standart operasional prosedur (sop) pemberian …

23
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESOR BLITAR STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT ANGGOTA POLRI / PNS POLRI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Bahwa setiap Pegawai Negeri Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia, Warga Negara Indonesia dan Warga Negara asing yang melaksanakan dan mendukung fungsi Kepolisian berhak mendapatkan penghargaan atas jasa-jasa dan/atau prestasi dalam mendarmabaktikan dirinya bagi kemajuan organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia dan pemberian penghargaan diberikan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menumbuhkan rasa kebanggaan, penghormatan, sikap ketauladanan, dan motivasi kerja. b. Dalam menjalankan organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia diperlukan sebuah aturan dan hukum yang berfungsi sebagai alat pengendali agar kinerja pada Kepolisian Negara Republik Indonesia tersebut dapat berjalan dengan baik. Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika anggota melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia 2. Maksud dan Tujuan a. Maksud Sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas anggota di kepolisian negara republik indonesia sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tidak merugikan institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Masyarakat b. Tujuan terwujudnya sistem pelayanan yang di berikan oleh kepolisian negara republik indonesia dapat dirasakan oleh masyarakat dan apabila menyimpang dari aturan diberikan punishment. 3. Ruang Lingkup....

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESOR BLITAR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT

ANGGOTA POLRI / PNS POLRI

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum

a. Bahwa setiap Pegawai Negeri Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia, Warga Negara Indonesia dan Warga Negara asing yang melaksanakan dan mendukung fungsi Kepolisian berhak mendapatkan penghargaan atas jasa-jasa dan/atau prestasi dalam mendarmabaktikan dirinya bagi kemajuan organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia dan pemberian penghargaan diberikan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menumbuhkan rasa kebanggaan, penghormatan, sikap ketauladanan, dan motivasi kerja.

b. Dalam menjalankan organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia

diperlukan sebuah aturan dan hukum yang berfungsi sebagai alat pengendali agar kinerja pada Kepolisian Negara Republik Indonesia tersebut dapat berjalan dengan baik. Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika anggota melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud Sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas anggota di kepolisian negara republik indonesia sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tidak merugikan institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Masyarakat

b. Tujuan

terwujudnya sistem pelayanan yang di berikan oleh kepolisian negara republik indonesia dapat dirasakan oleh masyarakat dan apabila menyimpang dari aturan diberikan punishment.

3. Ruang Lingkup....

Page 2: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

2 3. Ruang Lingkup

a) Penghargaan adalah bentuk pengakuan yang diberikan kepada Pegawai Negeri pada Polri yang berjasa dan/atau berprestasi dalam melaksanakan tugas serta WNI dan WNA yang berjasa membantu dan mendukung pelaksanaan tugas Polri, mengembangkan serta memajukan organisasi Polri.

b) Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia

4. Dasar :

a. Undang Undang No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

b. Perkap No 3 Tahun 2011 Tentang Pemberian Penghargaan Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

c. Perkap No 2 Tahun 2016 Tentang penyelesaian pelanggaran disiplin anggota Kepolisian.

BAB II

PENGGOLONGAN

5. JENIS REWARD DAN PUNISHMENT A). Jenis Reward

a. KPLB

melakukan tindakan kepolisian atau kontak langsung dengan pelaku tindak pidana kriminal yang dapat membahayakan keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat secara umum, yang apabila dibiarkan dapat berpengaruh negatif terhadap stabilitas keamanan nasional maupun internasional;

b. KPLBA

gugur dalam melaksanakan tugas di daerah operasi yang dilengkapi dengan surat perintah

c. Promosi Mengikuti Pendidikan

prestasi kinerjanya sangat tinggi dalam bidang pembinaan dan operasional

d. Promosi Jabatan

berjasa luar biasa dalam pengungkapan kasus-kasus menonjol berskala prioritas tinggi yang berdampak positif terhadap keamanan dan ketertiban secara nyata pada masyarakat, serta penyelamatan kekayaan Negara

e.Tanda Penghargaan....

Page 3: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

3

e. Tanda Penghargaan Pin Dan Piagam Bagi Wni ikut serta dalam membantu tugas-tugas kepolisian di segala

bidang yang dapat memajukan organisasi Polri dan Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri

B. Jenis Punishment

1. teguran tertulis; 2. penundaan mengikuti pendidikan paling singkat 6 (enam) bulan

dan paling lama 1 (satu) tahun; 3. penundaan kenaikan gaji berkala paling singkat 3 (tiga) bulan

dan paling lama 1 (satu) tahun; 4. penundaan kenaikan pangkat untuk paling singkat 1 (satu)

periode dan paling lama 1 (satu) tahun; 5. mutasi yang bersifat demosi; 6. pembebasan dari jabatan; dan 7. penempatan dalam tempat khusus paling singkat 7 (tujuh) hari

dan paling lama 21 (dua puluh satu) hari; B). Sifat Reward

a. legalitas, yaitu penghargaan yang diberikan secara sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. obyektif, yaitu pengambilan keputusan untuk pemberian penghargaan didasari sikap jujur dan adil dalam menilai data dan fakta dari jasa-jasa dan/atau prestasi yang ada, tanpa dipengaruhi pendapat dan pertimbangan pribadi atau golongan;

c. keterbukaan, yaitu pemberian penghargaan dilaksanakan melalui proses secara transparan dan dapat diketahui umum;

d. keteladanan, yaitu pemberian penghargaan kepada seseorang yang memiliki integritas dan dapat dijadikan motivasi kerja, tauladan, atau contoh bagi yang lain; dan

e. proporsional, yaitu penghargaan diberikan sesuai dengan jasa-jasa dan/atau prestasi yang dicapai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

B). Sifat Punishment

a. teguran lisan; dan

b. tindakan fisik

1. push up;

2. sit up;

3. lari keliling lapangan/markas;

4. berdiri sikap sempurna di depan peserta apel;

5. hormat bendera; dan

i. tindakan lain yang bersifat pembinaan

BAB III...

Page 4: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

4

BAB III PELAKSANAAN 1. PERSYARATAN DAN ADMINISTRASI a. Persyaratan Reward bagi Anggota Pada Polri

a. memiliki integritas moral dan ketauladanan;

b. berkelakuan baik;

c. berdedikasi tinggi;

d. setia dan loyal kepada negara dan Polri;

e. melaksanakan tugas kepolisian melebihi kewajiban tugas pokoknya

f. melaksanakan tugas operasional dan/atau pembinaan yang melebihi panggilan tugas dan mendorong kemajuan Polri;

g. tidak sedang dalam masa menjalani hukuman pidana atau hukuman disiplin atau kode etik profesi Polri; dan

h. diusulkan oleh Kasatker atau Kasatwil, dengan dilampiri:

1. salinan fotokopi surat keputusan pengangkatan pertama;

2. salinan fotokopi surat keputusan pangkat terakhir;

3. riwayat hidup singkat; dan

4. surat perintah pelaksanaan tugas.

. b. Persyaratan penghargaan bagi WNI

a. berkelakuan baik;

b. memiliki integritas moral dan ketauladanan;

c. berpartisipasi dalam mengembangkan kemajuan Polri;

d. tidak sedang menjalani proses peradilan dan/atau dipidana penjara yang telah berkekuatan hukum tetap; dan

e. diusulkan oleh Kasatker atau Kasatwil, dengan dilampiri:

1. salinan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK); dan

2. laporan singkat atas prestasi yang dicapai.

C. Tindakan.....

Page 5: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

5

c. Tindakan disiplin diberikan kepada Anggota Polri yang melakukan

pelanggaran ketertiban berupa:

a. tidak membawa dan/atau tidak memiliki surat kelengkapan data

diri;

b. pelanggaran perilaku;

c. tata cara penghormatan;

d. ketentuan penggunaan pakaian dinas seragam Polri, atribut dan

kelengkapannya;

e. memakai perhiasan secara berlebihan pada saat berpakaian

dinas;

f. sikap tampang;

g. kelengkapan Ranmor;

h. penggunaan inventaris dinas;

i. tidak membawa surat izin senjata api inventaris dinas yang

dipinjampakaikan;

j. terlambat dan/atau tidak mengikuti apel; dan

k. keluar kantor pada jam kerja tanpa izin pimpinan/atasan. . 10. KETENTUAN DALAM PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT

a. Pemberian penghargaan bagi Pegawai Negeri pada Polri, WNI dan WNA dapat dilaksanakan pada upacara peringatan hari Bhayangkara atau dapat diberikan melalui acara tersendiri

b. Punishment dapat diberikan oleh ankum kepada anggota Polri yang di duga melanggar Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang di putuskan melalui Sidang Disiplin dan Sidang Kode Etik Profesi

BAB IV WEWENANG PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT

TINGKAT POLRES

a) Pemberian Reward Pembentukan Dewan Penghargaan dan Karier tingkat Polres

ditetapkan dengan Keputusan Kapolres Tugas dan tanggung jawab Dewan Penghargaan dan Karier pada tingkat Polres meliputi:

a. melaksanakan....

Page 6: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

6

a. melaksanakan koordinasi dengan Kasatker/Kapolres;

b. mempelajari, meneliti, dan mengkaji usulan dari Kasatker/ Kasatfung;

c. melaksanakan sidang dewan guna menentukan:

1. layak atau tidaknya usulan dari Kasatker/ Kasatfung untuk diberikan rekomendasi mendapatkan penghargaan; dan

2. jenis penghargaan yang akan diberikan kepada Pegawai Negeri pada Polri dan WNI dan berdasarkan jasa-jasa dan/atau prestasi yang dicapai;

d. mempertanggungjawabkan hasil sidang dalam bentuk berita acara; dan

e. membuat rekomendasi kepada Kapolres berdasarkan hasil putusan sidang untuk:

1. diusulkan ke Dewan Penghargaan Mabes Polri guna mendapatkan keputusan pemberian penghargaan dari Kapolri; dan

2. mengesahkan pemberian penghargaan tingkat Polda dalam bentuk Piagam penghargaan.

b) Pemberian Punishment

Penyelesaian perkara pelanggaran disiplin dilaksanakan melalui

tahap:

a. laporan atau pengaduan;

b. pemeriksaan pendahuluan;

c. pemeriksaan di depan sidang disiplin;

d. penjatuhan hukuman disiplin;

e. pelaksanaan hukuman; dan

f. pencatatan dalam data personel perseorangan

BAB IV....

Page 7: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

BAB V PENUTUP 16. Petunjuk administrasi ini sebagai pedoman dalam poses Pemberian

Reward dan Punishment di Jajaran Polres Blitar Blitar, Januari 2019 KEPALA BAGIAN SUMBER DAYA DARMONO, S.Pd., S.H., M.M. KOMISARIS POLISI NRP 63030669

Page 8: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESOR BLITAR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) WANJAK MUTASI ANGGOTA POLRI / PNS POLRI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum

a. bahwa dalam upaya memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang profesional pada setiap satuan kerja Polres Blitar, diperlukan sistem pembinaan karier yang terencana, prosedural, dan konsisten dengan mempertimbangkan keseimbangan kepentingan organisasi dengan pemberian peluang individu, serta menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat.

c. bahwa salah satu sistem pembinaan karier anggota Polres Blitar

dilaksanakan melalui mutasi pada setiap jenjang kepangkatan secara rutin dan insidentil berdasarkan kebutuhan organisasi atau pertimbangan kepentingan individu Anggota.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud Sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas guna penyamaan pola pikir dan pola tindak dalam penyelenggaraan Mutasi anggota untuk terselenggaranya proses Mutasi Anggota secara terencana, objektif, prosedural, dan akuntabel

b. Tujuan

terwujudnya sistem pembinaan karier Anggota dengan baik melalui Mutasi dengan mengedepankan penempatan orang/pejabat yang tepat pada jabatan yang tepat; dan terpenuhinya kepentingan organisasi di bidang sumber daya manusia guna terwujudnya personel Polri yang profesional, bermoral dan modern .

3. Ruang Lingkup

Pembinaan karier adalah bagian pembinaan sumber daya manusia Polri berupa kegiatan untuk mewujudkan tercapainya pemenuhan norma jabatan kepangkatan dan pendidikan serta mutasi yang tepat bagi organisasi Polri .

4.Dasar....

Page 9: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

2

4. Dasar : a. Undang Undang No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia b. Perkap No 16 Tahun 2012 Tentang Tentang Mutasi Anggota

Kepolisian Negara Republik Indonesia.

BAB II PENGGOLONGAN

5. JENIS MUTASI DAN SIFAT MUTASI A). Jenis Mutasi a. kepentingan organisasi 1) dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan organisasi Polri,

pembinaan karier, pemberian pengalaman dan wawasan, serta peningkatan kemampuan Anggota yang bersangkutan.

2) dilaksanakan dalam bentuk TOD atau TOA 3) dibiayai oleh negara b. permohonan Anggota 1) dilaksanakan atas permohonan Anggota dengan tetap

mengutamakan kepentingan organisasi. 2) mengalami sakit/cacat tetap/permanen atau sakit kritis yang

dibuktikan dengan hasil pemeriksaan medis lengkap. 3) mengikuti kepindahan suami/istri yang bekerja pada instansi

pemerintah (Polri, TNI, dan BUMN) 4) memiliki alasan penting lain yang dapat dipertanggungjawabkan. B). Sifat Mutasi

a.. Mutasi bersifat promosi 1) merupakan pengangkatan atau pemindahan Anggota yang

dilakukan dari satu jabatan ke jabatan lain yang tingkatannya lebih tinggi

b. Mutasi bersifat setara 1) merupakan pengangkatan atau pemindahan Anggota dari satu jabatan ke jabatan lain yang tingkatannya sejajar c. Mutasi bersifat demosi 1) merupakan pemindahan Anggota dari satu daerah ke daerah yang lain dan dari fungsi ke fungsi yang berbeda dan bersifat hukuman dan pembinaan terhadap anggota

BAB III...

Page 10: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

3

BAB III PELAKSANAAN 6. PERSYARATAN DAN ADMINISTRASI a. Persyaratan Perwira Pertama (Pama)

1) diutamakan untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman melalui penugasan silang antar Satfung/Satwil, dengan lama waktu bertugas sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun atau sesuai kebutuhan organisasi

2) pelaksanaan mutasi Perwira Pertama pada jabatan Kapolsek/Kasatfung dengan lama bertugas sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan paling lama 2 (dua) tahun atau sesuai kebutuhan organisasi

. d. Persyaratan Brigadir

1) diutamakan untuk memenuhi kebutuhan organisasi Polri dalam rangka pelayanan masyarakat terdepan.

2) Surat permohonan yang bersangkutan 3) memperhatikan Daftar Susunan Personel (DSP) dan jumlah riil

Anggota pada Satfung/Satwil asal dan tujuan. 4) Anggota yang Mutasi dalam rangka pensiun diupayakan dapat

ditempatkan pada Satfung/Satwil terdekat dengan alamat/domisili anggota.

e. Administrasi Mutasi

1) usulan/rekomendasi Kasatfung/Kasatwil;

2) surat permohonan pindah dari Anggota yang bersangkutan disertakan alasan-alasannya;

3) fotokopi Keputusan pengangkatan pertama yang dilegalisir oleh pejabat fungsi SDM;

4) fotokopi Keputusan jabatan terakhir yang dilegalisir oleh pejabat fungsi SDM;

5) fotokopi Keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat fungsi SDM;

6) fotokopi Skep/Kep penempatan pertama yang dilegalisir pejabat fungsi SDM (bagi Brigadir Polri);

7) daftar riwayat hidup yang dilegalisir pejabat fungsi SDM;

8) dokumen lain yang berkaitan dengan kondisi fisik, psikis, kesehatan, dan lain-lain yang berkaitan

. 10. KETENTUAN MUTASI a. Anggota yang telah dimutasikan paling lambat 14 (empat belas) hari

terhitung mulai tanggal ditetapkan keputusan Mutasi telah melaksanakan tugas pada jabatan/kesatuan baru

BAB IV...

Page 11: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

4

BAB IV WEWENANG MUTASI TINGKAT POLRES

1. Mutasi yang menjadi kewenangan Kapolres, dilaporkan kepada Kapolda u.p. Karo SDM Polda guna pendataan pada struktur jabatan.

2. Anggota yang telah dimutasikan paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung mulai tanggal ditetapkan keputusan Mutasi telah melaksanakan tugas pada jabatan/kesatuan baru.

3. Dalam hal keadaan yang bersifat khusus, Kasatfung/Kasatwil

dengan persetujuan pejabat yang berwenang dapat mengangkat seorang pejabat yang memenuhi syarat untuk menduduki sementara suatu jabatan dengan surat perintah dan mengusulkan untuk pengukuhan/penggantian Keadaan yang bersifat khusus apabila jabatan tersebut ditinggalkan oleh pejabat sebelumnya karena meninggal dunia , sakit yang berakibat tidak dapat melaksanakan tugas, melakukan pelanggaran kode etik atau tindak pidana

BAB V PENUTUP 16. Petunjuk administrasi ini sebagai pedoman dalam poses pembinaan karier

berupa wanjak Mutasi di Jajaran Polres Blitar Blitar, Januari 2019 KEPALA BAGIAN SUMBER DAYA DARMONO, S.Pd., S.H., M.M. KOMISARIS POLISI NRP 63030669

Page 12: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESOR BLITAR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENGAJUAN IZIN NCR PERSONEL POLRI / PNS POLRI

BAB I

PENDAHULUAN 1. Umum

a. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Pegawai Negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia dibutuhkan kehidupan keluarga yang harmonis dan serasi agar dapat menciptakan suasana tenteram dan bahagia dalam kehidupan rumah tangga guna mendukung pelaksanaan tugasnya

b. Memberikan kepastian hukum tentang hak dan kewajibannya dalam berumah tangga maka perlu pengaturan tentang perkawinan, perceraian dan rujuk bagi Pegawai Negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud petunjuk administarsi ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman

dalam pelaksanaan Izin Nikah, Cerai dan Rujuk bagi anggota dan PNS Polri beserta keluarganya.

b. Tujuan

Tujuan dari Petunjuk Administrasi ini adalah agar pemberian Izin Nikah , Cerai dan Rujuk bagi anggota dan PNS Polri beserta keluarganya dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Ruang Lingkup

Petunjuk administrasi prosedur kewenangan pemberian izin Nikah, Cerai dan Rujuk bagi anggota dan PNS Polri.

4. Dasar Surat Telegram Kapolda Jatim Nomor : ST/2623/X/2011/Ro SDM

tanggal 14 Oktober 2011 tentang prosedur pengajuan perkawinan, perceraian dan rujuk serta kewenangan pemberian Izin NCR anggota dan PNS Polri .

Bab. II…..

Page 13: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

2.

BAB II PERSYARATAN PERKAWINAN, PERCERAIAN DAN RUJUK

5. PERSYARATAN PERKAWINAN ; a. surat permohonan pengajuan izin kawin; b. surat keterangan N1 dari kelurahan / desa sesuai domisili mengenai

identitas yang bersangkutan; c. surat keterangan N2 dari kelurahan / desa sesuai domisili mengenai

asal usul yang bersangkutan; d. surat keterangan N4 dari kelurahan / desa sesuai domisili, mengenai

orang tua yang bersangkutan; e. surat pernyataan kesanggupan dari calon suami / istri untuk

melaksanakan kehidupan rumah tangga; f. surat penyataan persetujuan dari orang tua, apabila kedua orang tua

telah meninggal dunia, maka persetujuan diberikan oleh wali calon suami / istri;

g. surat keterangan pejabat personel dari satuan kerja pegawai negeri pada Polri yang akan melaksanakan perkawinan, mengenai status pegawai yang bersangkutan perjaka / gadis / kawin /duda / janda;

h. surat akta cerai atau keterangan kematian suami / istri, apabila mereka sudah janda / duda;

i. surat keterangan dokter tentang kesehatan calon suami / istri untuk menyatakan sehat dan khusus bagi calon istri melampirkan tes urine untuk mengetahui kehamilan;

j. pasfoto berwarna calon suami / istri ukuran 4 cm x 6 cm, masing-masing 5 (lima) lembar, dengan ketentuan :

1. bagi perwira berpakaian dinas harian dengan latar belakang berwarna

merah; 2. bagi Brigadir berpakaian dinas harian dengan latar belakang

berwarna kuning; 3. bagi PNS polri berpakaian dinas harian dengan latar belakang berwarna biru; dan 4. bagi calon suami/istri yang bukan pegawai negeri pada Polri

berpakaian bebas rapi dengna latar belakang disesuaikan dengna pangkat calon suami/istri;

k. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) bagi calon suami/istri yang bukan pegawai negeri.

6. PERSYARATAN PERCERAIAN a. surat permohonan izin cerai, yang disertai alasan-alasanya; b. fotokopi akta nikah; c. fotokopi Tanda Anggota (KTA) Polri/PNS Polri 7. PERSYARATAN RUJUK a. surat pemohonan izin rujuk; b. massa iddah belum berakhir, bagi yang beragam islam; c. fotokopi akta cerai atau putusan cerai dari pengadilan agama; dan d. surat persetujuandari suami –istri untuk rujuk.

Bab. III…..

Page 14: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

3.

BAB III

PEJABAT YANG BERWENANG MEMBERIKAN IZIN KAWIN, CERAI DAN RUJUK

8. PEJABAT YANG BERWENANG MEMBEIKAN IZIN NCR ; a. Kapolri, untuk yang berpangkat pati, PNS golongan IV/d dan IV/e; b. As SDM Kapolri, untuk yang berpankat Kombes Pol dan PNS golongan

IV/c; c. Karowatpers Polri, utnuk yang berpangkat AKBP dan PNS golongan

IV/b ke bawah di Lingkungan Mabes Polri; d. Kalemdiklat Polri, Kasespim Polri, Gubernur PTIK, Gubernur Akpol dan

Kakorbrimob Polri untuk yang berpangkat AKBP dan PNS golongan IV/b ke bawah di Lingkungannya;

e. Kapolda untuk yang berpangkat AKBP dan PNS golongan IV/b sampai dengan Inspektur dan PNS golongan III di Wilayahnya;

f. Karo SDM, untuk yang berpangkat Brigadir dan PNS golongan II ke bawah di Lingkungan Mapolda ; dan

g. Kapolres/ Ta dan Ka SPN untuk yang berpangkat Brigadir dan PNS golongan II ke bawah di Wilayahnya.

BAB IV

TATA CARA PENGAJUAN IZIN KAWIN. CERAI DAN RUJUK

10. TATACARA PENGAJUAN IZIN NCR : a. Setiap pegawai negeri pada Polri yang akan melaksanakan

perkawinan wajib mengajukan surat permohonan izin kawin kepada Kepala Satuan Kerja (Kasatker) 45 hari sebelum pelaksanaan pernikahan;

b. Kasatker memberikan pengarahan kepada kedua calon suami/istri; c. Kasatker meneruskan permohonan izin kawin kepada pejabat yang

berwenang; d. Pejabat yang berwenang meneruskan permohonan kepada pejabat

agama/personalia untuk dilakukan pembinaan perkawinan; e. Pejabat agama meneliti pemohonan izin kawin beserta lampiran-

lampirannya serta melakukan pembinaan perkawinan dan merekomendasikan kepada pejabat yang berwenang;

f. Pejabat yang berwenang bekerja sama dengan instansi terkait atau lembaga keagamaan untuk proses perkawinan yang bersangkutan ke KUA bagi yang beragama Islam, pejabat Gereja dan Kantor catatan sipil bagi yang beragama Katolik dan Protestan serta pejabat catatan sipil bagi yang beragama Hindu, Budha dan Kong Hudcu.

Bab. V…..

Page 15: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

4.

BAB V

PENUTUP

11. Standart Operasional Prosedur ini sebagai pedoman dalam proses pengajuan permohonan Izin NCR anggota dan PNS Polri beserta keluarganya di Jajaran Polda Jatim

Blitar, Januari 2019 KEPALA BAGIAN SUMBER DAYA DARMONO, S.Pd., S.H., M.M. KOMISARIS POLISI NRP 63030669

Page 16: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESOR BLITAR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERIMAAN ANGGOTA POLRI SECARA TERPADU

BAB I

PENDAHULUAN 1. Umum

a. Dalam melaksanakan tugas Penerimaan anggota Polri secara terpadu Panbanrim Polres Blitar perlu melakukan kesiapan sarana dan prasarana guna kelancaran proses pendaftaran calon peserta.

b. Memberikan kemudahan pengecekan serta pengurusan kekurangan

kelengkapan persyaratan administrasi yang diperlukan dalam mengikuti proses pendaftaran tahap awal sebelum melaksanakan tes ke Panda Polda Jatim.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud petunjuk administarsi ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman

dalam pelaksanaan penerimaan anggota Polri secara terpadu di Panbanrim Polres Blitar.

b. Tujuan

Tujuan dari Petunjuk Administrasi ini adalah agar dalam prosen pendaftaran penerimaan anggota Polri secara terpadu dapat dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

3. Ruang Lingkup

Petunjuk administrasi prosedur penerimaaan anggota Polri secara terpadu dalam tahap awal diberikan kepada para peserta guna mempermudah mendapatkan informasi bagi calon peserta pendaftaran tahap awal.

4. Dasar Surat Telegram Kapolda Jatim Nomor : ST/ /

/DIK.2.1/2019/Ro SDM tanggal 2019 tentang persyaratan umum dan khusus penerimaan terpadu (Taruna Akpol , Ba PTU dan Tamtama Polri TA. 2019) .

Bab. II…..

Page 17: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

2.

BAB II PERSIAPAN AWAL BAGI PANBANRIM 5. PERSIAPAN ADMINISTRASI AWAL:

a. Menyusun rencana pelakasanan kegiatan berdasarkan urutan dan tahapan uji/rik dan jadwal giat Rim yang telah ditetapkan oleh Panpus;

b. Mencari calon peserta pendaftaran secara proaktif dengan menyelenggarakan kampaye tiap hari sepanjang tahun khusunya di Sekolah-sekolah unggulan untuk menjaring putra/putri asli Daerah yang berkualitas guna mengikuti seleksi calon anggota Polri;

c. Membuat TR ke Polsek Jajaran dan menyebarluaskan brosur serta pemasangan spanduk penerimaan anggota Polri secara Terpadu di tempat-tempat yang strategis /mudah dilihat oleh warga masyarakat setempat.

d. Melaksanakan verifikasi pendaftaran sebagai tindak lanjut pendaftaran secara online;

e. menyiapkan formulir adminsitrasi pendaftaran dan mendistribusikan

kepada calon peserta / pendaftar;

f. Membentuk panitia yang ditetapkan dengan Kep Kapolres tentang panitia pembantu penerimaan(Panbanrim) untuk melakasanakan pendaftaran dan rikmin awal;

g. Mengadakan koordinasi dengan Lembaga/instansi terkait/pihak ketiga yang kridibel dalam rangka penyelenggaraan giat penerimaan yang konsisten untuk mendapatkan calon anggota Polri yang berkualitas;

h. Mengundang dan menginformasikan kepada seluruh peserta calon

beserta orang tua/wali bahwa di tiap tahapan giat penerimaan calon anggota Polri tidak dipungut biaya;

i. Melaksanakan sidang kelulusan hasil pemeriksaan administrasi awal Rim anggota Polri TA. 2019;

j. Mengirimkan berkas lengkap Rikmin Awal yang telah dinyatakan memenuhi syarat;

k. Mengirimkan peserta calon anggota Polri yang telah memenuhi

syarat Rikmin Awal; l. Melibatkan tenaga Outsourcing yang kredibel dan profesional

(Dinas Pendidikan Nasional, Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil) untuk membantu pelaksanaan pemeriksanan Rikmin Awal Rim anggota Polri TA. 2019;

m. Membentuk…..

Page 18: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

3.

m. membentuk pengawas Internal dan pengawas Eksternal(Tokoh masyarakat/LSM) untuk mengawasi pelaksanaan ujian/pemeriksaan , namun tidak dilibatkan dalam memutuskan kelulusan dan apabila tedapat/menemukan permasalahan agar menginformasikan kepada panitia;

n. Memperhatikan aspek keamanan dan kerahasiaan dalam

rangkaian giat seleksi; o. melakukan pemeriksanaan (tera / kalibrasi) sarana dan prasarana

yang akan digunakan; p. mempertanggung jawabkan tugas kepada Ketua Panda; q. Anggota Polri / PNS Polri yang memiliki hubungan keluaraga(anak

kandung, anak tiri, anak angkat, adik kandung, adik tiri, adik angkat dan keponakan) dengan calon peserta tidak diperkenankan terlibat dalam panitia seleksi;

r. Anggota Polri , Dokter dan Psikologi yang memberikan

pelayanan/praktek , pengobatan, pelatihan dan pemeriksaan sesuai dengan keahlian profesinya tidak dalam rangka seleksi calon peserta;

s. Bagi calon anggota Polri TA. 2019, yang berusaha menggunakan

sponsor/koneksi/katebelece dengan cara menghubungi lewat telepon/surat atau dalam bentuk apapun kepada panitia/pejabat yang berwenang melalui orang tua/wali/keluarga atau pihak lain akan didiskualifikasi.

BAB III PELAKSANAAN 6. PELAKSANAAN PENDAFTARAN AWAL MELIPUTI:

a. Melaksanakan pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan; b. Melaksanakan pengecekan kelengkapan berkas administrasi calon

peserta;

c. Mencatat dalam buku pendaftaraan sesuai dengan jenis penerimaan anggota Polri secara terpadu;

d. Melakukan Verfikasi kepada peserta melalui jaringan Internet;

e. Memberikan nomor peserta bagi yang sudah lengkap persyaratan

administrasinya.

f. Memberi……

Page 19: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

4.

f. Memberikan jadwal pelaksanaan tes tahap berikutnya di Panda Polda Jatim;

g. Melakukan sidang kelulusan pemeriksaan administrasi awal di

Panbanrim Polres Blitar;

h. Mengirimkan data nominatif peserta seleksi ke Panda Polda Jatim.

BAB IV PENUTUP

6. Standart Operasional Prosedur ini sebagai pedoman dalam proses

penerimaan anggota Polri secara terpadu Tahun Anggaran 2019 di Panbanrim Polres Blitar.

Blitar, Januari 2019 KEPALA BAGIAN SUMBER DAYA DARMONO, S.Pd., S.H., M.M. KOMISARIS POLISI NRP 63030669

Page 20: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESOR BLITAR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN BAGSUMDA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum

a. Bagsumda adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang personel, sarana dan prasarana serta hukum yang bertugas melaksanakan pembinaan administrasi personel, sarana dan prasarana. Pelatihan fungsi, pelayanan kesehatan, bantuan hukum dan penerapan hukum.

b. Dalam melaksanakan tugas administrasi personel, sarana dan

prasarana serta bantuan dan penerapan hukum agar kepada anggota Polri / PNS Polri dan keluarga agar dapat berjalan dengan tertip

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud petunjuk administrasi ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan khususnya di bidang administrasi berjalan sesuai dengan petunjuk serta aturan yang berlaku.

b. Tujuan Tujuan dari Petunjuk Administrasi ini agar dalam pelaksanaan kegiatan administrasi bagi anggota dan PNS Polri beserta keluarganya dapat dilaksanakan dengan seragam dan mudah sehingga proses pendataan data personel serta kegiatanya dapat berjalan dengan tertip sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Ruang Lingkup

Petunjuk administrasi meliputi bidang personel sarana dan prasarana serta bantuan dan penerapan hukumi sebagai acuan dalam pelaksaan tugas sehari-hari.

4. Dasar :

a. Undang –Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

b. Peraturan Kapolri Nomor : 23 tahun 2010 tentang susunan organesasi

dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Sektor. Bab II…..

Page 21: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

2.

BAB II PELAKSANAAN TUGAS ADMINISTRASI 5. Pelaksanakan tugas administrasi meliputi: a. pembinaan dan administrasi personel meliputi:

1. pembinaan karier personel Polres Blitar antara lain Usulan Kenaikan Pangkat (UKP), Kenaikan Gaji Berkala (KGB), mutai, pengaangkatan dan pemberhentian dalam jabatan yang menjadi lingkup kewenangan Polres;

2. perawatan personel antara lain pembinaan kesejahteraan rokhani,

mental, jasmani. Moril dan materiil, mengusulkan tanda kehormatan 3. pembinaan psikologi personel, antara lain kesehatan jiwa personel

dan pemeriksaan psikologi bagi pemegang senpi; 4. pelatihan fungsi, antara lain fungsi teknis kepolisian, keterpaduan

antar fungsi teknis kepolisian dan fungsi pendukung 5. pelayanan kesehatan bagi anggota Polri dan PNS Polri beserta

keluarganya; b. pembinaan administrasi sarana dan prasarana (sarpras) meliputi:

1. menginventarisir, merawat dan menyalurkan perbekalan umum, peralatan khusus, senjata api dan angkutan;

2. melaksanakan system informasi Manajemen Akuntansi Barang

Milik Negara (SIMAK BMN)

3. memelihara fasilitas jasa dan konstruksi, listrik, air dan telepon; c. pelayanan bantuan dan penerapan hukum antara lain:

1. memberikan pelayanan bantuan hukum kepada institusi dan personel Polres beserta keluarganya;

2. memberikan pendapat dan saran hukum;

3. melaksanakan penyuluhan hukum kepada personel Polres beserta keluarga dan masyarakat;

4. menganalisa sitem dan metode terkait dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di lingkungan Polres; 5. berperan serta dalam pembinaan hukum yang berkaitan dngana

penyusunan Peraturan Daerah.

Dalam…..

Page 22: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …

3.

6. Dalam pelaksanaan tugas Kabagsumda dibantu oleh: a. Subbagian Personel (Subbagpers) yang bertugas melaksanakan

pembinaan karier pesonel, perawatan personel, psikologi pesonel, pelatihan fungsi dan pelayanan kesehatan personel Polri di lingkungan Polres;

b. Subbagian Sarana dan Prasarana ( Subbagsarpras), yang bertugas

melaksanakan inventarisasi , SIMAK BMN, penyaluran perbekalan umum, perawatan alat khusus, senjata api, amunisi an angkutan serta memeliohara faasilitas jasa dan konstruksi, listrik, air dan telepon;

c. Subbag Hukum (Subbagkum), yang bertugas melaksanakan pelayanan

bantuan hokum, memberikan pendapat an saran hokum, penyuluhan hokumdan pembinaan hokum serta analisis system dan metodea terkait dengan keatentuan peraturan perundang-undangan di liongkungan Polres.

BAB III PENUTUP 7. Standart Operasional Prosedur ini sebagai pedoman dalam pelaksanaan

administrasi personel , sarana dan prasarana serta pelayanan bantuan dan penerapan hukum.

Blitar. Januari 2019 KEPALA BAGIAN SUMBER DAYA DARMONO, S.Pd., S.H., M.M. KOMISARIS POLISI NRP 63030669

Page 23: STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN …