spesifikasi teknis.pdf

18
PEMERINTAH KABUPATEN BARITO TIMUR DINAS KESEHATAN Jalan Nansarunai No. 62 Telp. (0526) 20916157 Kode Pos 73611 TAMIANG LAYANG PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN 1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Rehabilitasi / Perluasan Puskesmas Bambulung Kegiatan Pembangunan dan Pengadaan Konstruksi Rehabilitasi Berat Puskesmas,Pustu,Alkes dan Farmasi (DAK). 2. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pagar Keamanan Pemborong diwajibkan memelihara I melengkapi pagar keamanan disekeliling site agar tetap rapi dan tidak merusak pemandangan, bahan pagar dari seng gelombang. 2. Direksi KeetIBarak kerja 1. Pemborong diwajibkan membuat bangunan sementara dan melengkapi ruang-ruang dengan perlengkapan untuk kantor tersebut. 2. Setelah selesai proyek, seluruh bangunan sementara dan perlengkapannya wajib dipindahkan oleh Kontraktor. 3. Alat / Perlengkapan Pekerjaan dan Tenaga Lapangan 1. Pemborong dan bagian-bagian didalamnya proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan perlengkapan-perlengkapan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing seperti: - Batching Plant (Alat Pembuat Beton) - Mixer (Beton Molen) - Concrete Vibrator (Alat Penggetar/ pemadat beton) - Dump Truck - Perlengkapan-perlengkapan penerangan untuk pekerjaan lembur - Pompa air untuk sistem pengeringan jika diperluka - Terpal atau tenda darurat yang memadai untuk perlindungan pekerjaan beton pada waktu hujan. - Alat-alat ukur - Alat-alat pemotong, penarik - Alat-alat pengetesan lainnya yang akan ditetapkan oleh Konsultan Pengawas. 2. Disamping itu harus menyediakan juga: - Buku-buku laporan (harian, mingguan, bulanan) - Buku petunjuk alat-alat - Rencana kerja dan penempatan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung jawab

Upload: irwanijahon

Post on 16-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • PEMERINTAH KABUPATEN BARITO TIMUR

    DINAS KESEHATAN Jalan Nansarunai No. 62 Telp. (0526) 20916157 Kode Pos 73611

    TAMIANG LAYANG

    PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN

    1. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Rehabilitasi / Perluasan Puskesmas Bambulung Kegiatan Pembangunan dan Pengadaan Konstruksi Rehabilitasi Berat Puskesmas,Pustu,Alkes dan Farmasi (DAK).

    2. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1. Pagar Keamanan Pemborong diwajibkan memelihara I melengkapi pagar keamanan disekeliling site agar

    tetap rapi dan tidak merusak pemandangan, bahan pagar dari seng gelombang. 2. Direksi KeetIBarak kerja

    1. Pemborong diwajibkan membuat bangunan sementara dan melengkapi ruang-ruang dengan perlengkapan untuk kantor tersebut.

    2. Setelah selesai proyek, seluruh bangunan sementara dan perlengkapannya wajib

    dipindahkan oleh Kontraktor.

    3. Alat / Perlengkapan Pekerjaan dan Tenaga Lapangan

    1. Pemborong dan bagian-bagian didalamnya proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan

    perlengkapan-perlengkapan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing

    seperti:

    - Batching Plant (Alat Pembuat Beton)

    - Mixer (Beton Molen)

    - Concrete Vibrator (Alat Penggetar/ pemadat beton)

    - Dump Truck

    - Perlengkapan-perlengkapan penerangan untuk pekerjaan lembur

    - Pompa air untuk sistem pengeringan jika diperluka

    - Terpal atau tenda darurat yang memadai untuk perlindungan pekerjaan beton pada

    waktu hujan.

    - Alat-alat ukur

    - Alat-alat pemotong, penarik

    - Alat-alat pengetesan lainnya yang akan ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.

    2. Disamping itu harus menyediakan juga:

    - Buku-buku laporan (harian, mingguan, bulanan)

    - Buku petunjuk alat-alat

    - Rencana kerja dan penempatan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung jawab

  • penuh untuk memutuskan segala sesuatu di lapangan dan bertindak atas nama

    Pemborong yang bersangkutan.

    - Time Schedule pelaksanaan yang ditanda tangani dan disyahkan unsur-unsur terkait.

    3. Untuk keperluan mobilisasi bahan material dan peralatan Kontraktor harus

    mengkoordinasikan dengan pihak Direksi atau berwenang mengangkut hal :

    - Jenis alat angkut yang diperbolehkan

    - Jalur jalan yang diperbolehkan untuk dilalui.

    4. Penyimpanan Barang-barang dan Material

    1. Pemborong diwajibkan untuk menempatkan barang-barang dan material-material

    kebutuhan pelaksanaan baik diluar (terbuka) ataupun didalam gudang-gudang, sesuai

    dengan sifat-sifat barang-barang dan material tersebut, atas persetujuan Konsultan

    Pengawas, sehingga akan menjamin :

    - Keamanannya - Terhindar dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan

    yang salah atau cuaca.

    2. Barang-barang dan material-material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan

    langsung pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan

    didalam site.

    5. Kebersihan dan keleluasaan halaman.

    Pemborong diwajibkan menjaga keleluasaan halaman dengan menempatkan barang-

    barang dan material sedemikian rupa sehingga :

    - Memudahkan lalu lintas barang dan orang

    - Memudahkan pekerjaan

    - Menjaga kebersihan dari sampah-sampah, kotoran-kotoran bangunan (puing-puing,

    air yang menggenang)

    - Tidak menyumbat saluran-saluran air

    6. Fasilitas-fasilitas Lapangan

    Pemborong diwajibkan menyediakan atas biaya sendiri :

    - Listrik dan penerangan, untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan keamanan.

    - Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk kebutuhan pelaksanaan

    pekerjaan dan semua petugas-petugas yang ada diproyek.

    - Pemadam kebakaran (Tabung PK 4,6 Kg 2 unit)

    - Alat-alat PPPK dengan isinya

    - Semua alat-alat keselamatan dan perlindungan kerja yang disyaratkan oleh peraturan

    perburuhan, DEPNAKER

    - Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan maupun Direksi yang layak.

    7. Barang Contoh (sample)

    - Pemborong diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari material

    yang akan dipakai/dipasang untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.

    - Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti/sertifikat

    pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-material tersebut.

    Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat teknis harus dikeluarkan dari lokasi proyek

  • paling lama 2 x 24 jam.

    8. Pengujian Atas Mutu Pekerjaan

    1. Pemborong diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu pekerjaan sesuai dengan

    kebutuhan masing-masing, misalnya :

    Pengujian mutu beton Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya

    2. Semua biaya untuk kebutuhan tersebut diatas, ditanggung oleh Pemborong.

    9. Gambar-gambar "As Built Drawing"

    1. Pemborong diwajibkan untuk membuat gambar-gambar "As Built Drawing" sesuai

    dengan pekerjaan yang telah dilakukan secara kenyataan untuk kebutuhan pemeriksaan

    dan maintaenance di kemudian hari Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada

    Pemberi tugas setelah disetujui oleh Pengawas Lapangan

    2. Pemborong diwajibkan membuat petunjuk-petunjuk (manual) untuk peralatan-

    peralatan yang digunakan didalam proyek

    10. Shop Drawing

    Dalam hal-hal tertentu kebutuhan pemasangan atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang

    membutuhkan penjelasan-penjelasan dimana hal-hal tersebut tidak terdapat dalam

    gambar-gambar kerja, maka Pemborong diwajibkan membuat gambar-gambar shop

    drawing untuk kebutuhan tersebut dan mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan atau

    Konsultan Pengawas .

    11. Peraturan dan Syarat yang digunakan dalam pelaksanaan

    1. Untuk pelaksanaan pekerjaan berlaku peraturan-peraturan :

    AV (Algemene voor waarden voor de uitvoering bijaaneming van openbare werken in

    Indonesia, tgl 28 Mei 1941 no. 9 dan tambahan lembaran negara no. 14571)

    Tata cara perhitungan beton untuk bangunan gedung (SNI T -15 1991-03)

    peraturan beton bertulang Indonesia SNI-1991

    Peraturan umum pemeriksaan bahan bangunan NI-3/1956

    Peraturan Konstruksi kayu Indonesia NI-5

    Peraturan Umum Air Minum (A VWI - Drink water)

    Peraturan Semen Portland Indonesia NI - 8/1972

    Peraturan Pengecatan NI 12 Peraturan Muatan Indonesia NI 18 PeraturanUmum Instalasi Listrik(PUlL) Dan Peraturan-peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan

    Normalisasi di Indonesia yang belum tercantum diatas dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

    Peraturan Umum pemadam kebakaran (NFPA)

    2. Pemborong harus melaksanakan segala pekerjaan menurut dokumen kontrak, instruksi-

    instruksi tertulis dari Pengawas Lapangan.

    3. Konsultan Pengawas Lapangan berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh

    pemborong pada setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Direksi dalam

    pengontrolan terhadap kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan

    Pemborong tidak membebaskan Pemborong dari tanggung jawabnya.

    4. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau

  • gambar-gambar dan instruksi tertulis dari Direksi harus diperbaiki atau dibongkar.

    Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab pemborong.

    5. Semua bahan yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Direksi.

    12. Foto-foto Dokumentasi Proyek

    1. Pemborong diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi proyek meliputi :

    Foto-foto kegiatan pekerjaan proyek antara lain kegiatan dalam uitzet, penempatan

    peralatan-peralatan lapangan (beton-batcher), penempatan material, pengerasan

    Foto-foto tahapan pekerjaan yang penting antara lain pembesian, bekisting,

    pekerjaan beton sebelum dan sesudah pengecoran.

    Dan lain-lain kegiatan yang dianggap perlu oleh Direksi atau Konsultan Pengawas.

    Kondisi proyek pada progress pekerjaan mencapai 0%, 5%, 10%, 20%, 25%, dan

    seterusnya sampai 100% (setiap peningkatan progress 5%) dan kondisi pada waktu

    selesainya masa pemeliharaan. Pengambilan obyek foto-foto harus dari arah yang

    sama.

    2. Foto-foto dicetak dalam ukuran post card (3R) berwarna, masing-masing 2 (dua)

    lembar.

    3. SITUASI

    1. Lokasi bangunan terletak di Puskesmas Bambulung Kabupaten Barito Timur.

    2. Halaman bangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya pada waktu

    rapat penjelasan, untuk itu para calon pemborong wajib meneliti situasi lapangan,

    terutama kondisi tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang

    berpengaruh pada harga penawaran.

    3. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk claim

    dikemudian hari.

    4. UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK

    1. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan mm, kecuali

    ukuran baja / besi yang dinyatakan dalam inc/mm.

    2. Permukaan atas lantai (P + 0,00) adalah 0 cm dari permukaan atas lantai (P + 0.00)

    bangunan, kecuali ditetapkan lain pada waktu rapat penjelasan dilokasi.

    3. Ukuran penduga terbuat dari papan / kayu kelas kuat II (terentang) ukuran 5/7 cm x 3 m

    yang diketam rata-rata semua sisinya, kemudian sebagian ditanam ketanah asli sedalam

    1 m atau beton 20/20 tinggi 0,5 m tertanam 0,8 m. Ukuran penduga tersebut merupakan

    titik ikat tetap yang harus dibuat pemborong dibawah pengamatan Direksi lapangan dan

    dipelihara selama pelaksanaan. Dibuat titik duga simpanan dari beton dengan ukuran sama

    disimpan pada tempat yang aman.

    4. Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Direksi dengan patok-patok yang

    dipancang dan papan bouwplank yang diketam pada sisi bagian atas dan diberi tanda.

    Pemborong harus menyediakan paling sedikit 3 orang pembantu yang menguasai hal

    pengukuran untuk menentukan bidang datar dan bidang siku-siku.

    5. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEKERJAAN TANAH

    1. Lingkup pekerjaan ini meliputi :

    - Pembersihan Lokasi dari tumbuhan-tumbuhan dan pohon-pohon yang merintangi lokasi

    pekerjaan.

    - Pengukuran dan Pemasangan bouwplank

  • - Penggalian tanah pondasi siring

    - Urugan kembali bekas galian dan timbunan

    - Pemadatan pada setiap lapisan timbunan

    2. Pembongkaran dan pembersihan

    Pembersihan lapangan pekerjaan dilakukan dengan membuang rumput /tanah humus

    (top soil) 5-20 cm, sampah atau bahan lainnya yang menganggu, menebang pohon-pohon

    dan mencabut akarnya sesuai petunjuk Direksi.

    3. Pekerjaan Cut dan Fill

    3.1. Pekejaan Cut I pengupasan tanah

    - Dalam Pelaksanaan pekerjaan cut, pemborong harus memperhatikan pail-peil

    tanah yang dikehendaki/sesuai detail pengolahan tanah. Dan gambar potongan

    memanjang dan melintang tanah.

    - Pembentukan dan penyelesaian harus mengikuti bentuk / kemiringan yang cukup

    untuk aliran air. Adanya genangan air diatas tanah tidak diperkenankan atas sesuai

    petunjuk Direksi.

    - Kelebihan galian dari yang ditetapkan tidak diadakan biaya tambahan, dan apabila

    kelebihan galian ini membahayakan konstruksi maka pemborong wajib

    memperbaikinya atas biaya sendiri.

    - Penggalian harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga akibat karena kekurangan

    telitian menjadi tanggung jawab pemborong.

    - Semua galian atas kehendak pemborong untuk maksud-maksud yang tidak

    tercantum dalam kontrak harus ditutup dan dipadatkan kembali.

    3.2. Pekerjaan Fill (penimbunan dan pemadatan tanah)

    - Tanah yang digunakan untuk pengurugan harus ditanah yang baik dan memenuhi

    syarat teknis, bebas dari akar, bahan-bahan organis, barang bekas/sampah dan

    terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi lapangan. Jika diijinkan dapat

    digunakan tanah bekas galian tanah dikupas (Top soil ).

    - Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum tiap lapisan 30 cm

    dalam keadaan padat, kemudian dibasahi dan digilas/timbiris dengan Concrete

    Vibrator dan begitu seterusnya sampai mencapai pail yang ditentukan.Direksi dapat

    memerintahkan pengurugan melebihi ukuran, dan diperhitungkan penyusutan

    tanah akibat konsolidasi.

    4. Galian tanah untuk pondasi

    - Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar/sampai tanah

    keras. Apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian

    harus dipadatkan/ditumbuk.

    - Hasil galian tanah yang masih dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung

    ketempat yang direncanakan yang disetujui Direksi. Sedangkan hasil galian yang tidak

    dapat dipakai untuk penimbunan harus disingkirkan ketempat lain.

    5. Harga satuan yang tercantum dalam penawaran harus sudah mencakup semua biaya,

    pekerjaan-pekerjaan, pembersihan, sewa alat, penimbunan dan pembuangan hasil galian.

    6. PAPAN BOUWPLANK

    1. Semua bouwplank menggunakan kayu (papan 2/15) terentang diserut rata dan terpasang

    waterpass dengan peil + 0.00, setiap jarak 2 meter papan bouwplank diperkuat dengan

    patok kayu berukuran 5/7 cm. Pada papan bouwplank ini harus dicatat sumbu-sumbu

    dinding, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim atau diberi tanda- tanda yang

  • jelas.

    2. Jarak bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran

    terhadap galian tanah pondasi.

    3. Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pemborong wajib memintakan pemeriksaan

    dan persetujuan tertulis dari Direksi.

    7. PEKERJAAN PONDASI

    1. Galian Tanah Pondasi

    - Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya baik dalam, lebar, tinggi dan

    panjang harus dilakukan menurut ukuran dalam gambar rencana. Semua bekas-bekas

    pondasi bangunan lama atau akar-akar pohon yang terdapat dibagian pondasi yang

    akan dibangun harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak

    dipakai harus disumbat.

    - Apabila ternyata terdapat pipa-pipa air, pipa-pipa gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-

    kabel listrik, telpon dan lain-lain yang masih digunakan, maka secepatnya

    memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau kepada pejabat instansi yang

    berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.

    - Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat

    dari pekerjaan galian tersebut. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang

    telah ditentukan, maka Pemborong harus mengisi/mengurug daerah tersebut dengan

    bahan-bahan yang sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai

    dengan spesifikasi.

    - Pemborong harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari

    longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat

    penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan

    pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi.

    - Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis, sambil

    disiram air secukupnya, dan ditumbuk sampai padat dengan Concrete Vibrator.

    2. Pekerjaan Batu Belah

    Bahan batu kali harus memenuhi syarat-syarat :

    - Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, padat, berat dan berwarna putih kehitam-

    hitaman.

    - Bahan asal adalah batu besar yang kemudian dibelah/pecah menjadi ukuran normal

    menurut tata cara pekerjaan yang bersangkutan.

    - Pemasangan sesuai dengan ukuran-ukuran dalam gambar rencana atau atas petunjuk-

    petunjuk Konsultan Pengawas.

    8. PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN

    1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah:

    - Pasangan dinding bata 1/2 bata

    - Plesteran dinding bata

    - Perapian/acian permukaan beton

    - Pembuatan profil nama

    2. Bahan yang dipakai adalah :

    - Bata merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cat dan retak, memenuhi

  • persyaratan dan bahan-bahan PSUSI 1970. Sebagai referensi : batu bata ex. Pal 4.

    - Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan

    bahan yang dapat merusak pasangan. untuk itu pasir yang akan dipakai terlebih dahulu

    diayak lewat ayakan dengan diameter lubang sebesar 10 mm. Pasir pasang dari Pasir

    Pasang kualitas baik, Pasir Seton diambil dari : Pasir cor kualitas baik untuk cor.

    - Semen yang dipakai memenuhi persyaratan Standart Portland Semen Type I

    3. Adukan campuran

    a. Adukan trasram 1 PC : 3 PS dilaksanakan untuk :

    - Semua pasangan bata setinggi 30 cm diatas sloof dan lantai pada semua dinding yang

    berhubungan dengan air, dan untuk KM/WC setinggi 150 cm atau sesuai petunjuk

    Direksi.

    - Plesteran dinding yang masuk kedalam tanah, seluruhnya pasangan trasraam, plint

    plesteran, aferkig permukaan beton dan seluruh pasangan bata 1 Pc:3Ps tersebut

    diatas.

    b. Adukan 1 Pc : 4 Ps dilaksanakan untuk pasangan dinding dan plesteran diatas seperti

    tersebut pada bagian 3.a instruksi diatas.

    4. Pelaksanaan Pekerjaan

    - Pekerjaan pasangan dinding bata harus terkontrol waterpass baik arah vertikal maupun

    horisontal. Pelaksanaan pasangan dinding bata tidak boleh melebihi ketinggian 1 meter

    setiap hari.

    - Sebelum dinding diplester harus dikamprot dengan campuran 1 Pc: 3 Ps dengan

    ketebalan lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik. Kelembaban

    plesteran harus dijaga sehingga pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian

    diperhalus dengan acian semen.

    - Pasangan bata yang selesai harus terus menerus dibasahi selama 14 hari. Untuk itu

    pelsteran trasraam dilakukan pada kedua sisi luar dalam.

    - Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus/afwerking permukaan beton perlu

    dikasarkan/dikamprot terlebih dahulu dengan campuran 1 Pc : 3 Ps dengan ketebalan

    lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik.

    - Seluruh pekerjaan pasangan dan pelsteran yang tidak lurus, berombak dan retak-retak

    harus dibongkar dan diperbaiki. Atas biaya pemborong.

    9. PEKERJAAN BETON

    A. Bahan-bahan dan syarat bahan yang digunakan

    1. Pelaksanaan Beton dilakukan pada :

    - Cor beton tumbuk pada lantai bangunan dengan ketebalan 5 cm campuran 1pc :

    3pc : 5kr,

    - Cor dak beton bertulang dengan ketebalan 10 cm campuran 1pc : 3pc : 5kr,

    - Pekerjaan sloff beton bertulang ketebalan uk. 15/20 cm, ringk balk beton bertulang

    dengan ketebalan uk. 10/15 cm campuran 1pc : 3pc : 5kr,

    - Pekerjaan balok gantung beton bertulang dengan uk. 15/17 cm campuran 1pc : 3pc :

    5kr,

    2. Semen.

    Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat

    :

    - Standar Nasional Indonesia (SNI)

    - Mendapat persetujuan Perencanaan/Pengawas Lapangan

  • Semua Semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak

    diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merk Semen untuk suatu

    Konstruksi/struktur yang sama) dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong

    semen yang masih disegel dan tidak pecah.

    Semua semen disimpan didalam gudang yang tertutup dan terlindung dari

    kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

    Untuk semen yang diragukan mutu dan kerusakan-kerusakan akibat salah

    penyimpanannya dan dianggap sudah rusak dan membatu dapat ditolak

    penggunaannya tanpa melalui pengetesan lagi. Bahan yang telah ditolak harus

    segera dikeluarkan dari Lapangan paling lambat 2 x 24 jam.

    2. Aggregat (Agregate).

    Semua pemakaian split (batu pecah) dan pasir beton harus memenuhi syarat-

    syarat:

    - Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1956).

    - Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SNI.-1991), ASTM.

    - Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porous.

    - Bebas dari tanah/tanah Hat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau

    kotoran-kotoran lainnya). Split (batu pecah) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 30 mm, untuk

    penggunaannya harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan. Gradasi dari aggregate-aggregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu. beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proposi campuran yang akan dipakai. Pengawas Lapangan dapat meminta kepada Pemborong untuk mengadakan test kwalitas dari aggregat tersebut dari tempat penimbunan yang ditunjuk oleh Pengawas Lapangan, setiap saat dalam laboratorium yang diakui.

    Dalam hal ini adanya perubahan sumber dari mana aggregat tersebut akan

    disupply, maka Pemborong diwajibkan untuk memberitahukan kepada

    Pengawas Lapangan.

    3. A i r

    Air yang digunakan untuk semua pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak

    berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengandung

    organisme yang dapat memberikan efek merusakkan beton, minyak atau lemak.

    Memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia (SNI- 1991)

    4. Adukan dan Campuran.

    Perbandingan dari berbagai adukan (specie) diberikan sesuai dengan daftar proposi

    adukan dan campuran dibawah ini.

    Angka-angka tersebut menyatakan perbandingan jumlah isi ditakar dalam keadaan

    kering. Pemborong bertanggur Jawab penuh atas terlaksananya proporsi adukan dan

    campuran tersebut.

  • URAIAN PC PS KR

    (semen) (pasir) (kerikil)

    - beton tumbuk 1 3 5

    - lantai kerja 1 3 6

    - pondasi batu kali 1 2

    - Pasangan dinding biasa 1 6

    - Plesteran kasar 1 4

    - plesteran dinding biasa 1 4

    - plesteran sudut 1 4

    - Plesteran beton 1 4

    Semua campuran pasangan dan campuran cor beton dengan pasir beton dengan pasir muntilan Pemborong harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya dan harus mendapat. persetujuan dari Pengawas Lapangan.

    Selanjutnya takaran tersebut dapat dipergunakan sebagai takaran untuk berbagai

    campuran, untuk pasangan plesteran dll.

    Adukan dan campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan khusus

    lainnya, akan ditentukan dalam pasal tersendiri.

    B. Pekerjaan Beton.

    1. Beton Biasa.

    a. Adukan (adonan) Beton.

    Adukan (adonan) beton harus memenuhi syarat-syarat PSI 1971.

    Pemborong diharuskan membuat adukan (adonan) Beton dengan komposisi

    adukan dan proporsi antara semen dan air dan bertanggung jawab penuh atas

    kekuatan beton yang dipersyaratkan.

    Penggunaan air harus sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan beton yang

    padat dengan daya kerja yang baik sehingga dapat memberikan daya lekat yang

    baik dengan besi beton.

    Pemborong diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes) untuk

    mengontrol daya kerjanya sehingga tidak ada kelebihan air pada permukaan

    (aggregation) dari aggregat. Percobaan slump diade harus memenuhi syarat-

    syarat dalam Peraturan Beton Indonesia (PBI .- 1971).

    - Adukan Beton dibuat setempat (site mixing).

    Adukan beton yang dibuat setempat didalam site, harus memenuhi syarat-

    syarat:

    Semen diukur menurut beratnya perkantong.

    Agregat diukur menurut beratnya.

    Pasir diukur menurut beratnya. Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (batch

    mixer), type dan kapasitasnya harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan. Mengingat kapasitas pekerjaan yang besar.

    Kecepatan mengaduk sesuai dengan rekomendasi dari pembuat mesin

    tersebut. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin

    pengaduk. Lama pengaduk tidak kurang dari 3 menit sesudah semua bahan

    berada dalam mesin pengaduk.

    Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan

    dahulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.

  • Disarankan adukan beton struktur menggunakan ready mix dengan control

    yang berkala dan konsisten

    b. Pengecoran Beton.

    Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan

    menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak

    memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-

    kotoran atau bahan lain dari luar.

    Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan

    Pengawas Lapangan, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat

    pekerjaan.

    Semua alat-alat pengangkut yang digunakan pada setiap waktu harus

    dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.

    Pada tiap-tiap kali mengaduk beton, Pemborong diwajibkan melaksanakan

    pengujian slump seperti yang ditentukan dalam PSI 1971. Hasil pengujian slump

    tersebut terletak dalam batas-batas yang ditentukan dalam PSI 1971 (max 12

    cm) biaya seluruh rangkaian pengujian tersebut sepenuhnya di tanggung oleh

    Pemborong.

    Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih

    dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu,

    tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.

    c. Pemadatan beton.

    Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu vibrator selama pengecoran

    berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan

    maupun posisi tulangan. Pemborong harus menyediakan vibrator-vobrator

    untuk menjamin effisiensi tanpa adanya penundaan.

    Penggunaan vibrator tidak boleh tegak lurus terhadap bidang cor.

    Pemadatan beton secara berlebihan sehingga menyebabkan pengendapan

    aggregat, kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-lain harus dihindarkan.

    Beton harus dicorkan lapis demi lapis dengan tidak melebihi 50 cm tebalnya.

    Lapis-lapis ini harus dijaga supaya mempunyai pengikatan satu sama lain yang

    baik.

    d. Curing dan Perlindungan Atas beton.

    Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap

    matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara

    mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.

    Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah, selama 4 hari dengan

    menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton

    tersebut. Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan

    perlindungan atas beton harus diperhatikan.

    Pemborong harus bertanggung jawab atas retaknya beton karena kelalaian ini.

    2. Perlindungan atas Beton

    Selama berlangsungnya proses pengerasan, beton harus dilindungi terhadap : - Matahari. - Pengeringan oleh Angin.

  • - Hujan/aliran air. - Pengrusakan secara mekanis. - Pengeringan sebelum waktunya. Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga agar tetap basah, dengan cara menyemprotkan air atau menggenangi dengan air permukaan beton tersebut selama 4 hari. Perlindungan atas beton harus diperhatikan terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas. Pemborong harus pertanggung jawab atas retaknya beton karena kelalaian ini.

    10. PEKERJAAN KAYU

    1. Lingkup pekerjaan

    Lingkup pekerjaan ini meliputi :

    - Pekerjaan papan listplank, papan bibir atap lis profil tepi plafon.

    - Sebelum kayu dipesan untuk dikerjakan terlebih dahulu diawetkan dengan bahan anti

    rayap di coating dengan kwas atau sesuai petunjuk Pengawas.

    - Sebelum kayu dipesan untuk dikerjakan terlebih dahulu mengajukan contoh bahan

    kepada pada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

    2. Persyaratan bahan

    - Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak

    bengkok, serta tidak mempunyai derajat kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi

    persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1971 - NI.5.

    3. Persyaratan bahan

    - Kayu Ulin digunakan untuk pekerjaan list plank,

    - Kayu balau digunakan untuk pekerjaan rangka atap.

    - Langit-langit/Plafond yang digunakan baik dalam dan luar yaitu menggunakan calcibord,

    - Calciboad digunakan pada penutup langit-langit/plafond dilis dengan kayu profil.

    - Pelaksanaan Pekerjaan

    Semua pekerjaan kayu yang tampak harus diserut rata dan licin hingga memberikan

    penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.

    Pekerjaan kayu yang tidak rata, melentur, bengkok harus dibongkar dan diperbaiki

    atas biaya pemborong.

    Permukaan kayu tampak harus diserut rata dan licin. Setiap sambungan konstruksi

    atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci atau sistem

    sambungan yang benar. 4. Pekerjaan rangka langit-langit dan penutup

    - Pekerjaan langit-langit terdiri dari dua bahan yaitu bahan kayu dan bahan baja ringan

    /rangka hollow.

    - Untuk pasangan rangka plafond dalam bangunan baru menggunakan rangka baja

    ringan/rangka hollow.

    - Untuk rangka hollow harus dipasang dengan kuat dimana setiap pertemuan du rangka

    harus dibaut dengan kuat dan rapi, sehingga rangka dapat bergantung dengan kuat.

    - Dan untuk pasangan rangka plafond pada bangunan lama menggunakan bahan kayu

    klas II yang masih terpasang dalam kondisi yang sangat baik.

    - Rangka langit-langit dipakai kayu Lanan/atau klas II yang kering, lurus tidak bengkok

    dengan ukuran 5/7 cm untuk balok induk, 5/5 cm untuk balok anak dan bidang

  • permukaan harus diserut rata.

    - Plafond dari bahan calciboad dan diberi lis dari bahan kayu profil.

    - Pelaksanaan pekerjaan ini harus memperhatikan adanya pekerjaan elektrikal yang

    sudah terpasang sebelum melaksanakan penutupan langit-langit.

    - Pelaksanaan rangka langit-langit dengan ukuran rangka 60x60 cm, untuk setiap jarak

    maksimal 3 m harus dipasang balok induk kearah bentang pendek. Agar diperhatikan

    bahwa gantungan plafond kayu 5/5 cm harus dipasang, sehingga langit-langit benar-

    benar kaku.

    - Permukaan rangka langit-langit bagian bawah harus diserut halus dan rata, sebelum

    dipasang penutup langit-langit rangka harus benar-benar rata dan waterpass secara

    keseluruhan.

    - Secara keseluruhan langit-langit yang berombak atau melengkung, nat yang tidak lurus

    harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

    11. PEKERJAAN ALLUMINIUM

    1. Lingkup pekerjaan ini meliputi

    - Pekerjaan rangka atap,

    - Pekerjaan rangka plafond

    2. Bahan penutup atap yang digunakan genteng metal sekualitas : metal rainbow atau

    metalroof dengan rangka atap multi truss/ baja ringan,

    3. Untuk seluruh bangunan harus mengunakan bahan penutup atap genteng sesuai gambar,

    dan sebelum dipesan/dikirim ke lapangan pemborong terlebih dahulu mengajukan contoh

    kepada Konsultan Pengawas/Proyak untuk mendapat persetujuan. bahan penutup atap

    yang cacat dan retak tidak dibenarkan untuk dipakai.

    4. Sebelum pemasangan penutup atap dilaksanakan, harus dicek kemiringan dengan

    kerataan rangka atap sehingga diperoteh bidang yang sesuai.

    5. Pekerjaan langit-langit menggunakan bahan baja ringan /rangka hollow.

    6. Untuk rangka hollow harus dipasang dengan kuat dimana setiap pertemuan dua rangka

    harus dibaut dengan kuat dan rapi, sehingga rangka dapat bergantung dengan kuat.

    7. Plafond dari bahan calciboad dan diberi lis dari bahan kayu profil untuk luar bangunan dan

    lis profil gypsum untuk dalam bangunan.

    8. Pelaksanaan pekerjaan ini harus memperhatikan adanya pekerjaan elektrikal yang sudah

    terpasang sebelum melaksanakan penutupan langit-langit.

    9. Pelaksanaan rangka langit-langit dengan ukuran rangka 60x60 cm, untuk setiap jarak

    maksimal 2 m harus dipasang balok induk kearah bentang pendek. Agar diperhatikan

    bahwa gantungan plafond kayu harus dipasang, sehingga langit-langit benar-benar kaku.

    10. Permukaan rangka langit-langit bagian bawah harus diserut halus dan rata, sebelum

    dipasang penutup langit-langit rangka harus benar-benar rata dan waterpass secara

    keseluruhan.

    11. Secara keseluruhan langit-langit yang berombak atau melengkung, nat yang tidak lurus

    harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

    12. PEKERJAAN PENGECATAN

    1. Pekerjaan pengecatan kayu

    - Pekerjaan cat kayu harus dilaksanakan semua list langit-Iangit, listplank, bibir atap dan

    seluruh permukaan kayu yang diexpose.

    - Cat kayu yang dipakai adalah sekualitas Bee Brand 1000, bahan cat yang akan digunakan

    terlebih dahuJu harus mengajukan contoh untuk disetujui Direksi, warna cat ditentukan

  • kemudian.

    - Pekerjaan dempulan, manie, plamur dan penghalusan (diampelas) harus dilaksanakan

    hingga rapih dan halus sebelum pengecatan dilaksanakan.

    - Pekerjaan menie dilaksanakan pada konstruksi atap, rangka atap, dan gording, ikatan

    angin (bagian yang tidak dicat).

    - Pekerjaan yang ternyata retak, belang dan tidak rata harus diulangi dan diperbaiki

    2. Pengecatan tembok dan langit-langit

    - Pengecatan dilaksanakan pada semua dinding yang tampak, permukaan beton yang

    tidak dilindungi bahan lain seperti ring balk gantung accesories & langit-Iangit

    - Cat yang digunakan adalah setara/sekualitas Decolith atau danabrite baik cat interior

    maupun cat eksterior, Semua contoh cat terlebih dulu harus mendapat persetujan

    Konsultan Pengawas.

    - Semua dinding, langit-Iangit yang akan dicat harus diplamir atau didempul dari jenis

    yang sama dari cat tembok, dihaluskan dengan ampelas hingga licin dan rata. Pekerjaan

    cat dapat dilaksanakan setelah dapat izin dari Konsultan Pengawas.

    - Khusus pendempulan langit-Iangit untuk dicat harus dijaga terhadap neut yang telah

    terbentuk sehingga tetap lurus & rata.

    - Pengecatan dilakukan minimal 3 kali dengan kuas dan roller.

    - Semua pekerjaan cat yang tidak rata, belang pecah-pecah serta masih tipis harus

    diulang dan diperbaiki atas biaya pemborong.

    13. PEKERJAAN SANITAIR

    - Pasangan sanitair harus betul-betul rapi, tidak boleh bocor atau rembes. Saluran pengering

    dalam WC harus mempunyai kemiringan yang cukup untuk penyaluran air. Pemasangan

    closet diatas dudukan pasangan bata.

    1. Bahan

    a. Alat perlengkapan sanitair adalah sekualitas INA, warna ditentukan kemudian

    b. Septictank dan perembesan untuk KM/WC dan bak pembuangan beserta peresapannya

    sesuai dengan gambar kerja.

    c. Macam-macam Kran :

    Dipakai kran dari produksi Fukuda atau sekualitas yang disetujui oleh Konsultan

    Pengawas: Ukuran, macam dan cara pemasangannya sesuai dengan yang tertera pada

    gambar.

    d. Floor Drain

    Dipakai floor drain dan clean out produksi SAN El dari bahan stainless steel atau

    sekualitas. Dipasang pada bak cuci piring.

    e. Pipa untuk air bersih digunakan GIP klass medium sedangkan untuk air kotor

    menggunakan pipa PVC klass AW. Diameter pipa sesuai gambar.

    2. Macam Pekerjaan

    a. Memasang pipa penghubung antara alat-alat sanitair dan pipa maupun pembuang

    (kotoran, air kotor).

    b. Memasang alat-alat perlengkapan sanitair pada dinding atau lantai.

    d. Membuat peturasan urinoir untuk umum dilengkapi dengan pipa dan kran untuk air

    penggelontor/ penyiram.

    e. Membuat septictank dengan perembesannya, untuk kotoran KM/WC

    f. Instalasi-instalasi:

  • - Jaringan air bersih dipasang dengan sistem pencabangan di dalam shaft pipa untuk

    pipa dengan distribusi utama dan tempat-tempat menuju utility

    3. Syarat-syarat Pelaksanaan

    a. Alat-alat sanitair harus dipasang pada dinding atau lantai dan tidak terjadi kerusakan

    pada alat-alat tersebut akibat pemasangan.

    b. Penyambungan pipa pada plat-plat sanitair tidak boleh bocor dan harus dilengkapi

    dengan packing karet.

    c. Untuk membuat sarana-sarana sanitair lainnya seperti bak-bak air, bak-bak cuci,

    septictank harus diikuti ketentuan-ketentuan teknis dibab-bab lain yang nyata-nyata

    berkaitan setelah petunjuk-petunjuk pada gambar rencana.

    d. Testing terhadap pipa air bersih dilakukan dengan cara memberi tekanan pada jaringan

    pipa sebesar 2,5 atm dan didiamkan selama 24 jam dengan penurunan max 1/3 dari

    tekanan testing, jika lebih dari itu kontraktor harus mencari kebocoran dan diperbaiki

    sampai didapat hasif sesuai tekanan kerja yang disyaratkan.

    e. Pada pipa distribusi utama sebelum masuk ke lantai yang memerlukan air didalam shaf

    harus dipasang ball value seperti pada gambar.

    14. SALURAN PEMBUANGAN AIR KOTORAN DAN SEPTICTANK

    - Untuk pembuangan air kotor dari WC dan air cuci disalurkan pada septitank dengan

    dilengkapi rembesan.

    - Pembuangan air kotor tersebut disalurkan mempergunakan saluran pipa PVC ukuran

    diameter sesuai gambar yang dipasang dengan kemiringanyang cukup.

    - Ukuran dan konstruksi septitank dan rembesan dapat disesuaikan dengan gambar detail.

    - Septitank dibuat dari pasangan bata finishing plester trasam atau sesuai gambar.

    - Pipa PVC yang digunakan adalah pipa PVC dengan kualitas AW dengan ukuran diameter

    sesuai gambar

    - Setiap sambungan atau pertulangan atau perempatan atau belokan diharapkan untuk

    menggunakan sock atau keni kecuali pada pipa tersebut telah terdapat fasilitas tersebut.

    - Setiap sambungan atau pertigaan atau perempatan atau belokan diharapkan agar

    tersambung dengan baik dan tidak bocor.

    15. INSTALASI AIR BERSIH

    - Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit

    utama yang diperlukan dalam sistem penyediaan air bersih berupa pompa-pompa, panel

    berserta peralatannya.

    - Sumber air yang didapat ialah dari sumur dalam dengan kedalaman disesuaikan dengan

    keadaan air tanah daerah setempat.

    16. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

    1. Spesifikasi Umum

    a. U m u m

    1) Pemborong yang mengerjakan pekerjaan elektrikal harus memiliki surat pengakuan (PAS) golongan C dari PLN.

    2) Gambar dan spesifikasi merupakan suatu kesatuan yang saling mengikat dan melengkapi.

  • 3) Pemborong harus menjalin hubungan yang baik dengan Pemborong lain dalam pekerjaan ini, sehingga didapat hubungan yang baik untuk secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang ditentukan.

    b. Ijin dan Pemeriksaan

    1) Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu instalasi dan peralatan yang

    digunakan.Semua ijin dan pemeriksaan dari badan Pemerintah merupakan tanggung

    jawab Pemborong baik cara maupun biaya yang diperlukan untuk itu.

    2) Pemborong wajib melengkapi segala yang diperlukan guna terlaksananya

    pemeriksaan dan pengujian dari badan I instansi Pemerintah tersebut.

    3) Pemborong wajib menyelesaikan sertifikat yang menyatakan bahwa semua

    pekerjaan yang telah dilakukannya memenuhi persyaratan dan standard yang

    ditetapkan dalam spesifikasi, ketentuan maupun peraturan Pemerintah.

    4) Pemborong harus mempunyai Tanda Daftar Rekanan yang masih berlaku dan

    disyahkan oleh Instansi yang berwenang setempat.

    c. Standart

    1) Standard yang digunakan adalah yang terakhir sebagai berikut:

    - P.U.I.L.

    - A.V.E.N.D.E.

    - SLI 1992

    Standard-standard lain yang akan digunakan harus disetujui oleh Pengawas

    Pelaksana. Setiap Pemborong harus memiliki pas PLN golongan C.

    2) Semua peralatan yang akan digunakan harus baru dan memenuhi standard yang

    telah ditetapkan.

    d. Inspeksi

    1) Pemborong wajib membuat gambar dan rencana kerja untuk pekerjaan yang akan

    dilaksanakan.

    2) Gambar serta rencana kerja ini harus tersedia di ruang pemborong dan mudah

    diperiksa sewaktu-waktu oleh Pengawas Pelaksana/Pengawas Pelaksana Lapangan.

    3) Setiap kemajuan pekerjaan harus dicantumkan pada gambar dan rencana kerja

    tersebut (kuva S).

    e. Peralatan

    1) Seluruh peralatan yang akan dipakai dan diadakan pengadaannya oleh Pemborong

    sesuai dengan gambar dan spesifikasi yang telah ditentukan.

    2) Daftar merk peralatan yang akan digunakan harus dilampirkan dalam dokumen

    lelang.

    3) Bila dikemudian hari ada kelainan antara daftar yang diajukan dengan yang akan

    dipakai, Pemborong wajib mengajukan persetujuan terlebih dahulu Kepada Pemberi

    Tugas.

    4) Pemborong wajib mengganti semua peralatan yang telah dipasang bila peralatan

    tersebut tidak sesuai dengan daftar yang diajukan atau disetujui Konsultan.

    5) Semua penggantian merk/jenis dari peralatan yang telah di setujui dalam daftar yang

    diajukan harus dilengkapi dengan perubahan biaya dari biaya kontrak.

  • f. Pengujian (Testing and Commissioning)

    1) Sebelum daya listrik dimasukan ke instalasi, seluruh instalasi harus sudah selesai diuji

    dan didapat hasil yang baik yang harus disaksikan dan disetujui oleh Konsultan I

    Badan Pemerintah yang berwajib.

    2) Pengujian tahanan isolasi dari kabel tegangan 220 V harus mengunakan megger

    500 Volts yang sudah dikalibrasi. Tahanan isolasi minimal yang harus dipenuhi adalah

    0,5 m Ohm.

    3) Pengujian harus disaksikan oleh Pengawas Pelaksana. Bila didapat hasil buruk/kurang

    memuaskan pada suatu bagian instalasi, Pemborong wajib memperbaikinya kembali,

    kemudian pengujian diulangi sampai mendapatkan hasil yang baik Pengujian

    dilakukan pada semua bagian (group) instalasi.

    4) Pemborong wajib mengadakan peralatan dan tenaga serta biaya yang diperlukan

    untuk pengujian tersebut dan pemberitahuan kepada Pengawas Pelaksana harus

    paling lambat 48 jam sebelumnya.

    5) Selesai pengujian harus dibuatkan Berita Acara yang dilampiri hasil dari pengujian

    tersebut.

    g. Koordinasi dengan Pekerjaan Lain

    1) Sebelum memulai pekerjaan, pemborong wajib memeriksa gambar-gambar/

    spesifikasi lain yang berhubungan supaya dapat mutu pekerjaan yang baik.

    2) Bila terdapat kelainan baik dalam gambar maupun spesifikasi pekerjaannya dengan

    pekerjaan lain, Pemborong wajib melaporkan kepada Konsultan.

    h. Sub-Pemborong

    1) Pemborong sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku, dapat

    menggunakan tenaga pembantu sebagai sub-Pemborong, dengan persetujuan

    Pengawas Pelaksana.

    2) Pemborong wajib melaporkan kepada Pengawas Pelaksana, sub-sub Pemborong

    yang digunakan.

    i. Pengawasan

    1) Pemborong wajib bertanggung jawab atas semua pekerjaannya.

    2) Pemborong wajib menempatkan tenaga-tenaga pengawas untuk mengawasi

    pekerjaannya sendiri.

    3) Penanggung jawab pelaksana pekerjaan harus selalu berada ditempat pekerjaan dan

    dapat mengambil keputusan-keputusan penuh, demi kelancaran pekerjaan.

  • 17. DAFTAR PERSONIL INTI

    No. Nama Daftar Personil Inti

    Pendidikan Keahlian Pengalaman

    (Tahun) Jumlah (Orang)

    Ket. Yang harus dipenuhi

    1 2 3 4 5 6 7

    1. Site Manager S1 Teknik Sipil

    Ahli Madya/Muda Pelaksana

    Struktur

    5 Tahun 1 SKA, Ijazah,KTP,

    2. Superitendent S1 Teknik Sipil

    Ahli Madya/Muda Pelaksana

    Struktur

    5 Tahun 1 SKA, Ijazah,KTP,

    3. Pelaksana Lapangan

    S1/D3/STM Pelaksana

    Permukiman Perumahan

    3 Tahun 1 SKA, Ijazah,KTP,

    4. Elektrikal S1/D3/STM

    Teknisi Listrik/Jaringan tegangan

    Menengah

    1 Tahun 1 SKK, Ijazah,KTP,

    5. Logistik S1/D3/SLTA 2 Tahun 1 Ijazah,KTP,

    6 Administrasi S1/D3/SLTA 2 Tahun 1 , Ijazah,KTP,

    18. DAFTAR PERALATAN

    No. Nama Daftar Peralatan Kapasitas Jumlah Ket

    1 2 3 4 5

    1. Concrete Mixer 0,6 M3 1 -

    2. Concrete Vibrator 60 Hz 1 -

    3. Dump Truck 8 Ton 1 -

    4. Pick Up 1 Ton 1 -

    5. Generator Set 1000 watt - -

    6 Pompa Air - 1 -

    7. Gerobak Arco - 1 -

    8. Teodolite/TO - - -

    9. Peralatan Tukang - 1 Set -

    19. PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas, pemborong diwajibkan pula mengadakan

    pengurusan-pengurusan antara lain :

    - Surat Bukti Keer Listrik I pengetesan dari PLN dan pengetesan lainnya yang diperlukan. 2. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang

    belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus

  • ditata rapi dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan. 3. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari

    ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksanaan, untuk itu pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

    5. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan, dan memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga penyerahan ke II dilaksanakan pekerjaan benar-benar telah sempuma.

    6. Semua yang belum tercantum peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam Rapat Penjelasan (Aanwijzing).

    7. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini yang masih termasuk lingkup dalam pelaksanaan ini kontraktor harus menyelesaikan. sesuai dengan petunjuk, perintah Direksi baik sesudah atau selama berjalannya pekerjaan, serta perubahan-perubahan didalam Berita Acara Aanwijzing.

    8. Hal-hal yang timbul akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan dibuat Berita Acara yang disyahkan oleh Pengelola Kegiatan Direksi.

    Tamiang Layang, Maret 2014

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    ANDA KIRSELINA, S.Si,Apt,M.Kes

    Pembina IV/a

    NIP. 19710208 200012 2 002