standard operating procedure lemuru
DESCRIPTION
SOP pengalengan ikan lemuruTRANSCRIPT
![Page 1: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/1.jpg)
2.4 Standard Operation Procedures (SOP)
2.4.1 Pengertian Standard Operation Procedures (SOP)
Setiap konsumen mengharapkan produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan yaitu bermutu. Berbagai cara dapat dilakukan untuk mencapai produk
berkualitas tinggi tersebut. Salah satunya adalah dengan membuat SOP atau
Standard Operation Procedure. Dengan adanya SOP, standarisasi pelaksanaan
pekerjaan di perusahaan dapat dikontrol. Dengan demikian mutu hasil pekerjaan
pun pada gilirannya dapat diawasi untuk secara bertahap, dari waktu ke waktu
melalui proses monitoring dan evaluasi serta perbaikan secara berkesinambungan,
dapat menuju produk yang bermutu tinggi.
Pada dasarnya Standard Operation Procedure (SOP) adalah suatu
perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja yang
dimaksud bersifat tetap, rutin, dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja tersebut
dibakukan menjadi dokumen tertulis yang selanjutnya dijadikan standar bagi
pelaksanaan prosedur kerja tertentu (Budiharjo, 2014).
Menurut, Tambunan (2013), SOP pada dasarnya adalah pedoman yang
berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada di dalam suatu organisasi
yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah atau tindakan
dan penggunaan fasilitas pemrosesan yang dilaksanakan oleh orang-orang di
dalam suatu organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan
sistematis.
Standar operasional prosedur tidak saja bersifat internal tetapi juga
eksternal, karena SOP selain digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yang
berkaitan dengan ketepatan program dan waktu, juga digunakan untuk menilai
kinerja perusahaan berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja
perusahaan tersebut.
Manfaat SOP antara lain merupakan dokumen referensi bagi seseorang
tentang bagaimana cara menyelesaikan suatu pekerjaan atau proses. SOP
digunakan sebagai referensi oleh orang yang sudah biasa melakukan proses
tersebut, maupun referensi pelatihan kerja bagi karyawan baru, membantu dalam
melakukan evaluasi kinerja, dan lain-lain (Hadiwiyono dan Togar, 2013).
![Page 2: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/2.jpg)
Standar prosedur pengoperasian mendorong objektivitas organisasi yang
dapat mengurangi pengembangan praktek dysfunctional. Apabila manajer tidak
melakukan praktek dysfunctional dengan mentaati peraturan organisasi formal,
hal itu dianggap bahwa SOP merupakan suatu alat pengendalian pada manajer,
yang dapat menciptakan ketelitian dan kecepatan dalam melakukan suatu
tindakan oleh manajemen yang dapat menahan praktek dysfunctional. Oleh sebab
itu, standar prosedur engoperasian yang sangat rumit dalam menjalankan
pengendalian aktivitas tampaknya akan menjadikan pengoperasian manajer dalam
pengembangan praktek dysfunctional.
Menurut, Budiharjo (2014), pihak penyusun SOP adalah pimpinan atau
atasan dari suatu perusahaan atau organisasi, pihak pelaksananya adalah semua
orang yang berada dalam jajaran perusahaan atau organisasi mulai dari tingkat
terendah hingga tingkat tertinggi. Selain itu pihak pengawas pelaksanaan SOP
adalah para manajer pengguna dari masing-masing departemen.
2.4.2 SOP (Standard Operation Procedures) Pada Pengalengan Ikan Lemuru
1.) Penerimaan Bahan Baku (Ikan Lemuru)
Ikan lemuru harus memenuhi kriteria fisik yaitu daging kenyal, tidak
lunak, badan kaku, tidak meninggalkan bekas saat ditekan oleh jari,
mata jernih menonjol dan cembung, insang berwarna merah, warna
kulit cerah, tidak berlendir dan tidak berbau busuk, saat dimasukkan
dalam air, ikan tenggelam dan tidak mengapung (inspeksi oleh QC)
Ikan lemuru harus bebas dari penyakit dan mempunyai penampakan
yang bersih dari kotoran yang menempel (inspeksi oleh QC)
Lolos uji uji formalin dan uji kontaminasi parasit dlaboratorium
(inspeksi bagian laboratorium)
Bahan baku pendukung berupa air yang berasal dari sumur artesis
dengan kedalaman 120 m harus memenuhi ketentuan syarat mutu air
minum dan harus melewati water treatment system (inspeksi oleh QC)
Bahan baku pembuatan saos meliputi pasta tomat dibungkus dengan
aluminium foil drum yang berkapasitas 235 kg/drum, garam halus
beryodium, pati modifikasi yang terbuat dari tepung jagung dikemas
![Page 3: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/3.jpg)
dalam kantong dengan kapasitas 20 kg/kantong dan gula (inspeksi oleh
QC)
Bahan kemasan berupa kaleng harus bersifat non-korosif, memiliki
tebal lapisan sesuai standar SNI:19-1899-1991 yaitu minyak 10-
9,oksida 10-9, timah 10-6, paduan 10-7, baja 10-4 (inspeksi oleh QC)
2.) Persiapan Bahan Baku
Untuk ikan lemuru segar harus segera dilakukan pencucian
menggunakan air mengalir dengan suhu maksimum 5 oC. Apabila
tidak langsung diolah, ikan lemuru segar harus disimpan dalam water
chiller suhu 4 oC dan tidak boleh lebih dari 24 jam.
Untuk ikan lemuru beku yang tidak langsung diolah, dimasukan ke
dalam cold storage dengan suhu -18 oC sampai -24 oC. Tanggal masuk
ikan beku tersebut ke dalam cold storage harus dicatat.
Saos tomat disimpan dalam gudang dengan sistem FEFO (First
Expired First Out) dimana bahan yang paling mendekati tanggal
kadaluarsa akan digunakan terlebih dahulu.
Ikan lemuru beku akan mengalami perlakuan thawing udara. Standard
Operation Procedures (SOP) thawing udara adalah :
- Kondisi peralatan dalam keadaan bersih
- Ikan yang akan dithawing disusun diatas keranjang dan diletakkan
diatas pallet di ruang ante room (maks. 1 ton ikan/pallet)
- Ikan dithawing dengan media udara selama 8-12 jam sebelum
produksi
- Selesai dithawing, ikan dipindahkan dari ante room menuju ruang
pemotongan diletakkan dalam keranjang diatas pallet
- Suhu ikan saat akhir thawing maksimal adalah 4oC
- Jumlah ikan yang dithawing dicatat di form nota timbang
Ikan beku yang akan di thawing disesuaikan dengan waktu pelelehan
ikan, kapasitas tempat thawing dan jumlah tenaga kerja yang dipakai.
![Page 4: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/4.jpg)
3.) Pemotongan Ikan
Pastikan semua kondisi peralatan dalam keadaan bersih
Keluarkan ikan dari keranjang diatas pallet kemudian diletakkan diatas
meja
Ikan diambil satu per satu kemudian diletakkan diatas talenan dengan
posisi di sebelah kanan dan punggung diatas
Ikan dipotong mirip dan tepat di belakang kepala ke arah kiri bagian
perut, kemudian pisau digerakkan ke arah kanan sampai isi perut
terbawa keluar, setelah itu ekor dipotong. Standar potongan ikan
berdasarkan ukuran kaleng yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Standar potongan ikan berdasarkan ukuran kaleng
Ukuran kaleng Standar Potongan Ikan
300 Ikan tetap dalam bentuk utuh/badan
ikan dipotong dengan ukuran 9-11 cm
200 Badan ikan dipotong dengan ukuran 7-
8,5 cm
Club Can Badan ikan dipotong dengan ukuran 8-
10 cm, ikan dipisahkan dari tulang
(fillet) dengan ukuran 8-10 cm
Sumber : PT. Maya Food Industries tahun 2015
Ikan disortir, ikan yang jelek di-reject dan tidak dipotong, dimasukkan
kedalam keranjang warna hijau
Ikan tidak sejenis tidak dipotong (dipisahkan)
Bersihkan ikan dari sisa isi perut/kotoran, kemudian dicuci dan
dimasukkan ke dalam keranjang biru
Untuk menjaga kestabilan suhu ikan, dilakukan penambahan es
Limbah kepala dan isi perut ditimbang dan dicatat dalam form laporan
timbangan limbah
![Page 5: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/5.jpg)
Setiap pekerja memiliki target dalam pemotongan ikan, jumlah target
tergantung produk apa yang akan diproduksi pada hari ini. Jika target
tidak tercapai, pekerja akan dikenakan sanksi.
4.) Penghilangan Sisik
Pastikan semua kondisi peralatan dalam keadaan bersih dan kran
pembuangan tertutup rapat
Isi tabung mesin penghilang sisik dengan air dan es sampai terisi
penuh
Tekan tombol ON untuk menghidupkan mesin
Masukkan ikan ke dalam mesin melalui saluran masuk ikan,
tambahkan air dan es selama proses penghilangan sisik (pergantian air
dan es dilakukan setelah digunakan ± 4 ton)
Setelah ikan dikeluarkan dari mesin, ikan dimasukkan kedalam
keranjang biru
Setelah proses penghilangan sisik selesai, tekan tombol OFF untuk
mematikan mesin
Pasang jaring penampungan limbah sisik pada saluran pembuangan di
mesin
Buka kran pembuangan air dan limbah sisik ikan
Lepaskan jaring penampung limbah sisik, sisik ditampung ke bak
merah
Bersihkan dan sanitasi mesin penghilang sisik agar bersih kembali
Tutup kran pembuangan air dan limbah sisik
5.) Pencucian Ikan
Pastikan semua kondisi peralatan dalam keadaan bersih
Bersihkan ikan dari sisa isi perut/kotoran (lakukan secara terpisah
yaitu pada meja pencucian)
Cuci ikan dengan menggunakan air bersih dari shower atau dari bak
plastik
Setelah selesai ikan dimasukkan pada keranjang putih bersih
![Page 6: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/6.jpg)
Tambahkan es pada keranjang ikan untuk menjaga suhu ikan
6.) Pencucian Kaleng Kosong
Isi air dalam bak sampai penuh
Jalankan conveyor dengan menekan tombol ON
Jalankan pompa air dengan menekan tombol ON
Susun kaleng dalam pan pencucian dengan posisi terbalik
Masukkan pan berisi kaleng ke dalam mesin pencucian kaleng
Setelah selesai pencucian, matikan pompa air dengan menekan tombol
OFF
Matikan conveyor dengan menekan tombol OFF
7.) Pengisisan (Filling)
Pastikan semua kondisi peralatan dalam keadaan bersih
Ambil keranjang ikan yang sudah dicuci bersih dan tumpahkan
diatask meja filling
Pastikan ikan bersih dari sisa kotoran/isi perut
Masukkan produk ikan kedalam kaleng sesuai spesifikasi produk
Bila jumlah potongan ikan lebih dari 2, maka potongan tersebut
dimasukkan kedalam rongga potongan badan
Bila ditemukan ikan yang tidak sesuai standar, masukkan kedalam
keranjang hijau (ikan kualitas buruk)
Bila sejumlah kaleng diatas pan sudah diisi ikan, letakkan pan diatas
conveyor, dan diberi nomor identitas regu
8.) Penimbangan
Ambil beberapa kaleng dalam 1 pan secara acak
Timbang kaleng tersebut, kemudian cek kesesuaian hasil timbangan
dengan standar berat pengisian
Bila hasil pengecekan timbangan sesuai, maka dinyatakan lolos untuk
proses berikutnya
![Page 7: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/7.jpg)
Bila timbangan lebih dari standar, maka kelompok yang bersangkutan
harus memperbaiki pengisian (potongan diganti denga ukuran yang
lebih kecil)
Bila timbangan kurang dari standar, maka kelompok yang
bersangkutan harus memperbaiki pengisian (potongan diganti denga
ukuran yang lebih besar)
9.) Pemasakan Awal/Precooking
Tekan tombol ON untuk menjalankan conveyor pada mesin pemasakan
Atur kecepatan conveyor (18-22 menit/putaran)
Buka kran uap sampai mencapai suhu 90oC
Buka kran air pencucian bagian bawah kaleng (kecuali club can)
Ambil kaleng berisi ikan diatas pan, kemudian letakan diatas conveyor
satu per satu berjajar sesuai lebar conveyor (untuk club can
dimasukkan dengan pan)
Tutup kran uap dan kran air pencucian bila sudah keluar semua
Tekan tombol OFF untuk mematikan conveyor
10.) Penirisan
Tekan tombol ON untuk menjalankan conveyor pada mesin penirisan
Letakkan kaleng berisi ikan dari conveyor, satu per satu dengan posisi
miring agar air dan minyak keluar
Air dan minyak ditampung dibak untuk diolah kembali
Tekan tombol OFF untuk mematikan conveyor
11.) Pengisian Media Saus Tomat
Buka kran pipa media untuk membuang sisa air yang kemungkinan
terkandung dalam pipa hingga keluar media yang panas
Tutup kran pipa media
Atur kemiringan conveyor sampai mencapai standar head space 3-4
mm
Tekan tombol ON untuk menjalankan conveyor pembawa kaleng
Buka kran pipa media (kaleng akan diisi secara otomatis melalui kran)
![Page 8: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/8.jpg)
Jika isi media kurang, maka ditambah dengan menggunakan cangkir
Jika isi media terlalu banyak/penuh, maka isi dikurangi dengan
menggunakan sendok stainless
Tutup kran pipa media apabila semua kaleng sudah terisi saus
Tekan tombol OFF untuk mematikan conveyor
12.) Penutupan Kaleng (Seaming)
Siapkan tutup kaleng sesuai spesifikasi produk pada tempat yang
tersedia pada mesin
Tekan tombol ON pada panel dan biarkan mesin berjalan beberapa saat
menggunakan kaleng kosong untuk pemasan mesin dan pemeriksaan
kesiapan mesin dan hasil seaming
Tekan tombol ON untuk menjalankan conveyor pembawa kaleng berisi
ikan dan saus
Tabel 2. Kapasitas Mesin Seamer
Ukuran kaleng Mesin Kapasitas
3001 250
2 186
2001 196
2 200
Sumber : PT. Maya Food Industries tahun 2015
Tekan tombol OFF untuk mematikan conveyor dan mesin tutup, jika
semua kaleng sudah tertutup
Bersihkan mesin tutup dan conveyor
Beri pelumas pada bagian seaming bell
13.) Pencucian Kaleng
Bak diisi hingga air penuh
Buka kran uap untuk memanaskan air samapi 80oC
Campurkan sabun kedalam air panas
Jalankan pompa air dengan menekan tombol ON
Setelah selesai pencucian, matikan pompa air dengan menekan tombol
OFF
![Page 9: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/9.jpg)
14.) Sterilisasi
Untuk retort manual :
Masukkan keranjang kosong kedalam bak penampung yang berisi air
Kaleng dari mesin pencuci ditampung dalam keranjang sampai penuh
Keranjang berisi penuh dengan kaleng diangkat dengan katrol dan
diletakkan diatas lory
Beri identitas (retort tag/label) disetiap keranjang tersebut
Masukkan keranjang kedalam mesin retort
Tutup mesin retort
Siapkan kertas recording
Buka kran uap untuk venting sampai suhu 105oC selama minimal 10
menit
Tutup kran venting dan kran pembuangan uap
Naikkan suhu sesuai yang ditetapkan
Pertahankan kondisi suhu dengan mengatur kran selama waktu yang
ditentukan
Setelah proses sterilisasi selesai, lakukan proses pendinginan dalam
retort dengan menutup kran uap dan kain bleeder
Buka kran air (inlet) bersamaan dengan kran compresor angin sesuai
tekanan semula
Atur tekanan dengan membuka dan menutup kran compresor angin
Setelah suhu air dalam retort turun menjadi 50oC, air dibuang dengan
membuka kran air (outlet)
Buka bleeder dan kran venting dan tutup kran air (inlet)
Buka pintu retort
Tarik keranjang keluar dari retort dengan kuat
Pindahkan keranjang dengan katrol ke dalam bak pendingin
Untuk retort otomatis :
Masukkan keranjang kosong kedalam bak penampung yang berisi air
Kaleng dari mesin pencuci ditampung dalam keranjang sampai penuh
![Page 10: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/10.jpg)
Keranjang berisi penuh dengan kaleng diangkat dengan katrol dang
diletakkan diatas lory
Beri identitas (retort tag/label) disetiap keranjang tersebut
Masukkan keranjang kedalam mesin retort
Tutup mesin retort
Siapkan kertas recording
Set mesin pengatur suhu dan waktu
Tekan tombol ON untuk menghidupkan mesin saat venting, naikkan
suhu sampai 105oC, pengatur suhu selama 10 menit
Setelah sterilisasi selesai, tekan tombol OFF untuk mematikan mesin
kemudian lakukan proses pendinginan dalam retort dengan menutup
kran uap dan kran bleeder
Buka kran air (inlet) bersamaan dengan kran compresor angin sesuai
tekanan semula
Atur tekanan dengan membuka dan menutup kran compresor angin
Setelah suhu air dalam retort turun menjadi 50oC, air dibuang dengan
membuka kran air (outlet)
Buka bleeder dan kran venting dan tutup kran air (inlet)
15.) Pendinginan
Buka pintu retort
Tarik keranjang keluar dari retort dengan kuat
Pindahkan keranjang dengan katrol kedalam bak pendingin
Setelah itu isi bak cooling dengan klorin 0,3ppm
Kaleng direndam selama 10-15 menit
Setelah selesai pendinginan, keranjang diangkat dengan menggunakan
katrol ke ruang pengemasan dan dibiarkan hingga kering
16.) Inkubasi
Setelah kering, kaleng dikeluarkan dari keranjang dan disimpan dalam
ruang bersuhu kamar
Kaleng diletakkan dengan posisi terbalik
![Page 11: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/11.jpg)
Inkubasi dilakukan minimal selama 7 (tujuh) hari
Kemudian dilakukan pengecekan terhadap kerusakan kaleng dengan
melakukan sampling secara acak. Kaleng yang dianggap rusak adalah
kaleng yang menggembung atau bocor (inspeksi bagian laboratorium)
17.) Pengkodean dan Pengemasan
Angkat keranjang berisi kaleng dengan menggunakan katrol
Letakkan diatas meja kemudian buka kunci penutup keranjang (bagian
bawah keranjang)
Angkat keranjang dengan katrol secara perlahan sampai kaleng keluar
dari keranjang
Atur kaleng diatas conveyor dengan posisi tutup yang akan di print
berada diatas
Bersihkan bagian atas kaleng (tutup kaleng) dengan kain lap
Cuci nozel sampai bersih dengan cairan video jet make up fluid jika
nozel kotor
Masukkan nozel ke tempat semula
Tekan tombol ON untuk menyalakan mesin cooding/print
Tekan tombol START sampai menunjukkan mesin print siap
digunakan
Ketik/masukkan kode : MFI, jenis ikan, batch retort, tanggal
kadaluarsa
Tekan tombol SAVE, EXIT, dan PRINT
Ambil satu kaleng untuk mengetahui hasil print out
Kaleng di print sesuai dengan instruksi kerja pengemasan
Tekan tombol OFF untuk mematikan mesin print
Setelah kaleng diberi kode, kaleng dimasukkan kedalam karton sesuai
spesifikasi produk
Jika terdapat produk yang tidak sesuai standar kualitas produk
dipisahkan ke dalam keranjang kuning. Untuk kerusakan seperti
penyok dan kaleng lecet akan dilakukan pengemasan ulang dengan
![Page 12: Standard Operating Procedure Lemuru](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072108/5695d1211a28ab9b02954224/html5/thumbnails/12.jpg)
kaleng baru. Sedangkan kerusakan seperti karat pada kaleng, bocor,
selip, kaleng kembung, akan dimasukkan daftar reject
Setelah karton terisi penuh, karton dilakban menggunakan mesin
lakban dan diberi kode : tanggal produksi, batch retort, jenis ikan dan
asal kaleng
Untuk produksi tertentu yang memerlukan ikatan tambahan diberi
strapping band sesuai instruksi kerja mesin pengikat
18.) Penyimpanan
Karton yang berisi kaleng yang sudah dikemas dan diberi kode
diletakkan diatas pallet dengan jumlah 35 karton per pallet untuk
kaleng dengan ukuran 300 dan 48/90 karton per pallet untuk kaleng
ukuran 200.
Ruang penyimpanan harus dilengkapi dengan antihama (tikus, semut)
terlebih dahulu
Lalu, masukkan pallet
Penyusunan pallet tidak boleh bersentuhan dengan dinding untuk
mencegah kerusakan produk
DAPUS
Budihardjo., M. 2014. Panduan Praktis Menyusun SOP. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Hadiwiyono., Priscyllia Surya dan Togar W.S. Panjaitan. 2013. Perancangan
Standard Operating Procedure (SOP) Departemen Human Resources
(HR)
Di PT. X. Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 227-232
Tambunan, Rudi M. 2013. Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedures
(SOP). Jakarta: Maiestas Publishing.