spesifikasi teknis purwokerto main drainase

28
Syarat-syarat Teknis RKS Main Drain Kota Purwokerto 1 SPESIFIKASI TEKNIS BAB I SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM 1.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan adalah pelaksanaan Pekerjaan Detail Engineering Design Main Drain Kota Purwokerto Jalan Jend. Sudirman dengan total panjang saluran 477 m seperti pada gambar, yang meliputi : 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Tanah 3. Pekerjaan Saluran Beton K250 Tipe 1 (crossing jalan) 100x100 4. Pekerjaan Saluran Beton 1PC : 2PS : 3KR TIpe 2 (dibawah trotoar) 100x100 5. Pekerjaan Saluran Tipe 3 Beton K250 (crossing jalan) 70x130 6. Pekerjaan Man Hole Beton 1PC : 2PS : 3KR 7. Pekerjaan Bangunan Ambang Beton 1PC : 2PS : 3KR 8. Pekerjaan Trotoar 9. Pekerjaan Jalan 1.2 Setting Out 1. Untuk menentukan posisi dan ketinggian rencana bangunan di lapangan , Kontraktor harus melakukan pengukuran di lapangan secara teliti dan benar, sesuai dengan referensi Bench Mark atau titik tetap di lapangan seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi. 2. Pengukuran untuk penentuan posisi dilakukan dengan peralatan yang mempunyai presesi (ketelitian) tinggi dengan metode triangulasi dan hasilnya disampaikan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan. 3. Dalam hal terdapat perbedaan rencana dalam gambar dan hasil pengukuran yang dilaksanakan Kontraktor dengan kenyataan yang ada di lapangan maka sebelum melanjutkan pekerjaan yang mungkin dipengaruhi perbedaan tersebut, Kontraktor harus melaporkan hal ini kepada Direksi untuk mendapatkan keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara. 4. Keputusan akan hasil pengukuran oleh Kontraktor akan didasarkan atas keamanan konstruksi dan kelancaran operasional penggunaan bangunan tersebut. 1.3 Patok-patok Referensi, Bowplank dan Pengukuran 1. Direksi akan menetapkan 2 (dua) “Bench Mark” sebagai referensi yang ditetapkan di lapangan. Bila Bench Mark belum ada maka Kontraktor berkewajiban membuat Bench Mark (BM) sesuai dengan petunjuk Direksi.

Upload: citra-pradipta-hudoyo

Post on 03-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Spesifikasi Teknis Purwokerto Main Drainase

TRANSCRIPT

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto 1

    SPESIFIKASI TEKNIS

    BAB I SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM

    1.1 Lingkup Pekerjaan

    Lingkup pekerjaan adalah pelaksanaan Pekerjaan Detail Engineering Design Main Drain Kota Purwokerto Jalan Jend. Sudirman dengan total panjang saluran 477 m seperti pada gambar, yang meliputi :

    1. Pekerjaan Persiapan

    2. Pekerjaan Tanah

    3. Pekerjaan Saluran Beton K250 Tipe 1 (crossing jalan) 100x100

    4. Pekerjaan Saluran Beton 1PC : 2PS : 3KR TIpe 2 (dibawah trotoar) 100x100

    5. Pekerjaan Saluran Tipe 3 Beton K250 (crossing jalan) 70x130

    6. Pekerjaan Man Hole Beton 1PC : 2PS : 3KR

    7. Pekerjaan Bangunan Ambang Beton 1PC : 2PS : 3KR

    8. Pekerjaan Trotoar

    9. Pekerjaan Jalan

    1.2 Setting Out

    1. Untuk menentukan posisi dan ketinggian rencana bangunan di lapangan , Kontraktor harus melakukan pengukuran di lapangan secara teliti dan benar, sesuai dengan referensi Bench Mark atau titik tetap di lapangan seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi.

    2. Pengukuran untuk penentuan posisi dilakukan dengan peralatan yang mempunyai presesi (ketelitian) tinggi dengan metode triangulasi dan hasilnya disampaikan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

    3. Dalam hal terdapat perbedaan rencana dalam gambar dan hasil pengukuran yang dilaksanakan Kontraktor dengan kenyataan yang ada di lapangan maka sebelum melanjutkan pekerjaan yang mungkin dipengaruhi perbedaan tersebut, Kontraktor harus melaporkan hal ini kepada Direksi untuk mendapatkan keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara.

    4. Keputusan akan hasil pengukuran oleh Kontraktor akan didasarkan atas keamanan konstruksi dan kelancaran operasional penggunaan bangunan tersebut.

    1.3 Patok-patok Referensi, Bowplank dan Pengukuran

    1. Direksi akan menetapkan 2 (dua) Bench Mark sebagai referensi yang ditetapkan di lapangan. Bila Bench Mark belum ada maka Kontraktor berkewajiban membuat Bench Mark (BM) sesuai dengan petunjuk Direksi.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    2. Semua batas ketinggian (elevasi) dinyatakan dalam satuan Matrik terhadap Low Water Spring (LWS) atau muka air terendah. Sedangkan ukuran-ukurannya dinyatakan dalam satuan matrik, kecuali bila dinyatakan lain.

    3. Kontraktor harus atau wajib membuat Bowplank dan memasang patok-patok pembantu sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin ketelitian bentuk, posisi, arah elevasi dan lain-lain, yang harus dipelihara keutuhan letak dan ketinggiannya selama pekerjaan berlangsung.

    4. Sebelum pekerjaan dimulai patok-patok pembantu, Bowplank harus disetujui Direksi. Patok-patok dan referensi lainnya tidak boleh disingkirkan sebelum diperintahkan oleh Direksi.

    1.4 Pekerjaan Persiapan

    1. Persiapan Lapangan

    Untuk tempat kerja, penumpukan bahan-bahan, bangunan gudang, Direksi Keet dan lain-lain Kontraktor harus membersihkan dan membenahi lapangan.

    2. Penerangan dan Tanda-tanda Pengaman

    Kontraktor harus menyediakan penerangan di daerah kerja dan menyediakan tanda-tanda pengaman yang perlu.

    3. Bangunan Sementara

    Untuk menjamin keamanan bahan dan perlengkapan lain yang dianggap perlu. Kontraktor harus menyediakan gudang penyimpanan yang tertutup dan aman dari resiko hilang atau rusak.

    4. Kantor Direksi

    a. Kontraktor menyediakan kantor Direksi di lapangan, terdiri dari ruangan-ruangan kerja yang dibuat sesuai keperluan di lapangan.Konstruksi kantor bersifat sementara, lantai dari ruang-ruang dibuat dari beton rabat, dinding dari papan. Kontraktor juga harus menyediakan kantor sementara dengan luas dan kwalitas minimum sama dengan kantor Direksi.

    b. Kontraktor juga harus menyediakan listrik dan air secukupnya yang diperlukan kantor Direksi.

    c. Kontraktor menyediakan perlengkapan, Kantor Kontraktor dan Kantor Direksi Kontraktor, selain itu Kontraktor diwajibkan menyediakan alat komunikasi agar hubungan antara Direksi Keet, Keet Kontraktor dan site dapat berjalan dengan lancar.

    d. Kontraktor bertanggung jawab atas perawatan kantor dan perlengkapan kantor Direksi.

    e. Setelah Pekerjaan selesai seluruh kantor dan peralatannya harus dipindahkan dan Kontraktor berkewajiban untuk membongkar dan memindahkan bila diminta Direksi.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    5. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan

    a. Peralatan yang akan digunakan,didatangkan selambat-lambatnya seminggu sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

    b. Segala sesuatu yang menyangkut pengadaan alat-alat kerja, material, tenaga kerja dan segala sesuatu yang mengangkut pada proses pekerjaan harus diketahui oleh pihak direksi.

    c. Puing-puing atau sisa-sisa pekerjaan yang dianggap tidak dibutuhkkan harus di bersihkan dari area pekerjaan.

    d. Penarikan alat-alat kerja, personil, pekerja dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai oleh pihak direksi.

    1.5 Daerah Kerja dan Jalan Masuk

    Kontraktor akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Lokasi tersebut dapat diperoleh dengan cara sewa/pinjam berdasarkan ketentuan yang berlaku, harus membatasi operasinya di lapangan yang betul-betul diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

    Tata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi penyimpanan bahan bangunan dan jalur pengangkutan material di buat oleh Kontraktor dengan persetujuan Direksi.

    1.6 Material

    1. Material yang dipakai dalam pekerjaan-pekerjaan ini diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan.

    2. Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan selain yang disyaratkan maka mutunya minimal harus sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Tender. Sebelum pemesanan bahan harus diberitahukan pada Direksi yang meliputi jenis, kwalitas dan kwantitas bahan yang dipesan, untuk mendapat persetujuan.

    1.7 Kode, Standard, Sertifikat dan Literatur dari Pabrik

    Kontraktor harus menyediakan di lapangan antara lain: fotocopy persyaratan, standard bahan, katalog, rekomendasi dan sertifikat dari pabrik dan informasi lainnya yang diperlukan untuk semua material yang dipergunakan dalam proyek ini serta petunjuk pemasangan barang-barang tersebut harus mengikuti prosedur yang direkomendasikan oleh pabrik.

    1.8 Lalu Lintas

    Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk keperluan pekerjaan, Kontraktor harus berhati-hati sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas atau menimbulkan kerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasarana lainnya. Bilamana terjadi kerusakan, Kontraktor berkewajiban untuk memperbaiki/mengganti.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    1.9 Cuaca

    Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengijinkan yang mengakibatkan penurunan mutu suatu pekerjaan.

    1.10 Service Sementara

    Kontraktor harus menyediakan air dan listrik yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

    1.11 Peralatan Survei

    Kontraktor harus menyediakan peralatan yang sewaktu-waktu akan dipakai oleh Direksi dan staf. Alat-alat tersebut harus disetujui Direksi. Selama pelaksanaan pekerjaan Kontraktor wajib menyediakan operator dari peralatan tersebut dan setelah pekerjaan selesai seluruh peralatan tersebut akan dikembalikan kepada Kontraktor.

    Kontraktor harus menyediakan perahu untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor bertanggung jawab atas semua peralatan survei tersebut terhadap perawatan, kerusakan/kehilangan.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    BAB II PERSYARATAN BAHAN-BAHAN

    2.1. Umum

    1. Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan-ketentuan umum yang berlaku di Indonesia, mengenai bahan bangunan serta persyaratannya akan dicantumkan dibawah ini.

    2. Bilamana akibat satu dan lain hal bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh, Kontraktor boleh mengajukan usul perubahan kepada Direksi sepanjang mutunya paling tidak sama atau lebih tinggi apa yang disyaratkan.

    3. Direksi akan menilai dan memberikan persetujuannya secara tertulis sepanjang memenuhi persyaratan teknis dan Kontraktor diwajibkan untuk sejauh mungkin mempergunakan bahan-bahan produksi dalam negeri.

    2.2. Bahan Agregat Beton

    1. Agregat halus atau pasir untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras, bersih dari kotoran-kotoran, zat-zat kimia organik dan unorganik dan yang dapat merugikan mutu beton ataupun baja tulangan dan bersudut tajam.

    Susunan pembagian butir harus memenuhi persyaratan seperti tabel prosentase lewat saringan di bawah ini.

    10 5 2,5 1,2 0,6 0,3 0,15

    % 100 90-100 80-100 50-90 25-65 10-35 2-10

    UKSaringan (mm)

    2. Prosentase berat faksi butiran yang lebih halus dari 0,074 mm, kotoran atau lumpur tidak boleh lebih dari 5% terhadap berat keseluruhan, kecuali ketentuan di atas, semua ketentuan mengenai agregrat halus beton (pasir) pada PBI 1971 harus dipenuhi.

    3. Agregat kasar adalah batu pecah (split) dengan ukuran maximum 3 cm yang mempunyai bidang pecah minimal 4 buah dan mempunyai bentuk lebih kurang seperti kubus.

    4. Batu pecah diperoleh dari batu yang keras sesuai dengan persyaratan PBI, bersih serta bebas dari kotoran-kotoran yang dapat mempengaruhi kekuatan dan mutu beton maupun baja.

    Pembagian butir harus memenuhi ketentuan seperti tabel prosentase lewat saringan di bawah ini.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    10 5 2,5 1,2 0,6 0,3 0,15

    % 100 90-100 80-100 50-90 25-65 2-10

    UKSaringan (mm)

    5. Bilamana diperlukan Kontraktor harus mengadakan percampuran-percampuran butir untuk memperoleh pembagian butir (grain size distribution) seperti yang disyaratkan pada butir 1 dan butir 4 pada pasal 14.

    2.3. Semen Portland

    1. Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah portland semen type I yang memenuhi ketentuan dan syarat-syarat dalam standar SII 0013-81.

    2. Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru, kantong-kantong pembungkus harus utuh dan tidak ada sobekan-sobekan.

    3. Penyimpanan semen harus dilakukan dalam gudang tertutup dan terlindung dari pengaruh hujan dan lembab-udara dan tanah. Semen ditumpuk di dalamnya di atas lantai panggung kayu minimal 30 cm di atas tanah. Tinggi penumpukkan maksimum 15 lapis. Semen yang kantongnya pecah tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan keluar proyek.

    4. Semen yang dipakai selalu diperiksa oleh Direksi sebelumnya. Semen yang mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutan pemakaian semen harus mengikuti urutan tibanya semen tersebut di lapangan sehingga untuk itu Kontraktor diharuskan menumpuk semen berkelompok menurut urutannya tiba di lapangan.

    5. Semen yang umurnya lebih dari tiga bulan sejak keluarnya dari pabrik tidak diperkenankan dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya struktural.

    6. Bilamana Direksi memandang perlu, Kontraktor harus melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semen memenuhi syarat atas biaya Kontraktor.

    2.4. Air Kerja

    1. Air yang dipakai untuk adukan beton dan adukan spesi harus bersih, bebas zat-zat organik atau anorganik yang terkandung dalam air, yang dapat mempengaruhi kekuatan dan keawetan dari beton. Mutu air tersebut sedapat mungkin bermutu air minum.

    2. Air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membilas, membasahi dan lain-lain harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dipakai.

    3. Kontraktor harus menyediakan tempat-tempat penampungan air kerja di lapangan untuk menjamin kelancaran kerja.

    4. Untuk memenuhi kebutuhan air kerja, apabila dipandang perlu Kontraktor diperbolehkan membuat sumur air bersih dalam daerah kerja pelabuhan sepanjang memenuhi persyaratan, atas beban biaya pihak Kontraktor.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    5. Setelah umur beton dilewati, maka harus dilakukan pembongkaran cetakan beton (bekisting) serta memotong stek tulangan yang muncul ke permukaan beton dan menutupnya dengan adukan beton

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto 8

    BAB III PEKERJAAN TANAH

    1. Pekerjaan ini terdiri dari penggalian tanah dan pembuangan tanah galian.

    2. Galian dilaksanakan untuk pembuatan selokan selokan, dan pondasi penahan bahu jalan ( plengsengan ).

    3. Lebar dan kedalaman galian disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut petunjuk direksi lapangan.

    4. Penggalian yang memotong jalan harus dilaksanakan dengan cara menggunakan setengah lebar jalan agar jalan tersebut tetap terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.

    5. Kontraktor bertanggung jawab atas biaya pembuangan tanah termasuk pengangkutan, mendapat ijin dari pemilik buangan tersebut ditempatkan.

    6. Semua galian terbuka supaya dipasang penghalang atau tanda peringatan

    7. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengadakan perlindungan terhadap kabel kabel telepon, pipa air atau struktur lainnya dibawah permukaan yang ditemukan dan harus bertanggung jawab untuk biaya perbaikan setiap kerusakan yang disebabkan oleh pelaksanaan galian.

    8. Penggalian yang dilaksanakan diluar garis batas profil tidak akan dimasukkan kedalam volume.

    9. Elevasi urugan seperti yang ternyata di lapangan akan digunakan sebagai dasar perhitungan volume untuk menentukan kemajuan serta penyelesaian pekerjaan.

    10. Pengukuran topografi dilakukan sebelum dan sesudah pengurugan tiap tahap pekerjaan dan pada akhir pekerjaan, atas biaya Kontraktor. Bila setelah diperiksa Direksi ternyata pengurugan belum memenuhi persyaratan, maka Kontraktor harus mengurug kembali.

    11. Kontraktor bertanggung jawab atas semua biaya yang diperlukan untuk penambahan urugan akibat penurunan dan kosolidasi tanah selama periode pekerjaan.

    12. Sebelum pekerjaan pengurugan dimulai, daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari material organik seperti sampah, sisa-sisa kayu, humus dan lain-lain, serta bila terdapat lumpur ataupun tahan lunak, harus digali/disingkirkan serta dibuang terlebih dahulu agar tidak membahayakan konstruksi. Pekerjaan pengurugan baru boleh dilakukan apabila sudah ada persetujuan dari Direksi.

    13. Sebelum dilaksanakan penimbunan, pada area untuk penimbunan dibuatkan patok-patok sejarak 5 10 m, pada patok-patok tersbut dibuatkan ukurannya sehingga dapat diketahui kedalaman timbunan dan peil rencana.

    14. Material urugan yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah tanah urug (non cohesive soil), sesuai dengan persyaratan material urugan untuk pekerjaan ini, dengan ketentuan bahwa kandungan lempung/slit (yang lewat saringan no. 200) yang diperkenankan maksimum 20%. Material urugan boleh diperkaya dengan batu-batu dengan perbandingan batu maksimal 60% dari volume material urugan.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    15. Kontraktor harus melakukan test terhadap material urugan yang diajukan kepada Direksi dan apabila memenuhi syarat, untuk disetujui Direksi.

    16. Persetujuan pemilihan material itu harus dibuat tertulis oleh Direksi. Apabila sumber material urugan berubah maka setiap kali ada perubahan ketentuan mengenai persetujuan harus disetujui oleh Direksi.

    17. Urugan dari tanah asli sampai dengan air tinggi rata-rata, urugan harus dipadatkan dengan alat pemadat mesin Vibrator Roller, sehingga mencapai 85% dari kepadatan optimal. Kontraktor harus melakukan pemeriksaan material dan test kepadatan di lapangan sesuai dengan petunjuk Direksi.

    18. Galian tanah sebagian besar (80%) dilakukan menggunakan alat berat dan sisanya dengan galian tanah biasa

    19. Satuan pembayaran galian tanah adalah meter kubik.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto 10

    BAB IV PEKERJAAN BETON

    4.1. Lingkup Pekerjaan

    1. Pekerjaan ini terdiri dari menyediakan semua peralatan kerja, tenaga kerja, alat-alat perlengkapan dan pelaksanaan untuk semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam kontrak.

    2. Persyaratan yang disebutkan berikut ini akan berlaku secara umum dan meliputi semua pekerjaan beton bertulang dan lain-lain sebagainya, kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan yang disyaratkan secara khusus.

    4.2. Bekisting

    1. Untuk mendapatkan bentuk penampang dan ukuran dari beton seperti dalam gambar kerja (konstruksi) maka bekisting harus dikerjakan dengan baik, lurus, rata, teliti dan kokoh.

    2. Bekisting untuk pekerjaan beton cor insitu dan lain sebagainya dapat menggunakan kayu atau pelat baja besi. Sedangkan bekisting untuk pekerjaan beton precast/pracetak block beton menggunakan plat besi/baja dan baja profil.

    3. Pekerjaan bekisting harus sedemikian rupa sehingga hubungan-hubungan antara papan/plat bekisting terjamin rapat dan adukan tidak akan merembes ke luar.

    4. Konstruksi dari bekisting, seperti sokong-sokongan perancah dan lain-lain yang memerlukan perhitungan harus diajukan ke Direksi untuk disetujui.

    5. Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus bersih dari kotoran dan kering dari air agar mendapatkan mutu beton yang diharapkan sebagai jaminan bahwa bagian dalam bekisting bersih dan tidak ada genangan air digunakan kompresor.

    6. Finishing beton bertulang dalam arti penambalan-penambalan sejauh mungkin dihindari dan perataan permukaan beton, bila terpaksa harus dilakukan harus sesuai petunjuk Direksi.

    7. Pembongkaran bekisting beton tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan menurut PBI 1971 dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan hati-hati dan tidak merusak beton yang sudah mengeras, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi.

    8. Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Direksi/Pengawas, tetapi dengan adanya ijin tertulis itu tidak berarti Kontraktor lepas dari tanggung jawabnya. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan dari Direksi Pengawas.

    9. Bila pengujian kekuatan beton digunakan untuk pembongkaran bagian acuan dan penunjang, maka pembongkaran tersebut harus boleh dimulai sampai beton telah mencapai 70% dari kekuatan rencana yang ditentukan.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    4.3. Pekerjaan Percobaan Campuran Beton dan Adukan Beton

    Pekerjaan beton dalam pelaksanaannya harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang termuat dalam PBI 1971, baik mengenai material koral, pasir semen dan baja maupun pelaksanaannya.

    1 Mutu beton

    Untuk beton bertulang kekuatan yang disyaratkan dalam pekerjaan ini adalah berdasarkan kekuatan karakteristik (K).

    Kekuatan karakteristik beton 250 kg/cm2 dengan faktor air semen maksimum 0,56 dan slump beton 12 2 cm. Untuk itu pemborong harus terlebih dahulu membuat mixed design dengan persetujuan Direksi.

    2 Percobaan Campuran (Mixed Design)

    Sebelum pelaksanaan pembetonan, Pemborong terlebih dahulu harus mengadakan percobaan campuran (Mixed Design) untuk membuat mutu karakteristik beton seperti yang disyaratkan dan untuk mengetahui komposisi campuran beton (pasir, semen dan batu pecah) minimal 28 hari sebelum pelaksanaan pengecoran pertama.

    3 Dalam menentukan atau untuk mendapatkan mutu beton sesuai dengan karakteristik yang sudah ditentukan, harus dilakukan dengan menggunakan ukuran yang sudah tertentu, baik untuk material betonnya maupun ukuran penggunaan air (ember tertentu) yang mana ukuran tersebut nantinya akan digunakan selama pelaksanaan konstruksi (seperti gambar).

    Semen = s

    Kerikil = k

    Pasir = p

    Air = a

    Percobaan ini dilakukan sampai mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan karakteristik yang sudah ditentukan yaitu:

    K > K Syarat

    Pekerjaan konstruksi pengecoran/beton boleh dilaksanakan, tetapi kalau:

    K < K Syarat

    Maka percobaan ini harus terus dilakukan dengan komposisi lain, sampai mendapatkan mutu beton sesuai dengan yang disyaratkan.

    Bilamana kekuatan karakteristik telah dicapai dengan komposisi agregat tersebut di atas dan telah disetujui oleh Direksi, komposisi tersebut harus digunakan dalam pemakaian selanjutnya.

    Segala perubahan dalam masa pelaksanaan terhadap campuran agregat yang telah disetujui harus mendapat persetujuan Direksi.

    4.4. Pembesian

    1. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai dengan PBI-1988.Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus sesuai dengan gambar konstruksi.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    2. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1988.

    3. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi Pengawas.

    4.5. Pekerjaan Pengecoran Beton

    1. Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan adanya pengentian pengecoran (cold-joint) kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat yang aman dan sebelumnya sudah mendapat persetujuan Direksi.

    Pemborong harus sudah mempersiapkan segala sesuatunya (peralatan) untuk pengamanan, pelindung dan lain-lain yang dapat menjamin kontinuitas pengecoran.

    2. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata pemborong harus memakai mesin pengaduk. Mesin pengaduk harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk melayani volume pekerjaan yang direncanakan. Mesin pengaduk harus dibersihkan dengan air dan dihindarkan dari minyak sebelum dipakai. Setiap campuran beton harus diaduk sehingga merata/homogen dan waktu pengadukan minimum adalah 2 menit untuk setiap kali pencampuran.

    3. Bilamana perlu pemborong diperkenankan untuk menggunakan concrete pump, gerobak-gerobak dorong untuk mengangkut adukan ketempat yang akan dicor.

    4. Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan material serta tenaga yang diperlukan sudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai dengan rencana yang sebelumnya disetujui Direksi.

    5. Tulangan, jarak, bekisting dan lain-lain, harus dijaga dengan baik sebelum dan selama pelaksanaan pengecoran.

    6. Segera setelah beton dituangkan kedalam bekisting, adukan harus dipadatkan dengan concrete vibrator yang jumlahnya harus mencukupi. Penggetaran dengan concrete vibrator dapat dibantu dengan penyodokan, apabila dengan concrete vibrator tidak mungkin dilakukan dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi terlebih dahulu.

    7. Pengecoran harus menerus dan hanya boleh berhenti di tempat-tempat yang diperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnya mendapatkan persetujuan dari Direksi. Penghentian maksimum 2 jam. Untuk menyambung suatu pengecoran, pengecoran sebelumnya harus dibersihkan permukaannya dan dibuat kasar dengan sikat baja agar sempurna sambungannya dan sebelum adukan beton dituangkan, permukaan yang akan disambung harus disiram dengan air semen dengan campuran 1 PC : 0,45 air.

    8. Selama waktu pengerasan beton harus dilindungi dengan air bersih atau ditutup dengan karung-karung yang senantiasa dirawat dan dibasahi dengan air, terus menerus selama paling tidak 7 hari setelah pengecoran.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    9. Apabila cuaca diragukan, sedangkan pengawas atau Direksi menghendaki agar pengecoran tetap harus berlangsung maka pihak pemborong harus menyediakan alat pelindung atau terpal yang cukup untuk melindungi tempat yang sudah/akan dicor. Pengecoran tidak diizinkan selama hujan lebat atau ketika suhu udara naik diatas 320C.

    10. Untuk setiap 5m3 pengecoran, pemborong diwajibkan mengambil contoh (sample) untuk pemeriksaan kekuatan tekan kubus, pemeriksaan slump test, dengan prosedur sebagaimana ditentukan dalam PBI 1971.

    11. Pengambilan-pengambilan contoh di atas sesuai petunjuk Direksi. Kubus-kubus dijaga agar dapat mengeras dengan baik.

    12. Kubus beton yang diambil selama pengecoran harus diuji kekuatan tekan karakteristiknya di laboratorium yang dapat disetujui Direksi dan hasilnya dilaporkan secara tertulis kepada Direksi untuk dievaluasi. Bilamana hasil pengujian menunjukkan mutu beton kurang dari K yang disyaratkan maka pemborong diwajibkan untuk mengajukkan rencana dan mengadakan perkuatan/penyempurnaan konstruksi dengan biaya pemborong.

    4.6. Perawatan Beton

    1. Dimulai segera setelah pengecoran, maka beton harus dilindungi dari pengeringan awal, suhu yang terlampau tinggi, angin keras dan gangguan mekanis. Beton harus dipelihara dengan kehilangan kelembaban yang minimal, dan suatu suhu yang relatif tetap untuk suatu perioda khusus guna menjamin hidrasi yang layak dari semua dan pengerasan beton.

    2. Beton harus dirawat segera setelah ia cukup mengeras, dengan menutupinya dengan selimut yang menyerap air yang harus selalu basah untuk suatu perioda sekurang-kurangnya 7 hari. Semua lembaran atau selimut perawatan harus dibebani secukupnya atau dibungkus sampai kebawah untuk menjaga agar permukaan beton tertutup dan untuk mencegah permukaan terbuka terhadap aliran udara.

    4.7. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan

    1. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam selama pengecoran.

    2. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.

    3. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    4. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan airterus-menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI-1988).

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    BAB V PEKERJAAN TROTOAR

    5.1 Pekerjaan Kanstin

    Pekerjaan kanstin ini dilaksanakan pada kanstin yang terbongkar. Kanstin dibuat menggunakan campuran beton 1Pc : 2Ps : 3Kr

    1.11.1 Pekerjaan Lantai Kerja

    Lantai Kerja terbuat dari betin tumbuk dengan perbandingan 1Pc : 3Ps : 5Kr

    dengan ketebalan 5 cm.

    1.12 Pekerjaan Paving

    1.12.1 Pekerjaan Bongkar Paving

    Pekerjaan paving dikerjakan disepanjang trotoar jalur rencana saluran. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan hati hati.

    1.12.2 Pekerjaan Pasang Kembali Paving Lama / Tambal sulam

    Pekerjaan ini dilaksanakan menggunakan paving lama yang ada, dibawah paving block diberi pasir dengan tebal 5 cm. Untuk paving yang sudah tidak layak lagi untuk digunakan harus dibicarakan dengana Direksi pemberi pekerjaan

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto 15

    BAB VI PEKERJAAN ASPAL

    6.1 PELAKSANAAN KONTRUKSI JALAN LAPIS PONDASI AGREGAT (LPA) 6.1.1 URAIAN UMUM

    1. Uraian

    PPeekkeerrjjaaaann iinnii hhaarruuss mmeelliippuuttii ppeemmaassookkaann,, ppeemmrroosseessaann,, ppeennggaannggkkuuttaann,,

    ppeenngghhaammppaarraann,, ppeemmbbaassaahhaann ddaann ppeemmaaddaattaann aaggrreeggaatt bbeerrggrraaddaassii ddii aattaass

    ppeerrmmuukkaaaann yyaanngg tteellaahh ddiissiiaappkkaann ddaann tteellaahh ddiitteerriimmaa sseessuuaaii ddeennggaann ddeettiill yyaanngg

    ddiittuunnjjuukkkkaann ddaallaamm bbaammbbaarr aattaauu sseessuuaaii ddeennggaann ppeerriinnttaahh ddiirreekkssii ppeekkeerrjjaaaann,, ddaann

    mmeemmeelliihhaarraa llaappiiss ppoonnddaassii aaggeeggrraatt yyaanngg tteellaahh sseelleessaaii sseessuuaaii yyaanngg ddiissyyaarraattkkaann..

    PPeemmrroosseessaann hhaarruuss mmeelliippuuttii,, bbiillaa ppeerrlluu,, ppeemmeeccaahhaann,, ppeennggaayyaakkaann,, ppeemmiissaahhaann,,

    ppeennccaammppuurraann ddaann ooppeerraassii llaaiinnnnyyaa yyaanngg ppeerrlluu uunnttuukk mmeenngghhaassiillkkaann ssuuaattuu bbaahhaann

    yyaanngg mmeemmeennuuhhii kkeetteennttuuaann ddaarrii ssppeessiiffiikkaassii iinnii..

    2. Pembatasan oleh Cuaca dan Musim

    LLaappiiss ppoonnddaassii aaggrreeggaatt ttiiddaakk bboolleehh ddiitteemmppaattkkaann,, ddiihhaammppaarr aattaauu ddiippaaddaattkkaann

    sseewwaakkttuu ttuurruunn hhuujjaann ddaann ppeemmaaddaattaann ttiiddaakk bboolleehh ddiillaakkuukkaann sseetteellaahh hhuujjaann..

    3. Kualitas Pekerjaan dan Perbaikan dari Pekerjaan yang Tidak Memuaskan

    a. Lokasi hamparan dengan tebal atau kerataan permukaan yang tidak memenuhi ketentuan toleransi yang disyaratkan atau yang permukaannya menjadi tidak rata baik selama pelaksanaan atau setelah pelaksanaan, harus diperbaiki dengan lapis permukaan tersebut dan membuang atau menambahkan bahan sebagaimana diperlukan, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali.

    b. Lapis pondasi agregat yang terlalu kering untuk pemadatan harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut yang dilanjutkan dengan penyemprotan air dalam kuantitas yang cukup serta mencampurnya sampai rata.

    c. Lapis pondasi agregat yang terlalu basah untuk pemadatan harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut secara berulang-ulang pada cuaca kering dengan peralatan yang disetujui disertai waktu jeda dalam pelaksanaannya. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat diperoleh dengan cara tersebut di atas, maka direksi pekerjaan dapat memerintahkan agar bahan tersebut dibuang dan diganti dengan bahan kering yang memenuhi ketentuan.

    d. Perbaikan atas lapis pondasi agregat yang tidak memenuhi kepadatan atau sifat-sifat bahan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini harus seperti yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan dan dapat meliputi pemadatan tambahan, penggaruan disertai penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali, pembuangan dan penggantian bahan, atau menambah suatu ketebalan dengan bahan tersebut.

    4. Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian

    SSeelluurruuhh lluubbaanngg ppaaddaa ppeekkeerrjjaaaann yyaanngg tteellaahh sseelleessaaii ddiikkeerrjjaakkaann aakkiibbaatt ppeenngguujjiiaann

    kkeeppaaddaattaann aattaauu llaaiinnnnyyaa hhaarruuss sseeggeerraa ddiittuuttuupp kkeemmbbaallii oolleehh ppeennyyeeddiiaa jjaassaa

    ddeennggaann bbaahhaann llaappiiss ppoonnddaassii aaggrreeggaatt,, ddiiiikkuuttii ppeemmeerriikkssaaaann oolleehh ddiirreekkssii ppeekkeerrjjaaaann

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    ddaann ddiippaaddaattkkaann ssaammppaaii mmeemmeennuuhhii kkeeppaaddaattaann ddaann ttoolleerraannssii ppeerrmmuukkaaaann ddaallaamm

    ssppeessiiffiikkaassii iinnii..

    6.1.2 MATERIAL

    Seluruh lapis pondasi agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus memenuhi ketentuan gradasi (menggunakan pengayakan secara basah) yang diberikan dalam tabel 3.2.(1) dan memenuhi sifat-sifat yang diberikan dalam tabel 3.2.(2)

    Tabel 3.2.(1) Gradasi Lapis Pondasi Agregat

    Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos

    ASTM (mm) Kelas A Kelas B

    2 50 100

    1 37,5 100 88 95

    1 25,0 79 - 85 70 85

    3/8 9,50 44 - 58 30 65

    No.4 4,75 29 - 44 25 55

    No.10 2,0 17 - 30 15 40

    No.40 0,425 7 - 17 8 - 20

    No.200 0,075 2 - 8 2 - 8

    Tabel 3.2.(2) Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat

    Sifat - sifat Kelas A Kelas B

    Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 03-2417-1990) 0 - 40 % 0 - 40 %

    Indek Plastisitas (SNI-03-1966-1990) 0 6 0 - 10

    Hasil kali Indek Plastisitas dng. % Lolos Ayakan No.200 maks. 25 -

    Batas Cair (SNI 03-1967-1990) 0 - 25 0 - 35

    Bagian Yang Lunak (SK SNI M-01-1994-03) 0 5 % 0 - 5 %

    CBR (SNI 03-1744-1989) min.90 % min.35 %

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan.

    6.1.3 PELAKSANAAN PEKERJAAN

    1. Penyiapan Formasi untuk Lapis Pondasi Agregat

    a) Bilamana lapis pondasi agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi ini.

    b) Bilamana lapis pondasi agregat akan dihampar pada suatu lapisan perkerasan lama atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi yang disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhnya, sesuai spesifikasi ini, sesuai pada lokasi dan jenis lapisan yang terdahulu.

    c) Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan lapisan pondasi agregat, sesuai dengan butir (a) dan (b) di atas, harus disiapkan dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan paling sedikit 100 meter ke depan dari rencana akhir lokasi penghamparan lapis pondasi pada setiap saat. Untuk perbaikan tempat-tempat yang kurang dari 100 meter panjangnya, seluruh formasi itu harus disiapkan dan disetujui sebelum lapis pondasi agregat dihampar.

    d) Bilamana lapis pondasi agregat akan dihampar langsung di atas permukaan perkerasan aspal lama, yang menurut pendapat direksi pekerjaan dalam kondisi tidak rusak, maka harus diperlukan penggaruan atau pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama agar diperoleh tahanan geser yang lebih baik.

    2. Penghamparan

    a) Lapis pondasi agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan. Kadar air dalam bahan harus tersebar secara merata.

    b) Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan - lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya.

    c) Lapis pondasi agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang disetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang ber-gradasi baik.

    d) Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm, kecuali diperintahkan lain oleh direksi pekerjaan.

    3. Pemadatan

    a) Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    disetujui oleh direksi pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100% dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D.

    b) Direksi pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda karet digunakan untuk pemadatan akhir, bila mesin gilas statis beroda baja dianggap mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari lapis pondasi agregat.

    c) Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3% dibawah kadar air optimum sampai 1% diatas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D.

    d) Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber-super elevasi, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.

    e) Bahan sepanjang kerb, tembok dan tempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui.

    4. Pengujian

    a) Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan awal harus seperti yang diperintahkan direksi pekerjaan, namun harus mencakup seluruh jenis pengujian yang disyaratkan minimum pada tiga contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih untuk mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan tersebut.

    b) Setelah persetujuan mutu bahan lapis pondasi agregat yang diusulkan, seluruh jenis pengujian bahan akan diulangi lagi, bila menurut pendapat direksi pekerjaan, terdapat perubahan mutu bahan atau metode produksinya.

    c) Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan untuk mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi pekerjaan. Pengujian lebih lanjut harus seperti yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter kubik bahan yang diproduksi paling sedikit harus meliputi tidak kurang dari lima (5) pengujian indeks plastisitas, lima (5) pengujian gradasi partikel, dan satu (1) penentuan kepadatan kering maksimum menggunakan SNI 03-1743-1989, metode D. Pengujian CBR harus dilakukan dari waktu ke waktu sebagaimana diperintahkan oleh direksi pekerjaan.

    d) Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa, mengunakan SNI 03-2827-1992. Pengujian harus dilakukan sampai seluruh kedalaman lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan oleh direksi pekerjaan, tetapi tidak boleh berselang lebih dari 200 m.

    6.1.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    1. Cara Pengukuran

    a) Lapis pondasi agregat harus diukur sebagai jumlah meter kubik dari bahan yang sudah dipadatkan, lengkap di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus didasarkan atas penampang melintang yang ditunjukkan pada gambar bila tebal yang diperlukan merata, dan pada penampang melintang yang disetujui direksi pekerjaan bila tebal yang diperlukan tidak merata, dan panjangnya diukur secara mendatar sepanjang sumbu jalan.

    b) Pekerjaan penyiapan dan pemeliharaan tanah dasar yang baru atau perkerasan lama dan bahu jalan lama dimana lapis pondasi agregat akan dihampar tidak diukur atau dibayar menurut seksi ini, tetapi harus dibayar terpisah dari harga penawaran yang sesuai untuk penyiapan badan jalan dan pengembalian kondisi perkerasan lama atau bahu jalan yang ada menurut seksi spesifikasi ini.

    2. Pengukuran dari Pekerjaan Yang Diperbaiki

    Bilamana perbaikan dari lapis pondasi agregat yang tidak memenuhi

    ketentuan telah diperintahkan oleh direksi pekerjaan, kuantitas yang akan

    diukur untuk pembayaran haruslah kuantitas yang akan dibayar seandainya

    pekerjaan semula telah diterima. Tidak ada pembayaran tambahan yang

    dilakukan untuk pekerjaan tambahan tersebut atau juga kuantitas yang

    diperlukan untuk pekerjaan perbaikan tersebut.

    Bila penyesuaian kadar air telah diperintahkan oleh direksi pekerjaan sebelum

    pemadatan, tidak ada pembayaran tambahan yang dilakukan untuk

    penambahan air atau pengeringan bahan atau untuk pekerjaan lainya yang

    diperlukan untuk mendapatkan kadar air yang memenuhi ketentuan.

    3. Dasar Pembayaran

    Kuantitas yang ditentukan, sebagaimana diuraikan diatas, harus dibayar pada

    Harga Satuan Kontrak per - satuan pengukuran untuk masing-masing Mata

    Pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan termasuk dalam Daftar Kuantitas

    dan Harga, yang harga serta pembayarannya harus merupakan kompensasi

    penuh untuk pengadaan, pemasokan, pemadatan, penyelesaian akhir dan

    pengujian bahan, pemeliharan permukaan akibat dilewati oleh lalu lintas, dan

    semua biaya lain - lain yang diperlukan atau lazim untuk penyelesaian yang

    sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam seksi ini.

    Nomor Mata

    Pembayaran Uraian

    Satuan

    Pengukuran

    Lihat daftar kuantitas dan harga

    Lapis Pondasi Aregat Kelas A Lapis Pondasi Agregat Kelas B

    Meter Kubik

    Meter Kubik

    6.2 LAPIS RESAP PENGIKAT

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    6.2.1 URAIIAN UMUM

    1. Uraian

    Pekerjaan ini merupakan lapisan cair pada permukaan perkerasan jalan

    berbutir/lapis pondasi atas jalan yang telah disiapkan, sebelum dilakukan

    pelapisan campuran aspal.

    2. Pembatasan oleh Cuaca dan Musim

    Pemasangan lapis resap pengikat tidak boleh dilaksanakan waktu angin

    kencang, hujan atau akan turun hujan. Lapisan resap pengikat harus dipasang

    pada permukaan yang kering atau sedikit lembab.

    3. Kualitas Pekerjaan dan Perbaikan dari Pekerjaan yang Tidak Memuaskan

    a. Lapisan resap yang telah selesai harus menutup keseluruhan permukaan yang dilapis dan tampak merata, tanpa lokasi yang tidak tertutup atau berlebihan aspal.

    b. Setelah pengeringan selama 4 - 6 jam bahan pengikat harus sudah meresap ke dalam lapis pondasi, permukaannya berwarna hitam atau abu-abu tua yang merata. Tekstur permukaan lapis pondasi agregat harus rapi dan tidak ada genangan aspal.

    c. Perbaikan dari lapis resap pengikat yang tidak memuaskan termasuk pembuangan bahan lebihan, penggunaan agregat penutup atau pengerjaan pelapisan tambahan seperlunya harus seperti yang diperintahkan oleh pengguna jasa.

    4. Kondisi Pekerjaan

    a. Permukaan-permukaan dari struktur atau pepohonan atau harta benda disamping tempat-tempat kerja harus dilindungi dari kotoran karena percikan aspal.

    b. Penyedia jasa harus menyiapkan dan melaksanakan tindakan pencegahan dan pengendalian kebakaran yang memadai.

    6.2.2 MATERIAL

    Bahan lapis perekat harus salah satu dari bahan tersebut di bawah ini sesuai perintah Pengguna Jasa

    a. Bahan aspal untuk lapis resap pengikat adalah aspal minyak Pen 60/70 atau Pen 80/100 yang memenuhi AASHTO M226-80 dan kemudian dicampur dengan minyak tanah.

    b. Perbandingan campuran pada umumnya adalah 80 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal minyak. Campuran ini disebut cutback 80 pph.

    6.2.3 PERALATAN

    Pada umumnya peralatan yang digunakan terdiri dari :

    - Sebuah penyapu mekanis dan atau penghembus mekanis (kompressor) - Sebuah distributor aspal/asphalt sprayer yang dilengkapi dengan peralatan

    untuk memanaskan aspal - Sebuah thermometer untuk mengukur suhu aspal dan peralatan yang

    sesuai untuk meratakan hasil semprotan yang tidak sempurna

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    6.2.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. Penyiapan Permukaan yang Akan Disemprot

    a. Apabila pekerjaan lapis resap pengikat akan dilaksanakan pada permukaan perkerasan jalan yang ada, maka semua kerusakan harus diperbaiki terlebih dahulu.

    b. Sebelum penyemprotan aspal dimulai, debu dan bahan kotoran harus dibersihkan terlebih dahulu dari permukaan dengan memakai sikat mekanis atau semprotan angin atau kombinasi keduanya. Jika pemakaian alat ini tidak menghasilkan permukaan yang bersih merata, maka bagian - bagian yang belum bersih harus dibersihkan lagi dengan sikat ijuk.

    c. Pembersihan harus dilakukan melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot.

    d. Permukaan akhir dari perkerasan jalan berbutir/lapis pondasi atas yang telah disapu harus rata, dan bermosaik agregat kasar dan halus.

    e. Pekerjaan penyemprotan aspal tak dapat sama sekali dimulai sebelum perkerasan benar-benar telah dipersiapkan sampai memuaskan pengguna jasa.

    2. Takaran dan Temperatur Pemakaian Material Aspal a. Takaran material aspal cair

    Takaran lapis resap pengikat pada permukaan lapis pondasi agregat kelas A : Cutback 80 pph : 0,80 - 1,20 ltr / m2

    b. Suhu penyemprotan Suhu penyemprotan aspal sesuai dengan ketentuan di bawah ini kecuali ditentukan lain oleh Pengguna Jasa.

    Cutback 80 pph : 32 C - 52 C

    3. Pemasangan Pelapisan a. Panjang permukaan yang akan disemprot harus diukur dan ditandai dengan

    memakai cat. b. Bahan aspal harus disemprotkan merata pada seluruh permukaan yang telah

    disiapkan. Bila belum merata harus diratakan dengan peralatan yang memadai.

    c. Batas awal dan akhir penyemprotan harus ditutup dengan kertas semen atau triplek. Penutup batas ini segera disingkirkan setelah penyemprotan aspal selesai.

    d. Jumlah pemakaian bahan aspal pada setiap semprotan harus segera diukur dengan memakai tongkat celup ke dalam tangki distributor/asphalt sprayer dan dilaksanakan sebelum dan sesudah penyemprotan.

    e. Takaran pemakaian rata-rata bahan pengikat pada setiap lintasan penyemprotan harus dihitung sebagai volume bahan pengikat yang telah dipakai dibagi luas bidang yang disemprot.

    f. Waktu peresapan yang diperlukan lapis resap pengikat pada umumnya dalam kisaran 4 - 6 jam setelah penyemprotan. Dalam hal terdapat hasil semprotan yang berlebihan maka dapat ditutup dengan agregat yang memenuhi persyaratan setelah waktu 4 jam dilampui.

    g. Penutupan permukaan dengan lapisan campuran aspal baru, dapat dilaksanakan setelah lapis resap pengikat berumur minimum 48 jam dengan terlebih dahulu diberi lapis perekat.

    4. Pemeliharaan dan pembukaan bagi lalu lintas. a. Penyedia jasa harus tetap memelihara permukaan yang telah diberi lapis

    resap pengikat sampai lapisan berikutnya dipasang.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    b. Lalu lintas harus tidak diijinkan melintasi permukaan sampai bahan aspal meresap dan kering atau menurut pendapat pengguna jasa bahan aspal tidak akan melekat pada ban roda kendaraan.

    c. Lapisan yang berlebihan bahan aspalnya harus dibersihkan dan ditutup dengan agregat yang bersih sesuai dengan petunjuk pengguna jasa agar bahan aspal tidak menempel pada ban roda kendaraan.

    6.2.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN a. Kuantitas dari material aspal yang diukur untuk pembayaran adalah jumlah liter

    yang terpasang dan memenuhi spesifikasi. b. Kuantitas sebagaimana ditetapkan di atas dibayar seperti ditunjukan di bawah

    ini, dimana pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan dan pemasangan seluruh material, termasuk buruh, perlengkapan dan perkakas lainnya.

    No. Mata Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran

    Lihat daftar kuantitas dan harga

    Lapis resap pengikat Liter

    6.3 PELAKSANAAN KONTRUKSI JALAN LAPIS PENETRASI MACADAM SHEET 6.3.1 URAIAN UMUM

    1) Penetrasi macadam sheet adalah lapisan penetrasi macadam yang dikombinasikan/digabung dengan sand sheet. Lapis Penetrasi Makadam Sheet ini dipergunakan diatas lapis pondasi atas yang telah dipersiapkan atau diatas lapis perkerasan lama dengan sistem penetrasi macadam dan lapis penutupnya adalah merupakan campuran aspal panas dengan agregat penutup (sheet).

    2) Pekerjaan ini meliputi penyiapan material, penghamparan, pemadatan diatas permukaan jalan yang telah disiapkan sesuai dengan gambar rencana atau perintah pengguna jasa.

    6.3.2 MATERIAL

    1) Agregat

    a. Agregat harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah dengan gradasi sebagai berikut :

    Ukuran Saraingan

    (mm)

    Tebal Lapisan (cm)

    7 - 10 5 - 8 4 - 5

    Agregat Pokok

    75 100 - -

    60 90 - 100 100 -

    50 35 - 75 90 - 100 100

    40 0 - 15 35 - 75 90 - 100

    25 0 - 5 0 - 15 -

    18 0 0 - 5 0 - 5

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    Agregat Pengunci

    25 100 100 100

    18 90 - 100 90 - 100 90 - 100

    9 0 - 5 0 - 5 0 - 5

    Agregat Penutup

    9,50 100 100 100

    4,75 90 - 100 90 - 100 90 - 100

    2,36 80 - 100 80 - 100 80 - 100

    0,60 25 - 100 25 - 100 25 - 100

    0,075 3 - 11 3 - 11 3 - 11

    b. Agregat harus bersih, keras dan bebas dari kotoran atau bahan yang tidak dikendaki.

    c. Abrasi agregat pokok dan pengunci yang ada kurang dari 40% bila dilakukan dengan Abrasi Los Angeles pada 500 putaran sebagaimana ditetapkan oleh AASHTO T-96.

    d. Indeks kepipihan agregat pokok dan pengunci yang ada kurang dari 25 % bila dilakukan pengunci menurut BS.812 : 1975 pasal 1 ayat 1.3

    e. Daya lekat terhadap aspal tidak kurang dari 95% bila dilakukan pengujian menurut PB.0205-76.

    f. Harus mempunyai prosentase keausan kurang dari 12% bila dilakukan pengujian keausan dengan sodium sulfat menurut AASHTO T-104.

    g. Harus mempunyai luas yang terselaput tidak kurang dari 95 % bila dilakukan pengujian penyelaputan dan pengelupasan (Coating and Stripping Test) menurut AASHTO T-182.

    h. Lapisan penutup adalah agregat penutup yang bersih, keras tajam, bebas dari lempung atau material yang tidak dikendaki dan merupakan hasil produksi mesin pemecah batu yang dicampur dengan aspal panas.

    2) Aspal

    Aspal yang dipakai adalah aspal semen penetrasi 60.70 yang memenuhi syarat

    sebagaimana ditetapkan menurut AASHTO M226-78 atau aspal emulsi yang

    sesuai untuk pekerjaan penetrasi macadam sheet.

    6.3.3. Penentuan Kebutuhan Bahan Kuantitas bahan yang dipergunakan adalah sebagaimana tersebut dibawah ini :

    Lapen sheet sebagai lapisan permukaan :

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    Tebal

    Lapisan Pen

    Sheet (cm)

    Agregat Pokok

    (Kg/m2) Aspal

    (Kg/m2)

    Agregat

    pengunci

    (Kg/ M2)

    Aspal (Kg/m2

    )

    Lapis Penutup

    (Sheet)

    7-10 5-8 4-5 Agregat

    penutup

    Aspal (Kg/m2

    )

    5 - - 80 2.5 25 0.75 14 1.25

    6.3.4 PERALATAN

    Peralatan yang dipakai pada umumnya terdiri dari :

    1 unit Three Wheel Roller 6 8 T

    1 unit asphalt sprayer

    1 unit peralatan kecil sebagai alat bantu

    6.3.5 PELAKSANAAN

    1) Pelaksanaan macadam sheet

    1) Profil memanjang dan melintang harus dipersiapkan menurut rancangan yang telah ditetapkan.

    2) Permukaan harus bersih dari debu atau kotoran lepas lain yang tidak diinginkan.

    3) Sebelum menghampar agregat pokok diberi lapis resap pengikat sebanyak 0,8 liter/m2 dan dibiarkan selama 48 jam.

    4) Hamparkan agregat pokok dengan cara tertentu sehingga didapatkan jumlah dan kerataan agregat sesuai dengan kebutuhan.

    5) Padatkan agregat pokok yang terhampar dengan alat pemadat three wheel loader 6-8 ton sehingga didapatkan permukaan yang rata dan stabil (minimum 6 lintasan).

    6) Semprotkan aspal sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan tabel tersebut diatas (2,5 kg), suhu aspal yang disemprotkan 135oC - 155oC.

    7) Hamparkan agregat pengunci diatas agregat pokok yang sudah disemprot aspal dan dilanjutkan dengan pemadatan. Pemadatan dilaksanakan sampai didapatkan lapisan agregat pokok terkunci dengan kokoh oleh agregat pengunci.

    8) Semprotkan aspal sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan tabel tersebut diatas (0,75 kg).

    9) Hamparkan lapis penutup (sheet)permukaan yang telah bersih kemudian dipadatkan dengan alat pemadat.

    2) Pelaksanaan Lapis Penutup

    a. Agregat dan aspal dicampur dalam keadaan panas dengan kebutuhan

    aspal sesuai tabel diatas (1,25 kg)

    Temperatur yang diijinkan adalah sebagai berikut :

    Suhu agregat 154o - 174oC

    Suhu aspal 140o - 160oC

    Suhu campuran < 165oC

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    b. Sebelum penghamparan lapis penutup sheet, agregat pengunci disemprot

    aspal panas sebanyak 0,75 kg/m2.

    c. Penghamparan lapis penutup sheet diatas agregat pengunci dengan

    temperatus antara 120o - 150oC.

    d. Pemadatan dilaksanakan pada saat temperatus campuran aspal panas

    antara 110o - 120oC.

    6.3.6 PENGENDALIAN MUTU 1) Pada setiap tingkat pemadatan, kerataan harus senantiasa dijaga. Material

    harus ditambahkan ditempat - tempat dimana terjadi penurunan. 2) Pemeriksaan ketebalan lapis penetrasi macadam sheet adalah sebagaimana

    yang diperintahkan oleh pengguna jasa. 3) Pengontrolan gradasi agregat dilakukan pada setiap tumpukan material yang

    baru. 4) Pengontrolan kadar aspal dalam lapis penutup dilakukan dengan cara

    melakukan ekstrasi sesuai perintah pengguna jasa. 5) Pengontrolan properties dari campuran aspal panas dilakukan dengan metode

    Marshall dengan waktu sesuai perintah pengguna jasa. 6) Pengontrolan ketebalan penghamparan lapen macadam sheet minimal 5 cm

    dilakukan dengan menggunakan peralataan yang disetujui pengguna jasa.

    6.3.7 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Pengukuran pekerjaan

    a. Untuk lapis penetrasi macadam sheet, pengukuran dihitung dari perkalian panjang, lebar yang dibayar dengan mata pembayaran sebagaimana daftar kuantitas dan harga.

    b. Lapis resap pengikat yang dipergunakan diukur dan dibayar sebagaimana daftar kuantitas dan harga.

    c. Lapis perekat yang dipergunakan diukur dan dibayar sebagaimana daftar kuantitas dan harga.

    2) Dasar pembayaran

    Pembayaran dengan mata pembayaran ini harus merupakan kompensai penuh

    untuk mengadakan, memproduksi, menghampar dan memadatkan semua

    material pekerjaaan lapis penetrasi macadam sheet.

    Nomor Mata Pembayaran Uraian Unit pengukuran

    Lihat daftar kuantitas dan

    harga

    Lapis Penetrasi macadam

    sheet Meter Persegi

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    BAB VII PERSYARATAN LAIN-LAIN DAN PERUBAHAN- PERUBAHAN

    7.1 Pekerjaan Pemberesan/ Perapihan Halaman

    Pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan :

    1 Pembersihan kotoran-kotoran sisa pekerjaan berikut pembuangannya.

    2 Pembersihan pekarangan serta membereskannya sehingga memberikan kesan indah, bersih dan rapih.

    3 Mengupas / mengurug tanah pekarangan didepan, dibelakang dan di samping kiri kanan bangunan.

    7.2 Pekerjaan Lain-Lain

    1. Dalam pelaksanaan pekerjaan agar tidak merusak bangunan yang ada, kontraktor bertanggungjawab terhadap keamanan dari setiap fasilitas yang digunakan, kerusakan yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan kontraktor menjadi tanggungjawab kontraktor.

    2. Kontraktor wajib memperbaiki dan merapikan kembali apabila ada kekurangan dari pekerjaan dan pekerjaan-pekerjaan kecil lainnya yang bersifat penyempurnaan hasil pekerjaan.

    3. Kontraktor wajib membuat as built drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

    4. Seluruh biaya atas pelaksaaan pekerjaan ini menjadi tanggungjawab kontraktor sepenuhnya. Pengawas Lapangan menerima pekerjaan ini dalam keadaan siap untuk dipergunakan.

    5. Dalam as built drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar kerja / dokumen kontrak sesuai spesifikasi pabrik.

    6. Sebelum dilaksanakan, as built drawing harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

    7. Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pemasangan instalsi sementara untuk air dan listrik, bila diperlukan sampai berfungsi dengan baik serta seluruh biaya yang diperlukan adalah tanggungan Kontraktor.

    8. Kontraktor dan Direksi tidak terlepas dari tanggung jawab terhadap hal-hal yang tidak diinginkan pada pekerjaan yang dilaksanakan atau yang diawasi akibat pelaksanaan dan gambar/design yang salah.

    9. Sebelum penyerahan pertama, kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna, dan harus diperbaiki.

    10. Meskipun telah ada pengawas lapangan dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggung jawab pelaksana, untuk itu pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    11. Seluruh sisa bahan pekerjaan harus dibersihkan dan diangkut ke luar lokasi kerja..

    7.3 Syarat Penawaran Teknis

    1. Metode Pelaksanaan;

    2. Jadwal Waktu Pelaksanaan (Kurva S/Barchart), Net Work Planning;

    3. Jenis, Kapasitas, Komposisi, dan Jumlah Peralatan Minimal, sebagai berikut :

    NO PERALATAN JUMLAH

    1 Truck 1 Unit

    2 Beton Molen 2 Unit

    3 Vibrator 2 Unit

    4 Waterpas 1 Unit

    5 Pompa Air 1 Unit

    6 Stamper 1 Unit

    7 Takol 1 Unit

    Disertai dengan melampirkan :

    Bukti kepemilikan masing-masing alat apabila peralatan itu milik sendiri; atau Perjanjian sewa atau surat dukungan peralatan disertai dengan bukti kepemilikan masing-masing alat

    Melampirkan surat pernyataan bahwa peralatan laik pakai;

    4. Spesifikasi Teknis;

    - Dukungan kuari batu

    5. Daftar Personil Inti,

    NO TENAGA AHLI KEBUTUHAN

    MINIMUM PENGALAMAN KETERANGAN

    1 KEPALA PELAKSANA S1 TEKNIK SIPIL 5 KEGIATAN SKA

    2 PELAKSANA STM / SMK Sipil 1-3 KEGIATAN

    3 JURU UKUR / SURVEYOR

    STM / SMK Sipil 1-3 KEGIATAN

    4 TENAGA ADMINISTRASI

    SMK / SMA 1-3 KEGIATAN

    5 LOGISTIK SMK / SMA 1-3 KEGIATAN -

  • Syarat-syarat Teknis

    RKS Main Drain Kota Purwokerto

    dengan melampirkan persyaratan untuk masing-masing personal inti sebagai berikut :

    - melampirkan CV Job Descreption, SKA/SKT, Copy KTP, Surat Peryataan Kesanggupan, Ijazah, yang masih berlaku

    - Jadwal Personil

    - Man power ( jadual kebutuhan tenaga)

    - Struktur Organisasi Pekerjaan

    6. Bagian Pekerjaan Yang Akan Disubkontrakkan.

    7.4 Perubahan-perubahan

    1. Semua ketentuan-ketentuan dalam RKS ini dan gambar-gambar kerja dapat dirubah, ditambah, sesuai kebutuhan di mana perlu, akan tetapi semua hal tersebut harus dilakukan pada waktu pemberian penjelasan dari pekerjaan ini (aanwizjing) dan dituangkan dalam berita acara.

    2. Perubahan-perubahan pada waktu pelaksanaan apabila menurut Direksi diperlukan akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.