standar kualitas makanan dan minuman terhadap …eprints.unram.ac.id/11859/1/krya tulis fix.pdf ·...

47
STANDAR KUALITAS MAKANAN DAN MINUMAN TERHADAP KEPUASAN TAMU PADA DEPARTMEN FOOD & BEVERAGE PRODUCT DI GOLDEN PALACE HOTEL LOMBOK KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Suatu Kebulatan Studi Pada Program Studi Diploma III Pariwisata Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram Oleh: ZAED ALFARODI A0E015125 KONSENTRASI HOTEL DAN RESTORAN PROGRAM DIPLOMA III PARIWISATA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MATARAM 2018

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • STANDAR KUALITAS MAKANAN DAN MINUMAN

    TERHADAP KEPUASAN TAMU PADA DEPARTMEN

    FOOD & BEVERAGE PRODUCT DI GOLDEN PALACE HOTEL LOMBOK

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan Sebagai Suatu Kebulatan Studi

    Pada Program Studi Diploma III Pariwisata

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

    Oleh:

    ZAED ALFARODI

    A0E015125

    KONSENTRASI HOTEL DAN RESTORAN

    PROGRAM DIPLOMA III PARIWISATA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MATARAM

    2018

  • HALAMAN PERSETUJUAN

    Judul : STANDAR KUALITAS MAKANAN DAN MINUMAN

    TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GOLDEN PALACE

    HOTEL LOMBOK

    Nama Mahasiswa : ZAED ALFARODI

    Nomor Mahasiswa : A0E015125

    Konsentrasi : HOTEL DAN RESTORAN

    Mataram, Oktober 2018

    Menyetujui:

    Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

    Hj. Siti Fatimah, SE., ME I Gusti Ketut Tantra, S.Pd

    Nip.197208182005012001

  • HALAMAN PENGESAHAN

    Judul : STANDAR KUALITAS MAKANAN DAN MINUMAN

    TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GOLDEN PALACE

    HOTEL LOMBOK

    Nama Mahasiswa : ZAED ALFARODI

    Nomor Mahasiswa : A0E015125

    Konsentrasi : HOTEL DAN RESTORAN

    Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai suatu kebulatan Studi

    Pada Program Diploma III Pariwisata pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Mataram.

    Mataram, Oktober 2018

    Mengetahui:

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

    Universitas Mataram Diploma III Pariwisata

    Dekan, Ketua,

    Dr. Muaidi Yasin. MS. Dr. Hadi Mahmudi, M.Si

    NIP.196008101987031002 NIP.19780222006041001

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada

    kita semua dan karna izin-Nyalah penulis bisa menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul

    ‘Standar kualitas makanan dan minuman terhadap kepuasan tamu pada departmen food &

    beverage product di Golden Palace Hotel Lombok” hingga dapat terselesaikan sebagaimana

    mestinya dan tepat pada waktunya. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini didasari atas Praktek

    Lapangan yang dilakukan oleh penulis selama tiga bulan pada departmen food & beverage

    product di Golden Palace Hotel Lombok. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan

    suatu syarat untuk kebulatan studi pada program Diploma III Pariwisata Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Universitas Mataram. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin

    menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

    2. Dr. Muaidy Yasin, MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Mataram.

    3. Dr. Hadi Mahmudi, M.,Si. Selaku Ketua program studi Diploma III Pariwisata

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.

    4. Bapak Muhammad Alwi, SE.,MS. Selaku Sekretaris program studi Diploma III

    Pariwisata Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.

    5. Ibu Hj.Siti Fatimah,SE, M.Si. Selaku Dosen pembimbing I dalam Penulisan Karya

    Tulis Ilmiah (KTI).

    6. Bapak Gusti Ketut Tantra, S.Pd. Selaku Dosen pembimbing II dalam Penulisan Karya

    Tulis Ilmiah (KTI).

    7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat

    bermanfaat bagi penulis pada Program Diploma III Pariwisata Universitas Mataram.

  • 8. Bapak dan Ibu staff Akademik pada Program Diploma III Pariwisata Universitas

    Mataram.

    9. Seluruh staff Golden Palace Hotel Lombok, khususnya para staff Food And Beverage

    Product yang telah membantu dan memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat

    bagi penulis.

    Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak luput dari kesalahan, kritik

    dan saran. Oleh karena itu penulis harapkan dari pembaca untuk menyempurnakan Karya

    Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

    Mataram, November 2018

    penulis

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

    HALAMAN PENGESAHAN.......... .....................................................................................ii

    KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii

    DAFTAR ISI .................................................................................................................iv

    DAFTAR PETA.................................................................................................................v

    DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................vi

    ABSTRAK ........................................................................................................................ vii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang.................................................................................................

    1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................

    1.3.Tujuan dan Manfaat.......................................................................................

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pengertian, Fungsi dan Peranan Hotel................................................

    2.2. Jenis Hotel dan Type Tamu.................................................................

    2.3. Pengertian, Fungsi dan Jenis Dapur ( Kitchen )...................................

    2.4. Persyaratan Alat Dapur.....................................................................

    2.5. Pengertian Pemenuhan Standar Kualitas Makanan.............................

    BAB III GAMBARAN UMUM

    3.1. Sejarah Singkat Hotel Golden Palace................................................

    3.2. Struktur Organisasi F & B Product Hotel Golden Palace...................

  • 3.3. Job Description.................................................................................

    3.4. Job Spesification...............................................................................

    3.5. Hubungan Antar Bagian....................................................................

    BAB IV PEMBAHASAN

    4.1. Prosedur Pemesanan, Penyaluran dan Penyimpanan Bahan Makanan

    Dalam Memenuhi Standar Kualitas Makanan Pada Food & Beverage

    Product di Hotel Golden Palace.....................................................................

    4.2. Penerapan 5 Faktor Pengukur Standar Kualitas Makanan Pada Departmen

    Food & Beverage Product di Hotel Golden Palace.........................................

    4.3. Proses atau Tahap Yang Harus Dilakukan Oleh Staff Kitchen Dalam Menjaga

    Kebersihan Bahan Makanan Untuk Memenuhi Standar Kualitas Makanan

    Pada Departmen Food & Beverage Product di Hotel Golden Palace...........

    4.4. Dampak Yang Ditimbulkan Apabila Tidak Terpenuhinya Standar Kualitas

    Makanan Pada Departmen Food & Beverage Product di Hotel Golden

    Palace.......................................

    BAB V PENUTUP

    5.1. Kesimpulan.....................................................................................................

    5.2. Saran..............................................................................................................

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • ABSTRAK

    Karya tulis ilmiah ini berjudul “ standar kualitas makanan dan minuman Terhadap

    kepuasan tamu pada departmen Food & beverage product di golden palace hotel lombok ”.

    Tujuannya adalah Bagaimana standar makanan dan minuman pada departmen food &

    beverage di Hotel Golden Palace.

    Berdasarkan kajian bahwa Kurangnya pengawasan dari staff kitchen terhadap suhu

    ruangan penyimpanan serta tidak adanya pengaturan bahan makanan ketika bahan makanan

    tersebut akan dimasukkan ke ruangan penyimpanan ( chiller ), Penggunaan bahan makanan

    yang berbahaya seperti MSG masih saja digunakan oleh bagian kitchen.

    Adapun penanganan yang dilakukan oleh Staff kitchen yaitu perlunya pengaturan

    bahan makanan apabila akan dimasukkan kedalam ruangan pendingin ( chiller ), Pihak hotel

    sebaiknya membenahi standar kualitas makanannya dan meniadakan penggunaan bahan

    makanan yang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG.

    ABSTRACT

    This scientific paper was entitled food and beverage quality standards on guest satisfaction

    at the food and beverage product department at the golden palace hotel lombok.

    The goal is how the food and beverage standard at the food and beverage department at

    hotel golden palace.

    Based on the study that the lack of supervision from the kitchen staff on the temperature of

    the storage room and the lack of regulation of food ingredients when the food will be

    entered into the storage room (chiller), the use of hazardous foods such as monosodium

    glutamate is still used by the kitchen.

    As for the handling done by the kitchen staff, which is the need to regulate food

    ingredients if it is to be put into a chiller, the hotel should improve the food quality

    standard and eliminate the use of food ingredients that are harmful to health such as

    monosodium glutamate.

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Pariwisata merupakan suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan dari suatu

    tempat ke tempat lain dengan tujuan tertentu. Tujuan-tujuan inilah yang disebut dengan

    motif-motif kegiatan pariwisata, ini beraneka ragam seperti untuk rekreasi, berlibur, berobat,

    berdarmawisata, kemah, melihat kebudayaan suatu daerah, melihat kesenian, suku, adat dan

    keindahan alam bawah laut ataupun darat ( Rumekso Darmadjati : 2006/19).

    Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, sarana dan prasarana pariwisata sudah

    banyak yang dikembangkan atau dibangun seperti transportasi darat, laut dan udara, sarana

    akomodasi seperti : Hotel, Home stay, Villa, Bungalow, Motel, restoran, cafe dan lain-lain.

    Industri pariwisata merupakan industri yang memberikan pelayanan sebagai salah satu bentuk

    produk yang ditawarkan selain adanya produk lain dalam bentuk barang dan jasa. Akan tetapi

    jasa merupakan pelayanan yang lebih banyak dijual daripada produk dalam bentuk barang.

    Hotel adalah jenis akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan

    dan minum untuk umum yang tinggal untuk sementara waktu, dan dikelola secara komersial.

    Di daerah NTB khususnya di Pulau Lombok ini yaitu di Kota Mataram ada beberapa

    Hotel yang dibangun dan salah satu hotel yang dibangun ditengah-tengah kota yaitu Golden

    Palace Hotel Lombok. Hotel ini terletak dijantung kota Mataram, selain letaknya yang

    strategis, Hotel ini juga merupakan salah satu hotel yang memiliki klasifikasi bintang 4.

    Banyak wisatawan yang datang menginap di hotel ini baik dari dalam negeri maupun luar

    negeri ( wisatawan asing atau domestik ).

    Tamu yang datang menginap di hotel ini kebanyakan bertujuan untuk mengadakan

    meeteng, seminar, weeding party, usahawan, sekaligus untuk berlibur.Perkembangan tamu

  • yang datang menginap, meeteng, weding party, seminar dari Tahun ke tahun terus mengalami

    kenaikan dimana sebagian wisatawan yang datang menginap berasal dari Australia, Inggris,

    Belanda, German dan juga tamu lokal yang mengadakan meeteng, dan acara-acara lainnya.

    Golden Palace Hotel Lombok merupakan hotel pertama dari Azana Hotel Management yang

    didirikan di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan hotel tertinggi

    pertama di Mataram.

    Golden Palace Hotel Lombok juga menawari banyak fasilitas mewah untuk

    memperkaya penginapan anda di Mataram. Hotel ini menyediakan kotak ( safety box )Yang

    aman, layanan kamar ( room service ), bar, kolam renang, layanan laundry, Lift untuk

    menjamin kenyamanan terbaik bagi para tamu, dan terdapat 198 kamar.Sebagai salah satu

    perusahaan yang bergerak dalam industri jasa yang tujuan utamanya menciptakan kepuasan

    bagi para tamu dan mendapatkan keuntungan bagi pihak hotel syarat utamanya yaitu

    profesionalisme dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan

    bidang profesionalnya yang merupakan faktor penting keberhasilan hotel dalam mencapai

    tujuannya. Salah satu departmen yang memiliki peranan penting meningkatkan usaha

    perhotelan adalah food & beverage departmen.

    Penilaian para pengusaha hotel jauh berbeda dari sebelumnya yang hanya

    mengandalkan fasilitas akomodasi ( kamar ) yang mereka miliki sebagai satu-satunya sumber

    penghasilan hotel dan pengusaha hotel dapat dilihat dari potensi tinggi food & beverage

    departmen sebagai alternatif lain sumber penghasilan hotel. Cerahnya prospek pengolahan

    food & beverage dalam industri perhotelan membuat hampir semua industri ini bersaing

    dalam mengunggulkan fasilitas food & beverage service dan food & beverage product dan

    semua makanan dan minuman yang ada dihotel diolah oleh food & beverage product.

    Pengelolaan food & beverage departmen secara profesionalisme akan menghasilkan

  • hidangan yang berkualitas dalam rasa dan penampilan.Profesionalisme berarti menguasai

    penuh profesi dan segala aspeknya, sama halnya dengan seorang food handler ( chef cook )

    harus dapat menguasai pekerjaannya. Hal tersebut tidak lepas dari kemampuan dan keahlian

    seorang juru masak yang harus menguasai teori yang ada serta mampu mempraktikkannya

    dengan baik masalah yang sering muncul di food & beverage product contohnya di Golden

    Palace Hotel Lombok adalah hasil makanan yang kurang maksimal hal ini biasanya

    dipengaruhi oleh preparation dalam menghasilkan makanan yang berkualitas diperlukan

    standar agar hasil yang dicapai sesuai dengan maksud dan tujuannya,standar dalam hal ini

    adalah dari segi rasa dan penampilan. Rasa dan penampilan yang dihasilkan bisa berbeda-

    beda sehingga orang bisa berkreasi terhadap makanan yang mereka hasilkan, tetapi untuk

    meningkatkan suatu hidangan tetap membutuhkan standar. Baik standarisasi kualitas produk

    dan standarisasi penyimpanan produk agar operasional suatu outlet tidak mengalami

    Kebangkrutan.

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan

    permasalahan sebagai berikut :

    1. Bagaimana standar makanan dan minuman pada departmen food & beverage di Hotel

    Golden Palace.

    2. Bagaimana tingkat kepuasan tamu terhadap standar makanan dan minuman pada departmen

    food & beverage di Hotel Golden Palace.

  • 1.3.Tujuan dan Manfaat

    1.3.1. Tujuan

    Adapun tujuan yang diperoleh dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

    1. Untuk mengetahui standar makanan dan minuman pada departmen food &

    beverage di Hotel Golden Palace.

    2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan tamu terhadap standar makanan dan minuman

    pada departmen food & beverage di Hotel Golden Palace.

    1.3.2. Manfaat

    1. Sebagai sarana menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh selama mengikuti

    perkuliahan di Diploma III Pariwisata Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pengertian, Fungsi dan Peranan Hotel

    2.1.1. Pengertian Hotel

    Hotel adalah sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan barang, di bidang jasa

    dan barang yang di maksud antara lain adalah pelayanan yang diberikan kepada pihak

    konsumen dalam hal ini adalah tamu hotel tersebut, sedangkan barang disini yang dimaksud

    adalah berupa makanan dan minuman yang dipesan dan disajikan di restaurant dan kamar.

    Adapun pengertian hotel sebagai berikut :

    a. Menurut R. S. Darmardjati dalam istilah-istilah Dunia Pariwisata (2006:65) “ Hotel

    adalah perusahaan yang menyediakan jasa-jasa dalam bentuk akomodasi (penginapan)

    serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum, yang

    memenuhi syarat-syarat comfort dan bertujuan komersial.”

    b. Menurut Richard Sihite dalam Hotem management (2008:53), “ Hotel adalah sejenis

    akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan dan minum,

    serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal untuk sementara waktu, dan dikelola

    secara komersial.”

    c. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. PM 10/PQ/W-301/Phb/77 tanggal 12

    Desember 1997, “ Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara

    komersial dan disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan,

    makan dan minum.”

    d. Menurut Keputusan Menteri Pariwisata pos dan Telekomunikasi No. KM-94/HK.

    103/MPPT-87 tentang Ketentuan Usaha dan Pengelolaan Hotel. “ Hotel adalah salah

    satu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunannya untuk

  • menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang

    dikelola secara komersial.”

    e. Pengertian Hotel menurut AHMA ( Americant Hotel and Motel Association) “Hotel

    adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan, makan dan minum serta

    pelayanan lainnya untuk disewakan bagi para tamu atau orang-orang yang tinggal

    untuk sementara.”

    2.1.2. Fungsi Hotel

    Hotel memiliki fungsi untuk sarana yang dibutuhkan oleh orang-orang sebagai

    tempat singgah dan beristirahat selama melakukan perjalanan, adapun fungsi darihotel

    itu sendiri adalah sebagai berikut :

    Fungsi hotel menurut Richard Sihite dalam bukunya yang berjudul Hotel

    Management (2000 : 61), adalah sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan

    tamu (wisatawan) sebagai tempat tinggal sementara selama berada jauh dari tempat

    asalnya. Dalam Bahasa Inggris sering disebutkan HOTEL IS A WAY FROM HOME

    (hotel sebagai rumah kedua).

    2.1.3. Peranan Hotel

    Hotel selain memiliki fungsi, juga memiliki peranan menurut Richard Sihite

    (2000 : 63), yaitu dalam bukunya yang berjudul Hotel Management, usaha perhotelan

    dapat berperan aktif dalam berbagai hal, antara lain :

    1. Meningkatkan industri dan penghasilan Masyarakat.

    2. Menciptakan tenaga kerja sekaligus ahli tekhnologi.

    3. Meningkatkan pendapatan daerah.

  • 4. Meningkatkan devisa negara dan hubungan antar bangsa.

    2.2. Jenis Hotel dan Type Tamu

    2.2.1. Menurut ukuran dan jumlah kamar :

    a. Small size hotel : Hotel yang berukuran kecil dan hanya memiliki jumlah kamar

    samapai dengan 25 kamar.

    b. Medium size hotel : Hotel yang berukuran sedang dan hanya memiliki jumlah kamar

    26-100 kamar.

    c. Middle size hotel : Hotel yang berukuran menengah dan hanya memiliki jumlah

    kamar 10-100 kamar.

    d. Large size hotel : Hotel yang berukuran besar dan memiliki jumlah kamar lebih dari

    300 unit kamar.

    2.2.2. Menurut jenis dan type tamu :

    a. Family hotel : tamu-tamunya sebagian besar terdiri dari keluarga.

    b. Business hotel : tamu-tamunya lebih dikhususkan bagi mereka yang sedang

    melakukan urusan bisnis.

    c. Tourist hotel : tamu-tamunya sebagian besar terdiri dari para wisatawan.

    d. Transit hotel : tamu-tamunya yang menginap kebanyakan dari mereka yang akan

    melanjutkan perjalanan (jadi disini hanya sebagai tempat persinggahan sementara

    saja).

    e. Cure hotel : tamu-tamunya yang menginap kebanyakan dari mereka yang

    melewatkan diri untuk tujuan pengobatan.

  • 2.3. Pengertian, Fungsi dan Jenis Dapur (kitchen)

    Dalam “Webster’s Third New International Dictionary” menyebutkan bahwa“Kitchen

    is a room or some other space (as a well area or sparate building) with facilities for cooking.”

    Jadi kitchen dapat diartikan sebagai suatu ruangan atau tempat yang khusus serta tersendiri di

    dalam suatu bangunan yang mempunyai alat dan perlengkapan untuk memasak makanan.

    Sedangkan arti dari Dapur Hotel adalah suatu ruangan atau bangunan khusus yang

    tertutup dan mempunyai peralatan untuk memasak dengan tujuan komersial. “Dalam usaha

    penjualan makanan, mutu dari suatu makanan sangat penting dan perlu diperhatikan, karena

    akan menentukan keberhasilan suatu penjualan makanan yang dikomersilkan. Oleh sebab itu

    dapur harus dapat menghasilkan suatu makanan yang memiliki rasa yang enak untuk

    dinikmati dan memiliki tampilan yang baik serta makanan yang bebas dari bibit-bibit

    penyakit.

    2.3.1. Fungsi Utama Dapur Hotel

    Fungsi utama dapur hotel adalah :

    a. Pusat kegiatan proses bahan baku makanan di hotel

    b. Pusat kegiatan pengolahan makanan di hotel

    c. Pusat kegiatan masak memasak makanan di hotel

    d. Tempat menghasilkan resep yang baku suatu hidangan di hotel

    e. Alat pengukur reputasi dan image hotel, melalui pengolahan makanan

    2.3.2. Jenis Dapur Hotel Berdasarkan Fungsinya

    a. Main Kitchen (Kitchen Preparation) adalah dapur utama sebagai pusat distribusi

    dan kegiatan memasak

  • b. Small Kitchen (Pastry Kitchen) adalah dapur kecil yang hanya mempersiapkan

    pembuatan kopi, teh, juice, serta roti dan kebutuhan breakfast, terutama di pastry,

    sebelum dapur utama buka atau sebelum kehadiran cook.

    c. Setled Kitchen (Kitchen Service) adalah dapur yang mengolah dan menyajikan

    pesanan dari restaurant dan room service.

    d. Coffe shop kitchen adalah dapur khusus sebagai pembantu penyediaan hidangan di

    coffe shop, biasanya sudah dalam keadaan matang atau setengah matang dari dapur

    utama.

    e. Employee feeding kitchen adalah dapur yang mengolah dan mempersiapkan

    makanan untuk para karyawan.

    2.4. Persyaratan Alat Dapur dan Peran Penting F & B Departmen

    2.4.1. Adapun persyaratan peralatan dapur sebagai berikut :

    a. Mudah dibersihkan

    b. Terbuat dari bahan yang tidak menyerap bahan makanan

    c. Tidak mudah berkarat

    d. Permukaan halus dan mudah dibersihkan

    e. Tidak gampang pecah

    Adapun jenis peralatan dapur yang digunakan baik menggunakan mesin maupun non

    mesin. Ada berbagai macam perlengkapan dapur yang mempunyai fungsi yang berbeda pula

    dan pada setiap section dapur biasanya mempergunakan alat dan perlengkapan tersendiri.

    Misalnya saja pada hot kitchen (main kitchen) memiliki perlengkapan dan peralatan yang

    berbeda dengan pastry section, butcher, dan gardemanger. Adapun golongan peralatan dan

    perlengkapan dapur tersebut menunut Diktat Lendal H Kotschever Margeret E Terell dalam

  • bukunya yang berjudul Fungtional Areas of Food Facilities (fungsi tempat pada fasilitas

    makanan) adalah sebagai berikut :

    1. Hot kitchen section

    a. Deep fat fryer (wajan yang besar)

    b. Roast ovens (alat pemanggang atau pan)

    c. Steam cooker and drains (panci pemasak dan saluran air)

    d. Hood-light & Removable filters (hood penerangan dan penyaring yang dapat

    dipindahkan)

    e. Utility carts (kereta tempat mengumpulkan barang-barang)

    f. Mixer (mixer atau alat pencampur)

    g. Pot rack & attachment storage (rak panci dan storage yang menempel di dinding)

    h. Slicer (alat pengiris daging, roti, keju dll)

    i. Can opener (alat pembuka tutup kaleng)

    j. Scale (timbangan)

    k. Fat filter (penyaring besar)

    l. Knife rack (rak pisau)

    m. Cook table with spice bins and small equipment drawer (meja juru masak yang

    mempunyai tempat penyimpanan rempah-rempah serta memiliki laci kecil u ntuk

    tempat perlengkapan)

    n. Mobile or fixed bins (tempat penyimpanan makanan yang bergerak atau yang diam

    ditempat)

    2. Coold kitchen/Gardemanger

    a. Serving counter (konter pelayanan)

    b. Coold pan (pan untuk menaruh makanan yang dingin)

  • c. Ice bin (laci yang berisikan balok-balok es untuk mendinginkan makanan dan

    minuman)

    d. Slicer (alat pengiris)

    e. Lemari es kecil

    f. Dish storage (store untuk penyimpanan makanan)

    g. Waste disposal (pembuangan sampah)

    h. Table and mobile carts (meja dan mobile carts)

    3. Butcher section

    a. Butcher’s bench (bangku penjanggal)

    b. Chooper and grinder with temper (pemotong dan penggiling daging)

    c. Twine holder (tali pengikat)

    d. Knife rack and tol rack (rak pisau dan rak perlengkapan)

    e. Chiken singer and tendom puller (chiken singer dan pencabut urat daging)

    f. Molder or patty machine (cetakan atau mesin pencetak)

    g. Slicer (alat pengiris)

    h. Saw (gergaji)

    i. Work table (meja kerja)

    4. Pastry section

    a. Mobile bins (tempat penyimpanan bumbu, makanan dan sebagainya yang dapat

    bergerak)

    b. Scale (timbangan)

    c. Wooden tables for cutting and make-up (meja kayu yang dipakai untuk memotong

    dan sebagai tempat untuk membuat roti)

    d. Molder (cetakan kue)

  • e. Mixer and storage for bowls and attachments (mixer dan storage untuk magkuk

    dan alat-alat perlengkapan tambahan)

    f. Marble-top (meja dari marmer)

    g. Proof box with humidifier (kotak tempat penyimpanan roti yang dilengkapi

    pelembab udara)

    h. Pasrty stove (kompor stove)

    i. Bread slicer (alat pemotong roti)

    j. Ice cream freezer (alat pendingin untuk es krim)

    2.5. Pengertian Pemenuhan Standar Kualitas Makanan

    Pada Departmen Food & Beverage Product, pengelolaan dan penyediaan makanan

    merupakan kegiatan utama yang dilakukan, dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah

    bagaimana cara memenuhi standar kualitas makanan tersebut. Menurut buku perhotelan dan

    kepariwisataan (2002 : 32) kualitas adalah keseluruhan, keistimewaan dan karakteristik

    produk yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut kamus

    besar indonesia yang dimaksud dengan standar adalah ukuran, kualitas adalah mutu, dan

    makanan adalah suatu hidangan yang dapat dimakan. Jadi standar kualitas makanan adalah

    ukuran minimum nilai mutu dari suatu makanan yang di hidangkan.

    Menurut Hasan, SKM, 1999, Hygiene dan Sanitasi Hotel dan Restoran. Yayasan Kertha

    Wisata Pusat , Denpasar, Standar kualitas makanan dapat diukur dari :

    a. Tidak Terjadi Tengotoran Makanan (No Food Contaminition) Yang dimaksud dengan

    pengotoran makanan adalah segala sesuatu yang terdapat di dalam makanan itu

    sendiri seperti (cacing pita dalam daging babi, cacing usus dalam usus ternak, asam

    jengkol pada jengkol, dll) maupun diperoleh dari luar makanan seperti debu, alat-alat

  • yang digunakan kotor, pengolahan makanan yang tidak sehat, proses pengolahan

    makanan yang salah, alat penyimpanan makanan yang kotor. Sedemikian rupa

    sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia.

    b. Tidak Mengandung Racun (No Food Intoxication & Infection) Makanan yang telah

    dikotori oleh racun adalah makanan beracun dan dapat mengakibatkan keracunan

    makanan, maka dari itu usahakan makanan bebas dari racun. Ada 2 macam keracunan

    yaitu :

    1. Keracunan yang disebabkan oleh micro organisme (bakteri atau basil) dan

    macro organisme (sebangsa cacing) yang hidup. Keracunan seperti ini sering

    disebut food infection.

    2. Keracunan yang disebabkan oleh benda mati (zat-zat kimia, racun serangga,

    substansi-substansi radio aktif, dll). Keracunan seperti ini sering disebut food

    intoxication.

    Di dalam sebuah hotel keracunan seperti ini bisa terjadi, oleh karena itu makanan

    yang diterima maupun yang diolah harus mendapat perhatian khusus, bahan-bahan yang

    diterima dari supplayer harus diseleksi dan diawasi.

    a. Tidak Terjadi Pembusukan Makanan (No Food Decomposition) Semua jenis

    makanan basah (daging, ikan, telur, dll) sangat mudah mengalami pembusukan,

    pembusukan makanan disebabkan oleh bakteri-bakteri pembusuk. Untuk

    menghambat atau mencegah terjadinya pembusukan makanan maka dilakukan

    dengan cara menyimpan makanan tersebut ditempat yang telah disediakan oleh

    hotel.

    b. Tidak Terjadi Pemalsuan Makanan (No Food Adulteration) Hampir semua

    makanan dapat dipalsukan, tetapi makanan yang paling mudah dipalsukan adalah

  • daging. Sebagai contoh, daging sapi atau kerbau di campur dengan daging babi,

    tentu saja konsumen merasa sangat dirugikan karna mendapat daging palsu.

    Namun untuk memeriksa daging tersebut tidak palsu,maka yang harus

    diperhatikan adalah warna daging tersebut, karna warna daging sapi atau kerbau

    dengan daging babi sangat berbeda. Daging sapi atau kerbau berwarna kemerahan

    sementara daging babi lebih pucat. Dari bau dagingnya pun berbeda, daging babi

    baunya khas dan anyir, sementara daging sapi atau kerbau mempunyai bau daging

    yang segar dan tidak berbau khas.

    c. Mempunyai Nilai Gizi Yang Baik makanan yang memiliki nilai gizi yang baik,

    apabila makanan tersebut mengandung unsur-unsur yang menguntungkan bagi

    kesehatan manusia seperti, protein (telur), kalsium, karbohidrat (nasi dan roti),

    daging dan susu, dll.

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM

    3.1. Sejarah Singkat Hotel Golden Palace

    Hotel Golden Palace adalah Hotel pertama tertinggi dan terbesar yang di bangun di

    Mataram. Golden Palace sebagai hotel bisnis kota yang terletak di posisi yang strategis. Hotel

    Golden Palace Lombok terkenal dengan konstruksi bangunannya dengan 12 lantai yang

    beralamat di Jalan Sriwijaya No.38 Cakra Negara Mataram,Lombok, Hotel ini dibangun pada

    tahun 2013 dan di operasikan pada tahun 2015, Hotel Golden Palace memiliki jumlah kamar

    198. Akhir-akhir ini kedatangan wisatawan dalam daerah maupun luar daerah dan tamu-tamu

    bisnis dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan diperkirakan pada masa

    mendatang dunia industri perhotelan di Nusa Tenggara Barat akan semakin cerah.

    Meningkatnya sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat juga mempunyai andil yang cukup

    besar setelah minyak bumi dan gas. Industri perhotelan juga dapat memberikan kesempatan

    kerja kepada masyarakat, salah satu contoh peran sertanya dalam industri ini adalah Hotel

    Golden Palace Lombok.

    Hotel Golden Palace Lombok merupakan salah satu industri perhotelan baru di Mataram,

    Nusa Tenggara Barat, yang merupakan sebuah perusahaan keluarga, dan saat ini Hotel

    Golden Palace sedang berkembang menjadi sebuah perusahaan industri perhotelan yang

    besar. Hotel Golden Palace semakin berkembang menjadi industri perhotelan yang

    berkembang sangat pesat, Hotel Golden Palace memperkerjakan 112 orang yang tersebar di

    beberapa bagian diantaranya General Manager, Manager Front Office, Human resort

    Departmen[HRD], Sales and Marketing, keuangan Fb service, Fb product, Chief Accounting,

    Chief Enginering.

  • Golden Palace Hotel Lombok menawarkan tamu dengan semua kemewahan dan

    kenyamanan dan tamu juga bisa luangkan waktu untuk bersantai di gymnasium, infinity, tepi

    kolam renang atau hanya memanjakan terapi di Spa kesehatan. Selain itu Golden Palace

    Hotel Lombok juga memiliki Roof Top Garden yang disediakan untuk tamu bila ingin

    bersantai sambil menikmati pemandangan yang menakjubkan pada sore dan malam hari.

    Visi dan Misi Golden Palace Hotel Lombok adalah :

    a. Visi Kita: Untuk mengisi bumi dengan cahaya kehangatan dan keramahan, jadilah

    pilihan pertama untuk rekan, pemegang saham dan mitra bisnis untuk layanan kelas

    dana komodasi.

    b. Misi Kita: Untuk membuat Golden Palace Hotel Lombok menjadi salah satu merek

    perhotelan yang paling berharga di Indonesia dalam preferensi dan loyalitas seluruh

    orang dari itu segmen yang kompetetif.

    3.2. Struktur Organisasi F & B Product Hotel Golden Palace

    Executive chef

    Sous chef

    CDP

    breakfast

    1st

    Cook

    2nd

    Cook

    CDP

    Pastry

    CDP

    Main kitchen

    CDP

    Gaarde manger

    1st

    Cook

    2nd

    Cook

    1st

    Cook

    2nd

    Cook

    1st

    Cook

    2nd

    Cook

  • 3.3. Job Description

    a. Executive chef

    Bertanggung jawab terhadap semua operasional dapur dan mengontrol semua

    peralatan dapur dalam kondisi yang baik.

    b. Saus chef

    Bertugas mengawasi persiapan makan di dapur dan menjamin semua makanan yang

    di produksi tepat pada waktunya.

    c. Chef de party

    Bertugas dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas terutama pada

    bagiannya atau sectionnya yang berada dibawah saus chef.

    d. Demi Chef

    Bertugas dan bertanggung jawab untuk mengawasi cook dalam memasak dan

    membantu cook dalam memproduksi makanan didapur.

    e. Commis Chef

    Bertugas dan bertanggung jawab memproduksi makanan dan menjamin makanan

    yang dibuat selesai dan tepat pada waktunya.

    f. Cook helper

    Bertugas membantu tugas-tugas cook dalam memproduksi makanan dan bertugas

    mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan.

    3.4. Job Spesification

    a. Executive Chef

    Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Executive Chef, sebagai berikut :

    1. Memiliki pengetahuan tentang food & beverage pruduct.

    2. Memiliki pengalaman dalam bidang pengilahan makanan.

  • 3. Dapat menyusun anggaran pembelanjaan hotel.

    4. Memiliki ijazah perhotelan.

    5. Mampu membuat standar resep.

    6. Mampu berbahasa asing dengan baik.

    7. Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun di hotel berbintang.

    b. Chef De Partie Pastry ( CDP Pastry )

    Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Chef De Partie Pastry ( CDP Pastry )

    sebagai berikut :

    1. Minimum lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga

    2. Memiliki pengalaman kerja di hotel

    3. Mampu membuat semua jenis kue yang di sajikan untuk dessert

    4. Mampu mengolah bahan-bahan pastry

    5. Memiliki tanggung jawab yang tinggi saat bekerja

    6. Mampu membuat aneka masakan yang memiliki cita rasa tinggi dan

    penampilan menarik

    7. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.

    8. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.

    c. Chef De Partie Hot Kitchen ( CDP Kitchen )

    Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Chef De Partie Pastry ( CDP Pastry )

    sebagai berikut :

    1. Minimum lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga

    2. Memiliki pengalaman kerja di hotel

    3. Mampu membuat aneka masakan yang memiliki cita rasa tinggi dan

    penampilan menarik

    4. Mampu membuat main cours, soup, sause dan laian-lain.

  • 5. Mengetahui jenis-jenis hidangan western, oriental dan lain-lain.

    6. Memiliki tanggung jawab yang tinggi saat bekerja

    7. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.

    8. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.

    d. Demmi chef ( Senior Cook )

    Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Demmi Chef ( Senior Cook ) sebagai

    berikut :

    1. Minimum lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga

    2. Memiliki pengalaman kerja di hotel

    3. Mampu mengorganisir dapur

    4. Memiliki keinginan yang kuat dan bersedia menerima tantangan.

    5. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.

    6. Berpenampilan rapi.

    7. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.

    8. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.

    e. Commis Chef ( Cook Helper )

    Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Commis Chef ( Cook Helper ) sebagai

    berikut :

    1. Minimum lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga

    2. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi

    3. Mampu mempersiapkan bahan-bahan makanan yang akan di olah.

    4. Penuh rasa tanggung jawab.

    5. Berpenampilan rapi.

    6. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.

    7. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.

  • f. Steward

    Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Steaward sebagai berikut :

    1. Minimallulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga.

    2. Dapat menggunakan peralatan diswasher dengan baik dan benar.

    3. Mampu menyelesaikan pekerjaan sebagai steaward.

    4. Dapat memelihara peralatan yang dipergunakan di kitchen.

    5. Cekatan.

    6. Penuh ketelitian dalam bekerja.

    7. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.

    3.5. Hubungan Antar Bagian

    Dalam dunia perhotelan hubungan kerja sama sangat penting diantara setiap

    departmen yang ada dihotel sangat memegang peran penting. Dengan adanya kerja sama

    yang baik dapat memperlancar operasional hotel karena masing-masing departmen tidak bisa

    berdiri sendiri karena saling terkait dan bergantungan. Oleh sebab itu hubungan kerja sama

    sangat memegang peranan penting. Hubungan yang berlandasan saling menghormati dan

    saling menghargai akan tugas dan tanggung jawab akan meningkatkan loyalitas dan

    kedisiplinan. Loyalitas merupakan modal yang sangat penting, tidak ada perusahaan yang

    bertahan lama tanpa loyalitas karyawannya. Loyalitas adalah sikap yang ada pada diri

    seseorang yang dalam pekerjaannya melakukan dengan penuh tanggung jawab. Tanpa

    loyalitas ini syarat-syarat lain menuju keberhasilan pekerjaanya tidak akan mendorong untuk

    menuju sukses. Bukan hanya loyalitas yang memegang peranan penting namun juga

    kedisiplinan, dengan memiliki kedisiplinan yang tinggi maka diharapkan peraturan-peraturan

    yang ditetapkan akan ditaati, dan adanya kedisiplinan tersebut akan diharapkan pekerjaan

    yang dilakukan dengan efektif dan efisien. Kerja sama pada hotel memiliki tujuan dan

  • manfaat yaitu untuk mencapai jalannya operasional dengan baik sedangkan manfaat dari

    kerja sama etrsebut adalah sebagai media pemeberian informasi dan pandangan atau pendapat

    dengan kejelasan informasi tersebut karyawan akan siap menangani tugas-tugasnya dan

    tanggung jawab yang akan diberikan pada tamu dan hotel. Hubungan dan kerjasama antar

    bagian atau departemen yang baik,akan mengakibatkan lingkungan kerja yang

    nyaman,sehingga pelayanan yang diberikan oleh setiap karyawan akan terasa lebih maksimal

    dan hal ini akan menyababkan kepuasan terhadap tamu.Apabila hal tersebut sudah tercapai

    maka semua orang yang terlibat akan merasakan manfaatnya.Adapun berbagai bentuk

    kerjasama antar departmen yang terdapat dihotel sebagai berikut :

    a. Food And Beverage Product dengan Housekeeping

    Berikut ini adalah hubungan kerja yang terjadi antara F&B Product Department dengan

    Housekeeping Department, antara lain :

    1. Pemberian informasi untuk pelayanan khusus mengenai makanan dan minuman di

    kamar dan di ruangan hotel.

    2. Pemberian informasi untuk penyiapan keperluan kamar (seperti air es) dan lain

    sebagainya.

    b. Food And Beverage Product dengan Engieering

    Berikut ini adalah hubungan kerja yang terjadi antara F&B Product Department

    dengan Engineering Department, antara lain :

    1. Karyawan enggenering memberikan informasi tentang kerusakan alat-alat/mesin

    yang ada di F&B Product.

    2. Selain itu juga hubungan kerjasama yang baik perlu dipelihara dengan bagian

    purchasing untuk pengadaan/pembelian dan penyiapan bahan-bahan

  • makanan,selain itu juga perlu dibina hubungan dari kerjasama yang baik dengan

    bagian personalia,accounting,keamanandan lain-lain.

    c. Food And Beverage Service dengan F&B Product

    Berikut ini adalah hubungan kerja antara F&B Service Department dengan F&B

    Product Department, antara lain :

    1. Memberikan informasi mengenai pesanan makanan dan miuman oleh tamu,yang

    harus disiapkan oleh F&B Product.

    2. Memberikan informasi mengenai jumlah pesanan makanan dan minuman yang

    dipesan oleh tamu.

    d. Front Office dengan Food And Beverage Product

    Berikut ini adalah hubungan kerja antara Front Office Department dengan F&B

    Product Department, antara lain :

    1. Pemberian informasi tamu, sehingga diharapkanDepartment F&B Productiont

    dapat membuat rencana tentang penjualan makanan dan minuman. Penyiapan bagi

    tamu-tamu (vegetarian) dan lain sebagainya.

  • BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1. Prosedur Pemesanan , Penyaluran dan Penyimpanan Bahan Makanan Dalam

    Memenuhi Standar Kualitas Makanan Pada Departmen F & B Product di Golden

    Palace Hotel Lombok

    4.1.1. Prosedur pemesanan dan penyaluran bahan makanan pada Departmen F & B Product

    di Golden Palace Hotel Lombok Sebagai Berikut :

    Keterangan : Bahan makanan yang dipesan oleh kitchen menggunakan from food

    requestion. Yang bertugas mengisi food requestion adalah Executive Chef , from

    Store Room Purchasing Supplayer Kitchen Ricieving Accounting Department.

    Food Requestion yang telah disetujui oleh General Manager tersebut, kemudian

    disalurkan kebagian purchasing, bagian purchasing kemudian mengorder bahan

    makanan dari berbagai supplayer dengan mempergunakan form yaitu purchase

    requestion, selain mengorder bahan makanan melalui purchasing, kitchen juga

    memesan bahan makanan kepada store room requestion dengan menggunakan form

    store room requestion. Demikian juga dengan bagian store room jika memesan

    bahan makanan harus melalui purchasing dahulu. Setelah bahan makanan

    diorder,tugas supplayer adalah menyalurkan bahan makanan yang sudah dipesan

    kebagian receiving. Tugas bagian receiving adalah menyeleksi bahan makanan dan

    menghitung total jumlah harga semua bahan makanan yang telah dipesan tersebut

    dan menyerahkan total harga dari bahan makanan yang telah dipesan kepada

    kebagian accounting department. Ketika penulis melakukan pengamatan, sering kali

    terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan yang penulis pelajari pada saat perkuliahan.

  • Ketika memasukkan bahan makanan kebagian chiller , penulis menemukan bahan

    makanan yang telah busuk atau tidak layak dikonsumsi, tetapi hal ini menyebabkan

    kualitas produk kurang bermutu dan sangat merugikan pihak hotel. Adapun jenis-

    jenis form yang digunakan untuk melakukan pemesanan bahan makanan sebagai

    berikut :

    1. Intern kitchen transfer yaitu form yang digunakan untuk meminta atau

    mentransfer suatu bahan makanan, baik itu bahan mentah maupun barang jadi

    dari departmen section satu dengan yang lainnya.

    2. Food requestion yaitu formulir yang digunakan untuk mencatat permintaan

    kebutuhan bahan baku yang diperlukan oleh masing-masing section.

    3. Additional market list yaitu formulir yang digunakan untuk mencatat

    permintaan pembelian bahan makanan tambahan yang diserahkan ke bagian

    purchasing.

    4. Store room requestion yaitu formulir yang digunakan untuk mencatat

    pemesanan bahan makanan ke bagian store room.

    5. Daily market list yaitu formulir untuk mencatat kebutuhan bahan makanan

    sehari-hari yang akan dibeli oleh kitchen.

    4.1.2. Prosedur penyimpanan bahan makanan pada Departmen F & B Product di Golden

    Palace Hotel Lombok

    Pada saat bahan-bahan makanan seperti sayuran, buah-buahan maupun jenis

    makanan berupa daging, masuk kedalam kitchen, petugas atau staff kitchen sectionlah

    yang bertugas untuk memasukkan dan mengatur bahan-bahan makanan tersebut

  • kedalam chiller dimasing-masing section sesuai dengan bahan-bahan makanan yang

    telah diorder oleh kitchen.

    Dalam hal kitchen menerapkan hal standar sistem penyimpanan yang dikenal

    dengan istilah FIFO, yaitu firs in firs out. Yang dimana bahan makanan yang

    dimasukkan paling awal itulah yang digunakan atau dikeluarkan paling awal dan

    sebaliknya. Sistem ini digunakan untuk penyimpanan bahan-bahan makanan yang

    mudah rusak. Sistem ini digunakan untuk mencegah bahan makanan tersebut tidak

    mudah busuk dan untuk menghindari bahan makanan tersebut terkontaminasi (

    pengotoran bahan makanan ), dan petugas kitchenlah yang terlebih dahulu

    membersihkan chiller ( ruangan penyimpanan ), terkadang petugas kitchen section tidak

    memenuhi standar sistem penyimpanan tersebut.

    Petugas tersebut mempergunakan bahan makanan yang baru saja diterima dari

    supplayer, dan enggan mempergunakan bahan makanan yang masuk dahulu ke ruang

    penyimpanan, alasannya karena bahan tersebut tidak segar. Hal ini sudah menyalahi

    standar sistem operasional production. Dan sebab itu hasil produk yang telah dihasilkan

    kurang berkualitas dan tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan.

    4.2. Penerapan 5 Faktor Pengukur Standar Kualitas Makanan Pada Departmen Food

    & Beverage Product Di Golden Palace Hotel Lombok

    4.2.1. Menurut Hasan, SKM, 1999, Hygene dan Sanitasi Hotel dan Restoran, Yayasan Kertha

    Wisata Pusat, Denpasar, Standar kualitas makanan dapat diukur dari :

    1. Tidak terjadinya pengotoran makanan ( No Food Contamination )

    2. Tidak mengandung racun ( No Food Intoxication & Infection )

    3. Tidak terjadi pembusukan makanan ( No Food Decomposition )

  • 4. Tidak terjadi pemalsuan makanan ( No Food Adulteration )

    5. Mempunyai nilai gizi yang baik

    4.2.2. Penerapan kelima faktor diatas ada yang diterapkan dan ada yang tidak diterapkan oleh

    pihak Hotel khususnya bagian Food & Beverage Product.

    Lima ( 5) Faktor yang telah diterapkan oleh pihak hotel adalah :

    1. Tidak terjadi pemalsuan makanan ( No Food Adulteration )pihak hotel tidak

    pernah melakukan pemalsuan makanan kepada para tamu, baik itu yang

    diproduksi sendiri maupun yang disalurkan pihak supplayer.

    2. Mempunyai nilai gizi yang baik, pihak hotel khususnya bagian food & beverage

    product sudah memenuhi dan memperhitungkan nilai gizi yang terkandung

    didalam bahan makanan baik itu yang disajikan secara langsung maupun yang

    telah diproduksi terlebih dahulu.

    3. Tidak terjadi pengotoran makanan ( No Food Contamination ) pada saat penulis

    melakukan pengamatan, pengotoran bahan makanan sering terjadi. Hal ini

    disebabkan karena pengolahan makanan yang salah oleh staff kitchen, kotornya

    ruangan penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan, serta

    penggunaan bahan makanan yang tidak dicuci atau dibersihkan terlebih dahulu.

    4. Tidak terjadi pembusukan makanan ( No Food Decomposition ) pembusukan

    bahan makanan sering kali terjadi pada saat penulis melakukan pengamatan. Hal

    ini dikarenakan kurangnya pengawasan oleh staff kitchen terhadap suhu ruangan

    pendingin ( chiller ) yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan, bila suhu

    tidak sesuai, maka bahan makanan yang disimpan akan cepat mengalami

    pembusukan.

  • Bahan makanan yang disimpan seharusnya ditata dan diatur sesuai tempatnya

    agar tidak terjadi tumpang tindih antara bahan makanan yang satu dengan yang

    lainnya. Tetapi hal tersebut tidak dihiraukan sama sekali, bahan makanan tersebut

    langsung saja dimasukkan tanpa pengaturan oleh staff kitchen yang bersangkutan.

    5. Tidak mengandung racun ( No Food Intoxication & Infection ) pada saat penulis

    melakukan praktek, bagian kitchen masih saja menggunakan bahan makanan

    seperti Monosodium Glutamate ( MSG ). Bahan makanan tersebut bila

    dikonsumsi secara berlebihan, maka akan mengakibatkan keracunan seperti

    muntah-muntah dan perut mual. Dan apabila dikonsumsi secara terus-menerus

    akan mengakibatkan kanker.

    4.3. Proses Atau Tahap Yang Harus Dilakukan Oleh Staff Kitchen Dalam Menjaga

    Kebersihan Bahan Makanan Untuk Memenuhi Standar Kualitas Makanan Pada

    Departmen Food & Beverage Product Di Hotel Golden Palace

    4.3.1. Dalam pemenuhan standar kualitas makanan pada food & beverage departmen di Hotel

    Golden Palace, hygene dan sanitasi makanan merupakan syarat utama. Oleh sebab itu

    kebersihan maupun kesehatan makanan adalah suatu hal yang sangat penting yang

    harus dilakukan oleh seluruh staff kitchen dalam memenuhi standar kualitas makanan.

    Ada beberapa proses atau tahap yang harus dilalui staff kitchen dalam menjaga

    kebersihan bahan makanan sebagai berikut :

    A. Senantiasa bahan makanan untuk pemenuhan standar kualitas makanan

    1. Washing ( Dicuci )

    Bahan makanan seperti sayu-sayuran dan buah-buahan, dicuci sebelum

    dipergunakan atau dikonsumsi, tujuannya untuk membebaskan makanan

  • tersebut dari bibit penyakit dan kotoran lainnya dari lingkungan dimana

    bahan tersebut tumbuh.

    Tetapi pada saat training dan melakukan pengamatan, penulis jarang sekali

    menemukan petugas melakukan proses washing atau pencucian bahan

    makanan, terutama sayuran dan buah-buahan.

    2. Peeling ( Dikupas )

    Bahan makanan yang telah dicuci memerlukan proses pengupasan yang

    berarti membuang kulit luar dan membuang bagian-bagian yang tidak

    diperlukan.

    3. Cutting ( Dipotong )

    Bahan-bahan makanan yang telah dikupas oleh staff kitchen kemudian

    dipotong sesuai kebutuhan. Potongan-potongan sayur atau daging dalam

    pengolahan makanan mempunyai nama dan bentuk sendiri.

    4. Cooking ( Pemasakan )

    Proses ini dilakukan oleh staff kitchen dimana api atau panas diterapkan

    pada makanan yang dimasak, sehingga makanan tersebut aman dikonsumsi.

    B. Hygiene bahan makanan dalam memenuhi standar kualitas makanan sebagai

    petugas kitchen, mempergunakan bahan-bahan makanan yang aman dikonsumsi

    oleh para tamu, sangat penting dan harus dilakukan.

    Bahan-bahan makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi karena mengandung

    zat-zat kimia yang beracun dan dapat menimbulkan kanker seperti penyedap

    makanan, seperti Monosodium Glutamate ( MSG ), Sodium Bisolfite, dan

    Sodium Acid Pyrophosphate ( zat-zat ini bisa digunakan sebagai antioksidan dan

    bahan untuk memutihkan kentang ) dapat diganti dengan gula dab garam sebagai

  • alternatif untuk menyedapkan masakan. Begitu juga pada pembuatan kue ataupun

    roti.

    Bahan-bahan seperti pemanis buatan ( glukosa ), tartar, phosphate, dll sama sekali

    tidak dianjurkan untuk digunakan, karna dapat membangkitkan gas

    karbondioksida saat kue atau produk lainnya dipanggang atau dioven.

    Pada kitchen Hotel Golden Palace masih saja terdapat petugas kitchen yang

    mempergunakan bahan penyedap makanan seperti MSG ( Monosodium

    Glutamate ) dalam proses memasak, hal ini sudah menyalahi standar kualitas

    makanan yaitu mengenai makanan yang tidak mengandung racun ( No Food

    Intoxication & Infection).

    4.4. Dampak Yang Ditimbulkan Apabila Tidak Terpenuhinya Standar Kualitas

    Makanan Pada Departmen Food & Beverage Product Di Hotel Golden Palace

    4.4.1.Setiap staff kitchen harus bertanggung jawab pada sectionnya masing-masing dan

    menjaga mutu atau kualitas makanan atau hidangan yang diproduksi tetap baik dan

    memenuhi standar. Apabila tidak adanya tanggung jawab dari petugas kitchen maka

    hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi.

    Berikut dampak yang ditimbulkan apabila tidak terpenuhinya standar kualitas makanan

    pada Departmen Food & Beverage Product di Hotel Golden Palace sebagai berikut :

    A. Terjadinya berbagai complain dari para tamu.

    ketika staff kitchen menghidangkan masakan yang tidak memenuhi standar

    kualitas makanan, sebagai contoh ketika malakukan pengamatan, susu yang

    dihidangkan pada saat breakfast oleh staff gardemanger section tersebut ternyata

  • sudah basi atau tidak layak untuk dikonsumsi oleh para tamu, hal ini tidak

    diketahui oleh staff yang bersangkutan.

    Sehingga pada saat itu seorang tamu memberikan complain kepada waiter.

    B. Kualitas produk kurang bermutu

    Hal ini bisa saja terjadi ketika salah seorang staff gardemanger digantikan

    tugasnya oleh seorang staff main kitchen section, maka hasil produksi salad yang

    dihasilkan jauh berbeda dengan hasil produksi yang dihasilkan oleh staff

    gardemanger section.

    Walaupun produk tersebut diolah berdasarkan recipe ( resep ) yang ada, hal ini

    tentu menyebabkan produk yang dihasilkan tidak berkualitas atau tidak bermutu.

    Kejadian ini terjadi karena pergantian atau peralihan shift yang tidak menentu

    oleh Executive Chef.

    C. Buruknya citra atau image Hotel ketika hidangan yang dihasilkan tidak

    memenuhi standar kualitas makanan yang telah ditetapkan, maka para tamu hotel

    akan menyatakan keluhan dan complain terhadap hal-hal tersebut.

    Ketika tamu merasa tidak puas terhadap hidangan yang dihasilkan oleh staff

    kitchen section, maka tidak menutup kemungkinan jika para tamu tidak akan lagi

    berkenan menginap dihotel dan akan menyampaikan kritikan-kritikan bahwa

    hidangan yang disajikan oleh Hotel Golden Palace tidak memenuhi standar

    kualitas. Hal ini akan menyebabkan citra atau image hotel dimata dunia akan

    buruk.

  • D. Food Cost yang tinggi

    Apabila bahan makanan yang telah diproses tidak memenuhi standar kualitas

    makanan, maka makanan tersebut tidak tepat guna atau tidak dapat digunakan.

    Makanan yang tidak tepat guna tersebut tidak dapat digunakan atau dijual kepada

    tamu dan karena hal tersebut terjadi pemborosan penggunaan bahan baku

    makanan. Sehingga menyebabkan pembelian bahan-bahan makanan menjadi

    meningkat, sementara penjualan produksi makanan menjadi menurun, hal

    tersebutlah yang menyebabkan food cost semakin tinggi. Cost adalah

    perbandingan atau biaya produksi dengan harga jual dikalikan 100%, semakin

    tinggi food cost, maka semakin kecil keuntungan dari perusahaan.

  • BAB V

    PENUTUP

    5.1. Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan pada bab IV, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan

    sebagai berikut :

    1. Kurangnya pengawasan dari pihak hotel pada saat bagian receiving menyeleksi atau

    mensortir bahan makanan yang akan disalurkan ke bagian kitchen dan store room,

    yang menyebabkan bahan makanan yang digunakan jauh dari standar kualitas dan

    tidak layak untuk dipergunakan maupun diproduksi.

    2. Kurangnya pengawasan dari staff kitchen terhadap suhu ruangan penyimpanan serta

    tidak adanya pengaturan bahan makanan ketika bahan makanan tersebut akan

    dimasukkan ke ruangan penyimpanan ( chiller ), hal ini menyebabkan seringnya

    terjadi pembusukan pada bahan makanan tersebut.

    3. Penggunaan bahan makanan yang berbahaya seperti MSG masih saja digunakan

    oleh bagian kitchen, hal ini sangat bertentangan dengan penerapan standar kualitas

    makanan yang bahan makanannya digunakan tidak mengandung racun.

    4. Pentingnya hyegene dan sanitasi makanan untuk menunjang peningkatan standar

    kualitas makanan yang diproduksi oleh food & beverage product di Hote Golde

    Palace.

    5. Timbulnya berbagai dampak negatif seperti berbagi komplain dari tamu, kualitas

    produksi kurang bermutu, buruknya image hotel, dan food cost tinggi yang

    dikarenakan kurangnya pemenuhan standar kualitas makanan pada departmen food

    & beverage product di hotel golden palace.

  • 5.2. Saran

    1. Staff kitchen harus melakukan pengawasan terhadap suhu ruangan pendingin, ini

    mencegah agar tidak terjadi pembusukan bahan makanan yang terus menerus terjadi di

    kitchen, dan perlunya pengaturan bahan makanan apabila akan dimasukkan kedalam

    ruangan pendingin ( chiller ).

    2. Pihak hotel sebaiknya membenahi standar kualitas makanannya dan meniadakan

    penggunaan bahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG.

    3. Perlunya pengawasan oleh executive chef pada staff kitchen dalam hal hyegene dan

    sanitasi makanan, karena hal tersebut sangat penting dalam meningkatkan standar

    kualitas makanan.

    4. Untuk menghindari berbagai dampak negatif yang timbul akibat kurangnya pemenuhan

    standar kualitas makanan, sebaiknya para staff kitchen section lebih bertanggung jawab

    terhadap pekerjaan masing-masing dan mentaati serta mengedepankan standar kualitas

    makanan yang telah ditentukan oleh pihak hotel.

  • DAFTAR PETA

    Peta pulau Lombok

    Peta lokasi Hotel Golden Palace

  • LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • Lampiran 1

    Main Kitchen

    lampiran 2

    Gardemanger

  • Lampiran 3

    Butcher

  • Lampiran 4

    Steward

    Lampiran 4

  • Lampiran 5

    Pastry