spesifikasi teknis sipil arsitektur

159
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR NO URAIAN HAL 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 SYARAT-SYARAT UMUM PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH PEKERJAAN PASANGAN PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA PEKERJAAN DINDING PARTISI PEKERJAAN KAYU PEKERJAAN TALANG DAN PENUTUP ATAP PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG PEKERJAAN LANGIT-LANGIT PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA PEKERJAAN RAILING PEKERJAAN WATERPROOFING PEKERJAAN KHUSUS PEKERJAAN LUAR BANGUNAN PEKERJAAN LOGAM PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN PEKERJAAN LANSEKAP PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP PEKERJAAN PANEL KOMPOSITE DAN ATAP TRANSPARAN 2-1 2-4 2-8 2-13 2-22 2-26 2-29 2-32 2-43 2-45 2-51 2-52 2-57 2-65 2-66 2-68 2-71 2-76 2-77

Upload: aadonk-muhammed

Post on 03-Jan-2016

259 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

TA

TRANSCRIPT

Page 1: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

NO

URAIAN

HAL

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

2.7

2.8

2.9

2.10

2.11

2.12

2.13

2.14

2.15

2.16

2.17

2.18

2.19

SYARAT-SYARAT UMUM PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH PEKERJAAN PASANGAN PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA PEKERJAAN DINDING PARTISI PEKERJAAN KAYU PEKERJAAN TALANG DAN PENUTUP ATAP PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG PEKERJAAN LANGIT-LANGIT PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA PEKERJAAN RAILING PEKERJAAN WATERPROOFING PEKERJAAN KHUSUS PEKERJAAN LUAR BANGUNAN PEKERJAAN LOGAM PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN PEKERJAAN LANSEKAP PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP PEKERJAAN PANEL KOMPOSITE DAN ATAP TRANSPARAN

2-1

2-4

2-8

2-13

2-22

2-26

2-29

2-32

2-43

2-45

2-51

2-52

2-57

2-65

2-66

2-68

2-71

2-76

2-77

Page 2: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur
Page 3: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia KATA PENGANTAR

i PT. Ciptanusa Buana Sentosa

KATA PENGANTAR

Laporan Final merupakan laporan terakhir yang harus diserahkan Pihak Konsultan,

sebagai Prasyarat yang harus dipenuhi berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan

“ Perencanaan Pembangunan MESS LEMHANNAS REPUBLIK INDONESIA “.

Laporan Final ini merupakan penyempurnaan dari draft final yang berisi ,

Dokumen Gambar Kerja dan Sekaligus dipergunakan untuk Dokumen Tender bidang

Arsitektur, Struktur, Mekanikal-Elektrikal yang lengkap dengan ukuran dan detail serta

informasi lain yang diperlukan untuk pelaksanaan , Dokumen RKS, Spesifikasi, Rencana

Kegiatan dan Volume Pekerjaan (BQ) , Rencana Anggaran Biaya (RAB), Dokumen

/laporan teknis perhitungan struktur, perhitungan ME, yang lebih terinci tentang Bangunan,

MESS LEMHANNAS Republik Indonesia- Jakarta

Harapan kami adalah semoga Laporan Final ini dapat memenuhi persyaratan yang

diminta dan dipergunakan dalam Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik

Indonesia- Jakarta. Masukan dan Saran yang berguna bagi perbaikan laporan ini sangat

kami harapkan.

Hormat kami

Jakarta, Agustus 2010

PT.CIPTANUSA BUANA SENTOSA

Page 4: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 1 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

BAB I KETENTUAN UMUM

Bagian Pertama

Pengertian Istilah

Pasal 1 1. Pedoman dan Peraturan Perundang-undangan yang dipakai, adalah Buku Pedoman

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa , Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 43/PRT/M/2007;

2. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN;

3. Pengguna Anggaran adalah Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia selaku pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran;

4. Pejabat Pembuat Komitmen, adalah pejabat yang diangkat oleh Gubernur Lmhannas RI yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pembangunan MESS LEMHANNAS RI.

5. Penyedia Barang/Jasa, adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa;

6. Pelelangan Umum, adalah pemilihan penyedia barang/jasa dengan cara terbuka untuk umum melalui metode pascakualifikasi, dengan membandingkan nilai penawaran serta kompetensi jasa usaha penyedia barang/jasa;

7. Metoda Satu Sampul, adalah penyampaian dokumen penawaran yang terdiri dari persyaratan administrasi, teknis, dan penawaran harga yang dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup kepada panitia/pejabat pengadaan;

8. Sistem Gugur, adalah cara penilaian atau evaluasi terhadap penawaran yang masuk, melalui pendekatan kualitatif terhadap persyaratan administrasi dan teknis serta data-data kualifikasi kompetensi jasa usaha. Salah satu saja persyaratan administrasi/ teknis/ data kualifikasi perusahaan tidak dipenuhi, penawaran dinyatakan gugur;

9. Pascakualifikasi, adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu Iainnya setelah memasukkan penawaran;

10. Sistem Nilai (Scoring System), adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan kreteria dan nilai yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, kemudian membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya;

11. Surat Jaminan, adalah jaminan tertulis untuk Jaminan Penawaran maupun Jaminan Pelaksanaan yang dikeluarkan Bank Umum /lembaga keuangan lainnya yang diberikan oleh penyedia barang/jasa kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk menjamin terpenuhinya persyaratan/kewajiban penyedia barang/jasa;

12. Bukti Otentik, adalah bukti asli atau rekaman sesuai asli yang dilegalisir oleh badan hukum/lembaga yang berwenang terhadap data-data perusahaan yang menjadi persyaratan dalam proses pelelangan sesuai ketentuan dalam Dokumen ini;

13. Panitia / Panitia Pengadaan, adalah tim yang diangkat oleh LEMHANNAS RI untuk melaksanakan pemilihan penyedia Barang/Jasa;

14. Peserta Lelang, adalah badan usaha atau orang perseorangan termasuk koperasi yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa yang telah terdaftar sebagai peserta

Page 5: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 2 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

pelelangan di Panitia Pengadaan Barang/Jasa pembangunan Mess Lemhannas Republik Indonesia

15. Fakta Integritas, adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Panitia pengadaan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa;

16. Surat Kuasa Direktur/Direksi, adalah surat kuasa yang dikeluarkan Dirut/Direktur kepada orang yang termasuk dalam akta pendirian perusahaan untuk mewakili perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.

Bagian Kedua

Dokumen Pengadaan

PasaI 2 1. ISI DOKUMEN PENGADAAN

1.1 Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang disiapkan oleh Panitia Pengadaan sebagai pedoman dalam proses pembuatan dan penyampaian penawaran oleh calon penyedia barang/jasa pemerintah serta pedoman evaluasi penawaran oleh panitia pengadaan, yang harus dibaca dan menjadi ketentuan mengikat dalam seluruh tahapan proses kegiatan pelelangan, pelaksanaan pekerjaan sampai dengan Serah Terima Pekerjaan dilingkungan Lemhannas RI, serta menjadi satu kesatuan dengan addendum yang mungkin dikeluarkan dalam bab selanjutnya. Isi Dokumen Pengadaan adalah:

BAB I : Ketentuan umum BAB II : Instruksi Umum kepada peserta lelang BAB III : Instruksi Khusus kepada peserta lelang BAB IV : Bentuk Surat Penawaran dan Lampirannya (Daftar Kuantitas

dan Analisa Harga Satuan) BAB V : Syarat Umum Kontrak BAB VI : Syarat Khusus Kontrak BAB VII : Spesifikasi Teknis BAB VIII : Daftar Analisa Harga Satuan dan Gambar Rencana Pekerjaan Lampiran-Lampiran : Formulir Isian Kualifikasi dan contoh-contoh surat

1.2 Dokumen Pengadaan disediakan bagi peserta lelang dan lampiran-lampiran yang tersedia harus diisi dan disampaikan bersama-sama dengan surat penawaran serta kelengkapan Iainnya sebagaimana ditentukan dalam Dokumen ini.

1.3 Dokumen Kualifikasi dan dokumen penawaran dimasukkan dalam satu amplop

tertutup dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan. 2. KLARIFIKASI DOKUMEN PENGADAAN

Peserta lelang yang memerlukan klarifikasi Dokumen Pengadaan dapat memintakan penjelasan kepada Panitia Pengadaan secara tertulis dengan alamat sekretariat pelelangan seperti tercantum dalam sampul dokumen ini. Panitia Pengadaan akan menanggapi setiap

Page 6: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 3 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

permohonan klarifikasi yang diterima 1 (satu) hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran.

3. ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

3.1 Sebelum batas waktu pemasukan penawaran, Panitia pengadaan dapat mengubah Dokumen Pengadaan dengan mengeluarkan addendum.

3.2 Setiap addendum yang dikeluarkan merupakan bagian dari Dokumen Pengadaan dan dapat diterima oleh seluruh calon peserta lelang.

3.3 Untuk memberi waktu yang cukup kepada calon penawar peserta lelang termasuk untuk memperhitungkan addendum, dalam menyiapkan penawaran mereka, panitia akan memberikan waktu secukupnya terhadap batas akhir pemasukan penawaran.

Bagian Ketiga

Penjelasan Umum Pelaksanaan Pengadaan

PasaI 3 Pelaksanaan pengadaan barang/ jasa, khususnya jasa pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa kegiatan di lingkungan LEMHANNAS RI Tahun 2010 adalah sebagai berikut; 1. UMUM

1.1 Nama Paket : Pembangunan Mess Lemhannas Republik Indonesia

1.2 Lokasi : Jalan Merdeka Selatan - Jakarta Pusat 1.3 Sumber Dana : APBN 1.4 Tahun Anggaran : 2010 1.5 Penanggung Jawab Program : Lemhannas RI 1.6 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN/PPTK : Yang Ditunjuk oleh

Gebernur Lemhannas dengan SK 1.9 Penyelenggara : Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan

Mess Lemhanas Republik Indonesia 2.0 Dasar Hukum : Buku Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang

dan Jasa Keppres 80 tahun 2003, Perat uran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 43/PRT/M/2007.

2. PROSEDUR PENGADAAN BARANG JASA

Beberapa ketentuan umum tentang Prosedur Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Lemhannas RI dengan pelelangan adalah sebagai berikut: 2.1 Seluruh Peserta Lelang akan menanggung seluruh biaya-biaya yang diperlukan

untuk pelaksanaan persiapan dan pemasukan penawarannya dan Pihak Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan Panitia Pengadaan dalam hal apapun tidak akan bertanggung jawab atau

Page 7: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 4 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

berkewajiban untuk mengganti biaya tersebut sebagai akibat dari pelaksanaan dan proses penawaran atau proses evaluasi penawaran;

2.2 Metode pengadaan yang digunakan adalah dengan Pelelangan Umum; 2.3 Sistim evaluasi Penawaran terhadap pemenuhan persyaratan Administrasi adalah

menggunakan Sistem Gugur; Penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi, akan dilanjutkan dengan evaluasi teknis dengan menggunakan sistem nilai;

2.4 Sistem kualifikasi Perusahaan untuk menilai kompetensi dan kemampuan badan usaha dilakukan dengan proses Pascakualifikasi;

2.5 Sistem Kontrak Pengadaan Barang/ jasa adalah berdasarkan bentuk gabungan antara Kontrak Lump Sum dan kontrak harga satuan, dengan jangka waktu pelaksanaan adalah yang ditentukan kemudian;

2.6 Dokumen ini diterbitkan sebagai pedoman bagi para peserta Pengadaan Barang/ Jasa dalam pengisian formulir-formulir dan dokumen penawaran masing-masing paket pekerjaan guna memenuhi syarat-syarat Evaluasi dan Kualifikasi yang ditentukan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan tetap memenuhi prinsip-prinsip Efisien, Efektif, Terbuka dan Bersaing, Transparan Adil/Tidak Diskriminatif serta AKUNTABEL;

2.7 Seluruh isi dokumen ini adalah bersifat mengikat, kecuali ada perubahan dan atau penambahan atas isi dokumen dan dicantumkan dalam sebuah Berita Acara Perubahan dan atau Penambahan Dokumen Pengadaan.

3. JADWAL PELAKSANAAN PELELANGAN Pelaksanaan Pelelangan Umum akan dilakukan mulai dari Pendaftaran dan Pengambilan

Dokumen hingga Pengumuman Pemenang calon Penyedia Barang/ Jasa untuk masing masing pekerjaan, dengan rincian sebagai berikut: 3.1 Pendaftaran Pelelangan;

Hari : Hari kerja Tanggal : .... s/d .... 2010 Jam : ….s/d…., kecuali hari Jum’at hingga jam …. Tempat : Kantor Lemhannas RI Jl. Merdeka Selatan - Jakarta Pusat Catatan : - Pendaftaran langsung dilakukan oleh Direktur atau orang yang

dikuasakan (tercantum dalam akte pendirian perusahaan) dengan membawa surat kuasa bermaterai cukup (Rp. 6.000,-) dan membawa / menunjukkan KTP Asli (bagi yang dikuasakan wajib menunjukkan KTP Asli yang menguasakan),- membawa SBU Asli, Sertifikat ISO 9001:2000,SIUJK Asli, Akte Pendirian Perusahaan;

- Diluar hari dan jam yang ditetapkan, tidak akan dilayani.

3.2 Pengambilan Dokumen Pengadaan; Hari : Hari Kerja Tanggal : ….s/d … 2010 Jam : …. s/d …. wib, kecuali hari Jum’at hingga jam ….. Tempat : Kantor Lemhannas RI Jl. Merdeka Selatan - Jakarta Pusat Catatan : Diluar hari dan jam yang ditetapkan, tidak akan dilayani.

Page 8: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 5 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

3.3 Aanwijzyng (Penjelasan Pekerjaan Teknis dan Administrasi) Hari : Hari Kerja Tanggal : ..... 2010 Jam : .... WIB s/d selesai Tempat : Kantor Lemhannas RI

3.4 Peninjauan Lapangan Hari : Hari Kerja Tanggal : ... 2010 Jam : .... s/d Selesai Tempat : Lokasi di Komplek Lemhannas RI

3.5 Pemasukan Penawaran

Hari : Hari Kerja Tanggal : .... s/d ... 2010 Jam : .... s/d .... Tempat : Kantor Lemhannas RI Jl. Merdeka Selatan - Jakarta Pusat Catatan : - diluar hari dan jam yang ditetapkan tidak akan dilayani batas akhir Pemasukan Penawaran adalah : Hari : Hari Kerja Kamis Tanggal : ...... 2010 Jam : ...... WIB Tempat : Kantor Lemhannas RI Jl. Merdeka Selatan - Jakarta Pusat

Catatan : - diluar hari/tanggal/jam (toleransi waktu diatur kemudian) batas akhir dianggap terlambat.

3.5 Pembukaan Penawaran :

Hari : Hari Kerja Tanggal : .... 2010 Jam : ..... WIB s/d Selesai Tempat : Kantor Lemhannas RI Jl. Merdeka Selatan - Jakarta Pusat

4. RAPAT PENJELASAN UMUM

4.1 Peserta Pengadaan disarankan hadir pada rapat Penjelasan Umum yang telah ditentukan sesuai dengan Jadwal yang tertera dalam pengumuman / dokumen ini.

4.2 Rapat Penjelasan Umum hanya dapat dihadiri oleh Perusahaan yang telah mendaftar sebagai peserta pengadaan barang/jasa di Lingkungan Lemhannas RI

4.3 Rapat penjelasan Umum dihadiri oleh Direktur Perusahaan atau orang yang ditugaskan yang mengerti perihal teknis dan administrasi dengan membawa Surat Kuasa bermaterai dari Direktur/Direktur Utama Perusahaan.

4.4 Dalam Rapat Penjelasan Umum, peserta pengadaan diberikan kesempatan untuk menanyakan persyaratan baik yang berkaitan dengan administrasi maupun teknis yang dirasa kurang jelas.

Page 9: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 6 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

4.5 Hasil Rapat Penjelasan Umum akan dituangkan ke dalam Berita Acara (BA) Rapat Penjelasan Umum yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan Barang/Jasa.

4.6 Berita Acara Rapat Penjelasan Umum tersebut ditandatangani oleh Panitia Pengadaan Barang / Jasa dan sekurang-kurangnya oleh 2 (dua) wakil dari peserta pengadaan.

Bagian Keempat Persyaratan Penyedia Barang/Jasa

Pasal 4

Persyaratan Penyedia Barang/ Jasa untuk Pekerjaan Pembangunan Mess Lemhannas RI Pusat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan usaha/kegiatan

sebagai penyedia barang/jasa, sesuai yang ditetapkan dalam dokumen ini (BAB III Instruksi Khusus Pada Peserta Lelang);

2. Memiliki keahlian, Pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan barang/jasa;

3. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;

4. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak; 5. Memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan dengan melampirkan rekaman

bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir, dan laporan bulanan PPN, PPh 3 (tiga) bulan terakhir;

6. Dalam waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barang/jasa baik di Iingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;

7. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain serta mampu menunjukkan bukti-bukti otentik;

8. Tidak masuk dalam daftar hitam; 9. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos; 10. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan kemampuan usaha

yang dimilikinya; 11. Membuat pernyataan kebenaran atas dokumen yang disampaikan dan kesediaan

dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku apabila dokumen yang disampaikan terbukti tidak benar.

12. Membuat/mengisi formulir FAKTA INTEGRITAS (pada saat pendaftaran lelang); 13. Mampu menunjukkan asli segala kelengkapan kualifikasi seperti yang disyaratkan dalam

dokumen ini, sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pasal 5

Persyaratan-persyaratan yang lain dalam Pengadaan Barang/ Jasa ini adalah:

Page 10: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 7 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

1. Peserta Lelang telah terdaftar dalam proses Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen

Pengadaan sesuai paket pekerjaan yang diminati pada Jadwal yang ditetapkan; 2. Peserta lelang memasukkan Dokumen Penawaran sesuai Jadwal yang ditetapkan; 3. Dokumen penawaran yang disampaikan memenuhi butir-butir ketentuan lnstruksi

Persyaratan Penawaran; 4. Penawarannya merupakan harga penawaran yang responsif serta mempergunakan

semaksimal mungkin bahan produksi dalam negeri, dan yang sesuai dengan spesifikasi yang diminta atau setara;

Page 11: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 8 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

BAB II INSTRUKSI UMUM KEPADA PESERTA LELANG

Bagian Pertama

Penyiapan Penawaran

Pasal 6 1. BAHASA PENAWARAN

Semua penawaran yang berkenaan dengan penawaran harus mempergunakan Bahasa Indonesia.

2. MATERI DOKUMEN PENAWARAN

Penawaran yang diserahkan peserta lelang harus terdiri dari hal-hal sebagai berikut : 2.1 Surat Penawaran, sesuai syarat / ketentuan dalam dokumen ini; 2.2 Jaminan Penawaran Asli 2.3 Daftar Kuantitas dan Analisa Harga Satuan; 2.4 Metode dan Teknologi Pelaksanaan; 2.5 Diagram Jadwal Waktu Pelaksanaan; 2.6 Spesifikasi teknis yang memenuhi persyaratan; 2.7 Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakan bila ada; 2.8 Dokumen Kualifikasi Perusahaan (dalam bentuk bundel atau dijilid).

3. HARGA PENAWARAN

3.1 Kecuali dinyatakan lain dalam dokumen ini, harga penawaran adalah harga untuk seluruh pekerjaan berdasarkan dafar harga satuan dan harga yang diserahkan oleh peserta lelang;

3.2 Peserta lelang harus mengisi harga satuan dan harga untuk semua mata pekerjaan yang tercantum kuantitasnya dalam daftar kuantitas. Apabila harga dicantumkan nol mata pekerjaan tertentu, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN tidak akan membayar apabila dilaksanakan dan harus dianggap termasuk dalam harga satuan dan lainnya dalam daftar kuantitas;

3.3 Bea-bea, keuntungan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPn 10%) sudah termasuk dalam harga penawaran total dalam dokumen penawaran;

3.4 Harga satuan yang dicantumkan peserta penawar adalah tetap selama masa pelaksanaan lelang dan kontrak, kecuali apabila dinyatakan bahwa dapat disesuaikan selama masa pelaksanaan kontrak.

4. MATA UANG PENAWARAN

Seluruh penawaran yang disampaikan adalah dengan menggunakan mata uang Indonesia (Rupiah)

Page 12: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 9 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

5. MASA BERLAKU PENAWARAN

Penawaran harus tetap berlaku sepanjang waktu yang ditetapkan dalam dokumen ini.

6. BENTUK PENAWARAN

6.1 Peserta lelang harus menyiapkan satu dokumen penawaran asli dan dijilid serta satu dokumen isian kualifikasi asli dan dijilid secara terpisah yang merupakan bagian dari penawaran dan diberi tanda secara jelas “ASLI”. Disamping itu peserta/penawar juga melampirkan masing-masing 2 (dua) dokumen rekaman dan dijilid serta diberi tanda secara jelas “REKAMAN”. Apabila terdapat perbedaan antara dokumen asli dan rekaman, maka asli yang berlaku.

6.2 Penawaran yang dimaksud pada butir 6.1 diatas merupakan penawaran tunggal atau bukan penawaran alternatif.

6.3 Seluruh isi dokumen penawaran harus diketik pada kertas kop perusahaan, kecuali Jaminan Penawaran dengan menggunakan tinta yang tidak dapat dihapus.

6.4 Surat Penawaran dan semua lampirannya harus dibuat pada kertas berukuran F4. 6.5 Surat Penawaran dan dokumen-dokumen lain yang mensyaratkan, harus distempel

dengan Materai Rp. 6.000- dan harus ditandatangani oleh Direktur Utama/pimpinan perusahaan atau pihak lain yang disertai Surat Kuasa Direksi yang dilegasisasi oleh Notaris.

6.6 Penawaran asli dan semua rekamannya ditujukan kepada:

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMBANGUNAN MESS LEMHANNAS RI

Kantor Lemhannas RI Jl. Merdeka Selatan –Jakarta Pusat

6.7 Penawaran tidak boleh terdapat coretan, penghapusan atau penambahan yang secara substansi dapat merubah isi penawaran.

6.8 Segala isi sampul penawaran menjadi tanggung jawab perusahaan penawar. 7. SURAT PENAWARAN TIDAK SAH

Surat Penawaran tidak sah apabila (salah satu atau lebih) : 7.1 Surat penawaran tidak ditandatangani oleh yang berhak sesuai ketentuan pada Bab

I pasal 4 butir ke 4; 7.2 Surat Penawaran tidak ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Pembangunan Mess Lemhannas RI; 7.3 Tidak mencantumkan nama paket pekerjaan; 7.4 Tidak mencantumkan masa berlaku penawaran; 7.5 Tidak mencantumkan jangka waktu pelaksanaan;

Page 13: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 10 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

7.6 Tidak dibubuhi materai sebagaimana disyaratkan atau tidak bermaterai cukup (Rp. 6.000,-);

7.7 Materai tidak bertanggal dan tidak terkena tandatangan; 7.8 Tidak bertanggal, bulan, tahun, dan cap perusahaan; 7.9 Harga yang tercantum dalam angka tidak sama atau tidak sesuai dengan yang

tercantum dengan huruf; 7.10 Besarnya biaya/harga penawar tidak jelas, baik dengan angka maupun dengan

huruf; 7.11 Terdapat coretan, penghapusan atau penambahan secara substansi dapat merubah

penawaran. 8. PENYAMPULAN PENAWARAN

8.1 Peserta Lelang harus memasukkan dokumen penawaran dengan sistem 2 (dua)

sampul, yaitu: a). Sampul I ( Dokumen Administrasi dan Teknis ) terdiri dari 1 (satu) asli dan 2

(dua) copy/rekaman, Sampul I tersebut direkat dan dilak untuk menjaga kerahasian.

b). Sampul II ( Dokumen biaya ) terdiri dari 1 (satu) asli dan 2 (dua) copy/rekaman, Sampul II tersebut direkat dan dilak untuk menjaga kerahasian.

c). Sampul I dan sampul II dimasukkan kedalam sampul luar/ sampul penutup kemudian direkat dan dilak untuk menjaga kerahasian.

8.2. Dokumen penawaran dimasukkan ke dalam sampul tertutup berwarna coklat,

berukuran F4 (folio). 8.3. Pada sampul luar/ sampul penutup bagian depan hanya dicantumkan alamat tujuan

yaitu Kepada Panitia Pengadaan Barang/ Jasa yang mengadakan proses pelelangan dengan alamat sesuai tempat pemasukan penawaran serta kata-kata “dokumen penawaran pengadaan barang/jasa yang mencantumkan : nama paket, hari, tanggal, bulan, tahun dan jam pemasukan), seperti contoh format dibawah ini:

CONTOH SAMPUL SURAT PENAWARAN BAGIAN DEPAN

Page 14: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 11 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

DOKUMEN PENAWARAN Kegiatan : Pembangunan Mess Lemhannas RI Tempat : Jl.Merdeka Selatan RI Hari : (………………………) (diisi Panitia/Petugas) Tgl/Bln/Thn : (………………………) (diisi Panitia/Petugas) Diterima Pukul : (…… WIB) (diisi Panitia/Petugas) Paraf : ...................... (Paraf Panitia/Petugas)

Kepada Yth. Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Mess Lemhannas RI Tahun Anggaran 2010 di-

JAKARTA

8.4. Pada sampul luar bagian belakang sampul penawaran dibubuhi lack atau disegel pada kelima sisi yang merupakan sambungan sampul (lihat contoh gambar).

Gambar 1. Contoh sampul luar Dokumen Penawaran

9. SISTIM PENYAMPAIAN PENAWARAN

9.1 Setelah butir 8.2 ayat 8 Pasal ini diisi oleh panitia, Dokumen Penawaran dimasukkan

langsung oleh wakil perusahaan ke tempat yang telah disediakan panitia. 9.2 Apabila Dokumen Penawaran disampaikan melalui Pos, sampul pertama

dimasukkan dalam satu sampul (sampul luar) yang mencantumkan Alamat Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Mess Lemhannas RI - Bengkulu serta catatan nama serta tanggal dan jam penerimaan.

9.3 Panitia berhak memberi kode pada sampul penawaran yang disampaikan, dihadapan peserta yang menyampaikan penawaran, disesuaikan kode kotak penawaran;

Page 15: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 12 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

9.4 Ketentuan mengenai sampul penawaran diatas tidak bersifat mengikat (kecuali melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 8.2 ayat 8 pasal ini), namun apabila tidak diikuti, maka segala resiko yang terjadi terhadap dokumen penawaran yang disampaikan menjadi tanggung jawab penawar. Hal-hal yang menyangkut penyimpangan terhadap sampul penawaran akan dicatat oleh petugas pemasukan penawaran dan ditandatangani oleh peserta yang memasukkan penawaran.

Bagian Kedua Kelengkapan Sampul Dokumen Penawaran

Pasal 7

Kelengkapan sampul dokumen penawaran adalah berisi dokumen penawaran dan dokumen isian kualifikasi kompetensi dan kemampuan usaha.

Pasal 8

Kelengkapan DOKUMEN PENAWARAN, berisikan: 1. Seluruh peserta lelang diharuskan membuat surat Penawaran yang berisikan nilai

penawaran untuk paket pekerjaan yang akan diikuti serta jangka waktu pelaksanaan yang akan dilakukan. Surat tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama atau Kuasa yang ditetapkan diatas Materai dan bertanggal sesuai tanggal penawaran. Ketentuan lain-lain adalah: 1.1 Contoh Surat Penawaran sebagaimana tertera dalam Dokumen ini (Bentuk Surat

Penawaran dan Lampirannya); 1.2 Besaran Nilai Penawaran tercantum dalam angka dan huruf; 1.3 Masa berlaku Surat Penawaran adalah tidak kurang dan 30 (tiga puluh) hari; 1.4 Jangka waktu pelaksanaan tertulis dalam Angka dan Huruf, dan tidak boleh melebihi

sesuai yang disyaratkan dan menjadi ketetapan masing-masing paket pekerjaan.

2. Seluruh Penawaran harus disertai dengan Jaminan Penawaran Asli dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut : 2.1 Contoh Jaminan Penawaran tertera dalam Lampiran Dokumen ini; 2.2 Diterbitkan oleh Bank Umum Pemerintahdan akan diverifikasi oleh panitia (tidak

termasuk Bank Perkreditan Rakyat); 2.3 Masa berlaku Jaminan Penawaran adalah selama masa berlaku penawaran ditambah

sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender; 2.4 Nama Kegiatan, Pengguna Barang/ Jasa dan Penyedia Barang/Jasa yang dijamin

harus sesuai; 2.5 Besaran nilai Jaminan Penawaran adalah tidak kurang 3% terhadap besar Nilai

Penawaran; 3. Seluruh Penawaran harus disertai dengan Daftar Kuantitas Pekerjaan (Bill of Quantity)

disertai Analisa Harga Satuan untuk masing-masing jenis sub pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut : - Lembaran isian untuk Daftar Kuantitas tertera dalam bagian Dokumen Pengadaan

ini, dan Analisa Harga Satuan dibuat oleh masing-masing kontraktor

Page 16: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 13 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

4. Seluruh Penawaran harus disertai Metode Pelaksanaan dan Jadwal Waktu Pelaksanaan

Pekerjaan yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagai berikut : 4.1 Metode Pelaksanaan sekurang-kurangnya memuat tata cara pelaksanaan pekerjaan

mulai dari tata cara Persiapan hingga tahap akhir; 4.2 Jadwal pelaksanaan disusun dalam bentuk diagram balok dan atau Kurva S, dengan

masa pelaksanaan sesuai dengan yang tertera dalam Surat Penawaran;

Pasal 9

Kelengkapan DOKUMEN KUALIFIKASI, berisikan : 1. Isian Formulir Kualifikasi Asli yang bermaterai Rp. 6000,- dan bertandatangan sesuai

penandatangan surat penawaran, meliputi : 1.1 Form isian data adiministrasi 1.2 Form isian Ijin Usaha 1.3 Form isian landasan Hukum Pendirian Perusahaan 1.4 Form Isian Kepengurusan Perusahaan 1.5 Form isian data keuangan

- Susunan Kepemilikan Saham - Pajak-pajak

- Lapaoran Keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik {Neraca perusahaan (per 31 Desember 200)}

1.6 Form isian data personalia (teknis dan administrasi) dilengkapi dengan struktur organisasi dengan melampirkan ijasah terakhir dan daftar riwayat Pekerjaan, Surat Keterangan Keahlian/Ketrampilan dari LPJK, yang akan diverifikasi melalui website LPJK

1.7 Form isian daftar peralatan 1.8 Form isian data pengalaman pekerjaan 1.9 Form isian data pekerjaan yang sedang dilaksanakan 1.10 Membuat SKK dan SKP 1.11 Form isian Modal Kerja/Dukungan bank,

2. Foto copy akte pendirian perusahaan dan akte perubahan terakhir (bila ada perubahan). 3. Foto copy Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang berlaku, asli dibawa dan

ditunjukan kepada panitia pada waktu pembukaan penawaran. 4. Foto copy SBU (Sertifikat Badan Usaha) Bidang Arsitektur ;

a. asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pembukaan penawaran. Untuk menunjukkan ke-aslian SBU panitia akan melakukan pengecekan langsung pada website LPJK

5. Foto copy SBU (Sertifikat Badan Usaha) Bidang Sipil ( Sub Bidang/Bagian Sub Bidang) ; a. asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pembukaan penawaran. Untuk

menunjukkan ke-aslian SBU panitia akan melakukan pengecekan langsung pada website LPJK

6. Foto copy SBU (Sertifikat Badan Usaha) Bidang Mekanikal ; a. asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pembukaan penawaran. Untuk

menunjukkan ke-aslian SBU panitia akan melakukan pengecekan langsung pada website LPJK

7. Foto Copy Sertifikat ISO 9001:2000 ISO 14001; OHSAS 18001 dan atau SMK3 yang dikeluarkan oleh Lembaga Resmi dan bukti hasil audit tahun 2008 ( minimal 2 sertifikat )

Page 17: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 14 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

8. Foto copy Kartu Tanda Anggota GAPENSI/GAPEKNAS/Asosiasi lainnya yang masih berlaku, asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pendaftaran.

9. Foto copy Kartu NPWP (Nomor Poko Wajib Pajak), asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia lelang waktu pendaftaran.

10. Foto copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang masih berlaku, asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pendaftaran.

11. Foto copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku, asli dibawa dan ditunjukan kepada panitia pada waktu pendaftaran.

12. Foto copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PK) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.

13. Referensi Bank dari Bank Umum Pemerintah. 14. Foto copy Jaminan Penawaran dari Bank Umum Pemerintah sebesar minimal 3 % dari

harga penawaran, yang asli diserahkan kepada panitia. 15. Surat Pernyataan Tunduk pada Panitia Pelelangan beserta ketentuan dan peraturannya

diatas materai Rp. 6000,- 16. Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri Sipil atau Anggota TNI/Polri diatas materai Rp.

6000,- 17. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang

dihentikan, dan atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dengan dinyatakan dalam surat pernyataan bermaterai Rp. 6000,-

18. Melampirkan Surat Pernyataan Asli bermaterai bukan penyedia barang/jasa yang masuk dalam daftar hitam perusahaan;

19. Dalam hal penyedia jasa akan melakukan kemitraan, penyedia barang/jasa wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.

20. Foto copy (SPT/PPh) tahun terakhir serta Fotokopi laporan bulanan PPh pasal 25, pasal 21, dan PPn minimal 3 (tiga) bulan terakhir tahun 2009 & Surat Keterangan Fiskal dari Direktorat Jendral Pajak tahun terakhir.

21. Melampirkan Surat Pernyataan Asli bematerai kebenaran atas dokumen yang disampaikan;

22. Melampirkan Rekening Koran 3 Bulan terakhir tahun 2009 ( Rekaman yang dilegalisir Bank yang mengeluarkan ).

Bagian Ketiga

Pemasukan Sampul Dokumen Penawaran

Pasal 10

1. Pemasukan sampul penawaran dilakukan pada hari, jam dan tempat yang telah ditetapkan dalam Jadwal pelelangan;

2. Panitia berhak memberikan kode pada muka sampul dokumen penawaran disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan kode kotak pemasukan penawaran;

3. Pemasukan penawaran dilakukan dengan membawa bukti asli pendaftaran / bukti pengambilan Dokumen Pengadaan dan ditunjukkan kepada Petugas Pemasukan Penawaran;

4. Penawaran yang dikirim melalui pos, hanya diterima dalam Jadwal yang ditetapkan, serta dicatat waktu pemasukannya dalam bukti pengiriman untuk yang melalui pos tercatat;

Page 18: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 15 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

5. Panitia berhak penuh menolak pemasukan sampul dokumen penawaran perusahaan yang belum terdaftar dalam proses pendaftaran.

Pasal 11

1. Peserta lelang tidak boleh mengubah sebagian/menambah dokumen penawaran setelah masa pemasukan berakhir;

2. Penawar dapat mengundurkan diri selama masa pemasukan penawaran dengan mengajukan surat pengunduran diri disertai bukti asli pendaftaran dan bukti pengambilan Dokumen Pengadaan dan diserahkan kepada Panitia. Peserta yang telah memasukkan penawaran dan kemudian mengundurkan diri sebelum acara pembukaan dimulai, maka dokumen penawaran akan dikembalikan tanpa dibuka pada saat sebelum pembukaan penawaran atau belum melewati batas toleransi pemasukan penawaran;

Pasal 12

1 Batas akhir penyampaian penawaran adalah batas akhir Jadwal yang ditetapkan, tanpa toleransi dari batas waktu akhir;

2. Penetapan batas akhir toleransi pemasukan penawaran rnenjadi kewenangan penuh Panitia Pengadaan, disesuaikan sistem Waktu Bagian Barat Indonesia (WIB);

3. Panitia Pengadaan dapat mengundurkan batas akhir pemasukan penawaran dengan mengeluarkan addendum dokumen pengadaan dan peserta lelang akan mengikuti batas akhir tersebut, dengan membuat berita acara.

Pasal 13

1. Setiap pemasukan sampul dokumen penawaran yang diterima oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa sesudah batas akhir toleransi pemasukan penawaran dinyatakan terlambat;

2. Panitia berhak menolak penawaran yang terlambat, serta segala kerugian yang diakibatkan menjadi tanggung jawab penawar bersangkutan;

3. Penawaran yang terlambat akan dicatat dan dikembalikan dalam keadaan tidak dibuka, serta dinyatakan gugur;

4. Penawaran terlambat yang disampaikan melalui Pos, akan diberitahu kepada peserta untuk pengambilan kembali dokumen penawaran.

Pasal 14

Penutupan pemasukan penawaran serta pencatatan penawaran terlambat akan dituangkan dalam sebuah Berita Acara.

Bagian Keempat Pembukaan dan Pembacaan Penawaran

Pasal 15

Page 19: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 16 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

1. Pembukaan penawaran Sampul I (dokumen Administrasi dan Teknis ) dilakukan pada

hari terakhir pemasukan dokumen penawaran dan di tempat yang telah ditentukan Panitia.

2. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan Panitia setelah menyatakan dihadapan para peserta pengadan bahwa saat pemasukan dokumen penawaran telah ditutup;

3. Dokumen Penawaran tidak dapat lagi diterima setelah lewat batas toleransi waktu pemasukan, setelah dinyatakan ditutup oleh Panitia dihadapan para peserta pengadaan;

4. Setelah Pemasukan Dokumen Penawaran ditutup, perubahan atau susulan pemberian bahan dan penjelasan secara lisan atau secara tertulis atas dokumen penawaran yang telah disampaikan tidak dapat diterima;

5. Sebelum penawaran dibuka, ditunjuk dua orang wakil Penawar yang dipilih oleh peserta lelang untuk bertindak sebagai saksi;

6. Apabila tidak terdapat dua orang saksi dari penawar, Panitia Pengadaan dapat menunjuk dua orang saksi selain anggota panitia pengadaan (atas persetujuan Pimpinan Proyek);

7. Panitia / Petugas akan membuka sampul penawaran di hadapan para Peserta Lelang, tidak termasuk yang mengundurkan diri dan menghitung jumlah sampul penawaran serta memeriksa kelengkapan administrasi sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen ini disaksikan oleh 2 (dua) orang wakil peserta pengadaan, kemudian membacakannya dengan jelas dihadapan para peserta lelang;

8. Apabila jumlah sampul penawaran kurang dari 3 (tiga) maka dilakukan pemasukan penawaran ulang dengan mengundang calon peserta baru termasuk yang sudah memasukan penawaran;

9. Semua harga dan dokumen-dokumen Iainnya yang diperlukan serta perubahan dalam penawaran atau mengundurkan diri, dibacakan oleh Panitia pada saat pembukaan;

10. Dokumen Penawaran yang telah dibuka sampulnya dan telah dilakukan pemeriksaan kelengkapan data administrasi kemudian diparaf oleh Panitia dan sekurang-kurangnya 2 (dua) wakil peserta yang disepakati oleh peserta undangan yang hadir;

11. Hasil Pembukaan Dokumen Penawaran dituangkan kedalam Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran dan pemeriksaan Data Administrasi, yang ditandatangani oleh seluruh Anggota Panitia yang hadir serta 2 (dua) orang wakil peserta pengadaan sebagai saksi;

12. Peserta Pengadaan yang mewakili Direktur Perusahaan harus membawa surat pernyataan tugas sebagai wakil perusahaan yang ditandatangani oleh Pemimpin Perusahaan, selain itu diharapkan wakil perusahaan tersebut adalah orang yang hadir pada acara Penjelasan Umum (Aanwijzing).

13. Pembukaan dan pembacaan isi sampul penawaran tidak bersifat menggugurkan, kecuali untuk penawaran yang jenis paket yang ditawar tidak sesuai.

14. Pembukaan penawaran sampul II (dokumen penawaran biaya) yang akan dibuka, hanya 3 (tiga) peserta dengan nilai teknis tertinggi dan lulus passing grade yang disyaratkan.

Pasal 16

Khusus dokumen kualifikasi, cukup dicatat ada/tidaknya secara keseluruhan serta dihitung jumlah lembar dalam satu bundel/jilid dokumen asli tersebut serta ditulis pada muka sampul yang ditandatangani oleh saksi-saksi.

Page 20: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 17 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Pasal 17

1. Peserta Lelang yang mengundurkan diri setelah dilakukan pembukaan penawaran, maka

jaminan penawaran bersangkutan menjadi hak Panitia Pengadaan untuk menyimpan dan mencairkan, sesuai ketentuan yang berlaku;

2. Panitia Pengadaan segera membuat berita acara pembukaan penawaran yang memuat perincian hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaan dan keterangan lain yang berkaitan.

Bagian Kelima Evaluasi Dokumen Penawaran

Pasal 18

1. Evaluasi penawaran teknis bersifat rahasia hingga saat penandatanganan kontrak; 2. Informasi yang berhubungan dengan evaluasi, klarifikasi dan perbandingan penawaran

serta rekomendasi pemenang lelang tidak dapat diberitahukan kepada peserta atau orang lain yang tidak secara resmi berkepentingan dengan proses tersebut, sampai keputusan pemenang diumumkan;

3. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses keputusan pemenang oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan mengakibatkan digugurkannya penawaran yang bersangkutan.

Pasal 19

1 Sebelum evaluasi yang lebih rinci atas penawaran-penawaran, Panitia Pengadaan akan

memutuskan apakah setiap penawaran : 1.1 Berasal dari peserta Pelelangan yang telah mendaftar; 1.2 Telah dibubuhi materai cukup dan ditandatangani sebagaimana mestinya 1.3 Disertai dengan jaminan yang diperlukan 1.4 Nyata-nyata memenuhi ketentuan-ketentuan dari Dokumen Pengadaan ini.

2 Bila ketentuan pada ayat 1 pasal ini tidak dipenuhi, maka penawaran akan dinyatakan gugur dan tidak dilanjutkan proses evaluasi.

Pasal 20

1. Penawaran yang ditentukan memenuhi syarat akan diperiksa oleh Panitia Pengadaan

terhadap ada atau tidaknya kesalahan aritmatik, 2. Kesalahan aritmatik akan diperbaiki oleh panitia pengadaan apabila terdapat perbedaan

antara harga satuan dan total jumlah dalam baris sebagaimana hasil perkalian harga satuan dengan volume,

3. Perbaikan kesalahan aritmatik dengan ketentuan harga satuan penawaran tidak boleh diubah, serta kuantitas sesuai dengan yang tertera dalam Dokumen Pengadaan ini,

Pasal 21

1. Seluruh penawaran akan dilakukan evaluasi terhadap ketentuan-ketentuan lain seperti yang tercantum pada Bagian Kedua pasal 7, pasal 8 dan pasal 9 Bab ini,

Page 21: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 18 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2. Ketentuan-ketentuan yang disebut pada ayat 1 pasal ini bersifat menggugurkan apabila tidak dipenuhi,

3. Penawaran yang memenuhi syarat/ketentuan sesuai Dokumen Pengadaan ini akan dilakukan evaluasi dokumen kualifikasi.

Bagian Keenam Evaluasi Dokumen Kualifikasi

Pasal 22

1. Evaluasi kompetensi dan kemampuan badan usaha bersifat rahasia hingga saat penandatanganan kontrak,

2. Informasi yang berhubungan dengan kualifikasi dan klarifikasi serta rekomendasi pemenang Pengadaan Barang/Jasa tidak dapat diberitahukan kepada peserta atau orang lain yang tidak secara resmi berkepentingan dengan proses tersebut, sampai keputusan pemenang diumumkan,

3. Setiap usaha peserta lelang untuk mempengaruhi proses keputusan pemenang oleh Panitia Pengadaan Barang/ Jasa akan mengakibatkan ditolak/digugurkannnya penawaran yang bersangkutan.

Pasal 23

1. Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi syarat/ketentuan sesuai Dokumen Pengadaan ini,

2. Penilaian kualifikasi meliputi aspek administrasi, kemampuan keuangan, pengalaman pekerjaan dan kemampuan teknis

3. Penilaian kualifikasi aspek administrasi menggunakan sistem gugur apabila syarat/kemampuan pada bagian kedua pasal 7, pasal 8 dan pasal 9 bab ini tidak dipenuhi,

4. Penilaian kualifikasi aspek kemampuan keuangan, pengalaman pekerjaan dan kemampuan teknis menggunakan sistem evaluasi nilai

5. Tata cara perhitungan/penilaian ayat 4 pasal ini diatur pada bagian tersendiri bab ini,

Bagian Ketujuh Sistim Evaluasi

Pasal 24

1. Sistem Evaluasi Administrasi menggunakan Sistem Gugur, dan Teknis memakai sistem nilai.

Bagian Kedelapan

Tata Cara Penilaian Kualitas Teknis (Kualifikasi Keuangan, Pengalaman dan Kemampuan Teknis)

Page 22: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 19 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Pasal 25

1. KUALIFIKASI ADMINISTRASI

Penilaian Administrasi menggunakan Sistem Gugur, apabila ada sebagian atau seluruhnya tidak dilengkapi dalam dokumen kualifikasi maka dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi.

2. KUALIFIKASI KEMAMPUAN KEUANGAN

2.1. Penilaian Keuangan (Nilai Maksimum 10) Penilaian terhadap data-data isian formulir kualifikasi (Neraca Keuangan) untuk

perhitungan Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) Penilaian maksimum SKK adalah 7,5. Rincian penilaian adalah : Untuk Nilai Paket (NP) sebesar X, maka :

SKK ≥ X diberikan nilai 100% terhadap nilai maksimum 0,2 X ≤ SKK < X diberikan nilai 50% terhadap nilai maksimum SKK < 0,5 X diberikan nilai 0

2.2. Sisa Kemampuan Paket tidak boleh lebih dari:

Untuk usaha besar : 8 Paket atau 1,2 N

2.3. Dukungan Bank/ DB (Nilai maksimum 2,5)

Dukungan keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Umum Pemerintah yang besarnya minimum 10% dari nilai paket.

Penilaian ;

a. Bila DB ≥ 0.1 X diberi nilai 100 % dari nilai maksimal

b. Bila DB < 0.1 X diberi nilai 100 % dari nilai maksimal

3. PENGALAMAN PEKERJAAN

Penilaian tehadap data-data isian formulir kualifikasi terhadap pengalaman yang pernah dikerjakan selama 7 (tujuh) tahun terakhir. Pengalaman pekerjaan yang dinilai disertai bukti penyelesaian pekerjaan dengan baik oleh pengguna jasa. Penilaian Maksimum Pengalaman adalah 25. Sistem Penilaian meliputi 3 (tiga unsur) yaitu : 3.1. Bidang Pekerjaan (Nilai maksimum 10)

a. Pekerjaan yang Bidang dan Sub Bidangnya sama mendapat bobot nilai 100% terhadap nilai maksimum;

Page 23: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 20 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

b. Pekerjaan yang Bidang sama dan sub Bidangnya berbeda mendapat bobot nilai 50% terhadap nilai maksimum;

c. Pekerjaan yang Bidang dan Sub Bidangnya berbeda mendapat nilai 0.

3.2. Besaran Nilai Kontrak Pengalaman Pekerjaan (Nilai Maksimum 10)

Rincian bobot nilai pengalaman pekerjaan terhadap besaran nilai paket pekerjaan (X) adalah sebagai berikut : a. Pengalaman Pekerjaan ≥ X, mendapat bobot nilai 100% terhadap nilai

maksimum; b. 0.5 X ≤ Pengalaman Pekerjaan < X, mendapat bobot 50% terhadap nilai

maksimum; c. Pengaalaman Pekerjaan (0,5 X mendapat nilai 0)

3.3. Status Badan Usaha dalam pelaksanaan pekerjaan (nilai maksimum 5)

a. Sebagai kontraktor utama, mendapat bobot nilai 100% terhadap nilai maksimum; b. Sebagai sub kontraktor atau anggota Joint Operation, mendapat bobot nilai 30%

terhadap nilai maksimum. 4. KEMAMPUAN TEKNIS

Penilaian terhadap data-data isian formulir kualifikasi terhadap peralatan dan personil yang dimiliki. Penilaian maksimum kemampuatn teknis adalah 65 Penilaian kemampuan teknis meliputi :

4.1. Penilaian Peralatan (nilai maksimum 20)

Kondisi alat yang dinilai hanya yang kondisinya tidak kurang dari 70% dan disertai dengan rekaman bukti kepemilikan. foto perlatan terakhir dengan tanggal foto yang tertera, dan alamat Gudang peralatan. Peralatan minimal yang harus dimiliki adalah :

Tower Crane, minimal 1 buah Winget kapasitas 1,2 m3, minimal 1 buah Fibrator pengecoran, minimal 2 buah Stamper, minimal 1 buah Pompa Air, minimal 1 buah Ordinary Truck/ Pick Up, minimal 1 buah Genset kapasitas 50 Kva, minimal 1 buah

Untuk kepemilikan peralatan dinilai sebagai berikut:

Milik sendiri dengan bukti, dinilai 100% terhadap sub nilai maksimum Sewa beli dengan bukti, dinilai 100% terhadap sub nilai maksimum Sewa jangka panjang dengan bukti, dinilai 50% terhadap sub nilai maksimum Milik sendiri, sewa beli dan sewa berjangka yang tidak disertai rekaman bukti

dinilai 0

4.2. Penilaian Personil (nilai maksimum 5)

Page 24: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 21 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Penilaian personil adalah personil minimal yang harus dimiliki, dengan disertai bukti otentik ijazah yang bersangkutan. Personil yang harus dimiliki adalah : a. Tenaga lulusan S-1 Teknik Sipil pengalaman 10 tahun, minimal 1 orang b. Tenaga lulusan S-1 Arsitektur pengalaman 10 tahun , minimal 1 orang c. Tenaga lulusan S-1Teknik Elektro/Mesin pengalaman 10 tahun , minimal 1

orang d. Pelaksana Lapangan (min 4 orang STM sipil dan 2 orang STM mesin)

pengalaman 5 tahun, minimal 6 orang e. CAD Operator/juru gambar (min STM) pengalaman 5 tahun, minimal 1 orang f. Tenaga Administrasi (D-3) pengalaman 3 tahun, minimal 2 orang

Perhitungan penilaian personil adalah sebagai berikut : Memiliki tenaga S-1 Teknik, STM Sipil dan Mesin dan tenaga administrasi

sekurangnya12 orang, disertai bukti otentik ijazah dan sertifikat keahlian, dinilai 100% terhadap masing-masing sub nilai maksimum.

Memiliki tenaga S-1 Teknik, STM Sipil dan Mesin dan tenaga administrasi sekurangnya 12 orang, hanya disertai bukti otentik ijazah, dinilai 50 % terhadap masing-masing sub nilai maksimum.

Memiliki personil yang dibutuhkan dan tidak disertai bukti otentik atau rekaman ijazah, dinilai 0% terhadap masing-masing sub nilai maksimum.

Tenaga Teknik S-1 yang diusulkan, akan mengikat selama proses pelaksanaan pekerjaan apabila penyedia jasa ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan ini. Penggantian Tenaga teknik S-1 selama proses pelaksanaan harus mempunyai kualifikasi dan persayaratan yang sama dengan Tenaga Teknik yang diganti sudah mendapat rekomendasi Konsultan Supervisi dan disetujui PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

4.3. Penilaian Metode Pelaksanaan dan Jadwal Pelaksanaan (nilai maksimum 40)

Membuat metode pelaksanaan dan Jadwal pelaksanaan yang memenuh persyaratan substantiv dan menggambarkan penguasaan dalam menyelasaikan pekerjaan sesuai dengan rincian pekerjaan yang diminati (diberi nilai 100%) dari nilai maksimum.

Membuat metode pelaksanaan dan Jadwal pelaksanaan yang kurang memenuh persyaratan substantiv dan atau menggambarkan penguasaan dalam menyelasaikan pekerjaan sesuai dengan rincian pekerjaan yang diminati (diberi nilai 10%) dari nilai maksimum.

Apabila tidak membuat metode pelaksanaan dan Jadwal pelaksanaan diberi nilai 0

Pasal 26

1. Penilaian terhadap kualifikasi kompetensi dan kemampuan badan usaha seperti pada pasal

25 selanjutnya dijumlahkan sehingga menjadi nilai total kualifikasi perusahaan penawar peserta lelang,

2. Jumlah total nilai kualifikasi perusahaan tidak boleh kurang dari total nilai ambang batas ,

Page 25: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 22 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Total nilai ambang batas adalah 80 ( tujuh puluh ),

Bagian Kesembilan Klarifikasi dan Verifikasi Data-data Dokumen Penawaran / Kualifikasi

Pasal 27

1. Untuk menunjang pemeriksaan, evaluasi, kualifikasi, perbandingan penawaran dan pemenuhan bukti-bukti asli/otentik, Panitia Pengadaan dapat melakukan klarifikasi dan peserta lelang yang melakukan penawaran wajib memberi tanggapan klarifikasi atas dokumen yang disampaikan termasuk untuk kesalahan aritmatik, harga yang tidak wajar dan atau harga satuan timpang yang ditemukan oleh Panitia Pengadaan selama proses evaluasi.

2. Panitia pengadaan berhak meminta kehadiran seluruh tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan. Calon tenaga ahli tersebut wajib hadir dengan membawa KTP dan Ijazah Asli sesuai dengan yang telah disampaikan salinannya pada dokumen penawaran.

3. Bila diperlukan panitia berhak mengambil tindakan pembuktian/verifikasi dengan melakukan konfirmasi kepada instansi terkait tentang keabsahan semua dokumen dan informasi data yang ada dalam formulir isian kualifikasi penyedia barang/jasa;

4. Panitia Pengadaan berhak melakukan verifikasi lapangan atau peninjauan langsung ke Perusahaan / tempat usaha calon pemenang lelang.

5. Proses klarifikasi / verifikasi dilakukan Panitia Pengadaan kepada calon pemenang lelang sebelum diusulkan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

6. Proses klarifikasi / verifikasi tidak dapat dihadiri oleh peserta lain. 7. Apabila setelah Klarifikasi dan atau Verifikasi dengan peserta peringkat pertama dan

peringkat pertama tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4 dan ayat 5 Pasal ini , maka panitia melanjutkan Klarifikasi / Verifikasi dengan peserta peringkat kedua, dan demikian seterusnya sampai diperoleh calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan Dokumen Pengadaan ini.

8. Panitia berhak membatalkan calon pemenang apabila ditemukan bukti-bukti bahwa calon pemenang telah melakukan penipuan/pemalsuan dan atau menyampaikan data yang tidak benar dalam proses pengadaan barang/jasa ini termasuk dalam hal setelah peninjauan langsung ke Perusahaan / tempat usaha calon pemenang lelang Panitia menemukan ketidaksesuaian antara data lapangan dengan dokumen yang disampaikan, dan kepada perusahaan tersebut, panitia akan mengajukan usul kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk menjatuhkan sanksi kepada peserta calon pemenang lelang yang melanggar peraturan tersebut dengan sanksi dimasukkan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun dan tidak boleh mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah selama 2 (dua) tahun berikutnya.

Bagian Kesepuluh Perlakuan Terhadap Harga Tidak Wajar dan Harga Satuan Timpang

Pasal 28

Page 26: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 23 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

1. Perlakuan terhadap Penawaran yang dinilai terlalu rendah atau tidak wajar akan dikenakan

penambahan nilai jaminan pelaksanaan yang hanya diterbitkan oleh bank umum/Pemerintah menjadi sekurang-kurangnya 80% dikalikan Harga Penawaran bilamana ditunjuk sebagai pemenang lelang.

2. Calon Pemenang Lelang dengan harga penawaran tidak wajar sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini harus bersedia menaikkan jaminan pelaksanaannya menjadi sebesar sebagaimana disebutkan pada ayat 1 pasal ini.

3. Dalam hal calon pemenang lelang tidak bersedia menaikkan nilai jaminan pelaksanaannya maka Penawarannya digugurkan dan jaminan penawarannya disita untuk negara dan kepada perusahaan tersebut, panitia akan mengajukan usul kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk menjatuhkan sanksi kepada peserta calon pemenang lelang yang melanggar peraturan tersebut berupa sanksi tidak boleh mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah selama 1 (satu) tahun.

4. Harga Timpang adalah harga satuan yang Iebih besar terhadap nilai harga satuan dalam Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dengan ketentuan melebihi dari 110% HPS;

Bagian Kesebelas Penetapan Pemenang Lelang Barang / Jasa

Pasal 29

1. Kriteria pemenang adalah penawaran yang memiliki nilai tertinggi dari hasil evaluasi

gabungan antara nilai Teknis dan harga setelah dilakukan Koreksi Aritmatik dan Klarifikasi terhadap harga-harga timpang jika diperlukan, serta memenuhi syarat ketentuan penawaran dan kualifikasi perusahaan dalam Dokumen Pengadaan ini,

2. Pemenang yang dimaksud ayat 1 pasal ini adalah salah satu peserta yang terdaftar dalam proses pelelangan ini.

Pasal 30

Panitia Pengadaan rnempunyai kewenangan untuk menerima atau menolak setiap penawaran dan membatalkan Proses Pengadaan Barang/Jasa serta menolak semua penawaran setiap saat sebelum penentuan pemenang pelelangan,

Pasal 31 1. Berdasarkan hasil Evaluasi, Klarifikasi/verikasi, Panitia mengusulkan Pemenang

pengadaan barang/jasa untuk setiap paket pekerjaan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dengan menyertakan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk mengambil keputusan.

2. Setelah mempelajari usulan-usulan panitia, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN mengambil keputusan salah satu dari alternatif berikut :

2.1 Menyetujui usulan panitia 2.2. Meminta panitia untuk melakukan evaluasi ulang atau klarifikasi/verifikasi ulang

berdasarkan ketentuan dalam dokumen pengadaan, atau

Page 27: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 24 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.3. Menetapkan keputusan yang disepakati bersama untuk melakukan lelang ulang atau menetapkan pemenang pengadaan barang/jasa yang dituangkan dalam Berita Acara

2.4. Dalam hal usulan panitia disetujui, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menerbitkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk tiap paket pekerjaan.

PasaI 32

Pemenang lelang diumuSupervisian oleh panitia kepada peserta melalui papan pengumuman Dikantor Pusat Lemhannas RI selambat-Iambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya Surat Penetapan Penyedia Barang/ Jasa (SPPBJ) dari PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

Bagian kedua belas Sanggahan

Pasal 33

1. Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang diberikan

kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang,

2. Sanggahan hanya disampaikan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN atas penetapan pemenang, disertai bukti-bukti terjadinya penyimpangan,

3. Apabila sanggahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas ditujukan kepada pihak yang tidak terkait pada proses pelelangan ini sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diatas menjadi dasar yang kuat kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk tidak menjawabnya;

4. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN wajib memberikan jawaban selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak surat sanggahan diterima;

5. Apabila penyedia barang/jasa tidak puas terhadap jawaban PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 maka dapat mengajukan surat sanggahan banding;

6. Ketentuan atas jawaban surat sanggahan banding sesuai dengan yang diatur dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagai dasar hukum dokumen ini.

Bagian Ketiga belas Penunjukan Pemenang dan Penandatanganan Kontrak

Pasal 34

1. Selama masa sanggah ternyata tidak ada sanggahan yang memberatkan terhadap proses

pelelangan maka Panitia akan menuangkan dalam Berita Acara Selesai Masa Sanggah. 2. Selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah selesai masa sanggah PEJABAT

PEMBUAT KOMITMEN akan menerbitkan Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ).

3. Setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ), maka kepada peserta yang kalah dalam pelelangan ini dapat mengambil Jaminan Penawarannya dengan membawa salinan Jaminan Penawaran dan identitas perusahaan.

Page 28: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 25 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Pasal 35

1. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah menerima Surat

Keputusan Penunjukan penyedia Barang/Jasa dari PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, pemenang lelang harus menyerahkan Jaminan Pelaksanaan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan disertai dengan Surat Pernyataan Kesanggupan

2. Besaran Jaminan Pelaksanaan adalah tidak kurang dan 5% terhadap nilai penawaran yang menjadi nilai kontrak, kecuali nilai penawaran yang tidak wajar,

3. Jaminan Pelaksanaan dikeluarkan berupa Bank Garansi dari Bank Umum Pemerintàh (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat), disertai bukti setor 100% dari nilai Jaminan Pelaksanaan.

4. Kegagalan pemenang lelang untuk memenuhi ketentuan ayat 1 pasal ini, merupakan dasar yang cukup untuk membatalkan pemenang Pengadaan Barang/ Jasa dan menyita jaminan penawarannya serta mengusulkan kepada yang berwenang untuk memasukkan kedalam daftar hitam perusahaan.

Pasal 36

1. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pemenang lelang

menyerahkan Jaminan Pelaksanaan disertai Surat Pernyataan Kesanggupan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus menyiapkan draft perjanjian (kontrak) untuk ditanda tangani oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan Pemenang Lelang selaku Penyedia Barang/Jasa.

2. Perjanjian / Dokumen Kontrak mencakup semua kesepakatan antara Pengguna dan Penyedia Barang Jasa. Dokumen tersebut disampaikan kepada Penyedia Barang/Jasa segera setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan dan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya surat tersebut, Penyedia Barang/Jasa harus menanda tangani perjanjian (kontrak) secara bersama-sama dan berhadap-hadapan dengan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

3. Penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan utama dengan mensubkontrakkan kepada pihak lain dengan cara dan alasan apapun, dengan sanksi akan dimasukan kedalam daftar hitam.

Bagian Keempat belas Pengadaan Gagal Dan Pengadaan Ulang

Pasal 37

1. Pengadaan dinyatakan gagal apabila :

1.1 Penyedia barang/jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta lelang kurang dari 3 (tiga); atau

1.2 Penyedia barang/jasa yang menyampaikan dokumen penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta; atau

1.3 Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam dokumen pengadaan barang/jasa; atau

1.4 Semua penawaran diatas pagu dana yang tersedia; atau

Page 29: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 26 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

1.5 Sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam dokumen Pengadaan Barang/Jasa terbukti benar; atau

1.6 Sanggahan dari peserta lelang atas terjadinya KKN dari calon pemenang lelang urutan 1,2,dan 3 terbukti benar; atau

1.7 Semua calon pemenang lelang urutan 1, 2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak bersedia ditunjuk; atau

1.8 Pelaksanaan lelang umum tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pengadaan barang/jasa atau prosedur yang berlaku; atau

1.9 Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang ternyata benar.

2. Pengadaan Ulang

Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, pejabat yang berwenang memerintahkan pelelangan ulang dengan prosedur : 2.1. Pengadaan ulang yang disebabkan oleh butir 1.1 dan/atau 1.2 dan/atau 1.5 pada

pasal ini dilakukan lelang ulang, dengan cara mengumuSupervisian kembali dan mengundang calon peserta lelang yang baru selain calon peserta lelang yang telah masuk dalam daftar calon peserta lelang;

2.2. Pengadaan ulang yang disebabkan oleh butir 1.3 dan atau 1.4 dan atau 1.8 pada pasal ini dilakukan lelang ulang, dengan cara mengundang ulang semua peserta lelang yang tercantum dalam daftar calon peserta untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis, dan biaya). Bilamana dianggap perlu panitia dapat pula melakukan lelang ulang dengan mengundang calon peserta lelang yang baru.

2.3. Pengadaan gagal yang disebabkan oleh butir 1.6 dan 1.9 pada pasal ini maka dilakukan sebagai berikut : 2.3.1 Apabila panitia pengadaan tidak terbukti terlibat KKN, maka panitia

mengundang ulang semua peserta lelang yang tercantum dalam daftar calon penyedia barang/jasa untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan harga). Bilamana dianggap perlu panitia dapat pula melakukan lelang ulang dengan mengundang calon peserta lelang yang baru. Panitia tidak akan mengundang peserta lelang umum yang terlibat KKN.

2.3.2 Apabila panitia pengadaan terbukti terlibat KKN, maka dibentuk panitia pengadaan baru untuk melakukan proses lelang ulang. Panitia pengadaan baru dilarang mengikutsertakan peserta lelang yang terbukti terlibat KKN.

2.4. Pengadaan gagal yang disebabkan butir 1.7 pada pasal ini, maka dilakukan lelang ulang dengan cara sebagai berikut : 2.4.1 Mengundang peserta yang memenuhi syarat lainnya untuk menyampaikan

penawaran harga yang baru apabila peserta lelang yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk peserta yang mengundurkan diri).

2.4.2 MengumuSupervisian kembali / mengundang peserta lelang yang baru dan lama yang memenuhi syarat untuk mengajukan penawarannya apabila peserta yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk peserta yang mengundurkan diri).

2.5. Apabila dalam lelang ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga), maka : 2.5.1 Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat lainnya 2 (dua), maka proses

pemilihan dilanjutkan seperti pada proses pemilihan langsung.

Page 30: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 27 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.5.2 Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 1 (satu), maka proses pemilihan dilanjutkan seperti pada proses penunjukan langsung.

Pasal 38

1. Dalam hal terjadinya perbedaan pendapat dalam penetapan pemenang antara panitia

pengadaan dan pengguna barang/ jasa, maka keputusan Direksi Lemhannas RI adalah bersifat akhir dan dituangkan dalam suatu Berita Acara,

2. Apabila terdapat perbedaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini maka panitia pengadaan akan mengubah/menyesuaikan Berita Acara hasil Evaluasi dan kualifikasi penawaran menurut keputusan Direksi Lemhannas RI

Bagian Kelima belas Ketentuan Penutup

Pasal 39

1. Dalam hal pemenang lelang berasal dari daerah lain diluar wilayah Propinsi Bengkulu,

apabila dianggap perlu oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN maka pemenang lelang tersebut wajib membuka rekening bank pada Lemhannas RI setelah menerima Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

2. Kegagalan pemenang lelang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini menjadi dasar yang kuat untuk membatalkan Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

Pasal 40

Hal-hal yang belum diatur dalam pasal-pasal Dokumen Pengadaan ini, akan diatur kemudian oleh panitia pengadaan dan dituangkan dalam bentuk Addendum Dokumen Pengadaan.

Disahkan Oleh :

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PEMBANGUNAN MESS

LEMHANNAS RI

............................

Jakarta, …………. 2010

Disiapkan oleh :

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMBANGUNAN MESS

LEMHANNAS RI Ketua,

………………………

Page 31: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 28 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

BAB III INSTRUKSI KHUSUS KEPADA PESERTA LELANG DAN

DATA LELANG

No. Urut

Acuan Ketentuan Instruksi

Umum Kepada Peserta Lelang

Data

1 2 3

1.

1.1 Nama Pekerjaan : Pembangunan Mess Lemhannas RI Jumlah : 1 Paket yang terdiri dari :

- Paket Pekerjaan Struktur dan Finishing, Mekanikal & Elektrikal

Lokasi Pekerjaan : Jl.Merdeka Selatan –Jakarta Pusat

2. Pasal 4 ayat 1 Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi yang diterbitkan oleh pemerintah Provinsi dimana penyedia barang/jasa berdomisili

3. Pasal 25 Ayat 4.5.1

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan : ...... hari kalender.

4. 6.3 16.1

Jumlah dokumen penawaran yang harus disampaikan adalah 3 (tiga) buah, yaitu 1 (satu) asli dan 2 (dua) rekaman.

5. Bab I Pasal 4 Penjelasan Dokumen Pengadaan akan dilaksanakan, pada : Hari/Tanggal : Hari Kerja, ….. 2010 Tanggal : ...... wib s/d selesai Tempat : .................................. Jakarta

6. Bab II Pasal 6 Ayat 2

Butir 2.2

Besarnya jaminan penawaran adalah minimal 3 % dari Penawaran

Page 32: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 29 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

7. Bab I Pasal 3 Ayat 3

Butir 3.4

Pemasukan penawaran mulai hari ………tanggal ….. 2010, dan batas akhir waktu pemasukan penawaran adalah hari ………….tanggal …….. . 2010, Jam ..... wib. Alamat pemasukan dokumen penawaran adalah : Kantor Lemhannas RI Jl.Merdeka Selatan – Jakarta Pusat

8. 21.1 Pembukaan Penawaran, pada : Hari/Tangal : Hari Kerja , .... 2010 Jam : ….. wib s/d selesai Tempat : Kantor Lemhannas RI

9. Pasal 29 ayat 1,2

Ketentuan Jaminan Pelaksanaan terhadap harga tidak wajar, cukup jelas.

10. 31.1 Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% dari nilai kontrak yang diterbitkan oleh Bank Umum

Page 33: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 30 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

BAB IV A. BENTUK SURAT PENAWARAN DAN LAMPIRANNYA

KOP PERUSAHAAN

Nomor : Lampiran : 1 (satu) bundel Perihal : Surat Penawaran Harga

………………., …...……… 2010 Kepada : Yth. Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Pembangunan Mess Lemhannas RI

di Jakarta

Sehubungan dengan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa termasuk Berita

Acara Penjelasan Pekerjaan dan addendumnya Nomor : .................................(diisi sesuai nomor dan tanggal Berita Acara), dengan ini mengajukan penawaran untuk pekerjaan ....................... (diisi sesuai nama paket pekerjaan), sebesar Rp. …………………. (diisi dengan huruf terbilang yang jelas).

Di dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan, keuntungan dan semua jenis pajak yang dikenakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas, dengan jangka waktu pelaksanaan .… (…………………) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

Penawaran ini berlaku selama …. (…………………) hari kalender sejak pembukaan penawaran atau waktu yang lebih panjang yang dapat kita setujui bersama dan penawaran itu akan tetap mengikat dan dapat diterima setiap waktu sebelum berakhirnya masa waktu tersebut.

Kami mengerti bahwa Panitia Pengadaan tidak terikat dalam menyetujui penawaran yang terendah atau penawaran lain yang diterima, dan kami akan tunduk pada ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Dokumen Pengadaan.

Sesuai dengan persyaratan yang diminta, bersama ini kami lampirkan : 1. Surat kuasa (jika diperlukan) asli dengan 2 (dua) berkas rekaman; 2. Surat jaminan penawaran, asli dengan 2 (dua) berkas rekaman; 3. Daftar Kuantitas dan Harga, asli dengan 2 (dua) berkas rekaman; 4. Analisa Harga Satuan; asli dengan 2 (dua) berkas rekaman; 5. Foto copy bukti tanda terima penyampaian surat Pajak Tahunan (SPT)

Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir, dan foto copy setoran pajak (SSP) pasal 29,

6. Metode Pelaksanaan dan spesifikasi teknis asli dengan 2 (dua) berkas rekaman;

7. Jadwal Waktu Pelaksanaan, asli dengan 2 (dua) berkas rekaman; 8. Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan 9. Spesifikasi teknis yang memenuhi persyaratan 10. Daftar personil yang akan ditempatkan dalam pelaksanaan pekerjaan, asli

dengan 2 (dua) berkas rekaman;

Page 34: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 31 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

11. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakan bila ada 12. Dokumen kualifikasi yang telah diisi lengkap

Penawar,

Tanda tangan, cap,

materai Rp. 6.000 (diberi tanggal)

______Nama jelas_____ (jabatan*)

Page 35: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 32 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

B. BENTUK SURAT KUASA

KOP PERUSAHAAN

SURAT KUASA Nomor : ………………… Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : …………………. Jabatan : Direktur Utama CV/PT …………. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Perusahaan berdasarkan Akte Notaris Nomor : ………………tanggal ………….. beserta perubahannya yang berkedudukan di ……………… (alamat perusahaan).

Memberikan kuasa kepada : Nama : ………………….. Jabatan : (nama perusahaan yang sama dengan tersebut di atas) yang diangkat berdasarkan

Akte Notaris Nomor………………tanggal ………….. beserta perubahannya atau yang berkedudukan di ………………(alamat perusahaan).

Untuk dan atas nama pemberi kuasa diberi wewenang untuk menandatangani surat penawaran pelelangan pekerjaan ………….(nama pekerjaan) beserta lampiran-lampirannya. Kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

…………………., ………………..

Penerima Kuasa

Tanda tangan (

…………………………)

Pemberi Kuasa

Tanda tangan, cap, materai (diberi tanggal)

( ………………………….)

Page 36: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 33 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

BAB V SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM 1. DEFINISI

1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang dimaksudkan atau didifinisikan disini.

a. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN adalah kepala kantor / satuan

kerja / pemimpin proyek / pemimpin bagian proyek sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pengadaan barang/jasa dalam lingkungan kantor / satuan kerja / proyek / bagian proyek tertentu. Nama, jabatan dan alamat PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN tercantum dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak;

b. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa;

c. Panitia Pengadaan adalah tim yang diangkat oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN / Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

d. Dokumen Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dari : 1) Surat Perjanjian; 2) Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa; 3) Surat Penawaran; 4) Dokumen Pengadaan dan Addendum Dokumen Pengadaan (bila

ada); 5) Syarat-Syarat Khusus Kontrak; 6) Syarat-Syarat Umum Kontrak; 7) Spesifikasi Teknis; 8) Gambar-gambar; 9) Daftar Kuantitas dan Harga; 10) Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.

e. Harga Kontrak adalah harga yang tercantum dalam Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa yang disesuaikan menurut ketentuan kontrak;

f. Hari adalah hari kalender, bulan adalah bulan kalender; g. Direksi Pekerjaan adalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam

Syarat-Syarat Khusus Kontrak untuk mengelola administrasi kontrak dan mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya direksi pekerjaan dijabat oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, namun dapat dijabat oleh orang lain yang ditunjuk oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

Page 37: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 34 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

h. Tim Teknis / Konsultan Supervisi adalah tim yang ditunjuk oleh direksi pekerjaan yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan;

i. Daftar kuantitas dan harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran;

j. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi pekerjaan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan;

k. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja Penyedia Barang/Jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

l. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

m. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan Penyedia Barang/Jasa untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua;

n. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepatan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan Penyedia Barang/Jasa, atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase.

2. PENERAPAN

2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan

secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.2. Dokumen kontrak harus diinterprestasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut : a. Surat Perjanjian; b. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa; c. Surat Penawaran; d. Addendum Dokumen Pengadaan (bila ada); e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; f. Syarat-Syarat Umum Kontrak; g. Spesifikasi Teknis; h. Gambar-gambar; i. Daftar Kuantitas dan Harga; j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.

3. ASAL JASA 3.1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan layanan jasa dari

Penyedia Barang/Jasa nasional yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 38: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 35 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

3.2. Bagi Penyedia Barang/Jasa asing harus mempunyai kantor perwakilan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. PENGGUNAAN DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI

4.1. Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen kontrak

dan informasi yang ada kaitannya Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. HAK PATEN, HAK CIPTA DAN MEREK

5.1. Apabila Penyedia Barang/Jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan merek

dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya dan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek.

6. JAMINAN 6.1. Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya surat penunjukan Penyedia Barang/Jasa, sebelum dilakukan penandatanganan kontrak. Besarnya jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir pekerjaan.

6.2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN wajib membayar uang muka kepada Penyedia Barang/Jasa sejumlah tertentu sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak, setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan jaminan uang muka yang bernilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang muka. Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-kurangnya sejak tanggal permohonan pembayaran uang muka sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan pertama pekerjaan.

6.3. Jaminan pelaksanaan dan jaminan uang muka diserahkan dalam bentuk jaminan bank kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN. Bentuk jaminan menggunakan bentuk yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

7. KESELAMATAN KERJA DAN ASURANSI 7.1. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan

sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

Page 39: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 36 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

7.2. Penyedia Barang/Jasa wajib meng-ansuransikan pekerjaan pembangunan sesuai nilai pekerjaan sebelum memulai pekerjaan dengan CAR Insurance (Contractor All Risk) melalui Asuransi Umum yang akan ditentukan pihak Lemhannas RI.

8. PEMBAYARAN

8.1. Cara Pembayaran a. Pembayaran pekerjaan dengan termijn :

1). Pembayaran Termijn ke-1, sebesar 25% dari nilai kontrak, setelah kemajuan pekerjaan mencapai 30%, dengan Berita Acara Pemeriksaan;

2). Pembayaran Termijn ke-2, sebesar 65% dari nilai kontrak, setelah kemajuan pekerjaan mencapai 70%, dengan Berita Acara Pemeriksaan;

3). Pembayaran Termijn ke-3, sebesar 95% dari nilai kontrak, setelah kemajuan pekerjaan mencapai 100%, dengan Berita Acara Pemeriksaan;

4). Pembayaran Termijn ke-4, pembayaran retensi sebesar 5%, setelah habisnya masa pemeliharaan/jaminan, atau setelah 6 bulan dari serah terima tahap pertama;

5). Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran;

6). Sistem pembayaran pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak;

7). Pembayaran harus dipotong denda (bila ada), dan pajak; b. Ganti rugi 1). Ganti rugi kepada Penyedia Barang/Jasa dituangkan dalam

amandemen kontrak; 2). Pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh Pejabat

Pembuat Komitmen, apabila Penyedia Barang/Jasa telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data;

3). Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran;

8.2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus sudah membayar kepada

Penyedia Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sejak Penyedia Barang/Jasa telah mengajukan tagihan yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan.

9. HARGA DAN SUMBER DANA

9.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN membayar kepada Penyedia

Barang/Jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak; 9.2. Kontrak pekerjaan ini dibiayai oleh APBN 2010 9.3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar

kuantitas dan harga.

Page 40: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 37 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

10. WEWENANG DAN KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

10.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN memutuskan hal-hal yang bersifat

kontraktual antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan Penyedia Barang/Jasa dalam kapasitas sebagai pemilik pekerjaan.

11. TIM TEKNIS / KONSULTAN SUPERVISI DAN PANITIA PENELITI PELAKSANAAN KONTRAK 11.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menetapkan Tim Teknis Lemhannas

RI / Konsultan Supervisi ,untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan mewakili direksi pekerjaan;

11.2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dapat membentuk panitia peneliti pelaksanaan kontrak untuk membantu direksi pekerjaan.

12. DELEGASI 12.1. Direksi pekerjaan dapat mendelegasikan sebagian tugas dan

tanggungjawabnya kepada Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan SUPERVISI ,dan dapat membatalkan pendelegasian tersebut setelah memberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa.

13. SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

13.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus sudah menerbitkan SPMK

selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak penandatanganan kontrak; 13.2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan

kontrak yang akan dinyatakan Penyedia Barang/Jasa dalam pernyataan dimulainya pekerjaan.

14. PERUBAHAN KEGIATAN PEKERJAAN 14.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN bersama Penyedia Barang/Jasa dapat

melakukan perubahan kontrak yang meliputi : a. Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam

kontrak; b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata pembayaran; c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan. 14.2. Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai harga

yang tercantum dalam kontrak awal; 14.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PEJABAT PEMBUAT

KOMITMEN secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa, ditindaklanjuti

Page 41: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 38 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak;

14.4. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan amandemen kontrak.

15. PEMBAYARAN UNTUK PERUBAHAN 15.1. Apabila diminta oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, Penyedia

Barang/Jasa wajib mengajukan usulan biaya untuk melaksanakan perintah perubahan;

15.2. Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi ,wajib menilai usulan biaya tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;

15.3. Apabila pekerjaan dalam perintah perubahan harga satuannya terdapat dalam daftar kuantitas dan harga, dan apabila menurut pendapat direksi pekerjaan bahwa kuantitas pekerjaan tidak melebihi batas sesuai ketentuan Pasal 14.2. atau waktu pelaksanaan tidak mengakibatkan perubahan harga, maka harga satuan yang tercantum dalam daftrar kuantitas dan harga digunakan sebagai dasar untuk menghitung biaya perubahan;

15.4. Apabila harga satuan berubah atau pekerjaan dalam perintah perubahan tidak ada harga satuannya dalam daftar kuantitas dan harga, jika dinilai wajar, maka usulan biaya dari Penyedia Barang/Jasa merupakan harga satuan baru untuk perubahan pekerjaan yang bersangkutan;

15.5. Apabila usulan biaya dari Penyedia Barang/Jasa dinilai tidak wajar, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN mengeluarkan perintah perubahan dengan mengubah harga kontrak berdasarkan harga perkiraan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

15.6. Apabila perintah perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan usulan biaya serta negosiasinya akan menunda pekerjaan, maka perintah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.

15.7. Penyedia Barang/Jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini.

16. PERUBAHAN KUANTITAS DAN HARGA 16.1. Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga digunakan untuk membayar

pekerjaan; 16.2. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah

lebih dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka harga satuan perubahan mata pembayaran utama tersebut disesuaikan dengan negosiasi;

16.3. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan analisa harga satuannya kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN. Penentuan harga satuan mata pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut dan harga satuan dasar penawaran.

Page 42: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 39 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

17. AMANDEMEN KONTRAK 17.1. Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan kontrak. Perubahan

kontrak dapat terjadi apabila : a. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh para pihak dalam kontrak sehingga

mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak; b. Perubahan Jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan

pekerjaan; c. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan

perubahan pelaksanaan pekerjaan. Amandemen bisa dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat kontrak tersebut.

17.2. Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai berikut : a. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN memberikan perintah tertulis

kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan perubahan kontrak, atau Penyedia Barang/Jasa mengusulkan perubahan kontrak;

b. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;

c. Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara hasil negosiasi;

d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat amandemen kontrak.

18. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK 18.1. Hak dan kewajiban PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN :

a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;

b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa;

c. Melakukan perubahan kontrak; d. Menangguhkan pembayaran; e. Mengenakan denda keterlambatan; f. Membayar uang muka dan hasil pekerjaan; g. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan; h. Memberikan instruksi sesuai Jadwal; i. Membayar ganti rugi, melindungi dan membela Penyedia Barang/Jasa

terhadap semua tuntutan hukum, tuntutan lainnya, dan tanggungan yang timbul karena kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

18.2. Hak dan kewajiban Penyedia Barang/Jasa :

a. Menerima pembayaran uang muka dan hasil pekerjaan; b. Menerima pembayaran ganti rugi / kompensasi (bila ada); c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Jadwal

pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

Page 43: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 40 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

d. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

e. Memberikan peringatan dini dan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan Jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

g. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan pengaruh / gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang disebabkan kegiatan Penyedia Barang/Jasa.

19. RESIKO PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DAN PENYEDIA BARANG/JASA 19.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN bertanggung jawab atas resiko yang

dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, dan Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas resiko yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko Penyedia Barang/Jasa.

19.2. Resiko PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN a. Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda (di

luar pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan untuk pelaksanaan pekerjaan) yang disebabkan oleh :

1). Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan

pekerjaan yang tidak dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan tersebut; atau

2). Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggungjawab, gangguan terhadap hak yang legal oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN atau orang yang dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh Penyedia Barang/Jasa.

b. Resiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan, instalasi, dan bahan

yang disebabkan karena desain atau disebabkan oleh kesalahan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, keadaan kahar dan pencemaran/terkontaminasi limbah radio aktif/nuklir;

c. Resiko yang terkait dengan kerugian atau kerusakan dari pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan sejak saat pekerjaan selesai sampai berakhirnya masa pemeliharaan, kecuali apabila :

1). Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan; atau 2). Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang

bukan tanggung jawab PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

19.3. Resiko Penyedia Barang/Jasa Kecuali resiko-resiko PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, maka Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab atas setiap cidera atau kematian dan semua

Page 44: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 41 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

kerugian atau kerusakan atas pekerjaan, peralatan, instalasi, bahan dan harta benda yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kontrak.

20. LAPORAN HASIL PEKERJAAN

20.1. Buku harian diisi oleh Penyedia Barang/Jasa dan diketahui oleh Tim Teknis

Lemhannas RI / Konsultan Supervisi, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktivitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian.

20.2. Laporan harian dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa, diperiksa oleh Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi, dan disetujui oleh direksi pekerjaan;

20.3. Laporan harian, berisi : a. Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan; b. Jenis dan kuantitas bahan di lapangan; c. Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan; d. Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan; e. Cuaca dan peristiwa alam lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan

pekerjaan; f. Catatan lain yang dianggap perlu.

20.4. Laporan mingguan dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa, terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu;

20.5. Laporan bulanan dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa, terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan bulanan serta catatan yang dianggap perlu;

20.6. Untuk kelengkapan laporan, Penyedia Barang/Jasa dan Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi ,wajib membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan.

21. CACAT MUTU

21.1. Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi ,wajib memeriksa

pekerjaan Penyedia Barang/Jasa dan memberitahu Penyedia Barang/Jasa bila terdapat cacat mutu dalam pekerjaan. Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi , dapat memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk menguji hasil pekerjaan yang dianggap terdapat cacat mutu;

21.2. Apabila Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan pengujian dan ternyata pengujian memperlihatkan adanya cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa. Apabila tidak ditemukan cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

21.3. Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, Penyedia Barang/Jasa harus segera memperbaiki dalam waktu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi;

21.4. Direksi pekerjaan dapat meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu bila Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakannya dalam waktu masa perbaikan cacat mutu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan Tim

Page 45: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 42 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi dengan biaya dibebankan kepada Penyedia Barang/Jasa;

21.5. Cacat mutu harus diperbaiki sebelum penyerahan pertama pekerjaan dan selama masa pemeliharaan. Penyerahan pertama pekerjaan dan masa pemeliharaan dapat diperpanjang sampai cacat mutu selesai diperbaiki.

22. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN 22.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam

syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK;

22.2. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak;

22.3. Mobilisasi peralatan dan personil harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK, dan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan;

22.4. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila Penyedia Barang/Jasa telah melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh direksi pekerjaan;

22.5. Apabila Penyedia Barang/Jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai Jadwal karena keadaan di luar pengendaliannya dan Penyedia Barang/Jasa telah melaporkan kejadian tersebut kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia Barang/Jasa dengan amandemen kontrak;

23. PENGAWASAN 23.1. Untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan

pekerjaan di lapangan yang sedang atau telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN diwakili oleh Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi.

24. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

24.1. Apabila Penyedia Barang/Jasa terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai

Jadwal, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan sesuai Pasal 25. tentang kontrak kritis;

24.2. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terjadi karena keadaan kahar, maka Pasal 24.1 tidak diberlakukan.

25. KONTRAK KRITIS

Page 46: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 43 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

25.1. Kontrak dinyatakan kritis, apabila : a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0%-70% dari kontrak),

realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 15% dari rencana; b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70%-100% dari kontrak),

realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana. 25.2. Penanganan kontrak kritis a. Rapat pembuktian (show cause meeting/SCM)

1). Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi pekerjaan menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia Barang/Jasa dan selanjutnya menyelenggarakan SCM;

2). Dalam SCM direksi pekerjaan, Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi dan Penyedia Barang/Jasa membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia Barang/Jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat proyek;

3). Apabila Penyedia Barang/Jasa gagal pada uji coba pertama, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan langsung yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia Barang/Jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan langsung;

4). Apabila Penyedia Barang/Jasa gagal dapa uji coba kedua, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia Barang/Jasa dalam periode tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan;

5). Pada setiap uji coba yang gagal, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia Barang/Jasa atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan;

6). Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dapat menyelesaikan pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak atau memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

b. Kesepakatan tiga pihak

1). Penyedia Barang/Jasa masih bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

2). PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menetapkan pihak ketiga sebagai Penyedia Barang/Jasa yang akan menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan Penyedia Barang/Jasa;

3). Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga satuan kontrak. Dalam hal pihak ketiga mengusulkan harga satuan kontrak, maka selisih harga menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa;

4). Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung;

Page 47: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 44 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

5). Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar pembuatan amandemen kontrak.

26. PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN

26.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PEJABAT

PEMBUAT KOMITMEN atas pertimbangan yang layak dan wajar, yaitu untuk : a. Pekerjaan tambah; b. Perubahan desain; c. Keterlambatan yang disebabkan oleh PEJABAT PEMBUAT

KOMITMEN; d. Masalah yang timbul di luar kendali Penyedia Barang/Jasa; e. Keadaan kahar.

26.2. Penyedia Barang/Jasa mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu pelaksanaan dilengkapi alasan dan data kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menugaskan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi untuk meneliti dan mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi dapat atau tidaknya diberi perpanjangan waktu;

26.3. Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan waktu pelaksanaan dan rekomendasi, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dapat menyetujui / tidak menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan;

26.4. Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus dituangkan di dalam amandemen kontrak.

27. KEADAAN KAHAR 27.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar

kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi;

27.2. Yang digolongkan keadaan kahar, adalah : a. Peperangan; b. Kerusuhan; c. Revolusi; d. Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah

longsor, wabah penyakit, dan angin topan; e. Pemogokan; f. Kebakaran; g. Gangguan industri lainnya.

27.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak;

27.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi;

Page 48: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 45 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

27.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar kesepakatan dari para pihak;

27.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka Penyedia Barang/Jasa memberitahukan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar;

27.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin Penyedia Barang/Jasa memberitahukan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan ketentuan : a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap

mengikat. Apabila harus diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar;

b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar, Penyedia Barang/Jasa berhak menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk melaksanakan tindakan yang disepakati;

c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar Penyedia Barang/Jasa tidak dapat melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan setelah itu Penyedia Barang/Jasa berhak atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 31.2.

28. PERINGATAN DINI

28.1. Penyedia Barang/Jasa wajib menyampaikan peringatan dini kepada direksi

pekerjaan melalui Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi / selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu atau keadaan-keadaan yang dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan, kenaikan harga kontrak atau keterlambatan tanggal penyelesaian pekerjaan. Direksi pekerjaan melalui Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi dapat meminta Penyedia Barang/Jasa untuk membuat perkiraan akibat yang akan timbul terhadap pekerjaan, harga kontrak dan tanggal penyelesaian pekerjaan. Perkiraan tersebut wajib diserahkan Penyedia Barang/Jasa sesegera mungkin;

28.2. Penyedia Barang/Jasa wajib bekerja sama dengan direksi pekerjaan melalui Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi dalam menyusun dan membahas upaya-upaya untuk menghindari atau mengurangi akibat dari kejadian atau keadaan tersebut;

28.3. Penyedia Barang/Jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini.

29. RAPAT PELAKSANAAN

Page 49: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 46 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

29.1. Direksi pekerjaan, Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi dan Penyedia Barang/Jasa dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan yang dihadiri semua pihak, untuk membahas pelaksanaan pekerjaan dan memecahkan masalah yang timbul sehubungan dengan peringatan dini Pasal 28.1.

29.2. Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi wajib membuat risalah rapat pelaksanaan Pasal 29.1. Tanggung jawab masing-masing pihak atas tindakan yang harus diambil ditetapkan oleh direksi pekerjaan secara tertulis.

30. ITIKAD BAIK 30.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan

dengan hak dan kewajiban yang terdapat dalam kontrak; 30.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa

menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

31. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK

31.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai; 31.2. Penhentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan

(keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN wajib membayar kepada Penyedia Barang/Jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai;

31.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana Penyedia Barang/Jasa cidera janji atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam kontrak. Kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi sesuai Pasal 31.5.

31.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pelelangan maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini :

a. Penyedia Barang/Jasa dapat dikenakan sanksi, yaitu :

1). Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara; 2). Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia Barang/Jasa; 3). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.

b. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

31.5. Pemutusan kontrak oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini,

Page 50: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 47 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dapat memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah :

a. Penyedia Barang/Jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan

kontrak pada tanggal mulai kerja sesuai dengan Pasal 12.2; b. Penyedia Barang/Jasa gagal pada uji coba ketiga dalam melaksanakan

SCM sesuai pasal atau Pasal 25.2.a.6). c. Penyedia Barang/Jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan

pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran.

d. Penyedia Barang/Jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau bangkrut;

e. Penyedia Barang/Jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan;

f. Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sudah melampui besarnya jaminan pelaksanaan;

g. Penyedia Barang/Jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dan pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak, kewajiban, atau kepentingan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

h. Terjadi keadaan kahar dan Penyedia Barang/Jasa tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 27.7.

Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci dalam huruf a. sampai h. di atas, Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan. Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai g. Penyedia Barang/Jasa dimasukan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun.

31.6. Pemutusan kontrak oleh Penyedia Barang/Jasa Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah Penyedia Barang/Jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk kejadian tersebut di bawah ini, Penyedia Barang/Jasa dapat memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah: a. Sebagai akibat keadaan kahar, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal 27.7.c.; b. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN gagal memenuhi keputusan akhir

penyelesaian perselisihan. 31.7. Prosedur pemutusan kontrak

Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima pemberitahuan pemutusan kontrak, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut, Penyedia Barang/Jasa harus : a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam

pemberitahuan pemutusan kontrak; b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan.

Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan pada waktu yang ditentukan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;

c. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

Page 51: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 48 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

31.8. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 31.5., PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN tetap membayar hasil pekerjaan sampai dengan batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 31.6., selain pembayaran tersebut di atas, PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus membayar pengeluaran langsung yang dikeluarkan oleh Penyedia Barang/Jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak;

31.9. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, Penyedia Barang/Jasa tidak bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan kontrak.

32. PEMANFAATAN MILIK PENYEDIA BARANG/JASA 32.1. Semua bahan, peralatan, instalasi, pekerjaan sementara, dan fasilitas milik

Penyedia Barang/Jasa, dapat dimanfaatkan oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN bila terjadi pemutusan kontrak oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN.

33. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 33.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui :

a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi atau abritase di Indonesia;

b. Pengadilan; 33.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus

kontrak; 33.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah

pihak sesuai keputusan akhir.

34. BAHASA DAN HUKUM 34.1. Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

35. PERPAJAKAN 35.1. Penyedia Barang/Jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap

semua peraturan perundang-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran;

35.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran harus dilakukan penyesuaian.

36. KORESPONDENSI

36.1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis; 36.2. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos, telex, kawat;

Page 52: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 49 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

36.3. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak; 36.4. Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.

37. DENDA DAN GANTI RUGI 37.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia Barang/Jasa,

sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum dalam kontrak;

37.2. Besarnya denda kepada Penyedia Barang/Jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 ‰ (per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk setiap keterlambatan;

37.3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak;

37.4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

38. SERAH TERIMA PEKERJAAN

38.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN membentuk panitia penerima

pekerjaan yang terdiri dari unsur atasan langsung, proyek dan Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi;

38.2. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), Penyedia Barang/Jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk penyerahan pertama pekerjaan;

38.3. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN memerintahkan panitia penerima pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia Barang/Jasa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dari Penyedia Barang/Jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian panitia penerima pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan;

38.4. Penyedia Barang/Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan;

38.5. Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia Barang/Jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN untuk penyerahan akhir pekerjaan;

38.6. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah Penyedia Barang/Jasa melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik, setelah diperiksa oleh panitia penyerahan pekerjaan dan telah dibuat berita acara penyerahan akhir pekerjaan;

Page 53: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 50 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

38.7. Setelah penyerahan akhir pekerjaan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN wajib mengembalikan jaminan pemeliharaan dan jaminan pelaksanaan;

38.8. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sesuai kontrak, maka PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN berhak mencairkan jaminan pemeliharaan untuk membiayai pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan jaminan pelaksanaan dan disetor ke kas negara, Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi masuk daftar hitam selama 2 (dua) tahun.

39. PERHITUNGAN AKHIR

39.1. Penyedia Barang/Jasa wajib mengajukan kepada direksi pekerjaan

perhitungan terinci mengenai jumlah yang harus dibayarkan kepadanya sesuai ketentuan kontrak sebelum penyerahan pekerjaan. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk pembayaran akhir paling lambat 7 (tujuh) hari setelah perhitungan pembayaran akhir disetujui oleh Tim Teknis Lemhannas RI / Konsultan Supervisi.

B. KETENTUAN KHUSUS

40. PERSONIL 40.1. Penyedia Barang/Jasa wajib menugaskan personil inti yang tercantum dalam

daftar personil inti atau menugaskan personil lainnya yang disetujui oleh direksi pekerjaan. Direksi pekerjaan hanya akan menyetujui usulan penggantian personil inti apabila kualifikasi, kemampuan, dan pengalamannya sama atau melebihi personil inti yang ada dalam daftar personil inti;

40.2. Apabila direksi pekerjaan meminta Penyedia Barang/Jasa untuk memberhentikan personilnya dengan alasan atas permintaan tersebut, maka Penyedia Barang/Jasa harus menjamin bahwa personil tersebut sudah harus meninggalkan lapangan dalam waktu 7 (tujuh) hari dan harus diganti selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari.

41. PENILAIAN PEKERJAAN 41.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN harus melakukan penilaian atas hasil

pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan; 41.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik

pekerjaan.

42. PENANGGUHAN PEMBAYARAN

Page 54: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 51 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

42.1. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam kontrak, maka dikenakan sanksi penangguhan pembayaran setelah PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN memberitahukan penangguhan pembayaran tersebut secara tertulis;

42.2. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian keterlambatan disertai alasanalasan yang jelas dan keharusan Penyedia Barang/Jasa untuk memperbaiki dan menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran.

43. PENUNDAAN ATAS PERINTAH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 43.1. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN dapat memerintahkan Penyedia

Barang/Jasa untuk menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.

44. INSTRUKSI 44.1. Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan semua instruksi direksi pekerjaan

yang berkaitan dengan kontrak; 44.2. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.

Page 55: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 52 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

BAB VI BENTUK SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM

1. DEFINISI 1.1. a. Nomor Proyek : .......................................................... Nomor Kontrak : .......................................................... Tanggal Kontrak : .......................................................... Harga Kontrak : ..........................................................

( ) Jangka Waktu Pelaksanaan : ..............................(....) hari kalender Rencana Tanggal Penyelesaian : .......................................................... SK Penunjukan : .......................................................... SPMK Nomor : .......................................................... Penyedia Barang/Jasa Mulai Kerja : .......................................................... b. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN adalah : Nama : .......................................................... Jabatan : .......................................................... Alamat : Kantor Lemhannas RI

Nomor Telepon : .................. Nomor Fax : .................. c. Penyedia Barang/Jasa adalah :

Nama : .......................................................... Jabatan : .......................................................... Alamat : .......................................................... .......................................................... Nomor Telepon : .......................................................... Nomor Fax : ..........................................................

d. Lokasi Pekerjaan : Kantor Lemhannas RI JL. Merdeka Selatan –Jakarta Pusat

2. JAMINAN 6.1. Besarnya jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari nilai

kontrak, atau sebesar Rp... ...... ...... ......... ( ....................................... ) 6.2. Besarnya uang muka adalah 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak,

atau sebesar Rp. ... ...... ...... ......... ( ....................................... ) 3. PEMBAYARAN

8.1.a.1). Besaran uang muka adalah adalah 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak.

Page 56: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 53 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

8.1.b.1). Pembayaran selanjutnya berdasarkan termin yang disepakati, dipotong uang muka secara proporsional, denda (bila ada), pajak serta dikurangi progres 5% sebagai retensi ;

2). Pembayaran terakhir adalah, pembayaran retensi sebesar 5%, setelah habisnya masa pemeliharaan/jaminan, selama 1 (satu) tahun sejak serah terima pekerjaan tahap pertama;

4. JADWAL PELAKSANAAN

22.1. Waktu pelaksanaan kontrak selama (l s) hari kalender, mulai tanggal .......... s/d ..................

5. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 33.2. Penyelesaian perselisihan melalui Panitia Arbitrage yang terdiri dari

masing-masing wakil dari kedua belah pihak, dan seorang wakil dari pihak ketiga yang disetujui oleh kedua belah pihak. Apabila Panitia Arbitrage tidak dapat menyelesaikan perselisihan sebagaimana tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka Kedua Belah Pihak sepakat untuk diputuskan dan diselesaikan oleh kedua belah pihak melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

6. DENDA DAN GANTI RUGI 37.3. Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga

terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.

37.4. a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa.

b. ganti rugi dibayar kepada Penyedia Barang/Jasa setelah dibuat amandemen kontrak.

Page 57: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 54 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

LAMPIRAN – LAMPIRAN

CONTOH SURAT DAN FORMULIR ISIAN DOKUMEN PENAWARAN

BAGIAN PERSYARATAN TEKNIS

Page 58: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 55 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

LAMPIRAN-LAMPIRAN

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN MINAT UNTUK MENGIKUTI PENGADAAN BARANG/JASA

PEKERJAAN ……………………………………………………………… Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ………………………… Jabatan : ………………………… Bertindak Untuk : PT/CV ………………… dan atas nama Alamat : ………………………… Telepon/Fax : ………………………… Email : ………………………… Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui pengadaan yang akan dilaksanakan oleh LEMHANNAS RI , tahun Anggaran 2010, maka dengan ini saya menyatakan berminat untuk mengikuti proses pengadaan pekerjaan/kegiatan : Pembangunan Mess LEMHANNA RI Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.

…………, ………………………… 2010

PT/CV …………………

( Nama Jelas ) Jabatan

Materai Rp. 6.000 tanggal & Cap perusahaan

Page 59: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 56 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Contoh Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DOKUMEN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : ............................................................................................... Jabatan : ............................................................................................... Bertindak untuk dan : ............................................................................................... Atas Nama Alamat : ............................................................................................... ............................................................................................... Telepon / Fax : ............................................................................................... E-mail : ...............................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Segala dokumen yang kami berikan adalah benar. 2. Apabila dikemudian hari ditemui bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan

tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi dan dimasukkan dalam daftar sanksi perusahaan dan atau dikeluarkan dari Daftar Registrasi Perusahaan.

Demikan surat pernyataan ini dibuat dengan rasa penuh tanggung jawab.

...................., ……………… PT/CV. ………………................….

………………………….. Direktur/Direktris

Materai Rp. 6000,-

Page 60: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 57 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Contoh Bentuk Surat Pernyataan

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN TIDAK SEDANG DALAM PENGAWASAN PENGADILAN/ BANGKRUT/ MENJALANI

SANKSI PIDANA

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Alamat Rumah : Telepon : Dalam jabatan selaku …………………………….. Dalam perusahaan ……………………. dengan alamat …………………….. menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya pribadi maupun atas nama perusahaan tersebut diatas : a. Tidak dalam pengawasan pengadilan b. Tidak bangkrut dan atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan c. Tidak sedang menjalani sanksi pidana. Dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi hukum pidana maupun perdata sesuai hukum yang berlaku.

…………………………2010

Yang membuat pernyataan (cap perusahaan dan tanda tangan) materai Rp. 6.000,-

……………………………….(**)

Jabatan Catatan: (**) Jabatan sesuai dengan peraturan yang berlaku

Page 61: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 58 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Contoh Bentuk Surat Pernyataan

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN BUKAN PEGAWA NEGERI SIPIL (BI / BHMN / BUMN / BUMD) / POLRI / TNI)

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Alamat Rumah : Telepon : Dalam jabatan selaku Direktur/ Pimpinan perusahaan untuk PT/CV(*) …………………… dengan alamat ………………………..menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bukan seorang Pegawai Negeri Sipil (BI / BHMN / BUMN / BUMD) maupun bukan anggota POLRI / TNI manapun. Dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi hukum pidana maupun perdata sesuai hukum yang berlaku.

Hari…………….., tanggal …………… 2010 Yang Membuat Pernyataan

(cap perusahaan dan tanda tangan) materai Rp. 6.000,-

………………………………..(**) Jabatan

Catatan: (*) Pilih yang sesuai (**) Jabatan sesuai dengan peraturan yang berlaku

Page 62: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 59 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Contoh Bentuk Surat Pernyataan

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN TIDAK TERMASUK PERUSAHAAN / BADAN USAHA DALAM DAFTAR HITAM

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat Rumah : Telepon : Dalam jabatan selaku …………….. dalam perusahaan …………………………………………. dengan alamat …………………………………….menyatakan dengan sesungguhnya bahwa perusahaan kami tersebut diatas tidak masuk dalam daftar hitam yang diterbitkan oleh pengguna barang/jasa manapun. Dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi hukum pidana maupun perdata sesuai hukum yang berlaku.

Hari …………… tanggal …………. 2010 Yang rnembuat pernyataan

(cap perusahaan dan tanda tangan) materai Rp. 6.000,-

……………………………………………. Jabatan (**)

Catatan: (**) Jabatan sesuai dengan peraturan yang berlaku

Page 63: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 60 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

KOP PERUSAHAAN

BENTUK SURAT PENAWARAN Nomor : ……………………. ….…………,…………..200…. Lampiran : ……………………. Kepada Yth. Pejabat Pembuat Komitmen ………………………………..…*) di ………………………. Perihal : Penawaran jasa Konsultansi Paket Pekerjaan……………………….*) Sehubungan dengan surat undangan dari panitia pengadaan nomor…………. tanggal…………. Prihal …………………………., dengan ini kami mengajukan penawaran dalam rangkap 3 (tiga) yang masing-masing terdiri dari : Dokumen Administrasi dan penawaran Teknis (Sampul I) serta Penawaran Biaya (Sampul II) dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Kami telah menerima dan mempelajari dokumen seleksi dan mempelajari dokumen

seleksi ( Beserta adendum nomor .......... s/d ...........) serta Berita Acara Hasil rapat Penjelasan

2. Kami menjamin : a. Tersedianya personil yang diusulkan sesuai dengan jadwal penugasan dalam ususlan

teknis terlampir; b. Kebenaran dan keabsahan data yang dilampirkan pada penawaran.

3. Kami setuju bahwa : a. Segala biaya yang dilkeluarkan untuk penyusunan penawaran, rapat penjelasan,

peninjauan lapangan, klarifikasi dan negoisasi, kami tidak akan meminta penggantian lapangan, klarifikasi dan negoisasi, kami tidak akan meminta penggantian dari Pejabat Pembuat Komitmen..................................*)

b. Pejabat Pembuat Komitmen.............................................*) tidak terikat untuk menyetujui penawaran kami, dan tidak terikat untuk memberikan alasan penolakan penawaran.

c. Kami harus tunduk pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen seleksi.

Page 64: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 61 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

4. Penawaran ini berlaku selama ........(.......................................)*) hari kalender sejak tanggal pembukaan penawaran.

Nama Perusahaan

(...................................)

Nama dan jabatan pimpinan perusahaan/ Wakil yang diberi kuasa, materai Rp. 6000,- Bertanggal, tanda tangan, cap perusahaan

Catatan : *) diisi oleh panitia pengadaan

Page 65: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 62 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

CONTOH JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Nama Perusahaan : ................................................................................

No. POSISI NAMA PERSONIL

NAMA PERUSAHAAN

BULAN KE KET I I

I III IV V dst JM

L OB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Page 66: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 63 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

KOP PERUSAHAAN

CONTOH DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Posisi yang diusulkan : …………………………………… 2. Nama Perusahaan : …………………………………… 3. Nama Personil : …………………………………… 4. Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………… 5. Alamat : …………………………………… 6. No. Telp / Hp : …………………………………… 7. Pendidikan Formal ( Lembaga pendidikan,

tempat dan tahun tamat belajar, dilampirkan fotocopy ijazah )

: ……………………………………

8. Sertifikat Keahlian (Untuk Jasa Konstruksi)

: ……………………………………

9. Penguasaan Bahasa Inggris : …………………………………… 10. Pengalaman Kerja

Tahun ini 200….. a. Nama Proyek : …………………………………… b. Lokasi Proyek : …………………………………… c. Pejabat yang berwenang (Kepala

kantor/Satker/Pembuat Komitmen pengguna barang jasa/pemimpin/pemimpin bagian proyek, dsbnya) : ……………………………………

d. Nama Perusahaan : …………………………………… e. Uraian Tugas : …………………………………… f. Waktu Pelaksanaan : …………………………………… g. Posisi Penugasan : …………………………………… h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : ….…………(Tetap/Tidak Tetap) i. Surat Referensi / Rekaman Kontrak : …………………………………… Dari pejabat yang berwenang baik instansi pemerintah maupun swasta ( Kepala

kantor / Satker / Pembuat Komitmen pengguna barang jasa / pemimpin / pemimpin bagian proyek, dsbnya )

Tahun Sebelumnya a. Nama Proyek : …………………………………… b. Lokasi Proyek : …………………………………… c. Pejabat yang berwenang (Kepala

kantor/Satker/Pembuat Komitmen pengguna barang jasa/pemimpin/pemimpin bagian proyek, dsbnya) : ……………………………………

Page 67: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 64 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

d. Nama Perusahaan : …………………………………… e. Uraian Tugas : …………………………………… f. Waktu Pelaksanaan : …………………………………… g. Posisi Penugasan : …………………………………… h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : ….…………(Tetap/Tidak Tetap) i. Surat Referensi / Rekaman Kontrak : …………………………………… Dari pejabat yang berwenang baik instansi pemerintah maupun swasta ( Kepala

kantor / Satker / Pembuat Komitmen pengguna barang jasa / pemimpin / pemimpin bagian proyek, dsbnya )

dst.

11. Status kepegawain pada perusahan ini : ….…………(Tetap/Tidak Tetap)

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab. ………, …………………………200…. Mengetahui Direktur/ Pemimpin Perusahaan............... (cap perusahaan dan tanda tangan) (.......................................... ) (.......................................... ) Nama jelas Nama jelas Keterangan : Apabila nama personil tenaga ahli yang diusulkan pada pekerjaan ini juga diusulkan pada perusahaan yang lain maka akan dilakukan penelitian dan bagi perusahaan yang tidak dapat membuktikan kebenarannya akan dikenakan sanksi.

Page 68: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 65 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

KOP PERUSAHAAN

CONTOH SURAT PERNYATAAN

KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ................................ ( nama tenaga ahli ) Alamat : ......................................................................................................................... No. Telp / Hp : ......................................................................................................................... Email : ......................................................................................................................... Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi paket pekerjaan ...................................................................................................... Untuk perusahaan .................................................sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan........................ tahun ................sampai dengan bulan.....................tahun .................dengan posisi sebagai tenaga ahli ............................ Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab.

………, …………………………200…. Mengetahui Yang membuat pernyataan Direktur/ Pemimpin Perusahaan............... (cap perusahaan dan tanda tangan) Materai Rp. 6.000 (.......................................... ) (.......................................... ) Nama jelas Nama jelas

Page 69: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 66 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

KOP PERUSAHAAN

CONTOH

BENTUK PENAWARAN BIAYA

................………, ………200…. Nomor : ..................... Lampiran : ..................... Kepada Yth. Pejabat Pembuat Komitmen .................................................*) di ..................................... Perihal : Penawaran Jasa Konsultansi Paket Pekerjaan ................................................*) Menunjuk surat penawaran kami Nomor :............................tanggal.........................Perihal diatas, bersama ini kami sampaikan penawaran biaya sebesar Rp...............................(..................................................................) sudah termasuk PPN 10%, dengan rincian terlampir. Demikian kami sampaikan dengan penuh tanggung jawab.

Nama Perusahaan

(...................................)

Nama dan jabatan pimpinan perusahaan/ Wakil yang diberi kuasa, materai Rp. 6000,- Bertanggal, tanda tangan, cap perusahaan

Catatan : *) diisi panitia

Page 70: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 67 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

KOP PERUSAHAAN

Formulir Isian Penilaian Kualifikasi Pengadaan …………………………………………………

Di Lingkungan Lemhannas RI Tahun Anggaran 2010

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ………………………… Jabatan : ………………………… Bertindak Untuk : PT/CV ………………… dan atas nama Alamat : ………………………… Telepon/Fax : ………………………… Email : ………………………… Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa 1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan surat

…………… (sesuai akte pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas no. akta pendirian/perubahan/surat kuasa dan tanggalnya).

2. Perusahaan kami tidak sedang dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usaha kami tidak sedang dihentikan.

3. Kami tidak sedang menjalani hukuman pidana, dan belum pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan kondite profesional perusahaan/perorangan.

4. Data-data saya/perusahaan saya adalah sebagai berikut :

Page 71: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 68 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

A. DATA ADMINISTRASI 1. Umum

1. Nama Perusahaan : 2. Status Perusahaan : Pusat Cabang 3. Alamat : No. Telepon : No. Fax. : Email :

2. Ijin Usaha dan Sertifikasi No. SIUP : Tanggal Masa Berlaku Ijin Usaha : Instansi pemberi ijin usaha : Tanggal No. Sertifikasi : Tanggal Masa Berlaku Sertifikasi : Instansi pemberi Sertifikasi :

B. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN PERUSAHAAN * 1. Akte Pendirian Perusahaan

a. Nomor Akta : b. Tanggal : c. Nama Notaris :

2. Akte Perubahan Terakhir a. Nomor Akta : b. Tanggal :

3. Pendaftaran Akte ke Pengadilan Negeri a. Nomor Akta : b. Tanggal :

4. Pendaftaran Akte oleh Menteri Kehakiman a. Nomor : b. Tanggal, bulanan, tahun :

5. Pendaftaran dalam Berita Acara Negara a. Nomor : b. Tanggal, bulanan, tahun :

6. Perusahaan PMA/PMDN a. Nomor Surat Ijin : b. Tanggal, bulanan, tahun :

*) Lampirkan rekamannya

Page 72: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 69 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

C. PENGURUS PERUSAHAAN 1. Komisaris (untuk PT)

No. Nama No. KTP * Alamat Domisili Jabatan dalam Perusahaan

** **

2. Direksi / Penanggung Jawab / Pengurus Perusahaan

No. Nama No. KTP * Jabatan dalam Perusahaan

** **

* Lampirkan Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri ** Lampirkan Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri D. DATA KEUANGAN

1. Susunan Kepemilikan Saham

No. Nama No. KTP * Alamat Prosentase

2. Pajak-pajak

1. Nomor Pokok Wajib Pajak : 2. Bukti Pelunasan Pajak Tahun Terakhir :

Nomor/Tanggal 3. Laporan Bulanan PPH/PPN tiga bulan terakhir

Nomor/Tanggal :

Page 73: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 70 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

3. Lapaoran Keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik {Neraca perusahaan (per 31 Desember 2008)}

I. Aktiva Lancar- Kas : Rp. IV. Utang Jangka Pendek- Bank : Rp. - Utang Dagang : Rp.- Piutang *) : Rp. - Utang Pajak : Rp.- Persedian Barang : Rp. - Utang Lainnya : Rp.- Pekerjaan dlm Proses : Rp. Jumlah (d) Rp.

Jumlah (a) Rp.V. Utang Jangka Panjang (e) Rp.

II. Aktiva Tetap- Peralatan dan Mesin : Rp.- Inventaris : Rp. VI. Kekayaan Bersih Rp.- Gedung-gedung : Rp. ( a+b+c ) - ( d+e )

Jumlah (b) Rp.

III. Aktiva Lainnya (c) Rp.

Rp. Rp.

*) Piutang Jangka Pendek (sampai dengan enam bulan) : -Rp Piutang Jangka Panjang (lebih dari enam bulan) : -Rp Jumlah : -Rp

JUMLAH AKTIVA ( a + b + c ) JUMLAH PASIVA ( a + b + c )

NO. AKTIVA NO. PASIVA

Keterangan : Harus melampirkan rekening koran perusahaan 3 bulan terakhir (Okt-Des 2009)

……………, ………………………… 2010 PT/CV …………………

Direktur utama/Penanggung jawab Perusahaan

( Nama Jelas ) Jabatan

Materai Rp. 6.000 tanggal & Cap perusahaan

Page 74: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 71 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

E. MODAL KERJA Surat dukungan keuangan dari Bank : Nomor : Tanggal : Nama Bank : Nilai : Demikian Pernyataan ini Kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Apabila di kemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan dalam daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

…………, ………………………… 2010 PT/CV …………………

( Nama Jelas ) Jabatan

Materai Rp. 6.000 tanggal & Cap perusahaan

Page 75: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 72 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

F. DATA PERSONALIA

1. Tenaga Ahli/Teknis yang diperlukan

No Nama Tgl/bln/thn lahir Pendidikan Jabatan dalam

Proyek Pengalaman

Kerja (tahun) Profesi/

Keahlian Sertifikat/

Ijasah 1 2 3 4 5 6 7 8

…………, ………………………… 2010

PT/CV …………………

( Nama Jelas ) Jabatan

Page 76: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 73 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

G. DATA PERALATAN/PERLENGKAPAN

No Jenis Peralatan/ Perlengkapan

Jumlah

Kapasitas atau Output pada

Saat Ini

Merk dan tipe

Tahun Pembuatan

Kondisi Baik/ rusak

Lokasi Sekarang

Bukti Kepemilikan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

H. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN ( NILAI 3 PAKET TERTINGGI PENGALAMAN DI BIDANG / SUB BIDANG YANG

SESUAI )

No Nama Paket Pekerjaan

Bidang Pekerjaan Lokasi

Pemberi Tugas / PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Kontrak *) Tanggal Selesai

Menurut

Nama Alamat/Telepon No./Tanggal Nilai Kontrak BA SerahTerima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

* Dilampirkan fotocopy surat perjanjiannya

Page 77: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 74 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

I. DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN

No Bidang Pekerjaan Sub Bidang Pekerjaan Lokasi

Pemberi Tugas / PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Kontrak *) Progres Kerja

Nama Alamat/Telepon No./

Tanggal Nilai Tanggal Prestasi Kerja (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

* Dilampirkan fotocopy surat perjanjiannya

Page 78: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 75 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

KOP PERUSAHAAN

…………, ………………………… 2010 PT/CV …………………

( Nama Jelas ) Jabatan

Page 79: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 76 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

BENTUK JAMINAN PENAWARAN

JAMINAN BANK

1. OIeh karena…….(Nama Perusahaan) (selanjutnya disebut “pemilik”) telah mengundang ………… (Nama Penyedia Barang/Jasa) ……………(Alamat Penyedia Barang/Jasa)(selanjutnya disebut “Penyedia Barang/Jasa”) untuk mengajukan penawaran pekerjaan………..(Uraian singkat Pekerjaan).

2. Dan oleh karena itu Penyedia Barang/Jasa terikat oleh Instruksi kepada Penawar mengenai Pekerjaan tersebut diatas, Penyedia Barang/Jasa wajib memberikan kepada Pemilik suatu Jaminan Penawaran sebesar ( Besarnya Jaminan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ) terbilang……………….

3. Maka kami Penjamin yang bertanggung jawab dan mewakili Bank ( Nama Bank) berkantor resmi di : (Alamat Bank) selanjutnya disebut “Bank”), dan berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas nama Bank, dengan ini rnenyatakan bahwa Bank menjamin Penyedia Barang/Jasa atas seluruh nilai uang sebesar tersebut diatas sebagal Jaminan Penawaran Penawar yang mengajukan Penawaran untuk Pekerjaan yang disebutkan diatas tertanggal …… ( Tanggal Penawaran)

4. Ketentuan-ketentuan kewajiban ini adalah : 4.1 Apabila Penawar menarik kembali Penawaran tersebut sebelum berakhirnya jangka

waktu berlakunya Penawaran yang dicantuSupervisian oleh Penawar dalam surat Penawarannya; atau

4.2 Apabila Penawaran disetujui dalam jangka waktu berlakunya Penawaran dan Penawar gagal atau menolak: a. Memberikan Jaminan Pelaksanaan yang diperlukan; atau b. Menandatangani Kontrak. Kami akan rnenyerahkan sepenuhnya uang sebesar tersebut diatas kepada Pembeli dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima permintaan pertama dari Pembeli meskipun Penawar keberatan.

5. Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu … ( …… ) hari kalender sejak waktu dan tanggal Pembukaan Penawaran.

6. Tuntutan rnengenai jaminan ini harus telah diterima oleh Bank selambat-larnbatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal masa berlakunya Jaminan Bank yang disebutkan dalam nomor 5.

7. Menunjuk pada pasal 1832 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Bank mengesampingkan hak preferensinya atas harta benda Milik Penawar dan penyitaan serta penjualan harta benda tersebut untuk rnelunaskan hutangnya sebagaimana ditentukan dalam pasal 1831 kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Sebagai itikad baik Jaminan ini, kami peminjam, wakil Bank yang sah dengan ini menandatangani dan mencantumkan cap pada Jaminan ini pada tanggal…….............. BANK Tandatangan, cap dan materai (Penjamin)

Page 80: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 77 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

KOP PERUSAHAAN

Nomor : …………………….. Sifat : Biasa Lampiran : - Perihal : Kesanggupan Melaksanakan

Pekerjaan

Kepada : Yth. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Pembangunan Mess Lemhannas RI di BENGKULU

Dengan hormat,

Berdasarkan Surat Keputusan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Pembangunan Mess Lemhannas RI Nomor : …………………………… tanggal ……………………. perihal Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Kegiatan …………………………….., dengan ini kami nyatakan sanggup melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dokumen pengadaan/pekerjaan dan ketentuan serta persyaratan yang berlaku maupun yang telah ditetapkan pada Kegiatan-kegiatan di lingkungan Lemhannas RI. Sebagaimana ketentuan yang berlaku, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa dikeluarkan, kami akan memasukkan Jaminan Pelaksanaan sebesar …. % (………… persen) *) dari Nilai Penawaran atau Rp. ………………… dari harga Penawaran kami yang telah disetujui PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Pembangunan Mess Lemhannas RI Demikian agar maklum atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.

……………, ……………….

PT/CV. *) ………………….

_____________________ Direktur Utama/Direktur *)

Keterangan : *) pilih yang sesuai

Page 81: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS BAB.1. PERSYARATAN ADMINISTRASI

1 - 78 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

LAMPIRAN DOKUMEN FORMULIR KUALIFIKASI

1. Akte pendirian dan perubahannya (photo copy) 2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (photo copy) 3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan PKP (photo copy) 4. Rekening Koran 3 bulan terakhir (asli atau legalisir) 5. Surat bukti pelunasan Pajak Tahun terakhir (SPT) dan Laporan Bulanan (PPh dan

PPN) 3(tiga) bulan terakhir (photo copy) 6. Lampiran lain yang diminta dalam Dokumen Pengadaan

Page 82: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 1 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

BAB 2

PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2.1. SYARAT-SYARAT UMUM 2.1.1. UMUM Tanah dan halaman untuk pembangunan akan diserahkan kepada Kontraktor dalam

keadaan seperti pada waktu peninjauan lapangan / observasi lapangan. Pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor dalam keadaan selesai keseluruhan

sesuai dengan lingkup pekerjaan yang diborongkan, dalam mana termasuk juga pembetulan kerusakan yang mungkin timbul / terjadi dalam menyingkirkan segala bahan-bahan sisa atau bongkaran lainnya.

2.1.2. ALAT DAN PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN

1. Kontraktor, sub-sub Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan pelaksanaan didalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan perlengkapan-perlengkapan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

2. Disamping itu harus menyediakan juga :

∗ Buku-buku laporan (harian, mingguan, dan bulanan) ∗ Rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang

bertanggung jawab penuh untuk memutuskan segala sesuatu di lapangan dan bertindak atas nama Kontraktor dan sub-Kontraktor yang bersangkutan, serta berpengalaman.

∗ Perlengkapan pengaman / keselamatan kerja sesuai peraturan K3 Depnaker

R.I. 2.1.3. BARANG CONTOH (SAMPLE)

- Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari material yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Page 83: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 2 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-material tersebut.

- Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui

pemasaran), maka Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan :

∗ Brochure ∗ Katalogue

∗ Gambar kerja atau shop drawing

∗ Moster dan sample. yang dianggap perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan harus mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2.1.4. PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAAN Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu bahan

dan mutu pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, misalnya :

- Pengujian mutu beton

- Pengujian kabel-kabel listrik (merger)

- Pengujian tekanan untuk pipa-pipa (plumbing)

- Pengujian kebocoran

- Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya.

Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor

dan sub-sub Kontraktor yang bersangkutan. 2.1.5. GAMBAR-GAMBAR “AS BUILT DRAWING”

Kontraktor atau sub-sub kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar “As Built Drawing” untuk Arsitektur, Struktur dan M/E sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan di lapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan pemeriksaan dan maintenance dikemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemilik setelah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi diserahkan sebelum serah terima pertama.

Page 84: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 3 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.1.6. SHOP DRAWING Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar “Shop

Drawing” setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , gambar-gambar tersebut harus diserahkan minimum 15 hari sebelum pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.

2.1.7. MATERIAL DELIVERY SCHEDULE Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat material delivery schedule

untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , material delivery schedule harus diserahkan minimum 15 hari sebelum pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.

Page 85: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 45 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.10. PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA 2.10.1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi pemasangan keramik, polish cement dan lain-lain pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini.

2.10.2. PENYELESAIAN DENGAN HOMOGENIOUS TILE/ KERAMIK

1. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan keramik pada lantai-lantai termasuk tangga dengan pola yang telah ditentukan sesuai gambar atau seperti pada syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

2. Bahan

Homogenious tile yang digunakan ex.Gelaisi - Summit atau setara. Ceramic tile yang digunakan ex. Roman atau setara.

Warna, motif dan bahan disesuaikan dengan perencanaan. Tile Adhesive yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara

3. Dasar Lantai ● Lantai plat beton harus rata permukaannya. ● Sedang untuk lantai dasar yang tidak berupa plat beton, harus dengan flooran yang

rata dengan campuran yang disyaratkan, tidak bergelombang dan cukup kuat dan padat serta benar-benar horizontal/tidak miring.

● Untuk mencapai kepadatan yang baik maka sebelum pembuatan rabat beton atau

beton tumbuk tanah urugan harus dipadatkan atau ditumbuk terus setiap turun 20 cm disiram air dan diurug lagi dan seterusnya.

4. Persiapan Keramik

Setelah lantai dasar siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang diseleksi setempat untuk mendapatkan ubin yang baik dan warna yang sama dengan lay-out plan (Rencana Pola Lantai), sesuai dengan gambar serta tidak ada bagian yang gompal retak atau cacat lain dan yang telah mendapat persetujuan dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Page 86: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 46 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Pemotongan unit ubin hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.

5. Pemasangan ● Setelah dasar lantai rata, miring yang tepat dan dilapisi waterproofing dan dicover

mortar (untuk toilet) ubin dipasang dengan menggunakan tile adhesive. ● Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi

penggunaan oleh manufakturer/pabrik. ● Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan

siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak lurus.

● Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.

● 3 x 24 Jam setelah pemasangan ubin selesai, siar (naad) diisi dengan grouting

warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa sehingga lubang-lubang terisi padat.

● Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari permukaan

lantai.

● Selama masa pengeringan yaitu 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin, bidang ubin tidak boleh diinjak/diberi beban apapun.

● Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta

larutan lemah air keras.

● Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit ubin seperti : minyak, residu, teak oil harus dijauhkan dari permukaan lantai.

2.10.3. PEKERJAAN PASANGAN TOPPING CONCRETE

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan beton finish (topping concrete) seperti yang ditunjukkan dalam gambar rancangan.

Pekerjaan dilaksanakan pada tempat-tempat/bagian bangunan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

Page 87: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 47 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2. Pengendalian Pekerjaan

Pekerjaan pasangan beton finish/topping concrete ini harus memenuhi ketentuan-ketentuan:

NI-2-1971 NI-3-1970 NI-5-1961 NI-8-1974 SII-0051-74 SII-0136-84 SII-0013/81

3. Bahan-bahan

Agregat Pasir & Split (koral)

Agrerat harus terdiri dari gradasi yang sama dan sesuai dengan persyaratan di dalam NI-2 Bab 3.3

Portland Cement

- Semen yang digunakan harus dari mutu yang disyaratkan dalam NI-8 Bab 3.2. - Kontraktor diharuskan menggunakan semen dari satu merk saja untuk seluruh pekerjaan toping concrete. - Penyimpanannya harus pada tempat yang tertutup dengan lantai terangkat oleh ganjal

Pembesian / Penulangan

Penulangan besi yang digunakan adalah U-24 atau digunakan baja anyaman (wiremesh) diameter 6 mm dan ukuran anyaman maximum 20 x 20 cm dari merek BHP, Lionmesh atau setara.

Air

Air yang digunakan harus bersih dan memenuhi persyaratan dalam NI-2.

4. Pelaksanaan

● Campuran beton yang digunakan adalah campuran beton 1:2:3 yaitu 1 semen : 2 pasir : 3 split

Page 88: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 48 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Sebelum mulai pekerjaan pengecoran beton finish (Topping Concrete), permukaan beton slab yang akan di cor harus dibersihkan dari debu dan kotoran-kotoran yang mengandung minyak atau lemak dan harus disiram air kalbont.

● Sebelum pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan

memeriksa slump pada setiap campuran, dengan mutu beton K-225 tidak tercapai dengan 1:2:3

● Pemasangan wiremesh digelar setelah slab sudah dalam keadaan bersih dan siap untuk dicor dengan adukan beton.

● Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh stek-stek maupun anker-anker yang

diperlukan pada kolom-kolom, balok-balok beton yang akan berhubungan dengan konstruksi di atasnya.

● Beton cor tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 meter kecuali

menggunakan perlatan khusus yaitu elephant chute atau tremi yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.

● Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan PB-1971

● Sesudah pengecoran, lapisan beton ini harus dipadatkan dengan penggetar

(internal concrete vibrator) dengan dibantu alat penyendokan dan perajakkan.

● Penggetar / vibrator tidak boleh digunakan untuk memasukkan beton ke dalam cetakan beton dan kecepatan getaran vibrator dalam aduk beton harus tetap berkisar antara ± 7.000 impuls/menit.

● Portland Cement

Semen yang digunakan harus dari mutu yang disyaratkan dalam NI-8 Bab 3.2.

2.10.4. PEKERJAAN LANTAI SCREED

1. Lingkup Pekerjaan

- Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga, perlatan dan perlengkapan serta pemasangannya untuk menghasilkan pekerjaan yang berkwalitas.

- Lantai screed digunakan pada lantai bawah finishing lantai seperti yang

ditunjukkan dalam gambar rencana dan sesuai dengan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Page 89: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 49 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2. Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan salah satu persyaratan dalam:

● NI-8, SII-0013-81, atau ASTM C 150-78A ● PUBI 1982 pasal 11 dan SII-0404-80 ● PUBI 1982 pasal 11 dan SII-0404-80 ● PUBI 1982 pasal 9 AFNOR P 18-303 ● Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam NI-

2, NI-8 dan PUBI 1982

3. Bahan-bahan

- Semen Portland harus dari kualitas terbaik dan memenuhi persyaratan dalam NI-8, SI-81 dan ASTM

- Pasir harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 11.

- Air harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982

4. Pelaksanaan

● Lantai screed dilakukan pada dasar lantai plat beton yang telah diberikan dari segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.

● Bahan lantai screed 2 cm dari adukan 1PC : 4 pasir. Permukaan lantai screed

harus betul-betul rata dengan kemiringan sesuai ketentuan dan tidak cacat.

● Sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan dengan air bersih, setelah bersih alas lapisan dilpais cairan semen (air semen) maksimum 20 menit, selanjutnya lapisan screed dapat dilaksanakan.

● Pengecoran dilakukan sekaligus pada masing-masing lokasi pasangan.

● Screed harus dibasahi selama 7 hari.

● Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dipasang minimum

setelah 2 (dua) minggu atau setelah mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Page 90: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 50 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.10.5. PENYELESAIAN DENGAN GRANIT

Permukaan diperiksa sebelum memulai pekerjaan, laporkan secara tertulis permukaan yang perlu diperbaiki, cocokkan pekerjaan yang telah dilakukan sebelum memulai dengan pemasangan.

1. Bahan • Granite yang digunakan adalah granite ex. Import. • Tebal, ukuran dan pola sesuai gambar. • Perekat yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara

2. Persiapan • Pembersihan permukaan lantai yang akan dipasang granite. • Pembersihan barang material lain yang menyangga daya rekat, perletakan dan

penampilan. • Bersihkan batu granite sebelum dipasang

3. Pemasangan

Secara umum menggunakan sistem pemasangan wet system yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pemasangan, atas persetujuan perancang, sesuai standar yang berlaku untuk lantai granite.

4. Pembersihan

Setelah pekerjaan selesai, membersihkan lantai batu granite, perbaiki sambungan yang terbuka dan menggati pekerjaan yang salah.

Page 91: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 51 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.11. PEKERJAAN RAILING

2.11.1. LINGKUP PEKERJAAN

- Meliputi pengadaan bahan, peralatan dan tenaga kerja yang cukup ahli dalam pekerjaan halus dan presisi (besi, kayu).

- Kontraktor bertanggung jawab sejak persiapan bahan, pemasangan sampai

penyerahan dalam kondisi finish sesuai gambar rencana.

2.11.2. BAHAN ● Tiang railing besi hollow dan handrail dari kayu Nyatoh kelas 1 untuk interior dan

exterior, yang dibentuk sesuai gambar rencana. ● Finishing melamin ex. impra atau setara.

● Bagian kaki/tanggul dari beton bertulang yang merupakan satu kesatuan dari

pekerjaan struktur, Pada dinding void yang mempunyai ketinggian + 10 cm dari muka lantai atau sesuai gambar harus sudah disiapkan dudukan untuk pasangan-pasangan railing.

● Bagian ini diberi plint sesuai gambar rencana dan bagian permukaan atas dinding

tersebut dipasang keramik atau material lain sesuai gambar rencana.

2.11.3. PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN ● Pelaksanaan pekerjaan merupakan perakitan masing-masing bagian bahan yang

telah disiapkan sesuai gambar rencana. ● Pembuatan dan perakitan bahan-bahan tersebut sesuai gambar rencana harus pada

tempat khusus atau bengkel yang menjamin pekerjaan tersebut rapih dan halus.

● Pemasangan railing pada tempat yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga benar-benar presisi sebagaimana dalam gambar rencana.

● Pelaksanaan pemasangan harus selalu mendapat pengawasan dan persetujuan Tim

Teknis / Konsultan Supervisi.

● Masing-masing pasangan railing dipasang pada tempat/bagian yang sudah disiapkan dudukannya, dan dites permukaan atau railing tersebut harus rata horizontal dan mempunyai ketinggian yang sama terhadap lantai, serta masing-masing bagian railing harus tepat pada bagian tersebut.

Page 92: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 52 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.12. PEKERJAAN WATERPROOFING

2.12.1. LINGKUP PEKERJAAN

● Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

● Bagian yang harus diwaterproofing ini, mencakup seluruh bagian pelat atap, dak

teras, Ground Reservoir, daerah-daerah basah pada dinding dan pelat lantai.

2.12.2. BAHAN

1. Persyaratan Standar Mutu Bahan

● Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar lainnya seperti NI 3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.

● Pemborong tidak dibenarkan mengubah standar dengan cara apapun tanpa izin

dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2. Bahan a. Untuk lapisan kedap air pada atap menggunakan Sheet Membrane,

menggunakan ex. Sika atau setara. b. Untuk lapisan kedap air pada pelat lantai area basah, seperti pada toilet,

digunakan Liquid Waterproofing ex.Sika atau setara.

c. Untuk lapisan kedap air pada Ground Reservoir digunakan Sheet Membrane Waterproofing ex. Sika atau setara pada lantai dan dinding bagian luar, dan Liquid Waterproofing ex. Sika atau setara pada lantai dan dinding bagian dalam.

2.12.3. PENGUJIAN

● Bila diperlukan, wajib mengadakan test bahan pada laboratorium yang independent, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan hasil yang ditimbulkannya. Pemborong harus menunjuk rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk sebelum memulai pekerjaan.

Page 93: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 53 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Pada waktu penyerahan, Pemborong harus memberikan jaminan atas produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.

● Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan.

● Pemborong diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air

di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air dan pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2.12.4. PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN

● Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya.

● Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup tidak lembab, kering

dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

● Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik

sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena tindakan Pemilik.

2.12.5. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Persyaratan Umum ● Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan pada Tim Teknis / Konsultan

Supervisi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan pabrik yang bersangkutan.

● Semua bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Jika

dipandang perlu diadakan penukaran atau penggantian, maka bahan-bahan pengganti harus yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.

● Sebelum pekerjaan ini dimulai, permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini

harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Peil dan ukuran harus sesuai.

Page 94: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 54 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,

Pemborong harus segera melaporkan kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi sebelum pekerjaan dimulai. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada kelainan/ perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

2. Cara Pelaksanaan ● Pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak

pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan "metode pelaksanaan" sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang berhubungan langsung dengan

matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka di bagian atas dari lembar waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed maupun material finishing.

● Waterproofing untuk atap, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer, screed lapisan

ke-1 dan screed lapisan ke-2, kawat ayam dan pengaturan ke-miringan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

● Waterproofing untuk ruang-ruang basah, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer.

3. Gambar Detail Pelaksanaan ● Pemborong wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)

berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Pemborong juga wajib membuat shop drawing untuk detail detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar/ dokumen kontrak.

● Dalam shop drawing harus jelas mencamtumkan semua data yang diperlukan

termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap dalam gambar kerja/ dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.

● Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan lebih dulu dari

Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Page 95: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 55 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

4. Pemborong dan Tanggung jawabnya. ● Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan

saat-saat berakhirnya masa garansi. ● Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan

syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan-peraturan yang berlaku.

● Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat

diperlukan bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di lapangan, baik teknis maupun administratif.

5. Contoh ● Pemborong wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan

jaminan dari pabrik, kecuali bahan disediakan oleh proyek. Kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merek pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi atau Arsitek.

● Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merek yang memenuhi spesifikasi akan

diambil oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan akan diinformasikan kepada Pelaksana selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.

6. Pengujian Mutu Pekerjaan ● Pemborong diwajibkan untuk melakukan percobaan/ pengetesan terhadap hasil

pekerjaan atas biaya sendiri, seperti memberi siraman diatas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air. Pekerjaan percobaan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Pada waktu penyerahan maka Pemborong harus memberikan jaminan atas semua

pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.

7. Syarat Pengamanan Pekerjaan ● Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah

dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.

Page 96: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 56 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Kalau mendapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan maka Pemborong/Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab

Pemborong.

Page 97: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 57 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.13. PEKERJAAN KHUSUS 2.13.1. SANITER & PERLENGKAPANNYA

1. Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

2. Perlengkapan Saniter

Perlengkapan saniter yang digunakan adalah ex Toto, KIA atau setara dimana pemasangan mengikuti prosedur pabrik :

● CLOSET JONGKOK Tipe : Standart Warna : Ditentukan kemudian Lokasi : Semua toilet (sesuai gambar)

● CLOSET DUDUK Tipe : SUPERIOR C 436 dengan kelengkapannya Warna : Ditentukan kemudian Shower Spray : TX.475 SW Lokasi : Kamar mandi Mess

● LAVATORY / WASTAFEL Tipe : LW 587 J dengan kelengkapannya Warna : Ditentukan kemudian Faucet : ditentukan kemudian Lokasi : Kamar Mandi Mess

● URINAL Tipe : U. 57 M dengan kelengkapannya Warna : Ditentukan kemudian Lokasi : Seluruh Toilet Pria

Page 98: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 58 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● FLOOR DRAIN

Tipe : TX. 1BN Lokasi : Setiap WC, seluruh toilet, tempat wudhu, dapur, M/E Room, tempat sampah

● CLEAN OUT

Tipe : TOTO Lokasi : Seluruh Toilet

● SHOWER

Tipe : TX 475 SE Lokasi : Kamar Mandi Mess

● TEMPAT TISSUE

Tipe : Ditentukan Kemudian Warna : Chrome Lokasi : Toilet (sesuai gambar)

● KRAN AIR

Tipe : T. 30.AR.13V7N untuk Dapur/Pantry T. 23.BQ.13N untuk Tempat Wudhu, Janitor, Tempat Sampah, M/E Room

T.26.13 untuk tanaman

● KITCHEN SINK SINGGLE BOWL Tipe : Ex. MEIWA atau setara – Stainless Steel dengan sayap Lokasi : Pantry/Dapur (sesuai gambar)

2.13.2. PEKERJAAN GLASS FIBRE REINFORCED CONCRETE (GFRC)

1. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang dipergunakan untukmelaksanakan pemasangan pekerjaan GFRC sesuai gambar rencana.

- Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat seperti yang ditunjukkan pada gambar.

2. Pengendalian Pekerjaan

Semua pekerjaan yang disebutkan dalam Bab ini harus dikerjakan sesuai standar spesifikasi :

Page 99: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 59 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

ASTM : A 36 – 84 A Structural Steel A 307 – 83 A Standard Fastener E 84 – 84 A Fire Rsistant Rating

3. Bahan –Bahan

o Fabricated dari pabrik, dengan density yang tinggi reinforced cement dengan glass-fibre yang tahan sinar ultraviolet.

o Alkali resistant sebesar 5 %. o Rangka dan angker dari bahan galvanized steel, tebal lapisan 20 mikron. o Bahan yang dipakai dari produksi PT. Krazu Nusantara atau setara.

Material Sample dengan ukuran 30 x 30 cm agar diserahkan untuk mendapatkan persetujuan dari Tim Teknis / konsultan Supervisi.

o Testing Sertifikat yang menerangkan bahwa bahan tersebut sudah ditest oleh Laboratorium Independent agar diserahkan pada Tim Teknis / konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan :

- test beban angin - test sealant - test ketahanan kebocoran air

o proses pengetesan ini harus disaksikan oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi. o Finishing : Motif sesuai desain o Warna : Natural

4. Pelaksanaan

- Sebelum mulai pekerjaan, Pemborong harus membuat gambar kerja + detail (shop drawing), dengan skala besar dan diserahkan kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan.

- Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini.

- Pelaksanaan pekerjaan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk

mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil yang akurat, teliti, dan tepat pada posisinya.

- Pengukuran di lapangan hendaknya agar dilaksanakan sebelum pelaksanaan

pekerjaan dan pembuatan gambar kerja.

- Jaminan 2 tahun secara tertulis dari Kontraktor dan Installer tentang persetujuam mengenai perbaikan atas segala kerusakan.

- Finish joint agar mengikuti instruksi-instruksi dari pabrik, sambungan harus

kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap angin.

Page 100: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 60 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Detail pada setiap pertemuan harus rapih, bersih dari goresan-goresan/cacat.

- Koordinasi dengan pekerjaan-pekerjaan yang lainnya agar dilaksanakan.

2.13.3. PEKERJAAN CAULKING DAN SEALING

1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga dan pekerjaan “caulking” dan “sealing” pada sambungan-sambungan antara kusen alumunium dan bahan lain, pekerjaan kaca, atap, saniter dan lain-lain seperti tertera dalam gambar-gambar.

2. Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar-standar yang disebutkan dalam : ASTM - C - 920 - 86 : Elastomeric Joint Sealant ASTM - C - 679 JIS A - 5758 BS – 5889

Rekomendasi Aplikator : 5 tahun pengalaman.

3. Diskripsi

Sealant : untuk sambungan interior dan exterior yang bergerak dan terekspos tahan terhadap cuaca.

Caulking : untuk sambungan (bergerak) interior.

4. Bahan-Bahan dan Produk

- Produk yang digunakan Dow Corning, GE Silglaze atau setara - Backgrout material (bahan pengisi) daribatang busa polystyrene berbentuk

silinder d. 10-15 mm, atau bahan lain yang sejenis dan disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

- Selant untuk Pasangan Bata dan Kosen (exterior). Sealant (bahan penutup) dari

produksi Shinetsu, GE atau setara.

Page 101: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 61 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Sealant untuk pasangan kaca yang setaraf dengan Weather Seal produksi Dow Corning, GE atau setara.

- Silicon Sealant Translution agar memakai produksi Dow Corning, GE Silicon

Sanitary Grade Anti Fungus atau setara.

- Warna akan diberikan oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi berdasarkan rekomendasi Konsultan.

- Dempul sesuai NI – 3 Pasal 45

- Bahan pembersih yang dapat dipakai untuk pemasangan caulking dan sealant

antara lain adalah Xylol, Xylene dan Toluene.

5. Pelaksanaan

Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga terlatih untuk jenis pekerjaan ini. Pekerjaan harus rapih, teliti, bersih, dan menodai pekerjaan-pekerjaan lain yang ada di sekitarnya. Sedapat mungkin, permukaan yang akan disealant harus kasar (untuk rekatan). Penggunaan bahan harus sepenuhnya mengikuti rekomendasi produsen, sesuai kondisi daerahnya.

Tidak diperbolehkan ada gelembung udara, kotoran, pada hasil pemasangan sealant.

Bubuhkan pasir silica ada bagian luar permukaan sealant untuk mencegah keluar dari dinding luar.

2.13.4. PEKERJAAN GRILL

1. Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat seperti yang ditunjukkan pada gambar.

2. Bahan

Page 102: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 62 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

• Grill Alumunium dari bahan ex Alexindo atau setara yang dibentuk sesuai dengan gambar rencana.

• Finishing Extrusion ex Alexindo atau setara.

• Alumunium Perforated sheet t=2 mm menggunakan ex Alexindo atau setara.

• Finishing Al. Perforated dengan cat synthetic enamel ex Catylac atau setara.

• Rangka penyangga menggunakan besi hollow 4cm dibuat sesuai dengan gambar rencana.

3. Pelaksanaan dan Pemasangan • Pelaksanaan pekerjaan menggunakan sistem, unitized panel yang dibuat

berdasarkan gambar rencana. • Pembuatan dan perakitan bahan-bahan tersebut sesuai gambar rencana harus

dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dan pada tempat khusus atau bengkel yang menjamin pekerjaan tersebut rapih, halus.

• Pemasangan panel pada tempat yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga

benar-benar presisi sebagaimana dalam gambar rencana. • Pemasangan unit-unit panel secara keseluruhan harus kaku dan kuat serta tidak

mudah goyah.

• Pelaksanaan pemasangan harus selalu mendapat pengawasan dan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Page 103: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia

PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 65 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.14. PEKERJAAN LUAR BANGUNAN 2.14.1. PEKERJAAN PAVING BLOCK

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pekerjaan pedestrian dan lantai luar bangunan dengan menggunakan bahan paving block dan beton jepit sebagai pembatas (transisi)

2. Bahan

• Paving block yang digunakan ex. Cisangkan atau Conblock Indonesia atau setara.

• Beton jepit dan lain-lain disesuaikan degan prosedur pabrik diatas. • Ketebalan Paving 8 cm ( untuk parkir kendaraan )

3. Pelaksanaan Pemasangan ● Untuk melaksanakan paving block pertama-tama tanah harus diratakan,

kemudian dipadatkan dengan menyiram air pada permukaan tanah terutama tanah urugan.

● Khusus tanah urugan perlu pemadatan dengan stamper dan setiap penurunan

15-20 cm harus disiram air dan ditambah urugan, lalu dipadatkan lagi sampai benar-benar tidak turun lagi atau sudah rata, dengan CBR untuk sub grade lebih dari 5%.

● Setelah permukaan tanah cukup rata, maka sirtu dipasang dengan ketebalan 20

cm, dipadatkan dengan stamper sampai rata. Selanjutnya lapisan base case diatasnya adalah batu pecah setebal 15 cm. Kemudian dilapisi pasir setebal 4 cm dan dipadatkan sampai rata.

● Kemudian baru disusun paving block, ditaburi pasir halus dan diratakan.

● Pasir yang digunakan adalah pasir kelas 1 (satu). Pemasangan pada bidang atau

area-area yang sulit atau memerlukan penanganan khusus harus dikonsultasikan pada pihak produsen/pabrik.

4. Perawatan dan Pengujian

Selama dan masa garansi adalah masa pengujian dan perawatan, sehingga bila ada perubahan-perubahan di luar ketentuan rencana, maka Pemborong harus segera

Page 104: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia

PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 66 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

mengganti bahan baru atau memperbaiki kondisi tanah atau bahan pendukungnya atas biaya sendiri dan tanpa mengganggu aktivitas atau sirkulasi kendaraan.

Page 105: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 66 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Indonesia

2.15. PEKERJAAN LOGAM

2.15.1. PEKERJAAN LOGAM FABRIKASI

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan logam seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat atau bangunan seperti yang ditunjukan dalam gambar rancangan dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2. Pengendalian Pekerjaan

Sesuai dengan: SII-0163-79 (Hot Rolled Plate) SII-0589-81 (Steel) SII-0780-83 (Bolts) SII-0589-81 (Nuts)

3. Bahan-bahan

Pelat, pipa bulat, pipa kotak, siku dan alat-alat pendukung seperti angkur, brachets, sesuai standar SII, JIS

Besi cor: “Grey Cast Iron”

Groot: Non Metalic, anti korosi, anti susut, tidak bergas.

Pelat besi galvanized

Pelat besi perforated

Besi bulat: - Galvanized Steel (Exterior) – cat duco

- Black Steel (Interior) – cat duco

4. Fabrikasi

Dibuat sesuai shop drawing yang sudah disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi

Page 106: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 67 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Indonesia

Sambungan dan tempelan bila ada, dibatasi seminimal mungkin, harus rata dan rapat

5. Pelaksanaan

Grill strip baja ukuran sesuai dengan gambar untuk menutup kontrol bak saluran air buangan sesuai gambar-gambar dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Sebelum dilakukan pemasangan di lapangan, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan dan pekerjaaannya kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan. Handrail tangga harus dibuat contoh satu segmen, dipasang di tempat yang ditunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi, untuk mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan dijadikan acuan untuk kualitas pekerjaan berikutnya.

Page 107: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 68 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.16. PERKERASAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan bahan interlocking block, split, sirtu, pasir, persiapan bagian bagian halaman yang akan dipasang interlocking block, serta pemadatan tanah urug, dan lain lain konstruksi bagian bawahnya sampai mendapat hasil sesuai dengan gambar rencana

2. PROSEDUR UMUM

2.1 Contoh bahan dan Data Teknis. Contoh berikut data Teknis bahan yang akan dipakai harus diserahkan kepada

Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan dan diuji kebenarannya terhadap standar atau ketentuan yang diisyaratkan.

2.3 Pengiriman dan Penyimpanan.

2.3.1. Bahan harus didatangkan kelokasi pekerjaan dalam keadaan baik, tidak cacat dan harus dilengkapi merek dagang yang jelas dan asli.

2.3.2. Barang harus tetap berada dalam kemasan nya dan harus dilindungi

terhadap kerusakkan. 3. BAHAN -BAHAN

3.1 Bahan untuk jalan dan parkir

a. Material : Paving Block b. Profil dan ukuran : Sesuai gambar rencana c. Tebal : 8 cm d. Kunci : kansteen dan Tali air e. Produksi setara dgn : Conblock Indonesia, Cisangkan

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Galian dan urugan harus mencapai peil yang dibutuhkan sesuai gambar rencana. b. Urugan kemudian dipadatkan dengan digilas sehingga padat dan stabil sesuai

dengan CBR yang dibutuhkan pada gambar rencana

c. Kemudian dipasang lapisan sesuai dengan spesifikasi struktur jalan

d. Jalan dibuat dengan kemiringan 2% kearah pembuangan air hujan ditepi jalan sesuai gambar rencana

Page 108: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 69 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

4.1 PERSYARATAN SEBELUM PEMASANGAN

Sebelum paving block mulai dipasang, harus diperhatikan terlebih dahulu syarat syarat yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan b. Bingkai (kansteen) / tanggul c. Perlengkapan dan peralatan d. Contoh Bahan

4.1.1 . Lapisan Dasar Jalan

a. Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan b. Permukaan sub-base harus sesuai dengan kemiringan permukaan

interlocking block yang diinginkan dan bila tidak disebutkan lain dalam perencanaan harus minimum 2% pada arah yang disesuaikan dengan rencana.

4.1.2 . Bingkai (Kansteen), tanggul

a. Semua bingkai (kansteen) harus sudah terpasang dengan baik sebelum

pemasangan interlocking block. b. Semua galian untuk instalasi dibawah dan saluran saluran harus sudah

dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemasangan interlocking block

4.1.3 . Kelengkapan Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan interlocking block dimulai:

Peralatan tersebut adalah:

a. Mesin pemadat interlocking block (plate vibrator) kapasitas minimal ton dan maksimal 1,5 ton

b. Alat pemotong interlocking block

c. Kayu dan papan, yang sudah diserut rata untuk jidar perataan pasir

d. Benang, sapu ijuk dan peralatan lainnya yang dianggap perlu.

4.1.4 Contoh bahan

a. Sebelum mulai pekerjaan , pelaksana harus menyerahkan kepada

Konsultan Supervisi contoh contoh bahan yang akan digunakan b. harus dikerjakan oleh tenaga yang sudah trampil dan dipimpin oleh

tenaga ahli yang berpengalaman lengkap dengan peralatannya.

Page 109: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 70 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

c. Pelaksana wajib membuat gambar gambar Shop Drawing untuk pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar rencana dengan ukuran ukuran berdasarkan kondisi lapangan.

4.2 .PEMASANGAN

4.2.1. Pasir

a. Pasir untuk lapisan bawah interlocking harus merupakan pasir yang tajam dan bersih dengan kadar tanah tidak lebih dari 3% berat , dikenal dengan nama pasir extra beton

b. Pasir tersebut digelar dalam 2 tahap. Lapisan I digelar pasirlebih kurang tebal 4 cm kemudian dipadatkan dengan vibrator. Lapisan kedua digelar pasir lebih kurang 3 cm dan pasir tidak boleh dipadatkan, tetapi hanya diratakan dengan jidar dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan yang rata.

4.2.2. Cara Pemasangan

a. Cara pemasangan harus sesuai dengan syarat dari produsen dan gambar

rencana dengan memperhatikan antara lain, bentuk pola, start pemasangan. b. Kemiringan permukaan adalah 2% kearah drainase. c. Celah atau naad antar unit maksimum 5 mm. d. Penyimpangan/deviasi permukaan datar adalah 8 mm bila diukur pada

setiap jarak 3 m’ garis lurus. Perbedaan maksimum antara material interlocking maksimal 2 mm.

e. Bagian bagian yang dipotong harus dipotong dengan alat pemotong khusus. f. Pemasangan yang telah terkunci tepi tepinya kemudian dipadatkan dengan

plate vibrator (luas darasar plate 0,3 – 0,5 m2 dengan sentrifugal 1,6 – 2 ton)

g. Pemadatan pertama dilakukan minimal 3 kali jalan sebelum celah antara diisi pasir

h. Kemudian abu batu berukuran maksimal 1 mm ditaburkan diatas permukaan interlocking dan disapu dengan sapu ijuk. Sambil disapu, block dipadatkan 3 kali jalan sampai celah celah antara interlocking block betul betul terisi penuh.

5. SYARAT PEMELIHARAAN

a. Setiap pekerjaan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan prosedur produsen/pabrik. Semua kerusakan menjadi tanggung jawab kontraktor

b. Pengisian abu batu antar celah block dilaksanakan kembali sebelum serah terima terakhir.

Page 110: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 71 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.17. PEKERJAAN LANSEKAP

1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat bantu yng dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini, untuk mencapai hasil yang baik (maksimal). Pekerjaan tersebut mulai dari pembersihan tanah, persiapan tanah dan penambahan top soil serta pembentukan tanah kemudian penanaman pohon lengkap dengan steiger, tanaman semak/perdu/penutup tanah serta penanaman rumput di halaman. Uraian macam pekerjaan: 1. Pekerjaan Persiapan Penanaman 2. Pekerjaan tanah / Pengolahan tanah 3. pekerjaan penanaman 4. Pekerjaan Perawatan / Pemeliharaan tanaman

2. PROSEDUR UMUM

2.1 Semua Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk dan syarat syarat pekerjaan lansekap, peraturan pemakaian bahan yang berlaku, standard spesifikasi bahan yang digunakan serta sesuai dengan petunjuk konsultan Konsultan Supervisi

2.2 Sebelum memulai pekerjaan, harus dilaksanakan kordinasi dengan struktur,

arsitek M&E dan lainnya, supaya tidak terjadi kerusakan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang atau sedang dipasang.

2.3 Semua bahan sebelum dipasang, harus mendapat persetujuan dari Konsultan

Supervisi 3. PERSYARATAN PELAKSANAAN PENANAMAN TANAMAN

3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Pembersihan lokasi

Lokasi yang akan ditanami, harus bersih dari kotoran, puing bangunan, sisa akar tanaman dan tanaman liar. Kemudian tanah digemburkan

b. Pengadaan tanaman atau penyediaan bibit.

Page 111: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 72 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Tanaman harus berasal dari stock nursery yang sudah tumbuh, dalam keadaan terbungkus (keranjang/poly bag)

- Perlu diperhatikan cara pengangkutan yang baik untuk mengurangi resiko kerusakan tanaman.

c. Pengujian bibit tanaman

Pengujian dilakukan berupa memeriksa jumlah dan jenis tanaman, melihat bentuk / form dari tanaman, tanaman harus bebas dari penyakit. Jika tanaman terssebut sudah dalam keadaan baik dan memenuhi syarat, maka bibit tanaman tersebut disimpan teratur ditempat yang teduh.

d. Pengadaan peralatan kerja/ bahan penunjang lain

Disediakannya peralatan peralatan standard untuk melakukan pekerjaan tersebut termasuk ketersediaan air bersih yang bebas dari lumpur dan bahan kimia yang merusak.

3.2 PEKERJAAN TANAH

a. Pembersihan tanah

Tanah yang telah siap untuk dilaksanakan penanaman harus benar benar bersih dari puing, kerikil, dll Tanah yang dipakai untuk urugan adalah lapisan tanah top soil

b. Pengolahan tanah

Pembuatan lubang lubang sesuai dengan kebutuhan dan didiamkan selama 5 hari. Tanah yang dibuang diganti dengan top soil baru yang dicampur dengan pupuk dengan perbandingan seperti disebutkan di uraian berikut. Pembentukan tanah, leveling tanah mengikuti gambar rencana.

3.3 PEKERJAAN PENANAMAN

Semua pekerjaan harus sesuai dengan rencana. Jika terjadi perbedaan antara gambar dan keadaan di lapangan, maka harus dilaporkan kepada konsultan Konsultan Supervisi untuk diambil keputusan dari perbedaan tersebut. 3.3.1. PEKERJAAN PENANAMAN POHON

a. Pekerjaan Persiapan

- Pekerjaan persiapan meliputi persiapan peralatan

Page 112: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 73 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Ketersediaan alat pemeliharaan seperti selang, ember, alat penggembur tanah

- Steger tanaman - Penyediaan pupuk - Penyediaan bibit

b. Pematokan dan Pengolahan Tanah

- Seluruh permukaan tanah diurug dengan top soil (tanah merah super tanpa batu), minimal setebal 20 cm padat ketinggian sesuai rencana. Kemudian baru diadakan pengolahan tanah.

- Top soil sampai kedalaman 50 cm dicampur dengan humus dengan bandingan 3 bagian top soil berbanding dengan 1 bagian humus. Periksa PH tanah. PH yang baik adalah sekitar 4,5 – 8,5.

- Penggalian lubang tanaman untuk pohon : o ukuran atas 80 x 80 cm o ukuran dasar lubang 80 x 80 cm o ukuran dalam 100 x 100 cm

c. Pelaksanaan Penanaman Pohon

- Setelah didiamkan selama 5 hari dan pupuk sudah menyatu dengan tanah olahan lubang tersebut disiram dengan air

- Keranjang atau pembungkus tanaman harus dilepas dengan hati-hati dekat lubang yang ditanami

- Bibit tanaman tersebut dimasukkan dengan hati hati kedalam lubang yang akan ditanamiTanah diurug sedikit demi sedikit (top soil + pupuk) sambil dipadatkan secukupnya supaya tanaman tidak goyah

- Pangkal batang pohon harus tepat pada permukaan tanah, setelah itu kompos steril siap pakai diletakkan diatas permukaan tanah setebal 5 cm.

- Batas permukaan tanaman harus lebih tinggi 5 – 10 cm dari permukaan tanah yang sebenarnya.

- Setelah pekerjaan penanaman selesai, kemudian dipasang steger (penunjang tanaman) yang diikat dengan tali ijuk.

- Batang tanaman yang diikat denngan steger terlebih dahulu dibungkus dengan karung supaya batang tanaman tersebut tidak rusak.

- Daun yang terlalu tua/ masih muda harus dikurangi, dengan maksud untuk membantu mengurangi penguapan.

- Kemudian disiram dengan air sebanyak 10 liter untuk setiap pohon, dan untuk selanjutnya penyiraman dilakukan setiap 2 kali sehari selama dua bulan pertama setelah penanaman.

3.3.2. PEKERJAAN PENANAMAN SEMAK/PERDU

a. Pekerjaan Persiapan

- Secara umum sama dengan Persiapan penanaman pohon.

Page 113: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 74 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

b. Pengolahan Tanah

- Seluruh tanaman harus bersih dari tanaman liar/sampah - Tanah asli diganti dan diolah dengan perbandingan 7 bagian tanah

top soil berbanding dengan 3 bagian humus steril. Kedua bahan dicampur merata, setelah itu tanah digemburkan dan dicangkul sedalam 50 cm

- Lapisan kompos diletakkan pada lubang lubang yang akan ditanami tanaman setebal 5 cm

- Kemudian lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.

c. Pelaksanaan Penanaman

- Secara umum, teknis pelaksanaan penanaman sama dengan penanaman pohon

- Setelah selesai penanaman, kemudian disiram air sebanyak 10 liter/m2 dan penyiraman selanjutnya dilakukan 2 (dua) kali sehari

- Jarak tanaman sesuai gambar - Pekerjaan diatas dilakukan setelah selesai pekerjaan

sipil/engineering dan penanaman pohon.

3.3.3. PEKERJAAN PENANAMAN RUMPUT

a. Petunjuk Penanaman

- Seluruh areal yang akan ditanami rumput, dicangkul minimum 20 cm kemudian tanah asli diganti dengan top soil bercampur humus dengan perbandingan 3 bagian top soil berbanding dengan 1 bagian humus.

- Areal bebas dari sampah, puing dan rumput liar - Permukaan tanah untuk penanaman rumput pada bidang luas harus

dibuat kemiringan 2 per mil atau sesuai gambar. Hindari terjadi lubang lubang genangan air serta erosi.

b. Cara Penanaman Rumput

- Rumput berupa lempengan 30x30 cm dari jenis rumput gajah mini - Daerah yang ditanami harus dicangkul dan diratakan sambil

dipadatkan - Untuk meratakan permukaan, cukup menggunakan sebilah papan

yang dipukul berulang kali ke permukaan rumput atau digiling dengan buis beton ukuran kecil diberi lapisan pasir.

- Penyiraman dilaksanakan 2 kali sehari sampai rumput tumbuh dengan baik. Selanjutnya cukup disiram sehari sekali.

- Dalam proses pertumbuhan rumput, tanaman liar lainnya harus dibuang tanpa menggunakan weed killer.

- lubang tersebut didiamkan selama 3 hari.

Page 114: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 75 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

c. Penyediaan pupuk kandang steril siap pakai

- Pupuk organik diberikan pada awal penanaman, dengan kondisi pupuk matang / pupuk siap pakai, sehingga tidak terlalu panas bagi tanaman.

- Lokasi penyimpanan pupuk pada daerah yang tidak terlalu lembab. - Jumlah pupuk yang diperlukan disesuaikan dengan jumlah tanaman

( 1kg / 3 m2)

4. PEMELIHARAAN

4.1 LINGKUP PEKERJAAN

- Meliputi penyediaan tenaga, bahan bahan serta peralatan dan alat bantu untuk terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

- Pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang dilaksanakan untuk memelihara dan merawat segala tanaman yang telah selesai ditanam maupun yang belum ditanam dari segala kerusakan.

- Pekerjaan ini meliputi: • penyiraman • Penyiangan • Penggantian pohon/tanaman mati atau rusak • Pemangkasan • Pemupukan • Pemberantasan hama/penyakit

4.2. PERSYARATAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN TANAMAN

- Semua pekerjaan dilaksanakan mengikuti petunjuk gambar dan syarat

pekerjaan - Pemeliharaan tanaman adalah selama 6 bulan setelah penanaman - Selama jangka waktu tersebuut kontraktor diwajibkan secara teratur

memelihara tanaman yang rusak atau mati. Semua penggantian menjadi tanggung jawab kontraktor

- Pemeliharaan tanaman ini disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman

4.3. BAHAN DAN MATERIAL

- Bahan dan peralatan harus memenuhi syarat kerja - Pupuk dan obat anti hama yang digunakan sesuai dengan syarat yang berlaku - Penggantian tanaman harus sesuai dengan rencana.

4.4. PENYIRAMAN

- Penyiraman dilakukan dengan air bersih, bebas dari segala bahan organis/zat

kimia lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman - Penyiraman dilakukan dengan selang dan dilakukan secara teratur ( 2 x sehari

sampai tanaman tersebut tumbuh dan sehat)

Page 115: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 76 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Banyaknya air harus sampai membasahi permukaan tanah. - Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang air, air harus

dapat terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

4.5. PENYIANGAN

- Penyiangan harus dilakukan teratur setiap dua minggu sekali bagi semua tanaman

- Penggemburan tanah dilakukan disekeliling tanaman . hindari jangan sampai merusak akar

- Tidak diperkenankan tanah bekas siraman terlihat tergenang air, air harus dapat terserap baik oleh tanah disekitar tanaman.

4.6. PEMANGKASAN

- Pemangkasan dilakukan setiap bulan - Untuk rumput, pemangkasan dilakukan dengan gunting tanaman

4.7. PEMUPUKAN

- Pemupukan menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik - Kebaikan dari pupuk organik yaitu dapat merubah keadaan tanah padat

menjadi tanah berongga dan subur. Pupuk organik baik digunakan untuk pemupukan tanaman baru.

- Pupuk Anorganik dapat memberikan kekurangan unsur makanan yang kurang pada tanaman

a. Pupuk yang mengandung unsur N, misal Urea

- 14 gram Urea untuk setiap 1 m2 luas tanah - kegunaannya untuk mempercepat pertumbuhan, menyuburkan daun - Digunakan pada rumput, dengan cara ditabur sesuai dosis ,

kemudian disiram dengan air secukupnya..

b. Pupuk yang mengandung unsur P,K, misalnya NPK & TSP

- Unsur P untuk merangsang pembungaan - Unsur K untuk memperkuat akar - Untuk pohon : 0,3 kg/pohon tiap 2 bulan sekali - Untuk semak/perdu : 0,1 kg/m2 tiap 2 bulan sekali.

c. Pupuk Kandang

- Terdiri dari kotoran ayam, kambing, sapi dengan catatan pupuk kandang tersebut sudah membusuk dan menjadi tanah (sudah matang).

- Pemakaian 2 – 5 kg / m2

Page 116: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 77 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.18. PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP

1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan barang pencegahan rayap oleh Kontraktor dan pengerjaannya pada area tanah dan seluruh material dari kayu.

2. BAHAN

Jenis obat anti rayap yang tidak membahayakan manusia yang sudah disetujui oleh Ditjen POM Depkes RI, sesuai dengan PP No. 7 Th. 1973, antara lain adalah : Primise 200 SL, Basileum dll.Peralatan kerja yang digunakan antara lain : Power Sprayer, Drilling Master, Safety shoes, Power injector, Hand Sprayer, Sarung tangan.

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1 Secara umum mengikuti petunjuk teknis pemakaian dari pabriknya, yang dikerjakan oleh pelaksana khusus dibidangnya.

3.2 Penyemprotan pada tanah sekitar pondasi :

Setelah parit pondasi selesai digali, maka parit tersebut disemprotkan larutan termitisida.

Penyemprotan pada tanah urug (back fill) di kedua sisi pondasi. Penyemprotan pada kedua sisi pondasi.

3.3 Penyemprotan pada tanah yang akan tertutup lantai. 3.4 penyemprotan dengan Injection pada material kayu. Material kayu yang

disemprot/injection harus tidak berubah warnanya dan menjadikan berbahaya.

3.5 Komposisi larutan bahan-bahan kimia dengan bahan lain yang dipakai sesuai dengan petunjuk pabrik yang mengeluarkan.

4. JAMINAN GARANSI

Jaminan Garansi adalah selama 5 tahun. Kontraktor memberikan sertifikat bebas dari serangan rayap yang dibuat diatas kertas bermaterai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah) dan diserahkan kepada pemilik proyek. Apabila selama masa berlakunya garansi terjadi re-infestasi (serangan rayap ulang), maka kontraktor akan dilakukan re-treatment pada tempat-tempat munculnya rayap tanpa ada tambahan biaya.

Page 117: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

3 -78 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.19 PEKERJAAN PANEL KOMPOSITE DAN ATAP

TRANSPARAN A. PEKERJAAN PANEL KOMPOSITE

1. Pekerjaan Pemasangan Rangka dan Panel Alumunium Composite

● Rangka dengan Hollow Alumunium 4 x 4cm dengan T= 1,2 mm. ● Jarak rangka, sistem pemasangan, type-type assesoris, harus sesuai dengan standart

pemasangan dari pabrik, setelah mendapat persetujuan dari team teknis atau pengawas.

2. Pekerjaan Pemasangan Insulasi

● Insulasi dipasang sebelum dilakukan pemasangan atap. ● Cara, sistem pemasangan, dan assesoris insulasi dipasang oleh tenaga ahli yang

direkomendasikan dari pabrik dan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pabrik setelah mendapat persetujuan dari team teknis atau pengawas.

B. PEKERJAAN ATAP TRANSPARANT 1. Lingkup Pekerjaan

• Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan peralatan yang

dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan atap transparant (pergola/canopy) seperti yang ditunjukan pada gambar rencana.

• Pekerjaan ini dilaksanakan pada sebagian atap area seperti yang ditunjukan dalam

gambar rencana dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2. Pengendalian Pekerjaan • Sesuai dengan standar dan spesifikasi dari pabrik dan telah disetujui oleh Tim

Teknis / Konsultan Suprevisi.

3. Bahan-Bahan • Polycarbonate clear tebal 6 mm ( 1 lapis), dipasang pada daerah-daerah yang

dinyatakan dalam gambar rencana. • Bahan rangka dan penjepit sesuai gambar pelaksanaan standar pabrik dan

dilengkapi dengan gutter system.

Page 118: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

3 -79 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

4. Pelaksanaan

• Bahan ini dipasang sesuai gambar dan diperkuat dengan rangka-rangka baja dan penguat lain.

• Bahan yang datang di site harus lengkap dengan lapisan pelindung dari pabrik dan

dapat dibuka setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan.

Page 119: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 8 2 - 8

PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.3. PEKERJAAN PASANGAN 2.3.1 PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini seperti tercantum dalam spesifikasi dan/atau gambar kerja, antara lain dan tidak terbatas pada : a. Pekerjaan pondasi pasangan batu kali b. Pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar kerja

c. Lantai kerja yang terdiri dari batu belah dan urugan pasir

d. Penyediaan cerucuk (sparing), lubang, rangka/selubung/pipa-pipa untuk pipa-pipa

utilitas yang melalui/menumpu pada pekerjaan pondasi dan penyediaan bahan yang sesuai untuk rangka/selubung dan pengukurannya pada pondasi agar memenuhi persyaratan dari utilitas-utilitas yang disebut terdahulu

e. Menyediakan dan memasang semua anker yang terletak diatas/menumpu pada

pondasi batu kali sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana

f. Plaster kasar (berapen) pada sisi-sisi pondasi

g. Pekerjaan dewatering (pengeringan air).

2. STANDAR/RUJUKAN

a. NI.2/3/8/10 b. P.B.I 1971

c. ASTM

3. SYARAT PROSEDUR DAN PELAKSANAAN

a. Contoh batu kali, pasir, yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi untuk diperiksa dan disetujui secara tertulis, sebelum dikirimkan kelokasi proyek.

Page 120: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 9 2 - 9

PT. Ciptanusa Buana Sentosa

Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi akan dipakai sebagai standart/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor kelapangan.

b. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat, disimpan ditempat yang telah ditentukan/disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

c. Tempat Penyimpanan d. Bahan

• Semen

- Semen harus didatangkan dalam kantong yang utuh, tidak pecah, tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada kantong.

- Kontraktor harus menyediakan penyimpanan semen yang memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

- Terlindung dari segala cuaca - Lantai kayu setinggi 30 cm dari lantai dasar dan minimal 20

cm dari dinding - Persediaan semen harus menunjang kelancaran kerja - Tinggi maksimal tumpukan semen 200 cm - Kedatangan semen yang berbeda hari harus dipisahkan

- Untuk mencegah semen dalam kantong disimpan terlalu lama sesudah penerimaan, kontraktor hendaknya menggunakannya menurut kronologis yang diterima dalam pekerjaan. Semua kantong semen kosong harus disimpan dengan rapi ditempat yang tidak mangganggu jalannnya pekerjaan.

• Pasir

- Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan menimbun semua pasir dengan cara yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

- Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat

persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Kontraktor harus menanggung segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan kerikil yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna. Pasir dan krikil tidak boleh dipindah-pindahkan dari timbunan, kecuali bila diperlukan untuk meratakan pengiriman bahan berikutnya.

Page 121: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 10 2 - 10

PT. Ciptanusa Buana Sentosa

e. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil-profil/bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar kerja dan telah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

f. Pekerjaan pondasi baru dapat dilaksanakan bila semua pekerjaan galian dan

ukurannya telah diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan telah diberi anti rayap seperti yang disyaratkan dalam pekerjaan perlindungan.

g. Air/air hujan/air tanah harus dipompa dan dibersihkan dari galian sebelum dimulai

pekerjaan pondasi.

h. Dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm, disiram dengan air sampai jenuh kemudian diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

Diatas lapisan pasir diberi pasangan batu kali kosong (aanstamping) yang dipasang sesuai gambar kerja.

i. Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1PC : 5PSR, kecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja.

Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air 1PC : 2PSR setinggi 20 cm, dihitung dari permukaan atas pondasi kebawah. Pasir yang digunakan adalah pasir pasang

j. Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.

k. Setiap jarak 60 cm as-as harus ditanam stek-stek besi dengan diameter 10 mm dan

tertanam sedalam 30 cm untuk sloof dan dinding pasangan batu bata seperti yang tercantum dalam gambar rencana.

Pada peletakkan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus tertanam dengn baik pada pondasi sedalam minimum 40x diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.

Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat keatas sepanjang minimum 40 kali diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran dalam gambar kerja.

l. Pengamanan pekerjaan

• Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum tiga (3) hari setelah pelaksanaan pekerjaan, pondasi harus dilindungi dari benturan keras dan tidak dibebani.

Page 122: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 11 2 - 11

PT. Ciptanusa Buana Sentosa

• Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang lain.

• Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan

tidak mengurangi mutu pekerjaan. Segala perbaikan menjadi tanggungan kontraktor.

4. PERSYARATAN BAHAN DAN PELAKSANAAN.

a. Batu kali

• Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras, bersudut runcing berwarna abu-abu hitam dan tidak poros/berpori serta mempunyai kekerasan sesuai dengan persyaratan dalam PBI-1971.

b. Portland Cement.

• Menggunakan Portland Cement jenis II sesuai standart NI-8 atau tipe I sesuai standart ASTM dan memenuhi S 400 standart Portland Cement yang digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia. Produk semen Gresik atau setaraf.

• Merk yang dipilih harus dari satu produk, kecuali dinyatakan lain dengan

persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Pertimbangan tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tidak adanya persediaan dipasaran dari merk yang tersebut diatas.

• Kontraktor harus memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa

mutu semen penggantinya berkualitas setaraf mutu semen tersebut diatas.

c. Pasir

• Arti-arti istilah

Pasir buatan, adalah pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu. Pasir alam, adalah pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Pasir paduan, paduan dari pasir buatan dengan pasir alam dengan perbandingan campuran tertentu sehingga dicapai gradasi (susunan butir) tertentu sesuai dengan yang diinginkan.

• Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kualitas tiap jenisnya dari semua

bahan yang dipakai dalam pekerjaan.

Page 123: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 12 2 - 12

PT. Ciptanusa Buana Sentosa

• Timbunan alam pasir harus dibersihkan oleh Kontraktor dari semua tumbuhan dan dari bahan lain yang tidak dikehendaki. Bahan tersebut harus diayak dan dicuci sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan pasir alam sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan disini.

• Pasir yang digunakan harus halus, bersih dari timbunan tanah liat, mika dan

hal-hal lain yang merugikan dari substansi yang merusak. Jumlah prosentase dari segala macam substansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 5%.

Semua pasir yang akan dipakai dengan spesifikasi ini harus pasir alam dan apabila terpaksa boleh dipakai pasir paduan. Persyaratan selanjutnya adalah pasir harus mempunyai modulus kehalusan butir antara dua sampai tiga puluh dua atau jika dengan standart Indonesia untuk beton PBI-1971 atau dengan ketentuan sebagai berikut :

PROSENTASE SATUAN TIMBANGAN SARINGAN NO. TERTINGGI DISARINGAN 4 0 15 8 6 15 16 10 25

30 10 30 50 15 35 100 12 20 PAN 3 7

Jika prosentase satuan tertinggi dalam saringan NO. 16 adalah 20% atau kurang, maka batas maksimum untuk prosentase satuan dalam saringan NO. 8 dapat naik sampai 20%.

• Bila Tim Teknis / Konsultan Supervisi menghendaki contoh yang representatif untuk tujuan penyelidikan, maka Kontraktor harus menyediakan bantuan tanpa tambahan biaya. Contoh cukup seberat 15 kg dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14 hari sebelum diperlukan.

d. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,

alkali dan bahan-bahan organis/bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan. Apabila dipandang perlu, maka Tim Teknis / Konsultan Supervisi dapat meminta kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

e. Pekerjaan timbunan, lantai kerja pasir dan sub-grade pondasi pasangan batu kali

harus dipadatkan.

Page 124: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 13 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.4. PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA 2.4.1. PEKERJAAN DINDING

2.4.1.1. LINGKUP PEKERJAAN

● Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini. ● Meliputi pekerjaan pemasangan dengan bahan yang disebut dalam

persyaratan ini atau dalam Syarat-syarat & Spesifikasi Khusus.

2.4.1.2. BAHAN

• Semen untuk pekerjaan dinding kualitasnya harus seperti semen yang ditentukan untuk pekerjaan struktur beton, sesuai dengan PBI 1971.

• Pasir untuk pekerjaan menembok kualitasnya harus baik, bersih, bebas dari

bahan lain.

• Air untuk pekerjaan menembok juga harus memenuhi syarat dalam pekerjaan struktur beton.

• Kapur (kalau disyaratkan) harus kapur aduk bermutu tinggi dan disetujui

oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Jenis adukan yang dipakai sesuai dengan gambar-gambar atau dalam Spesifikasi Umum.

• Adukan harus dicampur dalam alat atau pada tempat pencampuran yang

telah disetujui atau dicampur dengan tangan, diatas permukaan yang keras. Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai mengeras atau membubuhkannya untuk dipakai lagi.

2.4.1.3. PERSIAPAN DAN PENGERJAAN

1. Bata

● Bata harus bata biasa dari tanah liat, hasil produksi lokal dengan ukuran nominal 6 cm x 12 cm x 24 cm yang dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran.

● Meskipun ukuran bata yang biasa diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda

dengan ukuran tersebut diatas harus diusahakan supaya tidak terlalu

Page 125: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 14 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

menyimpang dari ukuran-ukuran tersebut.Sesuai dengan pasal 81 dari A.V. 1984, minimum daya tekan ultimate harus 100 kg/cm.

● Bata yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

− Kualitas baik.

− Pembakaran matang

− Warna merah merata, tidak belang-belang karena pembakaran yang tidak

merata.

− Permukaan rata, tegak lurus antar sisi-sisinya dan ujung runcing.

− Keras dan tidak mudah patah

− Ukuran setiap bata sama dan satu kualitas (toleransi ±3 mm).

− Penyerahan ditempat pekerjaan hanya boleh diizinkan maksimum 5 % yang

patah.

2. Adukan ● Semua finish dinding mulai dari ujung atas balok pondasi beton (sloof) sampai

30 cm diatas permukaan lantai finish yang sudah jadi harus dibuat dari adukan 1 PC : 2 pasir (pasangan trasraam).

● Demikian pula pada semua pasangan dinding tembok untuk list plank setinggi

20 cm dari permukaan atas. Seperti ditunjukan dalam gambar dinding untuk kamar mandi, toilet, dsb.

● Untuk dinding tembok toilet, WC, R. Wudhu, Janitor, dsb, jika tidak ada

ketentuan lain, harus memakai adukan jenis trasraam sampai ketinggian 1,80 m diatas permukaan lantai finish.

● Untuk dinding-dinding lain dipakai adukan 1 PC : 4 pasir.

3. Pelaksanaan ● Dinding harus dipasang dan diukur ketelitianya (uitzet) dan didirikan menurut

masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti pada gambar, dan kontraktor harus memasang piket (uitzet), lubang-lubang dan sebagainya dengan alat uitzet yang disetujui.

● Bata dipasang dengan adukan pengikat sambungan 10 mm didasari dengan

baik dengan sambungan-sambungan yang tegak lurus dan rata.

Page 126: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 15 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan di suatu bagian lebih dari 1 meter tingginya dalam satu hari.

4. Mengorek Sambungan

Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar finish dinding dapat melekat dengan baik.

5. Perlindungan Pasangan Bata

Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat, harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.

6. Perawatan Pasangan Bata

Dinding tembok harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit 7 hari setelah didirikan.

7. Angker-angker dan Pengikat-pengikat Lainnya • Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-lain harus dipasang

angker pengikat besi harus dipasang pada sambungan-sambungan dinding tersebut setelah dibersihkan dari kulit ozin besi, karat dan debu bangunan.

• Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan vertikal

dengan dinding agar adukan tembok dapat merekat. 8. Siar-Siar (nad)

Dimana ada pertemuan kusen kayu dengan tembok dimana tidak ada list kayu, plesteran harus diberi siar (nad) selebar 0,5 cm dan dalam 0,5 cm.

9. Kolom Praktis

Harus ada kolom praktis, sloof dan ringbalok untuk tiap maksimum 12 m2 dinding dalam (interior) dan 9 m2 dinding luar (eksterior). Dimensi kolom praktis 13 cm x 13 cm dengan tulangan dan sengkang diameter 8 mm.

Page 127: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 16 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.4.2. PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan yang disebut dalam gambar dan Spesifikasi Material, persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

2.4.2.1. PENYELESAIAN DENGAN PLESTERAN ACI DAN DICAT

1. Lingkup Pekerjaan

Plesteran pada semua tembok-tembok, kolom, bidang-bidang pasangan bata, bidang beton yang tidak dinyatakan penyelesaiannya dengan bahan lain, diselesaikan dengan plesteran/aci yang kemudian dicat tembok, kecuali disebut lain dalam gambar.

2. Bahan ● Portland semen, pasir dan air sesuai dengan bab pekerjaan beton. ● Komposisi adukan plesteran ada 2 jenis ; Jenis P.1. = 1 PC : 3 pasir Jenis P.2. = 1 PC : 2 pasir

● Plesteran jenis P.2 (plesteran trasraam), dilaksanakan untuk plesteran dinding

sampai setinggi 30 cm dari permukaan lantai finish dan 20 cm dari bagian atas listplank pasangan batu bata.

● Semua plesteran lainnya harus dilaksanakan dengan adukan jenis P.1.

• Cat tembok yang digunakan ex. ICI (Dulux Weathershield) atau setara untuk

exterior, dan ex. ICI (Dulux Pentalite) atau setara untuk interior. ● Plamir dan cat dasar yang digunakan sebaiknya yang dikeluarkan oleh pabrik

yang sama untuk masing-masing lapisan pemakaian. ● Semua warna dipilih oleh Perencana dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan

Supervisi, dan Kontraktor harus memasukkan dalam penawarannya biaya pengadaan contoh-contoh warna untuk disetujui.

● Semua bahan-bahan cat harus diperoleh dari leveransir yang telah disetujui dan

dapat memberikan keterangan lengkap mengenai bahan tersebut dan prosesnya.

Page 128: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 17 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

3. Pengolahan permukaan plesteran ● Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton harus diberikan cukup

waktu. ● Tidak boleh memulai pekerjaan plesteran sampai tembok dinding betul-betul

kering.

● Permukaan-permukaan beton harus dikasarkan dengan jalan dicetak atau dipalu. Lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan sebelum persiapan permulaan.

● Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku,

untuk membersihkan dari bintik-bintik, semua bahan-bahan dan lapisan-lapisan yang lepas.

● Tempat-tempat yang rendah harus digosok sampai halus dan untuk

menghaluskan ini harus diberikan cukup waktu sampai kering, sebelum diberi lapisan plesteran pertama.

● Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya,

permukaan-permukaannya harus dibasahi dengan air sehingga tetap lembab.

4. Pelaksanaan ● Untuk penyelesaian muka beton, diberi lapisan yang tebalnya tidak lebih dari

1,5 cm dan diberi lapisan finish yang diterima oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga merupakan permukaan yang

rata.

● Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus.

● Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah

dipasang.

● Perbaikan semua pekerjaan yang cacat harus dilaksanakan dengan membongkar bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar.

● Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat

lainnya.

● Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, semua permukaan-permukaan yang menjadi kotor dalam pelaksanaan pekerjaan,harus dibersihkan.

Page 129: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 18 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

5. Proses Pengecatan Pada Plesteran

a. Persiapan dan Pengerjaan Pengecatan Pada Plesteran ● Plesteran harus diberi waktu secukup-cukupnya untuk mengering dan jangan

dipulas (dicat) sampai permukaannya benar-benar kering. ● Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan

diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.

● Retak-retak sedikit harus ditambal dengan penambal keras.

● Retak retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir- pinggirannya bersambung menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya.

● Sebelum permukaan plesteran diberi satu lapisan cat dasar yang tahan alkali,

debu-debu menempel pada permukaannya harus dibersihkan dengan lap yang kering dan kasar lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap yang dibasahi dengan air bersih, lalu dikeringkan.

● Pengecatan dilakukan sampai 2 – 3 kali atau sampai kondisi sempurna dan

disetujui oleh Tim Teknis / konsultan Supervisi.

● Khusus untuk pemakaian / setara, tata cara pengecatan harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh produsen cat tersebut. Semua pekerjaan pengecatan tersebut diatas harus dilakukan oleh Pelaksana yang merupakan ahlinya pada pekerjaan ini.

● Setelah pekerjaan praktis selesai, Kontraktor harus menyimpan sejumlah

bahan-bahan dan cat yang terpilih untuk persediaan jika ada perbaikan-perbaikan waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya (finish).

2.4.2.2. PENYELESAIAN DINDING DENGAN HOMOGENIOUS TILE / KERAMIK

a. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

b. Bahan-bahan • Homogenious tile yang digunakan ex.Gelaisi Summit, atau setara. Ceramic tile

yang digunakan ex. Roman atau setara.

Page 130: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 19 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara. ● Warna dan motif disesuaikan dengan perencanaan.

c. Persiapan Keramik

● Setelah dinding siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang diseleksi setempat. Untuk mendapatkan ubin-ubin yang baik dan warna yang sesuai dengan lay-out plan (Rencana Pola Lantai), serta tidak ada bagian yang gompal retak atau cacat lainnya.

● Pemotongan unit keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin

potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.

d. Pemasangan

● Setelah permukaan dinding rata, keramik dipasang dengan menggunakan pasta perekat khusus, adukan 1 PC + 2 pasir atau perekat lain yang sesuai dengan ketebalan 2 cm.

● Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi

penggunaan oleh manufakturer/pabrik.

● Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak lurus.

● Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.

● 3 x 24 Jam setelah pemasangan keramik selesai, siar (naad) diisi dengan

grouting warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa sehingga lubang-lubang terisi padat.

● Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari

permukaan dinding. ● Selama masa pengeringan 3 x 24 jam setelah pemasangan keramik,

permukaannya jangan tertekan atau terkena benturan

● Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta larutan lemah air keras.

● Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit keramik seperti : minyak, residu,

teak oil harus dijauhkan dari permukaan dinding.

Page 131: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 20 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.4.2.3. PENYELESAIAN DINDING DENGAN BATU ALAM

A. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

B. Bahan-bahan

• Digunakan batu alam ex. lokal dengan kualitas baik. • Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.

• Coating anti lumut ex. AM, Lemkra atau setara, dan disetujui Tim Teknis /

Konsultan Supervisi.

Bahan coating anti lumut: Polyurethane, bening, gloss. Produk: Polyurethane Clear Gloss = 2 x 25 microns dry.

C. Persiapan Bahan/Material

• Setelah dinding siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan harus mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong, diprofil

atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau mesin khusus dan dikerjakan oleh seorang ahli.

D. Pemasangan

● Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum dalam gambar.

● Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan ukuran dan pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan yang rata.

● Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing bentuk

atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan adukan

dengan campuran 1 semen + 4 pasir.

Page 132: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 21 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan dinding

batu.

2.4.2.4. PENYELESAIAN DINDING DENGAN GRANITE

Permukaan diperiksa sebelum memulai pekerjaan, laporkan secara tertulis permukaan yang perlu diperbaiki, cocokkan pekerjaan yang telah dilakukan sebelum memulai dengan pemasangan.

1. Bahan-bahan

• Digunakan Granit ex. import kualitas baik dan disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi

• Ukuran, jenis batu,warna, dan pola sesuai dengan gambar rencana.

• Special Additives dan Coloured Grout yang dipakai ex. AM, Lemkra atau

setara.

2. Persiapan

• Pembersihan permukaan dinding yang akan dipasang Granite. • Pembersihan barang material lain yang menyangga daya rekat, perletakan

dan penampilan.

• Bersihkan batu granite sebelum dipasang

3. Pemasangan

• Secara umum menggunakan sistem pemasangan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pemasangan, atas persetujuan perancang, sesuai standar yang berlaku untuk dinding granite.

4. Pembersihan

Setelah pekerjaan selesai, bersihkan dinding granite dan perbaiki sambungan yang terbuka.

Page 133: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia

PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 22 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.5. PEKERJAAN DINDING PARTISI 2.5.1. KETENTUAN UMUM

Sebelum pekerjaan pembuatan dan pemasangan dinding partisi dilakukan maka;

● Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan pengukuran dilapangan agar tahu ukuran dinding partisi/kusen yang dilapangan.

● Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang

akan digunakan dan membuatkan mock-up untuk mendapatkan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana.

● Bahan yang cacat tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang harus sesuai

contoh yang sudah disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana.

● Pemborong harus membuat shop drawing

2.5.2. LINGKUP PEKERJAAN

• Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran, pengiriman,

penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material, dan peralatan. • Meliputi penyediaan bahan kayu dan gypsum board termasuk finishing

pendukung seperti compound, kape, material cat dan melamic dan sebagainya, penyiapan bidang yang akan dipasangi bahan gypsum board, serta pemasangannya pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar rencana.

• Khusus untuk partisi toilet dipakai sistem partisi siap pasang dari bahan high

density board difinish dengan high pressure laminated (HFL) sheet.

• Bagian yang terkait : - Pasal Kusen / Daun Jendela / Pintu Kayu & Aluminium - Pasal Pekerjaan Keramik - Pasal Pekerjaan Batu Alam / Granit - Pasal Pekerjaan Plesteran - Pasal Pekerjaan Pengecatan

2.5.3. REFERENSI

• Semua pekerjaan harus merefer ke standar

Page 134: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia

PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 23 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- ASTM A 123, A164 atau A386 - BS 4965 untuk Cubicle High Density Board - BS 5150

• Quality Assurance :

Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Kualifikasi pekerja :

- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.

- Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki

skill yang dibutuhkan.

- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya.

2.5.4. PENGIRIMAN ( SUBMITTALS)

• Kontraktor harus mengirimkan contoh bahan dan sistem partisi yang akan

dipakai lengkap dengan tehnikal spesifikasi dan label dari pabrik pembuat. • Mengirimkan shop drawing yang menunjukkan sistem pemasangan partisi

dan sistem sambungan/hubungan dengan bagian-bagian lain seperti jendela, pintu, penguat-penguat yang dipakai, hubungan dengan dinding, ceiling, plat beton lantai, dan sebagainya untuk disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Mengirimkan schedule pemasangan yang dikoordinasikan dengan bagian-

bagian kepentingan-kepentingan terkait lain pada area yang sama untuk disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

• Membuat mock-up hubungan yang sebenarnya termasuk untuk masalah

hubungan-hubungan yang sulit.

2.5.5. PENYIMPANAN DAN PERAWATAN

• Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai

Page 135: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia

PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 24 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

pada tempat yang kering, terlindung, dan ventilasi secukupnya. • Rangka pasangan besi harus sudah dicat dasar zynchromate untuk

memudahkan dan menghemat waktu kerja.

2.5.6. GARANSI

Kontraktor harus memberi garansi untuk kerapihan kerja, kebenaran sistem, kekokohan, ketahanan partisi terhitung 1 tahun dari telah selesainya pemasangan ruang interior dan alat-alat yang menempel pada partisi atau atas petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2.5.7. BAHAN

2.5.7.1. KUNCI DAN PERLENGKAPAN PINTU PARTISI

(Lihat pasal pekerjaan alat pengunci dan penggantung)

2.5.7.2. BAHAN PARTISI

a. Produk : Jaya Board atau setara b. Bahan : gypsum board c. Tebal Panel : 12 mm d. Ukuran partisi : sesuai gambar rencana e. Warna : ditentukan kemudian f. Rangka : Hollow 4 x 4 , tebal = 16 mm

2.5.8. PEMASANGAN

1. Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan dinding partisi khusus dan

alat-alat penggantung/kunci dan perlengkapan lainnya perlengkapan lainnya harus dilaksanakan oleh kontraktor dengan memakai tenaga tukang-tukang yang berpengalaman dan ahli di dalam bidangnya masing-masing.

2. Setelah terpasang, bidang permukaan rangka partisi harus rata, lurus dan

waterpass.

3. Semua alat-alat penggantung dan kunci serta perlengkapan-perlengkapan lainnya, harus terpasang dengan baik, rapih, tepat dan teliti, sehingga dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.

4. Pemasangan kusen pintu harus menempel pada rangka-rangka aluminium dan

dipasang dengan sekrup, termasuk pada bagian atasnya (frame head).

5. Penggunaan rangka, sekrup dan lain-lain harus rapih dan tertanam dengan baik,sehingga tidak merusak daun pintu, kusen maupun alat-alat

Page 136: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia

PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 25 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

penggantung.

6. Sekrup/mur setelah terpasang harus didempul (compound) agar finishing terlihat rapi.

7. Pemasangan yang tidak rapih dan menimbulkan cacat-cacat harus diperbaiki

dan diganti atas beban kontraktor sendiri.

8. Kontraktor harus menjaga agar supaya dinding partisi khusus ini setelah terpasang, terjaga dan terpelihara dari kotoran-kotoran dan kerusakan-kerusakan akibat pekerjaan-pekerjaan lain yang sedang dikerjakan, ataupun terkena benturan-benturan baik oleh manusia maupun alat-alat kerja dan sebagainya.

9. Instalasi :

Pemasangan instalasi yang tertanam pada partisi khusus harus betul-betul diperhatikan sehingga tidak merusak tampak dinding partisi khusus yang ada.

Stop kontak, saklar, volume control dan lain-lain dipasang pada dinding partisi harus ada perkuatan yang menyatu / menyambung dengan rangka partisi.

Page 137: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 26 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.6. PEKERJAAN KAYU

2.6.1. LINGKUP PEKERJAAN ● Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan yang

berhubungan dengan pekerjaan kayu (kasar dan halus) dalam hubungannya dengan gambar dan spesifikasi.

● Pekerjaan yang berhubungan :

− Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela ( termasuk Bouwventlicht, juga pekerjaan pengunci & penggantung / finish hardware ),

− Pekerjaan Locker & Lemari Kayu

2.6.2. BAHAN

A. Kualitas

- Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik, serta memenuhi persyaratan yang terdapat pada SII-045/81.

- Tidak ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut

pinggir-pinggirnya, bekas dimakan bubuk dan cacat lainnya.

B. Kelembaban (Moisture Contents)

- Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan pekerjaan kayu halus, harus kurang dari 15 % dan untuk pekerjaan kayu kasar harus kurang dari 20 % (dengan wood moisture tester).

- Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ketempat

pekerjaan dan harus konstan sampai bangunan selesai.

C. Jenis Kayu

- Daftar kayu yang dipakai sesuai dengan macam-macam pekerjaan disusun dalam syarat-syarat dan Spesifikasi khusus.

- Jenis kayu selain yang ditentukan dalam daftar tersebut akan

dipertimbangkan jika jenisnya memenuhi syarat dan mutu untuk penggunaan yang dimaksud.

Page 138: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 27 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Contoh-contoh harus dikirim terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Untuk pemakaian khusus yang tidak tercantum dalam daftar, harus digunakan jenis yang ditentukan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sebanding.

- Untuk pekerjaan lemari kayu/ locker menggunakan kayu halus.

2.6.3. PEKERJAAN KAYU

A. Ukuran dan Toleransi

- Semua ukuran di dalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu kasar diketam, dibor, atau jika tidak, dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk yang tertera dalam gambar.

- Ukuran-ukuran nominal telah disebutkan untuk kayu yang sudah

dikerjakan, maka potongan (kekurangan) sampai dengan 3 mm diperbolehkan untuk tiap permukaan yang sudah dikerjakan.

B. Permukaan Luar

- Semua permukaan kayu halus yang akan kelihatan permukaannya bila sudah jadi (finish), harus dikerjakan dengan baik kecuali jika ada penentuan lain.

- Semua kayu untuk pekerjaan kayu kasar dibiarkan berkas gergajiannya

kecuali jika ditentukan untuk dihaluskan.

- Jika terdapat mata kayu yang mulus (keras) pada salah satu permukaan kayu yang akan dicat, dan mata kayu itu diameternya tidak lebih dari 4 cm dan tidak memenuhi lebih dari setengah permukaan kayu tersebut, maka kayu ini dapat diterima.

- Bagi permukaan-permukaan yang akan dipelitur/ di teak oil hanya mata

kayu yang kecil (2 mm), mulus dan keras yang dapat diterima.

C. Susut (Mengkerut)

Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu harus sedemikian rupa, hingga susut pada bagian dan arah manapun tidak akan mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.

Page 139: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 28 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

D. Pembuatan

- Kontraktor harus melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan seperti : memasak, memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lubang pasak, skoning dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk penyambungan kayu dengan baik.

- Juga harus menyediakan pelat-pelat logam/ besi, skrup-skrup, paku dan

lain-lain yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kayu halus yang ditentukan.

- Kontraktor juga harus melakukan segala pekerjaan-pekerjaan yang

diperlukan untuk konstruksi semua rangka-rangka, lapis-lapis dan sebagainya dan pasangan-pasangan serta penyangganya pada bangunan.

E. Pengawetan/Perlindungan Kayu

Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet/ pelindung. Untuk kayu yang akan dicat dengan bahan solignum/ creosot, untuk kayu halus yang akan dicat dengan lapisan meni.

Page 140: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 29 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.7. PEKERJAAN TALANG DAN PENUTUP ATAP 2.7.1. LINGKUP PEKERJAAN

● Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini. ● Pekerjaan meliputi pembuatan penutup atap, lisplank dan talang.

2.7.2. PEKERJAAN TALANG CORONG

- Talang corong adalah pipa dari pipa besi 6” terbaik disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi , ex lokal kelas AW atau setara.

- Saluran untuk talang corong dibuat dengan bentuk dan ukuran penampang dalam

gambar untuk itu dan direkatkan pada rangka atap dan dimasukkan/ditanam (inbow) kedalam dinding/kolom kemudian diberi klem secukupnya sehingga dijamin kekuatannya.

- Pada sambungan sudut dipakai “Bog” (sambungan) dari bahan yang sama dan

sesuai dengan ukuran pipa.

- Pada sambungan talang corong dengan talang datar telah dilipat dengan rapi dan kuat.

- Setelah talang corong terpasang pipa talang harus lurus, pada sambungan ulir diberi

“seal” sehingga tidak bocor, talang corong PVC dipasang pada dinding dengan jarak 3 cm dan diberi klem tiap jarak 150 cm dengan ketinggian seragam.

- Talang corong diberi menie dan dicat dengan cat besi sesuai dengan warna yang di

tentukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. 2.7.3. PEKERJAAN PENUTUP ATAP 1. Penutup Atap Metal Deck

● Lingkup pekerjaan adalah pada keseluruhan unit bangunan seperti tertera dalam gambar dan dilokasi.yang ditentukan, meliputi pula penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan hasil yang baik.

● Penutup atap menggunakan Roof Sheet Zincalume dengan ketebalan 0.4 mm.

● Warna ditentukan oleh Perencana dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan

Supervisi.

Page 141: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 30 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Sebelum pemasangan penutup atap, rangka atap harus sudah tertutup dengan heat Insulation.

● Petunjuk pemasangan penutup atap mengikuti prosedur pabrik.

2. Pekerjaan Atap Dak Beton (lihat spec Struktur)

a. Umum

● Lingkup Pekerjaan seperti tertera dalam gambar dan dilokasi yang ditentukan, meliputi pula penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk terlaksanya pekerjaan ini dengan hasil yang baik.

● Syarat-syarat umum dan bahan pekerjaan atap plat beton sepenuhnya mengikuti

Peraturan Beton Indonesia (PBI) tahun 1971 (NI-2) dimana pelaksanaan pekerjaan dan aturan-aturan lainnya.

b. Bahan

● Bahan disesuaikan dengan Bab Pekerjaan Beton ● Untuk waterproofing plat atap digunakan jenis Sheet Membrane ex. Grace (type

3000) atau setara, dan penggunaannya disesuaikan dengan persyaratan pabrik. c. Pemasangan

● Harus sesuai dengan bab pekerjaan beton. Harus diperhatikan arah kemiringan atap dan harus sudah dipersiapkan corong/lubang-lubang cucuran talang dan lain-lain sehingga tidak perlu membobok beton yang sudah dicor.

● Atau untuk talang yang direncanakan pada shaft-shaft yang telah disiapkan yang

fungsinya juga sebagai saluran jaringan (ducting) AC, maka waktu pengecoran harus dipasang sparing, hal ini harus dikonsultasikan dengan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

d. Finishing Atap

● Finishing dilakukan setelah dak beton kering betul dan mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi apakah atap tersebut memenuhi syarat untuk difinish.

● Sebagian finishing untuk meratakan dan memberikan kemiringan atap, mula-mula

diberi plesteran dengan adukan 1 bagian pc : 3 bagian pasir.

● Pada saat ini dicek kemiringan-kemiringan atap, setelah itu diberi finish akhir dengan lapisan waterproofing.

Page 142: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 31 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Sedangkan untuk atap dak beton yang memang dibuat miring, maka kemiringan

tersebut disesuaikan dengan rencana dalam gambar bestek.

2.7.4. PEKERJAAN ATAP TRANSPARANT a. Lingkup Pekerjaan

● Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan atap transparan (pergola/canopy) seperti yang ditujukkan pada gambar rencana.

● Pekerjaan ini dilaksanakan pada sebagian atap area void seperti yang ditunjukkan

dalam gambar rencana dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi b. Pengendalian Pekerjaan

Sesuai dengan standar dan spesifikasi dari pabrik dan telah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

c. Bahan- Bahan

● Polycarbonate clear tebal 6 mm (1 lapis), dipasang pada daerah-daerah yang dinyatakan dalam gambar – gambar rencana.

● Bahan rangka dan penjepit sesuai gambar pelaksanaan standar pabrik dan dilengkapi

dengan internal gutter system. d. Pelaksanaan

• Bahan ini dipasang sesuai gambar dan diperkuat dengan angka-rangka baja dan penguat lain.

• Bahan yang datang di site harus lengkap dengan lapisan pelindung dari pabrik dan

dapat dibuka setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Page 143: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 32 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.8. PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

2.8.1. UMUM 1. Lingkup pekerjaan

Lingkup Pekerjaan meliputi pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan kayu sesuai dengan gambar dan syarat-syarat serta spesifikasi khusus.

2. Pekerjaan Pemasangan

● Kontraktor wajib membuat shop drawings untuk persetujuan perencanaan yang dibuat berdasarkan gambar-gambar rencana yang tersedia.

● Shop drawings harus sudah menggambarkan detail hubungan-hubungan dan

sambungan-sambungan, pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukuran.

● Kontraktor harus memeriksa apakah kualitas bahan yang dipakai, dimensi yang

ditunjukan dalam gambar rencana sudah memenuhi ketentuan struktur dan ketahanan.

● Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan

pekerjaan tembok, dan memberitahukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi seandainya permukaan - permukaan yang bersangkutan dalam keatidak memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.

● Kontraktor harus mengukur semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.

● Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/

diselesaikan bersama dengan Perencana, untuk mendapatkan kepastian.

● Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang ditentukan.

3. Pabrikasi dan Pemasangan

● Bahan-bahan yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harus sesuai dengan contoh-contoh yang disetujui dan dalam keadaan baik. Bahan-bahan ini harus dijaga dan dilindungi sebaik-baiknya saat penyimpanan, pemasangan sampai diserahkan.

Page 144: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 33 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terlatih/ berpengalaman untuk pekerjaan yang serupa dan dipimpin oleh tenaga ahli.

● Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan-pembersihan semua

alat-alat pelindung, tanda-tanda label-label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan larutan asam (acid solution) ringan atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer kaca.

● Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan kerusakan baik pada bahan

maupun cara pengerjaannya watertight, dan perlu jaminan pemeliharaan. 2.8.2. PEKERJAAN PINTU-PINTU DAN JENDELA-JENDELA KAYU 1. Bahan

● Kusen, jendela dan daun pintu dari material kayu Nyatoh dan Kamper (kelas 1). ● Finishing melamin ex. impra atau yang setara.

● Kaca ex. Asahimas, atau yang setara.

● Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan

dalam gambar yang bersangkutan.

● Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.

2. Pengerjaan

● Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar. ● Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan

selesai siap untuk dicat atau penyelesian lainnya.

● Permukaan yang bersentuhan dengan adukan tembok harus dicat meni alkali atau cat meni besi.

3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela

● Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan tebal cat dan kemungkinan pengembangan atau pengerutan kayu.

● Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada

rangka vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 2,5

Page 145: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 34 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

mm, lubang yang dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang runcing harus dibulatkan dan rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit.

4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan Kayu Halus

● Pekerjaan kayu halus tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika sudah dipasang.

● Untuk pekerjaan kayu halus yang harus dibuat, kalau belum selesai sama sekali,

tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.

● Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk

memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di lapangan.

● Kontraktor harus menyediakan pintu-pintu sementara dan penutup semua

lubang-lubang yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan kayu halus selama dalam pelaksanaan.

● Juga harus menyediakan pembungkus atau penutup sementara yang diperlukan

untuk pekerjaan-pekerjaan kayu halus yang sudah selesai seperti ambang-ambang pelindung dan sebagainya yang mungkin dapat rusak selama pelaksanaan pekerjaan.

5. Pemasangan Pekerjaan Kayu Halus

● Jika pekerjaan kayu halus akan dipasang setelah rangka pada bangunan sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan kayu halus yang harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.

● Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan kayu

halus harus dibuat lurus dan tegak.

● Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.

● Pekerjaan kayu halus tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai rangka

pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.

6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna

● Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel cocok dan dapat bekerja dengan wajar.

Page 146: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 35 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau bengkok, atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya pada pekerjaan kayu halus atau kasar sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti hingga Tim Teknis / Konsultan Supervisi / Perencana merasa puas dan pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.

7. Pekerjaan Pemasangan Kaca

● Kaca (floated glass) harus standard yang jernih, dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti yang disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.

● Dempul untuk memasang kaca ke kusen-kusen kayu harus diperoleh dari leveransir yang terkenal dan disetujui. Dempul untuk pemasangan kaca pada waktu diterima, dikaleng, tidak boleh kering atau sudah mengeras.

● Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum

kacanya dipasang.

● Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sesuai standar pabrik, lalu dipasang dan dikukuhkan memakai dempul kaca dan lat-lat kayu dan dipaku dengan sekrup.

● Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan

sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi dempul kaca.

● Daun-daun kaca tersebut dipasang dengan kokoh memakai list kayu kecil yang

keras.

● Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.

● Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,

sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.

● Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.

● Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti

cipratan cat, plesteran, noda atau percikan las

2.8.3. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN TERALIS BESI

Kondisi lokasi diperiksa terlebih dulu, ukur dimensi lubang yang akan dipasang kusen, pintu atau teralis besi. Laporkan secara tertulis kondisi yang ada di lapangan, cocokkan perbaikan yang telah dilakukan sebelum memulai pekerjaan berikutnya.

Page 147: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 36 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

1. Pekerjaan Besi

● Pemilihan jenis besi dan warna cat yang digunakan ditentukan oleh perencana. ● Pengelasan besi oleh ahlinya.

● Setelah bagian-bagian besi dilas, sambungan-sambungan diperhalus dengan amplas.

2. Pengecatan Besi

● Kusen, pintu dan teralis besi dicat duco. ● Tahapan lapisan atau pengecatan mengikuti aturan pabrik pembuat. ● Penggunaan cat besi diaduk dengan benar sebelum dan selama penggunaan untuk

mencegah pengendapan. ● Sebelum pengecatan pastikan permukaan besi bebas dari debu, minyak, karat dan

cat lama yang terkelupas.

● Sandblasting sangat dianjurkan setelah pembersihan, atau menggunakan sikat saja.

● Beri 1 lapis cat dasar anti karat.

● Disarankan sebelum cat akhir diberi 1 lapis cat Undercoat kayu & Besi untuk menutupi warna cat dasar anti karat.

● Terakhir diberi 2 lapis cat khusus besi dengan selang waktu pengecatan 16 jam.

● Sebaiknya cat diencerkan sampai 10% dengan Thinner Synthetic N-005-95 agar

setiap lapisan cukup tipis dan hasil permukaan lebih rata, sehingga kilapnya akan lebih baik.

● Untuk mendapatkan stabilitas dimensi yang optimum dan perlindungan maksimum

lapisan diulas/disemprotkan dengan spraygun bertekanan ±30 kg/m2 merata pada seluruh permukaan.

3. Pelaksanaan

● Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang mempunyai pengalaman khusus di bidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman, dengan menunjukan surat refensi proyek-proyek yang telah dilaksanakan.

● Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan perlatan/mesin-mesin

khusus untuk pekerjaan ini dan mempunya lisensi dari Dinas Pemadam Kebakaran.

● Pemasangan rangka pintu (kusen) harus dilakukan setelah pekerjaan penulangan dan sebelum pengecoran dinding beton bertulang.

Page 148: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 37 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk

pemasangan dari pabriknya.

● Perhatikan Bab “Pekerjaan Pengecatan” dipersyaratan teknis ini untuk pengecatan pintu-pintu baja.

● Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat

bekerja dengan baik dan sempurna. 2.8.4. PEKERJAAN PINTU-PINTU DAN JENDELA-JENDELA ALUMUNIUM 1. Bahan

● Kusen, jendela dan daun pintu dari alumunium, kecuali pintu interior yang ditentukan

● Finishing powder coating.

● Kaca ex. Asahimas, atau yang setara.

● Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan

dalam gambar yang bersangkutan.

● Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.

2. Pengerjaan

● Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar. ● Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan

selesai siap untuk difinish atau penyelesian lainnya.

3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela

- Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan tebal cat .

- Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya.

Page 149: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 38 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan Pintu/Jendela Alumunium

- Untuk pekerjaan pintu/jendela yang harus dibuat, kalau belum selesai sama sekali, tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.

- Tim Teknis / Konsultan Supervisi /Perencana harus diberikan fasilitas untuk

memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di lapangan.

5. Pemasangan Pekerjaan Pintu/Jendela Alumunium

- Jika pekerjaan pintu/jendela akan dipasang setelah rangka pada bangunan sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan pintu/jendela alumunium yang harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.

- Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan kusen

alumunium harus dibuat lurus dan tegak.

- Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.

- Pekerjaan pintu/jendela alumunium tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai rangka pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.

6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna

- Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel cocok dan dapat bekerja dengan wajar.

- Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan pintu/jendela tersebut menjadi bengkok,

atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti hingga Tim Teknis / Konsultan Supervisi /Perencana merasa puas dan pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.

7. Pekerjaan Pemasangan Kaca

- Kaca (floated glass) harus standard yang jernih, dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti yang disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.

- Karet dan sealant untuk memasang kaca ke kusen-kusen alumunium harus diperoleh

dari leveransir yang terkenal dan disetujui. Karet dan sealant untuk pemasangan kaca pada waktu diterima, dikaleng, tidak boleh kering atau sudah mengeras.

Page 150: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 39 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum kacanya dipasang.

- Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sedikit, lalu

dipasang dan dikukuhkan menggunakan alat-alat yang telah ditentukan.

- Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi karet lalu di-sealant.

- Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan

hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.

- Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan, sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.

- Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain

yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.

- Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti cipratan cat, plesteran, noda atau percikan las.

2.8.5. PEKERJAAN PINTU BAJA DAN PINTU TAHAN API

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini melingkupi pengadaan bahan, peralatan dan pemasangan pekerjaan pintu baja berikut kusen dan perlengkapan lainnya yang sesuai standar untuk pekerjaan ini. Pekerjaan ini dilaksanakan pada ruang-ruang seperti pintu ruang tangga darurat (tahan api 2 jam) dan pintu baja biasa seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

2. Pengendalian Pekerjaan

● SII-0233-79 ● SII-0137-80 ● SII-0192-78 ● AWS-01.0-89 ● Syarat Dinas Kebakaran Pemda DKI ● Sesuai Rekomendasi Pabrik ● Petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi

Page 151: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 40 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2. Bahan-bahan

● Rangka pintu (Kusen)

Rangka pintu (Kusen) dibuat dari profil baja sbb: - Plat Baja 3,0 mm sebagai frame - Angker Baja 1,9 mm - Bahan-bahan yang diperlukan

● Daun Pintu

Daun pintu harus dibuat dari bahan-bahan sbb: - 2,00 mm sebagai frame - Plat Baja 1,6 mm - Mineral Wall sebagai bahan pengisi (pintu tahan api) - Flashing dari plat baja 0,3 mm - Tebal daun pintu minimal 55 mm

● Perlengkapan Pintu

Semua perlengkapan pintu engsel, flush bolt, handle (penampang bulat) dan lain-lain harus sesuai dengan pekerjaan ini.

● Contoh Bahan

Pintu yang digunakan adalah produksi Bostinco, Lion Metal, atau yang setara. 3. Pelaksanaan

● Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang mempunyai pengalaman khusus di bidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman, dengan menunjukan surat refensi proyek-proyek yang telah dilaksanakan.

● Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan perlatan/mesin-mesin

khusus untuk pekerjaan ini dan mempunya lisensi dari Dinas Pemadam Kebakaran. ● Pemasangan rangka pintu (kusen) harus dilakukan setelah pekerjaan penulangan

dan sebelum pengecoran dinding beton bertulang.

● Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabriknya.

● Perhatikan Bab “Pekerjaan Pengecatan” dipersyaratan teknis ini untuk pengecatan

pintu-pintu baja.

Page 152: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 41 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat bekerja dengan baik dan sempurna.

2.8.6. PEKERJAAN KUNCI-KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG 1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini, yaitu pemasangan kunci, engsel, rel dan kelengkapan pintu, jendela lainnya.

2. Kunci-Kunci

Kunci – kunci yang digunakan ex. CISA, Dorma atau setara.

Tiap kunci harus mempunyai 3 buah anak kunci. Pemborong harus memperlihatkan contohnya terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

3. Handle, Engsel - engsel, Door Closer, Door Stopper, Cylinder, Flush, Bolt, Lockcase, Rail/Runner dan Hinges

- Handle - handle yang digunakan ex. CISA, Dorma atau setara. - Engsel-engsel yang dipakai ex. CISA, Dorma atau setara. - Door stopper ex. CISA, Dorma atau setara - Untuk Shower Hinges DTS 10 series complete set dan door closer digunakan ex.

Dorma atau setara. - Handle - handle dan engsel-engsel harus dari baja yang digalvanisir dengan

memakai ring nylon. - Engsel-engsel menerus atau engsel-engsel piano untuk pekerjaan kayu halus harus

dari kuningan. - Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas. - Untuk pintu geser, rail/runner dan accessories disarankan memakai ex. Eltrak,

Hillaldam atau setara.

4. Pemasangan Barang-barang dari Besi

- Sekrup-sekrup dalam pemasangannya harus cocok dengan barang besi yang dipasang.

- Tidak diperbolehkan memukul sekrup pada barang-barang besi, pengokohan sekrup harus dengan memutar.

Page 153: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 42 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Sekrup yang rusak pada waktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti. - Semua kunci-kunci, pegangan, engsel dan lain-lain harus terpasang dengan baik,

presisi dan tidak ada cacat. - Semua bagian yang cacat atau rusak harus segera diganti.

5. Perlindungan terhadap barang-barang dari besi

- Semua barang-barang dari besi harus disingkirkan dan dibungkus dengan plastik atau tempat aslinya setelah dicoba.

- Pemasangannya dilakukan setelah bangunan selesai dan dicat.

Page 154: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 43 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.9. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT 2.9.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan tenaga ini. 2. Pekerjaan meliputi pembuatan langit-langit dengan bahan-bahan yang disebut

dalam gambar atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus. 2.9.2. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUMBOARD DAN KALSIBOARD 1. Material / Bahan

● Gypsum board yang digunakan ex. Jayaboard atau setara dengan ketebalan T = 9 mm

● Kalsi board yang digunakan ex. Eternit Gersik dengan ketebalan T = 6 mm

● Rangka plafond yang digunakan adalah rangka metal puring ex. Jayaboard atau

setara. ● Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas.

2. Lingkup pekerjaan

Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan, peralatan,dan lain-lainnya yang diperlukan untuk pemasangan dinding maupun ceiling gypsum seperti yang telah ditentukan pada gambar.

3. Pekerjaan Rangka Gypsum Board dan Kalsiboard

● Masing-masing rangka disambung dengan las (spot welding) atau riveting. Setiap sambungan harus siku dan lurus.

● Pemasangan kerangka metal diatur sedemikian rupa agar tepat pada as sambungan

gypsum board.

● Rangka harus benar-benar kuat dan tegak lurus, sesuai dengan peil yang dikehendaki.

4. Pekerjaan Pemasangan Gypsum Board dan Kalsiboard

● Pekerjaan pemasangan gypsum board harus harus ditangani oleh orang yang benar-benar ahli dalam bidang ini.

Page 155: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 44 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

● Pemasangan antara sambungan gypsum board harus tepat di as rangka metal.

● Penempelan gypsum board pada rangka menggunakan skrup berkualitas baik.

● Penyambungan antara antara gypsum board dengan gypsum board menggunakan

plaster penyambungan dan metal lath serta dempul yang sesuai dengan spesifikasi pabrik.

● Permukaan sambungan gypsum board yang telah diberi dempul dan kering,

diampelas sehingga rata dan halus.

Page 156: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 4 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.2. PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH

2.2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Umum

Sebelum memulai sesuatu pekerjaan Pemborong harus mengunjungi dan meninjau kondisi lokasi proyek (keadaan Eksisting).

2. Persiapan Penggalian Tanah

- Pemborong tidak diperkenankan membasmi, menebang, atau merusak pohon-pohon atau pagar hidup kecuali yang ada di dalam batas-batas penggalian atau yang jelas diberi tanda pada gambar-gambar, dan harus mendapat izin dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

- Pohon-pohon yang tidak diperkenankan disingkirkan dan yang mungkin dapat

menjadi rusak karena pelaksanaan pekerjaan harus dilindungi dengan memakai papan-papan yang kuat, diikat sekeliling batangnya.

- Sebelum memulai penggalian, Pemborong harus yakin bahwa permukaan tanah

baik setempat maupun garis transis yang tertera dalam gambar adalah benar. Jika ia tidak merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah, maka dalam waktu 21 hari setelah tanggal SPK, ia harus memberitahukan secara tertulis kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

- Tanah yang ada tanaman harus digali terpisah dari tanah yang tidak ada

tanamannya, menggalinya rata sedalam 20 cm dan tanah galiannya harus dipakai bahan urugan.

2.2.2. PEKERJAAN GALIAN TANAH 1. Penggalian

- Penggalian harus dilaksanakan menurut yang disyaratkan mengenai panjangnya, dalamnya, serongan-serongan dan kelokan-kelokan yang diperlukan untuk konstruksi pekerjaan-pekerjaan, atau seperti yang tertera dalam gambar, dan tanah kelebihannya dipergunakan sebagai urugan atau dibuang dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

- Sebelum penggalian tanah untuk pondasi dimulai harus dilakukan penggalian top

soil sedalam 20 cm dari permukaan tanah.

Page 157: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 5 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

- Lapisan lumpur harus diangkat dan diganti dengan tanah urug yang disetujui. Akar-akar bekas tanaman harus diangkat sampai bebas akar.

2. Tulang-belulang dan Bekas Kuburan

Jika ditemukan tulang-belulang atau bekas kuburan di lokasi pada waktu pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan perlindungan secukupnya sampai Tim Teknis / Konsultan Supervisi mengadakan peninjauan dan memberikan perintah-perintah selanjutnya. Tidak ada perpanjangan waktu yang diberikan atas terganggunya pekerjaan yang disebabkan oleh penemuan seperti itu.

3. Galian Supaya Tidak Digenangi Air

Pemborong harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang berasal dari hujan, dari parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab, dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan ke parit-parit atau lain-lain, dan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dianggap telah masuk harga kontrak.

4. Lanjutan Pekerjaan Setelah Penggalian Selesai

Pemborong tidak diperkenankan membiarkan sampai lama galian, sumuran dan sebagainya yang tidak diperlukan, tapi harus segera setelah galian disetujui, memulai tahap pembangunan berikutnya. Ini akan memerlukan koordinasi yang ketat antara pihak yang bersangkutan/ terkait.

5. Galian yang Dalamnya Melebihi yang Dikehendaki

Bilamana sesuatu galian telah dilaksanakan, dalamnya melebihi yang dikehendaki maka Pemborong harus mengisi galian yang terlalu dalam itu dengan bahan yang sama seperti yang ditentukan untuk pondasi atau dengan beton jenis ( 1 : 3 : 5 ) atas biaya pemborong dan tidak ada penggantian pembayaran untuk penggalian atau pengurugan kembali, juga tidak untuk pembuangan tanah galiannya.

6. Menyangga Pinggir-pinggir Galian

Pemborong bertanggung jawab untuk menyangga pinggir-pinggir semua galian dan tidak ada tuntutan yang bakal dipertimbangkan untuk galian tambahan, pekerjaan menembok bahan atau cara pembuatan lainnya dalam hal ini. Pemborong harus bertanggung jawab atas kerusakan terhadap bangunan lain di tempat pekerjaan atau jalan umum, gedung dan lain-lain yang diakibatkan oleh runtuhnya pinggir-pinggir dan tanggul galian-galian.

Page 158: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 6 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

2.2.3. PEKERJAAN TANAH URUGAN 1. Umum

- Lapisan tanah paling atas harus dibuang dan permukaan tanah harus digilas untuk mencapai 90% kepadatan maksimum standard proctor atau ASTM D1557 dengan ketebalan pengurugan 15 cm sebelum menebarkan lapisan urugan berikutnya.

- Semua bahan urugan atau pengurugan kembali harus disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi sebelum dipakai. Bahan tanah urug harus granulair dengan keadaan clay tidak lebih dari 20 % .

2. Pelaksanaan Pengurugan

- Pengurugan harus dilakukan lapisan demi lapisan yang tebalnya 15 cm tanah buyar dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi, pemadatan tersebut tidak dengan dibasahi air.

- Pemadatan urugan dengan memakai alat penggilas bobot 8 ton, yang telah disetujui

atau alat lainnya yang sesuai dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

- Daerah tapak bangunan, jalan dan tempat parkir dipadatkan sampai 90 % kepadatan maksimum, Standar test ASTM D 1557 / Standard Proctor.

3. Pemeriksaan Penggalian dan Pengurugan

- Penggalian dan pengurugan harus diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi sebelum tahap pembangunan selanjutnya dimulai.

- Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain yang dibangun

yang akan ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa dulu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

- Dalam hal pengurugan, jika bagian-bagian yang dipadatkan sudah siap, Tim Teknis

/ Konsultan Supervisi harus segera diberitahu, agar segera mengatur untuk mengadakan pengujian kepadatan. Pengujian dengan sand cone test dilakukan pada setiap lapisan setebal 15 cm yang telah dipadatkan.

- Kayu-kayu, sampah dan lain-lain tidak boleh dibiarkan tertinggal pada waktu

pengurugan dilaksanakan, kecuali jika ada persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

Page 159: Spesifikasi Teknis Sipil Arsitektur

Pembangunan MESS LEMHANNAS Republik Indonesia PERSYARATAN TEKNIS

BAB 2 : PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

2 - 7 PT. Ciptanusa Buana Sentosa

4. Pengurugan

Pengurugan sekitar pondasi, septic-tank, dan lain-lain yang sudah dibangun harus dilaksanakan sekaligus berturut-turut dan tidak boleh melakukannya terpisah-pisah kecuali jika ada persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

5. Perataan Terakhir

- Daerah-daerah yang diurug atau digali yang tercantum di dalam kontrak ini, harus diratakan hingga sama halusnya dan tidak ada permukaan yang tidak rata.

- Bilamana ada perubahan kemiringan yang dikehendaki, maka harus diusahakan agar terjadi peralihan penampang yang lengkung tanpa ada perubahan yang mencolok.

- Di sekitar bangunan dan lain-lain yang didirikan dibuat suatu kemiringan yang

tidak kurang dari 2 %, kecuali jika ada penentuan lain atau ditunjukan pada gambar.