spesifikasi teknis kualin

Upload: hamka-daniel

Post on 11-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    1/19

    SYARAT-SYARAT UMUM

    1. Penyedia jasa harus melindungi pengguna jasa dari tuntutan atas paten, lisensi serta hak cipta yang

    melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan penyedia jasa untuk

    pelaksanaan pekerjaan.2. Jenis dan Mutu Bahan

    a. Bahanbahan bangunan / tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk bila bahan

    bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada

    dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin pengawas / direksi (secara tertulis).

    b. Bila penyedia jasa telah menandatangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan

    atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan, bahan-bahan tersebut harus

    ditolak dan dikeluarkan dari lokasi paling lambat 24 (dua puluh empat) jam setelah ditolak dan biaya

    menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

    c. Contoh-contoh yang dikehendaki oleh pemberi tugas atau wakilnya harus segera disediakan tanpa

    keterlambatan atas biaya penyedia dan harus sesuai dengan standar. Contoh tersebut diambil

    dengan cara begitu rupa sehingga dapat dianggap bahwa bahan tersebut yang akan dipakai dalam

    pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh tersebut disimpan sebagai dasar penolakan bila ternyata

    bahan atau cara mengajukan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh baik kualitas maupun sifat-

    sifatnya.

    d. Bila dalam uraian dan syarat-syarat disediakan nama pabrik pembuatan dari suatu barang, maka ini

    hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan rupa dari barang barang yang memuaskan

    pemberi tugas.

    3. Peralatan

    Penyedia jasa harus menyediakan segala peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan

    secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alatalat pembantu yang

    dipergunakan seperti andang, semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah

    tidak berguna lagi supaya dibersihkan dari lokasi.

    4. Gambar Pekerjaan

    4.1 Gambar Rencana Kerja

    Gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi, gambar

    situasi dan sebagainya yang telah disampaikan kepada penyedia jasa beserta dokumen

    dokumen lain tidak boleh diubah dan ditambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari

    pengguna jasa.

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    2/19

    4.2 Gambar Kerja (Shop Drawing)

    Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa diwajibkan melakukan MCO secara keseluruhan

    bersamasama direksi lapangan dan dituangkan dalam gambar kerja yang disetujui oleh

    direksi sebagai opedoman awal untuk melaksanakan pekerjaan di lapangan, MC1, MC2, dan

    seterusnyan harus dibuat dan dilampirkan pada laporan bulanan atau dalam rangka penarikan

    termyn.

    Gambar kerja yang telah disetujui oleh direksi harus dipasang pada direksi keet.

    4.3 Gambar Pelaksanaan (As Bulit Drawing)

    Penyedia jasa diwajibkan membuat gambar pelaksanaan yang sesuai dengan apa yang telah

    dilaksanakan di lapangan (As Built Drawing) dengan memperhatikan perbedaan antara

    gambar kerja dan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan. Gambar tersebut harus dibuat

    dalam rangkap 5 (lima) atas biaya penyedia jasa.

    4.4 Gambar di tempat pekerjaan

    Penyedia jasa harus menyimpan di tempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkap

    termasuk Rencana Kerja dan Syarat Syarat, Berita AcaraAanwijzing, Time Schedulledalam

    keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan terakhir dalam masa

    pelaksanaan pekerjaan, agar tersedia jika pemberi tugas atau wakil-wakilnya sewaktu-waktu

    memerlukan atau ditempatkan pada direksi keet.

    5. Peraturan Teknis Pembangunan Yang Dipergunakan

    Berlaku dan mengikat di dalam Rencana Kerja dan SyaratSyarat ini :

    a. Peraturan Beton untuk Indonesia (PBI) tahun 1971.

    b. PUBB (Peraturan Umum Pemeriksa Bahan Bangunan) NI 3 / 56.

    c. Peraturan Muatan Indonesia (PMI 1970) NI 18 Tahun 1970.

    d. PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia) NI 5 Tahun 1961.

    e. Peraturan Perburuan Indonesia (tentang pengarah tenaga kerja) antara lain tentang larangan

    memperkerjakan anak di bawah umur.

    f. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :KEP. 174 / MEN /86 104 / KPTS / 1986

    tentang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan konstruksi

    g. Peraturan Pemerintah Daerah setempat mengenai bangunan.

    Tanggal 04 Maret 1986

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    3/19

    6. Penjelasan RKS dan Gambar

    a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail

    yang dipakai / diikuti.

    b. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak seusai, maka ukuran dengan angka

    dalam gambar yang diikuti.

    c. Bila ukuran jumlah yang dipakai / diperlukan dan bahan / barang yang dipakai dalam RKS tidak

    sesuai dengan gambar, maka RKS yang diikuti.

    d. Bila Penyedia Jasa meragukan tentang perbedaan antara gambar-gambar yang ada baik

    mengenai mutu bahan yang dipakai maupun konstruksi dengan RKS, maka penyedia jasa

    berkewajiban untuk menanyakan kepada pengawas lapangan / pengguna jasa secara tertulis.

    e. Penyedia jasa berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal tesebut di atas setelah

    penyedia jasa menerima dokumen dari Pengguna Jsa dan hal tersebut akan dibahas dalam

    rapat penjelasan.

    f. sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa harus meneliti kembali semua dokumen yang

    ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Penjelasan.

    7. Persiapan di lapangan

    7.1 Bangunan Sementara (Bouwkeet)

    Penyedia jasa harus menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara (Bouwkeet)

    untuk digunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindungan bahan-bahan bangunan.

    Penyedia jasa harus pula menyediakan ruangan untuk keperluan Direksi dengan

    perlengkapannya : meja, kursi, papan tulis, buku harian dan buku direksi seperlunya.

    Semua Bouwkeetperlengkapan beserta perlengkapan penyedia jasa dan sebagainya, pada

    waktu selesainya pekerjaan harus dibongkar, atau bila yang dipergunakan bangunan maka

    harus dibersihkan dari segala tapak, juga segala kerusakan-kerusakan harus diperbaiki atas

    persetujuan Direksi.

    8. Jadwal Pelaksanaan

    Pada saat Penyedia Jasa akan memulai pelaksanaan di lapangan atau setelah menerima SPMK dariPengguna Jasa, harus segera mengadakan persiapan antara lain berupa Bar Chart, pembuatan jadwal

    pelaksanaan secara tertulis berisi tahap tahap pelaksanaan pekerjaan. Waktu yang direncanakan

    dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak dan harus disahkan oleh

    pengguna jasa.

    Bar Chart tersebut harus selalu berada di lokasi tempat pekerjaan untuk diikuti dengan perkembangan

    hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan diberikan tanda garis tinta merah bila terdapat /

    terlihat hambatan. Semua pihak harus segera mengadakan langkah-langkah untuk penanggulangan

    terhadap hambatan yang akan terjadi.

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    4/19

    9. Kewajiban Penyedia Jasa

    9.1 Pengawasan dan Prosedur Pelaksanaan

    Penyedia jasa harus mengawasai dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan kecakapan

    dan perhatian penuh. Harus bertanggung jawab penuh untuk semua alatalat konstruksi, cara

    cara teknik urutan dan prosedur untuk mengkoordinasi semua bagian pekerjaan yang berada

    di dalam kontrak.

    9.2 Pelaksana Pekerjaan

    a. Sebagai pemimpin pelaksana proyek sehari hari pada pelaksanaan pekerjaan,

    penyedia jasa harus dapat menyerahkan kepada seorang ahli dalam bidangnya, cakap

    sesuai dengan tanggung jawabnya dan selalu berada di lokasi.

    b. Sebagai penanggung jawab di lapangan, pelaksana harus mempelajari dan

    memahami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara Aanwijzing sehingga tidak

    terjadi kesalahan baik konstruksi maupun kualitas bahan bahan yang akan

    digunakan.

    c. Perubahan konstruksi maupun perubahan bahanbahan bangunan dapat

    dilaksanakan apabila ada ijin tertulis dari Direksi. Penyimpangan dari hal tersebut

    menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan agar melaksanakan sesuai dengan

    gambar dan bestek.

    d. Pengawas lapangan berhak menolak penunjukkan seorang pelaksana dari penyedia

    jasa berdasarkan pendidikan, pengamalan, tingkah laku dan kecakapan, dalam hal ini

    penyedia jasa harus segera menempatkan pengganti lain dengan persetujuan Direksi.

    10.Penjagaan, Keamanan Lapangan Pekerjaan

    10.1 Keamanan dan Kesejahteraan

    Selama pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa diwajibkan mengadakan segala yang diperlukan

    untuk keamanan para pekerja dan tamu, seperti pertolongan pertama, sanitasi, air minum dan

    fasilitas kesejahteraan juga diwajibkan memenuhi segala peraturan dan tata tertib Organisasi

    Pemerintah Daerah setempat.10.2 Terhadap Milik Umum

    Penyedia jasa harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakaian jalan, bersih

    dari bahan bahan bangunan bekas bongkaran dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik

    kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.

    10.3 Terhadap bangunan yang ada

    Selama masa pelaksanaan pekerjaan kontrak, penyedia jasa bertanggung jawab penuh atas

    segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan, saluran, penggunaan air dan sebagainya.

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    5/19

    Kerusakankerusakan sejenis yang disebabkab karena kegiatan penyedia jasa (dalam arti

    kata yang luas) diperbaiki oleh penyedia jasa hingga dapat diterima pemberi tugas ataupun

    pihak lain yang terkait dalam proyek tersebut.

    10.4 Keamanan terhadap pekerjaan

    Penyedia jasa bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan kontrak termasuk bahan

    bahan bekas bongkaran dan perlengkapan lannya hingga kontrak selesai dan diterima baik

    oleh Direksi. Penyedia jasa harus menjaga perlengkapan bahanbahan material dari segala

    kerusakan, kehilangan dan lain sebagainya, untuk seluruh pekerjaan termasuk bagianbagian

    yang dilaksanakan oleh penyedia jasa dan menjaga agar pekerjaan bebas dari segala resiko

    air hujan dengan melindungi dan memakai penutup yang layak, memompa, menimba seperti

    apa yang dikehendaki atau telah diintruksikan.

    11.Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan

    Penyedia jasa diwajibkan untuk membuat laporan harian / mingguan mengenai kemajuan pekerjaan.

    Laporan kemajuan pekerjaan tersebut harus mengenai keterangan yang berhubungan dengan

    kejadian selama 1 (satu) bulan di mana harus meliputi sebagai berikut:

    I. Jumlah karyawan / tenaga yang dipekerjakan selama satu bulan penuh.

    II. Uraiankemajuan pekerjaan pada akhir bulan.

    III. Bahanbahan dan perlengkapan yang telah masuk dan diterima di tempat pekerjaan.

    IV. Keadaan cuaca.

    V. Kunjungan tamu yang ada hubungannya dengan proyek.

    VI. Kunjungan tamu dinas / instansi terkait.

    VII. Kejadian khusus.

    VIII. Foto ukuran kartu pos sesuai dengan petunjuk pengawas.

    12.Jaminan dan Keselamatan Buruh

    Penyedia jasa wajib melakukan identifikasi bahaya dan pengendalian resiko bahaya dalam hal ini

    penyedia jasa membuat rencana keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi. Dalam rangka

    terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja pada penyelenggaraan konstruksi di Indonesia, terdapatpengaturan mengenai K3 yang bersifat umum dan yang bersifat khusus untuk penyelenggaraan konstruksi

    yakni:

    1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-01/Men/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada

    Konstruksi Bangunan.

    3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan

    dan Kesehatan Kerja

    4. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum masing-masing Nomor

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    6/19

    Kep.174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat

    Kegiatan Konstruksi.

    13.SyaratSyarat cara Pemeriksaan Bahan Bangunan

    a. Penyedia jasa harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antar

    pekerjanya dan tidak akan mengerjakan tenaga kerja yang tidak sesuai atau tidak mempunyai

    keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.

    b. Penyedia jasa menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan

    menurut kontrak dalam keadaan baru.

    c. Dalam pengajuan penawaran penyedia jasa harus mempertimbangkan biaya pengujian /

    pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan. Di luar jumlah tersebut misal mengirim bahan

    bangunan, penyedia jasa tetap bertanggung jawab atas biaya pengiriman yang tidak

    memenuhi syaratsyarat yang dikehendaki.

    14.Pekerjaan Tidak Baik

    a. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar penyedia jasa membongkar pekerjaan apa

    saja yang telah ditutup untuk diperiksa atau mengatur untuk mengadakan pengujian baik yang

    sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan.

    Ongkos untuk mengerjakan dan sebagainya menjadi beban penyedia jasa untuk

    disempurnakan sesuai kontrak.

    b. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan

    bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak.

    c. Pemberi tugas boleh (tetapi tidak dengan secara tidak adil atau menyusahkan) mengeluarkan

    perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

    15.Papan Nama Proyek

    Penyedia jasa harus memasang papan nama proyek di lokasi pekerjaan dengan ukuran 0,8 x 1,2 m 2

    berwarna dasar putih dengan tulisan hitam selambatlambatnya 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal

    dikeluarkannya SPMK.

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    7/19

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Pasal 1

    PERSIAPAN LOKASI DAN PEMATOKAN

    1.1. Pembersihan lokasi :

    1.1.1. Pembersihan lokasi termasuk pembersihan tanaman/pemotongan rumput,

    menutup lubang dan membuang tanah humus dan tanah yang mengandung bahan

    organis (top soil)

    1.1.2. Pohon-pohon dilokasi pekerjaan yang tidak terkena bangunan atau tidak

    mengganggu bangunan nantinya tidak perlu dipotong.1.2. Pemagaran sementara :

    1.2.1. Pemagaran sementara untuk sekeliling daerah kerja proyek apabila dianggap perlu

    untuk menghindari segala gangguan terhadap aktifitas pelaksanaan pekerjaan bagi

    para pekerja yang terlibat dalam pekerjaan ini.

    1.2.2. Segala biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan pagar sementara ini tidak termasuk

    dalam anggaran proyek ini

    1.3. Pengukuran :

    1.3.1. Pengukuran titik duga (peil 0,00) adalah ditentukan bersama-sama antara

    Direksi dan Kontraktor dengan penyesuaian terhadap gambar kerja.

    1.3.2. Apabila tidak dinyatakan lain (peil 0,00) adalah 50 cm diatas permukaan

    tanah tertinggi dan merupakan titik patokan sementara.

    1.4. Pematokan dan Pemasangan Papan Bouwplank :

    1.4.1. Patok-patok dibuat cukup kokoh dari kayu/balok ukuran 5/7 cm sedangkan papan

    bouwplank dibuat dari papan kayu klas II ukuran 2/20 cm pada bagian atas papan tersebut

    harus diserut dan waterpass.

    1.4.2. Jarak patok dengan galian pada asnya adalah 1,50 m sedangkan jarak dari as ke as patok

    maximal 2,00 m.

    1.4.3. Semua titik-titik sumbu bangunan harus diabadikan dengan cat menie dan paku ukuran

    7 cm pada papan bouwplank

    1.4.4. Kontraktor berkewajiban menjaga semua patok, tanda-tanda yang penting dan harus

    selalu dalam keadaan baik seperti pada keadaan semula

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    8/19

    1.5. Jalan Sementara (Temporary Road)

    Pembuatan jalan sementara untuk keluar masuk ke lokasi pekerjaan dan untuk keluar

    masuknya kendaraan pengangkut bahan-bahan, alat-alat ke lokasi pekerjaan disiapkan oleh

    Kontraktor, biaya pembuatan jalan sementara ini tidak termasuk dalam anggaran proyek ini.

    1.6. Penyaluran air hujan :

    Kontraktor/Pemborong harus menyiapkan saluran penyalur air hujan sementara sehingga air

    hujan tidak mengganggu aktifitas pelaksanaan pekerjaan. Biaya pembuatan saluran air hujan

    ini tidak termasuk dalam anggaran kegiatan ini.

    Pasal 2

    PEKERJAAN GALIAN TANAH

    2.1. Apabila ada lapisan tanah humus dengan ketebalan minimal 0.20 cm atau hambatan-hambatan

    lainnya harus dikeluarkan dari permukaan tanah yang terkena bangunan.

    2.2. Galian tanah :

    2.2.1. Yang termasuk dalam pekerjaan galian tanah ini adalah :

    Semua kebutuhan yang ada hubungannya dengan pekerjaan membuat lubang

    ditanah untuk pondasi, septictank, sumur peresapan, dll.

    2.2.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan galian :

    Sebelum galian tanah dimulai tanah harus diratakan terlebih dahulu dengan jalan

    dipotong dan yang diurug dengan bekas galian tanah yang di gali

    Galian tanah untuk semua lubang pondasi baru boleh dimulai setelah papan

    bouwplank dengan tanda as ke as selesai diperiksa dan disetujui oleh

    Direksi/Pengawas Lapangan. Lubang dasar galian minimal 20 cm lebih besar dari dasar pasangan pondasi dan

    tanah galian dibuang keluar bouwplank.

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    9/19

    Kedalaman galian dilakukan sesuai dengan gambar, dan minimal sampai pada

    lapisan tanah yang keras, baik untuk galian pondasi maupun untuk saluran

    pembuangan air hujan

    Bila lubang galian didalamnya terdapat banyak air genangan karena hujan, maka

    sebelum pasangan pondasi dimulai terlebih dahulu air tersebut harus

    disedot/dikuras/dikeringkan

    Bila Pemborong melakukan penggalian yang melebihi dari ukuran yang telah

    ditetapkan, pemborong harus menutupi kelebihan dengan urug pasir yang

    dipadatkan dengan disiram air setiap ketinggian 15 cm sampai padat dan keras.

    2.3. Galian tanah menggunakan excavator:

    2.3.1. Yang termasuk dalam pekerjaan galian tanah menggunakan excavator ini adalah :

    Semua kebutuhan yang ada hubungannya dengan pekerjaan cut and file tanah untuk

    mendapatkan permukaan tanah yang rata sebelum dilakukan galian pondasi.

    2.3.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan galian tanah menggunakan excavator:

    Galian tanah menggunakan excavator digambarkan sebagai suatu material yang bisa

    digali dengan menggunakan excavator.

    Galian tanah untuk keperluan cut and file lahan boleh dimulai setelah papan

    bouwplank dengan tanda as ke as selesai diperiksa dan disetujui oleh

    Direksi/Pengawas Lapangan.

    Tinggi galian disesuakan dengan keadaan lokasi dan gambar yang telah tersedia dan

    tanah galian dibuang keluar bouwplank.

    Bila Pemborong melakukan penggalian yang melebihi dari ukuran yang telah

    ditetapkan, pemborong harus menutupi kelebihan dengan urug pasir yang

    dipadatkan dengan disiram air setiap ketinggian 15 cm sampai padat dan keras.

    Pasal 3

    PEKERJAAN URUGAN

    3.1. Yang termasuk dalam pekerjaan urugan ini adalah :

    Semua kebutuhan pekerjaan penimbunan/urugan, pemadatan dan pemerataan kembali, baik

    dengan sirtu maupun dengan pasir atau tanah putih sampai mencapai suatu permukaan baru yang

    diinginkan

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    10/19

    3.2. Persyaratan pekerjaan urugan adalah sebagai berikut :

    - Urugan tanah peninggian lantai menggunakan sirtu yang baik dan tidak mengandung

    bahan organis, dan dipadatkan lapis demi lapis setiap 20 atau batu karang dicampur pasir

    sampai mencapai ketinggian yang diinginkan.

    - Urugan pasir dilakukan lapis demi lapis setiap 20 cm, disiram dengan air sampai padat

    dan rata

    - Dibawah pondasi harus diurug dengan pasir urug dengan ketebalan setelah padat minimal 5

    cm sesuai dengan gambar kerja.

    - Urug pasir dibawah lantai disiram dengan air sampai padat supaya tidak ada lagi rongga-

    rongga yang terbuka.

    Pasal 4

    PEKERJAAN PONDASI

    4.1. Syarat-syarat Pelaksanaan

    - Pondasi menerus dari batu karang/batu kali

    4.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan pondasi :

    4.2.1. Semua pekerjaan pasangan pondasi baru boleh dikerjakan bila galian tanah sudah

    diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.

    4.2.2. Sebelum pekerjaan pondasi dimulai lubang-lubang galian harus kering dan bersih,

    4.2.3. Pondasi

    Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diurug dengan pasir kemudian dengan batu

    kosong/aanstamping dari batu karang/gunung/kali setebal 15 cm lebar disesuaikan

    dengan gambar detail. Batu karang/kali/gunung yang dipakai tidak keropos dan sebelum dipasang harus

    dibersihkan dari kotoran dan tanah yang mengandung bahan organis.

    Pasangan pondasi batu karang ini dibuat dengan adukan spesies

    1pc : 5psr

    Setinggi 20 cm dibawah sloof pasangan pondasi dibuat dengan adukan 1pc : 3psr

    dan diberi angker double untuk mengikat sloof dengan pondasi dengan jarak tiap

    1,5 m menggunakan besi beton10 mm dengan panjang anker 25

    30 cm.

    Semua bidang permukaan pondasi bagian luar diatas tanah yang kelihatan harus

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    11/19

    diplester/diberaben dengan adukan 1pc : 5 psr kemudian diaci dengan saus semen

    sampai kedalaman minimal 15 cm dibawah permukaan tanah asli.

    Pasir yang dipakai adalah pasir lokal yang memenuhi syarat dan yang telah

    disetujui oleh pengawas lapangan.

    Pasal 5

    PEKERJAAN BETON

    5.1. Beton Bertulang

    5.1.1. Lingkup Pekerjaan

    Melengkapi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua

    pekerjaan beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan

    ketentuan-ketentuan tambahan dari Arsitek dalam uraian syarat-syarat pelaksanaan.

    5.1.2. Teknis Pelaksanaan

    - Dalam melaksanakan pekerjaan beton,Kontraktor wajib mentaati segala petunjuk

    dari Konsultan Pengawas. Bila terjadi kesalahan yang merugikan konstruksi karena

    Kontraktor mengabaikan perintah atau petunjuk dari Konsultan pengawas, maka

    seluruh kesalahan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    - Seluruh pembesian harus terlebih dahulu mendapat persetujuan

    Konsultan Pengawas sebelum dilakukan pengecoran.

    - Pekerjaan yang salah harus dibongkar dan dilakukan pengecoran ulang dengan

    adukan yang memenuhi persyaratan sesuai petunjuk atau perintah dari Konsultan

    Pengawas.

    - Setiap perubahan harus terlebih dahulu diketahui oleh Konsultan

    Pengawas dan disetujui oleh pemilik kegiatan.

    5.1.3. Jadwal Pelaksanaan

    - Jadwal pengecoran beton harus dilaporkan oleh Kontraktor secara tertulis kepadaKonsultan Pengawas selambat-lambatnya 2 hari sebelum melakukan pengecoran,

    guna pengecekan tulangan.

    - Pembukaan perancah (bekesting) dilakukan setelah mendapat persetujuan dari

    Konsultan Pengawas.

    5.1.4. Persyaratan Bahan

    - Portland Semen :

    Digunakan Porland Semen jenis II menurut BI 82 atau type I menurut ASTM

    dan memenuhi S.400 menurut standar Portland Semen yang digariskan oleh Assosiasi

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    12/19

    Semen Indonesia (Semen Kupang) atau Semen Bosowa/Setara.

    Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan

    persetujuan tertulis dari Pengawas Pertimbangan Pengawas hanya dapat dilakukan

    dalam keadaan :

    Tidak adanya persediaan dipasar dari merk yang tersebut diatas. Kontraktor

    memberikan jaminan dengan kata-kata teknis bahwa mutu semen penggantinya

    adalah dengan kualitas yang setaraf dengan mutu semen tersebut di atas.

    Agregat :

    Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971.

    Agregat kasar harus berupa batu pecah-pecah yang mempunyai susunan

    gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak keropos) kadar

    lumpur dari agregat beton tidak boleh melebihi dari 5 % berat kering.

    Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 3,0 dan tidak lebih

    dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang

    bersangkutan.

    Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-

    bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.

    Air

    Air yang digunakan harus air tawar yang bersih tidak mengandung minyak, asam

    alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat menurunkan mutu

    pekerjaan.

    Besi Beton

    Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat

    mengurangi lekatnya pada beton.

    5.2. Pelaksanaan

    Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan

    untuk mengatur jarak tulang/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan padatempatnya.

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    13/19

    5.2.1. Komposisi campuran beton

    Komposisi Beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah campuran 1

    PC: 2 Psr: 3 Krl (Mutu K175)

    5.2.2. Pembesian

    - Pembuatan tulang-tulang besi 12 untuk batang yang lurus atau yang

    dibengkokan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya

    harus sesuai PBI 1971.

    - Pengikat besi beton dipakai kawat khusus pengikat beton (betin binddraad).

    - Pemasangan dan penggunaan tulangan beton 12 dan Beugel 6, harus

    disesuaikan dengan gambar konstruksi.

    - Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak

    berubah tempat selama pengecoran harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja

    dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971.

    - Untuk penyanggah besi beton dibuat beton decking(tahu beton)

    dengan campuran 1 Pc:3Psr ukuran 50X50X25mm.

    - Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja

    dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari pengawas.

    Pasal 6

    PEKERJAAN TEMBOK DAN PLESTERAN

    6.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :

    Tembok pasangan batu batako dengan ukuran 10 x 20 x 40 cm.

    6.2. Pasangan dinding trasram dengan adukan 1pc : 3psr dipasang pada

    Pemasangan Septictank dan Peresapan

    6.3. Pasangan batu batako dinding biasa dibuat dari pasangan batako dengan adukan 1pc : 3 psr.6.4. Yang termasuk pekerjaan plesteran adalah :

    6.5. Semua permukaan pasangan batako yang kelihatan, diplester dengan adukan

    1pc : 5 psr untuk plesteran biasa, 1 pc : 3 psr untuk plesteran trastram dan pondasi

    selanjutnya diaci dengan saus semen.

    6.6. Untuk permukaan pasangan dinding yang akan diplester permukaannya harus dibuat kasar terlebih

    dahulu dan disiram dengan air secukupnya.

    6.7. Permukaan pasangan pondasi diatas muka tanah yang kelihatan diplester/diberaben rapi dengan

    tebal minimal 1 cm dan masuk kedalam tanah 15 cm kemudian diaci dengan adukan plesterannya

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    14/19

    1pc : 4 psr.

    6.8. Semua permukaan pasangan yang telah diplester harus diaci dengan adukan

    1pc:20 kpr atau saus semen lalu diplamur kecuali bagian permukaan pondasi .

    6.9. Permukaan pasangan beton bertulang yang kelihatan harus diplester dengan adukan 1pc : 3 psr

    kemudian diaci dengan adukan saus semen.

    6.10. Semua bahan untuk pasangan tembok dan plesteran seperti batu batako dan pasir yang akan

    dipakai harus terlebih dahulu disetujui oleh Direksi/Pengawas. Sebelum dipakai untuk pasangan

    batu batako harus direndam terlebih dahulu dalam air bersih sampai tidak lagi

    mengeluarkan buih-buih. Pasir untuk pasangan tembok harus cukup kasar, keras dan homogen

    butirannya dan harus pula diayak dengan ayakan sesuai kebutuhannya serta harus bersih.

    Pasal 7

    PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

    Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembuatan kusen, pintu, jendela, ventilasi, dan daun

    jendela, pemasangan kaca, penyetelan dan pemasangan perlengkapannya.

    Penyesuaian dalam pekerjaan ini adalah :

    - Kayu kusen pintu dan jendela juga list-list, listplank dan ventilasi, digunakan kayu Klas I kualitas

    baik(Kayu Jati), kuat, kering, lurus dan tidak pecah-pecah serta lepas mata tersebut dengan

    ukuran jadi 5x11 cm, sedangkan listplank dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana

    dari kayu klas II.

    - Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diserut rata, licin, siku serta bagian yang

    tertanam ketembok dan sambungan-sambungannya sebelum dipasang harus dimenie sampai

    rata terlebih dahulu.

    - Kusen pintu, jendela dan ventilasi harus dilindungi dengan profil-profil dari belahan kayu

    ukuran 4/6 cm supaya sudut-sudutnya tidak rusak karena gesekan pada waktu pengangkutan

    dan pemasangannya serta tidak bengkok kembali karena getaran

    - Pemasangan kusen harus vertikal dan siku-siku serta letaknya harus sesuai dengan gambar

    kerja.

    - List-list untuk kaca, jendela dan ventilasi dibuat dari kayu Klas I kualitas baik, lurus, siku ukuran

    1 dan 2 cm.

    - Pada saat pemasangannya diberi dempul dan dipaku sehingga kaca tidak bergetar, kaca yang

    dipakai adalah kaca bening tebal 5mm (sesuai dengan gambar detail kusen)

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    15/19

    .- Rangka daun pintu panil dibuat dari kayu Klas I atau jati dengan ketebalan jadi 3,5 cm x 10

    cm sedangkan daun pintu ditutup dengan panil/papan kayu Klas I tebal 3 cm sesuai gambar.

    - Semua daun pintu harus dikerjakan dengan baik dan sempurna sehingga siap dipakai,

    jarak alas pintu dengan lantai maksimal 1,5 mm

    - Hubungan tiang kusen dengan lantai memakai neut dengan angker dok

    10 mm tinggi neut 15 cm.

    - Untuk daun pintu dan jendela kaca rangka dibuat dari kayu Klas I atau jati dengan bidang kaca

    ukuran 1.00 cm maka digunakan kaca 3 mm dan bidang kaca yang 1.00 cm kacanya

    dipakai kaca polos 5 mm.

    - Angker kusen dipasang besi angker 10mm, jarak maksimal 80 cm, untuk tiang kusen yang

    menempel ke tembok, ujung angker memakai kait 5cm dan panjang besi angker adalah 15 cm

    - Untuk pekerjaan daun pintu panil dibuat dari kayu klas I lokal atau jati dengan ukuran 3.5 x 10cm.

    - Semua pintu dan daun jendela harus dilengkapi engsel, grendel dan hak angina. Untuk

    Pasal 8

    PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

    8. 1. PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA

    Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah kuda-kuda, gording dan balok rangka lainnya, sebelum

    di atap diberi oli (residu) dan kayu harus kering dan berkualitet baik.

    Persyaratan pelaksanaannya sebagai berikut :

    - Peraturan Muatan Indonesia untuk Gedung 1983

    - Konstruksi kuda-kuda kayu pada rangka atap lainnya dibuat dari kayu kls II dengan

    gergajian mesin yang rapih dan lurus. Kayu-kayu tersebut harus kering dan tidak

    mentah. Ukuran - ukuran dan cara penggergajiannya sesuai gambar rencana

    yaitu 6/12 untuk kuda-kuda, 5/10 untuk k a y u gording, 2 x 4 /12 untuk Pengapit danPenyokong, 6/12 untuk Kloos.

    - Bagian kayu yang akan disambung terlebih dahulu harus dimenie dan seluruh bagian kayu

    untuk pekerjaan rangka atap ini sebelum dinaikan harus diresidu 2 x sampai rata dan baik.

    - Penutup atap memakai seng gelombang 0.30 mm yang dimenie besi. Bagian sisi luar

    saja disesuaikan dengan rencana yang tercantum dalan gambar detail.

    - Seng bubungan memakai seng plat bjls 0.30 yang pemasangannya harus rapih dan

    baik serta simetris dengan letak lekuk/kemiringan seng atap disesuaikan dengan rencana

    yang tercantum dalan gambar detail.

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    16/19

    - Pekerjaan Lystplank menggunakan list plank double dengan jenis kayu yang dipakai

    kayu klas II dengan ukuran papan 2 x 2/20 cm dari papan berkualitas baik, tidak cacat,

    lurus siku-siku, diserut rata, lalu dicat kilap warna minimal 3 x cat sampai rata baik dan halus.

    - Hal-hal lain yang terjadi di lapangan di luar syarat-syarat umum di atas mengikuti petunjuk

    tertulis dari Direksi Proyek

    - Jenis Kayu klas II yang dipersyaratkan adalah Kabesak, Jambu Air, Gamalin

    8. 2. PEKERJAAN PLAFOND

    8.2.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah : rangka plafond dengan penutup plafond dari tripleks 4.00

    mm (sesuai Bestek).

    8.2.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan :

    - Rangka penggantung dibuat dari kayu klas II berkualitas baik, lurus dan tidak banyak cacat

    dengan ukuran 5/7 cm.

    - Balok penggantung induk dipakai ukuran 5/10 cm, dipasang pada bentang terpendek

    sedangkan rangka pembagi dipasang dipakai ukuran 5/7 pada sisi yang akan ditempel

    tripleks harus diserut rata dan pemasangannya harus lurus dan waterpass

    - Jarak minimum sumbu rangka plafond 60 x 120 cm atau disesuaikan dengan yang telah ada.

    - Hubungan antara Triplek dan rangka plafond diperkuat dengan paku triplek ukuran 2 cm

    dengan jarak antar triplek /celah jarak satu paku ukuran 7cm.

    - List plafond dibuat dari profil kayu klas II Kualitas Baik, dengan ukuran siku 4 cm.

    - List plafond kayu harus diserut rata dan pemasangannya harus lurus dan rapi atau digunakan

    list kayu yang berprofil.

    - Semua permukaan plafond dicat dengan cat tembok sampai rata minimal

    3x jalan sedangkan list plafond dimenie, diplamur, diamplas baru dicat kilap kayu minimal 3x

    cat sampai rata dan baik.

    - Tinggi plafond disesuaikan dengan gambar detail pada kuda-kuda

    - Rangka plafond seluruhnya harus dimenie

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    17/19

    Pasal 9

    PEKERJAAN LANTAI

    9.1. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan tanah humus dalam bangunan dan akar- akar tanaman

    didalamnya harus keluarkan/dicabut setebal + 30 cm.

    9.2. Setelah tanah humus dan kotoran lainnya dikeluarkan tanah dasar dipadatkan/ trimbis sampai padat

    selanjutnya diurug batu karang dicampur sirtu dengan ketinggian sesuai dengan yang diinginkan

    9.3. Urugan pasir dibawah lantai setebal minimal 20 cm pengurugan dilakukan lapis demi lapis setiap

    tebal 10 cm dipadatkan dan disirami air sampai tidak ada rongga/celah selanjutnya dicor dengan

    beton cor 1 pc : 3 psr : 5 krl setebal 5 - 7 cm disesuaikan dengan gambar kerja.

    9.4. Untuk lantai bangunan dipakai Keramik 40 x 40 cm keramik polos 30 x 30 cm keramik teksture

    20 x 20 (Warna Putih Polos dan Lantai Souce PC).

    Pasal 10

    PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

    10.1. Untuk pekerjaan Instalasi Listrik sesuai dengan penempatan Titik Lampu yang tertera pada gambar

    kerja .

    10.2. Instalasi Listrik Menggunakan Kabel NYM 3x2.25 mm sesuai standar SNI .

    10.3. Apabila Pekerjaan Instalasi listrik selesai kontraktor harus melapor kepada Pihak Pemberi Pekerjaan

    dan Pengawas Teknis Agar Di adakan Uji Coba Isntalasi dimana dapat dipastikan semua Titik

    Lampu dapat berfungsi dengan baik.

    Pasal 11

    PEKERJAAN CAT DAN LABURAN

    11.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :- Cat bidang kayu yang kelihatan, bidang tembok dan plafond, tripleks dan plitur daun pintu.

    - Persyaratan cat dan laburan :

    - Bidang tembok yang akan dicat terlebih dahulu diplamur supaya permukaannya

    rata kemudian diamplas dan dicat dengan cat tembok (Matex) sebanyak 3x jalan sampai

    rata, halus dan baik

    - Bidang kayu kusen, list kaca dan listplank yang baru sebelum dicat harus dimenie dahulu

    selanjutnya didempul, diplamir dan diamplas sampai rata, halus dan baik.

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    18/19

    - Cat tembok dan plafond memakai cat merk setaraf matex , sedangkan cat kilap memakai cat

    merk setaraf Emco cat warna putih (ditentukan oleh Pemilik Pekerjaan).

    - Bahan-bahan menie, dempul, plamur untuk pekerjaan ini harus dikhususkan untuk

    diperuntukkannya.

    - Meredusi kayu kap dilakukan sebelum kerangka kap distel dan dipasangkan/

    dinaikkan.

    - Untuk daun pintu Panil diplitur atau diteacoil/Cat Kilab minimal 3 x jalan sampai rata dan

    mengkilap

    Pasal 12

    PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

    12.1. Tiap daun pintu memakai 3 (tiga) buah engsel kuningan merk setaraf Deckson sedangkan

    untuk daun jendela dipakai 2 (dua) buah engsel dilengkapi dengan kait angin.

    Setiap daun pintu memakai 1 (satu) kunci tanam double slaag ukuran besar merk setaraf

    Dekson juga dilengkapi dengan 1 (satu) buah grendel ukuran besar dan kait angin.

    12.2. Untuk pintu double dipasang espagnolet atas dan bawah.

    12.3. Untuk setiap 1 (satu) daun pintu diberi 3 (tiga) buah engsel dan untuk 1 (satu)

    daun jendela diberi 2 (dua) buah engsel merk setaraf Deckson.

    Pasal 13

    PEKERJAAN LAIN-LAIN

    13.1. Bagian-bagian bangunan yang rusak akibat dari pekerjaan-pekerjaan bongkar, biaya perbaikannya

    ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor.

    13.2. Kontraktor berkewajiban menanam pohon yang bermanfaat diseluruh lokasi pekerjaan danmembersihkan kembali lokasi pekerjaan.

  • 7/23/2019 SPESIFIKASI TEKNIS KUALIN

    19/19

    RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

    13.3. Sebelum Kontraktor mengadakan Penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya, seluruh

    lokasi disekitar tempat pekerjaan harus sudah bersih dari segala sisa-sisa bangunan.

    13.4. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini, Tapi ada didalam Gambar

    Rencana dan berita acara Aanwijing diharapkan agar Kontraktor harus mengerjakannya

    dan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Direksi/Pengawas Lapangan.