stabilitas obat

22
Uji Stabilitas Sediaan Biologi dan Bioteknologi Dea Puji Kusuma Dewi Erga Syafitri

Upload: dea-puji-kusuma

Post on 04-Oct-2015

402 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

Produk Biologi, Bioteknologi

TRANSCRIPT

Point yang dipertimbangkan

Uji Stabilitas Sediaan Biologi dan BioteknologiDea Puji Kusuma DewiErga SyafitriPengertianYang termasuk produk biologi merupakan protein atau polipeptida serta turunan dari keduanya, atau produk medik yang terdiri dari komponen protein maupun polipeptida serta turunan keduanya. Biasanya didapat dari hasil isolasi jaringan, cairan tubuh, kultur sel, atau diproduksi dari teknologi rDNA.

Contoh :vaksin, insulin, eritropoietin, aktivator, faktor plasma darah, growth hormone, antibodi monoklonal, sitokinMenurut EU :Produk biologi adalah suatu zat yang diproduksi atau diekstraksi dari sumber biologi yang diuji sifat fisika-kimia-biologinya untuk karakterisasi dan penentuan kualitasnya, bersamaan dengan proses produksi dan kontrol.

Produk biologi merupakan molekul yang kompleks. Protein, misalnya, memiliki empat struktur, yaitu:Struktur primerStruktur sekunderStruktur tersierStruktur kuartener

Mengapa diperlukan uji stabilitas?Suatu produk biomedik yang disimpan dalam waktu tertentu mengalami suatu degradasi konsentrasi karena tidak stabilnya komponen yang terkandung di dalamnya.Diperlukan adanya uji stabilitas terhadap produk biologi. Harapan : akan didapat waktu atau batas maksimum penyimpanan yang akan memberikan waktu penyimpanan yang maksimum yang masih memberikan efek terapeutik.

Ketidakstabilan protein yang dapat terjadi diantaranya:Deamidasi, hidrolisis pada rantai samping amida dari Asn dan GlnOksidasi, terjadi pada residu Met, His, Cys, Tyr dan Trp Denaturasi, kehilangan struktur 3 dimensiAgregasi, asosiasi monomer atau polimer secara kovalen maupun nonkovalenPembentukan glikoprotein, merupakan instabilitas yang sering terjadi dari reaksi hidrolisis glikolisasi dari residu asam sialat.

International Conference on Harmonization Q5CMerupakan pedoman dalam uji stabilitas produk biologi/bioteknologi Digunakan untuk memberikan bimbingan kepada pemohon mengenai jenis studi stabilitas yang akan diberikan untuk mendukung aplikasi izin edar untuk produk obat biologi.Cakupan produk biologi/bioteknologi pada ICH Q5CTermasuk dalam ICH Q5Csitokin (IFN, IL, CSF, TNF)hormon pertumbuhan insulinantibodi monoklonalVaksin(diproduksi dengan menggunakan teknologi rDNA)Tidak Termasuk ICH Q5CAntibiotikHeparinVitaminwhole bloodkomponen sel/darah

Prinsip DasarPemohon harus mengembangkan data untuk mendukung usia simpan yang telah diklaim.Mempertimbangkan kondisi eksternal yang mempengaruhi potensi, kemurnian, dan kualitasData utama yang mendukung usia simpan harus berdasarkan uji stabilitas jangka panjang, real time, dengan kondisi nyata seperti pada saat penyimpanan. Waktu retest tidak sesuai untuk digunakan pada produk biologi.

Pemilihan BatchUji Stabilitas Zat aktif dan produk akhir diperlukan paling sedikit 3 batch representatif Kualitas, proses manufaktur, kondisi penyimpanan, dan wadah harus samaWaktu pengujian minimal 6 bulan (perlu dilaporkan pada waktu-waktu tertentu bila terjadi kasus-kasus tertentu)Waktu kurang dari 6 bulan (wajib melaporkan pada waktu-waktu tertentu terjadinya kasus penting)Pemilihan SampelDua jenis :Full study design, yaitu menguji sampel pada tiap kombinasi, semua faktor yang terlibat untuk stabilitas diuji pada tiap waktu yang ditentukan. Reduced study design, faktor-faktor tersebut tidak diuji pada tiap waktu. Ada dua metode reduced study design : Bracketing dan Matrixing.BracketingHanya sampel dengan nilai ekstrem pada suatu faktor yang diuji stabilitasnya. Stabilitas antara nilai-nilai ekstrem dianggap telah terwakilkan oleh stabilitas ekstrem tersebut.

Bracketing

MatrixingSubset yang terpilih dari sejumlah sampel dari semua kombinasi faktor diuji pada waktu tertentu yang spesifik. Pada waktu lain, subset sampel lain yang digunakan untuk uji. Setiap subset sampel merepresentasikan stabilitas semua sampel pada waktu yang ditentukan.

Matrixing

Point yang dipertimbangkana. Stabilitas genetik dari produk organisme b. Produk dari protein cenderung lebih tidak stabil dari produk kimia dan sering berbentuk cairan disimpan dalam suhu 2-8C.c. Protein memiliki sifat fisikokimia yang khas, yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan kuartener dari protein memiliki sifat berbeda pada beberapa kasus.d. Jalur degradasi berbeda seperti oksidasi, deamidasi,reduksi, dan hidrolisis, disosiasi, denaturasi, agregasi.

e. Produk degradasi lebih aktif namun lebih berisiko menyebabkan masalahf. Waktu simpan harus didukung dengan uji dalam keadaan dan waktu sebenarnya sesuai penyimpanan.g. Dapat digunakan lebih dari satu metode pengujian stabilitas jika diperlukan.h. Jalur degradasi dan identifikasi produk yang terdekomposisi tidak selalu mungkin dapat ditentukan.i. Uji potensi merupakan hal kritis dalam pengujian stabilitas.

Karakteristik UjiProtokoldata rinci untuk penilaian stabilitas zat aktif dan sediaan produk jadi Potensikemampuan khusus atau kapasitas dari suatu komponen biomedik yang akan memberikan efek sesuai yang diharapkan, dengan cara metode kuantitatifKemurnianmetode imunokimia, biokimia dan fisiko kimia

penampakan visual pH kelembaban serbuk partikulat yang nampak sterilitas eksipien yang ikut terlibat dalam pembuatan produk Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyimpanana. SuhuSuhu penyimpanan disesuaikan dengan data profil komponen biologi yang diajukan di awal pengujian. b. KelembabanDiperlukan wadah yang memberikan perlindungan terhadap tinggi atau rendahnya kelembaban. c. Cahaya Disesuaikan dengan data profil komponen biologi yang diajukan di awal pengujian. d. Kondisi tekanan dan waktu yang dipercepat Disarankan bahwa penentuan waktu kadaluarsa harus berdasarkan keadaan obat di bawah kondisi tekanan dan dipercepat. e. Wadah dan penutupDipilih yang memberikan paling sedikit interaksi dan masih tetap menjamin potensi, kualitas, dan kemurnian dari produk bioteknologi.f. Pemulihan produk setelah proses freeze and dry Hasil akhir disesuaikan dengan negara tujuan tempat produk akan didistribusikan.

Pustakahttp://www.ich.org/fileadmin/Public_Web_Site/Training/ASEAN_Q5C_workshop_May_2011/SESSION_Ia_ICH_Q5C.pdf, diakses pada Kamis, 27 November 2014 pukul 14.00 WIB.