standar kualitas makanan dan minuman terhadap …eprints.unram.ac.id/11859/1/krya tulis fix.pdf ·...
TRANSCRIPT
-
STANDAR KUALITAS MAKANAN DAN MINUMAN
TERHADAP KEPUASAN TAMU PADA DEPARTMEN
FOOD & BEVERAGE PRODUCT DI GOLDEN PALACE HOTEL LOMBOK
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Suatu Kebulatan Studi
Pada Program Studi Diploma III Pariwisata
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
Oleh:
ZAED ALFARODI
A0E015125
KONSENTRASI HOTEL DAN RESTORAN
PROGRAM DIPLOMA III PARIWISATA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MATARAM
2018
-
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul : STANDAR KUALITAS MAKANAN DAN MINUMAN
TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GOLDEN PALACE
HOTEL LOMBOK
Nama Mahasiswa : ZAED ALFARODI
Nomor Mahasiswa : A0E015125
Konsentrasi : HOTEL DAN RESTORAN
Mataram, Oktober 2018
Menyetujui:
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Hj. Siti Fatimah, SE., ME I Gusti Ketut Tantra, S.Pd
Nip.197208182005012001
-
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : STANDAR KUALITAS MAKANAN DAN MINUMAN
TERHADAP KEPUASAN TAMU DI GOLDEN PALACE
HOTEL LOMBOK
Nama Mahasiswa : ZAED ALFARODI
Nomor Mahasiswa : A0E015125
Konsentrasi : HOTEL DAN RESTORAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai suatu kebulatan Studi
Pada Program Diploma III Pariwisata pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mataram.
Mataram, Oktober 2018
Mengetahui:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Universitas Mataram Diploma III Pariwisata
Dekan, Ketua,
Dr. Muaidi Yasin. MS. Dr. Hadi Mahmudi, M.Si
NIP.196008101987031002 NIP.19780222006041001
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada
kita semua dan karna izin-Nyalah penulis bisa menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul
‘Standar kualitas makanan dan minuman terhadap kepuasan tamu pada departmen food &
beverage product di Golden Palace Hotel Lombok” hingga dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya dan tepat pada waktunya. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini didasari atas Praktek
Lapangan yang dilakukan oleh penulis selama tiga bulan pada departmen food & beverage
product di Golden Palace Hotel Lombok. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan
suatu syarat untuk kebulatan studi pada program Diploma III Pariwisata Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Mataram. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
2. Dr. Muaidy Yasin, MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mataram.
3. Dr. Hadi Mahmudi, M.,Si. Selaku Ketua program studi Diploma III Pariwisata
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.
4. Bapak Muhammad Alwi, SE.,MS. Selaku Sekretaris program studi Diploma III
Pariwisata Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram.
5. Ibu Hj.Siti Fatimah,SE, M.Si. Selaku Dosen pembimbing I dalam Penulisan Karya
Tulis Ilmiah (KTI).
6. Bapak Gusti Ketut Tantra, S.Pd. Selaku Dosen pembimbing II dalam Penulisan Karya
Tulis Ilmiah (KTI).
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi penulis pada Program Diploma III Pariwisata Universitas Mataram.
-
8. Bapak dan Ibu staff Akademik pada Program Diploma III Pariwisata Universitas
Mataram.
9. Seluruh staff Golden Palace Hotel Lombok, khususnya para staff Food And Beverage
Product yang telah membantu dan memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat
bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak luput dari kesalahan, kritik
dan saran. Oleh karena itu penulis harapkan dari pembaca untuk menyempurnakan Karya
Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Mataram, November 2018
penulis
-
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......... .....................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................iv
DAFTAR PETA.................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................vi
ABSTRAK ........................................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.................................................................................................
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3.Tujuan dan Manfaat.......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian, Fungsi dan Peranan Hotel................................................
2.2. Jenis Hotel dan Type Tamu.................................................................
2.3. Pengertian, Fungsi dan Jenis Dapur ( Kitchen )...................................
2.4. Persyaratan Alat Dapur.....................................................................
2.5. Pengertian Pemenuhan Standar Kualitas Makanan.............................
BAB III GAMBARAN UMUM
3.1. Sejarah Singkat Hotel Golden Palace................................................
3.2. Struktur Organisasi F & B Product Hotel Golden Palace...................
-
3.3. Job Description.................................................................................
3.4. Job Spesification...............................................................................
3.5. Hubungan Antar Bagian....................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Prosedur Pemesanan, Penyaluran dan Penyimpanan Bahan Makanan
Dalam Memenuhi Standar Kualitas Makanan Pada Food & Beverage
Product di Hotel Golden Palace.....................................................................
4.2. Penerapan 5 Faktor Pengukur Standar Kualitas Makanan Pada Departmen
Food & Beverage Product di Hotel Golden Palace.........................................
4.3. Proses atau Tahap Yang Harus Dilakukan Oleh Staff Kitchen Dalam Menjaga
Kebersihan Bahan Makanan Untuk Memenuhi Standar Kualitas Makanan
Pada Departmen Food & Beverage Product di Hotel Golden Palace...........
4.4. Dampak Yang Ditimbulkan Apabila Tidak Terpenuhinya Standar Kualitas
Makanan Pada Departmen Food & Beverage Product di Hotel Golden
Palace.......................................
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................
5.2. Saran..............................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
ABSTRAK
Karya tulis ilmiah ini berjudul “ standar kualitas makanan dan minuman Terhadap
kepuasan tamu pada departmen Food & beverage product di golden palace hotel lombok ”.
Tujuannya adalah Bagaimana standar makanan dan minuman pada departmen food &
beverage di Hotel Golden Palace.
Berdasarkan kajian bahwa Kurangnya pengawasan dari staff kitchen terhadap suhu
ruangan penyimpanan serta tidak adanya pengaturan bahan makanan ketika bahan makanan
tersebut akan dimasukkan ke ruangan penyimpanan ( chiller ), Penggunaan bahan makanan
yang berbahaya seperti MSG masih saja digunakan oleh bagian kitchen.
Adapun penanganan yang dilakukan oleh Staff kitchen yaitu perlunya pengaturan
bahan makanan apabila akan dimasukkan kedalam ruangan pendingin ( chiller ), Pihak hotel
sebaiknya membenahi standar kualitas makanannya dan meniadakan penggunaan bahan
makanan yang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG.
ABSTRACT
This scientific paper was entitled food and beverage quality standards on guest satisfaction
at the food and beverage product department at the golden palace hotel lombok.
The goal is how the food and beverage standard at the food and beverage department at
hotel golden palace.
Based on the study that the lack of supervision from the kitchen staff on the temperature of
the storage room and the lack of regulation of food ingredients when the food will be
entered into the storage room (chiller), the use of hazardous foods such as monosodium
glutamate is still used by the kitchen.
As for the handling done by the kitchen staff, which is the need to regulate food
ingredients if it is to be put into a chiller, the hotel should improve the food quality
standard and eliminate the use of food ingredients that are harmful to health such as
monosodium glutamate.
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pariwisata merupakan suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan tertentu. Tujuan-tujuan inilah yang disebut dengan
motif-motif kegiatan pariwisata, ini beraneka ragam seperti untuk rekreasi, berlibur, berobat,
berdarmawisata, kemah, melihat kebudayaan suatu daerah, melihat kesenian, suku, adat dan
keindahan alam bawah laut ataupun darat ( Rumekso Darmadjati : 2006/19).
Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, sarana dan prasarana pariwisata sudah
banyak yang dikembangkan atau dibangun seperti transportasi darat, laut dan udara, sarana
akomodasi seperti : Hotel, Home stay, Villa, Bungalow, Motel, restoran, cafe dan lain-lain.
Industri pariwisata merupakan industri yang memberikan pelayanan sebagai salah satu bentuk
produk yang ditawarkan selain adanya produk lain dalam bentuk barang dan jasa. Akan tetapi
jasa merupakan pelayanan yang lebih banyak dijual daripada produk dalam bentuk barang.
Hotel adalah jenis akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan
dan minum untuk umum yang tinggal untuk sementara waktu, dan dikelola secara komersial.
Di daerah NTB khususnya di Pulau Lombok ini yaitu di Kota Mataram ada beberapa
Hotel yang dibangun dan salah satu hotel yang dibangun ditengah-tengah kota yaitu Golden
Palace Hotel Lombok. Hotel ini terletak dijantung kota Mataram, selain letaknya yang
strategis, Hotel ini juga merupakan salah satu hotel yang memiliki klasifikasi bintang 4.
Banyak wisatawan yang datang menginap di hotel ini baik dari dalam negeri maupun luar
negeri ( wisatawan asing atau domestik ).
Tamu yang datang menginap di hotel ini kebanyakan bertujuan untuk mengadakan
meeteng, seminar, weeding party, usahawan, sekaligus untuk berlibur.Perkembangan tamu
-
yang datang menginap, meeteng, weding party, seminar dari Tahun ke tahun terus mengalami
kenaikan dimana sebagian wisatawan yang datang menginap berasal dari Australia, Inggris,
Belanda, German dan juga tamu lokal yang mengadakan meeteng, dan acara-acara lainnya.
Golden Palace Hotel Lombok merupakan hotel pertama dari Azana Hotel Management yang
didirikan di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan hotel tertinggi
pertama di Mataram.
Golden Palace Hotel Lombok juga menawari banyak fasilitas mewah untuk
memperkaya penginapan anda di Mataram. Hotel ini menyediakan kotak ( safety box )Yang
aman, layanan kamar ( room service ), bar, kolam renang, layanan laundry, Lift untuk
menjamin kenyamanan terbaik bagi para tamu, dan terdapat 198 kamar.Sebagai salah satu
perusahaan yang bergerak dalam industri jasa yang tujuan utamanya menciptakan kepuasan
bagi para tamu dan mendapatkan keuntungan bagi pihak hotel syarat utamanya yaitu
profesionalisme dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan
bidang profesionalnya yang merupakan faktor penting keberhasilan hotel dalam mencapai
tujuannya. Salah satu departmen yang memiliki peranan penting meningkatkan usaha
perhotelan adalah food & beverage departmen.
Penilaian para pengusaha hotel jauh berbeda dari sebelumnya yang hanya
mengandalkan fasilitas akomodasi ( kamar ) yang mereka miliki sebagai satu-satunya sumber
penghasilan hotel dan pengusaha hotel dapat dilihat dari potensi tinggi food & beverage
departmen sebagai alternatif lain sumber penghasilan hotel. Cerahnya prospek pengolahan
food & beverage dalam industri perhotelan membuat hampir semua industri ini bersaing
dalam mengunggulkan fasilitas food & beverage service dan food & beverage product dan
semua makanan dan minuman yang ada dihotel diolah oleh food & beverage product.
Pengelolaan food & beverage departmen secara profesionalisme akan menghasilkan
-
hidangan yang berkualitas dalam rasa dan penampilan.Profesionalisme berarti menguasai
penuh profesi dan segala aspeknya, sama halnya dengan seorang food handler ( chef cook )
harus dapat menguasai pekerjaannya. Hal tersebut tidak lepas dari kemampuan dan keahlian
seorang juru masak yang harus menguasai teori yang ada serta mampu mempraktikkannya
dengan baik masalah yang sering muncul di food & beverage product contohnya di Golden
Palace Hotel Lombok adalah hasil makanan yang kurang maksimal hal ini biasanya
dipengaruhi oleh preparation dalam menghasilkan makanan yang berkualitas diperlukan
standar agar hasil yang dicapai sesuai dengan maksud dan tujuannya,standar dalam hal ini
adalah dari segi rasa dan penampilan. Rasa dan penampilan yang dihasilkan bisa berbeda-
beda sehingga orang bisa berkreasi terhadap makanan yang mereka hasilkan, tetapi untuk
meningkatkan suatu hidangan tetap membutuhkan standar. Baik standarisasi kualitas produk
dan standarisasi penyimpanan produk agar operasional suatu outlet tidak mengalami
Kebangkrutan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana standar makanan dan minuman pada departmen food & beverage di Hotel
Golden Palace.
2. Bagaimana tingkat kepuasan tamu terhadap standar makanan dan minuman pada departmen
food & beverage di Hotel Golden Palace.
-
1.3.Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui standar makanan dan minuman pada departmen food &
beverage di Hotel Golden Palace.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan tamu terhadap standar makanan dan minuman
pada departmen food & beverage di Hotel Golden Palace.
1.3.2. Manfaat
1. Sebagai sarana menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh selama mengikuti
perkuliahan di Diploma III Pariwisata Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.
-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian, Fungsi dan Peranan Hotel
2.1.1. Pengertian Hotel
Hotel adalah sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan barang, di bidang jasa
dan barang yang di maksud antara lain adalah pelayanan yang diberikan kepada pihak
konsumen dalam hal ini adalah tamu hotel tersebut, sedangkan barang disini yang dimaksud
adalah berupa makanan dan minuman yang dipesan dan disajikan di restaurant dan kamar.
Adapun pengertian hotel sebagai berikut :
a. Menurut R. S. Darmardjati dalam istilah-istilah Dunia Pariwisata (2006:65) “ Hotel
adalah perusahaan yang menyediakan jasa-jasa dalam bentuk akomodasi (penginapan)
serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum, yang
memenuhi syarat-syarat comfort dan bertujuan komersial.”
b. Menurut Richard Sihite dalam Hotem management (2008:53), “ Hotel adalah sejenis
akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan dan minum,
serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal untuk sementara waktu, dan dikelola
secara komersial.”
c. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. PM 10/PQ/W-301/Phb/77 tanggal 12
Desember 1997, “ Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara
komersial dan disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan,
makan dan minum.”
d. Menurut Keputusan Menteri Pariwisata pos dan Telekomunikasi No. KM-94/HK.
103/MPPT-87 tentang Ketentuan Usaha dan Pengelolaan Hotel. “ Hotel adalah salah
satu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunannya untuk
-
menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang
dikelola secara komersial.”
e. Pengertian Hotel menurut AHMA ( Americant Hotel and Motel Association) “Hotel
adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan, makan dan minum serta
pelayanan lainnya untuk disewakan bagi para tamu atau orang-orang yang tinggal
untuk sementara.”
2.1.2. Fungsi Hotel
Hotel memiliki fungsi untuk sarana yang dibutuhkan oleh orang-orang sebagai
tempat singgah dan beristirahat selama melakukan perjalanan, adapun fungsi darihotel
itu sendiri adalah sebagai berikut :
Fungsi hotel menurut Richard Sihite dalam bukunya yang berjudul Hotel
Management (2000 : 61), adalah sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan
tamu (wisatawan) sebagai tempat tinggal sementara selama berada jauh dari tempat
asalnya. Dalam Bahasa Inggris sering disebutkan HOTEL IS A WAY FROM HOME
(hotel sebagai rumah kedua).
2.1.3. Peranan Hotel
Hotel selain memiliki fungsi, juga memiliki peranan menurut Richard Sihite
(2000 : 63), yaitu dalam bukunya yang berjudul Hotel Management, usaha perhotelan
dapat berperan aktif dalam berbagai hal, antara lain :
1. Meningkatkan industri dan penghasilan Masyarakat.
2. Menciptakan tenaga kerja sekaligus ahli tekhnologi.
3. Meningkatkan pendapatan daerah.
-
4. Meningkatkan devisa negara dan hubungan antar bangsa.
2.2. Jenis Hotel dan Type Tamu
2.2.1. Menurut ukuran dan jumlah kamar :
a. Small size hotel : Hotel yang berukuran kecil dan hanya memiliki jumlah kamar
samapai dengan 25 kamar.
b. Medium size hotel : Hotel yang berukuran sedang dan hanya memiliki jumlah kamar
26-100 kamar.
c. Middle size hotel : Hotel yang berukuran menengah dan hanya memiliki jumlah
kamar 10-100 kamar.
d. Large size hotel : Hotel yang berukuran besar dan memiliki jumlah kamar lebih dari
300 unit kamar.
2.2.2. Menurut jenis dan type tamu :
a. Family hotel : tamu-tamunya sebagian besar terdiri dari keluarga.
b. Business hotel : tamu-tamunya lebih dikhususkan bagi mereka yang sedang
melakukan urusan bisnis.
c. Tourist hotel : tamu-tamunya sebagian besar terdiri dari para wisatawan.
d. Transit hotel : tamu-tamunya yang menginap kebanyakan dari mereka yang akan
melanjutkan perjalanan (jadi disini hanya sebagai tempat persinggahan sementara
saja).
e. Cure hotel : tamu-tamunya yang menginap kebanyakan dari mereka yang
melewatkan diri untuk tujuan pengobatan.
-
2.3. Pengertian, Fungsi dan Jenis Dapur (kitchen)
Dalam “Webster’s Third New International Dictionary” menyebutkan bahwa“Kitchen
is a room or some other space (as a well area or sparate building) with facilities for cooking.”
Jadi kitchen dapat diartikan sebagai suatu ruangan atau tempat yang khusus serta tersendiri di
dalam suatu bangunan yang mempunyai alat dan perlengkapan untuk memasak makanan.
Sedangkan arti dari Dapur Hotel adalah suatu ruangan atau bangunan khusus yang
tertutup dan mempunyai peralatan untuk memasak dengan tujuan komersial. “Dalam usaha
penjualan makanan, mutu dari suatu makanan sangat penting dan perlu diperhatikan, karena
akan menentukan keberhasilan suatu penjualan makanan yang dikomersilkan. Oleh sebab itu
dapur harus dapat menghasilkan suatu makanan yang memiliki rasa yang enak untuk
dinikmati dan memiliki tampilan yang baik serta makanan yang bebas dari bibit-bibit
penyakit.
2.3.1. Fungsi Utama Dapur Hotel
Fungsi utama dapur hotel adalah :
a. Pusat kegiatan proses bahan baku makanan di hotel
b. Pusat kegiatan pengolahan makanan di hotel
c. Pusat kegiatan masak memasak makanan di hotel
d. Tempat menghasilkan resep yang baku suatu hidangan di hotel
e. Alat pengukur reputasi dan image hotel, melalui pengolahan makanan
2.3.2. Jenis Dapur Hotel Berdasarkan Fungsinya
a. Main Kitchen (Kitchen Preparation) adalah dapur utama sebagai pusat distribusi
dan kegiatan memasak
-
b. Small Kitchen (Pastry Kitchen) adalah dapur kecil yang hanya mempersiapkan
pembuatan kopi, teh, juice, serta roti dan kebutuhan breakfast, terutama di pastry,
sebelum dapur utama buka atau sebelum kehadiran cook.
c. Setled Kitchen (Kitchen Service) adalah dapur yang mengolah dan menyajikan
pesanan dari restaurant dan room service.
d. Coffe shop kitchen adalah dapur khusus sebagai pembantu penyediaan hidangan di
coffe shop, biasanya sudah dalam keadaan matang atau setengah matang dari dapur
utama.
e. Employee feeding kitchen adalah dapur yang mengolah dan mempersiapkan
makanan untuk para karyawan.
2.4. Persyaratan Alat Dapur dan Peran Penting F & B Departmen
2.4.1. Adapun persyaratan peralatan dapur sebagai berikut :
a. Mudah dibersihkan
b. Terbuat dari bahan yang tidak menyerap bahan makanan
c. Tidak mudah berkarat
d. Permukaan halus dan mudah dibersihkan
e. Tidak gampang pecah
Adapun jenis peralatan dapur yang digunakan baik menggunakan mesin maupun non
mesin. Ada berbagai macam perlengkapan dapur yang mempunyai fungsi yang berbeda pula
dan pada setiap section dapur biasanya mempergunakan alat dan perlengkapan tersendiri.
Misalnya saja pada hot kitchen (main kitchen) memiliki perlengkapan dan peralatan yang
berbeda dengan pastry section, butcher, dan gardemanger. Adapun golongan peralatan dan
perlengkapan dapur tersebut menunut Diktat Lendal H Kotschever Margeret E Terell dalam
-
bukunya yang berjudul Fungtional Areas of Food Facilities (fungsi tempat pada fasilitas
makanan) adalah sebagai berikut :
1. Hot kitchen section
a. Deep fat fryer (wajan yang besar)
b. Roast ovens (alat pemanggang atau pan)
c. Steam cooker and drains (panci pemasak dan saluran air)
d. Hood-light & Removable filters (hood penerangan dan penyaring yang dapat
dipindahkan)
e. Utility carts (kereta tempat mengumpulkan barang-barang)
f. Mixer (mixer atau alat pencampur)
g. Pot rack & attachment storage (rak panci dan storage yang menempel di dinding)
h. Slicer (alat pengiris daging, roti, keju dll)
i. Can opener (alat pembuka tutup kaleng)
j. Scale (timbangan)
k. Fat filter (penyaring besar)
l. Knife rack (rak pisau)
m. Cook table with spice bins and small equipment drawer (meja juru masak yang
mempunyai tempat penyimpanan rempah-rempah serta memiliki laci kecil u ntuk
tempat perlengkapan)
n. Mobile or fixed bins (tempat penyimpanan makanan yang bergerak atau yang diam
ditempat)
2. Coold kitchen/Gardemanger
a. Serving counter (konter pelayanan)
b. Coold pan (pan untuk menaruh makanan yang dingin)
-
c. Ice bin (laci yang berisikan balok-balok es untuk mendinginkan makanan dan
minuman)
d. Slicer (alat pengiris)
e. Lemari es kecil
f. Dish storage (store untuk penyimpanan makanan)
g. Waste disposal (pembuangan sampah)
h. Table and mobile carts (meja dan mobile carts)
3. Butcher section
a. Butcher’s bench (bangku penjanggal)
b. Chooper and grinder with temper (pemotong dan penggiling daging)
c. Twine holder (tali pengikat)
d. Knife rack and tol rack (rak pisau dan rak perlengkapan)
e. Chiken singer and tendom puller (chiken singer dan pencabut urat daging)
f. Molder or patty machine (cetakan atau mesin pencetak)
g. Slicer (alat pengiris)
h. Saw (gergaji)
i. Work table (meja kerja)
4. Pastry section
a. Mobile bins (tempat penyimpanan bumbu, makanan dan sebagainya yang dapat
bergerak)
b. Scale (timbangan)
c. Wooden tables for cutting and make-up (meja kayu yang dipakai untuk memotong
dan sebagai tempat untuk membuat roti)
d. Molder (cetakan kue)
-
e. Mixer and storage for bowls and attachments (mixer dan storage untuk magkuk
dan alat-alat perlengkapan tambahan)
f. Marble-top (meja dari marmer)
g. Proof box with humidifier (kotak tempat penyimpanan roti yang dilengkapi
pelembab udara)
h. Pasrty stove (kompor stove)
i. Bread slicer (alat pemotong roti)
j. Ice cream freezer (alat pendingin untuk es krim)
2.5. Pengertian Pemenuhan Standar Kualitas Makanan
Pada Departmen Food & Beverage Product, pengelolaan dan penyediaan makanan
merupakan kegiatan utama yang dilakukan, dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana cara memenuhi standar kualitas makanan tersebut. Menurut buku perhotelan dan
kepariwisataan (2002 : 32) kualitas adalah keseluruhan, keistimewaan dan karakteristik
produk yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut kamus
besar indonesia yang dimaksud dengan standar adalah ukuran, kualitas adalah mutu, dan
makanan adalah suatu hidangan yang dapat dimakan. Jadi standar kualitas makanan adalah
ukuran minimum nilai mutu dari suatu makanan yang di hidangkan.
Menurut Hasan, SKM, 1999, Hygiene dan Sanitasi Hotel dan Restoran. Yayasan Kertha
Wisata Pusat , Denpasar, Standar kualitas makanan dapat diukur dari :
a. Tidak Terjadi Tengotoran Makanan (No Food Contaminition) Yang dimaksud dengan
pengotoran makanan adalah segala sesuatu yang terdapat di dalam makanan itu
sendiri seperti (cacing pita dalam daging babi, cacing usus dalam usus ternak, asam
jengkol pada jengkol, dll) maupun diperoleh dari luar makanan seperti debu, alat-alat
-
yang digunakan kotor, pengolahan makanan yang tidak sehat, proses pengolahan
makanan yang salah, alat penyimpanan makanan yang kotor. Sedemikian rupa
sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia.
b. Tidak Mengandung Racun (No Food Intoxication & Infection) Makanan yang telah
dikotori oleh racun adalah makanan beracun dan dapat mengakibatkan keracunan
makanan, maka dari itu usahakan makanan bebas dari racun. Ada 2 macam keracunan
yaitu :
1. Keracunan yang disebabkan oleh micro organisme (bakteri atau basil) dan
macro organisme (sebangsa cacing) yang hidup. Keracunan seperti ini sering
disebut food infection.
2. Keracunan yang disebabkan oleh benda mati (zat-zat kimia, racun serangga,
substansi-substansi radio aktif, dll). Keracunan seperti ini sering disebut food
intoxication.
Di dalam sebuah hotel keracunan seperti ini bisa terjadi, oleh karena itu makanan
yang diterima maupun yang diolah harus mendapat perhatian khusus, bahan-bahan yang
diterima dari supplayer harus diseleksi dan diawasi.
a. Tidak Terjadi Pembusukan Makanan (No Food Decomposition) Semua jenis
makanan basah (daging, ikan, telur, dll) sangat mudah mengalami pembusukan,
pembusukan makanan disebabkan oleh bakteri-bakteri pembusuk. Untuk
menghambat atau mencegah terjadinya pembusukan makanan maka dilakukan
dengan cara menyimpan makanan tersebut ditempat yang telah disediakan oleh
hotel.
b. Tidak Terjadi Pemalsuan Makanan (No Food Adulteration) Hampir semua
makanan dapat dipalsukan, tetapi makanan yang paling mudah dipalsukan adalah
-
daging. Sebagai contoh, daging sapi atau kerbau di campur dengan daging babi,
tentu saja konsumen merasa sangat dirugikan karna mendapat daging palsu.
Namun untuk memeriksa daging tersebut tidak palsu,maka yang harus
diperhatikan adalah warna daging tersebut, karna warna daging sapi atau kerbau
dengan daging babi sangat berbeda. Daging sapi atau kerbau berwarna kemerahan
sementara daging babi lebih pucat. Dari bau dagingnya pun berbeda, daging babi
baunya khas dan anyir, sementara daging sapi atau kerbau mempunyai bau daging
yang segar dan tidak berbau khas.
c. Mempunyai Nilai Gizi Yang Baik makanan yang memiliki nilai gizi yang baik,
apabila makanan tersebut mengandung unsur-unsur yang menguntungkan bagi
kesehatan manusia seperti, protein (telur), kalsium, karbohidrat (nasi dan roti),
daging dan susu, dll.
-
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1. Sejarah Singkat Hotel Golden Palace
Hotel Golden Palace adalah Hotel pertama tertinggi dan terbesar yang di bangun di
Mataram. Golden Palace sebagai hotel bisnis kota yang terletak di posisi yang strategis. Hotel
Golden Palace Lombok terkenal dengan konstruksi bangunannya dengan 12 lantai yang
beralamat di Jalan Sriwijaya No.38 Cakra Negara Mataram,Lombok, Hotel ini dibangun pada
tahun 2013 dan di operasikan pada tahun 2015, Hotel Golden Palace memiliki jumlah kamar
198. Akhir-akhir ini kedatangan wisatawan dalam daerah maupun luar daerah dan tamu-tamu
bisnis dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan diperkirakan pada masa
mendatang dunia industri perhotelan di Nusa Tenggara Barat akan semakin cerah.
Meningkatnya sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat juga mempunyai andil yang cukup
besar setelah minyak bumi dan gas. Industri perhotelan juga dapat memberikan kesempatan
kerja kepada masyarakat, salah satu contoh peran sertanya dalam industri ini adalah Hotel
Golden Palace Lombok.
Hotel Golden Palace Lombok merupakan salah satu industri perhotelan baru di Mataram,
Nusa Tenggara Barat, yang merupakan sebuah perusahaan keluarga, dan saat ini Hotel
Golden Palace sedang berkembang menjadi sebuah perusahaan industri perhotelan yang
besar. Hotel Golden Palace semakin berkembang menjadi industri perhotelan yang
berkembang sangat pesat, Hotel Golden Palace memperkerjakan 112 orang yang tersebar di
beberapa bagian diantaranya General Manager, Manager Front Office, Human resort
Departmen[HRD], Sales and Marketing, keuangan Fb service, Fb product, Chief Accounting,
Chief Enginering.
-
Golden Palace Hotel Lombok menawarkan tamu dengan semua kemewahan dan
kenyamanan dan tamu juga bisa luangkan waktu untuk bersantai di gymnasium, infinity, tepi
kolam renang atau hanya memanjakan terapi di Spa kesehatan. Selain itu Golden Palace
Hotel Lombok juga memiliki Roof Top Garden yang disediakan untuk tamu bila ingin
bersantai sambil menikmati pemandangan yang menakjubkan pada sore dan malam hari.
Visi dan Misi Golden Palace Hotel Lombok adalah :
a. Visi Kita: Untuk mengisi bumi dengan cahaya kehangatan dan keramahan, jadilah
pilihan pertama untuk rekan, pemegang saham dan mitra bisnis untuk layanan kelas
dana komodasi.
b. Misi Kita: Untuk membuat Golden Palace Hotel Lombok menjadi salah satu merek
perhotelan yang paling berharga di Indonesia dalam preferensi dan loyalitas seluruh
orang dari itu segmen yang kompetetif.
3.2. Struktur Organisasi F & B Product Hotel Golden Palace
Executive chef
Sous chef
CDP
breakfast
1st
Cook
2nd
Cook
CDP
Pastry
CDP
Main kitchen
CDP
Gaarde manger
1st
Cook
2nd
Cook
1st
Cook
2nd
Cook
1st
Cook
2nd
Cook
-
3.3. Job Description
a. Executive chef
Bertanggung jawab terhadap semua operasional dapur dan mengontrol semua
peralatan dapur dalam kondisi yang baik.
b. Saus chef
Bertugas mengawasi persiapan makan di dapur dan menjamin semua makanan yang
di produksi tepat pada waktunya.
c. Chef de party
Bertugas dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas terutama pada
bagiannya atau sectionnya yang berada dibawah saus chef.
d. Demi Chef
Bertugas dan bertanggung jawab untuk mengawasi cook dalam memasak dan
membantu cook dalam memproduksi makanan didapur.
e. Commis Chef
Bertugas dan bertanggung jawab memproduksi makanan dan menjamin makanan
yang dibuat selesai dan tepat pada waktunya.
f. Cook helper
Bertugas membantu tugas-tugas cook dalam memproduksi makanan dan bertugas
mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan.
3.4. Job Spesification
a. Executive Chef
Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Executive Chef, sebagai berikut :
1. Memiliki pengetahuan tentang food & beverage pruduct.
2. Memiliki pengalaman dalam bidang pengilahan makanan.
-
3. Dapat menyusun anggaran pembelanjaan hotel.
4. Memiliki ijazah perhotelan.
5. Mampu membuat standar resep.
6. Mampu berbahasa asing dengan baik.
7. Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun di hotel berbintang.
b. Chef De Partie Pastry ( CDP Pastry )
Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Chef De Partie Pastry ( CDP Pastry )
sebagai berikut :
1. Minimum lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga
2. Memiliki pengalaman kerja di hotel
3. Mampu membuat semua jenis kue yang di sajikan untuk dessert
4. Mampu mengolah bahan-bahan pastry
5. Memiliki tanggung jawab yang tinggi saat bekerja
6. Mampu membuat aneka masakan yang memiliki cita rasa tinggi dan
penampilan menarik
7. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.
8. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.
c. Chef De Partie Hot Kitchen ( CDP Kitchen )
Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Chef De Partie Pastry ( CDP Pastry )
sebagai berikut :
1. Minimum lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga
2. Memiliki pengalaman kerja di hotel
3. Mampu membuat aneka masakan yang memiliki cita rasa tinggi dan
penampilan menarik
4. Mampu membuat main cours, soup, sause dan laian-lain.
-
5. Mengetahui jenis-jenis hidangan western, oriental dan lain-lain.
6. Memiliki tanggung jawab yang tinggi saat bekerja
7. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.
8. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.
d. Demmi chef ( Senior Cook )
Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Demmi Chef ( Senior Cook ) sebagai
berikut :
1. Minimum lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga
2. Memiliki pengalaman kerja di hotel
3. Mampu mengorganisir dapur
4. Memiliki keinginan yang kuat dan bersedia menerima tantangan.
5. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.
6. Berpenampilan rapi.
7. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.
8. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.
e. Commis Chef ( Cook Helper )
Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Commis Chef ( Cook Helper ) sebagai
berikut :
1. Minimum lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga
2. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi
3. Mampu mempersiapkan bahan-bahan makanan yang akan di olah.
4. Penuh rasa tanggung jawab.
5. Berpenampilan rapi.
6. Memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang lebih di bidangnya.
7. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.
-
f. Steward
Jabaran persyaratan untuk menempati posisi Steaward sebagai berikut :
1. Minimallulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Hotel / Tata Boga.
2. Dapat menggunakan peralatan diswasher dengan baik dan benar.
3. Mampu menyelesaikan pekerjaan sebagai steaward.
4. Dapat memelihara peralatan yang dipergunakan di kitchen.
5. Cekatan.
6. Penuh ketelitian dalam bekerja.
7. Memiliki disiplin waktu yang tinggi.
3.5. Hubungan Antar Bagian
Dalam dunia perhotelan hubungan kerja sama sangat penting diantara setiap
departmen yang ada dihotel sangat memegang peran penting. Dengan adanya kerja sama
yang baik dapat memperlancar operasional hotel karena masing-masing departmen tidak bisa
berdiri sendiri karena saling terkait dan bergantungan. Oleh sebab itu hubungan kerja sama
sangat memegang peranan penting. Hubungan yang berlandasan saling menghormati dan
saling menghargai akan tugas dan tanggung jawab akan meningkatkan loyalitas dan
kedisiplinan. Loyalitas merupakan modal yang sangat penting, tidak ada perusahaan yang
bertahan lama tanpa loyalitas karyawannya. Loyalitas adalah sikap yang ada pada diri
seseorang yang dalam pekerjaannya melakukan dengan penuh tanggung jawab. Tanpa
loyalitas ini syarat-syarat lain menuju keberhasilan pekerjaanya tidak akan mendorong untuk
menuju sukses. Bukan hanya loyalitas yang memegang peranan penting namun juga
kedisiplinan, dengan memiliki kedisiplinan yang tinggi maka diharapkan peraturan-peraturan
yang ditetapkan akan ditaati, dan adanya kedisiplinan tersebut akan diharapkan pekerjaan
yang dilakukan dengan efektif dan efisien. Kerja sama pada hotel memiliki tujuan dan
-
manfaat yaitu untuk mencapai jalannya operasional dengan baik sedangkan manfaat dari
kerja sama etrsebut adalah sebagai media pemeberian informasi dan pandangan atau pendapat
dengan kejelasan informasi tersebut karyawan akan siap menangani tugas-tugasnya dan
tanggung jawab yang akan diberikan pada tamu dan hotel. Hubungan dan kerjasama antar
bagian atau departemen yang baik,akan mengakibatkan lingkungan kerja yang
nyaman,sehingga pelayanan yang diberikan oleh setiap karyawan akan terasa lebih maksimal
dan hal ini akan menyababkan kepuasan terhadap tamu.Apabila hal tersebut sudah tercapai
maka semua orang yang terlibat akan merasakan manfaatnya.Adapun berbagai bentuk
kerjasama antar departmen yang terdapat dihotel sebagai berikut :
a. Food And Beverage Product dengan Housekeeping
Berikut ini adalah hubungan kerja yang terjadi antara F&B Product Department dengan
Housekeeping Department, antara lain :
1. Pemberian informasi untuk pelayanan khusus mengenai makanan dan minuman di
kamar dan di ruangan hotel.
2. Pemberian informasi untuk penyiapan keperluan kamar (seperti air es) dan lain
sebagainya.
b. Food And Beverage Product dengan Engieering
Berikut ini adalah hubungan kerja yang terjadi antara F&B Product Department
dengan Engineering Department, antara lain :
1. Karyawan enggenering memberikan informasi tentang kerusakan alat-alat/mesin
yang ada di F&B Product.
2. Selain itu juga hubungan kerjasama yang baik perlu dipelihara dengan bagian
purchasing untuk pengadaan/pembelian dan penyiapan bahan-bahan
-
makanan,selain itu juga perlu dibina hubungan dari kerjasama yang baik dengan
bagian personalia,accounting,keamanandan lain-lain.
c. Food And Beverage Service dengan F&B Product
Berikut ini adalah hubungan kerja antara F&B Service Department dengan F&B
Product Department, antara lain :
1. Memberikan informasi mengenai pesanan makanan dan miuman oleh tamu,yang
harus disiapkan oleh F&B Product.
2. Memberikan informasi mengenai jumlah pesanan makanan dan minuman yang
dipesan oleh tamu.
d. Front Office dengan Food And Beverage Product
Berikut ini adalah hubungan kerja antara Front Office Department dengan F&B
Product Department, antara lain :
1. Pemberian informasi tamu, sehingga diharapkanDepartment F&B Productiont
dapat membuat rencana tentang penjualan makanan dan minuman. Penyiapan bagi
tamu-tamu (vegetarian) dan lain sebagainya.
-
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Prosedur Pemesanan , Penyaluran dan Penyimpanan Bahan Makanan Dalam
Memenuhi Standar Kualitas Makanan Pada Departmen F & B Product di Golden
Palace Hotel Lombok
4.1.1. Prosedur pemesanan dan penyaluran bahan makanan pada Departmen F & B Product
di Golden Palace Hotel Lombok Sebagai Berikut :
Keterangan : Bahan makanan yang dipesan oleh kitchen menggunakan from food
requestion. Yang bertugas mengisi food requestion adalah Executive Chef , from
Store Room Purchasing Supplayer Kitchen Ricieving Accounting Department.
Food Requestion yang telah disetujui oleh General Manager tersebut, kemudian
disalurkan kebagian purchasing, bagian purchasing kemudian mengorder bahan
makanan dari berbagai supplayer dengan mempergunakan form yaitu purchase
requestion, selain mengorder bahan makanan melalui purchasing, kitchen juga
memesan bahan makanan kepada store room requestion dengan menggunakan form
store room requestion. Demikian juga dengan bagian store room jika memesan
bahan makanan harus melalui purchasing dahulu. Setelah bahan makanan
diorder,tugas supplayer adalah menyalurkan bahan makanan yang sudah dipesan
kebagian receiving. Tugas bagian receiving adalah menyeleksi bahan makanan dan
menghitung total jumlah harga semua bahan makanan yang telah dipesan tersebut
dan menyerahkan total harga dari bahan makanan yang telah dipesan kepada
kebagian accounting department. Ketika penulis melakukan pengamatan, sering kali
terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan yang penulis pelajari pada saat perkuliahan.
-
Ketika memasukkan bahan makanan kebagian chiller , penulis menemukan bahan
makanan yang telah busuk atau tidak layak dikonsumsi, tetapi hal ini menyebabkan
kualitas produk kurang bermutu dan sangat merugikan pihak hotel. Adapun jenis-
jenis form yang digunakan untuk melakukan pemesanan bahan makanan sebagai
berikut :
1. Intern kitchen transfer yaitu form yang digunakan untuk meminta atau
mentransfer suatu bahan makanan, baik itu bahan mentah maupun barang jadi
dari departmen section satu dengan yang lainnya.
2. Food requestion yaitu formulir yang digunakan untuk mencatat permintaan
kebutuhan bahan baku yang diperlukan oleh masing-masing section.
3. Additional market list yaitu formulir yang digunakan untuk mencatat
permintaan pembelian bahan makanan tambahan yang diserahkan ke bagian
purchasing.
4. Store room requestion yaitu formulir yang digunakan untuk mencatat
pemesanan bahan makanan ke bagian store room.
5. Daily market list yaitu formulir untuk mencatat kebutuhan bahan makanan
sehari-hari yang akan dibeli oleh kitchen.
4.1.2. Prosedur penyimpanan bahan makanan pada Departmen F & B Product di Golden
Palace Hotel Lombok
Pada saat bahan-bahan makanan seperti sayuran, buah-buahan maupun jenis
makanan berupa daging, masuk kedalam kitchen, petugas atau staff kitchen sectionlah
yang bertugas untuk memasukkan dan mengatur bahan-bahan makanan tersebut
-
kedalam chiller dimasing-masing section sesuai dengan bahan-bahan makanan yang
telah diorder oleh kitchen.
Dalam hal kitchen menerapkan hal standar sistem penyimpanan yang dikenal
dengan istilah FIFO, yaitu firs in firs out. Yang dimana bahan makanan yang
dimasukkan paling awal itulah yang digunakan atau dikeluarkan paling awal dan
sebaliknya. Sistem ini digunakan untuk penyimpanan bahan-bahan makanan yang
mudah rusak. Sistem ini digunakan untuk mencegah bahan makanan tersebut tidak
mudah busuk dan untuk menghindari bahan makanan tersebut terkontaminasi (
pengotoran bahan makanan ), dan petugas kitchenlah yang terlebih dahulu
membersihkan chiller ( ruangan penyimpanan ), terkadang petugas kitchen section tidak
memenuhi standar sistem penyimpanan tersebut.
Petugas tersebut mempergunakan bahan makanan yang baru saja diterima dari
supplayer, dan enggan mempergunakan bahan makanan yang masuk dahulu ke ruang
penyimpanan, alasannya karena bahan tersebut tidak segar. Hal ini sudah menyalahi
standar sistem operasional production. Dan sebab itu hasil produk yang telah dihasilkan
kurang berkualitas dan tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan.
4.2. Penerapan 5 Faktor Pengukur Standar Kualitas Makanan Pada Departmen Food
& Beverage Product Di Golden Palace Hotel Lombok
4.2.1. Menurut Hasan, SKM, 1999, Hygene dan Sanitasi Hotel dan Restoran, Yayasan Kertha
Wisata Pusat, Denpasar, Standar kualitas makanan dapat diukur dari :
1. Tidak terjadinya pengotoran makanan ( No Food Contamination )
2. Tidak mengandung racun ( No Food Intoxication & Infection )
3. Tidak terjadi pembusukan makanan ( No Food Decomposition )
-
4. Tidak terjadi pemalsuan makanan ( No Food Adulteration )
5. Mempunyai nilai gizi yang baik
4.2.2. Penerapan kelima faktor diatas ada yang diterapkan dan ada yang tidak diterapkan oleh
pihak Hotel khususnya bagian Food & Beverage Product.
Lima ( 5) Faktor yang telah diterapkan oleh pihak hotel adalah :
1. Tidak terjadi pemalsuan makanan ( No Food Adulteration )pihak hotel tidak
pernah melakukan pemalsuan makanan kepada para tamu, baik itu yang
diproduksi sendiri maupun yang disalurkan pihak supplayer.
2. Mempunyai nilai gizi yang baik, pihak hotel khususnya bagian food & beverage
product sudah memenuhi dan memperhitungkan nilai gizi yang terkandung
didalam bahan makanan baik itu yang disajikan secara langsung maupun yang
telah diproduksi terlebih dahulu.
3. Tidak terjadi pengotoran makanan ( No Food Contamination ) pada saat penulis
melakukan pengamatan, pengotoran bahan makanan sering terjadi. Hal ini
disebabkan karena pengolahan makanan yang salah oleh staff kitchen, kotornya
ruangan penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan, serta
penggunaan bahan makanan yang tidak dicuci atau dibersihkan terlebih dahulu.
4. Tidak terjadi pembusukan makanan ( No Food Decomposition ) pembusukan
bahan makanan sering kali terjadi pada saat penulis melakukan pengamatan. Hal
ini dikarenakan kurangnya pengawasan oleh staff kitchen terhadap suhu ruangan
pendingin ( chiller ) yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan, bila suhu
tidak sesuai, maka bahan makanan yang disimpan akan cepat mengalami
pembusukan.
-
Bahan makanan yang disimpan seharusnya ditata dan diatur sesuai tempatnya
agar tidak terjadi tumpang tindih antara bahan makanan yang satu dengan yang
lainnya. Tetapi hal tersebut tidak dihiraukan sama sekali, bahan makanan tersebut
langsung saja dimasukkan tanpa pengaturan oleh staff kitchen yang bersangkutan.
5. Tidak mengandung racun ( No Food Intoxication & Infection ) pada saat penulis
melakukan praktek, bagian kitchen masih saja menggunakan bahan makanan
seperti Monosodium Glutamate ( MSG ). Bahan makanan tersebut bila
dikonsumsi secara berlebihan, maka akan mengakibatkan keracunan seperti
muntah-muntah dan perut mual. Dan apabila dikonsumsi secara terus-menerus
akan mengakibatkan kanker.
4.3. Proses Atau Tahap Yang Harus Dilakukan Oleh Staff Kitchen Dalam Menjaga
Kebersihan Bahan Makanan Untuk Memenuhi Standar Kualitas Makanan Pada
Departmen Food & Beverage Product Di Hotel Golden Palace
4.3.1. Dalam pemenuhan standar kualitas makanan pada food & beverage departmen di Hotel
Golden Palace, hygene dan sanitasi makanan merupakan syarat utama. Oleh sebab itu
kebersihan maupun kesehatan makanan adalah suatu hal yang sangat penting yang
harus dilakukan oleh seluruh staff kitchen dalam memenuhi standar kualitas makanan.
Ada beberapa proses atau tahap yang harus dilalui staff kitchen dalam menjaga
kebersihan bahan makanan sebagai berikut :
A. Senantiasa bahan makanan untuk pemenuhan standar kualitas makanan
1. Washing ( Dicuci )
Bahan makanan seperti sayu-sayuran dan buah-buahan, dicuci sebelum
dipergunakan atau dikonsumsi, tujuannya untuk membebaskan makanan
-
tersebut dari bibit penyakit dan kotoran lainnya dari lingkungan dimana
bahan tersebut tumbuh.
Tetapi pada saat training dan melakukan pengamatan, penulis jarang sekali
menemukan petugas melakukan proses washing atau pencucian bahan
makanan, terutama sayuran dan buah-buahan.
2. Peeling ( Dikupas )
Bahan makanan yang telah dicuci memerlukan proses pengupasan yang
berarti membuang kulit luar dan membuang bagian-bagian yang tidak
diperlukan.
3. Cutting ( Dipotong )
Bahan-bahan makanan yang telah dikupas oleh staff kitchen kemudian
dipotong sesuai kebutuhan. Potongan-potongan sayur atau daging dalam
pengolahan makanan mempunyai nama dan bentuk sendiri.
4. Cooking ( Pemasakan )
Proses ini dilakukan oleh staff kitchen dimana api atau panas diterapkan
pada makanan yang dimasak, sehingga makanan tersebut aman dikonsumsi.
B. Hygiene bahan makanan dalam memenuhi standar kualitas makanan sebagai
petugas kitchen, mempergunakan bahan-bahan makanan yang aman dikonsumsi
oleh para tamu, sangat penting dan harus dilakukan.
Bahan-bahan makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi karena mengandung
zat-zat kimia yang beracun dan dapat menimbulkan kanker seperti penyedap
makanan, seperti Monosodium Glutamate ( MSG ), Sodium Bisolfite, dan
Sodium Acid Pyrophosphate ( zat-zat ini bisa digunakan sebagai antioksidan dan
bahan untuk memutihkan kentang ) dapat diganti dengan gula dab garam sebagai
-
alternatif untuk menyedapkan masakan. Begitu juga pada pembuatan kue ataupun
roti.
Bahan-bahan seperti pemanis buatan ( glukosa ), tartar, phosphate, dll sama sekali
tidak dianjurkan untuk digunakan, karna dapat membangkitkan gas
karbondioksida saat kue atau produk lainnya dipanggang atau dioven.
Pada kitchen Hotel Golden Palace masih saja terdapat petugas kitchen yang
mempergunakan bahan penyedap makanan seperti MSG ( Monosodium
Glutamate ) dalam proses memasak, hal ini sudah menyalahi standar kualitas
makanan yaitu mengenai makanan yang tidak mengandung racun ( No Food
Intoxication & Infection).
4.4. Dampak Yang Ditimbulkan Apabila Tidak Terpenuhinya Standar Kualitas
Makanan Pada Departmen Food & Beverage Product Di Hotel Golden Palace
4.4.1.Setiap staff kitchen harus bertanggung jawab pada sectionnya masing-masing dan
menjaga mutu atau kualitas makanan atau hidangan yang diproduksi tetap baik dan
memenuhi standar. Apabila tidak adanya tanggung jawab dari petugas kitchen maka
hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi.
Berikut dampak yang ditimbulkan apabila tidak terpenuhinya standar kualitas makanan
pada Departmen Food & Beverage Product di Hotel Golden Palace sebagai berikut :
A. Terjadinya berbagai complain dari para tamu.
ketika staff kitchen menghidangkan masakan yang tidak memenuhi standar
kualitas makanan, sebagai contoh ketika malakukan pengamatan, susu yang
dihidangkan pada saat breakfast oleh staff gardemanger section tersebut ternyata
-
sudah basi atau tidak layak untuk dikonsumsi oleh para tamu, hal ini tidak
diketahui oleh staff yang bersangkutan.
Sehingga pada saat itu seorang tamu memberikan complain kepada waiter.
B. Kualitas produk kurang bermutu
Hal ini bisa saja terjadi ketika salah seorang staff gardemanger digantikan
tugasnya oleh seorang staff main kitchen section, maka hasil produksi salad yang
dihasilkan jauh berbeda dengan hasil produksi yang dihasilkan oleh staff
gardemanger section.
Walaupun produk tersebut diolah berdasarkan recipe ( resep ) yang ada, hal ini
tentu menyebabkan produk yang dihasilkan tidak berkualitas atau tidak bermutu.
Kejadian ini terjadi karena pergantian atau peralihan shift yang tidak menentu
oleh Executive Chef.
C. Buruknya citra atau image Hotel ketika hidangan yang dihasilkan tidak
memenuhi standar kualitas makanan yang telah ditetapkan, maka para tamu hotel
akan menyatakan keluhan dan complain terhadap hal-hal tersebut.
Ketika tamu merasa tidak puas terhadap hidangan yang dihasilkan oleh staff
kitchen section, maka tidak menutup kemungkinan jika para tamu tidak akan lagi
berkenan menginap dihotel dan akan menyampaikan kritikan-kritikan bahwa
hidangan yang disajikan oleh Hotel Golden Palace tidak memenuhi standar
kualitas. Hal ini akan menyebabkan citra atau image hotel dimata dunia akan
buruk.
-
D. Food Cost yang tinggi
Apabila bahan makanan yang telah diproses tidak memenuhi standar kualitas
makanan, maka makanan tersebut tidak tepat guna atau tidak dapat digunakan.
Makanan yang tidak tepat guna tersebut tidak dapat digunakan atau dijual kepada
tamu dan karena hal tersebut terjadi pemborosan penggunaan bahan baku
makanan. Sehingga menyebabkan pembelian bahan-bahan makanan menjadi
meningkat, sementara penjualan produksi makanan menjadi menurun, hal
tersebutlah yang menyebabkan food cost semakin tinggi. Cost adalah
perbandingan atau biaya produksi dengan harga jual dikalikan 100%, semakin
tinggi food cost, maka semakin kecil keuntungan dari perusahaan.
-
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab IV, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kurangnya pengawasan dari pihak hotel pada saat bagian receiving menyeleksi atau
mensortir bahan makanan yang akan disalurkan ke bagian kitchen dan store room,
yang menyebabkan bahan makanan yang digunakan jauh dari standar kualitas dan
tidak layak untuk dipergunakan maupun diproduksi.
2. Kurangnya pengawasan dari staff kitchen terhadap suhu ruangan penyimpanan serta
tidak adanya pengaturan bahan makanan ketika bahan makanan tersebut akan
dimasukkan ke ruangan penyimpanan ( chiller ), hal ini menyebabkan seringnya
terjadi pembusukan pada bahan makanan tersebut.
3. Penggunaan bahan makanan yang berbahaya seperti MSG masih saja digunakan
oleh bagian kitchen, hal ini sangat bertentangan dengan penerapan standar kualitas
makanan yang bahan makanannya digunakan tidak mengandung racun.
4. Pentingnya hyegene dan sanitasi makanan untuk menunjang peningkatan standar
kualitas makanan yang diproduksi oleh food & beverage product di Hote Golde
Palace.
5. Timbulnya berbagai dampak negatif seperti berbagi komplain dari tamu, kualitas
produksi kurang bermutu, buruknya image hotel, dan food cost tinggi yang
dikarenakan kurangnya pemenuhan standar kualitas makanan pada departmen food
& beverage product di hotel golden palace.
-
5.2. Saran
1. Staff kitchen harus melakukan pengawasan terhadap suhu ruangan pendingin, ini
mencegah agar tidak terjadi pembusukan bahan makanan yang terus menerus terjadi di
kitchen, dan perlunya pengaturan bahan makanan apabila akan dimasukkan kedalam
ruangan pendingin ( chiller ).
2. Pihak hotel sebaiknya membenahi standar kualitas makanannya dan meniadakan
penggunaan bahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG.
3. Perlunya pengawasan oleh executive chef pada staff kitchen dalam hal hyegene dan
sanitasi makanan, karena hal tersebut sangat penting dalam meningkatkan standar
kualitas makanan.
4. Untuk menghindari berbagai dampak negatif yang timbul akibat kurangnya pemenuhan
standar kualitas makanan, sebaiknya para staff kitchen section lebih bertanggung jawab
terhadap pekerjaan masing-masing dan mentaati serta mengedepankan standar kualitas
makanan yang telah ditentukan oleh pihak hotel.
-
DAFTAR PETA
Peta pulau Lombok
Peta lokasi Hotel Golden Palace
-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
Lampiran 1
Main Kitchen
lampiran 2
Gardemanger
-
Lampiran 3
Butcher
-
Lampiran 4
Steward
Lampiran 4
-
Lampiran 5
Pastry