staphylococcus.infective endocarditis

8
MIKROORGANISME STAPHYLOCOCCUS Staphylococcus merupakan bakteri gram +, berbentuk bulat dan biasanya tersusun dalam rangkaian yang tidak beraturan seperti anggur. Staphylococcus mudah tumbuh pada berbagai perbenihan dan mempunyai metabolisme aktif, dapat meragikan karbohidrat, serta dapat menghasilkan pigmen yang bervariasi. Beberapa Staphylococcus tergolong flora normal di kulit dan mukosa. Sedangkan yang lainnya merupakan bakteri pathogen yang dapat menyebabkan pernanahan, abses, berbagai infeksi piogen, dan bahkan dapat menyebabkan septicemia yang fatal. Staphylococcus pathogen dapat menghemolisis darah, mengkoagulasi plasma, serta dapat menghasilkan berbagai enzim ekstraseluler dan toksin. Staphylococcus cepat resisten terhadap banyak zat anti- mikroba, sehingga menyulitkan untuk pengobatan. Staphylococcus kebanyakan terdapat di kulit, hidung, dan tenggorokan. Genus Staphylococcus, terdiri dari ± 30 species. Secara klinis, 3 species utama adalah : 1) Staphylococcus Aureus : merupakan bakteri pathogen pada manusia, dapat menyebabkan berbagai infeksi pada manusia. 2) Staphylococcus Epidermidis : merupakan flora normal pada manusia, dan terkadang dapat menyebabkan infeksi. 3) Staphylococcus Saprophyticus : Sering menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita muda.

Upload: harum-binar-metrikasanti

Post on 08-Apr-2016

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MIKROORGANISMESTAPHYLOCOCCUSStaphylococcus merupakan bakteri gram +, berbentuk bulat dan biasanya tersusun dalam rangkaian yang tidak beraturan seperti anggur. Staphylococcus mudah tumbuh pada berbagai perbenihan dan mempunyai metabolisme aktif, dapat meragikan karbohidrat, serta dapat menghasilkan pigmen yang bervariasi.Beberapa Staphylococcus tergolong flora normal di kulit dan mukosa. Sedangkan yang lainnya merupakan bakteri pathogen yang dapat menyebabkan pernanahan, abses, berbagai infeksi piogen, dan bahkan dapat menyebabkan septicemia yang fatal. Staphylococcus pathogen dapat menghemolisis darah, mengkoagulasi plasma, serta dapat menghasilkan berbagai enzim ekstraseluler dan toksin.Staphylococcus cepat resisten terhadap banyak zat anti-mikroba, sehingga menyulitkan untuk pengobatan. Staphylococcus kebanyakan terdapat di kulit, hidung, dan tenggorokan.Genus Staphylococcus, terdiri dari ± 30 species. Secara klinis, 3 species utama adalah :

TRANSCRIPT

Page 1: Staphylococcus.infective Endocarditis

MIKROORGANISME

STAPHYLOCOCCUSStaphylococcus merupakan bakteri gram +, berbentuk bulat dan biasanya tersusun dalam

rangkaian yang tidak beraturan seperti anggur. Staphylococcus mudah tumbuh pada berbagai

perbenihan dan mempunyai metabolisme aktif, dapat meragikan karbohidrat, serta dapat

menghasilkan pigmen yang bervariasi.

Beberapa Staphylococcus tergolong flora normal di kulit dan mukosa. Sedangkan yang

lainnya merupakan bakteri pathogen yang dapat menyebabkan pernanahan, abses, berbagai

infeksi piogen, dan bahkan dapat menyebabkan septicemia yang fatal. Staphylococcus pathogen

dapat menghemolisis darah, mengkoagulasi plasma, serta dapat menghasilkan berbagai enzim

ekstraseluler dan toksin.

Staphylococcus cepat resisten terhadap banyak zat anti-mikroba, sehingga menyulitkan

untuk pengobatan. Staphylococcus kebanyakan terdapat di kulit, hidung, dan tenggorokan.

Genus Staphylococcus, terdiri dari ± 30 species. Secara klinis, 3 species utama adalah :

1) Staphylococcus Aureus : merupakan bakteri pathogen pada manusia, dapat

menyebabkan berbagai infeksi pada manusia.

2) Staphylococcus Epidermidis : merupakan flora normal pada manusia, dan terkadang

dapat menyebabkan infeksi.

3) Staphylococcus Saprophyticus : Sering menyebabkan infeksi saluran kemih pada

wanita muda.

MORFOLOGI & IDENTIFIKASI

A. Ciri – ciri organism

Sel berbentuk bola dengan garis tengah ± 1μm, dan tersusun dalam kelompok yang

tidak beraturan.

Pada biakan cair, staphylococcus tampak berbentuk kokus tunggal, berpasangan, tetrad,

dan rantai.

Kokus muda bersifat gram positif kuat, dan pada biakan tua banyak sel menjadi gram

negative.

Staphylococcus tidak dapat bergerak, dan tidak membentuk spora.

Page 2: Staphylococcus.infective Endocarditis

Taphylococcus dapat dilisiskan oleh pengaruh berbagai anti-mikroba.

(GAMBARAN MIKRO STAPHYLOCOCCUS AUREUS)

B. Biakan

Staphylococcus mudah tumbuh pada perbenihan bakteri dalam keadaan

aerobic/mikroaerofilik

Staphylococcus tumbuh cepat pada suhu 37°C. dan membentuk pigmen paling baik pada

suhu kamar 20 - 25°C

Koloni pada perbenihan padat, berbentuk bundar, halus, menonjol, dan berkilau

Staphylococcus Aureus membentuk koloni warna abu – abu sampai kuning emas tua.

Staphylococcus Epidermidis membentuk koloni berwarna abu – abu sampai putih

C. Sifat Pertumbuhan

Staphylococcus menghasilkan katalase. Hal ini yang membedakan dengan Streptococcus.

Staphylococcus meragikan banyak karbohidrat dengan lambat, dan dapat menghasilkan

asam laktat, tapi tidak menghasilkan gas.

Staphylococcus pathogen dapat meghasilkan beberapa zat ekstraseluler.

Staphylococcus resisten terhadap pengeringan, panas (Staphylococcus dapat tahan pada

suhu 50°C ), dan terhadap NaCL 9 %.

Staphylococcus mudah dihambat oleh zat kimia tertentu, seperti Heksaklorofen 3 %.

Kepekaan Staphylococcus terhadap banyak obat antimikroba berbebeda, dibagi jadi

beberapa golonga, yaitu :

(1) Terbentuk B-Laktamase, di bawah kendali plasmid, dan menyebabkan organism

resisten terhadap beberapa penisilin (penisilin G, ampisilin, tikarsilin, dna

sejenisnya).

Page 3: Staphylococcus.infective Endocarditis

(2) Resistensi terhadap nafsilin, metisilin, dan oksasilin tidak tergantung pada

pembentukan B-Laktamase. Mekanismenya dikaitkan dengan tidak adanya atau

sukar dicapainya protein pengikat penisiln (PBP) pada organism tersebut.

(3) Toleransi : obat dapat menghambat tapi tidak mematikan staphylococcus. Toleransi

kadang disebabkan oleh tidak adanya proses aktivasi enzim autolitik dalam dinding

sel.

D. Variasi

Suatu biakan Staphylococcus mengandung beberapa bakteri tertentu yang dibedakan dari

sebagian besar populasi bakteri lainnya dalam penampilan sifat – sifat khas koloni ( ukuran,

pigmen, hemolisis ), perlengkapan enzim, resistensi terhadap obat, dan sifat patogennya.

TOKSIN & ENZIM

Staphylococcus dapat menimbulkan penyakit melalui kemampuannya berkembang biak

dan menyebar luas dalam jaringan dan melalui pembentukan berbagai zat ekstraselular. Zat –zat

ekstraselular ini dapat berupa enzim – enzim dan toksin

1. Katalase

Staphylococcus menghasilkan katalase, yang dapat mengubah Hidrogen peroksida →

menjadi air dan O2.

2. Koagulase

Staphylococcus Aureus menghasilkan koagulase, yaitu suatu protein mirip enzim yang dapat

menggumpalkan plasma. Koagulase dapat mengendapkan fibrin pada permukaan

Staphylococcus. Bakteri yang membentuk koagulase dianggap mempunyai potensi menjadi

pathogen yang invasive.

3. Enzim – enzim lain

a. Hialuronidase ( faktor penyebar )

b. Stafilokinase : mengakibatkan fibrinolisis

4. Eksotoksin

a. Toksin alfa ( hemolisin )

Page 4: Staphylococcus.infective Endocarditis

Adalah protein heterogen yang dapat melisiskan eritrosit, merusak trombosit. Toksin

identik dengan faktor letal dan faktor dermonekrotik eksotoksin. Memiliki daya kerja

kuat pada otot polos pembuluh darah.

b. Toksin beta

Merusak sfingomielin dan bersifat racun untuk berbagai jenis sel termasuk sel darah

merah.

c. Toksin gama

d. Toksin delta

5. Leukosidin

Toksin yang dihasilkan Staphylococcus Aureus, toksin ini dapat mematikan sel darah putih.

6. Toksin Eksfoliatif

Toksin yang dihasilkan Staphylococcus Aureus, yang meliputi ± 2 protein yang

menyebabkan deskuamasi menyeluruh pada sindroma lepuh kulit Staphylococcus.

7. Toksin sindroma syok toksik

Staphylococcus pada penderita sindroma syok toksik, memproduksi suatu toksin yang

disebut toksin sindroma syok toksik1 ( TSST 1 ) yang sama dengan Enterotoksin F dan

Enterotoksin piogenik C.

Pada manusia, toksin ini menyebabkan demam, syok, dan keterlibatan multisystem

termasuk ruam kulit deskuamatif.

8. Enterotoksin

Terdapat ± 6 toksin dapat larut ( A – F ) yang dihasilkan oleh ± 50 % Staphylococcus

Aureus.

Enterotoksin tahan terhadap panas dan tahan terhadap daya kerja enzim – enzim usus.

Enterotoksin yang dihasilkan Staphylococcus aureus dapat menyebabkan keracunan

makanan, sehingga dapat menimbulkan gejala muntah – muntah dan diare.

GAMBARAN KLINIS

Infeksi local Staphylococcus, muncul sebagai suatu pimple, infeksi folikel rambut, atau

abses. Biasanya reaksi peradangan berlangsung hebat, terlokalisir, dan nyeri.

Page 5: Staphylococcus.infective Endocarditis

Infeksi oleh Stapylococcus Aureus dapat juga disebabkan oleh kontaminasi langsung pada

luka. Misalnya pada infeksi luka pasca bedah, infeksi setelah trauma.

Bila Staphylococcus menyebar, dan terjadi Bacteremia, maka dapat terjadi : endokarditis,

osteomielitis akut hematogen, meningitis, atau infeksi paru – paru.

Sindroma Syok Toksik timbul secara tiba – tiba dengan gejala demam tinggi, muntah, diare,

mialgia, ruam bentuk skarlatina, hipotensi, dan pada kasus berat dapat disertai gagal jantung

dan gagal ginjal.

TES DIAGNOSTIK LABORATORIUM

1. Bahan

Bahan pemeriksaan dapat didapatkan dari usapan permukaan, nanah, darah, aspirasi trakea,

ataupun cairan spinal, bergantung pada lokalisasi proses.

2. Sediaan

Ciri khas Staphylococcus terlihat pada sediaan apus nanah atau sputum yang diwarnai.

3. Biakan

4. Tes Katalase

Tes katalase ini membedakan antara Staphylococcus dan Streptococcus. Staphylococcus (+),

Sterptococcus (-)

Setetes larutan hydrogen peroksida diletakan di atas kaca objek, dan sedikit pertumbuhan

bakteri diletakan di atas larutan tersebut. Pembentukan gelembung udara ( pelepasan

oksigen ) menunjukan tes positif.

5. Tes Koagulase

Semua Staphylococcus yang bersifat koagulase positif dianggap pathogen bagi manusia

6. Tes Kepekaan

7. Tes Serologis dan Penentuan Type