spp ttg 2013
TRANSCRIPT
![Page 1: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/1.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
1
BUKU VI
STANDAR PELAYANAN PUBLIK PROGRAM PEMANFAATAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG) BEKERJASAMA DENGAN PERGURUAN TINGGI
TAHUN ANGGARAN 2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka penguatan Otonomi Daerah sebagai salah satu tujuan ditetapkannya
kebijaksanaan Desentralisasi Pemerintahan, maka telah ditetapkan Undang- undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Di dalam undang-undang
Pemerintah Daerah tersebut ditegaskan bahwa hal-hal yang mendasar dalam
undang-undang ini adalah ”mendorong untuk memberdayakan masyarakat serta
meningkatkan peran serta masyarakat“.
Strategi pemberdayaan masyarakat antara lain dilakukan melalui pemanfataan
teknologi tepat guna seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor
20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan
Pengembangan.
Upaya penyelenggaraan pembangunan dalam memberdayakan Rumah Tangga Miskin
(RTM) salah satunya direalisasikan pada pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG)
dengan ciri-ciri: penguatan kelembagaan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna
(Posyantek) di Kecamatan dalam koordinasi Badan Kerjasama Antar Desa
(BKAD) dan Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) di Desa/Kelurahan baik oleh
aparat maupun masyarakat pada umumnya dan khususnya masyarakat miskin;
penguatan keswadayaan masyarakat, yang fokus sentral kegiatannya diletakan
kepada tumbuh kembangnya prakarsa dan swadaya masyarakat mandiri secara
gotong royong dan berkesinambungan. Untuk menumbuh kembangkan prakarsa
dan swadaya masyarakat tersebut, diperlukan pemberian Bantuan Stimulan TTG
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROVINSI JAWA TIMUR
NOMOR : TAHUN 2013 TANGGAL : Pebruari 2013
![Page 2: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/2.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
2
kepada masyarakat guna merangsang, memberikan dorongan, serta menjadi
penggerak terjadinya aktifitas dari masyarakat Desa/Kelurahan/Kecamatan sendiri.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
a. Membantu mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan
kemampuan kelembagaan pemanfaatan TTG (Posyantek/Wartek/Lembaga
Lainnya) oleh masyarakat;
b. Menunjang revitalisasi pertanian melalui pengembangan agroindustri dan
agribisnis.
c. Meningkatkan kualitas teknologi tepat guna yang digunakan masyarakat
dengan mendayagunakan sumberdaya lingkungan sekitarnya;
d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam identifikasi potensi lokal,
perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian serta pengembangan kegiatan
pemanfaatan TTG bagi masyarakat perdesaan.
2. Tujuan
a. Menumbuhkan, menguatkan dan memandirikan fungsi kelembagaan TTG
(Posyantek/Wartek/Lembaga lainnya) di Desa/Kelurahan, Kecamatan dan
Kabupaten/Kota bagi masyarakat;
b. Memperluas pemanfaatan TTG sesuai kebutuhan masyarakat;
c. Membantu masyarakat dalam memperoleh kemudahan pelayanan teknis,
informasi dan promosi TTG;
d. Meningkatkan kualitas teknologi perdesaan yang dimanfaatkan masyarakat;
e. Melakukan kerjasama TTG dengan berbagai pihak melalui pemberdayaan
masyarakat secara efektif, terarah, terpadu dan berkelanjutan.
![Page 3: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/3.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
3
II. JENIS PELAYANAN
A. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan/produk pelayanan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna sebagai
salah satu jenis pelayanan di Bidang Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi
Tepat Guna (TTG), yang meliputi:
1. Pelatihan bagi pengelola Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa, serta
pengeurus dari lembagan TTG.
2. Bantuan Hibah Uang yang akan dipergunakan pengembangan dan rekasaya
TTG.
3. Pendampingan/Fasilitasi tenaga profesional dari Perguruan Tinggi maupun
pihak lain yang kompeten.
B. Ruang Lingkup Pelayanan
Jenis Pelayanan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan tahap persiapan dengan ruang lingkup kegiatan
meliputi:
a. Identifikasi lokasi Program;
b. Penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP);
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan Program pada lokasi yang terpilih.
Ruang lingkup kegiatan pada tahap ini meliputi:
a. Sosialisasi dalam rangka memberikan pengetahuan dan membangun
kesadaran pelaku di Tingkat Kabupaten dan masyarakat tentang
pentingnya pengelolaan Teknologi Tepat Guna (TTG);
b. Mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan pelestarian kegiatan;
c. Pembentukan atau pengembangan kelembagaan pengelola kegiatan
(Wartek/Posyantek/Lembaga lainnya).
d. Pengembangan, pemanfaatan dan rekayasa TTG untuk peningkatan
produksi masyarakat.
![Page 4: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/4.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
4
e. Pendampingan/Fasilitasi pelaksanaan kegiatan pemanfaatan dan
penerapan TTG yang berkerjasama dengan Perguruaan Tinggi;
3. Pendampingan
Pendampingan program dilaksanakan untuk memfasilitasi pengelolaan
program sehingga dapat berjalan secara optimal sesuai dengan mekanisme,
sistem dan prosedur yang ada. Pendampingan Pemanfaatan dan Penerapan
TTG Kerjasama dengan Perguruan Tinggi, dilakukan oleh Perguruan Tinggi
yang berpengalaman dalam pemberdayaan masyarakat dan rekayasa
Teknologi Tepat Guna.
III. DASAR HUKUM PELAKSANAAN
A. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tetang perubahan Kedua Atas Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Noor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
B. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
C. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 129, Tambahan Negara Nomor 3866);
D. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan
Intelektual serta Hasil Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan
Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan;
E. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: per/20/M.PAN/
04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standart Pelayanan Publik;
![Page 5: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/5.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
5
F. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/
7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
G. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/26/M.PAN/2/
2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Dalam
Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
H. Peraturan Daerah Tahun 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi
Jawa Timur;
I. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur;
J. Pergub Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda
Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Propinsi Jawa Timur;
K. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 104 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas
Sekretariat, Bidang, Sub. Bagian dan Sub. Bidang Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur;
L. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menenga Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2009 -2014;
M. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 78 Tahun 2012 tanggal 14 Desember
2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2013;
N. Keputusan Gubernur Jawa Timur tanggal 21 Desember 2012 Nomor:
188/758/KPTS/013/2012, tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas
Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013;
IV. PERSYARATAN PELAYANAN
Program/Kegiatan Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan
Perguruan Tinggi memberlakukan beberapa persyaratan yang terdiri dari:
A. Persyaratan Lokasi
![Page 6: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/6.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
6
Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota memfasilitasi
usulan Kegiatan Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan
Tinggi dari masyarakat Desa/Kelurahan/Kecamatan, dengan kriteria :
1. Desa/kelurahan yang telah diidentifikasi dan dinyatakan layak sebagai calon
lokasi program;
2. Desa yang diusulkan harus mempunyai sumberdaya yang potensial, spesifik
dan prospektif yang dapat mendukung pengembangan Teknologi Tepat Guna
(TTG), dengan sasaran utama Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Rumah
Tangga Lainnya sebagai pemanfaat kegiatan;
3. Adanya respon positif dari masyarakat dan Pemerintah Desa terhadap
program, serta kesediaan Pemerintah Desa/Kelurahan menggerakkan swadaya
dari masyarakat;
4. Bersedia menyediakan tempat Untuk Posyantek/Wartek/Kelembagaan lainya
dalam jangka panjang;
5. Pemantauan dan Pembinaan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan
program Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi yang kondusif;
6. Ada kesiapan dukungan dalam bentuk dana daerah untuk program bersama
(dana sharing) dari Pemerintah Kabupaten/Kota.
B. Persyaratan Penyusunan Proposal Program/Kegiatan Pemanfaatan dan
Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi.
1. Untuk persyaratan Bantuan Hibah yang harus di penuhi oleh Wartek/
Posyantek/Kelembagaan Lainnya, yakni calon penerima bantuan hibah
mengajukan usulan Program/Kegiatan Pemanfaatan dan Penerapan
Teknologi Tepat Guna (TTG) Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
kepada Gubernur Jawa Timur diketahui oleh Badan/Dinas/Kantor
Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota, dan dilengkapi dengan proposal
rangkap 4 (empat) yang dilampiri : (i) Fotocopy Nomor Rekening lembaga, (ii)
Surat Keputusan tentang legalitas lembaga, (iii) Fotocopy KTP Ketua dan
Bendahara, (iv) Kwitansi bermaterai cukup yang ditandatangani oleh Ketua (v)
Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD), (vi) Surat Pernyataan Tanggung
![Page 7: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/7.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
7
jawab mutlak/Pakta Integritas. Proposal diketahui oleh Kepala Desa/Kelurahan
dan Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota yang
bersangkutan.
2. Kerangka Proposal yang isinya antara lain:
a. Pada halaman 1 berisi: Usulan kegiatan yang ditandatangani oleh Kepala
Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota.
b. Pada halaman 2 berisi: Hasil Musyawarah/Diskusi Perencanaan
Pembangunan.
c. Pada halaman 3 berisi: Rencana Anggaran Biaya (RAB).
d. Pada halaman 4 berisi: Berita Acara Keputusan Musyawarah Desa/
Kelurahan.
e. Pada halaman 5 berisi: Daftar Hadir Musyawarah Desa/Kelurahan/
Kecamatan.
f. Pada halaman 6 berisi: Dokumentasi/Foto kondisi lokasi kegiatan 0%
g. Pada halaman 7 berisi: Gambar Rencana Kegiatan (Gambar sederhana)
diketahui Kepala Desa/Kelurahan/Camat.
3. Kwitansi yang berisi, telah terima dari Gubernur Jawa Timur dana untuk
pembayaran belanja hibah program kegiatan yang akan dilakukan oleh
Wartek/Posyantek/Kelembagaan lainnya, yang ditandatangani Ketua dan
dibuat rangkap 4 (empat), lembar Pertama bermaterai Rp. 6.000,- serta
lembar 2 s.d. 4 tidak bermaterai seluruhnya tanda tangan asli dan
berstempel basah (tidak difotocopy).
4. Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang ditandatangani Ketua
Wartek/Posyantek/Kelembagaan lain, selaku Pihak Kedua dan Kepala Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur selaku Pihak Pertama. NPHD
dibuat rangkap 4 (empat) dengan tanda tangan asli dan stempel
basah. Lembar Pertama Pihak Kesatu bermaterai cukup (untuk disimpan
Pihak Kedua). Lembar Kedua Pihak Kedua bermaterai cukup (untuk
disimpan Pihak Pertama) sedangkan Lembar Ketiga dan Keempat untuk
Bapemas Provinsi Jawa Timur.
![Page 8: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/8.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
8
5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak/Pakta Integritas, yang
ditandatangani Ketua Wartek/Posyantek/Kelembagaan lain dan dibuat
rangkap 4 (empat) dengan tanda tangan asli dan stempel basah.
Lembar Pertama bermaterai Rp. 6,000,-.
6. Untuk persyaratan pada poin nomor 2 huruf a s/d f contohnya dapat dilihat
pada Lampiran, dilengkapi pula dengan :
a. Foto copy KTP Ketua Wartek/Posyantek/Kelembagaan lainnya.
b. Fotocopy Legalitas Lembaga.
c. Fotokopi Rekening Bank Penerima Hibah Daerah yang masih aktif
(atas nama Lembaga).
C. Persyaratan Pendamping
Pendamping Program/Kegiatan Pemanfaatan dan Penerapan TTG
Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi (Perguruan Tinggi Negeri/Swasta)
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Sudah berpengalaman dalam pendampingan program pemberdayaan
masyarakat minimal 3 (tiga) tahun terakhir dalam bentuk kerjasama dengan
Pemerintah atau lembaga lainnya yang dibuktikan dengan copy Surat
Perjanjian Kerja (SPK);
2. Memiliki tenaga ahli pada bidang pemberdayaan masyarakat dan Teknologi
Tepat Guna dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan kebutuhan
kegiatan pendampingan;
3. Menyediakan Pendamping Lokal (PL) dengan kualifikasi: (i) Pendidikan minimal
Diploma 3 (D3) diutamakan dari Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) (ii)
Diutamakan mempunyai pengalaman pemberdayaan masyarakat dan rekayasa
TTG minimal 1 (satu) tahun secara penuh, (iii) Mempunyai integritas moral yang
baik, (iv) Diutamakan berdomisili di lokasi program, dan (v) Berusia maximum 40
tahun.
D. Persyaratan Dalam Pelaksanaan Kegiatan
1. Terintegrasi dengan Program dan Panduan Posyantek atau Wartek Pusat dan
Kebijakan Jawa Timur.
![Page 9: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/9.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
9
2. Melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan Pertanggung-Jawaban.
3. Terbentuk pengurus Posyantek dari hasil Musyawarah Antar Desa disetujui
Camat dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota yang ditandatangani
oleh Bupati/Walikota dan atau Sekretaris Daerah atas nama Bupati/Walikota,
sedangkan untuk pengurus Wartek dibentuk melalui Musyawarah Desa dan
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dan mengetahui Camat. Sedangkan
untuk kelembagaan lainnya di Tingkat Desa/Kelurahan ditetapkan oleh Kepala
Desa/Kelurahan.
4. Posyantek/Wartek/Lembaga lainnya sebagai Mitra UPK PNPM-MPd dalam
Pemberdayaan Masyarakat yang berbasis TTG.
E. Pendanaan Program
1. Pengelolaan Dana
Sharing Pembiayaan Program dan Proporsi Pembiayaan
a. Sharing Pembiayaan Program
1) Pembiayaan Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama
dengan Perguruan Tinggi diatur secara sharing antara Pemerintah Provinsi
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa/Kelurahan,
Kecamatan masyarakat sasaran program dan PTN Pendamping.
2) Pengaturan bentuk dana sharingnya, sebagai berikut:
i. Besarnya dana program yang diterima oleh masing-masing lokasi
ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi;
ii. Sedangkan besar minimal alokasi dana sharing yang bersumber
dari APBD Kabupaten ditetapkan dengan perhitungan 65% untuk
bantuan kepada Wartek/Kelembagaan lainnya di Tingkat
Desa/Kelurahan dan bantuan kepada Posyantek sebesar 20% dari
dana APBD Provinsi;
iii. Pemerintah Desa/Kelurahan dan Kecamatan wajib
menyediakan sharing untuk mendukung pelaksanaan program
berupa penyediaan Sekretariat Lembaga dan Inventaris Kantor
maupun dukungan ATK untuk memfasilitasi penyiapan operasional
Lembaga.
![Page 10: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/10.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
10
iv. Sedangkan sharing masyarakat diwujudkan dalam bentuk swadaya
masyarakat.
v. PTN Pendamping dapat memberikan sharing dalam bentuk
program, untuk mengoptimalkan kegiatan fasilitasi.
b. Proporsi Pembiayaan
Dana APBD Provinsi
Dana APBD Provinsi dipergunakan untuk Dana Kegiatan sebesar 93% dan
Biaya Operasional (BOP) Wartek/Kelembagaan lainnya sebesar 7%.
Dana APBD Kabupaten/Kota
Dana APBD Kabupaten/Kota dipergunakan untuk :
1) Biaya Operasional (BOP) Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan
Masyarakat Kabupaten/Kota sebesar 20%, yang dipergunakan antara lain :
(i) Sosialisasi Kabupaten/Kota, (ii) Mendukung operasional di
Kabupaten/Kota, (iii) Konsultasi dan perjalanan dinas ke Provinsi, (iv)
Fasilitasi dan Monev pelaksanaan program (v) Pelaporan.
2) Biaya Operasional (BOP) Kecamatan, Desa/Kelurahan dan
Lembaga sebesar 15%.
3) Untuk dana kegiatan sebesar 65%.
4) Proporsi penggunaan dana sharing dari APBD Kabupaten/Kota dan hal-
hal yang belum diatur, dapat disesuaikan dengan kebijakan dari
Pemerintah Kabupaten/Kota lokasi program dengan tetap
mempertimbangkan efektifitas kebutuhan program.
2. Pencairan Dana
Dana Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan
Tinggi yang bersumber dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota disalurkan ke
rekening Lembaga melalui Bank Jatim setempat.
V. PROSEDUR PENYELESAIAN PELAYANAN
A. Tahap Persiapan
1. Sosialisasi Provinsi
![Page 11: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/11.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
11
a. Sosialisasi Provinsi diselenggarakan oleh Bapemas Provinsi yang diikuti
oleh: Bappekab, Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Kabupaten/Kota, SKPD Terkait, Perguruan Tinggi/LSM dan Camat,
Kepala Desa/Kelurahan.
b. Agenda kegiatan sosialisasi, terdiri atas: (i) penjelasan program, (ii)
mekanisme pengajuan dan pencairan dana program, (iii) memastikan
ketersediaan dana sharing dari Kabupaten/Kota, (v) menyepakati
jadwal Rencana Tindak Lanjut program.
2. Sosialisasi Kabupaten/Perencanaan
Sosialisasi Kabupaten merupakan kegiatan perencanaan kegiatan
Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi,
yang diawali dengan kegiatan sebagai berikut :
Musyawarah Desa (Musdes)/Musyawarah Antar Desa (MAD)
Pembentukan Wartek/Posyantek/Lembaga lainnya dan Pemilihan
Calon Pengurusnya.
3. Perumusan Rencana
a. Penentuan usulan jenis kegiatan dilakukan melalui musyawarah Desa/
Kelurahan/Kecamatan (Musdes/Muskel/BKAD) yang dihadiri : (i) Kepala
Desa/Kelurahan, (ii) Pengurus LKMD atau sebutan lain, (iii) Tokoh
masyarakat, (iv) Badan Perwakilan Desa/Kelurahan (BPD) (v) Kelompok
Masyarakat (Pokmas) dan (vi) untuk Posyantek dari unsur BKAD dan
Aparat Kecamatan.
b. Jenis kegiatan Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama
dengan Perguruan Tinggi, antara lain:
1) Rekayasa peralatan TTG dalam bidang pertanian, peternakan, pangan,
energi dan lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat.
2) Pelatihan teknis yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan
dan pemeliharaan (keberlanjutan) peralatan TTG.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan
Perguruan Tinggi, dengan melibatkan masyarakat dan menarik sebanyak mungkin
![Page 12: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/12.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
12
partisipasi dan swadaya masyarakat, dengan pelaksana kegiatan antara lain:
1. Posyantek
Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek)
Posyantek adalah pengelola program di Kecamatan. Pengurus Posyantek
dibentuk melalui musyawarah pembentukan Posyantek dan ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Bupati/Walikota. Apabila di Kecamatan lokasi
sudah terdapat lembaga milik Pemerintah sejenis Posyantek di Kecamatan,
maka sepanjang lembaga tersebut berfungsi, tidak bermasalah dan disepakati
dalam musyawarah, maka dapat difungsikan sebagai Posyantek.
Struktur organisasi Posyantek terdiri dari unsur Pengurus dan unsur
Pengawas. Unsur pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua,
seorang Sekretaris dan seorang Bendahara. Sedangkan unsur pengawas
adalah dari Badan Kerjasana Antar Desa (BKAD) yang dipilih melalui
musyawarah Antar Desa/Kelurahan.
Tugas dan Tanggung jawab Posyantek meliputi:
a. Membuka rekening atas nama Posyantek.
b. Memfasilitasi pelaksanaan musyawarah antar Desa/Kelurahan.
c. Memfasilitasi pembentukan Tim Pelaksana (Timlak) kegiatan.
d. Membukukan secara teratur, tertib dan rapi semua transaksi Posyantek
sesuai kaidah pencatatan yang diterima umum.
e. Bertanggung jawab terhadap keberlanjutan dan pelestarian kegiatan
Posyantek.
f. Melaporkan proses pelaksanaan, hasil kegiatan, dan realisasi penggunaan
dana maupun perkembangan usaha kepada Kecamatan dan
Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota secara
berkala.
2. Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) atau Kelembagaan Lainnya
Wartek atau Kelembagaan lainnya adalah pengelola program di
Desa/Kelurahan. Pengurus Wartek/Kelembagaan lainnya adalah lembaga yang
dibentuk melalui Musyawarah Desa/Kelurahan (Musdes/Muskel), yang
melibatkan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan (LKMD) atau
![Page 13: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/13.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
13
sebutan lain. Susunan pengurus Wartek/Kelembagaan lainnya sekurang-
kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota.
Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Wartek/Kelembagaan lainnya meliputi :
a. Membuat rencana kerja Teknis Pelaksanaan kegiatan beserta Rencana
Anggaran Biaya (RAB) yang dimusyawarahkan melalui Musyawarah
Desa/Kelurahan (Musdes/Muskel).
b. Bersama Aparat Desa/Kelurahan memobilisasi potensi swadaya
masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan.
c. Mengelola, melaporkan realisasi penggunaan dana dan kemajuan serta
pelestarian pelaksanaan kegiatan.
d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan baik secara administratif
maupun teknis.
C. Tahap Pengendalian/Pelaksanaan
1. Monitoring
Monitoring pelaksanaan program dengan sasaran pendataan, antara lain :
a. Permasalahan pada pelaksanaan.
b. Perubahan pada tingkat pemanfaatan TTG oleh masyarakat.
c. Manfaat program bagi peningkatan produksi dan kualitas hasil usaha.
d. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
e. Pengelolaan program oleh masyarakat pasca pelaksanaan kegiatan.
2. Pengawasan
Pengawasan dilakukan melalui jalur struktural oleh aparat dan oleh
masyarakat sendiri, pengawasan jalur struktural dilaksanakan secara
berjenjang dengan mengacu pada peraturan yang berlaku, sedangkan
pengawasan oleh masyarakat dilakukan oleh masyarakat di lokasi kegiatan.
3. Pelaporan
Pelaporan kegiatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG), dilaksanakan
melalui jalur struktural (aparatur) secara berjenjang
![Page 14: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/14.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
14
VI. WAKTU PENYELESAIAN PELAYANAN
Waktu penyelesaian pelayanan Program/Kegiatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
(TTG) meliputi 3 (tiga) tahap yaitu:
A. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini diawali dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1. Penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP) memerlukan waktu pelaksanaan
2 (dua) Minggu.
2. Identifikasi pada calon lokasi program Kabupaten/Kota memerlukan waktu 10
(sepuluh) hari.
3. Pemrosesan Kontrak Kerjasama Pendampingan dengan Perguruan Tinggi
memerlukan waktu 14 (empat belas) hari.
4. Sosialisasi Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan
Perguruan Tinggi di Tingkat Kabupaten/Kota memerlukan waktu 1 (satu) hari.
5. Musyawarah Antar Desa (MAD) dan Musyawarah Desa (Musdes) untuk
menjelaskan Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan
Perguruan Tinggi pada masyarakat lokasi program, memerlukan waktu 1
(satu) hari dengan pelaksanaannya di masing-masing Kecamatan dan
Desa/Kelurahan.
6. Review data potensi lokal di masing–masing Desa/Kelurahan memerlukan
waktu 1 (satu) minggu.
7. Musyawarah Antar Desa (MAD) Perencanaan memerlukan waktu 1 (satu) hari.
8. Penyempurnaan Proposal kegiatan memerlukan waktu 2 (dua) minggu.
9. Verifikasi Proposal memerlukan waktu 2 (dua) hari.
B. Tahap Pelaksanaan
1. Realisasi Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan
Perguruan Tinggi memerlukan waktu 1 (satu) minggu, setelah dana bantuan
hibah masuk ke rekening lembaga.
![Page 15: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/15.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
15
2. Musyawarah Antar Desa (MAD) dan Musdes Pelaksanaan memerlukan waktu 1
(satu) hari kerja.
3. Musyawarah Antar Desa (MAD) dan Musdes Pertanggungjawaban memerlukan
waktu 1 (satu) hari kerja.
C. Tahap Pengendalian/Pengawasan
Pada tahap ini dilaksanakan dalam bentuk monitoring dan evaluasi (monev) pada
lokasi program memerlukan waktu 4 (empat) Minggu.
VII. BESARNYA TARIF/BIAYA
Dalam kegiatan ini Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) masyarakat Desa/
Kelurahan atau Lembaga tidak dibebani tarif/biaya apapun.
VIII. SPESIFIKASI PRODUK/HASIL PELAYANAN YANG DITERIMA PELANGGAN
A. Bantuan Hibah dan Biaya Operasional (BOP)
Bagi pengelola kegiatan yang berada di Posyantek/Wartek/Kelembagaan lainnya
diberikan Bantuan Hibah berupa uang dan BOP yang dipergunakan untuk:
1. Rekayasa peralatan TTG dalam bidang pertanian, peternakan, pangan, energi
dan lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Pelatihan teknis yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan dan
pemeliharaan (keberlanjutan) peralatan TTG.
3. Mendukung seluruh operasionalisasi kegiatan
4. Konsultasi dan Biaya Perjalanan ke Provinsi
5. Fasilitasi dan monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan
6. Pelaporan
B. Pendanaan
Pembiayaan Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan
Perguruan Tinggi bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur dan APBD
Kabupaten/Kota, dan dimungkinkan dan sharing dari masyarakat.
![Page 16: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/16.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
16
IX. KOMPETENSI PENGELOLA PROGRAM/KEGIATAN
A. Di Provinsi
Pengelola kegiatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG)di tingkat Provinsi
dilaksanakan oleh Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) pada
Bidang Sumber daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
B. Di Kabupaten/Kota
Pengelola kegiatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) di tingkat
Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat
Guna (TTG) di Bidang Sumber daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG)
atau Bidang yang ditunjuk pada Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Kabupaten/Kota.
C. Di Kecamatan
Pengelola kegiatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) di tingkat
Kecamatan Kasi Pemberdayaan Masyarakat atau Kasi lain yang ditunjuk oleh
Camat.
D. Di Desa/Kelurahan
Pelaksana kegiatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) di tingkat Desa/
Kelurahan adalah Wartek atau Lembaga lainnya yang dibentuk melalui
Musyawarah Desa/Kelurahan (Musdes/Muskel), yang melibatkan Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan (LKMD) atau sebutan lain.
X. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN
A. Di dalam pelaksanaan kegiatan Posyantek dan Wartek pada Bidang Sumber Daya
Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur, diberikan Biaya Operasional (BOP) dan menggunakan alat
tulis kantor (ATK), komputer, meja dan faximile.
B. Pengelola kegiatan Posyantek dan Wartek/Lembaga lainnya di Tingkat Kabupaten/
Kota dilaksanakan di Bidang Sumber daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna
(TTG) atau Bidang yang ditunjuk pada Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan
![Page 17: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/17.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
17
Masyarakat Kabupaten/Kota, diberikan Biaya Operasional (BOP) yang berasal dari
APBD Pemerintah Kabupaten/Kota.
XI. PELAYANAN INFORMASI DAN PENANGANAN PENGADUAN MASALAH
A. Proses Pengawasan
Untuk menumbuhkan proses pengawasan publik agar dapat berjalan dengan baik,
maka pengelola program di Desa/Kelurahan perlu memberikan informasi yang
seluas-luasnya kepada masyarakat berkaitan dengan perkembangan pelaksanaan
kegiatan melalui :
1. Papan Nama Kegiatan yang berisi :
a. Nama Program/Kegiatan
b. Penanggung Jawab
c. Alamat Lokasi/Tempat
d. Jenis Kegiatan yang dilaksanakan
e. Sumber Dana
f. Jumlah anggaran untuk melaksanakan kegiatan
2. Forum-forum pertemuan yang dilakukan di Desa/Kelurahan/Kecamatan
merupakan sarana efektif dalam penyampaian laporan dan evaluasi kegiatan.
B. Pos Pengaduan Masyarakat
Dalam rangka memberikan ruang partisipasi publik yang lebih luas dalam
pengawasan pelaksanaan Program, dibuka Pos Pengaduan Masyarakat untuk
menampung pengaduan dari masyarakat secara langsung. Pengaduan Masyarakat
dapat dialamatkan pada :
1. Sekretariat Kabupaten/Kota setempat.
2. Sekretariat Provinsi dengan alamat Jl. A. Yani 152 C Surabaya
Telp/Fax. (031) 8292591
C. Jenis-Jenis Pengaduan, meliputi :
1. Pengaduan berkaitan dengan adanya penyimpangan prinsip dan prosedur.
![Page 18: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/18.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
18
2. Pengaduan berkaitan dengan penyimpangan, penyalahgunaan atau
penyelewengan dana.
3. Pengaduan berkaitan dengan adanya tindakan intervensi yang mengarah
negatif dan merugikan kepentingan masyarakat maupun kepentingan
program.
D. Prinsip Penanganan Permasalahan, antara lain :
1. Berjenjang, permasalahan yang muncul di tingkat Desa/Kelurahan,
diselesaikan oleh UPKu dan Kepala Desa/Lurah. Bila pengelola di tingkat
Desa/Kelurahan tidak berhasil menangani, maka dilaporkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
2. Transparan dan Partisipatif, sejauh mungkin masyarakat diberitahu dan
dilibatkan dalam proses penanganan pengaduan terhadap masalah yang ada.
3. Proporsional, penanganan masalah sesuai dengan jenis dan cakupan
kasusnya. Jika kasus berkaitan dengan prosedur, maka penanganannya harus
pada tingkatan prosedur saja. Namun apabila permasalahannya berkaitan
dengan penyimpangan dana, maka masalah atau kasus yang ditangani
diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku. Pada prinsipnya penyelesaian
masalah sedapat mungkin dilakukan dengan mengedepankan musyawarah.
4. Obyektif, pengaduan yang muncul harus selalu diuji kebenarannya melalui
mekanisme uji silang, sehingga tindakan yang dilakukan sesuai dengan data
yang sebenarnya. Tindakan yang dilakukan bukan berdasarkan pemihakan
salah satu pihak, melainkan pemihakan pada prosedur yang seharusnya.
5. Rahasia, identitas pelapor dijamin kerahasiaannya.
E. Tahapan Penanganan Pengaduan, meliputi :
1. Registrasi
Yakni pencatatan yang berkaitan dengan :
a. Tanggal Pengaduan,
b. Identitas pengirim atau pengadu ,
c. Isi Pengaduan.
2. Uji silang dan Analisis
![Page 19: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/19.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
19
a. Uji silang digunakan untuk mendapatkan, [i] Kepastian permasalahan
yang menyangkut, subyek, lokasi, data kuantitatif dsb, [ii] mendapatkan
informasi tambahan.
b. Analisis dilakukan untuk menggambarkan, [i] hasil uji silang, [ii] risalah
permasalahan hasil uji silang, [iii] rekomendasi penanganan.
3. Tindak turun tangan (Investigasi)
a. Klarifikasi masalah di lapangan.
b. Investigasi lapang.
c. Penyelesaian masalah.
d. Jika ada unsur tindak pidana maka difasilitasi melalui jalur hukum.
4. Pemantauan dan investigasi Lanjutan
Pemantauan dimaksudkan sebagau kendali penanganan pengaduan, sehingga
diketahui perkembangan penyelesaian kasusnya, dengan pendekatan
kunjungan lapangan atau investigasi apabila permasalahannya tidak kunjung
selesai atau permasalahannya semakin luas.
F. Status Masalah
Masalah dinyatakan selesai bila :
1. Ada langkah-langkah nyata/kongkrit terhadap penanganan masalah,
meliputi :
a. Jika kesalahan menyangkut penyimpangan prosedur termasuk adanya
intervensi yang merugikan kepentingan masyarakat atau kepentingan
program, maka prosedur yang disimpangkan atau kegiatan yang
dilakukan berdasarkan intervensi negatif tersebut telah dikembalikan
sesuai dengan aturan yang seharusnya.
b. Kegiatan yang terbengkalai dapat diselesaikan sesuai dengan rencana
yang telah disepakati.
c. Jika ada penyimpangan dana, maka dana yang disimpangkan telah
dikembalikan kepada pihak yang berhak dan digunakan kembali sesuai
peruntukannya.
![Page 20: SPP TTG 2013](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081803/5572139b497959fc0b92a2bc/html5/thumbnails/20.jpg)
Standar Pelayanan Publik Program Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2013
20
d. Terhadap masalah yang penangananya sudah sampai pada wilayah
hukum, maka dinyatakan selesai jika prosesnya sudah pada pihak
pengadilan.
2. Ada bukti-bukti pendukung dan saksi-saksi terhadap upaya penanganan
pengaduan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
XII. P E N U T U P
Standar Pelayanan Publik Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
di Bidang SDA dan TTG Bapemas Provinsi Jawa Timur untuk Kegiatan Pemanfaatan
dan Penerapan TTG Berkerjasama dengan Perguruan Tinggi dilaksanakan oleh
Posyantek dan Wartek/Lembaga lainnya dibuat agar dalam pelaksanaan kegiatan
akan lebih baik dan berhasil, sehingga berguna serta bermanfaat bagi masyarakat
Desa/Kelurahan/Kecamatan.
Hal-hal yang belum diatur dalam Standar Pelayanan Publik Program Bidang SDA dan
TTG Bapemas Provinsi Jawa Timur untuk Program Pemberdayaan Masyarakat melalui
pemanfaatan TTG ini akan ditentukan kemudian.
Standar Pelayanan Publik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai ditetapkan
Standar Pelayanan Publik yang baru.