standard cost and balanced scorecard

Upload: putri-utami

Post on 14-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    1/22

    RESUME CHAPTER X

    ANALISIS BIAYA STANDAR

    &

    BALANCED SORECARD

    OLEH:

    PUTRI UTAMI

    67-A

    AKUNTANSI MANAJERIAL

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    MAGISTER MANAGEMENT

    2015

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    2/22

    A.BIAYA STANDAR MANAGEMENT by EXCEPTION

    Standar adalah suatu benchmark atau norma untuk pengukuran kinerja. Manajer -

    seringkali dibantu oleh insinyur dan akuntan menentukan standar biaya dan

    kuantitas bagi tiap-tiap input utama seperti bahan baku dan waktu kerja. Standarkuantitas mengindikasikan seberapa banyak input yang sebaiknya digunakan dalam

    mengolah satu unit produk atau dalam menyediakan satu unit jasa. Standar biaya

    mengindikasikan berapa harga pembelian atau biaya input yang seharusnya. Biaya

    input actual dan kuantitas input actual dibandingkan dengan standarnya. Manajer

    menyelidiki ketidaksesuaian jika kuantitas input menyimpang dari standar. Tujuannya

    adalah menemukan penyebab dari masalah yang ada kemudian menyelesaikannya

    sehingga masalah itu tidak terulang lagi. Proses ini disebut management by exception.

    Dalam kehidupan sehari-hari, kita menerapkan manajemen dengan pengecualian

    ini hamper di seluruh waktu kita. Pikiran apa yang terjadi ketika Anda duduk di kursi

    pengendara dalam mobil Anda. Anda memasukkan kunci, Anda memutar kunci, dan

    mobil jalan. Harapan Anda (standar) bahwa mobil akan jalan telah terpenuhi; Anda

    tidak perlu membuka kap mobil dan memeriksa baterai, kabel penghubung, bahan

    bakar, dan seterusnya. Jika Anda memutar kunci dan mobil jalan, timbul

    ketidaksesuaian (varians). Harapan Anda tidak terpenuhi, dan Anda harus menyelidiki

    penyebabnya. Sebagai catatan, senadainya mobil jalan setelah dua kali mencoba,

    adalah bijaksana untuk menyelidiki. Fakta bahwa harapan tidak terpenuhi seharusnya

    di pandang sebagai kesempatan untuk mengungkapkan penyebab masalah daripada

    sekadar gangguan. Jika akar permasalahan tidak dapat diketahui dan diperbaiki,

    masalah akan berulang dan bahkan menjadi lebih parah. Pendekatan dasar untuk

    mengindetifikasikasi dan menyelesaikan masalah adalah dengan melakukan

    eksploitasi dalam analisis siklus varians (variance analysis cycle).

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    3/22

    SIKLUS ANALISIS VARIAN

    Mengenali Menerima Mengambil

    Permasalahan Penjelasan tindakan

    koreksi

    Siapa yang Menggunakan Biaya Standar?

    Perusahaan, baik yang bergerak di bidang manufaktur, jasa, makanan, dan

    nirlaba, semua menggunakan standar dengan cakupan tertentu. Pusat servis kendaraan

    seperti Firestone dan Sears, misalnya , sering menetapkan standar jam tenaga kerja untuk

    menyelesaikan tugas pekerjaan tertentu, seperti memasang karburator atau melakukan

    pekerjaan pada katup , dan kemudian mengukur kinerja aktual dibandingkan dengan

    standar. Restoran cepat saji seperti McDonalds memiliki standar pasti kuantitas daging

    untuk roti isi, yang terkait juga dengan standar biaya daging. Rumah sakit memiliki

    standar biaya (untuk makanan, cuci pakaian, dan lain-lain) untuk setiap tempat tidur yang

    digunakan setiap hari., terkait dengan standar waktu yang diperkenankan untuk beberapa

    aktivitas rutin, seperti tes laboratorium. Pendek kata, Anda cenderung membuat standarbiaya dalam setiap lini bisnis yang Anda masuki.

    Perusahaan manufktur umumnya memiliki system standar biaya yang maju terkait

    dengan standar-standar yang mencakup bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang

    dikembangkan secara terperinci untuk setiap produk yang berlainan. Standar-standar ini

    terdapat pada kartu standar biaya (standard cost card) yang tersedia bagi manajer dengan

    informasi yang berhubungan dengan input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit

    dan biayanya. Pada bagian selanjutnya, akan disediakan contoh yang lebih terperinci

    mengenai penetapan standar biaya dan penyusunan kartu standar biaya.

    Menganalisa Melaksanakan

    Varian operasi periode

    berikutnya

    Menyusun

    laporan kinerja

    biaya standar

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    4/22

    B.MENETAPKAN BIAYA STANDAR

    Menentukan standar kuantitas dan harga lebih berupa seni daripada sebuah science.

    Hal ini membutuhkan kombinasi keahlian dari semua personel yang punya

    tanggung jawab terhadap harga-harga input dan penggunaan input secara efektif.Catatan masa lalu tentang harga pembelian dan penggunaan input dapat berguna

    dalam Penetapan standar.

    1. Standar Praktis vs Standar Ideal

    Standar idealadalah standar yang dapat dicapai dalam situasi terbaik. Harus

    tidak ada kerusakan mesin atau gangguan kerja yang lain, dan juga diperlukan

    suatu tingkat usaha yang hanya dapat diperoleh dengan tenaga kerja yang

    paling terampil dan efisiensi kerja karyawan yang bekerja dengan waktu 100%.

    Sedikit perusahaan yang menggunakan standar ideal. Sebagian besar manajer

    merasa bahwa standar ideal cenderung tidak mendorong pekerja-pekerja yang

    rajin. Ketika standar ideal digunakan, varians dari standar tersebut hanya

    mempunyai sedikit arti. Karena disebabkan oleh standar ideal, varians yang

    besar menjadi normal dan sukar untuk management by exception.

    Standar praktis didefinisikan sebagai standar yang ketat tapi dapat dicapai.

    Dalam standar ini diperbolehkan mesin berhenti secara normal dan waktu

    istirahat bagi pekerja dan standar ini dapat dicapai secara masuk akal, melalui

    efisiensi yang tinggi dan usaha rata-rata pekerja. Varians yang timbul dari

    standar ini sangat berguna bagi manajemen karena varians ini menunjukkan

    penyimpangan dari kondisi operasi normal dan sinyal bahwa dibutuhkan

    perhatian manajemen. Selain sebagai sinyal kondisi abnormal, standar ini

    dapat juga digunakan untuk meramal arus kas dan perencanaan persediaan.

    Sebaliknya, standar ideal tidak dapat digunakan dalam peramalan dan

    perencanaan, standar ini tidak mengizinkan adanya ketidakefisienan normal

    dan oleh karena itu mengakibatkan peramalan dan perencanaan yang tidak

    realistis.

    2. Penetapan Standar Bahan Langsung

    Harga standar bahan langsung per unit harus menggambarkan biaya akhir,

    biaya pengiriman bahan, potongan bersih yang diambil. Contoh :

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    5/22

    harga pembelian bahan baku $ 3,60

    Biaya angkut 0,44

    Penerimaan dan perawatan 0,05

    Potongan pembelian ( 0,09 )

    Harga standar per pound $ 4,00

    Standar kuantitas bahan langsung per unit harus menggambarkan jumlah bahan

    yang dimasukkan untuk pembuatan 1 unit produk selesai, juga cadangan sisa

    bahan yang tidak dapat dihindari, bahan rusak, dan ketidak efisienan normal

    lainnya.

    Kebutuhan bahan baku dalam BOM, dalam pound 2,7

    Cadangan untuk bahan rusak dan sisa bahan, dalam pound 0,2

    Cadangan untuk bahan cacat, dalam pound 0,1

    Kuantitas standar per unit, dalam pound 3,0

    Daftar kebutuhan barang (bill of materials) adalah daftar yang menunjukkan

    tipe dan kuantitas tiap-tiap item bahan yang dimasukkan untuk membuat satu

    unit produk selesai. Setelah standar kuantitas dan harga ditentukan, biaya

    standar bahan baku per unit untuk menghasilkan produksi, yaitu :

    3,0 pound per unit x $ 4,00 = $12 per unit

    3. Penetapan Standar Tenaga Kerja Langsung

    Standar kuantitas dan standar harga tenaga kerja langsung, biasanya

    dinyatakan dalam ukuran jam kerja dan tarif tenaga kerja. Tarif tenaga kerja

    standar per jam meliputi upah diterima, tunjangan dan biaya kerja lainnya.

    Contoh :

    tarif upah dasar perjam $ 10

    pajak karyawan, 10% 1

    tunjangan, 30% 3

    Tarif standar perjam $ 14

    Standar waktu tenaga kerja langsung diperlukan untuk menyelesaikan satu unit

    produk mungkin satu-satunya standar yang sulit ditentukan. Salah satu

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    6/22

    pendekatan dengan membagi tiap-tiap operasi yang dilaksanakan ke dalam

    pergerakan elemen tubuh. Contoh :

    BLT per unit, dalam jam 1,9

    cadangan untuk kebutuhan 0,1

    cadangan untuk mesin 0,3

    cadangan untuk barang cacat 0,2

    jam kerja standar per unit 2,5

    Setelah standar waktu dan tarif ditentukan, biaya tenaga kerja standar per unit

    adalah :

    2,5 jam x 14 jam = $ 35 per unit

    4. Penetapan Standar Biaya Overhead Pabrik Variabel

    Standar kuantitas dan standar harga bagi overhead pabrik variabel biasanya

    dinyatakan dalam jam dan tarif. Contoh :

    2,5 jam per unit x $3 per jam = $7,50 per unit

    $7,50 ini tampak sama dengan bahan langsung dan tenaga kerja langsung

    sebagai satu item pada standar cost card pada peraga 1 di bawah ini:

    Peraga 1: Standard Cost Card-Biaya Produksi Variabel

    (1)

    Jam atau

    kuantitas standar

    (2)

    Tariff atau

    harga standar

    (3)

    Biaya standar

    (1)X (2)

    Bahan langsung 3,0 pound $ 4 per pound $ 12,00

    Tenaga kerja langsung 2,5 jam 14 per jam 35,00

    Overhead pabrik

    variable

    2,5 jam 3 per jam 7,5

    Biaya standar total per

    unit

    $ 54,50

    5. Apakah Standar Sama dengan Anggaran

    Standar sangat mirip dengan anggaran. Perbedaan utama antara dua istilah

    tersebut adalah bahwa standar dinyatakan dalam jumlah unit, sedangkan

    anggaran dinyatakan dalam jumlah total. Biaya standar bahan dalam Colonial

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    7/22

    Pewter adalah $12 per pasang sandaran buku. Jika 1000 pasang sandaran buku

    diproses selama periode anggaran, maka biaya bahan yang dianggarkan

    menjadi $12.000. sebenarnya suatu standar dapat dipandang sebagai biaya

    yang dianggarkan untuk satu unit produk.

    C. MODEL UMUM UNTUK ANALISIS VARIANS

    Alasan penting dalam membagi standar ke dalam 2 kategori, harga dan kuantitas

    adalah bahwa manajer yang berbeda biasanya bertanggungjawab untuk pembelian

    dan penggunaan input dan kedua aktivitas ini terjadi pada waktu yang berbeda.

    1. Varians Kuantitas dan Harga

    Dalam model ini varians harga dan varians kuantitas dipisah dan ditunjukkan

    pula bagaimana tiap-tiap varians tersebut dihitung. Ada 3 hal yang perlu dalam

    peraga 2. Pertama, catatlah bahwa varians harga dan varians kuantitas dapat

    dihitung untuk 3 elemen biaya variable yaitu bahan langsung, tenaga kerja

    langsung, dan biaya overhead pabrik variable.

    Peraga 2: Model Umum Analisis Varians-Biaya Produksi Variabel

    (1)

    Kuantitas aktual pada

    harga aktual

    (AQ x AP)

    (2)

    Kuantitas aktual pada harga

    standar

    (AQ x SP)

    (3)

    Kuantitas standar yangdiizinkan pada harga

    standar

    (SQ x SP)

    Keterangan:

    Kuantitas input yang aktual = Actual Quantity of Input (AQ)

    Harga aktual = Actual Price (AP)

    Harga Standar = Standar Price (SP)

    Kuantitas standar yang diizinkan = Standar Quantity Allowed for output (SQ)

    Varians harga

    (1) (2)

    Varians harga bahan

    Varians tariff tenaga kerja

    Varians kuantitas

    (2) (3)

    Varians kuantitas bahan

    Varians efisiensi tenaga kerja

    Varians efisiensi overhead

    pabrik variabel

    Varians total

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    8/22

    Kedua, catatlah bahwa meskipun varians harga dapat disebut dengan nama

    yang berbeda tetapi dihitung dengan cara yang sama persis entah untuk bahan

    langsung, tenaga kerja langsung maupun BOP variable. Ketiga, catatlah bahwa

    analisis varians sebenarnya merupakan suatu tipe analisis input-output.

    D. PENGGUNAAN BIAYA STANDAR- VARIAN BAHAN

    LANGSUNG

    Biaya standar bahan langsung per unit produk adalah sebagai berikut:

    3,0 pound per unit x $4 per pound = $ 12 per unit

    Catatan pembelian colonial pewter untuk bulan juli menunjukan bahwa 6.500pound pewter dengan dibeli $ 3,80 per pound, semua bahan yang dibeli digunakan

    selama bulan juli untuk menghasilkan 2,00 pasang sandaran buku. Dengan

    menggunakan data ini dan biaya standar dari peraga 1, Terry menghitung varians

    kuantitas dan varians harga yang ditunjukkan pada peraga 3.

    Peraga 3 : Varians-Bahan Langsung

    (1)

    Kuantitas aktual pada harga

    aktual

    (AQ x AP)

    6.500 pound x $3,8 per pound

    $24.700

    (2)

    Kuantitas aktual pada harga

    standar

    (AQ x SP)

    6.500 pound x $4 per pound

    $26.000

    (3)

    Kuantitas standar yang

    diizinkan pada harga standar

    (SQ x SP)

    6.000 pound x $4 per pound

    $24.000

    Varians harga, $1.300M Varians kuantitas, $2.000TM

    Varians total

    *2.000 unit x 3,0 pound per unit = 6.000 pound

    Mmenguntukan TM = tidak menguntukan

    Perhitungan dalam peraga diatas menggambarkan kenyataan bahwa semua bahan

    yang yang dibeli selama bulan Juli juga digunakan selama bulan Juli. Bagaimana

    varians dihitung jika terdapat perbedaan jumlah bahan yang dibelih dengan yang

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    9/22

    digunakan. Untuk menggambarkannya, asumsikan bahwa selama bulan juli

    perusahaan membeli 6.500 pound bahan, tetapi yang digunakan selama bulan juli

    5.000 pound dan hanya menghasilkan 1.600 unit.varians harga dan varians

    kuantitas tampak seperti yang terlihat dalam peraga 4 berikut:

    Peraga 4 : Analisis Varians-Bahan Langsung pada Saat Jumlah yang dibeli berbeda

    dengan yang digunakan

    (1)

    Kuantitas aktual pada harga

    aktual

    (AQ x AP)

    6.500 pound x $3,8 per pound

    $24.700

    (2)

    Kuantitas aktual pada harga

    standar

    (AQ x SP)

    6.500 pound x $4 per pound

    $26.000

    (3)

    Kuantitas standar yang

    diizinkan pada harga

    standar

    (SQ x SP)

    4.800 pound* x $4 per pound

    $19.200

    Varians harga, $1.300M

    5.000pound x $4,00 per pound

    $20.000

    Varians kuantitas, $800 TM

    Dalam situasi ini varians total tidak dihitung karena jumlah bahan yang dibeli (6.500 pound) berbeda dengan

    jumlah yang digunakan dalam produksi (5.000)*1.600 unit x 3,0 pound per unit = 4.800 pound

    1. Varians Harga Bahan Tinjauan Lebih Dalam

    Varians harga bahan mengukur perbedaan antara berapa harga yang

    dibayarkan untuk kuantitas yang dibeli dengan yang harus dibayar sesuai

    standar yang telah ditentukan. Dari peraga 3, perbedaan ini dapat dinyatakan

    dengan rumus berikut ini:

    Varians harga bahan = (AQ X AP)(AQ X SP)

    Kuantitas

    aktual

    Harga

    aktual

    Harga

    standar

    Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi:

    Varians harga bahan = AQ(AP SP)

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    10/22

    Dengan menggunakan data dari peraga 3 dalam rumus ini, maka dapat dihitung

    variansnya sebagai berikut:

    6.500 pound ($3,80 - $4) = $1.300M

    2. Varians Kuantitas Bahan Tinjauan Lebih Dalam

    Varians kuantitas bahan mengukur perbedaan antara bahan yang digunakan

    dalam produksi dan kuantitas yang seharusnya digunakan sesuai dengan

    standar yang telah ditentukan. Rumus untuk varians kuantitas bahan adalah

    sebagai berikut:

    Varians kuantitas bahan = (AQ X SP)(SQ X SP)

    Kuantitas

    aktual

    Harga

    standar

    Kuantitas standar

    yang diizinkan

    Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi:

    Varians kuantitas bahan = SP (AQ - SQ)

    Dengan menggunakan data rumus dari peraga 3 maka dapat dihitung sebagai

    berikut:

    $4 per pound (6.500 pound6.000 pound*) = $2.000 TM

    *2.000 unit x 3,0 pound per unit = 6.000 pound

    E. PENGGUNAAN BIAYA STANDAR VARIANS TENAGA KERJA

    LANGSUNG

    Seperti yang terlihat pada peraga 1, yaitu bahwa biaya tenaga kerja langsung

    standar per unit produk sebesar $35, dapat dihitung sebagai ebrikut:

    2,5 jam per unit X $14,00 per jam = $35 per unit

    Selam bulan Juni, perusahaan membayar tenaga kerja langsung sebesar $75.250

    termasuk pajak penghasilan karyawan dan tunjangan-tunjangan lain, untuk 5.400

    jam kerja, rata-rata sebesar $13,75 per jam. Dengan menggunakan data ini dan

    biaya standar pada peraga 1, Terry menghitung tariff tenaga kerja langsung dan

    varians efisiensi yang tampak dalam peraga 5.

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    11/22

    Peraga 5 : Analisis variansTenaga Kerja Langsung

    (1)

    Jam kerja aktual pada tariff

    aktual

    (AH x AR)

    5.400 jam x $13,75 per jam

    $75.250

    (2)

    Jam kerja aktual pada tarif

    standar

    (AH x SR)

    5.400 jam x $14 per jam

    $75.600

    (3)

    Jam standar yang diizinkan

    pada tarif standar

    (SH x SR)

    5.000 jam* x $14 per jam

    $70.000

    Varians tariff, $1.350 M varians efisiensi, $5.600 TM

    Varians total, $4.250 TM

    *2.000 unit x 2,5 jam per unit = 5.000 jam

    Keterangan:

    Jam kerja aktual= AH Tarif standar = SR

    Tarif aktual= AR Jam standar yang diizinkan = SH

    1. Varians Tarif Tenaga Kerja-Tinjauan Lebih Dalam

    Varians ini mengukur setiap penyimpangan dari standar dalam tariff jam rata-

    rata yang dibayarkan terhadap tenaga kerja langsung. Rumus selish tariff

    tenaga kerja dinyatakan sebagai berikut:

    Varians tarif tenaga kerja langsung = (AH x AR) (AH x SR)

    Keterangan :

    AH = Actual Hours = jam seseungguhnya

    AR = Actual rate = tarif aktual

    SR = Standard Rate = tarif standar

    Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi:

    Varians tarif tenaga kerja langsung = AH (AR-SR)

    Menggunakan data dari peraga 5, dengan rumus yang ada kita dapat

    menghitung:

    5.400 jam ($13,75 per jam - $14 per jam) = $1.350 M

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    12/22

    2. Varians Efisiensi Tenaga Kerja-Tinjauan Lebih Dalam

    Varians kuantitas tenaga kerja langsung lebih umum disebut varians efisiensi

    kerja yang berguna mnegukur produktivitas waktu pekerja. Rumus untuk

    menghitung varians efisiensi tenaga kerja adalah sebagai berikut:

    Varians efisiensi tenaga kerja = (AH x SR) (SH x SR)

    Keterangan :

    AH = Actual hours = jam seseungguhnya

    SR = Standard rate = tarif standar

    SH = Standard hour allowed for output = jam standar yang diizinkan

    Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi:

    Varians efisiensi tenaga kerja = SR (AH SH)

    Dengan menggunakan data dari peraga 5 maka dapat kita hitung:

    $14 per jam (5.400 jam5.000 jam*) = $5.600 TM

    *2.000 unit x 2,5 jam per unit = 5.000 jam

    F. PENGGUNAAN BIAYA STANDAR- VARIANS BIAYA

    OVERHEAD PABRIK VARIABEL

    Menghitung varians BOP variabel dapat dianalisi dengan mengunakan rumus dasar

    yang sama seperti yang digunakan untuk menganlisis bahan langsung dengan

    tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik standar adalah $7.50 per unit produk

    dapat dihitung.

    $2.5 jam per unit x $3 per jam = $7.50 per unit

    Catatan, BOP Variabel aktual untuk bulan juli adalah $ 15.390. Data biaya BOP

    muncul pada peraga 6.

    Perhatikan persamaan antara peraga 5 dengan peraga 6. Persamaan ini muncul dari

    kenyataan bahwa jam tenaga kerja langsung digunakan sebagai dasar alokasi biaya

    overhead ke unit produk, jadi gambar per jam yang sama tampak dalam peraga 6

    untuk BOP variable dan peraga 5 untuk tenaga kerja langsung. Perbedaannya

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    13/22

    adalah pada tariff per jam standar yang digunakan, dimana dalam perusahaan ini

    lebih sedikit untuk BOP.

    Peraga 6 : Analisis Varians Overhead Pabrik Variabel

    (1)

    Jam kerja aktual pada tariff

    aktual

    (AH x AR)

    $15.390

    (2)

    Jam kerja aktual pada tarif

    standar

    (AH x SR)

    5.400 jam x $3 per jam

    $16.250

    (3)

    Jam standar yang diizinkan

    pada tarif standar

    (SH x SR)

    5.000 jam* x $3 per jam

    $15.000

    Varians tariff, $810 M varians efisiensi, $1.200 TM

    Varians total, $390 TM

    *2.000 unit x 2,5 jam per unit = 5.000 jam

    1. Varians Biaya Overhead Pabrik-Tinjauan Lebih Dalam

    Rumus varians pengeluaran overhead pabrik variable adalah:

    Varians pengeluaran overhead pabrik variable =(AH x AR) (AH x SR)

    Keterangan :

    AH = Actual hours = jam seseungguhnya

    SR = Standard rate = tarif standar

    SH = Standard hour allowed for output = jam standar yang diizinkan

    Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi:

    Varians pengeluaran overhead pabrik variable = AH (AR SR)

    Dengan menggunakan data dari peraga 6 maka dapat dihitung:

    5.400 jam ($2,85 per jam* - $3 per jam) = $810 M

    *$15.390 : 5.400 jam = $2,85 per jam

    Rumus varians efisiensi overhead pabrik variable adalah:

    varians efisiensi overhead pabrik variable = (AH x SR)

    (SH x SR)

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    14/22

    Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi:

    Varians efisiensi overhead pabrik variable = SR (AH SH)

    Dengan menggunakan data dari peraga 6 maka dapat dihitung:

    $3.000 per jam (5.400 jam5.000 jam*) = $1.200 TM

    *2.000 unit x @,5 jam per unit = 5.000 jam

    G. STRUKTUR LAPORAN KERJA

    Laporan kinerja berawal dari bawah kemudian ke atas, di mana

    manajer di masing-masing tingkatan menerima informasi kinerja

    mereka masing-masing dan informasi kinerja manajer lainnya dalam

    rantai pertanggungjawaban. Informasi varians ini mengalir ke atas dari

    level ke level dalam model piramida, dan pada akhirnya pimpinan

    menerima ringkasan semua aktivitas organisasi.

    H. ANALISIS VARIANS DAN MANAGEMENT by EXCEPTION

    Analisis varians dan laporan kinerja adalah elemen yang penting dalam

    management by exception. Labih sederhana lagi, management by exception berarti

    bahwa perhatian manajer harus terarah.

    Apabila segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, maka hanya akan terdapat

    sedikit perbedaan antara hasil aktual dan hasil yang diharapkan sesuai dengan

    anggaran dan standar. Jika hal ini, terjadi maka manajemen dapat berkonsentrasi

    pada hal lainnya. Bagaimanapun, jika hasil aktual tidak sesuai dengan standar dan

    anggaran, sistem pelaporan kinerja akan memberikan tanda kepada manajer bahwa

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    15/22

    telah terjadi pengecualian. Tanda-tanda ini dalam bentuk varians dari anggaran

    atau standar.

    Perbedaan antara hasil aktual dengan yang diharapkan akan hampir selalu terjadi.

    Jika setiap varians sedikit, manajemen akan membutuhkan banyak waktu. Varians

    dapat terjadi dengan berbagai alasan dan hanya beberapa saja yang penting dan

    membutuhkan perhatian manajemen.

    I.

    PENGGUNAAN BIAYA STANDAR SECARA INTERNASIONAL

    Biaya standar diperkenalkan pertama kali di Jepang setelah Perang Dunia II,

    Nippon Electronic Company (NEC) adalah salah satu perusahaan di Jepang

    pertama yang mengadopsi biaya standar untuk semua produknya. Beberapa

    perusahaan di Jepang mengikuti NEC setelah perang dan mengembangkan system

    biaya standar. Cara-cara penggunaan biaya standar di Jepang ditunjukkan pada:

    J.

    EVALUASI PENGENDALIAN BERDASARKAN BIAYA STANDAR

    1.

    Manfaat Biaya Standara. Penggunaan biaya standar adalah elemen kunci dalam pendekatan

    management by exception. Sejauh biaya tersebut tetap ada dalam standar,

    manajer dapat memusatkan pada isu ini. Ketika biaya tersebut di bawah

    standar, maka para manajer siaga bahwa ada masalah yang memerlukan

    perhatian. Pendekatan ini membantu manajer memusatkan pada isu yang

    penting.

    b.

    Sejauh standar tersebut dipandang masuk akal bagi karyawan, mereka

    dapat mempromosikan ekonomi dan efisiensi. Mereka menyediakan

    USA Inggris Kanada Jepang

    Manajemen biaya 1* 2 2 1

    Perencanaan & pengendalian anggaran+ 2 3 1 3

    Keputusan Penetapan harga 3 1 3 2

    Penyiapan laporan keuanagan 4 4 4 4

    * nomor 1 sampai dengan 4 menyatakan pentingnya penggunaan, dari terbesar sampai terkecil

    +termasuk perencanaan manajemen

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    16/22

    benchmark yang dapat digunakan oleh individu untuk mengukur kinerja

    mereka.

    c.

    Biaya standar dapat menyederhanakan pembukuan. Selain pencatatan

    biaya ke tiap-tiap pekerjaan, biaya standar untuk bahan, tenaga kerja, dan

    overhead pabrik dapat dibebankan ke pekerjaan.

    d.

    Biaya standar cocok dalam system terintegrasi akuntansi

    pertanggungjawaban.

    2. Masalah Potensial Dalam Penggunaan Biaya Standar

    a. Laporan varians biaya standar biasanya disiapkan secara bulanan dan

    seringnya dikeluarkan beberapa hari atau minggu setelah akhir bulan.

    Akibatnya informasi dalam laporan tersebut begitu membosankan

    sehingga hampir membuat tidak berguna lagi.

    b. Apabila manajer tidak begitu peka dan menggunakan laporan varians

    sebagai suatu kelompok, maka semangatnya akan berkurang.

    c. Standar kuantitas tenaga kerja dan varians efisiensi mempunyai dua

    asumsi.

    d.

    Dalam beberapa kasus, varians menguntungkan dapat buruk atau lebih

    buruk dibandingkan dengan varians tidak menguntungkan.

    e. Terdapat kecenderungan dalam system pelaporan biaya standar untuk

    menekankan pemenuhan standar dengan mengesampingkan tujuan penting

    lainnya seperti memelihara dan meningkatkan kualitas, pengiriman tepat

    waktu dan kepuasan konsumen.

    f.

    Beberapa perusahaan memfokuskan pada trend varians biaya- mencapai

    perbaikan berkelanjutan daripada hanya memenuhi standar.

    H.BALANCED SCORECARD

    Balance Scorecard (secara literal berarti kartu skor berimbang) terdiri atas

    kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang diturunkan dari strategi perusahaan

    dan mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan. Strategi pada dasarnya

    adalah suatu teori tentang bagaimana mencapai sasaran perusahaan. Sebagai

    contoh, strategi Southwest Airlines adalah menawarkan harga rendah pada

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    17/22

    penumpang dan pelayanan penerbangan yang menyenangkan. Harga rendah

    tersebut dimungkinkan karena tidak adanya biaya tambahan lain seperti makanan,

    tempat duduk khusus, dan pengecekan bagasi antarbagian. Menurut pendekatan

    balance scorecard, manajemen puncak menerjemahkan strategi mereka kedalam

    ukuran kinerja yang dapat dipahami dan dilakukan oleh para karyawan. Sebagai

    contoh, jumlah waktu yang dibutuhkan oleh penumpang untuk antre menunggu

    pengecekan bagasi dapat merupakan ukuran kinerja bagi supervisor yang

    memimpin counter check-in Southwest Airlines di bandara Phoenix. Ukuran

    kinerja ini mudah untuk dipahami dan diperbaiki oleh tindakan supervisor.

    Konsep balance scorecard memperkenalkan suatu sistem pengukuran kinerja

    perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tersebut

    sebenarnya merupakan penjabaran dari apa yang menjadi misi dan strategi

    perusahaan dalam jangka panjang, yang digolongkan menjadi empat perspektif

    yang berbeda yaitu :

    1. Perspektif finansial

    2. Perspektif customer

    3. Perspektif proses, bisnis internal

    4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

    Dalam Balanced Scorecard, keempat persektif tersebut menjadi satu kesatuan

    yang tidak dapat dipisahkan. Keempat perspektif tersebut juga merupakan indikator

    pengukuran kinerja yang saling melengkapi dan saling memiliki hubungan sebab

    akibat.

    I. KARAKTERISTIK UMUM BALANCED SCORECARD

    Ukuran kinerja yang digunakan oleh pendekatan balance scorecard dapat dibagimenjadi 4 kelompok (seperti yang digambarkan pada gambar 1) yaitru: keuangan,

    pelanggan , proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan.

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    18/22

    Perspektif Keuangan Dalam Balance Scorecard

    Pendekatan perspektif keuangan dalam balanced scorecard merupakan hal yang

    sangat penting, hal ini disebabkan ukuran keuangan merupakan suatu konsekwensi dari

    suatu keputusan ekonomi yang diambil dari suatu tindakan ekonomi. Ukuran keuangan

    ini menunjukkan adanya perencanaan, implementasi. serta evaluasi dari pelaksanaan

    strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi ini akan tercermin dari sasaran yang secara

    khusus dapat diukur melalui keuntungan yang diperoleh, seperti contohnya Return on

    investment.

    Selanjutnya Kaplan ( 1996) menjelaskan bahwa ada 3 tahapan siklus bisnis yang harus

    dilalui oleh suatu perusahaan yaitu pertumbuhan (growth), bertahan (sustain) dan panen (

    harvest). Pertumbuhan merupakan tahap pertama yang harus dilalui oleh perusahaan dari

    siklus kehidupan bisnis, dimana pada saat ini perusahaan memiliki produk yang

    berpotensi memiliki tingkat pertumbuhan yang baik sekali. Dalam tahap ini perusahaan

    beroperasi dalam cashflow yang negatif dan tingkat pengembalian yang rendah. Investasi

    yang dilakukan oleh perusahaan pada tahap ini relatif besar dengan biaya yang besar. Halini disebabkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan mempunyai pasar yang

    masih sangat terbatas. Pada tahap ini lebih ditekankan pada pertumbuhan penjualan

    dengan mencari pasar dan konsumen baru. Selanjutnya Blocher (2000, 188) menjelaskan

    bahwa siklus kehidupan penjualan (sales life cycle) dari suatu produk terdiri dari 4 fase

    yaitu: (1) Pengenalan Produk, (2) Pertumbuhan, (3) kematangan, (4)Penurunan.

    Tahap siklus kedua yaitu bertahan ( sustain), dimana pada tahap ini perusahaan masih

    melakukan investasi dan reinvestasi untuk mempertahankan pangsa pasar yang telah ada.

    Investasi umumnya dilakukan untuk memperlancar kemacetan operasi dan memperbesar

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    19/22

    kapasitas produksi serta meningkatkan operasionalisasi. Sasaran keuangan lebih banyak

    diarahkan pada tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan, dengan demikian

    sasaran tidak lagi diarahkan pada strategistrategi jangka panjang. Pengukuran pada

    tahap ini bisa diukur dengan return on invesment, economic value added. Tahap ketiga

    yaitu tahap kematangan (mature). Pada tahap ini perusahaan sudah mulai memanen apa

    yang telah dilakukan selama ini. Perusahaan tidak lagi melakukan investasi kecuali untuk

    pemeliharaan dan perbaikan fasilitas yang telah dimiliki, sedangkan tujuan utama tahap

    ini adalah memaksimalkan arus kas ke dalam perusahaan.

    Perspektif Pelanggan Dalam Balance Scorecard

    Perspektif customer dalam Balanced Scorecard mengidentifikasi bagaimana

    kondisi customer mereka dan segmen pasar yang telah dipilih oleh perusahaan untuk

    bersaing dengan kompetitor mereka. Segmen yang telah mereka pilih ini

    mencerminkan keberadaan customer tersebut sebagai sumber pendapatan mereka.

    Dalam perspektif ini, pengukuran dilakukan dengan lima aspek utama; yaitu:

    (1)

    pengukuran pangsa pasar

    Pengukuran terhadap besarnya pangsa pasar perusahaan mencerminkan proporsi

    bisnis dalam satu area bisnis tertentu yang diungkapkan dalam bentuk uang,

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    20/22

    jumlah customer, atau unit volume yang terjual atas setiap unit produk yang

    terjual.

    (2)

    customer retention

    Suatu tingkat tertentu dimana perusahaan dapat hubungan dan mempertahankan

    konsumennya. Pengukuran dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya

    prosentase pertumbuhan bisnis dengan jumlah customer yang saat ini dimiliki oleh

    perusahaan.

    (3)Customer Acquisition

    Suatu tingkat tertentu dimana perusahaan mampu menarik konsumen baru.

    Pengukuran dapat dilakukan melalui prosentase jumlah penambahan customer

    baru dan perbandingan total penjualan dengan jumlah customerbaru yang ada.

    (4)

    customer satisfaction

    Tingkat kepuasan konsumen terhadap criteria kinerja tertentu. Pengukuran

    terhadap tingkat kepuasan pelanggan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam

    teknik diantaranya adalah : survei melalui surat (pos), interview melalui telepon,

    atau personal interview.

    (5)customer profitability

    Suatu tingkat laba bersih yang diperoleh perusahaan dari suatu target segmen

    tertentu. Pengukuran terhadap customer profitability dapat dilakukan dengan

    menggunakan teknikActivity Based-Costing (ABC).

    Perspektif Proses Bisnis Internal

    Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas

    yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan

    suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi customer dan juga para

    pemegang saham. Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama

    yaitu: proses inovasi, proses operasi, proses pasca penjualan.

    (1)Proses Inovasi

    Dalam proses penciptaan nilai tambah bagi customer, proses inovasi merupakan

    salah satu kritikal proses, dimana efisiensi dan efektivitas serta ketepatan waktu

    dari proses inovasi ini akan mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses

    penciptaan nilai tambah bagi customer. Secara garis besar proses inovasi dapat

    dibagi menjadi dua yaitu: (1) Pengukuran terhadap proses inovasi yang bersifat

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    21/22

  • 7/23/2019 Standard cost and Balanced Scorecard

    22/22

    juga diukur dengan menggunakan rasio perbandingan antara kompensasi yang

    diperoleh oleh karyawan dibandingkan dengan jumlah karyawan yang ada dalam

    perusahaan.

    b) Kemampuan Sistem Informasi

    Peningkatan kualitas karyawan dan produktivitas karyawan juga dipengaruhi oleh

    akses terhadap sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin mudah

    informasi diperoleh maka karyawan akan memiliki kinerja yang semakin baik.

    Pengukuran terhadap akses sistem informasi yang dimiliki perusahaan dapat

    dilakukan dengan mengukur prosentase ketersediaan informasi yang diperlukan

    oleh karyawan mengenai pelanggannya, prosentase ketersediaan informasi

    mengenai biaya produksi dan lain-lain.

    c) Motivasi, Pemberian Wewenang, dan Pembatasan Wewenang Karyawan

    Meskipun karyawan sudah dibekali dengan akses informasi yang begitu bagus

    tetapi apabila karyawan tidak memiliki motivasi untuk meningkatkan kinerjanya

    maka semua itu akan sia-sia saja. Sehingga perlu dilakukan berbagai usaha untuk

    meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Pengukuran terhadap motivasi

    karyawan dapat dilakukan melalui beberapa dimensi, yaitu:

    (1) Pengukuran terhadap saran yang diberikan kepada perusahaan dan

    diimplementasikan. Dilakukan melalui pengukuran berapa jumlah saran yang

    disampaikan oleh masing-masing karyawan kepada perusahaan terutama

    pengukuran terhadap saran-saran yang mendukung peningkatan kualitas

    perusahaan dan peningkatan income perusahaan dan berhasil diterapkan

    periode tertentu.

    (2) Pengukuran atas perbaikan dan peningkatan kinerja karyawan.

    Pengukuran dapat dilakukan dengan mendeteksi seberapa besar biaya yang

    terbuang akibat dari adanya keterlambatan pengiriman, jumlah produk yang

    rusak, bahan sisa dan kehadiran karyawan (absenteeism).