spesifikasi teknis

Upload: opie-mharoz

Post on 08-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SPEKTEK

TRANSCRIPT

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 1

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 2

    I. SPESIFIKASI TEKNIK

    UMUM

    Pasal 1.

    LINGKUP PEKERJAAN DAN PERSYARATAN

    1. LINGKUP PEKERJAAN

    1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada proyek ini adalah :

    Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) kabupaten Maros

    Tahun Anggaran 2015

    Pembangunan Gedung mencakup pekerjaan yang bersifat Standart : Struktur,

    Arsitektural, Elektrikal, Mekanikal maupun yang bersifat Non Standar bangunan.

    1.2 Dan lain lain, sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar perencanaan yang

    secara nyata termasuk didalam paket pekerjaan ini. Pekerjaan tersebut diatas

    harus selesai tepat waktu, kualitas yang memenuhi ketentuan ketentuan

    sebagaimana disyaratkan dalam Surat Perjanjian Kontraktor dan

    pelaksanaannya harus dilaksanakan berdasarkan :

    a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan/RKS dan Spesifikasi Teknis

    b. Gambar gambar perencanaan

    c. Penjelasan aanwijzing dan penjelasan tambahan lainnya

    d. Peraturan Umum lainnya yang berlaku.

    2. PERSYARATAN DAN PERATURAN UMUM

    2.1. Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan

    memenuhi persyaratan / Peraturan Nasional maupun peraturan setempat lain

    yang berlaku atau jenis Bahan tersebut . Peraturan tersebut antara lain:

    a. Standart Industri untuk bahan yang digunakan

    b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia, NI-2 1971

    c. Tata Cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung 1991

    d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia , NI-5 1961

    e. Pedoman Perencanaan ketahanan Gempa untuk rumah dan Gedung 1987.

    f. Peraturan Cement Portlang Indonesia

    g. Peraturan Plumbing Indonesia

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 3

    h. Peraturan Umum Instalasi Listrik

    i. Peraturan/pedoman Perencanaan Penangkal Petir SKBI-1.3.53.1987.UDC

    887.2

    j. Peraturan Bangunan Baja Indonesia 1987

    k. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1987

    l. Untuk bahan dan Pekerjaan yanh belum termasuk dalam standart tersebut

    diatas, maupun standartd Nasional lainnya, maka diberlakukan Standart

    Internasional atau Persratan Teknis dari pabrik/ produsen yang

    bersangkutan.

    m. Dan lain lain yang secara nyata termasuk di dalam Dokumen/Gambar, RKS,

    Risalah Aanwijzing dan ketentuan-ketentuan lainnya.

    2.2 Untuk Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas Kontraktor/Kontraktor harus

    meyediakan :

    a. Tenaga tenaga kerja, tenaga tenaga ahli yang memadai, baik kualitas

    maupun kuantitas ( jumlahnya) untuk semua jenis pekerjaan.

    b. Alat alat yang cukup untuk setiap jenis pekerjaan.

    c. Bahan bahan yang memenuhi syarat dalam jumlah yang cukup dan

    didatangkan tepat dalam waktunya sehingga tidak terjadi stagnasi yang

    mengakibatkan keterlambatan pada waktu penyerahan pertama.

    2.3 Kontraktor bertanggung jawab terhadap :

    a. Kontraktor tetap bertanggungjawab dalam menepati semua ketentuan yang

    tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta Gambar Kerja berikut

    tambahan dan perubahannya

    b. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan

    maupun bagian-bagiannya dan segera memberitahukan kepada Konsultan

    Pengawas tentang setiap perbedaan yang ditemukannya di dalam Rencana

    Kerja dan Syarat serta Gambar Kerja dalam pelaksanaan

    c. Kontraktor baru diijinkan membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakan

    nya setelah ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas atau Direksi.

    d. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal

    apapun menjadi Kontraktor, oleh karenanya Kontraktor diwajibkan

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 4

    mengadakan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap gambar- gambar dan

    dokumen yang ada.

    2.4. Kondisi Lapangan

    a. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus benar-benar memahami

    kondisi/keadaan lapangan pekerjaan atau hal-hal lain yang mungkin akan

    mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan harus sudah memperhitungkan

    segala akibatnya.

    b. Kontraktor harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan lokasi

    tempat bekerja penempatan material, pengamanan dan kelangsungan operasi

    selama pekerjaan berlangsung.

    c. Kontraktor harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian gambar, RKS

    dan agenda-agenda dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi

    lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik

    2.5. Kebersihan dan Ketertiban

    a. Selama berlangsungnya pembangunan, Direksi Keet, gudang dan bagian

    dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari

    bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.

    b. Kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan Konsultan Pengawas atau Direksi

    memberi perintah menghentikan seluruh pekerjaan dan Kontraktor harus

    menanggung seluruh akibatnya..

    c. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang-gudang maupun yang

    berada di alam bebas harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu

    kelancaran dan keamanan pekerjaan/umum dan juga agar memudahkan

    jalannya pemeriksaan serta penelitian bahan-bahan oleh Konsultan

    Pengawas/Dreksi maupun oleh Pemberi Tugas.

    d. Kontraktor wajib membuatkan Kamar mandi serta WC untuk pekerja pada

    tempat- tempat tertentu yang disetujui oleh Konsultan Pengawas demi

    terjaminnya kebersihan dan kesehatan dalam proyek.

    e. Para pekerja Kontraktor tidak diperkenankan untuk :

    Menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan ijin Konsultan Pengawas

    atau Direksi.

    Memasak ditempat bekerja kecuali ijin Konsultan Pengawas atau Direksi.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 5

    Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minum, rokok dan

    sebagainya ketempat pekerjaan

    Keluar masuk dengan bebas

    Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan

    Pengawas atau Pengelola Teknis Proyek (PTP) pada waktu pelaksanaan.

    3.P E R S E L I S I H A N

    a. Perselisihan. Yang bersifat teknis yang tidak dapat diselesaikan secara

    musyawarah antara pemberi tugas dengan kontraktor akan diselesaikan oleh

    panitia Arbitrage yang terdiri dari seorang wakil dari kontraktor dan seorang lagi

    dipilih oleh kedua wakil tersebut diatas

    b. Keputusan-keputusan panitia tersebut mengikat untuk kedua belah pihak,

    perselisihan-perselisihan lainnya yang bersifat umum / hukum akan diajukan

    kepada dan diserahkan / diselesaikan oleh pengadilan negeri

    c. Perselisihan-perselisihan lainnya yang bersifat umum / hukum akan diajukan

    kepada dan diserahkan / diselesaikan oleh pengadilan negeri, juga bila keputusan

    yang dimaksud pada ayat b.

    4. MEREK DAGANG

    Merek merek dagang untuk bahan bahan yang disebutkan dalam persyaratn

    teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan dalam hal bentuk, model,

    mutu, jenis dan sebagainya, sehingga tidak diartikan sebgai persyaratan merk yang

    mengikat. Kontraktor / Kontraktor Pelaksana dapat mengusulkan merek dagang lain

    yang setara ( sekualitas ) setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas.

    Dalam hal disebutkan tiga merek dagang atau lebih untuk mjenis bahan yang sama

    maka Kontraktor / kontraktor diwajibkan untuk menyediakan salah satu dari

    padanya sesuai dengan persetujuan direksi/Pengawas.

    5. SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN

    Untuk Pedoman Pemeriksaan Bahan bahan bangunan digunakan Persyaratan

    Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1982 ) NI 3

    Pasal 1. Syarat Material / Bahan

    5.1. Syarat Bahan.

    1. Sebelum mendatangkan bahan bahan bangunan ketempat pekerjaan,

    Kontraktor diwajibkan menyerahkan contoh contoh terlebih dahulu kepada

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 6

    Direksi/Pengawas untuk diminta persetujuannya. Adapun bahan bahan

    yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh contoh yang telah

    disetujui .

    2. Apabila ternyata bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang

    telah disetujui, maka Direksi/ Pengawas berhak menolak/memerintahkan

    Kontraktor untuk mengeluarkan bahan bahan tersebut dari lapangan (

    tempat pekerjaan ) selambat lambatnya 2 x 24 jam sejak ditolaknya bahan

    tersebut.

    3. Tidak diperkenankan menggunakan bahan bahan yang telah ditolak

    tersebut diatas baik secar sengaja maupun tidak sengaja, maka direksi

    berhak membongkar pekerjaan yang menggunakan bahan bahan tersebut

    dengan biaya dibebankan kepad Kontraktor.

    4. Untuk setiap perselisihan kwalitas bahan bangunan yang digunakan antara

    Direksi/Pengawas dengan Kontraktor diwajibakan memeriksa kualitas

    kualitas bahan itu ke Lembaga Penelitian Bahan Bangunan yang telah

    ditunjuk oleh pihak Direksi/Pengawas dengan biaya ditanggung oleh

    Kontraktor. Dalam jangka 2 x 24 jam sejak timbulnya perselisihan, sebelum

    diperoleh hasil pemeriksaan tersebut, Kontraktor tidak diperkenankan

    menggunakan bahan bangunan tersebut didalam pekerjaannya.

    5.2. Pemeriksaan Dan Penyediaan Bahan Dan Barang

    1. Bila dalam RKS disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatu material,

    maka hal ini dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis dari material tersebut

    yang digunakan dalam perencanaan dan untuk menunjukkan material/bahan

    yang digunakan dan untuk mempermudah Kontraktor mencari barang

    tersebut.

    2. Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik pembuat

    dari suatu bahan/barang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas yang telah

    dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Konsultan Perencana dan bila tidak

    ditentukan dalam RKS serta Gambar Kerja, maka bahan dan bahan tersebut

    diusahakan dan disediakan oleh.

    3. Kontraktor yang harus mendapatkan persetujuan dahulu dari Konsultan

    Perencana melalui Konsultan Pengawas/Direksi.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 7

    4. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera

    disediakan atas biaya Kontraktor, setelah disetujui Konsultan

    Pengawas/Direksi, harus dinilai bahwa material tersebut yang akan dipakai

    dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan telah memenuhi syarat spesifikasi

    teknis Perencanaan

    5. Contoh material tersebut, disimpan osleh Konsultan Pengawas, Pengelola

    Teknis Proyek atau Pemberi Tugas untuk dijadikan dasar penolakan bila

    ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai kualitas, sifat maupun

    spesifikasi teknisnya.

    6. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor harus sudah memasukkan

    sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai material. Tanpa mengingat

    jumlah tersebut, Kontraktor tetap bertanggung jawab pula atas biaya

    pengujian material yang tidak memenuhi syarat atas Perintah Pemberi

    Tugas/Konsultan Pengawas.

    5.3. Perbedaan Dalam Dokumen Lampiran Kontrak

    1. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara Gambar Kerja dan Rencana Kerja

    dan Syarat ini, maka Kontraktor harus menanyakannya secara tertulis

    kepada Konsultan Pengawas dan Kontraktor harus mentaati keputusan

    tersebut.

    2. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah

    yang berlaku dan ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada

    ukuran skala dari gambar-gambar, tapi jika mungkin ukuran ini harus

    diambil dari pekerjaan yang sudah selesai.

    3. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada Gambar Kerja, RKS atau Dokumen

    yang berlainan dan atau bertentangan, maka ini harus diartikan bukan untuk

    menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi untuk menegaskan

    masalahnya. Kalau terjadi hal ini, maka yang diambil sebagai patokan adalah

    yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai biaya yang tinggi.

    Apabila terdapat perbedaan antara :

    a. Gambar arsitektur dengan gambar struktur, maka yang dipakai sebagai

    acuan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur, sedangkan

    untuk jenis dan kualitas bahan dan barang adalah gambar struktur

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 8

    b. Gambar arsitektur dengan gambar sanitasi, maka yang dipakai sebagai

    acuan dalam ukuran kualitas dan jenis bahan adalah gambar sanitasi,

    sedangkan untuk ukuran fungsional adalahGambar Arsitektur.

    c. Gambar arsitektur dengan gambar elektrikal, maka yang dipakai sebagai

    acuan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur, sedangkan

    untuk ukuran kualitas dan bahan adalah gambar elektrikal.

    6. GAMBAR KERJA ( SHOP DRAWING )

    1. Jika terdapat kekurang jelasan dalam gambar kerja, atau diperlukan gambar

    tambahan/gambar detail,atau untuk memungkinkan Kontraktor melaksanakan

    dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka Kontraktor harus

    membuat gambar tersebut dan dibuat rangkap 3 (tiga). Gambar tersebut atas

    biaya Kontraktor dan harus disetujui Konsultan Pengawas.

    2. Gambar kerja hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh

    Pemberi Tugas, dengan mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari Perencana

    dan Konsultan Pengawas.

    3. Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apa yang

    diperintahkan oleh Pemberi Tugas atau konsultan, yang jelas memperhatikan

    perbedaan antara gambar kerja dan gambar perubahan rencana.

    4. Gambar tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui

    sebelum dilaksanakan.

    7. GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN ( ASBUILD DRAWING )

    1. Termasuk semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena

    penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas atau Konsultan, maka

    Kontraktor harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah

    dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan

    pekerjaan yang dilaksanakan.

    2. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya

    (gambar asli) yang biaya pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor.

    8. SITUASI / LETAK BANGUNAN

    1. Pembangunan / Pekerjaan ini terletak di lokasi seperti yang tersebut dalam

    lingkup pekerjaan.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 9

    2. Site ( halaman Pembangunan ) akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana

    keadannya. Untuk itu Kontraktor harus meneliti sifat lingkup Pekerjaan

    terutama keadaan tanah, letak bangunan existing serta sifat lingkup pekerjaan

    lain lain yang dapat mempengaruhi harga Penawaran

    3. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam mengevaluasi keadaan

    lapangan segala sesuatunya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat

    dijadikan alasan mengajukan klaim.

    4. Keterangan megenai letak Bangunan ditentukan dalam gambar situasi dan untuk

    awal pelaksanaan harus diadakan pengukuran dulu dibawah pengawasan

    Direksi/Pengawas.

    9. UKURAN / DIMENSI

    1. Ukuran ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran yang mengikat

    dan mutlak harus ditepati.

    2. Satuan yang digunak dalam gambar dinyatakan dalam Metrik ( Milimeter,

    Centimeter, Meter ), kecuali hal khusus satuan dinyatakan sesuai

    kebutuhan/ketentuan umum yang berlaku.

    3. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar strukutur dan detail dalm

    jenis sama maka menjadi pegangan adalah gambar yang berskala besar ( gambar

    detail )

    4. Sinkronisasi antara gambar, spesifikasi dan BoQ (Daftar Volume dan Biaya

    Pekerjaan) diambil yang mempunyai bobot teknis yang paling tinggi dan tidak

    saling menghilangkan, demikian pula gambar gambar antara gambar

    Arsitektur, Sipil, Strukuktur, Elektrikal dan Mekanikal adalah saling melengkapi

    dan tidak saling menghilangkan.

    10. P E N J A G A A N

    a. Kontraktor hendaknya mengusahakan sendiri penjagaan dan bertanggung

    jawab atas keamanan dikawasan pekerjaan tersebut, termasuk keamanan

    terhadap direksi / direksi keet buruh, barang-barang milik proyek, barang-

    barang milik pihak ketiga dan alat-alat yang ada dilokasi

    b. Barang-barang maupun alat-alat yang diserahkan kontraktor kepada pihak

    pelaksana, keamanannya masih tetap menjadi tanggungan pihak kontraktor;

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 10

    hal-hal yang menyangkut kerusakan maupun kehilangan tetap menjadi

    tanggungan pihak kontraktor

    c. Kontraktor harus menyediakan penerangan listrik / petromax dilokasi

    pekerjaan sesuai petunjuk direksi pelaksanaan

    d. Kontraktor diwajibkan mentaati segala ketentuan perrburuhan yang berlaku,

    apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi perselisihan perubahan, maka

    yang bertanggung jawab menyelesaikannya adalah pihakkontraktor, tanpa

    melibatkan pihak direksi.

    e. Kontraktor berkewajiban :

    1. Menjaga keamanan dan tata terib di tempat.

    2. Mengambil tindakan bila perlu demi kepentingan keselamatan pekerja.

    3. Mentaati peraturan setempat dan berusaha memenuhi perizinan

    penggunaan peralatan yang diperlukan, penggunaan jalan, bangsal dan

    sebagainya, semua biaya ditanggung Kontraktor.

    4. Kontraktor mentaati semua kewajiban yang akan dibebankan kepadanya

    berhubungan dengan peraturan yang diadakan selama penyelenggaraan.

    Semuanya akibat karena peraturan tersebut di atas pembayaran

    ditanggung oleh Kontraktor.

    5. Tempat pekerjaan harus senantiasa bersih.

    f. Segala resiko kebakaran dan lain-lain ditempat Pekerjaan atas segala bahan-

    bahan, alat-alat dan gudang menjadi tanggungan kontraktor sepenuhnya.

    g. Kontraktor harus menempatkan penjaga ditempat Pekerjaan selama Pekerjaan

    berlangsung

    h. Selama pelaksanaan, kontraktor harus memelihara kebersihan bangunan yang

    dikerjakan termasuk halaman disekitarnya, sesuai dengan petunjuk Direksi.

    i. Pada penyerahan pertama pekerjaan, bangunan dan halaman harus bersih

    sebagaimana mestinya.

    Terhadap semua kegiatan tersebut diatas, kontraktor harus melaporkannya

    kepada Direksi Pelaksanaan dalam waktu paling lambat 2 x 24 jam untuk

    tindak menyelesaikannya lebih lanjut.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 11

    11. FORCE MAYEURE

    a. Yang Dianggap Force mayeure adalah akibat-akibat dari kejadian kejadian

    diluar batas normal dari kemampuan kontraktor baik langsung maupun tidak

    langsung berupa malapetaka / bencana alam seperti :

    1. Gempa Bumi

    2. Banjir

    3. Angin Taufan

    4. Kebijakan moneter

    5. Termasuk pula bencana-bencana seperti Kebakaran, pemogokan,

    pemecatan, wabah epidemi, perang, blokade, revolusi, huru-hara

    b. Kejadian-kejadian point a diatas yang timbul selama pelaksanaan berlngsung,

    kontraktor harus melapor / mengajukan permasalahannya kepada Direksi

    Pelaksanaan dalam waktu paling lambat 3 x 24 jam, disertai bukti-bukti yang

    sah.

    c. Jika dalam batas waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam

    point b diatas telah dilampaui sedangkan laporan belum juga disampaikan,

    maka kontraktor dinyatakan kehilangan haknya untuk mengajukan Klaem dan

    sebagainya yang berhubungan denga pasal ini.

    12. PAJAK DAN IZIN BANGUNAN

    a. Semua pembiayaan pajak yang ditimbulkan akibat proyek ditanggung

    sepenuhnya oleh kontraktor. Biaya Pajak harus diperhitungkan dalam

    penawaran.

    b. Pengurusan Izin Bendirikan Bangunan (IMB) dilakukan oleh Kontraktor dengan

    bantuan pengadaan surat-surat administrasi oleh pemberi tugas. Kontraktor

    harus segera menyerahkan bukti pengurusan bangunan tersebut kepada

    pemberi tugas.

    c. Semua pembiayaan izin bangunan (IMB) ditanggung sepenuhnya oleh

    kontraktor. Biaya izin bangunan harus diperhitungkan dalam penawaran.

    d. Apabila dikemudian hari pada proyek ini dipungut Retribusi tambang galian

    Golongan C maka Semua pembiayaan Retribusi Tambang Galian Golongan C

    ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor. Biaya tersebut sudah harus

    diperhitungkan dalam penawaran.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 12

    13. PEMAKAIAN ALAT PEMBANTU

    a. Kontraktor bertanggung jawab atas kekuatan dan penggunaan secara tepat alat

    pembantu (konstruksi penolong). Dalam hal ini Direksi akan memberikan

    petunjuk dan Kontraktor bertanggung jawab pada pelaksanaan dan

    pemeliharaannya misalnya profil dari kayu, bouwplank, bakesting, jalan masuk,

    jembatan darurat, ledeng dan sebagainya.

    b. Apabila Direksi kurang lengkap memberikan petunjuk maka Kontraktor wajib

    mengajukan cara-cara penyempurnaan tanpa mengurangi tanggung jawab.

    14. PERTANGGUNGAN DAN ASURANSI

    a. Untuk pekerja, peralatan yang digunakan jika dimungkinkan mengikuti

    peraturan yang berlaku di Indonesia bahwa wajib di asuransikan oleh

    kontraktor.

    b. Untuk pekerja di asuransikan terhadap kecelakaan atau kematian yang timbul

    akibat melaksanakan Pekerjaan.

    c. Kontraktor harus mengasuransikan pekerjaan (Kegiatan) yang dikerjakannya

    atas nama pemberi tugas terhadap kebakaran halilintar, ledakan, angin ribut,

    banjir, letusan atau luapan air tangki air atau jaringan pipa, gempa bumi,

    kejatuhan pesawat terbang dan lain-lain sejenisnya atau dalam pengiriman

    bahan. Kontraktor harus mengasuransikan hal-hal diatas sampai waktu

    penyerahan terakhir Pekerjaan.

    d. Penunjukkan badan asuransi yang menjamin tersebut harus disetujui oleh

    pemberi tugas.

    e. Semua premi atas polis tersebut menjadi tanggungan dan beban kontraktor.

    f. Jika kontraktor lalai melaksanakan asuransi tersebut, maka pemberi tugas

    berhak mengambil tindakan mengasuransikan pekerjaan terhadap segala

    resiko dan memotong sebesar jumlah yang seharusnya dibayar olehnya

    berhubungan dengan premi yang seharusnya menjadi hak kontraktor.

    g. Kontraktor wajib menitipkan polis-polis asuransi tersebut pada pemberi tugas

    dan menerima pembayaran preminya yang sesuai.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 13

    15. PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

    a. Sebagai pelaksana sehari-hari di tempat Pekerjaan, kontraktor / Kontraktor

    harus menempatkan seorang ahli sebagai Kepala Pelaksana (Hoofduit Voeder)/

    Site Manager.

    Kepala Pelaksana tersebut harus seorang yang cakap dan diberi kuasa penuh

    untuk menerima dan mengerjakan perintah-perintah dari Direksi.

    Pimpinan harian yang menjabat Kepala Pelaksana tersebut setiap hari kerja

    harus selalu berada di tempat pekerjaan.

    Penempatan Kepala Pelaksana tersebut harus dengan persetujuan dari Direksi.

    Apabila temyata bahwa tenaga tersebut tidak memenuhi syarat yang

    dikehendaki Direksi, kontraktor wajib menggantinya dengan tenaga yang

    sesuai dalam waktu satu minggu setelah surat perintah penggantian diterima.

    b. Wakil Direksi di Lapangan.

    Sesuai dengan syarat-syarat kontrak maka Direksi akan menunjuk seorang atau

    lebih wakil-wakilnya di lapangan serta akan memberitahukan kepada

    kontraktor secara tertulis mengenai garis wewenang dari masing-masing orang

    tersebut. Direksi berhak sewaktu-waktu mengganti wakil tersebut atau

    merubah garis wewenangnya. Perubahan semacam itu akan diberitahukan

    secara tertulis kepada pihak kontraktor.

    c. Bantuan Kepada Wakil Direksi di Lapangan.

    Kontraktor wajib menanggung biaya dan mempekerjakan sejumlah orang yang

    dibutuhkan untuk membantu wakil direksi tersebut pada waktu memeriksa

    pekerjaan pada waktu memeriksa ketinggian- ketinggian, memeriksa

    bouwplank, bekesting, penulangan, membuat tes beton, mengambil contoh-

    contoh tanah, pemeriksaan bahan atau bagian pekerjaan yang dibutuhkan

    dalam pelaksanaan pekerjaan.

    16. PEKERJAAN TIDAK BAIK

    a. Direksi selama pekerjaan berlangsung berhak untuk sewaktu-waktu

    memerintahkan secara tertulis :

    1. Kontraktor untuk menyingkirkan dari tempat-tempat Pekerjaan dalam

    waktu tertentu bahan-bahan materai yang dianggapnya tidak sesuai

    dengan kontrak.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 14

    2. Mengenai bahan-bahan / material yang cocok dan sesuai dengan ketentuan.

    3. Membongkar serta pembuatan baru yang sesuai (terlepas dari test-test

    terdahulu atau pembayaran di muka) dari sembarang pekerjaan yang

    menurut Direksi secara material maupun keahliannya tidak cocok dengan

    kontrak.

    b. Kegagalan Pelaksanaan untuk Pekerjaan atau material tidak menutup

    kemungkinan Pihak Direksi Pelaksanaan dikemudian hari menolak sesuatu

    Pekerjaan atau material yang dianggap tidak cocok dengan kontrak serta

    memerintahkan untuk membongkarnya atau mengganti sesuai dengan

    ketentuan kontraktor

    c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai

    dengan gambar atau RKS, maka atas perintah Direksi pihak Kontraktor harus

    membongkarnya dalam waktu yang ditetapkan Direksi dan memperbaikinya

    kembali atas tanggungan biaya Kontraktor sendiri

    d. Setiap akhir tahap pekerjaan, diadakan opname dan pemeriksaan pekerjaan

    yang dilaksanakan bersama oleh Direksi dan Kontraktor.

    e. Selesai opname dibuat berita acara, yang memuat hasil pekerjaan tersebut di

    atas yang ditandatangani oleh Direksi dan Kontraktor.

    f. Berita acara tersebut dipakai sebagai dasar lampiran pembayaran.

    17. LAPORAN KEGIATAN / KEMAJUAN PEKERJAAN

    Kontraktor wajib membuat:

    a. Buku Tamu yang memuat

    1. Pesan-pesan secara tertulis dari Direksi / pejabat yang datang berkunjung.

    2. Nama dan tanda tangan tamu.

    3. Tanggal kedatangannya.

    Buku tamu harus berada setiap saat di Direksi Keet, untuk memudahkan tamu-

    tamu Kegiatan meneruskan pesannya setiap saat secara tertulis.

    b. Buku Direksi yang memuat

    1. Peringatan-peringatan, teguran-teguran, usul perubahan Teknis Pekerjaan

    secara tertulis dari Direksi/pejabat yang datang berkunjung.

    2. Nama dan tanda tangan Direksi.

    3. Tanggal dibubuhkannya Catatan Pekerjaan.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 15

    4. Dan catatan-catatan lain yang berhubungan dengan Pekerjaan.

    c. Laporan Harian dibuat 5 (Lima) rangkap, yang mencatat semua peristiwa-

    peristiwa, peringatan-peringatan, perubahan-perubahan, gahan-bahan yang

    datan dan Keadaan / kemajuan pekerjaan antara lain :

    1. Penjelasan kemajuan pekerjaan.

    2. Jumlah tenaga yang bekerja.

    3. Bahan-bahan dan peralatan yang datang. Pekerjaan tambah kurang.

    4. Keadaan cuaca.

    5. Kedatangan pejabat sehubungan dengan Kegiatan.

    d. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.

    Dari laporan harian dibuat Laporan Mingguan. Dari laporan mingguan dibuat

    Laporan Bulanan. Baik Laporan mingguan maupun Laporan Bulanan harus

    dilengkapi dengan Time Schedule yang menunjukkan bobot rencana dan

    bobot realisasi Pekerjaan. Kesemua laporan tersebut harus ditanda tangani

    Direksi sebagai bukti persetujuannya dan secara periodik kontraktor harus

    menyerahkan laporan mingguan dan bulanan kepada direksi pelaksanaan.

    e. Laporan-laporan tersebut harus disampaikan masing-masing kepada:

    1. Pemberi tugas 1 asli + 1 copy

    2. Kantor Pengawas 1 copy

    3. Wakil Direksi di lapangan 1 copy

    f. Di samping hal tersebut di atas kontraktor wajib memberi laporan kepada

    Direksi segera dan secara tertulis terhadap hal-hal tertentu yang terjadi di

    lapangan seperti kecelakaan atau kejadian-kejadian tak terduga baik

    mempengaruhi langsung pekerjaan tersebut atau tidak, juga harus dijelaskan

    tindakan-tindakan apa yang telah diambilnya. Pemberian tugas dan perintah-

    perintah lisan dari Direksi baru berlaku dan mengikat bagi Kontraktor apabila

    dicatat dalam buku tamu/laporan dan disahkan oleh Direksi.

    g. Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus membuat laporan akhir yang

    isinya menjelaskan tentang proses pelaksanaan

    h. Bentuk laporan ditentukan oleh direksi

    Jika laporan mingguan /bulanan ternyata bahwa pekerjaan kurang lancar /

    tidak sesuai dengan rencana waktu pelaksanaan atau pekerjaan kurang

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 16

    memuaskan, maka Kontraktor setelah diberikan peringatan secara tertulis

    sebanyak 3 (tiga) kali dan belum terlihat adanya kelancaran pekerjaan, dapat

    dikenakan sanksi . Dalam hal ini kontraktor tidak dapat mempersoalkan ganti

    rugi apapun, kecuali untuk pekerjaan yang telah diselesaikannya pada saat

    jatuhnya hari dan tanggal pemutusan / pembatalan kontrak.

    i. Gambar As-built drawings.

    Kontraktor harus membuat gambar as-built drawings yaitu gainbar-gambar

    sesuai dengan yang dilaksanakan di lapangan. As-built drawings harus di

    masukkan selambat-lambatnya sebelum Serah Terima Kedua Pekerjaan

    berupa 1 set gambar kalkir dan 2 (dua) set gambar cetakan blue print.

    j. Rapat-Rapat Rutin.

    Jika dianggap perlu dapat dilakukan Rapat teknis yang diadakan berkala sekali

    seminggu atau setiap dianggap perlu, dipimpin oleh Direksi Lapangan. Risalah

    rapat teknis disampaikan dan disahkan pada rapat berikutnya.

    18. PERTANGGUNGAN

    a. Kerusakan terhadap hasil pekerjaan akibat kelalaian dalampelaksanaan dan

    atau kehilangan bahan-bahan, alat-alat digudang penumpukan yang terjadi

    akibat kelalaian dalam pelaksanaan sebelum diserahkan ke Direksi Pelaksaaan

    menjadi tanggung jawab / Resiko Kontraktor.

    b. Selanjutnya sebelum pekerjaan , barang-barang dan alat-alat diserahkan ke

    Direksi Pelaksanaan hendaknya diperiksa lebih dahulu untuk meneliti

    kerusakan-kerusakan yang masih ada, termasuk kualitas dan kuantitasnya

    19. PEMBERSIHAN LAPANGAN

    Setelah pekerjaan selesai maka gudang-gudang, bangunan-bangunan sementara

    dan pekerjaan-pekerjaan yang hanya diperlukan selama pekerjaan berlangsung

    harus dibongkar agar pekerjaan dapat diserahkan kepada pemberi tugas dengan

    lapangan kerja yang bersih.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 17

    II. PEKERJAAN PERSIAPAN

    LINGKUP PEKERJAAN

    1. PERALATAN KERJA, MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

    1.1. Kontraktor harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan-peralatan kerja

    dan peralatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuai dengan

    lingkup pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya pengangkutan. Antara

    lain : Truk angkut, Fibrator beton, Perancah, Disel Listrik, Tenda dan lain-lain.

    1.2. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat-

    alat berat yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu lintas.

    1.3. Konsultan PENGAWAS atau Pengelola Teknis Proyek berhak memerintahkan

    untuk menambah peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau

    tidak memenuhi persyaratan.

    1.4. Bila pekerjaan telah selesai, Kontraktor diwajibkan untuk segera

    menyingkirkan alat-alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya

    dan membersihkan bekas- bekasnya

    2. PENGUKURAN

    2.1. Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran atau

    penelitian ukuran tata letak atau ketinggian bangunan (bouwplank), termasuk

    penyediaan "Bench Mark" atau "Line Offset Mark" pada masing-masing lantai

    bangunan.

    2.2. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Konsultan PENGAWAS agar dapat

    ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan

    sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.

    3. PAPAN BANGUNAN/TITIK DUGA NOL

    3.1. Setelah dilakukan pengecekan lapangan dan pengukuran, maka Kontraktor

    harus membuat papan bangunan/Bouw Plank dari kayu Borneo 3/30 dan

    patok kayu 5/10 berjarak 1 m dari bibir galian.

    3.2. Titik duga nol/peil dibuat permanen dari beton dan ditempatkan sedemikian

    rupa sehingga tidak tergusur oleh pekerjaan lain, dan harus disetujui oleh

    Konsultan Pengawas.

    3.3. Pembuatan butir ini harus menggunakan alat ukur waterpass/theodolit oleh

    Kontraktor dibantu oleh Konsultan Pengawas atau Pengawas

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 18

    4 . SARANA AIR KERJA DAN PENERANGAN

    4.1. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung,

    Kontraktor harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna

    keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi/WC, selama

    berlangsungnya proyek.

    4.2. Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PDAM atau sumber

    air, serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi

    keperluan pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan Direksi Keet, Kantor

    Kontraktor,Kamar mandi/WC atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.

    4.3. Kontraktor juga harus menyediakan Sumber Tenaga Listrik untuk keperluan

    pelaksana-an pekerjaan, kebutuhan Direksi Keet dan Penerangan Proyek pada

    malam hari sebagai keamanan selama Proyek berlangsung. Penyediaan

    penerangan/Tenaga listrik berlang-sung selama 24 jam penuh dalam sehari.

    4.4. Pengadaan penerangan dapat diperoleh dengan Generator Set, dan semua

    perijinan untuk pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    Pengadaan fasilitas penerangan tersebut termasuk pengadaan dan pemasangan

    instalasi dan armatur, stop kontak serta sakelar/panel.

    5 . PEMBUATAN LOS KERJA

    5.1. Kontraktor harus membuat los kerja dan bangunan untuk tempat istirahat dan

    sholat bagi pekerja, serta menempatkan Petugas Keamanan selama proyek.

    5.2. Bangunan tersebut adalah milik Kontraktor dan selesai pekerjaan secepatnya

    dibongkar dan dibawa keluar dari lapangan pekerjaan.

    6 . KANTOR PROYEK (DIREKSI KEET) DAN PERLENGKAPANNYA

    Kontraktor harus menyediakan Kantor Pengelola Teknis Proyek lengkap dengan

    peralatan/ perabotan serta fasilitas-fasilitas kerja lainnya yang dibutuhkan untuk

    pelaksanaan Proyek, seperti berikut :

    - 1 set meja kerja lengkap dengan kursinya

    - Meja Rapat untuk kapasitas 8 orang

    - 1 (satu) unit mesin tik merk "Oliveti" ukuran 27" dalam kondisi baik.

    - Calculator merk "Casio" 12 digit sebanyak 2 (dua) buah.

    - White boart dan spidolnya.

    - Almari Contoh Bahan.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 19

    - Almari penyimpanan arsip yang dapat dikunci.

    Fasilitas-fasilitas tersebut tetap milik Kontraktor bangunan, sedang untuk Direksi

    keetnya harus dibongkar setelah selesai pembangunan

    7 KANTOR DAN GUDANG KONTRAKTOR

    7.1. Kontraktor harus membuat Kantor dilokasi proyek untuk tempat wakil dan

    seluruhstafnya bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang dibutuhkan.

    7.2. Kontraktor juga harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup untuk

    menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar

    dari gangguan cuaca dan pencurian.

    7.3. Penempatan kantor dan gudang Kontraktor harus diatur sedemikian rupa, agar

    mudah dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.

    8 PEMADAM KEBAKARAN

    8.1. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan alat pemadam

    kebakaran yang dapat digunakan memada Konsultan PENGAWAS an api

    akibat listrik, minyak dan gas dengan kapasitas 6 kg.

    8.2. Unit tabung pemadam kebakaran harus ditempatkan pada setiap lantai

    bangunan dengan radius kurang lebih 50 m, bangunan Direksi Keet dan

    tempat-tempat lain yang memerlukan.

    9. JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA

    9.1. Apabila dianggap perlu, sesuai dengan kondisi dan situasi lokasi, Kontraktor

    harus sudah memperhitungkan pembuatan jalan masuk sementara.

    9.2. Pembuatan jalan masuk atau jembatan sementara harus mengikuti

    peraturan daerah setempat dan semua perijinan sehubungan dengan

    pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab Kontraktor.

    9.3. Kontraktor harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang

    ada dengan mengatur trayek kendaraan yang digunakan serta

    membatasi/membagi muatan.

    9.4 Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh pekerja

    Kontraktor, mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan menjadi

    tanggung jawab Kontraktor dan harus segera diperbaiki.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 20

    10. KESELAMATAN KERJA

    10.1. Kontraktor harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan

    persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan

    yang diwajibkan untuk semua bidang pekerjaan (ASTEK).

    10.2. Didalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan

    Pertama Pada Kecelakaan (PPPK).

    11. DOKUMENTASI

    11.1. Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembuatan Dokumentasi serta

    pengirimannya ke Kantor Pemimpin Proyek serta pihak-pihak lain yang

    diperlukan.

    11.2. Yang dimaksud dalam pekerjaan dokumentasi ialah :

    - Laporan-laporan perkembangan/kemajuan proyek.

    - Foto-foto proyek, berwarna minimal ukuran kartu pos dilengkapi dengan

    album.

    - Surat-surat dan dokumen lainnya.

    11.3. Foto-foto yang menggambarkan kemajuan proyek hendaknya dilakukan

    sesuai dengan petunjuk Konsultan PENGAWAS dan dibuat minimal

    sebanyak 9 (sembilan) peristiwa, Yaitu :

    - Sebelum pekerjaan dimulai.

    - Pelaksanan pekerjaan pondasi.

    - Setelah pekerjaan pondasi dan sloof dikerjakan.

    - Pada saat penulangan dan pengecoran plat lantai.

    - Pada saat penulangan dan pengecoran kolom-kolom dan plat lantai atas.

    - Pada saat pelaksanaan Konstruksi atap (erection) dan pemasangan atap.

    - Setelah dinding dan kosen terpasang.

    - Pada saat pemasangan dan selesainya pekerjaan plafond.

    - Setelah pekerjaan seluruhnya selesai dan siap untuk diserahkan pada

    penyerahan pertama.

    12. PEKERJAAN BONGKARAN

    Kontraktor harus membongkar dan menyimpan barang-barang yang bisa

    dimanfaatkan sesuai dengan yang teruang didalam gambar dan biaya tersebut

    diperhitungkan dalam penawaran yang termasuk Pekerjaan Bongkaran antara

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 21

    lain:

    1) Bongkaran Kusen, jendela kaca, bongkar dinding bata dan struktur beton

    2) Pembongkaran yang bersifat sementara pada bagian-bagian tertentu bangunan

    sebagai resiko dari metode pelaksanaan yang dijalankan oleh Kontraktor dan

    atas persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas

    3) Pembongkaran harus dilakukan bagian demi bagian dengan hati-hati untuk

    menghindari resiko kerusakan yang terlalu banyak maupun resiko terhadap

    keamanan peralatan gedung. Kontraktor bertanggungjawab atas kerusakan

    bagian-bagian gedung dan peralatannya yang terjadi akibat kelalaian

    kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan. Hasil Bongkaran dibuang pada

    tempat yang telah disiapkan atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan

    III. PEKERJAAN TANAH

    Pasal 1.

    KETENTUAN UMUM

    1.1. Sebelum melakukan pekerjaan tanah, Kontraktor harus membersihkan

    daerah yang akan dikerjakan dari sisa-sisa bangunan (pondasi, saluran, dan

    lain-lain), akar pohon maupun semak-semak serta segala perintang yang ada

    dalam daerah kerja, kecuali ditentu-kan lain oleh Konsultan Pengawas.

    1.2. Kontraktor harus menjamin terjaganya keutuhan barang/benda atau bangunan

    yang sudah selesai dikerjakan dari segala macam kerusakan dan berhati-hati

    untuk tidak mengganggu patok pengukur atau tanda-tanda yang lain.

    1.3. Perbaikan kerusakan pada barang/benda atau bangunan yang harus dijaga

    akibat pelaksanaan pekerjaan akan menjadi tanggungjawab Kontraktor.

    1.4. Kontraktor harus melakukan pengukuran dan pematokan terlebih dahulu dan

    melaporkannya kepada Konsultan Pengawas, serta meminta ijin untuk memulai

    pekerjaan.

    1.5. Kontraktor harus minta ijin pada Instansi terkait apabila dalam penggalian harus

    melakukan pemutusan kabel yang tertanam di dalam tanah, pipa-pipa

    distribusi atau menemukan barang-barang purbakala di lokasi pekerjaan.

    1.6. Lingkup pekerjaan

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 22

    1.7. Meliputi pekerjaan persiapan, pengupasan, penggalian pondasi dan saluran,

    penggalian dan penimbunan (cut and fill) serta pemadatan untuk peninggian

    lantai bangunan sesuai dengan peil/elevasi yang telah ditentukan.

    Pasal 2.

    PEKERJAAN PENGGALIAN

    2.1. Semua galian harus mencapai kedalaman yang disyaratkan dalam gambar

    rencana, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas sehubungan dengan

    keadaan lapangan dan peil tanah.

    2.2. Semua akar-akar, batang-batang pohon yang terpendam maupun beton atau

    tembok/pondasi, pipa-pipa yang tidak terpakai atau halangan-halangan lain yang

    dijumpai pada saat penggalian harus dikeluarkan dan dibuang.

    2.5. Pada saat penggalian, pipa-pipa drainase, gas, air bersih dan kabel-kabel yang

    masih berfungsi harus diamankan dan dijaga agar jangan sampai rusak atau

    cacat. Apabila hal tersebut dijumpai, maka Kontraktor harus segera

    memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau PTP untuk mendapatkan

    instruksi lebih lanjut, atau memintakan ijin untuk pemutusan sementara

    pada instalasi yang berwenang/terkait.

    2.6. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan pada barang-barang tersebut diatas, maka

    Kontraktor harus segera memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau

    pihak yang berwenang dan segera mengganti semua kerusakan-kerusakan

    tersebut atas biaya sendiri.

    2.7. Apabila penggalian dilakukan sampai di bawah level yang tercantum dalam

    gambar rencana tanpa instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas, maka bagian

    yang telah tergali tersebut harus diisi dengan adukan beton 1 pc : 3 ps : 6 krl

    dengan dasar pasir padat.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 23

    IV. PEKERJAAN STRUKTUR

    Pasal 1.

    PEKERJAAN PONDASI

    1. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi pemasangan urugan pasir,lantai kerja pemasangan besi,

    bekesting dan pengecoran yang pemasangannya dapat dimulai apabila pekerjaan

    galian sudah level sesuai dengan kedalaman pondasi yang tercantum dalam gambar

    yang telah diperiksa/disetujui oleh Pengawas.

    2. B A H A N

    a. Digunakan Portland cement jenis I menurut N.1.8 1965 atau type I menurut

    ASTM C150 dan memenuhi S.400 menurut Standart semen Portland yang

    digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia ( NI 8-1972)

    b. Pasir Beton yang dipergunakan harus pasir yang berbutir tajam keras dan kekal,

    kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.

    c. Agregate yang digunakan sesuai dengan hasil mix desaign yang telah diperiksa

    dan disetujui oleh pihak Direksi/pengawas.

    Pasal 2.

    PEKERJAAN BETON / STRUKTUR

    Yang dimaksud dengan pekerjaan Strukur adalah :

    a. Seluruh Pekerjaan Konstruksi kerangka bangunan maupun atap yang terbuat dari

    beton bertulang dan Baja. Yang pelaksanaanya sesuai dengan gambar rencana

    maupun penjelasan lainnya.

    b. Jenis jenis pekerjaan Beton Bertulang yang menurut sifat konstruksi merupakan

    struktur utama antara lain :

    - Beton Pondasi Setempat ( Telapak )

    - Sloof Beton

    - Kolom Portlal

    - Balok balok portal dan Balok anak.

    - Ring balok

    - Konsol dan lisplank beton

    - Tangga Beton

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 24

    c. Semen Portland jenis I menurut N.I.8 1965 atau type I menurut ASTM C150 dan

    memenuhi S.400 menurut standar semen Portland yang di gariskan oleh

    Assosiasi Semen Indonesia ( NI 8 1972 )

    d. Pasir Beton yang dipergunakan harus pasir yang berbutir tajam keras dan kekal,

    kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.Agregate

    yang digunakan sesuai dengan hasil mix desaign yang telah diperiksa dan disetujui

    e. Agregat Kasar Untuk beton adalah batu pecah yang di peroleh dari mesin pemecah

    batu dengan diameter butir lebih besar dari 5 mm. Agregat kasar harus terdiri dari

    butir pipih lebih dari 20 % dari seluruh bahan Agregat, tidak boleh mengandung

    lumpur lebih dari 1 % Tidak mengandung cat cat reaktif alkali, tidak boleh

    kehilangan berat lebih dari 50 % dengan mesin pengaus Los Angeles dan memenuhi

    persyaratan lain seperti dalam PBI 1971 pasal 3.4 Persyaratan Campuran untuk

    angregat halus dan kasar mengikuti ketentuan PBI 1971 pasal 3.5

    f. Air yang digunakan harus tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, garam

    dan bahan bahan organis atau dapat merusak beton dan baja tulangan serta

    ketentuan lainnya dalam PBI pasal 3.6 di buktikan dengan Tes Laboratorium

    g. Baja Tulangan, Setiap baja tulangan yang di hasilkan oleh pabrik yang dapat di

    pakai asal mutu di jamin oleh Pabrik pembuatanya dan telah mendapat sertifikat

    SNI. Mutu baja tulangan hasus di buktikan oleh hasil test laboratorium, jumlah

    benda uji minimal 3 buah untuk setiap ukuran penampang. Konsultan pengawas

    akan menginstruksikan agar di keluarkan dari lapangan jika Baja tulangan yang di

    pakai sesuai yang tertera dalam gambar harus bersih dari minyak karat dan bahan

    bahan lainnya yang dapat mengurangi daya lekat besi beton.

    h. Kawat Pengikat yang digunakan harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1

    mm yang telah di pijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

    i. Mutu Beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah K 225. mutu beton

    tersebut harus di buktikan oleh kontraktor dengan percobaan Kuat Tekan beton

    Silinder /Kubus di laboratorium dan disaksikan oleh konsultan Pengawas beserta

    Direksi

    1. Pengambilan Contoh Adukan Beton ( Benda Uji ) yang akan di test di

    laboratorium harus di saksikan oleh Konsultan pengawas.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 25

    2. Jumlah benda Uji di buat sesuai dengan ketentuan ketentuan PBI-1971 dan

    mutu beton harus di periksa untuk umur 3 ( tiga ) Hari, 7 (Tujuh ) hari dan 28 (

    dua puluh delapan ) Hari untuk setiap adukan yang di ambil contohnya.

    3. Hasil dari pemeriksaan laboratorium, harus segera di serahkan kepada

    konsultan Pengawas.

    Pasal 3.

    PELAKSANAAN

    3.1. Penyimpanan Semen (PC)

    1. Cara penyimpanan Semen (PC) harus diatur sedemikian rupa sehingga semen

    bebas dari kelembaban untuk menghindarkan pengerasan semen.

    2. Penyimpanan harus sedemikan rupa sehingga untuk mempermudah

    pengambilan / membedakan antara semen yang baru dengan semen yang

    lama untuk menghindari penggunaan semen yang telah mengeras.

    3.2. Penyimpanan Pasir dan kerikil :

    1. Penyimpanan pasir dan kerikil harus diatas lantai kerja sehingga bahan

    material di jamin tidak bercampur dengan tanah yang dapat mengakibatkan

    kurangnya mutu beton.

    2. Penyimpanan /Penimbunan kedua material tersebut harus di pisahkan

    sehingga kedua mateial tersebut di jamin tidak bercampur. Hal ini untuk

    mendapatkan adukan beton dengan komposisi campuran yang tepat.

    3.3 Penyimpanan / Penimbunan Baja Tulangan

    1. Penyimpanan baja tulangan yang di pakai haus sedemikian rupa sehingga

    minyak, lumpur dan benda lainnya yang dapat mengurangi daya lekat antara

    baja tulangan dan beton.

    2. Penyimpanan /Penimbunan baja tulangan harus didasari dengan lantai kerja

    agar tidak bercampur dengan tanah serta harus di lindungi terhadap hujan.

    3.4. Campuran Beton Site MIX K225

    - Bila dipakai beton Site-Mix maka proses pengukuran,campuran harus sesuai

    dengan ACI -304 dan ASTM C-94.

    - Campuran beton harus direncanakan oleh Kontraktor dan di control oleh

    Direksi/Konsultan pengawas , sehingga didapatkan mutu beton K-225

    terpasang atau ditentukan lain dalam gambar

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 26

    - Setiap tahapan pengecoran harus dibuat kubus beton dengan jumlah sesuai

    dengan pasal 5.c. PBI. 1971 dan hasilnya diserahkan kepada

    Direksi/Konsultan Pengawas.

    - Pengujian slump beton minimum 7 cm dengan cara pengujian slump seperti

    pada pasal 5.c. PBI. 1971

    - Pengadukan dengan beton molen harus diperhatikan dengan baik, sehingga

    bahan-bahan campuran dapat bercampur dengan baik.

    3.5. Cetakan / Acuan

    Bahan untuk acuan atau cetakan beton digunakan papan Kayu kelas III ukuran

    2/20 cm di perkuat dengan balok kayu Kelas II. Cetakan di buat dan di pasang

    sesuai dengan ukuran dan bentuk seperti yang tercantum dalam Gambar rencana.

    Cetakan harus di pasang dengan di beri lawan Lendut sebesar 1/500 bentang dan

    perkuatan perkuatan menjamin ukuran ukuran serta jarak tidak

    berubah.selama pengecoran berlangsung dan harus di bersihkan dari berbagai

    bentuk kotoran yang ada dalam cetakan. Setelah pengecoran cetakan dapat di

    bongkar sesuai dengan syarat syarat yang tercantum dalam PBI 1971 pasal 5.8

    semua biaya yang di perlukan sehubungan dengan Penggunaan cetakan atau

    acuan harus sudah tercakup dalam harga satuan pekerjaan beton.

    3.6. Pemasangan /Penggantian Besi

    1. Kontraktor harus dapat mengusahakan supaya besi yang di pasang sesuai

    dengan apa yang tertera dalam gambar rencana.

    2. Dalam hal di mana berdasarkan pengalaman kontraktor atau kekurangan dan

    perlu penyempurnaan yang ada maka :

    a. Kontraktor dapat menambahkanekstra besi dengan tidak mengurangi

    pembesian yang tertera dalam gambar rencana .Secepatnya hal ini di

    beritahukan kepada Direksi/ Pengawas.

    b. Jika di usulkan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut dapat

    dilakukan dengan persetujuan tertulis dari perencana.

    3. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi sesuai dengan yang

    di tetapkan dalam gambar rencana, maka dapat di lakukan penukaran

    diameter besi dengan diameter yang terdekat, dengan Catatan :

    a. Harus ada persetujuan dari pemberi tugas atau Konsultan Pengawas dan

    Direksi

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 27

    b. Jumlah besi Panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh

    kurang dari yang tertera dalam gambar Rencana. ( Dalam Hal ini yang

    dimaksudkan adalah Jumlah ruas )

    c. Penggantian tersebbut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian

    di tempat tersebut atau di daerah panjang penyaluran ( Overlap ) dan

    penyampaian alata penggetar ( Vibrator)

    4. Biaya tambahan yang di akibatkan oleh penukaran diameter besi adalah

    menjadi tanggung jawab kontraktor.

    3.7. Pada pemasangan tulangan lantai, harus diperhatikan kesesuainan antara

    peletakan tulangan dengan posisi Share Connector ( Besi Stek) Penghubungan

    antara keduannya di lakukan dengan pengelasan.

    3.8. Pada semua sambungan vertikal dari kolom beton dengan dinding, harus di beri

    batang tulangan dari baja lunak dengan diameter 8 mm Panjang 50 cm dan di

    bengkokkan, ujung yang satu di masukkan ke dalam beton dan ujung lainnya

    sepanjang 35 cm di biarkan menjorok untuk di masukkan ke dalam sambungan

    dinding.

    3.9. Pengadukan, Penggangkutan dan Pengecoran :

    1. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk ( Concrate Mixer ) yang

    telah di setujui oleh Direksi/Pengawas. Kontraktor harus menyiapkan alat

    takaran yang digunakann untuk menakar material adukan beton seperti :

    Semen, Pasir, Kerikil dan air, sehingga perbandingan komposisi campuran

    dari masing masing material tepat dan akurat, Lama pengadukan tergantung

    Ukuran Bach, Tapi Umumnya tidak Kurang dari 1,5 menit setelah semua

    bahan di masukkan. Selama pengadukan harus diawasi kekentalan adukan

    dengan percobaan Slump .

    2. Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoranharus

    dilakukan dengan cara sedemikian rupa yang disetujui Direksi /Pengawas

    sehingga tidak terjadi pemisahan , maupun kehilangan bahan dan persyaratan

    lainnnya.

    3. Pengecoran, setiap langkah dari kegiatan pengecoran harus diketahui dan di

    setujui oleh konsultan Pengawas Dan direksi secara tertulis. Semua lobang

    sparing harus telah di siapkan pada gambar Plumbing maupun electrical

    machanikal. Semua Komponen atau peralatan yang tertanam dalam beton

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 28

    seperti anker atau Sparing sparing lainnya harus sudah terpasang.

    Pengecoran kedalam cetakan harus sesuai sebelum adukan mulai mengental

    dalam keadaan Normal, tidak lebih dari 30 menit.

    Selama Pengecoran, adukan harus dipadatkan dengan alat penggetar (

    Vibrator) yang memberikan getaran minimum 5000 getaran per menit.

    Vibrator harus di masukkan kedalam adukan kira kira vertikal, kecuali

    dalam keadaan kondisi Khusus di perbolehkan miring 45 derajat. Vibrator

    tidak boleh mengenai acuan, Tulangan atau bagian beton yang mulai

    mengeras, Vibrator ditarik dari adukan jika permukaan adukan mulai tampak

    mengkilap. Pengecoran suatu Unit atau bagian dari pekerjaan harus

    dilanjutkan tanpa berhenti, Tanpa persetujuan dari konsultan Pengawas dan

    Direksi.

    Pada waktu pengecoran Pedestal Block lubang galian harus betul betul bersih

    dan sudah di beri lantai kerja dan bebas dari genangan air atau lumpur.

    Pengecoran lantai harus sedemikian rupa sehingga di dapat permukaan lantai

    yang benar benar rata. Dan harus di ingat pemberhentian pengecoran harus

    seizin pengawas ahli Dari Konsultan pengawas.

    Pengecoran beton beton praktis seperti kolom dan ringkbalk harus

    disesuaikan keadaan pasangan tembok batu bata yang telah terpasang.

    Ketinggian pengecoran kolom praktis tidak boleh melebihi 1 m, sedangkan

    pengecoran ringbalk di lakukan apabila keadaan pasangan batu bata betul

    betul kering.

    3.10 Perlindungan Pengecoran, Untuk melindungi beton yang baru di cor sampai beton

    tersebut mengeras dengan baik dan untuk mencegah pengeringnya terlalu cepat,

    harus diambil tindakan tindakan dengan menutupinya dengan karung basah

    atau cara lain yang sesuai. Sangat dilarang untuk menaruh bahan bahan diatas

    lantai yang menurut pendapat Konsultan pengawas belum cukup mengeras atau

    mempergunakan lantai tersebut sebagai jalan untuk menggangkut bahan.

    3.11 Penyambungan Beton / Construction Joint : adalah bidang bidang beton lama

    yang akan berhubungan dengan beton baru dan bila perlu juga bidang bidang

    akhir dari siar pelaksanaan harus dibersihkan dari segala macam kotoran dan

    benda benda lepas . setelah itu harus di basahi dengan air sampai jenuh. Sesaat

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 29

    beton baru yang akan di cor, bidang bidang yang tadi harus di sapu dengan air

    semen.

    3.12 Pembongkaran Cetakan / Acuan tidak boleh di bongkar sebelum beton mencapai

    kekuatan Silinder atau Kubus yang cukup untuk memikul beban sendiri. Bilamana

    akibat Pembongkaran cetakan, pada bagian bagian Konstruksi akan bekerja

    beban beban yang lebih tinggi dari pada beban rancana, maka cetakan tidak

    boleh di bongkar selama keadaan tersebut berlangsung. Perlu ditekannkan bahwa

    tanggung jawab keamanan konstuksi beton seluruhnya terletak pada kontraktor

    dan perhatian Kontraktor mengenai pembongkaran cetakan sesuai dengan PBI-

    1971 dalam pasal 5.8 Kontraktor harus memberitahu konsultan pengawas

    bilamana bermaksud akan membongkar cetakan dan meminta persetujuannya.

    Tapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti kontraktor lepas dari tanggung

    jawabnya. Bagian bagian konstruksi di mana terjadi sarang sarang kerikil harus

    di perbaiki dengan penuh keahlian.

    3.13 Cacat Cacat Pada Beton,Meskipun Hasil Pengujian Silinder dan Kubus

    Memuaskan,Konsultan Pengawas dan direksi mempunya wewenang untuk

    menolak Konstruksi beton yang cacat seperti berikut :

    1. Konstruksi Beton yang sangat Keropos

    2. Konruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau

    posisi posisnya tidak seperti yang ditunjukkan oleh gambar rencana.

    3. Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang direncanakan atau

    Konstruksi beton yang berisikan Kayu atau benda benda lainnya.

    3.14 Pengujian / Testing

    Pada umumnnya pengujian dilaksanakan sesuai dengan PBI 1971 bab 4 dan

    termasuk juga pengujian pengujian susut dan pengujian tekan. Jika Pengujian

    tekan gagal, maka perbaikan harus di lakukan mengikuti Prosedur prosedur

    untuk perbaikan.

    3.15 Tanggung Jawab Kontraktor :

    1. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan

    ketentuan dan sesuai dengan gambar gambar konstruksi yang di berikan.

    2. Kehadiran konsultan Pengawas selaku wakil pemberi Tugas atau perencana

    yang sejauh mungkin melihat, mengawasi, menegur atau memberi nasihat

    tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh terdahap hal diatas.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 30

    3.16 Pengukuran Hasil Kerja

    Setiap Jenis dan Type pekerjaan beton dapat dinilai sebagai kemajuan apabila

    setelah selesai di kerjakan dan telah memenuhi persyaratan pengujian kekuatan

    sesuai gambar rencana dan diterima baik oleh Direksi/Konsultan pengawas.

    V. PEKERJAAN BATU BATA

    Pasal 1.

    LINGKUP PEKERJAAN

    Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua

    pekerjaan pasangan batu bata seperti yang tertera pada gambar. Pelaksanaan

    pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk

    seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan disini.

    Pasal 2.

    PENGENDALIAN PEKERJAAN

    Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada PUBI, NI 3

    1970, NI 19 1973 dan SII 0021, 1978.

    Pasal 3.

    BAHAN - BAHAN

    1. Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai

    dengan persyaratan-persyaratan dalam NI 10 1973, Bilaman tidak terdapat

    bahan yang sesuai standard tersebut diatas, maka Konsultan Pengawas dapat

    menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal dengan persyaratan-

    persyaratan yang ditentukan.

    2. Adukan /spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen : 5

    pasir. Spesi khusus berupa tasram dengan campuran 1 semen : 3 pasir

    digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 30 cm diatas permukaan

    lantai.

    3. Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan

    Pengawas dan Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat

    sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang.

    Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada dilapangan akan

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 31

    dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna

    keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan segera

    disingkirkan dari lapangan.

    Pasal 4.

    PENGERJAAN DAN PENYIMPANAN

    Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara cara yang

    disetujui Konsultan Pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat

    mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.

    Pasal 5.

    SYARAT SYARAT PELAKSANAAN

    5.1 Pasangan batu/bata merah, dengan menggunakan adukan campuran 1Pc :2 Psr

    pasang

    5.2 Batu bata merah yang digunakan batu bata merah press ex local dengan kualitas

    terbaik yang disetujui Direksi/Pengawas, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 22

    cm.

    5.3 Sebelum digunakan, batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga

    jenuh

    5.4 Setelah bata terpasang dengan aduk, nat/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm

    dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

    5.5 Pasangan dinding batu bata sebelum diplaster harus dibasahi dengan air terlebih

    dahulu dan siar-siar telah dikorek serta dibersihkan

    5.6 Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimun

    24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis

    5.7 Bidang dinding bata ya ng luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom

    dan balok penguat ( kolom/balok praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm dengan

    tulangan pokok 4 diameter 10mm, beugel diameter 6mm jarak 20cm.

    5.8 Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak

    diperkenankan

    5.9 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian

    pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6

    mm jarak 75cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 32

    beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm

    kecuali ditentukan lain.

    5.10 Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi 5%. Bata

    yang patah lebih dari dua tidak boleh digunakan

    5.11 Pasangan batu bata untuk dinding bata harus menghasilkan dinding finish

    setebal 15 cm dan untuk dindingg 1 batu finish adalah 25 cm. pelaksanaan

    pasangan harus cermat, rapid an benar-benar tegak lurus.

    VI. PEKERJAAN PLESTERAN, ACIAN DAN

    BATU TEMPEL

    1. Pada umumnya plesteran dipakai campuran 1 : 4 kecuali plesteran transtram

    adukan 1 : 2 untuk diatas sloof ketinggian 50 cm dan kolom-kolom, ring yang

    kelihatan.

    2. Plesteran harus rata, tidak bergelombang dan tebalnya rata-rata 1,5 cm.

    3. Selanjurnya Plesteran Kepala di akan digunakan untuk patokan agar di dapat

    permukaan plesteran yang rata. Oleh sebab itu dalam membuat plesteran kepala

    harus diatur sedemikan rupa sehingga di dapat Plesteran kepala yang rata dan

    jarak antara plesteran kepala tidak boleh terlalu jauh

    4. Plesteran harus didiami Pengawasan selama 4 hari, baru boleh diaci pada

    waktu akan diaci, plesteran harus dicuci dan dibasahi supaya betul-betul bis

    menempel dengan baik.

    5. Acian yang boleh diplamur setelah acian berumur 1 minggu atau 7 hari dan

    setelah diplamur lalu di amplas dan seterusnya dicat tembok sampai 3 (tiga) kali.

    6. Pekerjaan Plesteran harus dilakukan oleh tukang yang ahli dsn berpegalaman

    melakukan pekerjaan plesteran. Konsultan pengawas berhak meminta kontraktor

    untuk mengganti tukang yang dinilai tidak cakap.

    7. Pemasangan Batu Tempel yang bertekstur pada dinding Luar setinggi 1 m,

    dipasang dengan Rapi dan lurus. Batu tempel setelah di kerjakan harus bersihkan

    dari Noda Noda Semen yang kemungkinan menempel sewaktu pekerjaan

    dilakukan. Hal itu akan Menggangu Keindahan dari Batu tempel tersebut.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 33

    VII. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI

    Pasal. 1

    LINGKUP PEKERJAAN

    1.1. Meliputi pekerjaan persiapan/pembersihan permukaan yang akan dipasang

    dan pemasangan Lantai Keramik sesuai dengan pola dalam gambar rencana,

    termasuk penyelesaian, pengadaan material dan peralatan pembantu.

    1.2. Mengkoordinasikan pemasangan lantai Keramik dengan pekerjaan lain

    yang berada dibawahnya dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan lantai.

    Pasal. 2

    BAHAN-BAHAN

    2.1. Lantai Keramik Ukuran 40 x 40 type KW 1

    2.2. Lantai Keramik mempunyai permukaan yang keras

    2.3. Lantai Keramik mempunyai ketebalan 1 cm.

    2.4. Permukaan Lantai Keramik harus rata, tidak bergelombang dan menggelembung

    serta mempunyai ukuran yang sama antara satu dan yang lain.

    2.5. Keramik Plint ukuran 10 x 40 type KW-1

    2.6. Lantai Keramik Teras Menggunakan Ukuran 40 x 40 type KW 1

    2.7 Sambungan keramik siku sesuai dengan SII 0023-81.

    2.8. Untuk Kamar mandi/WC, Meja Wastafel: Lantai. Ukuran 25/25 type KW-1

    2.9. Keramik Lantai Ukuran 25/25 type KW -1

    2.10. Keramik Dinding ukuran 25/40 tyep KW -1

    2.11. Bahan perekat digunakan adukan pasangan setebal 2,5 cm

    2.12. Bahan pengisi digunakan semen supergrout.

    Pasal 3

    CARA PELAKSANAAN

    3.1. Sebelum pemasangan dilakukan, pekerjaan lantai kerja atau speci, perataan pada

    plat lantai, kemiringan, ketinggian peil dan lapisan water proofing,

    pemasangan pipa distribusi dan kabel-kabel instalasi telah selesai terpasang

    ditest dan dinyatakan baik oleh Konsultan Pengawas.

    3.2. Sebelum dipasang ubin Keramik/Marmer harus dibersihkan dan

    dibasahi/direndam air.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 34

    3.3. L a n t a i Keramik dipasang diatas adukan/beton tumbuk 1:3:5 setebal 5 cm

    dan pada plat lantai beton pada tingkat berikutnya.

    3.4. Jarak antar ubin Keramik/naat tidak boleh lebih dari 1.5 mm dan diisi dengan

    grout, kemudian dibersihkan dengan cairan kimia.

    3.5. Start pemasangan/kepala lantai dapat dilakukan sesuai dengan Instruksi

    dari Konsultan Pengawas dan harus diperiksa serta disetujui terlebih dahulu

    oleh Konsultan Pengawas sebelum pemasangan ubin Keramik berikutnya

    dilaksanakan.

    3.6. Pemotongan ubin Keramik harus dengan Gurinda atau alat pemotong

    elektronik/masinal yang baik dan mendapat hasil yang lurus serta rapi.

    3.7. Bahan yang rusak, retak atau cacat akibat apapun harus segera diganti.

    3.8. Sebelum pemasangan, kontraktor agar mengajukan shop drawing pola

    untuk disetujui Konsultan Pengawas .

    3.9. Persetujuan tentang pengambilan suatu produck harus diajukan minimal 2

    minggu sebelum pekerjaan ubin Keramik dilakukan, dan diusahakan

    dipergunakan 1 (satu) produk.

    3.10. Untuk Pasangan tegel pada bagian bagian pipa instalasi yang telah tertanam

    pada permukaan lantai atau dinding harus terlebih dahulu di tutup dengan

    lapisan Mortar campuran 1 Semen : 2 Pasir

    3.11. Tukang yang digunakan harus betul betul ahli dan berpengalaman mengerjakan

    pasangan tegel keramik, Konsultan pengawas berhak meminta Konraktor untuk

    mengganti tukang yang di nilai tidak cakap.

    3.12. Kontraktor harus selalu melakukan pengawasan terhadap mutu hasil pekerjaan

    dan memenuhi instruksi konsultan pengawas bila di minta memperbaiki atau

    mengganti bagian bagian yang tidak memenuhi kualitas dan persyaratan yang

    di maksudkan dalam gambar rencana dan spesifikasi.

    3.13. Kontraktor harus membersihkan permukaan lantai dan dinding yang telah

    selesai di kerjakan dari segala kotoran dengan bahan pembersih yang di setujui

    oleh konsultan Pengawas. Kebersihan harus tetap terjaga hingga penyerahan

    pekerjaan pertama di lakukan.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 35

    VIII. PEKERJAAN ATAP KONSTRUKSI BAJA RINGAN

    Pasal 1.

    PEKERJAAN ATAP KUDA KUDA BAJA RINGAN

    1. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi pemasangan Rangka Kuda - Kuda, Pemasangan

    reng,pemasangan atap genteng metal, pemasangan Nok genteng, Pemasangan Karet

    Pelapis Atap, pemasangan Jurai, dan Pemasangan Lisplank

    2. B A H A N

    a. Baja Ringan Fabrikasi yang telah mendapatkan Strandart Nasional dengan di

    terbitkannya sertifikat SNI oleh Pemerintah Republik Indonesia . dengan ukuran

    Kuda Kuda C75 75 dan Reng A.35-

    b. Genteng Metal dengan ketebalan 0,35 mm

    c. Karet Sebagai Pelapis

    d. Calsiplank ukuran 2/30 untuk lisplank

    Pasal 2.

    RANGKA KUDA - KUDA

    1. LINGKUP PEKERJAAN

    1. Yang dimaksud dengan pekerjaan Kuda Kuda adalah :

    a. Seluruh Pekerjaan Konstruksi kerangka bangunan atap yang terbuat dari

    baja ringan . Yang pelaksanaanya sesuai dengan gambar rencana maupun

    penjelasan lainnya.

    b. Pelaksanan Pekerjaan Atap kuda kuda baja ringan di lakukan oleh tenaga

    yang trampil yang telah berpengalaman atau yang telah mendapat Lisensi

    dari disributor Resmi bersertifikat SNI

    2. Pekerjaan Pemasangan Aluminium Foil di maksudkan sebagai pelapis antara

    reng dan Atap genteng

    3. Pemasangan Atap Genteng Metal

    4. Pemasangan Lisplank dengan menggunakan papan kayu kelas 1

    2. PEMASANGAN RANGKA BAJA RINGAN

    1. Alat alat untuk pemasangan harus sesuai untuk macam pekerjaannya dan

    harus dalam keadaan baik, bila di jumpai bagian bagian konstruksi yang

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 36

    tidak dapat di pasang atau di tempatkann sebagaimana mestinya sebagai

    akibat dari kesalahan Fabrikasi, maka keadaan itu harus segera di laporkan

    kepada konsultan pengawas disertai dengan usulan dan cara perbaikannya.

    2. Baut Baut penghubung, baut sekerup harus disediakan dan di pasang

    sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail

    IX. PEKERJAAN PLAFON

    1. Bahan.

    1.1. Bahan plafond adalah rangka Hollow dan Gypsum dengan ukuran 9 mm

    ukuran 240 x120 cm untuk ruang dengan list kwalitas sama dengan bahan

    plafond.

    2.1. Tidak retak, gempil ataupun cacat bentuk yang lainnya.

    3.1. Bahan rangka dari Besi Hollow yang berkualitas baik

    4.1. Untuk bahan Plafon luar menggunakan Calsiboard 3.5 mm

    2. Macam Pekerjaan

    1.1. Menyediakan bahan, alat dan memasang plafond pada tempat-tempat yang

    dinyatakan dalam gambar.

    2.1. Memasang rangka plafond dengan Hollow

    3.1. Memasang list-list profil pada bagian-bagian yang dinyatakan dalam gambar.

    3. Cara Pelaksanaan

    3.1 Rangka plafond baru boleh dipasang apabila semua instalasi diatas

    plafond sudah selesai dipasang dan ditest.

    3.2 Hubungan Seluruh struktur rangka harus kuat.

    3.3 Plafond Gypsum dipasang pada kerangka tersebut oleh ahlinya, sehingga

    diperoleh hasil yang rapi, rata dan kuat.

    3.4 Sebelum dicat, pada nat-nat Plafond harus diplamur dulu sampai

    permukaan sambungan nampak rapih, kemudian baru dicat

    3.5 Pola pemasangan harus sesuai dengan gambar rencana plafond dan petunjuk

    dari Konsultan Pengawas.

    3.6 Apabila setelah terpasang terdapat cacat akibat cara pemasangan yang

    kurang baik, maka Kontraktor harus membongkar dan mengganti dengan

    yang baru dengan biaya penuh dari Kontraktor.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 37

    3.7 Sebelum terpasang Kontraktor harus meminta ijin dari Konsultan

    Pengawas/Direksi lapangan.

    X. PEKERJAAN RANGKA KUSEN , JENDELA PINTU & PAGAR BESI

    1. Pekerjaan Rangka Kusen

    1.1 Untuk Rangka kusen pintu dan jendela digunakan system , buatan dalam

    negeri, warna dan tebal dengan bentuk dan ukuran profil sesuai gambar,

    dengan ketebalan adalah 1,4 mm.

    1.2. Rangka yang dipasang adalah profil yang telah dipilih dengan baik, warna

    dan ukuran Rangka yang sama, lurus, tidak ada bagian yang bengkok atau

    melengkung atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari

    konsultan pengawas

    1.3. Rangka dipasang dengan menggunakan sekrup, interlock profil atau

    keeling.Keseluruhan rangka direkatkan dengan baik pada dinding dengan

    menggunakan angker baut fisher.

    1.4. Setelah R a n g k a t erpasang bidang permukaan kusen atau rangka partisi

    harus rata,lurus, waterpas dan lotnya baik, warnanya merata dan tidak

    terdapat belang-belang atau noda akibat adukan semen atau cacat lainnya.

    1.5. Bagian Rangka kusen atau partisi yang diperkirakan akan terkena adukan

    semen atau bahan lainnya yang merusak anodizing dari alumunium harus

    ditutup dengan menggunakan minyak kental/fat yang kering dan kemudian

    ditutup dengan kertas.

    2. Pekerjaan Daun Pintu

    2.1 Untuk daun pintu digunakan system, produksi dalam negeri warna

    ditentukan kemudian, dengan bentuk , ukuran dan jenis profil sesuai dengan

    gambar.

    2.2 Daun Pintu yang dipasang adalah Rangka yang telah dipilih dengan baik,

    warna dan ukuran profil sama, lurus, tidak ada bagian yang bengkok atau

    melengkung atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari

    konsultan pengawas

    2.3 Rangka Alumunium dipasang dengan menggunakan sekrup dan klos

    dan setelah Rangka alumunium terpasang, bidang permukaan daun pintu

    harus rata, lurus dan lot , warna merata tidak terdapat belang-belang atau

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 38

    noda akibat adukan semen atau cacat lainnya.

    2.4 Bagian Rangka pintu yang diperkirakan akan terkena adukan semen atau

    bahan lainnya yang merusak anodizing dari alumunium, harus ditutup

    dengan menggunakan minyak kental/lat yang kering dan kemudioan ditutup

    dengan kertas

    2.5 Daun pintu alumunium menggunakan kaca Ryben tebal 5 mm kecuali

    ditentukan lain

    2.6 Semua celah antara pintu dan kusen harus disekat dengan gasket mohair.

    3. Pekerjaan Rangka Kusen Dan Daun Pintu Kamar Mandi

    3.1. Untuk Rangka Kusen dan daun pintu Kamar mandi menggunakan Kusen

    Rangka Aluminium digunakan aluminium framing system dengan ketebalan

    1,4 mm

    3.3 Rangka Alumunium dipasang dengan menggunakan sekrup dan klos

    dan setelah Rangka alumunium terpasang, bidang permukaan daun pintu

    harus rata, lurus dan lot , warna merata tidak terdapat belang-belang atau

    noda akibat adukan semen atau cacat lainnya.

    3.4 Bagian Rangka pintu Alumunium yang diperkirakan akan terkena adukan

    semen atau bahan lainnya yang merusak anodizing dari alumunium, harus

    ditutup dengan menggunakan minyak kental/lat yang kering dan kemudioan

    ditutup dengan kertas

    4. Pekerjaan Pagar

    4.1. Untuk Pagar menggunakan besi Hollow dengan Ukuran 4x4 cm. Rangka Besi

    di Las Rapi.

    4.2. Rangka Pagar di Pasang dengan cara Memasang angker tanam pada kaki di

    baut dan Cor Setempat.

    4.3. Pemasangan Harus Kuat dan tidak Goyang sehingga aman untuk sebagai

    pegangan atau Untuk bersandar.

    4.4. Pemasangan harus Rapi dan bersih , warna tidak terdapat belang belang

    akibat adukan semen dan bekas las.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 39

    XI. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

    1. BAHAN

    1.1 Kunci yang digunakan kunci tanam merk SIS atau Setara, dan dengan

    Jaminan legalitas Produk tersebut (bila diragukan Konsultan Pengawas

    berhak menolak)

    1.2 Kunci setaraf merk SIS atau setara dipakai untuk lemari-lemari tanam (built in

    dengan engsel piano).

    1.3 Engsel yang digunakan adalah engsel besar dari bahan tembaga atau engsel

    Nylon 10 cm dan 7 cm untuk jendela.

    1.4 Grendel tanam menggunakan merk SIS, atau Setara.

    1.5 Expagnolete buatan dalam Negeri setaraf merk SIS atau Setara

    1.6 Semua Produk yang dipakai harus ada jaminan Kwalitas dari pabrik yang

    bersangkutan. Dan bila diragukan harus ditolak.

    2. MACAM PEKERJAAN

    2.1 Mengadakan dan memasang kunci tanam pada semua pintu sesuai rencana

    yang tertera pada gambar.

    2.2 Memasang 3 buah engsel pada tiap daun pintu dan 2 buah engsel pada tiap

    daun jendela.

    2.3 Memasang grendel jungkit pada jendela.

    2.4 Memasang expagnolete pada daun pintu ganda.

    2.5 Memasang door closer ditempat yang ditunjuk pada gambar.

    2.6 Memasang kait angin pada jendela dan stop door di pintu partisi.

    3. CARA PELAKSANAAN

    3.1. Semua pemasangan harus rapi, sehingga pintu-pintu dan jendela dapat

    ditutup dan dibuka dengan mudah, lancar dan ringan.

    3.2. Setelah terpasang semua kunci-kunci, engsel-engsel dan grendel-grendel

    harus diminyaki, sehingga dapat bekerja dengan baik.

    3.3 Pemasangan menggunakan cara seperti petunjuk pabriknya atau petunjuk

    Konsultan Pengawas

    4.3. Ketingian handel pintu dari lantai 90 cm.

    4. UKURAN UKURAN

    Semua ukuran-ukuran harus disesuaikan dengan gambar spesifikasi.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 40

    XII. PEKERJAAN PENGECETAN

    1. LINGKUP PEKERJAAN

    1.1 Persiapan permukaan yang akan diberi cat

    1.2 Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan

    1.3 Pengecatan semua permukaan dan area yang ada digambar tidak disebutkan

    secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Direksi.

    2 . S T A N D A R T P E N G E R J A A N ( M O C K U P )

    2.1. Sebelum pengecatan dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada

    satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang

    tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material, dan cara

    pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan

    ditentukan oleh Direksi Lapangan.

    2.2. Jika masing-masing bidang tersebut disetujui oleh Direksi lapangan dan

    Direksi, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan

    pekerjaan pengecatan.

    3. BAHAN UNTUK PERAWATAN

    3.1. Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat

    pada bidang-bidang transparan ukuran 30x30 cm2. Dan pada bidang-bidang

    tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah laipsan,

    dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).

    3.2. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan

    dan Direksi. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh

    Direksi dan Direksi Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan

    pembuatan mock up seperti tercantum pada 2.2. diatas.

    3.3. Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan, untuk kemudian

    akan diteruskan kepada Pemberi tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis

    cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan

    mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan

    dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh Pemberi tugas.

    4. PEKERJAAN CAT DINDING

    4.1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran

    bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 41

    4.2. Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar, warna

    ditentukan kemudian.

    4.3. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis emulsi, warna

    ditentukan kemudian.

    4.4. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok.

    4.5. Sebelum dinding diplamur, plasteran sudah harus betul-betul kering, tidak

    ada retak-retak dan pemborong meminta persetujuan kepada

    direksi/konsultan pengawas.

    4.6. Sesudah 7 hari plamur terpasang maka diamplas sampai benar-benar halus

    kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul, selanjutnya

    diding dicat dengan menggunakan roll cat.

    4.7. Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan

    finish textured spray paint digunakan texture finish, pasta texture dengan

    bahan dasar emulsi acrylic yang disemprotkan dengan alat compressor.

    4.8. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari satu lapis alcalic resistance

    sealer yang dilanjutkan dengan dua lapis acrylic emulsion, dengan kekentalan

    sebagai berikut :

    Lapis I encer (tambahan 20% air)

    Lapis II kental

    Lapis III encer

    4.9. Untuk warna-warna yang sejenis, kontraktor diharuskan menggunakan

    kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran (bacth number) yang sama.

    5. PEKERJAAN PENGECATAN PLAFOND

    5.1. Yang termasuk pekerjaan Plafond adalah Kalsyboard dan bagian-bagian lain

    yang ditentukan dalam gambar.

    5.2. Cat yang digunakan ditentukan kemudian.

    5.3. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding

    kecuali tidak digunakan lapis alkali resistance sealer pada pengecatan plafond.

    5.4. Sambungan-sambungan Kalcyboard harus diberi flexsibel sealant agar tidak

    terlihat sebagai retakan sesudah dicat.

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 42

    XII. PEKERJAAN SANITAIR

    1. Bahan Sanitair

    1.1. Produk Sanitair Yang digunakan dalam Pemasangan Closet Duduk type

    CW660J / SW660J atau setara lengkap beserta Aksesorisnya.

    1.2. Untuk Wastafel Produk yang digunakan adalah type LW829CJ lengkap beserta

    Aksesorisnya.

    1.3. Untuk Kran tembok digunakan type Y20RX / PY20RX.

    1.4. Untuk Floor Drain digunakan type HN508P / PHN508P.

    1.5. Untuk Urinoir, Produk yang digunakan adalah type UW930J lengkap beserta

    Aksesorisnya.

    1.6. Semua Produk yang dipakai harus ada jaminan Kwalitas dari pabrik yang

    bersangkutan. Dan bila diragukan harus ditolak

    2. Material PVC

    Pipa PVC digunakan untuk mengganti Pipa pipa pembuangan air kotor Khususnya

    pada bagian-bagian yang tidak tertanam dalam konstruksi sebagaimana dijelaskan

    dalam gambar rencana. Pipa PVC terbuat dari ekstruksi bahan utama Polivynil

    Choride dengan kandungan PVC murni Minimum 92,5 % Bahan Polimer dan

    stabilizer yang digunakan harus berkualitas baik dan tahan terhadap air dan Cuaca,

    mempunyai tekanan Kerja 6 Kg/cm2 dan tekanan test 28 kg/cm2 dalam satu menit

    tekanan pecah pada minimum 40 kg/cm2 dan dijamin dengan sertifikat pabrik. Pipa

    PVC digunakan permukaan luarnya dan dalam harus : Halus, Licin dan tanpa cacat

    yang merugikan seperti retak-retak, guratan, gumpalan dan cacat-cacat lainnya.

    Kualitas Pipa beserta Fitting dan Sambungan-sambungan yang digunakan adalah

    kelas Pralon atau setara sesuai dengan standar SNI. Lem Untuk Fitting dan

    sambungan-sambungan digunakan bahan yang berkualitas baik sesuai yang

    dianjurkan oleh pabrik asal bahan Pipa atau yang disetujui oleh Konsultan

    Pengawas.

    Ukuran Pipa :

    Untuk Pipa Pembuangan Air Hujan Menggunakan Pipa PVC dengan Ukuran 4 Inci

    (kelas 6 kg/cm2), Pipa Pembuangan Air Kotor Menggunakan Pipa PVC dengan

    Ukuran 4 dan 3 Inci (kelas 8 kg/cm2) dan Pipa Air Bersih Menggunakan Pipa PVC

    dengan ukuran 1 dan 3/4 Inci (kelas 6 kg/cm2).

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 43

    3. PELAKSANAAN

    3.1 Pekerjaan Sanitair :

    a. Semua pemasangan dan Sambungan Sanitair Baik Closet Duduk, Wastafel

    maupun Urinoir Harus Rapi dan Tidak Bocor maupun Merembes.

    b. Jika ada Kebocoran dalam pemasangan masih merembes

    3.2 Pekerjaan Pipa PVC

    Pekerjaan Pipa pembuangan dimulai dengan memeriksa kondisi Pipapipa

    existing khususnya bagianbagian yang tidak tertanam dalam konstruksi

    dengan melakukan pengetesan aliran air buangan kedalam semua pipa.

    Penyambungan Pipapipa yang baru ke pipapipa existing yang tertanam

    dilakukan apabila pengetesan dan perbaikan telah dilakukan dan atas

    persetujuan Konsultan pengawas. Penyambungan pipa di lakukan dengan soket

    ( Soket lurus, elbow atau T ) Mereknya harus sama dengan bahan pipa dan

    menggunakan lem yang berkualitas baik.

    3.3 Pekerjaan Flor Drain

    Pemasangan floor drain harus lebih rendah 0,5 cm dari lantai finish.

    3.4 Pekerjaan Septick Tank Dan rembesan

    Air limpasan dari septic tank ini dialirkan ke bidang resapan yang dibuat sesuai

    gambar.

    - Ukuran bak peresapan = 100 x 200 cm atau sesuai gambar.

    - Lubang galian tersebut ditirnbun lagi dengan beberapa lapisan antara lain

    lapisan batu gunung, kerikil besar, kerikil halus, ijuk, pasir urug dan tanah

    urug sesuai gambar.

    - Pipa pelepasan dari bahan pipa PVC 4" yang diberi lubang yang dlapisi ijuk

    dan kerikil.

    3.5 Sebelum penyerahan pertama, kontraktor harus telah melaksanakan pengujian

    pengujian di lapangan dan disaksikan oleh konsultan pengawas, pemeriksaan

    dan pengujian dilakukan sebagai berikut :

    3.5.1. Pengujian sistem pipa pembuangan air.

    Semua lubang Outlet ditutup dengan rapat dan seluruh pipa diisi dengan

    air sampai mulut lubang Outlet tertinggi. Sistem tersebut harus dapat

    menahan air yang diisikan minimum selama 30 Menit dan penurunan air

  • Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 44

    selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm, pengujian dilakukan

    sebelum permukaan lantai ditutup.

    3.5.2. Pengujian sistem pipa distribusi air kotor, air hujan, dan air buangan.

    Setelah roughing-in selesai dipasang dan sebelum memasang fixture,

    seluruh sistem distribusi air harus diuji coba dengan tekanan hidrostatik

    sebesar satu setengah kali tekanan kerjanya, minimum 7,5 atm tanpa

    mengalami kebocoran selama satu jam.

    3.5.3. Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala kerusakan atau