spm pw interna
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Spm PW Interna
1/76
GASTROENTERITIS AKUT
PENDAHULUAN.
Gastroenteritis merupakan penyakit utama di Indonesia dan di negara sedang
berkembang lainnya. Gastroenteritis bukan suatu penyakit tunggal tetapi merupakan
kumpulan gejala yang kompleks dari bermacam gejala yang melibatkan traktus
gastrointestinal.
Gastro-enteritis akut adalah penyakit yang manifestasi gejala utamanya diare
yaitu bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya ( umumnya lebih dari 3 x
sehari ) dan adanya perubahan konsistensi tinja menjadi lebih cair.
Secara klinik dibedakan dua jenis gastro-enteritis yaitu jenis gastro-enteritis
yang bersifat disentriform yang disebabkan antara lain oleh bakteri shigella!
salmonella! dan Entamoeba hystolytica! jenis lain yaitu yang bersifat choleriform antara lain disebabkan oleh spesies Vibrio, E. colipatogen! Clostridia dan intoksikasi
makanan. "edua bentuk ini dapat menyebabkan dehidrasi! tetapi yang terutama akan
menyebabkan dehidrasi berat dan syok adalah bentuk kholera. #enyebab penyakit
dengan manifestasi diare sebagian besar telah dapat diketahui ( $% - &% ' )!
diantaranya disebabkan oleh Escherichia coli! irus! golongan Vibrio, Salmonella,
Shigella, Campylobacter! parasit dan sebab lain.
DIAGNOSIS.
Selama adanya epidemi disuatu daerah! diagnosa gastroenteritis akibat kolerayang menyebabkan diare sangat mudah! yaitu dengan adanya diare profus yang
menyerupai air cucian beras! keriputnya tangan dan kaki! suara serak! kejang-kejang
otot! mengurangnya air kemih bersamaan dengan tingginya kematian. etapi pada
kasus pertama kali dijumpai pada letusan ( outbreak) diare yang mungkin disebabkan
kolera atau bukan kolera! untuk menentukan diagnosa yang benar tidaklah mudah.
*alaupun demikian gambaran klinik yang sugestif tanpa menunggu konfirmasi hasil
laboratorium sangat penting dalam menentukan langkah-langkah pengobatan atau
tindakan lanjutan.
+ntuk menentukan derajat dehidrasi diatas dapat ditempuh beberapa cara!
yaitu
,. asil pengamatan klinik
. /esarnya nilai berat jenis plasma
3. #engukuran tekanan ena sentral (01# )
2. ilai pengukuran hematokrit.
4. #enilaian sistim skor berdasarkan gejala klinik.
5ari beberapa macam cara di atas! penilaian yang dianggap ketepatannya tinggi
(akurat) adalah penentuan nilai berat jenis plasma dan hasil pengukuran tekanan ena
sentral. etapi karena berbagai kesulitan terutama yang menyangkut fasilitas
pemeriksaan (khususnya di 6umah Sakit daerah atau #uskesmas) cara diatas masihlangka dilaksanakan. +ntuk itu cara (,) dan cara (4) yang hanya berdasarkan
Standar Pelayanan Medik Bagian Penyakit Dalam RS PKU MUHAMMADIYAHPURBALINGGA 1
-
7/25/2019 Spm PW Interna
2/76
gambaran klinik dapat diterapkan! dengan berbagai keutuhan maupun kelemahan.
/erdasarkan pengamatan klinik derajat dehidrasi dapat digolongkan sebagai berikut7
o. Gejala 8 anda 5. 6ingan 5. Sedang 5. /erat
,. "eadaan +mum
- "esadaran
- 6asa haus
Sadar
(9)
apatis-somnolen8
gelisah.
(99)
soporo-komatous8
Stupor
(9)
. 5enyut nadi
- frekuensi
- isi
ormal
cukup
cepat
kurang
sangat cepat
tak teraba
3. ekanan darah
(mm-g)
ormal :% - ,%% kurang :%
2. #ernafasan ormal takipneu kusmaul
4. "ecekungan
(mata-pelipis )
(-) (9) (9 9 )
;.
-
7/25/2019 Spm PW Interna
3/76
@umlah skor yang diperoleh menunjukkan derajat dehidrasi! makin tinggi
jumlahnya makin berat dehidrasinya. Skor tersebut jumlah maksimal adalah ,4 yang
diperkirakan sesuai dengan jumlah kehilangan cairan,% ' /erat /adan penderita.
@umlah cairan yang dibutuhkan Skor x ,% ' // x , liter,4
TATALAKSANA.
#engobatan diare yang ideal adalah secara kausatif dengan menghilangkan
agen penyebabnya! sekaligus semua kelainan simtomatik yang ditimbulkannya. etapi
?alaupun demikian kita tidak dapat menunggu sampai sebabnya dapat dideteksi!
karena penderita sering dalam keadaan yang membahayakan. Secara garis besar terapi
diare terdiri dari 7
Terapi Rehidrasi
6ehidrasi dapat diartikan 7 mengganti cairan yang hilang dan memperbaiki
keseimbangan elektrolit dan asam basa. 6ehidrasi sebagai suatu tindakan prioritas
utama dalam pengobatan diare. /eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memberikan cara rehidrasi cepat dan akurat! yaitu yang harus memperhatikan jenis
cairan yang akan digunakan! jumlah cairan yang akan diberikan ! jalan masuk atau
rute pemberian cairan dan jumlah cairan. #enderita dengan dehidrasi sedang dan berat
perlu dira?at di rumah sakit! karena dehidrasi sedang se?aktu-?aktu dapat menjadi
berat. Sedangkan penderita dengan dehidrasi ringan atau dehidrasi sedang dalam
tingkat a?al dapat diberikan ra?at jalan! bila diarenya menjadi profus dapat diadakan
pera?atan.@enis cairan yang paling ideal adalah cairan yang kompisisinya sesuai cairan
tinja penderita. @adi berupa resep yang mengandung campuran elektrolit dalam
perbandingan tertentu. 0airan yang mendekati komposisi tinja penderita adalah cairan
6inger Aactat. 6ehidrasi dapat juga dilaksanakan dengan cara oral dengan
menggunakan cairan oralit.
Terapi Dietetik.
5ahulu! pemberian makanan pada penderita diare didasarkan atas asumsi
umum penyebab diare! sehingga timbul suatu dalil bah?a penderita diare tidak
diperbolehkan makan makanan padat dan menghindari minum semua macam susu.
Bkibatnya timbul perkataan tea diet! puasa dan lain-lain. #ada saat ini pendapat
diatas sudah ditinggalkan. #emberian makanan didasarkan atas kemauan dari pihak
penderita dan pelaksanaan pengobatan yang lain. #emberian makanan yang
dianjurkan adalah
5iperbolehkan makan apa saja! asal dalam bentuk relatif lembek ( dengan tujuan
mengurangi kerja usus ).
diperbolehkan minum air atau makanan-makanan yang berair sebanyak-
banyaknya.
=engurangi makanan-makanan tertentu yang jelas akan memperberat diarenya.
Standar Pelayanan Medik Bagian Penyakit Dalam RS PKU MUHAMMADIYAHPURBALINGGA 3
-
7/25/2019 Spm PW Interna
4/76
Terapi Kausatif
etrasiklin diberikan pada penderita diare ( choleraform)! dengan tujuan 7
,. =engeliminir ibrio ( ?aktu rata-rata ,!, - ,!2 hari )
. =engurangi jumlah cairan tinja sampai lebih ;%3. =engurangi masa diare lebih dari 4%
5osis tetrasklin 2 x 4%% mg sehari selama kurun ?aktu dua hari. Sebaiknya
obat tersebut tidak diberikan pada ?anita hamil! sehingga dapat diganti dengan
cotrimoksasol x tablet! sulfaguanidine ; gr8hr selama 4 hari.
KOMPLIKASI.
"omplikasi terjadi mungkin akibat dari dehidrasinya atau kehilangan elektrolit
atau mungkin akibat dari pengobatannya.
=isalnya 7
,. +lang kambuhnya dehidrasi! hipoolemi! syok akibat dari pemberian cairan yang
tidak adekuat.
. =untah-muntah terulang kembali karena penderita dalam keadaan asidosis! pada
penyakit hati perubahan laktat menjadi karbonas akan mengalami hambatan.
3. Gagal Ginjal Bkut ( GGB ) dapat terjadi karena keadaan hipoolemi terlalu lama
atau kambuh-kambuh.
2.
-
7/25/2019 Spm PW Interna
5/76
DISENTRI BASILER
PENDAHULUAN
5isentri secara klinik mempunyai tanda khas yaitu diare yang disertai lendirdan darah! rasa sakit dan tenesmus. =asa tunas dari beberapa jam sampai 3 hari!
jarang lebih dari 3 hari! mulai dari terjangkit sampai timbulnya gejala khas! biasanya
berlangsung cepat! sering secara mendadak! tetapi dapat juga timbul secara perlahan-
lahan. Gejala yang timbul berariasi! berak sedikit-sedikit dan dapat terus menerus!
sakit perut dengan rasa kolik! muntah-muntah! sakit kepala.
DIAGNOSA
/entuk klinik dapat berariasi! dari yang ringan sampai berat. #ada disentri
ringan ditemukan diare mula-mula cair! kemudian berlendir! sakit perut! kolik dan
tenesmus! panas tidak begitu tinggi! sembuh dalam beberapa hari. #ada disentri
sedang ditemukan tinja sudah berlendir dan berdarah. #ada disentri berat! terjadi
secara akut! diare dengan lendir dan darah! sakit perut! tenesmus! panas tinggi (t C 8 3&
D 0 )! haus! gelisah! sering terjadi dehidrasi ( kulit kering! turgor kurang )! ekstremitas
dingin! nyeri otot! kejangkejang! kadang-kadang timbul kematian akibat gangguan
sirkulasi perifer.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN MIKROBIOLOGIK.
5arah 7 Aekositosis didapat sejak a?al penyakit dengan pergeseran kekiri! sering
terjadi hemokonsentrasi.
inja 7 #ada pemeriksaan mikroskopis dengan pengecatan gram kadang-kadang
hasilnya kurang bermakna! karena bakteri komensal banyak terdapat
dalam tinja. /anyak ditemui sel darah merah! sel darah putih dan
makrofag lekosit.
Serologik 7 Slide agglutinationdengan antisera shigella.
TATALAKSANA.
#enderita dianjurkan untuk istirahat selama sakit. #emberian diet caranya
persis sama dengan disentri amoeba. =edikamentosa diberikan untuk membunuhpenyebab dan mungkin hanya untuk menghilangkan gejala. "hloramfenikol
merupakan obat yang dianjurkan untuk disentri basiler ( hasil Seminar 6ehidrasi ke 3!
,&: ). Bntimikroba lain ialah golongan sulfa misalnya kombinasi trimetroprim dan
sulfametoksaEol F kombinasi dengan perbandingan tertentu bekerja secara sinergistik.
5osis x tablet selama 4 hari. Golongan antibiotika yang sekarang masih banyak
digunakan adalah tetrasiklin 2 x 4%% mg! Bmpisilin 2 x 4%% - ,.%%% mg8hari selama 4
hari.
Spasmolitik atau obat simptomatik yang lain yang selama ini dipergunakan
sebagai obat anti diare tidak dianjurkan. Setelah selesai pengobatan! tinja diperiksa
lagi! bakteriologik dianggap sembuh apabila hasil biakan tiga kali berturut-turut
Standar Pelayanan Medik Bagian Penyakit Dalam RS PKU MUHAMMADIYAHPURBALINGGA 5
-
7/25/2019 Spm PW Interna
6/76
negatif. /agi penderita yang penyebab penyakitnya berhubungan erat dengan
makanan atau mempunyai potensi besar untuk menyebarkan penyakit! hasil biakan
tersebut harus ; - , kali negatif! misalnya juru masak! penjual makanan8minuman.
KOMPLIKASI DAN GEALA SISA.
#erforasi usus (jarang terjadi )
#eritonitis biasanya jarang terjadi perforasi! tidak memerlukan pembedahan.
#eritonitis dapat bersifat umum atau perlekatan terbatas.
Brtritis! biasanya timbul pada masa penyembuhan! mengenai sendi-sendi besar
terutama sendi lutut. 5apat terjadi pada kasus yang ringan! cairan dalam sendi
mengandung leukosit polinuklear. #enyembuhan dapat sempurna! bentuk
pernanahan tidak pemah terjadi F keluhan artritis ini dapat sampai berbulan-bulan.
Stenosis terjadi bila ulkus sirkuler usus menyembuh bahkan mungkin terjadiobtruksi usus ( ?alaupun jarang terjadi ).
euritis perifer! jarang terjadi biasanya timbul setelah serangan dari S. dysentriae
yang toksik.
Iritis atau Iridosiklitis! biasanya timbul bersama dengan artritis ( konjuntiitis )
"omplikasi lain 7 hemoroid! parotitis! pneumonia dan lain-lain.
Standar Pelayanan Medik Bagian Penyakit Dalam RS PKU MUHAMMADIYAHPURBALINGGA 6
-
7/25/2019 Spm PW Interna
7/76
DISENTRI AMOEBA !AMOEBIASIS "
PENDAHULUAN
Bmoebiasis dapat diartikan sebagai semua kelainan 8 perubahan akibat infeksi
-
7/25/2019 Spm PW Interna
8/76
ati abses dapat timbul beberapa minggu! bulan atau tahun sesudah adanya infeksi
amoeba! tetapi kadang-kadang tanpa didahului disentri amoeba sebelumnya. #enderita
seringmengeluh nyeri spontan pada perut kanan atas! bila berjalan membungkuk
kedepan! hati teraba diba?ah lengkung iga! nyeri tekan! disertai demam tinggi
(Intermiten atau remiten). "omplikasi B. ati adalah ruptur! perluasan infeksibakterial! penyebaran hematogen ke organ lain.
Bmoebiasis yang lain diluar hati dapat terjadi akibat dari penyebaran
hematogenik melalui ena porta! misalnya B. #aru! B. tak tanpa melalui hati.
#enyebaran dapat pula perkontinutatum misalnya B. #aru! B."ulit! B. "andung
-
7/25/2019 Spm PW Interna
9/76
sehingga dapat mencegah terjadinya kambuh ulang! termasuk didalamnya adalah
deriat hidroksichinoline! senya?a berunsur Brsenikum dan diloxanide furoat
( furamide ). Bntibiotika bekerja secara tidak langsung dengan mengatasi infeksi
kuman atau membunuh flora usus yang diperlukan untuk kehidupan amoeba patogen!
termasuk dalam hal ini adalah tetrasiklin! streptomisin! paromomisin.
Standar Pelayanan Medik Bagian Penyakit Dalam RS PKU MUHAMMADIYAHPURBALINGGA 9
-
7/25/2019 Spm PW Interna
10/76
LEPTOSPIROSIS
PENDAHULUAN
Aeptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeptospira!merupakan penyakit pada binatang ( tikus dan he?an-he?an piaraan )! sehingga
he?an tersebut dapat memindahkan kepada manusia.
"eluhan dan gejala klinik penderita leptopsirosis adalah sakit kepala! suhu
badan meningkat sampai menggil! sakit otot hebat terutama otot paha! betis atau
lumbal yang kadang-kadang diikuti hiperestesia kulit yang ekstrem. "eluhan lain
adalah tidak suka makan! mual dan muntah! batuk dan nyeri dada. anda fisik yang
dianggap khas adalah conunctival suffusion ! yang pertama kali timbul pada hari
ketiga atau keempat! sklera mata kuning bila menghebat kuning tersebut dapat dilihat
juga pada kulit. Selanjutnya dapat terjadi aEotemia! perdarahan! anemia dan gangguan
kesadaran. "erusakan hati dan ginjal pada tipe yang toksik akan terus meningkat
sehingga penderita jatuh dalam keadaan gagal ginjal akut.
DIAGNOSIS
5iagnosis berdasarkan gejala klinik! epidemiologik dan laboratorik. 5iagnosis
pasti bila hasil isolasi bakteriologik menyatakan adanya leptospira dalam biakan yang
dikerjakan dengan pemeriksaan mikroskop medan gelap. Gejala yang umumnya ada
adalah ikterus! Conunctival inection! hepatomegali! splenomegali! diatesa
hemoragik! gejala meningeal ! ronchi pada paru! hipotensi dan oliguri.
#emeriksaan laboratorium yang mungkin ada adalah trombositopenia (K,%%.%%% )! anemia ( b K ,% gr ' )! lekositosis (C ,%.%%% 8 mm 3 )! uremia ( C 24 mg
' )! kreatinin (C,!4 mg ' )! bilirubinemia ( C ,! mgr ' )! albuminuri! hematuri!
hiperkalemi (C 4 m
-
7/25/2019 Spm PW Interna
11/76
#rognosis tergantung dari irulensi kuman! keadaan umum penderita! diagnosis
dini! pengobatan yang diberikan! umur penderita dan gagal ginjal maupun gagal hati.
PENGOBATAN
#engobatan yang umum diberikan adalah bed-rest! medikamentosa
( antibiotika #rocain #enisilin! antiperetika! roboransia ) dan cairan elektrolit! serta
dialisa peritoneal. #emberian antibiotika! yang digunakan adalah #rocain #enisilin -
2 juta unit pada kasus ringan dan sampai dengan ; juta pada kasus berat! diberikan
selama ,% - ,2 hari. bat tersebut tidak efektif bila diberikan mulai hari ke 2 sakit.
bat alternatif adalah tetrasiklin gr 8 hari selama $ hari! eritromisin! chloramfenicol!
dan streptomisin. Secara spesifik dapat diberikan serum imun berupa antileptospiral
gama globulin! untuk mencegah terjadinya infeksi.
Standar Pelayanan Medik Bagian Penyakit Dalam RS PKU MUHAMMADIYAHPURBALINGGA 11
-
7/25/2019 Spm PW Interna
12/76
ASMA BRONKIAL
DASAR DIAGNOSIS
Bnamnesis batuk M berulang! terutama malam hari
mengi M
sesak napas M
ri?ayat paparan
ri?ayat keluarga
ri?ayat pengobatan - bronkodilator
- kortikosteroid
ri?ayat pera?atan
#em. isik - diluar serangan --------- normal
- ekspirasi memanjang > dispnea
- mengi
- #enggunaan otot bantu nafas.
- /entuk dada
+ji aal #aru 7 - normal - diluar serangan.
- obstruksi - 1
-
7/25/2019 Spm PW Interna
13/76
,%. +ji prookasi bronkus bila ada kecurigaan asma
PENATALAKSANAAN ASMA
A. As#a akut sera$%a$ seda$% s&d 'erat#asien dengan sesak nafas diberikan
- Inhalasi
- Sol /erotec , ml N I mg 9 /romheksin I ml N mg
- atau 1entolin I ml N !4 mg 9 lixotide I ml N mg dengan alat nebuliser
(pari atau /erocare ) selama ,% - ,4 menit.
0atatan 7 lixotide tidak mutlak perlu.
B. As#a Akut sera$%a$ ri$%a$
,. /ila serangan jarang (, bulan , - kali ) diberikan
Bnti inflamasi ( steroid topikal )
- #ulmicort x %% ug
- /ecotide forte x 4% ug
. /ronkodilator inhalasi yang dipakai saat serangan (salah satu obat berikut )
- 1entolin
- /ricasma M I kali puff! dapat diberikan sampai 3 - 2 kali sehari
- Blupent
- /erotec
/ila obat inhalasi tidak bisa! diberikan beta agonis oral (salah , obat berikut)
- Salbutamol 3 x mg- erbutalin 3 x ,!4 mg
- #rocaterol x 4 mg
- rciprendin x ,% mg
- 0lenbuterol x % mg
Sebaiknya dimulai dengan setengah dosis untuk memantau efek samping
tremor! palpitasi dll.
3. /ila serangan sering ( lebih dari 2 x , bulan ) diberikan
a. Bnti inflamasi ( steroid topical )
- #ulmicort x , puff ( ,%% ug )
- /ecotide orte x , puff ( %% ug )
b. /ronkodilator inhalasi (salah satu dari obat berikut )
- 1entolin 2 x puff
- /ricasma 2 x puff
- /erotec 2 x puff
- Blupent 2 x puff
/ila tidak bisa obat inhalasi ! diberikan obat beta agonis secara oral ( salah ,
obat berikut )
Salbutamol 3 x ( - 2 mg )
erbutalin 3 x (,!4 -!4 mg )
Standar Pelayanan Medik Bagian Penyakit Dalam RS PKU MUHAMMADIYAHPURBALINGGA 13
-
7/25/2019 Spm PW Interna
14/76
#rocaterol x ( 4 - 4% ug )
rciprenalin 3 x (,% - % mg )
0lenbuterol x (%!%, - %!% mg )
Salbutamol lepas lambat x ( 2 - : mg )
/ila klinis dan faal paru sudah membaik dan stabil sebaiknya obat-obat inhaler /
Bgonis dikurangi frek?ensi pemberiannya sampai dengan dosis minimal yang masih
efektif.
0. As#a Kr($ik Me$etap
). I$ha*asi Br($k(di*at(r
/ila 7
- aal paru normal.
- "eluhan jarang.
- idak ada gangguan tidur.
/erikan bronkodilator inhalasi bila diperlukan! yaitu salah satu obat berikut 7
- Salbutamol ,%%- %% ug (1entolin , > puff )
- erbutalin 4% - 4%% ug (/ricasma , - puff )
- enoterol %% - 2%% ug (/erotec I - puff )
- rciprenalin $4%- ,4%% ug (Blupent , - puff )
Inhalasi tidak bisa! berikan obat oral! yaitu salah satu obat berikut
- Salbutamol > 2 mg ( 1entolin O - , tab )
- erbutalin ,!4-!4 mg ( /ricasma O - , tab )
- rciprenalin ,% - % mg (Blupent O - , tab)
- #rocaterol 4 - 4% ug (=eptin O - I tab )
- 1olmax x ( 2-: mg)
- Spiropent x %!% mg
+. I$ha*asi a$ti i$f*a#asi
/ila 7 - /ronkodilator inhalasi butuh lebih dan , kali 8hari atau
- =empunyai gejala malam hari.
/erikan /ronkodilator inhalasi! ditambah dengan obat anti inflamasi! yaitu salahsatu obat berikut
/udesonide x %% ug ( #ulmicort x , puff)
/eclomethason x 4% ug ( /ecotide orte x , puff )
Sodium kromo glikat 2 x ,% mg ( Intal 2 x mg )
/ila gejala menetap ( terutama gejala di ?aktu malam ) dan nilai B#