staf redaksi - mtsnpare.sch.idmtsnpare.sch.id/wp-content/uploads/2017/02/taklim-7-kirim.pdf ·...

56

Upload: ngocong

Post on 02-Feb-2018

397 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Staf Redaksi Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab: Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, Kepala MTsN Pare

Redaktur Pelaksana: Yusuf Hariawan, M.Pd.

Staff Redaksi : Supradono Sutopo, S.Pd.I, KTU,2. Ahmad Farid Huda, S.Pd, M.Pd.I, Waka Kurikulum, 3. Istiqomah, S.Pd, Waka Kesiswaan, 4. M.Subchan Sodiq, S.Pd., M.Pd.I, Waka Sarana dan Prasarana, 5. Yusuf Hariawan, M.Pd., Waka Humas,

Bendahara : Lailatul Fitriyah, S.E Ketua Jurnalis : Vidra Revy Azhahra Wakil Ketua Jurnalis : Muhammad Rizqy

Zamiluddin Al Asy’ari Sekretaris1 : Phalosa Ekasani Melisa Wakil Sekretaris2 Bendahara1 : Salsabi Bendahara2 : Shani Syaharani

Koordinator Liputan Kelas VIII: Rizal Muhammad Affandi Pangerti Dharma Putri, Aqwiya Faza Al Hammami, Arsa Sabila

Rosada, Vidya Dita Putri Setyoroni, Ilham Maulana Prasetyo Gutomo, Alviansyah Zulan Aqafitrah, Syafa Tiara Choirunnisa, Achmad Chamim Muzalligh, Risma Dea Ayu Safitri, Fina Rahma Sari, Eva Nuraisyah, Jessica Amaliya Putri, Denanda Maulidiya Frantika, Adistya Naulidiah Pramesti, Sissika Putri Amelia, Mukhi-batul fitria Nur Kumala, Oktantia Nalza Miftakhausnia, Jauhari Lutfil Alam, Riswanda Khanza Hamida, Rina Mar’atus Sayyidah

Koordinator Liputan Kelas VII: Tasya Levia Arinda Wibowo Unsa Tunjung Wangi, Jaoharoh Fatin, NasywaAlvianda

Puti Nabila, Aisya Pashasi Shiam, Raditya Mandala Yoga Pratama, Adisti Dila Nurmala, Nasya Azlya Zahra Firdausi, Nadia Aurelia, Elita Nathania Dewi, Novfitriani Fathma Sabilla, Khusnaini Aulia Alfa Rohmatin, Dimas Yahya Ardian, Agusta Aura Ekifara, Zepta Kanza Nisamta, , Gymnastiar Abiaska Milado, Puspa Muntia Dyati Putri, Clanrinta Naya Nailahsawahita, Aan Cahya Kurnia Wahyudi, Nadiva Sayyida Talfah, Chantika Shanzabila Afrida Putri, Ratna Umul Farida, Rizqy Amalia Malika Lobis.

Jalan Stadion Canda Bhirawa 01 Kontak Pos 114 Pare Kabupaten Kediri Telepon (0354) 391351 Email: [email protected]

Salam Redaksi

Tajuk Utama

Laporan Utama

Kegiatan Madrasah

Seputar Madrasah

Pendidikan

Prestasi

Profil Siswa

Lentera Hati

Pengembangan Diri

Hidup Sehat

Syariat Islam

Dialog Sufi

Cerpen

Pesona Alam

Puisi

Komik

TTS

01

02

03

11

17

20

21

22

31

37

41

45

47

48

50

51

52

53

Daftar Isi

01Salam Redaksi

Assalamualaikum sobat Taklim!

Wahh nggak kerasa edisi baru Majalah Taklim hadir lagi. Yuhuu udah pada nung-guin ya? Ada kejutan baru apa lagi nih yang hadir di Majalah Taklim kali ini? Tem-bah keren dong pastinya. Kritik dan saran sangat berguna bagi kesuksesan majalah Taklim di edisi berikutnya loh. Semoga da-pat terus menginspirasi semua pembaca kini dan nanti. Semangat berkarya!

***

Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mem-berikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga pada bulan November 2016 ini kami dapat terus meningkatkan kualitas diri dan mengembangkan potensi siswa didik kami dalam bidang jurnalistik dan dunia literasi. Majalah Taklim yang hadir sampai edisi ke-VII Ini tidak akan sampai ke tangan para pembaca setia, tanpa bantuan dari staf dan guru yang juga turun tangan membimbing siswa untuk mencapai kesempurnaan dalam berkarya.

Sholawat serta salam semoga tetap ter-curahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, kerabat, serta umatnya yang senantiasa istiqomah dan taat dalam jalanNya. Semoga

kita sebagai generasi penerus dapat mem-buat pembaharuan nyata sehingga dapat meningkatkan derajat dan martabat kita sebagai muslimin wal muslimat yang bera-khlakul karimah. Aminyarabbal’alamin.

Sebagai wujud partisipasi kami terhadap pemikiran dan bakat siswa madrasah dalam dunia tulis menulis, redaksi selalu berusaha untuk menam-pung semua hasil karya siswa yang akan di muat dalam bentuk kolom, rubrik, maupun liputan. Redaksi akan terus berusaha untuk mengembangkan dan memperbaiki tampilan Taklim setiap edisinya demi memberikan kepuasan kepada para pembaca setia. Dengan se-mangat lillahita’ala, di harapkan majalah Taklim dapat menginspirasi kita semua khususnya dalam semangat menuntut ilmu dan beribadah kepadaNya.

Pada edisi kali ini, di harapkan para pembaca dapat terdorong keinginan-nya untuk ikut serta dalam menciptakan karya demi kesempurnaan edisi Taklim berikutnya. Agar tampil lebih kreatif, ino-vatif, menarik, serta eksklusif tentunya.

Jurnalistik MTsN Pare.. SUKSES BERKARYA TANPA BATAS!

Salam

Reda

ksi

02 Tajuk Utama

Santri, salah satu pembangun neg-eri yang terus memberikan karyanya untuk kemajuan Indonesia. Kita bisa menilik lebih dalam ke masa lalu. Saat arek arek Surabaya tengah gigih ber-juang dalam pertempuran10 Novem-ber di Surabaya, tampak banyak santri yang ikut terjun dalam barisan prajurit bersama para kyai mereka. Disini, para kyai memegang peranan pent-ing dalam memimpin kaum muslimin. Hingga akhirnya, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa wajibnya jihad melawan penjajah yang dianggap se-bagai jihad fisabilillah, perang suci/agama. Slogan dan dorongan seman-gat para kyai terus berkumandang dan membakar semangat kaum muslimin. Allahu akbar!!!

Di masa kini, santri tak berhenti berkarya, jiwa mereka yang sudah ter-tata di binaan pondok telah memben-tuk mereka untuk tak keropos tergerus

zaman yang semakin modern. Berba-gai karya pun mulai bermunculan dari para santri. Salah satunya, muncullah seorang mantan santri yang berhasil menduduki kursi no. 1 di Indonesia. Hmm, siapakah dia? Dialah K.H Ab-durrahman Wahid. Gusdur, sapaan akrabnya, adalah putra K.H Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdatul Ulama dan tokoh penting di balik pondok Tebu

Ireng, Jombang.

Dengan pengetahuan agama yang luas, santri telah memiliki bekal untuk membentengi diri dari dampak negatif arus globalisasi. Salah satunya, ben-teng dari bujuk rayu narkoba.

Jadi, santri sesungguhnya adalah sosok yang telah berjasa pada Indo-nesia. semua karya dan ide pikiran juga pengorbanan mereka semata mata untuk kejayaan Indonesia. Maka, patutlah jika presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 22 Oktober se-bagai hari santri nasional, mengingat jasa mereka yang begitu besar. Santri santri diluar sana haruslah tetap opti-mis dengan apa yang mereka lakukan. Jangan pernah menyerah dan tetaplah berkarya untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Salam santri… (Salsabil/8B)

Siapa yang tidak mengenal santri?

Masyarakat awam se-lalu mengidentikkan santri dengan kaum

sarungan yang hanya terfokus pada ilmu agama, terkekang,

dan tak bisa berkem-bang. Namun, be-

narkah begitu? Fakta membuktikan………

Dari Santri

Untuk Negeri

03Laporan Utama

Keluarga besar MTsN Model Pare, Kebupaten Kediri kemarin ( 22/10) menggelar peringatan Hari Santri Nasional. Seluruh Bapak/ibu guru, karyawan dan siswa-siswi dengan berbusana santri serba putih tumplek blek di pelataran parkir Stadion Candra Birawa Pare. Mereka mem-baca sholawat nabi Muhammad SAW dan berdo’a bersama agar Allah SWT menjadikan bangsa Indonesia agar menjadi negara yang lebih sejahtera.

“Lebih khusus lagi kami ber-doa agar keluarga besar MTsN Pare semakin baik,” jelas Moh. Misbahud-din, M.Pd.I, guru PAI MTsN Pare, yang memimpin jalannya pembacaan sola-wat kepada nabi Muhammad SAW.

Peringatan hari santri berjalan dengan khusuk dan khidmat. Seluruh

siswa-siswi berkumpul di pelataran parkir Stadion Canda Birawa pukul 07.00 WIB. Siswa-siswi dan bapak ibu guru berbusana muslim. Yang laki-laki bersarung, barbaju koko putih lengkap dengan songkoknya. Yang perempuan pun menyesuaikan. Dengan beralas-kan koran, semua siswa-siswi tertib mengikuti acara tersebut. Acara per-tama adalah sambutan Kepala MTsN Pare, Drs. Jamiludin. Dalam sambu-tanya, ia menegaskan peringatan Hari Santri Nasional mulai sekarang akan diperingati setiap tahun di MTsN Pare.

Menurutnya, do’a bersama dalam peringatan hari santri tersebut ditujukkan kepada negara Indonesia mudah-mudahan semakin sejahtera. “Mudah-mudahan negara kita diberi pemimpin yang jujur dan adil. Kemu-

dian kita juga mendoakan kepada para syuhada’ yang telah memper-juangkan kemerdekaan Indonesia dan kita berdoa agar apa yang kita ingin-kan dan apa yang kita cita-citakan dapat terwujud, ” jelasnya.

Usai sambutan, keluarga besar MTsN Pare bersama-sama membaca sholawat nariyah yang dipimpin oleh Misbahuddin, guru PAI MTsN Model Pare. Acara pembacaan sholawat nabi ditutup dengan doa. Setelah selesai, para siswa-siswi kelas 7 dan 9 kembali mengikuti KBM. Sedangkan kelas 8 memenuhi undangan di Masjid Agung An-Nur Pare mengikuti perin-gatan Hari Santri Nasional bersama santri-santri lain se-Kabupaten Kediri.( Mukibatul & Khanza/Tim Jurnalis MTsN Pare)

Bersholawat Nabidi Hari Santri

Menjadi pengurus OSIS MTsN Pare tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Berbekal kepintaran saja tidak cukup. Calon pengurus OSIS harus me-miliki kecakapan dan kepribadian yang andal. Mereka yang ingin menjadi pen-gurus organisasi sekolah yang digan-drungi oleh para siswa tersebut harus berjuang dan bersaing dengan puluhan peserta calon pengurus OSIS yang lain.

“Pengurus OSIS adalah siswa yang akan menjadi contoh bagi siswa-siswi yang lain. Jadi mereka yang ingin men-jadi pengurus Osis harus diseleksi,” je-las Istiqomah, S.Pd, Kesiswaan MTsN Pare kepada jurnalis majalah Taklim.

Tahap pertama pendaftaran. Lang-kahnnya, panitia menyebar angket di setiap kelas khususnya kelas 7 dan 8. Masing masing kelas dibatasi sejum-lah 7 anak. Jumlah total siswa yang mendaftakan menjadi calon pengu-rus OSIS sebanyak 106. Terdiri atas 64 siswa kelas VII dan 42 siswa kelas VIII.

“Dari 106 calon pengurus akan diambil 40 siswa menjadi pengurus OSIS,” jelas Istiqomah, Waka Kesiswaan MTsN Pare

Menurutnya, ada lima poin yang harus dimiliki seorang OSIS, yaitu Cer-das, Akademiknya juga bagus, soli-daritasnya dengan teman juga baik, tanggung jawabnya sangat baik, dan

juga memiliki sifat sabar. Itulah yang paling penting. Sebab, tugas seorang pengurus OSIS sangatlah berat. Tugas utamanya, yaitu menjalankan progam- progam dalam masing masing bidang. Pengurus OSIS semuanya bertugas di bidangnya masing masing.

Tahap kedua, calon pengurus osis harus mengikuti seleksi wawancara.

04 Tajuk Utama

Seorang OSIS

MTsN Pare pada awal No-vember ini menggelar pesta demokrasi, yakni pemilihan ketua dan wakil OSIS (Pilos) untuk masa jabatan 2016-2017. Pilos digelar untuk mereorganisasi pengurus

OSIS lama. Pasangan Ja’far Elyas (VIIA) dan Nasywa Alviandra Putri Nabila (VIIB) terpilih menjadi Ketua dan Wakil OSIS dengan memperoleh 587 suara mengalahkan pasangan Moch. Ludzna BJ(VIIIG)- Dinda Ela N(VIID) dan Avani M (VIIIE),- M.Ainunnajib Habibi dengan.

05Laporan Utama

Seleksi wawancara berlangsung sela-ma tiga hari, yakni pada tanggal 27-29 Oktober 2016 yang diselenggarakan di Ruang Baca. Di sana sudah menunggu tim penyeleksi. Para calom pengurus Osis harus menjawab berbagai per-tanyaan. Ada tiga tahap yang harus dilewati peserta. Tahap pertama per-tanyaan seputar manajemen kepem-impinan, tahap kedua pertanyaan sep-utar keagamaan, ketiga kepribadian .

‘’Rasanya pada saat melaku-kan seleksi itu saya merasa biasa aja,enjoy,karena dulu sudah pernah merasakan seperti ini,’’ kata salah satu seorang calon OSIS.

Menurutnya OSIS itu tugas pengurus organisasi madrasah cukup berat. Mere-ka membatu menyukseskan kegiatan-kegiatan madrasah. Jadi, menjadi OSIS itu harus meninggalkan pelajaran ban-yak namun mereka harus belajar lebih giat agar tidak tertinggal pelajaran.

Namun dibalik tugas berat terse-but dengan menjadi pengurus OSIS akan terbentuk jiwa kepemimpinan dalam diri siswa, melatih bertanggung jawab, dan juga cara kepemimpinan yang sangat baik .

Selesai seleksi, tim meranking nilai calon pengurus Osis. Siswa yang mas-uk sepuluh besar layak mengikuti se-

leksi selanjutnya, yaitu menjadi ketua dan wakil OSIS. Selanjutnya diseleksi lagi diambil enam besar yang akan dipilih oleh siswa-siswi MTsN Pare menjadi Ketua dan Wakil OSIS. (Nadia/JURNALIS MTSN PARE)

Gelar Pesta DEMOKRASI,

Pilih Ketua dan Wakil OSIS

Pelaksanaan Pilos berjalan sangat demokratis layaknya pemilu pada pada umumnya. Beberapa tahap dila-lui, mulai penjaringan, masa kampa-nye, sampai pelaksanaan Pilos. Saat pilos berlangsung Komisi Pemilihan OSIS (Kopilos), Pengawas, saksi bekerja sesuai dengan tugas masing masing. Mereka menyiapkan Tempat Pemungu-tan Suara (TPS) berikut surat suara un-tuk memilih calon ketua dan wakil OSIS.

Pelaksanaan pilos berlangsung sangat semarak. Pukul 08.00 WIB para calon ketua dan wakil osis diarak oleh tim suksesnya menuju dari kampus selatan MTsN Pare menuju tempat pe-milihan Osis di kampu utara. Arakan-arakan semakin meriah tatkala diiringi lantunan salawat badar oleh grub ban-jari Al-Musaghifin diikuti seluruh siswa MTsN Pare. Acara dibuka oleh Kepala MTsN Pare, Drs. Jamiludin.

Jamiluddin mengingatkan kepada seluruh siswa untuk memilih calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS sesuai dengan hati nurani masing-masing. Ia menghimbau agar pelaksanaan pi-los bejalan secara jujur, adil, langsung, umum, dan bebas rahasia. “Pasangan ketua dan wakil pun harus siap me-nang dan siap kalah,” tegasnya.

Setelah Pilos dibuka oleh Kepala MTsN Pare, para siswa sebelum men-contreng surat suara menikmati menu bazar yang telah disiapkan setiap kelas. Setelah itu, mereka berduyun-duyun mendatangi TPS yang telas disiapkan oleh Komisi Pemilihan Osis. Setiap siswa harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan surat suara. Sete-lah mendapat surat suara satu persatu mereka menuju bilik untung mencon-treng calon ketua dan wakil ketua osis pilihan mereka masing-masing.

Pemungutan suara berlangsung sela-ma lebih kurang selama dua jam. Selesai pungutan suara, tibalah saat penghitun-gan. Kopilos tiap TPS saat menghitunng surat suara memperlihatkan lembar demi lembar suara kepada saksi.

“Surat suara ada yang tidak sah juga. Tercatat surat suara yang tidak sah sebanyak 75 lembar,” jelas salah

satu Petugas Pemungut Suara kepada jurnalis Madrasah.

Dari pengitungan surat suara selu-ruh TPS, pasangan nomor dua, yakni Ja’far Elyas (VIIA) & Nasywa APN (VIIB)menang telak dengan memperoleh surat suara sebanyak 587. Sementara pasangan nomor 1, Moch. Ludzna BJ(VIIIG)- Dinda Ela N(VIID) memper-oleh 199 dan pasangan nomor 3, Avani M (VIIIE),- M.Ainunnajib Habibi, mem-peroleh 82 surat suara.

Pasangan Ja’far Elyas sangat ber-syukur terpilih menjadi ketua Osis periode 2016-2017. Ia akan berusaha sekuat tenaga menjalankan amanat yang telah diberikan kepada dirinya.

“Terima kasih semuanya yang tel-ah mempercayai saya sebagai ketua osis. Saya akan bekerja semaksimal mungkin untuk membantu mema-

jukkan MTsN Pare menjadi lebih baik lagi,”tandasnya. (ILA/YUS/JURNALIS MTSN PARE)

06 Tajuk Utama

Jual Sabu

di Stan Bazar

Sementara itu, untuk memeriah-kan pemilihan ketua OSIS (Pilos) periode 2016/2017, seluruh siswa dan siswi MTsN Pare dari kelas VII sampai IX menggelar bazar. Mereka menjual aneka menu ma-kanan dan minuman yang unik dan me-narik agar laris terjual dan mendatang-kan keuntungan. Ada SABU (sate buah), PPAP (Pen pineapple apple pen), Doraya-ki, Chicken nugget stick, Q’talk banana sauce dan minu-man BELFAN yang ternyata belimbing fantasy,dan SBY atau es black yellow. Me-nariknya ada stand bazar yang mem-berikan fasilitas ka-raoke jika membeli makanan plus minu-man. “Semua ma-kanan dan minuman terlihat sangat enak,” kata Fafa,siswa kelas VIIID , yang berkeliling mengamati ber-bagai menu makanan

Bazar tersebut berjalan semarak.

Seluruh siswa dan siswi sudah bersiap sejak jauh- jauh hari sebelum bazar dimulai. Mereka bermusyawarah den-gan teman sekelas menentukan menu

apa yang sekiranya unik dan menarik sehingga laku dijual. Selanjutnya mere-ka mencetak kupon bazaar dan mem-promosikan menu tersebut kepada ba-pak/ibu guru dan seluruh siswa-siswi.

“Kupon bisa ditukar pada saat pelaksanaan bazar agar pada saat bazar nanti tidak kesulitan. Ada juga yang langsung membeli tanpa mengguna-kan kupon,” jelas Revi, siswa kelas VIII D

Saat Bazar tiba, mereka datang pa-gi-pagi untuk menata stand bazar. Se-tiap kelas oleh panitia sudah disiapkan tempat untuk menyajikan makanan dan minuman mereka. Mereka mena-

07Laporan Utama

ta menu semenarik mungkin agar para siswa dan guru tertarik untuk mem-beli. Stand stand bazar berada di tersa kelas VIII sampai lab IPA.

Seluruh siswa dan siswi sangat se-mangat dalam menjual makanan dan minuman mereka. Berbagai cara di-lakukan setipak kelas agar para siswa atau pun guru mau membeli menu-nya. Ada yang menyetel music, ada

juga yang membonusi para pembeli dengan karaoke.

Siswa dan siswi juga membeli da-gangan kelas lain dengan disiplin tanpa ada rasa permusuhan antara kelas lain. Bahkan, bukan cuma siswa dan siswi yang membeli namun bap-ak dan ibu guru juga ikut memborong dagangan siswa dan siswi.

Kegiatan bazar ini juga mendata-

ngkan keuntungan yang tidak sedikit bagi setiap kelas dengan modal yang tak terlalu banyak mendapatkan un-tung yang banyak

”ya, kegiatan bazar ini sangat meny-enangkan saya bisa membeli makanan dan minuman dengan harga yang murah meriah, jadi bisa makan sam pai puas”ujar salah seorang siswa yang menikmati bazar ini. (RIZAL/YUS/Tim Jurnalis MTsN Pare)

08 Tajuk Utama

Regu Putri Paspramore Raih Juara Umum

Agenda JamurMTsN Pare kembali unjuk gigi dengan

prestasi-prestasinya. Terbaru Regu putri Paspamore (Pasukan Pramuka MTsN Pare) di Ajang Penggalang Bergengsi Kediri Raya Jawa Timur (AGENDA JAMUR) V se-Kares-idenan Kediri yang diselenggalarakan di bumi perkemahan Ambalan Pattimura dan Christina Martatiahahu SMKN 1 Plosoklaten tanggal 4-6 November 2016 lalu terpilih se-bagai juara umum regu putri.

Prestasi itu diraih setelah mereka

menjuarai empat cabang lomba. Ketujuh lomba yang dimenanginya, yakni, Juara 1 Jelajah, Juara 1 Pramuka Cerdas cermat, Juara 1 Pembuatan Baju Kreasi Juara 3, Lukis Caping. Sementara itu, regu putra hanya memperoleh Juara 1 Jelajah, Juara 2 Pramuka Cerdas, Juara 3 Lukis.

“Atas presasti tersebut mereka lay-ak diajungi jempol,”kata Drs. Jamilud-din kepada Jurnalis madrasah.

Di ajang itu MTsN pare mengirim-

kan 2 regu, yaitu regu Melati dan Garu-da Putih. Regu melati beranggotakan 8 orang yaitu Aida Fathiyya (8A) seba-gai Pinru, Asna Ari Latifa N.A (8A), Na-dia Aulia Farras (8A), Nadya Harisa Ah-mad (8A), Salsabilla Reyhan Asysyafa (8C), Ifa Khoirun Nisa (8C), Auliyya In-tan M.A(8F), Fiorhocy Oryzatyna B (8F). Sedangkan anggota regu putra yaitu Ja’far Elyas (8A) sebagai Pinru, Alfian Wahyu W(8B), M. Husni Fadilah(8C),

09Laporan Utama

Ahmad Yudha P(8C), Ilham Maulana P.G(8D), Alwi Fuad H(8F), Virgiawan Sultanto (8F), Luthfi Nahar J(8I).

Ke-16 orang tersebut mengaku bahwa telah mempersiapkan lomba ini kurang lebih 1 bulan. Mereka berlatih hingga pukul 16.00 WIB setiap harinya.

“Liburnya ya cuma minggu.” Ucap salah satu anggota regu putra.

Dengan kerja keras dan arahan dari Pembina, yakni Kak Mamudi, beserta officialnya, Kak Niken dan Kak Arda, mereka berhasil membawa pulang 7 piala dan 1 trophy bergilir.

Tak sedikit kendala yang mereka lalui selama perlombaan, mulai dari awalnya minder karena melihat lawan yang lebih

percaya diri. Tetapi, itu semua dapat di-lalui. Kepercayaan diri mereka muncul pada saat mereka mendapat bintang emas atau tanda poin tertinggi pada lomba jelajah baik putra maupun putri. Namun, mereka juga sempat down saat penilaian Kreasi Baju. Awalnya perlom-baan berjalan lancar, namun diakhir pe-nilaian tiba-tiba ada pemanggilan peser-ta untuk mengumpulkan baju tersebut.

“Panitia bilang baju yang ber-kerang-ka didiskualifikasi,” ucap salah satu offi-cial. Dengan musyawarah antara panitia dan peserta, akhirnya hanya diadakan pengurangan nilai. Tak disangka MTsN Pare tetaplah meraih nilai yang paling tinggi dari segala poin penilaian yaitu

design, fashion show, dan presenting.Akhirnya saat pengumuman tiba, regu

putrid MTsN Pare terpilih menjadi regu terbaik dengan perolehan 4 kejuaran. Mendapatkan juara umum pada Agenda Jamur V mereka sangat bersyukur dan sangat senang. Mereka tidak menyangka akan mendaptkan predikat tersebut.

“Alhamdulillah, akhirnya buah ker-ja keras teman-teman terbayar dengan predikat tersebut,” kata Aida Fathiya, Ketua Regu Melati Paspamore

Harapan mereka adalah dapat men-jadi Pramuka sejati, dan mendapat keber-hasilan di lomba-lomba selanjutnya, serta dapat mengharumkan nama MTsN Pare. (AIDA/YUS/ JURNALIS MTsN Pare)

Pasukan Kesehatan Remaja (Paskara) MTsN Model Pare Kabupaten Kediri terus berprestasi. Terbaru, mere-ka meraih juara umum III Jumbara (Jumpa Bakti Gembira) PMR Madya, Wira se-Kabupaten Kediri yang digelar di lapangan Desa Kepuh, Kecamatan Papar (22-25/9). Paskara MTsN Model Pare dinobatkan sebagai juara umum III setelah mereka meraih juara I lomba Travelling Kepalangmerahan, Juara II lombaTravelling Kesehatan Remaja dan Travelling Donor Darah Sukarela (DDS), serta meraih juara harapan 1 lomba Cerdas Cermat.

RAIH JUARA UMUM IIIJUMBARA

se-Kabupaten Kediri

“Tahun ini kami tidak bisa memper-tahankan Juara umum. Ini menunjuk-kan persaingan semakin ketat. Namun, anak-anak sudah menunjukkan kesung-guhan yang luar biasa,” jelas Indomi Jus Prabowo, Pelatih PMR Madya MTsN Pare.

Indomi menjelaskan, kegiatan Jum-bara PMR Madya, Wira berjalan lancar meski sebelumnya Paskara MTsN Mod-el Pare berharap mendapat peningka-tan dari Jumbara sebelumnya. Namun, karena pelaksanaan Jumbara bersa-maan dengan kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) sehingga jadwal latihan terganggu dan tidak bisa maksimal.

Agenda pertama, peserta disibuk-kan dengan pembangunan tenda yang digunakan untuk berkemah se-lama tiga hari dalam acara tersebut.

“Acaranya menarik. Suasananya

juga sangat mendukung kita dalam berlomba, ya meski sedang hawa-hawa UTS,” kata Erlis, Ketua Ekstrakuri-kuler PMR MTsN Pare.

Malam harinya, dilanjutkan lomba cer-das cermat dan Traveling. Lomba traveling ada dua, yaitu Travelling Kepalangmera-han dan Travelling Kesehatan Remaja.

Di bawah komando M. Husni Fadi-lah, siswa kelas VIII C, yang berang-gotakan Jaufatul Adelia Izzati, Ahmad Yudha Prasetyo, tim Paskara Model Pare mampu tampil maksimal. Mereka da-pat mempresentasikan materi tentang sejarah palang merah internasional dengan maksimal. Hasilnya, tim trave-ling kepalangmerahan Paskara MTsN Model Pare mampu mengungguli pe-serta lain dan mampu meraih juara 1. Sementara itu, tim Travelling Kesehatan

Remaja yang beranggotakan Diva Setia Mayang Andiani dan Rahma Anggana Rarastyasa harus puas di peringkat II. Begitu pula dengan lomba Travelling Donor Darah Sukarela (DDS). Lomba ini diwakili oleh tim yang beranggota-kan Ahmad Yudha Prasetyo(8c),Afifatuz Zahro(8A), Maratus Sholikhah(8B) ini hanya meraih juara II.

Perlombaan dapur umum menjadi lomba terakhir sebagai penutup acara. Disini, para PMR dilatih untuk dapat me-masak dan menata makanan dengan susunan yang tepat bagi konsumen. Pada kasus sebenarnya, Anggota dapur umum bertanggungjawab terhadap konsumsi korban bencana alam seperti gunung meletus, Gempa, dan Tsunami.

“Tapi di lomba dapur umum kami belum beruntung,” jeals erlis, ketua ek-strakurikuler PMR MTsN Model Pare.

Dihari pengumuman kejuaraan, Paskara MTsN Model Pare dinobatkan menjadi juara umum 3 Jumbara se Kab.Kediri tahun 2016.

Dengan diadakannya Jumbara ini, diharap PMR dapat senantiasa men-jadi pelopor hidup sehat dan memiliki jiwa kepedulian yang tinggi terha-dap sesama. Dan tentu, Paskara akan selalu bersinar dengan cahaya yang menyilaukan mata untuk selalu meng-harumkan nama MTsN Pare tercinta. (Diva/Tim Jurnalis MTsN Pare)

10 Tajuk Utama

Praktik Bahasa Inggris di Candi Borobudur

MTsN Pare Laksanakan

SKAL

11Laporan Utama

Hai sobat taklim suasana MTsN Pare pada malam tanggal 11 November 2016 berubah riuh ramai. Raut wajah sumringah tampak pada siswa kelas VIII MTsN Pare. Mereka terlihat senang malam itu. Momen yang ditunggu-tunggu oleh 314 siswa kelas VIII akh-irnya tiba. Mereka bersama bapak ibu guru pendamping akan mengi-kuti Studi Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL). Mereka akan mengunjungi be-berapa objek wisata Kota Jogjakarta dan sekitarnya. Antara lain, mereka mengunjungi peninggalan bersejarah Candi Borobudur, Musium Dirgantara, Taman Pintar, Keraton Jogjakarta, dan Malioboro. Mereka juga berziarah ke makam Raden Santri, salah satu tokoh penyebar agama Islam di Gunung Pring, Sleman.

Menurut Kepala MTsN Pare, Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, selain mengujungi objek wisata, siswa-siswi MTsN Pare juga praktik berkomunikasi dengan turis mancanegara di candi Borobudur dengan menggunakan bahasa Inggris.

“Anak-anak harus bisa berkomuni-kasi dengan turis dengan bahasa Ing-gris. Sebab, Ini merupakan salah satu bagian dari program kerja sama MTsN Pare dengan salah satu lembaga kur-sus bahasa Inggris dari kampung Ing-gris, Pare,” jelas Kepala MTsN Pare, Drs.Jamiludin, M.Pd.I.

Menurutnya, sebelum pelaksanaan SKAL berlangsung, siswa-siswi kelas VIII selama satu semester mendapat-kan bimbingan belajar bahasa Inggris dari salah satu lembaga kursus bahasa Inggris dari kampung Inggris. Selama

mengikuti kursus, mereka mendapat-kan materi vocabulary, pronounciation, tensis, dan conversation. “Dengan mod-al belajar bahasa inggris dari tutor-tutor andal mereka insyaallah bisa berkomu-nikasi dengan turis asing,” tegasnya.

SKAL berlangsung cukup lancar dan mengesankan para siswa lho so-bat taklim. Para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan rutin MTsN Pare ini. Mereka berangkat pada Jumat malam pukul 20.00 WIB dan tiba Minggu ten-gah malam. Sebelum berangkat mere-ka mengikuti upacara pemberangka-tan. Dalam sambutannya, kepala MTsN Pare menghimbau kepada peserta agar perjalanan SKAL ini diniatkan un-tuk melihat kebesaran ciptaan Tuhan. Para peserta harus membuat laporan perjalanan selama SKAL berlangsung.

“Dengan niat yang baik, insyaallah kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kita semua,” jelasnya

Setelah sambutan kepala diterus-kan dengan membaca doa melaku-kan perjalanan bersama-sama. Doa dipimpin oleh ustad Moh. Misbahud-din, salah satu guru PAI MTsN Pare. Para siswa dan bapak ibu guru pen-damping mengikuti pembacaan doa tersebut. Setelah itu, peserta bergegas menuju ke bus masing-masing. Per-jalanan cukup menyenangkan. Sela-ma perjelanan, siswa-siswi menikmati fasilitas bus pariwisata yang dikend-arainya. Mereka menikmati tontonan, baik lagu maupun video yang distel. Ada juga yang berkaraoke. Ada juga yang terlelap tidur. Tak terasa per-jalanan sudah sampai tujuan. pukul

04.00 WIB Rombongan tiba di objek pertama, yakni makam salah satu pe-nyiar agama Islam di Gunung Pring. “Sebelum berziarah anak-anak diperk-enankan untuk mandi dan salat subuh berjamaah,”kata Rahayu Juwarini, ket-ua panitia SKAL.

Seusai berziarah, rombongan men-uju rumah makan Kampung Ulu untuk sarapan sebelum mereka melihat tanda kebesaran Tuhan, yakni candi Borobu-dur. Wouw luar biasa! Subhanallah Al-lahuakbar!!! Inilah kesan pertama kali rombongan melihat objek wisata candi Borobudur yang dibangun begitu meg-ahnya. Mereka takjub dengan bangu-nan peninggalan orang zaman dahulu.

“Kok bisa ya batu yang begitu keras dan berat ditata dengan tataan yang me-narik serta diukir yang sempurna juga. Subhanallah Ini adalah tanda kebesaran Allah SWT,” celetuk salah satu peserta skal.

Tidak lupa dengan tugasnya, para peserta skal langsung berburu turis as-ing yang sudah ada di candi Borobudur. Mereka yang sudah mendapatkan tu-ris langsung mengajak kenalan. Mulai mengawali percakapan, tanya nama, asal dari mana, ke tanah Jawa mulai kapan? Hingga bagaimana kesan mere-ka berada di Indonesia. Tampaknya mereka praktik cukup lancar berkomu-nikasi dengan bahasa Inggris. Mereka pun mengabadikan moment berkesan tersebut dengan foto bersama.

“Thank you for your time,Sir.nice to meet you and see you later,” kata peser-ta Skal mengakhiri pertemuan itu.

Puas melihat pesona candi Borobu-dur dan bisa praktik bahasa Inggris,

MTsN Pare Kabupaten Kediri mulai bulan September tahun 2016 menera-pkan pembelajaran berbasis digital. Pembelajaran berbasis digital yang diberi nama eLearn ini merupakan produk penerbit Erlangga. Pembela-jaran ini khusus diterapkan pada kelas program 4 semester atau kelas Peserta Didik Cerdas Istimewa (PDCI).

Dalam pembelajaran berbasis digi-tal, para guru dan siswa dapat meng-gunakan Handpon (HP) Android atau Laptop. Selain itu, para wali murid pun bisa memanfaatkan fasilitas Elearn un-tuk mengikuti perkembangan belajar putra-putrinyanya karena hasil belajar siswa bisa dilihat lewat fasilitas Elearn-ing tersebut.

Menurut Ahmad Zakaria, Konsul-tan Produk Erlangga, dengan men-gaplikasikan media pembelajara Elearn banyak manfaat yang dapat diperoleh. Para siswa tidak perlu berat-berat membawa buku karena di dalam Elearn sudah ada beberapa materi pembelajaran. Untuk sementara, ma-teri pelajaran yang sudah ada, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, IPA, IPS, dan PKN. Selain materi pembelajaran, di dalam Elearn terdapat 60.000 soal dan setiap bulan-nya soal terus ditambah.

Zakaria menambahkan, pembela-jaran Elearn memudahkan para guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan media Elearn, pembelajaran bisa dilakukan dengan tidak tatap

muka. Lewat aplikasi yang sudah dide-sain penerbit Erlangga, para guru bisa memberi tugas para siswa. Bahkan di-manapun berada bisa membuka fasili-tas Elearn untuk belajar.

Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, Kepala MTsN Pare, menjelaskan sebelum men-gaplikasikan Elearn dalam pembelaja-ran para guru MTsN Pare mendapatkan

pengenalan dari tim penerbit Erlangga tentang bagaimana cara memanfaat-kan media digital tersebut.

“Pemanfaatan media tersebut untuk sementara hanya diaplikasikan pada kelas program 4 semester. Mudah-mu-dahan media tersebut bisa mempermu-dah proses belajar-mengajar,”harapnya. (yus/humas MTsN Pare)

rombongan langsung meluncur ke ob-jek selanjutnya, yaitu musium dirganta-ra, taman, keraton Jogyakarta. Mereka juga mengunjungi maskot Kota Gudeg. Ya mereka menikmati pemandangan Malioboro. Di sana mereka belanja pernak-pernik dan oleh-oleh yang lain sebagai kenangan bahwa mereka telah mengunjungi salah satu kota wisata di Indonesia. Ada yang memborong oleh-oleh. Ada yang membeli sesuai uang saku masing-masing.

“Saya beli dompet untuk uang. Sia-

pa tahu uangku nanti bisa terkumpul di dompet ini. Saya beli kaos dagadu. Kaos ini adalah kaos kenangan Jogja-karta. Saya beli bakpia. Bakpia itu ma-kanan kas kota Gudeg,” ungkap bebera-pa siswa kepada jurnalis madrasah saat ditanya soal oleh-oleh yang dibeli.

Selama perjalanan rombongan tidak lupa melaksanakan kewajiban salat. Mereka mempraktikkan salat jamak takdim/takhir dengan diqosor. “Kami mempratikkan kemudahan dalam melaksanakan kewajiban

salat, yakni dengan menjamak dan mengqosor, “ terang Moh. Misbahud-din, salah satu guru PAI MTsN Pare.

Merasa puas mengunjungi Kota Jogjakarta seharian, rombongan SKAL MTsN Pare bergegas kembali ke bus masing-masing. Setelah makan malam di salah satu rumah makan di Kota Jog-jakarta mereka pulang ke MTsN Pare.

“Sungguh mengesankan SKAL kali ini. Jadi ingin ke sini lagi. Mudah-mu-dahan,” harap salah satu peserta SKAL. (Revi/Phalosa/Yus/jurnalis MTsN Pare)

12 Tajuk Utama

Aplikasikan Pembelajaran

Berbasis Digital

Sebanyak 364 siswa kelas VII MTsN Pare mengikuti Masa Ta’aruf Siswa Madrasah(MATSAMA). Kegiatan MAT-SAMA yang berlangsung pada (19,21/7) tersebut betul-betul membekali siswa kelas VII agar nantinya lebih siap dan sukses dalam menuntut ilmu selama tiga tahun di MTsN Psre. Mereka dike-nalkan dengan pembiasaan-pembi-asaan yang dilaksanakandi MTsN Pare. Di antaranya, para siswa MTsN Pare se-belum belajar setiap hari mereka harus membaca Al-Quran secara bersama-sama, di sela-sela pembelajaran para siswa secara terjadwal melaksanakan shalat Dhuha, dan mereka dibiasa-kan dengan shalat Dluhur secara ber-jamaah, serta di akhir pelajaran para siswa dikenalkan dengan pembiasaan melafalkan asmaul husna.

Kepala MTsN Pare, Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, menjelaskan selain dikenalkan dengan pembiasaan ajaran Islam, se-lama MATSAMA, para siswa kelas VII dikenalkan dengan materi pendidikan karakter Bangsa. Adapun pematerinya langsung didatangkan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kediri, Koramil Pare, Polsek Pare, dan Puskesmas Pare. Ia menambahkan, pelaksanaan MATSAMA pada dasarnya tidak diperkenankan adanya perpe-loncoan atau kekerasan. MATSAMA

MTsN Pare dilaksanakan dengan prin-sip aman, nyaman, menyenangkan, mudah, murah, meriah, mencerdas-kan, mendidik, dan islami.

MATSAMA MTsN Pare dapat berja-lan lancar sesuai jadwal yang disusun oleh panitia. MATSAMA diawali dengan upacara pembukaan. Upacara dibuka secara langsung oleh kepala madrasah disusul dengan penyematan tanda pe-serta. Dalam sambutannya, kepala ma-drasah mengimbau kepada para peser-ta MATSAMA agar mengikuti kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Ikuti MATSAMA ini dengan baik. Kalian semua harus segera bisa ber-adaptasi dengan lingkungan baru, te-man baru, dan guru baru. Dengan cepat beradaptasi kalian akan bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik

dan berhasil mendapat ilmu yang ber-manfaat. amiin,” jelas Jamiludin.

Selesai Upacara, para siswa dibagi dua kelompok. Kelompok pertama mendapatkan materi pendidikan karak-ter bangsa dan kelompok yang lain mengikuti materi latihan baris-berbaris.

Materi pertama disampaikan oleh pihak kepolisian, yakni dari Polsek Pare. Anak-anak mendapat materi tentangDisiplin dan keselamatan diri. Pada intinya, selama perjalanan ke se-kolah anak-anak harus lebih berhati-hati di jalan raya. Jalan raya merupa-kan jalan umum yang digunakan oleh orang banyak. “Jika tidak berhati-hati di jalan raya bisa mendatangkan pe-taka. Oleh karena itu kalian harus ban-gun pagi dan tidak tergesa-gesa dalam perjalanan,” jelas salah satu pemateri.

13Laporan Utama

Kenalkan AjaranIslam dan Pendidikan

Karakter Bangsa

Materi kedua, yaitu bela negara yang disampaikan oleh tentara dari Koramil Pare. Para siswa oleh TNI dikenalkan ten-tang sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga para siswa secara tidak langsung memahami bagaimana beratnya para pahlawan berjuang dalam meraih kemerdekaan.

“Anak-anak, para pejuang telah merelakan jiwa raganya demi kemerde-kaan negara kita. Maka dari itu, kita harus mengisi kemerdekaan itu dengan giat dan bersungguh-sungguh dalam belajar,” jelas anggota TNI dari Koramil Pare.

Setelah menerima materi bela ne-gara, para siswa peserta MATSAMA MTsN Pare kembali menerima materi pendidikan karakter bangsa, yakni dari BNN Kabupaten Kediri berkaitan ten-tang Bahaya Penyalahgunaan Narko-ba. Selama mengikuti materi ini, para siswa mendapat penjalasan tentang penyalahgunaan narkoba.

“Jangan sekali-kali mengonsumsi narkoba jika kalian ingin hidup di dunia bahagia. Sebab, jika mengonsumsi narko-ba dapat membuyarkan masa depan ka-lian. Bahkan, narkoba bisa membunuh

kalian,” jelas Rusdi Danur Windo, S.I. Kom, petugas dari BNN Kabupaten Kediri.

Terakhir, para peserta mendapat materi tentang kesehatan diri dan ling-kungan yang disampaikan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Pare. Para pe-serta diimbau untuk lebih berhati-hati dalam makan dan minum. Para siswa diimbau untuk memilih makanan yang terbebas dari zat aditif kimia, seperti pewarna, parasa,dan pemanis buatan .

“Pilihlah makanan dan minuman yang sehat. Jika kalian bisa berhati-hati dan memperhatikan dalam mengon-sumsi makanan dan minuman, tubuh kalian akan sehat,” jelas Ambarwati, Petugas Kesehatan dari Puskesmas Pare.

Yang tidak kalah penting dalam kegiatan MATSAMA MTsN Pare, para siswa juga dibekali dengan materi cara belajar efektif. Beberapa teknik, tip, dan trik disampaikan oleh bapak ibu guru.

“Mudah-mudahan setelah mengikuti Masa Orientasi Siswa Madrasah (MATSA-MA) peserta didik dapat menuntut ilmu di MTsN Pare dengan mudah dan bermanfaat di dunia maupun di akhirat,” harap, Andik Ahmad Dhofir, S.Si, selaku ketua Panita MATSAMA. (yus/humas MTsN Pare)

14 Tajuk Utama

Gelar Manasik,

Praktikkan Rukun dan

SunahIbadah Haji

15Laporan Utama

Sebanyak 313 siswa kelas VIII MTsN Pare mengikuti manasik haji kema-rin (13/9) di pelataran stadion Canda Bhirawa Pare. Mereka melaksanakan rukun dan sunah ibadah haji. Selain itu, mereka juga mempraktikkan iba-dah umroh seperti yang dilaksanakan oleh jamaah ibadah haji di Mekah. Pro-gram tahunan ini dilaksanakan untuk mengenalkan lebih dekat kepada para siswa tentang rukun Islam ke-5.

Menurut Kepala MTsN Pare, Drs. H. Jamaluddin, M.Pd.I, dengan di-adakan manasik haji bisa membekali para siswa tentang ilmu dan praktik tentang rukun Islam ke-5. “Mudah-

mudahan mereka kelak nanti bisa me-menuhi panggilan haji dengan lancar,” harapnya.

Dipandu oleh petugas yang ber-pengalaman tentang ibadah haji dan didampingi oleh bapak/guru MTsN Pare, para siswa melakukan manasik haji secara urut dan tertib. Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi nama sebuah negara.

Siswa kelas VIII MTsN Pare yang ter-diri atas sepuluh negara bersaing ketat untuk melaksankan praktik manasik dengan serempak. Sebab, praktik ma-nasik kali ini dilombakan.

“Kelas mana yang praktikknya kom-

pak, tertib, dan keras dalam membaca doa-doa maka akan bisa menang dan mendapat hadiah,” jelas jamiluddin

Setelah kegiatan dibuka oleh kepa-la madrasah, mereka memulai manasik haji. Dengan mengenakan pakaian ih-ram yang serba putih diteruskan niat ihrom, towaf, sai, wukuf di padang Arafah, mabit di Mina, mabit di Mus-dalifah, lempar jumrah, disusul towaf wada’ dan diakhiri tahalul.

“Dalam pelaksanaan manasik haji para siswa juga mempraktikkan doa-doa yang telah disiapkan panitia,” jelas Moh. Misba-huddin, M.Pd.I, ketua panitia manasik haji. (Rizki/Alvin /yus/humas MTsN Pare)

Selain menggelar manasik haji, MTsN Pare memeriahkan Idul Adha 1437 H dengan menyembelih hewan korban, yakni dua ekor sapi dan seekor kambing. Sapi pertama berasal dari

iuran siswa dan satunya lagi dari ba-pak ibu guru. Seekor kambingnya dari salah satu guru MTsN Pare. Daging kor-ban tersebut dibagikan kepada para siswa dan yang berhak menerima.

Menurut Kepala MTsN Pare, Drs. Ja-maluddin, M.Pd.I, penyembelihan he-wan korban bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai rasa taat seorang hamba. Hal itu sesuai dengan

Latihan Berkorban Sejak DiniSembelih 2 Ekor Sapi

& 1 Ekor Kambing

syariat Islam yang sudah dicontohkan oleh nabi Ibrahim as. Selain itu, den-gan menyembelih hewan korban dan dagingnya dibagikan kepada sesama dapat memupuk jiwa sosial dan rasa kepedulian terhadap sesama.

Jamiluddin menjelaskan, para siswa melakukan iuran untuk membeli sapi merupakan sebagai sarana melatih siswa berkorban sejak dini. Dengan di-latih sejak dini, niscaya kalau sudah de-wasa nanti harapannya dalam diri para siswa sudah tertanam jiwa sosial.

Penyembelihan hewan korban ber-jalan lancar dan semarak. Mendatang-kan jagal sapi profesional, sapi dapat di-robohkan dengan cepat. Sebelum sapi disembelih, ratusan siswa MTsN Pare mengumandangkan takbir dan dan tahmid secara bersama. Saat penyem-belihan berlangsung, beberapa siswa mengabadikan dengan memotonya.

Usai disembelih, hewan korban

dikuliti, dipisahkan dagingnya dari tu-lang, dan dibersihkan jeroannya. Dag-ing oleh panitia dipotong-potong dan ditimbang sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Selesai menata dag-

ing korban, kemudian dibagikan ke-pada yang berhak menerima.

“Mudah mudahan tahun depan hewan korban bisa lebih besar dan banyak.” Harap panitia korban. ( Naya/

16 Tajuk Utama

Sementara itu, di sela-sela peny-embelihan hewan korban dan ma-nasik haji ada kegiatan menarik yang dilakukan oleh siswa kelas 9 MTsN Pare yang , yakni belajar menyembelih he-wan. Mereka praktik menyembelih ayam jago sebanyak 27 ekor.

Menurut Moh. Misbahuddin, M.Pd.I, salah satu guru PAI MTsN Pare yang memandu kegiatan tersebut, pelaksanaan praktik penyembelihan hewan ini sangat penting dilaksana-kan oleh para siswa kelas IX. Sebab, penyembelihan hewan merupakan materi kelas IX dan harus dipraktikkan. Praktik menyembeli hewan tersebut memiliki banyak arti dan kesan. Salah satunya, agar kelak nanti para siswa dapat menyembelih hewan dengan baik dan benar.

“Apabila penyembelihannya baik dan benar maka daging hewan terse-but halal dimakan,” jelasnya.

Misbahuddin menambahkan, para siswa harus tahu cara menyembe-lih yang benar sesuai dengan syariat Islam. Mereka harus menyembe-lih hewan dengan cara memutus dua saluran, yaitu saluran makanan dan saluran nafas dengan sempurna.

Pelaksanaan penyembelihan ayam jago cukup menyedot perhatian para siswa. Mereka berkumpul mengerumu-ni siswa yang sedang praktik menyem-belih ayam jago. Praktik menyembelih hewan ini dilaksankan perkelas. Setiap kelas memilih algojo sebagai penyem-belih. Yang menarik ada beberapa algo-jo saat akan menyemembelih merasa deg-deg an dan gugup. Bahkan, ada

salah satu algojo yang karena grogi tidak berhasil menyembelih ayam jago dengan sempurna karena tidak bisa memutus jalan makan, tetapi yang tersembelih adalah lidah ayam.

“Pertama saya merasa deg-degan dan gugup. Saya gugup karena ayam yang mau saya sembelih bergerak ke arah sana dan sini. Tetapi, setelah saya menyembelih ayam jago tersebut hati saya merasa senang karena bisa me-nyembelih ayam jago tersebut,”kata salah satu siswa.

Mibahuddin menambahkan, bagi siswa yang belum berhasil menyembe-lih ayam jago, ia memaklumi karena para siswa baru pertama menyembelih. Na-mun demikian, para siswa telah menda-pat ilmu cara menyembelih yang benar.( Naya/ Puspa/yus /Humas MTsN Pare)

17Laporan Utama

Praktik sembelih27 Ekor Jago

Awal Pelajaran Saling Memaafkan

Awal tahun pelajaran 2016/2017 kali ini bertepatan dengan suasana Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Tak pelak, keluarga besar MTsN Pare pun tidak ke-tinggalan mengadakan halal bihalal. Acara halal bihalal yang dilaksanakan pada (18/7) terse-but diikuti sebanyak 986 siswa , 80 guru dan karyawan. Pada halal bihalal tersebut semua siswa dan guru serta karyawan saling be-salaman sebagai sarana melebur dosa antar sesama.

Halal-halal bihalal yang di-gelar di pelataran parkir stadion Canda Bhirawa tersebut berjalan lancar dan hikmat. Acara halal bihalal diawali dengan pembu-kaan dan diteruskan dengan kuliah tujuh menit (kultum) yang disampaikan oleh ustad Moh. Misbachuddin, M.Pd.I, salah satu

guru PAI MTsN Pare. Dalam cer-amahnya, ia mengutip sebuah makolah Imam Syafii, bahwa “Ke-hidupan seorang pemuda, demi Allah, tergantung kepada dua hal, yaitu ilmu dan takwa.” Penje-lasannya, apabila keduanya tidak ada maka orang tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Ilmu yang didapatkan di madrasah haruslah diterapkan dalam ke-hidupan sehari-hari .

“Termasuk ibadah yang baru kita laksanakan, yakni puasa, zakat, shalat id, dan silaturrahim untuk meminta maaf kepada orang tua, sanak family, bapak ibu guru dan kepada temannya adalah sebagai penyempurna ibadah puasa kita. Ibadah yang telah kita lakukan ini merupakan perwujudan ketakwaan kita ke-pada Allah SWT,” jelasnya.

Acara selanjutnya, sambutan kepala madrasah, Drs. Jamilud-din M.Pd.I. Dalam sambutannya mengingatkan kepada segenap keluarga besar MTsN Pare, bahwa kegiatan halal bihala merupakan kegiatan yang penting. “Dengan adanya halal bihalal kita saling me-maafkan antar sesame, sehingga setelah kita melaksanakan ibadah puasa kita kembali suci,” jelasnya.

Setelah ditutup dengan doa, halal bihalal diteruskan dengan diadakan musafahah, yaitu saling bersalamam yang diiringi alunan salawatan kepada nabi Muham-mad SAW. Siswa putra bersala-man dengan bapak guru dilan-jutkan dengan musafahah siswa dengan siswa, sedangkan siswa putri bersalaman dengan para ibu guru dan siswa putri dengan putri. (yus/humas MTsN Pare)

18 Tajuk Utama

Hai Sobat Taklim, Sabtu, 1 Oktober 2016, suasana MTsN Pare lain dari-pada hari biasanya. Para siswa -siswi tidak lagi mengenakan seragam se perti biasa nya. Beragam busana dipakai setiap kelasnya. Ada yang berusana batik, ada hitam putih ber-dasi ada juga kelas yang berbusana layaknya orang arab, memakai gam-islengkap dengan sorbanya, dan lain sebagainya. Suasan tersebut mem-buat MTsN Pare semakin semarak.

Ya.. hari itu mereka disibukkan de-ngan kegiatan ganda. Pertama mereka memperingati datangnya pergantian tahun Hijriah dan Kegiatan Tengah Se-mester. Peringatan tahun baru Hijriyah 1438 dimeriakan dengan pawai ta’aruf. Semua keluarga besar MTsN Pare turun jalan berkeliling Kota Pare. Mereka menyampaikan pesan-pesan positif memasuki bulan Muharram, bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Sebelum mereka berjalan keliling Kota Pare, keluarga besar MTsN Pare membaca doa akhir tahun secara bersama-sama. Doa dipimpin oleh Moh.Misbahuddin, M.Pd.I, salah satu guru PAI MTsN Pare.

“Kita berdoa supaya diberi umur panjang barokah, rezeki yang barok-ah, tetap iman dan Islam,”jelasnya.

Usai berdoa, keluarga besar berke-liling Kota Pare dengan rute jalan Sta-dion Canda Bhirawa (jalan Anggrek) ke selatan-jalan Kediri-Jalan Ahmad Yani- Jalan Brawijaya- jalan Anggrek. Selama berjalan para siswa menunjukkan slogan-slogan yang mengajak warga masyarakat Kota Pare untuk mengisi tahun baru dengan amal sholeh.

“Kami mengajak warga kecama-tan Pare agar di tahun baru Hijriah ini semakin baik lagi daripada tahun sebelumnya, dan mengajak warga Pare untuk mengisi bulan Muharram dengan banyak sedekah ,” jelas Yusuf Hariawan, ketua pani-tia Pawai Ta’aruf. (humas)

19Laporan Utama

Membaca Doa Akhir TahunBersama-sama

Sementara itu, usai menggelar pawai ta’aruf menyambut tahun baru hijriyah, siswa-siswi MTsN Pare me-meriahkan Kegiatan Tengah Semester (KTS) dengan beberapa lomba yang unik dan menarik. Ada lomba balap karung, balap sendok kelereng, balap balon kebersamaan, balap memasuk-kan paku dalam botol, dan balap cokot koin. Lomba tersebut digal untuk mere fresh para siswa siswi MTsN Pare setelah melaksanakan ujian tengah semester.

Balap karung, sendok kelereng dan balon kebersamaan dilaksanakan di parker lapangan Canda Bhirawa, sementara balap memasukkan paku dalam botol dan balap cokot koin di-

laksanakan di halaman kampus sela-tan. Perlombaan ini diikuti oleh semua kelas. Tak pelak, kegiatan yang belum pernah dilaksanakan di MTsN Pare tersebut menyedot perhatian semua siswa-siswi MTsN Pare.

Tujuan dari KTS ini adalah untuk melatih fisik, melatih dan mengem-bangkan bakat dan untuk refresing setelah Ujian Tengah Semester.

Menurut wakil Ketua OSIS, Jakfar Elyas, persiapan lomba ini berjalan den-gan lancar. Pada mulanya para panitia menyiapkan tempat dan menyiapkan barang-barang. Semua lomba berjalan dengan tertib. Para siswa sangat antu-sias untuk mengikuti dan juga melihat.

Setiap lomba sangat seru karena memi-liki tingkat kesulitan tersendiri. Lomba ini dapat melatih konsentrasi, kekom-pakan, dan melatih fisik.

Lomba balap karung berjalan cukup semarak, sangat seru, dan me-nyenangkan. Apalagi ketika ada peser-ta yang jatuh terguling karena berlari tidak seimbang. Sorak penonton pun ramai terdengar.

Lomba yang paling seru adalah cokot koin karena paserta lombanya menjadi belepotan karena koinnya di-tancapkan di buah sukun yang dilumuri oleh saos yang dicampur dengan ke-cap. Jadi, setiap peserta yang mencokot koin akan belepotan. (Aisya/Firda/7C)

Refreshing denganLomba Unik nan Menarik

20 Tajuk Utama

Dina Rahmatun Najma Jamil naman-ya. Siswi kelas VII D, MTsN Pare ini memiliki talenta yang luar biasa di bidang seni baca Alquran. Berbekal dukungan serta doa restu orang tuanya, ia mampu menyabet berbagai penghargaan, mulai tingkat ke-camatan hingga nasional. Siswa kelahiran 27 September 2003 tersebut pernah me-raih Juara I MTQ Nasional Porseni MI ke-4 tahun 2013 kemudian ia berhasil menya-bet juara Juara I Umum Provinsi cabang Satu Juz Tilawah MTQ di Banyuwangi. Hasilnya, ia dinobatkan sebagai wakil dari Provinsi Jawa Timur dalam Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI yang digelar di Provinsi Nusa Tenggara Barat be-

berapa waktu lalu. “Pada MTQ Nasional tahun merupa-

kan tampilan perdana, saya meraih per-ingkat 7 cabang hafalan 1 jus tilawah ting-kat remaja,” katanya

Siswi pasangan Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, yang menjabat kepala MTsN Pare dan Chisna Barorin, S.Pd ini mulai mengasah bakatnya sejak duduk di bangku ta man kanak-ka-nak. Ia dalam me nekuni seni ba ca Alquran ter-inspirasi oleh Ama Faridhatul Husna Jamil, yang tak lain adalah kakaknya.

PRESTASI:1. Juara I MTQ Provinsi di Pondok Pesantren Denanyar tahun 20102. Juara I MTQ Tartil Kab. Kediri tahun 20113. Juara I MTQ Nasional Porseni MI ke-4 tahun 20134. Juara II MTQ Provinsi di Surabaya 20155. Juara I Samroh (Rebana) Porseni MI Kab. Kediri 6. Juara 1 Karaoke Islami di Hari Jadi MTsN Pare ke-477. Juara I Umum Provinsi cabang Satu Juz Tilawah MTQ di Banyuwangi8. Peringkat 7MTQ Nasional di NTB 20169. Juara I Kec. Pare HUT RI ke-71 mewakili MTsN Pare tahun 2016

BIODATA:Nama : Dina Rahmatun Najma JamilTempat/tgl lahir : Kediri, 27 september 2003Alamat : Banaran, Tunglur, BadasNama orang tua : Drs. Jamiluddin, M.Pd.I Chisna Barorin, S.PdSaudara : Ama Faridhatul Husna Jamil dan M. Afnan Zain JamilRiwayat : TK Salafiyah, MI Salafiyah, MTsN ParePendidikanCita cita : Guru ngaji, guruIdola : Ust. H. Muh. FuadMotto hidup : Jangan menyerah dalam kegagalan pertama, karena kegagalan pertama awal menuju kesuksesanFacebook : Dina Rahmtun JamilInstagram : Dina_Rahmatun_JamilID Line : Dina Rahmatun Najma J

Wakili Provinsi Jawa Timurdi MTQ Nasional

Kecil-kecil cabe rawit, peribahasa ini mungkin pas buat Florensia Adelin Nadia Gabrelia, siswi kelas VII F MTsN Pare. Siswa yang akrab disapa Gebye ini patut diacungi jempol. Sebab, ia memi-liki banyak prestasi di bidang olahraga bulutangkis atau badminton. Ia berhasil meraih beberapa piala kejuaraan, mulai tingkat kecamatan sampai kabupaten. Terbaru, dalam rangka memperingati HUT RI ke 71 di gedung serbaguana pada kamis, 18 Agustus 2016 mampu menjuarai pertandingan bulu tangkis tingkat SMP/MTs se- Kecamatan Pare dengan mudah. Sebelumnya ia ber-hasil menyabet juara I tingkat SD/MI se-Kabupaten Kediri di Hari Jadi MTsN Pare ke-47.

Kelihaiannya dalam bermain bulu -

tangkis tidak semu-dah yang kita bayang-kan. Ketangkasannya memaikan raket me-mang sudah diasah sejak kecil. Ia mulai dikenalkan dengan olahraga bulu tangkis oleh orangtuanya sejak duduk di kelas 3 SD.

“Mulai kelas 3 saya masih dikenalkan dengan permainan bulu tangkis, selam setahu hanya main-main saja,” ceritanya kepada jurnalis majalah Taklim.

Menurut siswi kelahiran Kediri, 25 Februari 2004, mengijak kelas 4 SD ia mu-lai dikenalkan dengan progam latihan khusus. Oleh ayahnya ia didaftarkan ke PB Tunas Harapan Kayen Kidul. Namun,

Kakaknya pun juga berbakat dalam seni baca Alquran.

Sejak duduk di Madrasah Ibtidaiyah (MI) ia sudah banyak menorehkan prestasi, berbagai tantangan pun pernah singgah dihidupnya. Sejak kelas 1 MI ia sudah dilatih untuk berani tampil dihadapan khayalak umum. Tak disangka baru pertama tampil, ia sudah bisa menggenggam piala provinsi Jawa Timur, tepatnya di Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Hal ini membuktikan bahwa prestasi tak mengenal usia.

Demam panggung mungkin sering dialami oleh sebagian orang, namun tidak

dengan siswi yang satu ini. “nggak nerv-ous,” jelasnya percaya diri pada tim jurnalis.

Selain fasih dalam melafalkan ayat suci Alquran, ia ternyata juga berbakat dalam melantunkan lagu-lagu islami. Dengan bergabung dengan sebuah grub rebana ia mengekspresikan bakat seni tarik suara. Hasilnya, ia pernah beberapa kali menjadi juara I tingkat Kabupaten dalam rangka Pors-eni MI kembali. Ia juga pernah meraih juara 1 karaoke islami di Hari Jadi MTsN Pare ke-47.

Kegagalanpun pernah ia alami. Na-mun, tak menyurutkan semangatnya. Kegagalan bagi dirinya merupakan se-

bagai pemicu untuk menjadi lebih baik lagi, seperti mottonya “Jangan meny-erah dalam kegagalan pertama, karena kegagalan pertama awal menuju kesuk-sesan”, ungkapnya.

Mengalungkan medali emas adalah kebanggaan tersendiri baginya. Bercita cita sebagai guru ngaji adalah cita cita mulia bagi remaja yang satu ini. Tak me-mentingkan gaji ataupun apapun, niat ikhlas lillahita’ala. Belajar, tidak pantang menyerah, belajar terus, adalah komitmen selanjutnya yang harus ia jalani.(Arsa/Salsabil/yus/Humas MTsN Pare)

22 Tajuk Utama

Florensia Adelin Nadia Gabrelia, Pebulutangkis MTsN Pare

Seminggu Sekali Ber-lari di Gu-

nung Klotok

karena ayahnya adalah guru olah raga di SDN Kayen Kidul, ia pun mendapat ara-han bagaimana cara bermain bulu tangkis yang benar selain dari klubnya. “Dalam seminggu saya latihan empat kali. Mulai jam 2 siang sampai jam 5 sore,” jelasnnya.

Dalam program latihan khusus, ia dilatih baik fisik maupun teknik bertanding bulutangkis yang benar. Latihan fisik meliputi push up, sit up, jog-ging dan gerakan fisik lainnya yang bisa menambah kekuatan selama bertand-ing. Menariknya, menjelang mengikuti pertandingan kurang beberapa bulan ia mejalani latihan fisik di kawasan Gu-nung Klotok Kota Kediri. Di sana Ia disu-ruh berlari di medan yang menanjak.

“Seminggu sekali sebelum pertan-dingan kurang tiga bulan saya dan teman-teman satu klub menjalani lati-han fisik di gunung Klotok,” katanya.

Sedangkan dalam program latihan teknik ia harus melakukan beberapa tenkik memaikan raket.

“Untuk teknik, ada latihan servis, lop, cop, neting, dan penempatan sut-lechok yang bisa mengecoh lawan,” ujar siswi yang terampil barmain bulu-

tangkis dengan tangan kiri.Kerja kerasnya mengikuti program

latihan sejak dikelas 4 tersebut mem-buahkan hasil. Beberpa pertandingan berhasil ia juarai. Ia penah menjuarai Pors-eni dan O2SN tingkat Kabupaten Kediri.

Bukan hanya juara bulu tangkis saja tapi ia juga berhasil meraih Juara harapan 1 lari maraton se kecamatan “Saya terus mengasah bakat saya sejak kecil dan tidak putus asa yang membuat saya berhasil” ujarnya. (RIZAL/Jurnalis MTsN Pare)

Prestasi Florensia Adelin Nadia Gabrelia

Nama : Florensia Adelin Nadia GabreliaTempat, tgl lahir : Kediri, 25 Februari 2004Alamat : Desa SambirobyongNama orang tua : Sunaryo : Wahyu Sri Utami NingsihRiwayat pendidikan : TK Dharma Wanita Sambirobyong : SDN Sambirobyong 1 : MTs Negeri ParePrestasi : Juara 1 O2SN tingkat Kecamatan 2012 Juara 1 O2SN tingkat Kecamatan 2013 Juara 3 Bukak giling pabrik Cukir, Jombang Juara 1 PORSENI tingkat kabupaten 2014 Juara 1 PORSENI tingkat kecamatan 2014 Juara 1 O2SN tingkat kabupaten 2015 Juara 1 O2SN tingkat kecamatan 2015 Juara 1 Butangkis se-Kab Kediri di Hari Jadi MTsN Pare ke-47 Juara harapan 1 lari maraton tingkat kecamatan Hobi : Bulu tangkis, membaca novelCita-cita : Atliet, DokterFacebook : Addelyn nadia gabriellaInstagram : florensia_gaby

23Laporan Utama

KEDIRI – Bobby Satya Nofanto Trisulo tingkatkan prestasi di Indonesia Downhill dengan raih juara 2 Kejuaraan Nasional Downhill. Siswa MTs Ne geri Pare ini ber-hasil naik podium dalam Kejurnas Down-hill di Songgoriti, 20 sampai 21 Agustus lalu. Sebelumnya ia telah berhasil meraih juara 5 Kejurnas Downhill di Pekalongan.

Peraih Juara 2

Downhill Nasional

Bobby Satya

Padahal ia adalah peserta termuda. Senyum bahagia tersungging di bi-

birnya ketika di temui di kelasnya sabtu (16/09/2016). Bobby, sapaan akrabnya sukses membawa pulang sebuah piala berwarna putih, setelah berlatih keras dan bertanding melawan 200 peserta olahraga sepeda Downhill dari seluruh Indonesia. Bobby sukses naik podium dan terus meningkatkan prestasinya. Sungguh prestasi yang sangat mem-banggakan. “Alhamdulillah yang kali ini bisa menempati urutan nomer dua.” ungkapnya.

Ia bertanding selama dua hari, 20-21 September 2016. Di bagi menjadi be-berapa kelas, dan Bobby masuk dalam kelas Youth, bagi pemula. Di kelas ini, Bobby bersaing melawan sebelas riders. Dan menariknya, Bobby adalah riders termuda di kelasnya. Karena mayoritas pesaingnya sudah duduk di bangku set-ingkat SMA. Walaupun demikian, ia sama sekali tidak merasa minder, hal ini justru semakin mengobarkam semangatnya untuk dapat membanggakan orang tua dan mengharumkan nama sekolah.

Seluruh peserta di beri kesem-patan berlatih dalam tiga hari untuk mencoba sirkuit yang akan di jadikan sebagai tempat berlangsungnya perlombaan. Seluruh peserta sudah tiba di Songgoriti pada 18 Agustus. Termasuk Bobby, yang tergabung dalam Pro’s Boistois Team.

Bobby dapat melahap sekurang kurangnya tiga kali putaran dalam uji coba ini. Dengan rata – rata waktu 2,5 menit per putaran. Dengan panjang sirkuit downhill ekitar 1,4 kilometer (km) dan beberapa rintangan, cata-tan waktu tersebut sudah sangat baik untuk kelas pemula. Di tambah lagi medan yang jauh lebih terjal dan lebih curam dari sebelumnya “Yang kali ini medannya jauh lebih curam dari sebelumnya.” ungkap pela-jar yang lahir pada 16 Maret 2001 ini.

Minggu (21/08/2016), Bobby men-jalani kualifikasi. Ia mencatat waktu 2:20:025 menit pada hari sabtu. Dan

ia melakukan final run dengan waktu 2:20:628. Dalam catatan tersebut, anak dari pasangan Bapak Trisulo dan Ibu Hap-sari ini berada di urutan kedua. Benar be-nar prestasi membanggakan yang sukses membuat khalayak berdecak kagum ka-renanya.

Bagi Bobby, kunci sukses dalam pen-ingkatan prestasinya ini adalah berkat keuletannya selama berlatih dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Percaya diri yang tinggi serta semangatnya yang be-gitu membara saat melaksan- a -kan kejuaraan Downhill Nasional, mampu menghantarkan-nya pada pen-i n g k a t a n prestasi yang g e m i l a n g . “ Po k o k n y a harus rutin lati-han, berusaha

den-g a n

sungguh – sungguh, nggak boleh pan-tang menyerah dan yang terpenting, nggak boleh sampai lupa berdoa dan sela-lu semangat menjalaninya. Yang penting itu selalu di sertai niat dan tekad.” jelasnya, ketika di tanya tentang kiat peningkatan prestasi downhillnya.

Ia juga sempat mengalami masalah, sepeda downhillnya rusak, skok belakan-gnya patah sehingga ia perlu meminjam sepeda milik teman satu timnya. Meski sepeda pinjaman, Bobby berhasil mela-hap satu putaran tanpa terjatuh.

Bobby sebenarnya baru menggeluti olahraga ekstream tersebut setahun silam. Berawal dari youtube, dan dari teman-temannya di Montain Bike (MTB) Ia mulai menggeluti hobi barunya, yaitu olah-raga sepeda downhill. Tahun 2015 awal, ia semakin semangat untuk mengasah bakatnya dan mempelajari teknik down-hill dengan bergabung dalam Pro’s Bois-tois Team asal Surabya. Beruntung kedua orang tua Bobby sangat mendukung bakat yang di minatinya itu, walaupun olahraga ini terbilang beresiko tinggi.

Oktober mendatang, Bobby akan kembali mengikuti kejuaraan down-

hill tingkat nasional di Salatiga dan Cikole. Ia berharap da-

pat kembali membangga-kan orang tua sekaligus mengharumkan nama Madrasah dengan men-yabet kejuaran-kejuar-aan downhill selan-jutnya. “Semoga tetap bisa bertahan di po-dium, dan dapat me-raih prestasi-prestasi di kejuaraan downhill selanjutnya. Ya, doa-kan saja, semoga di pertandingan selan-

jutnya saya bisa meraih prestasi downhill dengan

lebih tinggi lagi. Kalau bisa sih sampai nembus World Cup.” ujar

Bobby, sambil tersenyum lebar. (revy/jurnalis MTsN Pare)

24 Tajuk Utama

25Laporan Utama

26 Tajuk Utama

27Laporan Utama

28 Tajuk Utama

MTsN Pare patut berbangga. Pasalnya siswa MTsN Pare berhasil menyapu bersih gelar juara lomba MTQ dalam rangka HUT RI ke-71 di masjid Agung An-Nur Pare kemarin (11/8). Se-banyak 4 orang wakil diterjunkan da-lan ajang tersebut. Layak dibanggakan lantas baru masuk telah menorehkan prestasi di tingkat kecamatan. Mereka adalah Nabil Asy’ari (7C), Mohammad Azwan Aziz (7E), Shafira Putri Jayanti (7F), dan Dina Rahmatun Najma Jamil (7D). Sekitar 43 siswa dari SMP/MTs se Kecamatan Pare berhasil mereka tak-lukkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang mengagumkan.

Sebelum acara dimulai, terlebih dalu para peserta mengambil nomor undian yang telah disiapkan oleh pani-tia, yang berasal dari seluruh lembaga se-Kecamatan Pare. Untuk memper-lancar acara, peraturan disampaikan oleh wakil panitia lomba, yaitu ayat yang dibaca dibebaskan kepada pe-serta dengan catatan waktu ditentu-kan oleh panitia yang ditandai dengan pemberian kode dari dewan juri. Mak-horijul huruf, tajwid, lagu, merupakan penilaian mutlaq yang dipilih oleh dewan juri. Acara dimulai penuh ket-egangan, terlihat dari wajah muram para peserta. Menjadi santapan perta-ma, MTsN Pare mengirimkan wakilnya yang mendapat nomor undian ke dua, Shafira Putri Jayanti.Sempat mengala-mi kesulitan tak menjadi penghalang

bagi siswa yang baru duduk di bang-ku kelas 7 ini untuk membanggakan nama baik MTsN Pare. Sempat sakit justru semakin menjadi motivasinya untuk mengharumkan nama MTsN Pare. Bakat suara melengking men-jadi bekal si wajah cantik ini bersaing di tingkat kecamatan. Satu per satu para peserta mulai melantunkan ayat ayat suci Al-Qur’an dengan penuh kh-idmat. Persaingan sengit sempat ter-jadi saat lomba tersebut. Rasa gugup sempat terlihat dari para wakil MTsN Pare, namun dengan semangatnya bisa menaklukan rasa tersebut. “sudah biasa, karena di SD sudah pernah” ujar Shafira saat diwawancarai tim jurnalis tentang kesan mengikuti ajang ini.

Pendamping peserta tak serta merta menjalankan tugasnya untuk mendampingi, pemberian support lantas juga diberikan untuk meny-emangati para wakil dari sekolah lain. Waktu terus dimanfaatkan bagi para peserta, dengan latihan dan doa dapat menjadi pemicu munculnya seman-gat dari para peserta. Wajah cemas sempat terlontarkan dari salah satu wakil MTsN Pare, Nabil Asy’ari, namun dengan pengalaman yang dimilikinya ia bisa menjinakkan kecemasan terse-but. Waktu terus berjalan, tiba giliran Dinayang mendapat nomor undian 18 menunjukkan aksinya kepada seluruh hadirin yang ada. “suaranya besar, in-dah, dan memiliki ciri khas” kata salah

satu tim jurnalis yang menghadiri acara tersebut. Tak heran, siswa kelas 7D ini sudah bisa menaklukkan para lawannya di tingkat provinsi, mewakili Jawa Timur. Persiapan berupa latihan serta orang tua yang ada disampingya menjadi dukungan yang paling mem-bahagiakan bagi “si kecil” ini. Menjadi peserta dengan nomor undian 19, Nabil Asy’ari atau siswa yang akrab dipanggil Nabil ini,dengan kopyah hi-tam, khas seorang muslim siswa kelas 7C ini maju dengan rasa percaya diri yang tinggi, dengan harapan dilancar-kan oleh sang Khaliq, mencoba mem-bawakan lantunan surat Al Anfal 1-5 menjadi bekalnya yang mampu men-cengangkan para dewan juri dengan suara yang ia miliki. Pantas saja, telah banyak lomba yang ia menangkan, tingkat kecamatan hingga meranjak ke tingkat kabupaten. “ sakit pilek juga mbak” katanya menyontek Shafira saat tak bisa berkata dihadapan para jurna-lis MTsN Pare.

Mungkin waktu bergulir lambat bagi Muhammad Azwan Aziz, siswa kelas 7E ini. Pasalnya semua wakil dari MTsN Pare telah menunjjukan kemam-puan terbaik diatas koridor yang telah disediakan. Namun dengan berjalan-nya waktu ia dapat memanfaatkan sedemikian rupa untuk menunjukkan yang terbaik. Nomor undian 29 men-jadi dewi fortunanya saat itu, terbukti tak ada hambatan sulit yang ia hadapi

Borong Juara MTQse-Kecamatan Pare

29Laporan Utama

kala itu. Penjaringan siswa maupun siswi

sekitar 44 telah selesai dilakukan oleh panitia lomba. Juri handal pun diter-junkan dalam penentuan sang juara. Tiba saat pembacaan hasil yang telah lama dinanti oleh peserta, dengan harapan mampu menjadi yang terbaik dari yang terbaik di ajang tersebut. Sebelum itu, cita cita dan harapan se-lanjutnya di publikasikan oleh wakil dewan juri, yakni .

Senyum gembira terselip dengan kebisuan wakil wakil tersebut meski wajah “flat” yang ditunjukkannya. Ke-mudian mereka pulang dengan secer-cah harapan yang cerah. (Arsa/Salsa-bil/ 8B)

30 Tajuk Utama

Hai, sobat taklim! Kali ini penulis ingin mengenalkan lebih jauh ke-pada kalian tentang salah satu guru matematika di madrasah kita tercinta. Guru matematika kita ini bernama lengkap Drs. Sutrisno. Beliau biasa kita panggil dengan Pak Tris. Guru yang murah senyum ini lahir di Kediri, 21 Oktober 1966. Beliau bertempat tinggal di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten. Kediri. Jarakn-ya lebih kurang 25 km dari madrasah. Setiap hari untuk pergi ke madrasah, beliau harus menuruni dan menaiki beberapa bukit di desanya.

Pak Tris sudah cukup lama menga-jar matematika di MTsN Pare. Sudah 19 tahun. Cukup lama bukan. Jadi, pen-galaman beliau dalam mengajarnya dan membimbing siswa-siswi MTsN Pare sudah mendarah daging.

Pak Tris terbilang guru yang gaul lho sobat taklim. Selama mengajar be-liau cukup memahami karakter para siswanya. Sikapnya yang ramah dan sabar merupakan modal utama Pak Tris dalam mengajarkan ilmu hitung menghitung kepada para siswa MTsN Pare. Tidak sedikit siswa yang merasa mudah menerima materi yang disam-paikan pak Tris. Selain sabar dan ramah dalam mengajar, beliau juga sering mengajak guyonan para siswa.

“Jadi ketika pelajaran berlangsung suasana menjadi santai tapi serius,” ujar Unsa, salah satu siswa 7B.

Menurutnya, ketika Pak Tris menga-jar di kelas, hampir semua anak sibuk memperhatikannya. Walaupun masih ada beberapa anak yang tidak mem-perhatikannya, Pak Tris tetap sabar menghadapi tingkah laku para siswa tersebut. Ketika Pak Tris meminta para siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis, banyak siswa yang bereb-utan untuk mengejarkannya.

Sebelum mengajar di MTsN Pare, ternyata Pak Tris pernah mengajar di SMP PGRI Wonosalam Jombang se-bagai guru honorer. Kemudian pada tahun 1997 beliau ikut ujian CPNS. Hasilnya, ia diterima di Dinas Pendidi-kan Kabupaten Kediri. Oleh Diknas

Kabupaten Kediri beliau diperbantu-kan di kementerian Agama Kabupaten Kediri, yakni MTsN kita tercinta. Sebe-lum menjadi seperti sekarang, Pak Tris banyak menempuh dan menimba ilmu. Pendidikan yang pernah ditem-puh oleh beliau adalah: SDN Medowo, SMP YP Kandangan, SMA MT Pare, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Pak Tris mempunyai istri bernama Kasiati yang berprofesi menjadi guru TK di desanya. Pak Tris memiliki 2 anak laki laki. Yang pertama bernama Wilda Rahman Hakim, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Uni-versitas Al-Azhar Mesir. Sedan-gkan anak kedua bernama Ji-had Akbar yang menempuh pendidikan di MAN Tambak Beras Jombang.

Kesabaran pak Tris dalam mengajar menda-pat ujian dari Allah SWT. Untuk sementara waktu ini, beliau harus istira-hat karena baru men-jalani operasi patah tulang kaki kiri. Itu aki-bat beliau kecelakaan ketika pulang se-kolah karena meng-hindari seseorang yang memotong jalan. Saat berita ini ditulis, beliau sudah belajar berjalan.

Hai sobat taklim mari kita doakan mudah-mudahan beliau segera pulih kembali dan bisa mengajar kita di

MTsN kita tercinta. dan apa yang dia-jarkan kepada kita menjadi ilmu yang bermanfaat. Terakhir mari kita telada-ni sifat sabar dan ramah pak Tris agar kita

selalu hidup d e n g a n ceria dan gembira . (Unsa/Ja-ufa VIIB)

Penyabar dan RamahDrs. Sutrisno,

Guru Matematika MTsN Pare

31

Hai sobat taklim!! Sangat membang-gakan bukan jika ada alumni dari MTsN Pare yang bisa menjadi mahasiswa di neg-eri seberang. Yap! Wilda Rochman Hakim namanya. Alumni MTsN Pare tahun 2011 ini patut menjadi contoh untuk sobat taklim semua. Semangat perjuangannya menuntut ilmu agama sampai ke negara Timur Tengah, yakni di Universitas Al-Azhar, Mesir, bisa menjadi inspirasi sobat taklim dalam menimba ilmu. Mungkin ha-dits nabi “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina” yang membuatnya semangat untuk belajar di negeri seberang.

“Awalnya saya gagal. Akhirnya, saya melanjutkan study saya di UIN Jogja-karta jurusan pendidikan Kimia sambil mempersiapkan diri untuk mengikuti tes tahun depan di Al-Azhar.” ujar Wil-da, sapaan akrabnya.

Menurut alumni kelahiran 4 April 1996 ini, mungkin kegagalanya dikarenakan ia kurang dari segi keilmuan. Terutama dari segi bahasa Arab. Sebab, test masuknya memang menggunakan bahasa Arab dari segi lisan maupun tulisan. Meskipun gagal di tes pertama, ia tidak patah semangat. Setelah memprsiapkan diri satu tahun di UIN, ia mengikuti tes dan berhasil dit-erima di Universitas Al-Azhar. Tes tersebut terbagi menjadi dua tahap, yakni tahap satu yang diselenggarakan di Indonesia oleh kemenag dan tahap dua di Mesir un-tuk pembagian kelas bahasa Arab. Materi yang diujikan meliputi SKI, Qur’an Hadist, fiqih, dan bahasa Arab.

“Tentunya gembira dan bersyukur.” jawabnya ketika ditanya tentang per-asaanya setelah diterima.

Alasanya ia tertarik belajar ilmu agama di Universitas Al-Azhar, Mesir karena uni-versitas tersebut merupakan Qiblat Ilmu bagi Pencari Ilmu Islam.

Awalnya orang tua alumni yang satu ini agak ragu untuk mengizinkan purtran-ya untuk belajar di Mesir, karena menurut orang tuanya masalah politik di Mesir be-lum stabil pada saat itu. Menurut Wilda, hal itu adalah tantangan untuk meyakinkan orang tuanya tentang kondisi kehidupan di Mesir sebenarnya. Setelah itu, ia men-cari informasi sebanyak-banyaknya untuk meyakinkan orang tuanya. Akhirnya dia

pun diizinkan untuk pergi belajar di Mesir.Setelah diizinkan ia berangkat pada

tanggal 6 September 2015 dan sam pai di Mesir tanggal 7 September 2015. Studi yang ditempuhnya menggu nakan biaya sendiri. Namun setelah satu tahun belajar di Al-Azhar dia dapat mengajukan bea-siswa dengan nilai yang dia dapat. Dengan beasiswa bisa ia ia mendapat uang saku ntuk kebutuhan sehari-hari di Mesir, kare-na memang kuliah di Al-Azhar digratiskan.

Hal yang dirasakan oleh alumni tahun 2011 ini saat pertama mengin-jakkan kaki di tanah Mesir, sangat ber-syukur karena memang ia sangat ingin berkuliah di Mesir. Meskipun kesan-nya pada Mesir tidak sesuai yang ada dibayangannya. Pada awal bulan Wilda msih dibimbing oleh senior.setelah itu ia mulai mejelajah sendiri kota Mesir.

“Satu tahun ikut bimbingan bahasa

Arab, lalu masuk kuliah jurusan Dirasat isla-myyah wal Arrobiyyah (Faculty of Islacmic and Arabic Studies).” ujarnya.

Disana ia menyewa rumah dengan teman-temannya yang berasal dari In-donesia. Cita-citanya sungguh mulia yaitu ingin mengabdikan diri di dunia pendidikan dan dakwah, serta mem-bangun lembaga pendidikan, dan juga menjadi wirausahawan.

Kesanya selama belajar di MTs yakni, bahwa MTsN Pare memang sangat layak dan kompeten dalam mengembangkan kemampuan dan keilmuan, baginya.

“Manfaatkan setiap detik masa belajar kalian di MTsN Pare dengan mengem-bangkan kemampuan dan menambah keilmuan secara optimal. Serta ciptakan mimpi-mimpi kalian dan wujudakan den-gan perjuangan.” pesannya untuk siswa-siswi di MsN Pare. (Tasya/7A)

Alumni MTsN Timba Ilmu

Agama di Al-Azhar, Mesir

PerjuanganSampai ke Mesir

32 Tajuk Utama

Pasukan Pramuka MTsN Model Pare (PASPRAMORE) kemarin pada (30,31/7) di pelataran parkir Sadion Canda Bhirawa mengadakan Peneri-maan Anggota Baru (PAB). PAB yang mengangkat tema “Keren, Gembira, dan Asik” ini bertujuan menerima anggota golongan penggalang SD menjadi anggota golongan peng-galang SMP. PAB yang rutin digelar setiap tahun itu diikuti oleh 364 ang-gota baru dari siswa kelas VII. Berbagai atraksi ketangkasan pramuka dan seni memeriahkan kegatan tersebut. Ada parade simapore, yel-yel, atraksi tong-kat, tari, drama, musik akustik hingga atraksi silat.

PAB MTsN Pare berjalan lancar dan meriah. Pukul 14.00 WIB para peserta PAB mulai tiba bumi perkemahan MTsN Pare. Puluhan tenda ditata se-cara rapi di palataran parkir Stadion Canda Bhirawa. Tenda-tenda terse-but nantinya akan digunakan untuk

Atraksi SeniMeriahkan PAB

33Laporan Utama

tempat istirahat. Pukul 15.00 WIB pe-serta PAB melaksanakan shala Asyar berjamaah. Sebelum upacara pem-bukaan dilaksanakan, untuk menarik perhatian peserta, sebanyak 40 siswa Paspramore memperagakan parade sandi sandi dalam semaphore secara serempak. Tak pelak, diakhir tampilan-nya para peserta bertepuk tangan.

Dewan guru turut memeriahkan acara tersebut, lengkap dengan serag-am pramuka dan atribut. Ahmad Farid Huda, S.Pd, M.Pd.I selaku waka kurikulum mewakili Kepala MTsN Pare ditugaskan untuk menjadi pembina dalam upacara tersebut dan membuka acara PAB.

“Keren” memang selogan yang pan-tas untuk PAB kali ini. Terbukti parade tongkat ditampilkan dengan memukau. Atraksi tersebut mampu menghilang-kan wajah-wajah lelah para peserta.Tak puas dengan itu pertunjukkan yel yel menyabet kekaguman para penonton. Figo Zulfan Al Farabi, tidak lain adalah wakil pratama MTsN Pare menjadi pem-impin pasukan tersebut mampun meri-uhkan suasana. Sorak dan tepuk tangan

peserta riuh menjadi satu melihat kek-aguman team tersebut.

Tak meninggalkan kewajiban se-bagai seorang muslim, usai upacara pembukaan PAB sholat magrib dilak-sanakan dilanjutkan kultum yang dis-ampaikan oleh Ustad moh. Misbahud-din, M.Pd.I, salah satu guru PAI MTsN Pare, yang isinya tentang etika men-untut ilmu. Selesai kultum dilanjutkan sholat isya’ berjamaah.

Acara yang ditunggu-tunggu peser-ta PAB, yakni upacara Api unggun. Aca-ra api unggun yang dilaksanakan pukul 20.00 WIB menyedot perhatian peserta. Sebelum api unggun dinyalakan, salah satu peserta mengucapkan dasa darma pramuka. Kembang api pun menyalak-nyalak dinyalakan. Suasana penyalaan api unggun sangat meriah.

“Api sudah menyala, mudah-mu-dahan semangat peserta PAB dalam berlatih pramuka semakin berkobar,” jelas AK. Zam-Zami, selaku pembina upacara api unggun.

Upacara Api unggun diisi pentas seni dari para peserta dan wakil pras-

pamore. Pentas seni mampu meriuh-kan suasana malam. Ada beberapa pentas yang ditujukkan. Di antaranya pertunjukkan kopra, dari salah satu regu, yang membuat para peserta ter-hibur. Tari menjadi salah satu pertun-jukkan yang menarik perhatian para peserta, drama musikal. Tidak keting-galan atraksi silat menjadi pertunjuu-kan menegangkan yang ditunggu oleh para peserta untuk dinikmati.

Api unggun diakhiri dengan yel yel, dan setiap regu kembali ke home stay masing masing. Pukul 03.00 sholat malam yang terdiri atas sholat taubat, sholat hajad, sholat tahajud, diakhiri dengan sholat witir dan diteruskan den-gan sholat subuh berjamaah.

Senam pagi, menjadi awal kegiatan hari kedua yang tak kalah menyenangkan dengan hari pertama, karena terdapat outbond yang akan menjadi pelengkap acara tersebut. Dan upacara penutupan menjadi akhir PAB 2016, yang berlang-sung hikmat, sembari salam perpisahan serta kenang kenangan dari paspramore.(arsa/vidya/tim jurnalis)

Pasukan Pramuka MTsN Model Pare (Paspramore) kembali mengada-kan Kemah Religi Paspramore (KRP) pada pertengahan Oktober ini. Keg-iatan tahunan yang diikuti 60 ang-gota pramuka aktif MTsN Model Pare dan guru agama serta kakak pembina tersebut berziarah ke makam para waliyullah. Di antaranya makam KH. Abdur Rahman Wahid (gusdur), Su-nan Bonang, Syech Asmoro Qondi, Sunan Drajat, Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri, Sunan Ampel, Mbah Kholil di Bangkalan Madura. Selain berziar-ah ke makam para waliyullah, mereka

Berziarah ke Makam Waliyullahdan ke Musium TNI AL

34 Tajuk Utama

juga mengunjungi museum Loca Jala Crana TNI AL.

KRP kali ini cukup mengesankan bagi para peserta. Perjalanan dimulai setelah sholat Isya’ berjamaah di ma-drasah. Sebelum berangkat, para pe-serta KRP mendapat bimbingan dan arahan keagamaan oleh Amar Ma’ruf Acfas, salah satu guru PAI MTsN Pare. Sebelum berangkat mereka juga ber-doa bersama dengan harapan per-jalanan KRP dapat berjalan lancar dan memberi manfaat bagi semua peserta.

“Kita luruskan niat. Kita niat berzi-arah untuk mendoakan para waliyul-lah yang telah berjasa menyebarkan ajaran Islam. Kedua dengan berziarah

kita bisa mengingat mati. Dengan mengingat kematian kita akan berse-mangat beribadah kepada Allah SWT,” jelas Amar Ma’ruf.

Tujuan pertama, yaitu ke makam KH. Abdurrahman Wahid, yang terle-tak di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Kemudian rombongan mel-anjutkan perjalanan ke Tuban, yakni ke makam Sunan Bonang dan dilanjut-kan ke makam ayahanda Sunan Am-pel, yaitu syech Ibrahim Asmoro Qon-di. Jaraknya kurang lebih jaraknya 7 kilometer dari makam Sunan Bonang. Selanjutnya rombongan meluncur ke makam Raden Qosim atau Sunan Dra-jat, yang berada di Kabupaten Lamon-

gan. Perjalanan berlanjut ke makam sunan Giri di Kabupaten Gresik.

“Di setiap makam kami mendoa-kan para waliyullah yang telah berjasa menyebarkan agama Islam di pulau Jawa,” terang salah satu peserta KRP.

Selain para waliyullah di pulau Jawa, tidak ketinggalan rombongan KRP berziarah ke makam Syeh Kholil di Kabupaten Bangkalan di Pulau Ma-dura. Tak pelak, rombongan disuguhui keindahan jembatan Suramadu yang menghubungkan pulau jawa dan Ma-dura. Sampai di Bangkalan, rombon-gan melaksanakan sholat jama’ qhosor dhuhur dan ashar. Di samping masjid tepatnya di parkiran, banyak peda-gang yang menjajakan oleh-oleh khas Madura. Para siswa- siswi pun mem-beli buah tangan dari Bangkalan.

Puas berbelanja souvenir rombon-gan beranjak ke musium Loca Jala Crana TNI AL, Surabaya. Mereka dis-ambut dengan hangat oleh anggota TNI AL. Disana rombongan dikenalkan dengan peralatan yang digunakan oleh TNI Al selama bertugas.

“Kami dikenalkan dengan kapal berikut pesenjataannya,” cerita salah satu peserta KRP kepada tim jurnalis MTsN Pare.

Perjalanan dilanjutkan ke makam Sunan Ampel di Surabaya. Selesai ber-ziarah di makam sunan Ampel rombon-gan pulang ke MTsN Pare. Sebelum per-jalanan pulang rombongan singgah di Masjid Al-Akbar untuk mendirikan solat jama’ takhir maghrib isya.

Perjalanan panjang demikian bu-kan tiada arti. Kami bisa mengam-bil pelajaran bahwa islam datang ke tanah jawa perlu perjuangan keras. Tanpa ada pejuang islam seperti wali songo,tak mungkin ada islam di tanah air kita. Betapa bangganya kami bisa menikmati kejayaan perjuangan para wali Allah di Jawa timur. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membentuk karakter seorang pramuka menjadi lebih religius dan tahu akan sejarah is-lam di tanah jawa ini,” kesan salah satu peserta KRP kepada tim jurnalis MTsN Pare. (Tomo/Tim Jurnalis MTsN Pare)

35Laporan Utama

Hai sobat taklim, pada hari ulang tahun Pramuka Indonesia ke-55 Tahun 2016 yang diselenggarakan di halaman MTs Negeri Pare, 14 anggota aktif Pra-muka MTsN Pare dinobatkan menjadi Pramuka Garuda oleh Kakwarcab Ka-bupaten Kediri, Drs. H. Sunaryo M. Pd.. Keempat belas anggota Pramuka terse-but, yaitu Sonia Ghinaa Salim, Dhatu Limpad Arimbhawa, M. Syifa’uddin, Feny Mufida Alfridho, Rahma Ang-gana Rarastyasa, Muhammad Zidan Mubarrok, Figo Zulfan Alfaraby, Ahmad Muqorobin, Berlian Fahruddin, Abdur-rahman Zain, Rizky Amelia Putri, Ipnu Nandha Fatkhul Rohman, moh. Khasan al faruq, Sacinta Julia Astasagita.

Nah, ingin tahu kan apa itu Pramu-ka Garuda?

Nah, teman teman taklim. Apa sih yang disebut Pramuka Garuda dan apa syarat-syarat untuk menjadi pramuka garuda?!. yuk kita baca lebih banyak. Pramuka garuda itu adalah tingkatan tertinggi dalam golongan pramuka. Pramuka garuda diatur dalam kepu-tusan Kwartir nasional, Gerakan pra-muka nomor 101 tahun 1984 tentang petunjuk penyelenggaran pramuka garuda. Lantas apa syarat syaratnya menjadi anggota pramuka garuda ? check this out.1. Menjadi contoh yang baik dalam

lingkup pergaulannya.sesuai tri satya dan dasa dharma.

2. Telah menyelesaikan SKU tingkat terap.3. Telah memiliki TKK untuk pramuka

penggalang sedikitnya 10 macam TKK dari 3 bidang. Sedikitnya 1 TKK tingkat utama, 2 TKK tingkat madya, 7 TKK tingkat Purwa.

4. Dapat menunjukan hata karya bua-tan sendiri, sedikitnya 10 macam den-gan 5 macam bahan yang berbeda.

5. Pernah mengikuti Jambore,kemah bakti,dan LT.

6. Dapat membuktikan dirinya seba-gai penabung yang teratur.

7. Mempertunjukan kecakapannya didepan umum dalam salah atu bi-dang Seni Budaya.

8. Dapat menjalankan olahraga, mis-alnya atletik, renang, bela diri, gerak

Pramuka Garuda

jalan atau cabang olahraga lainnya.9. Telah mengikuti kegiatan pengab-

dian masyarakat.

Lantas apakah itu Garuda Atas ? berikut adalah sejarah berdirinya ATAS. Sebelum dijabarkan sobat tak-lim, Pada Jambore nasional tahun lalu, teman kita atau kakak kelas kita ber-nama Dhatu Limpad Arimbhawa siswi kelas 9 F MTsN pare mendapat kes-empatan yang sangat istimewa,yaitu bergabung dengan Organisasi Garuda ATAS. Di sana, ia bersama 1500 pramu-ka garudas seluruh Indonesia dilantik oleh kak Rio. Kak Rio adalah ketua pen-gurus Garuda ATAS Indonesia.

”Tidak menyangka bisa bergabung dengan organisasi sebesar itu diusia saya yang masih belia.Saya sangat bahagia”ucapnya.

Pada awalnya ATAS dibentuk seba-gai organisasi untuk memperatukan pramuka dengan golongan tertinggi

di lingkup ASIA-PASIFIK saja. Pemben-tukan dilaksanakan pada saat ASIA-PASIFIK CONFERENCE ke 21 di Brunei Darussalam (6-11 Desember 2004). Pada pertemuan itu, tepatnya pada tanggal 10 Desember 2004, sebanyak 41 pramuka dari 16 negara peserta. 21st APR Scout conference sepakat untuk membentuk ATAS (asosiation of top achiever scout)atau Asosiasi Pramuka Garuda Dunia.Tujuan diben-tuknya ATAS adalah:1. Memperkuat tali persaudaraan

antar anggota.2. Membantu serta mendukung tugas

kerja gerakan pramuka dari seluruh dunia.

3. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.Nah,teman teman taklim sekarang

cara mendaftar ATAS (isi mengguna-kan bahasa inggris ya)1. Mengisi formuli dan berkas regis-

trasi

36 Tajuk Utama

Sebanyak 50 siswa MTsN Model Pare, Kabupaten Kediri yang terga-bung dalam tim jurnalis kemarin (8/10) mengikuti diklat fotografer di Aula MTsN Pare. Diklat fotografi yang men-gadirkan fotografer Koran Jawa Pos Radar Tulungangung tersebut bertu-juan membekali peserta diklat tentang bagaimana cara memfoto peristiwa yang bagus dan menjadi foto jurnalis.

Diklat fotografer berjalan lancar. Aca ra yang dimulai pukul 14.00 WIB ter se but dibuka langsung oleh Kepala MTsN Pare. Dalam sambutanya, kepala MTsN Pare, Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, ber harap kepada siswa dan anggota jur nalis MTsN Pare dapat mengikuti ke-giatan diklat fotografer dengan sung-guh-sunguh. Sebab, diklat tersebut sangat langka dan baru pertama kali.

“Harapannya anggota jurnalis bisa menjadi fotografer yang menghasil-kan foto-foto yang bagus sebagai kon-tribusi majalah madrasah dan media cetak lain,” jelasnya

Dalam diklat tersebut, fotografer Ko-ran Radar Tulungagung Jawa Pos Grup, Choirur Rozaq, menjelaskan beberapa teknik memfoto yang menghasilkan foto jurnalistik. Para peserta harus bisa memfoto dengan cara big shoot, medi-um shoot, dan long shoot (close up). Se-lain itu, para peserta mengambil angle atauy sudut foto yang menarik.

Para peserta diklat fotografer juga dibekali dengan mental seorang fotro-grafer yang andal. “Seorang fotografer harus berani dan tidak boleh malu. Kalau malu tidak akan dapat foto yang bagus,” jelasnya. (yusuf/humas MTsN Pare)

• scan soft copy pendaftaran yang ada di FB ATAS(ATAS Indonesia.click bergabung)

• soft copy foto diri• scan piagam pramuka garuda• scan kartu tanda anggota pramuka• scan tanda tangan diri2. Kirimkan formulir dan berkas pen-

daftaran ke email:[email protected]

3. Formulir akan dicek oleh liasan of-ficier ATAS Indonesia.

4. Setelah lengkap berkas akan dikirim ke Direktur Keanggotaan ATAS Dunia.

5. ATAS dunia akan menerbitkan no-mor anggota yang akan dikirim le-wat email.Ketika kalian sudah resmi berga-

bung menjadi anggota ATAS, kalian

akan mendapatkan sertifikat dan badge saat ada undangan acara, seperti Jambore nasional, Raimuna Nasional dan acara kepramukaan yang lain. Bergabung dengan ATAS merupakan salah satu cara memper-luas pertemanan kalian.AYO teman teman…giatkan latihan kepramukaan kalian!(revy/syafat)

Tim Jurnalis MTsN Pare Ikuti Diklat Fotografi

37Laporan Utama

Pengukuhan pengurus dan ang-gota tim jurnalis MTsN Model Pare Kabupaten Kediri cukup berkesan. Sebanyak 60 siswa anggota aktif dan pengurus, (16/10) dikukuhkan di bawah objek wisata air terjun Coban Talun yang terletak di Desa Tulungrejo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Malang. Pengukuhan tersebut untuk meres-mikan pengurus dan anggota baru serta sebagai perjanjian agar mereka bersungguh-sungguh dalam melak-sanakan tugas dan kewajibannya seba-gai seorang jurnalis madrasah. Selain pengukuhan, para anggota jurnalis langsung melakukan praktik memfoto keindahan alam air terjun Coban Talun.

Menurut Waka Kesiswaan MTsN Pare, Istqomah, S.Pd, pengukuhan ju-rnalis ini sebagai simbol penerimaan anggota baru. Selain itu, dengan adan-ya pengukuhan juga dapat mengin-gatkan angota jurnalis untuk selalu bertanggung jawab untuk mencapai kinerja yang bagus.

“Dengan pengukuhan pengurus dan anggota baru, ke depannya Jur-nalistik MTsN Pare semakin maju, eksis, dan memiliki segudang prestasi demi membanggakan Madrasah tercinta, sesuai dengan slogannya “Sukses Berkarya Tanpa Batas”,” jelasnya

Pukul 06.30 WIB rombongan pe-serta berangkat. Mereka mengendarai 4 buah elf. Untuk sampai ke tujuan, peserta harus menempuh perjalanan dengan jarak 70 km selama 3 jam. Walaupun cukup lama, mereka sen-ang dan tak sabar ingin segera sampai di Air Terjun Coban Talun. Pukul 09.30

WIB rombongan tiba di parkir objek wisata air terjun Coban Talun.

Sebelum menuju objek wisata air terjun, didahului dengan pengarahan sejenak oleh Yusuf Hariawan, selaku pembina ekstrakurikuler Jurnalistik. Pukul 10.00 WIB peserta mulai berjalan menuju tempat mereka akan dikuku-hkan. Untuk mencapai ke Air Terjun Coban Talun, mereka harus berjalan se-jauh 1 km dengan medan yang cukup menantang. Namun, Pemandangan selama perjalana cukup indah. Selama perjalanan mereka disuguhi keindahan hutan pinus yang rindang. Kemudian

Dikukuhkandi Bawah Air Tejun

Coban Talun

38 Tajuk Utama

Hai Sobat Taklim, ada hal baru nih pada tahun pelajaran 2016/2017 di MTsN Pare. Ya, MTsN Pare pada semes-ter gasal ini menambah ekstrakuri-kuler, yakni pencak silat. Penambahan eksul ini dilaksanakan guna mengem-bangkan bakat terpendam siswa-siswi MTsN Pare.

Ekskul tersebut, yaitu pencak silat Pagar Nusa. Sobat taklim apa itu pen-cak silat Pagar Nusa?Pencak silat Pagar Nusa adalah sebuah bela diri warisan budaya Indonesia milik Nadhatul Ula-ma yang berdiri pada tanggal 3 Janu-ari 1986 di pondok pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur. Ketua pertamanya adalah KH. Maksum (atau yang lebih dikenal dengan Gus Maksum) atas kesepakatan para ulama. Pada saat itu banyak sekali aliran bela diri yang ter-dapat dalam satu pesantren itu, akh-irnya dibentuklah Pagar Nusa ini untuk menggabungkan semua seni bela diri yang ada.

Banyak lho manfaat mengikuti ek-skul pencak silat. Menurut Ahmad An-dri Hidayat, pelatih ekskul PN, ketika diwawancarai jurnalis Taklim, salah satu manfaat ikut ekskul pencak silat, yaitu melindungi diri dari serangan orang jahat di jalan. Sebab, selama mengikuti ekskul ini, pesilat dikenal-kan dan dilatih dasar-dasar gerakan membela diri. Di antaranya, elakan, hindaran, tangkisan. Pesilat juga di-latih teknik menyerang lawan. Ada teknik menenang, memukul, dan men-

jatuhkan lawan.“Anak-anak secara bertahap dike-

nalkan dengan gerakan pencak silat, mulai yang ringan hingga yang berat,” jelas Andri.

Pencak silat, tambahnya merupa-kan salah satu cabang olahraga presta-si. Sebab, pencak silat dipertanding-kan mulai tingkat kabupaten, provinsi, nasional, hingga tingkat Asia. Bahkan pertandingan pencak silat sudah mendunia. Nah, sobat taklim, pesilat yang tekun berlatih dalam mendalami

olahraga ini berpotensi berprestasi lewat pencak silat. Terbaru, dua siswa MTsN Pare anggota ekskul PN meraih juara III pada pertandingan pencak silat di Pekan Olahraga Kabupaten Kediri (PORKAB) pada tanggal 1-2 Ok-tober di Lapangan Indoor MTsN Kan-igoro Kediri. Kedua pesilat MTsN Pare yang meraih juara tersebut, Salsabilla Reyhan Asysyafa(8C) dan Putri Azalia Mutiara Ranti (8G).

“Turun di lima pesilat Alhamdulil-lah, dua pesilat mendapat perunggu

mereka melewati jalan setapak yang di bawahnya jurang yang curam sehingga mereka harus berhati-hati. Tak jarang dari mereka terjatuh karena jelan yang cukup licin. Di medan seperti ini mereka dapat belajar saling tolong menolong.

Tak terasa suara derasnya arus air terjun telah terdengar. Senyum sum-ringah senang terlihat dari setiap wajah anggota Jurnalistik MTsN Pare. Tak per-lu berlama lama, langsung saja peserta dibariskan dan memulai upacara pen-gukuhan. Setelah membaca perjanjian

dan ikrar, anggota maupaun pengurus dikukuhkan oleh waka kesiswaan, Ibu Istiqomah. Selanjutnya perserta satu persatu peserta maju ke depan untuk mendapatkan Id Card Jurnalis yang di-kalungkan oleh Dra. Siti Puspita.

”Acara ini sangat seru, apalagi pe-mandangan sekitar sangatlah indah”. Tutur Syafa Tiara, salah satu peserta pengukuhan. Selesai dikukuhkan, anggota jurnalistik MTsN Pare diperk-enankan praktik memfoto keindahan wisata air terjun Coban Talun.

Setelah puas bermain dan berfoto selfie, peserta segera berganti baju dan melanjutkan perjalanan menuju Ke Masjid Agung Kota Batu untuk mel-aksanakan sholat dzuhur dan ashar berjama’ah. Sambil beristirahat, Ang-gota Jurnalistik diperbolehkan ber-main ataupun sekedar membeli ma-kanan di Alun-alun. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju pusat oleh oleh Dewi Sri yang terletak di Ke-camatan Pujon. (Phalosa & Zaligh / Tim Jurnalis MTsN Pare ).

39Laporan Utama

Pada tanggal 9 Oktober 2016, Paskara Model Pare mengadakan keg-iatan Pelantikan PMR yang ke XIII. Tidak kurang dari 120 peserta mengikuti kegiatan ini. Kegiatan rutin tahunan ini bertujuan meresmikan anggota baru menjadi anggota PMR.

Sebelum dilantik, mereka haru ber-jalan kaki sepanjang 3 km harus bisa

menjawab atau melakukan sesuatu yang sudah disiapkan oleh panitia.

Para peserta berjalan kaki menuju rute yang telah ditentukan, yaitu dari MTs dan finish di Pertanian lalu kem-bali lagi ke MTs. Di perjalanan, ada beberapa pos, di pos tersebut per kelompok harus berheti dan perwaki-lan kelompok tersebut harus mem-praktikkan suatu materi yang sudah diajarkan saat diklat. Selain ada beberapa pos, juga ada beberapa ker-tas yang berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh seluruh kelompok. Ker-tas berisi pertanyaan tersebut di sem-bunyikan di sela batu atau di bawah rumput di sepanjang jalan. Mereka juga harus mempraktikkan pertolon-gan pertama P3K di berbagai medan. Di antara medan yang harus dilewat-inya adalah di sungai. ‘ ’ K e g i a t a n ini mengajarkan para peserta untuk lebih mandiri dan bisa menjadi tim kesehatan yang Andal di MTsN Pare. ‘’ harap Indomi Jus Prabowo, pembina PMR MTsN Pare. (Eva-Nadiva-Jessica)

II. Nah jika pesilat bisa menang dan mendapat piagam penghargaan, itu bisa digunakan sebagai modal masuk sekolah jenjang yang lebih tinggi jalur prestasi,” kata Andri Hidayat

Andri mengakui, anak-anak masih tiga bulan latihan di MTsN Pare. Namun, paling tidak anak-anak sudah menge-nal suhu pertandingan. Ia berharap mudah-mudahan anak-anak mau lati-han dengan tekun dan rajin lagi jika ingin menjadi pesilat berprestasi. Se-lain bisa menjaga diri dan berprestasi ekskul pencak silat bisa untuk menjaga kebugaran dan kesehatan badan.

Teman – teman meskipun ekstra bela diri ini tergolong baru, namun peminatnya sudah banyak lho, terbukti

kemarin pada pertemuan pertama ada banyak sekali peserta yang telah hadir. Menarik bukan?. Jika teman – teman ingin mengikuti ekstra ini kalian bisa mendaftar ke pembina ekstra ini. Jad-

wal latihan ekskul pencak silat setiap hari Sabtu. Gelombang pertama jam 11.00 – 12.30WIB. Gelombang kedua mulai pukul 13.00 sampai 14.30WIB. Silakan mencoba... (Naswa/7A)

40 Tajuk Utama

Hai Sobat Taklim, MTsN Pare rupa-nya getol menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Itu dibukti-kan pada karnaval peringatan HUT RI ke-71 (27/8) di Kecamatan Pare. Pada karnaval tersebut MTsN Model Pare mengangkat tema “Batik, The World Haritage From Indonesia”. Tidak kurang dari lima puluh siswa-

siswi MTsN Pare yang tergabung dalam pasukan batik mema-

merkan busana batik khas Indonesia yang meru-

pakan warisan dunia. Di antaranya batik

lukis, batik celup, batik ikat, dan berbagai model

batik hasil kreasi siswa. Sepanjang 5 km mereka berjalan layaknya pera-gawan dan peragawati yang begitu elok dan menawan hingga menyedot perhatian masyarakat Kecamatan Pare yang menonton.

Rombongan pasukan batik MTsN Pare semakin menarik perhatian penonton karena diiringi mobil pick up yang dihias dengan motif batik khas Kediri yang merupakan hasil karya siswa-siswi MTsN Pare. Di atas kend-araan tersebut terdapat dua peraga-wati yang menggambarkan keuletan dan ketelatenan wanita-wanita Indo-nesia di masa lampau membatik den-gan menggunakan canting dan lele-han lilin.

Lestarikan Budaya Indonesia, Peragakan Batik Kreasi Siswa

41Laporan Utama

“Saya nggak nyangka, ternyata ini adalah hasil dari kreasi siswa sendi-ri. Batiknya memang terlihat indah sekali, permainan warna di batiknya juga sangat bagus dan khas. Cocok banget di pakai sama peragawan dan peragawatinya yang juga cantik-cantik dan ganteng-ganteng.” komentar Arie, salah satu penonton.

Peragaan batik tersebut menda-pat respon yang sangat baik dari para penonton yang menyaksikan jalannya karnaval. Terbukti tidak sedikit penon-ton meminta izin untuk dapat berfoto bersama dengan peragawan dan pera-gawati MTs Negeri Pare. Apalagi, batik yang di pertontonkan di karnaval kali ini adalah batik dari hasil kreativitas siswa MTs Negeri Pare sendiri. Lebih tepatnya, adalah hasil dari praktek mata pelajaran seni budaya.

“Kita ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa batik adalah budaya lokal yang keren. Batik bisa disulap menjadi berbagai pakaian dan akse-soris yang bagus-bagus dan indah bila digunakan. Contohnya seperti gaun, jas, rompi, kipas dan berbagai akseso-ris yang diperagakan oleh peragawan dan peragawati MTs Negeri Pare dalam karnaval kemarin,” jelas Bu Yayuk Uhti Sa’idah S.Pd, selaku pembimbing siswa di mata pelajaran seni budaya.

Menurut Yayuk, pembuatan batik-batik tersebut dilaksankan secara berkelompok. Dalam satu kelompok yang terdiri dari delapan orang untuk batik ikat jumput dapat terselesaikan dalam kurun waktu 3 sampai dengan 4 kali pertemuan pada mata pelajran seni budaya. Sedangkan untuk batik lukis, terselesaikan dalam kurun waktu 6 sampai 8 kali pertemuan, sesuai den-gan tingkat kesulitan motif yang di lukis. Dengan menggunakan bahan-

bahan sederhana seperti kain primi-sima, pewarna batik, kuas, dan rumput jepang, dapat menghasilkan karya luar biasa yang bernilai jual tinggi.

Peragaan batik oleh MTs Negeri Pare ini juga sebagi wahana bagi siswa untuk dapat melestarikan batik, salah satunya adalah dengan memakainya. Selain itu, kreasi batik di harapkan da-pat menginspirasi siswa dalam bidang wirausaha di masa depan karena ba-tik merupakan potensi ekonomi yang sangat menjanjikan.

“Semoga batik Indonesia dapat terus berjaya sehingga eksplorasi de-sign dapat berkembang dengan lebih pesat dan menyadarkan masyarakat bahwa batik bukan pakaian untuk orang tua saja, tetapi juga bisa menja-di brand fashion yang keren bagi anak muda” ungkap Drs. Jamiluddin, M.Pd.I kepala MTsN Pare. (revy/yus/humas MTsN Pare)

42 Tajuk Utama

Jum’at (28/10), sebagian siswa sis-wi kelas 7 MTsN Pare mengikuti upac-ara peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-88 di lapangan Canda Birawa, Pare. Dengan mengikuti upacara terse-but, mereka dapat merenungkan dan meneladani sikap patriotisme yang di-lakukan oleh para pemuda, terutama kaum pelajar.

Upacara tersebut berlangsung dengan hikmad, semua peserta upa-cara terlihat antusias mengikuti upac-ara tersebut. Upacara ini juga di had-iri oleh Bupati Kabupaten Kediri, Ir. Hj Haryanti Sutrisno beserta staf-stafnya. KOMANDAN KODIM 0809 KEDIRI, Let-

kol. Inf. Purnomosidi, SIP, selaku Ins-pektur upacara. Menyampaikan am-anatnya, beliau membacakan sebuah sambutan dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi, yaitu pemu-da sangat berperan penting terhadap pembangunan, kesejahteraan, dan ke-majuan bangsa Indonesia.

Selain itu, dalam sambutannya beliau juga berkata bahwa Bung Kar-no pernah menyampaikan “Beri aku sepuluh orang pemuda maka akan aku guncangkan dunia”. “Sekitar 24,5% penduduk Indonesia adalah pemuda. Dengan jumlah sebanyak itu, mereka juga harus mengedepankan kualitas,

yaitu pemuda yang memiliki visi dan misi yang besar terhadap bangsa In-donesia” ujarnya.

Agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang makmur, sejahtera, dan unggul. Maka kita sebagai pemuda pe-mudi Indonesia harus giat belajar un-tuk memajukan bangsa ini. Kita harus selalu mengingat sumpah para pe-muda pemudi Indonesia yang meng-inginkan bangsa Indonesia bersatu utuh membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tentunya sudah wajib bagi kita untuk mempertahan-kan NKRI. (Aqwia/Syafa)

43Laporan Utama

PEMUDA, TUMPUAN BANGSA

Sumpah para pemuda tersebut dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

Berikut merupakan isi dari sumpah pemuda:Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah

darah satu, tanah air Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Hai sobat ta’lim, gimana nih kabarnya? Baik-baik semua kan? sehat nggak? ada yang sakit nggak? Semoga yang baca artikel ini sehat semua dech…aamiin. Kalau punya saudara, teman, atau keluarga yang punya sakit diabe-tes militus atau kencing manis kalian cocok deh baca artikel ini.

Buah salak merupakan buah asli In-donesia. Buah salak dalam bahasa ing-gris disebut dengan istilah snake fruit. Buah salak memiliki nama latin salac-ca edulis. Buah salak berfamilia atau memiliki suku palmae atau palem-paleman. Buah dengan rasanya manis sedikit kecut banyak dibudidayakan di beberapa daerah di Indonesia. Ada beberapa jenis salak yang terkenal, yaitu salak salak pondoh, salak Medan, dan salak Bali. Dengan rasa yang khas tersebut banya dimnati oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Kandungan gizi buah yang satu ini cukup banyak yang bisa dimanfaatkan oleh tubuh, yakni karbohidrat, kalori, fosfor, kalsium, vitamin B, air, dan zat besi. 1 buah salacca edulis saja sudah ada kalsium sebanyak 28 mg, 4,2 mcg zat besi, dan juga fosfor sebanyak 18 mg. Kandungan yang ada tersebut be-nar-benar berperan aktif untuk sum-ber penyedia mineral dan serat pada tubuh.

Umumnya kulit hanya dipandang sebelah mata saja. Namun ternyata, kulit buah salak memiliki manfaat yang luar biasa. Hal ini dikarenakan kulit s a-

lak memiliki

kandungan nutrisi yang berguna untuk menyehat-

kan tubuh dan mengobati ber-bagai penyakit, khususnya untuk men-gobati kencing manis. Jadi, jika anda makan buah salak jangan tergesa-gesa kulitnya dibuang.

Kulit salak memiliki kandungan senyawa bioaktif. Semua senyawa bio-aktif itu bekerja bersamaan mengobati penyakit diabetes. Beberapa senyawa bioaktif itu adalah :

Ferulic Acid dan Proline -- Merupa-kan bahan yang menstilmulus pem-bentukan kolagen dan elastin dimana keduanya merupakan elemen penting dalam pembentukan jaringan baru.

Cinnamic acid -- Bahan aktif yang mampu menggerakkan terjadinya peremajaan sel epitel. Baik Ferulic acid,Proline dan Cinnamic acid se-muanya bertugas penting pada tahap perbaikan pankreas terhadap pasien diabetes tipe I.

Arginin -- Adalah unsur yang dapat merangsang terjadinya pembelahan sel dan biosintesis protein. Senyawa ini benar-benar berperan dalam nor-malisasi sel-sel tubuh supaya lebih responsif terhadap insulin. Bahan aktif ini sangat diperlukan bagi pengidap diabetes tipe II.

Pterostilbene -- Merupakan sen-yawa anti diabetes yang bermanfaat mengurangi konsentrasi gula darah.

Tentu saja, tidak dengan cara me-makan kulit tersebut secara langsung. Hal ini dikarenakan kulit buah yang runcing dan keras justru akan mem-

buat gusi anda terluka karenanya. Cara mengonsumsinya, yaitu dengan cara direbus dan kemudian diambil sarinya (extractrion), maka kulit salak ini dapat kita manfaatkan kegunaanya.

Manfaat kulit salak untuk mengo-bati penyakit diabetes dapat anda per-oleh dengan cara sebagai berikut :• Sediakan kulit salak seperlunya• Cuci kulit salak menggunakan air

hingga bersih dan tak ada kotoran yang menempel

• Tempatkan dalam panci berisi air bersih, lebih baik bila mengguna-kan panci stainless steel atau kuali

• Rebus kulit salak tadi memakai api yang kecil

• Tunggu sampai mendidih• Menggunakan saringan teh, saring

air rebusan tadi.• Setelah dingin minum airnya. Laku-

kan 3 kali sehari selama dua pekan.

Anda bisa meminum air rebusan dari kulit salak 1 L per hari. Anda sebai-knya terus rutin

meminumnya hingga 2 minggu, jangan putus, dan Anda dapat mem-buktikan bahwa efek positifnya ke penyakit diabetes kering benar-benar ada, di mana sebelumnya diabetes ker-ing yang sering melonjak naik bakalan berubah normal, serta tekanan darah pun menjadi lebih stabil.

Ya sobat ta’lim itu semua tadi man-faat dari kulit salak , kalian pasti ber-tanya-tanya dari mana saya tau semua ini.saya mengetahui semua ini tentu-nya tidak lepas dari bantuan internet. Tulisan bersumber dari www.bercerita.org . (Agusta Aura Ekifara VII G)

Kulit SalakNormalkan Gula Darah

44 Tajuk Utama

Pada hari rabu, 25 Agustus 2016 siswa – siswi kelas 7 MTsN Pare bersama ribuan warga Kabupaten Kediri mengi-kuti acara Istighosah dan tablig Akbar bersama Ust. Subki Al – Bughury dari Ja-karta di Masjid Agung An – Nur Pare. Is-tigosah dan tablig akbar tersebut digelar untuk memperingati HUT RI ke- 71.

Acara dimulai pukul 08.40, meskipun begitu para jamaah istighosah ini sudah mulai berdatangan sejak pukul 08.00 pagi. dan jumlahnya kurang lebih ada 5000 orang. Para jamaah sangat antusias menyambut acara ini, jamaah kebanya-kan berasal dari kalangan pelajar, dari sekolah seluruh kabupaten kediri. Acara dibuka dengan pembacaan sholawat oleh Bapak Imam Besar Masjid An – Nur pare, dilanjutkan dengan pembacaan ayat – ayat suci Al – qur`an oleh Bapak Masruroh dan dilanjutkan dengan pem-bukaan oleh MC.

MC membuka acara dengan quiz berhadiah, dalam kesempatan ini 2 orang penjawab berasal dari MTsN Pare lho, yaitu Ajib dari kelas 7H dan Tirza dari kelas 7D. “ Rasanya ndredek gugup karena banyak orang yang melihat, tapi lumayan hadiah botolnya bisa aku sim-pan” kata Ajib. “ Senang dan nervous rasanya saat maju menjawab pertan-yaan, hadiahnya dapat bingkisan isi 4 produk “ kata Tirza. Quiz berlangsung dengan sangat seru dan ramai sampai semua hadiah telah dibagikan.

Pukul 09.30 ustadz mulai datang dan menaiki panggung, setelah itu ada sambutan dari bapak wakil bupati kediri, Bapak Drs. Hj. Masykuri Ikhsan, M.M. setelah sambutan Ustadz Subki Al – Bughury memulai tausiyah nya. Pada saat acara ini ada para remaja masjid yang bertugas, para remaja masjid ini berasal dari sekolah sekolah SMP/MTS sampai SMA/MA yang ada di kecamatan Pare dan sekitarnya.

Dalam menyampaikan tausiyahnya Ustadz Subki sangat santai dan penuh guyonan yang enak didengar jadi para jamaah tidak bosan mendengarnya. Dalam tausiyahnya ustadz menyam-paikan 3 hal, yaitu sykur, sabar, dan tak-wa. Syukur dalam ini termasuk syukur

kita telah diberi kemerdekaan ini dan syukur telah diberi nikmat kesehatan. “ Kesehatan itu tidak ternilai, kalian tahu Olga? Yang sudah meninggal 1 atau 1 setengah tahun lalu? Dia sakit 1 tahun pengobatan di luar negeri sampai 20 milyar! Bayangkan jika 20 milyar itu kita belikan pentol bakso, saya yakin kediri ini akan banjir bakso. Maka dari itu kita harus bersyukur, orang yang syukur akan dipilih allah di jalan yang baik.” Begitu kata Ustadz Subki. Dalam tusiyahnya Ustadz Subki juga meny-

ampaikan tentang orang yang rutin melaksanakan qiyamul lail akan men-dapat tempat disisi Allah S.W.T.

Ustadz bertausiyah dengan santai dan sama sekali tidak membosankan. Orangnya ramah dan asik saat ber-tausiyah. Tausiyahnya selalu dipenuhi candaan ria membuat orang tertarik mendengarnya. Ketika ustadz selesai bertausiyah, dilanjutkan pembacaan doa oleh ketua PC NU Kabupaten Kedi-ri.Doa berlangsung dengan hikmat sampai selesai. Namun sebelum acara

Siswa Siswi MTsN Pare Ikuti Istighosah

Akbar

45Laporan Utama

selesai, rupanya ada bebrapa jamaah usia sekolah yang pergi sebelum acara selesai, tetapi alhamduilillah bukan siswa – siswi MTsn Pare.

Setelah acara doa banyak sekali jamaah istighosah yang ingin bersalaman atau cium tangan kepada Ustadz Subki, karena memmang kebanyakaan jamaah berasal dari usia sekolah SMP sampai SMA, para jamaah berebut untuk bisa mencium tangan Ustadz, ada juga yang ingin berfoto atau selfie dengan Ustadz sampai naik ke atas panggung, jamaah

yang meminta foto mayoritas adalah jamaah perempuan. Ustadz Subki sangat ramah dan murah senyum, di sela - sela dalam keadaan dikerumuni jamaah yang ingin berfoto ustadz masih sempat men-jawab pertanyaan kami, yaitu bagaimana tanggapan Ustadz tentang masyarakat kediri? Ustadz menjawab “ masyarakat Kediri ini orangnya ramah, murah senyum dan saya melihat ada para pelajar Kam-pung Inggris yang mempelajari bahasa Inggris disana tapi mereka tidak lupa den-gan budaya Indonesia.”

Acara mengundang banyak kesan dan komentar positif yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari Bapak Wakil Bupati Kediri sampai Bapak Ibu Guru MTsN Pare, slah satu guru yang memberikan pendapatnya adalah Bu Anna Susana, “ Ya, alhamdulillah keg-iatan seperti ini sangat positiv bisa me-nambah wawasan agama anak – anak dan motivasi, motivasi apa? Yaitu apa yang disampaikan oleh Ustadz Subki tadi, khususnya untuk anak MTsN Pare.”. Nasywa Alvianda P.N ( VII B )

Hai sobat taklim! Keberadaan kita di dunia ini tidak lain adalah lantaran orang tua. Tidak satu pun di antara kita lahir tanpa orang tua, kecuali nabi Adam As dan ibu Hawa. Orang tua telah berjasa membesarkan kita. Leb-ih-lebih seorang ibu yang lemah dan semakin lemah saat mengandung dan merasakan sakit yang luar biasa ketika melahirkan kita hingga nyawa menjadi

taruhannya. Mereka telah merawat, mengasuh, dan mengasihi kita sejak kecil tanpa ada rasa pamrih sedikit pun seperti sebuah syair berikut.

Kasih ibu kepada betaTak terhingga sepanjang masaHanya memberi tak harap kembaliBagai sang surya menyinari duniaDi samping orang tua yang telah

berjasa mengasuh dan mengasihi kita,

ada juga guru yang telah berjasa men-gajarkan kepada kita tentang berbagai ilmu yang bermanfaat. Guru laksana orang tua kita. Betapa mulianya orang tua dan guru kita. Oleh karena itu kita wajib berbakti kepada orang tua dan guru. Sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat Al-Lukman:14

“Dan Kami perintahkan kepada ma-nusia (berbuat baik) kepada dua orang

Berbakti Kepada Orang Tua dan Guru

46 Tajuk Utama

ibu-bapaknya; ibunya telah mengand-ungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanyalah kepada-Kulah kembalimu,”

Namun, kenyataannya, tidak sedikit di antara kita yang belum bisa atau bahkan tidak mau berbakti ke-pada orang tua dan guru. Mereka tidak mau mendengar nasihat orang tua, menolak perintahnya, membentak, mengahardik, mencemooh, Naudzubi-lah summa naudzubilllahimindzalik

Seseorang yang durhaka kepada dua orang tua sangat berbahaya sebab

رررر ررر رررر ررررر ررر رررر رررررررر ررررررررررررر-artinya “Ridرررررررررررر ررررررloAllah terletak pada Ridlo Kedua orang tua, kemurkaan Allah terletak pada ke-murkaan orang tua “

Rasulullah juga pernah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib ‘’Wahai Ali, barang siapa yang telah membuat se-dih kedua orang tuanya maka ia telah durhaka kepada mereka’’.

Beberapa hal yang terjadi akibat durhaka kepada kedua orang tua :

1. Haram masuk ke surga Allah.“Ada tiga jenis orang yang dihara-

mkan Allah masuk surga, yaitu pema-buk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan juga seorang dayyuts atau banci (merelakan keja-hatan berlaku di dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan-nya serong)”. (H.R. Nasa’i dan Ahmad)

2. Dimurkai oleh Allah SWT.“Keridhaan Allah tergantung kerid-

haan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua”. (H.R. al-Hakim).

3. Tidak diterima amal ibadah dan Shalatnya.

“Allah tidak akan menerima Iba-dahnya, shalatnya orang orang yang dibenci kedua orang tuanya yang tidak menganiaya kepadannya”. (H.R. Abu al-Hasan bin Makruf )

4. Tidak dianggap masuk golon-gan umat Nabi Muhammad SAW

“Bukan termasuk dari golongan kami orang orang yang diperluas reze-kinnya oleh Allah lalu ia kikir dalam menafkahi keluargannya”. (H.R. ad-Dailamy)

5. Mendapat gelar ‘kafir’. Naud-zubillah

“Jangan membenci kedua orang tuamu. Barang siapa Orang yang mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir”. (H.R. Muslim).

6. Allah akan memberikan azab di dunia.

Al-hakim dan al-Ashbahani, dari abu bakrah r.a. dari Nabi Saw, Beliau bersabda, “setiap dosa akan diakhir-kan oleh Allah SWT sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa besar yang mendurhakai kedua orang tua. Sesungguhnya Allah SWT akan me-nyegerakan (balasan) kepada pelakun-nya didalam hidupnya sebelum mati”.

7. Dosanya tidak akan diampuni Allah SWT.

Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulull-ah Saw. Bersabda, “dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah sekehendak-mu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, bahwa berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim).

8. Membatalkan semua amal iba-dahnya.

“Ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua dan seorang alim yg dipermainkan oleh orang dungu & jahil”. (H.R. Thabrani).

9. Diharamkan mencium bau sur-ga Allah SWT.

“sesungguhnya Aroma surga itu tercium dari jarak perjalanan seribu tahun, dan demi Allah tidak akan men-dapatinya barang siapa yang durhaka kepada orang tuanya”. (H.R.Thabrani).

10. Terputus rezekinya.“Apabila seseorang tidak mening-

galkan doa bagi kedua orang tuanya, maka akan terputus rezekinya”. (H.R. ad-Dailamy).

11. Termasuk kedalam orang mendapat kerugian besar.

Sabda Rasulullah SAW “sungguh kecewa dan hina, sungguh kecewa dan hina, sungguh kecewa dan hina orang yang mendapati orang tuanya atau salah satunya sampai tua, lantas ia tidak dapat masuk surga”. (H.R. Muslim).

Oleh karena itu, sepatutnyalah kita sebagai anak harus menghormati dua orang tua kita jika kita ingin hidup ba-hagia di dunia dan di akhirat. Caranya, yaitu dengan cara melaksanakan nasi-hatnya, berkata halus dan sopan, mer-awatnya dengan penuh kasih sayang, selalu mendoakan keduanya, menjaga nama baiknya, rela berkorban untukn-ya serta meminta kerelaannya.

Dalam surat Al Isra ayat 23 Allah menegaskan:

رررر ررررررر ررررررررررر.............yang artinya “... dan janganlah kamu katakan pada keduanya ‘ah‘, dari ayat tersebutdapat difahami bahwa per-kataan ‘uh‘ atau ’ah’ terhadap orang tua saja dilarang apalagi sesuatu yang lebih menyakitkan dari itu.

Sedangkan menghormati guru antara lain dapat dilakukan dengan menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya, tidak men-ceritakan keburukannya dan menga-malkan ilmu yang diajarkannya dan jangan pernah lupa menyisipkan nama mereka dalam setiap doa yang kita lantunkan.

Dr. Umar As – Sufyani Hafidhohul-lah berkata, “ Jika seorang murid bera-khlak buruk pada gurunya, maka akan menimbulkan dampak yang buruk pula, hilanglah berkah dari ilmu yang di da-pat, dan tidak dapat mengamalkan atau menyebarkan ilmunya,”.

Demikian sobat taklim sedikit ulasan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua dan guru. Mari kita selamatkan diri kita dari azab di du-nia dan siksa api neraka dengan selalu menghormati dan menyayangi orang tua dan guru. (tim jurnalis MTsN Pare)

47Laporan Utama

Hai sobat Taklim!!! Apabila anda berkunjung ke kabupaten Malang, ini nih wisata alam yang tidak boleh anda lewat-kan. Selain Air Terjun Cuban Rondo, didu-sun Junggo, desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Baru, Kabupaten Malang ada sebuah air terjun air terjun yang juga tak kalah terjun indah.Air Terjun Cuban Talun namanya,Terletak disebelah barat lereng Gunung Arjuna,air terjun yang memiliki ketinggian 75 meter ini memperlihatkan kesan tersendiri.

Air terjun ini berada ±15 km dari Kota Malang. Di sepanjang perjalanan menuju ke lokasi Air Terjun Cuban Talun mata anda akan disuguhi pemandangan yang indah dengan kanan dan kiri pohon apel yang banyak ditanami oleh warga sekitar. Kondisi jalan menuju lokasi berupa jalan berbatu.

Namun, masih cukup aman dilewati ken-daraan roda empat. Sesampainya di pintu masuk lokasi, kendaraan bisa dipar kir di la-han yang sudah disediakan oleh pengelola wisata dan lahannya pun cu kup luas. Untuk masuk ke tempat wisata kita hanya perlu merogoh kocek sedalam Rp 7.500,00 seba-gai tiket masuk. Kita tak perlu mahal-mahal menyewa vila untuk bermalam. Bila anda berminat, anda dapat membawa tenda yang bisa didirikan di area camping ground.

Untuk menuju Air Terjun Cuban Talun, dari area parkir wisatawan harus berjalan ±1,5 km dengan medan yang cukup curam dan becek sehingga memaksa wisatawan mengeluarkan tenaga ekstra agar dapat sampai ke air terjun tersebut. Tetapi jangan khawatir di sepanjang perjalanan anda akan melewati sebuah jalan setapak sugu-

han alam berupa hutan pinus yang berba-ris rapi menghiasi pemandangan sekitar . Anda juga akan melewati sebuah jembatan yang tersusun dari kayu dan bambu den-gan aliran sungai di bawahnya. Jembatan ini menghubungkan area air terjun dan area chek point .dengan lebar 1�14 M. Ka-�14 M. Ka-14 M. Ka-barnya, jembatan tersebut memiliki kisah yang melegenda. Konon katanya , dulu jembatan tersebut merupakan tempat bertemunya pangeran dari Kediri bernama Jaya Nalendra dengan Dewi Seruni. Seh-ingga ada kepercayaan yang mengatakan bahwa, jika ada sepasang kekasih yang bis melewati jembatan ini maka hubungannya akan bertahan lama. Tak lama dari jembat-an ini, suara gemuruh air terjun dapat mulai didengar. Sesampainya di Air Terjun Cuban Talun, anda dapat langsung bermain air di sekitar air terjun. Disini, terdapat fasilitas yang cukup memadai yaitu, adanya kamar mandi dan tempat duduk untuk bersantai.

Setiap harinya air terjun ini takkan pernah sepi pengunjung. Walaupun lokasinya sulit untuk dijangkau, namun tidak menjadi halangan bagi para wisa-tawan untuk berkelana di kawasan wisa-ta alam Air Terjun Cuban Talun. Anda juga dapat membeli oleh-oleh berupa buah Apel khas kota Batu dengan harga terjangkau. Jadi jangan lewatkan tem-pat wisata yang satu ini. Apabila anda berkunjung ke kota Batu. Salam Pecinta Alam!!! (Phalosa 8E/Agusta 7G)

48 Tajuk Utama

Hai sobat taklim kalian harus tahu nih peristiwa bersejarah dalam Islam. Salah satunya adalah peristiwa yang terjadi pada hari asyura atau tanggal 10 Muharam. Berikut ini ada peristiwa bersejarah sepanjang masa dan akan selalu diingat oleh umat islam tiap bu-lan Muharam.

Bulan Muharam adalah bulan ke-berkahan dan rahmat, karena dari bulan inilah berlakunya segala ke-jadian alam ini. Bulan Muharam juga merupakan bulan yang penuh sejarah, di mana banyak peristiwa yang ter-jadi untuk menunjukkan kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT kepada makhluk-Nya.

Pada bulan Muharam, Allah SWT juga telah memuliakan para Nabi den-gan sepuluh kehormatan. Setidaknya ada beberapa Nabi yang berhasil Uswah Islam himpun.

Peristiwa Bersejarah 10 Nabi pada 10 Muharam

1. Nabi Adam as.Setelah beratus-ratus tahun laman-

ya Nabi Adam as meminta ampunan dan bertobat kepada Allah SWT, maka pada hari yang bersejarah yaitu tang-gal 10 Muharam Allah SWT telah me-nerima taubat Nabi Adam as. Inilah salah satu penghormatan kepada Nabi Adam as. Ratusan tahun bertobat. Be-gitu lama sekali Nabiyullah Adam as melakukan tobat ini.

2. Nabi Idris as.

Pada tanggal 10 Muharam, Nabi Idris as telah dibawa ke langit sebagai tanda bahwa Allah SWT telah menaik-kan derajatnya beliau.

3. Nabi Nuh as.Pada tanggal 10 Muharam, perahu

Nabi Nuh as mulai berlabuh, karena banjir yang melanda seluruh alam di mana hanya ada 40 keluarga saja yang ikut. Kita ini merupakan anak cucu dari 40 keluarga tersebut, dan ini merupa-kan penghormatan kepada Nabi Nuh as karena 40 keluarga ini saja yang selamat dan dipilih oleh Allah SWT. Selain 40 keluarga itu, mereka adalah orang-orang yang ingkar kepada Nabi Nuh as.

4. Nabi Ibrahim as.Pada tanggal 10 Muharam, Nabi-

yullah Ibrahim as diangkat sebagai kekasih Allah (khalilulah) dan juga hari dimana Nabi Ibrahim diselamat-kan dari api yang dinyalakan oleh Raja Namrud. Nabi Ibrahim as diberi penghormatan dengan cara Allah me-merintahkan kepada api supaya men-jadi dingin dan tidak membakar Nabi Ibrahim as, hingga selamatlah Nabi Ibrahim as dari kekejaman Namrud. Sungguh sesuatu yang diluar nalar manusia, namun begitulah adanya, api dicipta oleh Allah SWT dan Allah sa-jalah yang mampu menundukkannya.

5. Nabi Daud as.Pada tanggal 10 Muharam, Allah

SWT menerima taubat Nabi Daud as.

Seperti riwayat yang telah ada bahwa Nabi Daud as ini sudah memiliki istri 99 orang, namun karena masih ingin memiliki istri lagi, maka istri orang hampir saja direbutnya. Untung saja Nabi Daud as segera ditegur oleh Malaikat yang diutus oleh Allah SWT. Malaikat ini menyamar sebagai manu-sia bisa dan menyindir atas perbuatan Nabi Daud as. Oleh karenanya, sadar-lah Nabi Daud as atas perbuatannya dan memohon ampunan kepada Al-lah SWT. Sebagai penghormatan ke-pada Nabi Daud as, maka Allah SWT mengampuni beliau pada tanggal 10 Muharam.

6. Nabi Isa as.Pada tanggal 10 Muharam, Allah

SWT mengangkat Nabi Isa as ke langit. Dan Allah SWT menukar Nabi Isa as dengan Yahuza. Ini adalah suatu ben-tuk penghormatan kepada Nabi Isa as dari kekejaman kaum Bani Israil.

7. Nabi Musa as dengan tongkat yang menjadi ular besar.

Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Musa dari kekejaman raja Fir’aun dengan mengaruniakan mukjizat. Mukjizatnya adalah tongkat yang dapat menjadi ular besar yang memakan semua ular-ular para ahli sihir Fir’aun.

8. Nabi Musa as dengan tongkat Membelah Lautan.

Pada tanggal 10 Muharam, Nabi Musa as diberi mukjizat untuk memb-

Peristiwa Bersejarah

Tanggal10 Muharam

49Laporan Utama

Nama,ku Indah Nur Lailia. Teman-teman biasa memanggilku Indah. Saat itu aku duduk di kelas lima Madrasah Ibtidaiyah yang berada di desa tempat tinggalku. Di sana aku memiliki banyak teman yang sangat baik dan menyay-angiku. Aku juga memiliki sahabat yang sangat dekat denganku. Sampai-sampai kita meng-etahui sifat satu sama lain. Sahabat dekatku ada tiga, yaitu Cindy Dea, Wanda, dan Risma. Mereka selalu bersamaku ketika di sekolah.

Hari itu adalah hari yang tak pernah kudu-ga. Saat itu, aku sedang duduk santai di kantin sekolah. Tiba-tiba ada seorang guru yang da-tang menghampiriku

“Indah, mulai besok kamu, Dea, Risma, dan Saskia harus mengikuti bimbingan belajar selama dua minggu. Tolong kamu kasih tahu mereka ya!” ujar guruku,

“Memangnya kenapa pak kok kita harus ikut bimbingan belajar ?” tanyaku penasaran.

“Dua minggu lagi kalian akan try out di salah satu Madrasah Tsanawiyah yang ada di Kediri” gu-ruku menjawab sambil memandang kepadaku.

“Loh, bukannya try out itu buat anak kelas enam ya pak?” aku bertanya lagi dengan penuh kebingungan.

“Memang, tapi kemarin saat kami mendaf-tarkan anak kelas enam secara tidak sengaja nama kalian kami daftarkan untuk ikut try uot di sana, ya sudah ya saya mau pergi dulu.” gu-ruku langsung pergi. Setelah itu aku langsung mencari teman-temanku untuk kuberi tahu. Te-man-temanku pun menyambut senang hal itu.

Keesokan harinya, aku bersama tiga te-manku pergi ke rumah guruku dan ikut bimb-ingan belajar. Saat bimbingan belajar aku san-gat tidak konsentrasi dan bengong melulu, saat aku bengong guruku bertanya padaku ,

“Indah, kenapa kamu bengong, ada yang kamu pikirkan?” guruku bertanya dengan pe-nuh perhatian.

“Iya pak, saya takut. Saya takut untuk mengikuti try uot ini karena lawan-lawan saya dari kelas enam semua, mungkin mereka lebih banyak pengalaman dari saya.” Jawabku sambil merunduk,

“dengar semuanya! Tak perlu ada rasa takut sedikitpun,Kalian harus optimis!” guruku men-coba meyakinkan aku dan teman-temanku.

“Tapi bagaimana kalau saya tidak dapat juara?” aku bicara dengan nada tak percaya diri,

“Tidak usah pikir menang kalah, kalian harus ingat kalimat Man Jadda Wa Jada siapa yang bersunggh-sungguh dia akan berhasil.

Ingat kata-kata ini sampai kapanpun! Kalimat ini harus jadi prinsip kita.

”Guruku mencoba meyakinkan aku dan teman-temanku lagi. Setelah guruku berkata sep-erti itu aku menjadi lebih yakin akan diriku sendiri.

Hari demi hari pun berlalu, bimbingan demi bibingan pun telah kulalui dan hari yang dinanti telah datang. Aku berangkat dari rumah dengan meminta do’a dari orang tuaku walau-pun aku tahu tanpa kuminta pun mereka pasti mendoakanku. Hari itu aku,tiga temanku,anak-anak kelas enam dan beberapa guruku berang-kat ke tempat try out. Setelah sampai di sana aku melihat siswa-siswa yang tidak kurang dari seribu yang terlihat siap untuk try out, rasa tak percaya diri itu pun muncul lagi. Dengan wajah pucat dan tangan yang tak berhenti bergetar aku menghampiri guruku, “ pak apa saya bisa?” aku berkata dengan penuh keraguan.

“ingat!! Man Jadda Wa Jada.” guruku berka-ta sambil tersenyum.

Setidaknya semangatku bertambah walau masih ada sedikit keraguan. Setelah itu aku dan semuanya mengikuti apel,setelah beberapa menit apel aku dan semua peserta masuk ke kelas yang sudah disediakan.

Beberapa menit kemudian,guru penjaga mas uk dan membagikan soal. Dengan bekal do’a dari orang tuaku serta guru-guruku soal-soal itu aku kerjakan dengan sangat mudah han-ya butuh waktu satu jam aku sudah menyelesai-kan seratus soal yang ada. Hatiku rasanya lega

“Alhamdulillah, Man Jadda Wa Jada.” aku berbisik dalam hati.

Dua jam telah berlalu, aku harus mengupul-kan jawabanku ke guru pengawas. Dengan rasa mantap aku menyerahkan jawabanku kepada guru pengawas. Setelah menyerahkan jawa-banku aku keluar dari ruangan itu, dan langsung menghampiri guru-guru dan teman-temanku.

“Bagaimana tadi?” tanya guruku sambil tersenyum.

“Semuanya lancar” aku membalasnya den-gan tersenyum.

“Mari kita pulang! Tapi harus ada dua anak yang tetap di sini untuk menunggu pengumu-man.” Kita semua pun pulang kecuali dua anak yang telah ditunjuk guruku, setelah aku sampai rumah orang tuaku menanyaiku

“Ndah, bagaimana tadi ? lancar?” Tanya ibuku, “Semuanya lancar bu, Alhamdulillah” ibuku

hanya tersenyum. Lalu aku pergi ke kamar untuk ganti baju.

Saat itu hampir dzuhur, aku yang sedang

bersantai menonton televisi terkejut karena tiba-tiba guruku yang rumahnya dekat dengan rumahku datang menghampiriku dan bilang bahwa aku masuk final, dia menyuruhku untuk siap-siap dan berangkat ke sana lagi.

“ Mbak Indah kamu masuk final, Mbak Dea sama Mbak Risma juga. Sekarang mereka ada didepan.” “ Kalau dari kelas enam siapa bu?” “tidak ada Cuma kalian.” Akupun cepat-cepat memakai seragamku dan aku berangkat den-gan ke dua temanku.

Karena aku siap-siapnya lama kita jadi ter-lambat sepuluh menit, dan waktuku tinggal dua puluh menit. Sekali lagi aku terdiam sebe-lum memasuki kelas sambil memikirkan apa aku bisa. Guruku lalu menghampiriku,

“ Indah, kenapa? Ingat prinsip kita Man Jadda Wa Jada”.

Setelah itu aku masuk kelas dengan pikiran kemana-mana, tapi aku mencoba untuk kon-sentrasi. Waktu dua puluh menit cepat sekali berlalu beruntung aku sudah menyelesaikan semua soalnya dan aku mengumpulkan jawa-banku. Sambil menunggu pengumuman aku dan ke dua temanku sholat dzuhur berjamaah di mushola sembari berdo’a agar mendapat hasil yang memuaskan. Akhirnya waktu yang ditunggu datang, ya waktu penentuan peme-nang. Saat itu adalah saat yang paling men-egangkan. Satu per satu nama disebut mulai dari juara sepuluh,nama temanku Risma terse-but sebagai juara tujuh, teman ku Dea sebagai juara lima. Setelah itu aku berdo’a agar namaku tidak disebut pada juara empat,tiga,dan dua. Ya saat nama juara empat,tiga,dan dua dis-ebutkan ternyata bukan namaku, saat itu aku tidak menyadari bahwa akulah juara satunya aku baru sadar ketika namaku disebut sebagai juara satu. Senang hati ini,namun ada sedikit kekecewaan karena guru yang mengajariku se-dang tidak ada di sana karena sedang mencari makan siang untuk kita. Tapi guruku mencoba menghiburku dengan bilang

“Saya tidak apa-apa tidak melihat kalian diberi piala, yang penting kalian juara. Itu saja saya sudah senang.” Aku membalasnya dengan tersenyum. Sebelum aku pulang guruku sem-pat berkata padaku

“Tuh kan, apa saya bilang jika mau berusaha pasti berhasil, Seribu orang lebih berhasil kamu kalahkan. Man Jadda Wa Jada.” Tegas guruku.

Akupun pulang dengan piala keme-nanganku. Semenjak saat itu aku kalimat Man Jadda Wa Jada menjadi prisipku.

Man Jadda Wa Jada

50 Tajuk Utama

Dari segi rasa, buah srikaya tidak kalah enak dengan buah lainnya. Mungkin kendalanya, buah ini ter-lalu banyak biji dan dagingnya terlalu sedikit. Buah tropis ini memiliki banyak nama, di Surabaya ada yang menye-but buah ini menuo atau menungo. Cirri khas tanaman ini yaitu berbentuk perdu, memiliki ketinggian antara 3-6 meter, buahnya berbentuk bundar, berkulit buah tebal. Sampai saat ini belum diketahui daerah yang men-jadi asal usul tanaman srikaya. Tana-man ini banyak ditanam di Amerika Selatan yang dikenal sebagai daerah tropis. Tanaman srikaya harus memiliki kelembapan lingkungan yang tinggi, tapi diharapkan tidak ada hujan ke-tika berbunga. Di Indonesia terdapat berbagai jenis srikaya, diantaranya Srikaya Nanas, Srikaya Merah, Srikaya Sanpablo, dll. Manfaat srikaya selain untuk makanan, ini juga dapat dijadi-kan sebagai obat, kandungan niacin pada srikaya dapat membantu menu-runkan kadar kolestrol. Sampai saat ini budidaya srikaya paling besar terjadi di India.

Tanaman srikaya ini telaha lama dimanfaatkan untuk mengobati pen-yakit secara tradisional oleh berbagai masyarakat dunia. Bahkan penelitian menyebutkan bahwa ramuan daun srikaya yang dimasukkan ke dalam air untuk mandi dapat digunakan guna meringankan sakit rematik. Lebih hebatnya lagi, di India buah srikaya matang dihancurkan dan dicampur dengan garam digunakan untuk men-gobati tumor. Srikaya mengandung an-tioksidan seperti vitamin C yang mem-bantu melawan radikal beba dalam tubuh. Kalium tinggi dan magnesium yang terkandung dalam buah ini juga bias melindungi Anda dari serangan jantung. Apabila Anda menderita asma, buah ini baik untuk dikonsumsi. Jika ingin mempercantik kulit secara alami, konsumsilah srikaya secara rutin.

Di Indonesia umumnya srikaya dimakan dalam bentuk buah segar. Begitu juga di Amerika Utara. Tapi di sejumlah tempat lainnya, orang men-gonsumsi buah srikaya dengan cara yang lebih variatif. Di Philipina ada perusahaan yang memproduksi ang-gur dengan menggunakan bahan dasar srikaya. Nama srikaya seringkali digunakan dalam judul masakan yang tidak sama sekali berbahan dasar sri-kaya. Berbagai penelitian ilmiah akh-ir-akhir ini membuktikan bahwa biji srikaya mampu membunuh serangga dan hama. Infusa biji buah srikaya be-refek larvasida terhadap Aedes Aegypti, sedangkan ekstrak biji berefek larvasi-da terhadap Culex quinquevasciatus, tetapi tidak berpengaruh pada ke-mampuan bertelur dan tetas nyamuk.

Menanam pohon srikaya bias di-lakukan dengan dua cara, yaitu den-gan menanam biji dan menanam bibit tanaman yang sudah jadi. Bibit

tanaman ang sudah jadi pohon muda bias diperoleh di tempat persemaian sendiri maupun membeli dari tempat pembibitan. Jenis tanaman srikaya apapun yang akan dipilih, pertama-ta-ma produktif, kualitas buahnya bagus, besar, sedikit biji, rasanya manis, dsb. Kalau menggunakan tanaman bibit, usahakan tanaman tumbuh sampai setinggi 2-4 kaki dari tanah. Sedang penanaman dengan biji jika sudah mulai tumbu tanaman muda dipin-dahkan ke areal penanaman yang sesungguhnya. Pemotongan ranting dan perontokan daun dapat diguna-kan untuk merangsang pembentukan buah secara lebih terarah. Bungan nantinya akan bermunculan mengi-kuti tumbuhnya tunas baru. Menurut Markus Amin, cara pemotongan itu sebaiknya diaplikasikan pada tanaman berumur diats 1,5 tahun. Saat itu tana-man sudah memasuki masa produktif dengan batang dan cabang kuat.

Penulis: SoedarsoUkuran: 12 x 19Tebal: xii + 127Penerbit: StomataISBN:978-602-989555-7-5Harga: Rp 30.000

51Laporan Utama

52 Tajuk Utama

Lentera HatiAku ini hanya manusia lemah Merasa tak berdaya saat musibah dan cobaan menimpaDimana harus ku mengadu?Menceritakan keluh kesah kehidupan ini

Ya, hanya Dia yang mampu membimbingkuMenyelesaikan semua yang telah terjadiMelalui petunjuk-Nya pintupenyelesaian terbuka Melalui petunjuk-Nya kunci kesabaran di pegang

Dia memang tak terlihat Dia hanya terasa didalam Ya, Dia lentera hatiLebih dari sekedar lentera lainnya

Karya : Laily 7G

Teruntuk IbuIbu...Kau adalah cahaya yang menciptakan keny-amananKau bagai lentera yang menerangi jiwakuKau bagai mentari yang senantiasa meng-hangatkan

Ibu...Begitu besar kasih sayang dan cintamuBegitu tulus perhatian yang kau berikan Tak terhingga pula pengorbanan yang kau lakukan untuk anakmu

Ibu...Aku sangat menyayangimuMeski samudra mengering Kasih sayangmu tetap yang terbesarTakkan bisa kutandingi

Karya : Laily 7G

PahlawankuPahlawanku...Kau sangat berjasa bagi hidupkuDari dulu sampai sekarang Namamu tetap dikenang...

Oh... Pahlawanku terimakasihku untukmuYang telah membela negarakuKini negaraku menjadi damai, aman dan ten-tram

Tanpamu bagaimana nasib negara iniBangsa yang terus dijajah Bangsa yang lemah Yang tidak berpendidikan tinggiTetapi sekarang sudah berbedaSekarang bangsaku ini bukan lagi bangsa yang terus dijajahBukan bangsa yang lemahDan bukan yang tidak berpendidikan Sekarang bangsaku sudah menjadi bangsa yang berguna

Karya : Aldo 7H

53Laporan Utama