spesifikasi fire hydrant jilid 2

28
3.4. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN FIRE FIGHTING 3.4.1. Standar dan Peraturan-peraturan / persyaratan yang di berlakukan : Untuk material / peralatan serta pengerjaan sistem dan instalasi Fire Figthing dan sub-sistem yang menjadi lingkup pekerjaan dalam babini, harus memenuhi dan mengikuti bebearapa referensi, standar material dan pengerjaannya, begitupula Peraturan Daerah terkait namun tidak terbatas kepada apa yang disebutkan di bawah ini : Standar Nasional Indonesia/SNI 03-1745-2000 perihal Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan Gedung. Standar Nasional Indonesia/SNI 03-6570-2001 tentang Instalasi Pompa yang dipasang tetap untuk Proteksi kebakaran. Standar Nasional Indonesia/SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing 2000 Standar Nasional Indonesia/SNI 03-0255-2000 atau Persyaratan Umum Instalasi Listrik ( PIUL tahun 2000 ) khusus untuk pekerjaan listrik sub-pekerjaan system fFire Fighting ini Beberapa standar internasional /negara lain yang tidak bertentangan dengan SNI terkait seperti : NFPA, National Plumbing Codes, dll Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik Penyehatan Dit.Jen.Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956 NI-31963. PUBB 1969 Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955, PBI-NI-2/1971 Peraturan Perburuhan Indonesia tentang penggunaan tenaga kerja harian, mingguan, bulanan dan borongan

Upload: gunawan-achmad

Post on 06-Aug-2015

2.548 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

3.4.PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN FIRE FIGHTING

3.4.1. Standar dan Peraturan-peraturan / persyaratan yang di berlakukan :

Untuk material / peralatan serta pengerjaan sistem dan instalasi Fire Figthing dan sub-sistem yang menjadi lingkup pekerjaan dalam babini, harus memenuhi dan mengikuti bebearapa referensi, standar material dan pengerjaannya, begitupula Peraturan Daerah terkait namun tidak terbatas kepada apa yang disebutkan di bawah ini :

Standar Nasional Indonesia/SNI 03-1745-2000 perihal Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan Gedung.

Standar Nasional Indonesia/SNI 03-6570-2001 tentang Instalasi Pompa yang dipasang tetap untuk Proteksi kebakaran.

Standar Nasional Indonesia/SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing 2000

Standar Nasional Indonesia/SNI 03-0255-2000 atau Persyaratan Umum Instalasi Listrik ( PIUL tahun 2000 ) khusus untuk pekerjaan listrik sub-pekerjaan system fFire Fighting ini

Beberapa standar internasional /negara lain yang tidak bertentangan dengan SNI terkait seperti : NFPA, National Plumbing Codes, dll

Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik Penyehatan Dit.Jen.Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum

Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956 NI-31963. PUBB 1969

Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955, PBI-NI-2/1971

Peraturan Perburuhan Indonesia tentang penggunaan tenaga kerja harian, mingguan, bulanan dan borongan

Sebagai Referensi : Perda DKI-Jakarta Raya No.3 tahun 1975 tentang Tata Cara Penanggulangan Bahaya kebakaran pada bangunan Gedung sebagai tambahan persyaratan pada proyek ini.

SK.Menteri Negara PU No.28 tahun 2000

3.4.2. Material/Bahan-bahan yang digunakan :

Material atau bahan yang digunakan pada system dan instalasi Fire Fighting ( Fire Hydrant dan Fire Sprinkler ), yaitu :

Page 2: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Bahan pipa Hydrant dan Sprinkler menggunakan pipa Black Steel Pipe ( BSP) schedule 40 atau ASTM A.53-A dan diusahakan dari satu merk ( standard merk: Bakrie pipe, PPI, SPS, Spindo )

Fitting-fittings yang digunakan dari bahan Black Steel Pipe class 20 K, steel butt-welding pipe fittings JIS.B.2311

Peralatan utama ( Electric Hydrant Pump, Jockey Pump, Diesel Hydrant Pump dan panel kontrol ) harus memenuhi standar, peraturan dan persyaratan NFPA, UL,FM, NEMA2

3.4.3. Pengujian :

3.4.3.1. Pengujian Sistem Pemipaan :

a) Seluruh sistem pemipaan Fire Figthing harus mempunyai lubang-lubang yang dapat di tutup ( plugged) agar semua sistem pemipaan tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang ”vent” tertinggi.

b) Sistem tersebut harus dapat menahan tekanan air hingga 20 Kgf/cm2 yang diisikan sesuai yang ditetapkan, dan apabila MK, PT.(Persero) Angkasa Pura II dan Perencana menginnginkan pengujian disamping pengujian diatas, penyedia jasa/pemborong harus melakukannya tanpa tambahan biaya.

3.4.3.2. Pengujian Instalasi Sistem Distribusi :

a) Penyedia Jasa/pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian secara partial terhadap seluruh jaringan pipa Fire Fighting dan peralatan bantu seperti : valve-valve, flexible joint, jointing pipe dan termasuk pompa utama, pompa bantu , panel kontril , instalasi pengkabelan dan lain-lain :

Pengujian yang wajib dilakukan pada sistem dan instalasi pemipaan, adalah ;

Pengujian pada pipa Black Steel Pipe schedule 40 atau ASTM A.53-A hingga tekananan 20 kgf/cm2 selama 24 jam, dimana tekanan air tidak mengalami penurunan atau berubah.

Pengujian dilakukan secara partial pada setiap jarak 150 m panjang pipa.

Hasil pengujian harus dicatat oleh Penyedia Jasa/Pemborong dan dilaporkan kepada MK, PT.( Persero) Angkasa Pura II dan perencana untuk dimintakan persetujuannya.

b) Pengujian terhadap performasi peralatan utama sesuai sistem dan instalasi yang telah difungsikan secara penuh :

Page 3: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Pengujian ini meliputi :

Kapasitas pompa, Debit aliran air, putaran pompa

Tekanan pompa, arus kerja motor

Tekanan air pada fixture terjauh dan lain-lain.

Hasil pengujian ini harus dicatat oleh Penyedia Jasa/Pemborong dan dilaporkan kepada MK, PT.(Persero) Angkasa Pura II dan Perencana untuk dimintakan persetujuannya.

3.4.3.3. Kerusakan dan kegagalan Uji :

Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instalasi, maka Penyedia Jasa / Pemborong harus mengganti bagian atau bahan yang rusak atau gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian dilakukan kembali sesuai dengan persyaratan yang berlaku yang disaksikan oleh MK,PT.(Persero) Angkasa Pura II dan perencana

3.4.4. Sistem Pemipaan :

3.4.4.1. sistem Penyambungan Pipa :

Pipa Fire Fighting :

Penggunaan sambungan / fitting pipa Fire Fighting diameter 50 mm ( Ø 2”) ke bawah type malleable cast iron ANSI B.16.3 class 300 lb, screwed and dan untuk pipa diameter 65 mm ( Ø 2 ½ ” ) ke atas, wrought steel butt-welding pipe fittings ANSI B.16.9 schedule 40, Flanged black malleable cast iron RF class 300 lb, Forged steel RF class 300 lb, welding joint.

Untuk memperkuat terhadap kebocoran,penyambungan pipa dengan ulir terlebih dahulu harus diberi lapisan Primatone Eponxy Adhesive & Sealants, sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet yang dikencangkan secara homogen.

3.4.4.2. Pemasangan Fixtures, fittings dan sebagainya :

a. Seluruh fixtures dan fittings harus dipasangkan dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang menganggu aliran atau kebersihan air serta harus terpasang dengan kokoh ( rigid) ditempatnya dan tidak mudah bergerak.

b. Seluruh pemasangan fixtures, fittings dan pipa-pipa fire fighting harus rapih tidak menganggu waktu pemasangan dinding lapis granit/keramik, pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal lainnya.

Pemasangan fixtures harus kuat pada dudukannya untuk menahan atau memegang fituress, fittings karenanya Penyedia Jasa/Pemborong harus bertanggungjawab untuk melengkapi komponen tersebut dalam sistem jaringan instalai pekerjaan Fire Figthing ini.

Page 4: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

c. Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasangkan balok-balok dari adukan beton ( K.225-U.24 atau 1 M 3 beton = 250 kg baja ), termasuk pada setiap ada sambungan pipa,T-Way , Elbow , Valve dan sebagainya.

3.4.4.3. Penggantung / Penumpu Pipa :

a) Seluruh pipa harus diikat/ ditetpkan dengan kuat dengan penggantung atau angker yang kokoh ( rigid), agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya getaran dan untuk pipa-pipa yang menembus dinding harus diberi sleeves.

b) Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat di atur ( adjuster ) tinggi rendahnya sistem pemipaan dengan jarak tidak lebih dari 2,5 m, bahan penggantung produksi pabrik ( standar Ramco .

c) Seluruh pipa yang melewati daearah atau lokasi bangunan, dipergunakan flexible joint untuk mencegah patahnya pipa dari pergeseran gedung.

d) Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/terikat pada konstruksi bangunan dengan insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan Ramset/Dynabolt yang dimensinya disesuaikan kebutuhan.

e) Pipa – pipa vertikal harus ditumpu dengan clamp yang kuat dan dibuat pada setiap jarak tidak lebih dari 3 m.

3.4.4.4. Valve – valve :

a) Water valve sampai diameter 50 mm ( Ø 2”) adalah jenis ”screwed bronze body dengan external spendle ”.

b) Water valve lebih besar dari diameter 65 mm ( Ø 2 ½ ”) adalah jenis ”flanged steel body dengan external spendle yoke ”.

c) Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fingsinya, menggunakan valve dengan tekanan kerja 300 psi, bahan cast iron.

3.4.4.5. Pipa – pipa untuk pemasangan didalam tanah :

a) Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman minimum 600 mm untuk pipa diameter 100 mm ( Ø 4”) ke bawah dan 800 mm – 1000 mm untuk pipa diameter 125 mm ( Ø 5”) ke atas. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak, tertumpu dengan baik dan merata.

Khusus untuk pemasangan pipa-pipa air bersih, pipa-pipa air kotor dan air bangunan tidak boleh diletakkan pada lubang galian yang sama dengan pipa fire figthing.

Page 5: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

b) Galian tanah harus dibersihkan dari kotoran-kotoran/puing-puing, setelah bersih diurug dengan pasir urug setebal 5 cm dipadatkan, kemudian pipa dipasang dalam lubang galian dan diperiksa oleh MK, ditimbun kembali dengan pasir urug dan tanah bekas galian dari puing-puing.

c) Patokan atau pedoman yang ditetapkan untuk dalamnya galian tanah, diukur dari garis tengah pipa ( as pipa ) sampai ke permukaan jalan/tanah asli atau di sesuaikan gambar rencana.

d) Persyaratan untuk pipa yang melintasi jalan atau saluran drainase harus diperlakukan secara spesifik ( dilihat gambar rencana ).

e) Pada jalur pipa yang dipendam harus dibuatkan tanda-tanda dari balok beton diatas tanah untuk memudahkan identifikasi pipa di dalam tanah.

3.4.4.6. Pengecatan :

Pipa Fire Figthing diluar bangunan ( site plan ) sebelum diletakkan dalam tanah harus di coating/dilapisi anti karat dimana pekerjaan tersebut dilakukan di pabrik. Bila pekerjaan di lakukan di lapangan bahan proteksi anti karat menggunakan jenis cat zinchromate atau dilapisi bahan bitumen yang diperkuat dengan lapisan polyethene dan untuk mendapatkan jaminan kualitas, permukaan akhir dari pipa dilapisi bahan sheet plastic tapes ( Denso Tapes ), cara pengerjaannya harus mengikuti standar produk yang digunakan.

Sedangkan untuk pipa-pipa yang terlihat ( exposed ) harus di coating bahan zinchromate, kemudian di cat warna merah minimal 3 x jalan, standar mutu produk cat : ICI, Dana paints atau Nippon paints.

Untu pipa-pipa diatas/dalam ceiling agar mudah dikenali, harus diberikan tanda cat/warna pada setiap jarak 3 m pada pipa-pipa induk dan cabang begitu pula pipa-pipa dalam shaft dimana terletak pintu pemeriksaan, untuk mengetahui arah aliran.

Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut :

3.5.SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA

3.5.1. Fire Fighting Pump System :

Pompa Fire Fighting merupakan satu kesatuan system dan instalasi yang terdiri dari pompa utama penggerak electric ( Electric Hydrant Pump/EHP ), pompa pembantu ( jockey pump/JP ), pompa penggerak diesel ( Diesel Hydrant Pump/DHP )sesuai standar NFPA-20,18, 16, 13, UL/FM dan NEMA2.

Page 6: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

3.5.2. Electric Hydrant Pump ( EHP ) :

TYPE Pompa : Horizontal split casing pump

Kapasitas : 1.000 US gpm

Head pompa : 150 meter

Putaran : 2.960 rpm

Power/Daya : ± 150 kW

Karakteristik listrik : 380 – 415 volt, 3 Ph, 50 Hz

Jumlah : 1 ( satu ) set

Controller : UL/FM system micropocessor, logic control, pressure sensor tranducer, enclosure

NEMA2.

3.5.3. Pompa bantu / Jockey Pump ( JP ) :

Type pompa : Vertikal ....Pump

Kapasitas : 25

Head pompa : 160 meter

Putaran : 2.960 rpm

Power/Daya : ± 7,5 kW

Karakteristik listrik : 380 – 415 volt, 3 pH, 50 Hz

Jumlah : 1 ( satu ) set

Controller : UL/FM System micropocessor, Logic control, pressure sensor tranducer, enclosure

NEMA2.

3.5.4. Diesel Hydrant Pump ( DHP ) :

Type Pompa : Horizontal split casing pump

Kapasitas : 1.000 US gpm

Head pompa : 150 meter

Putaran : 2.960 rpm

Power/Daya : ± 201 HP

Type Engine : UL/FM, starter electric/dual battery

System Coupling : heta Exchanger with cooling loop, couplig flexible shaft, direct connection

Power /Daya : Accu 24 Volt, 80 Apm, minimum 2 buah, maintenance free type.

Jumlah : 1 (satu) set

Page 7: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Controller : UL/FM System Micropocessor, logic control, pressure sensor tranducer, enclosure

NEMA2.

Perlengkapan Engine :

- Flexible coupling

- Coupling guard

- Heat exchanger loop

- Batteries

- Battery rack

- Battery cable

- Battery charger

- Silencer

- Flexible ex hose connector

- Cooling water heater dan thermostat

Perlengkapan pemipaan :

- Coumpond suction gauge

- Discharge pressure gauge

- Automatic air release valve

- Main relief valve

- Enclosed waste cone

- ± 135 gallon fuel tank ( ± 500 liter )

- Fuel system accessories

- Fitting packaged

- Dan lain – lain

Kelengkapan pompa :

Pompa harus sudah terkopel dengan diesel engine diatas base plate,lengkap dengan radiator, muffer, flexible pipe, fuel tank, panel listrik, battery chager, yakni bahan bakar untuk keperluan 2 jam operasi, sistem operation automatic dan manual.

Sistem Pengoperasian Pompa :

Pelayanan Hydrant Pillar ( HP ) diluar gedung mengggunakan satu set pompa yang terdiri dari jockey Pump. Electric Hydrant Pump dan Diesel Hydrant Pump dengan tekanan kerja minimal ± 10 kgf/cm2.

Page 8: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Pengaturan kinerja pompa melalui trigger Pressure Switch (PS), pump dan valve serta panel pengoperasian, pompa bekerja secara automatic system microppcessor, logic control, pressure sensor tranducer dan harus memenuhi NFPA-20,UL/FM , sesuai sistem dan kinerja pompa yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis.

3.5.5. Panel Kontrol dan Pengaturan system :

Panel kontrol merupakan kelengkapan unit sistem Fire Figthing yang mengatur kinerja pompa secara automatic, baik Jockey Pump sebagai pompa pembantu dan pompa utama penggerak Elektic Hydrant Pump (EHP) maupun pompa penggerak Engine ( Diesel Hydrant Pump/DHP ).

Khusus pompa penggerak Engine akan bekerja secara automatic bila saluran daya listrik terputus dan pada saat terjadinya kebakaran.

Panel control dan instalasinya harus memenuhi NFPA 20 dan NFPA 13, sistem bekerjanya pompa diatur oleh panel khusus system micropocessor, Logic contol, pressure sensor tranducer yang memenuhi peraturan-peraturan NFPA 20, UL/FM,NEMA2.

3.5.5.1. Pengaturan Kinerja Hydrant Pump Set, sebagai berikut :

a) Apabila tekanan air pada jaringan pipa turun disebabkan oleh adanya kebocoran, uji coba sprinkler flushing, sampai ambang batas yang telah ditentukan maka Pompa Jockey (JP) akan start dan akan berhenti/stop secara otomatis sesuai ambang batas yang ditetapkan.

b) Apabila tekanan air dalam jaringan pipa terus menurun karena terbukanya salah satu atau lebih dari katup Hydrant atau bekerjanya beberapa kepala sprinkler, pompa utama electric ( Electric Hydrant Pump ) Start secara otomatis dan berhenti/stop secara automatis atau manual oleh operator apabila uji coba atau pemadaman telah selesai.

c) Bekerjanya pompa karena pada jalur pemipaan utama dari setiap sistem, dipasangkan minimal 3 (tiga) buah pressure switch yang masing-masing dihubungkan ke panel kontrol jockey pump (JP) , Electric Hydrant Hydrant Pump ( EHP ) DAN Diesel Hydrant Pump ( DHP ).

d) Pressure switch pertama berfungsi untuk mendeteksi penurunan tekanan air dalam pipa dan memberikan signal ke panel kontrol jockey pump ( JP) bila tekanan menurun mencapai tingkat yang lebih rendah dari batas bawah, dan menghidupkan jockey pump sampai tekanan kembali mencapai batas atas dari Pressure Switch tersebut dan secara automatis panel kontrol akan mematikan kerja Jockey Pump,

e) Bila tekanan menurun terus sampai mencapai ambang batas/level Pressure Switch kedua, maka panel kontrol Electric Hydrant Pump ( EHP ) akan menghidupkan / kerja pompa electric (utama) secara automatis namun mematikan pompa utama ini harus dapat juga dilakukan dengan cara manual.

Page 9: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

f) Disamping hal diatas pompa kebakaran penggerak Engine ( Diesel Hydrant Pump ) juga akan bekerja secara automatis jika terjadi perbedaan tekanan pada pipa vertikal atau horizontal karena sesuatu hal penurunan tekanan terjadi.

Kinerja ini secara automatis akan memberikan signal ke system Fire Alarm atau ke panel MCFA dan sebaliknya pompa kebakaran penggerak

g) Bila sumber daya listrik dari PLN terputus, pompa kebakaran penggerak Engine ( Diesel Hydrant Pump ) akan bekerja secara automatis dengan mentriger tekanan dibawah tekanan pompa utama penggerak electric ( Electric Hydrant Pump /EHP ).

h) Daya listrik untuk Electric Hydrant Pump ( EHP ) disediakan melalui panel khusus yang mendapatkan sumber daya listrik dari PLN atau Generator Set.

3.5.5.2. Hydrant Pump Set Electric Driven :

a) Hydrant Pump set harus mampu memasok kebutuhan air untuk pemadam kebakaran sampai batas maksimum kemampuan pompa dan bekerja secara automatis.

b) Hydrant Pump set harus terdiri dari satu atau lebih pompa utama electric ( Electric Hydrant Pump ), pompa bantu ( Jockey Pump/JP ) dan Engine ( Diesel Hydrant Pump/DHP ).

c) Unit pompa type Horizontal Split Casing Pump Type dengan flanged connection dan komponen, kecuali jockey pump menggunakan type vertical in-line pump, material pompa adalah :

Cast Iron Casing, broze Impeller

Heavy duty steel shaft, mechanical seal

Heavy duty grease lubricat bearing

d) Motor pompa mendapat sumber daya listrik ( PLN/Genset dan bekerja secara automatis ).

e) Sumber daya dari PLN harus diambil dari switching khusus sebelum main switch

f) Peralatan hydrant pump set minimal harus terdiri dari dari :

Jockey pump c/w motor, main pump switch motor

Outlet heder, inlet and outlet valve

Check valve againts water hammer, inlet strainer

Power and cntrole panel, pressure switch, pressrure gauge

Flexible connection, hydrauli connections, electric connetions, base frame/plate

Page 10: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

g) Announciating pump status :

Jockey PumpOn, Indicating lamp, Main Pump with motors

Water level drop, Alarm horn and Indicating lamp

Water level to low, Alarm horn and Indicating lamp

3.5.5.3. Engine Driven Hydrant Fire Pump :

a) Engine driven hydrant fire pump berfungsi untuk memasok kebutuhan air untuk

pemadaman kebakaran pada saat pompa electric gagal atau diperlukan lebih banyak air

untuk pemadaman

b) Engine driven hydrant fire pump harus diuji coba minimal sekali seminggu selama satu jam

operasi

c) Engine driven hydrant fire pump harus merupakan satu paket yang dirancang khusus

untuk keperluan pemadaman kebakaran menggunakan jenis/type :

Horizaontal split casing fire pump, diesel engine

Starting device with pully or motor starter

Battery starter and outside battery charger

Engine speed controle, fuel oil tank, hydraulic connections

Electric connections, controle board, instrumentations

Seamese Connection ( SC )

a) Menggunakan jenis two-way type Y terbuat dari baja tuang dilengkapi pondasi beton

( mutu K.225-U.24 atau 1 M3 beton = 250 kg baja ) sebagai dudukan

b) Seamese connection di cat merah ex ICI atau Danapaints

c) Coupling disesuaikan dengan standar coupling PMK setempat

d) Setiap pemasangan seamese connection dilengkapi outlet dengan ukuran diameter 100

mm x 65 mm x 65 mm dan check valve

e) Dudukan hydrant box menggunakan pondasi beton bertulang ( mutu K.225-U.24 atau 1

M3 beton = 250 kg baja ) sesuai gambar rencana

f) Lokasi penempatan seamese connection harus mudah di lihat, dekat dengan lalu lintas

mobil pemadaman kebakaran serta mudah di gunakan bila diperlukan ( lihat gambar

rencana ) sesuai standard ANSI.

Page 11: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Hydrant Main Valve :

Jenis : Hydrant underground Gate Valve cast-iron

Ukuran : 150 mm ( Ø 6”)

Standard / kelas : ANSI, 300 psi WOG

Landing Valve :

Jenis : Oblique cast – iron landing valve di cat merah

Ukuran : 65 mm ( Ø 2 ½ ”)

Kelengkapan : cap and chain, hose coupling, hand wheel operated, cadmium plated

escutcheon

Standard / kelas : ANSI. 300 psi WOG

Gate Valve ( GV ) :

Type : Bronze body non rising steam, screwed bonnet, solid wedge disk, female thread

Dimension / ukuran : Type screwed and untuk valve sampai dengan diameter 50 mm 9 Ø

2” ) atau type flanged or lugged body, stainless steel disk, stainless steel shaft, hand wheel

operated with position indicator, cast iron body, henged and untuk valve diameter 65 mm

( Ø 2 ½ ) s/d 200 mm ( Ø 8”).

Tekanan Kerja : ANSI 300psi WOG

Check Valve :

Type : Swing type, material bronze body, Y pattern, screwed cup, metal disk

Dimension / ukuran : Screwed and untuk valve sampai dengan diameter 50 mm ( Ø 2” ) dan

swing silent type sampai dengan diameter 50 mm ( Ø 2” ) dan swing silent type, stainless

steel disk dengan body material cast iron flanged end, Y pattern untuk ukuran lebih besar

dari diameter 65 mm ( Ø 2 ½ ’) s/d 200 mm ( Ø 8” )

Tekanan kerja : ANSI 300psi WOG

Strainer :

Type : Valve body, steam disc broze material female thread screwed cap, stainless steel

mesh

Dimension / ukuran : Screwed end untuk strainer sampai dengan diameter 50 mm ( Ø 2” )

dan type Y pattern, cast iron body, stainless steel perforated screen, bolted bonnet, flanged

end, Y type untuk strainer lebih dari diameter 65 mm ( Ø 2 ½ ’) s/d 200 mm ( Ø 8” )

Tekanan kerja : ANSI 300psi WOG

Page 12: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Air Realese Valve ( ARV ) :

JENIS : Cast – iron ( besi tuang ) floating Ball

Ukuran : 0.75 inch connection, 1.625 inch valve

Material : Floating dari bahan stainless steel

Standard / kelas : ANSI 300 psi WOG pada temperatur air sampai dengan 800 C.

Fungsi alat : dipasang pada setiap ujung akhir dari pipa tegak hydrant dalam bangunan,

berfungsi untuk mengeluarkan kandungan udara pada jalur pemipaan secara automatic, Air

Realese valve yang digunakan diemeter 40 mm.

Pressure Reducing VALVE ( PRV ) :

Type : CL-101

Material body : Cast Iron, disc & seat cast bronze,diaphragm SS

Inlet pressure : Maximum 20 Kgf/cm2 ( 294 psi )

Maximum reducing rate : 10 : 1

Lock up pressure : maximum 0,2 Kgf/cm2 g

Offset pressure : within 0,5 Kgf/cm2 g

Min.adjustable flow : 5 % of rated flow

Applicable temperature : below 2200 C

End connection : Flaned KS 10 Kgf/cm2 RF

Hydraulic pressure test : 20 Kgf/cm g

Pemasangan : dipasangkan pada posisi horizontal

Tekanan sisi masuk dan tekanan sisi keluar yang diperlukan harus sesuai persyaratan atau

ketentuan dan dilengkapi peralatan untuk melakukan by-pass

Pressure Gauge ( PG ) :

Type : Bourdon-Tube Pressure Gauge

Size of Dial : 100 mm

Satuan ukuran : psi dan Kgf/cm2

Skala ukuran : 0 s/d 50 Kgf/cm2 ANSI 300 psi

Connection nominal : Ø 15 mm ( Ø ½ )

Page 13: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Sight Glass ( SG ) :

Material : steel / bronze and glass, sight glass harus dapat menahan tekaan minimum 10

Kgf/cm2

Penempatan : mudah dilihat /jelas dan tidak mudah pecah

Dimension : Diameter 25 mm ( Ø 1 ”)

Flexible Connection ( FC ) :

Menggunakan synthetic rubber material flanged and double sphare yang dapat menahan

tekanan sampai dengan 20 Kgf/cm2.

Relief Valve ( RV ) :

Type : Orifice dari stainless steel

Material : Casing dari cast iron, Isolation valve dari Nickel plated brass, Strainer dari brass,

Flow control dari brass c/w pilot valve dari brass-bronze, check valve.

Fungsi alat : Untuk mengontrol dan menjaga besaran aliran dan tekanan yang diperlukan

sehingga tidak terjadi perbedaan yang sangat besar yang akan mengakibatkan terjadinya

tekanan balik ( back pressure ), Tekanan kerja 300 psi

Peralatan bantu ( accessories ) :

Pemakaian accessories pipa seperti : elbow, tee, cross tee, reducer, socket untuk diameter

15 mm ( ½”) sampai dengan 50 mm (2”) menggunakan type ulir dan diameter 65 mm ( 2 ½ ”)

ke atas type flenged, standard ANSI / 300 psi.

Foot Valve :

Type : Bronze body type, plastic ball, male thread

Fungsi alat : Filterisasi sand or sluge

Float Valve ( FIV ) :

Type : Ball Float Valve

Material body : Gun metal

Material float : Copper

Material ball float lever : Brass

Max.working pressure : 10 Kgf/cm2 ( 147 psi )

Pemasangan : Float valve dipasang pada posisi horizontal

Water Level Control ( WLC ) :

Type : Stick dan electroda control

Page 14: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Material : SS-304 for electrode

Fungsi alat : sebagai electrode control elevasi muka air dan untuk mengaktifkan kinerja

pompa, standar Omron or Fanal.

3.6.MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

3.6.1. Masa Jaminan :

Seluruh pekerjaan instalasi maupun pengadaan peralatan Fire Fighting harus di jamin akan bekerja dengan baik dan sempurna.

Semua pengadaan dan pemasangan peralatan/material dalam lingkup pekerjaan ini harus diberi jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa penyerahan pekerjaan tersebut

3.6.2. Masa Pemeliharaan :

Masa pemeliharaan ditetapkan selama 180 (seratus delapan puluh ) hari kalender sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai Berita Acara Penyerahan. Selama masa pemeliharaan Penyedia Jasa/Pemborong harus memperbaiki segala kerusakan, cacat pekerjaan atau kekurangan yang disebabkan karena kurang sempurnanya pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan. Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Penyedia Jasa/Pemborong untuk memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini.

Jika Penyedia Jasa/Pemborong melalaikan peringatan yang diberikan 3 kali berturut-turut, MK dapat meminta Penyedia Jasa/Pemborong lain untuk memperbaiki dan atau mengganti peralatan yang rusak/tidak sesuai spesifikasi teknis dan atas biaya Penyedia Jasa/Pemborong ini.

Setelah jangka waktu pemeliharaan berakhir dan segala kerusakan atau kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Penyedia Jasa/Pemborong ini, maka pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya dan MK membuat berita acara serah terima kedua.

3.6.3. Serah Terima Pekerjaan :

Pekerjaan System Fire Fighting ini harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama kalinya sesuai jadual waktu yang telah ditetapkan. Penyerahan pekerjaan harus dinyatakan secara tertulis dengan menyebutkan tanggal, bulan dan tahun.

Penyerahan dan dalam waktu 1 (satu) minggu sebelum penyerahan pekerjaan, Penyedia Jasa/Pemborong harus menyampaikan perihal tersebut kepada MK, PT. (Persero) Angkasa Pura II untuk diproses lebih lanjut.

Page 15: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Jika pekerjaan telah memenuhi syarat dan seluruh proses yang diberlakukan dalam spesifikasi teknis ini dipenuhi, maka MK dan PT.(persero) Angkasa Pura II akan menerima pekerjaan tersebut untuk pertama kali, yang disertai dengan dibuatnya Berita Acara Penyerahan Pertama.

3.7. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

3.7.1. Umum :

- seluruh material yang disuplai dan dipasang oleh Penyedia Jasa /Pemborong harus dalam keadaan baru ( new product ) dan material tersebut sesuai atau cocok untuk digunakan di daerah tropis.

- Material – material tersebut harus dari produk dengan kualitas baik dan dari produksi terbaru. Untuk material-material yang disebutkan dibawah ini harus dapat dijamin oleh Penyedia Jasa /Pemborong bahwa material tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengirimin dari dealer / agen / pabrik.

- Penyedia Jasa / Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari spesifikasi teknis atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya tambahan ( extra ).

3.7.2. Daftar Material :

Untuk semua material yang ditawarkan, penyedia jasa / pemborong wajib mengisi daftar material yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur / catalog, diberi tanda (stabilo) yang turut dilampirkan pada waktu tender/ pemasukan penawaran. Tabel daftra material ini diutamakan untuk komponen-komponen berupa barang-barang produksi pabrik ( terlampir ).

3.7.3. Penyebutan Merk / Produk Pabrik

- Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau kelas mutu ( quality preformance ) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material yang mempunyai taraf mutu / pabrik disebutkan maka hal itu harus diikuti dan menjadi acuan Penyedia Jasa /Pemborong ini.

- Apabila nantinya atau selama proyek berjalan dan terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh penyedia jasa / pemborong yang diakibatkan oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima PT.( Persero) Angkasa Pura II, MK dan Perencana, maka hal ini akan dipikirkan penggantian merk/type tersebut dengan sanksi bahwa material tersebut mempunyai klasifikasi teknis yang sama dengan harga yang tinggi serta menguntungkan PT. (Persero) Angkasa Pura II.

Page 16: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

3.7.4. Daftar Material / Standar / Merk yang direkomendasikan :

No. Uraian Peralatan Spesifikasi Teknis Merk

1. ELECTRIC FIRE PUMP Pump : Horizontal Split Casing Pump UL/FM

Casing : Cast Iron/Ductile Iron

Impeller : Bonze ( Vacuum Cast )

Shaft : Carbon Steel ( Holding 0,002”

deflection), shaft sleeve : Bronze

Shaft Seal : Gland Packing

Bearing : design for 250.000 hour lifetime

Outboard : Double Ball Bearing

Cooling Pipe/Flushing : Internanal in casing

bore

Bearing Housing : Integral with lower casing

Capasity = 1.250 US gpm

Head = 295 meter, speed = 2.960 rpm

NFPA – 20, UL/FM

ITT-Goulds, AURORA, FLOWSERVE, PATTERSON. FIREBANKMO USE

2. ELECTRIC MOTOR TYPE : Open Drip Proof or totally Enclosed

Fan Cooled, speed 1450 – 2.960 rpm

Coupling : Flexible Non Rubber (’Falk’Coupling)

UL/FM,Pressure Sensor : Transducer

Enclosure : NEMA2

US MOTOR, MARATHON, SIEMENS

3. CONTROLLER UL/FM, System : Microprosessor logic

Control, pressure sensor : Transducer

Enclosure : NEMA2

CUTTLER HAMMER, METRON, FRIRETROLL

4. DIESEL ENGINE Starter : Electric/Dual Battery, cooling

System : heat exchanger with cooling loop

Coupling : flexible shaft

CLARKE, CUMMINS,CATTER PILLAR

5. CONTROLLER UL/FM, system : microprosessor logic, control,

pressure sensor : transducer

CUTTLER HAMMER, METRON, FIRETROLL

Page 17: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Enclosure : NEMA2

6. ASSEMBLY ACCESSORIES

By Manufacturer

Compond suction gauge :-30-0-150 psi

Discharge : 0 – 600 psi

Automatic air relief valve (electric drive) :

Spring operated,main relief valve : pilot

Operarated ( UL Listed )

Enclosed waste cone : 250 flange

Flowmeter ventury/annular : presso/gerand

Fuel tank : as per NFPA – 20 ( 1hp=1 gallon+5%

for sump and + 5 + for expantion )

NFPA-20, UL/FM

7. JOCKEY PUMP Model : Horizontal split casing pump,

casing/impeller/shaft/shaft sleeve, all stainles

Steel, shaft seal : mechanical seal

Electric motor : as per factory assembled and

recommended

Type : open drip proof or totally enclosed

Fan Cooled ( NEMA )

Speed : 1400 – 2.960 rpm

Controller UL/FM, System Relay Logic

Pressure sensor : pressure switch

Enclosure : NEMA2

Capasity = 25 US gpm

Head = 160 meter

NFPA-20, UL/FM

ITT-Goulds, AURORA,

8. CONTROLLER UL/FM, System : microprosessor logic control,

pressure sensor : Transducer,

Enclosure : NEMA2

CUTTELER HAMMER,

METRON, FIRETROLL

9. HYDRANT BOX

BOXES

Cover (tutup boxes) bahan stainles steel tebal

1,5 mm, tulisan hydrant dicetak timbul dicat

merah, boxes bahan plat tebal min 2mm, dicat

Yamato, Oseki, Hoozeki

Page 18: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

HOSE

Nozzle Spray

Landing Valve

warna merah, standar ICI, danapaints

Rubber hose synthetic sesuai standa ANSI,

panjang minimal 30 meter

Test pressure minimal 20 Kgf/cm2

Nozzle dilengkapi dengan coupling, set spray

diameter 1 ½ ”

Diameter 2 ½ ” ( dia.65mm)

OSW/Jerman, Q

Fire/UK, Ashimori/cold-

line (jepang)

Yamato, Oseki, Hoozeki

KITZ, SOCLE, CRANE

10. HYDRANT PILLAR

(HP)

SEAMESSE

CONNECTION (SC)

Jenis two-way terbuat dari baja tuang, pondasi

beton ( mutu K.225-U.24, 1m3 beton = 250kg

baja) sebagai dudukan.

Pillar dicat merah dengan cat duco ex ICI atau

danapaints.

Setiap pemasangan hydrant pillar (HP),

dilengkapi outlet ukuran dia.100mm x 65mm x

65mm dan check valve

Jenis two-way type Y terbuat dari baja tuang,

pondasi beton (mutu K.225-U.24,1m3 beton =

250 kg baja ) sebagai dudukan.

Seamese connection dicat merah dengan cat

duco ex ICI atau danapaints.

Setiap pemasangan seamese connection

dilengkapi outlet ukuran dia.100mm x 65mm x

65mm dan check valve.

Yamato, Oseki, Hoozeki

11. PERALATAN

PENUNJANG : GATE

VALVE, CHECK

VALVE, FOOT VALVE,

SAVETY VALVE

Standard / class 300 psi CRANE, KITZ, SOCLA

12. BUTTERFLY VALVE,

STRAINER diameter

50mm (2”) ke bawah

Bronze body non rising steam, screwed bonnet,

solid wedge disk, female thread. Dimension /

ukuran : type screwed end untuk valve sampai

CRANE, KITZ, SOCLA

Page 19: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Diameter 65mm ( 2

½ ”) ke atas

PRESSURE

REDUCING VALVE

( PRV )

GATE VALVE or

CHECK VALVE

dengan diameter 50 mm ( Ø 2”) atau

Type flanged or lugged body, stainless steel

disk, stainless steel shaft, hand wheel operated

with position indicator, cast iron body, henged

end untuk valve diameter 65mm ( Ø 2 ½ ”) s/d

200mm ( Ø 8”), standar tekanan kerja 300 psi

valve fitting, strainer, pilot reducer dan coloum

control valve.

Pressure Reducing Valve ( PRV), type CL-101,

material body Cast Iron, disc& seat cast bronze,

diaphragm SS, Inlet pressure maximum 20

Kgf/cm2 ( 294 psi).

Maximum reducing rate : 10 : 1,

Lock up pressure maximum 0,2 Kgf/cm2 g

Offset pressure within 0,5 Kgf/cm2 g

Minimal adjustable flow 5 % of rated flow,

Applicable temperature below 2200 C,

End Connection Flaned KS 10 Kgf/cm2 RF

Hydraulic pressure test : 20 Kgf/cm g

Dipasangkan pada posisi horizontal

Screwed end untuk valve sampai dengan

diameter 50mm ( Ø 2”) dan swing silent type,

stainless steel disk dengan body material cast

iron flanged end, Y pattern,

Untuk ukuran lebih besar dari diameter 65mm (

Ø 2 ½ ”) s/d diameter 200mm ( Ø 8”).

Standar tekanan kerja 300 psi

CRANE, KITZ, SOCLA

SOCLA, TOZEN, KITZ

CRANE, KITZ, SOCLA

12. PEMIPAAN Black Steel Pipe ( BSP ) schedule 40, ASTM A.53

Dicat zinchromate / bitumen

Bakrie Pipe, PPI, SPS,

Spindo

Page 20: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2

Rubber sheet seal, anti korosi/karat Denso Tapes

13. FLEXIBLE

CONNECTION

Synthetic rubber material flanged end double

spare, 300 psi

SOCLA, TOZEN, KITZ

14. FLOW SWITCH Indicating for flow water in line pipe, material

plastic c/w bracket for pressure 20 K or 300 psi

USA or JERMAN

15. PRESSURE GAUGE

(PG)

Dial type diameter 100mm ( Ø 4”), indicating to

water pressure in line pipe, pressure Range : 0

– 50 kg/cm2

AEG, SIEMENS, JEPANG

16. PRESSURE SWITCH

(PS)

Type Electronic Indicator, Indicating to water

pressure in line pipe, pressure Range : 0 – 15, 0

– 30 kg/cm2

AEG, SIEMENS, HONEY

WELL

17. HEAD Sprinkler head yang dipergunakan jenis Glass VIKING,

3.7.5.

3.8.

Page 21: Spesifikasi Fire Hydrant Jilid 2