spps, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... sampai hari ini supersemar masih menjadi...

25

Upload: nguyentram

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut
Page 2: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014 ISSN 0215 - 8809

HISTORIA VITAE adalah majalah ilmiah yang berisi kumpulan hasil penelitian dan/ataukarangan ilmiah mengenai kependidikan dan/atau kesejarahan dari para dosen danalumni Program Studi Pendidikan Sejarah-FKIP dan Jurusan Ilmu Sejarah-FakultasSastra Universitas Sanata Dharma. Majalah ini terbit dua kali setahun: April danOktober.

Redaksi menerima naskah, baik yang berbahasa Indonesia, maupun berbahasa Inggris.Naskah harus ditulis sesuai dengan format yang berlaku di HISTORIA VITAE, danharus diterima oleh redaksi paling lambat dua bulan sebelum terbit. Isi karangan yangdimuat tidak selalu mencerminkan pendapat Redaksi, maka tanggung jawab isisepenuhnya di tangan penulis.

DEWAN REDAKSIPemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi : Dr. H. Purwanta, M.A.Anggota Dewan Redaksi : Dr. Anton Haryono, M.Hum.

Dra. Sumini Theresia, M.Pd.Drs. Y.R. Subakti, M.Pd.Drs. Sutarjo Adisusilo J.R., S.Th., M.Pd.Drs. A. Kardiyat Wiharyanto, M.M.Drs. B. Musidi, M.Pd.

REDAKTUR AHLIDr. F.X. Baskara T. Wardaya, S.J., M.A. .......... Universitas Sanata Dharma YogyakartaDr. S. Nawiyanto ............................................................................... Universitas Jember

REDAKTUR PELAKSANAHendra Kurniawan, M.Pd.Yulius Dwi Cahyono, M.Pd.

SEKRETARIAT ADMINISTRASI Junaidi Agus Sularto

ALAMAT REDAKSIProgram Studi Pendidikan Sejarah-FKIP, Universitas Sanata DharmaMrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002Telepon (0274) 513301, 515352; Fax. (0274) 562383Telegram: SADHAR YOGYAE-mail: [email protected]

Page 3: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014 ISSN 0215 - 8809

i

DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................... iEditorial ...................................................................................... iii

Revolusi Bolsheviks .................................................................... 1 - 26Sutarjo Adisusilo, J.R.

Kewirausahaan Kota Gede Masa Kolonial: Studi TentangDaya Dukung............................................................................... 27 - 48

Anton Haryono

Mengkritisi Sumber Belajar Sejarah Peristiwa 1965:Antara Kepentingan Politik dan Ilmiah ..................................... 49 - 69

Hendra Kurniawan

Strategi Pembelajaran Sejarah Peristiwa 1965 untuk TingkatSMA ............................................................................................. 70 - 87

Yulius Dwi Cahyono

Perkembangan Masalah Moro 1975-1994 ............…………… 88 - 103A. Kardiyat Wiharyanto

Page 4: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014 ISSN 0215 - 8809

iii

EDITORIAL

HISTORIA VITAE Volume 28 Nomor 1 yang terbit di bulanApril 2014 ini tampil dengan susunan redaksi yang baru. Tentunya kitasemua berharap penerbitan HISTORIA VITAE dapat semakin baik dansegera menjadi jurnal ilmiah yang terakreditasi. Edisi kali inimenghadirkan lima artikel ilmiah dengan beragam tema. Diawali tulisandari Sutarjo Adisusilo, J.R. yang mengkaji mengenai RevolusiBolsheviks. Berikutnya Anton Haryono kembali menyajikan temasejarah sosial ekonomi masih tentang kewirausahaan di ibu kotaMataram. Tulisannya kali ini berjudul Kewirausahaan Kota GedeMasa Kolonial: Studi Tentang Daya Dukung.

Dua tulisan berikutnya disajikan oleh dua orang dosen mudadengan tema mengenai sejarah kontroversial Peristiwa 1965. Tulisan dariHendra Kurniawan berjudul Mengkritisi Sumber Belajar SejarahPeristiwa 1965: Antara Kepentingan Politik dan Ilmiah mengajakkita mencermati berbagai perspektif dari sumber-sumber belajar sejarahPeristiwa 1965. Dengan adanya sekian banyak perspektif mengenaiPeristiwa 1965 maka Yulius Dwi Cahyono memaparkan mengenaiStrategi Pembelajaran Sejarah Peristiwa 1965 untuk Tingkat SMA.Terakhir tulisan dari A. Kardiyat Wiharyanto kembali menambahpengetahuan kita mengenai sejarah Asia Tenggara. Dosen senior inimenyajikan tulisan berjudul Perkembangan Masalah Moro 1975-1994.

Akhir kata, selamat membaca dan terus berkarya.

Redaksi

Page 5: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

49

MENGKRITISI SUMBER BELAJARSEJARAH PERISTIWA 1965:

ANTARA KEPENTINGAN POLITIK DAN ILMIAH

Hendra KurniawanDosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

ABSTRAKArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan peristiwa

sejarah tahun 1965 dalam konteks politik, berbagai wacanatentang Peristiwa 1965, dan perlunya paradigma baru dalammenyajikan sumber belajar sejarah Peristiwa 1965. Artikel inijuga menjelaskan mengenai sumber belajar sejarah Peristiwa1965 dalam buku teks yang biasa digunakan di SMA.Hasilnya menekankan pentingnya belajar sejarah sebagaikajian ilmiah dan perlunya mengembangkan kemampuanberpikir kritis mengenai sejarah Peristiwa 1965.Pembelajaran sejarah harus mampu menumbuhkan kesadaransejarah dan jangan menjadi alat kepentingan politik.

ABSTRACTThis article aims to explain the historical events of

1965 in the context of political, various discourses aboutevents of 1965, and the need for a new paradigm in presentsthe historical learning resources events of 1965. This articlealso explain the historical learning resources events of 1965within textbooks in the Senior High School. The results ofthis article emphasize the importance of learning history as ascientific research and opening up of critical thinking aboutevents of 1965. Learning history should be able to grow thehistorical awareness and not become political tool.

Keywords: Peristiwa 1965, sumber belajar, kepentinganpolitik, kajian ilmiah, buku teks.

Page 6: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

50

PENDAHULUANPeristiwa 30 September 1965 menimbulkan efek lanjut bagi

perkembangan politik nasional. Peristiwa ini menjadi penanda sejarahberakhirnya pemerintahan Soekarno sekaligus awal bagi dimulainya OrdeBaru. Presiden Soekarno dengan perlahan namun pasti mulai diperetelikekuasaannya. Selain itu upaya pemulihan stabilitas negara pascaPeristiwa 1965 telah menjadi tragedi kemanusiaan yang besar bagibangsa ini. Tak ayal lagi sejarah mengenai seputar Peristiwa 1965 saratdengan muatan politis.

Orde Baru dengan kekuatan militer berusaha mengeliminasi PartaiKomunis Indonesia (PKI) yang dituduh melakukan percobaanpenggulingan kekuasaan melalui Gerakan 30 September 1965. PKIdisebut akan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunissehingga militer merasa PKI harus dibersihkan sampai ke akar-akarnya.Orde Baru melihatnya sebagai usaha penting dalam rangka menuju erabaru bagi Indonesia. Untuk menjamin keberlangsungan era baru tersebutmaka pemerintah Orde Baru mewujudkannya dalam ingatan kolektifmasyarakat melalui monumen, museum, dan buku pelajaran di sekolah.

Terkait dengan pendidikan, pelajaran sejarah di sekolah memegangperan penting bagi pembentukan watak dan karakter generasi muda.Terutama penanaman sikap kebangsaan dan nasionalisme. Menyadari halitu maka pemerintah Orde Baru merasa perlu menyusun sebuahpandangan bersama mengenai sejarah nasional. Dari situlah lahir sejarahresmi versi Orde Baru yang menjadi sumber utama penulisan sejarahIndonesia termasuk buku pelajaran sejarah.

Sumber-sumber mengenai peristiwa sejarah yang mengundangkontroversi dilarang. Tidak sedikit buku ilmiah maupun media massayang tidak sejalan dengan pandangan pemerintah diberangus. Setelahrezim Orde Baru tumbang maka terbukalah ruang untukmempertentangkan sejarah resmi versi Orde Baru. Berbagai pemikirandan tulisan bermunculan melahirkan sekian banyak versi baru terkaitdengan tema kontroversial dalam sejarah Indonesia, termasuk mengenaiPeristiwa 1965. Tentu hal ini perlu disikapi secara bijak sebagai upayamengembalikan pembelajaran sejarah pada relnya.

Page 7: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

51

Sumber belajar sejarah di sekolah saat ini perlu lebih bervariasi.Apalagi pembelajaran sejarah pada tingkat SMA tidak sekedarmenginformasikan fakta dan peristiwa. Peserta didik pada tingkat SMAberada dalam usia yang mampu berpikir secara kritis dan analitis. Untukitu pembelajaran sejarah terutama pada pokok bahasan yang sensitif dankontroversi perlu mendapat perhatian serius. Peserta didik yang telahmelek teknologi dapat memungkinkannya untuk mengakses berbagaiwacana baru yang bisa saling bertentangan satu sama lain seputarPeristiwa 1965. Kenyataan ini memaksa guru untuk tidak lagi berpikirapatis yang hanya meyakini satu “kebenaran” sejarah. Pembelajaransejarah harus berpegang pada prinsip-prinsip ilmiah guna meminimalisirkepentingan politik tertentu.

SEJARAH DAN KEPENTINGAN POLITIKRezim Orde Baru menciptakan musuh bersama dengan ancaman-

ancaman konflik yang selalu menghantui perjalanan hidup bangsaIndonesia. Orde Baru menekankan adanya kerapuhan persatuan nasionalapabila Pancasila tidak dilaksanakan dengan benar. Konflik antarakekuatan pro Pancasila dan anti Pancasila (komunis) pada kurun waktu1965-1966 diakhiri dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret yangdijadikan alat untuk melarang PKI. Puncaknya yaitu lahir era baru yangbertekad menegakkan dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secaramurni dan konsekuen. Meskipun pada kenyataannya tekad tersebuthanyalah kamuflase belaka karena yang terjadi kemudian justrukemunculan rezim otoriter yang berhasil mendikte versi sejarah demimelanggengkan kekuasaannya.

Penjagaan ketat terhadap beberapa versi sejarah oleh penguasaOrde Baru sebagian besar merupakan produk militer. NugrohoNotosusanto, seorang sejarahwan militer, menjadi orang yang sangatdipercaya oleh Soeharto dalam membangun sejarah resmi pemerintah.Nugroho Notosusanto berperan layaknya pujangga keraton yang berhasilmenulis “Babad Keraton” Orde Baru yaitu buku Sejarah NasionalIndonesia (SNI). Pada awalnya SNI memang ditulis bersama-sama olehsejarahwan-sejarahwan kawakan Indonesia yang bersikap objektif,

Page 8: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

52

namun pada akhirnya banyak di antara mereka yang memilih mundurkarena penulisan SNI dirasa sarat kepentingan politik.

Salah satu tema yang vital ialah Peristiwa 1965 karena berpengaruhpenting bagi dimulainya kekuasaan Orde Baru. Pasca peristiwa tersebutlahirlah Supersemar yang dianggap sebagai legitimasi bagi peralihankekuasaan dari Soekarno ke Soeharto. Sampai hari ini Supersemar masihmenjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapaversi surat perintah tersebut. Akan tetapi bagaimanapun juga Supersemardianggap sebagai awal dari dimulainya pemerintahan baru.

Demikian pula dengan Film Pengkhianatan G30S/PKI karya ArifinC. Noer telah menjadi sarana ampuh dalam menanamkan kebencianterhadap PKI dan menjadikan PKI sebagai musuh bersama yang wajibdiwaspadai. Pada masa Orde Baru film ini selalu diputar setiap malammenjelang 1 Oktober. Film ini melukiskan berbagai penyiksaan yangdilakukan PKI. Tentang penyiksaan terhadap pada jenderal ini diragukankebenarannya. Visum et repertum dokter yang memeriksa jenazah parajenderal setelah dikeluarkan dari sumur tua tidak menyebutkan adanyapenyiksaan keji (Asvi Warman Adam, 2007:71-72). Pada tahun 1998,film ini dihentikan pemutarannya pada seluruh saluran televisi. Inimerupakan langkah awal yang baik untuk membuka kemungkinanmengenai pemikiran dan versi lain tentang peristiwa memilukan tersebut.

Sebagai musuh bersama yang menjadi bahaya laten maka tidakhanya PKI yang bernasib buruk. Tan Malaka dan Alimin Prawirodirdjokeduanya pernah berjasa bagi negara namun menganut paham komunis.Mereka diangkat sebagai pahlawan nasional pada tahun 1963 dan 1964.Pengangkatan mereka tentu tidak dapat dibatalkan, namun pada masaOrde Baru nama keduanya harus “dilenyapkan” dari daftar pahlawannasional demi kepentingan politik. Dalam Album Pahlawan Bangsa yangbeberapa kali dicetak ulang sejak tahun 1977, nama mereka tidak disebut,apalagi diabadikan sebagai nama jalan, gedung, atau bandara. Menurutseorang pejabat di Kementerian Sosial tahun 2004, mereka termasuk offthe record (Harry A. Poeze, 2008:160).

Orde Baru berusaha meyakinkan rakyat bahwa mereka adalahpenyelamat bangsa dari upaya perebutan kekuasaan yang hendak

Page 9: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

53

dilakukan oleh PKI. Untuk itu pemerintah masih merasa perlu menyusunrujukan resmi mengenai Peristiwa 1965. Sekretariat Negara tahun 1994menerbitkan buku yang berjudul Gerakan 30 September, PemberontakanPartai Komunis Indonesia: Latar Belakang, Aksi, dan Penumpasannya“Buku putih” ini dianggap memojokkan TNI Angkatan Udara karenamenyebutkan Pangkalan Udara Halim sebagai sarang G30S/PKI. Sebagaitanggapan maka Perhimpunan Purnawirawan TNI AU menerbitkan bukuberjudul Menyingkap Kabut Halim 1965. Sayangnya buku ini baru terbittahun 1999 setelah Orde Baru tumbang (Asvi Warman Adam, 2009:126-127).

Melalui SNI, “buku putih”, dan Film Pengkhianatan G30S/PKIpada intinya menekankan kekejaman dan kebiadaban Peristiwa 30September yang dilakukan oleh PKI. Bagi Orde Baru, PKI terlibat penuhdalam kebrutalan itu. Meskipun aksi ini menamakan diri Gerakan 30September namun dalam berbagai buku teks pembaca diarahkan untuklebih memilih istilah G30S/PKI (Michael Wood, 2013:204).Penyeragaman sejarah nasional khususnya mengenai Peristiwa 1965 telahmenutup kemungkinan bagi versi-versi lain bermunculan dengan bebas.Ada banyak buku yang nekat terbit dan beredar pada masa Orde Baruharus mengalami nasib pembreidelan oleh Kejaksaan Agung. Bukuberjudul Bayang-Bayang PKI (1995) ataupun buku tulisan HaroldCrouch yang berjudul Militer dan Politik di Indonesia menjadi contohdari buku-buku yang menjadi korban pencekalan dan diberi label“berbahaya” oleh rezim Orde Baru.

Demi mempertahankan kekuasaannya maka Orde Baru melakukanpengendalian secara ketat terhadap media dan pendidikan, mengekangkebebasan berpendapat, dan memanfaatkan kekuatan militer sebagaibagian dari pemerintahan yang memiliki tugas utama menanganiancaman keamanan dan ketertiban nasional dan perlawanan terhadaprezim penguasa. Militer menjadi pemain politik belakang layar sepertiaspri dan opsus, maupun pemain langsung dalam birokrasi yangmemegang jabatan kunci sebagai anggota Golkar, menteri, hingga kepaladaerah (Katherine E. McGregor, 2008:66).

Menurut Asvi Warman Adam (2009:142), strategi pengendalian

Page 10: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

54

sejarah pada masa Orde Baru mencakup dua hal yaitu mereduksi peranSoekarno dan membesar-besarkan jasa Soeharto. Mengkerdilkan peranSoekarno dimulai dari soal lahirnya Pancasila, penghilangan gambarSoekarno dalam foto pengibaran bendera saat proklamasi kemerdekaan,pelarangan ajaran Soekarno, pelarangan pendirian Universitas BungKarno, penentuan tempat bagi pemakaman Soekarno, penamaan jalanatau tempat-tempat penting dengan namanya, hingga soalpengangkatannya sebagai pahlawan nasional (pahlawan proklamator).Tindakan membesarkan peran Soeharto dilakukan melalui buku sejarahdan media lainnya seperti film. Beberapa di antaranya ada film JanurKuning (1979) dan Serangan Fajar (1981) yang berkisah tentang peranSoeharto dalam Serangan Oemoem 1 Maret 1949.

Penguasaan ingatan kolektif juga dilakukan melalui buku-bukupelajaran, pembangunan monumen, dan berbagai upacara peringatan.Tumbangnya Orde Baru melahirkan pemikiran untuk meluruskan sejarahtermasuk pembelajarannya di sekolah-sekolah. Untuk itu pada tahun1999, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Juwono Sudarsono memintaMasyarakat Sejarahwan Indonesia (MSI) bekerja sama dengan DirektoratSejarah Depdikbud untuk menyusun suplemen pengajaran sejarah.Suplemen ini dimaksudkan untuk menjelaskan masalah-masalahkontroversial dalam sejarah Indonesia. Penyempurnaan pengajaransejarah juga bertujuan untuk menekankan bahwa sejarah Indonesia bukanhanya Pulau Jawa (Jawasentris) namun juga perlu mengangkat tema-temasejarah lokal yang ada di luar Jawa. Masalah yang dianggap kontroversialantara lain Gerakan 30 September, Supersemar, Serangan Oemoem 1Maret 1949, lahirnya Pancasila, lahirnya Orde Baru, dan Integrasi TimorTimur (Asvi Warman Adam, 2009:12).

Ironisnya sebelum tugas ini diselesaikan oleh MSI, ternyata ada timlain dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkansuplemen serupa namun tidak menjawab masalah kontroversial dalamsejarah Indonesia itu. Semakin jelas bahwa bagaimanapun sejarah tetapmenjadi bagian yang tak terpisahkan dari politik. Kejaksaan Agung padatanggal 5 Maret 2007 mengeluarkan Surat Keputusan No.019/A/JA/03/2007 untuk melarang buku-buku pelajaran sejarah yang

Page 11: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

55

tidak membahas keterlibatan PKI dalam Peristiwa 1948 dan 1965 (AsviWarman Adam, 2009:xxv). Sudah delapan tahun reformasi bergulirnamun kebebasan ilmiah masih terkungkung dan sejarah masih sajaditunggangi kepentingan politik. Padahal di masyarakat sudah beredarberbagai macam wacana seputar Peristiwa 1965. Menjadi benar yangdiungkapkan oleh S. K. Kochhar (2008:9) bahwa “sejarah adalah akardan politik adalah buahnya”.

BERBAGAI WACANA MENGENAI PERISTIWA 1965Wacana sejarah sejak bergulirnya reformasi makin beragam namun

sikap masyarakat terhadap sejarah yang kontroversi masih sering diliputikekerdilan jiwa. Berbagai pengungkapan data baru maupun tafsir sejarahyang berbeda dengan versi resmi masih dikecam. Gema reformasi telahmenggusur dominasi dan hegemoni militer dari dunia sosial politik.Militer seiring dengan prinsip demokrasi yang makin menguat bersediamengakui supremasi sipil.

Kisah mengenai Gerakan 30 September dan Supersemar menjadiikon utama dalam kontroversi sejarah di Indonesia. Wacana sejarahmengenai hal tersebut makin banyak dikupas, namun pemahaman dankesadaran sejarah justru makin menipis. Paulo Freire sebagaimana yangdisitir oleh Hariyono dalam makalahnya yang berjudul “KontroversiSejarah Indonesia: Distorsi Komunikasi yang Sistemik, SebuahDialektika Tanpa Sintesa” yang disampaikan dalam Seminar NasionalMenumbuhkembangkan Kemampuan Berpikir Kritis MelaluiPembelajaran Sejarah Kontroversial tanggal 29 Mei 2013 di AulaGedung Pascasarjana UNS mengistilahkannya sebagai historicalanesthesia, masyarakat telah terbius dan tidak merasa ikut bertanggungjawab pada proses sejarah bangsanya.

Memahami Peristiwa 1965 tidak dapat dilakukan secara sepotong-sepotong. Peristiwa ini memiliki prolog dan epilog yang rumit. SebelumGerakan 30 September meletus kondisi politik negara saat itu telahmemanas. Demokrasi Terpimpin dengan prinsip Nasakomnya telahmemberi kesempatan bagi PKI. Hal ini membuat militer yang sejak dulumenjadi musuh besar PKI tidak bisa bersikap tenang-tenang saja.

Page 12: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

56

Soekarno, tentara, dan PKI telah menjadi segitiga kekuasaan yang salingmempengaruhi pada masa itu. Wartawan senior Rosihan Anwar dalamcatatan pribadinya tanggal 5 Oktober 1965 menuliskan bahwa di hari-harimendatang akan terjadi perubahan dan perimbangan politik dankekuasaan. Soekarno, tentara, dan PKI akan saling berbenturan lebihkeras sampai salah satu dari mereka muncul sebagai pemenang (RosihanAnwar, 2007:383). Dugaan ini tidak berlebihan karena tidak lamasetelahnya muncul konflik eksplosif yang berujung pada peralihankekuasaan pemerintahan.

Detail sebenarnya beserta siapa di belakang Gerakan 30 Septemberdan tujuannya masih bersifat abu-abu hingga saat ini. Akan tetapi faktadasar mengenai yang terjadi pada malam itu sudah cukup jelas.Sekelompok orang bersenjata menculik tujuh perwira tinggi AngkatanDarat. Beberapa dari mereka yang melakukan penolakan kemudiandibunuh di rumah mereka dan beberapa lagi dibawa ke dekat PangkalanUdara Halim di Lubang Buaya. Di sana mereka dibunuh dan mayatmereka dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua. Gerakan ini kemudianditumpas oleh Panglima Kostrad Letjen Soeharto yang kemudian munculsebagai figur nasional peletak dasar Orde Baru. Kegagalan Gerakan 30September menjadi penentu landskap politik dan kultural bagi Indonesiauntuk sekian dekade ke depan (Michael Wood, 2013:193).

Perubahan utama akibat Peristiwa 1965 yaitu terjadinya suksesikepemimpinan nasional. Tentang peralihan kekuasaan pemerintahan, UlfSundhaussen (1986:370) mengungkapkan dengan jelas bahwa padatanggal 1 Oktober 1965 sebenarnya kekuasaan Soekarno mulai surut.Letjen Soeharto hari itu dengan tegas melarang Mayjen PranotoReksosamudro, Asisten III (Personil) Panglima AD, untuk pergimemenuhi panggilan presiden yang sedang berada di Pangkalan UdaraHalim. Setelah mengetahui kematian Letjen Ahmad Yani, Soekarnomenunjuk Mayjen Pranoto untuk menggantikan Yani. Sementara ituLetjen Soeharto telah memutuskan bahwa dia untuk sementara waktumengambil alih pimpinan Angkatan Darat sesuai ketentuan apabilaPanglima AD berhalangan maka digantikan oleh Pangkostrad. Soehartomelarang Mayjen Pranoto menemui Soekarno dengan alasan dia tidak

Page 13: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

57

mau kehilangan lebih banyak jenderal karena wilayah Halim telahdicurigai sebagai markas Gerakan 30 September. Meskipun memilikibanyak pertimbangan namun sikap Soeharto yang berani menolakperintah Soekarno ini menjadi awal bagi rontoknya kekuasaan Soekarno.

Keberhasilan Soeharto mengatasi keadaan sejak pagi tanggal 1Oktober 1965, tidak dapat dipungkiri telah membuatnya diangkat sebagaiPanglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban(Pangkobkamtib) dan Panglima Angkatan Darat. Pada tanggal 11 Maret1966, Soeharto juga berhasil mendapatkan Supersemar yangdigunakannya sebagai dasar membubarkan PKI dan menahan 15 orangmenteri yang dianggap terlibat dalam Gerakan 30 September. Perlahankekuasaan Soekarno semakin dipreteli. Kebijakan-kebijakan politik yangsifatnya non teknis militer semestinya menjadi wewenang presidensebagai kepala pemerintahan sejak itu dapat diambil oleh Soeharto selakuPanglima AD/Pangkopkamtib atas dasar Supersemar. KhawatirSupersemar dapat dicabut oleh Presiden Soekarno maka Supersemarsegera disahkan menjadi Ketetapan MPRS pada tahun 1967 (Julius Pour,2010:181).

Meskipun secara fisik surat aslinya tidak pernah ditemukansehingga menimbulkan banyak kontroversi, namun keberadaanSupersemar tidak dapat dipungkiri. Presiden Soekarno dalam pidatoJangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jasmerah) tanggal 17 Agustus1966 dengan tegas menyatakan mengenai SP 11 Maret yang diberikannyapada Letjen Soeharto untuk mengatasi keadaan dan menjaga wibawapresiden. Dalam pidato tersebut Presiden Soekarno juga menyampaikanrasa terima kasihnya pada Letjen Soeharto karena telah melaksanakantugasnya dengan baik, namun Soekarno sebagai pemberi perintah jugamenekankan bahwa SP 11 Maret bukanlah peralihan kekuasaan (transferof authority). Maka apabila Supersemar oleh banyak pihak dianggapsebagai perintah peralihan kekuasaan dan pelimpahan wewenangpemerintahan dari Soekarno kepada Soeharto tentu itu suatu kekeliruan.Jikalau kemudian Supersemar dijadikan legitimasi bagi pengambilankeputusan politis yang dilakukan oleh Soeharto dan menjadi tonggakberdirinya pemerintah Orde Baru maka menjadi persoalan lain.

Page 14: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

58

Ketika mencermati berbagai tahap demi tahap yangmelatarbelakangi munculnya Supersemar sekaligus upaya penyingkirankekuasaan dan pengaruh Soekarno sebagai presiden menunjukkan bahwaSupersemar merupakan bagian dari pelengseran kekuasaan. Beberapaahli mengatakan bahwa periode 1 Oktober 1965 sampai 11 Maret 1966dapat disebut sebagai kudeta merangkak (a creeping coup). Salah satudokumen CIA juga menyebut bahwa Supersemar sebagai suatu “kudetayang khas Indonesia” (Baskara T. Wardaya, 2007:26; Asvi WarmanAdam, 2006:15-17).

Wacana lain dapat juga dijumpai dalam buku tulisan HaroldCrouch (1999) yang berjudul Militer dan Politik di Indonesia. Buku inipernah dilarang beredar di dalam negeri karena menuliskan keterlibatanmiliter dalam Gerakan 30 September 1965 yang membawa keuntunganbagi Soeharto untuk dapat menduduki kursi kepresidenan. Harold Crouchjuga mengungkapkan berbagai kepentingan ekonomi Angkatan Daratyang mendapat posisi strategis pada masa Orde Baru berkuasa. MenurutHarold Crouch ada dua faksi dalam tubuh Angkatan Darat yang berbedasikap dalam menghadapi Soekarno. Faksi tengah pimpinan Yani bersikaployal pada Soekarno, sedangkan faksi kanan yang di dalamnya terdapatNasution dan Seoharto berseberangan dengan kebijakan Soekarno.Gerakan 30 September berhasil menyingkirkan kekuatan faksi tengah danmelapangkan jalan meraih kekuasaan bagi faksi kanan. Tentang versiadanya konflik intern AD memicu munculnya gerakan juga dikemukakanoleh Benedict R. Anderson dan Ruth T. McVey tahun 1971 dalampenelitiannya Cornell Paper yang berjudul A Preliminary Analysis of TheOctober 1, 1965: Coup in Indonesia.

Pemikiran mengenai keterlibatan Soekarno sebagai orang yangsebenarnya sudah mengetahui akan adanya gerakan kemudianmemanfaatkan gerakan tersebut juga bermunculan. Belum lama initulisan yang menyudutkan Soekarno dan adanya dugaan keterlibatankomunis RRC ialah karya Victor M. Fic yang berjudul Kudeta 1 Oktober1965: Sebuah Studi Tentang Konspirasi. Dalam tulisan ini disebutkanbahwa karena termakan isu Dokumen Gilchrist tentang adanya jenderal-jenderal AD yang tidak loyal, Soekarno memerintahkan Letkol Untung,

Page 15: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

59

Komandan Tjakrabirawa, untuk menghabisi para jenderal tersebut yangdiduga akan melakukan kudeta (Victor M. Fic, 2005:108-109).

Kerstin Beise (2004) dalam bukunya yang berjudul “ApakahSoekarno Terlibat Peristiwa G30S?” pernah membandingkan berbagaitulisan mengenai Gerakan 30 September dan hubungannya denganSoekarno. Dia mencoba membandingkan 22 karya baik yang menyatakanSoekarno terlibat maupun tidak terlibat. Beberapa tulisan tentang haltersebut yang dianggapnya objektif antara lain tulisan Ben Anderson,John Legge, Harold Crouch, Horst Landmann, dan tim ISAI. Beberapatulisan lain bersifat terlalu subjektif misalnya tulisan Anthony C. A. Dakedan Hughes terlihat menyudutkan Soekarno yang dianggap telahmengetahui rencana Gerakan 30 September, sementara Soebandrio danManai Sophiaan lebih tampil sebagai pembela Soekarno. Maka meskipuntidak menghasilkan kesimpulan apakah Soekarno terlibat atau tidakdalam Gerakan 30 September, namun tulisan Kerstin Beise memberikankontribusi pula dalam berkembangnya berbagai macam wacana seputarPeristiwa 1965 yang digelapkan pada masa Orde Baru.

Tuduhan terhadap Soeharto sebagai pelaku maupun orang yangmengetahui rencana Gerakan 30 September sejak awal tidak kalahbanyak. Tulisan W. F. Wertheim tahun 1971 yang berjudul Soeharto andthe Untung Coup-The Missing Link membahas mengenai kedekatanantara Soeharto dengan para perwira yang terlibat dalam Gerakan 30September yaitu Letkol Untung dan Kol. Latief. Tumbangnya Orde Barusemakin mengembangkan wacana tentang keterlibatan Soeharto ini dankeuntungan yang diperolehnya. Kebanyakan dari mereka menyorotimengenai kelihaian Soeharto dalam memanfaatkan situasi untuk menujupada puncak kekuasaan, misalnya tulisan-tulisan karya Asvi WarmanAdam dan Baskara T. Wardaya. Selain itu banyak pula penulis yangmenghendaki pelurusan sejarah Indonesia dan perubahan terhadaphistoriografi sejarah Indonesia yang pada masa Orde Baru dipenuhikepentingan politik rezim.

Dalam konteks Perang Dingin maka wacana mengenai keterlibatanAmerika Serikat melalui CIA dalam Peristiwa 1965 hingga jatuhnyakekuasaan Soekarno dan naiknya Soeharto sebagai pemimpin baru juga

Page 16: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

60

dapat diterima. Amerika Serikat dengan paham liberalnya bersaingdengan Uni Soviet yang berpaham komunis. Berbagai upaya AmerikaSerikat untuk menyingkarkan paham komunis dilakukan dari sekedarmemberikan bantuan ekonomi hingga keterlibatannya dalampenggulingan terhadap rezim di suatu negara yang dianggap mengancamkepentingan Amerika Serikat.

PKI sebagai kekuatan komunis di Indonesia merupakan yangterbesar saat itu setelah Uni Soviet dan RRC. Amerika Serikatberkepentingan menghancurkan PKI dan menyingkirkan Soekarno yangdianggap telah memberi kebebasan bagi berkembangnya komunis diIndonesia dan berani melawan keinginan Amerika Serikat. Salah satutulisan terkenal mengenai keterlibatan Amerika Serikat yaitu karya PeterDale Scoot (2007) yang berjudul Peran CIA dalam PenggulinganSoekarno. Joesoef Isak (2007) melalui Penerbit Hasta Mitra juga pernahmenghimpun dokumen rahasia CIA yang telah dibuka untuk umummengenai peran CIA di awal pemerintahan Soeharto.

Berbagai wacana yang sebenarnya sudah lama muncul dan setelahOrde Baru tidak lagi berkuasa menjadi makin berkembang merupakanbukti bahwa Peristiwa 1965 memang tidak dapat dilihat dari satu sudutpandang saja. Peristiwa sejarah ini memiliki banyak dimensi yang perluditilik dan dikupas satu per satu agar didapatkan pemahaman yang utuhdan tidak berat sebelah. Pandangan yang netral dan objektif terhadapsuatu peristiwa sejarah sangat diperlukan bagi generasi mendatang dalammemahami perjalanan hidup bangsanya. Oleh karena itulah pembelajaransejarah di sekolah juga perlu memperhatikan berbagai wacana yangberkembang ini agar pendidikan tidak menjadi alat bagi suatu rezimuntuk menanamkan doktrin kekuasaannya. Hal seperti ini tepat dansangat diperlukan karena siswa usia SMA sudah mampu berpikir secarakritis dan analitis.

Dalam pembelajaran sejarah di sekolah dengan menyajikan sekianbanyak wacana dan pemikiran-pemikiran kritis seputar Peristiwa 1965bukan bermaksud mencari mana yang benar dan mana yang salah.Permasalahan yang utama ialah mengenalkan suatu pemikiran alternatifdan menanamkan kesadaran sejarah pada peserta didik. Jika pemerintah

Page 17: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

61

dan masyarakat tidak paham dengan sejarahnya maka akan mudahmengalami degradasi karakter berbangsa. Perbedaan narasi sejarah dankontroversinya dapat menjadi refleksi diri (otokritik) untuk membanguncara pandang sejarah yang baru dan komprehensif.

PARADIGMA BARU PENYAJIAN SUMBER BELAJARSEJARAH PERISTIWA 1965

Selama ini sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah adalah versiresmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan dilindungi oleh aparatkeamanan. Pembelajaran sejarah di sekolah bertolak dari kurikulum yangditetapkan oleh pemerintah dengan sumber belajar SNI maupun buku-buku babon lain yang telah lulus sensor dari penguasa. Pembelajaransejarah yang tidak sesuai dengan pakem resmi pemerintah dianggapsebagai upaya yang berbahaya dan mengancam keutuhan bangsa. Sejarahberarti memegang peranan penting bagi pembentukan karakterkebangsaan dan kesadaran sejarah bagi generasi penerus.

Asvi Warman Adam (2009:144) menyitir pendapat E. H. Carrmengungkapkan bahwa sejarah adalah proses berkesinambungan dariinteraksi antara sejarahwan dan fakta-fakta yang dimilikinya, suatu dialogyang tidak berkesudahan antara masa sekarang dengan masa lampausehingga tidak ada tulisan sejarah yang sifatnya final. Dalam masalahGerakan 30 September sebetulnya tidak ada interpretasi yang sifatnyaterakhir dan tunggal. Sikap pemerintah Orde Baru yang memonopolisejarah dengan mengeluarkan versi resmi merupakan pengekanganterhadap kebebasan berpikir dan berpendapat.

Bergulirnya reformasi menyebabkan demokrasi dan kebebasantidak dapat dibendung lagi. Berbagai informasi dan wacana baru sejarahnasional bukan lagi hal yang tabu dibicarakan. Termasuk sejarahmengenai Peristiwa 1965 bermunculan banyak versi dan sudut pandang.Barangkali entah berangkat dari sikap kehati-hatian atau masih adakepentingan politik tertentu, pemerintah tetap memiliki peran yangmenentukan wacana yang menurutnya tepat terkait dengan Peristiwa1965. Permasalahan sensitifitas Peristiwa 1965 berimbas pada kurikulumsejarah dan sumber belajar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Page 18: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

62

Meskipun saat ini banyak didapati sumber sejarah yang bervariasi,namun buku teks pelajaran (buku paket) tetap menjadi primadona dalamkegiatan pembelajaran di sekolah. S. K. Kochhar (2008:162-163) yangmengutip Office of Education Special Series No.3 menjelaskan posisibuku paket dalam sistem pendidikan di Amerika Serikat sebagai berikut:

Walaupun buku-buku cetak dianggap hanya merupakan salahsatu dari banyak sumber pembelajaran, fakta membuktikanbahwa guru terbiasa bergantung pada buku-buku tersebut. ...Biasanya buku cetak memainkan peran yang lebih utamadalam pelajaran di sekolah menengah tingkat atas daripada ditingkat sekolah dasar. Di beberapa sekolah, arahpembelajaran bidang studi yang diberikan masih ditentukanoleh isi buku cetak.

Dengan demikian di negara maju sekalipun dengan sarana danteknik pembelajaran yang beranekaragam, buku cetak masih mendapattempat yang penting. Buku teks menjadi bagian yang tidak terpisahkandari sistem pendidikan di negara mana pun. Apalagi dalam pembelajaransejarah, buku teks menjadi alat bantu yang sangat diperlukan pada semuametode pembelajaran yang dilakukan. Dalam pembelajaran sejarah, gurudan buku teks masih menjadi sumber belajar yang vital.

Buku teks pelajaran sejarah yang digunakan pada tingkat SMAtentu tidak dapat lepas dari kurikulum yang digunakan. Apalagi jikaterkait dengan tema-tema sejarah yang penuh kontroversi, pemerintahOrde Baru mengontrol pembelajaran sejarah sedemikian rupa agarsejalan dengan versi resmi pemerintah. SNI menjadi buku babon yangwajib menjadi sumber utama. Bahkan pada masa Nugroho Notosusantomenjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, lahirlah matapelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). KelahiranPSPB merupakan kepentingan ideologi dari pemerintah Orde Baru.Landasan hukum PSPB yaitu Tap MPR Nomor II/MPR/1983 berbedadengan mata pelajaran lainnya yang hanya berdasarkan keputusanmenteri (Agus Mulyana dan Darmiasti, 2009:93).

PSPB mengambil materi pelajaran sejarah pada tema-tema tertentuyang dianggap dapat menanamkan semangat juang dan patriotisme

Page 19: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

63

peserta didik. Sejarah telah dijadikan sebagai alat untuk doktrinasikebangsaan versi pemerintah Orde Baru. Asvi Warman Adam dalamtulisannya berjudul “Berpikir Historis Membenahi Sejarah” sebagaipengantar buku karya Sam Wineburg (2006:xvi) mengungkapkan bahwatujuan dari PSPB bermuatan politis sesuai dengan pandangan rezim yangberkuasa. Intinya persatuan dan kesatuan mutlak diperlukan, Orde Baruharus didukung, dan PKI harus dihabisi. Dalam Kurikulum 1994 memangPSPB sudah tidak diajarkan lagi, namun mata pelajaran Sejarah tetapmenekankan pada sejarah militer dan kepentingan penguasa Orde Baru.

Kini Orde Baru sudah berakhir, namun kurikulum sejarah di EraReformasi tidak banyak mengalami perubahan. Dalam KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran Sejarah SMA kelasXII IPS Semester 1 pada Kompetensi Dasar 1.3. berbunyi: Menganalisisperjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dariancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan danpemberontakan (antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Azis, RMS,PRRI, Permesta, dan G30S/PKI). Rumusan senada juga dijumpaikembali dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran Sejarah Indonesia (wajib)Kelas XII pada Kompetensi Dasar 3.3. berbunyi: Menganalisis upayabangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsaterutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain: PKIMadiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Azis, RMS, PRRI, Permesta, danG30S/PKI). Untuk mata pelajaran Sejarah Kelas XII Peminatan IlmuSosial, Kompetensi Dasar 3.3. berbunyi: Mengevaluasi secara kritishubungan kausalitas peristiwa-peristiwa pergolakan politik danpemberontakan antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Azis,RMS, PRRI, Permesta, dan G30S/PKI 1965.

Penyajian kompetensi dasar pada dua kurikulum tersebut perludicermati. Memang tampaknya sepele, namun pemberian tambahanistilah PKI pada G30S memberikan perspektif tertentu bahwa G30Sadalah sama dengan PKI. Minimal memberi klaim bahwa PKI adalahdalang sekaligus pelaku tunggal dari gerakan tersebut. Padahal sepertitelah dijelaskan sebelumnya bahwa pelaku, dampak, dan pengaruh dariperistiwa ini tidak hanya mengarah pada PKI saja. Ada banyak versi dan

Page 20: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

64

wacana yang bermunculan dan dapat diakses dengan mudah oleh siapasaja yang ingin mengetahuinya. Sehingga alangkah lebih bijak apabiladalam pembelajaran sejarah digunakan istilah Gerakan 30 September sajayang tidak merujuk pada versi dan wacana apapun. Tentunya hal inidibarengi dengan menyajikan materi yang bervariasi, netral, dan tidakmenggiring peserta didik untuk condong pada salah satu versi saja.

Buku teks Sejarah untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial yangditulis oleh I Wayan Badrika (2006) menggunakan istilah G30S/PKIsesuai istilah resmi pada KTSP. Pembahasan dimulai dari sebabmunculnya G30S/PKI dan usaha PKI memperkuat kedudukan.Pembahasan berlanjut pada kronologis peristiwa penculikan parajenderal, penumpasan G30S/PKI hingga upaya pemulihan keamanan danketertiban. Terakhir dibicarakan tentang peralihan kekuasaan dariSoekarno kepada Soeharto.

Secara umum I Wayan Badrika (2006) belum memberi wacana-wacana baru mengenai Gerakan 30 September. Pembahasannya masihsama dengan versi resmi pemerintah Orde Baru. Memang ada beberapahal baru yang diungkapkan seperti rencana pengangkatan PranotoReksosamudro sebagai Panglima AD menggantikan Yani yang tewas. IWayan Badrika juga tidak menyebutkan secara jelas bahwa PKI adalahpelaku tunggal dari Gerakan 30 September. I Wayan Badrika hanyamenuliskan bahwa G30S/PKI ditengarai didukung oleh PKI. Hal inimenunjukkan keterlibatan PKI dalam Gerakan 30 September bisa jaditidak sepenuhnya. Akan tetapi I Wayan Badrika tidak memberipenjelasan mengenai kemungkinan-kemungkinan lain.

Buku teks pelajaran Sejarah untuk tingkat SMA lainnya yangcukup banyak digunakan ialah tulisan Magdalia Alfian, dkk (2007). Bukupaket Sejarah untuk SMA dan MA Kelas XII Program Ilmu PengetahuanSosial terbitan Esis ini juga menggunakan istilah G30S/PKI. Akan tetapiyang menarik dalam buku ini ada bagian yang membahas berbagaipendapat mengenai Gerakan 30 September. Magdalia Alfian menuliskanbahwa sekarang ini sumber-sumber yang menyatakan adanya perbedaanversi mengenai Peristiwa 1965 ini telah banyak tersebar dan menjadiwacana yang cukup krusial.

Page 21: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

65

Magdalia Alfian (2007:105-106) menyajikan beberapa analisismengenai Gerakan 30 September. Pendapat-pendapat tersebut antara lain:(1) versi resmi Orde Baru tentang PKI sebagai dalang tunggal, (2)terjadinya konflik intern dalam tubuh AD (Cornell Paper), (3) versiSoeharto sebagai dalang, (4) versi bahwa Soekarno sudah mengetahuiperistiwa tersebut sebelumnya, dan (5) teori adanya klik dalam AD dariHarold Crouch. Magdalia Alfian juga menyampaikan bahwa polemiktentang Peristiwa Gerakan 30 September sampai saat ini semakin banyak,tetapi semua itu harus diuji kebenarannya. Sayangnya buku teks ini tidakmemberikan ulasan yang cukup mendalam pada setiap versi. Teori-teoriitu hanya dibahas sekilas-sekilas. Wacana lain seperti peran AmerikaSerikat melalui CIA juga belum dikemukakan dalam buku teks ini. Akantetapi sudah cukup baik karena tulisan Magdalia Alfian ini telah mencobamenghadirkan sesuatu yang tidak biasa dalam buku pelajaran sejarahlainnya. Permasalahannya terjadi ketidaksinkronan antara keberanianmenyajikan berbagai wacana soal pelaku Gerakan 30 September denganpenggunaan istilah G30S berembel-embel PKI di belakangnya.

Perkembangan terbaru mata pelajaran sejarah dalam Kurikulum2013 dengan pendekatan saintifik diharapkan dapat menumbuhkan sikapkritis dan analitis peserta didik dalam memaknai suatu peristiwa sejarah.Pada peminatan ilmu sosial, kompetensi dasar yang terkait dengan pokokbahasan Peristiwa 1965 berbunyi mengevaluasi secara kritis hubungankausalitas dari peristiwa G30S/PKI. Capaian yang diharapkan tentu agarpeserta didik mampu berpikir kritis terhadap Peristiwa 1965 sejalandengan perkembangan wacana mengenai peristiwa tersebut. Makadiperlukan berbagai sumber belajar sejarah yang lebih bervariasi denganberbagai sudut pandang.

Bervariasinya sumber belajar juga berimbas pada buku tekspelajaran. Terkait dengan penulisan buku teks pelajaran memangdihadapkan pada dua pendekatan yaitu pendekatan keilmuan danpendekatan politik yang bersifat ideologis. Dua pendekatan iniseharusnya tidak ditempatkan pada hubungan yang dikotomis.Pendekatan ideologis dapat dilakukan asal tidak menghilangkan dayakritis siswa. Kemutlakan kebenaran sejarah pada satu ideologi harus

Page 22: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

66

dihindarkan. Pendekatan ideologis dapat ditekankan pada upayamembangun watak bangsa. Sementara itu pendekatan saintifik berperanpenting agar daya nalar peserta didik terbangun. Sejarah bukanlahdongeng isapan jempol belaka namun realitas kehidupan manusia (AgusMulyana dan Darmiasti, 2009:86-87).

Sumber belajar tidak hanya buku pelajaran, namun dapat jugadigunakan berbagai buku ilmiah populer yang membahas wacana-wacanalain tentang Peristiwa 1965. Kemajuan teknologi informasi dankomunikasi juga memudahkan untuk mengakses sumber melaluipemanfaatan internet. Penggunaan media audio visual juga dapatdimanfaatkan untuk menambah pemahaman peserta didik. Misalnyadengan memutarkan pidato Presiden Soekarno tanggal 17 Agustus 1966yang berjudul Jasmerah agar peserta didik lebih memahami kedudukanSupersemar. Peserta didik juga dapat diajak menyaksikan filmdokumenter tentang pembunuhan massal terhadap masyarakat sipil yangdituduh sebagai pengikut atau simpatisan komunis. Jumlah yangdipastikan terbunuh memang masih kontroversi pula. Robert Cribbmenganalisis dari berbagai sumber yang pro maupun anti Orde Barumengemukakan angka terendah 78.000 hingga terbanyak 2.000.000orang (Michael Wood, 2013:195). Memahami sisi yang satu ini bertujuanagar peserta didik memiliki perhatian terhadap nilai-nilai kemanusiaansehingga tragedi serupa tidak terulang di kemudian hari.

Pada akhirnya memang kita perlu mengambil jarak dengankontroversi yang muncul untuk mencari akar permasalahan serta solusiyang bijak bagi kehidupan bangsa ke depan. Sebagai pendidik menjadikurang tepat ketika kita justru berkutat dengan kontroversi itu untukmenentukan berbagai kemungkinan yang ada menurut kecenderungankita. Ada hal yang jauh lebih penting menjadi tugas utama kita yaitumenanamkan kesadaran sejarah agar tercetak generasi yang lebih arifbijaksana menghadapi persoalan bangsanya.

Generasi bangsa ini harus menyadari bahwa perbedaan sebenarnyamerupakan suatu yang lumrah dalam kehidupan manusia. PendapatFrancois Caron yang dikutip oleh Asvi Warman Adam (2007:1)mengungkapkan bahwa: “Tatkala sejarah menyadarkan kita tentang

Page 23: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

67

perbedaan-perbedaan, ia sebetulnya telah mengajarkan toleransi dankebebasan”. Masyarakat yang sulit menerima perbedaan dan cenderungbersikap intoleran sebenarnya merupakan masyarakat yang sakit. Jika adasejarahwan, dosen sejarah, dan guru sejarah yang sulit menerimaperbedaan persepsi dan tafsir terhadap suatu peristiwa sejarah maka perlumengadakan permenungan. Sejauh mana kita dapat belajar dari sejarahatau sejarah hanya sekedar pengetahuan belaka yang tidak berpengaruhbagi pandangan dan hidup kita sehari-hari.

Ada anggapan bahwa sejarah secara konseptual didominasi olehaspek militer dan politik. Sejarah hanya membahas kehidupan para tokohpenguasa, perang, pemberontakan, dan perluasan kekuasaan. Akan tetapipemikiran ini perlu diubah, sejak memasuki abad XX, peranan ilmupengetahuan semakin penting. Sejarah merupakan ilmu yang berbicaramengenai masyarakat dan bukan hanya menjadi alat penguasa. Sejarahmodern tidak hanya memperhatikan peristiwa-peristiwa politik dalamkehidupan berbangsa, namun juga aspek ekonomi, sosial, budaya, danreligius dalam perkembangan bangsa (S. K. Kochhar, 2008:9). Paradigmasemacam ini penting agar sejarah tidak mudah jatuh terseret arus politikdan kekuasaan.

PENUTUPPembelajaran sejarah sebagai suatu kajian ilmiah perlu membuka

diri terhadap berbagai pemikiran mengenai Peristiwa 1965. Hal ini bukansekedar menampung berbagai wacana yang ada untuk memperkayapengetahuan sejarah namun lebih dari itu mengajak peserta didik mampuberpikir kritis analitis dan memiliki kebebasan terhadap ilmu. Sebagaigenerasi penerus bangsa, peserta didik harus memiliki pandangan yangmendalam dan luas tentang Peristiwa 1965 yang berpengaruh besar bagiperjalanan berbangsa dan bernegara.

Untuk mewujudkannya diperlukan peran pemerintah denganmemberikan jaminan bagi kebebasan berpikir dan berpendapat khususnyamengenai Peristiwa 1965. Guru sebagai pendidik juga perlu berpikiranterbuka dan berwawasan luas agar dapat membantu peserta didikmemahami berbagai kontroversi dan polemik yang muncul seputar

Page 24: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

Mengkritisi Sumber Belajar…. (Hendra Kurniawan)

68

Peristiwa 1965. Pembelajaran sejarah perlu mengubah paradigmanyaguna menumbuhkembangkan kesadaran sejarah generasi muda bangsa inidan bukan justru menjadi alat kepentingan politik.

DAFTAR PUSTAKAAgus Mulyana dan Darmiasti. 2009. Historiografi di Indonesia: Dari

Magis-Religius Hingga Strukturis. Bandung: Refika Adhitama.

Asvi Warman Adam. 2006. Soeharto File: Sisi Gelap Sejarah Indonesia.Yogyakarta: Penerbit Ombak.

_______. 2006. Pengantar: Berpikir Historis Membenahi Sejarah. pp. vi-xix. dalam Sam Wineburg, Berpikir Historis: Memetakan MasaDepan Mengajarkan Masa Lalu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

_______. 2007. Seabad Kontroversi Sejarah. Yogyakarta: PenerbitOmbak.

_______. 2009. Pelurusan Sejarah Indonesia. Yogyakarta: PenerbitOmbak.

Baskara T. Wardaya. 2007. Membongkar Supersemar!: Dari CIA hinggaKudeta Merangkak Melawan Bung Karno. Yogyakarta: PenerbitGalangpress.

Beise, Kerstein. 2004. Apakah Soekarno Terlibat Peristiwa G30S.Jakarta: Penerbit Ombak.

Crouch, Harold. 1999. Militer dan Politik di Indonesia. Jakarta: PustakaSinar Harapan.

Fic, Victor M.. 2005. Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Studi TentangKonspirasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hariyono. 2013. Kontroversi Sejarah Indonesia: Distorsi Komunikasiyang Sistemik, Sebuah Dialektika Tanpa Sintesa. Seminar NasionalMenumbuhkembangkan Kemampuan Berpikir Kritis MelaluiPembelajaran Sejarah Kontroversial. Surakarta: 29 Mei 2013.

Page 25: SPPS, - core.ac.uk · kontroversi dilarang. ... Sampai hari ini Supersemar masih menjadi kontroversi terutama soal keberadaan dan munculnya beberapa versi surat perintah tersebut

SPPS, Vol. 28, No. 1, April 2014

69

Harry A. Poeze. 2008. Memuliakan, Mengutuk, dan Mengangkat KembaliPahlawan Nasional: Kasus Tan Malaka. pp. 155-175. dalam HenkSchulte Nordholt, dkk. (ed), Perspektif Baru Penulisan SejarahIndonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia-KITLV.

Hasta Mitra. 2007. Dokumen CIA: Melacak Penggulingan Sukarno danKonspirasi G30S-1965 (Joesoef Isak, Ed.). Jakarta: Hasta Mitra.

I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XII Program IlmuSosial. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kochhar, S. K. 2008. Pembelajaran Sejarah. Jakarta: Grasindo.

Magdalia Alfian, dkk. 2007. Sejarah untuk SMA dan MA Kelas XIIProgram Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Esis.

McGregor, Katharine E. 2008. Ketika Sejarah Berseragam: MembongkarIdeologi Militer dalam Menyusun Sejarah Indonesia. Yogyakarta:Penerbit Syarikat.

Pour, Julius. 2010. Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, danPetualang. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Rosihan Anwar. 2007. Sukarno, Tentara, PKI: Segitiga KekuasaanSebelum Prahara Politik 1961-1965. Jakarta: Yayasan OborIndonesia.

Scott, Peter Dale. 2007. Peran CIA dalam Penggulingan Sukarno (edisirevisi). Yogyakarta: Media Pressindo.

Sekretariat Negara RI. 1994. Gerakan 30 September, PemberontakanPartai Komunis Indonesia: Latar Belakang, Aksi, danPenumpasannya. Jakarta: Sekretariat Negara RI.

Sundhaussen, Ulf. 1986. Politik Militer Indonesia 1945-1967: MenujuDwi Fungsi ABRI. Jakarta: LP3ES.

Wood, Michael. 2013. Sejarah Resmi Indonesia Modern: Versi OrdeBaru dan Para Penantangnya. Yogyakarta: Penerbit Ombak.