standard prosedur pengadaan suku cadang
TRANSCRIPT
Nomor :
Nama : STANDARD PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG
Tanggal :
1. LATAR BELAKANG
Dalam perusahaan tidak lepas dari berbagai aktivitas Operasional
Perusahaan salah satunya adalah pengadaan Suku Cadang dan
Material. Proses pengadaan ini meliputi pembelian sampai dengan
pengeluaran Suku Cadang atau Material.
2. TUJUAN
Untuk itulah diperlukannya salah satu pedoman yang baku dalam
proses pelaksanaannya, dan pedoman ini akan menjadi acuan
pembelian sampai dengan pengeluaran baik yang dilakukan oleh Pusat
maupun Daerah (Field) sebagai sarana Tertib Administrasi yang
seragam.
3. KETENTUAN
Pengertian ”Spare Part” adalah Suku Cadang - Suku Cadang yang
dipakai untuk menunjang kegiatan operasional, dan ”Material” adalah
barang berupa cairan yang dipakai untuk menunjang kegiatan
operasional. Aktivitas pembelian terbagi menjadi 2 (dua) yaitu
pembelian suku cadang Fast Moving atau Slow Moving maupun
pembelian Material.
4. PROSES
Secara garis besar proses yang terjadi disini dibagi menjadi 4 (empat)
bagian, antara lain : Proses permintaan, pembelian, penyimpanan dan
pengeluaran suku Cadang.
1) Permintaan Suku Cadang dan Material
o Proses permintaan Suku Cadang dan Material ini pertama
kali dilakukan oleh Mekanik dengan mengisi Form
Permintaan Suku Cadang atau Material (P.S.C) rangkap 3
(tiga) yang kemudian dilakukan permintaan persetujuan
dari kepala bagian (kepala mekanik) dan setelah
mendapatkan persetujuan, form tersebut di distribusikan
ke bagian Logistik. Selanjutnya, Logistik akan melakukan
pengecekan apakah Suku Cadang atau Material yang
diminta ada di gudang atau tidak. Jika Suku Cadang atau
Material yang diminta tidak ada atau masuk dalam kategori
Slow Moving, maka akan dilakukan Order Pembelian.
2) Pembelian Suku Cadang dan Material
o Pembelian Suku Cadang dan Material dilakukan tidak
hanya pada saat ada permintaan dari mekanik saja tetapi
apabila stock sudah mencapai batas minimum maka
pembelian suku cadang pun dapat dilakukan. Untuk
pembelian ini akan dicek terlebih dahulu status Suplliernya,
apakah pembelian dapat dilakukan di daerah (Untuk di
Field) atau pembelian harus dilakukan di pusat. Order
Pembelian (PO) dibuat rangkap 4 (empat) dimana
pendistribusian secara berurutan lembar 1 (pertama) untuk
Supplier, lembar 2 (kedua) untuk bagian Accounting,
lembar 3 (ketiga) untuk bagian Kasir dan lembar 4
(keempat) untuk arsip Logistik. Setelah mendapatkan
persetujuan dari Direksi, maka Order Pembelian tersebut
didistribusikan kebagian masing-masing.
Untuk penentuan jumlah Qty Order, bagian logistic harus membuat
estimasi tambahan berapa lama Suku Cadang atau Material yang
diorder sampai ke bagian logistik cabang (Untuk di Field). Sehingga
tidak terjadi dead lock Suku Cadang dan Material atau kekurangan
akibat minimum stock habis terpakai.
Pembelian Suku Cadang dan Material (Untuk di Field) dapat dilakukan
melalui 2 (dua) cara yaitu :
I. Pembelian Lokal (di Field)
Untuk pembelian Suku Cadang dalam jumlah tertentu ( yang
diatur dalam pengaturan tambahan tertulis ) dapat dilakukan
melalui Supplier Lokal guna menghemat waktu serta efesiensi
biaya pengiriman. Adapun mekanisme pembeliannya sebagai
berikut:
o Lembar 1 (pertama) diberikan kepada Supplier Lokal.
o Supplier akan mengirimkan barang berikut dengan
fakturnya ke bagian Logistik.
II. Pembelian Pusat (di Jakarta)
Untuk pembelian Suku Cadang atau Material lebih dari
nominal tertentu ( yang diatur dalam peraturan tambahan
tertulis ) atau jika Supplier Lokal tidak bisa memenuhi
permintaan Suku Cadang atau Material yang di order, maka
Order Pembelian akan dilakukan melalui kantor pusat setelah
sebelumnya dilakukan klarifikasi supplier dan harga dari suku
cadang tersebut. Adapun mekanisme pembeliannya sebagai
berikut :
o Form Permintaan Pembelian di kirim ke bagian Pembelian
Jakarta (via Email / fax)
o Setelah itu akan dibuatkan Order Pembelian (PO) rangkap
4 (empat) dan meminta persetujuan Direksi.
o Setelah mendapatkan persetujuan akan dilakukan
pendistribusian dokumen secara berurutan dimana lembar
1 (pertama) untuk Supplier, lembar 2 (kedua) untuk bagian
Accounting, lembar 3 (ketiga) untuk bagian Kasir dan
lembar 4 (keempat) untuk arsip Pembelian.
o Setelah Suku Cadang datang dan telah dilakukan
pengecekan, maka barang akan segera di kirim ke kantor
cabang.
3) Penyimpanan Suku Cadang dan Material
Bagian Logistik akan melakukan pengecekan ulang antara
data suku cadang atau material di P.O dengan data fisik suku
cadang atau material yang datang (dikirim). Setelah itu akan
dilakukan proses pencatatannya kedalam kartu stock (Stock
Card) dan kedalam data komputer. Selanjutnya suku cadang
atau material tersebut akan di tata / di kelompokan
berdasarkan jenis kendaraan dan fungsinya ke dalam masing
– masing rak yang tersedia.
4) Pengeluaran Suku Cadang dan Material
Berdasarkan form Permintaan Suku Cadang yang telah
disetujui oleh kepala bagian, maka bagian gudang
(spareparts) akan mengeluarkan suku cadang atau material
yang diminta dan mencatat pengeluaran suku cadang
tersebut di kartu Stock (Stock Card) serta melampirkan bukti
pengeluaran suku cadang dari gudang untuk pencatatan
dalam kartu kendaraan.
5. LAPORAN
Semua Laporan - Laporan ( Inventory, Pembelian dan Pengeluaran)
dibuat rangkap 2 (dua) yang diberikan kepada kepala cabang dan
didistribusikan ke kantor Pusat yang ditunjukan kepada bagian
Accounting.
6. LAMPIRAN
Terlampir bentuk form – form yang di gunakan dalam proses ini.