spesifikasi teknis ketitang

Upload: andreas-budiyanto

Post on 14-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SPESIFIKASI

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 SPESIFIKASI TEKNIS KETITANG

    1/9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Peningkatan Jalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono 1

    CV. DHARMA JAYA

    SPESIFIKASI TEKNIS

    A. UMUMa. Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan

    - Mobilisasi peralatan adalah mendatangkan peralatan - peralatan yang diperlukan untukmenunjang pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui oleh Direksi Teknis.

    - Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan pangkalan Kontraktor dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan. Mobilisasi dan pemasangan peralatan yang didasarkan atas

    peralatan yang diserahkan dalam penawaran dari suatu lokasi tertentu atau dari pelabuhan

    bongkar di Indonesia ke tempat yang digunakan sesuai ketentuan Kontrak.

    - Pembangunan dan pemeliharaan pangkalan, termasuk kantor-kantor, tempat tinggal,bengkel-bengkel, gudang-gudang dan sebagainya. Bangunan ini akan tetap menjadi milikKontraktor setelah pekerjaan pembangunan proyek selesai.

    - Pengadaan dan pemeliharaan peralatan lapangan seperti tercantum spesifikasi ini.Peralatan ini akan tetap menjadi milik Kontraktor setelah pekerjaan pembangunan proyek

    selesai. Pekerjaan harus termasuk pula pekerjaan demobilisasi dari daerah kerja yang

    dilaksanakan oleh pihak Kontraktor pada akhir kontrak, termasuk membongkar kembali

    seluruh instalasi-instalasi, peralatan dari tanah milik Pemerintah, dan pihak Kontraktor

    diharuskan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan dan penyempurnaan pada daerah

    kerja, sehingga kondisinya sama dengan keadaan sebelum pekerjaan dimulai.

    - Dalam pelaksanaan mobilsasi peralatan tersebut diatas, Kontarktor harus memenuhipersyaratan - persyaratan dibawah ini :

    Kontraktor terlebih dahulu mengajukan dan memberi tahu jenis peralatan yang akandigunakan untuk pekerjaan tertentu kepada Direksi Teknis untuk disetujui.

    Kontraktor terlebih dahulu menyerahkan rencana operasi peralatan tersebut(equipment schedule)

    kepada Direksi Teknis untuk disetujui.

    Segala kecelakaan, kerusakan, kehilangan alat dan lain - lain yang menyebabkankerugian pada pihak Kontraktor, proyek maupun pihak ketiga (pihak lain) selama

    mendatangkan, pengoperasian, atau mengembalikan peralatan adalah tanggung jawab

    Kontraktor. Kontraktor harus dapat menjaga dan bertanggung jawab atas pengoperasian peralatan

    tersebut jangan sampai merusak jalan, saluran dan fasilitas umum yang sudah ada

    maupun proyek yang sudah dinyatakan selesai.

    - Waktu MobilisasiMobilisasi dari seluruh mata pekerjaan di atas harus diselesaikan dalam jangka waktu

    pekerjaan. Dalam hal dimana pihak Kontraktor tidak menyelesaikan mobilisasi sesuai

    dengan batas waktu yang ditentukan atau kalau menurut pendapat Direksi, ternyata

    pelaksanaan mobilisasi tidak lancar sesuai program mobilisasi yang telah disepakati

    bersama, maka dalam hal ini Direksi Teknis berhak untuk menempuh kebijaksanaan yaitumengeluarkan berita acara pembayaran pendahuluan, dengan nilai pembayaran untuk

    mobilisasi diambil setinggitingginya 70% dari ketentuan di atas. Sisanya akan ditahan dan

    berita acara pembayarannya baru dikeluarkan setelah Pihak Kontraktor berhasil

    menyelesaikan sisa bagian pekerjaan mobilisasi dalam jangka waktu Masa Pelaksanaan.

  • 5/24/2018 SPESIFIKASI TEKNIS KETITANG

    2/9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Peningkatan Jalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono 2

    CV. DHARMA JAYA

    b. Pengukuran Patok- Semua papan dasar bangunan (bouwplank) menggunakan kayu klas II berukuran 2,5/25

    cm

    - Semua patok - patok kayu menggunakan kayu klas II berukuran 5/5 cm- Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank dilaksanakan setelah pekerjaan

    perataan dan peninggian tanah selesai dilaksanakan. Permukaan atas papan dasar

    bangunan (bouwplank) harus diserut rata dan dipasang waterpass pada peil + 1,50 m,

    setiap jarak 2,00 m papan dasar diperkuat dengan patok -patok kayu, papan dasar tersebut

    dipasang minimum berjarak 2,00 m dari garis terluar bangunan.

    - Sebelum memulai pekerjaan pemasangan bouwplank, Kontraktor harus yakin bahwasemua permukaan tanah baik pada kenyataanya maupun pada garis transisi dalam gambar

    rencana adalah benar. Jika Kontraktor ragu dengan ketelitian permukaan tanah tidak

    sesuai dengan garis transisi dalam gambar rencana, Kontraktor harus melaporkan secara

    tertulis kepada Direksi Teknis yang selanjutnya akan dipertimbangkan dan diselesaikan

    bersama.

    - Jika didalam pengukuran kembali terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaandilapangan yang sebenarnya, maka Direksi Teknis akan mengeluarkan keputusan tentang

    hal tersebut, serta Kontraktor wajib melakukan penggambaran kembali tapak proyek,

    lengkap dengan keterangan mengenai ketinggian tanah, batas - batas, letak pohon - pohon

    dan sebagainya.

    - Ukuran - ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar, apabila ukuran -ukuran pada gambar tidak tercamtum atau tidak jelas atau saling berbeda, harus segala

    dilaporkan kepada Direksi Teknis, apabila dianggap perlu maka Direksi Teknis berhak

    merubah ketinggian, letak atau ukuran suatu bagian pekerjaan.

    -Semua ketetapan pekerjaan pengukuran dan sudut siku - siku harus terjaminkeakuratannya. Pengukuran sudut dengan benang atau prisma hanya diperkenankan

    untuk bagian - bagian kecil yang telah disetujui Direksi Teknis. Hasil pengambilan dan

    pemakaian ukuran - ukuran yang keliru menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

    - Kontraktor harus membuat patok tetap/BM (Bench Mark), hasil pengukuran dilapanganharus dikaitkan dengan BM yang telah ada menurut petunjuk Direksi Teknis, jika

    diperlukan Kontraktor harus memasang patok - patok pembantu untuk menentukan

    ketinggian dan koordinat lokal, yang harus dijaga keutuhan letak dan ketinggiannya selama

    pekerjaan berlangsung.

    - Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran tapak proyek dengan teliti dan harusdisaksikan oleh Direksi Teknis, untuk mengetahui batas - batas tapak, elevasi tanah, letakpohon - pohon dsb. Pengukuran tersebut harus menggunakan peralatan yang memadai

    seperti water pass, theodolith yang kesemuanya peralatan tersebut harus disediakan oleh

    Kontraktor.

    - Kontraktor harus membuat patok referensi ketinggian terhadap datum untuk titiktertentu, Kontraktor harus mengikuti petunjuk dari peta kunci koordinat yang terdapat

    pada gambar kerja. Penentuan patok - patok bouwplank dan patok - patok lainnya harus

    dilakukan dengan theodolith/water pass yang sebelumnya sudah disetujui dan diperiksa

    oleh Direksi Teknis. Sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai patok - patok

    pembantu/bouwplank harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknis.

    - Titik-titik duga/pokok tersebut tidak boleh dipindahkan tanpa persetujuan DireksiTeknis.

    - Pemasangan patok-patok ataupun titik-titik duga yang telah terpasang maupunbouwnplank, jika Direksi menilai/mempertimbangkan merasa perlu merobah

    bouwnplank dapat diubah.

  • 5/24/2018 SPESIFIKASI TEKNIS KETITANG

    3/9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Peningkatan Jalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono 3

    CV. DHARMA JAYA

    - Apabila ada patok yang rusak, harus segera diganti dengan yang baru dan pemasangannyadiketahui dan disetujui oleh Direksi Teknis.

    c. Papan Nama- Perusahaan kami akan memasang papan nama proyek dengan isi/tulisan sesuai format

    yang telah ditentukan, papan nama proyek akan dipasang pada lokasi yang mudah terlihat

    oleh masyarakat.

    - Papan nama proyek berukuran 80x120 cm yang terbuat dari plywood dengan ketebalan12 mm dan dipasang pada tonggak kayu dan ditanam kuat kedalam tanah

    B. PEKERJAAN JALANa. Pekerjaan Jalan Beton K-175

    Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut :

    1.

    Bila tidak ditentukan lain, adukan beton harus dibuat dengan menggunakan mesinpengaduk beton. Penentuan jenis dan ukuran beton molen harus sepengetahuan

    Direksi.

    2. Permukaan bagian dalam molen harus selalu bersih, tidak diperbolehkan ada kerak -kerak beton sisa adukan yang dibuat sebelumnya.

    3. Campuran Adukan BetonCampuran adukan beton harus dibuat sesuai dengan Rencana Campuran Beton yang

    sesuai dengan RKS. Sehubungan dengan hal itu, jumlah PC, bahan - bahan adukan dan

    air untuk membuat adukan beton harus ditakar dengan alat - alat penakar yang tertera

    dalam RKS.

    4. Waktu Pengadukan- Lamanya waktu yang digunakan untuk mengaduk semua campuran beton adalah

    paling sedikit 1 1/2 menit untuk 1 m3 beton dihitung dari saat sesudah semua

    bahan, kecuali air, dimasukkan ke dalam molen.

    - Lamanya waktu pengadukan harus ditambah bila kapasitas mesin pengaduk lebihbesar dari l m3.

    Contoh untuk 2 m3, waktu pengadukan adalah : 1 1/2 menit + 1 menit = 2 1/2

    menit dan seterusnya.

    5. Kekentalan Adukan Beton- Kekentalan adukan beton harus diperiksa, sesuai dengan (SKSNI T-15-1990-03).- Pemeriksaan kekentalan ini harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.- Untuk memenuhi persyaratan kekentalan adukan beton ini, jumlah air yang

    digunakan dapat dirubah, disesuaikan perubahan keadaan cuaca atau kelembapan

    bahan-bahan adukan.

    6. Pengecoran Beton- Pelaksanaan pengecoran beton harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas.- Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila keadaan cuaca buruk dan bila

    pada lokasi yang sama sedang dilaksanakan pekerjaan pemancangan tiang

    pancang.

    - Adukan beton yang tidak memenuhi syarat tidak boleh dipakai dan harusdikeluarkan dari tempat pekerjaan.

    - Pada waktu pengecoran, adukan beton tidak boleh dijatuhkan dengan tinggi

  • 5/24/2018 SPESIFIKASI TEKNIS KETITANG

    4/9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Peningkatan Jalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono 4

    CV. DHARMA JAYA

    jatuh lebih dari 1,5 m. Bila tinggi jatuh adukan beton lebih dari 1,5 m maka kerikil

    akan terpisah dari adukan dan akan membentuk sarang - sarang kerikil yang

    berongga.

    - Untuk pengecoran yang dalam/tinggi, dapat menggunakan saluran vertikal dan/atau corong yang licin agar adukan beton yang melaluinya tetap homogen.

    - Pengecoran harus dilakukan dengan merata, adukan beton yang telah dicorkan,tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua) meter dalam arah datar.

    - Bagian struktur yang pengecorannya harus dilakukan lapis demi lapis, tiap lapisharus mempunyai tinggi yang merat/seragam dan tidak melebihi 100 cm, harus

    dihindarkan terjadinya lapisan, yang tingginya tidak seragam dan berbentuk miring.

    Pengecoran lapisan yang berikutnya harus dilakukan pada waktu lapisan

    sebelumnya masih lunak. Pemakaian conveyor belt untuk mengangkut adukan

    beton harus seijin Direksi.

    - Dalam cuaca panas, Rckanan harus melakukan langkah - langkah pengamanan agaradukan beton tidak terlalu cepat mengering, misalnya dengan caramelindunginya dari panas matahari secara langsung

    7. Pemadatan Adukan Beton- Adukan beton yang telah dicor ke dalam bekisting atau galian pondasi, harus

    digetarkan dengan menggunakan alat penggetar (vibrator) agar diperoleh

    beton yang padat dan homogen serta tidak terjadi sarang - sarang kerikil.

    - Pada waktu digunakan, jarum penggetar tidak boleh menyentuh bekisting ataubesi tulangan.

    - Pencelupan jarum penggetar kedalam adukan beton tidak boleh terlalu lamasebab bisa mengakibatkan pemisahan unsur - unsur adukan beton.

    - Ukuran diameter jarum penggetar yang digunakan harus disesuaikan dengankeadaan/dimensi bagian yang harus dicor.

    8. Perawatan Selama Proses Pengerasan Beton- Beton yang telah dicor harus dijaga tetap basah sekurang-kurangnya selama

    14 (empat belas) hari setelah dicor, dengan cara disirami air, atau ditutup dengan

    karung goni yang dibasahi atau dengan cara lain yang dibenarkan. - Air tidak diperbolehkan mengalir melalui permukaan beton yang baru dicor dengan

    kecepatan aliran yang bisa merusak permukaan beton tersebut.

    - Sama sekali tidak diijinkan menaburkan semen kering dan pasir di permukaanbeton yang masih basah.

    9. Pembukaan Bekisting- Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaan normal

    bekisting pelat hanya boleh dibongkar setelah beton berumur 28 hari.

    - Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan tenaga statis tanpa getaran,goncangan atau pukulan yang bisa merusak beton.

  • 5/24/2018 SPESIFIKASI TEKNIS KETITANG

    5/9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Peningkatan Jalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono 5

    CV. DHARMA JAYA

    b. Pekerjaan Perancah (Begisting)Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut :

    1. Bekisting harus terbuat dari triplek uk 3 mm dan rangka yang kokoh terbuat dari kayukeras, sama sekali tidak diijinkan memakai bambu sebagai rangka bekisting.

    2. Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan -sambungan.Pada saat pengecoran beton, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang mengalir

    keluar karena bocor.

    3. Untuk permukaan luar beton yang tidak akan diplester (semi exposed), permukaandalam bekisting/ multiplex sebaiknya dilapisi bahan sejenis minyak yang disetujui oleh

    Direksi/Pengawas untuk memudahkan pembongkaran bekisting itu kelak.

    Penggunaan olie bekas tidak bisa dibenarkan.

    4. Penggunaan ulang dari (bahan) bekisting yang sudah pernah dipakai harus atas seijinDireksi/ Pengawas.

    5. Bekisting yang sudah dipasang, harus diperiksa oleh Direksi/ Pengawas terlebihdahulu sebelum pengecoran. Direksi berhak menolak dan memerintahkan

    pembongkaran atau perbaikan terhadap bekisting yang dianggapnya tidak

    memenuhi syarat baik kekuatan maupun ukuran-ukurannya.

    c. Pekerjaan Urugan Pasir DipadatkanYang termasuk pekerjaan urugan adalah semua kebutuhan pekerjaan penimbunan/urugan,

    pemadatan dan perataan kembali baik dengan tanah maupun dengan pasir sampai mencapai

    permukaaan baru yang diinginkan.

    Persyaratan pekerjaan ini adalah :

    - Urugan yang menggunakan pasir urug yang baik dan tidak mengandung bahan organisdan dipadatkan lapis demi lapis setiap 30 cm sampai padat dan rata dengan tebal sampaimencapai ketinggian yang diinginkan;

    - Urugan pasir lapis demi lapis setiap 20 cm disirami dengan air sampai padat dan rata apabilapekerjaan urugan lebih dari 1 m;

    d. Pekerjaan Galian Tanah Keras- Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau

    penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan

    untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.

    - Pemanfaatan kembali bahan galian ini harus mendapat persetujuan terlebih dahuluoleh Direksi Pekerjaan sebelum bahan ini dipandang cocok untuk proses daur

    ulang. Material lama bekas galian harus diatur

    penggunaan/penempatannya oleh Direksi Pekerjaan.

    e. Pekerjaan Bond Breaker (Plastik tipis)Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut :

    1. Dipasang di atas subbase agar tidak ada kelekatan/friction/bonding antara subbasedengan pelat.

    2. Dibuat dari plastic tipis.3. Permukaan subbase tidak boleh di groove.

  • 5/24/2018 SPESIFIKASI TEKNIS KETITANG

    6/9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Peningkatan Jalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono 6

    CV. DHARMA JAYA

    C. PEKERJAAN TALUDa. Pekerjaan Galian tanah

    Perusahaan kami akan melakukan kegiatan pekerjaan galian tanah sesuai garis dan elevasi

    yang tertera pada gambar. Pekerjaan ini harus menca.kup penggalian, penanganan

    pembuangan, pembuatan stok tanah (Pasir) atau material lain pada lokasi yang ditentukan

    oleh direksi.

    - Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan haruss dibuang ke luararea kerja. Tanah yang dapat dipakai sebagai bahan timbunan menurut direksi, maka

    akan dipakai sebagai bahan timbunan.

    - Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan harusmendapatkan persetujuan dari direksi.

    - Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan timbunan, maka bahan timbunantersebut harus dibuang oleh Perusahaan kami ke lokasi yang ditentukan oleh direksi.

    - Perusahaan kami harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan dan biayapembuangan material yang berlebih tersebut termasuk biaya pengangkutan danperolehan ijin dari pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan.

    - Perusahaan kami dalam melaksanakan galian harus diusahakan cukup aman darilongsoran dan bila diperlukan diberikan alat-alat penyangga.

    - Apabila pekerjaan galian sudah selesai Perusahaan kami harus memberitahukan kepadadireksi untuk pemeriksaan.

    b. Pekerjaan Pasangan Batu- Batu harus bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang;- Adonan untuk pasangan batu kali menggunakan campuran 1 PC : 4 Pasir ;- Tebal adonan untuk masing-masing lapisan pekerjaan batu adalah dalam batas-batas 2-5

    Cm, rongga diantara batu yang dipasang harus diisi penuh dengan adonan;

    - Batu harus dipasang dengan hati-hati untuk menghindari penggeseran batu yang sudahdipasang, memutar batu diatas pekerjaan batu yang sudah terpasang tidak diizinkan;

    - Banyaknya penyediaan adonan untuk dasar yang dipasang satu kali harus dibatasisampai tingkat kemajuan pemasangan batu sehingga batu-batu hanya dipasang diatas

    adonan yang segar. Jika sebuah batu dalam struktur menjadi lepas atau tergeser sesudah

    adonan diletakkan, batu tersebut harus disingkirkan, dibersihkan dari adonan-adonan

    yang mengeras dan dipasang kembali dengan adonan segar;

    - Lubang pelepasan harus disediakan dalam semua jenis dinding penahan dengan + 5 cmdan disusun baik secara horisontal maupun vertical berjarak 2 m;

    - Dinding penahan struktur penjang menerus akan dibangun dengan sambungan/deletasedengan interval panjang maksimum 20 m. Lebar penuh sambungan akan dibentuk

    dengan ketebalan sekitar 3 cm serta batu yang digunakan harus dipilih sehingga

    memberikan garis tegak yang bersih untuk sambungan;

    -Sambungan permukaan antara batu-batu diselesaikan hingga hampir rata denganpermukaan pekerjaan, tetapi tidak menutupi batu-batu selama pekerjaan berlangsung;

    - Segera setelah semua batu muka dipasang, dan sementara adonan masih segar,permukaan yang nonjol dari struktur harus dibersihkan dari nodanoda adonan;

  • 5/24/2018 SPESIFIKASI TEKNIS KETITANG

    7/9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Peningkatan Jalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono 7

    CV. DHARMA JAYA

    - Bila pasangan batu tersebut sudah cukup kuat, dan tidak lebih cepat dari 14 hari setelahpenyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali dapat dilaksanakan sesuai dengan

    persyaratan spesifikasi sebagaimana ditetapkan;

    c.

    Pekerjaan Plesteran- Plesteran menggunakan campuran 1 PC : 4 Pasir;- Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester harus

    dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibasahi dengan air agar plesteran tidak cepat

    kering dan tidak retak-retak;

    - Semua permukaan beton yang diplester permukaannya harus dikasarkan terlebih dahulu;- Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak terlihat pecah-

    pecah;

    - Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2 cm dan tidak boleh kurang dari 1 cm, kecualiplesteran beton tebal maksimum 1 cm;

    - Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan acian PC sehinggatidak terjadi retak-retak dan pecah maksimum 1 cm;

    - Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata vertikal dan tegak lurus dengan bidanglainnya;

    - Bongkaran plesteran lama, bidang dasarnya harus dibersihkan dan disiram air PCsebelum dilakukan plesteran baru.

    d.

    Pekerjaan Urugan Kembali (1/3 Galian)Sejauh diatas pertimbangan praktis, sebagaimana ditentukan oleh Direksi, semua material

    hasil galian yang sesuai dari hasil pekerjaan galian dasar bangunan bendung, saluran-saluran

    dan saluran pembuang dan bangunan-bangunan lain dapat digunakan sebagai tanah

    timbunan kembali pada tanggul dan bangunan permanen yang memerlukan seperti yang

    tercantum dalam spesifikasi. Apabila secara praktis tanah yang sesuai untuk tanggul harus

    digali secara terpisah dari bahan atau material yang akan dibuang, maka tanah galian yang

    cocok/sesuai tersebut harus dipisahkan selama pelaksanaan pekerjaan penggalian tersebut

    dan langsung ditempatkan dahulu pada tempat-tempat sementara untuk selanjutnya

    ditempatkan di lokasi-lokasi yang ditunjuk sebagaimana yang ditetapkan Direksi.

    Tanah galian yang cocok untuk tanggul setelah cukup kering kecuali terlalu basah untuksegera dipadatkan setelah penggalian, harus diletakkan dahulu di tempat penimbunan

    sementara yang disetujui oleh Direksi agar kadar airnya berkurang hingga mencapai batas

    yang diijinkan untuk tanah timbunan pada tanggul atau dengan persetujuan khusus dari

    Direksi Pekerjaan. Tanah tersebut diijinkan untuk diletakkan pada tanggul apabila

    ditentukan oleh Direksi Pekerjaan lebih praktis untuk mengeringkan tanah yang basah

    tersebut ditempat/lokasi tanggul hingga kadar airnya berkurang dan cukup dipadatkan.

    Timbunan tanah dalam pekerjaan ini dipisahkan kedalam 2 (dua) satuan pembayaran yaitu :

    1. Timbunan KembaliYang dikelompokkan kedalam item pekerjaan timbunan kembali adalah pekerjaan

    timbunan pada lokasi dengan material dari hasil galian yang memenuhi syaratspesifikasi untuk tanah timbunan atas persetujuan Direksi.2. Timbunan Biasa

    Yang dikelompokkan kedalam item pekerjaan timbunan tanah biasa adalah pekerjaan

    timbunan yang pada areal tersebut ada tanah asli sebelum digali untuk keperluan bangunan

    sebagai ruang kerja untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan bangunan tersebut. Volume

    untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter kubik (m3)

  • 5/24/2018 SPESIFIKASI TEKNIS KETITANG

    8/9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Peningkatan Jalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono 8

    CV. DHARMA JAYA

    berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi

    Pekerjaan.

    D. PEKERJAAN LAIN-LAINa. Bahan dan alat bangunan

    - Semua bahan yang digunakan dalam bangunan ini harus memenuhi syarat-syarat yangada ataupun ketentuan ketetapan-ketetapan yang sudah diakui dalam bidang

    pembangunan pada umumnya.

    - Semua bahan-bahan dan alat-alat serta perlengkapan yang akan dipasang atau dikerjakandalam pembangunan ini harus dengan ijin Pengawas, dimana Penyedia Jasa harus

    memeriksakan contoh (sample) bahan tersebut.

    - Bahan-bahan, alat-alat dan perlengkapan yang telah dibeli oleh Pemborongdimanapun berada harus yang mudah diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan,

    maka Penyedia Jasa wajib mengadakan segala tindakan untuk menjamin agar

    pemeriksaan tersebut terlaksana.

    b. Pekerjaan Plesteran- Pada dasarnya spesi untuk plesteran sama dengan campuran spesi untuk

    pekerjaan pasangannya;

    - Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplesterharus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibasahi dengan air agar plesteran

    tidak cepat kering dan tidak retak-retak;

    - Semua permukaan beton yang diplester permukaannya harus dikasarkan terlebih dahulu;- Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak terlihat pecah-

    pecah;

    - Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2 cm dan tidak boleh kurang dari 1 cm,kecuali plesteran beton tebal maksimum 1 cm;

    - Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan acian PC sehinggatidak terjadi retak-retak dan pecah maksimum 1 cm;

    - Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata vertikal dan tegak lurus denganbidang lainnya;

    - Pekerjaan beton yang tampak, diplester dengan campuran 1 PC : 4 Pasir.c. Pekerjaan Siar

    - Semua pekerjaan batu belah yang tidak terurug dengan tanah dan tidak diplester harusdisiar;

    - Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan penggoresan pada celah-celahpasangan batu belah agar pekerjaan siar dapat menempel lebih kuat.

    -Siaran untuk pekerjaan bangunan air menggunakan campuran 1 PC : 2 Pasir;

    - Pekerjaan siar harus dikerjakan serapi-rapinya dengan bentuk tenggelam, lebar cetak 1-1,50 cm dan dalam 1 cm dari bidang mukanya.

  • 5/24/2018 SPESIFIKASI TEKNIS KETITANG

    9/9

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Peningkatan Jalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono 9

    CV. DHARMA JAYA

    d. Pekerjaan Patok Beton- Pekerjaan patok beton diperuntukkan sebagai pengaman jalan, penempatannya

    sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik ;

    - Patok pengaman beton, dibuat dengan menggunakan beton kelas K 175 denganukuran pada gambar kerja. Besi beton yang digunakan sesuai dengan petunjukDireksi Teknis.

    - Pemasangan patok-patok beton digali sampai kedalaman dan bentuk yangdiperlukan sebagaimana ditunjukkan dalam gambar. Patok-patok dipasang vertikal

    memenuhi posisi dan arah yang diperlukan. Patok beton yang dipasang diatas

    talud jembatan sesuai petunjuk Direksi Teknik.

    e. Pekerjaan Pengecatan- Pekerjaan cat-catan diperuntukkan pada tiang leuning, tembok sedada, patok beton

    dan besi leuning dengan petunjuk Direksi Teknik- Bahan dan warna cat :

    - Cat tembok warna putih dipergunakan pada tembok sedada dan tiang leuning;

    - Cat tembok warna hitam dan putih dipergunakan pada patok beton;

    - Cat Brom dipergunakan pada besi leaning.

    E. PERATURAN PENUTUPMeskipun dalam uraian pekerjaan dan uraian bahan tidak dinyatakan tetapi disebut dalam

    penjelasan (Aanwizjing) mengenai suatu pekerjan yang termasuk harus dikerjakan, maka

    bagian tersebut dianggap ada dan untuk dikerjakan.

    Selain Spesifikasi Teknis yang telah disampaikan di atas,Perusahaan Kami menyetujui seluruh Spesifikasi Teknis yangdipersyaratkan oleh Pokja ULP Kegiatan Pembangunan JalanKabupaten Tahun Anggaran 2014 untuk Pekerjaan PeningkatanJalan Beton Desa Ketitang Jombor Giyono.

    Temanggung, 07 Juni 2014CV. DHARMA JAYA

    IMAM BUDI SEFIANTO, A. Md

    Direktur