spesifikasi teknis

18
1 DINAS/INSTANSI : DINAS KEHUTANAN PROVINSI NTT PEKERJAAN : PEMBANGUNAN ASRAMA POLISI KEHUTANAN (POLHUT) LOKASI : KABUPATEN KUPANG TAHUN ANGGARAN : 2013 KONSULTAN PERENCANA : PT. MURIA TIROSA DESAIN Architec And Engineering Consultant Jl. Fatutuan RT.003, RW.006 Kel. Liliba Telp. (0380) 8552608 KUPANG - NTT

Upload: javier-zanetti

Post on 27-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: SPESIFIKASI TEKNIS

1

DINAS/INSTANSI : DINAS KEHUTANAN PROVINSI NTT

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN ASRAMA POLISI KEHUTANAN (POLHUT)

LOKASI : KABUPATEN KUPANG

TAHUN ANGGARAN : 2013

KONSULTAN PERENCANA :

PT. MURIA TIROSA DESAINArchitec And Engineering Consultant

Jl. Fatutuan RT.003, RW.006 Kel. Liliba Telp. (0380) 8552608KUPANG - NTT

Page 2: SPESIFIKASI TEKNIS

2

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1U M U M

1.1. Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor wajib memberitahukan kepada Direksi/Pengawasmengenai jadwal pematokan dan pekerjaan persiapan.

1.2. Kontraktor wajib menyiapkan rencana jadwal pelaksanaan, buku tamu dan buku catatanharian di lapangan.

1.3. Demi lancar dan baiknya pelaksanaan pekerjaan maka tenaga pelaksana yang diberi tugasoleh Pemborong di lapangan, harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang cukup dibidangnya. Apabila Direksi/Pengawas menganggap bahwa Pelaksana kurang mampu,kurang berkualitas, maka Direksi/ Pengawas berhak menolak petugas menolak petugaspelaksana tersebut. Dalam hal ini Kontraktor pelaksana tersebut menyediakan seorangpetugas sebagai pengganti pelaksana tersebut dengan personil yang lebih cakap/berkualifikasi cukup baik, dan diterima oleh Direksi atau Pengawas.

1.4. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Kontrak, Gambar Rencana, RKS dan RisalahAanwijzing serta ketentuan-ketentuan yang dibuat selama pelaksanaan, yang telahdisetujui oleh Direksi (Pemimpin Proyek, Pengelola Teknik Proyek dan KonsultanPengawas serta Kontraktor Pelaksana).

1.5. Segala penyimpangan yang dilakukan oleh Pihak Kontraktor, tanpa seijin Direksi, harusdibongkar dan disesuaikan dengan rencana semula. Segala biaya akibat kelalaian tersebutadalah menjadi tanggungan Pemborong.

1.6. Setiap perintah Direksi, kepada Pemborong yang menyimpang dari ketentuan-ketentuanpada Pasal 1.d. diatas, harus disampaikan secara tertulis dengan sepengetahuan PemberiTugas.

1.7. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan, harus diadakan pekerjaan tambah kurang, hal iniharus dengan ijin tertulis dari Pemimpin Tugas.

1.8. Selain instalasi listrik dan instalasi air sebagian atau seluruh pekerjaan, tidak bolehdiborongkan kepada Pihak Ketiga (Sub Kontraktor) dengan alasan apapun, kecualidengan persetujuan terlebih dahulu dari pemimpin proyek. Semua hasil pekerjaan dariPihak Ketiga tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor yang menandatangani Kontrak.

1.9. Selama tidak bertentangan dengan Spesifikasi Teknis ini, peraturan-peraturan lain yangjuga berlaku adalah sebagai berikut :1. Algemene Vooewarden Voor de Uitvoering bij Aanneming Van Openbare Werken

1941 (AV.41) yang disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No.9 tanggal 18 Mei 1941, dan tambahan Lembaran Negara Nomor 14571. Terjemahan

Page 3: SPESIFIKASI TEKNIS

3

AV diatas : Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan bangunan umum yang dilelangkanatau disingkat dalam Bahasa Indonesia : SU.41.

2. Peraturan umum untuk pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan pada penyelenggaraanbangunan di Indonesia atau disingkat : PUBB 1956 NI. 3.

3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1961 NI. 5.).4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971.5. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL NI. 6).6. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.7. Peraturan-peraturan lain, yang berlaku berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.8. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis dari

Direksi/Pengawas selama pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 2PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah Kerja ditandatangani/dikeluarkan, Kontraktor harus sudah mulai dengan kegiatan nyata dilapangan.

2.2. Pemborong Wajib membuat papan nama proyek akan dipasang pada lokasi pekerjaan,dilengkapi dengan tulisan warna hitam diatas dasar warna putih dan cukup jelas untukdibaca, memakai papan tebal 2 cm seperti contoh dibawah ini :

PEKERJAAN : …………………………………………….

LOKASI :……………………………………………..

TAHUN ANGGARAN : …………………………………………….

WAKTU PELAKSANAAN : …………………………………………….

KONTRAKTOR : …………………………………………….

KONSULTAN PERENCANA : ……………………………………………

KONSULTAN PENGAWAS : ……………………………………………

.

2.3. Los Kerja dan Direksi Keet

2.3.1. Pemborong wajib membangun los kerja termasuk Direksi Keet sebagai berikut : Satu ruang Direksi ukuran 3,5 x 4,5 M Satu ruang untuk tempat penyimpanan bahan-bahan bangunan/alat

(gudang) Sebuah wc darurat untuk para pekerja.

2.3.2. Bangunan Los Kerja dibangun dengan bahan-bahan : Dindik Gedek/tripleks/bebak/setara

Page 4: SPESIFIKASI TEKNIS

4

Rangka kayu klas II Atap seng BJLS 0,20

2.3.3. Diruang Direksi Keet dilengkapi dengan : Satu Meja Tulis berlaci dapat dikunci Empat buah kursi dan kursi tamu Panil untuk menempel gambar-gambar kerja

2.3.4. Biaya pembuatan Direksi Keet/Los Kerja ini tidak boleh dimasukan dalampenawaran

2.3.5. Pemborong harus mengurus dan memelihara bangunan tersebut bersama alat-alat untuk inventarisnya, serta selalui menyediakan air bersih untuk parapekerja, juga obat-obatan P3K.

2.3.6. Bangunan yang dibuat harus dijaga sedemikian rupa agar bahan-bahanbangunan tersebut dapat dipakai dengan baik, serta keamanannya terjamin danselalu terhindar dari hujan, angin dan panas matahari secara langsung.

2.3.7. Tempat/letak dari bangunan los kerja dan Direksi Keet tersebut akan ditetapkanoleg Direksi/Pengawas Lapangan.

Pasal 3PERSIAPAN LOKASI DAN PEMATOKAN

3.1. Pembersihan lokasi :1. Pembersihan lokasi termasuk pembersihan tanaman / pemotongan rumput,

menutup lubang dan membuang humus tanah dan tanah yang mengandung bahanorganis (top soil).

2. Pohon-pohon dilokasi pekerjaan yang tidak terkena bangunan atau tidakmengganggu bangunan nantinya tidak perlu dipotong.

3.2. Pemagaran Sementara :

3.2.1. Pemagaran sementara untuk keliling daerah kerja proyek, apabila dianggapperlu menghindari segala gangguan terhadap aktivitas pelaksanaan pekerjaanbagi para pekerja yang terlibat dalam pekerjaan ini.

3.2.2. Segala biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan pagar sementara, tidaktermasuk dalam anggaran proyek ini.

3.3. Pengukuran :

3.3.1. Pengukuran titik duga (peil ± 0,00) adalah ditentukan bersama-sama antaraDireksi dan Kontraktor dengan penyesuaian terhadap gambar kerja.

3.3.2. Apabila tidak dinyatakan lain (peil ± 0,00) adalah 50 cm diatas permukaan tanahtertinggi dan merupakan titik patok sementara.

Page 5: SPESIFIKASI TEKNIS

5

3.4. Pematokan dan Pemasangan Papan Bouwplank.

3.4.1. Patok-patok dibuat cukup kokoh dari kayu / balok ukuran 5/7 cm, sedangkanpapan bouwplank dibuat dari papan kayu Klas II ukuran 2/20 cm yang padabagian atas papan tersebut harus diserut dan diwaterpass.

3.4.2. Jarak patok dengan galian pada as pondasi adalah 1,50 m, sedangkan jarak darias ke as patok maksimal 2,00 m.

3.4.3. Semua titik-titik sumbu bangunan harus diabadikan dengan cat menie dan pakuukuran 7 cm pada papan bouwplank.

3.4.4. Kontraktor berkewajiban menjaga semua patok, tanda-tanda yang penting danharus selalu dalam keadaan baik seperti keadaan semula.

3.5. Jalan Sementara (Temporary Road).

Pembuatan jalan sementara untuk keluar masuk kel lokasi pekerjaan dan untuk keluarmasuknya kendaraan pengangkut bahan-bahan, alat-alat ke lokasi pekerjaan disipakanoleh Kontraktor, biaya pembuatan jalan sementara ini tidak termasuk dalam anggaranproyek ini.

3.6. Penyaluran air hujan.

Kontraktor/Pemborong harus menyiapkan saluran penyalur air hujan sementarasehingga air hujan tidak mengganggu aktifitas pelaksanaan pekerjaan. Biaya pembuatanSaluran air hujan ini tidak termasuk dalam anggaran kegiatan ini.

Pasal 4PEKERJAAN GALIAN TANAH

4.1. Apabila ada lapisan tanah humus dengan ketebalan minimal 20 cm atau hambatan-hambatan lainnya harus dikeluarkan dari permukaan tanah yang terkena bangunan.

4.2. Galian Tanah.

4.2.1. Yang termasuk dalam pekerjaan galian tanah ini adalah :

Semua kebutuhan yang ada hubungannya dengan pekerjaan membuat lubangditanah untuk pondasi, septictank, sumur peresapan, dll.

4.2.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan tanah : Sebelum galian tanah dimulai tanah harus diratakan terlebih dahulu dengan

jalan dipotong dan yang diurug dengan tanah bekas galian yang digali.

Page 6: SPESIFIKASI TEKNIS

6

Galian tanah untuk semua lubang pondasi baru boleh dimulai setelah papanbouwplank dengan tanda dari as ke as selesai diperiksa dan diteliti olehDireksi / Pengawas lapangan.

Lubang dasar galian minimal 20 cm lebih lebar dari dasar pasangan pondasidan tanah galian dibuang keluar bouwplank.

Kedalaman galian dilakukan sesuai gambar rencana, minimal sampai padalapisan tanah yang keras, baik untuk galian pondasi maupun untuk saluranpembuangan air hujan.

Bila lubang bekas galian didalamnya terdapat banyak air genangan karenahujan, maka sebelum pasangan pondasi dimulai terlebih dahulu air tersebutharus disedot/dikuras/dikeringkan dan dibersihkan dari lumpur-lumpuryang mengendap dalam lubang tersebut.

Bila Pemborong melakukan penggalian yang melebihi dari ukuran yang telahditentukan, Pemborong harus menutupi kelebihan dengan urugan pasir yangdipadatkan dengan disirami air setiap ketinggian 15 cm sampai padat dankeras.

Pasal 5PEKERJAAN URUGAN

5.1. Yang termasuk pekerjaan urugan adalah :

Semua kebutuhan pekerjaan penimbunan/urugan, pemadatan dan perataan kembalibaik dengan sirtu maupun dengan pasir atau tanah putih sampai mencapai suatupermukaan baru yang diinginkan.

5.2. Persyaratan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Urugan tanah peninggian lantai menggunakan sirut yang baik dengan tidakmengandung bahan organis, dan dipadatkan lapis demi lapis setiap 20 cm atau batukarang dicapur pasir sampai mencapai ketinggian yang diinginkan.

Urugan pasir dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis setiap 20 cm disiram dengan airsampai padat dan rata.

Dibawah pondasi harus diurug dengan pasir, dengan ketebalan setelah padat minimal 5cm sesuai dengan gambar kerja.

Urugan pasir dibawah lantai disiram dengan air sampai padat supaya tidak ada lagirongga-rongga yang terbuka.

Page 7: SPESIFIKASI TEKNIS

7

Pasal 6PEKERJAAN PONDASI

6.1. Yang termasuk pekerjaan pondasi adalah : Pondasi menerus dari batu karang/kali.

6.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan pondasi :6.2.1. Semua pekerjaan pondasi baru boleh dikerjakan bila galian tanah sudah

diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Direksi / Pengawas.

6.2.2. Sebelum pekerjaan pemasangan pondasi dimulai, lubang-lubang galian harusdikeringkan dan bersih dari segala kotoran.

6.2.3. Pondasi Menerus:

Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diurug dengan pasir kemudiandengan batu kosong/aanstamping dari batu karang/gunung/kali setebal 20cm lebar disesuaikan dengan gambar detail.

Batu karang/kali/gunung yang dipakai tidak keropos, sebelum dipasangharus dibersihkan dari kotoran dan tanah yang mengandung bahan organis.

Pasangan pondasi batu karang/kali/gunung ini dibuat dengan adukan speci1pc: 5psr.

Setinggi 20 cm dibawah sloof pasangan pondasi dibuat dengan adukan1pc:3psr dan diberi agker double untuk mengikat sloof dengan pondasidengan jarak tiap 1,5 m menggunakan besi beton 10 Ø mm dengan panjangangker ± 25 – 30 cm.

Semua bidang permukaan pondasi bagian luar diatas tanah yang kelihatanharus diplester /diberaben dengan adukan 1pc : 3psr kemudian diaci dengansaus semen sampai kedalaman minimal 15 cm dibawah permukaan tanahasli.

Pasir yang dipakai adalah pasir lokal yang memenuhi syarat dan yang telahdisetujui oleh pengawas lapangan.

Pasal 7PEKERJAAN BETON

7.1. Beton Bertulang

7.1.1. Lingkup Pekerjaan

Melengkapi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semuapekerjaan beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi, denganmemperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan dari Arsitek dalam uraiansyarat-syarat pelaksanaan.

Page 8: SPESIFIKASI TEKNIS

8

7.1.2. Teknis Pelaksanaan

Dalam melaksanakan pekerjaan beton, kontraktor wajib mentaati segalapetunjuk dari Konsultan Pengawas. Bila terjadi kesalahan yang merugikankonstruksi karena Kontraktor mengabaikan perintah atau petunjuk dariKonsultan Pengawas, maka seluruh kesalahan tersebut menjaditanggungjawab Kontraktor.

Seluruh pembesian harus terlebih dahuu mendapat persetujuan KonsultanPengawas sebelum dilakukan pengecoran.

Pekerjaan yang salah harus dibongkar dan dilakukan pengecoran ulangdengan adukan yang memenuhi persyaratan sesuai petunjuk atau Perintahdari Konsultan Pengawas.

Setiap perubahan harus terlebih dahulu diketahui oleh Konsultan Pengawasdan disetujui oleh Pemilik Kegiatan.

7.1.3. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pengecoran beton harus dilaporkan oleh Kontraktor secara tertuliskepada Konsultan Pengawas selambat-lambatnya 2 hari sebelum melakukanpengecoran guna pengecekan tulangan.

Pembukaan perancah (bekesting) dilakukan setelah mendapat persetujuandari Konsultan Pengawas.

7.1.4. Persyaratan Bahan

Portland Semen :

Digunakan Portland Semen jenis II menurut BI-82 type I menurut ASTM danmemenuhi S.400 menurut standar Portland Semen yang digariskan olehAssosiasi Semen Indonesia (Semen Kupang) atau Semen Bosowa/Setara.

Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecualidengan persetujuan tertulis dari Pengawas dengan Pertimbangan Pengawashanya dapat dilakukan dalam keadaan : Tidak adanya persediaan dipasarmerk tersebut diatas.

Kontraktor memberikan jaminan dengan kata-kata teknis bahwa mutusemen penggantinya adalah dengan kualitas yang setaraf dengan mutusemen tersebut diatas.

Agregat :

Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971. Agregat kasarharus berupa batu pecah-pecah yang mempunyai susunan gradasi yang

Page 9: SPESIFIKASI TEKNIS

9

baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak keropos) kadar lumpurdari agregat beton tidak boleh melebihi dari 5% berat kering.

Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 3 cm dan tidaklebih ari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksiyang bersangkutan.

Pasir harus terdiri dari butiran-butrian yang bersih, tajam da bebas daribahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.

Air :

Air yang digunakan harus air tawar yang bersih tidak mengandung minyak,asam alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat menurunkanmutu pekerjaan

Besi Beton :

Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapatmengurangi lekatnya pada. Kecuali ditentukan lain pada gambar besibeton yang digunakan untuk diameter lebih kecil atau sama dengan 12mm di pakai U-24.

Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukanuntuk mengatur jarak tulang/besi beton dan mengikat tulangan-tulanganpada tempatnya.

7.2. Pelaksanaan

7.2.1. Komposisi Campuran Beton

Komposisi Beton yang digunakan adalah mutu beton K225 yang dicapai dalampekerjaan beton bertulang adalah campuran 1 pc : 2 Psr : 2.5 Krl.

7.2.2. Pembesian

Pembesian tulang-tulang untuk batang yang lurus atau yang dibengkokan,sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harussesuai PBI 1971.

Pengikat besi beton dipakai kawat khusus pengikat beton (beton binddraad)

Pemasangan dan penggunaan tulangan beton, harus disesuaikan dengangambar Konstruksi.

Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidakberubah tempat selama pengecoran harus bebas dari papan acuan atau lantaikerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971.

Page 10: SPESIFIKASI TEKNIS

10

Untuk penyanggah besi beton dibuat beton decking (tahu beton) dengancampuran 1 Pc: 3Psr ukuran 50x50x25 mm

Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan darilapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis daripengawas.

Pasal 8PEKERJAAN TEMBOK DAN PLESTERAN

8.1, Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :Tembok pasangan menggunakan batu bataco dengan ukuran 10x20x40 cm.

8.2. Pasangan dinding trasram dengan adukan 1 pc:3psr dipasang pada setiap kaki dindingmulai dari sloof sampai setinggi 30 cm diatas permukaan lantai.

8.3. Pasangan batu batako dinding biasa dibuat dari pasangan batako dengan adukan 1 pc : 5psr.

8.4. Yang termasuk pekerjaan plesteran adalah :

Semua permukaan pasangan batako yang kelihatan, diplester dengan adukan 1pc:5psruntuk plestean biasa, 1 pc : 3 psr untuk plesteran trastram dan pondasi selanjutnyadiaci dengan saus semen.

8.5. Untuk permukaan pasangan yang akan diplester, permukaannya harus dibuat kasarterlebih dahulu dan disiram dengan air secukupnya.

8.6. Permukaan pasangan pondasi diatas muka tanah yang kelihatan diplester rapi dengantebal minimal 1 cm dan masuk kedalam tanah 15 cm, kemudian diaci dengan saus semenadukan plesterannya 1pc : 3psr.

8.7. Semua permukaan pasangan tembok yang telah diplester harus diaci dengan adukan1pc;20 kpr atau saus semen lalu diplamur, kecuali bagian permukaan yang dipasangporselin/keramik.

8.8. Permukaan pasangan beton bertulang yang kelihatan harus diplester dengan adukan 1pc: 3psr, kemudian diaci dengan adukan 1pc;20 kpr atau saus semen.

8.9. Semua bahan untuk pasangan tembok dan plesteran seperti batu batako dan pasir yangakan dipakai harus terlebih dahulu disetujui oleh Direksi/Pengawas. Sebelum dipakaiuntuk pasangan batu batako harus direndam terlebih dahulu dalam air bersih sampaitidak lagi mengeluarkan buih-buih.

8.10. Pasir untuk pasangan tembok harus cukup kasar, keras dan homogen butirannya danharus diayak dengan ayakan sesuai dengan kebutuhannya serta harus bersih.

Page 11: SPESIFIKASI TEKNIS

11

pasal 9PEKERJAAN KAYU KUSEN PINTU DAN JENDELA

9.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembuatan Kusen, pintu, jendela, ventilasi,daun jendela, jalusi, pemasangan kaca, serta penyetelan dan pemasanganperlengkapannya.

9.2. Persyaratan dalam pekerjaan ini adalah : Kayu Kusen pintu dan jendela juga list dan ventilasi dibuat dari kayu klas I (bayam)

kualitas baik kuat, kering, lurus dan tidak pecah-pecah serta lepas mata tersebutdengan ukuran jadi 5x13.5 cm, sedangkan item pekerjaan lain yang menggunakankayu kls I dengan ukuran disesuaikan dengan gambar detail.

Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diserut rata, licin, siku serta bagianyang tertanam ketembok dan sambungan-sambgungannya sebelum dipasang harusdimenie sampai rata terlebih dahulu.

Kusen Pintu dan Jendela harus dilindungi dengan prodil-profil dari belahan bambauatau kayu ukuran 4x6 cm supaya sudut-sudut tidak rusak karena gesekan padawaktu pengangkutan dan pemasangannya serta tidak bengkok kembali karenagetaran.

Pemasangan kusen harus vertikal dan siku-siku serta letaknya harus sesuai dengangambar kerja.

List-list untuk kaca, jendela dan ventilasi dibuat dari kayu klas I kualitas baik, lurus,siku ukuran 1 ½ dan 2 ½ cm.

Pada saat pemasangannya diberi dempul dan dipaku sehingga kaca tidak bergetar,kaca yang dipakai adalah kaca bening tebal 5 mm (sesuai dengan gambar detailkusen).

Rangka daun pintu panil dibuat dari kayu klas I atau Jati dengan ketebalan jadi 3,5cm x 12 sesuai gambar.

Semua daun pintu harus dikerjakan dengan baik dan sempurna sehingga siapdipakai, jarak alas pintu dengan lantai maksimal 1,5 mm.

Hubungan tiang kusen dengan lantai memakai neut dengan angker dok Ø 10 mmtinggi neut 15 cm.

Untuk daun pintu dan jendela kaca rangka dibuat dari kayu klas I atau jati denganbidang kaca ukuran ˂ 1.00 cm maka digunakan kaca 3 mm dan bidang kaca yang >1,00 cm kacanya dipakai kaca polos 5 mm.

Angker kusen dipasang besi angker 10 mm, jarak maksimal 80 cm, untuk tiangkusen yang menempel ke tembok, ujung angker memakai kait 5 cm dan panjangbesi angker adalah 15 cm.

Untuk pekerjaan daun pintu panil dibuat dari kayu kls I Lokal atau jati denganukuran 3,5 x 10 cm.

Page 12: SPESIFIKASI TEKNIS

12

Untuk daun pintu km/wc menggunakan rangka kayu klas I atau jati ukuran 3 cmdan penutup bagian dalam menggunakan tripleks aluminium sedangkan bagianluar menggunakan teakwood atau sesuai gambar kerja.

Semua pintu dan daun jendela harus dilengkapi engsel, grendel dan hak angin. Jelusi atap, kusen jalusinya dipakai kayu kls II dengan bentuk dan ukuran sesuai

gambar.

Pasal 10PEKERJAAN ATAP DAN LISPLANK

10.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :Kuda-kuda, gording dan balok rangka lainnya, listplank, penutup atap dan bubunganatap.

10.2. Persyaratan pelaksanaannya sebagai berikut :1. Konstruksi kuda-kuda kayu, kerangka kap lainnya listplank dibuat dari Kayu

Klas II lokal terbaik dengan gergajian mesin yang rapi, lurus, kualitas baikdengan ukuran dan pengerjaannya sesuai dengan gambar kerja.

2. Konstruksi kuda-kuda kayu pada setiap pertemuan rangka dengan rangkamenggunakan sistim sambungan lidah alur atau dengan baut mur dia. 16 mmsesuai dengan gambar kerja dan pada pertemuan tiang nok dengan balok tarikmenggunakan beugel U 4 mm lebar 4 cm dan pertemuan antara balok tarikdengan kuda-kuda memakai beugel U bulat Ø 16.

3. Bagian kayu yang akan disambung terlebih dahulu harus dimenie dan seluruhbagian kayu untuk pekerjaan rangka atap, sebelum dinaikkan harus di residu 2xjalan sampai rata dan baik.

4. Untuk kayu rangka kuda-kuda kayu dipakai kayu klas II dengan ukuran bentuksesuai gambar.

5. Kayu yang dipakai adalah kayu klas Ii kualitas baik, tidak banyak cacat dankeropos. Pada setiap sembungannya dan lubang lidah harus dimenie.

6. Penutup atap memakai seng Gelombang BJLS 0,30.7. Seng Bubungan memakaki bubungan seng licin tebal 0,30 mm.8. Listplank kayu dipakai kayu Klas II Lokal Kualitas baik dengan ukuran jadi 30 cm

(tebal 2x2/18 cm) siku-siku, diserut rata dan halus kemudian diamplas,didempul dan diplamir selanjutnya dicat kilap minimal 3 x cat smpai rata, baikserta halus.

9. Talang patahan atap dipakai seng plat 0,30 dan pada bagian bawahnya dialasdengan papan ukuran 2x10 cm dari kayu Klas II kualitas baik.

Page 13: SPESIFIKASI TEKNIS

13

Pasal 11PEKERJAAN PLAFOND

11.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah : rangka plafond penutup plafond dari tripleks3,8 mm/4,00 mm.

11.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan :a. Rangka penggantung plafond dibuat dari kayu Klas II berkualitas baik, lurus dan

tidak banyak cacat dengan ukuran jadi 5/7 cm.b. Balok penggantung induk plafond dipakai kayu Klas II dengan ukuran 5/10 cm,

dipasang pada bentang terpendek sedangkan rangka pembagi dipasangmenggunakan ukuran 5/7 pada sisi yang akan ditempel tripleks harus diserut ratadan pemasangannya harus lurus dan waterpass.

c. Jarak minimum sumbu rangka plafond 60 x 60 cm ragka plafond harus diseurtpermukaan. Ukuran penutup rangka tripleks 60 x 120 cm tebal 3,8 mm. Sumbu kesumbu atau sesuai gmbar kerja.

d. Hubungan antara tripleks dan rangka plafond diperkuat dengan paku tripleksukuran 2 cm dengan jarak antar paku minimal 7 cm.

e. List plafond dibuat dari kayu kls II kualitas baik dan diprofil dengan ukuran 2 x 4cm.

f. List plafond kayu harus diserut rata dan pemasangannya harus lurus dan rapi ataudigunakan list kayu berprofil.

g. Semua permukaan plafond dicat dengan cat tembok sampai rata minimal 3 x jalansedangkan dan list plafond dimenie, dipalmur, diamplas baru dicat kilap kayuminimal 3x cat sampai rata dan baik.

h. Tinggi plafond disesuaikan dengan gambar detail pada kuda-kuda.i. Rangka plafond seluruhnya harus dimenie.

Pasal 12PEKERJAAN LANTAI

12.1. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan apabila ada tanah humus dalam bangunan danakar-akar tanaman didalamnya harus dikeluarkan / dicabut setebal ± 30 cm.

12.2. Setelah tanah humus dan kotoran dikeluarkan tanah dasar dipadatkan/trimbis sampaipadat selanjutnya diurug batu karang dicampur sirtu dengan ketinggian sesuai denganyang diinginkan.

12.3. Urugan pasir dibawah lantai setebal minimal 20 cm pengurugan dilakukan lapis demilapis setiap tebal 10 cm dipadatkan dan disirami air sampai tidak ada rongga/celahselanjutnya di cor dengan beton cor 1 pc: 3psr : 5krl setebal 5 cm .

Page 14: SPESIFIKASI TEKNIS

14

12.4. Untuk lantai bangunan dipakai keramik 40 x 40 cm dan motif sesuai permintaan pemilikpekerjaan

12.5. Untuk kamar mandi keramik ukuran keramik 20 x 20 cm sedangkan dinding dan bakkamar mandi keramik ukuran 20 x 25 cm. Warna keramik ditentukan kemudian olehpemilik pekerjaan

Pasal 13PEKERJAAN CAT DAN LABURAN

13.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah : Cat bidang kayu yang kelihatan, bidang tembok dan plafond, tripleks dan plitur daun

pintu.

13.2. Persyaratan cat dan laburan :

Bidang tembok yang akan dicat terlebih dahulu diplamir supaya permukaannya ratakemudian diamplas dan dicat dengan cat tembok (Matex) sebanyak 3x jalan sampairata, halus dan baik.

Bidang kayu kusen, list kaca dan listplank, yang baru sebelum dicat harus dimeniedahulu, didempul, diplamir dan diamplas sampai rata, halus dan baik baru dicatdengan cat kilap minimal 3x sampai rata, halus dan mengkilap.

Cat tembok dan plafond memakai cat merk setaraf Matex sedangkan cat kilapmemakai cat merk setaraf Emco cat warna krem (ditentukan oleh Pemilik Pekerjaan).

Bahan-bahan menie, dempul, plamur untuk pekerjaan ini harus dikhususkan untukdiperuntukannya.

Meresidu kayu kap dilakukan sebelum kerangka kap distel dan dipasangkan/dinaikan. Untuk daun pintu panil diplitur atau diteakoil minimal 3x jalan sampai rata dan

mengkilap.

Pasal 14PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

14.1. Tiap daun pintu memakai 3 (tiga) buah engsel kuningan merk setaraf Arch sedangkanuntuk daun jendela dipakai 2 (dua) buah engsel dilengkapi dengan kait angin.Setiap daun pintu memakai 1 (satu) kunci tanam double slag ukuran besar merk setarafOmco/Kuda Terbang juga dilengkapi dengan 1 (satu) buah grendel ukuran besar dankait angin.

14.2. Untuk setiap 1 (satu) daun pintu diberi 3 (tiga) buah engsel dan untuk 1 (satu) daunjendela diberi 2 (dua) buah engsel merk setaraf ARCH.

Page 15: SPESIFIKASI TEKNIS

15

Pasal 15PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

15.1. Pemasangan instalasi listrik harus dilakukan oleh instalatur yang memiliki Surat IjinKerja Instalatur (SIKI) dari PLN dan dapat menunjukan bukti pengalaman kerjadibidangnya.

15.2. Untuk pekerjaan instalasi listrik berlaku Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun1987 dengan seluruh perubahan yang ada.

15.3. Khususnya untuk pekerjaan pemasangan listrik instalasi listrik dapat diserahkankepada pihak ketiga (sub kontraktor) namun kontraktor menandatangani Kontraksepenuhnya bertanggungjawab terhadap baik buruknya pekerjaan pihak ketigatersebut harus mendapat ijin persetujuan tertulis dari Pengawas/Direksi lapangan.

15.4. Setelah pasangan instalasi listrik selesai, Kontraktor harus menyerahkan gambarinstalasi yang telah disahkan oleh PLN bahwa pemasangan instalasi listrik telahdikerjakan dengan baik dan memenuhi persyaratan PLN yang berlaku.

15.5. Pekerjan Instalasi listrik yang menjadi kewajiban Kontraktor dalam pekerjaan iniadalah pemasangan instalasi termasuk meteran dan instalasi dalam saja dan sampaimenyala.

15.6. Semua jaringan listrik yang tertanam dalam tembok dan plat beton bertulang harusdimasukkan dalam pipa PVC dia. 3/8" yang dipasang tertanam ke tembok.

15.7. Penempatan titik lampu, saklar, stop kontak, harus disesuaikan dengan gambar kerja.Saklar dan stop kontak yang dipakai adalah dari merk broco warna putih. Saklar danstop kontak yang dipakai dari jenis tanam warna putih dan untuk listrik yangbertegangan tinggi 220 Volt.

15.8. Kabel yang digunakan adalah NYY, NYA dengan ukuran 4 mm atau 2,5 mm sesuaikebutuhan kabel dan memenuhi ketentuan PLN ukuran 2,5 mm yang dipakai untuksambungan aliran dari saklar kesetiap titik lampu.

15.9. Kabel aliran penyambung arde menggunakan kabel BC 15 dimana ujung arde harusditanam sedikitnya 4 m dibawah tanah sampai kedalama yang selalu basah, ujung ardetersebut dihubungkan dengan elektroda tanah yang terbuat dari batangan tembagaukuran Ø 1,5 dengan panjang 1,2 m dan digabungkan dengan pipa galvanis ukuran Ø1,5”.

15.10. Jenis Lampu yang digunakan adalah lampu SL 23 dan 18 watt merk setaraf Philips atausesuai RAB lengkap dengan amaturenya pemasangan sesuai gambar detail.

15.11. Untuk setiap masa bangunan dipasang dac standar.

Page 16: SPESIFIKASI TEKNIS

16

15.12. Panel listrik harus dipilih dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tahan terhadapkerusakan dengan kapasitas sesuai kebutuhan.

15.13. Peralatan dalam panel harus dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkanpengoperasian, pemeliharaan dan perbaikannya.

Pasal 16PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH/AIR MINUM

16.1. Pekerjaan Instalasi air bersih/air minum mencakup pekerjaan sebagai berikut : Pemasangan instalasi dalam bangunan, dari bak meteran ke setiap titik kran sesuai

gambar kerja.

Pemasangan kran air sesuai gambar kerja

16.2. Standarisasi bahan dan cara pelaksanaan sesuai dengan Peraturan umum Instalasi airtahun 1984 Nomor : 1006 yang dikeluarkan oleh Yayasan Normalisasi Indonesia berikutseluruh perubahan yang ada.

16.3. Bahan-bahan pekerjaan instalasi air bersih : Pipa penyaluran utama (dari meteran ke bangunan) dipakai pipa galvanis dengan

ukuran Ø ¾”

Pipa penyalur ke setiap kran air dipakai pipa galvanis dengan ukuran Ø1/2”

Jenis pipa yang dipakai adalah pipa galvanis setaraf medium dengan ukuran sesuaikebutuhan.

Semua pipa dan sambungannya menggunakan bahan-bahan dari kuningan denganlapisan galvanis chroom.

16.4. Cara-cara pemasangan : Pipa penyalur dan pelayanan utama harus ditanamkan dibawah tanah dengan

kedlaman minimal 40 cm, atau yang dalam kondisi melayang diusahakan untukdibuatkan beton alas untuk dudukannya.

Seluruh saluran pipa lainnya didalam bangunan harus tersembunyi/tertanamdibawah lantai atau dibenamkan kedalam dinding tembok.

Bila pipa air harus menembus atau tertanam dalam pekerjaan beton, makapelaksanaan harus dibuat pada saat pekerjaan beton tersebut dikerjakan dan harusatas persetujuan Direksi/Pengawas.

Pada setiap sambungan pipa harus dilaksanakan dengan menggunakan isolatorkhusus dan tidak boleh ada kebocoran/rembesan sedikitpun.

Page 17: SPESIFIKASI TEKNIS

17

Penyambungan instalasi dalam proyek dengan meteran harus mendapat ijin danpersetujuan dari PDAM (Badan Pengelola Air Minum) setempat.

16.5. Pekerjaan Instalasi air yang menjadi kewajiban Kontraktor dalam pekerjaan ini adalahmemperbaiki seluruh instalasi dalam bangunan sampai mengalir.

Pasal 17PEKERJAAN SANITAIR DAN SALURAN PEMBUANGAN

Yang mencakup pekerjaan ini adalah :17.1. Pembuatan septictank dan sumur resapan dengan ukuran/bentuk sesuai gambar

detail/gambar kerja.17.1.1. Pemasangan floor drain17.1.2. Pemasangan alat-alat kebutuhan WC yaitu :

Water closet merk setaraf INA17.1.3. Pemasangan pipa-pipa saluran air kotor17.1.4. Pemasangan saluran air hujan

17.2. Bahan-bahan cara pelaksanaannya Semua bahan keramik yang dipakai hasil produksi dalam negeri merk setaraf

Diamond Floor drain adalah model floor grating dengan prangkap udara yang baik dan plat

kuningan yang dapat dibuka untuk dibersihkan, dipasang pada setiap lantai WC/KMsesuai dengan notasi gambar dan arah pembuangannya juga sesuai dengan gambardetail dan memakai bahan pipa PVC/Paralon merk Maspion Ø 2”.

Pembuangan dari bak control ke septicktank juga dari bahan pipa paralon Ø 4”sesuai gambar detail.

Water closet jongkok dipakai type jongkok dari merk setaraf KIA dan ditentukankemudian.

Pipa saluran air dari kamar mandi ke saluran pembuangan memakai pipa paralontebal Ø 2”.

Septictank dan sumur resapan ukuran dan keterangannya mengikuti gambarkerja/detail.Dinding septictank terbuat dari pasangan batu cetak/batako ukuran 10x20x40dengan beton bertulang sesuai gambar kerja/detail.Lantai septictank dari pasangan bata kedap tebal 10 cm diberi lubang controllengkap dengan tutupannya yang terbuat dari plat beton.

Pada plat penutup septictnak diberi pipa hawa dari pipa galvanis Ø 1 1/2” tinggi 2,5m pada ujung pipa tersebut dari plat beton.

Sumur resapan, dinding bagian dilapisi ijuk dan pada lubangnya diurug sirtu danijuk berselang-selang sampai batas ketinggian yang diinginkan.

Page 18: SPESIFIKASI TEKNIS

18

Pasal 18PEKERJAAN LAIN - LAIN

18.1. Bagian-bagian bangunan yang rusak akibat dari pekerjaan-pekerjaan bongkar biayaperbaikannya ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor.

18.2. Kontraktor berkewajiban menanam pohon yang bermanfaat diseluruh lokasipekerjaan an membersihkan kembali lokasi pekerjaan.

18.3. Sebelum Kontraktor mengadakan Penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya,seluruh lokasi disekitar tempat pekerjaan harus sudah bersih dari segala sisa-sisabangunan.

18.4. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini, tapi ada didalamGambar Rencana dan berita acara aanwijzing diharapkan agar Kontraktor harusmengerjakannya dan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Direksi/PengawasLapangan.

Kupang, Mei 2013

Untuk dan atas namaDinas Kehutanan

Provinsi Nusa Tenggara TimurPEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

RUDI LISMONO, S.HutPembina

NIP. 19680302 1998 03 1 004

Untuk dan atas namaPenyedia Jasa Konsultansi

PT. MURIA TIROSA DESAIN

HADJI PUADJENDO, S.PdTDirektur