spesifikasi teknis
DESCRIPTION
SPEKTEKTRANSCRIPT
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 1
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 2
I. SPESIFIKASI TEKNIK
UMUM
Pasal 1.
LINGKUP PEKERJAAN DAN PERSYARATAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) kabupaten Maros
Tahun Anggaran 2015
Pembangunan Gedung mencakup pekerjaan yang bersifat Standart : Struktur,
Arsitektural, Elektrikal, Mekanikal maupun yang bersifat Non Standar bangunan.
1.2 Dan lain lain, sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar perencanaan yang
secara nyata termasuk didalam paket pekerjaan ini. Pekerjaan tersebut diatas
harus selesai tepat waktu, kualitas yang memenuhi ketentuan ketentuan
sebagaimana disyaratkan dalam Surat Perjanjian Kontraktor dan
pelaksanaannya harus dilaksanakan berdasarkan :
a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan/RKS dan Spesifikasi Teknis
b. Gambar gambar perencanaan
c. Penjelasan aanwijzing dan penjelasan tambahan lainnya
d. Peraturan Umum lainnya yang berlaku.
2. PERSYARATAN DAN PERATURAN UMUM
2.1. Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan / Peraturan Nasional maupun peraturan setempat lain
yang berlaku atau jenis Bahan tersebut . Peraturan tersebut antara lain:
a. Standart Industri untuk bahan yang digunakan
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia, NI-2 1971
c. Tata Cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung 1991
d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia , NI-5 1961
e. Pedoman Perencanaan ketahanan Gempa untuk rumah dan Gedung 1987.
f. Peraturan Cement Portlang Indonesia
g. Peraturan Plumbing Indonesia
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 3
h. Peraturan Umum Instalasi Listrik
i. Peraturan/pedoman Perencanaan Penangkal Petir SKBI-1.3.53.1987.UDC
887.2
j. Peraturan Bangunan Baja Indonesia 1987
k. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1987
l. Untuk bahan dan Pekerjaan yanh belum termasuk dalam standart tersebut
diatas, maupun standartd Nasional lainnya, maka diberlakukan Standart
Internasional atau Persratan Teknis dari pabrik/ produsen yang
bersangkutan.
m. Dan lain lain yang secara nyata termasuk di dalam Dokumen/Gambar, RKS,
Risalah Aanwijzing dan ketentuan-ketentuan lainnya.
2.2 Untuk Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas Kontraktor/Kontraktor harus
meyediakan :
a. Tenaga tenaga kerja, tenaga tenaga ahli yang memadai, baik kualitas
maupun kuantitas ( jumlahnya) untuk semua jenis pekerjaan.
b. Alat alat yang cukup untuk setiap jenis pekerjaan.
c. Bahan bahan yang memenuhi syarat dalam jumlah yang cukup dan
didatangkan tepat dalam waktunya sehingga tidak terjadi stagnasi yang
mengakibatkan keterlambatan pada waktu penyerahan pertama.
2.3 Kontraktor bertanggung jawab terhadap :
a. Kontraktor tetap bertanggungjawab dalam menepati semua ketentuan yang
tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta Gambar Kerja berikut
tambahan dan perubahannya
b. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan
maupun bagian-bagiannya dan segera memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas tentang setiap perbedaan yang ditemukannya di dalam Rencana
Kerja dan Syarat serta Gambar Kerja dalam pelaksanaan
c. Kontraktor baru diijinkan membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakan
nya setelah ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas atau Direksi.
d. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal
apapun menjadi Kontraktor, oleh karenanya Kontraktor diwajibkan
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 4
mengadakan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap gambar- gambar dan
dokumen yang ada.
2.4. Kondisi Lapangan
a. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus benar-benar memahami
kondisi/keadaan lapangan pekerjaan atau hal-hal lain yang mungkin akan
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan harus sudah memperhitungkan
segala akibatnya.
b. Kontraktor harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan lokasi
tempat bekerja penempatan material, pengamanan dan kelangsungan operasi
selama pekerjaan berlangsung.
c. Kontraktor harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian gambar, RKS
dan agenda-agenda dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi
lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik
2.5. Kebersihan dan Ketertiban
a. Selama berlangsungnya pembangunan, Direksi Keet, gudang dan bagian
dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari
bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.
b. Kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan Konsultan Pengawas atau Direksi
memberi perintah menghentikan seluruh pekerjaan dan Kontraktor harus
menanggung seluruh akibatnya..
c. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang-gudang maupun yang
berada di alam bebas harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu
kelancaran dan keamanan pekerjaan/umum dan juga agar memudahkan
jalannya pemeriksaan serta penelitian bahan-bahan oleh Konsultan
Pengawas/Dreksi maupun oleh Pemberi Tugas.
d. Kontraktor wajib membuatkan Kamar mandi serta WC untuk pekerja pada
tempat- tempat tertentu yang disetujui oleh Konsultan Pengawas demi
terjaminnya kebersihan dan kesehatan dalam proyek.
e. Para pekerja Kontraktor tidak diperkenankan untuk :
Menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan ijin Konsultan Pengawas
atau Direksi.
Memasak ditempat bekerja kecuali ijin Konsultan Pengawas atau Direksi.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 5
Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minum, rokok dan
sebagainya ketempat pekerjaan
Keluar masuk dengan bebas
Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas atau Pengelola Teknis Proyek (PTP) pada waktu pelaksanaan.
3.P E R S E L I S I H A N
a. Perselisihan. Yang bersifat teknis yang tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah antara pemberi tugas dengan kontraktor akan diselesaikan oleh
panitia Arbitrage yang terdiri dari seorang wakil dari kontraktor dan seorang lagi
dipilih oleh kedua wakil tersebut diatas
b. Keputusan-keputusan panitia tersebut mengikat untuk kedua belah pihak,
perselisihan-perselisihan lainnya yang bersifat umum / hukum akan diajukan
kepada dan diserahkan / diselesaikan oleh pengadilan negeri
c. Perselisihan-perselisihan lainnya yang bersifat umum / hukum akan diajukan
kepada dan diserahkan / diselesaikan oleh pengadilan negeri, juga bila keputusan
yang dimaksud pada ayat b.
4. MEREK DAGANG
Merek merek dagang untuk bahan bahan yang disebutkan dalam persyaratn
teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan dalam hal bentuk, model,
mutu, jenis dan sebagainya, sehingga tidak diartikan sebgai persyaratan merk yang
mengikat. Kontraktor / Kontraktor Pelaksana dapat mengusulkan merek dagang lain
yang setara ( sekualitas ) setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas.
Dalam hal disebutkan tiga merek dagang atau lebih untuk mjenis bahan yang sama
maka Kontraktor / kontraktor diwajibkan untuk menyediakan salah satu dari
padanya sesuai dengan persetujuan direksi/Pengawas.
5. SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN
Untuk Pedoman Pemeriksaan Bahan bahan bangunan digunakan Persyaratan
Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1982 ) NI 3
Pasal 1. Syarat Material / Bahan
5.1. Syarat Bahan.
1. Sebelum mendatangkan bahan bahan bangunan ketempat pekerjaan,
Kontraktor diwajibkan menyerahkan contoh contoh terlebih dahulu kepada
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 6
Direksi/Pengawas untuk diminta persetujuannya. Adapun bahan bahan
yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh contoh yang telah
disetujui .
2. Apabila ternyata bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang
telah disetujui, maka Direksi/ Pengawas berhak menolak/memerintahkan
Kontraktor untuk mengeluarkan bahan bahan tersebut dari lapangan (
tempat pekerjaan ) selambat lambatnya 2 x 24 jam sejak ditolaknya bahan
tersebut.
3. Tidak diperkenankan menggunakan bahan bahan yang telah ditolak
tersebut diatas baik secar sengaja maupun tidak sengaja, maka direksi
berhak membongkar pekerjaan yang menggunakan bahan bahan tersebut
dengan biaya dibebankan kepad Kontraktor.
4. Untuk setiap perselisihan kwalitas bahan bangunan yang digunakan antara
Direksi/Pengawas dengan Kontraktor diwajibakan memeriksa kualitas
kualitas bahan itu ke Lembaga Penelitian Bahan Bangunan yang telah
ditunjuk oleh pihak Direksi/Pengawas dengan biaya ditanggung oleh
Kontraktor. Dalam jangka 2 x 24 jam sejak timbulnya perselisihan, sebelum
diperoleh hasil pemeriksaan tersebut, Kontraktor tidak diperkenankan
menggunakan bahan bangunan tersebut didalam pekerjaannya.
5.2. Pemeriksaan Dan Penyediaan Bahan Dan Barang
1. Bila dalam RKS disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatu material,
maka hal ini dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis dari material tersebut
yang digunakan dalam perencanaan dan untuk menunjukkan material/bahan
yang digunakan dan untuk mempermudah Kontraktor mencari barang
tersebut.
2. Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik pembuat
dari suatu bahan/barang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas yang telah
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Konsultan Perencana dan bila tidak
ditentukan dalam RKS serta Gambar Kerja, maka bahan dan bahan tersebut
diusahakan dan disediakan oleh.
3. Kontraktor yang harus mendapatkan persetujuan dahulu dari Konsultan
Perencana melalui Konsultan Pengawas/Direksi.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 7
4. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor, setelah disetujui Konsultan
Pengawas/Direksi, harus dinilai bahwa material tersebut yang akan dipakai
dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan telah memenuhi syarat spesifikasi
teknis Perencanaan
5. Contoh material tersebut, disimpan osleh Konsultan Pengawas, Pengelola
Teknis Proyek atau Pemberi Tugas untuk dijadikan dasar penolakan bila
ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai kualitas, sifat maupun
spesifikasi teknisnya.
6. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor harus sudah memasukkan
sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai material. Tanpa mengingat
jumlah tersebut, Kontraktor tetap bertanggung jawab pula atas biaya
pengujian material yang tidak memenuhi syarat atas Perintah Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
5.3. Perbedaan Dalam Dokumen Lampiran Kontrak
1. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara Gambar Kerja dan Rencana Kerja
dan Syarat ini, maka Kontraktor harus menanyakannya secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas dan Kontraktor harus mentaati keputusan
tersebut.
2. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah
yang berlaku dan ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada
ukuran skala dari gambar-gambar, tapi jika mungkin ukuran ini harus
diambil dari pekerjaan yang sudah selesai.
3. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada Gambar Kerja, RKS atau Dokumen
yang berlainan dan atau bertentangan, maka ini harus diartikan bukan untuk
menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi untuk menegaskan
masalahnya. Kalau terjadi hal ini, maka yang diambil sebagai patokan adalah
yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai biaya yang tinggi.
Apabila terdapat perbedaan antara :
a. Gambar arsitektur dengan gambar struktur, maka yang dipakai sebagai
acuan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur, sedangkan
untuk jenis dan kualitas bahan dan barang adalah gambar struktur
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 8
b. Gambar arsitektur dengan gambar sanitasi, maka yang dipakai sebagai
acuan dalam ukuran kualitas dan jenis bahan adalah gambar sanitasi,
sedangkan untuk ukuran fungsional adalahGambar Arsitektur.
c. Gambar arsitektur dengan gambar elektrikal, maka yang dipakai sebagai
acuan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur, sedangkan
untuk ukuran kualitas dan bahan adalah gambar elektrikal.
6. GAMBAR KERJA ( SHOP DRAWING )
1. Jika terdapat kekurang jelasan dalam gambar kerja, atau diperlukan gambar
tambahan/gambar detail,atau untuk memungkinkan Kontraktor melaksanakan
dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka Kontraktor harus
membuat gambar tersebut dan dibuat rangkap 3 (tiga). Gambar tersebut atas
biaya Kontraktor dan harus disetujui Konsultan Pengawas.
2. Gambar kerja hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh
Pemberi Tugas, dengan mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari Perencana
dan Konsultan Pengawas.
3. Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Pemberi Tugas atau konsultan, yang jelas memperhatikan
perbedaan antara gambar kerja dan gambar perubahan rencana.
4. Gambar tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui
sebelum dilaksanakan.
7. GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN ( ASBUILD DRAWING )
1. Termasuk semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena
penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas atau Konsultan, maka
Kontraktor harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah
dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan
pekerjaan yang dilaksanakan.
2. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya
(gambar asli) yang biaya pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor.
8. SITUASI / LETAK BANGUNAN
1. Pembangunan / Pekerjaan ini terletak di lokasi seperti yang tersebut dalam
lingkup pekerjaan.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 9
2. Site ( halaman Pembangunan ) akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana
keadannya. Untuk itu Kontraktor harus meneliti sifat lingkup Pekerjaan
terutama keadaan tanah, letak bangunan existing serta sifat lingkup pekerjaan
lain lain yang dapat mempengaruhi harga Penawaran
3. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam mengevaluasi keadaan
lapangan segala sesuatunya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat
dijadikan alasan mengajukan klaim.
4. Keterangan megenai letak Bangunan ditentukan dalam gambar situasi dan untuk
awal pelaksanaan harus diadakan pengukuran dulu dibawah pengawasan
Direksi/Pengawas.
9. UKURAN / DIMENSI
1. Ukuran ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran yang mengikat
dan mutlak harus ditepati.
2. Satuan yang digunak dalam gambar dinyatakan dalam Metrik ( Milimeter,
Centimeter, Meter ), kecuali hal khusus satuan dinyatakan sesuai
kebutuhan/ketentuan umum yang berlaku.
3. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar strukutur dan detail dalm
jenis sama maka menjadi pegangan adalah gambar yang berskala besar ( gambar
detail )
4. Sinkronisasi antara gambar, spesifikasi dan BoQ (Daftar Volume dan Biaya
Pekerjaan) diambil yang mempunyai bobot teknis yang paling tinggi dan tidak
saling menghilangkan, demikian pula gambar gambar antara gambar
Arsitektur, Sipil, Strukuktur, Elektrikal dan Mekanikal adalah saling melengkapi
dan tidak saling menghilangkan.
10. P E N J A G A A N
a. Kontraktor hendaknya mengusahakan sendiri penjagaan dan bertanggung
jawab atas keamanan dikawasan pekerjaan tersebut, termasuk keamanan
terhadap direksi / direksi keet buruh, barang-barang milik proyek, barang-
barang milik pihak ketiga dan alat-alat yang ada dilokasi
b. Barang-barang maupun alat-alat yang diserahkan kontraktor kepada pihak
pelaksana, keamanannya masih tetap menjadi tanggungan pihak kontraktor;
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 10
hal-hal yang menyangkut kerusakan maupun kehilangan tetap menjadi
tanggungan pihak kontraktor
c. Kontraktor harus menyediakan penerangan listrik / petromax dilokasi
pekerjaan sesuai petunjuk direksi pelaksanaan
d. Kontraktor diwajibkan mentaati segala ketentuan perrburuhan yang berlaku,
apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi perselisihan perubahan, maka
yang bertanggung jawab menyelesaikannya adalah pihakkontraktor, tanpa
melibatkan pihak direksi.
e. Kontraktor berkewajiban :
1. Menjaga keamanan dan tata terib di tempat.
2. Mengambil tindakan bila perlu demi kepentingan keselamatan pekerja.
3. Mentaati peraturan setempat dan berusaha memenuhi perizinan
penggunaan peralatan yang diperlukan, penggunaan jalan, bangsal dan
sebagainya, semua biaya ditanggung Kontraktor.
4. Kontraktor mentaati semua kewajiban yang akan dibebankan kepadanya
berhubungan dengan peraturan yang diadakan selama penyelenggaraan.
Semuanya akibat karena peraturan tersebut di atas pembayaran
ditanggung oleh Kontraktor.
5. Tempat pekerjaan harus senantiasa bersih.
f. Segala resiko kebakaran dan lain-lain ditempat Pekerjaan atas segala bahan-
bahan, alat-alat dan gudang menjadi tanggungan kontraktor sepenuhnya.
g. Kontraktor harus menempatkan penjaga ditempat Pekerjaan selama Pekerjaan
berlangsung
h. Selama pelaksanaan, kontraktor harus memelihara kebersihan bangunan yang
dikerjakan termasuk halaman disekitarnya, sesuai dengan petunjuk Direksi.
i. Pada penyerahan pertama pekerjaan, bangunan dan halaman harus bersih
sebagaimana mestinya.
Terhadap semua kegiatan tersebut diatas, kontraktor harus melaporkannya
kepada Direksi Pelaksanaan dalam waktu paling lambat 2 x 24 jam untuk
tindak menyelesaikannya lebih lanjut.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 11
11. FORCE MAYEURE
a. Yang Dianggap Force mayeure adalah akibat-akibat dari kejadian kejadian
diluar batas normal dari kemampuan kontraktor baik langsung maupun tidak
langsung berupa malapetaka / bencana alam seperti :
1. Gempa Bumi
2. Banjir
3. Angin Taufan
4. Kebijakan moneter
5. Termasuk pula bencana-bencana seperti Kebakaran, pemogokan,
pemecatan, wabah epidemi, perang, blokade, revolusi, huru-hara
b. Kejadian-kejadian point a diatas yang timbul selama pelaksanaan berlngsung,
kontraktor harus melapor / mengajukan permasalahannya kepada Direksi
Pelaksanaan dalam waktu paling lambat 3 x 24 jam, disertai bukti-bukti yang
sah.
c. Jika dalam batas waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam
point b diatas telah dilampaui sedangkan laporan belum juga disampaikan,
maka kontraktor dinyatakan kehilangan haknya untuk mengajukan Klaem dan
sebagainya yang berhubungan denga pasal ini.
12. PAJAK DAN IZIN BANGUNAN
a. Semua pembiayaan pajak yang ditimbulkan akibat proyek ditanggung
sepenuhnya oleh kontraktor. Biaya Pajak harus diperhitungkan dalam
penawaran.
b. Pengurusan Izin Bendirikan Bangunan (IMB) dilakukan oleh Kontraktor dengan
bantuan pengadaan surat-surat administrasi oleh pemberi tugas. Kontraktor
harus segera menyerahkan bukti pengurusan bangunan tersebut kepada
pemberi tugas.
c. Semua pembiayaan izin bangunan (IMB) ditanggung sepenuhnya oleh
kontraktor. Biaya izin bangunan harus diperhitungkan dalam penawaran.
d. Apabila dikemudian hari pada proyek ini dipungut Retribusi tambang galian
Golongan C maka Semua pembiayaan Retribusi Tambang Galian Golongan C
ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor. Biaya tersebut sudah harus
diperhitungkan dalam penawaran.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 12
13. PEMAKAIAN ALAT PEMBANTU
a. Kontraktor bertanggung jawab atas kekuatan dan penggunaan secara tepat alat
pembantu (konstruksi penolong). Dalam hal ini Direksi akan memberikan
petunjuk dan Kontraktor bertanggung jawab pada pelaksanaan dan
pemeliharaannya misalnya profil dari kayu, bouwplank, bakesting, jalan masuk,
jembatan darurat, ledeng dan sebagainya.
b. Apabila Direksi kurang lengkap memberikan petunjuk maka Kontraktor wajib
mengajukan cara-cara penyempurnaan tanpa mengurangi tanggung jawab.
14. PERTANGGUNGAN DAN ASURANSI
a. Untuk pekerja, peralatan yang digunakan jika dimungkinkan mengikuti
peraturan yang berlaku di Indonesia bahwa wajib di asuransikan oleh
kontraktor.
b. Untuk pekerja di asuransikan terhadap kecelakaan atau kematian yang timbul
akibat melaksanakan Pekerjaan.
c. Kontraktor harus mengasuransikan pekerjaan (Kegiatan) yang dikerjakannya
atas nama pemberi tugas terhadap kebakaran halilintar, ledakan, angin ribut,
banjir, letusan atau luapan air tangki air atau jaringan pipa, gempa bumi,
kejatuhan pesawat terbang dan lain-lain sejenisnya atau dalam pengiriman
bahan. Kontraktor harus mengasuransikan hal-hal diatas sampai waktu
penyerahan terakhir Pekerjaan.
d. Penunjukkan badan asuransi yang menjamin tersebut harus disetujui oleh
pemberi tugas.
e. Semua premi atas polis tersebut menjadi tanggungan dan beban kontraktor.
f. Jika kontraktor lalai melaksanakan asuransi tersebut, maka pemberi tugas
berhak mengambil tindakan mengasuransikan pekerjaan terhadap segala
resiko dan memotong sebesar jumlah yang seharusnya dibayar olehnya
berhubungan dengan premi yang seharusnya menjadi hak kontraktor.
g. Kontraktor wajib menitipkan polis-polis asuransi tersebut pada pemberi tugas
dan menerima pembayaran preminya yang sesuai.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 13
15. PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
a. Sebagai pelaksana sehari-hari di tempat Pekerjaan, kontraktor / Kontraktor
harus menempatkan seorang ahli sebagai Kepala Pelaksana (Hoofduit Voeder)/
Site Manager.
Kepala Pelaksana tersebut harus seorang yang cakap dan diberi kuasa penuh
untuk menerima dan mengerjakan perintah-perintah dari Direksi.
Pimpinan harian yang menjabat Kepala Pelaksana tersebut setiap hari kerja
harus selalu berada di tempat pekerjaan.
Penempatan Kepala Pelaksana tersebut harus dengan persetujuan dari Direksi.
Apabila temyata bahwa tenaga tersebut tidak memenuhi syarat yang
dikehendaki Direksi, kontraktor wajib menggantinya dengan tenaga yang
sesuai dalam waktu satu minggu setelah surat perintah penggantian diterima.
b. Wakil Direksi di Lapangan.
Sesuai dengan syarat-syarat kontrak maka Direksi akan menunjuk seorang atau
lebih wakil-wakilnya di lapangan serta akan memberitahukan kepada
kontraktor secara tertulis mengenai garis wewenang dari masing-masing orang
tersebut. Direksi berhak sewaktu-waktu mengganti wakil tersebut atau
merubah garis wewenangnya. Perubahan semacam itu akan diberitahukan
secara tertulis kepada pihak kontraktor.
c. Bantuan Kepada Wakil Direksi di Lapangan.
Kontraktor wajib menanggung biaya dan mempekerjakan sejumlah orang yang
dibutuhkan untuk membantu wakil direksi tersebut pada waktu memeriksa
pekerjaan pada waktu memeriksa ketinggian- ketinggian, memeriksa
bouwplank, bekesting, penulangan, membuat tes beton, mengambil contoh-
contoh tanah, pemeriksaan bahan atau bagian pekerjaan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
16. PEKERJAAN TIDAK BAIK
a. Direksi selama pekerjaan berlangsung berhak untuk sewaktu-waktu
memerintahkan secara tertulis :
1. Kontraktor untuk menyingkirkan dari tempat-tempat Pekerjaan dalam
waktu tertentu bahan-bahan materai yang dianggapnya tidak sesuai
dengan kontrak.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 14
2. Mengenai bahan-bahan / material yang cocok dan sesuai dengan ketentuan.
3. Membongkar serta pembuatan baru yang sesuai (terlepas dari test-test
terdahulu atau pembayaran di muka) dari sembarang pekerjaan yang
menurut Direksi secara material maupun keahliannya tidak cocok dengan
kontrak.
b. Kegagalan Pelaksanaan untuk Pekerjaan atau material tidak menutup
kemungkinan Pihak Direksi Pelaksanaan dikemudian hari menolak sesuatu
Pekerjaan atau material yang dianggap tidak cocok dengan kontrak serta
memerintahkan untuk membongkarnya atau mengganti sesuai dengan
ketentuan kontraktor
c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai
dengan gambar atau RKS, maka atas perintah Direksi pihak Kontraktor harus
membongkarnya dalam waktu yang ditetapkan Direksi dan memperbaikinya
kembali atas tanggungan biaya Kontraktor sendiri
d. Setiap akhir tahap pekerjaan, diadakan opname dan pemeriksaan pekerjaan
yang dilaksanakan bersama oleh Direksi dan Kontraktor.
e. Selesai opname dibuat berita acara, yang memuat hasil pekerjaan tersebut di
atas yang ditandatangani oleh Direksi dan Kontraktor.
f. Berita acara tersebut dipakai sebagai dasar lampiran pembayaran.
17. LAPORAN KEGIATAN / KEMAJUAN PEKERJAAN
Kontraktor wajib membuat:
a. Buku Tamu yang memuat
1. Pesan-pesan secara tertulis dari Direksi / pejabat yang datang berkunjung.
2. Nama dan tanda tangan tamu.
3. Tanggal kedatangannya.
Buku tamu harus berada setiap saat di Direksi Keet, untuk memudahkan tamu-
tamu Kegiatan meneruskan pesannya setiap saat secara tertulis.
b. Buku Direksi yang memuat
1. Peringatan-peringatan, teguran-teguran, usul perubahan Teknis Pekerjaan
secara tertulis dari Direksi/pejabat yang datang berkunjung.
2. Nama dan tanda tangan Direksi.
3. Tanggal dibubuhkannya Catatan Pekerjaan.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 15
4. Dan catatan-catatan lain yang berhubungan dengan Pekerjaan.
c. Laporan Harian dibuat 5 (Lima) rangkap, yang mencatat semua peristiwa-
peristiwa, peringatan-peringatan, perubahan-perubahan, gahan-bahan yang
datan dan Keadaan / kemajuan pekerjaan antara lain :
1. Penjelasan kemajuan pekerjaan.
2. Jumlah tenaga yang bekerja.
3. Bahan-bahan dan peralatan yang datang. Pekerjaan tambah kurang.
4. Keadaan cuaca.
5. Kedatangan pejabat sehubungan dengan Kegiatan.
d. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
Dari laporan harian dibuat Laporan Mingguan. Dari laporan mingguan dibuat
Laporan Bulanan. Baik Laporan mingguan maupun Laporan Bulanan harus
dilengkapi dengan Time Schedule yang menunjukkan bobot rencana dan
bobot realisasi Pekerjaan. Kesemua laporan tersebut harus ditanda tangani
Direksi sebagai bukti persetujuannya dan secara periodik kontraktor harus
menyerahkan laporan mingguan dan bulanan kepada direksi pelaksanaan.
e. Laporan-laporan tersebut harus disampaikan masing-masing kepada:
1. Pemberi tugas 1 asli + 1 copy
2. Kantor Pengawas 1 copy
3. Wakil Direksi di lapangan 1 copy
f. Di samping hal tersebut di atas kontraktor wajib memberi laporan kepada
Direksi segera dan secara tertulis terhadap hal-hal tertentu yang terjadi di
lapangan seperti kecelakaan atau kejadian-kejadian tak terduga baik
mempengaruhi langsung pekerjaan tersebut atau tidak, juga harus dijelaskan
tindakan-tindakan apa yang telah diambilnya. Pemberian tugas dan perintah-
perintah lisan dari Direksi baru berlaku dan mengikat bagi Kontraktor apabila
dicatat dalam buku tamu/laporan dan disahkan oleh Direksi.
g. Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus membuat laporan akhir yang
isinya menjelaskan tentang proses pelaksanaan
h. Bentuk laporan ditentukan oleh direksi
Jika laporan mingguan /bulanan ternyata bahwa pekerjaan kurang lancar /
tidak sesuai dengan rencana waktu pelaksanaan atau pekerjaan kurang
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 16
memuaskan, maka Kontraktor setelah diberikan peringatan secara tertulis
sebanyak 3 (tiga) kali dan belum terlihat adanya kelancaran pekerjaan, dapat
dikenakan sanksi . Dalam hal ini kontraktor tidak dapat mempersoalkan ganti
rugi apapun, kecuali untuk pekerjaan yang telah diselesaikannya pada saat
jatuhnya hari dan tanggal pemutusan / pembatalan kontrak.
i. Gambar As-built drawings.
Kontraktor harus membuat gambar as-built drawings yaitu gainbar-gambar
sesuai dengan yang dilaksanakan di lapangan. As-built drawings harus di
masukkan selambat-lambatnya sebelum Serah Terima Kedua Pekerjaan
berupa 1 set gambar kalkir dan 2 (dua) set gambar cetakan blue print.
j. Rapat-Rapat Rutin.
Jika dianggap perlu dapat dilakukan Rapat teknis yang diadakan berkala sekali
seminggu atau setiap dianggap perlu, dipimpin oleh Direksi Lapangan. Risalah
rapat teknis disampaikan dan disahkan pada rapat berikutnya.
18. PERTANGGUNGAN
a. Kerusakan terhadap hasil pekerjaan akibat kelalaian dalampelaksanaan dan
atau kehilangan bahan-bahan, alat-alat digudang penumpukan yang terjadi
akibat kelalaian dalam pelaksanaan sebelum diserahkan ke Direksi Pelaksaaan
menjadi tanggung jawab / Resiko Kontraktor.
b. Selanjutnya sebelum pekerjaan , barang-barang dan alat-alat diserahkan ke
Direksi Pelaksanaan hendaknya diperiksa lebih dahulu untuk meneliti
kerusakan-kerusakan yang masih ada, termasuk kualitas dan kuantitasnya
19. PEMBERSIHAN LAPANGAN
Setelah pekerjaan selesai maka gudang-gudang, bangunan-bangunan sementara
dan pekerjaan-pekerjaan yang hanya diperlukan selama pekerjaan berlangsung
harus dibongkar agar pekerjaan dapat diserahkan kepada pemberi tugas dengan
lapangan kerja yang bersih.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 17
II. PEKERJAAN PERSIAPAN
LINGKUP PEKERJAAN
1. PERALATAN KERJA, MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
1.1. Kontraktor harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan-peralatan kerja
dan peralatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuai dengan
lingkup pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya pengangkutan. Antara
lain : Truk angkut, Fibrator beton, Perancah, Disel Listrik, Tenda dan lain-lain.
1.2. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat-
alat berat yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu lintas.
1.3. Konsultan PENGAWAS atau Pengelola Teknis Proyek berhak memerintahkan
untuk menambah peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau
tidak memenuhi persyaratan.
1.4. Bila pekerjaan telah selesai, Kontraktor diwajibkan untuk segera
menyingkirkan alat-alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya
dan membersihkan bekas- bekasnya
2. PENGUKURAN
2.1. Kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran atau
penelitian ukuran tata letak atau ketinggian bangunan (bouwplank), termasuk
penyediaan "Bench Mark" atau "Line Offset Mark" pada masing-masing lantai
bangunan.
2.2. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Konsultan PENGAWAS agar dapat
ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.
3. PAPAN BANGUNAN/TITIK DUGA NOL
3.1. Setelah dilakukan pengecekan lapangan dan pengukuran, maka Kontraktor
harus membuat papan bangunan/Bouw Plank dari kayu Borneo 3/30 dan
patok kayu 5/10 berjarak 1 m dari bibir galian.
3.2. Titik duga nol/peil dibuat permanen dari beton dan ditempatkan sedemikian
rupa sehingga tidak tergusur oleh pekerjaan lain, dan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
3.3. Pembuatan butir ini harus menggunakan alat ukur waterpass/theodolit oleh
Kontraktor dibantu oleh Konsultan Pengawas atau Pengawas
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 18
4 . SARANA AIR KERJA DAN PENERANGAN
4.1. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung,
Kontraktor harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna
keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi/WC, selama
berlangsungnya proyek.
4.2. Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PDAM atau sumber
air, serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi
keperluan pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan Direksi Keet, Kantor
Kontraktor,Kamar mandi/WC atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
4.3. Kontraktor juga harus menyediakan Sumber Tenaga Listrik untuk keperluan
pelaksana-an pekerjaan, kebutuhan Direksi Keet dan Penerangan Proyek pada
malam hari sebagai keamanan selama Proyek berlangsung. Penyediaan
penerangan/Tenaga listrik berlang-sung selama 24 jam penuh dalam sehari.
4.4. Pengadaan penerangan dapat diperoleh dengan Generator Set, dan semua
perijinan untuk pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pengadaan fasilitas penerangan tersebut termasuk pengadaan dan pemasangan
instalasi dan armatur, stop kontak serta sakelar/panel.
5 . PEMBUATAN LOS KERJA
5.1. Kontraktor harus membuat los kerja dan bangunan untuk tempat istirahat dan
sholat bagi pekerja, serta menempatkan Petugas Keamanan selama proyek.
5.2. Bangunan tersebut adalah milik Kontraktor dan selesai pekerjaan secepatnya
dibongkar dan dibawa keluar dari lapangan pekerjaan.
6 . KANTOR PROYEK (DIREKSI KEET) DAN PERLENGKAPANNYA
Kontraktor harus menyediakan Kantor Pengelola Teknis Proyek lengkap dengan
peralatan/ perabotan serta fasilitas-fasilitas kerja lainnya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan Proyek, seperti berikut :
- 1 set meja kerja lengkap dengan kursinya
- Meja Rapat untuk kapasitas 8 orang
- 1 (satu) unit mesin tik merk "Oliveti" ukuran 27" dalam kondisi baik.
- Calculator merk "Casio" 12 digit sebanyak 2 (dua) buah.
- White boart dan spidolnya.
- Almari Contoh Bahan.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 19
- Almari penyimpanan arsip yang dapat dikunci.
Fasilitas-fasilitas tersebut tetap milik Kontraktor bangunan, sedang untuk Direksi
keetnya harus dibongkar setelah selesai pembangunan
7 KANTOR DAN GUDANG KONTRAKTOR
7.1. Kontraktor harus membuat Kantor dilokasi proyek untuk tempat wakil dan
seluruhstafnya bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang dibutuhkan.
7.2. Kontraktor juga harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup untuk
menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-peralatan agar terhindar
dari gangguan cuaca dan pencurian.
7.3. Penempatan kantor dan gudang Kontraktor harus diatur sedemikian rupa, agar
mudah dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
8 PEMADAM KEBAKARAN
8.1. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan alat pemadam
kebakaran yang dapat digunakan memada Konsultan PENGAWAS an api
akibat listrik, minyak dan gas dengan kapasitas 6 kg.
8.2. Unit tabung pemadam kebakaran harus ditempatkan pada setiap lantai
bangunan dengan radius kurang lebih 50 m, bangunan Direksi Keet dan
tempat-tempat lain yang memerlukan.
9. JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA
9.1. Apabila dianggap perlu, sesuai dengan kondisi dan situasi lokasi, Kontraktor
harus sudah memperhitungkan pembuatan jalan masuk sementara.
9.2. Pembuatan jalan masuk atau jembatan sementara harus mengikuti
peraturan daerah setempat dan semua perijinan sehubungan dengan
pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab Kontraktor.
9.3. Kontraktor harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang
ada dengan mengatur trayek kendaraan yang digunakan serta
membatasi/membagi muatan.
9.4 Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh pekerja
Kontraktor, mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan menjadi
tanggung jawab Kontraktor dan harus segera diperbaiki.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 20
10. KESELAMATAN KERJA
10.1. Kontraktor harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan
yang diwajibkan untuk semua bidang pekerjaan (ASTEK).
10.2. Didalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK).
11. DOKUMENTASI
11.1. Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembuatan Dokumentasi serta
pengirimannya ke Kantor Pemimpin Proyek serta pihak-pihak lain yang
diperlukan.
11.2. Yang dimaksud dalam pekerjaan dokumentasi ialah :
- Laporan-laporan perkembangan/kemajuan proyek.
- Foto-foto proyek, berwarna minimal ukuran kartu pos dilengkapi dengan
album.
- Surat-surat dan dokumen lainnya.
11.3. Foto-foto yang menggambarkan kemajuan proyek hendaknya dilakukan
sesuai dengan petunjuk Konsultan PENGAWAS dan dibuat minimal
sebanyak 9 (sembilan) peristiwa, Yaitu :
- Sebelum pekerjaan dimulai.
- Pelaksanan pekerjaan pondasi.
- Setelah pekerjaan pondasi dan sloof dikerjakan.
- Pada saat penulangan dan pengecoran plat lantai.
- Pada saat penulangan dan pengecoran kolom-kolom dan plat lantai atas.
- Pada saat pelaksanaan Konstruksi atap (erection) dan pemasangan atap.
- Setelah dinding dan kosen terpasang.
- Pada saat pemasangan dan selesainya pekerjaan plafond.
- Setelah pekerjaan seluruhnya selesai dan siap untuk diserahkan pada
penyerahan pertama.
12. PEKERJAAN BONGKARAN
Kontraktor harus membongkar dan menyimpan barang-barang yang bisa
dimanfaatkan sesuai dengan yang teruang didalam gambar dan biaya tersebut
diperhitungkan dalam penawaran yang termasuk Pekerjaan Bongkaran antara
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 21
lain:
1) Bongkaran Kusen, jendela kaca, bongkar dinding bata dan struktur beton
2) Pembongkaran yang bersifat sementara pada bagian-bagian tertentu bangunan
sebagai resiko dari metode pelaksanaan yang dijalankan oleh Kontraktor dan
atas persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas
3) Pembongkaran harus dilakukan bagian demi bagian dengan hati-hati untuk
menghindari resiko kerusakan yang terlalu banyak maupun resiko terhadap
keamanan peralatan gedung. Kontraktor bertanggungjawab atas kerusakan
bagian-bagian gedung dan peralatannya yang terjadi akibat kelalaian
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan. Hasil Bongkaran dibuang pada
tempat yang telah disiapkan atau sesuai petunjuk Direksi/Konsultan
III. PEKERJAAN TANAH
Pasal 1.
KETENTUAN UMUM
1.1. Sebelum melakukan pekerjaan tanah, Kontraktor harus membersihkan
daerah yang akan dikerjakan dari sisa-sisa bangunan (pondasi, saluran, dan
lain-lain), akar pohon maupun semak-semak serta segala perintang yang ada
dalam daerah kerja, kecuali ditentu-kan lain oleh Konsultan Pengawas.
1.2. Kontraktor harus menjamin terjaganya keutuhan barang/benda atau bangunan
yang sudah selesai dikerjakan dari segala macam kerusakan dan berhati-hati
untuk tidak mengganggu patok pengukur atau tanda-tanda yang lain.
1.3. Perbaikan kerusakan pada barang/benda atau bangunan yang harus dijaga
akibat pelaksanaan pekerjaan akan menjadi tanggungjawab Kontraktor.
1.4. Kontraktor harus melakukan pengukuran dan pematokan terlebih dahulu dan
melaporkannya kepada Konsultan Pengawas, serta meminta ijin untuk memulai
pekerjaan.
1.5. Kontraktor harus minta ijin pada Instansi terkait apabila dalam penggalian harus
melakukan pemutusan kabel yang tertanam di dalam tanah, pipa-pipa
distribusi atau menemukan barang-barang purbakala di lokasi pekerjaan.
1.6. Lingkup pekerjaan
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 22
1.7. Meliputi pekerjaan persiapan, pengupasan, penggalian pondasi dan saluran,
penggalian dan penimbunan (cut and fill) serta pemadatan untuk peninggian
lantai bangunan sesuai dengan peil/elevasi yang telah ditentukan.
Pasal 2.
PEKERJAAN PENGGALIAN
2.1. Semua galian harus mencapai kedalaman yang disyaratkan dalam gambar
rencana, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas sehubungan dengan
keadaan lapangan dan peil tanah.
2.2. Semua akar-akar, batang-batang pohon yang terpendam maupun beton atau
tembok/pondasi, pipa-pipa yang tidak terpakai atau halangan-halangan lain yang
dijumpai pada saat penggalian harus dikeluarkan dan dibuang.
2.5. Pada saat penggalian, pipa-pipa drainase, gas, air bersih dan kabel-kabel yang
masih berfungsi harus diamankan dan dijaga agar jangan sampai rusak atau
cacat. Apabila hal tersebut dijumpai, maka Kontraktor harus segera
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau PTP untuk mendapatkan
instruksi lebih lanjut, atau memintakan ijin untuk pemutusan sementara
pada instalasi yang berwenang/terkait.
2.6. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan pada barang-barang tersebut diatas, maka
Kontraktor harus segera memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau
pihak yang berwenang dan segera mengganti semua kerusakan-kerusakan
tersebut atas biaya sendiri.
2.7. Apabila penggalian dilakukan sampai di bawah level yang tercantum dalam
gambar rencana tanpa instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas, maka bagian
yang telah tergali tersebut harus diisi dengan adukan beton 1 pc : 3 ps : 6 krl
dengan dasar pasir padat.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 23
IV. PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1.
PEKERJAAN PONDASI
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pemasangan urugan pasir,lantai kerja pemasangan besi,
bekesting dan pengecoran yang pemasangannya dapat dimulai apabila pekerjaan
galian sudah level sesuai dengan kedalaman pondasi yang tercantum dalam gambar
yang telah diperiksa/disetujui oleh Pengawas.
2. B A H A N
a. Digunakan Portland cement jenis I menurut N.1.8 1965 atau type I menurut
ASTM C150 dan memenuhi S.400 menurut Standart semen Portland yang
digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia ( NI 8-1972)
b. Pasir Beton yang dipergunakan harus pasir yang berbutir tajam keras dan kekal,
kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.
c. Agregate yang digunakan sesuai dengan hasil mix desaign yang telah diperiksa
dan disetujui oleh pihak Direksi/pengawas.
Pasal 2.
PEKERJAAN BETON / STRUKTUR
Yang dimaksud dengan pekerjaan Strukur adalah :
a. Seluruh Pekerjaan Konstruksi kerangka bangunan maupun atap yang terbuat dari
beton bertulang dan Baja. Yang pelaksanaanya sesuai dengan gambar rencana
maupun penjelasan lainnya.
b. Jenis jenis pekerjaan Beton Bertulang yang menurut sifat konstruksi merupakan
struktur utama antara lain :
- Beton Pondasi Setempat ( Telapak )
- Sloof Beton
- Kolom Portlal
- Balok balok portal dan Balok anak.
- Ring balok
- Konsol dan lisplank beton
- Tangga Beton
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 24
c. Semen Portland jenis I menurut N.I.8 1965 atau type I menurut ASTM C150 dan
memenuhi S.400 menurut standar semen Portland yang di gariskan oleh
Assosiasi Semen Indonesia ( NI 8 1972 )
d. Pasir Beton yang dipergunakan harus pasir yang berbutir tajam keras dan kekal,
kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.Agregate
yang digunakan sesuai dengan hasil mix desaign yang telah diperiksa dan disetujui
e. Agregat Kasar Untuk beton adalah batu pecah yang di peroleh dari mesin pemecah
batu dengan diameter butir lebih besar dari 5 mm. Agregat kasar harus terdiri dari
butir pipih lebih dari 20 % dari seluruh bahan Agregat, tidak boleh mengandung
lumpur lebih dari 1 % Tidak mengandung cat cat reaktif alkali, tidak boleh
kehilangan berat lebih dari 50 % dengan mesin pengaus Los Angeles dan memenuhi
persyaratan lain seperti dalam PBI 1971 pasal 3.4 Persyaratan Campuran untuk
angregat halus dan kasar mengikuti ketentuan PBI 1971 pasal 3.5
f. Air yang digunakan harus tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, garam
dan bahan bahan organis atau dapat merusak beton dan baja tulangan serta
ketentuan lainnya dalam PBI pasal 3.6 di buktikan dengan Tes Laboratorium
g. Baja Tulangan, Setiap baja tulangan yang di hasilkan oleh pabrik yang dapat di
pakai asal mutu di jamin oleh Pabrik pembuatanya dan telah mendapat sertifikat
SNI. Mutu baja tulangan hasus di buktikan oleh hasil test laboratorium, jumlah
benda uji minimal 3 buah untuk setiap ukuran penampang. Konsultan pengawas
akan menginstruksikan agar di keluarkan dari lapangan jika Baja tulangan yang di
pakai sesuai yang tertera dalam gambar harus bersih dari minyak karat dan bahan
bahan lainnya yang dapat mengurangi daya lekat besi beton.
h. Kawat Pengikat yang digunakan harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1
mm yang telah di pijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
i. Mutu Beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah K 225. mutu beton
tersebut harus di buktikan oleh kontraktor dengan percobaan Kuat Tekan beton
Silinder /Kubus di laboratorium dan disaksikan oleh konsultan Pengawas beserta
Direksi
1. Pengambilan Contoh Adukan Beton ( Benda Uji ) yang akan di test di
laboratorium harus di saksikan oleh Konsultan pengawas.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 25
2. Jumlah benda Uji di buat sesuai dengan ketentuan ketentuan PBI-1971 dan
mutu beton harus di periksa untuk umur 3 ( tiga ) Hari, 7 (Tujuh ) hari dan 28 (
dua puluh delapan ) Hari untuk setiap adukan yang di ambil contohnya.
3. Hasil dari pemeriksaan laboratorium, harus segera di serahkan kepada
konsultan Pengawas.
Pasal 3.
PELAKSANAAN
3.1. Penyimpanan Semen (PC)
1. Cara penyimpanan Semen (PC) harus diatur sedemikian rupa sehingga semen
bebas dari kelembaban untuk menghindarkan pengerasan semen.
2. Penyimpanan harus sedemikan rupa sehingga untuk mempermudah
pengambilan / membedakan antara semen yang baru dengan semen yang
lama untuk menghindari penggunaan semen yang telah mengeras.
3.2. Penyimpanan Pasir dan kerikil :
1. Penyimpanan pasir dan kerikil harus diatas lantai kerja sehingga bahan
material di jamin tidak bercampur dengan tanah yang dapat mengakibatkan
kurangnya mutu beton.
2. Penyimpanan /Penimbunan kedua material tersebut harus di pisahkan
sehingga kedua mateial tersebut di jamin tidak bercampur. Hal ini untuk
mendapatkan adukan beton dengan komposisi campuran yang tepat.
3.3 Penyimpanan / Penimbunan Baja Tulangan
1. Penyimpanan baja tulangan yang di pakai haus sedemikian rupa sehingga
minyak, lumpur dan benda lainnya yang dapat mengurangi daya lekat antara
baja tulangan dan beton.
2. Penyimpanan /Penimbunan baja tulangan harus didasari dengan lantai kerja
agar tidak bercampur dengan tanah serta harus di lindungi terhadap hujan.
3.4. Campuran Beton Site MIX K225
- Bila dipakai beton Site-Mix maka proses pengukuran,campuran harus sesuai
dengan ACI -304 dan ASTM C-94.
- Campuran beton harus direncanakan oleh Kontraktor dan di control oleh
Direksi/Konsultan pengawas , sehingga didapatkan mutu beton K-225
terpasang atau ditentukan lain dalam gambar
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 26
- Setiap tahapan pengecoran harus dibuat kubus beton dengan jumlah sesuai
dengan pasal 5.c. PBI. 1971 dan hasilnya diserahkan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas.
- Pengujian slump beton minimum 7 cm dengan cara pengujian slump seperti
pada pasal 5.c. PBI. 1971
- Pengadukan dengan beton molen harus diperhatikan dengan baik, sehingga
bahan-bahan campuran dapat bercampur dengan baik.
3.5. Cetakan / Acuan
Bahan untuk acuan atau cetakan beton digunakan papan Kayu kelas III ukuran
2/20 cm di perkuat dengan balok kayu Kelas II. Cetakan di buat dan di pasang
sesuai dengan ukuran dan bentuk seperti yang tercantum dalam Gambar rencana.
Cetakan harus di pasang dengan di beri lawan Lendut sebesar 1/500 bentang dan
perkuatan perkuatan menjamin ukuran ukuran serta jarak tidak
berubah.selama pengecoran berlangsung dan harus di bersihkan dari berbagai
bentuk kotoran yang ada dalam cetakan. Setelah pengecoran cetakan dapat di
bongkar sesuai dengan syarat syarat yang tercantum dalam PBI 1971 pasal 5.8
semua biaya yang di perlukan sehubungan dengan Penggunaan cetakan atau
acuan harus sudah tercakup dalam harga satuan pekerjaan beton.
3.6. Pemasangan /Penggantian Besi
1. Kontraktor harus dapat mengusahakan supaya besi yang di pasang sesuai
dengan apa yang tertera dalam gambar rencana.
2. Dalam hal di mana berdasarkan pengalaman kontraktor atau kekurangan dan
perlu penyempurnaan yang ada maka :
a. Kontraktor dapat menambahkanekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam gambar rencana .Secepatnya hal ini di
beritahukan kepada Direksi/ Pengawas.
b. Jika di usulkan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut dapat
dilakukan dengan persetujuan tertulis dari perencana.
3. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi sesuai dengan yang
di tetapkan dalam gambar rencana, maka dapat di lakukan penukaran
diameter besi dengan diameter yang terdekat, dengan Catatan :
a. Harus ada persetujuan dari pemberi tugas atau Konsultan Pengawas dan
Direksi
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 27
b. Jumlah besi Panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar Rencana. ( Dalam Hal ini yang
dimaksudkan adalah Jumlah ruas )
c. Penggantian tersebbut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
di tempat tersebut atau di daerah panjang penyaluran ( Overlap ) dan
penyampaian alata penggetar ( Vibrator)
4. Biaya tambahan yang di akibatkan oleh penukaran diameter besi adalah
menjadi tanggung jawab kontraktor.
3.7. Pada pemasangan tulangan lantai, harus diperhatikan kesesuainan antara
peletakan tulangan dengan posisi Share Connector ( Besi Stek) Penghubungan
antara keduannya di lakukan dengan pengelasan.
3.8. Pada semua sambungan vertikal dari kolom beton dengan dinding, harus di beri
batang tulangan dari baja lunak dengan diameter 8 mm Panjang 50 cm dan di
bengkokkan, ujung yang satu di masukkan ke dalam beton dan ujung lainnya
sepanjang 35 cm di biarkan menjorok untuk di masukkan ke dalam sambungan
dinding.
3.9. Pengadukan, Penggangkutan dan Pengecoran :
1. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk ( Concrate Mixer ) yang
telah di setujui oleh Direksi/Pengawas. Kontraktor harus menyiapkan alat
takaran yang digunakann untuk menakar material adukan beton seperti :
Semen, Pasir, Kerikil dan air, sehingga perbandingan komposisi campuran
dari masing masing material tepat dan akurat, Lama pengadukan tergantung
Ukuran Bach, Tapi Umumnya tidak Kurang dari 1,5 menit setelah semua
bahan di masukkan. Selama pengadukan harus diawasi kekentalan adukan
dengan percobaan Slump .
2. Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoranharus
dilakukan dengan cara sedemikian rupa yang disetujui Direksi /Pengawas
sehingga tidak terjadi pemisahan , maupun kehilangan bahan dan persyaratan
lainnnya.
3. Pengecoran, setiap langkah dari kegiatan pengecoran harus diketahui dan di
setujui oleh konsultan Pengawas Dan direksi secara tertulis. Semua lobang
sparing harus telah di siapkan pada gambar Plumbing maupun electrical
machanikal. Semua Komponen atau peralatan yang tertanam dalam beton
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 28
seperti anker atau Sparing sparing lainnya harus sudah terpasang.
Pengecoran kedalam cetakan harus sesuai sebelum adukan mulai mengental
dalam keadaan Normal, tidak lebih dari 30 menit.
Selama Pengecoran, adukan harus dipadatkan dengan alat penggetar (
Vibrator) yang memberikan getaran minimum 5000 getaran per menit.
Vibrator harus di masukkan kedalam adukan kira kira vertikal, kecuali
dalam keadaan kondisi Khusus di perbolehkan miring 45 derajat. Vibrator
tidak boleh mengenai acuan, Tulangan atau bagian beton yang mulai
mengeras, Vibrator ditarik dari adukan jika permukaan adukan mulai tampak
mengkilap. Pengecoran suatu Unit atau bagian dari pekerjaan harus
dilanjutkan tanpa berhenti, Tanpa persetujuan dari konsultan Pengawas dan
Direksi.
Pada waktu pengecoran Pedestal Block lubang galian harus betul betul bersih
dan sudah di beri lantai kerja dan bebas dari genangan air atau lumpur.
Pengecoran lantai harus sedemikian rupa sehingga di dapat permukaan lantai
yang benar benar rata. Dan harus di ingat pemberhentian pengecoran harus
seizin pengawas ahli Dari Konsultan pengawas.
Pengecoran beton beton praktis seperti kolom dan ringkbalk harus
disesuaikan keadaan pasangan tembok batu bata yang telah terpasang.
Ketinggian pengecoran kolom praktis tidak boleh melebihi 1 m, sedangkan
pengecoran ringbalk di lakukan apabila keadaan pasangan batu bata betul
betul kering.
3.10 Perlindungan Pengecoran, Untuk melindungi beton yang baru di cor sampai beton
tersebut mengeras dengan baik dan untuk mencegah pengeringnya terlalu cepat,
harus diambil tindakan tindakan dengan menutupinya dengan karung basah
atau cara lain yang sesuai. Sangat dilarang untuk menaruh bahan bahan diatas
lantai yang menurut pendapat Konsultan pengawas belum cukup mengeras atau
mempergunakan lantai tersebut sebagai jalan untuk menggangkut bahan.
3.11 Penyambungan Beton / Construction Joint : adalah bidang bidang beton lama
yang akan berhubungan dengan beton baru dan bila perlu juga bidang bidang
akhir dari siar pelaksanaan harus dibersihkan dari segala macam kotoran dan
benda benda lepas . setelah itu harus di basahi dengan air sampai jenuh. Sesaat
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 29
beton baru yang akan di cor, bidang bidang yang tadi harus di sapu dengan air
semen.
3.12 Pembongkaran Cetakan / Acuan tidak boleh di bongkar sebelum beton mencapai
kekuatan Silinder atau Kubus yang cukup untuk memikul beban sendiri. Bilamana
akibat Pembongkaran cetakan, pada bagian bagian Konstruksi akan bekerja
beban beban yang lebih tinggi dari pada beban rancana, maka cetakan tidak
boleh di bongkar selama keadaan tersebut berlangsung. Perlu ditekannkan bahwa
tanggung jawab keamanan konstuksi beton seluruhnya terletak pada kontraktor
dan perhatian Kontraktor mengenai pembongkaran cetakan sesuai dengan PBI-
1971 dalam pasal 5.8 Kontraktor harus memberitahu konsultan pengawas
bilamana bermaksud akan membongkar cetakan dan meminta persetujuannya.
Tapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti kontraktor lepas dari tanggung
jawabnya. Bagian bagian konstruksi di mana terjadi sarang sarang kerikil harus
di perbaiki dengan penuh keahlian.
3.13 Cacat Cacat Pada Beton,Meskipun Hasil Pengujian Silinder dan Kubus
Memuaskan,Konsultan Pengawas dan direksi mempunya wewenang untuk
menolak Konstruksi beton yang cacat seperti berikut :
1. Konstruksi Beton yang sangat Keropos
2. Konruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau
posisi posisnya tidak seperti yang ditunjukkan oleh gambar rencana.
3. Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang direncanakan atau
Konstruksi beton yang berisikan Kayu atau benda benda lainnya.
3.14 Pengujian / Testing
Pada umumnnya pengujian dilaksanakan sesuai dengan PBI 1971 bab 4 dan
termasuk juga pengujian pengujian susut dan pengujian tekan. Jika Pengujian
tekan gagal, maka perbaikan harus di lakukan mengikuti Prosedur prosedur
untuk perbaikan.
3.15 Tanggung Jawab Kontraktor :
1. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan dan sesuai dengan gambar gambar konstruksi yang di berikan.
2. Kehadiran konsultan Pengawas selaku wakil pemberi Tugas atau perencana
yang sejauh mungkin melihat, mengawasi, menegur atau memberi nasihat
tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh terdahap hal diatas.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 30
3.16 Pengukuran Hasil Kerja
Setiap Jenis dan Type pekerjaan beton dapat dinilai sebagai kemajuan apabila
setelah selesai di kerjakan dan telah memenuhi persyaratan pengujian kekuatan
sesuai gambar rencana dan diterima baik oleh Direksi/Konsultan pengawas.
V. PEKERJAAN BATU BATA
Pasal 1.
LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua
pekerjaan pasangan batu bata seperti yang tertera pada gambar. Pelaksanaan
pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk
seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan disini.
Pasal 2.
PENGENDALIAN PEKERJAAN
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada PUBI, NI 3
1970, NI 19 1973 dan SII 0021, 1978.
Pasal 3.
BAHAN - BAHAN
1. Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai
dengan persyaratan-persyaratan dalam NI 10 1973, Bilaman tidak terdapat
bahan yang sesuai standard tersebut diatas, maka Konsultan Pengawas dapat
menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal dengan persyaratan-
persyaratan yang ditentukan.
2. Adukan /spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen : 5
pasir. Spesi khusus berupa tasram dengan campuran 1 semen : 3 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 30 cm diatas permukaan
lantai.
3. Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas dan Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat
sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang.
Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada dilapangan akan
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 31
dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna
keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan segera
disingkirkan dari lapangan.
Pasal 4.
PENGERJAAN DAN PENYIMPANAN
Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara cara yang
disetujui Konsultan Pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.
Pasal 5.
SYARAT SYARAT PELAKSANAAN
5.1 Pasangan batu/bata merah, dengan menggunakan adukan campuran 1Pc :2 Psr
pasang
5.2 Batu bata merah yang digunakan batu bata merah press ex local dengan kualitas
terbaik yang disetujui Direksi/Pengawas, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 22
cm.
5.3 Sebelum digunakan, batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh
5.4 Setelah bata terpasang dengan aduk, nat/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm
dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
5.5 Pasangan dinding batu bata sebelum diplaster harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar telah dikorek serta dibersihkan
5.6 Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimun
24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis
5.7 Bidang dinding bata ya ng luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom
dan balok penguat ( kolom/balok praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm dengan
tulangan pokok 4 diameter 10mm, beugel diameter 6mm jarak 20cm.
5.8 Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan
5.9 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6
mm jarak 75cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 32
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm
kecuali ditentukan lain.
5.10 Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi 5%. Bata
yang patah lebih dari dua tidak boleh digunakan
5.11 Pasangan batu bata untuk dinding bata harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm dan untuk dindingg 1 batu finish adalah 25 cm. pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapid an benar-benar tegak lurus.
VI. PEKERJAAN PLESTERAN, ACIAN DAN
BATU TEMPEL
1. Pada umumnya plesteran dipakai campuran 1 : 4 kecuali plesteran transtram
adukan 1 : 2 untuk diatas sloof ketinggian 50 cm dan kolom-kolom, ring yang
kelihatan.
2. Plesteran harus rata, tidak bergelombang dan tebalnya rata-rata 1,5 cm.
3. Selanjurnya Plesteran Kepala di akan digunakan untuk patokan agar di dapat
permukaan plesteran yang rata. Oleh sebab itu dalam membuat plesteran kepala
harus diatur sedemikan rupa sehingga di dapat Plesteran kepala yang rata dan
jarak antara plesteran kepala tidak boleh terlalu jauh
4. Plesteran harus didiami Pengawasan selama 4 hari, baru boleh diaci pada
waktu akan diaci, plesteran harus dicuci dan dibasahi supaya betul-betul bis
menempel dengan baik.
5. Acian yang boleh diplamur setelah acian berumur 1 minggu atau 7 hari dan
setelah diplamur lalu di amplas dan seterusnya dicat tembok sampai 3 (tiga) kali.
6. Pekerjaan Plesteran harus dilakukan oleh tukang yang ahli dsn berpegalaman
melakukan pekerjaan plesteran. Konsultan pengawas berhak meminta kontraktor
untuk mengganti tukang yang dinilai tidak cakap.
7. Pemasangan Batu Tempel yang bertekstur pada dinding Luar setinggi 1 m,
dipasang dengan Rapi dan lurus. Batu tempel setelah di kerjakan harus bersihkan
dari Noda Noda Semen yang kemungkinan menempel sewaktu pekerjaan
dilakukan. Hal itu akan Menggangu Keindahan dari Batu tempel tersebut.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 33
VII. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
Pasal. 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Meliputi pekerjaan persiapan/pembersihan permukaan yang akan dipasang
dan pemasangan Lantai Keramik sesuai dengan pola dalam gambar rencana,
termasuk penyelesaian, pengadaan material dan peralatan pembantu.
1.2. Mengkoordinasikan pemasangan lantai Keramik dengan pekerjaan lain
yang berada dibawahnya dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan lantai.
Pasal. 2
BAHAN-BAHAN
2.1. Lantai Keramik Ukuran 40 x 40 type KW 1
2.2. Lantai Keramik mempunyai permukaan yang keras
2.3. Lantai Keramik mempunyai ketebalan 1 cm.
2.4. Permukaan Lantai Keramik harus rata, tidak bergelombang dan menggelembung
serta mempunyai ukuran yang sama antara satu dan yang lain.
2.5. Keramik Plint ukuran 10 x 40 type KW-1
2.6. Lantai Keramik Teras Menggunakan Ukuran 40 x 40 type KW 1
2.7 Sambungan keramik siku sesuai dengan SII 0023-81.
2.8. Untuk Kamar mandi/WC, Meja Wastafel: Lantai. Ukuran 25/25 type KW-1
2.9. Keramik Lantai Ukuran 25/25 type KW -1
2.10. Keramik Dinding ukuran 25/40 tyep KW -1
2.11. Bahan perekat digunakan adukan pasangan setebal 2,5 cm
2.12. Bahan pengisi digunakan semen supergrout.
Pasal 3
CARA PELAKSANAAN
3.1. Sebelum pemasangan dilakukan, pekerjaan lantai kerja atau speci, perataan pada
plat lantai, kemiringan, ketinggian peil dan lapisan water proofing,
pemasangan pipa distribusi dan kabel-kabel instalasi telah selesai terpasang
ditest dan dinyatakan baik oleh Konsultan Pengawas.
3.2. Sebelum dipasang ubin Keramik/Marmer harus dibersihkan dan
dibasahi/direndam air.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 34
3.3. L a n t a i Keramik dipasang diatas adukan/beton tumbuk 1:3:5 setebal 5 cm
dan pada plat lantai beton pada tingkat berikutnya.
3.4. Jarak antar ubin Keramik/naat tidak boleh lebih dari 1.5 mm dan diisi dengan
grout, kemudian dibersihkan dengan cairan kimia.
3.5. Start pemasangan/kepala lantai dapat dilakukan sesuai dengan Instruksi
dari Konsultan Pengawas dan harus diperiksa serta disetujui terlebih dahulu
oleh Konsultan Pengawas sebelum pemasangan ubin Keramik berikutnya
dilaksanakan.
3.6. Pemotongan ubin Keramik harus dengan Gurinda atau alat pemotong
elektronik/masinal yang baik dan mendapat hasil yang lurus serta rapi.
3.7. Bahan yang rusak, retak atau cacat akibat apapun harus segera diganti.
3.8. Sebelum pemasangan, kontraktor agar mengajukan shop drawing pola
untuk disetujui Konsultan Pengawas .
3.9. Persetujuan tentang pengambilan suatu produck harus diajukan minimal 2
minggu sebelum pekerjaan ubin Keramik dilakukan, dan diusahakan
dipergunakan 1 (satu) produk.
3.10. Untuk Pasangan tegel pada bagian bagian pipa instalasi yang telah tertanam
pada permukaan lantai atau dinding harus terlebih dahulu di tutup dengan
lapisan Mortar campuran 1 Semen : 2 Pasir
3.11. Tukang yang digunakan harus betul betul ahli dan berpengalaman mengerjakan
pasangan tegel keramik, Konsultan pengawas berhak meminta Konraktor untuk
mengganti tukang yang di nilai tidak cakap.
3.12. Kontraktor harus selalu melakukan pengawasan terhadap mutu hasil pekerjaan
dan memenuhi instruksi konsultan pengawas bila di minta memperbaiki atau
mengganti bagian bagian yang tidak memenuhi kualitas dan persyaratan yang
di maksudkan dalam gambar rencana dan spesifikasi.
3.13. Kontraktor harus membersihkan permukaan lantai dan dinding yang telah
selesai di kerjakan dari segala kotoran dengan bahan pembersih yang di setujui
oleh konsultan Pengawas. Kebersihan harus tetap terjaga hingga penyerahan
pekerjaan pertama di lakukan.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 35
VIII. PEKERJAAN ATAP KONSTRUKSI BAJA RINGAN
Pasal 1.
PEKERJAAN ATAP KUDA KUDA BAJA RINGAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pemasangan Rangka Kuda - Kuda, Pemasangan
reng,pemasangan atap genteng metal, pemasangan Nok genteng, Pemasangan Karet
Pelapis Atap, pemasangan Jurai, dan Pemasangan Lisplank
2. B A H A N
a. Baja Ringan Fabrikasi yang telah mendapatkan Strandart Nasional dengan di
terbitkannya sertifikat SNI oleh Pemerintah Republik Indonesia . dengan ukuran
Kuda Kuda C75 75 dan Reng A.35-
b. Genteng Metal dengan ketebalan 0,35 mm
c. Karet Sebagai Pelapis
d. Calsiplank ukuran 2/30 untuk lisplank
Pasal 2.
RANGKA KUDA - KUDA
1. LINGKUP PEKERJAAN
1. Yang dimaksud dengan pekerjaan Kuda Kuda adalah :
a. Seluruh Pekerjaan Konstruksi kerangka bangunan atap yang terbuat dari
baja ringan . Yang pelaksanaanya sesuai dengan gambar rencana maupun
penjelasan lainnya.
b. Pelaksanan Pekerjaan Atap kuda kuda baja ringan di lakukan oleh tenaga
yang trampil yang telah berpengalaman atau yang telah mendapat Lisensi
dari disributor Resmi bersertifikat SNI
2. Pekerjaan Pemasangan Aluminium Foil di maksudkan sebagai pelapis antara
reng dan Atap genteng
3. Pemasangan Atap Genteng Metal
4. Pemasangan Lisplank dengan menggunakan papan kayu kelas 1
2. PEMASANGAN RANGKA BAJA RINGAN
1. Alat alat untuk pemasangan harus sesuai untuk macam pekerjaannya dan
harus dalam keadaan baik, bila di jumpai bagian bagian konstruksi yang
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 36
tidak dapat di pasang atau di tempatkann sebagaimana mestinya sebagai
akibat dari kesalahan Fabrikasi, maka keadaan itu harus segera di laporkan
kepada konsultan pengawas disertai dengan usulan dan cara perbaikannya.
2. Baut Baut penghubung, baut sekerup harus disediakan dan di pasang
sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail
IX. PEKERJAAN PLAFON
1. Bahan.
1.1. Bahan plafond adalah rangka Hollow dan Gypsum dengan ukuran 9 mm
ukuran 240 x120 cm untuk ruang dengan list kwalitas sama dengan bahan
plafond.
2.1. Tidak retak, gempil ataupun cacat bentuk yang lainnya.
3.1. Bahan rangka dari Besi Hollow yang berkualitas baik
4.1. Untuk bahan Plafon luar menggunakan Calsiboard 3.5 mm
2. Macam Pekerjaan
1.1. Menyediakan bahan, alat dan memasang plafond pada tempat-tempat yang
dinyatakan dalam gambar.
2.1. Memasang rangka plafond dengan Hollow
3.1. Memasang list-list profil pada bagian-bagian yang dinyatakan dalam gambar.
3. Cara Pelaksanaan
3.1 Rangka plafond baru boleh dipasang apabila semua instalasi diatas
plafond sudah selesai dipasang dan ditest.
3.2 Hubungan Seluruh struktur rangka harus kuat.
3.3 Plafond Gypsum dipasang pada kerangka tersebut oleh ahlinya, sehingga
diperoleh hasil yang rapi, rata dan kuat.
3.4 Sebelum dicat, pada nat-nat Plafond harus diplamur dulu sampai
permukaan sambungan nampak rapih, kemudian baru dicat
3.5 Pola pemasangan harus sesuai dengan gambar rencana plafond dan petunjuk
dari Konsultan Pengawas.
3.6 Apabila setelah terpasang terdapat cacat akibat cara pemasangan yang
kurang baik, maka Kontraktor harus membongkar dan mengganti dengan
yang baru dengan biaya penuh dari Kontraktor.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 37
3.7 Sebelum terpasang Kontraktor harus meminta ijin dari Konsultan
Pengawas/Direksi lapangan.
X. PEKERJAAN RANGKA KUSEN , JENDELA PINTU & PAGAR BESI
1. Pekerjaan Rangka Kusen
1.1 Untuk Rangka kusen pintu dan jendela digunakan system , buatan dalam
negeri, warna dan tebal dengan bentuk dan ukuran profil sesuai gambar,
dengan ketebalan adalah 1,4 mm.
1.2. Rangka yang dipasang adalah profil yang telah dipilih dengan baik, warna
dan ukuran Rangka yang sama, lurus, tidak ada bagian yang bengkok atau
melengkung atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas
1.3. Rangka dipasang dengan menggunakan sekrup, interlock profil atau
keeling.Keseluruhan rangka direkatkan dengan baik pada dinding dengan
menggunakan angker baut fisher.
1.4. Setelah R a n g k a t erpasang bidang permukaan kusen atau rangka partisi
harus rata,lurus, waterpas dan lotnya baik, warnanya merata dan tidak
terdapat belang-belang atau noda akibat adukan semen atau cacat lainnya.
1.5. Bagian Rangka kusen atau partisi yang diperkirakan akan terkena adukan
semen atau bahan lainnya yang merusak anodizing dari alumunium harus
ditutup dengan menggunakan minyak kental/fat yang kering dan kemudian
ditutup dengan kertas.
2. Pekerjaan Daun Pintu
2.1 Untuk daun pintu digunakan system, produksi dalam negeri warna
ditentukan kemudian, dengan bentuk , ukuran dan jenis profil sesuai dengan
gambar.
2.2 Daun Pintu yang dipasang adalah Rangka yang telah dipilih dengan baik,
warna dan ukuran profil sama, lurus, tidak ada bagian yang bengkok atau
melengkung atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas
2.3 Rangka Alumunium dipasang dengan menggunakan sekrup dan klos
dan setelah Rangka alumunium terpasang, bidang permukaan daun pintu
harus rata, lurus dan lot , warna merata tidak terdapat belang-belang atau
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 38
noda akibat adukan semen atau cacat lainnya.
2.4 Bagian Rangka pintu yang diperkirakan akan terkena adukan semen atau
bahan lainnya yang merusak anodizing dari alumunium, harus ditutup
dengan menggunakan minyak kental/lat yang kering dan kemudioan ditutup
dengan kertas
2.5 Daun pintu alumunium menggunakan kaca Ryben tebal 5 mm kecuali
ditentukan lain
2.6 Semua celah antara pintu dan kusen harus disekat dengan gasket mohair.
3. Pekerjaan Rangka Kusen Dan Daun Pintu Kamar Mandi
3.1. Untuk Rangka Kusen dan daun pintu Kamar mandi menggunakan Kusen
Rangka Aluminium digunakan aluminium framing system dengan ketebalan
1,4 mm
3.3 Rangka Alumunium dipasang dengan menggunakan sekrup dan klos
dan setelah Rangka alumunium terpasang, bidang permukaan daun pintu
harus rata, lurus dan lot , warna merata tidak terdapat belang-belang atau
noda akibat adukan semen atau cacat lainnya.
3.4 Bagian Rangka pintu Alumunium yang diperkirakan akan terkena adukan
semen atau bahan lainnya yang merusak anodizing dari alumunium, harus
ditutup dengan menggunakan minyak kental/lat yang kering dan kemudioan
ditutup dengan kertas
4. Pekerjaan Pagar
4.1. Untuk Pagar menggunakan besi Hollow dengan Ukuran 4x4 cm. Rangka Besi
di Las Rapi.
4.2. Rangka Pagar di Pasang dengan cara Memasang angker tanam pada kaki di
baut dan Cor Setempat.
4.3. Pemasangan Harus Kuat dan tidak Goyang sehingga aman untuk sebagai
pegangan atau Untuk bersandar.
4.4. Pemasangan harus Rapi dan bersih , warna tidak terdapat belang belang
akibat adukan semen dan bekas las.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 39
XI. PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG
1. BAHAN
1.1 Kunci yang digunakan kunci tanam merk SIS atau Setara, dan dengan
Jaminan legalitas Produk tersebut (bila diragukan Konsultan Pengawas
berhak menolak)
1.2 Kunci setaraf merk SIS atau setara dipakai untuk lemari-lemari tanam (built in
dengan engsel piano).
1.3 Engsel yang digunakan adalah engsel besar dari bahan tembaga atau engsel
Nylon 10 cm dan 7 cm untuk jendela.
1.4 Grendel tanam menggunakan merk SIS, atau Setara.
1.5 Expagnolete buatan dalam Negeri setaraf merk SIS atau Setara
1.6 Semua Produk yang dipakai harus ada jaminan Kwalitas dari pabrik yang
bersangkutan. Dan bila diragukan harus ditolak.
2. MACAM PEKERJAAN
2.1 Mengadakan dan memasang kunci tanam pada semua pintu sesuai rencana
yang tertera pada gambar.
2.2 Memasang 3 buah engsel pada tiap daun pintu dan 2 buah engsel pada tiap
daun jendela.
2.3 Memasang grendel jungkit pada jendela.
2.4 Memasang expagnolete pada daun pintu ganda.
2.5 Memasang door closer ditempat yang ditunjuk pada gambar.
2.6 Memasang kait angin pada jendela dan stop door di pintu partisi.
3. CARA PELAKSANAAN
3.1. Semua pemasangan harus rapi, sehingga pintu-pintu dan jendela dapat
ditutup dan dibuka dengan mudah, lancar dan ringan.
3.2. Setelah terpasang semua kunci-kunci, engsel-engsel dan grendel-grendel
harus diminyaki, sehingga dapat bekerja dengan baik.
3.3 Pemasangan menggunakan cara seperti petunjuk pabriknya atau petunjuk
Konsultan Pengawas
4.3. Ketingian handel pintu dari lantai 90 cm.
4. UKURAN UKURAN
Semua ukuran-ukuran harus disesuaikan dengan gambar spesifikasi.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 40
XII. PEKERJAAN PENGECETAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Persiapan permukaan yang akan diberi cat
1.2 Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan
1.3 Pengecatan semua permukaan dan area yang ada digambar tidak disebutkan
secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Direksi.
2 . S T A N D A R T P E N G E R J A A N ( M O C K U P )
2.1. Sebelum pengecatan dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang
tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material, dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan
ditentukan oleh Direksi Lapangan.
2.2. Jika masing-masing bidang tersebut disetujui oleh Direksi lapangan dan
Direksi, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
3. BAHAN UNTUK PERAWATAN
3.1. Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat
pada bidang-bidang transparan ukuran 30x30 cm2. Dan pada bidang-bidang
tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah laipsan,
dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
3.2. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan
dan Direksi. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Direksi dan Direksi Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan
pembuatan mock up seperti tercantum pada 2.2. diatas.
3.3. Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan, untuk kemudian
akan diteruskan kepada Pemberi tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis
cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan
dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh Pemberi tugas.
4. PEKERJAAN CAT DINDING
4.1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 41
4.2. Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar, warna
ditentukan kemudian.
4.3. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis emulsi, warna
ditentukan kemudian.
4.4. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok.
4.5. Sebelum dinding diplamur, plasteran sudah harus betul-betul kering, tidak
ada retak-retak dan pemborong meminta persetujuan kepada
direksi/konsultan pengawas.
4.6. Sesudah 7 hari plamur terpasang maka diamplas sampai benar-benar halus
kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul, selanjutnya
diding dicat dengan menggunakan roll cat.
4.7. Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan
finish textured spray paint digunakan texture finish, pasta texture dengan
bahan dasar emulsi acrylic yang disemprotkan dengan alat compressor.
4.8. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari satu lapis alcalic resistance
sealer yang dilanjutkan dengan dua lapis acrylic emulsion, dengan kekentalan
sebagai berikut :
Lapis I encer (tambahan 20% air)
Lapis II kental
Lapis III encer
4.9. Untuk warna-warna yang sejenis, kontraktor diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran (bacth number) yang sama.
5. PEKERJAAN PENGECATAN PLAFOND
5.1. Yang termasuk pekerjaan Plafond adalah Kalsyboard dan bagian-bagian lain
yang ditentukan dalam gambar.
5.2. Cat yang digunakan ditentukan kemudian.
5.3. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding
kecuali tidak digunakan lapis alkali resistance sealer pada pengecatan plafond.
5.4. Sambungan-sambungan Kalcyboard harus diberi flexsibel sealant agar tidak
terlihat sebagai retakan sesudah dicat.
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 42
XII. PEKERJAAN SANITAIR
1. Bahan Sanitair
1.1. Produk Sanitair Yang digunakan dalam Pemasangan Closet Duduk type
CW660J / SW660J atau setara lengkap beserta Aksesorisnya.
1.2. Untuk Wastafel Produk yang digunakan adalah type LW829CJ lengkap beserta
Aksesorisnya.
1.3. Untuk Kran tembok digunakan type Y20RX / PY20RX.
1.4. Untuk Floor Drain digunakan type HN508P / PHN508P.
1.5. Untuk Urinoir, Produk yang digunakan adalah type UW930J lengkap beserta
Aksesorisnya.
1.6. Semua Produk yang dipakai harus ada jaminan Kwalitas dari pabrik yang
bersangkutan. Dan bila diragukan harus ditolak
2. Material PVC
Pipa PVC digunakan untuk mengganti Pipa pipa pembuangan air kotor Khususnya
pada bagian-bagian yang tidak tertanam dalam konstruksi sebagaimana dijelaskan
dalam gambar rencana. Pipa PVC terbuat dari ekstruksi bahan utama Polivynil
Choride dengan kandungan PVC murni Minimum 92,5 % Bahan Polimer dan
stabilizer yang digunakan harus berkualitas baik dan tahan terhadap air dan Cuaca,
mempunyai tekanan Kerja 6 Kg/cm2 dan tekanan test 28 kg/cm2 dalam satu menit
tekanan pecah pada minimum 40 kg/cm2 dan dijamin dengan sertifikat pabrik. Pipa
PVC digunakan permukaan luarnya dan dalam harus : Halus, Licin dan tanpa cacat
yang merugikan seperti retak-retak, guratan, gumpalan dan cacat-cacat lainnya.
Kualitas Pipa beserta Fitting dan Sambungan-sambungan yang digunakan adalah
kelas Pralon atau setara sesuai dengan standar SNI. Lem Untuk Fitting dan
sambungan-sambungan digunakan bahan yang berkualitas baik sesuai yang
dianjurkan oleh pabrik asal bahan Pipa atau yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Ukuran Pipa :
Untuk Pipa Pembuangan Air Hujan Menggunakan Pipa PVC dengan Ukuran 4 Inci
(kelas 6 kg/cm2), Pipa Pembuangan Air Kotor Menggunakan Pipa PVC dengan
Ukuran 4 dan 3 Inci (kelas 8 kg/cm2) dan Pipa Air Bersih Menggunakan Pipa PVC
dengan ukuran 1 dan 3/4 Inci (kelas 6 kg/cm2).
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 43
3. PELAKSANAAN
3.1 Pekerjaan Sanitair :
a. Semua pemasangan dan Sambungan Sanitair Baik Closet Duduk, Wastafel
maupun Urinoir Harus Rapi dan Tidak Bocor maupun Merembes.
b. Jika ada Kebocoran dalam pemasangan masih merembes
3.2 Pekerjaan Pipa PVC
Pekerjaan Pipa pembuangan dimulai dengan memeriksa kondisi Pipapipa
existing khususnya bagianbagian yang tidak tertanam dalam konstruksi
dengan melakukan pengetesan aliran air buangan kedalam semua pipa.
Penyambungan Pipapipa yang baru ke pipapipa existing yang tertanam
dilakukan apabila pengetesan dan perbaikan telah dilakukan dan atas
persetujuan Konsultan pengawas. Penyambungan pipa di lakukan dengan soket
( Soket lurus, elbow atau T ) Mereknya harus sama dengan bahan pipa dan
menggunakan lem yang berkualitas baik.
3.3 Pekerjaan Flor Drain
Pemasangan floor drain harus lebih rendah 0,5 cm dari lantai finish.
3.4 Pekerjaan Septick Tank Dan rembesan
Air limpasan dari septic tank ini dialirkan ke bidang resapan yang dibuat sesuai
gambar.
- Ukuran bak peresapan = 100 x 200 cm atau sesuai gambar.
- Lubang galian tersebut ditirnbun lagi dengan beberapa lapisan antara lain
lapisan batu gunung, kerikil besar, kerikil halus, ijuk, pasir urug dan tanah
urug sesuai gambar.
- Pipa pelepasan dari bahan pipa PVC 4" yang diberi lubang yang dlapisi ijuk
dan kerikil.
3.5 Sebelum penyerahan pertama, kontraktor harus telah melaksanakan pengujian
pengujian di lapangan dan disaksikan oleh konsultan pengawas, pemeriksaan
dan pengujian dilakukan sebagai berikut :
3.5.1. Pengujian sistem pipa pembuangan air.
Semua lubang Outlet ditutup dengan rapat dan seluruh pipa diisi dengan
air sampai mulut lubang Outlet tertinggi. Sistem tersebut harus dapat
menahan air yang diisikan minimum selama 30 Menit dan penurunan air
-
Pembangunan / Rehabilitasi / Revitalisasi Sekolah (DID) Kab. Maros T.A 2015 44
selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm, pengujian dilakukan
sebelum permukaan lantai ditutup.
3.5.2. Pengujian sistem pipa distribusi air kotor, air hujan, dan air buangan.
Setelah roughing-in selesai dipasang dan sebelum memasang fixture,
seluruh sistem distribusi air harus diuji coba dengan tekanan hidrostatik
sebesar satu setengah kali tekanan kerjanya, minimum 7,5 atm tanpa
mengalami kebocoran selama satu jam.
3.5.3. Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala kerusakan atau