spondilitis tuberkulosa

20
Spondiliti s Tuberkulos a Pembimbing Dr. Gatot Ibrahim, Sp.OT Disusun oleh Yulius Dirck Syamsuddin Siahaya 030 07 280

Upload: dicky-siahaya

Post on 24-Jul-2015

189 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Spondilitis Tuberkulosa

Spondilitis Tuberkulosa

PembimbingDr. Gatot Ibrahim,

Sp.OT

Disusun oleh Yulius Dirck Syamsuddin

Siahaya030 07 280

Page 2: Spondilitis Tuberkulosa

ANATOMI

Kolumna vertebralis dibentuk oleh 33 vertebrae cervical 7 thorakal 12 lumbal 5 sacral 5 coccygeus 4

Page 3: Spondilitis Tuberkulosa

Setiap vertebra terdiri dari: Corpus / body Pedikel Prosessus artikularis

superior dan inferior Prosessus transversus Prosessus spinosus

Diantara vertebra ditemui discus intervertebralis yang terdiri dan bagian: Luar: jaringan

fibrokartillago yang disebut anulus flbrosus.

Dalam: cair yang disebut nukleus pulposus.

ANATOMI

Page 4: Spondilitis Tuberkulosa

Pada setiap vertebra ada 4 jaringan ikat sekitarnya: Lig longitudinale

anterior (membatasi gerakan ektensi).

Lig longitudinale posterior (membatasi gerakan fleksi).

Lig kapsulare, antara proc sup dan interior.

Lig intertransversale. Lig flava (yellow hg)

diantara 2 laminae. Lig supra dan

interspinosus.

ANATOMI

Page 5: Spondilitis Tuberkulosa

Spondilitis tuberkulosa Peradangan granulomatosa yg bersifat

kronis destruktif oleh Mycobacterium tuberculosis

Paling sering ditemukan pada vertebra T8 - L3

Paling jarang pada vertebra C1 – 2. Spondilitis tuberkulosis biasanya

mengenai korpus vertebra, tetapi jarang menyerang arkus vertebrae.

DEFINISI

Page 6: Spondilitis Tuberkulosa

50% dari seluruh tuberkulosis tulang dan sendi, terutama ditemukan pada kelompok umur 2-10 tahun dengan perbandingan yang hampir sama antara pria dengan wanita.

Di Ujung Pandang spondilitis tuberkulosa ditemukan sebanyak 70% dari seluruh tuberkulosis tulang dan sendi.

Umumnya penyakit ini menyerang orang-orang yang berada dalam keadaan sosial ekonomi rendah.

EPIDEMIOLOGI

Page 7: Spondilitis Tuberkulosa

Spondilitis tuberkulosa merupakan infeksi sekunder dari tuberkulosis di tempat lain di tubuh. 95 % disebabkan oleh mikobakterium

tuberkulosis tipik ( 2/3 dari tipe human dan 1/3 dari tipe bovin )

Sisanya oleh mikobakterium tuberkulosa atipik

Merupakan bakteri berbentuk batang yg bersifat tahan terhadap asam

ETIOLOGI

Page 8: Spondilitis Tuberkulosa

Kuman TB pada

pembuluh darah

vertebra

Membentuk abses pada

badan vertebra

Destruksi tulang

menyebabkan deformitas

Terbentuk gibbus

Menekan medulla spinalis

PATOFISIOLOGI

Page 9: Spondilitis Tuberkulosa

Badan lemah, lesu, nafsu makan berkurang, dan berat badan menurun

Suhu subfebril terutama pada malam hari dan sakit (kaku) pada punggung

Nyeri spinal menetapDeformitas pada punggung

(gibbus)Pembengkakan setempat (abses) Kelainan neurologis

Paraplegia, paraparesis, atau nyeri radix saraf akibat penekanan medula spinalis

Gambaran paraplegia inferior kedua tungkai yang bersifat UMN

GEJALA KLINIS

Page 10: Spondilitis Tuberkulosa

STADIUM PENYAKIT

Stadium 1 (implantasi) Saat duplikasi bakteri dalam tulang Imunitas rendah 6-8 minggu

Stadium 2 (destruksi awal) Terjadi destruksi ringan pada vertebra 3-6 minggu

Stadium 3 (destruksi lanjut) Terjadinya destruksi massif Proses kaseosa yang berlanjut Terbentuknya gibbus 2-3 bulan setelah stadium 2

Page 11: Spondilitis Tuberkulosa

Stadium 4 (gangguan neurologis) Disebabkan oleh penekanan pada canalis

spinalis Dibagi menjadi 4 derajat

Derajat I : Kelemahan pada anggota gerak bawah setelah beraktivitas atau berjalan jauh

Derajat II :Kelemahan pada anggota gerak bawah tetapi penderita masih dapat melakukan pekerjaannya

Derajat III : Kelemahan pada anggota gerak bawah yang membatasi gerak atau aktivitas penderita disertai dengan hipoestesia atau anestesia.

Derajat IV : Gangguan saraf sensoris dan motoris disertai dengan gangguan defekasi dan miksi

Stadium 5 (deformitas residua) Terjadi 3-5 tahun setelah stadium 1 Kelainan yang terjadi sudah ireversibel

STADIUM PENYAKIT

Page 12: Spondilitis Tuberkulosa

Anamnesis Anamnesis dilakukan untuk mendapatkan keterangan

dari pasien, meliputi keluhan utama, keluhan sistem badan, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat penyakit keluarga atau lingkungan.

Pemeriksaan fisik Inspeksi

Pada klien dengan spondilitis tuberkulosa kelihatan lemah, pucat, dan pada tulang belakang terlihat bentuk kiposis.

Palpasi Sesuai dengan yang terlihat pada inspeksi, keadaan tulang

belakang terdapat adanya gibbus pada area tulang yang mengalami infeksi.

Perkusi Pada tulang belakang yang mengalami infeksi terdapat

nyeri ketok. Auskultasi

Pada pemeriksaan auskultasi, keadaan paru tidak ditemukan kelainan.

DIAGNOSIS

Page 13: Spondilitis Tuberkulosa

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap didapatkan leukositosis dan LED meningkat.

Uji mantoux positif tuberkulosis. Uji kultur biakan bakteri dan BTA ditemukan

Mycobacterium. Biopsi jaringan granulasi atau kelenjar limfe

regional. Pemeriksaan hispatologis ditemukan tuberkel

Pemeriksaan serologi dengan deteksi antibodi spesifik dalam sirkulasi

Pemeriksaan ELISA (Enzyme-Linked Immunoadsorbent Assay)

Identifikasi PCR (Polymerase Chain Reaction)

DIAGNOSIS

Page 14: Spondilitis Tuberkulosa

Pemeriksaan radiologis Foto toraks x-ray untuk melihat adanya

tuberculosis pada paru. Abses dingin tampak sebagai suatu bayangan yang berbentuk spindle.

Foto polos vertebra ditemukan osteoporosis, osteolitik, destruksi korpus vertebra, penyempitan diskus intervertebralis, dan mungkin ditemukan adanya massa abses paravertebral.

CT scan memberi gambaran tulang secara lebih detail dari lesiirreguler, skelerosis, kolaps diskus, dan gangguan sirkumferensi tulang.

MRI mengevaluasi infeksi diskus intervertebralis dan osteomielitis tulang belakang serta menunjukkan adanya penekanan saraf

DIAGNOSIS

Page 15: Spondilitis Tuberkulosa

Fraktur kompresi vertebra Metastasis dari karsinoma di tempat lain Poliomielitis dengan paralisis tungkai Kifosis senilis Infeksi kronik non TB

DIAGNOSIS BANDING

Page 16: Spondilitis Tuberkulosa

Pott’s paraplegia Muncul pada stadium awal disebabkan tekanan ekstradural

oleh pus maupun sequester atau invasi jaringan granulasi pada medula spinalis.

Muncul pada stadium lanjut disebabkan oleh terbentuknya fibrosis dari jaringan granulasi atau perlekatan tulang (ankilosing) di atas kanalis spinalis.

Ruptur abses paravertebra Pada vertebra torakal maka nanah akan turun ke dalam

pleura sehingga menyebabkan empiema tuberkulosis. Pada vertebra lumbal maka nanah akan turun ke otot

iliopsoas membentuk psoas abses yang merupakan cold absces.

Cedera corda spinalis (spinal cord injury). Dapat terjadi karena adanya tekanan ekstradural sekunder

karena pus tuberkulosa, sekuestra tulang, sekuester dari diskus intervertebralis (contoh : Pott’s paraplegia – prognosa baik) atau dapat juga langsung karena keterlibatan korda spinalis oleh jaringan granulasi tuberkulosa (contoh : menigomyelitis – prognosa buruk).

KOMPLIKASI

Page 17: Spondilitis Tuberkulosa

Prinsip pengobatan pott’s disease adalah secepat mungkin ditanggulangi sebelum menjadi semakin parah

Pengobatan konservatif Bed rest Memperbaiki KU Pemasangan brace pada pasien Pemberian OAT

Pengobatan operatif Operasi laminektomi

+ dekompresi dan stabilisasi

PENATALAKSANAAN

Page 18: Spondilitis Tuberkulosa

Prinsip pengobatan pott’s paraplegia: Pemberian obat antituberkulosis. Dekompresi medula spinalis. Menghilangkan atau menyingkirkan

produk infeksi. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang

(bone graft).

PENATALAKSANAAN

Page 19: Spondilitis Tuberkulosa

Prognosis bergantung dari : Kecepatan diagnosis penyakit Kecepatan pemberian terapi Ada/tidaknya gangguan neurologis

PROGNOSIS

Page 20: Spondilitis Tuberkulosa

TERIMA KASIH