spln 8-5_1991.pdf

18
7 STAI\ItrlAtrI PERUSAHAAil UIIUH LISTRIK }IEOARA .t-!i7 79/ SPLN 8-S:1991 '',,o' c" ''se'o,*'ff 1jilJ.littilrTil:'iril TRANSFORMATOR TENAGA BAGIAN 5: KEMAMPUAN MENAHAN HUBUNG.SINGKAT DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA JAI.ANTRUNOJOYO NO. 135 - KEBAYORAN BARU - JAKARTA 12150 +

Upload: raden-maz-galang-soebagja

Post on 21-Nov-2015

252 views

Category:

Documents


93 download

TRANSCRIPT

  • 7STAI\ItrlAtrIPERUSAHAAil UIIUH LISTRIK }IEOARA

    .t-! i7 79/

    SPLN 8-S:1991'',,o' c" ''se'o,*'ff 1jilJ.littilrTil:'iril

    TRANSFORMATOR TENAGA

    BAGIAN 5:KEMAMPUAN MENAHAN HUBUNG.SINGKAT

    D E P A R T E M E N P E R T A M B A N G A N D A N E N E R G I

    PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARAJAI.AN TRUNOJOYO NO. 135 - KEBAYORAN BARU - JAKARTA 12150 +

  • SPLN 8-5:1991

    1.

    TRANSFORMATOR TENAGA

    BAGIAN 5 :

    KEMAMPUAI\T MENAHAN HUBT'NG.S INGIGT

    Disusun oleh :

    Kelompok Pembakuan Bidang Transmisi de-ngan Surat Keputusan Direksi PerusahaanUmum Listrik Negara No. : 077|DIR/88 tanggal2l September 1988;

    Kelompok Kerja Transformator Tenaga denganSurat Keputusan Kepala Pusat PenyelidikanMasalah Kelistrikan No. : M0/LMIV89 tanggalL4 Oktober 1989.

    DE PARTEMEN il,fiI,i1ffi^ii?h DAN EIYE RG IPERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARAJr n' rrun"j

    :L"r["i,l.f ifHr"* n Barut99l

    - t -

  • SPLN 8.5, I 1991

    - i i -

  • SPLN E-5:1991

    susunan Anggota Kelompok pembakuan Bidang TransmisiBerdasark4n Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara

    No. : 077lDInyES tangal2l September 19tt

    l. Kepala Dinas Pembakuan, pusatPenyelidikan Masalah KelistrikanSebagai Ketua merangkap(ex-officio) (*)

    2. Ir. Rosid

    3. Ir. Bambang Irawadi

    4. Ir. Hoedojo5. Ir. Hasim Soerotaroeno6. Ir. Sambodho Sumani7. Ir. Adiwardojo Warsito8. Ir. Soewadji9. Ir. Gumirang10. Ir. Imam MashudL1. Iskandar Kasim BEE.L2. Ir. Soenarjo Sastrosewojo13. Ir. J. Soekarto14. Ir. Moch. Basri15. H. Iskandar BE16. Ir. Tjahyo SasmoyoL7. Ir. M. Agus Dujmhana18. Ir. Wayan Delim19. Ir. Marsahala Samosir2A, Ir. Pieter Mabikafola

    Anggota TetapSebigai Ketua Harian merangkapAnggota TetapSebagai Sekretaris merangkapAnggota TetapSebagai wakil Sekretaris merangkapAnggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota TetapSebagai Anggota Tetap

    (*) Dipl.-Ing. Th. H. Lumbanroruan

    - I i l -

  • SPLN E-5:199I

    susunan Anggota Kelompok Kerja Transformator TenagaSurat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan

    No.: M0/LMIV89 tanggal 14 Oktober 1989

    1,. Ir. Adiwardojo Warsito

    2. Ir. Sriwidjojo

    3. Ir. Renville Sapulete4. Ir. Wayan Delim5. Ir. Nono Subianto6. Ir. Batara Lumban Radja7. Ir. Bowo Setiadji8. Ir. Achmad Sudjana9. Ir. Sutjipto Suwono10. Achmad Riandhie BE.11. Ir. Ardianadi IsbatL2. Ir. Agus Pranoto13. Ir. SuharijadiL4. Ir. M. Machsin15. Ir. Bambang Susilo16. Ir. Vickner Sinaga17. Ir. Idham Khalid P. MSc.18. Ir. Suyono19. Ir. Agoes Priambodo20. Ir. Alexander HarahaP21. Ir. Halomoan Sibarani

    Sebagai Ketuamerangkap AnggotaSebagai Sekretarismerangkap AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagaiAnggotaSebagai AnggotaScbagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagaiAnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggotaSebagai AnggothSebagai Anggota

    - l V

  • SPLN 8,5:1991

    D A F T A R I S I

    Pasal Satu - RUANG LINGKUP DAIII TUJUAI{

    1. Ruang Lingkup2. Tujuan

    PASAI DUA . PERSYARATAI\T KEMAMPUAN MENAHAN HUBTJNG.SINGKAT

    3. Persyaratankemampuanmenahanhubung-singkat3 . 1 U m u m3.2 Kondisi arus lebih

    Pasal Tiga - IJNJUK KEMAMPUAN MENAHAN HUBIJNG"SINGI(AT

    4. Unjuk kemampuan menahan hubung-singkat4.1. Kemampuan termal menahan hubung-singkat4.2 Kemampuan dinamik menahan hubung-singkat

    Halaman

    )22

    557

  • SPLN &5: fE l

  • SPLN 8-5 : 199r

    TRANSFORMATOR TENAGA

    BAGIAN 5 :

    KEMAMPUAN MENAHAN HUBUNG.SINGKAT

    Pasal Satu

    RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

    1. Ruang lingkup.

    Standar ini berlaku untuk transformator tenaga (termasuk oto-transformator) dengan pengecualianbeberapa transformator kecil tertentu dan transformator khusus sebagai berikut :- Transformator fase tunggal kapasitas kurang dari 1 kVA dan transformator fase banyak kapasitas

    kurang dari 5 kVA.Transformator instrumen (dicakup oleh publikasi IEC 1851dan t862)

    - Transformator untuk konvertor statik (dicakup oleh Publikasi IEC 8+3, ttgadan 1a55)- Transformator asut.- Transformator uji.- Transformator traksi yang dipasang pada batangputar.- Transformator las.

    Apabila standar IEC untuk transformator-transformator yangdisebutkan di atas atau untuk transfor-mator khusus lainnya tidak ada, standar ini boleh diberlakukan secara keseluruhan atau sebagian.

    2. Tujuan

    Standar ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan transformator tenaga menahan hubung singkattanpa kerusakan akibat termal dan dinamik untuk dipakai sebagai ketentuan dasar desain.

    1 Cu.rant Transformer.- \ 'oltage Transforme r."' Recommendation for mercury-arc convertors.t R..ott"ndation for polycrystall ine Semiconductor Rectifier Stacks and Equipments.t tmiconductor Convenors.

    - 1 -

  • SPLN 8-5 : 1991

    3.

    Pasal Dua

    PE RSYARATAN KEMAM PUAN M ENAHAN H U BUNG.S T NG KAT

    Persyaratan kemampuan menahan hubung singkat

    Umum

    Transformator harus didesain dan dibuat tahan tanpa kerusakan akibat termis dan dinamis terhadaphubung singkat dari luar pada kondisi yang disyaratkan dalam Sub-ayat 3.2.Hubung singkat luar tidak dibatasi oleh hubung singkat fase-tiga : tetapi meliputi juga gangguanfase-ke-fase, dua fase-ke tanah dan fase-ke-tanah. Arus pada belitan yangdiakibatkan dari kondisi inidisebut sebagai "arus-lebih" pada SPLN 8-5:191 ini.

    Catatan : Persyaratan Ayat 3 dipakai untuk transformator terendam-minyak. Untuk transformator jenis-kering, perqiaratandemikian tergantung kepada persetujuan antara pabrikan dan pembeli, dengan memperhatikan prinsip yangditetapkan dalam Ayat 3 publikasi ini.

    Kondisi arus lebilt

    3.1

    3.2

    3.2.1 Transfonnator dengan dua belitan teryisah

    3.2.1,/ Tiga kategori untuk daya pengenal transformator fase-tiga atau gugus fase-tiga dikenal :kategori I, sampai dengan 3150 kVA ;kategori II, 315L kVA sampai dengan 40.000 kVA ;'kategori III, diatas 40.000 kVA.

    3.2.1.2 Arus hubung-singkat simetris (nilai efektif, lihat juga Sub-ayat 4.1.2) harus dihitung menggunakanimpedans hubung-singkat dari transformator ditambah impedans sistim untuk transformator kategoriII dan III dan juga untuk transformator kategori I, jika impedans sistim lebih besar dari 5Vo dariimpedans hubung-singkat transformator.

    Untuk transformator kategori I, impedans sistim harus diabaikan dalam perhitungan bila impedansini sama dengan atau kurang dari 5Vo dari impedans hubung-singkat transformator.Nilai puncak arus hubung-singkat harus dihitung sesuai dengan Sub-ayat 4.2.3.

    3.2.1.3 Nilai tipikal impedans hubung-singkat transformator dinyatakan sebagai tegangan impedans padaarus pengenal (sadapan utama) diberikan dalam Tabel I. Jika nilai yang lebih kecil diperlukan,kemampuan transformator menahan hubung-singkat harus ditetapkan berdasarkan perjanjian antarapabrikan dan pembeli.

  • SPLN E-5 : 1991

    Tabel I Nilai tipikal tegangan impedans transformator dengan duabelitan terpisah

    Tegangan impedans pada arus pengenal, diberikan dalam persendari tegangan pengenal belitan yang diberi tegangan

    Daya pengenal (kVA) Tegangan impedans (%)

    sampai dengan 630631" sampai dengan 1250

    125L sampai dengan 315031-5L sampai dengan 6300630L sampai dengan 12500L250L sampai dengan 2500025ffiL sampai dengan 200000

    7,2;L2;17,5 dan24%

    52 dan72,5100 dan 123145 dan 170

    245300420

    4r05,06,257,I58,35

    L0,012,5

    Catatan : 1. Nilai daya pengenal lebih besar 200.000 kVA ditetapkan berdasarkanpersetujuan antara pabrikan dan pembcli.2. Dalam hal unit fase-tunggal dihubungkan dalam gugus fasc-tiga, nilai daya pcngenal diterapkan kepada gugul

    fase+iga.

    3.2.1.4 Daya semu hubung-singkat dari sistim pada lokasi transformator harus dinyatakan oleh pembeli dalampermintaannya untuk memperoleh nilai arus hubung-singkat simetris yang akan dipakai untuk desaindan pengujian.

    Jika tingkat hubung-singkat tidak dispesifikasikan, maka nilai yang diberikan pada Tabel II dapatdigunakan.

    Tabel II Daya senut hubung-singkat dai sistim yangbateh digunakan bila tidak ada spesifikas;i lairt

    Tegangan sistim tertinggi(kv)500

    1.0003.0006.00010.00020.00030.00040.000

    3.2.2 Transfonnator dengan belitan lebfu doi dua dan oto-transformator.

    Arus-lebih dalam belitan, termasuk belitan stabilisasi dan belitan bantu, harus ditentukan dariimpedans transformator dan sistim. Kemungkinan pengaruh arus balik mesin berputar, transformatoratau bentuk lain dari gangguan sistim yang akan timbul dalam pelayanan, harus diperhitungkan sebagaicontoh gangguan fase-ke-tanah dan gangguan fase-ke-fase yang terkait dengan sistim yang relevandan kondisi pentanahan transformator. Karakteristik setiap sistim tersebut (paling sedikit tingkathubung-singkat dan julat rasio antara impedans urutan nol dan impedans urutan positip) harusdispesifikasikan oleh pembeli dalam permintaan penawaran.

    Jika kombinasi impedans transformator dan sistim menghasilkan arus lebih yang berlebihan, pabrikanharus memberitahukan kepada pembeli mengenai arus-lebih maksimum yang dapat ditahan olehtransformator tersebut. Dalam hal ini seharusnya perlengkapan dibuat oleh pembeli untuk membatasi

    Daya semu hubung-singkat(MVA)

    -3 -

  • SPLN 8-5 : 1991

    arus hubung-singkat terhadap arus-lebih yang dinyatakan oleh pabrikan.

    Belitan stabilisasi dari transformator fase-tiga harus mampu menahan arus-lebih yangdisebabkan olehberbagai bentuk gangguan sistim yang dapat timbul dalam pelayanan yang terkait dengan kondisipentanahan sistem yang relevan.

    Mendesain belitan bantu yang tahan hubung-singkat pada terminalnya tidak akan ekonomis. Dalamhal demikian, akibat dari arus-lebih harus dibatasi dengan peralatan yang sesuai, seperti reaktor seriatau ada kalanya dengan pelebur. Langkah-langkah untuk melindungi terhadap gangguan dalamdaerah antara transformator dan peralatan proteksi harus dilakukan.

    Dalam hal transformator fase-tunggal yang dihubungkan dalam gugus fase-tiga, belitan stabilisasi harusmampu menahan hubung-singkat pada terminalnya, kecuali pembeli menspesifikasikan pencegahankhusus yang harus diambil untuk menghindari hubung-singkat antar fase.

    3.2.3 Transformotorpen&tat

    lmpedans transformator penguat dapat sangat kecil dan karena itu arus lebih dalam belitan ditentukanterutama oleh karakteristik dari sistim pada lokasi transformator. Karakteristik ini harus dispesifikasikan oleh pembeli dalam permintaan penawaran.

    Jika kombinasi impedans transformator dan sistim menghasilkan arus-lebih yang berlebihan, pabrikanharus memberitahu kepada pembeli mengenai arus lebih maksimum yang dapat ditahan oleh trans-formator tersebut. Dalarn hal ini, segala sesuatu harus disiapkan oleh pembeli untuk membatasi arushubung-singkat terhadap arus lebih yang dinyatakan oleh pabrikan.

    3.2.4 Transfomtator yang terlrubung langsurtg dengan peralaton loin.

    Apabila transformator terhubung langsung dengan peralatan lain, impedans yang membatasi arushubung-singkat, dapat diperhitungkan dengan menjumlahkan impedans transformator, sistim danperalatan yang dihubungkan langsung, sesuai dengan perjanjian antara pabrikan dan pembeli. Iniberlaku, sebagai contoh terhadap transformator generator jika hubungan antara generator dantransformator dibuat sedemikian sehingga kemungkinan gangguan fase-ke-fase atau dua fase-ke-tanahdalam daerah ini diabaikan.

    C-atatan : Jika generator dan transformator dihubungkan seperti diatas, transformator generator terhubung bintang-deltadengan netra l d i tanahkan, maka kondis i hubung-singkat yang sangat berbahaya akan t imbul , apabi la ter jadigangguan satu fase ke tanah pada sistem yang terhubung ke belitan bintang.

    3.2.5 Transformator klusus.

    Kemampuan transformator menahan arus-lebih yangsering timbul dari metoda kerja atau penerapankhusus (sebagai contoh transformator dapur api dan transformator penyulang-traksi) harusdidasarkan pada perjanjian khusus antara pabrikan dan pembeli.

    3.2.6 Peralotan pengtbah sadapan.

    Apabila dipasang, peralatan pengubah sadapan harus mampu mengalirkan arus-lcbih yang samasebagai akibat hubung-singkat seperti di dalam belitan.

    3.2.7 Teminal netral.

    Terminal netral dari belitan dengan hubung bintang atau zigz.as harus didesain terhadap arus-lebihtertinggi yang dapat mengalir mclalui terminal ini.

    - 4 -

  • SPLN 8-5 : r99r

    Pasal Tiga

    TJNJUK KEMAMPUAN MENAHAN HUBUNG.SINGKAT

    4. Unjuk kemampuan menahan hubung-singkat.ca'[a'lan' lHffi$*f:i.'fili:,"";f":f:trjsfr:ifffijf;lT;['*'hYlj;::T]':ffi::'"'"?::.""11flfrffi]';

    prinsip yang ditetapkan dalam Ayat 4 Publikasi ini.

    4.1 Kentantpuantermalmenohanhubung-singkat.

    4.1.1 Utrturrt.

    Menurut standar ini, kemampuan termal menahan hubung-singkat diperlihatkan dengan cara perhi-tungan.

    4.1.2 Nilai arus hubung-singkat sintetris I untuk transformator dua belitan.

    Nilai efektif arus hubung-singkat simetris I dihitung untuk transformator fase-tiga sebagai berikut.

    dalam kiloampere (1)( Z t + 4 ) { i

    : kadalah impedans hubung-singkat dari sistim

    Ur2

    UI _

    7 s - dalam Q per fase (2)S

    Us adalah tegangan pengenal sistim, dalam kilovoltS adalah daya aparen hubung-singkat sistim, dalam mega voltampere

    U dan Zt ditentukan sebagai berikut :a) Untuk sadapan utama :

    U adalah tegangan pengenal UN dari belitan transformator tersebut dalam kilovoltZt adalah impedans hubung-singkat dari transformator mengacu kepada belitantersebut, dan

    dihitung sebagai berikut :

    u r . U N 2zt : dalam Q per fase (3)

    100.Sr

    dimana uz adalah tegangan impedans pada arus pengenal dan pada suhu acuan, dalam persen dan SNadalah daya pengenal transformator dalam megavoltamper;

    b) Untuk sadapan selain sadapan utama :

    U adalah, tegangan sadapan') dari sadapan dan belitan yang ditentukan, dalam kilqvolt jika tidakdispesifikasikan lain.

    Zt adalah impedans hubung-singkat transformator mengacu kepada belitan dan sadapan yang ditentukan, dalam Q per fase

    -) Deiinisi 'tegangan sadapann, l ihat Sub-ayat 4.5.3.3. SPLN 8-1:1991, Bagian I : Umum

    - 5 -

  • SPLN E'5 : 199f

    Untuk transformator kategori I, impedans sistim diabaikan dalam perhitungan, jika sama denganatau kurang dari 5Vo dari impedans hubung-singkat transformator (lihat juga Sub-ayat 3.2.1.2.).

    Jika daya hubung-singkat sistim tidak dispesifikasikan oleh pembeli dalam permintaan penawaran,nilainya dapat diambil dari Tabel II.

    catatan' lnH"1::lr:'"taH*T,f:ffl.ri3?t',i'il,1'?HiHi"Tuk impedans hubung-singkat transrormatorv'ns

    4,1.3 Lamanya arus hubung-singkat simetis I.

    Lamanya arus I yang digunakan untuk perhitungan kemampuan termal menahan hubung singkatrdalah 2 detik, jika tidak dispesifikasikan lain oleh pembeli.ca'la'lan' H'Jf"'Jffif,fiili:TffiT:'i:illi:;:"ilf:l;T*:LlT;?f,;il:llln::f"f1Hft'"rffii,1""n*

    1.t.4

    Nilai malcsimutn yang diijinkan dai sultu rata-rota tertingi 01

    Dengan dasar suhu belitan awal gs, didapat dari jumlah suhu sekitar maksimum yang diijinkan dankenaikan suhu yang relevan pada kondisi pengenal yang diukur dengan resistans (atau, jika kenaikansuhu ini tidak diperoleh, kenaikan suhu untuk kelas suhu isolasi belitan yang relevan). Suhu rata"ratatertinggi h dari belitan, setelah pembebanan dengan arus hubung-singkat simetris I yang nilai danlamanya diuraikan dalam Sub-ayat 4.L2 dan 4.1.3, tidak boleh melebihi nilai yang dinyatakan untuk0z dalam Tabel III untuk berbagai posisi sadapan.

    Tabel III Nilai malcsimum yong diijinkan dai sultu rata-rata belitan setelah hubuing-singkat, 07

    Jenis transformatorKelas suhu

    isolasiNilai (-

    Tembaga Aluminium

    Terendam-minyak A 250 2N

    Kering AEB

    F d a n H

    1,80250350350

    180?N200

    4.1.5 Perhitungan suhu 01

    Suhu tertinggi rata-rata fu yangdicapai belitan setelah hubung-s ingkat harus dihitung dengarr rumus

    o t : o o + a . J 2 . t . t o - 3 o c ( 4 )

    dimana :eo adalah suhu mula-mula, dalam derajat CelciusJ adalah rapat arus hubung-singkat, dalam ampere permilimeter kwadratt adalah waktu dalam detika adalah fungsi dari U2 (02 +96 ) sesuai dengan Tabel IV, dimana :02 adalah suhu belitan rata-rata maksimum yang diperbolehkan dalam derajat Celsius

    dispesifikasikan dalam Tabel III

    - 6 -

  • SPLN 8-5 : 1991

    Tabel M Nilai faktor 'ao

    | 1 t ,| ' -IIII

    ( 0 2 + 0 s )oc

    a : fungs idar i l np2 + oo)

    Belitan aluminiumBelitan tembaga

    7,4I7,808,208,598r99,389,78

    ____l

    4.1.6 Nilai arus hubung-singkat simetis I untuk trontfomtator dengan belitan lebih dai dua dan oto'trans-formator.

    Arus-lebih dihitung sesuai dengan Sub-ayat 3.2.2. Suhu tertinggi rata-rata dari tiap belitan dihitungsesuai Sub-ayat 4.1.3,4.1.4 dan 4.L.5 dan tidak boleh melampaui nilai maksimum yang diijinkan dalamTabel III.

    4.2 Kenrcntpuan dinanrik menahan huburtg-singkat

    4.2.1 Untunr.

    Sesuai standar ini" kemampuan dinamik menahan hubung-singkat diperlihatkan dengan pcngujian ataumengacu pengujian kepada transformator yang sejenis.

    Pengujian hubung-singkat adalah pengujian khusus (lihat SPLN 8-1:1991, Sub-ayat 4.11.3) dilakukansesuai dengan sub-ayat berikut.

    Transformator dari kategori III biasanya tidak dapat diuji sesuai dengan standar ini.

    Kondisi pengujian pada transformator dengan belitan lebih dari dua dan oto-transformator selaluberdasarkan kepada perjanjian antara pabrikan dan pembeli.

    4.2.2 Kortdisi transformator sebelum uji hubung-singkat

    4.2.2.1 Apabila tidak ada ketentuan lain, pengujian dilakukan terhadap transformator baru yang siap pakai.Pemasangan lengkapan yang tidak mempengaruhi perilaku selama hubung-singkat (misalnya per-lengkapan pendinginan yang dapat dilepas) tidak diperlukan.

    4.2.2.2 Sebelum uji hubung-singkatn transformator harus mengalami uji rutin yang dispesifikasikan dalamSPLN 8-1:1991.Apabila belitan dilengkapi dengan sadapan, reaktans dan jika diperlukan resistans harus diukur untukposisi sadapan yang akan dilakukan pengujian hubung-singkatnya.

    Semua pengukuran reaktans harus dapat memberikan nilai paling sedikit t 0,2 Vo.

    Suatu laporan berisi hasil uji rutin harus tcrsedia pada saat awal uji hubung-singkat.

    4.2.2.3 Pada permulaan pengujian hubung-singkat, suhu belitan rata-rata harus bernilai antara OoC dan 40o(l

    III

    -lIII140

    160180?ffi220240zffi

    L6,5I7,418,319,1

    - 7 -

  • SPLN 8-5 : 1991

    4.2.3 Nilai puncak iunuk transfonnator dua-belitan

    Amplitudo t^dari arus uji asimetris puncak pertama dihitung sebagai berikut :

    i -- I k,/2 (s)dimana arus hubung-singkat simetris / ditentukan sesuai dengan Sub-ayat 3.2.I.2 dan 4.1.2.

    Faktor k'n tergantung kepada rasioX/R , dimana :

    X adalah jumlah reaktans dari transformator dan sistim (Xt + Xs ), dalam OhmR adalah jumlah resistans transformator dan sistim ( Rr + Rs ), dalam Ohm

    Jika tidak ada ketentuan lain, faktor k,n dibatasi sampai 1,8 fr : 2,55.

    Tabel V menspesifikasikan faktor-faktor yang digunakan untuk nilai-nilai XlRyangberbeda.

    Tabel V Nitai-nitai faktor k'n.

    1,5 2I

    1 0 1 4 1iI

    1,51 r,64 r,76 1,95 2,W 2,19 2,27 2,38 2,46 2,55

    Untuk nilai-nilai selain faktor X/R antara I dan 14, faktor * rD a^p t ditentukan dengan intelpolasi l inier.

    Untuk transformator kategori I dan k < 0,,05 Zt (lihat Sub-ayat 3.2.1.2 dan 4.L.2 ), X dan R hanyauntuk transformator saja (Xt danRl ). Akan tctapi untuk k > 0,052t,X danR untuk transformatordan sistem (X + Xr dan Rt + Rs ).C:tatan : Apabila 74 50,05 7t, sebagai ganti Xt dan Rt (dalam Ohm) ur dan ur dapat digunakan untuk sadapan utama,

    dimana: uxadalah komponen reaktif dari uz, dalam persen.ur adalah komponen resistans dari u2. dalam persen pada suhu acuan .uz adalah tegangan impedans dari transforrnator, dalam persen pada suhu acuan ,

    4.2.4 Nilai dan lanta ants uji huburtg-singkat untuk transfonnator duo-belitan.

    Arus asimetris yang mempunyai amplitudo untuk puncak pertama iiSub-tyut 4.2.3 menjadi arussimetris I, Sub-ayat 4.1.2 (apabila waktu arus uji hubung-singkat cukup lama).

    Nilai arus puncak yang diperoleh dalam pengujian tidak boleh menyimpang lebih dari 57o dan untukarus simetris tidak lebih daril\Vo nilai yang dispesifikasikan. Lamanya arus untuk pengujian hubung-singkat dispesifikasikan dalam Subayat 4.2.5.4.

    4.2.5 Prosedur uji lttbung-singkat untuk transfonnator dua belitan.

    4.2.5.1 Agar memperoleh arus uji sesuai Sub-ayat 4.2.4, tegangan beban-nol sumber dapat lebih tinggi daritegangan pengenal belitan yang disuplai. Penghubungan-singkat pada belitan dapat dilaksanakandengan cara sctelah atau sebelum (sudah dirangkai hubung-singkat dahulu) pemberian tegangan padabelitan yang lain.

    Dalam hal pcrtama, tegangan tidak bolch melcbihi 1,15 kali tegangan pengenal bclitan.

    Apabila sudah dirangkai hubung-singkat dahulu untuk transformator berbclitan tunggal-konsentris,suplai harus dihubungkan kebclitan yang lebih jauh dari inti, belitan yang lebih dekat ke inti dihubung-singkat untuk menghindari kejenuhan inti magnetik yang dapat mengakibatkan aliran arus magnetisasiyang berlebihan yang dijumlahkan pada arus hubung-singkat selama bcberapa siklus pertama

    -u-

  • SPLN 8-5 : r99l

    Untuk transformator berbelitan lapis atau transformator berbelitan dobel-konsentris, metodarangkaian yffig sudah dihubung-singkat lebih dahulu digunakan hanya setelah ada perjanjian antarapabrikan dan pembeli.

    4.2.5.2 Untuk mendapatkan nilai mqla arus puncak (Sub-ayat 4.2.3) pada belitan fase yang diuji, saatpenutupan harus diatur dengan suatu saklar sinkron.

    Untuk memeriksa nilai uru, ,'?rn I, arus ini harus selalu direkam dengan osilograf.Untuk memperoleh arus asimetris maksimum dalam suatu belitan fase, penutupan saklar harus padasaat tegangan belitan ini melalui nol.

    C-atatan: 1. Untuk belitan terhubung-bintang, arus asimelris maksimum diperoleh dengan menutup saklar kctika teganganfase melalui nol. Faktor k dari nilai puncak i dapat ditentukan dari arus fase pada osilogram. Untuk pengujiantiga-fase pada belitan terhubung-del ta, kondisi ini diperoleh dengan menutup saklar ketika tegangan fasc-ke-fascmelewati nol. Salah satu metoda untuk menentukan faktor k adalah dcngan menutup saklar selama Pengaturanpendahuluan pada pengujian tegangan fase-fase maksimum. Dalam hal ini, faktor k diperoleh dari arus jala-jalapada osilogam.Metoda lain untuk menentukan arus fase dalam belitan hubungandelta yaitu dengan menginterkoneksi bclitan

    ::*?:r""1*ng sesuai dari transformator arus )ang mengukur arus fase. Osilognf dapat dipakai untuk merekam

    2. Untuk transformator dengan hubungan bintang-zigag yang termasuk kategori I dan dengan variasi tcganganfluks konstan, mempunyai nilai (uy'ur) < 3 ( lihat Sub-ayat 4.2.3 ), ketiga fase ditutup sccara scrcntak tanpaffi?ffiilX::?*,,S"":'$flrHlTlifT"t;#:l'J#.l'"fif: hubungan bintang-zig-zag mctoda PcnutuPan

    4.2.5.3 Untuk transformator fase-tiga, harus digunakan suplai fase-tiga, sepanjang persyaratan pada Sub-ayat4.2.4 dapat dipenuhi. Jika hal ini tidak dipenuhi, boleh digunakan suplai fase-satu seperti diuraikan dibawah. Untuk belitan hubungan-delta, diberikan suplai fase-satu antara dua titik sudut delta dantegangan selama pengujian harus sama dengan tegangan antara fase selama pengujian tiga-fase. Untukbelitan hubungan-bintang, tegangan fase-satu disuplai antara satu terminal fase dan dua terminal fasclainnya dihubungkan beisa-a. iegangan fase-satu sclama pengujian harus sama dcngan 6Z t

  • SPLN E-5 : 1991

    4.2.6 Pendeteksian ganguan dan penilaion hasil uii hubung-singkat.

    4.2.6.1 Sebelum pengujian hubung-singkat, pengukuran dan pengujian harus dilakukan sesuai dengan Sub-ayat 4.2.2 dan rele gas (iika ada) diperiksa. Pengukuran dan pengujian ini berfungsi sebagai acuanuntuk pendeteksian gangguan.

    4.2.6.2 Selama setiap pengujian (termasuk pengujian awal), perekaman osilografik harus memakai :- Tegangan terapan ( antara terminal fase) ;- Arus ( lihat catatan pada Sub-ayat 4.2.5.2).

    Selanjutnya, transformator yang diuji harus diperiksa secara visual.C:tatan : Alat tambahan pendeteksi boleh dipakai, seperti perekaman osilografik dari fluks sesar radial dengan menggunakan

    kumparan tambahan, informasi diperoleh dari bising, terutama rekaman arus antara tangki (terisolasi) dan tanah.

    4.2.6.3 Setelah selesai setiap pengujian, osilogram yang dibuat selama pengujian diperiksa, demikian jugarele gas.Penreriksaan itu diperlukan untuk mengukur reaktans hubung-singkat setelah dilakukan setiap pe-ngujian.C:tatan: l. Alat pendeteksi tambahan dapat dipakai, seperti pengukuran resistans, osilogram dari tegangan impuls untuk

    il"^1?1?1Tfff,1."?*";"'#f?l1il,ITi,,1trffix1f":?:*?lf:'";'l*iffi:Ta osk'ograf surja arus kembari)2. Adanya perbedaan antara hasil pengukuran yang dilakukan sebelum dan sesudah pengujian dapat dipakai sebagai

    kriteria untuk menentukan kemungkinan cacat. Perbedaan itu merupakan kepentingan khusus untuk mengamati

    ;:Tff,#,"rl?ff pl?H.:Jffit:'#tr5ffi:i;ffitrilffin *o'reaktans vang diukur sesudah setiap

    4.2.6.4 Setelah pengujian selesai, transformator dan rele pendeteksi gas, jika ada harus diperiksa. Hasilpengukuran reaktans hubung-singkat dan osilogram yang dibuat selama tahap pengujian yangberbedaharus diselidiki terhadap kemungkinan adanya penyimpangan selama pengujian, terutama adanyaindikasi perubahan reaktans hubung-singkat.

    Prosedur yang berbeda yang diikuti pada tahap ini untuk transformator kategori I dan kategori II atauIII (lihat Butir a dan b).a) Transfomwtor kategoi I

    Semua uji rutin harus diulang.Pengujian rutin dielektrik harus dilakukan pada 75Vo dari nilai uji penuh, jika tidak nilai teganganyanglebih tinggi disepakati antara pabrikan dan pembeli.

    Transformator kemudian harus diangkat dari tangkinya untuk pemeriksaan inti dan belitannya,dengan maksud melihat kemungkinan cacat seperti perubahan posisi penghantar, meskipun ujirutin memenuhi, karena dapat membahayakan keamanan dalam operasi transformator.

    Transformator dianggap lulus pengujian hubung-singkat apabila, pertama, uji rutin yang diulangmemenuhi, kedua, hasil pengujian hubung-singkat, pengukuran selama pengujian hubung-singkatdan pemeriksaan diluar tangki tidak memperlihatkan cacad (penggeseran, perubahan bentuk-belitan, sambungan atau susunan penyangga atau bekas pelepasan muatan), dan ketiga, perbedaanreaktans hubung-singkat yang diukur semula dan sesudah pengujian tidak lebih dari :Z% untuk transformator dengan kumparan bulat konsentris. Tetapi untuk transformator yang

    mempunyai kertas metal sebagai konduktor pada belitan tegangan-rendah, nilai yang lebihtinggi, yang tidak melampaui 4Va untuk transformator dengan tegangan impedans 37o ataulebih, diperbolehkan asal atas persetujuan pabrikan dan pembeli,

    atau

    1 0 -

  • SPLN 8-5 : 1991

    7,5 Vo untuk transformator dengan kumparan tak-bulat konsentris yang mempunyai tegangan im-pedans 3Vo atau lebih. Nilai 7,57o dapat berkurang atas persetujuan pabrikan dan pem-beli,tetapi tidak boleh kurang dari4Vo.

    C-atatan : Untuk transformator dengan kumparan tak-bulat konsentris yang mempunpi tegangan impedans dibawah 37o ,variasi maksimum reaktans tidak dapat dispesifikasikan sccara umum, pengetahuan praktis dari jenis konstruksi

    ;i::::iHH;f"!#iirnH:ffi:l'[T:f'"'"r demikian vang variasi reaktansnva sama dengan (22$'5 tu I

    Apabila ketiga kondisi untuk lulus pengujian hubung-singkat telah dipenuhi, transformator dikem-balikan kekeadaal nsalnya dan diperlukan uji rutin lebih lanjut diulang untuk membuktikan kelayakankerjanya sebelum dikirim. Apabila ada dari ketiga kondisi tersebut tidak dipenuhi, transformator itu

    .

    dibongkar sejauh yang diperlukan untuk menetapkan sebab perubahan kondisi tersebut

    b) Transfomrator kategoi II dan IIIDengan pesetujuan antara pabrikan dan pembeli, uji rutin ulangyang secara normal dilakukan padabutir ini, boleh ditunda sampai setelah pemeriksaan. Uji rutin dielektrik ulang harus dilakukan pada75Vo dari nilai uji awal, jika tidak nilai yang lebih ti"ggr harus berdasarkan kepada persetujuanantara pabrikan dan pembeli.

    c:'la'lan' i:[il3:i3T,llHJl'fi*:i*x'Jil""#:*trffiil:lxl;1,il1;'ifi#"J#l["1ff';*:uji'lcganganTransformator harus dikeluarkan dari tangkinya untuk pemeriksaan inti dan belitannya dan dianggaplulus pengujian hubung-singkat, jika :peftama, hasil pengujian hubung-singkat, pengukuran selama pengujian hubung-singkat, pengukuranreaktans hubung-singkat dan pemeriksaan diluar tangki tidak memperlihatkan adanya cacat nyata(pergeseran, perubahan'bentuk belitan, sambungan atau stuktur penyangga atau bekas pelepasanmuatan) dankedua, uji rutin ulang memenuhi.Persetujuan antara pabrikan dan pembeli diperlukan mengenai pengertian adanya perbedaan didalampengukuran reaktans.

    Jika salah satu dari dua kondisi untuk lulus pengujian tidak dipenuhi, pemeriksaan yang lebih rincidapat dilakukan termasuk jika perlu dengan membuka sebagian atau seluruh unit transformator.

    4.2.7 Evaluasi hasil uji hubung singkat.

    Transformator diangap memenuhi ketahanan hubung singkat jika pengukuran dan pemeriksaan(transformator dikeluarkan dari tangki atau dibongkar) tidak memperlihatkan cacat yang nyata(pergeseran, perubahan bentuk lilitan, hubungan atau struktur penyangga atau bekas-bekas pelepasanmuatan).

    - t l -