUB ini akan dapat disingkap penjelasan-penjelasan lebih lanjut .Adil sepihak ini sangat berlawanan dengan rasa keadilan yang ada pada saya. Kalau PKI mengadakan aksi sepihak, dihebohkan bukan kepalang

tanggung, tapi kalau dalam sidang MAHMILUB ini terjadi adil sepihak dianggap sah dan "never mind" kalau tidak boleh dikatakan tidak perduli.

Tentunya alasan-alasan saya tersebut di atas akan dipukul dengan sanggahan bahwa "Panitia Udang" sudah mengumpulkan semacam petisi atas

inisiatif Sdr. Jenderal Nasution, bahwa Dewan Jenderal itu tidak ada. Jika hal ini digunakan sebagai bahan pukulan, maka dalam bathin saya akanketawa, sebab siapa yang berani pada waktu itu menjatakan "Dewan Jenderal" memang betul a da. Sedangkan Sdr. Dr. Subandrio yang tidak mau

memberikan keterangan tentang hal tersebut menjadi bulan-bulanan dalam sidang Mahmilub dan hasil peng-Mahmillub-an Sdr. Dr. Subandriomendapat gelar M.T., singkatan dari "mati". Sindiran Rakyat memang tajam dan secara kreatif Rakyat selalu menemukan sesuatu, antara lain

 pernyataan bahwa, baik salah maupan benar Mahmilub hanya membagikan dua gelar, jaitu: "M.T." bukannya " Master in Teaching " atau "SH"

 bukannja Sarjana Hukum" tapi Seumur Hidup. Semuanya ini sesuai dengan sifat keluarbiasaan militer. Kembali kepada masalah Dewan Jenderaloleh kawan Aidit diterangkan bahwa politiknya kanan dengan ciri:

a). Tidak anti Imperialis; b). Tidak anti Tuan Tanah;c). Anti Nasakom.

Page 67: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 67/124

 

Dalam proses sesudah G-30-S. gagal ternyata ciri politiknya kanan tersebut dilaksanakan oleh kekuasaan militer sekarang yang secara hakekat

dipimpin oleh sdr. Jenderal Nasution dan Sdr. Jenderal Suharto yang secara berangsur-angsur meluncur secara diam-diam ( geruischloos) telah

"menaragadingkan" Bung Karno alias "mengamankan" alias "menahan" Bung Karno. Karena kuasa sudah dengan sendirinya segenap perbuatannya adalah sah dan adil, walaupun berlawanan dengan rasa keadilan Rakyat banyak. Demikianlah masalah pertama tentang adanyaDewan Jenderal.

KEDUA: Karena ada Dewan Jenderal maka kawan Aidit menjelaskan dengan meyakinkan bahwa ada perwira-perwira maju dan

G.30.S. yang mengadakan operasi militer membentuk Dewan Revolusi. 

aya yakin akan kebenaran penjelasan kawan Aidit bahwa memang benar ada perwira-perwira maju tersebut sesudah mendalami pleidoi Sdr. exBrigjen Suparjo, halaman 5 yang antara lain mengemukakan persoalan sebagai berikut: "Apakah Sdr. Saksi (Sdr. Omar Dani) masih ingat, bahwa

saya (Sdr.Suparjo) pernah mengusulkan kepada Saksi (Sdr. Omar Dani) untuk menghadapkan perwira-perwira yang ontevreden terhadap Dewan

Jenderal kehadapan Presiden ? Oleh Sdr. Omar Dani dijawab: "masih ingat betul malah lama sebelumnya". Demikian pleidoi Sdr.Suparjo.Perwira-perwira yang ontevreden itulah yangdimaksud oleh Kawan Aidit sebagai perwira-perwira maju yang mempertahankan dan membela

 politik kiri dan pribadi Presiden Sukarno, ciri politiknya ialah:

(a). Anti-imperialis;

(b). Anti-tuan tanah;(c) Pro-Nasakom.

Dalam proses sesudah G.30.S. gagal ternyata ciri politik kiri tersebut dilaksanakan oleh perwira-perwira dalam bentak melawan pendongkelan

terhadap Presiden Sukarno yang berkonsekwensi mereka meringkuk dalam tahanan antara lain: Sdr. Kolonel Bambang Supeno, penggali "SaptaMargo" dari rumpun "Browijojo" dan Sdr. Brigjen. Sukendro. Mereka bukan komunis malah bersimpatipun tidak, tapi antara mereka dan PKI ada

 persamaan politik dalam mempertahankan dan membela politik kiri dan pribadi Presiden Sukarno sungguh suatu komedi sejarah, suata leluconsejarah, bahwa Indonesia yang ber-Pancasila membungkam penggalinya ialah Bung Karno, dan ABRI yang ber-Sapta Marga membrangus

 penggalinya ialah Sdr. Kolonel Bambang Supeno. Karena kuasa tentunya tindakan ini adil, walaupan bertentangan dengan rasa keadilan.

Sungguh sayang dan sangat saya sesalkan bahwa kawan-kawan Aidit, Lukman dan Njoto yang saya minta sebagai saksi-saksi á décharge tidak dapat didatangkan dengan alasan diplomatis ialah "hingga kini tidak /belum dalam penguasaan yang berwajib". Alasan diplomatis tersebut sama

sekali tidak sesuai dengan sifat militer persidangan Mahmilub ini, yang seharusnya bersikap tegas. Kalau sudah ditembak mati katakanlah terus

terang dihadapan Mahmilub ini, bahwa mereka sudah "ditembak mati" dengan alasan-alasan yang meyakinkan berdasarkan hukum yang berlakusah di Republik Indonesia. Jika alasannya tidak meyakinkan tentu saya berhak, tentu saya "gerchtig" untuk bertanja apakah di R.I. sedang

 berlangsang "terreur dan schrikbewind"? Ya, malahan kawan Lukman ditembak mati bersama kurirnya, kawan Drs. Saleh Junaedi. Berturut-turut

kawan Aidit dihabisi sekitar tanggal 25 November 1965, kemudian kawan Njoto di sekitar tanggal 6 Desember 1965, lalu kawan Lukman disekitar tanggal 30 April 1966. Alasan diplomatis yang biasanya dicap plin-plan oleh kekuasaan militer sekarang adalah tidak sesuai dengan sifatkesatria seorang militer yang dikenal "jujur dalam janji, kata dan konsekwensi perbuatannya". Saja kemudian ingat akan dunia pewayangan ialah

sekelumit fragmen dari cerita pakem pedalangan Rama Wijaya tentang penggunaan GUHYA WIJAYA secara salah yang saya ibaratkan sebagai

 penyalahgunaan kekuasaan secara sewenang-wenang,"Guhija Wijaya" memang senjata ampuh senjata pemunah yang tidak pilih sasaran. Karenaita justru berbahayalah bila senjata itu tidak dikendalikan atas dasar heningnya cipta, kesadaran dengan tujuan untuk mengabdi Kebenaran

sebagai dasarnya.

"Pada suatu ketika, sewaktu Ramawijaja menerima percobaan Dewata dengan hilangnya Sinta karena dilarikan Rahwana Raja, maka ia

mengeluh. Mengeluh yang disaksikan oleh adiknya Laksmana. Keluhan bathin yang ditujukan kepada kelilingnya Angin, Mega, semak-semak serta pepohonan diumpatnya; mengapa mereka membisu, padahal mustahil bila gunung-gunung dan sebagainya itu tidak tahu kemana perginyaSinta. Gundah hatinya begitu hebatnya, sehingga sejenak lupalah ia akan tugas utamanya sebagai pemayu-ayu jagad raja ini. Merah telinganya,

 berlinanglah sudut matanya. Dengan gemetar ia meraba astra panah pemanah: dengan Guhya Wijaya ia hendak melebur awan dan dunia."Laksmana mengetahui dan mengerti gelagad kemarahan kakaknya. Ia segeralah bersimpuh, mencium kaki kakaknya dengan isak yang tak tertahan: "O, kakanda Rama. Paduka hendak berbuat apa lagi? Tahulah hamba dan tahauah semuanya yang paduka panggil bahwa paduka lagi

kecewa, pedih dan kesal hati.

Bukanlah semenjak dahalu raja dan brahmana dan kesatria yang merasa diri pernah beramal kebajikan, merasa kecewa di saat-saat tertentu yang

tak dikehendaki sendiri? Paduka kini meluapkan gelombang amarah. Hendak melebur bumi dan udara sekaliannya? Bukanlah kita hanyamenumpang hidup padanya? Sestungguhnya sesekali manusia akan benci pada diri sendiri. Tetapi bukanlah hidup ini ada: Kesetiaan cinta kasihdan harapan? Ketiga-tiganya adalah kunci abadi. Membuat kita berlembut hati, sabar mau mengalah ikhlas dan tahu berterima kasih.

"Kata para sarjana itulah kunci untuk menyangkau dan mencari cita-cita betapapun tingginya. Dan orang akan sampai padanya. Tidakkah inimerupakan jalan yang lebih baik daripada menuruti genderang dendam hati yang kesal dan murung, sehingga paduka hendak melebur bumi dan

adara dengan senjata pemunah Guhya Wijaya.

"Mendengar isak adiknya itu, luluhlah amarah Rama. Dengan lemas lunglai dipeluknya adiknya, setelah menurunkan busur yang telah siap

direntang, keduanya malah menjadi menangis berpelukan. Alam turut terharu menyaksikannya. "Atas ketajaman pandangan kewaaspadaan sertakebijaksanaan Laksmana, terhindarlah dunia dari malapetaka, dan terhindarlah senjata ampuh Guhya Wijaya dari keruntuhan dan kehancuran.Itulah sekelumit fragmen dari cerita dunia pedalangan. Dari fragmen itu saya dapat menarik pelajaran supaya yangan sampai karena mentang-

mentang berkuasa terus main- main serampangan, main gebyah uyah karena kekecewaan, kepedihan dan kekesalan hati, menggelombangkan diri

dalam amarah. Jika tidak dalam amarah dan merasa dirinya benar dan kuat, maka kekuasaan militer sekarang tidak usah mematikan kawan-kawan Aidit, Lukman dan Njoto tanpa melalui proses pengadilan. Demi sembojan Mahmillub sendiri jaitu " P ro Justisia" atau "untuk keadilan"dan bukannya karena 'dumeh Kuasa" ("mentang-mentang kuasa"), saya mengharapkan jawaban apakah tindakan itu adil dan sesuai dengan rasa

Page 68: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 68/124

 

keadilan Rakjat banyak untuk membina supaya kita benar diri tidak lupa daratan maka seorang Jawa biasa berselogan "Ojo dumeh" yang terasa

sukar bagi saya untuk menemukan terjemahannya yang sreg dalam bahasa Indonesia. Kalau diurai kenapa karena "mumpung" atau "dumeh

kuasa" bartindak sewenang-wenang diperingatkan secara halus dengan "ojo dumeh"? Saja berpendapat bahwa sebab musababnya masalah initimbul adalah sebagaimana diterangkan oleh Sdr. MJ Prajogo, kalau tidak keliru perwira CPM dalam tulisannya dimajalah Tentara, pada tahan1964, sebagai berikut: "dengan meningkatnya usia, baik dari individu maupan organisasi; biasanya timbul kecenderungan mengingkari

adanya perobahan dan pembaruan dan yang akan lebih suka untuk mengadakan pembatasaan-pembatasan itu dikira akan tercapai

suatu stabiliteit dalam hal pemikiran, perasaan serta keadaan, suatu stabiliteit dalam suatu kehidupan." Saya sangat setuju dengan pendapat sdr. M.J. Prajogo ini dan apabila rumus Sdr. M.J. Prajogo itu diuji kebenarannya dapat ditemukan dalam tulisan Sdr. Ds. P.T.

Sarumpait, kolonel Tituler dari Pusroh Protestan AD, dalam bakunya kalau tidak keliru "Kepribadian TNI dan seterusnya..... yang antara lainmengemukakan risalah sebagai berikut: "Tugas dari TNI lebih mengandung arti melayani pemerintah Negara dan masyarakat. Melayani dalamarti yang baik yaitu: menyediakan diri untuk kebahagiaan semuanya. Salah satu akibat dari keadaan S.O.B. yang terlalu lama ialah bahwa seorang

tentara tidak merasa dirinya lagi sebagai bayangkari, tetapi sudah lebih merasakan dirinya sebagai penguasa dan insyaf atau tidak insyaf tindakannyapun menunjukkan corak itu pula; kita juga menginsyafi benar-benar bahaya yang mengancam apabila, pembela masjarakat itu beralihmenjadi penguasa. Mungkin didalam hal inilah nilai daripada "baju ijo" yang dulunya sangat tinggi di mata masjarakat makin lama makin luntur,

makin tidak mendapat simpati dari masjarakat. Kiranya aspek melayani ini yangan sampai hilang dari kepribadian TNI. Dan sejajar dengan ituTNI adalah pembela. ..Rakyat dan bukan penguasa dan lain sebagainya. Memang setiap orang dapat mengakui bahwa tugas seorang tentara

adalah bangat berat. Tetapi yanganlah oleh karena itu, seorang tentara menganggap dirinya diperbolehkan melakukan tindakan-tindakan yang

 bisa menimbulkan kerugian moril dan tentara itu sendiri dan juga mungkin juga bisa menyakiti hati Rakyat dan pemerintah. Dengan menetapkandiri sendiri saya sengaja mengambil pendapat-pendapat orang-orang bukan komunis dan juga tidak dari sarjana-sarjana Belanda atau lainnya,supaya kita dapat menggali dari dalam masyarakat Indonesia sendiri. Semua yang saya katakan tersebut di atas adalah fakta-fakta dan pepatah

Inggeris menyatakan, bahwa " facts are stronger than words" (fakta-fakta adalah lebih kuat daripada kita). Sangguh interesant dan apakah kiranyayang akan dikatakan oleh sdr. Ds. P.T. Sarumpaet setelah sebagian Jenderal menetapkan bahwa AD adalah faktor stabilator dan penentu sebagai hasil dari seminar AD setahun yang lalu. Andaikata hal yang sama yaitu menetapkan diri sebagai faktor stabilator dan penentu" ini

dikatakan oleh PKI pasti akan digegerkan " Z ie je nou wel , PKI mau menang sendiri."

Sebagai faktor stabilator dinamisator dan penentu, maka saya berpendapat, bahwa:

(a). AD sebagai penentu atau bisa terjadi disesuaikannya politik Jenderal-jenderal kanan AD untuk mempercepat dan memperbanyak  penyesuaian politik tingkat atas, sehingga jumlah Jenderal makin menjadi bertambah. Dalam Komisi C DPR-GR AD dulu pernah dihitung-bitung

 bahwa jumlah jenderal tidak kurang dari 150 membawai kekuatan tentara kurang lebih 350.000. Ini berarti seorang Jenderal membawai lebihkurang 2500 anak buah, atau seorang jenderal memimpin satu Resimen, padahal kenjataannya suatu resimen pada umumnya dipimpin olehseorang Letnan Kolonel,

Selama sebagai anggota Komisi C DPR-GR dapat saya mengerti perassan tidak puas tentang pengangkatan-pengangkatan politik yang kadang-kadang terjadi naik sampai 2 kali naik pangkat setahun.

Ketidakpuasan itu tercermin dalam cetusan-cetusan seperti: "nggak naik pangkat nggak petheken" (tidak naik tidak mengapa, dalam nada seriusada Kolonel blawuken - lumuten atau SH akan seumur hidup, artinya sekali Kolonel tetap Kolonel, karena kebetulan tidak dekat dengan pihak 

atasan yang berwenang memberi kenaikan pangkat politik.

Hal-hal demikian bisa menimbulkan apati atau sinesme dikalangan para perwira yang bisa membahayakan spirit juangnya dalam tugas

 pertahanan. Saya tidak mengatakan bahwa dengan demikian akan terjadi inflasi jenderal, tidak. Tapi yang terang banyak jenderal yang tidak langsung aktif dalam dinas militer, karena dapat penugasan dibidang-bidang non militer. Saya takut bahwa akibatnya ialah sebagai militer mengurus semua bidang kecuali bidang militer itu sendiri.

Mudah-mudahan saja yangan sampai demikian. Lazimnya jika atasan penuh dengan kesibukan lupa pada bawahan, dan sesudah hampir 22 tahun

merdeka, untuk naik pangkat dan prajurit Bintara harus melalui jenderal-jenderal: 1. PRADA, 2. PRATU, 3. PRAKAT 4. KOPDA, 5. KOPTU, 6.

KOPKA, 7. SERDA, 8. SERTU, 9. SERKA, 10. SERMA, ll.PELDA dan 12 PELTU. Jadi untuk naik pangkat dari Tamtama menjadi Bintaradibutuhkan 12 jenyang, dan jika kenaikan sejenyang dibutuhkan 2 tahun, maka baru dalam waktu tidak kurang dari 10 tahun baru menjadiBintara dan sekaligus dipensiunkan. Hal lain tentunya sudah sama-sama kita maklumi bahwa bawahan kalau dapat IB (izin libur) terpaksa tidak 

dapat menggunakannya, walaupun sudah diusahakan dengan setengah mati melalui "ngobyek" atau "cari rejeki". Kalau toh pergi, terpaksamenjawab "orba" sewaktu ditarik karcis "orba" bukannya "orde baru" tetapi dalam hal "Ora Bayar". Kecuali itu bukannya suatu rahasia lagi,

 bahwa ini bawahan makan rangsum dengan lauk tempe atau tahu raup (cuci muka), artinya dengan tempe dan tahu godok yang tidak masak betul.

Semua ini perlu saya kemukakan untuk menunjukkan bahwa nasib bawahan sudah betul-betul mepet, mereka betul-betul hidup sebagai " prajurit,

dalam arti perasojo, jujur lan arif " (sederhana, jujur dan hemat). Sebabnya hal-hal yang sampai demikian itu bisa terjadi karena sampai sekarang

 belum ada U.U. Pokok Pertahanan sebagai sumber untuk mengatur perundang-undangan organik lainnya. Tujuannya yalah tak lain kecuali untuk meletakkan dasar dasar pertahanan R.I. dan menyederhanakan jenyang pangkat, dengan maksud mendekatkan atasan dan bawahan. Sewaktumasih menjadi anggota Komisi C DPR-GR dan Wakil Ketua Sub Komisi C (Pertahanan) MPRS dsb itu telah saya ajukan.

Ini perlu saya kemukakan untuk membuktikan bahwa saya dan PKI tidak seujung rambut-pun anti ABRI, dan PKI pernah menjelogankan

"Dwitunggal, ABRI dan Rakyat" dan untuk Tertib Sipil Bantu Polisi". Yang benar-benar ialah saya dan PKI tidak setuju politik kanan beberapa jenderal AD.

(b). AD sebagai penentu akan bisa menjurus kearah politik jenderal-jenderal kanan AD di bidang anggaran belanja AD dengan menyedotanggaran belanja keatas yang berakibat tidak menguntungkan bawahan. Tentang anggaran belanja negara, tepat apa yang dikatakan Presiden

Page 69: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 69/124

 

Sukarno dalam pidatonya 17 Agustus 1966, bahwa sebagian besar anggaran belanja negara adalah untuk ABRI lebih kurang 60%, dan dari sekian

 besar anggaran belanja itu yang terbesar ialah untuk AD.

Demikian juga tentang pinjaman dari luar negeri sebesar 2, 3 miljard dolar AS, dimana yang l, 3 miljard dolar AS adalah dari Uni Sovyet, benarlah bahwa sebagian besar anggaran belanja itu digunakan untuk perlengkapan modernisasi ABRI. Jika betul-betul mau jujur, mustahilah

kalau sdr Jenderal Nasution tidak tahu, bahwa selama menghancurkan pemberontakan PRRI/PERMESTA dari RRC didapat bantuan senjata

seharga lebih kurang 28, 8 juta dolar AS yang kemudian ditiadakan (di-kwyschedea) pinjaman itu oleh permintah RRC dengan alasan bahwa persenjataan itu digunakan untuk menghancurkan karena kontra revolusioner yang berpolitik satu dengan imperialisme AS. Andaikata bukan

Presiden Sukarno yang dikenal berpolitik kiri dan anti-imperialis, saja rasa Uni Sovyet dan RRC tidak akan memberi bantuan, dan tanpa bantuantersebut tentu perkembangan ABRI tidak akan semodern seperti sekarang.

Hati siapa yang tidak memberontak menatap kenyataan, bahwa Presiden Sukarno yang berjasa dalam memodernkan ABRI didongkel, sedangkan

 pengkhianat dr. Sumitro yang sudah mengabaikan keadaan finek Indonesia, dan pernah mengatur perongrongan diluar negeri terhadap R.I.mendapat kehormatan menduduki singgasana penasehat ekonomi pemerintah. Pengkhianat dr Sumitro yang sudah terang-terangan ikut serta

memimpin pemberontakan membentuk negara di dalam negara R.I., dinyatakan masalahnya sudah beres (clear ) dan pengkhianatannya dianggaptidak ada, sedangkan G-30-S yang jelas-jemelas tidak membentuk negara dalam negara, tapi tetap taat pada Presiden/Pangti ABRI Sukarno sudah

 banyak yang telah dijatuhi hukuman mati Timbulah pertanyaan, apakah tindakan itu sungguh-sungguh sesuai dengan rasa keadilan rakyat. Jika

dijawab, yah, adil. maka sebagai putra Indonesia, saya berhak menyatakan bahwa sudah terang-terangan tersisihkan "the rule of law" oleh "therule of will " kalau tidak boleh dikatakan "the rule of power ". Jika ini didiamkan, saya takut menjadi kenyataan ucapan Ki Dalang dalam dunia

 pewayangan pada waktu menggambarkan ketidakadilan Rahwana Raja pada saat mengusir adiknya Wibisono, sebagai berikut: Jojo bang ma-

wingo-wingo, sapa siro sapa ingsun, kuntul den arangi dandang, dandang den arani kuntul". Terjemahannya kurang lebih "perduli amat", saya berkuasa, dapat mengatakan putih sebagai hitam dan hitam sebagai putih", saya mengharap berdasarkan "pro Justitia" tidak terjadi hal yangdemikian. Dan melalui sidang Mahmilub ini saya menyatakan bahwa saya menyatakan solidaritas saya dengan keluarga Kader-kader PKI yang

dibakar hidup-hidup di Situjuh Sumatra Barat oleh PRRI/PERMESTA; saya menyatakan solidaritas saya dengan para janda prajurit yang

menyatakan rasa tersinggung kemanusiaannya berkenaan dengan dibenarkannya pengkhianat Dr. Sumitro untuk tinggal di Indonesia dengan tidak melalui pangadilan yang meyakinkan . Kembali t entang anggaran belanja Angkatan Darat pengalaman saya selama dalam Komisi C DPR-GR 

ialah amat sulit menelitinya sebab selalu terbentur kepada mata-anggaran pro menteri" dan mata anggaran khusus". Dan kalau diminta penjelasan

lebih lanjut dijawab rahasia militer, sehingga berhentilah untuk meneliti selanjutnya, dan dalam komisi C DPR-GR menjadi persoalan sampaikemana pengertian dan batas-batas rahasia militer itu. Semua ini tentunya sdr. Jenderal Nasution tahu sebab saya sebalum tertangkap pernah

membaca koran yang memberitakan bahwa sdr. Jenderal Nasution tidak membenarkan bahwa tidak bahwa anggaran belanja negara sebagian besar adalah untuk ABRI. Hal itu diucapkan sesudah pidato Presiden Sukarno tanggal 17 Agustus 1966. Dalam rangka anggran belanja negara penting sekali penelitiannya penggunaannya apakah betul-betul berguna. Ada baiknya 'Operasi Budi" dilakukan lagi secara jujur dengan tidak 

mengenal bulu. Sebab menurut adr. Jenderal Nasution katanya "operasi Budi" dulu dihentikan kerena dilarang oleh Presiden Sukarno, Sayatekankan supaya dilakukan kembali "operasi Budi" dengan jujur, untuk mencegah yangan sampai kalau mengenai "konco atau lingkungannya

sendiri" dengan macam-macam akal diberi ulasan " Hij is rijk van huis uit " (ia kaja sejak dari rumah semula), tapi kenjataan sebenarnya adalah

"hij is bedelaar van huis uit, en wordt rijk door te breken langs de hiuzen heen" (ia adalah pengemis dari rumah semula dan menjadi kaya denganmendobrak dari rumah kerumah). Semua itu saya lakukan demi nama baik Angkatan Darat dan saya tidak ada niat untuk merongrongnya.

(c). Sebagai penentu mengharuskan para Jenderal kanan Angkatan Darat bertanggung jawab dalam menentukan haluan dan politik negara.

Untuk itu mereka benar-benar meneliti diri dan apakah sudah mempraktekkan hal-hal yang sudah ditulis didalam buku yang sudah saja sebut di

depan oleh Saudara Ds. P.T. Sarumpaet, yaitu sebagai berikut.

"untuk menjalankan politik apalagi mengamankan politik, sangat diperlukan keahlian yang dapat dicapai dengan banyak belajar,

banjak bergaul dengan rakyat, sehingga paham akan kesukarar-kesukaran dan keperluan-keperluannya."

Apakah hal-hal tersebut sudah dipenuhi? Yang paling bisa menjawab dengan tepat ialah -Jenderal-Jenderal kanan sendiri, apakah mereka banyak 

 bergaul dengan rakyat sehingga paham akan kesukaran-kesukaran dan keperluannya.

Jika ada kebebasan demokratis maka rakyatpun akan bersuara.

Jika PKI dalam keadaan legal, maka PKI akan lebih bebas tampil kedepan menyuarakan suara rakjat itu.

Demi kepentingan rakyat inilah PKI berjuang dan saya menyatakan terima kasih kepada Saudara Oditur yang terhormat sebab:

PERTAMA, Saudara Oditur yang terhormat telah mencap PKI sebagai makhluk-makhluk iblis, dan PKI memang benar-benar iblis yang akan

mengikis habis kaum Imperialis dan feodalis;

KEDUA, Sudara Oditur yang terhormat telah menempatkan diri dipihak bukan tani dan kaum pekerja lainnya, karena sudah menetapkan bahwa

kaum tani dan pekerja kurang memiliki kewaspadaan.

Bagi PKI kaum tani dan pekerja lainnya adalah sumber dari segala kreasi, mereka adalah yang paling waspada, dan kalau mau bicara tentang

kurang waspada maka pada saat tertentu malahan bisa dilakukan oleh PKI, jadi PKI bisa salah tapi rakyat tidak pernah salah;

Page 70: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 70/124

 

KETIGA, Saudara Oditur yang terhormat telah mengakui adanya produk-produk legislatif dan pelaksanaannya dari PKI dalam bidang agraria

dan tenaga kerja pada umumnya.

Dengan pengakuan ini, jelaslah bahwa PKI tidak berbuat jahat bagi rakyat banyak. Andaikata kaum Komunis itu jahat, maka jumlah Komunistidak mungkin berkembang dari hanya dua orang, yaitu Karl Marx dan Friedrich Engels, selama 119 tahun dihitung sejak keluarnya "Manifesto

Komunis" (1848) menjadi lebih kurang 40 juta sekarang di seluruh dunia, dan memegang tampuk pimpinan Negara untuk lebih kurang sepertiga

 penduduk dunia atau lebih dari 1.000 juta umat manusia, di sebagian Eropa, Asia dan Amerika Latin.

KEEMPAT, Saudara Oditur yang terhormat menetapkan PKI sebagai "an invisible man", yang dapat saya artikan "PKI i s nergens maar overal"(PKI itu tiada tapi ada di mana-mana).

Dengan demikian di sidang Mahmilub ini sebenarnya secara hakekat ada pengakuan bahwa keyakinan itu tidak dapat diberangus. Menuruthukumnya kalau keyakinan itu benar-benar mengabdi pada rakyat banyak pada akhirnya pasti menang, kalau meminjam bahasa rakyat adalah"wolak-waliking jaman" atau roda dunia berputar".

Saya tetap jakin, walaupun PKI sekarang dilarang tetapi sejarah pasti membebaskan PKI Dan Marxisme - Leninisme tetap bersemayam dalamhati tiap Komunis.

KELIMA, Saudara Oditur yang terhormat dalam keterangannya menambahkan, bahwa "PKI adalah racun", dan memang benar "PKI adalahracun yang mematikan bagi kaum-kaum penghisap, penindas dan pemeras rakyat, tapi PKI sekaligus racun obat penyegar tubuh rakyat".

Bagi saya, segala sesuata tidak hanya bersegi tunggal, tapi bisa bersegi dua, atau bersegi banyak. Misalnjy tubuh manusia tak bisa tumbuh tanpa

 phospor, atau phospor termasuk racun yang mempunyai daya mematikan kuman disamping daya menumbuhkan tulang.

Sekali lagi terimakasih kepada Saudara Oditur yang terhormat untuk hal-hal tersebut di atas.

Sekarang saya mau kembali kepada tulisan Saudara MJ Prajogo dalam majalah yang sama seperti yang saja sebutkan di depan, yang memberialasan, bahwa dalam kecenderungan-kecenderungan untuk mengingkari adanya perubahan dan pembaharuan, maka:

"Orang akan lebih mementingkan pangkat dan kedudukan daripada tugas kewajiban; lebih mementingken ketenangan hidup dan kemewahan

daripada jasa yang bisa ditunaikan; lebih suka untuk berpegang teguh-teguh pada pengalaman yang dikodifiikasikan daripada pemikiran kreatif;lebih suka akan keamanan yang berdasarkan pengalaman daripada kesempatan untuk mencoba memperbaharui pemikiran dan keadaan".

Demikian sdr. MJ Prajogo, dan menurut pendapat saya, contoh konkritnya ialah:

a. Sebelum menjadi Ketua MPRS, sdr. Jenderal Nasution satuju pemilihan umum segera diadakan paling lambat pada tehun 1968, tetapi sesudah

menjadi Ketua MPRS dan berhasil menjatuhkan Presiden Sukarno, mengatakan setuju jika pemilihan umum tidak terlaksana tepat pada waktunya

alias setuju pemilihan umum diundur. Saya tidak mengatakan, karena adanya sikap tersebut, bahwa sdr. Jenderal Nasution ada plin-plan ataumunafik, sebab yang.paling mengetahui keplin-planan dan kemunafikan sdr. Jenderal Nasution adalah sdr. Jenderal Nasution sendiri. Saja sadar 

 bahwa sikap itu adalah politik.

b. Saja dan Sdr. Nasution bersama-sama menjadi anggauta MPRS sebelum diompongi seperti sekarang ini, sebab keanggotaan MPRS sekarang

lebih banyak-jumlahnya yang diangkat dari yang dihasilkan oleh pemilihan Umum yang lalu. Dan sesama anggauta MPRS menyetujui pemberiangelar untuk Presiden Sukarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi Indonesia, yang masing-masing suara kita berdua dibawa oleh stemmoteveringksi PKI bagi saja dan oleh stemmotevering Kelompok Karyawan ABRI bagi Jenderal Nasution. Sesudah menjadi ketua MPRS, maka sdr.

Jenderal Nasution setuju dengan penanggalan gelar bagi Presiden Sukarno. Jika mau ditarik garis lempang semestinya di satu pihak setuju denganmenanggalkan gelar bagi Presiden Sukarno, maka di lain pihak seharusnya menolak pemberian gelar baginya sendiri, walaupun itu baru gelar 

dari Kampungnya sendiri, yaitu sdr. Jenral Nasution kalau saya tidak keliru: Raja Iskandar , setiap orang tahu bahwa seorang memanjat bukannya

dari atas, tetapi seorang memanjat tetap dari bawah dan jatuh dari atas. Dalam hal ini saya tidak mengemukakan bahwa sdr. Jenderal Nasutiontidak konsekwen, sebab ketidak konsekwenan sdr. Jenderal Nasution adalah sdr. Jenderal Nasution sendiri yang paling tahu, saya sadar bahwasamua itu adalah politik.

c. Para tahanan G.30.S. dipenjara Salemba bisa ditanya bahwa dengan meminjam istilah sdr. Oditur yth., yaitu pada tanggal yang tidak dapat

ditentukan lagi dengan pasti, setidak-tidaknya pada bulan Agustus 1966, jadi sebelum saya tertangkap, pernah sdr. Nyonya Jenderal Nasution

datang dipenjara tersebut, dan menjumpai para tahanan yang tersangkut dengan penembakan terhadap sdr. Jenderal Nasution. Kedatangan sdr. Nyona. Jenderal Nasution itu dirasaken oleh para tahanan yang bersangkutan sebagai sesuatu yang yanggal, dan bukannya sekedar "bezuk", tetapidirasakan sebagai seorang pemeriksa yang mangajukan bertubi-tubi pertanyaan. Meminjam parool atau semboyan hukum sdr. Oditur yth, ialah:

"bahwa setiap orang dianggap mengenal hukum" ("ieder wordt geacht de wet te kennen"), apakah menurut hukum yang ada dan berlaku sah diRepublik Indonesia, tindakan Sdr. Ny. Jenderal Nasution itu dapat dibenarkan? Kalau dibenarkan pasal-pasal KUHP manakah yang mangatur atau perundang-undangan manakah yang mengaturnya? Saya takut bukannya menuduh, kalau "Orde Baru" sudah menggariskan bahwa seorang

isteri pembesar haruslah dianggap pembesarnya itu sendiri dan bisa bertindak sesuai dengan fungsi suaminya, atau suami bisa mendelegeer 

(mendelegasikan) bisa memberi mandaat, bisa menguasakan kekuasaanya kepada isterinya. Jika ini betul maka saya hanya bisa bergeleng kepaladengan menyebut "bukan main"

Page 71: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 71/124

 

Semua perasaan dan pikiran yang saya pandang ada hubungannya dengan diajukannya saya di depan MAHMILUB ini dengan sadar saya

tenangkan supaya pihak Mahkamah cukup memiliki bahan-bahan pertimbangan untuk menentukan penilaian yang dapat mendekati objektiefitet.

Saya berusaha keras dengan tangan terbuka dan dada lapang menjayakan beribu-ribu terima kasih kepada semua penilaian yang ditujukan padadiri saya, baik dari kawan maupun lawan, baik negatif maupun positif. Khusus kepada sdr. Oditur yang terhormat saya mengangkat topi danmenyatakan terima kasih bahwa masih mempunyai "moed" dan mau menyatakan antara lain bahwa "saya dalam sidang Mahkamah ini

menunjukkan sikap yang sopan". Saya berpendirian bahwa penting sakali menerima segenap penilaian-penilaian itu, supaya dalam sisa-hidupsaya yang masih menyisa, semua penilaian itu dapat saya gunakan, untuk:

1. memeriksa diri,2. mengenal diri,3. memperbaiki diri.

Saya berpendapat tidak mungkin seorang dapat memperbaiki diri tanpa mengenal diri, dan bohong besar seseorang yang menyatakan telah

mengenal diri tanpa melakukan pemeriksaan diri. Inilah pangkal utama untuk memberanikan diri melakukan kritik terhadap diri sendiri

sebagaimana saya telah berusaha untuk melaksanakannya. Kritik trhadap diri sendiri itu berjudul: "TEGAKKAN PKI YANG MARXIS-

LENINIS UNTUK MEMIMPIN REVOLUSI DEMOKRASI RAKYAT. Agar Rakyat banyak dapat menilai secara tepat, saya mengusulkansupaya kritik terhadap diri sendiri itu dapat menjadi lampiran dari "Uraian tangung-jawab" ini, sehingga samua menjadi terbuka.

Sikap terbuka bagi Rakyat banyak yang demikian itu adalah sepenuhnya sesuai dengan ajaran PKI. Sikap terbuka bagi Rakyat banyak yangdemikian akan menembus keheningan dan memancarkan rasa tenteram, sebab pada hakekatnya orang harus belajar untuk setiap kali

meninggalkan bentuk pandahuluan daripada usaha dan hasil kerjanya, dan harus selalu mencari bentuk-bentuk baru. Orang tidak akan dapat berhenti dan mengaso untuk menikmati hasil-hasil kerjanya, karena hal yang demikian itu merupakan suatu pengkhianatan terhadap sikap sendiridan terhadap tuntutan yang dibebankan kepada generasi baru Indonesia. Dengan terus menerus orang harus mengatasi (transcenderen) diri

sendiri, meninggalkan diri sendiri beserta kepentingan-kepentingannya, dan juga meninggalkan hasil-hasil kerjanya yang sudah pernah dicapai.Berdasarkan keterangan inilah PKI menggariskan:

1.  Tundukkan kepentingan pribadi bagi kepentingan umum, sehingga berlaku semboyan-semboyan: a. Partai adalah saya, tapi saya bukannya Partai; b. Hati lebih keras daripada lapar; c. Tak seorang, berniat pulang walau mati menanti.

2.  Rakyat pekerja adalah kreator segala keindahan, maka itu PKI mendidik anggautanya untuk cinta kepada kerja dengan slogan 3 baik: -

 bekerja baik; - belajar baik, - moral baik.3.  Dalam memimpin aksi-aksi Rakyat, PKI mendasarkan diri kepada 4 jelas: - jelas tuntutan; - jelas sandaran; - jelas sekutu; - jelas

sasaran.

4.  Dalam menempuh hidup supaya teguh memegang prinsip 4 kuat yaitu: - Kuat mencintai Rakyat, PKI dan Revolusi; - Kuat membencimusuh-musuh Rakyat, PKI dan Revolusi; - Kuat pahit dalam arti tahan dalam derita; - kuat manis dalam arti tetap sederhana sewaktu

 berfungsi sosial penting.

5.  Dalam malaksanakan solidaritas internasional supaya dipadukan patriotisme dengan internasionalisme proletar, untuk melawan

sovinisme dan sekaligus melawan cosmopolitanisme.6.  Dalam melakukan kritik dan kritik terhadap diri sendiri supaya bersikap keras terhadap diri sendiri dan bijiaksana trhadap orang lain.

Hal ini dimaksud supaya setiap Komunis teguh memegang prinsip dan luwes dalam peneterapannya.

7.  Dalam menghadapi kesukaran dan kesulitan supaya berani, pandai dan waspada secara ravolusioner dengan menjunjung tinggisemboyan: "sanantiasa mengharap yang baik, tapi siap untuk yang paling sulit".

Tujuh garis PKI itulah yang menuntun saya untuk mengabdi tanpa reserve kepada Rakyat, Partai dan Revolusi. Saya berusaha keras untuk merealisesikannya dalam praktek dengan suatu keyakinan Komunis bahwa dalam praktek revolusioner saya pasti terdapat kekurangan dan

kesalahan. Karena bekerja dan berjuang tentu terdapat kekurangan dan kesalahan, sebab hanya orang yang tidak bekerja dan tidak berjuang sajayang tidak berbuat salah. Maka itu saya mengharap adanya pengertian dari pihak Mahkamah akan pikiran dan perasaan saya, bahwa bagi pribadisaya kehadiran kawan-kawan Aidit, Lukman, dan Njoto adalah sangat penting. Sebab saya berjuang tidak untuk menipu Rakyat banyak dan saya

 berjuang juga tidak untuk ditipu oleh kawan-kawan separtai saya. Selama saya dalam parjuangan mengenal kawan-kawan Aidit, Lukman dan Njoto, maka mereka belum dan tidak pernah menipu saya dan saya mempunyai keyakinan bulat, bahwa meraka tidak akan dan t idak mau menipu

saya, Mengingat bahwa mereka bertiga telah mati, maka "het gaat tegen mijn geweten in" (bertentangan dengan hati nurani saya) untuk 

mempersoalkan perbuatan-perbuatan diri mereka yang telah mati, apalagi menyalahkannya justru dalam sesuatu kegagalan. Juga "het gaat tegenmijn geweten in" untuk menjebut nama kawan-kawan separtai saya dan tempat-tempat yang telah memberi perlindungan pada saya selama

 berjuang di bawah tanah, sehingga saya berpendirian untuk tetap tidak mau menyebut nama dan tempat kawan, dan terima kasih kepada semua

sdr. Pemeriksa yang mau mengerti akan pendirian saya itu.

Juga "het goat tegan mijn geweten in" untuk berdebat dengan kawan-kawan separtai saya yang dihadapkan sebagai SAKSI, sebab saya tidak mauditarungkan dengan kawan-kawan separtai saya dalam sidang Mahmilub ini; saya menggarisbawahi pernyataan sdr. Hakim Ketua yth., yangmenegaskan bahwa persidangan,ini adalah Mahkamah dan bukannya rapat; dan tepat keterangan sdr. pemeriksa Major Udara Trenggono SH padasaya bahwa dalam sidang Mahmilub saya bisa di-expos, hal mana sedapat mungkin harus saya hindari .

Berdasarkan keterangan tersebut di atas dan justru karena G-30-S. gagal, maka saya perlu menandaskan, demi tanggung jawab dan demisolidaritas Komunis, bahwa:

Pertama: Karena kawan-kawan Aidit, Lukman, Njoto dan Sakirman sudah mati, maka saya ambil oper tanggung-jawabnya segenap perbuatan politik mereka dalam rangka G.30.S.

Page 72: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 72/124

 

Kedua: Walaupun saya tidak ikut membuat Dekrit, tidak ikut menyusun komposisi Dewan Revolusi; tidak berada di Halim, Lubang Buaja atau

Pondok Gede baik di sekitar maupun pada saat dicetuskannya G.30.S., tapi karena semua perbuatan itu adalah perbuatan oknum-oknum anggauta

PKI, maka saya ambil oper tanggung-jawabnya, dan;

Ketiga: dengan penegasan tersebut di atas maka menjadi makin jelas bahwa G.30.S. adalah tanggung-jawab TERTUDUH SUDISMAN dan

 bukannya tanggung-jawab PKI.

Sesuai dengan rasa tanggung-jawab tersebut di atas perlu saya kemukakan, bahwa terasa sukar untuk menjawab pertanyaan sdr. Hakim Ketuayang terhormat, yang berbunyi: 'Apakah sdr. Tertuduh merasa menyesal atas perbuatan-perbuatannya?

Pertanyaannya sendiri memang sederhana, tapi jawabannya yang sukar, dan lazimnya sesuatu yang sederhana itulah yang sukar sebab tidak 

mungkin hanya dengan menjawab "YA" atau "TIDAK" tanpa suatu pemikiran dan penerangan. Akhirnya demi keyakinan Komunis saya, demitanggung jawab saya, demi solidaritas Komunis, saya terhadap kawan-kawan Aidit, Lukman, Njoto dan Sakirman selaku "wapensbroeders" sayayang telah mati, saya membulatkan diri saya untuk mengatakan tidak menjesal. Tapi dibalik itu saya menyadari adanya korban jatuh, dan untuk 

itu tidak ada lain jalan sebagai seorang Komunis, kecuali saya hening sejenak menundukkan kepala.

Sekarang bertolak kepada rasa tanggung jawab, ingin saya kemukakan fakta-fakta sebagai bahan penilaian MAHMILUB, yaitu bahwa baik dalam

sidang-sidang Dewan Harian Politbiro CC-PKI maupun sidang-sidang Politbiro CC-PKI oleh kawan Aidit dijelaskan bahwa para Perwira majumau mengadakan operasi militer dan tidak pernah mengemukakan bahwa PKI mau mengadakan operesi militer, dan oleh kawan Aidit juga t idak 

 pernah dikemukakan bahwa PKI mau mencetuskan revolusi pada saat itu. Jika hal ini yang, dikemukakan oleh kawan Aidit dalam sidang Dewan

Harian Politbiro CC-PKI dan sidang Politbiro CC-PKI, maka walaupun saya masih ada kelemahan-kelemahan tertentu di dalam pengertian teori

Marxisme-Leninisme, tapi terlalu tolol bagi saya untuk menyanggahnya karena tidak ada Partai Komunis yang bisa mencetuskan revolusi, dan juga tidak ada Partai Komunis yang dapat dibenarkan mengadakan dan memimpin sendiri operasi militer dalam artian aventurisme militer.

Timbul kemudian pertanyaan, apakah dapat dibenarken suatu Partai Komunis mendukung suatu operasi militer semacam G.30.S.? Jawabannya:

bisa dan tidak .

Bisa: Ya, jika operasi militer bersifat revolusioner, seperti G.30.S. Karena G.30.S itu mempertahankan anti penjajahan, anti tuan tanah dankebijakan pro Nasakom dari Presiden Sukarno dan secara nyata melindungi pribadi Presiden Sukarno. Adakah contoh di luar negeri tentang

terjadinya suatu operasi militer yang revolusioner? Ada, yaitu salah satu diantaranya ialah operasi militer Kolonel Kasim yang anti imperialis

menjatuhkan pemerintahan El Nuri yang pro-imperialis. Hasilnya pemerintahan Irak yang berpakta militer Bagdad dengan Imperialis AmerikaSerikat, diganti menjadi Pemerintahan Irak tanpa, Pakta Bagdad, tanpa pakta militer dengan Imperialis Amerika Serikat.

Sekarang jawaban kedua: yaitu tidak dapat mendukung suatu operasi militer, jika operasi militer itu reaksioner yaitu seperti:

Pertama: kudeta ex Letkol. Zulkifli Lubis dan ex Major Zaelani Komandan Rekad sebagai proloog pemberontakan PRRI/PERMESTA yanganehnya pemberontak ex. Letkol. Lubis sekarang sudah bebas tanpa diajukan di depan pengadilan;

Kedua: kudeta yang gagal, 17 Oktober 1952, oleh sdr. Jenderal. Nasution dengan menempatkan moncong-moncong meriam menghadap IstanaMerdeka yang berarti ditujukan kepada Presiden Sukarno yang berpolitik anti Imperialis. Karena dukungan rakyat terhadap Presiden Sukarno dankarena keteguhan Presiden Sukarno, maka kudeta itu dapat digagalkan yang mengakibatkan jatuhnya sdr. Sultan Hamengkubuwono selaku

Menteri Pertahanan dan di nonaktifkannya sdr. Jenderal Nasution. Malahan peristiwa 17 Oktober 1952 yang nyata-nyata konkrit ada oleh sdr.Jenderal Nasution dinyatakan tidak ada, karena sudah diselesaikan secara intern dalam Angkatan Darat dengan antara lain Ikrar Yogya dansebagainya. Ini berarti mengabstrakkan sesuatu yang konkrit. Jika peristiwa 17 Oktober 1952 boleh diabstrakkan sebagai pemberontakan

(opstand ) melakukan makar (aanslag ) yang didahului dengan mengadakan permufakatan jahat ( samenspanning ), apakah ini bukannya "emban

cinde", "emban siladan" (pipih kasih). Padahal kenyataanya sebagaimana tercantum dalam halaman 14 Pleidooi sdr. ex. Brigjen. Suparjo ialahsebagai berikut:

"Tertudah (sdr. Suparjo) diminta bantuannya untuk membuat teks pengumuman bahwa Presiden dalam keadaan selamat, sehat. Teks diperlukan

agar rakjat segera mengetahui tentang situasi Presiden. Dan diumumkan melalui Istana oleh Letkol. Marokeh. Saksi (Brig. Jen. Moch. Sabur)

mengusulkan agar Presiden segera pindah dari Halim. Tetapi Presiden menjawab bahwa untuk sementara tinggal di Halim saja, untuk mengasakan sidang dengan menteri-menteri di Halim. Komentar saya (sdr. Suparjo) dari ketarangan saksi menunjukkan bahwa Kepala Negaravult zich op zijn gemak - berarti tidak ada tekanan physik maupun psychis".

Dari penandasan Pleidooi sdr. Suparjo tersebut diatas sebetulnja gamblang bahwa Presiden Sukarno tidak diganggu gugat oleh G.30.S. dan tetap

dalam fungsi sebagai Presidan yang menurut fasal 4 Undang-Undang Dasar '45 dinyatakan, bahwa "Presiden Republik Indonesia memegang

kekuasaan Pemerintah menurut Undang-Undang Dasar" berdasarkan fakta ini jelas bahwa:

1.  G.30.S. secara konkrit menyelamatkan Presiden Sukarno.

2.  G.30.S. taat kepada Presiden, dengan bukti-bukti bahwa sdr. Let.Kol. Untung akan melaksanakan keputusan apapun dari Presiden

(ploidooi sdr. Suparjo halaman 19).

Page 73: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 73/124

 

Dari segi taat kepada Presiden Sukerno yang sekaligus adalah Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi, pada waktu itu, sesuai dengan Sumpah

Prajurit, maka sesunguhnya tidak ada fakta menggulingkan Pemerintahan Republik Indonesia yang sah. Jika G.30.S. yang taat kepada perintah

Presiden/Pangti ABRI/Presiden Sukarno sesuai dengan "Sumpah Prajurit" dikategorikan sebagai memberontak, maka kategori apakah yang harusdiberikan kepada sejumlah Jenderal yang tidak taat kepada perintah Presiden/Pangti ABRI/Presiden Sukarno dan pada tanggal 1 Oktober 1965

 berhimpun di Kostrad dan melakukan serangkaian (Ploidooi sdr. ex Brigjen Suparjo) halaman 26 dan 27 sebagai berikut:

1.  Jenderal Pranoto yang diperintahkan mengadap Pangti Presiden R.I./PBR kemudian tidak menghadap, perintah ini melalui AjudanPresiden yaitu Kombes Sunirat sebagai kurier pribadi Presiden.

2.  Jenderal Umar Wirahadikusuma selaku Pangdam V/Jaya dipanggil Presiden R.I./PBR juga tidak datang. (perintah ini disampaikanoleh kurier pribadi Presiden jaitu Kolonel Bambang Wijanarko).

3.  Waktu Kolonel Bambang Wijanarko masuk ke Kostrad melihat Jenderal Harto sedang berdialog dengan sejumlah Perwira-perwira

4.  Kemudian waktu Kolonel Bambang Wijanarko menyampaikan pesan atas perintah Presiden untuk memanggil Pangdam V Jaya, makadijawab oleh Pak Harto: "Jenderal Umar blyft hier " artinja "Jenderal Umar tetap di sini". Dan ditegaskan pula bahwa semua perintah

harus melalui Pak Harto.

5.  Waktu Menteri/Pangal menjampaikan Keputusan Presiden/Pangti ABRI/PBR tentang:

o  Angkatan Darat sementara dipegang oleh Pangti;

o  Care-taker Angkatan Darat sebagai pelaksana sehari-hari dan sifatnya sementara.

o  Berhenti garakan (keputusan ini adalah hasil panitia ad hoc yang disusun oleh 3 Menteri Angkatan dengan seorang Perdana

Menteri dan disahkan ditanda-tangani Presiden R.I.)6.  Kemudian Jenderal Nasution berkata kepada Menteri/Pangal "mengapa ikut-ikut mengurusi soal-soal lain Angkatan Kita yangan

rame-rame. Persoalan militer, adalah soal militer, persoalan politik adalah politik. Marilah kita pecahkan masalah kemiliteran ini dan

serahkan masalah politik pada Presiden.7.  Terjadi dialoog antara Kolonel Bambang dan Jenderal Harto sebagai berikut: Presiden ada di mana - di Halim- Jenderal Pranoto tidak 

 boleh menghadap - kemudian Jenderal Harto menetapkan: Saya mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Semua perintah harus

melalui saja.8.  Bila dibandingkan kegiatan tertuduh (sdr. ex Brigjen. Suparjo) yang selalu taat pada perintah-perintah kepala negara, sekalipun

dengan hal-hal yang sepele yang menyangkut peristiwa di Kostrad. Jadi siapa yang seharusnya dituduh sebagai dalang

 persekongkolan?.

Demikian sekelumit sejarah yang saya ambil dari pleidooi sdr. ex Brigjen. Suparjo yang intisarinya adalah mengetengahkan tidak taatnya

sejumlah Jenderal kepada perintah atasannya dalam hal ini Pangti/Presiden Sukarno. Tindakan ini adalah berlawanan dengan "Sumpah Prajurit",

dan apa jadinya dengan TNI kalau tingkat bawahan mengikuti jejak para Jenderal tersebut? Yang pasti apabila tingkat bawahan melanggar "Sumpah Prajurit" maka mereka akan ditindak tanpa ampun, tapi kalau hal yang sama dilakukan oleh sejumlah Bapak Jenderal bisa diampuni.

Singkatnya untuk tingkat bawahan berlaku tak kenal ampun, tapi untuk atasan berlaku boleh diampuni. Apakah ini bukannya diskriminasi dalamdisiplin, apakah hal ini tidak berbahaya bagi pelaksanaan "degorder" atau "perintah harian"? Apakah ini tidak merobek-robek jiwa "SumpahPrajurit" junjungan ABRI?. Saya berpendapat bahwa serangkaian ceramah sdr. Jenderal Nasution yang tanggalnya tidak saya ingat secara pasti,

tetapi pada akhir pertengahan tahun 1966 kepada para Perwira AURI, yang menyatakan bahwa sudah biasa bagi setiap perintah dari perwiraatasan tidak dilaksanakan, menunjukkan gejala ketidakdisplinan yang serius bagi ABRI. Mungkin perumusan Sdr. Jenderal Nasution tidak 

setegas perumusan yang saja ajukan, tetapi intinya sama. Bagaimana kita dapat menerima rasa keadilan dengan dihukumnya para pelaku G.30.S

seperti sdr. Hargijono dan kawan-kawannya yang taat kepada perintah Komandannya dan kepada Presiden Sukarno dan yang perbuatannya

menjadi tanggung jawab Komandannya, sementara pengabaian disiplin yang dilakukan Jenderal Nasution tidak diakui sebagai subversi TNI.Saya sadar bahwa tindakan sdr. Jenderal Nasution itu adalah tindakan politik untuk mencapat tujuan politik tertentu yang mengarah keeinddoel .

Saya tidak mengatakan bahwa sdr. Jenderal Nasution ingin menjadi Presiden R.I. - tidak. Sebab, setiap warganegara R.I. yang baik berhak untuk mencalonkan diri sebagai Presiden, tapi jalannya apakah mesti dengan menjadikan sebagai suatu Presiden yang mengabaikan disiplin TNI?

"Karena tindakan itu tidak dilakukan oleh PKI, maka dengan sendirinya bukannya diberi stempel "het dul heiligt de middelen". Alangkah baiknya jika segala sesuatu tersebut ditelaah oleh fihak Mahkamah dan betul-betul demi keadilan, demi kemurnian "sumpah prajurit" dan "Sapta Marga."

Sekarang saya hendak melangkah ke:

POKOK KE-EMPAT:

Dari penangkapan sampai kesidang MAHMILLUB. 

Saudara Hakim Ketua yang terhormat.

Untuk dapat menggambarkan secara tepat bagaimana jalannya suatu penangkapan, baiklah saja ketengahkan sebait sajak saya, berjudul:

DISERGAP 

Seisi rumah lagi enak nyenyak,

mendadak terperanjat, bangun terbentak,oleh gedoran pintu dibarengi derap sepatu,todongan pistol bernikel menuding-nuding,

mengabakan, ayo jongkok dipojok,

dengan baju celana dalam thok,

Page 74: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 74/124

 

alangkah berkesan bagiku adegan ini,

disergap sesaat mentari merekah pagi.

Dari sebait sajak ini terlukis pistol nikel terkokang diputar-putar á là cowboy Amerika Serikat, sambil menghardik-hardik. Saja rasa hal demikian

tidak perlu terjadi lagi. Sebab sewaktu saya tertangkap pada zaman kolonial Belanda dan fasis Jepang, saya tidak diperlakukan demikian. Saya

 berpikir penting juga saya kemukakan penertiban cara menangkap demi Republik Indonesia yang berazaskan Pancasila, tentang barang bukti

sitaan, ketika pada zaman Belanda dan Jepang dulu dilakukan pendaftaran ditempat sehingga tidak terdapat kekeliruan. Pengalamanmenunjukkan bahwa sewaktu saya ditangkap telah disita selain dokumen-dokumen yang sudah diserahkan kepada Sdr. Hakim Ketua Yth., juga

disita barang lainnya, seperti: arloji tangan merk Tudor , uang lebih kurang Rp.3.000, radio transistor, pakaian dan sebagainya. Tetapi sungguhmati saya tidak tahu dikemanakan barang-barang itu. Belum lagi barang-barang kawan-kawan Sukadi dan Tan Sui Liang yang serumah dengansaya. Memang sengaja baru sekarang ini hal itu saya kemukakan, bukan dengan maksud untuk minta kembali barang-barang tersebut, tidak sama

sekali, tapi untuk mengukur kejujuran para petugas militer "Operasi Kalong " yang menangkap saya demi Pancasila.

Saya malu bahwa hal demikian masih terjadi dalam alam Indonesia Merdeka, sedangkan pada waktu zaman Kolonial dulu tidak saya alami

keganjilan seperti itu. Ini tidak berarti bahwa saya mau kembali ke zaman normal, dalam arti zaman penjajahan lagi,tidak, tetapi sayamenginginkan peraturan dan pengaturan yang lebih baik daripada zaman penjajahan dulu baik dalam kata-kata maupun perbuatan. Yangan

 biarkan senjata menjadi bagian penangkapan dan yangan biarkan tangkapan menjadi semacam penjarahan. Saya mengharap melalui Mahkamah

ini supaya diteruskan kepada yang berwajib untuk ditertibkan cara menangkap orang, supaya tidak terganggu rasa " freedom from fear " rakyat.inilah praktek konkrit yang saya kemukakan tanpa embel-embel.

Dari persoalan penangkapan saya menjurus ke pemeriksaan. Saya ingin mengemukakan bahwa saya pribadi tidak pernah mengalami pukulanselama pemeriksaan, malahan hubungan antara pemeriksa dan yang diperiksa berdasarkan saling menghormati dan saling mengerti akankeyakinan masing-masing titik tolaknya, saling menghormati walaupun menganut perbedaan politik. Tetapi tidak demikian halnya jyng dialami

oleh kawan-kawan saya, sampai-sampai kawan Anwar Sanusi, calon anggota Politbiro CC-PKI dan bekas wakil Sek.Jen. Front Nasional pusatmasih dipukul juga, apalagi yang lain. Ragam pukulan hampir menyerupai siksaan sewaktu zaman fasis Jepang, hanya digantung sajalah yangtidak digunakan. Sungguh mengerikan kalau melihat derita akibat pukulan yang dialami kader-kader PKI dan mereka yang dituduh tersangkut

dengan G.30.S., padahal ke- salahan mereka belum terbukti, dan belum tentu mereka itu bersalah. Belum tentu bersalah tetapi badannya sudahrusak akibat pukulan dan diselomoti (dibakar) dengan nyala rokok, sandal karet yang dibakar, sampai distrom.

Saya tidak sampai hati untuk menyebut satu persatu macam pukulan dengan dalih pertanyaan tentang pengertian mereka mengenai Pancasila.Kepada saya waktu ditahan di Kodim Budikemuliaan, pernah oleh seorang yang mengaku bernama Jimmy, dan memperkenalkan diri sebagai

 Intelligence Service (IS), ditawarkan untuk melihat kawan-kawan saya yang bergelimpangan di dalam sal. Saya menolak untuk menghindari

 penderitaan batin. Akibat siksaan selama pemeriksaan pendahuluan kawan-kawan separtai saya, dapat dilihat langsung ketika mereka dihadapkansebagai saksi-saksi. Malahan seorang non komunis, sdr. Sarjono dari Partindo jatuh pingsan saya tidak menyanggah keterangan yang telahmenyatakan, bahwa sdr. Sarjono terserang masung angin. Ini satu segi, tapi saya ingin mengajukan segi lain yaitu bagaimana perasaan seorang

civil berhadapan dengan pembesar militer, ialah sebagai berikut: umumnya ada rasa gelisah, rasa takut dan rasa kuatir yang sangat mendalam,

sebagai gejala psychis yang ditimbulkan oleh adanya konflik-konflik emosionil disertai ciri-ciri yang khas, ialah berdebarnya jantung secara tidak normal yang dapat sekaligus dirasakan mengerasnya denyutan urat nadi.

Dan sebab-sebab itulah dimulainya neurose jantung dengan gejala-gejala khusus umpamanya: nafas atau di dalam dada menjadi sesak atausetengah mampet".

Persoalan tersebut perlu saya kemukakan supaya dapat digunakan sebagai bahan dalam mempertimbangkan kebenaran keterangan Saksi, dansekaligus menegaskan bahwa seorang sipil seharusnya dihadapkan ke depan pengadilan biasa dan bukan ke pengadilan militer.

Sewaktu mereka diperiksa di Mahmilub dengan jelas terlihat adanya siksaan-siksaan terhadap para Saksi, Kader-Kader PKI, maka demi Pancasilasaya mengusulkan kepada Mahkamah:

1.  Dengan adanya siksaan-siksaan diluar batas perikemanusiaan itu tidak lain karena anggapan bahwa tidak ada salahnya membunuhorang Komunis sebab:

a. Adakalanya seorang pembesar militer mengemukakan melalui wawancara di koran-koran supaya tokoh-tokoh Komunis "ditangkaphidup atau mati", atau "kalau orang-orang Komunis setelah dibebaskan bergerak lagi supaya ditembak saja". Dapatkah hal inidibenarkan secara hukum yang sah berlaku di Indonesia? Apakah ucapan-ucapan semacam itu tidak menggelisahkan masyarakat luas,

terutama para keluarga anggauta dan simpatisan PKI yang berjumlah jutaan orang?

b. Instruksi yang sangat luas dari sdr. Jenderal Nasution yang isinya kurang lebih, supaya terhadap orang-orang Komunis dihabisinsampai keakar-akarnya" dan tindak mereka yang ada indikasi G.30.S. baik langsung maupun tidak langsung? Dengan adanya instruksi

tersebut, maka terjadi pembunuhan massal. Apakah fihak Mahkamah tidak sependapat dengan tertuduh bahwa dalam hal pembunuhanmassal itu mesti diminta pertanggungjawaban sdr. Jenderal Nasution?

2.  Mengundang International Fact Finding Commission melalui Kedutaan-Kedutaan Besar Negara Sosialis di Indonesia, yang

 berkewajiban mencari fakta kebenaran tentang:a. Terbunuhnya tanpa melalui proses pengadilan anggota CC dan Kader-kader penting PKI lainnya diataranya kawan-kawan: Aidit,Lukman, Njoto, Sakirman, S. Samidikin dan Thayb Adamy (Aceh), Rachman, Ainuddin dan Nursutind (Sumbar), J.Suak (Sul. Utara)

Rissi (Kupang) dan lain-lainnya;

b. Cara-cara pembunuhan massal meilputi kurang lebih 70,000 orang Jawa Tengah 60.000 (Jawa Timur), 50.000 (Bali) dan ribuan lagidi tempat-tempat lainnya. Caranya antara lain ada yang ditenggelamkan bersama kapal Adri (J.Suak dengan tigapuluh kawan lainnya),hidup-hidup dimasukkan parit alam (luweng) di Wonosari dan sebagainya;

Page 75: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 75/124

 

c. Keadaan para tahanan yang masih menyisa, apakah cukup kalori makanannya untuk sekedar hidup, kalau tidak apakah tidak 

menjurus ke '"geleidelijke moord" (pembunuhan secara halus)?

Fakta-fakta tersebut sangat penting untuk diteliti secara obyektif oleh International Fact Finding Commission supaya tidak berat sebelah. Ini jikamau mencari kebenaran.

Dalam sidangMahmillub ini dapat diketahui bahwa dalam PKI, diberi kebebasan dalam menganut kepercayaan, sehingga ada yang tak beragama,

ada yang tidak beragama tapi percaya kepada Tuhan, ada yang beragama Islam, Kristen, Protestan dan Khong Hu Cu. Sebab PKI berpendapat bahwa ajaran seseorang tidak dapat dibatasi secara administratif, dan kepercayaan itu adalah soal pribadi sehingga pada masing-masing anggautaPKI diberi kebebasan untuk menetapkan kepercayaan masing-masing dengan menekankan bahwa setiap anggota satu sama lain salingmenghormati kepercayaan masing-masing. Bertolak pada dasar inilah, maka seorang Komunis tidak boleh memiliki dendam perorangan, dan

kebenarannya dapat dibuktikan oleh persetujuan saya terhadap penetapan sdr. Moch. Daljono SH sebagai penasehat hukum saya, walaupun saja

tahu benar bahwa sdr. Moch. Daljono SH adalah bekas pemimpin Masyumi. Hal ini perlu saja kemukakan untuk menghilangkan salah tafsir  bahwa orang-orang Komunis itu mempunyai perasaan dendam, karena itu ide revolusi mereka ditafsirkan sebagai hanja mau bunuh-membunuh

saja.

Pengertian Komunis tentang revolusi bukannya indentik dengan bunuh-membunuh tetapi revolusi adalah pemindahan kekuasaan dari klas yang

menindas ke klas yang tertindas. Sekarang saya mau menjelaskan:

POKOK KELIMA: Plebisit untuk Memilih Presiden. 

Jika kita betul-betul jujur terhadap satu sama lain dan menganalisa keadaan secara tenang lepas dari rasa sentimen, harus diakui bahwa dalam

kenyataannya SP 11 Maret 1966 dicapai dengan kudeta yang geruisloos (tanpa sanggahan), sebab sdr. Jenderal Suharto berada dalam overmacht(posisi yang sangat kuat). Saja berpendapat, bahwa SP ll Maret 1966 dapat keluar karena Presiden didatangi oleh tiga Jenderal Angkatan Daratyaitu Jenderal Basuki Rachmad, Jenderal. Amir Machmud, dan Jenderal Jusuf, yang mempunyai dukungan kuat dari Angkatan Darat dan

tindakan tiga Jenderal itu tidak mungkin terlepas dari pertemuan duapuluh Februari 1966, atau kalau meminjam istilah sdr. Oditur yth. setidak -

tidaknya pada sekitar akhir Februari 1966 di Aula MBAD, yang dihadiri oleh lebih dari 20 perwira. Saya tidak menyebut di sini siapa-siapa saja,yang hadir, tapi kalau betul-betul mau mencari kebenaran, lepas dari segenap sentimen tentunya yang merasa hadir pada pertemuan itu akan dapatdatang kehadapan Mahkamah dan dengan terus terang menjelaskan. Selain, penjelasan tersebut di atas perlu saja ketengahkan bahwa saja

 berpendapat " show of force" l2 Maret 1966 itu sebetulnya mempunyai dua aspek:

Pertama: Kalau Presiden Sukarno menolak untuk menandatangani maka akan ada gerakan operasi militer.

Kedua: Kalau Presiden Sukarno menandatangani akan digunakan untuk  show of force atau pamer kekuatan sebagai pemenang.

Setelah tercapai Surat Perintah 11 Maret, maka berangsur dlakukan usaha-usaha untuk menjatuhkan Presiden Sukarno, dari kedudukannya.Umumnya taktik yang dipakai adalah menyerang PKI dulu setelah itu tujuan sasaran adalah "unner centre" seperti PNI, Partindo, dan penyokong-

 penyokong Presiden Sukarno lainnya, dan sesudah itu langsung menyerang "centrumnja" jaitu Presiden Sukarno.

Motivasi serangan politikdariJenderal beraliran kanan Angkatan Darat terhadap Presiden Sukarno yang dikenal sebagai "trouble-maker " bagiImperialis Amerika Serikat, ialah untuk "to merry go round ", agar secara politik bergandengan tangan dengan Imperialisme Amerika Serikat.

Contoh konkrit Indonesia sekarang sudah menjauhkan diri dari perasaan solidaritas dengan negara blok Asia Afrika, misalnya tidak mengatur solidaritas terhadep RPA dalam melawan agresi Israel. Menurut perhitungan sederhana Israel tidak mungkin menyerang R.P.A secara besar-

 besaran tanpa ada "backbone", tulang punggungnya yaitu kaum Imperialis Amerika dan Inggris terutama Imperialis Amerika Serikat pencipta

gerakan "zionisme". Israel baru menjerang R.P.A. setelah konfrontasi Indonesia terhadap Malaysia. Berhenti. Ini berarti bagi kaum imperalis

 bahwa keamanan sudah terjamin dan kaum imperialis tidak takut terganggu kedudukannya di Indonesia dan sekitarnya. Sementara itu, kalau pemerintah R.I. masih revolusioner dan anti Imperialis sesuai dengan alinea preamble mukadimah UUD-1945 yang berbunji:

"bahwa sesungguhnya kemerdekaaa itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak 

sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan",

maka harus menjadi pelopor dalam mengorganisasi solidaritas A-A untuk "membantu negara-negara Arab mengganyang Israel". Ini kalau mau

memurnikan UUD 1945 dalam kata-kata dan perbuatan. Selaku orang revolusioner semestinya harus memukul Imperialis, sebab salah satu ciridunia sekarang ialah perjuangan sengit antara kaum imperialis dengan gerakan pembebasan nasional secara menyeluruh. Tentunya kita sama-

sama ingat bahwa Jenderal bermata satu, Jenderal Dayan dari Israel pernah dijagoi oleh Imperialis Amerika Serikat untuk memimpin pertempuran di Vietnam Selatan dan harapan Imparialis meleset sama sekali, sebab pasukan-pasukan Jenderal bermata satu itu dibikin hancur 

oleh pasukan Front Nasional Pembebasan Vietnam Selatan.

Jadi kalau kaum revolusioner sedunia ini konsekwen memukul kaum Imperialis, maka kaum revolusioner bisa membikin kaum Imperialis lari

mondar mandir kian kemari sehingga capai dijalan, dan menjadi terkencing-kencing sebelum sampai di W.C. Ini jika mau revolusioner "in weerd 

en daad ", dan bukannya revolusioner sebegai "lamis-lamising lambe" atau sebagai "lip-service".

Dan untuk aktivis imperialis Amerika saja merasa berkewajiban untuk mengemukakan, bahwa:

Page 76: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 76/124

 

1.  Bussines Amerika pada saat ini telah merupakan bussines yang internasional si fatnya. Modal A.S. mempunyai kepentingan dan

investasi hampir di semua negara di benua-benua di dunia ini, Amerika Serikat mengirimkan hasil-hasil industrinya,, memberikan

 berbagai macam kredit serta sumbangan, di samping membeli bahan-bahan mentah dari negara-negara tersebut;2.  Bertuk baru penanaman modal AS melalui bank, dan dilakukan oleh bank yaitu Bank of America dan First  N ational City Bank  

Strategi AS. untuk berekspansi kalau negeri yang bersangkutan tidak mengizinkan, maka dielakkan peraturan yang berlaku dengan

 jalan membeli saham bank swasta atau lembaga keuangan lainnya". Contoh di Jerman Barat kaum Imperialis Amerika berhasilmembeli saham Deutsche Bank Union Frankfurt sampai 55 juta dollar AS Jalan ini ditempuh oleh AS untuk mencegah yangan adakebencian rakyat terhadapnya, karena usahanya tertutup. Jalan ini yang disabut oleh AS yang paling "workable" dan " profitable".

3.  Cara seperti tersebut di atas dibarengi oleh kegiatan CIA, misalnya mendirikan, " American friends of the Middle East " yangmembiayai harian " Al Hiwar " yang berpolitik anti RPA, sehingga RPA melarang beredarnya " Al Hiwar ", dan pers Kairo terusmenerus mengutuk. dominasi Imperialis AS dalam mengeskploitasi perminyakan Arab. Ingat saja sejak tahun 1965 investment AS

dalam produksi minyak Arab keuntungannya 50 persen dari penanamannya dalam minyak Eropah Barat " Egyptian Mail " pernah berseru, supaja Rakjat Arab bertekad melawan kartel-kartel minjak asing AS yang berkeras kepala dalam menggaruk keuntungansebesar-besarnya. Jelaslah bahwa setiap penanaman modal asing mengakibatkan pengerukan keuntungan keuntungan ke luar negeri.

Contohnya " Inter American Development Bank " selama 2 tahun telah mengeluarkan kredit 700 juta dollar AS untuk Amerika Latindalam bukunya, tetapi dalam kenyataannya hanya:

a. mengeluarkan 60 juta dollar AS, diantaranya kredit sebanjak 24 juta dollar untuk Equador, hanya dikeluarkan 240 ribu dollar AS.

b. Sisanya 600 juta dollar AS, untuk membeli saham AS.4.  Mengingat pengalaman-pengalaman tersebut di atas saja mengharap kewaspadaan patriot Indonsaia yang cinta-tanah air dan Rakjat

Indonesia dan supaya meneliti pemberian kredit sebanyak 295 juta dollar AS kepada Indonesia, Cegah adanya kong kalikong

sebagaimana terjadi di Amerika Latin. Untuk membangun Indonesia bantuan kresit tidak mencukup, dan pembiayaan dengan kreditadalah "uang mahal" Juga pembangunan Indonesia pesat bisa ditempuh dengan kenaikan harga dan tarif yang sengaja ditujukan untuk menghilangkan keyanggalan perimbangan harga-harga dan untuk menekan subsidi Pemerintah. Dan inflasi diatasi dengan memotong

uang dalam peredaran yang berakibat depresi dengan menurunkan kegiatan-kegiatan ekonomi, memperluas pengangguran, karena pembangunan berhenti, industri berhenti dan perdagangan menjadi spekulatif, achlirnya pajak diperkeras semuanya ini mengakibatkan

harga terus meningkat, daya beli rakyat merosot dan upah sebulan kerja hanya cukup untuk seminggu saja.

Rakyat banyak gelisah karena ketidakmampuan pemerintah dalam mencari pemecahan secara tepat di bidang ekonomi dan keuangan yangmenguntungkan rakjat banjak, dan teringatlah rakyat pada waktu ada PKI ada yang memperjuangkan nasibnya, tetapi sekarang serba sukar. Kalau

mengeluh soal nasibnya di cap setuju dengan "G.30.S, tetapi kalau diam saja bisa mati kelaparan. Akhirnya rakyat yang hidup senen-kemis.

Achirnja menyeletuk ORLA [Orde Lama] artinya "Ora Lali Bapak ". Demikianlah suara Kampung .

Sesudah dengan positif Presiden Sukarno berhasil didongkel, maka apa yang dikatakan oleh kawan Aidit semasa proloog G.30.S. menjadi suatukenyataan sekarang, yaitu:

Pertama: Dewan Jenderal mau mengadakan kudeta, menjadi suatu kenyataan hanya saja geriuschloos (secara diam-diam) sebab imbangankekuatan menjomplang menguntungkan Jenderal Angkatan Darat yang beraliran kanan;

kedua: Dawaan Jenderal tidak anti-imperialis, sekarang menjadi suatu kenyataan dengan diundangnya kembali modal monopoli asing dandikembalikannya lagi perusahaan-perusahaan Imperialis antara lain Goodyear dan dijadikannya pengkhianat Sumitro sebagai penasehat ekonomi

 pemerintah; tidak ada pembatasan modal asing buka areal sawah; dan Taiwan mengolah 750.000 bal kapas untuk Indonesia;

ketiga: Dewan Jenderal tidak anti tuan-tanah sekarang menjadi suatu kenyataan sebab tidak lagi melaksanakan UUPA dan UUPBH, dan kaumtani dilanda pajak antara lain dikenakan penyetoran 10 persen padi; Rakjat kewalahan (keberatan) bayar pajak; wayang golek dipajak Rp.1000,--;

lenong/ tanjidor dipajak Rp.500,-- ;

keempat: Dewan Jenderal anti Nasakom sekarang menjadi kenyataan dengan pembubarakan PKI, tidak oleh Presiden Sukarno tetapi oleh sdr.Jenderal Suharto.

Karena menang, maka Dewan Jenderal sebagai kekuatan kanan t idak dikenakan tuduhan konspirasi ( samenspanning ), tidak malakukan

 penyerangan (aanslag ) dan tidak malakukan pemberontakan (opstand ). Ini semuanya menujukkan benarnya teorie Marxisme-Leninisme, yangmenyatakan bahwa: Negara adalah alat kekuasaan atau diktatur dari klas yang satu untuk menindak klas lain, dan bentuk konkritnya alat

kekuasaan itu adalah ABRI dan Birokrasi ada di tangan siapa. Di Indonesia sekarang ada di tangan para Jenderal beraliran kanan Angkatan Deratdan pengaruh politiknya. Walaupun sesama Jenderal tetapi politiknya kiri pasti ditangkap. Bung Karno tidak boleh mengadakan aktivitas politik adalah politik yang tidak demokratis, sebab Bung Karno adalah seorang politikus tapi dilarang mengadakan aktivitas politik. Apakah demokratis

seorang politikal dilarang berpolitik. Akan tetapi secara terang-terangan menyatakan Bung Karno ditahan, tidak berani karena takut rakyat banjak akan marah. Jika betul-betul memihak demokrasi, kekuatan militer sekarang supaya mengadakan plebisit dengan tema:

1.  Bung Karno, ya atau tidak.2.  Atau pilih antara Bung Karno dan Jenderal Nasution misalnya.

Plebisit tanpa biaya dapat diselenggarakan, yaitu dengan serentak di seluruh Indonesia diadakan pemilihan lurah dengan tema seperti diatas,Sampai sekarang dalam pemilihan umum lurah, rakjat membiayainya sendiri dan tidak ada anggaran dari pemerintah untuk itu. Ini jika maumenempuh jalan demokratis, yangan dengan jalan seperti sekarang ini.

Dengan plebisit saya yakin rakyat akan pilih kembali Bung Karno sebagai Presiden. Sungguh suatu tragedi nasional, Bung Karno dijatuhkan olehMPRS yang sebagian besar angautanya adalah 'conflicten regoling' yang mengatur sengketa antara Presiden dengan MPR belum ada dan

sekarang terang ada konflik. Jalan satu-satunya adalah plebisit. Saja teringat pada zaman penjajahan Belanda du1u kita minta "V olksraad " dan

Page 77: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 77/124

 

" Rood van Indie" diganti dengan " P arlemen" karena baik "V olkraad " maupun " Rood van Indie" tidak dipilih langsung oleh rakjat dan sebagai

anggautanya terdiri dari anggota-anggota angkatan Gubermur Jenderal. Dimana letak tragedinya? Tragedinya ialah di zaman penjajahan kita

 berjuang maju ke Indonesia Berparlemen, tapi setelah merdeka kita mundur ke semacam " Rood van Indie" bahasa Jawanjy "jo kebangeten" atau"keterlaluan".

Saja dan PKI tidak. pernah memberikan gelar ini atau itu kepada Bung Karno, tidak pernah memberikan agung ini, atau agung itu, sebab gelar 

satu-satunya yang tepat adalah "Bung Karno" sehingga nama Bung Kerno berkembang dari Sukarno (ada kesukaran) ke Bung Karno (artinjy bongkar kesukaran). Sebagai sesama orang revolusioner, justru dalam keadaan sulit separti sekarang inilah saya terus membela dan

mempertahankan Bung Karno, sebab sesuatu mengatakan bahwa "in de nood leert men zijn vrien den kennen" (dalam kesulitan kita mengenalkawan) dan "jo sanak, jo kedang, jen mati aku sing kelangan" kata Bung Karno untuk PKI. Sebagai arek Surabaya, saja sambut uluran tanganBung Karno dengan: "ali-ali nggak ilang, nggak isa lali ambek kancane". (artinya tidak bisa lupa sama kawannya).

Kenapa saja bela dan pertahankan Bung Karno? Sebabnya ialah sepanyang sejarahnya Bung Karno konsekwen anti Imperialis sampai beranimenyemboyankan " go to hell with your aid " terhadap imperialis Amerika Serikat; Bung Karno setuju mengikis sisa-sisa feodal dengan

mengadakan landreform terbatas; dan Bung Karno setia pada persatuan tenaga-tenaga revolusioner. Inilah dasar daripada instruksi saya padaanggota-anggota PKI, untuk masuk dan bentuk "Barisan Sukarno".

Dalam kesulitan seperti sekarang ini berlakulah pepatah Pavlov bagi Bung Karno "a discovery begins where an unsuccessful experiment ends"(suatu penemuan mulai pada saat pengalaman yang tidak sukses berhenti).

Sekarang saya sampai ke pokok terachir yaitu:

POKOK KEENAM: Hidup untuk berjuang, dan berjuang untuk hidup. 

Sdr. Hakim Ketua yang terhormat, selama saya hidup, saya jumpai bermacam-macam pendirian tentang hidup. Ada sementara orang berpedoman pada pepatah Jerman " Ein Leben ist ein Spiel ", atau "hidup itu adalah suatu sandiwara".

Bagi saya, saya tidak sependapat dengan pendapat tersebut, sebab tarasa kelihatannya sebagai sesuatu yang enteng yang ringan, ya asal saja.

Artinya menjadi ini boleh, menjadi itu baik, dan semuanya dikerjakan serba main-main tanpa kesungguhan, tanpa kebulatan hati.

Tidak saya tidak ingin bersandiwara dalam hidup, maka itu selogan Jerman tadi harus diubah menjadi: " Ein laben ist nicht ein Spiel, aber en

 Leben ist ein Streit ". Terjemahannya ialah: Hidup bukannya sandiwara, tapi hidup adalah suatu perjuangan".

Kita hidup untuk berjuang, dan kita berjuang untuk hidup, Kita hidup bukan sekedar hidup, kita hidup untuk mempertahankan hidup itu dengankeberanian sampai jantung berhenti berdenyut. Sejak manusia dilahirkan mulai dengan rengek baji pertama sampai hembusan nafas terakhir, tak 

lain merupakan suatu perjuangan. Kadang-kadang menghadapi perjuangan sangat berat menghadapi pertarungan sengit dan pertarungan bisasengit tapi tidak setiap pertarungan sengit dimahkotai dengan suatu kemenangan. Tujuan hidup, adalah berani mamasuki pertarungan sengit dan

sekaligus memenangkan pertarungan sengit itu sendiri. Inilah yang diimpikan oleh setiap pejuang, tak ketinggalan seorang pejuang komunis ,

Inipun impian saya dalam hidup. Tanpa impian, tanpa cita-cita, hidup menjadi tandus: "What wonder of wonders is the living, is life!"

Aijaib bin ajaib dalam kehidupan adalah hidup.

Hidup untuk berjuang dan berjuang untuk hidup. Demikian tujuan Komunis-ku.

Tujuan itu tak mungkin tercipta tanpa tanggung-jawab. Dan tanggung jawab bagi saya adalah ibarat kata-intan. Bersumber pada kata intan inilahsaya sajikan sajak coretan dalam sel tahanan, sebagai berikut:

KATA INTAN TANGGUNG JAWAB 

kuhadapi,

razia demi razia,kuhadapi,

 pemeriksa demi pemeriksa

kuhadapi sel siksa-demi sel siksa.

kuhadapi,

 penjara demi penjaradengan kepala dan hati,

rela mati bagi PKI,

demikian maknakata intan tanggung jawab.

Page 78: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 78/124

 

Sungguh kilau kegemilapan cahaya,

Kata intan tanggung iawab

tapi, kalaudiingkari sama dengan insan khianatdan lari menanggalkan itulah laknat

sebab, terangtanggung-jawab mengamanatkantri eka tunggal eka

tunggal dalam pikiran, hati dan tujuan

Kalau petir menyambar dan mati menghadang,

kuhadapitanggung jawab silih berganti

ku tak ingar, ku tak lari

apalagi menanggalkan

kuhadapi dengan teguh dan tenangsederhana dan rendah hati

demi rakyat, PKI dan revolusidemi proletariat sejagad dan PKI,demikian makn a

kata intan tanggung jawab.

Setelah saya sajikan sajak tersebut, dengan meminjam perkataan penulis Andrew Carve, saya akan menatap pelaksanaan hukuman bagi saya

dengan:

 N o tears for Disman - Tiada airmata bagi Disman,

sedangkan bagi para petugasnya, saya sampaikan:

You had done the world a service - Kalian telah berbuat bakti bagi dunia.

Saya adalah seorang Komunis berasal dari Jawa sehingga berkewajiban sesuai dengan kebiasaan Jawa, untuk menyampaikan:

Pertama: matur nuwun, terima kasih kepada semua pihak yang telah merasa membantu saya selama berjuang;

Kedua: nyuwun gunging pangaksomo, minta seribu maaf, terutama kepada massa progressif revolusioner yang merasa saya rugikan selamadalam perjuangan;

Ketiga: nyuwun pangestu, minta restu terutama pada semua keluarga istri dan anak-anak dalam saya melaksanakan putusan hukuman.

Hidup Republik Indonesia!

Hidup Partai Komunis Indonesia! 

SEPATAH KATA DARI JAUH

Page 79: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 79/124

 

 Oleh: Alimin Prawirodirdjo (Djuni 1947) 

Berhubung dengan suasana ketika ini sesudah naskah ditanda-tangani, maka penulis memandang perlu mencetak kedua-kalinya buku

kecil ini: ³Sepatah Kata Dari Jauh´, karena inilah pandangan penulis buat pertama kalinya terhadap Revolusi Nasional, serta bagaimana sikap

 penulis sebagai salah seorang warga Partai Komunis pun telah termaktub didalamnya.

Tinjauan dan sikap kami sampai ketika ini terhadap Republik masih tetap, kami akan bekerja dengan sekuatnya guna tegaknya

Republik yang Demokratik di Indonesia.

Bahkan beberapa fasal dalam Naskah Linggarjati sesuai benar kejadian dan akibatnya sebagaimana tinjauan kami yang pertama itu.

Sikap Republik hendaknya harus tegas terhadap penghinaan Nota Belanda yang baru lalu ini. Rakyat harus disuruh tenang, tetapi siap

terutama para pemimpin Rakyat sendiri.

Penulis,

Solo, Juni 1947

PEMBERITAHOEAN DAN RAPOTAN PENDEK PADA SOEDARA2 KAOEM KOMOENIS, SAHABAT2, KAWAN2 SEHATI. 

Lebih kurang sudah 22 tahun saya meninggalkan Indonesia. 22 tahun ialah bukan tempo yang pendek. Telah lama sebelumnya pecah

 peperangan antara negeri-negeri Soviet dan Finland (1939), saya telah berdaya mencari jalan pulang ke negeri tanah air kita. Beberapa bulan saja

sebelumnya pecah peperangan antara negeri-negeri Soviet dan Jerman, dengan permufakatannya saudara-saudara kita di negeri sejuk, saya di

izinkan berjalan buat sekedar memberi bantuan pada pekerjaan Partai kita di Indonesia. Oleh karenanya antara tempat tinggal saya dinegeri sejuk 

dan Indonesia ada begitu jauh dan perjalanan saya itu harus melewati beberapa batas-batas negeri-negeri yang susah dijalanin oleh orang-orang

Komunis, maka perjalanan saya pulang kembali kenegeri kita terpaksalah ditunda-tunda, sambil menunggu waktu yang baik.

Pada permulaan tahun 1940 dengan perbantuan kawan-kawan kita yang senantiasa memperhatikan pada urusannya PKI, saya diberi

kesempatan bekerja dahulu di negeri China Tengah.

Saya telah sampai di Yenan. Disini saya belajar praktik dibawah pimpinan saudara-saudara Mao Tse Tung, Chu The dan Chow EnLai. Disini saya mendapat tambah pengalaman. Pengalaman yang terdapat dinegeri sejuk ditambah dengan pengalaman yang terdapat di negeri

Tiongkok. Pengalaman ini saya pandang berguna sekali.

Mulai dari tahun 1937 setelah adanya peperangan antara negeri-negeri Tiongkok dan Jepun, seluruh tempat-tempat dan bagian-bagian

negeri yang diduduki oleh orang Komunis dan bala tentaranya, terutama di ibu kota Yenan dan sekelilingnya propinsi Shansi dan Shensi

terkurunglah oleh musuh-musuh dari dalam (Kuomintang) dan dari luar (Jepun). Disebabkan adanya keepungan yang reaksioner dan blockade-

 blokade sekelilingnya bagian kita, maka terpaksa lah saya menunggu hingga tahun 1945. Maka setelah orang-orang Jepun menyerah diri dan

hanya pada permulaan tahun 1946 saja, saya dapat kesempatan berjalan menuju ke negeri kita.

Page 80: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 80/124

 

Saya menuju ke kota Cungking, ialah ibu kota negeri Tiongkok pada zaman peperangan. Saya tinggal di Cungking empat bulan.

Disini saya mendapat keterangan-keterangan dan melihat kejadian-kejadian yang berguna bagi pergerakan politik dan keserdaduan dinegeri kita.

Partai Komunis di negeri Tiongkok berdaya, sebaik-baiknya membantu pada saya agar saya selekas-lekasnya bisa pulang kembali ke Indonesia.

Dengan terburu-buru dari kota Kuming, saya dapat masuk dikota Hanoi, ibu kota Indo-China. Saya tinggal di kota Hanoi dua minggu. Saya

menghadap pada saudara Ho Chi Minh, presiden Republik Demokratik Indo-China dan menerima nasehat-nasehat dari saudara Ho Chi Minh

yang berguna buat negeri kita. Sepanjang perjalanan saya dari Hanoi hingga tepinya sungai Mekhong batasnya negeri Anam dan Siam, saya

melihat siang dan malam, pertempuran-pertempurannya bala tentara Republik dan serdadu Perancis di bukit-bukit dan di hutan-hutan yang lebat.

Saya gembira melihat sikap dan keberaniannya tentara Republik menempuh laskar Perancis yang bersenjata lengkap. Bendera merah dengann

  bintang di tengahnya telah berkibar lama diseluruh negeri itu. Saya kira bahwa imperialis-Perancis dengan kapal-kapal udaranya mudah

menaklukkan beribu-ribu serdadu Republik.

Saya menyeberang sungai Mekhong dan dalam waktu dua minggu saya sampai di kota Bangkok. Ibu negeri Siam. Saya tinggal dua

minggu di Bangkok. Partai Komunis disini bekerja baik, tetapi masih jalan setengah dibawah-tanah. Pergerakan kaum Buruh telah berkembang

dan jumlahnya anggota-anggota bertambah besar. Pemuda Siam mulai mendekat pada medan politik. Itu baik! Kemajuan ini akan berguna sekali

dihari yang akan datang. Selama saya tinggal di negeri Siam, saya melihat serdadu Belanda. Sepanjang perjalanan saya (dengan kereta api) dari

Bangkok ke negeri Melayu saya mendengar ucapan-ucapan dan melihat mukanya-mukanya serdadu Belanda, Inggris dan Jepun yang masih

tertahan di negeri itu. Saya mengira serdadu Belanda yang ada di negeri Siam dan yang bertinggal di Wilhelmina-Darp dan yang bertinggal di

negeri Melayu telah sama menderita penyakit, ialah penyakit kerusakan batin. Penyakit batin ini akan menjalar menjadi penyakit demoralisasi.

Serdadu Belanda umumnya ingin pulang ke negeri Belanda dan dilorong-lorong saya mendengar ucapan dari nyonya-nyonya Belanda yang ingin

 pulang ke Bandung.

Di negeri Melayu hingga di Singapore saya dengar serdadu Inggris dan serdadu Hindu sudah menderita penyakit demoralisasi yang

lebih hebat. Dari sehari-kesehari saya baca dalam surat-surat kabar yang mewartakan banyaknya perampokan dan pencurian yang dilakukan oleh

serdadu Inggris dan serdadu Hindu. Banyak kejadian-kejadian ini saya catat sebagai tanda dan bukti atas kerusakan budi dan batinnya beberapa

laskar imperialis. Perampokan, perkosaan dan lain-lain perbuatan yang tak baik yang dilakukan oleh serdadu sewaan dan pelanggaran disiplin

militer itu ialah tanda yang nyata, bahwa aturan-aturan dan undang-undang militer imperialis sudah urang harganya. Perampokan, perkosaan dan

lain-lain, perbuatan yang tak baik itu ialah tanda-tanda yang nyata bahwa peraturan-peraturan dan undang-undang militer imperialis untuk 

mengatur anak buahnya telah bangkrut. Prestige dari para jendral-jendral atas anak buahnya telah lama menjadi sangat kurang berpengaruh.

Belum lama satu warta telah diumumkan dalam surat-surat kabar, bahwa semenjak peperangan dunia ini ada lebih kurang seratus ribu serdadu

sewaan (Inggris dan lain-lain) telah melarikan diri dari kewajibannya.

Dari Bangkok saya menuju ke tanah Melayu. Saya singgah di Singapore dan kembali ke Kuala Lumpur, ibu kota negeri Melayu.

Disini saya tinggal kira-kira satu bulan. Disini saya melihat banyak tanda-tanda yang baik. Seluruh penduduk di negeri Melayu, pemuda bangsa

Melayu, pemuda bangsa Tionghoa, pemuda bangsa Hindu dengan gemar berdesak-desak menuju ke medan politik. Gelombang Revolusi di

Indonesia ada sangat menggoncang hatinya seluruh penduduk di negeri Melayu.

Bangsa Melayu menuntut Kemerdekaan, menuntut Majelis Rakyat, menuntut hak memilih dan hak hak terpilih bagi segala bangsa dan

 bagi orang laki-laki dan perempuan.

Pergerakan kaum Buruh di negeri Melayu telah sangat maju dalam waktu yang pendek saja, lebih maju dari pergerakan Buruh di

Indonesia pada permulaan tahun 1920 hingga 1926-1927. Hampir diseluruh cabang-cabang perusahaan kamu Buruh telah mengatur diri. Di

negeri cosmopolitan ini kaum Buruh Melayu bergandengan tangan dengan kaum Buruh Tionghoa dan maju bersama-sama dengan kaum Buruh

Hindu. Persahabatan ini baik sekali.

Akan tetapi di negeri Melayu ada sangat sedikit adanya penganjur-penganjur politik dan pemimpin-pemimpin kaum Buruh yang baik,

lurus hati, serta cinta pada Rakyat dan buminya dan yang sungguh-sungguh menyediakan dirinya bagi keperluan Rakyat dan Kemerdekaan.

Pergerakan di negeri Melayu harus mendapat bantuan. Saya ada pengharapan besar, negeri Melayu akan maju, maju terus ke pintu Kemerdekaan.

Partai Komunis di negeri Melayu bekerja baik dan rajin membantu pergerakan nasional. Partai Komunis mendidik pemuda-pemuda

Melayu, pemuda Tionghoa dan pemuda bangsa Hindu. Ini berarti meneguhkan pergerakan nasional untuk mencapai Kemerdekaan negeri Melayu

dalam tempo yang sependek-pendeknya. Partai Komunis di negeri Melayu ialah Partai Komunis yang militant dan yang berpengaruh dan yang

mempunyai banyak pengalaman, pengalaman yang baik.

Perjalanan saya dari negeri Sejuk dan negeri Tiongkok hingga ke tanah Melayu saya mendapat pengalaman baik:

Page 81: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 81/124

 

 P engalaman ialah guru, ialah pedoman, ialah penunjuk yang berguna sekali buat banding-membanding kejadian-kejadian yang 

 sudah-sudah dengan keadaan-keadaan yang ada pada masa ini dan pengalaman ialah berguna buat ukur-mengukur dan timbang-menimbang 

hal-hal yang sekiranya akan kejadian pada waktu yang akan datang. 

Kalau pengalaman itu digunakan dengan hati-hati menurut saat dan keadaan yang nyata dan yang disetujui oleh permintaan ramai

dengan sokongannya penduduk umum maka perbuatan itu akan berhasil baik. Demikianlah paham saya atas maknanya perkataan pengalaman.

Tujuan saya pulang ke negeri kita adalah dua maksud. Maksudh ini akan saya terangkan dengan sependek-pendeknya.

Pertama-tama saya ingin sebisa-bisa member bantuan pekerjaan dan urusan Partai kita yang telah lama terdesak dibawah-tanah,

terpisah dari Rakyat umum dan ditinggal oleh pemuka-pemukanya yang telah menjadi korban atau yang telah meninggal dunia.

Saya telah lama tidak mendapat sambungan dengan Partai dan saya sama sekali ta mengetahui hal-hal yang telah kejadian di

Indonesia. Saya ta tahu apa-apa. Saya akan mulai lagi dari mula-mula. Kita akan kumpulkan lagi kawan-kawan kita yang sehati dan yang setia

 pada Partai kita.

Harus diterangkan sedikit bahwa diantara kawan-kawan kita yang ada diluar negeri tidak bekerja buat keperluan Partai, tidak 

memperhatikan pada hidupnya Partai, pada waktu Partai kita susah payah terdesak bekerja dibawah-tanah. Tiap-tiap orang Komunis diwajibkan

hanya bekerja bagi Partai, yaitu Partai Komunis, lain tidak. Partai tidak mengharap pertolongan atau bantuan yang banyak, hanya bantuan

sedapat-dapatnya. Sebaliknya diatara kawan-kawan kita, sama bekerja diam-diam mendirikan lain Partai. Partai nasional dengan tidak memberi

keterangan pada Partai. Kawan-kawan itu berbuat tidak baik bagi Partai, mereka melanggar undang-undang Partai. Orang-orang ini ialah bukan

orang Komunis dan mereka kita namakan ³Likwidator´, yaitu orang-orang yang me-likwidir Partai atau orang-orang yang membubarkan Partai.

Lenin menentang keras pada orang-orang likwidator itu.

Bacalah´ ³Riwayat Partai Komunis Persatuan Soviet (Bolsjewik)´ yang menerangkan dengan jelas kesalahan-kesalahannya orang

likwidator itu dan kri tikan-kritikannya Lenin pada orang-orang opportunis dan blok-Agustusnya Trotsky,

Orang Komunis harus meneruskan jalannya Partai meskipun Partai dirusak-rusak oleh reaksi, meskipun Partai terpaksa sangat bekerja

dibawah-tanah dan meskipun Partai hanya mempunyai sedikit anggota saja. Orang Komunis harus menjaga dan meninggikan prestige dan

kehormatan Partai. Kaum Komunis hanya tahu satu Partai saja, yaitu Partai Komunis. Orang-orang Komunis diwajibkan ta¶ boleh mencidera

 pada Partainya, ta¶ boleh melanggar undang-undang Partai, sebaliknya orang-orang Komunis harus membela dan setia pada Partainya. Orang-

orang Komunis ta¶ boleh takabur, sebaliknya kita orang Komunis harus lurus hati, hormat dan merendahkan diri. Inilah paham saya sebagai

anggota Partai Komunis. Orang-orang Komunis harus meneruskan jalannya Partai bagaimana juga susahnya.

Saya kira perlu sekali Partai harus dibersihkan dan dihindarkan dari beberapa penyakit politik, penyakit politik yang menjadi rintangan

dalam Partai. Penyakit politik itu ialah:

1. Dogmatism.

2. Sektarisme.

3. Opportunisme.

4. Reformisme.

5. Penyakit aliran Kiri dan aliran Kanan.

6. Ekorisme (buntutisme).

Selain dari pada penyakit-penyakit tersebut, kita harus awas ta¶ boleh lengah dan ta¶ boleh melupakan adanya penyakit politik yang

dinamakan Trotskisme. Ini penyakit terdengar dari jauh telah masuk kedalam beberapa pergerakan nasional di Indonesia dan penyakit Trotskisme

itu juga telah berada didalam badan Partai kita sendiri. Orang-orang Trotskis yang bertopeng Komunis untuk mendapat pengaruh telah dapat jalan

masuk disudut-sudutnya pergerakan politik nasional yang sungguh-sungguh menuntut Kemerdekaan Indonesia. Kita harus menjaga dan

hindarkan Partai kita dari penyakit Trotskisme itu. Kaum Trotskis itu suka tusuk-tusuk dan membusuk-busukan kawan-kawannya yang ta¶

  berdosa. Kaum Trotskis selalu cemburuan dan benci pada orang-orang yang ta¶ suka padanya. Kaum Trotskis bisa membikin fraksi dan

memecah-mecah pergerakan yang berjalan baik. Mereka sangat cemburuan dan suka pada dirinya sendiri. Mereka selalu membikin kacau dan

keributan dalam Partai-Partai politik. Trotskisme ialah reaksi bagi Partai Revolusioner. Trotskisme ialah menjadi perkakasnya kaum sana.

Umumnya Trotskisme bisa berjalan bersama dan setuju dengan fasisme. Seperti juga fasisme itu Trotskisme berguna sekali bagi pihak reaksioner.

Orang-orang Komunis harus menentang, menentang keras pada Trotskisme dan kaum-kaum likwidator itu.

Maka untuk menghidupkan dan membersihkan Partai kita, kita pertama-tama sekali harus mendidik kader-kader (pegawai) Partai. Partai

diwajibkan mengajar semua anggota-anggota Partai, yang dimulai dengan mempelajari: ³KURSUS PENDEK TENTANG RIWAYATNYA

PARTAI KOMUNIS DINEGERI PERSATUAN SOVIET (Bolsjewik)´. Inilah kewajiban kita yang pertama dan yang terpenting.

Page 82: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 82/124

 

Dari mulai sekarang Partai harus mendidik kader-kader dan anggota-anggota Partai yang terdidik secara orang Komunis yang terpelajar 

dan yang sedikit berteori, berteori berdasar dan pengajarannya Marx, Engels, Lenin dan Stalin. Selain daripada teori, Partai harus mendidik 

kader-kader yang diwajibkan memegang dan bertunduk pada disiplin, memegang dan bertunduk pada disiplin dan self-disiplin, yang sejati, yaitu

disiplinnya kaum Bolsjewik. Selain dari pada disiplin dan self-disiplin Partai harus mendidik kader-kader dan anggota-anggota Partai yang

tunduk pada kritik, tidak saja tunduk dan menerima kritik, akan tetapi kader-kader dan anggota-anggota yang tunduk dan yang suka membikin

self kritik (mengritik diri sendiri). Kritik dan self-kritik ialah senjata yang baik bagi kaum Komunis yang menjadi pemuka dan menjalankan

 perjuangan dan pekerjaan Revolusioner. Ialah satu senjata yang baik buat meneguhkan moral dan budinya kader dan anggota Partai. Adanya

disiplin dan self-disiplin dan kritik dan self-kritik itu baik buat mendidik orang-orang Komunis menjadi pegawai dan anggota Partai yang

Revolusioner dan yang militant. Semua orang yang berbuat dan yang menjalankan pekerjaan Partai kadang-kadang suka membikin salah.

 Kesalahan-kesalahan itu jikalau diakui dan diperbaiki, kesalahan-kesalahan itu menjadi berguna menjadi pengajaran dan menjadi pengalaman. 

Hanyalah orang-orang yang ta¶ berbuat apa-apa itu orang tentu saja ta¶ bikin salah. Kita orang Komunis di kritk dan membikin self-kritik itu baik.

Orang-orang Komunis harus mempelajari teori-teorinya Marx dan Lenin. Tetapi teori tidak dijalankan bersama-sama dengan praktik,

teori itu ialah sia-sia belaka dan ta¶ berguna. Jadi teori harus dikerjakan bersama-sama dengan praktik dan praktik dijalankan bersama-sama

dengan teori. Inilah jalan yang baik.

REVOLUSI DI TAHUN 1926-1927.

Sedikit perkataan tentang kejadian-kejadian yang tersebut. Ia satu pengajaran dan pengalaman yang baik menurut wet dan prinsipnya

Revolusi-Revolusi kita ditahun 1926-1927, ada betul dan tidak kalah. Betul Revolusi-Revolusi kita tidak berhasil, tetapi menurut prinsipilnya

Revolusi, Revolusi-Revolusi kita ada betul dan ada hasilnya. Kekalahan Revolusi-Revolusi kita itu disebabkan oleh kurang sempurnanya

 persedian-persedian dan penetapan-penetapan waktu buat menjalankan Revolusi-Revolusi kita. Pada waktu pecahnya Revolusi-Revolusi di Jawa

dan Sumatra sebagian Rakyat belum teratur baik dan terutama kaum Tani belum dapat pimpinan yang baik dan begitu juga kaum Buruh diseluruh

 perusahaan-perusahaan belum dapa terpimpin oleh Partai. Partai belum menetapkan semboyan-semboyan yang terang bagi kaum Tani dan kaum

Buruh. Persedian-persedian ta¶ lengkap dan ta¶ sempurna. Jadi kekalahan Revolusi-Revolusi kita itu bukan kekalahan Revolusi, akan tetapi

 persedian-persedian dan iuaran-iuran kita yang kalah. Revolusi-Revolusi kita ditahun 1926-1927 ialah satu sekolahan yang tertinggi bagi orang-

orang Revolusioner dan bagi seluruh pergerakan Revolusioner. Maka Revolusi-Revolusi kita di tahun-tahun tersebut ialah menjadi tetap riwayat

yang terpenting dalam seluruh riwayatnya pergerakan Revolusioner dan riwayatnya Kemerdekaan Indonesia.

Revolusi-Revolusi dinegeri Rusia pada tahun 1905 dan 1907 juga ta¶ berhasil. Tetapi kekalahan itu bukan kekalahan Revolusi ditahun

1905 dan 1907, akan tetapi disebabkan oleh karena kaum Tani pada waktu itu belum teratur, jadi belum ambil bagian dalam Revolusi-Revolusi

itu. Buah-buahnya Revolusi-Revolusi di tahun 1905 dan 1907 di Rusia ada besar sekali. Setelah habisnya Revolusi-Revolusi itu pergerakan

Revolusioner diseluruh negeri Rusia menjadi tambah lebih besar dan mendalam.

Kaum Buruh dan kaum Tani mendapat pelajaran baik dari Revolusi-Revolusi tersebut. Tiap-tiap Revolusi membawa perobahan,

  perobahan politik dan perobahan ekonomi di negeri-negeri yang telah dijalani oleh Revolusi-Revolusi itu, tidak saja perubahan, akan tetapi

 perubahan yang perlu bagi kelanjutan jalannya pergerakan Revolusioner.

Begitu juga jalannya Revolusi-Revolusi di Indonesia yang telah memberi pengajaran dan pengalaman dan keuntungan pada seluruh

 pergerakan Revolusioner dan pergerakan nasional. Kita bisa melihat buah-buahnya Revolusi-Revolusi kita itu atas semua keadaan dan kejadian

yang ad adi Indonesia pada masa ini.

Maksud saya, yang kedua pulang ke Indonesia ialah dengan sekedar tenaga ingin memberi bantuan pada pergerakan Kemerdekaan

Indonesia. Saya dengar dari jauh bahwa Republik Demokratik Indonesia terpimpin oleh pendekar-pendekat nasional yang baik-baik. Pendekar-

 pendekar ini ialah orang-orang yang baik dan lurus hati. Bukan orang-orang kariris atau orang-orang yang mencari gelar atau nama pujian yang

murah-murah.  P artai kita dan seluruh anggotanya harus menyokong pada Republik yang Demokratik ini dan  P artai kita harus turut menjaga

  jangan sampai reaksi-reaksi dapat memecah kekuatan Republik baik dari dalam maupun dari luar, menjaga split dan perpecahan yang 

 sekiranya dapat melembekkan barisan dan kekuatan Republik. Harus menyokong dan meneguhkan barisan Republik dan meneguhkan persatuan

nasional. Jadi kewajiban orang-orang Komunis dan Partainya pada masa ini hanya dan hanya saja meninggikan derajat Revolusi yang menuju

 pada tingkat yang tinggi. Partai harus mengumumkan semboyan yang terang, semboyan itu ialah:

³BERSATOELAH SELOEROEH PENDOEDOEK INDONESIA DAN KOEMPOELKANLAH SEMOEANJA TENAGA

DAN KEKOEATAN DI SEKELILINGNJA REPOEBLIK DEMOKRATIK INDONESIA´. 

Partai harus memobilisir segenap kaum kerja dan kaum tani dan semua penduduk diharuskan dan diwajibkan member tenaga dan

kekuatan untuk membela Kemerdekaan Indonesia. Partai harus menjadi organisatornya segenap kaum Proletar dan kaum Tani. Partai harus

Page 83: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 83/124

 

mengorganisir tentara tjoetjoekan yang mengurus hal-hal ekonomi dan lain-lain pri-penghidupan. Melihat keadaan yang sekarang ini, seluruh

dunia akan menderita dan sebagian besar telah menderita bahaya kelaparan. Hanya di negeri Sosialisme saja, meskipun negeri ini dirusak-rusak 

oleh fasisme akan tetapi dengan cepat negeri Sosialisme itu dapat memburu dan memperbaiki ekonominya, dapat memenuhi segala keperluan

makanan dan pekerjaan. Lain daripada senjata maka makanan dan pakaian ialah soal yang penting pada masa Revolusi ini dan masa yang akan

datang.

Saya kira baik jikalau Rakyat Indonesia sambil memegang bedil dan melempar granat melakukan juga seboleh-boleh pekerjaan di

lading-ladang dan di kebun-kebun dan bercocok-tanam dalam lain-lain perusahaan. Saya dapat melihat dalam waktu lima tahun perbuatannya

 beribu-ribu tentara Merah di negeri Tiongkok (Eight Route Army dan New Fourth Army) yang bercocok-tanam dengan rajin sambil menentang

tempuhan-tempuhan laskar Jepun dan laskar Kuomintang. Berperang dan bercocok-tanam dilakukan dalam 6 (enam) tahun peperangan. Serdadu

Komunis tinggal tegak dan Teguh menolak tempuhan-tempuhan musuh-musuh dan bisa juga menolak bahaya kelaparan. Harus diperingatkan

 bahwa Partai Komunis di negeri Tiongkok mempunyai tentara yang kurang lebih hampir 1 milyun. (1 juta *pengetik)

Ta¶ ada salahnya kalau Rakyat Indonesia dengan pertolongan tentara kita dan dengan pertolongannya kaum Tani bisa mengadakan

 bahan mentah dan benda-benda barang makanan dan pekerjaan yang lebih banyak, lebih baik. ³Saya duga perjuangan kita buat memerdekakan

 seluruh Indonesia akan makan banyak tempo, Rakyat Indonesia ta¶ bisa mengharap pertolongan dari luar, maka itu kita harus berdaya sendiri

 seboleh-boleh. Jalan kita ke Kemerdekaan masih panjang dan susah.

ANTI KOMUNISME. 

Belum lama berselang perang dunia ke dua telah habis. Setelah habisnya perang anti-Fasisme dan perang anti-Nazisme, maka dunia

imperialis mulai lagi dan bersedia membikin gaduh, melawan pada Komunisme. Disana-sini kaum kapitalis-imperialis telah mencoba melakukan

 perbuatan dengan jalan terang-terangan yaitu dengan diplomati-diplomatikan. Membikin paksaan dan mengancam-ancam dengan kekuatannya

atomic-bom (bom-atom). Lihatlah akal-akalnya Churchill, Attlee, Byrness dan Bevin. Kabinet Attlee ialah menjadi terompetnya ex-kabinet

Churcill. Jadi Labor Party menjadi ekornya Konservative Party, ialah sama saja. Diplomasi Amerika dan diplomasi Inggris itu semua ditujukan

  buat mengganggu dan mengancam pada Komunisme, buat menakut-nakuti negeri Persatuan Soviet. Kalau negeri Persatuan Soviet dapat

dikalahkan, maka Kapitalisme-Imperialisme akan menjadi muda lagi, yaitu dapat jalan hidup lagi buat sementara waktu. jadi menjadi kuatnya

lagi kapitalisme itu akan dan sudah membikin korban berjuta-juta manusia. Saya kira orang ramai telah mengetahui hal ini. Ta¶ perlu diterangkan

lagi.

Kita ada pikiran begini: umpamanya kapitalisme itu dapat lagi ³Boom´, artinya kemodalan dunia itu dapat lagi ³kesembuhan´ dan

 jalan baik dalam waktu 10 atau 3x10 tahun. Kalau dapat jalan ini Kapitali sme itu hanya meneruskan prosesnya kemodalan saja. Boleh jadi system

kemodalan akan jalan terus membawa dan menghabiskan prosesnya dan kerusakan sendiri dengan atau dengan tidak adanya peperangan atau

Revolusi didalam negeri kapitalis yang telah sangat tinggi kemodalannya. Pertentangan dalam system kapitalisme akan menjadi lebih tajam,

sedikitnya akan menjadi lebih kacau. System dan aturan ³kemodalan yang teratur´, system Trust, system Sindikat dan system Kartel dan lain-

lain system dan susunan dan gabungan kemodalan juga tidak aman dan tidak akan jalan bagi menahankan Kapitalisme telah digunakan sama

sekali. Semua ikatan dan sambungan Kapitalisme telah menjadi sesat dan sempit, jadi system Kapitalsme itu mau tidak mau harus diganti, diganti

dengan system yang baik; system yang baik itu ialah system Sosialisme, Soviet Sosialisme.

Dalam waktu 10 atau 3x10 tahun, system Sosialisme akan menjadi tambah terkenal, menjadi modal, menjadi lebih kuat dan lebih

 besar dan mendapat lebih banyak sokongan dan pengaruh atas kaum Kerja dan kaum Proletar diseluruh dunia. System Sosialisme telah diuji dan

examen dalam kira-kira 3 (tiga) tahun peperangan dunia, peperangan yang hebat, yang belum pernah kejadian dalam dalam riwayat. Ini system

 baik dan kuat dan aman, lebih baik buat mengadakan keamanan dunia, baik bagi segala manusia pada zaman sekarang dan bagi turunan-turunan

dan anak-anaknya kaum Kerja dan kaum Proletar di zaman yang akan datang.

System Soviet Sosialisme dengan tentara Merahnya baik. Tentara Merah tidak saja menentang (defensive) musuh membela dan

menjaga negeri-negeri Soviet dan Partai-Partai Komunis, akan tetapi bisa juga menyerang (offensive) musuh dan menang. Tentara Fascis dan

tentara Nazis dan lain-lain perkakasnya disapu bersih dan binasa sama sekali. Jadi Soviet, bala tentara Merah dan penduduk Soviet semua baik,

 baik buat segala manusia.

Tenaganya negeri Sosialisme itu tahun kesetahun menjadi tambah besar dan kuat artinya kalau negeri Sosialisme yang berjiwa

200,000,000 itu dengan tehnik dan ekonomi yang lengkap, akan menjadi lebih besar dan kuat lagi sesudahnya perang, maka tentulah dunia

kapitalisme-imperialisme itu dengan maunya sendiri mendekati pada ujung penghabisannya. Pada tahun 1933 kita sudah ucapkan: ³Sekarang

dunia ini terbagi dalam dua golongan´, yaitu dunia-dunia Kapitalisme dan Sosialisme. Pada kongresnya orang-orang Komunis seluruh dunia pada

tahun 1928, hal-hal ini telah diuji dan dibilang bahwa Kapitalisme itu telah mulai mendekat pada penghabisannya. Sungguh betul dan benar 

Page 84: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 84/124

 

sekali pengajarannya Marx dan Engels bahwa masyarakat-masyarakat dan lain-lain susunan pergaulan hidup yang mengandung pertentangan dan

yang berklas-klas itu, menurut riwayatnya sendiri ta¶ boleh tidak akan berpindang-pindah atau berganti-ganti, berganti-ganti menjadi tinggi dan

 perpindahan dan pergantian itu menuju pada pergantiannya dari Kapitalisme ke Sosialisme.

Kita telah bilang bahwa perang-perang itu ialah wet dan wetnya Kapitalisme dan imperialism selama itu juga adanya perang dan

 peperangan.

Peperangan anti-Fascisme dan anti-Nazisme membawa banyak sekali perobahan, perobahan baru, perobahan-perobahan ini kita

namakan perobahan besar yang belum pernah terjadi dalam riwayat Kapitalisme, perubahan-perubahan ini boleh dinamakan Revolusi dalam

tubuhnya Kapitalisme. Imperialisme ialah tubuhnya ekonomi-dunia, dunianya Kapitalisme-imperialisme. Imperialisme ialah tingkat yang

 penghabisan daripada Kapitalisme. Perobahan-perobahan ini ialah Revolusi dalam seluruh tumbuhnya ekonomi Kapitalis-Imperialis, Revolusi

dalam pembagian batas-batas pengaruh imperialis, Revolusi dalam pembagian pasar-pasar, Revolusi dalam pembagian dan rebutan benda-benda

mentah buat pembikinan barang-barang, Revolusi mencari Buruhan (upah) yang murah, Revolusi dalam tehnik dan juga Revolusi dalam pikiran-

 pikiran pemandangan-pemandangannya manusia yang hidup dalam lingkungannya dunia kemodalan dan penjajahan.

Perubahan-perubahan yang revolusioner ini membikin kacau dalam system dan aturan ± aturannya kapitalisme yang besar-besar.

Jerman Jepun dan Itali kalah. Jepun sudah menjadi lembek sekali, sehingga ia sendiri menjadi negeri terjajah. Pasaran dan ekonomi Jepun akan

diatur dan dijalankan menurut kehendak dan menurut politiknya Amerika. Jadi Jepung musnah dari kalangan imperialisme. Ini negeri menjadi

lembek dan kurus. Seluruh politik-politiknya negeri-negeri Kapitalisme-imperialisme berubah terutama politiknya Inggris dan Amerika bagi

tanah-tanah jajahan dan setengah jajahan. Sehabisnya Perang Dunia ke-2 Inggris juga menjadi lembek. Politik Inggris mulai menggardol politik 

Amerika. Sekarang Amerika mencoba menjadi diktatornya kapitalisme- imperialisme dunia. Ini semua ialah keakhirannya gabungan-gabungan

yang maha besar yang menjadi dasarnya capital monopoli dan bersamaan dengan jalannya finance capital dan capital oligarchi. Tentu Amerika

akan bisa menjalankan buat sementara waktu kewajibannya membela kapitalisme, akan tetapi menurut wet-wetnya Kapitalisme-imperialisme

sendiri, juga Amerika akan dan mesti menjadi lembek, lembek seperti lain-lainnya diktatornya kapitalisme yang dulu-dulu.

Apa-apa yang telah saya lihat.

Tidak saja di benua Eropa, tetapi diseluruh negeri benua Asia besar kecil dan dimana-mana saya ketemu dengan pergerakan komunis.

Dari negeri Tiongkok terdengar juga bahwa Jepun dan Korea hingga di negeri-negeri bawah angin semuanya ada pergerakan komunis, tidak saja

 pergerakan, akan tetapi pergerakan politik yang bermassa dan yang berpengaruh. Adanya pergerakaan-pergerakan komunis ini ada berarti besar 

 pada zaman sekarang ini dan juga pada hari yang akan datang. Disebabkan kekurangan waktu saya tak dapat menyambungkan diri dengan Partai-

Partai kita di Philipina, India dan di Birma. Hanya saja saya bertemu dengan beberapa kawan-kawan komunis dari India dan Birma yang

menerangkan adanya dan kemajuannya Partai-Partai kami. Partai kita di Birma bekerja baik sekali dan telah mendapat pengaruh. Saudara-saudara

Tionghoa dan komunis anak negeri bekerja bersama-sama dan bekerja tolong menolong. Pemuda di Birma telah teratur sebagai barisan depan.

Diperhatikan juga pekerjaan antara kaum buruh dan kaum tani dan juga pekerjaan antara orang-orang perempuan.

Di India Partai kita tidak saja bertenaga tetapi kuat dan berpengaruh besar atas kaum Buruh dan kaum Tani dan juga banyak pemuda-

 pemuda intelek telah berkumpul di belakangnya Partai. Kemajuannya Partai kita di India ada begitu baik sehingga membikin cemburunya lain-

lain Partai. Baik dalam pekerjaan teori dan praktek Partai kami bekerja baik. Saya kira Partai kita di India menjadi Partai yang kedua daripada

 partai kita yang di Tiongkok yang kesatu.

Salah seorang pemimpin di India menjadi tak senang hati. Ia berkata ³Partai komunis di India ialah partai komunis yang kecil saja.

Partai komunis di India seringkali berkaok-Kaok. Partai komunis di India bukanlah partai nasional, ialah partai important (dimasukkan) dari

Moskow´. Sejumlah pengetahuannya pemimpin tadi tentang kedudukannya Partai komunis di India. Pemimipin tadi sebagai orang nasionalis,

opportunis pendiriannya, ta¶ tetap, ia bolak-balik.

Kabinet Churchill-Attlee atau Attlee-Churchill telah memberikan janjian akan memerdekakan India dalam lingkarang British

Commonwealth. Pendekar-pendekar di India gembira sekali. Mereka sudah lupa adanya janjian-janjian yang disediakan round table conference.

Itu waktu beberapa pendekar ketinggalan naik bus (auto). Jadi India tak merdeka. Pendekar-pendekar di India mengira bahwa kemerdekaan itu

 boleh terdapat dengan tak menjalankan perjuangan, hanya dengan jalan meminta-minta, dengan jalan debat-mendebat atau dengan konferensi-

konferensian. Meskipun sudah banyak hal-hal yang telah dijanjikan pada rakyat India, janjian-janjian yang diberikan oleh imperialis Inggris,

meskipun kelihatannya ³Kemerdekaan³ itu telah ada di depan pintu, saya masih merasa ragu-ragu. Imperialisme Inggris yang konservatif tidak 

akan dan tidak bisa melepaskan India dari tangannya. Paling banyak ³Dominian Status´. Jikalau India menjadi merdeka, India itu menjadi negeri

setengah merdeka atau hanya menjadi negeri setengah jajahannya imperialisme Inggris belaka. Boleh diumpamakan ³India hilang, Inggris

melayang´.

Page 85: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 85/124

 

Saya punya keyakinan bahwa Indonesia dan rakyatnya akan menang, meskipun republic kita ada terpencil dan dihalang-halangi oleh

reaksi untuk mendapat sokongan dan bantuan dari negeri-negeri demokratik. Rakyat Indonesia selain dari pada senjata harus dan harus sekali

mempunyai senjata besar. Senjata besar itu ialah persatuan, persatuan nasional, persatuan yang kokoh dari seluruh penduduk Indonesia dan

  persatuan dari segenap pemuka-pemuka pergerakan politik. Orang-orang komunis dan Partainya harus memusuhi kebiasaan dan perasaan-

 perasaan yang terpencil, memusuhi perasaan prejudice (purbasangka), segan, kebencian, berbesar- besaran diri. Ini perasaan yang nyasar. Orang-

orang komunis harus mengumpulkan seluruh dan segenap kekuatan dari tenaga rakyat untuk meneguhkan perjuangan pertahanan (war of 

resistance), perang mempertahankan Indonesia terhadap pada aggressor (penyerang) yaitu imperialis Belanda yang mencoba merebut kembali

 jajahannya. Juga kita musti bilang pada: ³rakyat-rakyat harus sabar, bandel, militan tak boleh bosen, tegak dan rajin, tetap dan kokoh meneruskan

 perjuangan. Di Indonesia masih banyak dan tambah banyak beras dan gula. Jadi rakyat kita masih makan nasi dan gula dan belum terpaksa

makan bijinya bunga matahari seperti di Rusia waktu revolusi besar. Saya harap rakyat meneruskan perjuangan dan meneruskan jalannya revolusi

hingga ujungnya yang tertinggi. Juga kita orang-orang komunis memperingatkan pada rakyat, rakyat harus awas dan cerdik, jangan sampai dapat

mudah diprovokasi dan dipancing oleh pihak aggressor. Si penyerang banyak akal-akal yang tak baik. Jagalah rakyat jangan sampai gugup dan

 panik.

INDONESIA AKAN MENANG. 

Orang Indonesia bisa menderita. Orang Indonesia bandel, mbeler, tambeng: ke-mbeleran dan ketambengan ini baik bagi peperangan

gerilya (guerilla) baik bagi peperangan partisan dan baik bagi peperangan mempertahankan Indonesia.

Sebagai penutup pemberitahuan dan rapotan saya yang pendek ini, saya mengaturkan salam dan hormat saya pada sekalian penduduk 

di seluruh Indonesia. Tabe dan hormat saya pada kawan-kawan kita di negeri Sumatera. Tabe dan hormat saya pada saudara-saudara kita di

negeri Batak. Tabe dan hormat saya pada tuan-tuan bangsa Ambon dan Manado. Salam dan pujian saya pada sekalian umat Islam di negeri Aceh

dan lain-lain. Tabe dan hormat saya pada semuanya bangsa Belanda dan lain-lain bangsa asing yang lurus hati dan yang membela pada

Kemerdekaan Indonesia. Tabe dan hormat saya pada tuan-tuan dan saudara-saudara bangsa Tionghoa. Pada tuan-tuan dan saudara-saudara

Tionghoa saya kirimkan dari jauh perasaan sedih hati dan duka cita atas kejadian-kejadian di Tanggerang dan lain-lain tempat, hal-hal yang mana

terjadi lantaran salah paham dan yang sebagian lagi terjadi lantaran perbuatannya orang-orang provokator yang mengadu-ngadu dan menanam

kebencian antara bangsa-bangsa di Indonesia. Haraplah tuan-tuan dan saudara-saudara lupakan dan mulailah sini hari bersatulah dan tunjanglah

Republik Demokratik Indonesia.

Saja berseroe : ³Hidoeplah persatoean bangsa - bangsa Tionghwa dan Indonesia´.

Pada soedara-soedara dan kawan-kawan kita jang sejati dan jang senantiasa memperhatikan pada hidoepnya Partai kami jaitu

PARTAI KOMUNIS INDONESIA, saja ucapkan:

Hiduplah Soedara Stalin.

Hidoeplah Repoeblik Demokratik Indonesia.

Hidoeplah Repoeblik Demokratik Indo ± China.

Hidoeplah Partai Kebangsaan Melajoe (PKM).

Hidoeplah Soedara - soedara Mao Tse Tung, Chu Teh dan Chaou En Lai.

Hidoeplah Kaoem Digoelis.

Hidoeplah Tiga Pemberani jang digantoeng di Tjiamis.

Hidoeplah Tiga Orang gantoengan jang gagah berani di Siloengkang

Hidoeplah Soedara Sarjono. President PKI.

Hidoeplah Soedara Ali Archam.

Hidoeplah Soedara Marco.

Hiidoeplah Soedara Moeso.

Hidoeplah Soedara Semaun.

PERDJUANGAN NASKAH Dan MEMPERTEGAK DE FACTO

Page 86: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 86/124

 

 

OLEH: ALIMIN PRAWIRODIRDJO (Solo, Djuni 1947) 

PENDAHULUAN  

Pamplet kecil ini kami hidangkan dengan maksud hendak memberi penerangan ringkas tentang taktik ³Breath-taking breaches´ atau ³taktik 

mengaso bernang´, untuk menentang serangan dari luar sambil menunggu kesempatan yang baik. Maksud kami iala h menggunakan saat inisebagai political training untuk member kesempatan pada kawan-kawan Revolusioner yang mengambil bahagian dalam Revolusi Nasional untuk mendapat faham dan pengalaman daripada politik dalam dan luar negeri. Sejalan dengan itu mengobah sikap dan langkah menurut perobahan

yang telah nyata. Jalannya Revolusi panjang, maka itu Rakyat akan menghadapi lagi soal-soal yang sulit, lebih sulit daripada yang sudah-sudah.

Sekarang tidak bisa diungkiri lagi, bahwa pergerakan anti-imperialisme telah menjadi popular diseluruh Asia dan serie Revolusi dinegeri

Pasific terus berjalan maju dan kekuatan Revolusi dari sehari-kesehari bertambah dan sebaliknya kekuatan kontra-Revolusi menjadi kurang

 pengaruhnya. Negeri-negeri imperialis yang mempunyai tanah jajahan menderita banyak kerugian membayar ongkos, belanda penyerbuan danaggresie serta seiring dengan itu pertentangan antara imperialisten sendiri mulai menjadi tajam.

Sekarang ada pertanyaan yang mudah dan biasa, akan tetapi penting:

a.  Apakah imperialisme itu menghendaki kembalinya perbudakan ditanah jajahan?

 b.  Apakah imperialisme hendak membagi-bagi lagi dunia (redivision of the world)?c.  Apakah Amerika akan meneruskan politik menindas pergerakan Revolusioner?

Menindas pergerakan Revolusioner berarti mempertahankan tanah jajahan tinggal menjadi perbudakan imperialisme.Intervensi Inggris pada bulan oktober tahun 1945 sangat merugikan perjuangan Kemerdekaan di Indonesia. Politik imperialisme Inggris

yang konservatief tetap mempertahankan perbudakan ditanah jajahan. Rakyat India akan menderita lebih lama lagi.

Maka sambil memperkuat dan mengkonsolidir kekuatan dan tenaga Revolusioner didalam negeri, kami menunggu sikap daripada GreatPowers dan menanti langsungnya krisis ekonomi dunia dan proses daripada tajamnya pertentangan dalam kalangan kaum imperialisten sendiri.

Revolusi ditanah jajahan jalan panjang. Tidak ada barang aneh dalam jalan dan sejarah. Proses Revolusi yang pertama akan terus majuketingkat yang tinggi. Ini bakal puncak yang penghabisan.

PENULIS

Solo, Djuni 1947

Peringatan Dua Tahun Kemerdekaan. 

Kemerdekaan berdiri dua tahun 72 juta penduduk Indonesia merayakan dia tahun lahirnya Republik Indonesia. Perayaan besar itudilakukan ditengah-tengah Revolusi yang sedang menggelora, yang dilangsungkan oleh sebahagian besar Rakyat jelata-Buruh dan Tani, dua

golongan yang terbesar daripada seluruh penduduk yang menjadi dasarnya Revolusi Nasional. Kewajiban yang berat ini dilakukan ditengah-

tengah krisis ekonomi dunia dan ditengah-tengah perjuangan patriotism terhadap serangan internasional yang kejam, yang zalim. Ekonomi duniarusak dan dunia kapitalisme seluruhnya terancam oleh bahaya krisis dan kelaparan, maka beratlah beban dan tanggungan Rakyat untuk menyempurnakan Revolusi Naisonal.

Dalam waktu 12 bulan, semenjak penulis berada kembali ditanah air, Nampak jelas perubahan senantiasa dari keadaan, sejalan dengan

Page 87: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 87/124

 

meningkatnya Revolusi. Berhubung dengan perubahan-perubahan keadaan dan lain-lain kejadian, kini kami hendak mengadakan perhitungan dan

 penjelasan.

Inggris Sebagai Kekuasaan Kolonial jang Kolot.  

Sebelum pecah perang dunia yang kedua seluruh dunia, kecuali Rusia berada dibawah pengaruh persatuan finans capital atau capitaloligarchi. Imperialisme adalah kapitalisme dalam tingkat kemajuan dari capital monopoli. Capital Eksport mulai merajalela pertentangannya

 bertambah tajam. Dunia kapitalisme dikuasai oleh Trust Internasional. Imperialisme Inggris adalah salah satu badan dari Trust Internasional satu-

organisasi kapitalisme yang tertinggi.

Politiknya Tory (imperialisme Inggris yang konservatief) tetap tinggal reaksioner. Politik Tory mempertahankan tanah jajahan sebagai

 perbudakan kapitalisme. Pada masa itu bersamaan dengan meruncingnya, pertentangan diantaranya pertentangan antara Inggris dan Jepang, bersama-sama mereka melakukan penghisapan ditanah jajahan. Negeri Inggris sebagai negeri industry yang telah tua adalah sangat tergantungdaripada jajahannya.

Politik Tory, seperti yang diucapkan oleh Churchill sendiri: ³We hold, what we have´ ± kita pertahankan apa yang kita pegang, karena itu

Kemerdekaan India akan melalui rintangan yang hebat dan lama. Imperialisme Inggris, tidak saja mempertahankan tanah-jajahan yang telah

dipegangnya, akan tetapi ia ingin mendapat tambah lagi lapangan pengaruh ± merebut-rebut ex-koloni imperialisme yang telah gugur daripadakekuasaannya. Dimata dunia Inggris itu tetap menjadi reaksi yang kejam bagi Kemerdekaan tanah jajahan. India tidak akan lepas dari genggamanimperialisme Inggris dengan begitu saja. Kemerdekaan India harus diperjuangkan oleh Rakyatnya dengan aksi yang nyata.

Amerika Sebagai Pusat Persatuan Kapitalisme. 

Menurut tradisi politik Amerika, negeri itu tidak menghendaki adanya kolonialisme, tetapi melanjutkan ³politik pintu terbuka´. Sehabis perang Dunia kesatu, maka Amerika menjadi negeri kapitalisme yang terkuat dari seluruh kapitalisme. Disini kapitalisme telah memuncak pada

tingkat yang tinggi hingga kapitalisme amerika terpaksalah melebarkan lapangan pengaruhnya. Amerika mulai meninggalkan politik ³pintuterbuka´. Sampai pada tahun 1943, pada konferensinya Negara-negara Sekutu di Moscou, politik Amerika tetap, bahkan menganjurkanrancangan untuk memerdekakan seluruh tanah jajahan dari genggaman imperialism. Rencana Amerika ini ditentang oleh Inggris.

Sehabis peperangan anti-fascis dengan gugurnya pula kemodalan jepang, politik Amerika mulai berobah. Setelah Amerika mendudukisebahagian negeri China dan negeri Jepang seluruhnya, maka Amerika membalikkan jurusannya dan melakukan intervensi dinegeri-negeri lautanteduh (Piliphina, Indonesia, Siam, Vietnam, Korea dan lain-lain).

Keadaan ekonomi dunia juga kalut pada dewasa ini adalah dasar alasan dunia internasional tidak mengizinkan pertikaian-pertikaiandibeberapa bagian dunia, berlangsung lebih lama lagi. Sebab pertikaian-pertikaian ini berarti tambah kacaunya keadaan ekonomi dunia. Terutama

 pertikaian di Indonesia, suatu negeri yang sesungguhnya dapat memberikan bantuan yang sebesar-besarnya kepada perekonomian dunia. Itulahsebabnya maka Amerika, mau tidak mau tentu ikut campur dalam pertikaian Indonesia ini. Walaupun sehingga sekarang ikut-campurnyaAmerika ini tidak dinyatakan dengan terang-terang, tetapi kita harus tahu bahwa Amerika kini sudah mencoba-coba membelakangi belanda,

mencoba-coba mengadakan intervensi lewat ³pintu belakang´.

Seluruh penduduk di lautan Teduh, seluruh penduduk dinegeri-negeri demokratik dan seluruh bangsa-bangsa yang progresif harus

menuntut hapusnya kongsi-kongsi besar Amerika yang melulu melakukan perdagangan alat-alat senjata api dan lain-lain amunisi. Pabrik-pabrik alat perang inilah yang menjadi sumbernya pertempuran dan peperangan antara bangsa-bangsa dan yang senantiasa mengancam perdamaiandunia. Hanya lenyapnya persenjataan maka kemudia terjaminlah perdamaian antara bangsa-bangsa diseluruh dunia.

Kapitalisme Amerika menjadi agresif, agresif Amerika menimbulkan pertentangan baru ± pertentangan antara Inggris dan Amerika dalamsoal pengaruh dan pasaran didaerah pacific. Lebih lanjut perobahan politik Amerika diwujudkan oleh Rencana penindasan pergerakan

Revolusioner di negeri-negeri China dan Korea.

DJADI MENURUT TINDJAUAN INTERNASIONAL DJUMLAH AKIBAT DARI PEPERANGAN DUNIA KEDUA DAN

GUGURNJA FASCISME. AKIBAT-AKIBAT ITU MEMPERTJEPAT SISTIM KAPITALISME-IMPERIALISME MENUDJU PADATINGKAT JANG PENGHABISAN.

PERANTJIS DAN VIETNAM. 

Seperti juga lain-lain imperialis. Perancis ingin merebut kembali tanah jajahannya. Juga akibat perang dunia mendesak perekonomianPerancis. Tetapi jika dibanding dengan keadaan di Belanda, maka Perancis itu ada sedikit baikan.

Imperialis Perancis mengancam Vietnam. Pada intervensi yang pertama Perancis mengirimkan 500,000 tentara menyerbu ke Vietnam.Terjadi pertempuran hebat. Lambat-laun Perancis menjadi lemah. Perancis mengancam dan menuntut supaya Vietnam bertekuk-lutut kepadanya.

Tuntutan itu ditolak mentah-mentah oleh Vietnam, dengan sambutan yang tegas dan pedas. Tentara kami di Vietnam sadar dan bersedia untuk kepentingan Revolusi dan pertahanan Republik Demokratik Vietnam.

Dalam perjuangan dua tahun ini tentara Nasional dan Rakyat Vietnam mendapat pengalaman militer yang baik dan ini merupakan jaminanakan bertambah pesat langsungnya Revolusi di Vietnam.

Keadaan dinegeri Belanda. 

Pada tahun 1942 setelah fascis Jerman menduduki negeri Belanda, keadaan umum dinegeri itu sangat kalut. Pada akhirnya tahun 1945

setelah berdirinya Negara Republik Indonesia keadaan politik dan ekonomi menjadi lebih kacau lagi. Penduduk dinegeri Belanda telah menderita

Page 88: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 88/124

 

 beban perang dan selanjutnya dipaksa membayar lagi cukai dan pajak untuk mengonglosi pengiriman tentara imperialias guna merebut kembali

 jajahannya. Sebagai Negara kapitalis yang lemah, borjuis Belanda terpaksa menindas Rakyatnya lebih hebat lagi dan minta bantuan dari negeri

kapitalis besar.

Ketika Belanda ditunjukkan oleh permintaan pinjaman pada Amerika yang berwujud rupa-rupa alat persenjataan untuk memerangi

Indonesia. Disini ternyata bahwa imperialis Belanda sendiri tidak mampu melakukan peperangan gerilya yang panjang dengan senjatanya sendiriyang modern. Ini memakan banyak ongkos. Selanjutnya negeri Belanda akan menghadapi rupa-rupa krisis dan kekacauan dalam rumahtangganya pada waktu yang akan datang. Kerusakan ekonomi dinegeri Belanda adalah lebih besar daripada dilain-lain negeri kapitalis.

Dengan kekuatan yang terbatas maka imperialism Belanda terus menyerang dan serangan itu dilakukan dengan setengah terang dansetengah gelap. Belanda dengan bantuan Inggris terus melakukan kekacauan dan sabotase dalam Republik. Politik Anglo-Dutch kadang-kadang

congkak, serta dengan jalan perkosaan yang baas. Umumnya imperialisme dunia menderita dengan susah payah mereka ingin membangunkan perekonomian kapitalis. Lain daripada itu keadaan diseluruh lautan teduh sangat menyulitkan pada pembangunan perekonomian dunia-sebagaianlagi factor yang istimewa-yaitu gugurnya kemodalan Jepang menambah kekacauan dan melemahkan aturan rumah tangga imperialisme

seluruhnya.

Telah satu setengah abad perekonomian dinegeri Belanda sangat tergantung pada jajahannya. Secepatnya tanah jajahan itu lepas dari

genggaman imperialisme, sekencang itu pula negeri t ersebut terancam oleh krisis dan kekurangan. Belanda menjadi miskin.

Tanah Djajahan. 

Setelah selesai peperangan Dunia kedia, meskipun telah dianjur-anjurkan dalam sindang Yalta dan San Francisco tentang perbaikan nasibnegeri-negeri jajahan, tetapi perjanjian-perjanjian itu masih diabaikan oleh kaum Sekutu yang bertanggung-jawab. Sebaliknya perjanjian-

 perjanjian dan putusan-putusan itu dilanggar dan disabotir. Umum telah mengetahui bahwa soal koloni hingga sekarang tetap menjadi soal yang

 penting dalam dunia imperialism. Lebih kurang seperempat dari seluruh penduduk dunia hidup di negeri jajahan. Meskipun keadaan penduduk 

hidup dalam tingkat kemajuan yang berlainan, tetapi mereka ada mempunyai hal yang serupa, yang sama, yaitu Mereka tidak mempunyai HAK-POLITIK dan perekonomian mereka ada sangat terbelakang. Mereka ditindas, mereka dihisap.

Beberapa pikiran dan ucapan progresif telah dilahirkan, bahwa system colonial itu harus dihapuskan dan tanah jajahan harus diatur untuk 

 perbaikan nasib penduduknya. Adanya koloni atau tanah jajahan hanya menimbulkan peperangan, menimbulkan anarsisme ekonomi, sertamenimbulkan pertentangan politik antara negeri-negeri kapitalisme-imperialisme, disebabkan oleh tanah jajahan itu menjadi sumber kekayaan

dunia, bagi negeri-negeri importeur maupun negeri-negeri exporteur, serta selanjutnya menimbulkan pula krisis dan kekacauan dalam system

kapitalisme.

Seperti telah diketahui, tidak akan mungkin adanya persatuan antara bangsa-bangsa dan tidak akan mungkin tercapai cita-cita persamaan

yang sungguh-sungguh dan tidak akan mungkin pula tercapai HAK SELF-DETERMINATION selama tindasan dan hisapan dalam sifat apapunmasih terus-menerus dilakukan dinegeri-negeri jajahan dan selama satu bangsa masih menjadi majikannya bangsa lain. Jadi damai dan persatuantidak akan tercapai.

Sehabis perang dunia kedua keadaan ditanah jajahan telah berobah. Penduduknya menjadi sadar dan mulai mengadakan perjuangan yang

tegas dan teratur, mereka berjuang lebih teratur daripada yang sudah-sudah dan mereka telah menggabungkan diri dengan negeri-negeri

demokratik. Mereka ingin Merdeka dan bekerja bersama-sama dengan negeri yang maju untuk membantu pembangunan perekonomian danmemperkuat perdamaian dunia.

Naskah Linggardjati. 

 Sebagai taktik perjuangan Naskah Linggardjati terang akan gunanya ialah untuk meluaskan dan memperkuat perjuangan

 Revolusioner.  Dalam 10 bulan partai-partai Revolusioner yang mempunyai pemandangan terang atas keadaan nasional dan internasional,

bersama-sama dengan sebahagian besar Rakyat yang mulai sadar dalam hidup politik telah mengambil inisiatif menyokong Naskah dengan

maksud mencegah serangan musuh yang sedang aktif, menjauhkan Republik yang masih muda ini dari gangguan-gangguan internasional 

agar supaya mendapat kesempatan untuk memperbaiki ekonomi Rakyat buat sementara waktu dan sejalan dengan itu memperkuat dan

mengkonsolidir kekuatan Partai-Partai Revolusioner menjadi satu tenaga yang bulat dan memanjangkan waktu untuk meringankan

 perjuangan pertahanan (War of Resistance) terhadap serangan dari luar. Partai Revolusioner menggunakan sa¶at yang baik ini dan

 sementara itu-ini yang paling penting menunggu akan bertambah tajamnya pertentangan antara imperialisten sendiri. 

Sebagaimana orang faham perang dan peperangan imperialis tentu membawa akibat yang tidak baik bagi imperialisme umumnya. Baru dua

tahun saja krisis ekonomi dunia mulai mendesak. Keadaan banyak berobah disbanding 10 bulan yang lampau. Seperti telah diumumkan krisis

 bahan makanan mulai menjangkit diseluruh jajahan inggris, juga di amerika terasa kekurangan bahan keperluan hidup Rakyatnya yang membawaakibat inflasi sistim keuangan di amerika. Semua kekacauan ini menunjukkan bahwa keadaan umum diseluruh sector kapitalis menjadi lebih

rusak daripada 20 bulan yang lampau. Sebaliknya di sebahagian negeri demokratik keadaan mulai menjadi aman dan perekonomian nasionalmulai teratur dan hidupnya Rakyat mulai terjamin.

Lain dari pada itu teranglah bahwa penerimaan Naskah Linggardjati itu mempunyai arti internasional yang penting dan histories. Tiap

orang, meski si Tolol-politikpun, tahu dan harus mengakui benarnya penyokongan Naskah itu, ialah memperpanjang waktu untuk 

memperkuat perjuangan Revolusioner dan sementara itu menunggu bertambah tajamnya pertentangan dalam imperialisme sendiri. Sedikit

atau banyak ekonomi nasional menjadi maju dan persatuan tenaga Revolusioner menjadi bulat yang kesemuanya itu sungguh perlu untuk meneruskan perjuangan pertahanan dikemudian hari.

Bersamaan dengan majunya Revolusi Nasionil, sejalan dengan langsungnya proses krisis ekonomi internasional dan kekacauan system

Page 89: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 89/124

 

kemodalan umumnya. Rakyat Indonesia telah dan hendak melanjutkan perjuangan dengan segala akal dan maneuver capital internasional dan

hendak menggunakan tenaga Partai-Partai Revolusioner memperjuangkan isi dan putusan terma¶tub dalam Naskah Linggardjati dan dengan

segala akal dan syarat mempertahankan dan memelihara de facto.

Perjuangan de facto berjalan panjang, kami harus percaya pada kekuatan Rakyat. Rakyat hidup.

Kemenangan Revolusional di Indonesia tergantung pada perlawanan yang dilakukan dalam waktu lama dan militant disertai dengan perjuangan yang nyata dan tahan uji. Itulah sebabnya maka selanjutnya kita mesti mendidik kader politik yang berkarakter badja-karakter yang

kuat dan heroisme.

Pertentangan dan Konflik Antara Imperialisten. 

Pada umumnya imperialism dunia menderita krisis yang hebat. Imperialism dengan kezaliman menyerang-nyerang negeri-negeri Merdekaseperti Indonesia, Vietnam, Birma, Palestina, Korea, dll. Kaum imperialisten berkata bahwa mereka mengirimkan tentara kenegeri-negeri jajahan

itu untuk menindas restan-restan tentara Jepang yang masih ketinggalan. Dalam waktu peperangan anti-fascis kaum Sekutu berjanji tidak akancampur-tangan atau mengirimkan tentara untuk membikin intervensi dimanapun juga. Intervensi imperialis membikin kacau. Perubahan dan serie

Revolusi di Lautan Teduh sangat merugikan imperialisme seluruhnya. Sekarang Jepang menjadi tanah jajahan untuk keperluan Amerika sendiri.

 Negeri Jepang itu dijadikan reserve, sebagai batu loncatan untuk memerangi negeri Soviet. Meskipun tertindas, Jepang sebagai negeri ex-imperialis, tentu masih mengandung dendam terhadap Amerika. Amerika hendak menghidupkan musuhnya (Jepang) perlu untuk dapat dipakaidikemudian hari.

Jadi dengan jatuhnya imperialis Jepang, timbullah lain pertentangan imperialis.

Amerika, Inggris, Perancis dan Belanda, masing-masing ingin merebut kembali jajahannya dan terus berebutan lapang pasaran. KedudukanAmerika dipulau Jepang dan dinegeri China mengancam kedudukannya Inggris dilautan Teduh. Jadi intervensi Amerika di Asia akibatnya

mempertajam pertentangan Amerika dan Inggris. Inggris-Belanda menentang expansi Amerika diatas angin.

Keadaan Dalam Negeri. 

Tinjauan sejak 10 bulan yang lampau.

Sejalan dengan kelanjutan perjuangan Revolusioner maka lambat laun keadaan ekonomi dan politik dalam negeri mulai sadar. Pemuda-

 pemuda mulai giat mempelajari politik dalam dan luar negeri. Demikian pula pertentangan antara beberapa partai politik menjadi kurang. Partai-

 Partai politik yang dahulunya menolak Naskah sekarang menjadi sadar akan arti adanya dan mempertahankannya de facto Republik. Lebihlagi pihak kaum Buruh mendapat kesempatan yang baik guna memperkuat organisasinya dan mereka semakin insjaf akan nasib dan kastanya.

Inilah satu kemenangan yang baik dalam saat yang begitu pendek.

Begitu juga tak ketinggalan kemajuan kaum Tani. Beberapa organisasi telah dibentuk oleh kaum Tani sendiri yang bertujuan pada

 pembangunan dan perobahan perekonomian didesa-desa. Perubahan perekonomian didesa adalah satu jalan yang singkat guna mempercepat jalannya pembangunan Negara yang maju. Kewajiban yang terutama dan yang terpenting ialah menjalankan secepat mungkin perobahan dalam

masyarakat pertanian. Inilah yang menjadi dasar dari seluruh pembangunan perekonomian nasional.

Kerajinan dan kebudayaan berjalan lancer, perobahannya sejalan dengan kemajuan Revolusi. Maju dan kemajuan ini setimpal dengan proses dan kemajuannya negeri yang terbelakang. Juga perobahan social yang terjadi semenjak berdirinya Republik mendapat kemajuan banyak 

 jikalau dibandingkan dengan kemajuan dizaman penjajahan.

Seluruh keadaan berobah dan perobahan ini menuju ketingkat yang lebih tinggi serta sesuai dengan dasar kesopanan dan kesosialan

Rakyat. Pengalaman menunjukkan bahwa Revolusi Nasional di Indonesia telah merobah beberapa sifat yang kolot serta merobah pula seluruh

tradisi dan kebiasaan Rakyat yang terbelakang. Jadi dalam 24 bulan kelihatanlah perubahan yang penting, perobahan politik, perobahan ekonomidan terutama perobahan dari orang-orang yang PASIF menjadi AKTIF yang bersemangat perasaan Merdeka dan Patriotisme. Perasaan

Kemerdekaan dari suatu bangsa seharusnya dijunjung dan dihormati serta dibantu oleh bangsa-bangsa yang berkultur. Itulah semua buah dariDemokrasi Kerakyatan dan Kemerdekaan yang pertama dinegeri Pasific!! Ini harus dibilang dan ditulis, ditulis dalam Sejarah Kemerdekaanmanusia yang tertindas, yang terlepas dari genggaman siksaan kemodalan.

Disini boleh kita banggakan bagaimana besarnya sumbangan Wanita selama dan sebelum Revolusi. Hal ini belumlah terdapat dalam

 perjuangan Kemerdekaan di lain-lain negeri yang masih menjalankan Revolusi.

Hal pakaian selama Revolusi Nasional di Indonesia tidaklah begitu mengecewakan, jika disbanding dengan lain-lain negeri yang terlibat

dalam arus pergolakan perekonomian. Karena Badan distribusi yang diselenggarakan oleh golongan pertengahan-cara pembagiannya belumteratur ± maka sebagian besar daripada kaum Tani dan setengah Buruh tidak mempunyai pakaian. Sebaliknya golongan pertengahan dan lapisan

 baru dari masyarakat mempunyai pakaian yang lebih dari cukup.

Ditambah pula kekacauan ini dengan adanya blockade dan korupsi. Sebenarnya semenjak 5 tahun yang lampau, yaitu masa peralihan,

susunan masyarakat di Indonesia dari kekuasaan imperialis Belanda, kekuasaan fascis Jepang dan sampai ketika ini, telah menimbulkankekacauan Ekonomi yang luar biasa. Meskipun begitu hal makanan adalah terjamin.

Dimanakah letaknya kekuatan dan stabilitiet yang telah dapat menjamin Kemerdekaan? Letaknya kekuatan pertahanan itu ialah padaDemokrasi Kerakyatan dan perasaan patriotism dari seluruh Rakyat di Indonesia. Kecintaan Rakyat pada tanah airnya tidak terbatas, merekaingin Merdeka meskipun meminta pengorbanan yang banyak. Dua puluh empat bulan Bendera Merah Putih telah berkibar dengan megahnya

diseluruh ³Pulau Kaya´. Disini adalah Negara kedaulatan yang baru, yang demokratik, yang dipertahankan oleh Kasta Butuh dan kawan

Page 90: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 90/124

 

seperjuangannya, ialah Kasta Tani serta dengan seluruh keluarganya. Inilah negeri Merdeka dan berhentilah buat sekejap mata siksaan manusia

oleh manusia lainnya dan semua tindasan dan kesapan nasional .

Perayaan dua tahun Kemerdekaan ini adalah untuk memperingati hari kemenangan guna memperkuat lagi persatuan, memperteguhkesejahteraan Negara dan memperkokoh Pertahanan Nasional untuk menghindarkan bahaya kecilakaan-kembalinya imperialisme dan kembalinya

system perbudakan di Indonesia. Inilah satu sejarah yang memberi sinar dan yang member contoh kepada negeri-negeri tetangganya. Jadi harusdibilang bahwa Revolusi di Indonesia telah mencorakkan satu perbuatan yang telah mematahkan satu mata rantai penjajahan dan melepaskanmanusia yang terperintah, lepas dari genggaman system colonial. Disinilah orang dapat mengetahui bahwa menurut hukum-hukum kemajuan

 social dan perjuangan kasta, orang buta dan bodoh dalam saat Revolusioner menjadi orang insyaf, menjadi manusia yang membikin danmenulis sejarah-sejarah Kemerdekaan.

Pada permulaan lahirnya Republik, masalah yang pertama ialah soal defensief, tenaga pembelaan Negara. Tenaga persenjataan. Kami boleh bilang: ³Kita Rakyat Indonesia berhak mempertahankan Kemerdekaan Indonesia´. Disini kami mempermaklumkan: ³Atas nama seluruh penduduk Indonesia, Kasta Buruh, Kasta Tani serta seluruh golongan dan lapisan masyarakat, kita harus dengan mati-matian membela dan

mempertahankan Kemerdekaan Tanah Air ± Pulau Kaya Kita´. Kami menuntut persatuan dan lebih lagi menuntut teguhnya konsolidasi yangmenjadi dasar Kemerdekaan kita. Kita harus berdiri sebagai seorang dalam mempertahankan Republik dalam 24 bulan lamanya. Mereka

mempersembahkan tenaga dan jiwanya untuk Negara, Rakyat percaya dan mencintai Republiknya. Inilah wujudnya manusia yang hidup dipulau

kaya.

Di Indonesia berjuang, di China berjuang, di Birma berjuang, di Vietnam berjuang dan dimana-mana berjuang-berjuang untuk 

Kemerdekaan.

Rakyat Indonesia berseru pada negeri-negeri demokratik, pada Buruh dan Tani diseluruh dunia, pada seluruh Rakyat dan penduduk yang

 progresif guna memberi bantuan dan sokongan pada semua perjuangan Kemerdekaan ± perjuangan manusia yang ingin lepas dari siksaan dantindasan.

Motto Rakyat Indonesia: ³Kehendak kita benar!! Kita pertahankan Kemerdekaan!! Kita akan menang!!!

ANALYSIS

Oleh: Alimin Prawirodirdjo 

KAOEM BOEROEH SELOEROEH DOENIA BERSATOELAH! 

³Kitab ini disiarkan dengan melalui Bahagian Sensor Agit-Prop CC Partai Komunis Indonesia, Djokjakarta April 1947´

ISI KITAB.

I.  Penerangan.

II.  Revolusi di Indonesia.III.  ´Thesis".

Page 91: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 91/124

 

IV.  Tuduhan Trotzkisme.

V.  Soal Lama.

VI.  Sekadar soal Kebangsaan.VII.  Dialectics.

VIII.  Perkara Tahun 1926.

IX.  Partai Komunis.X.  Sosialisme.

XI.  Progresif Ekonomi Nasional (P. E. N.).

XII.  Usul Kami.

Saya berpendapat bahwa Perjuangan Kasta Proletar tidak akan segera berhasil bilamana Perjuangan itu tidak disertai dengan TeoriRevolusioner yang menggambarkan semua kesulitan yang ada dalam Perjuangan Kelas pada tiap-tiap Masyarakat. ± -Alimin-

I. Penerangan. 

Saya diminta oleh kawan-kawan dalam Partai menulis satu brosur untuk menjawab soal-soal yang langsung bersangkutan dengan Partaikami.

Kawan-kawan kami memandang perlu sekali adanya jawaban dan penerangan tegas untuk mencegah lanjutnya kekeruhan, kebingungandan pertikaian dalam Partai. Saya kira pemandangan kawan-kawsan itu betul, oleh karena mereka mengetahui betul keadaan umum dan

khususnya keadaan politik di Indonesia.

Saya sebagai orang baru hanya datang meninjau. Saya harus belajar lagi untuk menambah pengalaman. Setelah kembali di tanahair, barulah mengetahui betapakah kerusakan Partai selama kami tinggalkan semenjak 22 tahun yang lampau.

Dalam 20 tahun Partai kami telah menderita beberapa rintangan dan perpecahan. Partai kami dirusak oleh fihak reaksi, oleh kawan-kawankami sendiri ± kawan-kawan kami yang masih terjangkit oleh penyakit "kiri", penyakit kanak-kanak dan dirusak pula oleh kawan-kawan kami

yang tidak lurus hati. Mereka menggunakan Partai sebagai adpertensi, sebagai reklame untuk menutup rahasia-rahasianya. Ada juga kawan-

kawan kami yang membesar-besarkan diri dan mengaku sebagai anggota terpenting dari internasional dan berkuasa atas pimpinan sebagian dari pergerakan revolusioner di Pasifik. Orang ini sangat melebih-lebihi. Perbuatan semacam ini sangat merugikan Partai. Orang-orang itu tidak setia

 pada Partai dan mereka tidak memperdulikan nasib Partai, sebaliknya mereka merusak nama Partai.

Pendeknya Partai terlantar!

Meskipun begitu dengan bantuan kawan-kawan yang pulang dari buangan, yang baik, yang jujur hati dan yang mencintai Partai, maka

kami bersama-sama membangunkan hidupnya Partai kami.

Partai mulai hidup dalam waktu 6-8 bulan ini. Partai maju dan kwalitetnya tambah baik daripada yang sudah-sudah. Dengan bantuan pemuda baru dan kawan-kawan yang telah mendapat banyak pengalaman di Eropah dan di Australia, maka sekarang Partai mendapat banyak 

tenaga yang baik. Partai mulai menuju kearah teori, teori Marxisme dan Leninisme. Partai mewajibkan pada seluruh anggotanya supaya mereka banyak belajar tentang ilmu revolusi dan perjoangan kaum sekerja. Juga Partai mulai giat membaca banyak buku. Harus dikemukakan bahwa pemuda-pemuda kami yang memegang pimpinan Partai bekerja rajin, mempelajari Riwayatnya Partai Dunia, Partai Komunis (Bolsewik) di

negeri Persatuan Soviet dibawah pimpinan Stalin.

Inilah tanda-tanda yang sehat.

Inilah kewajiban Partai Komunis

Partai Komunis ialah Partai kasta Buruh dan kasta Tani, ialah Avangard kasta Proletar.

Jadi supaya Partai Komunis sungguh-sungguh menjadi Partai-Avangard perlulah Partai diberi senjata teori revolusioner - teori dan wet-wetrevolusi. Apabila tidak begitu Partai akan tinggal impoten. Partai tidak bisa memberi pimpinan pada perjoangan Proletar.

Inilah kata Lenin dalam bukunya: "Selangkah maju, dua langkah mundur", memperingatkan pada anasir yang ragu-ragu, yang mundar-mandir, yang tidak tetap.

Cukuplah dengan keterangan bahwa Partai Komunis ialah bentuk Organisasi yang tertinggi dalam organisasi kasta Proletar.

Berhubung dengan permintaan kawan-kawan dalam Partai, maka kami akan memberi penerangan dan jawaban kepada omongan-omongandan tulisan-tulisan yang dihambur-hamburkan dalam "Thesis" dan surat-surat sebaran.

Penulis

Alimin

II. Revolusi di Indonesia. 

Page 92: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 92/124

 

A N AL Y S I S. 

KEPADA kawan-kawan revolusioner, kami mengemukakan sebuah pemandangan tentang revolusi nasional di Indonesia. Kami mengharap pemandangan pendek ini kiranya menjadi suatu bahan yang berguna bagi penyelidik-penyelidik revolusi ± tentang kemungkinan-kemungkinan,kemenangan dan kesukaran-kesukaran revolusi di tanah jajajahan atau revolusi-revolusi di dunia seumumnya.

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan riwajat Revolusi Indonesia. Maka itu pertama kali harus diketahui bagian yang penting dan bagian yang historis, agar supaya orang bisa mengetahui kekuatan dan kelemahannya revolusi, dan dengan jalan begitu orang mendapat faham

yang jelas tentang duduknya revolusi ini.

Revolusi Indonesia mempunyai watak sendiri, watak yang berlainan daripada watak yang menurut hukum-hukum (wet-wet) revolusi pada

umumnya. Kekuatan revolusi nasional mulai dari 8 Maret 1942 yang didahului oleh intervensi militer Jepang di Indonesia itu datang dari luar.

Ada beberapa hal dan keadaan internasional yang menetapkan kemenangannya revolusi di Indonesia. Kemenangan revolusi itu telah

mematahkan salah satu mata-rantai imperialisme di lautan Pasifik. Dengan kekuatan dari luar dan kekuatan dari dalam, maka dapatlah revolusiIndonesia menggugurkan kekuasaan burjuis nasional (raja, regen dan lain-lain perkakas negara) dan selanjutnya dengan mudah membasmi pula

restan-restan dan kekuatan burjuis asing (Belanda dan kakitangannya) .

Sebab yang pertama :

Revolusi Indonesia mulai di tengah-tengah peperangan dunia yang kedua, yaitu peperangan mati-matian antara kaum imperialis sendiri(Amerika, Inggris, Perancis, Belanda) versus fasis-imperialis (Jerman, Italia, Jepang). Dalam peperangan dunia yang kedua, negeri PersatoeanSoviet (Uni Soviet ± edit.) membela diri dari ancaman fasisme. Dalam peperangan anti-fasis negeri Persatoean Soviet mengambil bagian yang

terbesar dan menderita korban yang terbanyak. Negeri Persatoean Soviet t elah melembèkkan dan menggugurkan sebagian besar dari kekuatanraksasa fasisme dan nazisme.

Adalah kekuatan negeri Persatoean Soviet yang menjadi tenaga pendorong dan yang mempercepat pecahnya revolusi di tanah-tanah jajahan.

Jadi peperangan antara kaum imperialis sendiri dan peperangan anti-fasis itu adalah berarti besar sekali bagi negeri-negeri jajahan dan negeri-negeri setengah jajahan. Keadaan yang semacam ini telah memberi keuntungan kepada negeri-negeri tersebut. Negeri-negeri itu mendapatkesempatan menggunakan kekalutan dan pertentangan yang sangat tajam di antara dan di dalam kalangan imperialis sendiri dan bersamaan

dengan itu maka negeri-negeri jajahan dapatlah mengorganisir kekuatannya sendiri.

Sebab yang kedua :

Revolusi Indonesia pada fase yang kedua telah meningkat menjadi tinggi setelah Jepang menyerahkan diri di hadapan imperialismeAmerika. Imperialisme Jepang menghadapi imperialisme Amerika boleh diumpamakan seperti tikus kecil menghadapi Sang Singa atau seperti

David menghadapi Goliath.Jepang kalah.

Kekalahan Jepang itu membawa beberapa akibat yang merugikan dan yang sesungguhnya tidak dikehendaki oleh Amerika atau olehimperialisme Inggris sendiri. Kekalahan Jepang itu menimbulkan beberapa perobahan yang besar. Revolusi di seluruh Pasifik jadi lebih meluap.

Sebab yang ketiga :

Pada masa tengah-tengahnya peperangan dunia yang kedua, imperialisme itu umumnya menjadi lemah. Terutama imperialisme Belanda

yang telah menderita beberapa krisis di ibu negerinya sendiri dan yang telah kehilangan alat dan syarat-syarat yang perlu untuk merebut kembali

sebagian dari tanah jajahannya. Nyatalah bahwa kekuatan imperialisme Belanda setelah habis peperangan jauh kurang daripada kekuatanimperialisme Perancis untuk merebut kembali semua atau sebagian dari jajahannya di Vietnam.

Sebab yang keempat :

Kemenangan Revolusi nasional di Indonesia terjadi pada penghabisan peperangan imperialis di Pasifik. Dunia umum telah jemu dengan

adanya peperangan. Kaum pekerja di seluruh dunia mengharap datangnya damai selekas-lekasnya. Maka menurut logikanya dari beberapa soal,

maka kaum pekerja di seluruh dunia menyetujui adanya perobahan-perobahan yang membawa damai di seluruh dunia. Tidak saja di Barat akantetapi juga di Timur manusia itu umumnya setuju pada kemerdekaannya bangsa-bangsa di tanah jajahan. Maka Revolusi nasional di Indonesia

telah mendapat banyak sokongan dan simpati dari kaum pekerja di Barat dan di Timur.

Yang terpenting ialah :

Di Indonesia telah terdapat beberapa Partai yang berpengalaman dan Partai-partai itu mendapat sokongan yang masal, sokongan yang

 banyak.

Revolusi nasional di Indonesia telah dengan mudah mengatasi beberapa reaksi dan kesukaran oleh karena bantuan kaum tani miskin dan bantuan petty proletariat yang kedua-duanya itu sangat haus kepada perobahan nasib, haus mendapat tanah, haus pada damai serta haus pula pada

 peraturan-peraturan yang adil. Revolusi nasional di Indonesia telah dengan mudah mengatasi beberapa reaksi, pandai menindas kontra-revolusi didalam negeri dan menolak kontra-revolusi dari luar dengan bantuannya pemuda tani dan pemuda kaum pekerja yang giat dan patriotismempertahankan revolusi nasional.

Page 93: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 93/124

 

 

Selain daripada itu orang harus mengerti dan senantiasa memperhatikan keadaan-keadaan di dalam negeri dan orang harus mengakui pula

adanya bagian yang negatif pada revolusi nasional di Indonesia. Bagian yang negatif itu telah terang pada kita sekalian, bahwa revolusi nasionaldi Indonesia telah terpencil, terpisah atau ge-isolir, terpisah oleh samodera, tercerai dari bantuannya tetangga kita, tetangga kita yang jugamemperjoangkan revolusi di benua Pasifik. Kalau negeri kita ini letaknya ada di benua, maka negeri-negeri tetangga kita itu dapat memberi

 bantuan dan sebaliknya kitapun bisa memberi sokongan langsung padanya.

Revolusi nasional di Indonesia telah memberi banyak pelajaran dan pengalaman pada lain-lain tanah jajahan yang masih menanti

 bagiannya menjalankan revolusi.

Jadi bersama-sama dengan adanya kejadian-kejadian dari luar dan kejadian dari dalam, maka kita dapat menimbang, bahwa sebab-sebab

tersebut di atas itu adalah memudahkan berhasilnya revolusi nasional di Indonesia.

Sebagai analysis yang lebih luas, orang harus mencoba menarik garis yang tegas dan memperbandingkan revolusi nasional kita dengan

revolusi nasional lainnya, di Vietnam, di Birma, atau lebih jauh lagi, dengan revolusi-revolusi di India dan di Tiongkok.

III. "Thesis" 

Ada "Thesis" baru. Dalam "Thesis" itu Tan Malaka menulis beberapa soal rempah-rempah. Sebagian besar dari tulisan itu tidak aktueellagi. Soal-soal yang dikemukakan kami anggap sudah terlalu tua, sudah basi, dan sebahagian lagi hanya fragmenten, "cuttings" dari buku-buku

yang tidak berguna lagi untuk menjadi bahan atau material guna membikin orientasi keadaan baru.

Di dunia telah penuh dengan bahan atau material baru sebelum dan sesudah perang dunia yang kedua. Meskipun begitu dari material baru

itu tokh sudah tidak digunakan lagi. Perubahan ekonomi dan perubahan politik dunia berjalan cepat hingga tiap-tiap 3-5 bulan sekali meminta berubahan orientasi dan pemandangan yang luas.

Kaum pekerja perlu mendapat pemandangan yang aktuil yang langsung dan yang kongkret mengenai politiknya sendiri.

Kami berpendapat, bahwa kewajiban kaum pekerja pada masa yang akan datang ialah mempelajari politik empat negeri besar, terutama

 politik dan ekonomi Amerika dan Soviet Rusia.

Sehabis perang dunia kedua Amerika timbul menjadi diktaktor groot Finans kapital dan Soviet Rusia timbul menjadi negeri Sosialis yang

lebih kuat dan yang mendapat kemenangan dan banyak pengalaman dalam politik, dalam ekonomi dan dalam militer.

Orang harus mempelajari dua aliran besar ini sedalam-dalamnya. Dalam abad yang ke-XX ini, adalah hanya dua sistem sosial saja, sistem

Sosialisme dan sistem Kapitalisme.

Disana-sini penulis "Thesis" mencoba menerangkan arti Sosialisme. Ia mengatakan Sosialisme itu dibentuk oleh Marx dan Engels kira-kira

100 tahun yang lampau. Keterangan ini tidak tepat. Robert Owen adalah orang yang mula-mula mencoba mempraktekkan Sosialisme di Irlandiadan kemudian di Amerika. Pada masa itu Robert Owen belum mempunyai teori tinggi tentang Sosialisme. Jadi Sosialisme Owen ialah Sosialisme

Utopi. Marx dan Engels tidak membentuk Sosialisme, akan tetapi mereka mempelajari dan meninggikan teori masyarakat Sosialis. Jadi ada dua

corak Sosialisme. Satu Sosialisme Utopi dan yang lain

 

Scientific Sosialism» atau Sosialisme yang berdasarkan ilmu pengetahuan. Marx danEngels mempelajari Sosialisme sedalam-dalamnya. Mereka memeriksa, mereka menguji dan mereka mengeritik habis-habisan teori Sosialismehingga mendapat kesimpulan yang semurni-murninya. Mereka tidak hanya mengkritik semua ekonomi burjuis, tetapi juga memeriksa lagi

 bukunya sendiri sehingga berhasil menulis sebuah buku ³Critique of Political Economy´. Begitu juga mereka memeriksa lagi Sosialismesedalam-dalamnya dan hasilnya ialah ³Scientific Sosialism´ - Sosialisme yang berdasarkan ilmu pengetahuan. Dalam ³Thesis´ orang itu hanyamenerangkan sistem Sosialisme dan sistem Kapitalisme yang bertentangan, dan buntutnya kapitalisme katanya ialah imperialisme. Bagaimana

 jalannya pertentangan dua macam sistem itu? Dan bagaimana dan serta kapan kapitalisme itu berbuntut ?

Kita kira perlu diterangkan sifatnya pertentangan dua sistem itu. Sistem Sosialisme dan sistem Kapitalisme itu terus-menerus tentang-

menentang dan tidak saja pertentangan yang terus-menerus, akan tetapi sebaliknya pada puncaknya krisis kapitalisme, kapitalisme itu sendiriakan memperkosa diri-sendiri untuk melahirkan Sosialisme atau lebih terang lagi Sosialisme itu lahir dari kandungan kapitalisme sendiri. Jadi,Sosialisme itu dilahirkan dari kandungan kapitalisme ia lahir dipaksa oleh tenaga pendorong atau aksi revolusioner dari kaum pekerja. Jadi bukan

 pertentangan terus-menerus antara dua sistem itu bukan proses yang terus menerus, tetapi proses terus-menerus menjadi tinggi dan puncak atau

krisis prosesnya itu melahirkan Sosialisme.

Jadi seperti yang telah kami terangkan di atas, Sosialisme itu ialah suatu sistem Sosial yang dilahirkan oleh aksi revolusioner dari kaum

 pekerja dan kawan-kawan seperjoangannya. Jadi Sosialisme itu lahir dari kandungan masyarakat kapitalis dengan syarat tenaga pendorong aksi

yang aktif dan aksi yang revolusioner. Menurut Historis-Materialisme, peralihan dari satu masyarakat ke lain masyarakat peralihan ke tingkatyang lebih tinggi umpamanya masyarakat perbudakan menjadi masyarakat feodal dan dari kandungan masyarakat feodal itu lahirlah masyarakat

kapitalis. Perpindahan atau peralihan dari satu masyarakat ke masyarakat lain itu tidak terjadi dengan jalan damai atau aman, tetapi dengan jalan pertentangan dan perjoangan ± dengan jalan perlawanan, mati-matian.

Tan Malaka menerangkan, bahwa masyarakat Sosialis itu ialah masyarakat yang tidak berkasta-kasta. Itu tidak hanya begitu saja.

Sosialisme ialah sistem sosial dari suatu masyarakat dimana orang bebas dari tindasan orang lain. Jadi Sosialisme ialah suatu masyarakat

dimana penduduknya terhindar dari segala macam penindasan.

Dalam masyarakat Sosialis alat-alat pembikinan barang dikuasai oleh segenap kaum pekerja dan sebaliknya dalam masyarakat kapitalis

alat-alat itu dimiliki hanya oleh segenggam orang saja.

Page 94: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 94/124

 

 

Sistem kapitalisme tumbuh menjadi tinggi dan punyaknya ialah imperialisme. Jadi imperialisme bukan buntut, tetapi sebaliknya

imperialisme ialah puncak yang tertiggi atau ujung daripada kapitalisme. Dan bersama-sama dengan timbulnya imperialisme, timbullah revolusi proletar. Jadi imperialisme ialah tingkat kapitalisme yang tertinggi tingkat yang penghabisan, tingkat yang melahirkan corak Revolusi yangtertinggi yaitu Revolusi Proletar.

Di dalam masyarakat Sosialis seperti yang telah ternyata ada di Soviet Rusia itu, tiap-tiap orang diwajibkan bekerja menurut kecakapannyadan tiap-tiap orang diberi bahan keperluan hidup menurut hasil pekerjaannya. Ini adalah permulaan daripada Komunisme. Dalam masyarakat

Komunis, tiap-tiap orang bekerja menurut kecakapannya dan mendapat bahan-bahan keperluan hidup menurut kebutuhannya. Di dalammasyarakat Sosialis dan masyarakat Komunis berlaku satu hukum yang menetapkan: "Siapa bekerja, dapat makan" - "Siapa tidak bekerja, tidak makan" ± 

Pada kaca yang pertama dari "Thesis" dalam "Kata Pengantar", penulisnya mengemukakan dirinya sebagai "Nachoda yang berpengalamancukup". Ia mengambil Columbus sebagai contoh. "Columbus" akan berbalik setengah pelayaran setelah menemui mara bahaya, kalau ia cuma

 bergantung kepada teorinya akhli bumi Toscanelli saja".

Dalam "Thesis"-nya orang menganjurkan semangat "adventurer", mencoba-coba sesuatu yang mengandung bahaya mautpun mesti

dilakukan. Ia menghargai semangat "adventure" sebagai syarat untuk mencoba-coba sesuatu perbuatan yang berbahaya. Jadi dengan semangat"adventurous" ia ingin merebut kekuasaan. Jadi untuk melakukan "putsch" yang berbahaya ± dengan tidak pakai perhitungan, - "by chance",orang harus bertindak dengan berani dan disertai dengan semangat "adventure". Inilah suatu ilusi yang digambar-gambarkan oleh seorang yang

"berpengalaman cukup".

Columbus bukan "adventurer" dan tidak bersemangat "adventure". Ia adalah seorang ontdekkings reiziger yang berilmu cukup tentang teori

ilmu bumi. Ia yakin bahwa Amerika ada, dan memang ada. Adanya Amerika itu telah dibuktikan oleh ³telornya Columbus" sendiri. Ia tidak mencoba-coba menuju ke benua Amerika dengan semangat ´adventure". Ia faham dan yakin pada dirinya akan kebenaran yang dipelajarinya.

Jadi perbandingan antara Columbus dan Tan Malaka ada berlainan sekali. Lebih tepat kalau penulis "Thesis" mengumpamakan dirinyasebagai Don Quichotte - the errand knight - yang melalui sepanjang jalan dengan fantasi dan semangat "adventurer". Don Quichotte dengangagah berani melawan windmolen (kincir angin). Ia ingin merebut roda angin. Ia jatuh pingsan dan untuk "maut"-pun ia akan berbuat. Ia menjadi

lebih nekat lagi! Perbuatan Don Quichotte itu ialah perbuatan adventurer" atau ³avonturier", ialah aliran yang sangat berbahaya. Seorang yang bersemanagat ³avontuurlijk" adalah sangat berbahaya kalau ia diberi kewajiban menjalankan pergerakan politik. Di dalam kalangan revolusioner tidak ada tempat bagi ³politisi´ yang berwatak ´adventure". Bagi kaum Revolusioner adalah satu penghinaan Besar apabila ia atau mereka

mendapat kritikan atau celaan sebagai "politieke avonturier". Kaum revolusioner di Barat mengritik dan menghina habis-habisan kepada orang-

orang yang beraliran "avonturisme". Memang banyak sekali terhadap aliran "avonturisme" dalam kalangan pemimpin-pemimpin petty-borjuisdan pseudo-revolusioner .

Orang-orang yang akan merebut kekuasaan karena dorongan keinginan "avonturisme" - ingin mendapat gelaran dan pujian - boleh kamisamakan dengan Don Quichotte yang nekat, dia yang tergesa-gesa. "Ein Streber", perbuatan kurang sehat, perbuatan "avonturier" - Dalam politik 

"avonturier" atau ³avonturisme" adalah aliran yang sangat berbahaya. ´Ambitious", itulah orang-orang yang mengacau-balaukan pekerjaankawan-kawannya.

Dalam revolusi di Indonesia banyak orang yang mengemukakan dirinya, merekalah yang telah berjasa dalam proklamasi IndonesiaMerdeka. Mereka masing-masing merasa berhak memegang kemudi Negara. Mereka berebut-rebutan pengaruh. Mereka menjalankan komplotandan intrik, noda-menodai. Seorang lagi mengaku lebih pandai daripada yang lain, lebih revolusioner dan sebagainya.

Mereka berebut-rebutan tulang.

Perbuatan yang semacam itu mengeruhkan keadaan politik dan memecah persatuan rakyat. Mereka memecah simpati rakyat dan

menimbulkan antipati terhadap orang-orang yang dimusuhinya.

Revolusi rugi!

Inilah akibatnya perbuatan orang-orang yang mencari kedudukan dan pujian.

Hampir pada akhir ÄThesis" penulisanya memberikan berupa-rupa soal yang diambilnya dari buku catatannya. Ia menyerang, ia mengkritik 

lawan-lawannya. Kritikan dan serangan itu khususnya ditujukan pada kami (Musso - Alimin). Untuk membela diri ia membeberkan kelicinannyasebagai pemimpin yang dibenumd" oleh kantor Agung. Ia menerangkan supaya dia mendapat sokongan dan bantuan dari Rakyat untuk membela

dan membersih-bersihkan diri, ia appeal pada Rakyat supaya diberi keputusan bahwa dia benar. Bahwa dia tidak bikin salah dalam revolusi 1926.

Ia menunjuk-nunjukkan kekuasaan autoriteit dan hak veto. Ia menyebut-nyebut nama pemimpin besar, yang sesungguhnya tidak disukainya. Iamenyebut nama kantor yang memberi ³benuman dan kekuasaan" padanya dengan maksud supaya orang ³takut", supaya orang memandang

 padanya sebagai orang ´berguna" yang diberi autoriteit. Sebetulnya Tan Malaka menenggelamkan diri dalam pujian dan reklame sendiri. Pujianitu baik, tetapi memuji-muji diri sendiri itu tidak begitu baik didengarnya.

Ia mencurigai dan mendakwa-dakwa orang yang tidak disukainya. Sebaliknya kecurigaan dan dakwaan itu dirasa oleh Tan Malaka sendiridengan perasaan yang tidak jujur. Tan Malaka ´voelt zich gepasseerd" . . . . . Ia merasa kecewa sebab kami berdua (Musso dan Alimin) dengantidak diketahuinya pergi ke negeri Jauh. Di negeri Jauh kami dapat mengetahui apakah artinya pangkat dan kekuasaan itu. Orang yang tahu

 bagaimana keadaan politik negeri tersebut akan ´heran" mendengar pujian, reklame, yang gilang-gemilang. Barangkali penulis ´Thesis" masihingat akan kawan-kawannya seperti O. Hell . . . dan M. Voit «. yang dahulu pernah sebagai pegawai biasa bekerja di Pasifik. Dua orang itu

 bekerja bukan di kantor Besar, akan tetapi hanya membantu pekerjaan dalam pergerakan kaum pekerja. Mereka orang Prof. . . . . . . Barangkali

Page 95: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 95/124

 

dua orang pegawai itu yang lancang yang tidak berhak memutuskan apapun yang memberi Ä´mandat", yang memberi ´autoriteit", yang memberi

kekuasaan besar pada Tan Malaka.

Dua propagandis tersebut kena hukuman lantaran membela pergerakan Anti Soviet pekerjaan Trotzkisten. Orang yang jujur hati dan yangmengerti akan pekerjaan Ä´propagandis" bukan orang yang ´penting" dan yang ³Berautoritet" , dilarang menunjuk-nunjukkan diri sebagai

reklame - menunjukkan dan membangkitkan nama kantor Besar. Orang yang biasa sungguh-sungguh bekerja buat keperluan kaum pekerja - bukan cari nama dan pujian, bukan ingin ´mashur" - ia tidak akan membuka-buka rahasia caranya bekerja di bawah-tanah. Orang tahu apa art inyakantor Besar itu di mata kaum imperialis. Pada waktu kami berdua tinggal lama di negeri Jauh itu kami kenal beberapa kawan yang lebih

´responsible" dan memegang P.K. di negeri Besar. Setelah dididik baik-baik mereka pulang ke negerinya masing-masing juga zonder ´mandat", juga zonder ´autoriteit", juga zonder ´veto" dan juga zonder apa-apa". Mereka pulang kembali ke negerinya masing-masing dan bekerja untuk P.K sebagai orang biasa. Mereka tak perlu ´mandat", mereka tak perlu ´veto" atau kekuasaan luar biasa . . . . Mereka tahu kewajiban bekerja di

 bawah-tanah !

Sebelum orang menjadi ´Presiden" orang sudah ingin memegang hak "veto" - vetonya petty borjuis. Pemuda Komunis tahu bahwa dalam

Partai tidak ada ´veto" atau kekuasaan mutlak . . . . Dalam Partai hanya ada Demokrasi - Demokrasi Centralisme, ialah Demokrasi Progressif.Semua itu bukan salahnya orang yang ingin pujian dan junjungan, tetapi ialah karena kekurangan pengetahuan, ia merasa lebih besar dari pada

yang lain-lain. Banyak kawan-kawan yang datang di negeri Sejuk. Di sana hanya melihat rapat besar dan kenal si-itu dan si-ini. Ia tidak dapat

didikan apa-apa. Banyak orang datang di negeri Jauh, kira-kira pada tahun antara duapuluhan. Pada masa itu Negeri kami masih rusak. Politik dan ekonominya belum teratur.

Tetapi dalam tahun 1927-1928 keadaan mulai berubah dengan cepat. Politik Partai menjadi lebih tinggi dan sekolahan Partai lebih teratur.Di sini kawan-kawan dapat didikan yang tetap dan teratur. Teori Partai jadi lebih tinggi dan kader-kader Partai diwajibkan belajar banyak.Musuhnya juga tambah banyak dan keadaan umum lebih menjadi genting. Peraturan kerja dirubah sama sekali. Perkara intern ini kami tidak 

diizinkan menerangkan lebih lanjut. Orang yang membersihkan diri dan menyalahkan kejadian pada tahun 1926 itu betul - mereka tidak salah.Mereka tidak salah karena mereka tidak berbuat apa-apa; orang yang tidak berbuat apa-apa sudah tentu tidak mungkin membuat kesalahan.

Tentang Royeran

Tan Malaka merasa tidak senang hati bahwa ada kabar dia telah diroyeer oleh . . . . Dari fihak Partai, walau Partai dipimpin oleh kawan-

kawan lain dan juga setelah kembali di tangan kami, kami tidak memperhatikan soal-soal partai lain atau soal-soal seseorang yang tidak  berhubungan dengan Partai. Kami hanya berdaya upaya membangunkan dan mendidik kader baru, mengumpulkan kawan-kawan yang lurus hatidan bersama-sama kami berikhtiar mendirikan sekolahan dan kursus-kursus bagi pemuda yang kami d idik dalam ilmu Marxisme-Leninisme,

yang kemudian hari akan jadi dasarnya Partai ka mi, Partainya Lenin dan Stalin. Kami tidak suka meminta dan mengundang kawan-kawan atau

anggota Partai lama kembali ke dalam Partai dengan tidak kehendaknya sendiri. Menurut hukum Partai, anggota Partai yang telah lama tidak  bekerja bagi Partai atau telah lama dengan sengaja menjauhkan diri dari Partai atau masuk anggota Partai lain, maka orang atau anggota itu

dengan sendirinya dikeluarkan dari Partai - jadi orang itu bukan anggota Partai lagi. Partai Komunis mempunyai disiplin dan hukum sendiri.Partai Komunis bukan Partai burjuis dan juga bukan Partai nasional di mana anggota-anggotanya bertindak atau berbuat dengan semau-maunyasendiri.

Pada kaca yang penghabisan penulis "Thesis" minta dibuktikan siapa yang meroyeernya dan dimana dia berada pada waktu dia diroyeer.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa di sini ada dua Tan Malaka. Tan Malaka palsu dan Tan Malaka sebenarnya. PKI tidak bisa meroyeer orang

yang bukan anggota Partai dan Tan Malaka bukan anggota Partai lagi. Seperti Nath Roy di India - ex Komunis yang mendirikan Partai lain diIndia telah diroyeer oleh Partai - akan tetapi Roy nekat, dikatakannya: "Saya tidak mau diroyeer, saya orang Komunis". Partai tidak maumengakuinya sebagai anggota lagi, baik Tan Malaka palsu atau Tan Malaka sebenarnya. Partai menolak kedua-duanya, baik yang sebenarnya apa

lagi yang palsu.

Orang memegang keras anggapan "titel" atau "kekuasaan penuh" yang katanya diberi padanya oleh rapat Besar. Ia appel. Oleh karena dia

memegang "mandat pol" dari organisasi Besar, dia tidak suka diroyeer, dia minta putusan "tertinggi", Juga waktu kami ada di Sana, kami tidak 

mendengar apapun tentang royeerannya oleh organisasi Besar. Sekarang organisasi Besar sudah tidak ada lagi, jadi kalau dia menuntut H a k i mK o m u n i s T i n g g i dia harus cari sendiri dimana adanya hakim itu. Dia menakut-nakuti orang dan menuntut supaya perkara itu diputuskan

oleh "Hakim Internasional" sedangkan Internasionale tidak punya "Hakim" - Hakimnya ialah seluruh badan Partai bersama-sama. Partai tidak mengindahkan siapapun juga - anggota Partai "besar", kecil, ber-"autoritet" atau "mandat-loos", di hadapan Partai mereka adalah anggota danhanya anggota biasa.

Kita sama kita dalam satu Partai - Partai Komunis. Kami kira, bahwa "sangkalan" yang diajukan oleh si Penulis "Thesis" itu lebih tepat

 jikalau "sangkalan" itu disangkal dan ditunjukkan oleh perbuatannya si penulis sendiri. Tan Malaka tidak perlu kecil hati dan ragu-ragu dan janganlah memperhatikan omong-omong dan perkabaran, dan jangan menduga-duga orang yang tidak salah atau yang menyalahkan padanya dan

kerjakanlah terus keyakinan sendiri.

IV. Tuduhan Trotzkisme 

Pada waktu kami ada di luar negeri kami senantiasa memikirkan dan mendaya-upayakan bagaimana kami bisa mendapat sambungan dan

 bisa bekerja buat Partai di Indonesia. Menurut kewajiban dan hukum Partai, Partai Komunis (Bolsewik) - tiap-tiap anggota Partai, tiap-tiap orang

Komunis diwajibkan hanya bekerja untuk Partainya, diwajibkan mencintai Partainya dan menjunjung tinggi kehormatan dan prestise (prestige)Partainya. Tiap-tiap anggota - orang Komunis - siapapun juga, yang melalaikan dan menjauhkan diri dari Partai - orang itu dengan sendirinyakeluar dari kalangan Partai. Lebih-lebih orang "Komunis" yang mendirikan Partai lain atau organisasi politik lain yang menentang atau berlainan

dengan azas Partai, orang itu melanggar hukum Partai, melanggar disiplin Partai, melanggar undang-undang Partai.

Orang-orang ini menentang Partai, anti Partai, mereka likwidator, mereka renegad.

Page 96: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 96/124

 

 

Orang Komunis hanya kenal dan hanya mengakui satu Partai saja, yaitu Partainya Lenin yang diteruskan dan dipimpin oleh Stalin,

mewajibkan pada sekalian anggota Partai - memperbanyak pengalaman, memperbanyak dan mempertinggi teori dan memperbanyak ilmu lainyang berhubungan dengan hukum-hukum pergerakan revolusioner, pandai mengambil sikap terhadap massa dan menjalankan taktik yang"flexible", yang elastis, yang ulet dan yang liat.

Pada waktu kami masih muda, kami ingin "menjadi Komunis". Kami membaca satu dua buku. Kami bekerja rajin sebagai orangrevolusioner. Dengan jalan demikian orang dapat nama baik. Sekarang kita tahu, menurut hukum Partai Komunis (Bolsewik) syarat-syarat dan

 perbuatan semacam itu tidak cukup kurang banyak.

Setelah kami tinggal lama di luarnegeri, kami belajar dan mendapat tambah pengetahuan dan pengalaman. Tidak saja kami diwajibkan

 belajar dalam sekolah, akan tetapi kami lama dididik dalam ideologi Komunis. Kami lama mempelajari ilmu-ilmu yang telah ditetapkan olehPartai, memegang keras hukum disiplin Partai dan tunduk pada hukum Partai. Kami dilatih, diuji dan dipraktekkan beberapa lama. Kemudiankesetiaan kami pada Partai dilihat dan diawas-awasi. Dengan adanya Partai baru - Partainya Lenin - maka didikan semacam ini dijalankan di

semua cabang-cabang Partai Komunis di seluruh dunia. Kami harus menjadi Ideologist yang terbaik yang diharuskan menghindarkan diri dari pengaruh burjuis, pengaruh burjuis kecil dan pengaruh politisi syarlatan lainnya.

Pada waktu kami masih di luar negeri - di tanah Melayu - kami membaca surat-surat khabar Inggris yang menerangkan bahwa Tan Malaka,seorang Komunis yang ternama membentangkan program baru - program "Expansion", yaitu program melebarkan jajahan Indonesia Raya,menjadi lebih raya lagi. Lebih jauh surat khabar itu menjelaskan bahwa politik "Expansion" itu tidak lain dari pada turunan dan melanjutkan

 politik imperialisme Jepang yang bersemboyan: "Asia buat bangsa Asia". Surat-surat khabar itu menerangkan, bahwa orang itu adalah seorangKomunis yang beraliran Trotzkisme. Kira-kira dua minggu sesudah perkabaran itu, warta lain lagi dari Ceylon dan Australia menyatakan juga

 bahwa ia seorang Trotzkis yang menganjur-anjurkan partai nasional - Partai Republik Indonesia. Sekianlah perkabaran dan warta yang kami

tangkap pada waktu kami berada di tanah Melayu.

Setelah kami kembali di Tanah Air, kami mendengar berupa-rupa cerita tentang aksi dan perbuatannya sesudah ia kembali di Indonesia. Disana-sini ada orang yang memuji aksinya dan di lain pihak ada yang mencela tindakan politknya di Indonesia. Ia berlaku sebagai umumnyaTrotzkisten di luarnegeri yang membikin keruhnya pergerakan Nasional. Seperti di India, Roy, - seorang ex-Komunis - yang telah mengacau

 pergerakan revolusioner di India, di Tiongkok ialah Tjang Du Su, di Persia ialah Sultan Sidik, dan di negeri-negeri lain lagi. Kalau Tan Malaka

menganggap dirinya seorang Komunis apalagi sebagai pendekar Partai yang terkenal atau bapak revolusioner, selekas-lekasnya ia pulang keTanah Air, sepatutnya dan wajib ia dengan segera berhubungan dengan dan menghidupkan Partai Komunis di Indonesia, walaupun bagaimana

 juga keadaan Partai pada masa itu.

Dalam "Thesisnya" ia menyangkal keras tuduhan Trotzkisme. Ia menuntut dan minta alasan yang nyata atas tuduhan yang "bohong" itu.

Kami tidak menuduh, kami tidak mendakwa, kami tidak pernah memfitnah orang, kami tidak suka menusuk-nusuk dan membusuk- busukkan kawan atau lawan, kami hanya bekerja untuk keperluan Partai , meninggikan kwaliteit Partai dan menjunjung tinggi prestise Partai.Dalam Partai Komunis (Bolsewik) tidak ada perbedaan besar kecil, tidak ada perbedaan pemimpin dan anggota, pemimpin yang berjasa atau

anggota biasa yang jujur dan bekerja baik buat Partai, mereka di muka Partai berdiri tegak bersama-sama, menanggung jawab bersama bagikeperluan Partai.

Partai Komunis bukan Partai burjuis, bukan Partai adpokat atau juris yang mendakwa atau yang menentang atau memungkiri dakwaandengan cerdik dan licin bicara untuk menghindari tuduhan atau dakwaan. Partai Komunis melakukan pemeriksaan atas suatu soal ± meminta padaanggota-anggotanya siapapun juga, pemimpin atau anggota biasa, menerangkan terus-terang, menunjukkan kebenarannya, dan mengakui

kesalahannya sebagai orang Komunis ± sebagai Bolsewik di hadapan Partai. Kami orang Komunis bukan seorang dua-orang yang tercerai-berai,akan tetapi kami adalah Partai yang bulat sebagai satu badan, Partai yang mengikat seluruh anggota dan pemimpinnya dalam satu ikatan. Partaiadalah kekuasaan atau otoritet yang tertinggi dan yang berkuasa. Inilah faham orang-orang Komunis, di mata kawan-kawan seperjuangannya. Di

negeri Sejuk, di negeri Jerman, di Amerika, di Inggris, di Perancis dan juga di Tiongkok kawan-kawan Komunis yang mengakui kesalahannya

dan menolak tuduhan-tuduhan yang memberatkannya pada dirinya dengan perbuatan yang nyata dan yang jujur terhadap Partainya, dapatlahkehormatan dan junjungan yang tinggi.

Dalam "Thesis" di sana-sini orang mengutip dua-tiga kalimat dari buku Riwayat Partai Komunis negeri Persatuan Soviet (History of theC.P.S.U.). Kutipan-kutipan itu untuk menunjukkan kesalahan seseorang dan membenarkan orang lain. Dalam tulisan itu disebut nama-namaseperti Zinoniev, Kamenev dan lain-lain. Orang-orang ini termasuk dalam golongan atau blok Trotzkisten seperti Bucharin dan lain-lain.

Limonadze dan Shatskin, orang dua inilah yang senantiasa berteriak-teriak - "real shouters" -, pada satu masa mereka memuji Partai dan mencela

 N.E.P dan pada lain masa mereka memuji N.E.P. dan mencela Partai serta mencela ini dan itu. Sepak terjang dua orang ini diamat-amati. Setelahketahuan bahwa ternyata mereka menjadi sel Trotzkisten, mereka kemudian mengambil keputusan sendiri . . . . mereka bunuh diri. Kejadian

semacam ini banyak sekali terjadi pada waktu diadakan pembersihan dalam Partai.

Tentang pinjaman Tsar. Dalam "Thesis" orang menunjukkan, - menurut Riwayat Partai Komunis di Rusia -, bahwa Trotzky sendiri pernah

mengusulkan pada Partai supaya pinjaman luarnegeri harus dibayar. Usul itu ditolak oleh Partai. Usul Trotzky adalah salah, karena Revolusi diRusia adalah Revolusi Sosialis dan dari Revolusi Proletar berdirilah Diktaktur Proletariat yang menjadi pemimpin masyarakat sosialis. Dalam

Revolusi Demokratik borjuis (bourgeois democratic revolution) semboyan Partai ialah menasionalisir tanah-tanah dan beberapa perusahaan.

Sedangkan dalam Revolusi Sosialis Partai bersembojan: "Sosialisasi dan konfiskasi" seluruh bank-bank dan perusahaan besar. Menurut keadaanmasa itu, setelah perang dunia yang kesatu, Inggris dan Jerman ekonominya lembèk untuk mengadakan serangan kepada masyarakat sosialis.Burjuis dunia mengira bahwa keadaan di Rusia pada waktu itu tidak akan tinggal tenang, mungkin kontra-revolusi akan pecah dan kasta burjuis

menunggu-nunggu pecahnya kontra-revolusi dan mereka mengharap dapat merebut lagi kekuasaannya. Keadaan internasional pada waktu itudalam keadaan sedikit baik bagi pendirian Rusia. Jadi usul Trotzky supaya membayar hutang luarnegeri adalah salah menurut dasar RevolusiSosialis, dan salah pula menurut strategi dan taktik Proletar Revolusioner. Seperti sudah kami terangkan, Revolusi Nasional di Indonesia -

 Revolusi Demokratik burjuis (bourjeois democratic revolution) - hutang-hutang luar negeri harus dibereskan dengan jalan damai, dengan

Page 97: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 97/124

 

 jalan pembayaran angsuran dan sedapat-dapatnya sebahagian perusahaan penting langsung dimiliki oleh Negara. Dengan jalan begini 

kami dapat menyelamatkan Republik dan memperkuat ekonomi nasional. 

V. Soal Lama Kami kira masih perlu memberi sedikit penerangan seperti di bawah ini. Kira-kira duapuluh dua tahun (22) yang lampau, kami berdua

saudara Musso dengan saya, pergi ke negeri Sejuk. Kepergian kami ke sana perlu menjalankan Perintah Partai. Kira-kira pada permulaan tahun1925, kami berempat telah dihadapkan di muka CC Partai Besar. Di sini kami bersama-sama dengan saudara-saudara Darsono, Semaun danMusso berhadapan dengan sebagian besar dari anggota CC. Di hadapan mereka saya menerangkan sedapat-dapatnya tentang politik dan ekonomi

di Indonesia pada masa itu.

Pada pertemuan itu kami berempat mendapat kesan yang baik. Kami menghormati semua figuur yang duduk dalam pertemuan itu. Mereka

adalah orang biasa. Setelah kami t inggal beberapa bulan di Pusat negeri Sejuk, kami mendapat sekadar pemandangan tentang soal-soal yang berhubungan dengan soal-soal Partai Besar. Kami mendapat keterangan bahwa sejak tahun 1924 timbul beberapa aliran yang menentang padaPimpinan Partai.

Trotzky adalah seorang bekas anggota yang ternama dalam Partai, yang mulai mengadakan oposisi. Pada mulanya posisinya itu kecil saja.

Kemudian kami berempat bertemu dengan Pengurus Partai yang terkemuka. Sudah itu kami berdua kembali menuju ke Tanah Air.

Setelah kami kembali lagi ke negeri Sejuk pada tahun 1927, maka kami tahu, bahwa oposisi terus menentang Partai - menyalah-nyalahkan

dan membusuk-busukkan pimpinan Partai. Telah beberapa kali Trotzky dan kawan-kawannya diperingatkan supaya jangan membikin pertentangan dalam Partai. Peringatan itu diabaikan dan sebaliknya oposisi berlaku giat lagi.

Mula-mula oposisi dijalankan dengan alasan politik, tetapi kemudian dalam prosesnya menjadi satu gerakan sabotase, menggunakan teror,membunuh pegawai negeri, dan orang-orang Soviet yang ternama. Pergerakan Trotzkisten dan Trotzkisme menjadi pergerakan teroris. Moralnya

kaum Trotzkisten merosot begitu rendah sehingga melakukan beberapa pembunuhan pada Gorky di Moskow, Kirov di Leningrad, meracun beberapa pegawai negeri yang baik-baik, menggulingkan kereta api, memberi racun dalam makanan yang disediakan untuk Rakyat Soviet.

Di dalam waktu 15 tahun lamanya kami dapat mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan kaum Trotzkisten itu lambat laun menjadi satu

 pergerakan pembantu Fasisme - pembantu kontra-revolusioner.

Sesudah belajar beberapa tahun lamanya saya dapat mengetahui bahwa pertentangan antara kaum Trotzkisten dalam Partai bukanlah

 pertentangan yang persoonlijk, pertentangan perseorangan, akan tetapi pertentangan itu letaknya dalam pertentangan kasta - pertentangan antara

Mensewik (petty-burjuis) dan Bolsewik (kaum pekerja).

Trotzky adalah Mensewik, ialah anasir burjuis kecil.

Trotzky sebagai kastanya burjuis kecil dengan sendirinya merosot menjadi kawannya Fasisme, menjadi reaksi, menjadi musuh yang kejam

daripada kaum pekerja.

Apakah Trotzkisme itu?

Trotzky atau Trotzkisme adalah satu golongan yang berbahaya. Trotzky pernah menjadi salah satu anggota pergerakan kaum pekerja diRusia. Dia dan kawan-kawannya telah terbuka rahasianya dan bersama-sama dengan lain kaum kontra-revolusioner, Trotzkisten dan Trotzkisme

telah dibasmi di negeri Soviet. Di Eropah Trotzkisme itu masih berlaku di antara kasta -burjuis kecil dan golongan anti-revolusioner. Sebab apakami namakan Trotzkisme itu golongan yang berbahaya, oleh karena kaum Trotzkisten bekerja diam-diam dan dengan sembunyi memakai nama"Komunis", "Revolusioner" , "Marxist". Dulu banyak kaum Trotzkisten menjadi anggota Partai. Mereka tahu cara-cara kami bekerja.

Trotzkisme ialah baik hanya bagi pergerakan Kontra-revolusioner, baik bagi pembantu Fasisme dan baik sebagai pembantu pekerjaanspionase melawan Partai Komunis, menentang pergerakan buruh revolusioner dan melawan Persatuan Negeri Soviet. Seringkali kaum

Trotzkisten bekerja sebagai provokator.

Sekian pengetahuan kami tentang Trotzkisten dan Trotzkisme pada waktu kami ada di luar negeri.

VI. Sekadar Soal Kebangsaan 

Pada kaca 7 buku "Thesis" penulisnya membentangkan hal kebangsaan. Ia memuji keadaan di Soviet Rusia. Ia menghargai buahnya

sosialisme di Rusia. Dari buah sosialisme itu, maka lenyaplah pertentangan dan perselisihan antara golongan bangsa-bangsa di negeri tsb.

Tetapi sebaliknya Tan Malaka masih menunjuk-nunjukkan perbedaan bangsa-bangsa di tanah jajahan. Ia membangunkan agitasi yang

sudah tua seperti "Chinese and dogs are not allowed". Ini adalah salah satu pengaruh dari penjajahan. Tapi kita pandang soal ini tidak perludibongkar-bongkar lagi, oleh karena sejak permulaan tahun 1934 keadaan sudah berobah banyak. Prejudice atau purbasangka mulai kurang.

Hitam-putih mulai mendekat.

Sekarang di Amerika sendiri kaum buruh hitam dan putih sudah berjalan bersama-sama dan bekerja dalam satu pabrik. Jadi agitasi"between black and white" tidak perlu dikemukakan lagi. Umumnya perasaan "chauvinisme" sudah menjadi sangat kurang. Hanya masih tinggal

sedikit saja di antara anasir burjuis kecil.

Kami tahu di Indonesia soal kebangsaan sudah tidak menjadi soal lagi. Pada waktu revolusi dan kontra revolusi, segolongan bangsa di

Indonesia sama bersatu, dan segolongan lagi memisahkan dirinya. Tetapi selagi revolusi mendapat kemenangan, maka golongan bangsa-bangsa

Page 98: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 98/124

 

itu berjuang bersama-sama. Mereka tidak memperdulikan apapun juga. Revolusi harus menang !!! Inilah semboyan yang ada pada mereka. Tetapi

setelah kekalahan dan bahaya mengancam padanya, mereka mulai berpecah-pecah dan mereka lambat laun memisahkan diri. Dan mereka

kembali kepada perasaan golongannya. Di Indonesia sekarang ini terlihat golongan bangsa-bangsa itu berkumpul sebagai satu bangsa yang besar.Mereka berjuang bersama-sama atas dasar kesatuan Bangsa dan atas dasar Patriotisme - cinta kepada nusa dan bangsa. Sepanjang pengetahuankita di Indonesia perasaan yang "chauvinistik" hampir lenyap sama sekali.

Jadi kepada kawan-kawan yang baik, kita anjurkan supaya mempelajari: "Marxism and the National and Colonial Quetions" (Marxismedan soal Kebangsaan dan Tanah jajahan), karangan Stalin.

Meskipun Indonesia sekarang ini telah merdeka dan menjadi satu, tetapi kita pandang soal bangsa dan golongan bangsa-bangsa itu masih perlu dipelajari. Inilah kewajiban student-studen ekonomis dan akhli-akhli penyelidik soal kebangsaan.

VII. Dialektics. 

Marx dan Engels adalah akhli fikir dan ilmu pengajarannya meminta banyak fikiran.

Marxisme adalah satu doktrin yang hidup, yang senantiasa berjalan terus-terus menjadi tinggi - bukan dogma. Marx adalah akhli dialektika.

Dengan dialektika Marx tidak hanya mengupas satu soal masyarakat dan satu tujuan politik dunia saja, akan tetapi terutama sekali dialektika i tudigunakan untuk mengupas dan menjelaskan soal-soal dalam pergerakan revolusioner - wet-wet atau hukum-hukum petentangan. Kami pandang

 perlu sekadar penerangan tentang hukum-hukum dialektik.

Apakah dialektika itu?

Dialektics adalah hukum pergoyangan (Beweging), hukum gerak, hukum tegenstelling atau pertentangan. Ialah hukum kemajuannyamasyarakat yang terdiri dari beberapa golongan. Dialektics adalah hukum segala gerak, gerak baik di luar (lahir), maupun di dalam jalan pikiran

manusia (bathin), semua itu terikat oleh hukum dialektics, bahwa hukum dialektics itu menentukan proses lahir-melahirkan, proses terus-menerusatau ungkir-mengungkiri (Negasinya Negasi - Negation of Negation).

Dialektics ialah proses ganti-mengganti, robah-merobah, dari encer menjadi kental (beku) dan dari beku menjadi encer, jadi dari kwantiteit

menjadi kwaliteit dan vise-versa atau sebaliknya. Inilah dialekticsnya kwantiteit.

Di lain soal dialektics itu memeriksa hal-hal seperti dialektics biologi, dialektics botani (ilmu tumbuh-tumbuhan) dan dialektics yang telah

 berjuta-juta abad terus-menerus lahir-melahirkan, ada-mengadakan, menjadi dan rusak. Begitu juga dialektika dalam alam, jaitu Natur Naturas

atau Alam mengalamkan, turun-temurun, tumbuh dan mati.

Telah diketahui bahwa dalam masyarakat sosial hingga sekarang ini selalu ada pertentangan- pertentangan, antara yang memerintah danyang terperintah, antara kapital dan buruh dan sebagainya. Jadi terang ada pertentangan, maka dalam hidup (orang hidup) juga ada pertentangan,suatu proses yang senantiasa mempertahankan hidup dan merusak hidup sendiri, seperti dalam barang (benda) sendiri. Dan selekasnya

 pertentangan itu berhenti, selekasnya juga hidup itu sampai di puncaknya, sampai di batasnya orang mati.

Seperti telah kami sebutkan di atas dialektics Marx itu khususnya digunakan untuk memandang jalannya gerakan revolusioner.

Pemandangan yang jauh dari fantasi, jauh dari cita-cita, jauh dari taksiran dan jauh lagi dialektics yang berdasarkan semangat ´adventure",´avonturisme" etc. etc.

Maka apabila orang mengakui kebenarannya dialektics dengan didasarkan atas semangat ´adventure" maka orang itu menyasarkan fahamdialektics. Dalam Marxisme sangat terlarang aliran ´opportunisme", ³putchisme".

Kalau orang tidak berhati-hati menggunakan dialektics dan orang itu menjalankan tindakan dengan fikiran yang egoistik, yang ´campur-

aduk", orang itu akan mendapat hasil seperti Napoleon yang telah menderita rintangan dan tentangan dalam aksi yang dijalankan di Eropah.Sebagaimana diketahui, kemudian Napoleon menderita beberapa kekalahan, oleh karena ia telah menggunakan taktik Cavalery yang Äjungkir-

 balik".

Orang yang menuju ke sesuatu tujuan yang ´tinggi" dan mendasarkan kehendaknya itu atas perasaan yang ´Ambitious", ´Adventurous",maka orang itu akan mengandaskan dirinya atas karang opportunisme, atas karang kontra-dialektics.

Itulah lukisan orang yang mendertita penyakit ´spekulasi"!

Untuk memperdalam pengetahuan tentang dialektics, kami anjurkan kepada kawan-kawan yang ingin mempelajari ilmu dialektika yang

Marxistis supaya membaca dan memahamkan isi buku ³History of the Party of Soviet Union (Bolsewik) (³Riwayat Partai Komunis PersatuanSoviet´ (Bolsewik), bagian IV dari kaca 97 sampai kaca 143. Bagian ini mengenai soal dialektika yang ditulis oleh Stalin dengan cara begitu

mudah dan populer, hingga ilmu dialektika yang begitu sulit dapat dengan mudah dipahamkan.

Jadi jikalau masih ada orang yang bertanya:

1. Apakah fikiran dan keinsyafan itu?2. Dan dari manakah datangnya?

Kami kira telah terang bahwa kedua-duanya itu adalah buah otak manusia, sedang orang sendiri adalah buahnya alam, alam yang bergerak maju bersama-sama dengan jalannya keadaan sekelilingnya. Jadi boleh diartikan bahwa buah otak manusia itu pada Analysis yang penghabisanialah juga buah alam - kedua-duanya tidak menentang bahagian yang lain dari alam, tetapi kedua-duanya itu bekerja bersama-sama.

Page 99: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 99/124

 

 

Itulah pandangan kami atas dasar materialistik.

VIII. Perkara Tahun 1926 

Seperti yang sudah-sudah Tan Malaka memberi beberapa alasan untuk membenarkan pendiriannnya dalam ÄPerkara Tahun 1926". Alasan-alasan itu tidak memberi penerangan dan penjelasan dalam teori revolusi. Sebahagian besar dari alasan-alasan itu digunakan untuk membenarkan

 pendiriannya. Ia menyebut dirinya sebagai orang yang "bermandat", yang "dibenumd", yang "berkuasa".

Dengan mengadakan dan mengutip "alasan" yang tidak berguna, ia melanggar hukum "bekerja bawah tanah". Ia menyebut namainternasionale; orang yang semacam ini sama sekali tidak mengerti kedudukan internasionale di mata imperialisme. Dengan memuji diri dan

memperlihatkan kekuasaannya, ia insyaf atau tidak insyaf telah membuka rahasia Partai dan memberi senjata kepada musuh untuk menuduh bahwa internasionale membantu pergerakan revolusioner di negeri-negeri jajahan. Kami t idak dapat menerangkan hal ini dengan panjang lebar.Ini adalah provokasi-provokasi yang diucapkan oleh orang yang mencari pujian. Orang harus mengerti apakah artinya Organisasi Besar ini kalau

ditinjau oleh mata imperialisme.

Orang mengaduk-aduk putusan Prambanan dan lain-lain putusan yang diambil oleh Partai.

Kami kira lebih baik dan berguna kalau orang itu bisa memberi pemandangan yang teoritis yang meninggikan teori revolusi, supaya orang bisa menarik kesimpulan yang Marxistis tentang salah dan benarnya jalan revolusi di tahun 1926. Cerita dan alasan yang disiar-siarkan dalam

"Thesis" itu tidak ada harganya bagi teori-teori revolusioner.

Pemandangan- pemandangan itu ialah pemandangan burjuis kecil. Seperti juga di Eropah, Kautsky mencela hasil revolusi Oktober. Ia

 berkata: "Revolusi Oktober salah, revolusi Oktober bukan revolusi yang dijalankan menurut pelajaran Marx." Di sini orang bisa tahu siapakahKautsky itu. Revolusi yang berhasil dicela, apalagi revolusi yang kandas, umpamanya revolusi-revolusi di Rusia di tahun 1905 dan 1907. Sebagai

Kautsky di Indonesiapun ada satu dua akhli t eori burjuis yag mencela kandasnya revolusi pada tahun 1926. Apalagi revolusi yang kandas, sedangrevolusi yang berhasil tokh dicela juga oleh pendekar Sosial Demokrat. Bacalah bukunya Lenin yang bertitel "Kautsky the Renegade" (Kautskyseorang pengkhianat) .

Satu pertanyaan: "Bagaimanakah sikap Tan Malaka dalam revolusi sekarang; apakah hanya mencela-cela revolusi saja?" Menurut watak dan cara-cara memikir orang revolusioner, tiap-tiap revolusi besar maupun kecil harus dianalisir dan dikritik, mencari sebab-sebab ekonomi yangmemaksa Rakyat melakukan revolusi. Sebab kerusakan ekonomi, sebab kekacauan ekonomi umum dalam suatu negeri bisa mendorong Rakyat

 bergerak melawan tindasan dan keberatan hidup.

Lain daripada itu kewajiban orang revolusioner, apabila suatu revolusi itu akan dimulai atau telah berjalan sedapat-dapatnya harus memberi

 pimpinan agar supaya mendapat kemenangan; atau kalau akan mendapat kekalahan revolusi itu harus dipimpin juga, supaya revolusi itu dapatdiundur dengan jalan yang rapih dan teratur. Berhasil atau kandas, apabila revolusi itu sudah mulai, revolusi itu harus tetap mendapat pimpinandan sebaliknya, tidak boleh revolusi itu dihalang-halangi atau dipotong-potong seperti telah kejadian di Indonesia pada tahun 1926 di Jawa dan di

tahun 1927 di Sumatera. Haluan yang reaksioner ini menghalang-halangi pecahnya revolusi di Indonesia dalam satu masa. Timbulnya revolusiserentak bisa melembekkan sebahagian kekuasaan musuh - imperialisme Belanda pada saat itu. Memotong jalannnya revolusi itu berarti memberi

kesempatan kepada musuh revolusi membagi-bagi kekuatannya untuk memecah kekuatan revolusi. Perbuatan kontra-revolusioner ini merugikan

 jalannya revolusi dan menyokong pada musuh-musuh revolusi.

Orang belum puas memuji dirinya. Ia lebih lanjut lagi berkata: "Percayalah bahwa sejarah Indonesia ada di sebelah saya". Ini pujian cukup

untuk mengukur derajat dan kesenangan Tan Malaka.

Revolusi 1926 Di Indonesia.

Revolusi 1926 adalah suatu kejadian yang penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Revolusi pertama yang pecah pada tahun 1926 ialah pelopornya revolusi-revolusi di tanah-tanah jajahan di lautan Pasifik. Di Indo-China pada tahun 1927 yang kedua. Kejadian-kejadian di Birma pada tahun 1926/1927 ialah yang ketiga.

Sebelum timbulnya krisis dunia pada tahun 1929 - krisis kapitalis yang sehebat-hebatnya yang belum pernah terjadi dalam kapitalisme-

imperialisme - gelombang krisis itu telah mulai menyerang ekonomi kapitalisme di negeri jajahan. Penarikan kembali duurtetoeslag pengurangan

upah kaum pekerja, pemanjangan waktu bekerja dan penaikan beberapa jenis pajak dan bea dan permulaan mengurangi Staatsbegroting diseluruh cabang-cabang perekonomian di Indonesia, itu semua sangat merusak lagi penghidupan Rakyat Indonesia seluruhnya. Krisis-krisis itu

ialah akibatnya peperangan imperialisme pada tahun 1914-1918. Telah beberapa kali Gubernur-Jenderal menerangkan di hadapan Volksraad

adanya kekacauan ekonomi Indonesia dan telah memerintahkan pada sekalian pembesar-pembesar Departementen supaya segera mengurangi belanja Negeri dan menghemat segala harta benda pemerintahan Belanda di Indonesia.

Pada tahun 1926/1927 hampir seluruh dunia ditimpa krisis kecuali Jepang dan Amerika yang mendapat keuntungan dari peperangan yang

kesatu, sehingga penghidupan kaum pekerja ada sedikit ringan buat sementara waktu. Tetapi kemudian bahkan Amerika sendiripun, mendapat

 juga tabrakan yang maha hebat dari krisis dunia pada tahun 1929. Tidak saja ekonomi Amerika umumnya akan tetapi bank sistem dan lain-lainorganisasi keuangan yang telah teratur sebaik-baiknya menurut faham akhli ekonomi burjuis telah goncang oleh ancaman Krisis Ekonomi Dunia.

Pada pertengahan tahun 1926 di London telah pecah pemogokan umum - The General Strike in England - yang menggoncangkan perekonomian negara.

Page 100: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 100/124

 

Di India telah timbul beberapa pemogokan-pemogokan kaum pekerja, umumnya di pabrik-pabrik tenun di Bombay dan Calcutta menuntut

naiknya upah dan kurangnya jam kerja. Di Indo-China telah timbul beberapa massa-aksi dari pihak kaum pekerja dan terutama dari pihak kaum

tani yang menuntut turunnya pajak dan lain-lain bea. Massa-aksi revolusioner di Indo-China telah terkenal dalam riwayat revolusi di lautanPasifik, dan telah memakan korban gantungan dari kalangan tani dan buruh.

Di Indonesia telah terjadi beberapa pemogokan besar dan kecil (kereta api 1923 dan lain-lain pemogokan umum). Jadi revolusi diIndonesia, ialah revolusi yang pertama di negeri-negeri Pasifik, revolusi yang menentang lanjutnya kerusakan ekonomi dari seluruh penduduk,revolusi yang menentang tindasan imperialisme Belanda atas penghidupan kaum pekerja dan revolusi yang telah menjadi permulaan dan

 pengajaran bagi tani dan buruh revolusioner dalam perjuangannya terhadap imperialisme.

Revolusi di Indonesia pada tahun 1926 adalah revolusi yang membuka jalan pertama menuju ke Kemerdekaan Indonesia. Pengalaman

revolusi itu telah memberi pengajaran dan meninggikan derajat teori perjuangan kaum proletar di Indonesia, dan hasil pengajaran dan pengalaman revolusi 1926 itu telah terbukti dalam kemenangannya revolusi nasional di Indonesia pada masa ini.

Begitulah caranya orang Marxist memandang suatu revolusi, menganalisir tidak saja sebab-sebab politik, akan tetapi terutama menganalisir sebab-sebab ekonomi yang menjadi dasar timbulnya revolusi-revolusi di dunia umum.

Jadi juru penyelidik revolusi di Indonesia tidak seharusnya hanya memeriksa material untuk membenarkan atau mempersalahkan jalannyarevolusi di Indonesia yang timbul dari kehendak satu dua orang saja atau sebab-sebab dari putusan rapat-rapat di candi itu atau di candi ini.

Bagi keperluan riwayat revolusi dan analysis revolusi, tanggal dato, tempat rapat, laporan satu dua orang kepada si Anu, semua itu tidak  berguna dan tidak berarti apa-apa bagi analysis politik dan ekonominya sesuatu revolusi.

Pada tahun 1905 revolusi di Rusia¡ 

telah kandas. Apa sebabnya?

Pecahnya revolusi tahun 1905 itu disebabkan oleh krisis ekonomi di Rusia lantaran kekalahan perang dengan Jepang. Seperti juga pemerintahan Belanda, pemerintahan Tsar adalah sangat reaksioner menindas Rakyat Rus dengan sewenang-wenang.

Kekandasaan revolusi 1905 itu disebabkan oleh karena kaum tani tidak mengambil bahagian yang aktif dalam perjuangan revolusioner dan

kaum tani itu sebahagian masih menaruh kepercayaan kepada Tsar. Juga kesalahan ini ada pada revolusi kita dalam tahun 1926, dimanasebahagian kaum tani belum teratur dan semboyan revolusi yang diberikan kepada kaum tani tidak terang dan tidak cukup sehingga tidak menarik sebahagian besar dari kaum tani. Sebab itu sebahagian dari kaum tani tinggal passif dan ada sebahagian yang menyokong fihak kontra revolusi.

Tetapi bagaimanapun juga, revolusi 1926 di Indonesia akan lebih hebat menghantam imperialisme, lebih hebat mengacaukan kekuatanimperialisme Belanda, jika revolusi itu tidak dipotong-potong, tidak disabotir oleh pihak indisiplinairen. Betapa tidak akan lebih hebat, betapa

tidak akan lebih besar effek dan pengaruhnya jika diingat, bahwa revolusi 1926 yang tidak sepenuhnya dijalankan itu saja sudah mendapatsambutan begitu hangat di negeri-negeri tetangga. Di Indo-China dengan massa aksi kaum tani dan buruh, di Birma dan India dengan

 pemogokan-pemogokan kaum pekerjanya dan sebagainya.

Ternyatalah pada kita, bahwa revolusi tahun 1926 di Indonesia menjadi pelopor revolusi di Pasifik yang disebabkan oleh adanya kerusakan

dan krisis kapitalisme.

Menurut wet Dialektics tidak ada sesuatu barangpun yang¡ 

absolute", pasir, angin-pun tidak ¡ 

absolute", tetapi "relative".

Revolusi bukan kehendak atau perbuatan seseorang. Revolusi tidak tergantung pada kehendak atau nafsu seseorang. Ia meluap dari batasgaris tindasan orang atas orang lain.

Barang apakah yang tergantung pada nafsu seseorang? Tahun 1926, ialah sinar, dan dengan sinar ini Sejarah Tanah Air kita mulai

 bercahaya!

Oleh karena Perkara tahun 1926 masih sering digugat-gugat orang, maka oleh sebab kebanyakan kawan-kawan sudah meninggal dunia,maka kami berdua ± Musso dan Alimin ± yang menanggung jawab atas segala-galanya.

Segui il tuo corso, e lascia dir genti* - Teruskanlah djalanmu, djanganlah perduli orang mengomel ± Dante

IX. Partai Komunis. 

Apakah Partai Komunis ?

Partai Komunis ialah Partai baru, Partainya Lenin dan Stalin.Partai Komunis ialah Partai Proletar yang revolusioner yang menjadi penunjuk 

 perjuangan kasta Proletar dan lain-lain kaum pekerja (avanguard of the guiding forces).

Partai Komunis menuju ke pembentukan masyarakat Sosialis. Sesuai dengan masanya, kami lebih dahulu mementingkan

penyelesaian Revolusi Nasional. 

Partai Komunis menerima anggota-anggota baru yang jujur, yang berani, yang militant, menerima kaum pekerja yang sadar akan kastanya

dan juga menerima golongan-golongan lain dari lapisan masyarakat. Partai Komunis menjalankan pimpinan yang revolusioner dan yang taktis-teoretis. Anggota Partai Komunis harus tunduk pada disiplin dan harus mempertahankan Demokrasi revolusioner, yaitu Demokrasi Centralisme.Tiap-tiap anggota sangat diwajibkan belajar Marxisme dan Leninisme dan ilmu pengetahuan lain yang berhubungan dengan perjuangan

revolusioner. Tiap-tiap anggota harus tunduk dan menjalankan hukum-hukum yang termuat dalam program dan undang-undang Partai. Tiap-tiap

Page 101: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 101/124

 

anggota Partai harus bekerja dan berbuat banyak bagi Par tai, mengunjungi rapat-rapat Partai dan t iap-tiap anggota diwajibkan mengambil

 bahagian dalam pekerjaan Partai sebanyak-banyaknya.

Apakah kewajiban Partai yang pertama ?

Menolak dan menentang akan adanya bahaya perang yang ketiga.

Membantu Pemerintah Nasional dan memperkuat Persatuan Nasional dan bersama-sama dengan itu mendidik dan memperkuat pergerakan

kaum buruh dan kaum tani.

Menentang sekalian aliran reaksioner, aliran oportunisme dan aliran lain-lain dalam perjuangan kaum pekerja.Menjalankan agitasi dan

 propaganda di kalangan Rakyat banyak untuk memperkuat persenjataan dan kekuatan militer Pemerintah Nasional. Menggiatkan pemudarevolusioner, buruh, tani dan intelektuil sebagai dasar dan jaminan tegak berdirinya Republik.

Menjalankan massa-agitasi di seluruh lapisan Rakyat guna persatuan nasional, guna menjalankan pekerjaan revolusioner.

Inilah kewajiban Partai Komunis yang terpenting dalam Revolusi Nasional.

X. Sosialisme 

Di Indonesia ramai dibicarakan tentang soal pembentukan Sosialisme. Lebih lama lagi soal ini telah dibicarakan di negeri Tiongkok dan juga di beberapa negeri Barat.

Sesungguhnya kalau suatu negeri telah berhasil menyelesaikan revolusi dan negeri itu telah menjadi merdeka dari genggaman penjajahan,

maka kalau sebagian besar dari penduduk di negeri itu ingin membentuk satu masyarakat sosialis, keinginan itu memang mungkin dan bisa

dicapai.Inilah keinginan dan kewajiban manusia yang pertama dan yang berat serta yang makan banyak tempo.

Sebagai perbandingan, kami kira ada perlunya diberikan sekadar gambaran dan pemandangan bagaimana Rusia berhasil membentuk 

Sosialisme di dalam satu negeri.

Pada tahun 1913 Lenin menulis dalam "Pravda" dengan bertitel "How ti increase per Capita consumption in Rusia". (Bagaimana cara

memperbanyak konsumsi - makanan - bagi tiap-tiap orang di Rusia).

Lebih lanjut lagi Lenin menulis, bahwa Rusia pada waktu itu a dalah negeri yang terbelakang, yang miskin dan orang-orangnya masih

setengah biadab. Dalam alat pembikinan barang-barang masih sangat terbelakang; empat kali lipat daripada Inggris, lima kali lipat dari padaJerman dan sepuluh kali lipat daripada Amerika. Begitulah keadaan pada waktu Rusia baru saja terlepas dari genggaman Tsar.

Revolusi Oktober tahun 1917 di Rusia menang. Ialah Revolusi Proletar yang pertama berhasil baik dan di sinilah dimulai pembentukanmasyarakat sosialis - suatu transisi langsung dari Kapitalisme ke Sosialisme. Masyarakat sosialis ialah "Das Reich der Zukunft" ialah "Dunia

Pengharapan".

Rusia adalah satu negeri yang besar, 1/6 dari dunia. Di Rusia terdapat bahan-bahan tambang dan pelikan yang memberi kemungkinanuntuk mengadakan perindustrian yang menjadi salah satu dasar daripada pembentukan masyarakat sosialis. Selain daripada emas, kayu dan

 bahan-bahan yang terdapat dari alam, maka di Rusia terdapat bahan yang terpenting untuk pembangunan masyarakat sosialis ialah; batubara,minyak, besi dan baja. Rusia negeri yang besar, penduduknya banyak, dan letaknya negeri itu jauh dari Amerika, jauh dari Inggris dan hanyaJermanlah yang menjadi tetangganya, yang tidak aman bagi Rusia pada waktu permulaan pembentukan masyarakat sosialis. Rencana ini dimulai

kira-kira pada tahun 1928.

Pada masa itu dengan segera pemerintah Soviet membikin plan - membikin rencana ekonomi yang seluas-luasnya.

Mula-mula pemerintah segera menguasai segala alat-alat pembikinan barang. Bersama-sama itu pemerintah mengorganisasi lain-lainekonomi seperti kooperasi, Soviet ekonomi, kolektiv ekonomi dan lain-lain organisasi yang sementara waktu menjadi badan-badan bantuan untuk menjalankan rancangan-rancangan Soviet yang besar. Mula-mula organisasi itu berjalan dengan tidak mudah, mereka mendapat beberapa

rintangan dari anasir burjuis kecil yang masih ketinggalan di Rusia pada masa itu. Di kota-kota besar organisasi itu berjalan lancar daripada di

kota-kota kecil atau di desa-desa.

Bersama dengan jalannya organisasi-organisa si itu pemerintahan Soviet mengorganisir segala kekuatan yang ada pada massa ± yang ada

 pada Rakyat jelata dan mengadakan agitasi dan propaganda serta menerangkan pada Rakyat umum, maksud dan tujuan rencana Soviet itu. Hasil propaganda itu membawa banyak perobahan yang sangat penting. Perhubungan buruh dan tani menjadi erat, persaudaraan antara bangsa dan

golongan bangsa-bangsa menjadi amikal dan sebagian penduduk negeri Soviet bekerja bertambah rajin dan insyaf kepada kewajibannya masing-masing. Kaum intelektuil mendekat pada massa dan massa mencintai golongan intelektuil. Rakyat umum menjadi gembira, membantu dan

 bekerja rajin atas kemauan sendiri.

Dengan segera pemerintah mengatur pembikinan alat-alat yang membikin barang-barang, membeli atau membikin barang-barang, membeliatau membikin mesin-mesin yang penting bagi keperluan pembangunan ekonomi sosialis dan meng-rekonstruir mesin-mesin yang telah ada,

menyewa dan mempergunakan akhli tehnik dari luarnegeri, pendeknya semua tenaga dan akan digunakan untuk mewujudkan mesin-mesin yanglangsung perlu bagi perekonomian modern. Setelah itu dimulai, lalu membentuk pegawai-pegawai - kader-kader - kader tehnik dan kader lainyang berhubungan dengan perekonomian Soviet. Perlu dikatakan, bahwa dalam riwayat rencana Lima Tahun di negeri Soviet, bahwa dengan

Page 102: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 102/124

 

 bantuan Stalin, yang mengadakan pendidikan kader-kader itu telah berhasil dalam waktu sependek-pendeknya: Maka kader-kader dan tehnik 

ialah dasar yang pertama untuk pembangunan masyarakat sosialis - masyarakat modern.

Pembentukan masyarakat sosialis di Rusia mengalami banyak rintangan. Pada waktu jalannya pembangunan Sosialisme di Rusia, negeri-negeri imperialis besar kecil a mat cemburu dan menentang sekali. Negeri-negeri itu mengeritik Soviet, menghina-hina dan membusukkan,

mengadakan anti propaganda dengan press kampanye, menyinggung- nyinggung semua hal yang mengenai pembangunan masyarakat Sosialis.Dengan segala daya upaya mereka mengadakan sabotase dan memboikot perekonomian Soviet, dengan mengirimkan spion ke dalam negeriuntuk merusak mesin-mesin, pendek kata mereka menghalang-halangi dengan berbagai jalan untuk mencegah terlaksananya rencana-rencana

Soviet itu.

Setelah selesai peperangan dunia ke-I, setelah menangnya revolusi di negeri Rusia, negeri-negeri Inggris, Jerman, yang terutama Inggris

mengancam-ancam hendak menyerang pada Soviet Rusia di Timur Jauh. Rintangan-rintangan ini memakan banyak tenaga dan biaya yang sangatmelambatkan jalannya rencana Soviet.

Pembentukan sesuatu masyarakt sosialis itu dipandang oleh imperialisme sebagai ancaman yang sangat berbahaya terhadap masyarakatkapitalis.

Sosialisme ialah suatu masyarakat yang berlaku dengan tidak menggunakan modal. Dalam masyarakat ini orang dilarang menggunakantenaga orang lain. Orang merdeka, semua orang bekerja bagi keperluannya semua orang, jadi tidak segolongan orang ini bekerja buat golonganlain.

Buat sementara waktu pada permulaan Sosialisme, masyarakat ini masih menggunakan aturan Negara (Staat), akan tetapi alat-alat negaraSosialisme itu tidak berlaku seperti alat-alat Negara yang memerintah, akan tetapi bersifat mendidik penduduk masyarakat sosialis itu supaya

kerajinan dan kehendak untuk bekerja menjadi tinggi. Dan sebaliknya alat-alat negara itu diamat-amati oleh seluruh penduduk masyarakat itu.Sosialisme ialah masyarakat yang menuju kepada penambahan senantiasa kesejahteraan penduduk masyarakat itu.

Setelah terbentuknya Sosialisme di negeri Soviet, maka ternyatalah, bahwa sesuatu masyarakat yang semacam itu dapat dan mungkindiselengarakan di mana jugapun. Lebih mudah lagi menyelenggarakan Sosialisme di satu negeri besar di mana telah berada dasar dan syarat-syarat yang perlu untuk menjadi dasarnya masyarakat sosialis. Umpamanya di Inggris, di Jerman, di Amerika dan juga mungkin di Jepang. Oleh

karena di negeri-negeri tersebut telah tersedia alat-alat yang baik untuk memulai mendirikan rumah tangga sosialis.

Di negeri-negeri tersebut telah tersedia banyak mesin-mesin perindusterian berat atau perindustrian yang penting dan di situ telah banyak 

kaum pekerja yang telah pandai melakukan alat-alat modern itu, jadi dengan mudah membentuk masyarakat sosialis. Seperti telah diterangkan di

atas, bahwa kader-kader dan tehnik itu adalah salah satu syarat yang pertama untuk mempercepat penyelenggaraan Sosialisme. Ini tidak berarti, bahwa negeri-negeri yang terbelakang seperti Tiongkok, India atau Indonesia tidak mungkin membentuk Sosialisme. Tidak saja mungkin akan

tetapi bisa. Tetapi Sosialisme semacam itu akan berjalan lambat sekali dan tidak mudah mengubah atau mengganti keadaan yang sudah-sudahdan apalagi untuk bersaingan, menyusul atau memburu keadaan-keadaan yang ada dalam masyarakat kapitalis, dengan yang tidak berdasar atasmesin-mesin dan alat industri yang modern.

 Lain dari pada itu selama di dunia masih banyak negeri-negeri kapitalis dan masih kuat, maka penyelenggaraan suatu masyarakat 

 sosialis di negeri-negeri yang letaknya berdekatan dengan negeri kapitalis dan yang kekuatan kapital raksasanya masih besar, yang 

mengontrol sebahagian besar ekonomi negara lain, maka penyelenggaraan itu tidak mudah dijalankan. Pertentangan antara sistem Sosialisme dan sistem kapitalisme itu selama Kapitalisme masih kuat, selamanya ia m e r i n t a n g i adanya pembentukan masyarakat 

 Sosialis. 

Rintangan itu dijalankan keras dan kejam, dengan terang-terangan dan dengan cara gelap. Rintangan-rintangan dan sabotase seperti yangtelah dilakukan terhadap Soviet

Rusia pada permulaannya dan masih terlihat perbuatan semacam itu akan dilakukan pula dan akan lebih kejam daripada yang sudah-sudah.Lebih banyak jumlahnya negeri-negeri sosialis lebih cepat menjadi lembeknya kapitalisme dan lembeknya kapitalisme dapat memudahkan

kemungkinan penyelenggaraan masyarakat sosialis.

 Selama kapitalisme masih kuat, negeri-negeri di sekitar Pasifik yang hanya baru melepaskan dirinya dari genggaman negeri-negeri 

 penjajah - negeri-negeri merdeka itu sebaik-baiknya berjalan dan berlaku buat sementara waktu, lebih kurang bersama-sama, di samping 

kanan kirinya peraturan kemodalan dan bersama-sama negeri itu haruslah mengurangi dan menghindarkan diri dari peraturan peraturan-

 peraturan ekonomi yang bertentangan, sambil meninggikan dan menambah penghasilan nasional yang langsung bagi keperluan Rakyat dan

mempercepat peraturan ekonomi nasional yang mempercepat tingginya kesejahteraan dan kultur seluruh penduduk. 

Itulah kewajiban yang pertama, yang berat dan yang terpenting.

XI. Progresif Ekonomi Nasional (P.E.N.) 

Buah revolusi nasional Indonesia dalam satu setengah tahun ini telah merobah sistem politik ekonomi Negara.

Banyak atau sedikitnya perobahan semacam ini ialah memperbaiki politik internasional.

Pada waktu pembangunan Negara soal yang terpenting ialah soal Ekonomi - soal ekonomilah yang menjadi dasar politik kami.

Ekonomi Indonesia dalam keadaan rusak. Kerusakan itu ditambah pula dengan krisis dan peperangan dunia, akan tetapi meskipun begitu

Pemerintah telah pandai mengatasi beberapa kesulitan dan lambat laun ekonomi nasional mulai maju.

Page 103: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 103/124

 

 

Sekarang timbul pertanyaan: "Perekonomian manakah yang harus dijalankan?" 

Mula-mula harus diketahui berapa banyaknya perusahaan-perusaha an yang telah menjadi hak milik Negara - perusahaan tanah

dan perusahaan industri besar kecil. Selain daripada perusahaan-perusaha an Negara kami harus sedapat-dapatnya menambah jumlah

yang telah ada dengan jalan mengoper beberapa perusahaan yang sekiranya dapat dibeli atau dipinjam dengan bayaran angsuran

(obligasi nasional dan lain-lain pinjaman Negara). 

Soal yang terpenting ialah: Pemerintah harus mempunyai satu-dua perusahaan besar yang menjadi dasar dan jaminan bagi sebahagianekonomi nasional. 

Pertama kali memperbaiki dan memodernisir alat-alat pembikinan barang. Untuk menyempurnakan pembangunan Negara sebahagian besar dari Rakyat harus mendapat didikan yang bersemangat entusiasme - giat dan rajin bekerja - dan bersama-sama itu menguatkan "disiplin kerja",disiplin seluruh tenaga kerja dalam masyarakat dan mengontrol sebaik-baiknya segala rencana dan hasil pekerjaan, mengadakan pilihan personil,

mengadakan pilihan lain-lain pegawai atau kader-kader dalam perusahaan dan pilihan alat-alat Negara. Pemerintah harus senantiasa mencari jalanuntuk meninggikan produksi dan menjalankan agitasi-propaganda yang disertai semangat "Kompetisi nasional" - saingan atau perlombaan

memperbanyak produksi, perlombaan memperbanyak pembikinan barang - lebih banyak lagi daripada yang sudah-sudah untuk memperluas

kemakmuran Rakyat.

Perusahaan tekstil dan lain pertenunan harus diperbanyak dan penghasilan kapuk harus diperluas.

Untuk mewujutkan rancangan progresif Ekonomi Nasional harus dirancang program Agrikola yang menambah banyaknya hasil bumi dariseluruh perusahaan Agrikola, salah satu urat ekonomi yang terpenting dalam ekonomi nasional (gula, teh, kopi, coklat, tapioka, getah, kopra,

tembako, kina dan lain-lain). Berhubung dengan rencana Negara ini pertama-tama Pemerintah berlaku sebagai satu-satunya pemimpin Ekonominasional, maka untuk mengharap hasil rencana itu harus diperhatikan hidupnya dua golongan yang terbesar dalam masyarakat, yang menjadi

dasar ekonomi masyarakat kita.

1. Meninggikan dan menambah penghasilan kaum tani tiap-tiap tahun dari 10 hingga 20 pCt. (membantu kaum tani dengan memberi pinjamanalat-alat pertanian modern). Perubahan dan modernisasi masyarakat feodal berarti satu revolusi dalam pertanian yang hingga sekarang belum

 pernah kejadian di negeri-negeri jajahan meskipun di negeri Jepang sekalipun tehnik telah memuncak.

2. Upah dan penghidupan kaum pekerja harus dipertinggikan 20 hingga 30 pCt. Perbaikan nasib kaum pekerja mendorong kegiatan bekerja yang

 berarti menambah produksi.

Juga Hortikultur (kubis, kentang dan lain-lain, sayuran serta buah-buahan) harus diperbaiki dan diperbesar.

Di lapangan Peternakan segera diadakan pemilihan bibit yang baik dan mengadakan kawin-campuran antara berbagaiu jenis binatang agar kita lekas dapat binatang ternak yang baik dan lekas berkembang-biak (kuda Australi, sapi benggala, ayam leghorn dan lain-lain).

Bersama-sama dengan majunya Ekonomi nasional harus juga diperhatikan alat -alat Perhubungan yang memudahkan transport antara

distrik-distrik dan afdeling-afdeling, antara desa dan kota supaya tempat-tempat yang kecil itu mendapat alat-alat pengangkutan dan lain-lain

kendaraan yang praktis, misalnya: trem-trem kecil, truk dan lain-lain kendaraan yang lambat laun akan menggantikan gerobak dan cikar. Keretaapi listrik, trem dan lain-lain harus menjadi hak milik Negara. Inilah Progresif Ekonomi Nasional dalam transasi Negara feodal ke masyarakat 

 yang progresif yang menjadi tinggi dan modern. 

XII. Usul Kami 

Berhubung dengan pentingnya Pertahanan Negara, Partai mengusulkan

1. Reorganisasi seluruh tenaga dan kekuatan bersenjata, juga termasuk bagian kepolisian:semua tenaga dan kekuatan bersenjata harus bekerja

dengan aktif dan rasionil; verbrudering dan mempererat persahabatan antara seluruh tenaga dan kekuatan bersenjata atas dasar mencintai nusadan bangsa - atas semangat patriotisme revolusioner.

2. Menuntut bantuan pemerintah memperluaskan agitasi dan propaganda menginsyafkan kaum pekerja dan seluruh lapisan tani miskin yang

hanya mulai sedar pada hidup politik.

3. Membentuk pegawai-pegawai atau kader-kader reserve untuk gantinya pegawai-pegawai tua dan dengan segera menghapuskan pegawai-

 pegawai yang rudimenter dan menghapuskan birokrasi.

4. Mempertahankan Demokrasi revolusioner.

5. Perobahan gaji pegawai negeri tidak boleh melebihi daripada gaji atau upah dari seorang buruh yang cakap bekerja (wage of a competent

worker). Perobahan gaji harus dilakukan dari atas ke bawah.

6. Kewajiban kami yang pertama ialah: Tidak "mengumumkan pembentukan masyarakat sosialis", tapi mempersatukan produksi sosial dan

 pembagian barang-barang itu dikuasai oleh Pemerintah nasional dan dikontrol oleh badan-badan bekerja yang tertinggi. Partai proletariat 

 yang revolusioner tidak bisa mengizinkan Partai Komunis mempropagandakan terselenggaranya Sosialisme dalam satu negeri dimana

 sebagian besar penduduknya masih terdiri dari tani pertengahan dan di mana sebagian dari penduduknya belum merasa perlu meneruskan

 jalannya revolusi sosialis. 

Page 104: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 104/124

 

 

7. Program Agrikola (Agrarian Programme) harus dipusatkan dalam satu kekuasaan yang dipimpin oleh satu badan Eksekutif Pemerintah.

8. Menambah wakil buruh dan tani dalam pemerintahan negara.

MENYUSURI KENANG-KENANGAN PERJUANGAN MASA MUDAKU

Oleh: ROESTAM EFFENDI (Awal 1979) 

Memang agak sulit untuk membalik-balik lembaran kenangan masa lampau, masa muda belia seseorang, yang sekarang telah

melampaui batas umur tiga perempat abad, ibarat sepuntung umur, yang hampir habis dimakan api perjuangan patriotisme yang membakar,

meninggal kan derita dan pengalaman pahit diselingi oleh emosi dan sentimen, yang tempo-tempo mengejolak tinggi, tanpa terkendalikan,

 bagaikan kern-bang api yang meletus di udara, memancarkan cahaya berwarna-warni, untuk kemudian hilang lenyap di angkasa kelam, tanpa

meninggalkan tanda dan kesan.

Tulisan ini hanyalah lembaran-lembaran yang terlepas, yang masih tercecer dalam ingatan saya yang mulai mengabur, sehingga tidak 

di masukkan sebagai pretensi tokok tambah sejarah perjuangan nasional kita.

Masa muda saya yang masih teringat oleh saya dimulai di Bandung, seperti diketahui umum, di jaman kolonial. Siswa-siwa di sekolahmenengah, kejuruan maupun tinggi tidak pernah diajarkan ilmu atau soal-soal politik, sehingga dalam bidang ini kebanyakan siswa-siswa amat

 buta politik, termasuk saya sendiri, yang waktu itu belajar HKS (Hogere Kweekschool) kebetulan raja, ayah saya, Sulaiman Effendi, waktu itu

tokoh propaganda NIP yang dipimpin oleh D.D (Douwes Decker) dan Dr. Tjiptomangunkusumo. Dengan demikian saya sering dibawa oleh ayahsaya bertamu ke rumah beliau-beliau itu.

Percakapan-percakapan dan diskusi mereka yang saya ikuti, dengan sendirinya membangunkan rasa kritis dan benci pada orang-orang

Belanda. Entah di rumah Dr. Tjipto, entah di tempat Dr. D.D, saya per tama kali kenal Sdr. Soekarno, yang masa itu masih kuliah di THS Ban

dung. Di kala itu hubungan saya dengan, Sdr. Soekarno akrab sekali, sekalipun kami tidak selalu mempunyai pendapat yang sama. Kalau kita

 bertengkar, hampir selalu diakhiri dengan ajakan Soekarno, "Ayo kita cari sate ke luar, ambil angin!" katanya. Cuma dalam satu hal kita sepaham

dan sependapat, yaitu agak prihatin dengan banyaknya organi sasi-organisasi pemuda di waktu itu, yang mengibarkan dan mengikuti bendera-

 bendera kesukuan seperti ³Jong Java´, JSB, ³Jong Minahasa´, ³Sekar Rukun´, ³Jong Ambon´ dan lain-lain.

Saya memang anggota JSB (Jong Sumatranen Bond) tetapi tidak lagi begitu yakin. Hanya waktu itu kami, Sdr. Karno dan saya, belum

nam pak bagaimana menyatukan mereka dalam suatu wadah! Didorong oleh keinginan hendak bercampur-baur dengan pemuda-pemuda yang ber 

Page 105: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 105/124

 

lainan suku, saya tertarik masuk perkumpulan DVI (Dienaren van Indie) di bawah pimpinan Jr. Fournier dan Ir. van Leeuwen. Anggota-anggota

DVI ini direkrutir dari tokoh-tokoh terkemuka dari organisasi organisasi pemuda kesukuan di atas, seperti Dr. Amir, Basuki, Sukamto, Sanusi

Pane, Muhammad Yamin, M. Tabrani, Adinegoro, Darsa Ar sa, dan lain-lain yang kemudian memegang peranan terkenal dalam perjuangan

nasional kita. Keanggotaan saya dalam DVI itu mereng gangkan keakraban saya dengan Sdr. Soekarno. "Kamu kena jebak lho, Tam,"

tanggapannya.

Kira-kira di tahun 1922 saya lulus dari HKS. Saat itu suasana dan gelombang politik "Non Cooperation" sedang bersuhu tinggi.

Ketika saya oleh Dep. v. Onderwijs secara telegrafis diangkat menjadi guru Kepala HIS di Siak Sri Indrapura, maka tanpa pikir panjang akan ke

rnungkinan-kemungkinan akibatnya, pada saat itu juga "benoeming" itu, telegrafis Pula" saya tolak. Akibatnya sampai sekarang saya tidak 

mendapat Diploma tamatan HKS.

Di, tempat kelahiran saya di Padang, saya menjadi terkenal sebagai "Jago Non Cooperation". Popularitas ini membantu saya menjadi

"anggota In lander" dalam Gementeraad di sana.

Dengan pemberontakan komunis di Silungkang (1926) saya tidak ada sangkut pautnya sebab saya bukan komunis, namun PID mau

melibat kan saya ke dalamnya. Oleh sebab itu saya buru-buru meninggalkan Indonesia pergi ke Belanda. Sepeninggal saya tercetuslah langkah

 per tama ke arah mempersatukan pemuda-pemuda suku-suku dan bangsa kita menjadi satu. "Bangsa Indonesia". Saya sangat menyayangkan

sekali saya tak dapat menghadirinya.

Di Belanda saya ditampung oleh Perhimpunan Indonesia (PI) yang di ketuai waktu itu oleh Sdr. Muhammad Hatta. Dari Bung Hatta

saya banyak memperoleh birnbingan politik. Saya diperbantukan pada peng urusan Redaksi dan Administrasi majalah "Perhimpunan Indonesia".

Seperti diketahui PI adalah anggota dari perkumpulan Internasional "Liga menentang Imperalisme dan menunjang perjuangan Kemerdekaan

 Nasional dari bangsa-bangsa yang tertindas". Liga ini mempunyai seksi di Belanda, di mana PI merupakan pusat dan penggeraknya. Karena saya

ditunjuk oleh Bung Hatta sebagai tenaga penghubung PI dengan organisasi-organisasi lainnya, seperti "Sosialis kiri, Anti militaris", "Anarche

Syndikalis", Partai Pasifis, Komunis dan lain-lain, maka dengan sendirinya saya mempergunakan kesernpatan baik ini untuk memperluas

 propaganda perjuangan Kemerdekaan Nasional kita. Hampir segala tribune mereka, maupun di rapat terbuka, ataupun majalah-majalah mereka

saya memanfaatkan semaksimal mungkin. Tulisan-tulisan saya dimuat `di "Links Socialist", "De Opbouws", "De Anti Militarist", "De Branding",

dan lain-lain. Kontak-kontak saya dengan mereka ini menyeret saya ke arah radikalisme.

Ketika Saudara Hatta hendak menyudahkan studinya, maka pim pinan PI diserahkan kepada Saudara Abdul Syukur, yang kurang

mem punyai wibawa terhadap kami. Dalam periode inilah Saudara Hatta menulis sebuah induk karangan dalam majalah PI, di mana tersisip

kalimat, "Kita tidak mau dijadikan kuda penarik kereta Moskow". Kalimat ini menimbulkan topan reaksi di kalangan orang-orang komunis.

Di lingkungan PI sendiri timbul kegelisahan, yang meluap menjadi oposisi yang kuat, bukan dipandang dari kepentingan komunis, tetapi dari

sudut Praktis politik. Kalau kita memusuhi Moskow di kala itu, kita di Medan Internasional tidak akan mendapat sokongan positif dari pihak 

mereka!

Pihak oposisi ini, yang dipelopori oleh Abdul Madjid, Setiadjid dan saya sendiri, berhasil dalam suatu rapat pleno, setelah perdebatan

sengit, meroyer Sdr. Hatta, bersamaan sekali dengan Sdr. Sutan Sjahrir dengan suara terbanyak. Semenjak itu PI di Belanda secara praktis

dikendalikan oleh "Tiga serangkai" ini yang akhirnya mengikuti jalur politik Moskow (Komintern).

Aktivitas dan popularitas saya di kalangan buruh Belanda rupanya menarik perhatian Moskow, sehingga CPN (Partai Komunis

 Nederland) mencalonkan saya untuk menjadi anggota Tweede Kamer der Staten Generaal, untuk itu saya menjadi anggota resmi dan terbuka dari

CPN, sedangkan kawan-kawan lainnya tetap dalam PI sebagai anggota ilegal. Memang sebelum saya, telah ada juga beberapa putra Indonesia

dicalon kan oleh Partai Komunis Belanda, pada tiap-tiap pemilihan, seperti Tan Malaka, Alimin, Semaun, Muso, Darsono, tetapi tidak ada yang

ter pilih. Sayalah putra Indonesia yang pertama menduduki kursi Parlemen Belanda, malahan sebagai anggota termuda dari semuanya.

Page 106: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 106/124

 

 

Di tahun 1933, sewaktu Hitler merampas kekuasaan Jerman, melalui pembakaran "Rijkstag", di Berlin, pada minggu itu kebetulan

sekali saya berpidato di suatu rapat terbuka untuk Pemilihan Umum anggota Parlemen Belanda di Tiel. Kelanjutan dan konsekwensi dari tindakan

Hitler ini pada saat itu sudah terbayang di pemikiran saya, sehingga saya di rapat tersebut sengaja menuduh Hitler sebagai kandidat "oorlog

smoordenaar" (calon pembunuh perang).

Pemerintahan Belanda yang ketakutan di bawah ancaman "Fascisme" Jerman, lalu melancarkan "delik" terhadap saya! Saya dituntut

karena menghina seorang "Kepala Negara sahabat". Tanpa diorganisasi dan diperkirakan terlebih dahulu, ketika saya dihadapkan ke muka

 pengadilan Tiel, ruang tribune penuh sesak oleh publik. Dalam Tanya jawab antara hakim ketua dengan pengacara saya, menyeletuk seorang

hakim, "Maar wat moet dit pinda-chineesje toch in Nederland." Saya naik pitam; tanpa pikir panjang lalu melompat dari kursi saya dan me

nyemburkan ke muka mereka, "En wat doen yullie, uitbuitter in mijn land?" Jawaban cepat-cepat itu mendapat sorakan simpati para pengun jung

di tribune yang membuat para hakim kemalu-maluan. Namun saya dipenjarakan juga!

Delik yang dilancarkan kepada saya, dimaksudkan sebagai seligi balik-bertimbal. Pertama karena Pemerintah Belanda hendak 

menjilat kepada Hitler-Jerman, kedua sekaligus untuk mencegat saya masuk parlemen, sebab ada ketentuan dalam undang-undang Belanda,

orang yang terhukum tidak dibolehkan menjadi anggota Parlemen. Tetapi saya bukanlah terhukum pidana ataupun perdata, tetapi adalah

terhukum politik, sehingga usaha pokok reaksi menghalangi saya masuk Tweede Kamer tiada berhasil.

Akhirnya popularitas saya di kalangan rakyat Belanda; yang bersimpati kepada Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, bertambah

menanjak, terbukti dari puluhan surat pernyataan solidaritas terhadap rakyat Indo nesia, yang saya terima saban hari dalam penjara dari mereka

yang saya sama sekali tidak kenal, datang dari seluruh pelosok negeri Belanda. Mungkin juga popularitas ini banyak menolong saya meraih kursi

dalam parlemen Belanda.

Pemberontakan pejuang-pejuang kita di kapal perang "De Zeven Provincien" mengejutkan dan menimbulkan amarah kaum reaksi di

BeIan da. Kami dari kaum revolusioner mengadakan demonstrasi besar-besaran di Amsterdam, menyokong aksi pemberontak. Puluhan

semboyan dan lambang-lambang diikutsertakan, sekalipun dilarang oleh polisi. Yang paling menyolok dan menggugah hati, adalah suatu gambar 

raksasa di mana seorang Indonesia diikat mulutnya dengan kain bendera merah- putih-biru. Melihat ini polisi menjadi gemas dan ganas! Mereka

menyerbu poster tersebut. Istri saya hampir mati diinjak kuda-kuda polisi, karena kawan-kawan demonstran sigap melemparkan sepeda-sepeda

mereka di depan kuda-kuda polisi tersebut.

Peristiwa pemberontakan ini dengan sendirinya memanaskan suasana dalam Parlemen dan menimbulkan perdebatan yang tajam dan

sengit. Hampir semua fraksi mengecam dan mengutuk pemberontakan ter sebut, terkecuali fraksi saya yang mempertahankan konsekwen sem

 boyan Indonesia "Los van Hoolan, Nu!" Sedang saya tenang-tenang membuat catatan-catatan untuk replik, tiba-tiba menggeledek di telinga saya

kata-kata penutup dari pidato ketua fraksi "Anti-revolusioner" Jan Schouten, yang dilontarkannya dengan suara gemas dan amarah, "En de

regering moet regeren!" Bagaikan orang terinjak api, saya melompat ke depan tanpa memperdulikan tata tertib persidangan, lalu seketika

menjeritkan interupsi, "En mijn yolk moet zeker creperen?"

Sidang terkejut, suasana menjadi "panik", karena kata -kata yang saya lontarkan ke muka mereka dianggap "kurang parlementer",merusak kehormatan dan gengsi Parlemen! Akibatnya? Keesokan harinya diadakan sidang khusus guna "menyempurnakan" tata tertib berbicara

dalam sidang-sidang terbuka. Mulai dari saat itu, maka segala pidato yang disteno, sebelum masuk "verslag" dikoreksi lebih dahulu oleh Ketua

Kamer; dia diperbolehkan mencoret atau merubah kata-kata ataupun kalimat-kalimat yang dianggapnya "tidak parlementer", sebelum dicetak 

dalam "verslag umum".

Page 107: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 107/124

 

Dahulu orang-orang komunis menganggap sangat "revolusioner" apabila orang berpakaian serampangan ala buruh pelabuhan, pakai

 pet dan dasi merah. Kaum komunis ortodoks, aksiomatis dan skematis itu memandang segala perbuatan, tingkah laku dan kebiasaan orang-orang

 bukan komunis, adalah burjuistis dan reaksioner, oleh karena itu bagi mereka adalah "tabu".

Sekalipun dalam partai komunis di waktu itu banyak pengikut -pengikut intelek, namun dalam pimpinan unsur-unsur buruhlah yang

"dominant".

Tidaklah heran kita, apabila partai radikal ini, menjadi tradisi mereka untuk tidak menghadiri seremoni-seremoni pembukaan Tweede

Kamer tiap-tiap tahun itu, karena itu adalah urusan "feodal-burjuastis", kata mereka.

Ketika saya diangkat menjadi anggota Presidium eksekutif Komintern mewakili Indonesia, menggantikan Sdr. Muso, maka otomatis

saya menjadi anggota "Politbiro" CPN di Belanda guna melaksanakan "garis baru" dari politik Komintern di bawah pimpinan Dimitrof. Di

Belanda saya akhirnya berhasil merombak kebiasaan-kebiasaan CPN lama, dan menekankan untuk ikut hadir dalam upacara resmi dari

 pembukaan Parlemen.

Demikianlah diputuskan oleh Politbiro. Kalau tidak salah di tahun 1935 dan L de Visser ditugaskan menghadiri upacara pembukaan

Parlemen. Segala orang heran dan khawatir bertanya-tanya apa maksud kami hadir. Mau melakukan "bom" barangkali? Saya sendiri agak 

 bingung dan cemas juga berada di tengah-tengah kaum reaksi yang ber pakaian seragam angkatan, lengkap dengan tanda-tanda dan bintang

kehormatan mereka.

Sudah pula menjadi tradisi dan kebiasaan hadirin, sesudah Ratu Wilhelmina mengucapkan pidato pembukaan, lantas disambut dengan

sorak setia, "Leve Oranye." Tetapi serentak atau malahan sebelum itu saya memekikkan semboyan perjuangan Nasional kita "Indonesia

Merdeka!" Jeritan ini membikin hadirin panik dan mengganggu keten traman upacara mereka! Saya merasa puas sebab saya telah memper 

hitungkan, bahwa jeritan saya itu akan kedengaran sampai ke Indonesia sebagai stimulans, karena p idato ratu dan seluruh upacara itu biasanya

dikumandangkan oleh radio resmi.

Tetapi ulah kebandelan ini harus saya bayar dengan pukulan sampai babak belur dari polisi-polisi dan para petugas keamanan yangrupanya bersembunyi di belakang gordin-gordin ruangan sidang itu. Andaikata seruan itu tidak sampai terdengar ke Indonesia, namun di Belanda

setiap orang yang mendengarkan radio menangkapnya! Tidak berlebih-lebihan kalau saya katakan bahwa seperti lautan banyaknya manusia

menjemput saya di stasiun Amsterdam. Mereka tidak semua simpatisan komunis. Tetapi juga pencinta pejuang kemerdekaan Indonesia!

Tiap-tiap negara merdeka akan dan harus berkembang ke arah perata an kemakmuran rakyat (sosialisme), tetapi proses ini tidak harus

mengikuti pola perkembangan di Rusia. Perubahan sesuatu sosial ekonomi di tiap-tiap negara akan ditentukan oleh kemungkinan dan keadaan

negara itu sendiri. Thesis ini saya uraikan dalam satu brosur "Quo Vadis, Nederland" terbitan tahun 1945.

Dengan demikian secara politis, saya melepaskan diri dari ikatan-ikatan politik "Moskow". Kecaman-kecaman yang tajam dari Partai

Komunis Belanda (CPN) dengan bermacam-macam tuduhan, anti-ini dan anti-itu, sampai saya di dalam kongres tahun 1946 di-royeer dari

 barisan Stalinisme, terutama disebabkan oleh karena saya tidak membenarkan serangan-serangan mereka menentang Kemerdeka an Indonesia

yang telah diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta.

Menurut mereka itu, Indonesia Merdeka, yang diproklamirkan itu, adalah negara feodal burjuis. Mereka menghendaki Indonesia yang

Merdeka harus berada di bawah pimpinan komunis, seperti Polandia, Chekoslowakia, Jerman Timur, dan sebagainya. Menurut saya kalau kita

menghormati kedaulatan sesuatu bangsa, maka kita harus pula mengakui tiap-tiap pimpinan negara itu, yang ditentukan oleh rakyatnya sendiri.

(Pledoi) Kritik Otokritik Seorang Politbiro CC PKI

Page 108: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 108/124

 

Dalam Statement Politbiro CC PKI menyambut ulangtahun ke-46 Partai, antara laindinjatakan "Kenjataan bahwa kekuatan2 kontra-revolusioner dalam waktu singkat telah berhasil memukul dengan menimbulkan kerusakan2 berat

 pada PKI, mengharuskan kita jang masih bisa meneruskan perdjuangan revolusioner ini untuk melakukan kritik dan otokritik sebagai satu2nja

tjara jang tepat untuk bisa menamukan kekurangan2 dan kesalahan2 baik di bidang teori, politik dan organisasi, dan.kemudian memperbaikinja".Malapetaka jang telah-menimbulkan kerugian berat kepada PKI dan gerakan revolusioner Rakjat Indonesia sesudah tardjadi dan gagalnya

"Gerakan 30 September" telah menjingkap tabir jang dalam waktu tjukup lama menutupi kelemahan2 berat PKI. Pimpinan PKI telahmendjalankan avonturisme, jaitu dengan mudah sadja tanpa mengindahkan ketentuan2 organisasi melibatkan diri ke dalam "Gerakan 30September" jang tidak berdasarkan kesedaran dan kejakinan jang tinggi massa Rakjat. Dan karena itu telah menjebabkan terpentjilnja Partai dari

massa Rakjat. Sebaliknja sesudah kalahnja "Gerakan 30-September" pimpinan Partai mendjalankan garis oportunisme kanan, jaitu menjerahkannasib Partai dan gerakan revolusioner pada kebidjaksanaan Presiden Sukarno. Ini adalah puntjak kelemahan2 dan kesalahan2 berat PKI baik di

 bidang ideologi, politik dan organisasi.

Politbiro menginsjafi akan tanggung-djawabnja jang paling besar dalam hal kelemahan2 dan kesalahan2 berat dalam Partai selama ini. Olehkarena itu Politbiro sangat memperhatikan dan menghargai se-tinggi2nja kritik setjara Marxis-Leninis dari kader2 dan anggota2 serta kritik2setjara djudjur dari simpatisan2 Partai jang dinjatakan dengan berbagai tjara. Politbiro bertekad untuk melakukan otokritik setjara Marxis-Leninis,

mengamalkan adjaran Lenin dan teladan Kawan Musso dalam melakukan kritik otokritik setjara Marxis-Leninis. Lenin mengadjarkan bahwa"Sikap sesuatu partai politik terhadap kesalahannja sendiri adalah salah satu tjara jang penting dan terpertjaja untuk mengukur kesungguhan

 partai itu dan bagaimana ia dalam praktek menunaikan kewadjiban2 terhadap klasnja dan Rakjat pekerdja. Terus terang mengakui kesalahan,menjelidiki sebab2nja, menganalisa keadaan jang telah menimbulkan, dan dengan teliti mendiskusikan tjara2 untuk memperbaikinja, itulah tanda

suatu partai jang serius; itulah tjara ia harus menundjukkan kewadjiban2nja, itulah tjara ia harus mendidik dan melatih klas, dan kemudianmassa"1) (digaris-bawahi oleh Lenin).Pada bulan Agustus 1948, Kawan Musso telah memberikan teladan dalam Politbiro CC PKI untuk melakukan kritik dan otokritik setjara bebas,

setjara Marxis-Leninis terhadap kelemahan2 dan kesalahan2 berat PKI selama tahun2 berlangsungnja Revolusi Agustus 1945. Berkat kritik danotokritik jang tidak kenal ampun terhadap kelemahan2 dan kosalahan2 itu, telah ditemukan djalan keluar jang bertudjuan untuk menegakkankembali PKI sebagai pelopor klas buruh Indonesia, mengembalikan tradisi baik PKI pada waktu sebelum dan selama Perarig Dunia ke-II dan

untuk membikin PKI memperoloh hegemoni dalam pimpinan revolusi.2)

Perdjuangan intern-Partai dalam pembangunan kembali PKI jang menderita pukulan berat dalam "Peristiwa Madiun". dan pelaksanaan Djalan Baru (Resolusi Politbiro CC PKI Agustus 1948) telah melahirkan Politbiro baru pada tahun 1951. Pengalaman sampai dengan terdjadinya

"Gerakan 30 September" 1965 menundjukkan, bahwa Politbiro jang dipilih pada tahun1951, dan jang terpilih kembali oleh CC Partai hasilKongres Nasional Ke-V dan Ke-VI, bukan sadja tidak berhasil melaksanakan Koreksi Besar Musso, tetapi telah melakukan penyelewengan2serius dari Marxisme-Leninisme. Sebagai akibatnja, PKI tidak dapat memenuhi tugasnja dalam sedjarah, sebagai pelopor klas buruh dan

 pemimpin perdjuangan pembebasan Rakjat Indonesia.Mengingat beratnja kelemahan dan kesalahan2 jang melibat seluruh Partai, Politbiro memandang perlu untuk menjusun analisa jang lengkap,supaja setiap anggota Partai dapat mempeladjari se-baik2nja dan supaja dapat mentjegah terulangnja kembali kelemahan2 dan kesalahan2 jang

sama di masa datang. Tetapi dalam keadaan meradjalelanja teror putih jang paling ganas dan paling kedjam dari diktatur militer djendral2 kanan

AD Suharto-Nasution sekarang ini, tidak mudah untuk melakukan kritik dan otokritik se-lengkap2nya itu. Untuk mentjukupi keperluan jangmendesak, perlu lebih dulu dikemukakan soal2 jang pokok di bidang ideologi, politik dan organisasi, untuk didjadikan pegangan mempeladjari

kelemahan2 dan kesalahan2 Partai dalam gerakan pembetulan fikiran sekarang ini.Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati Politbiro menjadjikan otokritik ini. Politbiro mengharap kepada setiap anggota Partai untuk menganbil bagian aktif dan kritis dalam mendiskusikan kelemahan2 dan kesalahan2 pimpinan Partai dan berusaha sekuat tenaga untuk 

menjempurnakan Otokritik Politbiro CC PKI ini, dengan menarik peladjaran2 dari pengalamannja masing2 baik setjara kolektif maupun setjara perorangan. Politbiro mengharap supaja tiap anggota Partai berpegang teguh pada garis "persatuan-kritik-persatuan" dan "menerima peladjaran

dari jang sudah2 supaya lebih waspada di kemudian hari; mengobati penjakit untuk menjelamatkan sisakit", agar dapat mentjapai dua tudjuan,

 jaitu kedjernihan dalam ideologi dan persatuan diantara kawan2"3) Dengan berpegang teguh pada pedoman jang tepat ini Politbiro jakin bahwasetiap anggota Partai akan mengambil bagian dalam gerakan mempeladjari dan mengatasi kelemahan2 serta kesalahan ini dengan tekad untuk 

Page 109: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 109/124

 

membangun kembali PKI jang Marxis-Leninis, memperkuat persatuan dan solidaritet Komunis, mempertinggi kewaspadaan ideologi, politik dan

organisasi serta mempertinggi semangat djuang untuk mentjapai kemenangan.

POKOK2 KELEMAHAN2 DI BIDANG IDEOLOGI  Resolusi Djalan Baru dalam menundjukkan sebab utama kesalahan2 prinsipiil di lapangan organisasi dan politik PKI dalam masa RevolusiAgustus mengatakan:

"Politbiro berpendapat, bahwa kesalahan2 prinsipiil tsb di atas terutama disebabkan karena lemahnja ideologi Partai".Kelemahan2 dan kesalahan2 berat jang diderita oleh Partai dalam periode sesudah tahun 1951 tidak bisa tidak djuga bersumber pada kelemahan2ideologi, terutama pada pimpinan Partai. Kelemahan ideologi ini bersumber dari asal klas burdjuis ketjil dan kurangnya menguasai Marxisme-

Leninisme. Lenin mengadjarkan, buhwa "tanpa teori revolusioner tak mungkin ada gerakan revolusioner," dan bahwa "peranan pedjuang pelopor itu dapat dilakukan hanja oleh partai jang berpedoman kepada teori jang paling madju".4) Pengalaman kaum Komunis Indonesia membenarkansepenuhnja adjaran Lenin itu. Kelemahani2 dan kesalahan2 berat jang telah menjebabkan PKI tidak dapat memenuhi tugasnja sebagai pelopor 

klas buruh Indonesia, oleh karena pimpinan Partai bukan sadja t idak berhasil memadukan teori revolusioner dengan praktek kongkrit revolusiIndonesia, tetapi bahkan telah menempuh djalan jang terlepas dari pedoman teori jung paling madju. Pengalaman itu menundjukkan bahwa PKI

 belum berhasil memperoleh pimpinan inti jang terdiri dari elemen2 proletar, jang sungguh2 memiliki pengertian jang se-tepat2nja tentang

Marxisme-Leninisme, pengertian jang sistimatis dun tidak sepotong2, pengertian jang praktis dan tidak abstrak.Partai kita mempunjai kelemahan2 ideologi jang mempunjai akar sedjarah jang lama, jaitu subjektivisme. Dasar sosial ideologi subjektivisme

adalah klas burdjuis ketjil. Indonesia adalah negeri burdjuis ketjil, dimana perusahaan2 pemilik ketjil sangat banjak, terutama pertanian

 perorangan. Partai kita dilingkung oleh klas burdjuis ketjil jang sangat besar, dan banjak anggota Partai berasal dari klas ini. Tidak bisa tidak fikiran2 dan kebiasaan2 burdjuis ketjil terbawa masuk ke dalam Partai. Metode berfikir burdjuis ketjil adalah subjektif berat sebelah dalammenindjau masalah2. Tidak bertolak dari kenjataan objektif, dari imbangan kekuatan klas2 jang objektif, tetapi dari kemauan subjektif, perasaan

subjektif dan angan2 subjektif. Subjektivisme inilah jang mendjadi sumber ideologi kesalahan2 dogmatisme atau empirisisme di.bidang teori,oportunisme kanan atau oportunisme "kiri" di bidang politik dan liberalisme atau sektarisme di bidang organisasi, jang pernah terdjadi dalamPartai kita.

Dalam masa pelaksanaan Djalan Baru terdjadi perdjuangan dalam Partai kita melawan subjektivisme. Akan tetapi perdjuangan itu ternjata belum berhasil mentjabut sampai keakar2nya ideologi subjektivisme. Ini terbukti dari pengalaman Kongres Nasional Ke-V Partai. Dalam Kongres ini

telah dilakukan kritik jang tadjam terhadap subjektivisme jang merupakan perintang pelaksanaan Resolusi Djalan Baru. Tapi bersamaan denganitu Kongres telah membikin kesalahan jang sama dengan menerima Manifes Pemilihan Umum PKI, jang mengadjukan program untuk membentuk Demokrasi Rakjat melalui Pemilihan Umum. Ini adalah pernjataan dari opor tunisme "kiri" dan kanan sekaligus. Ditindjau dari segi

 program jang terlalu djauh, melampaui apa jang bisa ditjapai berdasarkan sjarat2 objektif adalah merupakan kesalahan "kiri". Tetapi ditindjau

dari djalan fikiran bahwa Demokrasi Rakjat akan dapat ditjapai melalui pemilihan umum, djadi setjara damai, adalah merupakan kesalahankanan.Dalam periode sesudah tahun 1951, subjektivisme tetap tumbuh, makin lama makin besar dan melahirkan oportunisme kanan jang berpadu

dengan pengaruh revisionisme modern jang terdjadi dalam Gerakan Komunis Internasional. Ini merupakan benang hitam oportunisme kanan jang

mendjadi tjri pokok kesalahan2 PKI dalam periode tersebut. Tumbuh dan perkembangan kelemahan2 serta kesalahan2 itu oleh karena faktor2sebagai berikut:

Pertama, tidak dihidupkannja tradisi kritik dan otokritik setjara Marxis-Leninis di dalam Partai terutama di dalam pimpinan Partai. Salah satutjontoh adalah mengenai penggantian Manifes Pemilihan Umum PKI. Setelah diketahui bahwa Manifes Pemilihan Umum itu salah, segeraditjabut dan diganti dengan program jang lain, jaitu untuk pemerintah Koalisi Nasional. Tetapi tindakan itu tidak disertai deagan kritik dan

otokritik setjara luas dan dalam mengenai sumber ideologi dari kesalahan itu, untuk mendjaga "prestise pimpinan". Oleh karena itu tindakanmengganti Manifes Pemilihan Umum dengan program untuk Pemerintah Koalisi Nasional masih belum mengikis sikap oportunis menghadapi

Pemilihan Umum dalam rangka demokrasi burdjuis. Mengenai soal ini lebih landjut akan kita kupas di belakang.

Gerakan2 pembetulan fikiran atau gerakan beladjar jang.kadang2 diadakan oleh Partai kurang dilaksanakan dengan serius dan konsekwen, kurangdisimpulkan setjara baik, dan tidak diikuti dengan tindakan2 organisasi jang diperlukan. Gerakan2 beladjar lebih banjak ditudjukan kepada bawahan dan boleh dikatakan tidak pernah ditudjukan untuk melakukan kritik dan otokritik di kalangan pimpinan. Kritik dari bawah tidak diberi

saluran jang baik, bahkan ditekan.Tidak dihidupkannya tradisi kritik dan otokritik setjara Marxis-Leninis di dalam Partai, terutama di dalam pimpinan Partai disatu fihak danlemahnja teori kader2 Partai pada umumnja difihak lain menumpulkan daja kritik dan kewaspadaan ideologi kader2 Partai pada umumaja, dan

khususnja kader2 pimpinan.

Kedua, menjusupnja pengaruh ideologi burdjuis jang melalui dua djalan, jaitu pada waktu Partai menggalang front persatuan dengan burdjuisnasional, dan penburdjuisan diri di kalangan kader2 terutama pimpinan setelah mendapatkan kedudukan2 di dalam lembaga2 pemerintahan den

semi-pemerintah. Makin banjaknja kader2 Partai duduk dalam lembaga2 pemerintahan-dan semi-pemerintah di pusat dan daerah menimbulkan"lapisan kaum buruh jang diburdjuiskan" dan ini merupakan "saluran2 jang sebenarnja bagi reformisme."5) Keadaan demikian itu tidak terdapat

 pada masa sebelum Revolusi Agustus 1945.Ketiga, revisionisme modern mulai menjusup ke dalam Partai ketika setjara tidak kritis Sidang Pleno Ke-IV CC Kongres Ke-V menerima laporan

 jang membenarkan garis Kongres Ke-20 PKUS dan mendjadikan garis "meatjapai sosialisme setjara damai melalui djalan parlementer" sebagai

garis PKI. Djalan damai sebagai salahsatu tjiri revisionisme modern ini telah lebih dipakukan lagi dalam Kongres Nasional Ke-VI PKI denganditjantumkannja dalam Konstitusi Partai kata2 bahwa "adalah suatu kemungkinan bahwa sistim Demokrasi Rakjat sebagai tingkat peralihan ke

sosialisme di Indonesia ditjapai dengan djalan damai, djalan parlementer. PKI dengan sekuat tenaga berdjuang untuk mendjadikan kemungkinan

ini suatu kenjataan". Garis revisionis ini bahkan diperkuat kembali dalam Kongres Nasional PKI ke-VII dan tidak pernah dikoreksi, walaupunketika itu Partai kita sudah sadar bahwa pimpinan PKUS sedjak Kongres Ke-20 telah menempuh djalan revisionisme modern.

Dalam menghadapi revisionisme modern pimpinan PKUS, pimpinan PKI jang sudah sangat terikat oleh persekutuan dengan burdjuasi nasional,telah mengambil sikap jang tidak tegas. Sikap itu diambil terutama dari segi menjelamatkan kepentingan persekutuannja dengan burdjuasi

nasional dan bukan dari segi kepentingan jang jelas dari proletariat. Meskipun pada tahun2 belakangan pimpinan PKI mengetjam berbagai garis

revisionisme modern pimpinan PKUS, dan dari sikapnja ini PKI mendapat tempat terhormat dalam barisan kaum Marxis-Leninis sedunia, tetapimasih tetap memelihara hubungan baik dengan pimpinan PKUS, dan pengaruh revisonisme dalam Partai tidak dikikis sama sekali.Pengalaman PKI memberikan peladjaran bahwa sikap mengetjam r evisionisme modern PKUS tidak berarti bahwa PKI sendiri otomatis sudah

 bebas dari kesalahan2 oportunisme kanan jang sama dengan jang dilakukan oleh kaum revisionis modern. Pengalaman PKI memberi peladjaran bahwa revisionisme modern, bahaja terbesar dari Gerakan Komunis Internasional, adalah djuga bahaja terbesar bagi PKI. Revisionisme modern bukan "bahaja jang laten tetapi tidak akut,"6) melainkan bahaja jang kongkrit dan telah menimbulkan kerusakan2 berat pada PKI dan

menimbulkan kerugian besar bagi gerakan revolusioner Rakjat Indonesia. Oleh karena itu sama sekali tidak boleh meremehkan bahaja

Page 110: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 110/124

 

revisionisme modern dan harus dilakukan perdjuangan tak kenal ampun terhadapnya. Sikap tegas melawan revisionisme moden di segala bidang

hanja dapat dilakukan setjara efektif apabila Partai kita meninggalkan garis "memelihara persahabatan dengan kaum revisionis modern."

Adalah satu kenjataan bahwa PKI disatu fihak mengetjam revisionisme modern pimpinan PKUS, tetapi difihak lain djuga mendjalankankesalahan2 revisionis, karena merevisi adjaran2 Marxisme-Leninisme tentang perdjuangan klas, negara dan revolusi. Selain itu, pimpinan PKI

 bukan sadja tidak meagadakan perdjuangan di bidang teori terhadap aliran2 revolusioner lain jang bisa menjesatkan proletariat seperti jang

diadjarkan oleh Lenin,7) tetapi malahan setjara sukarela memberikan konsesi2 teori. Pimpinan PKI telah menjamakan tiga komponen Marxisme, jaitu materialisme filsafat, ekonomi politik dan sosialisme i lmu, dengan "tiga komponen adjaran Bung Karno"; hendak mendjadikan Marxismesebagai ideologi klas buruh milik nasion jang di dalamnja terdapat klas2 penghisap jang bermusuhan dengan klas buruh.

POKOK2 KESALAHAN DI BIDANG POLITIK  Kesalahan2 oportunisme kanan di bidang politik jang kita tindjau ini meliputi tiga persoalan, jaitu (1) djalan untuk mentjapai Demokrasi RakjatIndonesia, (2) masalah kekuasaan negara dan (3) pelaksanaan front persatuan nasional.

Oportunisme kanan di bidang politik, menampakkan dirinya pertama-tama dan terutama mengenai djalan damai atau djalan revolusi untuk mentjapai Demokrasi Rakjat di Indonesia sebagai tingkat peralihan ke sistim sosialis. Salah satu perbedaan dan pertentangan azasi antaraMarxisme-Leninisme dengan revisionisme baik klasik maupun modern adalah djustru terletak pada soal djalan mentjapai sosialisme. Marxisme-

Leninisme mengadjarkan mentjapai sosialisme melalui djalan revolusi proletar dan untuk negeri2 djadjahan, setengah djadjahan dan setengahfeodal seperti Indonesia melalui Revolusi Demokrasi Rakjat lebih dulu. Sedangka revisionisme mengchajalkan djalan damai.

Bagaimanakah proses terdjadi dan berkembangnja kesalahan mengenai soal ini?

Selama masa 15 tahun sedjakk tahun 1951, PKI telah menempuh perdjuangan legal dan parlementer. Menggunakan bentuk perdjuangan legal dan parlementer adalah salah satu tjara jang harus digunakan oleh partai proletariat revolusioner dalam keadaan dan sjarat tertentu sebagaimanadidjelaskan oleh Lenin dalam karjanja Komunisme "Sajap Kiri"  P enjakit Ke-kanak2an. Menolak menggunakan bentuk perdjuangan parlementer 

 pada saat perdjuangan itu diperlukan, dan bermain dengan revolusi ketika sjarat2nja belum tersedia, adalah salah.Perdjuangan parlemeater sebagai bentuk perdjuangan legal jang dilakukan oleh Partai pada tahun 1951 pada pokoknja adalah benar, sesuaidengan sjarat2 objektif pada waktu itu. Keadaan objektif waktu itu jalah bahwa gelombang revolusi sedang surut, tenaga2 penggerak revolusi

 belum bangkit kembali, bagian besar Rakjat jang sebelum Revolusi Agustus belum pernah mengalami kemerdekaan politik masih menaruhharapan pada domokrasi burdjuis.

Pada tahun2 permulaan periode tersebut Partai mentjapai hasil2 tertentu dalam perdjuangan politik maupun dalam pembangunan Partai. Hasil jang penting dalam masa itu jalah dirumuskannja soal2 pokok revolusi Indonesia. Telah dirumuskan bahwa revolusi Indonesia tingkat sekarangadalah revolusi burjuis demokratis tipe baru, jang tugasnja melikwidasi imperialisme dan sisa2 feodalisme serta membangun sistim DemokrasiRakjat sebagai tingkat peralihan ke sosialisme. Tenaga2 penggerak revolusi adalah klas buruh, kaum tani dan burdjuis ketjil, tenaga pimpinannja

 jalah klas buruh dan kekuatan massa utamanja jalah kaum tani. Telah dirumuskan pula bahwa burdjuasi nasional adalah kekuatan revolusi jang bimbang, jang dalam batas2 tertentu dan pada waktu tertentu bisa memihak revolusi, tetapi pada waktu jang lain bisa mengchianati revolusi.Partai djuga telah merumuskan bahwa klas buruh, untuk dapat memenuhi kewadjibannja sebagai pemimpin revolusi Indonesia harus menggalang

front persatuan revolusioner dengan semua klas dan golongan revolusioner lainnja, atas dasar persekutuan buruh dan tani di bawah pimpinan klas

 buruh.Tetapi, suatu kekurangan jang sangat penting, jang di kemudian hari merupakan penjelewengan oportunisme kanan atau revisionisme, jalah,

 bahwa Partai belum mentjapai persatuan fikiran jang se-djernih2nja mengenai usaha2 pokok, bentuk perdjuangan pokok revolusi Indonesia. CCPartai pernah mendiskusikan masalah ini setjara garis besar, tetapi untuk waktu2 selandjutnja tidak pernah membitjarakan setjara mendalamsehingga memungkinkan ditjapainja pengertian tunggal jang setepat2nja, sebagai sjarat untuk ditjapainja pengertian tunggal dan tepat di seluruh

Partai.Adalah suatu kesalahan besar bagi suatu partai jang memikul tugas sedjarah memimpin revolusi seperti PKI, tidak mendjadikan masalah usaha2

 pokok, bentuk perdjuangan pokok revolusi Indonesia sebagai persoalan seluruh Partai, melainkan hanja persoalan sebagian ketjil di kalangan

 pimpinan dan kader2 tertentu Partai. Dengan demikian fikiran majoritet dalam Partai telah dipasifkan mengenai masalah jang maha penting bagirevolusi itu.Revolusi Indonesia, walaupun pimpinannja adalah klas buruh, tetapi massanja jang terutama adalah kaum tani. Karena ketjilnja djumlah klas

 buruh Indonesia, maka metode2 perdjuangan klas buruh jaitu pemogokan umum jang merupakan pelopor kebangkitan tenaga2 penggerak revolusi lainnya jang kemudian meningkat ke pemberontakan bersendjata, seperti jang terdjadi dalam revolusi burdjuis demokratis Rusia 1905,8)tidak dapat mendjadi bentuk perdjuangan pokok atau metode revolusi Indonesia.

Revolusi Tiongkok telah memberikan peladjaran tentang bentuk perdjuangan pokok revolusi di negeri djadjahan, setengah djadjahan dan

setengah feodal, jaitu perdjuangan Rakjat bersendjata melawan kontra revolusi bersendjata. Sesuai dengan hakekat revolusi adalah revolusiagraria, maka hakekat perdjuangan Rakjat bersendjata itu adalah perdjuangan bersendjata kaum tani dalam revolusi agraria dibawah pimpinan

klas buruh. Praktek revolusi Tiongkok pertama-tama adalah merupakan pentrapan Marxisme-Leninisme berdasar kondisi2 kongkrit Tiongkok.Bersamaan dengan itu ia djuga mengungkapkan hukum umum bagi revolusi2 Rakjat di negeri2 djadjahan, setengah djddjahan dan setengahfeodal.Revolusi Indonesia, untuk sampai kepada kemenangan jang penuh, harus djuga menempuh djalan revolusi Tiongkok. Ini berarti bahwa revolusi

Indonesia tak terelakkan harus mendjalankan bentuk pokok perdjuangan Rakjat bersendjata melawan kontra revolusi bersendjata, jang

hakekatnya adalah revolusi agraria bersendjata kaum tani dibawah pimpinan proletariat.Revolusi agraria jang mendjadi hakekat revolusi Indonesia tingkat sekarang, bukanlah reform agraria model burdjuasi jang hanja membuka djalan

 bagi perkembangan kapitalisme di desa. Revolusi ini akan membebaskan buruh-tani, tani-miskin dan tani sedang dari penindasan feodal tuan-

tanah asing maupun pribumi dengan mensita tanah tuan-tanah dan membagikannja setjara tjuma2 kepada buruh-tani dan tani-miskin orangseorang sebagai hak milik perseorangan. Revolusi demikian hanja bisa menang djika dilakukan dengan bersendjata dibawah pimpinan klas buruh.

Revolusi ini tidak dapat dipaksakan dari luar. Ia akan terdjadi berdasarkan kesedaran dan kejakinan jang tinggi dari kaum tani, jang diperolehnja berkat perngalaman perdjuangan mereka sendiri dan pendidikan klas buruh.

Djelaslah bahwa dalam keadaan sjarat2 revolusi belum tersedia kewadjiban PKI baik melalui pekerdjaan politik, pekerdjaan agitasi -propaganda

dan pekerdjaan organisasi harus mendidik seluruh anggota, klas buruh dan kaum tani mengenai bentuk perdjuangan pokok revolusi Indonesia itu.Segala bentuk pekerdjaan legal dan parlementer harus diabdikan kepada usaha2 atau bentuk perdjuangan pokok itu dan sama sekali tidak bolehmerintangi proses mematangnja perdjuangan bersendjata.

Pengalaman selama 15 tahun jang lalu, memberi peladjaran bahwa dimulai dari tidak tegas2 menjangkal djalan damai dan kurang berpegangteguh pada hukum umum revolusi di negeri2 djadjahan, setengah djadjahan dan setengah feodal, PKI makin lama makin tenggelam dalam

 perdjuangan parlementer dan bentuk2 perdjuangan legal lainnja. Pimpinan Partai bahkan telah mendjadikan bentuk2 perdjuangan itu sebagai

 bentuk pokok perdauangan untuk mentjapai tudjuan strategi revolusi Indonesia. Legalitet Partai bukan dipandang sebagai salah satu tjara

Page 111: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 111/124

 

 perdjuangan pada waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu, tetapi didjadikan prinsip dan bentuk2 perdjuangan lain2nja harus mengabdi pada

 prinsip itu. Sampaipun ketika kontra-revolusi bukan sadja sudah merampas legalitet Partai, tetapi djuga sudah merampas hak2 kemanusiaan

orang2 Komunis, "legalitet" itu masih hendak dipertahankan dengan sekuat tenaga.Seperti telah disebutkan di muka, "djalan damai" mulai dipakukan dalam Partai ketika Sidang Pleno Ke-IV CC PKI (1956) mensahkan dokumen

 jang menerima garis revisionisme modern Kongres Ke-20 PKUS. Dalam keadaan garis revisionisme sudah dipakukan ke dalam Partai tidaklah

mungkin ada garis strategi dan taktik jang tepat, jang Marxis-Leninis. Perumusan garis strategis dan taktik2 pokok Partai, dimulai dengankekaburan antara "djalan damai" atau "djalan revolusi bersendjata", jang dalam proses perkembangan achirnja "djalan damai" jang berkuasa.Dalam sjarat2 demikian itulah dirumuskan Garis Umum PKI melalui Kongres Nasional Ke-VI (1959), jaitu "meneruskan penggalangan front

 persatuan Nasional dan meneruskan Pembangunan Partai untuk menjelesaikan tuntutan2 Revolusi Agustus 1945." Berdasarkan garis umumPartai itu ditetapkan sembojan "Mengibarkan Tripandji Partai," jaitu (1) Pandji Front Nasional, (2) Pandji Pembangunan Partai dan (3) RevolusiAgustus 1945. Garis umum tersebut dimaksudkan sebagai djalan menudju Demokrasi Rakjat Indonesia.

Pimpinan Partai berusaha untuk mendjelaskan bahwa Tripandji Partai berarti tiga sendjata utama untuk memenangkan Revolusi DemokrasiRakjat jang seperti dikemukakan oleh Kawan Mao Tjetung adalah "suatu Partai jang berdisiplin baik dipersendjatai dengan teori Marxisme-Leninisme, menggunakan metode otokritik dan erat berhubungan dengan massa Rakjat; suatu tentara dibawah pimpinan Partai, jang sedemikian

itu; suatu front persatuan dari semua klas dan golongan revolusioner dibawah pimpinan Partai jang sedemikian."10)Sendjata utama kedua berarti perdjuangan Rakjat bersendjata melawan kontrarevolusi bersendjata dibawah pimpinan Partai. Ini hendak diganti

oleh pimpinan Partai dengan sembojan "mengibarkan Pandji Revolusi Agustus 1945". Memang didjelaskan bahwa "Pandji Revolusi Agustus

memakukan arti penting dari penggunaan pengalaman2 perdjuangan selama Revolusi Aguatus 1945" dan "bahwa dalam mempertahankankedaulatan Indonesia adalah sangat penting rol dari peperangan gerilja,"11) akan tetapi dalam praktek tidak ada usaha kedjurusan itu.Untuk membuktikan bahwa djalan jang ditempuh bukan "djalan damai" jang oportunis itu, pimpinan Partai selalu mengatakan tentang adanja dua

kemungkinan, jaitu kemungkinan djalan damai dan kemungkinan djalan tidak damai; dan bahwa makin baik Partai bersiap menghadapikemungkinan djalan tidak damai, makin terbuka kemungkinan djalan damai. Tetapi perkataan2 demikian itu sebenarnja djustru menundjukkanadanja dualisme mengenai djalan jang ditempuh oleh pimpinan Partai. Dengan demikian kepada anggota2 Partai, klas buruh dan massa Rakjat

 pekerdja selalu ditanamkan harapan akan djalan damai jang sebenarnja tidak ada.Dalam praktek pimpinan Partai bukannja mempersiapkan seluruh barisan Partai, klas buruh dan massa Rakjat menghadapi kemungkinan djalan

tidak damai. Bukti jang sedjelas2nja adalah tragedi jang paling menjedihkan sesudah terdjadi dan gagalnja "Gerakan 30 September". Dalamwaktu singkat kontra-revolusi telah dapat membunuh dan menangkap ratusan ribu orang2 Komunis dan orang2 revolusioner non-Komunis dalamkeadaan pasif, serta melumpuhkan organisasi PKI dan ormas2 revolusioner. Keadaan demikian pasti tidak akan terdjadi seandainja pimpinanPartai tidak menjimpang dari djalan revolusi.

Pimpinan Partai mengemukakan bahwa "Partai tidak boleh mendjiplak teori perdjuangan bersendjuta di luar negeri, tetapi harus mendjalankanMetode Kombinasi T'iga Bentuk Perdjuangan (MKTBP),12) jaitu: perdjuangan gerilja di desa (terutama terdiri dari buruh-tani dan tani-miskin);aksi2 revolusioner oleh kaum buruh (terutama buruh transport) di kota2, dan pekerdjaan intensif di kalangan kekuatan bersendjata musuh".

Pimpinan Partai mengkritik sementara kawan, karena dianggapnja dalam beladjar dari pengalaman perdjuangan bersendjata Rakjat Tiongkok 

hanja melihat persamaannja. Sebaliknja pimpinan Partai mengemukakan perbedaan2 sjarat jang harus diperhitungkan sehingga kesimpulannja jalah bahwa metode jang khas bagi revolusi Indonesia adalah "MKTBP."

Menggunakan pengalaman negeri2 lain setjara dogmatis adalah salah. Tetapi menolak menggunakan menggunakan pengalaman negeri lain jangtelah terudji kebenarannja sebagai salah satu teori revolusi Rakjat adalah djuga salah. Lenin mengadjarkan bahwa "suatu gerakan jang mulai disebuah negeri jang muda dapat berhasil baik hanja djika ia mengolah pengalaman negeri2 lain setjara kritis dan mengudjinja setjara bebas."13)

Kenjataan membuktikan bahwa "teori MKTBP" bukan hasil pengolahan pengalaman setjara kritis dari negeri lain jang dipadu dengan praktek kongkrit Indonesia, sehingga merupakan salah satu teori revolusi jang chas Indonesia. Revolusi Rusia tahun 1905 seperti diterangkan oleh Lenin

dalam Kuliah Tentang Revolusi 1905 adalah merupakan kombinasi dari pemogokan2 kaum buruh, perdjuangan anti feodal kaum tani di desa2

dan pemberontakan tentara, dengan pemogokan buruh sebagai pelopornja. Revolusi Tiongkok djuga mengkombinasikan perang agrariarevolusioner, pekerdjaan di desa2 dan kota2 jang diduduki oleh musuh dan pekerdjaan dalam kekuatan bersendjata musuh, dengan perang agrariarevolusioner sebagai bentuk pokoknja.

"Tiga bentuk perdjuangan" jang harus dikombinasi, masing2 dipimpin bukan menuruti djalan revolusi, t etapi menuruti "djalan damai."Perdjuangan kaum tani untuk melawan penghisapan dan penindasan sisa2 feodalisme, apabila mendapat pimpinan jang tepat tidak bisa tidak pasti

 berkembang ke arah bentuknja jang tertinggi jaitu revolusi agraria untuk membebaskan kaum tani dari penindasan tuan-tanah. Perdjuangan ini

hanja mungkin mentjapai kemenangan sempurna apabila dilakukan dengan bersendjata dibawah pimpinan PKI. Tetapi pimpinan Partai tidak 

memusatkan pimpinannja ke arah perkembangan perdjuangan tani jang semakin tinggi dan mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan jang bisa terdjadi.

Ketika mulai ada kebangkitan aksi2 sefihak kaum tani jang langsung melawan tuan-tanah pribumi, bukannja dikembangkan ke arah bentuknja jang lebih tinggi, tetapi telah dibelokkan dengan melantjarkannja berbagai gerakan lainnja jang tidak bersifat melawan tuan-tanah, sepertiGerakan Kebudajaan Baru (GKB), Gerakan 1001 Dan Naik Produksi dan Gerakan Membasmi Tikus. Sudah tentu bagi gerakan tani revolusioner tidak salah untuk melantjarkan kegiatan menaikkan produksi, membasmi hama dan menaikkan taraf kebudajaan kaum tani. Tetapi semua ini

harus mengabdi tudjuan pokok gerakan tani revolusioner, jaitu revolusi agraria anti feodal. Oleh karena itu tidak semestinja dinilai demikian

tingginja sehingga membelokkan arah gerakan tani revolusioner mendjadi gerakan reformis.Di kota, walaupun penderitaan hidup kaum buruh makin berat, tetapi karena tidak mendapatkan pimpinan jang.semestinja, aksi2 kaum buruh jang

mempunjai arti politik makin lama makin berkurang. Memang pernah terdjadi aksi2 kaum buruh jang kelihatannja besar dan mempunjai arti

 politik penting, jaitu pengambilalihan perusahaan2 Belanda, Inggris dan Belgia. Tetapi hasil jang sabenarnya dari aksi itu hanja memberikankeuntungan kepada segelintir kaum kabir, dan tidak memperbaiki sama sekali penghidupan kaum buruh jang bersangkutan. Ketjuali itu karena

 pimpinan Partai memandang bahwa perusahaan2 imperialis jang dikuasai oleh pemerintah RI sebagai milik nasional, maka aksi2 kaum buruhselandjutnja telah ditekan. Sebaliknya banjak dilakukan kegiatan baik oleh Sarekat Buruh setjara langsung maupun melalui Dewan2 Perusahaan

 jang ditudjukan untuk memperbesar produksi, menjehatkan djawatan, memperbaiki ekonomi dll jang t idak memperbaiki nasib kaum buruh dan

tidak mempertinggi semangat revolusioner kaum buruh.Berpangkal pada pendirian jang salah bahwa "Angkatan Bersendjata RI bukanlah angkatan bersendjata jang reaksioner,"14) maka soal "bekerdjadi kalangan kekuatan bersendjata musuh" diartikan sebagai "mengintegrasikan alat2 negara jang penting dengan Rakjat", atau "mengeratkan

hubungan dwitunggal Rakjat dan Angkatan Bersendjata". Ini berarti mengintegrasikan alat kekerasan klas2 penindas dengan klas2 tertindas.Kesalahan demikian terdjadi karena pimpinan Partai mengingkari adjaran Marxisme-Leninisme tentang negara, memandang RI bukan negara

 burdjuis dan Angkatan Bersendjata RI bukan alat negara burdjuis. Pimpinan Partai melupakan kenjataan bahwa Angkatan Bersendjata RI setjara

keseluruhan, walaupun dilahirkan oleh Revolusi Agustus, tetapi sedjak revolusi i tu gagal dan kekuasaan negara djatuh sepenuhnja di tangan

Page 112: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 112/124

 

 burdjuis reaksioner, dengan sendirinja mendjadi alat kekuasaan klas jang menguasai negara itu. Asal klas dari para bintara dan terutama jang

 banjak dari anak2 kaum buruh dan kaum tani memang dapat merupakan elemen jang memihak Rakjat. T etapi hal ini tidak mengubah kedudukan

angkatan bersendjata setjara keseluruhan sebagai alat negara jang mengabdi kepentingan klas jang berkuasa.Untuk memenuhi tugas sedjarahnja jang besar, berat, tetapi mulia, jaitu memimpin revolusi Rakjat anti-imperialisme, anti-feodalisme dan antikapitalisme birokrasi, kaum Marxis-Leninis Indonesia harus tegas meninggalkan djalan damai jang revisionis itu, meninggalkan"teori MKTBP"

dan mengibarkan tinggi2 pandji revolusi Rakjat bersendjata. Seperti djuga pengalaman revolusi Rakjat Tongkok jang djaja, kaum Marxis-LeninisIndonesia harus menggalang daerah basis revolusioner; mereka harus "membangun desa2 jang terbelakang mendjadi daerah basis jang madju,terkonsolidasi, mendjadi benteng2 revolusioner jang besar setjara militer, politik, ekonomi dan kebudajaan."15)

Bersamaan dengan mengurus masalah jang paling pokok ini, kita harus pula melakukan bentuk2 perdjuangan jang lain; perdjuangan bersendjatatidak akan madju djika tidak dikoordinasi dengan bentuk2 perdjuangan lainnja.

o o o o o o o

Garis oportunisme kanan pimpinan Partai djuga ditjerminkan dalam sikapnja mengenai negara, chususnja negara RI. Marxisme-Leninismemengadjarkan bahwa "negara adalah suatu alat kekuasaan klas, suatu alat untuk menindas klas jang satu oleh klas jang lainnja"; bahwa "bentuk2negara burdjuis sungguh sangat bermatjam-ragam, tetapi hakekatnja adalah sama «.. diktatur burdjuasi" dan bahwa "penggantian negara burdjuis

oleh negara proletar" (di Indonesia melalui negara Demokrasi Rakjat - Politbiro) "tidak mungkin~tanpa revolusi kekerasan"16)Berdasarkan adjaran Marxisme-Leninisme tentang negara itu, maka sedjak gagalnja Revolusi Agustus 1945, tugas PKI seharusnja mendidik klas

 buruh dan Rakjat pekerdja lainnja bahwa perdjuangan untuk kebebasan mereka tak terelakkan akan sampai kepada keharusan "penggantian

negara burjuasi" oleh negara Rakjat dibawah pimpinan klas buruh, melalui "revolusi kekerasan". Tetapi pimpinan PKI telah mendjalankan garisoportunis jang menimbulkan ilusi di kalangan Rakjat terhadap demokrasi burdjuis. Perkembangan garis oportunis mengenai negara itu adalahsebagai berikut:

Dalam rangka mendjalankan taktik menarik kembali burdjuasi nasional ke dalam front persatuan nasional, PKI telah menjokong pemerintahWilopo (permulaan tahun 1952) dan pemerintah2 RI sesudah pemerintah Wilopo ketjuali pemerintah Burhanudin Harahap dari Masjumi - jang

 programnja agak madju. Dengan sikapnja itu PKI dapat menarik burdjuasi nasional dalam front persatuan dan mentjegah terbentuknja pemerintah

reaksioner. Tetapi dalam kelandjutannja PKI telah mendjalankan praktek jang meninggalkan kedudukannja sebagai partai proletar jang bebasterhadap pemerintah burdjuasi. PKI telah tidak menunaikan tugasnja setjara penuh dalam menelandjangi kebangkrutan demokrasi burdjuis.

Lebih2 lagi ketika PKI menggunakan pemilihan umum dan perdjuangan parlementer bukan untuk mempertjepat keusangan parlementerismesetjara politik, tetapi malahan memperkuat parlementerisme.PKI menghadapi pemilihan umum parlemen jang pertama dengan program untuk membentuk pemerintah Koalisi Nasional, jaitu suatu

 pemerintah front persatuan dari elemen2 demokratis termasuk kaum Komunis. Dengan programnja untuk pemilihan unum itu, PKI mendjalankan

kesalahan seperti jang dilakukan oleh kaum demokrat burdjuis ketjil dan oportunis, jang oleh Lenin dikatakan "mendesakkannja kepada Rakjatfaham jang salah bahwa pemilihan umum di dalam negara modern" (batja di dalam negara burdjuis - Politbiro) "benar2 dapat menentukankehendak majoritet dari Rakjat pekerdja dan mendjamin pelaksanaannja"17)

Tuntutan pembentukan Pemerintah Koalisi Nasional mendjadi program tuntutan PKI, jang kemudian mendapat bentuk pada tuntutan

 pembentukan Kabinet Gotong Rojong berporoskan Nasakom. Dengan mendjadikan pembentukan Pemerintah Koalisi Nasional sebagai tuntutan politik terpenting, telah menanamkan ilusi bahwa dibawah kekuasaan diktatur burdjuasi tanpa adanja kekuatan bersendjata dibawah pimpinan

Partai, mungkin dilahirkan suatu pemerintah front persatuan dari elemen2 demokratis termasuk kaum Komunis sesuai dengan rasa keadilanRakjat, dan jang akan mempermudah tertjapainja tudjuan2 strategi. Kampanje untuk menuntut Kabinet Gotong Kojong berporoskan Nasakomtelah mendesak ke belakang propaganda tentang negara Demokrasi Rakjat, dan dengan dekikian merintangi perkembangan kesedaran

revolusioner klas buruh dan Rakjat pekerdja lainnja.Puntjak penjelewengan pimpinan Partai dari adjaran2 Marxisme-Leninisme mengenai negara adalah lahirnja"teori dua aspek dalam kekuasaan

negara RI. Sesudah lahirnja teori "dua aspek", maka hanja dalam pembitjaraan mengenai negara setjara umum sadja masih agak dipegang dalil2

Marxisme-Leninisme. Tetapi dalam membitjarakan soal negara setjara kongkrit, jaitu negara RI, maka dalil2 Marxisme-Leninisme itu tidak  berlaku sama sekali."Teori dua aspek" memberikan pandangan mengenai negara dan kekuasaan negara sebagai berikut:

"Susunan ekonomi (basis) masjarakat Indonesia sekarang masih kolonial dan setengah-feodal. Tetapi disamping itu djuga terdapat perdjuangan Rakjat untuk melawan sistem ekonomi tersebut, dan berdjuang untuk ekonomi jang nasional dan demokratis.

"Kenjataan2 dari basis ini tertjermin djuga dalam bangunan atas, termasuk djuga dalam kekuasaan negara, chususnja dalam kabinet.

Dalam kekuasaan negara tertjermin kekuatan jang melawan sistim ekonomi kolonial dam feodal disamping kekuatan jang membelaimperialis, sisa2 feodalisme, kaum kapitalis birokrat dan kaum komprador«.

"Kekuasaan negara RI, ditindjau sebagai satu kontradiksi merupakan kontradiksi antara dua aspek jang saling berlawanan. Aspek  pertama: aspek jang mewakili kepentingan2 Rakjat (diwudjudkan oleh sikap dan politik jang madju dari Presiden Sukarno jangdidukung oleh PKI dan golongan2 Rakjat lainnja). Aspek kedua: aspek jang mewakili musuh2 Rakjat (diwud judkan oleh sikap dan

 politik dari kekuatan kanan atau kepalabatu). Aspek Rakjat telah merupakan aspek pokok, dan memegang peranan memimpin dalam

kekuasaan negara RI."18)

"Teori dua aspek" djelas merupakan penjelewengan oportunisme atau revisionisme, karena mengingkari adjaran Marxisme-Leninisme bahwa"negara adalah suatu alat kekuasaan klas tertentu jang tidak dapat didamaikan dengan antipodenja. (klas jang berlawanan dengannja)."19)

Tidak mungkin RI dikuasai bersama oleh Rakjat dan musuh2 Rakjat.

Dalam masjarakat Indonesia memang terdapat kekuatan2 jang berdjuang melawan sistim ekonomi kolonial dan setengah-feodal jaitu klas buruh,kaum tani, burdjuis ketjil dan dalam batas2 tertentu djuga burdjuasi nasional. Akan tetapi menganggap bahwa kekuatan2 itu mempunjai konsepsi

 jang sama untuk "ekonomi nasional dan demokratis" adalah salah. Ada dua konsepsi jang berlainan satu sama lain, jaitu konsepsi burjuasinasional dan konsepsi proletariat. Diselubungi dengan nama apa sadja, seperti "ekonomi nasional dan demokratis", "ekonomi terpimpin", dsb,

konsepsi burdjuasi nasional tidak lain menghendaki perkembangan kapitalisme dalam negeri setjara penuh.

Konsepsi proletariat adalah untuk ekonomi Demokrasi Rakjat jang berarti: nadionalisasi semua kapital dan perusahaan imperialis, komprador dankaum reaksioner lainnja serta pembagian tanah milik tuan-tanah kepada kaum tani setjara tjuma2. Ini adalah ekonomi peralihan ke sosialisme

 jang hanja mungkin diselenggarakan sesudah berdirinja diktatur Demokrasi Rakjat, jaitu kekuasaan bersama klas2 anti-imperialis dan anti-feodal

dibawah pimpinan proletariat. Dalam ekonomi Demokrasi Rakjat sektor sosialis jaitu perusahaan2 vital jang dimiliki oleh negara Rakjatmemegang pimpinan dalam seluruh kehidupan ekonomi negeri.Sebelum terbentuk kekuasaan Demokrasi Rakjat, perdjuangan Rakjat di bidang ekonomi tidak mungkin melahirkan susunan ekonomi Demokrasi

Rakjat. Pengambilalihan perusahaan2 imperialis dan adanja perusahaan2 negara dibawah kekuasaan RI tipe lama, tidak melahirkan sektor sosialis

Page 113: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 113/124

 

dalam ekonomi, karena perusahaan negara tersebut tidak mendjadi milik Rakjat, jang diurus oleh negara Rakjat, tetapi djatuh ke tangan kaum

kabir. Demikian djuga UUPA samasekali.tidak membebaskan kaum tani dari penindasan dan penghisapan sisa2 feodalisme.

Meniadakan perbedaan konsepsi burdjuasi nasional dan konsepsi proletariat, dan menjatukannja dalam perumusan "ekonomi nasional dandemokratis" tanpa mempersoalkan keharusan terbentuknja kekuasaan Demokrasi Rakjat lebih dulu, berarti ditinggalkannja pendirian klas proletar dan penjerahan kepada burdjuasi. Djelaslah bahwa lahirnja konsepsi ekonomi seperti "Deklarasi Ekonomi" (Dekon) tidak berarti bahwa kekuatan

klas buruh dan Rakjat pekerdja lainnja jang berdjuang melawan ekonomi kolonial dan setengah-feodal sudah ditjerminkan dalam kekuasaannegara. Unsur Demokrasi Rakjat tidak mungkin tumbuh dalam kekuasaan negara jang mewakili kepentingan imperialisme dan sisa2 feodalisme.Dalam kekuasaan negara RI memang terdapat kontradiksi, jaitu kontradiksi antara kaum komprador dan elemen2 tuan-tanah jang mewakili

kepentingan imperialisme dan sisa2 feodalisme disatu fihak, dengan burdjuasi nasional jang dalam batas2 tertentu anti-imperialisme dan anti-feodalisme difihak lain. Tetapi kedudukan burdjuasi nasional dalam kekuasaan negara tidak dapat dikatakan mewakili kepentingan Rakjat danoleh karena itu tidak dapat dinamakan segi Rakjat dalam kekuasaan negara. Kontradiksi demikian itu tidak akan menghasilkan perubahan watak 

klas negara setjara fundamentil.Duduknja pemimpin2 Partai dalam pomerintahan baik di pusat maupun di daerah djuga tidak dapat diartikan berubahnja kwalitet segi jangdiduduki burdjuasi nasional mendjadi segi Rakjat. Karena gabungan kekuatan burdjuasi nasional dan prolatariat bukannja dipimpin oleh

 proletariat, tetapi dipimpin oleh burdjuasi nasional. Kedudukan pemimpin2 Partai dalam pemerintah jang tidak memegang kekuatan riil itu,adalah sebagai konsesi politik dari burdjuasi nasional jang memerlukan sokongan dari Rakjat dalam kontradiksi menghadapi burdjuasi komprador 

dan dalam batas2 tertentu djuga dengan kaum imperialis.

Burdjuasi nasional dengan sokongan massa Rakjat jang dipimpin oleh PKI dalam batas2 tertentu dapat mendesak burdjuasi komprador dalamkekuasaan negara. Keadaan itu ditundjukkan oleh adanja tindakan2 politik pemerintah RI seperti penbatalan KMB, pembebasan Irian Barat,diterimanja Undang2 Perdjandjian Bagi Hasil, Undang2 Pokok Agraria, politik penghantjuran kekuatan bersendjata kontra-revolusioner DI/TII,

PRRI/Permesta, diterimanja Manipol dan Dekon, politik luar negeri anti-imperialis, dll.Pimpinan Partai jang sudah terdjerumus ke dalam lumpur oportunisme menilai peristiwa2 itu terlalu tinggi, jaitu bahwa"aspek Rakjat" telahmerupakan aspek pokok, dan memegang peranan memimpin dalam kekuasaan negara RI. Se-olah2 Rakjat Indonesia sudah dekat dengan akan

lahirnja kekuasaan Rakjat. Dan karena menganggap bahwa kekuatan burdjuasi nasional dalam kekuasaan negara adalah benar2 sebagai "aspek Rakjat," maka pimpinan Partai telah berbuat se-gala2nja untuk membela dan mengembangkan "aspek Rakjat" i tu. Pimpinan Partai sudah benar2

meleburkan diri dalam kepentingan burdjuasi nasional.Djelaslah bahwa pimpinan Partai telah menggunakan teori tentang kontradiksi dalam kekuasaan negara setjara subjektif. Ketjuali itu denganmenganggap kedudukan burdjuasi nasional sebagai segi Rakjat dalam kekuasaan negara RI dan Presiden Sukarno sebagai pemimpinnja, berartimenganggap bahwa bardjuasi nasional mampu memimpin revolusi burdjuis demokratis tipe baru. Ini bertentangan dengan keharusan dan

kenjataan sedjarah.Pimpinan PKI mengatakan bahwa "teori dua aspek" samasekali tidak sama dengan "teori perubahan.struktur."20) dari pemimpin2 Partai KomunisItalia jang revisionis itu. Tetapi baik setjara teori maupun berdasar kenjataan praktek tidak ada perbedaan antara kedua "teori" itu. Ke-dua2nja

 bertolak dari djalan damai mentjapai sosialisme, ke-dua2nja mengchajalkan perubahan setjara ber-angsur2 perimbangan intern dan susunan

negara; ke-dua2nja sama2 menolak djalan revolusi dan ke-dua2nja sama2 revisionis."Teori dua.aspek" jang anti-revolusi itu djelas dinjatakan dalam keterangan bahwa "Perdjuangan PKI mengenai kekuasaan negara jalah

mendorong supaja aspek pro-Rakjat makin besar dan bisa berdominasi, sedangkan kekuatan2 jang anti Rakjat dikeluarkan dari kekuasaannegara"21)Oleh pimpinan Partai djalan jang anti-revolusi itu bahkan dinamakan djalan "revolusi dari atas dan dari bawah". Dari atas berarti bahwa PKI

harus mendorong kekuasaan negara untuk melakukan tindakan2 revolusioner guna mengadakan perubahan2 dalam personalia dan aparatur negara. Sedang dari bawah berarti membangkitkan, mengorganisasi dan memobilisasi Rakjat untuk mentjapai perubahan2 tersebut.22) Sungguh

suatu fantasi jang luar biasa! Pimpinan Partai tidak beladjar dari kenjataan bahwa Konsepsi Presiden Sukarno tentang pembentukan Kabinet

Gotong-Rojong (Pemerintah Koalisi Nasional tipe baru) sudah delapan tahun sedjak diumumkan, belum pernah dan tidak ada tanda2 akandilaksanakan, walaupun terus dituntut. Apalagi perubahan kekuasaan negara!Lenin memang pernah menundjukkan terbukanja kemungkinan "aksi dari atas", jaitu ketika terdapat kemungkinan mengambil bagian dalam

 pemerintah revolusioner sementara mendjelang revolusi Rusia tahun 1905. Ketika i tu adalah periode dari pergolakan2 politik dan revolusi2 telahmulai.23) Apabila tidak mungkin bertindak dari atas menurut Lenin harus dilakukan tekanan dari bawah, dan untuk itu proletariat harusdipersendjatai.

Djelaslah betapa bedanja situasi dan sjarat2 jang diadjukan Lenin tentang terbukanja kemungkinan "Aksi dari atas" dan sjarat2 "aksi dari bawah"

dengan situasi dan sjarat2 di Indonesia tentang "revolusi dari atas dan dari bawah". Jang satu diadjukan bukan hanja dalam situasi relatif damai,tetapi djuga setjara oportunis.

"Teori dua aspek" adalah sama dengan pemutarbalikkan Kautsky terhadap Marxisme tentang negara. Kautsky setjara teori tidak menjangkal bahwa negara adalah alat kekuasaan klas. Jang dikaburkan atau dihilangkan oleh Kautsky jalah "bahwa pembebasan klas tertindas tidaklahmungkin bukan hanja tanpa revolusi jang keras, tetapi djuga tanpa penghantjuran aparat kekuasaan negara jang ditjiptakan oleh klas jang

 berkuasa . . .24)

Untuk membersihkan diri dari lumpur oportunisme, Partai kita harus membuang "teori dua aspek dalam kekuasaan negara" dan menegakkan

kembali adjaran2 Marxisme-Leninisme tentang negara dan revolusi.o o o o o o o

Salah satu kesalahan penting jang dikoreksi dalam Djalan Baru adalah kelalaian PKI menggalang front persatuan nasional selama

 berlamgsungnja Revolusi Agustus 1945. Kaum Komunis telah lalai mengadakan front persatuan nasional sebagai sendjata revolusi nasionalterhadap imperialisme.25)

Dalam periode sesudah tahun 1951, masalah menggalang front persatuan nasional ditetapkan sebagai salahsatu tugas Partai . Bahkan Kongres Nasional Ke-V PKI menetapkan bahwa menggalang front persatuan nasional merupakan tugas urgen kedua. Garis ini tetap diteruskan dalam

Kongres Nasional Ke-VI Partai dan seterusnja. Front nasional ditempatkan sebagai soal pertama dalam "Garis Umum" Partai atau pandji pertama

dari Tripandji Partai. Ini menundjukkan bagaimana pimpinan Partai menilai front persatuan nasional. Dari "melalaikan" pada tahun 45-an, berubah mendjadi menomer-satukan front persatuan nasional.Kongres Nasional Ke-V Partai pada pokoknja telah memetjahkan setjara teori tentang front persatuan nasional. Telah dirumuskan bahwa

 persekutuan buruh dan tani adalah basis dari front persatuan nasional. Mengenai burdjuis nasional, berdasar pengalaman Revolusi Agustus telahditarik peladjaran bahwa klas ini bersikap bimbang. Dalam keadaan tertentu burdjuasi nasional ikut dan berfihak kepada revolusi, dan dalamkeadaan lain ikut burdjuasi komprador memukul tenaga penggerak revolusi dan mengchianati revolusi (provokasi Madiun dan menjetudjui

 persetudjuan KMB). Berdasarkan sikap bimbang burdjuasi nasional ini telah dirumuskan sikap jang harus didjalankan oleh PKI, jaitu harus

Page 114: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 114/124

 

senantiasa berusaha menarik burdjuasi nasional ke fihak revolusi, tetapi harus djuga ber-djaga2 kemungkinan burdjuasi nasional mengchianati

revolusi. PKI harus mendjalankan politik bersatu dan berdjuang terhadap budjuasi nasional.

Meskipun demikian, oleh karena kelemahan ideologi subjektivisme belum terkikis dari dalam Partai, chususnja dalam pimpinan Partai, makaPartai kita telah terseret dalam kesalahan jang makin lama makin dalam, sehingga achirnja Partai kehilangan kebebasan dalam front persatuandengan burdjuasi nasional. Kesalahan ini telah mengakibatkan Partai dan proletariat ditempatkan sebagai embel2 burdjuasi nasional.

Proses berkembangnya kesalahan2 dalam melaksanakan front persatuan nasional dapat dikemukan setjara ringkas sebagai berikut:Bersamaan dengan dilakukannja pembangunan kembali Partai pada tahun 1951, dilakukanlah usaha2 untuk menarik kembali burdjuasi nasionalke fihak Rakjat. Dengan menggunakan kontradiksi antara burdjuasi nasional dengan burdjuasi komprador, Partai berhasil menarik burdjuasi

nasional ber-angsur2 ke fihak Rakjat. Ini dimulai pada waktu perdjuangan melawan razzia Agustus Sukiman dan perdjuangan untuk mendjatuhkan pemerintah Sukiman jang berhasil dengan terbentuknja kabinet Wilopo. Ketika i tu dan untuk tahun2 berikutnja Partai masih lemahdan persekutuan buruh dan tani belum tergalang. Djadi front persatuan dengan burdjuasi nasional tergalang dan berkembang tidak diatas dasar 

 jang kuat, jaitu persekutuan buruh dan tani dibawah pimpinan klas buruh.Pimpinan Partai menilai t erbentuknja front persatuan.dengan burdjuasi nasional membukakan kemungkinan bagi perkembangan dan

 pembangunan Partai dan bagi pekerdjaan Partai jang terdekat, jaitu menggalang persekutuan buruh dan kaum tani anti -feodalisme.26) Dari

 penilaian inilah lahirnja kesimpulan bahwa menggalang front persatuan nasional adalah tugas urgen pertama PKI. Dalam kesimpulan ini tersirat pengertian bahwa jang diartikan front persatuan nasional itu adalah terutama front persatuan dengan burdjuari nasional.

Dalam keadaan belum tergalangnja persekutuan buruh dan tani setjara kuat, front persatuan dengan burdjuasi nasional dapat berlangsung terus

oleh karena dua sebab, pertama, dalam kontradiksinja menghadapi burdjuasi komprador, burdjuasi nasional memerlukan sokongan dari klas buruh; kedua, karena Partai memberikan sokongan jang diperlukan itu tanpa menimbulkan kechawatiran akan mengantjam kedudukan burdjuasinasional.

Tergalangnja front persatuan dengan burdjuasi nasional melahirkan pemerintahan jang dalam batas2 tertentu mendjalankan politik anti-imperialisdan memberikan sedikit kelonggaran kepada PKI dan organisasi2 massa revolusioner. Keadaan itu memang agak unik untuk mengembangkanPartai, chususnja di desa2 untuk menggalang persekutuan buruh dan tani. Sjarat untuk menggalang persekutuaa buruh dan tani setjara politikpun

sudah ada, jaitu adanja program agraria revolusioner.Tetapi dalam bekerdjasama dengan burdjuasi nasional ini kelemahan2 ideologi dalam Partai, chususnja dalam kalangan pimpinan Partai telah

 berkembang, mendapat pengaruh dari ideologi burdjuis-melalui kerdjasama.itu. Berkembangnja kelemahan ideologi dalam Partai menjebabkanmakin lama Partai makin kehilangan kebebasan dalam front persatuan dengan burdjuasi nasional. Partai terlalu banjak memberi konsesi2 kepada

 burdjuasi nasional sampai menghilangkan peranan memimpinnja setjara bebas.Salah satu wudjud hilangnja kebebasan Partai dalam front persatuan dengan burdjuasi nasional adalah penilaian dan sikap pimpinan Partai

terhadap Bung Karno. Pimpinan Partai tidak bersikap bebas terhadap Bung Karno, selalu menghindari pertentangan dan sebaliknja selalumenondjolkan persamaan atau persatuan Partai dengan Bung Karno. Umum melihat tidak ada politik Bung Karno jang tidak disokong oleh PKI.Sampaipun tanpa melalui perdjuangan pimpinan Partai menerima pengakuan Bung Karno sebagai Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin

"aspek Rakjat" dalam kekuasaan negara RI. Dalam tulisan2 dan dalam pidato2 pemimpin2 Partai banjak dikemukakan bahwa apa jang dilakukan

oleh PKI ketjuali berdasar adjaran Marxisme-Leninisme djuga berdasar "adjaran Bung Karno", bahwa PKI mengalami perkembangan pesatkarena melaksanakan ide Bung Karno tentang persatuan Nasakom, dan bah kan konsepsi sistim Demokrasi Rakjat Indonesia itupun sesuai

dengan pokok2 fikiran Bung Karno jang dikemukakan dalam pidato Lahirnja Pantjasila (1 Djuni 1945).27) Dengan demikian pimpinan Partaitidak mendidikkan kepada klas buruh dan Rakjat pekerdja lainnja tentang keharusan pimpinan revolusi berada di tangan proletariat dan partainja,

 jaitu PKI.

Pimpinan Partai mombanggakan bahwa lahirnja Manipol berarti perdjuangan Rakjat Indonesia jang gigih dibawah pimpinan PKI telah berhasilmembawa massa jang luas untuk mengakui kebenaran Program PKI.28)

Tertjapainja suatu program bersama untuk front persatuan adalah baik; dalam arti ini lahirnja Manipolpun mempunjai arti jang baik, sebab sampai

 batas2 tertentu mempersatukan fikiran berbagai klas dan golongan anti-imperialis mengenai bagian tertentu dari soal2 revolusi Indonesia. Tetapitidaklah benar bahwa lahirnja Manipol dengan penegasan2nja berarti pengakuan massa luas terhadap kebenaran program PKI. Sebab hanja bagian2 tertentu sadja dari Program Partai jang sama dengan Manipol.

Kaum Komunis tidak boleh naif, menganggap klas2 lain jang bukan termasuk tenaga2 penggerak revolusi dengan mudah menerima ProgramPKI. Mereka menerima bagian2 jang termasuk dalam program tuntutan Partai, jang sekiranja memang sesuai dengan kepentingan mereka.Sedang jang tidak sesuai, misalnja mengenai peranan memimpin klas buruh, mengenai program agraria revolusioner dll tidak mereka terima.

Terhadap bagian2 jang sudah mereka terima itupun tidak ada djaminan akan dilaksanakan. Dalam pada itu kaum reaksioner jang masih

 berdominasi dalam kekuasaan negara menerima setjara munafik Manipol untuk menjesuaikan diri dengan arus keadaan. Oleh karena itu betapapun dilaksanakan setjara konsekwen Manipol tidak akan sama dengan Program PKI. Djadi menjatakan bahwa melaksanakan [«] sama

dengan [«] Program PKI jang diterima oleh burdjuasi, melainkan program burdjuasi nasional jang diterima oleh PKI dan menggantikanProgramPKI.Pengorbanan prinsip dalam front persatuan dengan burdjuasi nasional berkembang lebih djauh lagi dengan ditjantumkannja apa jang dinamakan"Garis umum Ravolusi Indonesia" jang dirumuskan "Dengan front  persatuan nasional jang bersokoguru buruh dan tani, berporoskan Nasakom,

 berlandaskan idiil Pantjasila, menjelesaikan revolusi national-demokratis menudju Sosialisme Indonesia"29) Apa jang dinamakan "Garis Umum

Revolusi Indonesia" ini samasekali tidak berbau revolusi. Karena dari tiga sjarat untuk memenangkan revolusi jaitu partai Marxis-Leninis jangkuat, perdjuangan Rakjat bersendjata dibawah pimpinan Partai dan front persatuan nasional, hanja tinggal front persatuan nasional sadja. Inipun

 bukan lagi front persatuan nasional revolusioner, karena tidak dipimpin oleh klas buruh, tidak berlandaskan persatuan klas buruh dan kaum tani

dibawah pimpinan klas buruh, tetapi berlandaskan Nasakom. Dikatakan bahwa tanpa poros Nasakom front persatuan nasional sama dengan rodatanpa as, jang pasti tidak bisa berputar.30)

Pimpinan Partai mengatakan bahwa sembojan "kegotong-rojongan nasional berporoskan Nasakom tidak mungkin mengaburkan isi klas dari front persatuan nasional."31) Pernjataan ini tidak benar, karena partai2 politik di luar partai klas buruh terutama mewakili burdjuasi nasional,

komprador, kabir dan tuan-tanah. Karena partai2 komprador jaitu Masjumi dan PSI telah dilarang, maka kaum komprador dan tuan-tanah

mentjari saluran ke dalam partai2 atau organisasi lainnja, baik jang beraliran nasionalis maupun agama. Djadi isi klas Nasakom adalah klas buruh, burdjuasi nasional dan bahkan terdapat elemen2 komprador, kabir dan tuan-tanah. Teranglah bahwa mendjadikan Nasakom sebagai poros bukan sadja mengaburkan isi klas dari front persatuan nasional, tetapi mengubah sama sekali arti front persatuan nasional revolusioner mendjadi

 persekutuan klas buruh dengan semua klas, termasuk klas2 reaksioner atau kolaborasi klas.Kesalahan tersebut harus dibetulkan. Partai harus membuang "Garis Umum Revolusi Indonesia" jang salah itu dan harus kembali pada konsepsi

 jang benar jaitu front persatuan nasional revolusioner berbasiskan persekutuan buruh dan tani dibawah pimpinan klas burun.

Page 115: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 115/124

 

Pengorbanan prinsip dalam front persatuan dengan burdjuasi nasional djuga disebabkan karena Partai tidak melakukan setjara tepat a nalisa

kongkrit atas sutuasi kongkrit. Dalam tulisan Masjarakat Indonesia Dan Revolusi Indonesia (MIRI (jang disahkan oleh Sidang Pleno Ke-V CC

PKI, bulan Juli 1957 sebagai diktat peladjaran bagi sekolah2 partai) dikatakan bahwa menggulingkan imperialisme adalah tugas primer dari duatugas urgen menggulingkan imperialisme dan sisa2 feodalisme. Garis demikian ini djuga terdapat dalam dokumen2 Partai lainnja dengan

 berbagai variasi, seperti "udjung tombak-dewasa ini ditudjukan terhadap musuh terpokok jaitu imperialisme,"32) bahwa "kontradiksi pokok di

Indonesia dewasa ini jalah kontradiksi antara Rakjat Indonesia disatu fihak dengan kaum imperialis difihak lain"33) Dari pandangan jang salahmengenai keadaan kongkrit jang demikian itulah lahirnjja sembojan "menempatkan kepentingan klas dibawah kepentingan nasionall"34) jangdiambil setjara dogmatis dari sembojan kaum Komunis Tiongkok jang tepat pada waktu memobilisasi perlawanan terhadap agresi imperialis

Djepang.Kesalahan itu tidak memungkinkan Partai menggalang persekutuan buruh dan tani jang kuat dan terkonsolidasi, meskipun pengaruh Partaimeluas ke desa2. Sebab dibawah sembojan jang salah "menggulingkan imperialisme adalah tugas primer", maka semua kontradiksi diantara klas2

di dalam negeri, termasuk kontradiksi antara tuan-tanah dengan kaum tani diharuskan tunduk pada "kontradiksi pokok dengan kaum imperialis".Sesudah Revolusi Agustus 1945 jang gagal itu, ketjuali di Irian Barat, kaum imperialis tidak memegang kekuasaan politik setjara langsung diIndonesia. Kekuasaan politik di Indonesia berada di tangan kaum komprador dan tuan-tanah jang mewakili kepentingan imperialisme dan sisa2

feodalisme. Di Indonesia djuga tidak sedang terdjadi agresi imperialis. Dalam keadaan demikian, djika tidak ada kesalahan2 politik PKI, makakontradiksi antara klas2 reaksioner jang berkuasa dengan Rakjat akan berkembang mendjadi tadjam dan merupakan kontradiksi pokok di

Indonesia. Tugas primer revolusi Indonesia adalah menggulingkan kekuasaan klas2 reaksioner dalam negeri jang djuga mewakili kepentingan

kaum imperialis, chususnja imperialis AS. Dan hanja dengan djalan itulah dapat dilakukan penggulingan setjara njata imperialisme dan sisa2feodalisme.Mengkoreksi kesalahan2 Partai dalam front persatuan dengan burdjuasi nasional tidak berarti bahwa sekarang Partai tidak perlu menggalang

 persatuan dengan klas ini. Selama susunan ekonomi Indonesia masih kolonial dan setengah-feodal, selama itu tetap ada lapisan dari klas burdjuis jang mengalami tindasan dari imperialisme dan mengalami hambatan2 dari sisa2 feodalisme. Lapisan dari klas burdjuis itu jalah burdjuasinasional jang dalam batas2 tertentu anti-imperialisme dan sisa2 feodalisme. Atas dasar persekutuan buruh dan tani dibawah pimpinan klas buruh,

Partai harus berusaha untuk menarik klas burdjuis nasional untuk memihak revolusi.o o o o o o o

Demikianlah pokok2 kesalahan oportunisme kanan PKI di bidang politik jang berkumbang ke revisionisme dan mentjapai puntjaknja mendjelangterdjadinja "Peristiwa 30 September". Pada waktu penjelewengan ke kanan telah menjeluruh dan sempurna, muntjullah ketjenderungan lain jang

 berlawanan jaitu ketjenderungan "kiri". Ketjenderungan "kiri" ini berupa penilaian jang ber-lebih2an terhadap kekuatan Partai, klas buruh danRakjat pekerdja, mem-besar2kan hasil perdjuangan Rakjat serta meremehkan kekuatan2 kaum reaksioner.

Situasi politik dalam negeri ketika itu memang mulai menundjukkan adanja ketegangan2. Aksi2 Rakjat mandapatkan kemenangan2 politik,misalnja: pemboikotan film AS; pengusiran "Peace Corps" AS; tindakan terhadap Ampai dan Bill Parmer, larangan terhadap Manikebu;

 pengambilalihan perusahaan2 Inggris; pembubaran BPS dan Partai Murba; aksi menentang agresi AS terhadap Vietnam makin mendapat

dukungan luas. Di berbagai daerah mulai terdjadi ak si2 sefihak kaum tani untuk memenangkan tuntutan turun sewa. Sebagai reaksi terhadap

kemenangan2 perdjuangan Rakjat itu, kaum reaksioner dalam negeri dengan berkomplot dengan kaum imperial is AS djuga meningkatkanaktivitetnja, menimbulkan provokasi2 terhadap kaum buruh dan tani, menjebarkan dokumen palsu, dsb.

Tesis 45 tahun PKI disatu pihak menegaskan bahwa "Kaum kapitalis birokrat bukan sadja makin memperburuk keadaan ekonomi Indonesiadewasa ini, tapi djuga berusaha merebut kekuasaan politik dengan djalan kudeta." Difihak lain menegaskan bahwa "Perlawanan jang makinmeningkat dari Rakjat Indonesia terhadap imperialisme, feodalisme dan kekuatan kontra-revolusioner di dalam negeri menundjukkan buhwa

dewasa ini telah terdapat situasi revolusioner jang makin menandjak dan mematang di negeri kita."Menurut Lenin situasi revolusioner atau periode revolusioner adalah saat2 apabila "'bangunan atas' jang lama telah meretak dari atas sampai

kebawah, apabila aksi politik jang terbuka di fihak klas2 dan massa jang mentjiptakan bangunan atas baru untuk diri mereka sendiri telah

mendjadi suatu kenjataan."35) Dibanding dengan apa jang dikatakan Lenin itu, situasi politik di Indonesia ketika itu, dengan terdjadinja aksi2ambilalih perusahaan2 Inggris, demonstrasi2 anti-imperialis dan anti-kabir j ang terdjadi ber-turut2 di ibukota dan kota2 besar la innja belum dapatdikatakan sudah mentjapai taraf situasi revolusioner, apalagi "situasi revolusioner jang makin menandjak dan mematang." Tuntutan2 berbagai

aksi jang puntjaknja adalah demonstrasi2 itu pada hakekatnja masih dalam rangka tuntutan bagian atau reform. Sedangkan di kalangan kaum tanisebagai kekuatan utama revolusi Indonesia tingkat aksinja masih belum tinggi dan belum luas. Apa jang dianggap tiap hari ada ribuan aksi2 didesa2, adalah tidak njata, sebab aksi2 petisi tertulis, perbaikan saluran air dll dihitung dalam mendjumlah aksi. Aksi2 jang langsung melawan

tuan-tanah pribumi belum banjak dan belum nerata.

Kesimpulan tentang "situasi revolusioner jang makin mematang" tidak lain adalah karena metode berfikir jang mandjadikan kemauan subjektif, perasaan subjektif dan angan2 subjektif sebagai kenjataan. Pimpinan Partai takut melihat kenjataan jang berlainan dengan kemauan subjektifnja.

Pimpinan Partai tidak senang kalau Comite2 daerah dan badan2 Partai lainnja melaporkan kenjataan bahwa tingkat perkembangan aksi2 massa belum seperti jang sudah disimpulkan. Akibatnja untuk menjenangkan kemauan subjektif pimpinan dikemukakan taksiran jang ber-lebih2anmengenai aksi2 massa, chususnja aksi tani.Pimpinan Partai berusaha meningkatkan "situasi revolusioner jang makin mematang itu" mendjadi "revolusi." Ini dikemukakan dalam Statement

Politbiro CC PKI, 17 Agustus 1965.

Dalam statement itu di serukan bahwa kaum Komunis harus bekerdja lebih keras "guna mengembangkan situasi revolusioner sekarang ini sampaikepada puntjaknja," supaja Rakjat "dapat mentjapai bukan sadja kemenangan2 jang lebih besar lagi, tetapi djuga kemenangan2 jang fundamentil."

Inilah puntjak kesalahan jang lain, jang "kiri," jang telah menjeret pimpinan Partai ke dalam avonturisme dan telah menimbulkan bentjana besar 

 bagi Partai dan gerakan revolusioner pada umumnja.KESALAHAN2 POKOK DI BIDANG ORGANISASI 

Garis politik jang salah jang berkuasa dalam Partai, tidak boleh tidak tentu diikuti oleh garis organisasi jang salah pula. Makin lama dan makindalam berkuasanja garis politik jang salah dalam Partai, makin besar pula kesalahan2 di bidang organisasi, makin besar kerugian2 jang

ditimbulkannja. Oportunisme kanan jang merupakan garis politik salah Partai dalam periode sesudah tahun 1951, diikuti oleh penjelewengan ke

kanan pula di lapangan organisasi, jaitu liberalisme dan legalisme.Garis liberalirme di bidang organisasi menampakkan diri pada ketjenderungan untuk mendjadikan PKI suatu partai jang beranggota se-

 banjak2nja, suatu organisasi jang longgar, jang dinamakan partai Masalah apakah Partai Komunis perlu mempunjai keanggotaan se-banjak2nja

(partai massa), atau keanggotaan tidak perlu banjak2 asal kwa1itetnja tinggi (partai leader), merupakan persoalan bagi Partai2 Komunis di berbagai negeri. Mula2 dengan melalui plan peluasan anggota dan organisasi PKI menempuh garis untuk mendjadi partai massa. Tetapi padatahun2 belakangan ini dinjatakan bahwa PKI adalah partai massa dan partai kader sekaligus. Dengan partai massa dimaksudkan keanggotaan jang

Page 116: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 116/124

 

 banjak dan pengaruh jang luas serta dalam di kalangan massa. Dengan partai kader dimaksud keanggotaan partai jang dipersendjatai dengan

Marxisme-Leninisme jang merupakan elemen2 aktif dan memimpin di kalangan massa.

Bagaimana seharusnja Partai Marxis-Leninis diorganisasi, bagaimana seharusnja sifat2 partai Marxis-Leninis itu, sudah dibentangkan setjaradjelas oleh Lenin dan Stalin. PKI telah mengambil intisari dari sifat2 partai Marxis-Leninis dengan mentjantumkan dalam Konstitusinja bahwa"PKI adalah barisan depan dan bentuk organisasi klas jang tertinggi dari proletariat Indonesia."

Sesungguhnja, bukanlah soal jang harus diperdebatkan apakah suatu Partai komunis (Marxis-Leninis) harus merupakan partai Massa atau partaikader. Kedua2nja tertjakup dalam sifat2 partai jang intisarinja telah ditjantumkan dalam Konstitusi PKI itu. Kepeloporan Partai dalam klas buruhhanja bisa dipenuhi apabila disatu fihak Partai merupakan barisan jang paling depan dari seluruh barisan klas buruh dan difihak lain ia tak 

terpisah dari seluruh barisan klas buruh.Stalin mendjelaskan arti kepeloporan Partai sebagai berikut: "Partai harus menjerap semua elemen terbaik dari klas buruh, pengalaman mereka,semangat revolusioner mereka, pengabdian mereka jang tak mementingkan diri untuk proletariat. Tetapi untuk betul2 mendjadi pelopor, Partai

harus dipersendjatai dengan teori revolusioner, dengan pengetahuan hukum2 gerakan, dengan pengetahuan hukum2 revolusi. Tanpa ini ia tidak akan dapat mengarahkan (directing) perdjuangan proletariat, mumimpin proletariat .... Partai harus berdiri pada barisan terdepan klas buruh; iaharus melihat lehih djauh dari klas buruh; ia harus memimpin proletariat, dan tidak mengekor gerakan spontan".36)

Tulisan Stalin itu djelas menundjukkan sjarat2 jang harus dipenuhi oleh suatu partai Marxis-Leninis untuk memenuhi fungsinja sebagai partai pelopor klas buruh. Sjarat2 itu djuga djelas menundjukkan bahwa anggota partai bukanlah sembarang orang dari kalangan klas buruh, tetapi

adalah element terbaik dari kalangan klas buruh, jang dipersendjatai dengan teori Marxisme-Leninisme. Tidak semua orang dari kalangan klas

 buruh memenuhi sjarat untuk mendjadi anggota partai. Dalam arti ini partai Marxis-Leninis adalah partai leader.Stalin djuga mendjelaskan bahwa "Partai tidak dapat hanja mendjadi barisan pelopor. Bersamaan dengan itu ia harus mendjadi barisan klas,

 bagian dari klas, berhubungan erat dengannja melalui semua nadi2 dari hidupnja. Perbedaan antara pelopor dan bukan [...] klas buruh, antara

anggota2 partai dan orang non-partai tak dapat lengkap sampai klas2 lenjap« Tetapi Partai akan berhenti mendjadi partai bila perbedaan inidiperluas, mendjadi tjelah, bila ia mengurung dirinja dalam rumah kerang dan mendjadi dipisahkan dari massa non-Partai. Partai tidak dapatmemimpin klas bila ia tidak berhubungan dengan massa non-Partai, bila tak ada ikatan antara Partai dengan massa non-Partai, bila Massa itu

tidak menerima kepemimpinannja"37) (digaris bawahi menurut aslinja - Politbiro)Keterangan Stalin tersebut menundjukkan keharusan partai-Marxis-Leninis memiliki karakter massa. Karena kepeloporan Partai hanja bisa

diwudjudkan apabila Partai dapat bersatu-padu dan mendapat sokongan dari Massa non-Partai. Dan sokongan massa hanja bisa diperoleh Partai,apabila ia dapat mengambil sikap jang tepat terhadap Rakjat dan dengan tjara2 jang tepat memimpin Rakjat, apabila ia dapat membelakepentingan2 Rakjat di segala lapangan, pertama-tama di lapangan politik.Djelaslah bahwa karakter massa Partai atau sifat Partai massa bukan pertama-tama ditandai oleh djumlah anggota jang banjak, melainkan ditandai

 pertama-tama olah eratnja hubungan Partai dengan massa, oleh garis politik Partai jang membela kepentingan massa Rakjat, atau ditandai olehdilaksanakannja garis massa Partai. Dan garis massa Partai ini hanja dapat dipertahankan apabila sjarat2 kepeloporan Partai dipegang teguh,apabila anggota2 Partai terdiri dari elemen2 terbaik dari proletariat jang dipersendjatai dengan Marxisme-Leninisme. Oleh karena itu membangun

 partai Marxis-Leninis jang berkarakter massa tidak mungkin tanpa mengutamakan pendidikan Marxisme-Leninisme.

Dalam waktu beberapa tahun belakangan ini, PKI telah menempuh garis pembangunan partai jang menjalahi prinsip2 Marxisme-Leninisme dilapangan organisasi. Setelah berhasil meluaskan anggota dan organisasi melalui plan2 djangka pendek, Partai t elah melaksanakan ber-turut2 Plan

3 Tahun Pertama (Organisasi dan Pendidikan), Plan 3 Tahun Kedua (Pendidikan dan Organisasi) dan mulai Plan 4 Tahun (Tentang Kebudajaan,ldeologi dan Organisasi). Melalui plan2 djangka pendek, Plan 3 tahun Pertama dan Kedua PKI telah meluas ke seluruh negeri, ke pulau2 dansukubangsa2 di seluruh Indonesia, dengan keanggotaan lebih dari 3 djuta orang. lni adalah suatu hasil jang besar.

Tetapi bersamaan dengan itu makin tumbuh liberalisme dalam Partai. Walaupun Plan 3 tahun Kedua dinjatakan mementingkan pendidikanideologi, tetapi dalam praktek tetap di-tekan2kan pada peluasan anggota dan organisasi. Plan peluasan anggota telah dilaksanakan tanpa

mengindahkan kemampuan organisasi untuk mengurus anggota2 baru dan mendidiknja. Karena mengedjar djumlah jang ditetapkan dalam plan,

Maka pelaksanaan perluasan anggota telah berdjalan dengan melanggar ketentuan2 Konstitusi Partai. Begitu dibikin longgarnja organisasi PKI,sehingga setiap orang jang menjatakan setudju terhadap Program PKI diterima mendjadi anggota. Tidak djelas lagi bedanja anggota partai dengananggota organisasi massa jang berada dibawah pimpinan Partai. Sjarat2 keanggotaan barisan pelopor klas buruh ditinggalkan sama sekali.

Perluasan keanggotaan partai setjara liberal itu tidak bisa dipisahkan dengan garis politik menempuh djalan damai. Dengan keanggotaan partai jang besar dimaksudkan untuk memperbesar pengaruh Partai dalam front persatuan dengan burdjuis nasional. Dan dengan Partai jang makin besar, dengan terus bersatu dengan burdjuasi nasional, maka dapatlah ditjapai imbangan kekuatan jang memungkinkan mengalahkan kekuatan

kepalabatu sama sekali. Kepentingan djalan damai mendjadi djelas ditjerminkan dalam organisasi dengan adanja P1an 4 Tahun Partai.

Jang dipentingkan bukan lagi pendidikan dan latihan kader2 Marxis-Leninis untuk persiapan revolusi, untuk bekerdja di-tengah2 kaum tanimenggalang basis2 revolusi, tetapi pendidikan intelektuil untuk melajani keperluan pekerdjaan front persatuan dengan burdjuasi nasional, dan

untuk mengisi berbagai kedudukan di dalam lembaga2 negara jang diperoleh berkat kerdjasama itu. Sembojan "mengintegrasikan diri setjara totaldengan kaum tani" mendjadi omongkosong sadja. Jang dipraktekkan bukan mengirim kader2 terbaik ke desa2, tetapi menarik kader2 dari desa kekota, dari daerah ke pusat.Agar supaja martabat PKI tinggi di mata burdjuis dun dihormati sebagai partai orang2 terpeladjar, maka menurut Plan 4 Tahun semua kader 

tinggi Partai diwadjibkan menamatkan pendidikan tingkat akademi, kader2 menengah Partai tingkat sekolah landjutan atas, dan kader2 bawahan

tingkat landjutan pertama. Untuk keperluan ini banjak akademi, perguruan dan kursus2 didirikan. Begitu dalamnja intelektualisme sudahmenguasai pimpinan Partai, sehingga semua tokoh Partai dan tokoh gerakan rakjat, diharuskan membuat 4 buah karangan (skripsi) untuk 

mendapat gelar sardjana Marxis.

Makin dalam Partai terperosok ke dalam lumpur oportunisme kanan atau revisionisme, makin hilang pula kewaspadaan organisasi, berkembanglah legalisme dalam organisasi. Pimpinan Partai telah kehilangan prasangka klasnja terhadap kepalsuan demokrasi burdjuis. Seluruh

kegiatan Partai menundjukkan se-olah2 begitu pastinja djalan damai itu. Pimpinan Partai tidak membangkitkan kewaspadaan massa anggota akan bahaja serangan kaum reaksioner jang terus menerus mentjari kesempatan. Karena legalisme di lapangan organisasi inilah, maka dalam waktu

singkat kontra-revolusi telah berhasil melumpuhkan PKI setjara organisasi.

Liberalisme dalam organisasi telah merusak prinsip demokrasi intern-Partai, merusak pimpinan kolektif dan menimbuhkan pimpinan dankekuasaan perseorangan, otonomisme, jang memupuk tumbuhnja kultus individu. Jang dipraktekkan bukan lagi sentralisme-demokrasi, jaitudemokrasi jang dipusatkan, jang harus berdjalan atas dasar garis massa, memadukan pimpinan dengan massa, tetapi komandoisme atas dasar 

kemauan dun kepentingan subjektif pimpinan. Setjara formil, ketentuan2 demokrasi intern-Partai, ketentuan2 prinsip pimpinan kolektif bukannjaditiadakan sama sekali. Dan setjara formil keputusan2 badan2 pimpinan diambil dengan suara bulat. Akan tetapi bersamaan dengan itu tidak djarang pula diambil keputusan2 tanpa melalui badan2 pimpinan Partai jang seharusnja kompeten. Tjara jang salah, jang bertentangan dengan

 prinsip2 Marxis-Leninis itu telah berdjalan antara lain disebabkan oleh faktor2 sebagai berikut:

Page 117: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 117/124

 

Pertama, kesalahan organisasi, chususnja, dalam tjara kerdja, jang memberikan kesempatan kepada pimpinan Partai untuk membangun saluran2

tersendiri diluar kontrol Politbiro dan CC. Hal ini menjebabkan badan pimpinan Partai jang kompeten seperti Politbiro tidak ditempatkan pada

tempat jang semestinja, tidak didjadikan tempat untuk memetjahkan segala soal urusan Partai dan revolusi. Melalui saluran2 tersendiri itu pimpinan dapat mengambil langkah2 politik dan organisasi termasuk penempatan kader, dan tidak djarang Politbiro hanja mensahkan langkah2 jang sudah diambil oleh pimpinan itu, atau mempertimbangkan suatu soal dengan pengetahuan jang kurang lengkap dan mendalam mengenai

 persoalannja.Kedua, adanja sikap kurang ktitis baik dalam Politbiro, CC maupun badan2 Partai lainnja terhadap pimpinan. Sudah mendjadi kelaziman, apa

 jang dikatakan pimpinan dianggap benar, dan tanpa melalui pendiskusian dan pemikiran jang mendalam, dilaksanakan. Sikap kurang kritis itu

antara lain djuga diaobabkan karena lemahnja teori, jang menjebabkan kurang kuatnja landasan untuk menjangkal pendapat pimpinan bila dirasa pendapat itu keliru. Pada beberapa tahun belakangan, sesudah Partai menjusun grup pekerdja teori, maka pemimpin2 Partai pada umumnja makinterpisah dari persoalan2 teori. Djika ada diskusi jang menjangkut persoalan teori, boleh dikata hanja pekerdja teori sadjalah jang mengambil

 bagian aktif. Ketjuali itu djuga ada kekurangan keberanian dalam menjatakan sikap jang tidak menjetudjui garis pimpinan.Ketiga, dalam Partai telah ditanamkan kepertjajaan jang mem-besar2kan segi persatuan-bulat Partai. Se-olah2 tak ada lagi perbedaan fikiranmengenai soal2 prinsip. Karena itu dipandang sebagai sesuatu jang tidak normal bila ada perbedaan prinsip dengan pimpinan. Suasana demikian

itu telah menimbulkan keengganan bagi kader2 Partai untuk menjatakan setjara terbuka dan bebas fikiran dan perasaannja mengenai garis pimpinan jang dipandang tidak tepat. Sekalipun tidak setjara terbuka dan bebas serta tidak dinjatakan dalam forum2 kolektif Partai, sebenarnja

terdapat sedjumlah kader jang tidak menjetudjui garis politik dan organisasi pimpinan Partai jang oportunis atau revisionis itu. Akan tetapi fikiran

dan perasaan kader2 itu tidak mendapat tanggapan setjara baik dari pimpinan. Kekurangan kebebasan menjatakan fikiran dan perasaan kader2djuga dipengaruhi oleh adanja politik penempatan kader jang "pilih kasih" dan dalam batas2 tertentu adanja isolasi terhadap kader2 tertentu.Dalam keadaan liberalisme menguasai garis organisasi Partai, maka tidak mungkin dilaksanakan langgam kerdja Partai, jaitu "memadukan teori

dengan praktek, berhubungan erat dengan massa dan melakukan otokritik." Dan tidak mungkin djuga dilaksanakan metode memimpin jangintinja adalah memadukan pimpinan dengan massa, jang harus dilaksanakan dengan atasan memberi tjontoh kepada bawahan.Jang terdjadi bukan lagi pemaduan kebenaran umum Marxisme-Leninisme dengan praktek kongkrit revolusi Indonesia, tetapi mengkompromikan

adjaran2 Marxisme-Leninisme dengan pandangan burdjuasi; mensistimatiskan serta mengembangkan pandangan dan teori burdjuasi; dan atasnama sembojan "meng-Indonesiakan Marxisme," "mengembangkan MarxismeLeninisme setjara kreatif," mengubah Marxisme-Leninisme.

Garis berhubungan erat dengan massa, memadukan pimpinan dengan massa, memang hanja dapat diwudjudkan apabila dilaksanakan dengankonsekwen pengintegrasian diri dengan massa Rakjat, terutama dengan kaum buruh, buruh-tani dan tani-miskin. Dan dalam melaksanakan garisini atasan harus memberi tjontoh kepada bawahan. Akan tetapi tidak demikian jang terdjadi. Banjak kader Partai, terutama kader2 tinggi Partai,lebih chusus lagi jang memiliki ketjakapan2 untuk memenuhi kebutuhan pekerdjaan di berbagai lembaga pemerintah dan semi-pemerintah, telah

mentjapai taraf hidup jang djauh berbeda dari kaum buruh dan Rakjat pekerdja umumnja. Mereka telah menikmati fasilitet2 seperti jang diperoleh pedjabat2 tinggi pemerintah.Dalam Partai bahkan telah berlaku konvensi, bahwa pemimpin2 Partai dan pemimpin2 organisasi massa revolusioner di pusat maupun di daerah

harus mempunjai rangkapan djabatan resmi, supaja mendapat tambahan otoritet, supaja tidak hanja mendjadi tokoh Partai tetapi djuga tokoh

 berbagai golongan, tokoh nasional atau tokoh Rakjat sedaerah. Dengan berlakunja konvensi ini banjak pemimpin2 Partai maupun ormas jangkegiatannja sebagian besar ditjurahkan dalam lembaga2 pemerintahan dan semi-pemerintah. Ini mengakibatkan berkurangnja perhatian jang

ditudjukan kepada kehidupan Partai, baik di bidang ideologi maupun organisasi.Di daerah2 dan terutama di pusat tjara hidup sebagian pemimpin2 Partai tidak lagi menjesuaikan diri dengan massa Rakjat jang masih menderita,tetapi menjesuaikan diri dengan burdjuasi. Ini semua dilakukan dengan predikat "sesuai dengan kebesaran Partai", "mempertinggi martabat

Partai", "meninggalkan tjara kuno", dsb. Bahkan diantara pemimpin2 Partai sudah ada jang djatuh ke moral bedjat burdjuis jang menodai moralKomunis.

Dalam suasana seperti tersebut di atas tidak mungkin dilaksanakan pengintegrasian dengan massa Rakjat jang paling menderita. Seruan2 "basmi

 puas diri," "djadilah Komunis jang baik dan lebih baik lagi," "pendidikan keluarga Komunis," dsb, tidak lebih daripada tabir asap untuk menutupikemunafikan dan kemerosotan moral di kalangan pimpinan Partai. Seruan2 i tu memang tidak ditudjukan kepada pimpinan. Se-olah2 kader2 diluar pimpinan sadjalah jang melakukan perbuatan2 jang tidak sesuai dengan moral Komunis. Bersamaan dengan seruan2 itu " tjara hidup

 burdjuis" terus berlangsung di kalangan pimpinan Partai.Kader2 daerah apabila melihat ke pusat bukannja menemukan keteladanan tentang kesederhanaan Komunis baik dalam kehidupan Partai maupunkehidupan pribadi, tetapi menemukan keteladanan tentang "kemewahan," "kemodernan," "kebesaran" Komunis baik dalam kehidupan Partai

maupun dalam kehidupan pribadi pimpinan Partai tidak mendengarkan kritik2 jang djudjur dari kawan2 tertentu, tetapi menganggap kritik2 itu

sebagai "keterbelakangan," "tidak menggunakan fasilitet setjara maksimal untuk kepentingan Partai dan Rakjat," "tidak meninggikan martabatPartai," dsb, dsb.

Demikianlah setjara pokok garis politik jang salah jang berkuasa dalam Partai telah diikuti oleh garis jang salah di lapangan organisasi jangmerusak prinsip2 partai Marxis-Leninis, merusak sendi2 organisasi Partai jaitu sentralisme-demokrasi, merusak langgam kerdja dan metodememimpin Partai.Untuk menegakkan PKI sebagai partai Marxis-Leninis harus dibongkar sampai keakar2nja liberalisme di lapangan organisasi dan sumber 

ideologi jang melahirkannja. PKI harus dibangun kembali sebagai partai tipe Lenin, partai jang dapat memenuhi tugasnja sebagai barisan depan

dan bentuk organisasi klas jang tertinggi dari proletariat Indonesia, partai jang memikul tugas sedjarah memimpin massa Rakjat Indonesia untuk memenangkan revolusi anti-imperialisme, anti-feodalisme dan anti-kapitalisme-birokrasi menudju ke sosialisme. Partai jang demikian itu harus

memiliki sjarat2 ideologi: dipersendjatai dengan teori Marxisme-Leninisme dan bebas dari subjektivisme, oportunisme dan revisionisme modern;

 politik: memiliki program jang tepat termasuk program agraria revolusioner, menguasai masalah2 strategi dan taktik revolusi Indonesia ± menguasai bentuk perdjuangan pokok jaitu perdjuangan tani bersendjata dibawah pimpinan proletariat dan bentuk2 perdjuangan lainnja, dan

 pandai menggalang front persatuan revolusioner dari klas2 dan golongan2 anti-imperialisme dan anti-feodalisme berbasiskan persekutuan buruhdan tani dibawah pimpinan klas buruh; organisasi: kuat dan berakar dalam di kalangan massa Rakjat, terdiri dari anggota2 Partai jang terpertjaja,

 berpengalaman dan terbadjakan dan mendjadi teladan dalam mendjalankan tugas2 nasional.

Pembangunan kembali Partai dewasa ini kita lakukan dalam keadaan berkuasanja rezim teror kontra-revolusioner jang paling kejam dan palingganas. Legalitet Partai dan hak2 kemanusinan orang2 Komunis sudah dirampas samasekali. Oleh karena itu Partai harus disusun dan bekerdjasepenuhnja setjara illegal. Dalam bekerdja sepenuhnja setjara ilegal, Partai harus pandai menggunakan setjara penuh kesempatan2 jang

dimungkinkan untuk melakukan kegiatan2 setjara legal sesuai dengan keadaan, melakukan tjara2 jang dapat diterima oleh massa untuk membangkitkan perdjuangan massa dan meminpinnja setingkat demi setingkat ke perdjuangan jang lebih tinggi.Sudah terang bahwa dalam keadaan Partai harus sepenuhnja bekerdja setjara ilegal, tidak mungkin dilaksanakan setjara penuh sentralisme-

demokrasi Partai, terutama demokrasi intern-Partai. Dalam keadaan demikian setiap badan pimpinan Partai harus berusaha keras untuk 

Page 118: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 118/124

 

mengetahui dan mengurus setjara tepat fikiran dan perasaan anggota2 Partai. Untuk itu harus didjalankan dengan konsekwen langgam kerdja,

metode memimpin dan pimpinan kolektif Marxis-Leninis.

Dalam membangun kembali PKI jang Marxis-Leninis perhatian jang se-besar2nja harus ditjurahkan untuk membangun Partai di desa2,menggalang basis2 revolusi.Tugas membangun kembali partai Marxis-Leninis seperti tersebut di atas adalah pekerdjaan jang berat dan penuh bahaja serta memakan waktu

lama, karena itu harus didjalankan dengan berani, tekun, teliti, sabar dan ulet.D J A L A N K E L U A R  

Setelah mengetahui kelemahan2 dan kesalahan2 Partai dalam periode sesudah tahun 1951 seperti telah dibentangkan di muka, dan jang telah

menimbulkan kerusakan2 berat pada PKI dan gerakan revolusioner Rakjat Indonesia, djelaslah bahwa tugas mendesak jang dihadapi oleh Marxis-Leninis Indonesia dewasa ini, pertama jalah membangun kembali PKI sebagai partai Marxis-Leninis jang bersih dari subjektivisme, oportunismedan revisionisme modern.

Untuk membangun kembali partai Marxis-Leninis sedemikian itu, kader2 Partai di semua tingkat dan kemudian anggota2 Partai, harus mentjapaikebulatan fikiran mengenai kesalahan2 Partai di waktu jang lalu dan mengenai djalan baru jang harus ditempuh.Sebagai akibat pukulan teror putih ketiga Partai telah kehilangan banjak kader jang mempunjai pengalaman lama dalam pekerdjaan Partai dan

 pekerdjaan gerakan massa revolusioner. Meskipun demikian, apabila telah ditjapai kebulatan fikiran,mengenai kesalahan2 pokok Partai di waktu jang lalu dan djalan baru jang harus ditempuh dari kader2 jang kini masih ada, akan dapat ditegakkan setapak demi setapak pimpinan jang stabil

di semua tingkat, Sang akan sanggup memenuhi tugasnja memimpin Partai dan Rakjat Indonesia mengatasi kesulitan demi kesulitan selama

meradjalelanja kontra-revolusi dan surutnja gelombang revolusi, serta membawa madju setindak demi setindak perdjuangan Rakjat, dan achirnja,memimpin pasang gelombang revolusi jang pasti datang.Untuk mentjapai kebulatan fikiran itu perlu diadakan gerakan pembetulan fikiran di seluruh Partai. Dengan gerakan pembetulan fikiran kita

 bermaksud untuk mengubah fikiran jang salah di masa jang lampau mendjadi fikiran jang benar. Untuk dapat menempuh djalan jang benar adalahmutlak harus meninggalkan djalan jang salah. Tidak mungkin menempuh djalan jang benar apabila djalan jang salah tidak ditinggalkan samasekali.

Dalam situasi dewasa ini tidak mudah untuk mentjapai kebulatan fikiran mengenai semua kesalahan di masa jang lalu sampai pada soal jang se-ketjil2nja. Tetapi jang mutlak perlu jalah kebulatan fikiran mengenai soal2 jang pokok seperti jang dibentangkan di dalam otokritik ini. Tanpa

memahami masalah2 pokok itu, seseorang kawan tidak akan dapat mengambil bagian didalam memikul tugas besar, berat tetapi mulia, jaitumenegakkan partai Marxis-Leninis Indonesia sebagai djaminan adanja pimpinan jang terpertjaja atas Revolusi Demokrasi Rakjat Indonesia.Sebagaimana telah dianalisa di muka, kesalahan2 oportunis dan revisionis di lapangan politik dan organisasi Partai jang kita koreksi ini bukanhanja hasil dari sjarat2 sosial dan sedjarah pada masa dasawarsa terachir sadja, tetapi djuga mempunjai akar jang lebih djauh lagi, pada sjarat2

sosial dan sedjarah sedjak berdirinja Partai kita. Oleh karena itu sama sekali tidak boleh ada anggapan bahwa soalnja sudah beres setelahdilakukan kritik dan otokritik ini. Djika ideologi subjektivisme belum dilikwidasi dari dalam Partai, apalagi djika masih ada di dalam pimpinanPartai, selama itu Partai tidak akan terhindar dari kesalahan2 oportunisme kanan atau oportunisme "kiri," karena Partai tidak akan mungkin

menganalisa situasi politik setjara tepat dan tidak akan mungkin memberikan petundjuk kerdja setjara tepat pula. Adalah pertama-tama mendjadi

kewadjiban pimpinan dan kader2 Central, kemudian pimpinan dan kader2 Daerah di semua tingkat untuk dengan segala daja dan sepenuh hatimemerangi subjektivisme.

Subjektivisme hanja dapat dilawan setjara efektif dan dilikwidasi apabila seluruh Partai ditingkatkan kemampuannja untuk membedakan antaraideologi proletar dengan ideologi burdjuis ketjill serta dikembangkannja kritik dan otokritik. Meningkatkan kemampuan seluruh Partai untuk membedakan antara ideologi proletar dengan ideologi burdjuis ketjil hanja mungkin ditjapai dengan memperdalam pendidikan Marxisme-

Leninisme. Partai harus mendidik anggota2nja untuk mentrapkan metode Marxis-Leninis dalam menganalisa situasi politik dan menilaikekuatan2 klas jang ada, sehingga tidak dilakukan analisa dan penilaian jang subjektif. Partai harus membawa perhatian para anggotanja kepada

 penelitian dan mempeladjari keadaan sosial dan ekonomi sehingga bisa menenturan taktik2 perdjuangan dan metode kerdjanja membantu

anggota2nja sehingga memahami bahwa tanpa penelitian sjarat2 aktuil mereka akan terdjerumus ke dalam fantasi.Timbulnja kesedaran atas kesalahan2 Partai di waktu jang lalu merupakan sjarat jang sangat baik untuk memahami djiwa revolusioner Marxisme-Leninisme. Oleh karena itu kaum Marxis-Leninis Indonesia harus berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengatasi kesulitan2 jang ditimbulkan

oleh teror putih dewasa ini bagi usaha2 mempeladjari Marxisme-Leninisme.Pengalaman perdjuangan Partai selama masa2 jang silam menundjukkan betapa pentingnja bagi kaum Marxis-Leninis Indonesia jang bertekaduntuk mempertahankan Marxisme-Leninisme dan melawan revisionisme modern, untuk selain mempelajari adjaran2 Marx, Engels, Lenin dan

Stalin, djuga setjara chusus mempeladjari fikiran2 Mao Tjetung, jang telah berhasil setjara tjemerlang dalam mewarisi, mempertahankan dan

mengembangkan Marxisme-Leninisme sampai ke puntjaknja pada zaman sekarang.PKI hanja akan dapat mengibarkan tinggi2 pandji Marxisme-Leninisme apabila bersikap tegas dalam melawan revisionisme modern jang dewasa

ini berpusat pada grup pimpinan PKUS. Melawan revisionisme modern tidak mungkin dilakukan sambil terus memelihara persahabatan dengankaum revisionis modern. PKI harus meninggalkan sikapnja jang salah rnengenai hubungan dengan kaum revisionis modern di masa jang lalu.Kesetiaan terhadap internasionalisme proletar hanja mungkin diwudjudkan dengan sikap jang tak kenal ampun dalam melawan revisionismemodern, karena revisionisme modern merusak internasionalisme proletar, mengchianati perdjuangan proletariat dan Rakjat tertindas seluruh

dunia.

Dalam membangun kembali Partai kaum Marxis-Leninis Indonesia harus mengarahkan perhatiannja untuk mentjiptakan sjarat2 guna memimpinrevolusi agraria kaum tani bersendjata jang akan merupakan bentuk pokok perdjuangan untuk memenangkan Revolusi Demokrasi Rakjat

Indonesia. Ini berarti bahwa perhatian terbesar harus ditjurahkan untuk membangun kembali organisasi2 Partai di desa. Perhatian terbesar harus

ditjurahkan untuk memetjahkan masalah membangkitkan, mengorganisasi, dan memobilisasi kaum tani dalam revolusi agraria anti-feodal.Pengintegrasian Partai dengan kaum tani terutama dengan buruh-tani dan tani-miskin harus sungguh2 diwudjudkan. Karena hanja melalui

 pengintegrasian inilah Partai dapat memimpin kaum tani dan kaum tani akan sanggup mendjadi benteng Revolusi Demokrasi Rakjat jang tak terkalahkan.

Sebagai akibat pukulan teror putih ketiga, organisasi2 Partai di desa pada umumnja mengalami kerusakan lebih berat, sehingga bekerdja di desa

lebih sukar dan lebih berat. Tetapi ini tidak mengubah kebenaran hukum bahwa Revolusi Demokrasi Rakjat Indonesia kekuatan utamanja adalahkaum tani, dan daerah basisnja adalah desa. Dengan bartekad bulat, se-gala2nja untuk massa Rakjat,-kaum Marxis-Lenninis Indonesia pasti dapatmengatasi kesulitan2 jang berat itu. Dengan sepenuhnja pertjaja kepada massa, bersandar kepada massa, kaum Marxis-Leninia Indonesia pasti

dapat mengubah desa2 Indonesia jang terbelakang mendjadi benteng2 revolusi jang besar dan terkonsolidasi baik setjara militer, politik dankebudajaan.Kaum tani Indonesia paling berkepentingan atas Revolusi Demokrasi Rakjat . Karena hanja revolusi inilah jang akan membebaskan mereka dari

hidup jang terbelakang dan serba pintjang sebagai akibat penindasan feodal. Hanja revolusi inilah jang akan memberikan kepada kaum tani

Page 119: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 119/124

 

sesuatu jang di-idam2kan di sepandjang hidup dan untuk hidupnja, jaitu tanah. Oleh karena itu betapapun berat dan ber-liku2nja, kaum tani pasti

menempuh djalan revolusi untuk tanah dan kebebasan.

Djelaslah bahwa tugas kedua kaum Marxis-Leninis Indonesia sekarang jalah mentjiptakan sjarat2 jang diperlukan bagi revolusi agraria bersendjata kaum tani dibawah pimpinan proletariat. Djika kaum Marxis-Leninis Indonesia berhasil membangkitkan, mengorganisasi danmemobilisasi kaum tani untuk melakukan revolusi agraria anti-feodal, maka terdjaminlah kepemimpinan klas buruh atas Revolusi Demokrasi

Rakyat, dan terdjamin pula kemenangannja.Meskipun demikian, Partai harus tetap berusaha untuk [«] satuan revolusioner dengan klas2 dan golongan2 anti-imperialis [«] feodalismelainnja. Atas dasar persekutuan buruh dan tani dibawah [«] buruh, Partai harus berusaha menarik kaum burdjuis ketjil [«] demokratis lainnja,

dan harus pula menarik burdjuasi nasional [«] tambahan dalam Revolusi Demokrasi Rakjat. Sjarat objektif [«] kan digalangnja front persatuanrevolusioner jang luas.Diktatur militer djendral2 kanan AD Nasution-Suharto tidak [«] djelmaan kekuasaan klas2 jang paling reaksioner di dalam negeri [«]

komprador, kapitalis-birokrat dan tuan-tanah. Klas2 reaksioner [«] dibenggoli oleh klik djendral2 kanan AD mendjalankan diktatur [«]Indonesia, bertindak sebagai andjing pendjaga kepentingan imperialis [«] imperialisme AS di Indonesia. Oleh karena itu berkuasanja diktatur militer djendral2 kanan AD pasti memperhebat penindasan dan penghisapan imperialisme dan feodalisme atas Rakjat Indonesia.

Diktatur militer djendral2 kanan AD hanja mewakili kepentingan minoritas jang sangat ketjil dan menindas majoritet jang sangat besar RakjatIndnesia. Oleh karena itu diktatur militer djendral2 kanan AD pasti mendapat perlawanan dari massa Rakjat luas. Diktatur militer klik djendral2

kanan AD djuga tidak mewakili massa pradjurit dari Angkatan Bersendjata RI. Oleh karena itu perlawanan terhadap diktatur militer djendral2

kanan AD djuga timbul dari kalangan pradjurit. Djelaslah bahwa dalam perdjuangan untuk menghantjurkan diktatur militer djendral2 kanan ADterdapat kemungkinan menggalang front jang sangat luas.Situasi sekarang berbeda dari situasi pada waktu teror putih kedua (provokasi Madiun). Sekarang tidak seluruh kekuatan tengah ikut bersama

kontra-revolusi memukul kekuatan2 penggerak revolusi. Sajap kiri kekuatan tengah karena djuga mendjadi sasaran pukulan kontra-revolusi,melakukan perlawanan. Makin lama makin luas golongan tengah jang melawan diktatur militer djendral2 kanan AD. Partai harus terusmenggalang front persatuan dengan kekuatan ini.

Djadi tugas urgen ketiga jang dihadapi kaum Marxis Leninis Indonesia adalah menggalang front persatuan revolusioner dengan klas2 dangolongan2 anti-imperialis dan anti-feodal atas dasar persekutuan buruh dan tani dibawah pimpinan klas buruh.

Dengan demikian djelaslah bahwa untuk memenangkan Revolusi Demokrasi Rakjat kaum Marxis-Leninis Indonesia harus mengibarkan tinggi2tripandji Partai jaitu:Pandji pertama, pembangunan partai Marxis-Leninis jang bebas dari subjektivisme, oportunisme dan revisionisme modern.Pandji kedua, perdjuangan Rakjat bersendjata jang hakikatnja perdjuangan kaum tani bersendjata untuk revolusi agraria anti-feodal dibawah

 pimpinan klas buruh.Pandji ketiga, front persatuan revolusioner atas dasar persekutuan buruh dan tani dibawah pimpinan klas buruh.Demikianlah Politbiro telah melakukan otokritik atas kelemahan2 dan kesalahan2 berat Partai dalam periode sesudah tahun 1951 jang telah

menimbulkan kerugian2 berat pada Partai dan seluruh gerakan revolusioner.

Tugas2 jang dihadapi kaum Marxis-Leninis Indonesia amat berat. Mereka harus bekerdja dalam keadaan di-kedjar2 teror jang paling ganas dan paling kedjam jang tak ada taranja dalam sedjarah. Akan tetapi kaum Marxis-Leninis Indonesia tidak ragu2 bahwa dengan mengkoreksi

kesalahan2 Partai pada masa jang telah lalu mereka kini sedang menempuh djalan jang benar, djalan Revolusi Demokrasi Rakjat. Betapapun pandjang, ber-liku2 dan banjak kesulitan, inilah satu2nja djalan menudju ke Indonesia Baru jang bebas dan demokratis, Indonesia jang sungguh2mendjadi milik Rakjat Indonesia. Untuk mana harus berani menempuh djalan pandjang.

Kaum Marxis-Leninis dan kaum revolusioner Indonesia berdasarkan pengalaman perdjuangannja sendiri tidak ragu2 akan kebenaran tesis KawanMao Tjetung, bahwa kaum imperialis dan kaum reaksioner adalah matjan kertas. Nampaknja sadja mereka menakutkan, tetapi sebenarnja mereka

lemah. Ditindjau dari pandangan jang djauh Rakjatlah jang sesungguhnja kuat. Diktatur militer djendral2 kanan AD jang kini berkuasa adalah

djuga matjan kertas. Nampaknja sadja mereka kuat dan menakutkan, tetapi mereka sebenarnja lemah, karena tidak didukung bahkan ditentangoleh Rakjat dan di dalamnja sendiri penuh dengan kontradiksi, saling berebut rezeki dan kekuasaan. Kaum imperialis terutama imperialis AS jangmendjadi sandaran diktatur militer djendral2 kanan AD adalah djuga matjan kertas. Nampaknja sadja mereka itu kuat dan menakutkan, tetapi

sebenarnja mereka lemah dan sedang menudju keruntuhannja. Kelemahan kaum imperialis, chususnja imperialis AS ditundjukkan oleh ketidak-mampuan mereka menundukkan Rakjat Vietnam jang heroik dan ketidak-mampuan mereka membendung gelombang perdjuangan anti-imperialisme Rakjat sedunia, termasuk di AS sendiri jang sedang menerdjang dengan dahsjat.

Ditindjau dari strategi, kaum imperialis dan kaum reaksioner lainnja adalah lemah, dan karena itu kita harus meremehkannja. Dengan

meremehkan musuh setjara strategi dapat ditimbulkan keberanian untuk melawannja dan kejakinan untuk mengalahkannja. Bersamaan denganitu, kita harus mengindahkan musuh, memperhitungkan sepenuhnja kekuatan mereka didalam taktik, dan t idak melakukan tindakan2 avonturir 

terhadap mereka.Sekarang kita berada dalam zaman dimana imperialisme sedang mengalami keruntuhan setjara total, dan sosialisme sedang menudju kemenangandi seluruh dunia. Tidak ada kekuatan jang dapat mentjegah keruntuhan total imperialisme dan kaum reaksioner lainnja, dan tidak ada kekuatan

 jang dapat menahan kemenangan sosialisme di seluruh dunia. Diktatur militer djendral2 kanan AD sebagai andjing pendjaga kepentingan

imperialisme di Indonesia djuga tak akan dapat menghindarkan diri dari keruntuhannja. Pembunuhan dan penjiksaan setjara kedjam dan biadab

terhadap ratusan ribu Komunis dan demokrat dan jang sampai sekarang terus mereka lakukan, tidak akan dapat membendung kebangkitan dan perlawanan Rakjat beserta kaum Komunis. Sebaliknja segala kekedjaman dan kebiadaban itu pasti menimbulkan perlawanan setimpal dari

Rakjat. Kaum Komunis akan menebus pengorbanan ratusan ribu kawan itu dengan tekad untuk lebih baik lagi mengabdi kepada Rakjat, revolusi

dan Partai.Kaum Marxis-Leninis Indonesia jang sedang menderita pukulan teror putih ketiga menjatakan rasa terimakasih jang se-dalam2nja atas solidaritet

kaum Marxis-Leninis seluruh dunia. Solidaritet itu meneguhkan kejakinan kaum revolusioner Indonesia tentang tak terpisahkannja perdjuangan pembebasan nasional mereka dengan perdjuangan proletariat internasional untuk sosialisme. Kaum Marxis-Leninis Indonesia berusaha sekuat

tenaga untuk memenuhi harapan2 terbaik kaum Marxis-Leninis sedunia, untuk dengan teguh mempertahankan Marxisme-Leninisme dan

melawan revisionisme modern, bekerdja lebih baik untuk pembebasan Rakjat dan negerinja serta untuk revolusi proletar sedunia.Kaum Marxis-Leninis Indonesia jang bersatupadu dalam fikiran dan bertekad untuk menempuh djalan revolusi, dengan pertjaja sepenuhnja padaRakjat, bersandar pada Rakjat, bekerdja dengan berani, tekun, teliti, sabar, ulet dan waspada, pasti akan dapat memenuhi tugas sedjarahnja,

memimpin Revolusi Demokrasi Rakjat, menghantjurkan diktatur militer djendral2 kanan AD dan membangun kekuasaan jang samasekali baru, jaitu Diktatur Demokrasi Rakjat. Dengan Diktatur Demokrasi Rakjat, jaitu kekuasaan bersama klas2 don golongan2 anti-imperialis dan anti-feodal dibawah pimpinan klas buruh, Rakjat Indonesia akan melenjapkan sampai ke-akar2nja imperialisme dan sisa2 feodalisme serta

Page 120: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 120/124

 

membangun masjarakat baru jang bebas dan demokratis, menudju ke sosialisme, dimana tiada penindasan dan penghisapan oleh manusia atas

manusia lainnja.

Marilah kita bersatupadu menempuh djalan revolusi, jang diterangi oleh adjaran2 Marxisme-Leninisme, djalan bagi pembebasan proletariat danRakjat-Indonesia menudju ke sosialisme.

POLITBIRO CC PKI

Djawa Tengah, September 1966o o o o o o o

K E T E R A N G A N 

1) Lenin, Komunisme "Sajap Kiri",  P enjakit Ke-kanak2-an.2) Djalan Baru Untuk Republik Indonesia (Resolusi Politbiro, CC PKI, Agustus 1948).3) Mao Tjetung, Laporan Pada Sidang Pleno Ke-7 CC Ke -VI PKT, 1945 (Tjatatan Penerbit: Sumber dari kutipan tersebut adalah Mao Tjetung,

 P eladjaran Kita Dan Situasi Dewasa ini, pidato Kawan Mao Tjetung di depan rapat kader tinggi di Jenan, tanggal 12 April 1944)4) Lenin, Apa Jang Harus Dikerdjakan? 5) Lenin, Imperialisme Tingkat Tertinggi Kapitalisme .

6) D.N. Aidit, Djadilah Komunis Jang Baik, Dan Lebih Baik Lagi.7) Lenin, Apa Jang Harus Dikerdjakan? 

8) Lenin, Kuliah Tentang Revolusi 1905.

9) D.N. Aidit, Laporan pada Sidang  P leno ke-2 CC Kongres Ke-V  I  P  KI .10) Mao Tjetung,  P ilihan Tulisan2. Edisi Inggris Djilid IV.11) D.N. Aidit, Kibarkan Tinggi2  P andji Revolusi.

12) D.N. Aidit, Kibarkan Tinggi2  P andji Revolusi.13) Lenin, Apa Jang Harus Dikerdjakan? 14) D.N. Aidit, Kibarkan Tinggi2  P andji Revolusi.

15) Mao Tjetung, Revolusi Tiongkok dan  P artai Komunis Tiongkok , Edisi Inggris.16) Lenin,  N egara dan Revolusi.

17) Lenin,  N egara dan Revolusi.18) D.N. Aidit, Kibarkan Tinggi2  P andji Revolusi.19) Lenin.  N egara dan Revolusi.20) Pemimpin Partai Komunis Italia menganggap bahwa diktatur proletariat di Italia dapat dibentuk bukan melalui revolusi proletar dengan

menghantjurkan mesin negara burdjuis, tetapi melalui perubahan ber-angsur2 dalam struktur negara, dengan menggunakan UUD Italia dandengan tjara parlementer.21) D.N. Aidit, Kibarkan tinggi2  P andji Revolusi.

22) D.N. Aidit, Kibarkan tinggi2  P andji Revolusi.

23) Lenin, Dua Taktik Sosial Demokrasi Dalam Revolusi Demokrasi.24) Lenin,  N egara dan Revolusi.

25) Lihat Djalan baru Untuk Republik Indonesia (Resolusi Politbiro CC PKI, Agustus 1948).26) D.N. Aidit,  P eladjaran Dari Sedjarah  P  KI (Pidato ulangtahun ke-40 PKI).27) Laporan Politik D.N. Aidit pada Sidang Pleno Ke-4 CC Kongres Nasional Ke-V PKI.

28) D.N. Aidit, Kibarkan tinggi2  P andji Revolusi.29) D.N. Aidit, Laporan kepada Sidang  P leno Ke-4 CC  P  KI , Mei 1965.

30) D.N. Aidit, Laporan umum Kepada Kongres ke-V  II  P  KI (1962).

31) D.N. Aidit, Kibarkan tinggi2 P 

andji Revolusi.32) D.N . Aidit,  P idato pada Konferensi Teori Ke-1  P  KI .33) D.N. Aidit, Kibarkan tinggi2  P andji Revolusi.

34) D.N. Aidit, Laporan pada Sidang pleno Ke-2 CC kongres Ke-V  I  P  KI .35) Lenin, Dua Taktik Sosial Demokrasi Dalam Revolusi Demokrasi.36) J.W. Stalin, Masalah2 Leninisme .

37) J.W. Stalin, Masalah2 Leninisme .

Rapat-rapat yang dilakukan oleh "Komando Pembersihan" pada periode 6-30 September 1965 yang terdiri dari Biro Chusus PKI dan Perwira

Progresif Revolusioner (PPR) menjelang G30S PKI didahului oleh 3 kali rapat Politbiro PKI* di markas besar PKI di Kramat Raya 81 yaitu padatanggal 9 Agustus, 12 Agustus dan 28 Agustus 1965.

----------------------------------------------------------Polibiro PKI terdiri dari 8 orang : Aidit, Lukman, Sudisman, Sakirman, Anwar Sanusi, Njoto,

 Njono dan Adjitorop. Namun demikian Adjitorop tidak mengikuti rapat-rapat tersebut karena berada di China. Sementara i tu Peris Pardede (calonanggota Politbiro), Rewang (ketua CDB Jawa Tengah) dan Suwandi (sekretaris CDB Jawa Timur) juga mengikuti rapat bersama para anggota politbiro tersebut.-----------------------------------------------------------

Dalam ketiga rapat itu, Politbiro mengembangkan sebuah rencana besar-yaitu jalan pintas menuju kekuasaan- yang terdiri dari unsur-unsur 

 berikut :

Page 121: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 121/124

 

(1) Partai akan mengorganisir suatu pukulan "pre-emptive" terhadap para Jenderal yang tidak loyal untuk mendorong negeri ini memasuki tahap

revolusi sosialis.(2) Serangan itu akan diperintahkan oleh Presiden sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.(3) Perwira-perwira

Progresif Revolusioner dalam AB akan melaksanakan serangan itu dan menganggapnya sebagai "masalah intern" AD.(4) meskipun begitu,Komite Tetap Politbiro akan memfasilitasi dan mengarahkan seluruh seluruh operasi melalui anggota-anggota BC.(5) menyusul aksi tersebut,Presiden akan menunjuk suatu kabinet Gotong-Royong, yang akan terdiri dari koalisi kekuatan-kekuatan revolusioner di bawah hegemoni

PKI.(6) langsung sesudah menunjuk kabinet baru itu Presiden akan diistirahatkan ke China, atau kalau tidak mau akan disingkirkan paksa.

Setelah politbiro secara aklamasi menyetujui rencana besarnya pada 28 Agustus 1965, implementasinya diserahkan ke tangan ketiga KomiteTetap yaitu Aidit, Lukman dan Njoto. Lalu Aidit menyerahkan mandat operasionalnya ke tangan Sjam (Ketua BC PKI) yang kemudian bertugas

mempersiapkan dan mengevaluasi jalannya operasi. Terdapat 11 kali pertemuan di Bulan September 1965 hingga D-Day 1 Oktober 1965.

(I) Rapat Pertama, 6 September 1965 (Rumah Wahjudi, jalan Sindanglaja, Jakarta)

Rapat gabungan "Komando Pembersihan" pertama dihadiri Sjam, Pono, Letkol Untung, Kol. A. Latief, Mayor (Udara) Sujono, Mayor Agus Sigit

dan Kapten Wahjudi. Sjam memberikan argumentasinya tentang : sakitnya presiden, rencana Dewan Jenderal melakukan kudeta pada 5 Oktober 1965, dan perlunya tindakan "pre-emptive" untuk mengagalkannya.

(II) Rapat Kedua, 9 September 1965 (Rumah Wahjudi, jalan Sindanglaja, Jakarta)

Dihadiri oleh Sjam, Pono, Untung, Latief, Sujono, Sigit dan Wahjudi. Latief dan Sujono menyarankan agar operasi dilaksanakan oleh kekuatan-kekuatan "bersahabat" seperti 4 kompi Brimob, 2 kompi Brigade Infanteri dan 3 kompi Cakrabirawa.

(III) Rapat Ketiga, 13 September 1965 (Rumah Latief, jalan Tjawang, Jakarta)

Dihadiri oleh orang yang sama dengan rapat sebelumnya. Mereka yang hadir memberikan penilaian yang positif pada pasukan Cakrabirawa yang

akan digerakan di bawah komando Untung.

(IV) Rapat Keempat, 15 September 1965 (Rumah Latief, jalan Tjawang, Jakarta)

Dihadiri orang-orang yang sama pada rapat terakhir kecuali Sigit. Pada rapat ini Sjam mengisyaratkan 2 batalyon dari Jawa Tengah dan JawaTimur bisa diandalkan untuk memberikan dukungan bersenjata pada serangan "pre-emptive".

(V) Rapat Kelima, 17 September 1965 (Rumah Latief, jalan Tjawang, Jakarta)

Semua anggota "Komando Pembersihan" berkumpul sebagaimana rapat terakhir. Menurut evaluasi terakhir sebagaimana yang dilaporkanUntung, kesatuan-kesatuan yang akan berpartisipasi : (1) Satu Kompi di bawah Untung (2) Satu Batalyon di bawah Latief (3) Satu Kompi di

Page 122: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 122/124

 

 bawah Wahjudi (4) Sekitar 1000 relawan yang dilatih di Pondok Gede di bawah Sujono (5) Batalyon 454 Divisi Diponegoro Jawa Tengah dan (6)

Batalyon 530 Divisi Brawijaya Jawa Timur.

Pada rapat ini Untung bersikeras mendatangkan 30 kendaraan lapis baja dari Divisi Siliwangi.

(VI) Rapat Keenam, 19 September 1965 (Rumah Sjam, jalan Salemba Tengah, Jakarta)

Pada rapat ini disepakati pembagian tanggung jawab operasi "pre-emptive" : (1) Aksi-aksi politik akan diarahkan oleh Sjam dan Pono (2) Untung

dan Latief akan memimpin aksi militer, pasukan mereka akan dipecah menjadi unit pemukul, teritorial dan cadangan. Pasukan cadangan akan

 bertugas menyediakan pelayanan komunikasi, transportasi dan dukungan lain

(VII) Rapat Ketujuh, 22 September 1965 (Rumah Sjam, jalan Salemba Tengah, Jakarta)

Semua anggota berkumpul kecuali Wahjudi dan Sigit. Dan di rapat itulah sandi-sandi Mahabharata diberikan kepada masing-masing gugus tugas.Pasukan pemukul diberi sandi Pasopati-dipimpin oleh Kapten Dul Arief dan di bawah komando Latief. Pasukan teritorial diberi sandiBhimasakti-dipimpin oleh Kapten Suradi juga di bawah komando Latief. Pasukan cadangan diberi sandi Gatotkaca-dipimpin oleh Mayor (udara)

Gathut Sukrisno, juga meliputi para sukarelawan yang dilatih di Pondok Gede oleh Sujono.

Pada akhir rapat, Sjam memberi kuasa kepada Untung untuk mengontak para komandan 454 dan 530 setibanya mereka di Jakarta pada tanggal 25September 1965.

(VIII) Rapat Kedelapan, 24 September 1965 (Rumah Sjam, jalan Salemba Tengah, Jakarta)

Sjam menyampaikan briefing mengenai konsekuensi-konsekuensi dan perkembangan-perkembangan politik sesudah diamankannya para

Jenderal. Segera sesudah mereka mereka dienyahkan, sebuah lembaga yang disebut Dewan Revolusi akan dibentuk yang terdiri dari wakil dari

elemen-elemen progresif dalam masyarakat, membubarkan pemerintahan Dwikora dan men-Nasakom-kan semua institusi publik.

Awalnya Sjam mengusulkan nama Dewan Militer, namun demikian usul ini ditolak oleh Aidit dan menggantikannya dengan Dewan Revolusi.

(IX) Rapat Kesembilan, 26 September 1965 (Rumah Sjam, jalan Salemba Tengah, Jakarta)

Sjam mengusulkan agar Halim dijadikan pangkalan, dari situ keseluruhan operasi akan diarahkan dan rapat menyetujui pula usulan Sujono bahwa

Centra Komando (Cenko) ditempatkan di Penas yaitu Pusat Survei Udara yang berlokasi sedikit di luar pintu masuk utama Halim.

Page 123: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 123/124

 

Untung masih bersikeras untuk mendapatkan kendaraan lapis baja dari Divisi Siliwangi, sebelum dipastikannya Hari-H. Sjam membawa

 permasalahan penetapan Hari-H ke Komite Tetap Politbiro PKI

-----------------------------------------------------Tanggal 28 September 1965, Aidit, Lukman dan Njoto mengadakan pertemuan dan berdiskusi panjang lebar untuk menentukan Hari-H. Kemudian di awal sore, Aidit mengatakan kepada Sjam bahwa ketiganya telah memutuskan Hari-H dan

Jam-J, yaitu tanggal 1 Oktober 1965 pukul 4 dini hari. Jadi kelompok Untung pada akhirnya tidaklah penting dalam pengambilan keputusanakhir.-----------------------------------------------------

(X) Rapat Kesepuluh, 29 September 1965 (Rumah Sjam, jalan Salemba Tengah, Jakarta)

Rapat dihadiri orang-orang yang sama sebagaimana rapat terakhir, dengan satu tambahan penting, yaitu Brigjen Supardjo yang dipanggil Sjam

dari Kalimantan. Sjam memperkenalkan Supardjo sebagai Jenderal Bintang Satu yang akan ikut dalam operasi tersebut.

Sjam mengusulkan dan rapat menyetujui bahwa 8 Jenderal akan dijadikan target gugus tugas Pasopati : (1) Jenderal A.H. Nasution (2) LetjenAchmad Yani (3) Mayjen S. Parman (4) Mayjen Suprapto (5) Mayjen M.T. Harjono (6) Brigjen D.I. Pandjaitan (7) Brigjen Sutojo

Siswomihardjo dan (8) Brigjen Achmad Sukendro.

 Nama-nama Jenderal ini telah diberikan kepada Sjam oleh Aidit sekitar tanggal 20 September 1965. Sjam juga mengusulkan kepada Aidit padawaktu itu agar Hatta, Chairul Saleh dan Sukarni juga 'diambil'. Tetapi Aidit menolak gagasan tersebut.

Kemudian Sjam membeberkan intisari dari instruksi Aidit tersebut : untuk mendapatkan Jenderal itu hidup-hidup, kemudian dibawa ke Pondok Gede untuk mengorek pengakuan mereka tentang Dewan Jenderal dan rencananya untuk menggulingkan Presiden. Setelah pengakuan diperoleh,sebuah "pengadilan rakyat" akan mengadili mereka dengan tuduhan pengkhianatan, kemudian mereka diputuskan bersalah dan dijatuhi hukuman

mati.

Operasi ini disebut sebagai operasi TAKARI dan dilaksanakan oleh pasukan yang jumlahnya mendekati satu Divisi dan disebut AMPERA.

(XI) Rapat Kesebelas, 30 September 1965 (Rumah Sjam, jalan Salemba Tengah, Jakarta)

Rapat "final" ini membahas aspek-aspek politik G30SPKI. Disitulah Aidit muncul pertama kali sebagai "Panglima Komando" keseluruhanoperasi ditemani sekretarisnya Kusno, anggota BC PKI Walujo, Sujono Pragdigdo dari komisi Veririvikasi CC PKI, serta hadir pula Mayjen

Pranoto Reksosamodro. Sjam, Pono dan Mayor Sujono telah berada disana sebelumnya.

Setelah berdiskusi dengan Pranoto, Aidit menyampaikan kepada Sjam sebuah amplop yang berisi teks "Dekrit No. 1 Dewan Revolusi" yangdirancang oleh Aidit dan disetuji oleh Politbiro. Ia menginstruksikan kepada Sjam agar dokumen tersebut ditanda-tangani oleh Untung, Supardjo,Heru, Sunardi dan Anwas.

Page 124: Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966

5/12/2018 Statement Politbiro CC PKI 17 Agustus 1966 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/statement-politbiro-cc-pki-17-agustus-1966 124/124

 

Pustaka :

(1) Kudeta 1 Oktober 1965. Victor M. Vic. Yayasan Obor Indonesia. 2005.(2) Sukarno File. Antonie C.A. Dake. Aksara Karunia. 2006.

(Bold-wajah penekanan dan tanda kutip yang dalam bahasa aslinya.)