sss tata cara tanam di teras viole system

47
PEMBUATAN TERAS KONTUR DAN PEMANCANGAN TITIK TANAM VIOLLE SYSTEM ‘L’ TATA CARA Agronomy Audit & Advisory

Upload: peter-sadham-minato-kamikaze

Post on 07-Feb-2016

661 views

Category:

Documents


192 download

DESCRIPTION

cara pemancangan/pengajiran jarak tanam pada lahan datar dan bukit.

TRANSCRIPT

PEMBUATAN TERAS KONTUR DAN

PEMANCANGAN TITIK TANAMVIOLLE SYSTEM ‘L’

TATA CARA

Agronomy Audit & Advisory

Latar Belakang Penanaman kelapa sawit pada saat ini banyak di areal berbukit. Pembuatan teras memerlukan biaya yang tinggi maka harus

standar. Manfaat pembuatan teras :

Mengurangi erosi sekaligus menahan air dan unsur hara. Mempermudah pekerjaan perawatan dan panen. Mempermudah pengeluaran TBS baik dengan angkong

maupun mekanisasi. Manfaat pemancangan violle system ’L’:

Populasi per ha sesuai yang standar. Pelaksanaan mudah dan biaya murah.

Tahapan Kerja

Teras Kontur :a. Land Clearing.b. Pembuatan Jalan Kontur. c. Pembuatan Teras.

Pemancangan Titik Tanam :a. Pembuatan Alat Violle System ‘L’. b. Pelaksanaan Pancang.

Pembuatan Teras Kontur

Pada areal berbukit dengan kelerengan >9º. Kelerengan >22º (>40%) :

Puncak bukit dibuat teras jika vegetasi semak/lalang dan dijadikan areal konservasi (tidak dibuat teras) jika banyak vegetasi (tertutup hutan).

Sebelum pembukaan areal kondisi vegetasi didokumentasikan.

Alat yang digunakan Clinometer.

Kriteria dan Alat

Tujuan : Memudahkan perun dan pembuatan teras.

Kriteria : Dilakukan jika vegetasi padat atau terdapat pohon besar.

Standar Imas : Memotong anak kayu dan tanaman merambat yang

berdiameter di bawah 10 cm.

Standar Tumbang : Pohon dengan diameter diatas 10 cm.

Imas dan Tumbang

Tujuan : Merumpuk (mengumpulkan) kayu hasil imasan dan

tumbangan.

Pelaksanaan: Ideal dibuat sejajar, arah dari atas ke bawah, bukan

horizontal.

Perun

Perun

Fungsi : Akses – jalan untuk tranpsortasi (bibit, pupuk, TBS,

karyawan). Tempat pengumpul buah (TPH) dari dalam blok (teras).

Desain jalan dengan pancang : Kelerengan umum 1 : 15 = 6,7% = 3º dan

maksimal 1 : 8 = 12,5% = 5,6º (lereng curam). Lebar jalan kontur 5-7 m. Semua jalan saling terhubung (MR, CR atau lainnya).

Jalan Kontur

Pembuatan : Pembuatan jalan contur menggunakan bulldozer Jalan kontur dibuat dari atas bukit ke arah bawah,

sebelum pembuatan teras. Badan jalan dibuat miring 8-10º kearah tebing. Bulldozer

yang digunakan harus mempunyai angle blade. Pasang gorong-gorong di persimpangan jalan atau sesuai

kebutuhan. Buat jalan di kaki bukit. Jika panjang teras > 400 m agar dibuat jalan bantu. Derajat kemiringan badan jalan dengan teras 10-15º

Jalan Kontur

Pembuatan : Dilaksanakan sebelum pembuatan teras kontur. Pemancangan pada jalur yang telah ditentukan (design). Pembentukan jalan menggunakan bulldozer dari puncak

bukit ke arah bawah (kaki bukit). Lebar badan jalan 5-7 m. Badan jalan dibuat miring kearah tebing dengan

kemiringan 8º - 10º. Bulldozer yang digunakan harus mempunyai angle blade.

Pemasangan gorong-gorong untuk mencegah erosi pada tempat yang memerlukan misalnya di persimpangan.

Jalan Kontur

Pembuatan : Dilaksanakan sebelum pembuatan teras kontur. Pemancangan pada jalur yang telah ditentukan (design). Pembentukan jalan menggunakan bulldozer dari puncak

bukit ke arah bawah (kaki bukit). Lebar badan jalan 5-7 m. Badan jalan dibuat miring kearah tebing dengan

kemiringan 8º - 10º. Bulldozer yang digunakan harus mempunyai angle blade.

Pemasangan gorong-gorong untuk mencegah erosi pada tempat yang memerlukan misalnya di persimpangan.

Jalan Kontur

Jalan Kontur

Gorong-gorong

Pembuatan pancang 2 (dua) tahap : Pancang Kepala. Pancang Teras Kontur.

Pancang Teras Kontur

Lakukan orientasi ke puncak bukit untuk melihat kelerengan. Tentukan arah lereng yang akan dijadikan jalur pancang

kepala, berdasarkan kelerengan yang dominan (rata-rata). Pasang pancang kepala dengan jarak datar/horizontal 9 m

(bukan jarak mengikuti permukaan tanah). Alat yang digunakan Theodolite.

Setiap pancang diberi bendera dengan warna berbeda yaitu merah, putih dan biru berulang-ulang dari atas sampai di kaki bukit.

Pancang Kepala

Pancang Kepala

Kepala

Kelerengan Dominan

Pancang Kepala

Pancang Teras

Pancang Teras

Pancang pada titik yang mempunyai ketinggian/level yang sama dengan pancang kepala.

Alat yang digunakan waterpass atau Theodolite.

Tahapan membuat pancang teras kontur : Setiap 3 kali egrang (9 m) diberi pancang. Warna bendera pancang harus sama dengan pancang

kepala. Jika jarak pancang antar teras < 7 m, maka pemancangan

dihentikan (bendera putih). Jika jarak pancang antar teras > 12 m, dibuat pancang

anak teras (warna bendera berbeda).

Pancang Teras Kontur

Pancang TerasPancang Teras

< 7m

Egrang Waterpass

Ketentuan : Dibuat setelah selesai pembuatan jalan kontur. Menggunakan bulldozer yang mempunyai angle blade. Operator harus berpengalaman.

Standar : Panjang teras (antar jalan kontur) ideal : 300 m

(maksimal 400 m). Lebar teras antara 3 m s/d 5 m. Untuk keperluan

mekanisasi lebar teras 4,5 s/d 5 m. Back slope 10º s/d 12º. Stop bund setiap jarak 15-30 m (ukuran lebar 60 cm,

tinggi 70 cm dan panjang 2 m dari dinding). Teras harus level. Teras berada di bawah badan jalan (tidak menggantung).

Teras Kontur

Mal Pengukur Back Slope

Stop Bund

Pembentukan Stop Bund

Jarak titik tanam ke jalan maksimal : 200 m

Teras Level dan Panjang Teras

Teras level

Teras Sisip

Teras Sisip

Pancang Titik Tanam Violle System ‘L’

Alat dan Bahan

Alat : meteran, gergaji, martil dan tang.

Bahan : Tali sling (ukuran kecil) panjang : 22 m. Selang plastik (transparan) diameter sesuai ukuran sling. Cat besi : 8 warna. Pipa paralon dan elbow ukuran ½ inchi. Kawat, paku, batang kayu kecil.

Cara Pembuatan Alat Potong paralon panjang 20 cm, sebanyak 2 batang. Buat lubang (bentuk U) masing-masing pada salah satu

ujung paralon. Oles lem pada ujung paralon yang berlubang dan masukkan

ke dalam elbow. Cat sling dengan 8 warna sesuai tabel. Pengecatan diulangi

3 (tiga) kali setelah kering. Khusus untuk mal pancang teras paling atas, beri tanda (cat)

: 8,2 m dari salah satu ujung sling. Sling yang telah dicat dimasukkan ke dalam selang plastik. Potong batang kayu kecil : 1 m, untuk mal titik pancang dari

dinding teras. Buat penyangga sling dari batang kayu kecil dipaku 5 titik

dari ujung batang, berjarak 5 cm.

Alat Violle System ‘L’

Lubang untuk melihat warna

sling20 cm

Sketsa Tali Sling Warna

Merah 7,00 - 7,50 17,39 - 17,43 Kuning 7,50 - 8,00 17,22 - 17,26 Hitam 8,00 - 8,50 17,14 - 17,18 Hitam 8,50 - 9,00 17,14 - 17,18 Biru 9,00 - 9,50 17,18 - 17,22 Ungu 9,50 - 10,00 17,27 - 17,31 Merah 10,00 - 10,50 17,39 - 17,43 Hijau 10,50 - 11,00 17,57 - 17,61

Putih 11,00 - 11,50 17,77 - 17,81 Coklat 11,50 - 12,00 17,99 - 18,03 Keterangan : *) diukur 1 m dari ujung tali

WarnaBatas Pengecatan Warna *)

Antar Teras (m) Titik Tanam (m)

7 m 5 m 0,89 m5,14 m1 m 2 m

Orang ke-3

Tali sling

Paralon model “L” dg elbow

Orang Ke-2

Orang ke-1

Sketsa Alat

Satu team : 3 orang Posisi orang pertama di teras atas, orang

kedua dan ketiga di teras bawah. Tugas orang pertama : memastikan posisi

ujung sling pada dinding teras atas. Tugas orang kedua :

a. Memegang alat ‘L’ pada titik tanam teras bawah.

b. Memastikan posisi sling tegak lurus – horizontal.

c. Memberitahu warna sling kepada orang ketiga.

Tugas orang ketiga : memancang pada titik - warna yang disebutkan orang kedua.

Jika dinding teras tinggi maka dibantu batang kayu penyangga (dipegang orang kedua dan ketiga).

Pengaturan Tugas Tim

Pemancangan Violle System

Orang ke-1Orang

ke-3

Orang ke-2

Orang Pertama

Memastikan posisi ujung sling pada tebing teras atas

Orang Kedua

Memastikan posisi sling tegak lurus dan memberitahu warna sling kepada orang ketiga

Orang Ketiga

Memancang pada titik - warna yang disebutkan orang kedua

Tiang Penyangga

Prinsip Kerja

Jarak titik tanam ke dinding teras : 1m (mal bilah bambu).

Teras paling atas (contoh populasi : 148 pokok per ha) : Titik tanam pertama : 3.81 m dari pinggir jalan. Titik tanam berikutnya diukur dengan mal sling : 7.62 m.

Teras kedua dari atas : Orang pertama di tengah titik tanam I dan II teras paling atas. Orang kedua : memastikan posisi sling tegak lurus dan

memberitahu warna yang dilihat dalam lubang elbow ke orang ketiga.

Orang ketiga memancang pada titik sesuai warna yang disebut orang kedua (jarak 1 m dari dinding teras).

Tim berjalan serentak ke dalam teras dan berhenti pada saat orang kedua berada di titik tanam berikutnya.

Orang kedua mengatur orang pertama dan ketiga sehingga posisi sling tegak lurus – horizontal dan memberitahu warna kepada orang ketiga untuk memancang.

Prinsip Kerja

Teras ketiga dan seterusnya : Orang pertama di tengah titik tanam I dan II

teras kedua. Cara kerja = teras kedua dari atas. Jika diperlukan orang ketiga dapat bergerak ke

kanan atau ke kiri dari orang kedua. Jika posisi titik tanam berada di jalan maka

agar dipindahkan minimal 2 m dari pinggir jalan dan 6 m dari titik tanam terdekat.

Pemancangan selesai per teras; dimulai dari teras atas.

Jarak antar teras makin dekat maka jarak titik tanam dalam teras semakin jauh atau sebaliknya.

Sketsa Pemancangan

4,1 M

4,1 M

Teras 1

Teras 2

Orang 1

Orang 2

Orang 3

8,2 M

8,2 MPancang Tanam

Perhitungan Jarak Tanam

Populasi = 148 pokok per ha

Jarak pancang kepala = 9 m

10.000 m²148 pokok 67.56 m²8.84 m

1 ha = = 67.56 m²

= = 7.64 m

Jarak Teras, Jarak Tanam dan Populasi

Rata-2 Warna Rata-2 (m) Warna Rata-21. 7,00 - 7,50 7,25 Merah 10,50 - 9,80 10,14 Merah 17,41 135,79 2. 7,50 - 8,00 7,75 Kuning 9,80 - 9,19 9,49 Kuning 17,24 136,00 3. 8,00 - 8,50 8,25 Hitam 9,19 - 8,65 8,91 Hitam 17,16 136,07 4. 8,50 - 9,00 8,75 Hitam 8,65 - 8,17 8,40 Hitam 17,16 135,92 5. 9,00 - 9,50 9,25 Biru 8,17 - 7,74 7,95 Biru 17,20 136,00 6. 9,50 - 10,00 9,75 Ungu 7,74 - 7,35 7,54 Ungu 17,29 136,00 7. 10,00 - 10,50 10,25 Merah 7,35 - 7,00 7,17 Merah 17,41 136,30 8. 10,50 - 11,00 10,75 Hijau 7,00 - 6,68 6,84 Hijau 17,59 136,00 9. 11,00 - 11,50 11,25 Putih 6,68 - 6,39 6,54 Putih 17,79 136,00 10. 11,50 - 12,00 11,75 Coklat 6,39 - 6,13 6,26 Coklat 18,01 136,00

Pokok/haNo Antar Teras Antar Pokok Dalam Teras Meter Kisaran Meter

Posisi Titik Tengah (m)

Rata-2 Warna Rata-2 (m) Max Min Rata-2 Warna Rata-2 Rata-21. 7.00 - 7.50 7.25 Merah 9.65 - 9.01 9.32 16.65 16.51 16.57 Merah 16.57 66.99 68.02 67.57 149.28 147.01 148.00 2. 7.50 - 8.00 7.75 Kuning 9.01 - 8.45 8.72 16.51 16.45 16.47 Kuning 16.47 67.26 67.75 67.57 148.67 147.61 148.00 3. 8.00 - 8.50 8.25 Hitam 8.45 - 7.95 8.19 16.45 16.45 16.44 Hitam 16.44 67.52 67.49 67.57 148.10 148.17 148.00 4. 8.50 - 9.00 8.75 Hitam 7.95 - 7.51 7.72 16.45 16.51 16.47 Hitam 16.47 67.76 67.25 67.57 147.58 148.70 148.00 5. 9.00 - 9.50 9.25 Biru 7.51 - 7.11 7.30 16.51 16.61 16.55 Biru 16.55 67.99 67.02 67.57 147.08 149.21 148.00 6. 9.50 - 10.00 9.75 Ungu 7.11 - 6.76 6.93 16.61 16.76 16.68 Ungu 16.68 68.21 66.80 67.57 146.61 149.70 148.00 7. 10.00 - 10.50 10.25 Merah 6.76 - 6.44 6.59 16.76 16.94 16.84 Merah 16.84 68.42 66.59 67.57 146.16 150.17 148.00 8. 10.50 - 11.00 10.75 Hijau 6.44 - 6.14 6.29 16.94 17.14 17.04 Hijau 17.04 68.62 66.39 67.57 145.73 150.63 148.00 9. 11.00 - 11.50 11.25 Putih 6.14 - 5.88 6.01 17.14 17.38 17.26 Putih 17.26 68.82 66.19 67.57 145.31 151.07 148.00 10. 11.50 - 12.00 11.75 Coklat 5.88 - 5.63 5.75 17.38 17.63 17.50 Coklat 17.50 69.00 66.01 67.57 144.92 151.50 148.00

No Antar Teras Antar Pokok Dalam Teras Pokok/ha

Meter Kisaran Meter Variant Variant

Posisi Titik

Tengah

Luasan per pokok

Jarak Teras, Jarak Tanam dan Populasi

Terima Kasih