spektrum februari 2015

19
S P E K T R U M KIS DAN JKN Mana yang Lebih Sakti ? Laporan Utama : KIS, MURNI UNTUK MENJADI- KAN INDONESIA LEBIH BAIK ATAU ..... ?! LAPORAN KHUSUS :

Upload: emirza-nur-wicaksono

Post on 07-Apr-2016

238 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Spektrum februari 2015

SPEKTRUM

KIS DAN JKNMana yang Lebih Sakti ?

Laporan Utama :

KIS, MURNI UNTUK MENJADI-KAN INDoNESIA LEbIh bAIK

ATAU ..... ?!

LAPoRAN KhUSUS :

Page 2: Spektrum februari 2015

1 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 2

DARI REDAKSI APA KATA MEREKA

Telah kita ketahui, bahwa Presiden Joko Widodo telah meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai jaminan kesehatan pada bulan

November lalu. Disisi lain, pada awal tahun 2014, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) baru saja diberlakukan dan masih belum optimal

pelaksanaannya. Hal itulah yang menjadi Pro Kontra, Menurut kalian pemerintah perlu tidak, mengganti JKN menjadi KIS?

“Menurut saya sih tidak perlu-lah JKN berubah nama menjadi KIS, cukup dengan mengoptimalkan JKN yang sudah ada saja, maka dengan sendirinya masyarakat yang menyandang masalah kes-ejahteraan sosial sudah termasuk kedalam JKN, mengingat JKN ha-rus merata dalam 4-5 tahun kede-pan. Upaya KIS agar bisa lebih efektif dari JKN, mungkin akan memakan waktu yang lama karena merubah suatu sistem bukanlah hal yang mudah, perlu adaptasi, dan akan memakan waktu lebih lama lagi untuk membiasakanya. Sedan-gkan jika kita memanfaatkan dan mengoptimalkan JKN yang ada sekarang maka 90% tingkat keber-hasilan akan diraih untuk menca-pai Indonesia yang lebih sehat”

Karena tidak ada perbedaan signifikan antara JKN-KIS dan menurut saya karena JKN-KIS sama-sama untuk mencapai Uni-versal Health Coverage, tidak perlu ada perubahan nama, ha-nya karena KIS adalah program terusan dari KJS saat Presiden Jokowi menjabat Gubernur Ja-karta. Saya sangat mengapresia-si kabinet kerja dengan program KIS-nya, tapi JKN kan sudah di-godok sejak lama dan baru diter-apkan awal 2014 lalu. Tolonglah dihormati dulu, jangan karena beda pemerintahan ganti nama program kerja yang intinya sama saja sebenarnya. Waste of time, Waste of money, supaya efektif, publikasinya harus menyeluruh, jangan kesiapan tenaga medis, UU, fasilitas baru digodok ti-ba-tiba disahkan, masih terlalu prematur itu”

“Yang saya tahu, KIS meng-coverage penduduk yang tidak dicover oleh JKN, karena JKN hanya mengcover penduduk yang sudah terdaftar di kartu keluarga, memang tujuan dari kedua program pemerintah ini sama, untuk mengatasi masalah kesehatan, tapi beda, JKN lebih ke kuratif sedangkan KIS lebih ke preventif, jadi kalau dibilang perlu ganti nama ya perlu, wa-laupun hanya sebuah simbolisasi tetapi dapat mewakili fungsinya, lalu supaya KIS bisa lebih efe-ktif dari JKN, pengelolaan dan pendataannya harus betul-betul real dan diawasi dengan baik, bisa mengcover semua golongan penduduk tanpa terkecuali, kura-tif dan preventif harus sinergis, kalau bisa preventifnya didahu-lukan, kan kalau jalan bisa mem-perkecil kuratifnya”

Santhy AnnisaFK Universitas Muhammadiyah

Palembang 2011

Bethari Bunga PrabaswariFK Universitas Islam Sultan

Agung 2012

Nindy Pratami HusainFK Universitas Sam Ratulangi

2011

SALAM REDAKSI REDAKSI SPEKTRUM

REDAKSI SINoVIA

DAFTAR ISIDari Redaksi

Apa Kata MerekaLaporan Utama

Laporan KhususOpiniProfil

Informasi KesehatanEthnomedicine

ISMKI dan OrganisasiIntroduce Us

Info LokalPengembangan Diri

Hiburan

1237

101215171925272931

Plt. Direktur UtamaIqbal Maulana Malik

Direktur Utama Terpilih Iqbal Maulana Malik

Sekretaris UmumAndi Wali Syafaat

Plt. Bendahara UmumSiqbal Karta Asmana

Kadiv SpektrumEmirza Nur Wicaksono, S.Ked

Kadiv InternaSiqbal Karta Asmana

Kadiv EksternaRezita Oktiana Rahmawati

Kadiv DanusWahyu Ihsan

Kadiv LitbangOng Reaya Sany

Pemimpin UmumAwaluddin Andhy Mulyadi

Pemimpin RedaksiRobby Wiranata Wijaya

Sekretaris UmumHadi Triyadi

Bendahara UmumAnggie Syamsuddin

Tim RubrikAisyah Nauli SihotangAwaluddin A Mulyadi

Reny Amaliah

Tim Desain LayoutAisyah Nauli Sihotang

Assalamu’alaikum wr. wb

Alhamdulillah, Puji dan syukur senantiasa kami panjat-kan kehadirat Allah karena atas karuniaNya SPEKTRUM Edisi Februari 2015 berhasil diterbitkan.

SPEKTRUM kali ini mengangkat tema KIS Vs JKN, yang masih menjadi isu yang hangat diperbincangkan di kala-ngan kedokteran saat ini.

Terimakasih kepada BPN ISMKI dan anggota magang serta pengurus LPM Sinovia atas kerjasamanya mengo-lah majalah ini dari awal sampai akhir.

Semoga Informasi yang ada dapat memediasi komunika-si yang sehat. Salam Jurnalistik !

Page 3: Spektrum februari 2015

Sehat adalah keadaan sejahtera jasmani, rohani, dan sosial. Sehat merupakan ke-butuhan setiap manusia, tanpa mengenal strata, suku bangsa, agama, dan umur. Setiap orang berhak untuk hidup sehat dan mendapatkan pelayanan kese-hatan yang baik. Dengan APBN untuk kesehatan yang belum memenuhi target dan mengin-gat biaya yang dibutuhkan pada pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif cukup tinggi, maka pemerintah meluncurkan jam-inan sosial bidang kesehatan dimana salah satu asasnya ada-lah gotong royong. Program ini diharapkan menjadi solusi tepat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Dewasa ini, di Negara maju terutama Jerman, Inggris, Amerika pembiayaan melalui asuransi merupakan jalan yang ditempuh dari masalah pem-biayaan kesehatan yang ada. Asuransi yang bersifat komer-sial dan membuka peluang persaingan merupakan bentuk asuransi kesehatan di Amerika yang bisa dikatakan kurang ber-hasil karena hanya mencakup 70% penduduk karena partisi-pasi masyarakat menjadi terpec-ah-pecah. Di Inggris karena per-an pemerintahnya yang sangat besar dengan keadaan keuangan Negara yang memungkinkan

membuat asuransi kesehatan di Negara ini bisa dibilang cukup berhasil. Sedangkan di Jer-man karena premi dibayar se-cara proporsional berdasarkan persentasenya membuat jami-nan kesehatan di sana dianggap lebih baik. Pada intinya, usaha asuransi yang dilakukan berb-agai Negara ini merupakan usa-ha untuk menjamin hal-hal yang menjadi kebutuhan dasar rakyat Negara tersebut. Lalu apa kabar dengan asuransi kesehatan di Indonesia ? Presiden Joko Wido-do telah meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) pada 3 November 2014. Rencana usulan perbaikan sistem dan nama jaminan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yakni Jaminan Kese-hatan Nasional (JKN) menjadi Kartu Indonesia Sehat, diklaim bisa menjadi lebih baik dan menyempurnakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sudah diterapkan kurang leb-ih selama 1 tahun ini.. Banyak warga yang bertanya-tanya soal kegunaan KIS karena sudah ada program-program jaminan kes-ehatan lainnya, seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan khusus untuk wilayah DKI Ja-karta, sudah ada Kartu Jakarta Sehat (KJS).

KIS tidak mengubah fungsi kartu lain seperti ASK-ES, Jamkesmas dan BPJS Kese-hatan. KIS justru akan memberi tambahan manfaat dari program sebelumnya layanan preven-tif, promotif dan deteksi dini yang akan dilaksanakan secara lebih intensif dan terintegrasi. Adapun Kartu Asuransi Kese-hatan(ASKES), Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAM-KESMAS), Kartu JKN-BPJS Kesehatan, KJS, e-ID BPJS Kesehatan yang selama ini su-dah dipakai masih tetap berlaku dan dapat dipergunakan untuk mendapatkan Jaminan Kese-hatan. Untuk peserta baru yang berasal dari fakir miskin dan tidak mampu, secara bertahap akan diterbitkan KIS.Jadi, mas-yarakat ekonimi bawah yang dulu terdaftar di Jamkesmas, se-karang terdaftar di Kartu Indo-nesia Sehat. JKN dan KIS datan-ya dari BPJS dan semuanya satu pintu. Jadi bisa dipastikan tidak akan terjadi kepemilikan ganda atas sebuah kartu oleh seorang warga. Bila seseorang telah memiliki kartu BPJS maka se-cara data ia tidak mungkin bisa memperoleh KIS. Kecuali terja-di penggandaan data yang dis-engaja sehingga mengakibatkan seseorang bisa memiliki kartu jaminan kesehatan lebih dari satu. JKN dan KIS itu kartunya,

pelaksananya BPJS. Selanjut-nya, kedepan semuanya akan dilebur jadi satu menjadi KIS. Artinya, Kartu Indonesia Sehat ujung-ujungnya hanya berakhir pada sebuah pencitraan ganti kulit atas Program BPJS yang sudah berjalan khusus bagi pe-serta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan den-gan iuran yang dibayar oleh Pe-merintah. Sementara ini, peng-guna KIS adalah pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Pada tahap selanjutnya, BPJS akan mendata seluruh kalangan mas-yarakat yang berhak memper-oleh KIS dan membagikan KIS secara bertahap. Dari deskripsi diatas, satu hal yang perlu menjadi per-hatian kita, apakah sebenarnya tujuan dari perubahan program JKN menjadi KIS? Jika hanya bertujuan untuk menyempur-nakan dan memperbaiki sistem JKN, mengapa tidak program JKN saja yang disempurnakan dan terus dibenahi? Tentunya kita tahu bahwa setiap program yang dijalankan harus melalui masa penyesuaian dengan se-gala kekurangan dan keluhan. JKN yang sudah dilaksanakan selama setahun terakhir ini saja masih mengalami ham-batan dan kendala di sana-sini, apalagi KIS yang baru berjalan beberapa bulan. Selain itu, per-baikan sistem dan peningkatan layanan fasilitas kesehatan har-us lebih ditingkatkan. Tentunya kita tidak boleh menutup mata atas hambatan dan kesulitan

petugas layanan kesehatan da-lam menerima pasien yang masih tetap saja “menumpuk” di rumah sakit tersier. Belum lagi keluhan masyarakat yang tidak mendapatkan layanan kes-ehatan yang memuaskan dari petugas layanan kesehatan. Pada dasarnya, KIS dan JKN adalah program-program yang berada di bawah koordi-nasi Badan Penyelenggara Jam-inan Sosial (BPJS) Kesehatan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dibentuk oleh Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 dan Tahun 2011. JKN merupakan program jami-nan kesehatan yang diterapkan secara nasional dan ditangani oleh Badan Penyelenggara Ja-minan Sosial (BPJS). Jangkau-an JKN terbatas pada keluarga miskin, bukan untuk perseoran-gan. Sedangkan Sedangkan KIS merupakan program Presiden Joko Widodo yang menampung kelompok masyarakat yang be-lum terdata di JKN. Adapun kelompok yang belum terdata di JKN dan masuk dalam program KIS sebanyak 86,4 juta jiwa. Perbedaan lain yang mendasar antara JKN dengan KIS ada pada programnya. KIS memi-liki tambahan program yakni preventif (pencegahan), seperti imunisasi. Sementara JKN lebih kepada upaya kuratif atau pen-gobatan. Munculnya KIS juga akan memperbaiki sistem port-abilitas, dimana setiap orang berhak mendapatkan jaminan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia dan tak lagi bersi-

fat kedaerahan. Perlu diketa-hui bahwasanya JKN belum menjangkau layanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. Jika seseorang telah terdaftar menjadi peserta BPJS di satu daerah, maka ia tak akan bisa menggunakan kartu JKN diluar dari daerahnya. Dengan adanya KIS, kartu tersebut diklaim dap-at melayani kesehatan masyar-akat dan bisa diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia dan diharapakan dengan sistem ja-minan sosial yang telah ada ke-butuhan dasar hidup bagi setiap masyarakat dapat menjadi leih baik. Karena kita tahu adanya pengeluaran yang tidak terduga apabila seseorang terkena sakit, apalagi tergolong penyakit yang berat yang menuntut stabilisasi rutin, seperti hemodialisa atau biaya operasi yang sangat tinggi yang diyakini berpengaruh pada penggunaan pendapatan seseo-rang dari pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini tentu menyebab-kan kesukaran ekonomi bagi diri sendiri maupun keluarga. Karena hal tersebutlah dapat disimpulkan kesehatan tidak bisa digantikan dengan uangse-hingga munculah program penyempurna yang diharpak tidak menyusahkan dikemu-dian hari sehingga kesehatan dapat merata disemua kalangan.Setelah membahas perbedaan KIS dan JKN diatas, KIS dan JKN ternyata memilik ban-yak persamaan, adapun per-samaan KIS dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

KIS DAN JKN, MANA YANG LEBIH “SAKTI”?

Arifinnanda Auliya Ardhi (FK Universitas Trisakti 2014),Emirza Nur Wicaksono, S.Ked. (FK Universitas Islam Sultan Agung 2010),

Hasyyati Immanina (FK Universitas Andalas 2013)

3 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 4

LAPoRAN UTAMA LAPoRAN UTAMA

Page 4: Spektrum februari 2015

- Alur pengobatan KIS sama dengan BPJS dengan menggunakan puskesmas. Bila ada rujukan dapat dilanjutkan ke rumah sakit yang ditunjuk. Sampai saat ini terdapat 19.682 fasilitas kesehatan tingkat per-tama rujukan (puskesmas, klin-ik, dokter praktek perorangan, optik) dan 1.574 rumah sakit se-Indonesia, termasuk 620 ru-mah sakit swasta. Jumlah itu akan langsung melayani peserta KIS.- Sementara ini, penggu-na KIS adalah pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang sudah ditetapkan oleh Kemen-terian Sosial. - Khusus biaya premi, untuk sementara KIS sama dengan jumlah premi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). JKN terbagi dalam tiga kelas, yakni Kelas 1 dengan harga Rp 59.500, kelas 2 Rp 42.500, dan kelas 3 Rp 25.500.- Pengelolaan KIS, akan tetap dipegang oleh BPJS se-hingga memudahkan integrasi KIS ke BPJS. Lalu bagaimana den-gan sumber dananya sendiri? Banyak isu yang berkembang yang sampai sekarang masih simpang siur mengenai asal dana KIS, ada yang mengata

kan dana tersebut sudah diang-garkan dari APBNP 2014 kare-na ada indikasi bahwa APBN diubah untuk menyesuaikan degan prongram Jokowi, ada yang mengatakan bahwa itu berasal dari dana CSR BUMN, ada yang mengatakan dana be-rasal dari pengalihan subsidi BBM. Karena tak lama setelah peluncuran KIS tersebut, harga BBM naik dengan dalih penga-lihan subsidi dari konsumtif ke produktif, salah satu pengali-hannya ke kesejahteraan sosial masyarakat. Karenanya mel-alui pengalihan subsidi terse-but, pemerintah akan mengali-hkan dana-dana tersebut untuk masyarakat yang tidak mampu. Perlu diketahui bersama, ang-garan untuk subsidi bbm adalah 300 Triliun per tahun. Jika 100 Triliun tidak untuk kartu sakti, setidaknya msh ada 200 Triliun yang belum diungkap. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan bahwa sumber pendanaan KIS yang merupakan salah satu program kartu sakti Presiden Joko Wido-do itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P)2015ka-rena terdapatindikasi bahwa APBN mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan program pemerintahan baru dan beliau bapak Jusuf Kalla

justru membantah bahwa sum-ber pendanaan itu berasal dari dana tanggung jawab social/Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN. Berbeda lagi dengan Presiden Joko Widodo. Beliau mengungkapkan bahwa sumber dana berasal dari APBN (bukan APBN-P seperti yang dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla). Namun, Belia Presiden Joko Widodo belum mengetahui se-cara persis komponen yang di-pakai dalam anggaran tersebut. Tak hanya itu, PDI-P sebagai partai pemerintah pun memas-tikan anggaran tersebut beras-al dari APBN. PDI-P menilai tidak ada masalah dalam ang-garan yang digunakan bahkan meskipun menggunakan APBN beliau, Presiden Joko Widodo menilai dirinya tidak perlu me-minta izin dari DPR. Sedangkan Menteri Se-kertaris Negara, Pratikno men-gaku sumber dana bukan dari APBN melainkan dari dana CSR BUMN sehingga ia menilai pe-merintah tidak perlu berhubu-ngan dengan Dewan Perwak-ilan Rakyat (DPR). Selain itu, Menteri Sosial, Khofifah Indar Prawansa mengatakan bahwa-sumber berasal dari dana ban-tuan social yang masuk dalam APBN yang nilainya mencapai 6,4 triliun. Sebesar 4,8 triliun rupiah diberikan untuk program KKS dan selebihnya sebesar 1,6 triliun rupiah untuk mendukung pelaksanaan program jaminan sosial tersebut, termasuk untuk pembuatan kartu KIS. Lalu, dari manakah sebenarnya sumber pendanaan-nya? Kesimpangsiuran men-genai anggaran dana dari KIS adalah hal yang membingung-kan. KIS memang merupa-kan program “prematur”yang

diluncurkan beberapa minggu pascapelantikan kabinet baru. Oleh karena itu, pemerintah ber-hati-hati agar tidak memberikan informasi yang “prematur” pula mengingat transparansi ang-garan adalah hal yang menjadi sorotan masyarakat dalam masa perjuangan pemberantasan ko-rupsi saat ini. KIS sendiri belum memiliki landasan hukum yang kuat terkait kedudukan, angga-ran keuangan, dan teknis kese-hatan. Dasar hukum mengenai KIS sangat penting, salah sat-unyadalam menetapkan dasar anggaran dana untuk pemba-yaran klaim peserta. Bila tidak dilindungi oleh landasan hukum yang kuat, tentunya ke depan program ini akanmenimbulkan masalah karena ketidakjelasan anggaran yang diatur dalam un-dang-undang. Saat ini, pemer-intah meletakkan Undang-un-dang No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasion-al (SJSN) dan UU BPJS tahun 2010 sebagai landasan hukum Kartu Indonesia Sehat (KIS). Tentunya hal ini tidak dapat dibenarkan secara konsti-tusional karena kedua produk undang-undang tersebut sudah lebih dulu disahkan sebelum dicanangkannya program KIS. Kedua undang-undang tersebutseperti dipaksakan untuk di-

jadikan landasan hukum KIS. Bahkan, terdapat kesan bahwa sepertinya pemerintah sebelum-nya belum menetapkan dasar hukum KIS dan berniat men-gajukan undang-undang baru atau mengusulkan perubahan Undang-Undang tentang JKN. Namun karena kondisi lembaga legislatif yang sangat kritis dan menuntut kejelasan, belum lagi berbagai pihak yang kontra den-gan kebijakan baru ini, maka pemerintah berusaha mencari celah dari kedua undang-un-dang tersebut untuk dijadikan landasan hukum. Terlepas dari hal tersebut, kita hanya berharap pemerintah dapat menetapkan landasan hukum yang kuat un-tuk KIS dalam waktu dekat. Kemungkinan-kemung-kinan tersebut adalah suatu hal yang tidak bisa disalahkan dari pemikiran seorang manusia seh-ingga untuk mengatasi permasa-lahan-permasalahan tersebut di-harapkan Pemerintah RI yang bada dibawah kendali Presiden Joko Widodo dapat menginter-grasikan sekian banyak kartu ja-minan kesehatan yang sama-sa-ma memiliki tujuan yang mulia yakni ingin seluruh masyarakat dalam kondisi merdeka, kondisi yang aman, nyaman jika memi-liki masalah dalam hal kese-hatan.

Jika semua telah terintegrasi diharapkan nantinya tidak per-lu banyak sumber daya manu-sia yang menjadi pekerjanya, gedung pengelola, sarana dan prasarana yang semua akan berefek pada sosialisasi yang tidak murah dan lain-lain yang tentu masuk dalam kategori banyak. Diharapkan pula den-gan penghematan biaya terse-but, maka penggelontoran dana untuk penanganan Jaminan Kesehatan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan lebih baik jalannya, lebih lancer, dan semua tujuan mulia yang telah disusun akan lebih mudah di-capai tanpa adanya rakyat yang tenggelam dalam kebingun-gan yang berlarut-larut tentang JKN, KIS, ataupun BPJS, dan jaminan kesehatan lainnya. Memang, apapun program kes-ehatan yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan usaha untuk meningkatkan kesejahter-aan masyarakat Indonesia. Su-dah sewajarnya kita sebagai calon petugas pelayanan kese-hatan turut dan mengawasi set-iap langkah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintahan kita terutama yang berkaitan dengan kesehatan sehingga nantinya didapatkan kemerdekaan atas hal-hal dasar yang menjadi ke-butuhan hidup rakyat indonesia.

5 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 6

LAPoRAN UTAMA LAPoRAN UTAMA

“Munculnya KIS juga akan

memperbaiki sistem porta-

bilitas, dimana setiap orang

berhak mendapatkan jam-

inan kesehatan di seluruh

wilayah Indonesia dan tak

lagi bersifat kedaerahan.”

Page 5: Spektrum februari 2015

Sebelum membahas pen-gertian asuransi kesehatan so-sial, beberapa pengertian yang patut diketahui terkait dengan asuransi tersebut adalah: • Asuransi sosial merupakan mekanisme pengumpulan iuran yang bersifat wajib dari peserta, guna memberikan perlindungan kepada peserta atas risiko sosial ekonomi yang menimpa mereka dan atau anggota keluarganya

(UU SJSN No.40 ta hun 2004). • Sistem Jaminan Sosial Nasion-al adalah tata cara penyeleng-garaan program Jaminan Sosial oleh Badan Penyeleng gara Ja-minan Sosial ( BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.• Jaminan Sosial adalah bentuk perlindungan sosial untuk men-jamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hi dupnya yang layak.

Dengan demikian, Jaminan Kes-ehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia mer-upakan bagian dari Sistem Jami-nan Sosial Nasional (SJSN). Sis-tem Jaminan Sosial Nasional ini diselenggarakan melalui mekan-isme Asuransi Kesehatan Sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang- Undang No.40 Tahun 2004 tentang Sis-tem Jaminan Sosial Nasional.

Tujuannya adalah agar semua pen-duduk Indonesia terlindungi dalam sis-tem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak. Belum genap satu tahun BPJS dilaksanakan, kepe-merintahan baru kabinet Indonesia Ker-ja yang dipimpin oleh presiden baru Jokowi meluncurkan program baru, yaitu KIS atau Kartu Indonesia Sehat. Kartu yang digadang-gadang menja-di kartu sakti untuk mensejahterahkan rakyat, nyatanya malah menambah be-ban pemahaman mereka tentang mak-sud pemerintah untuk membuat rakyat Indonesia lebih sehat. Bagaimana tidak, KIS diluncurkan bersamaan dengan dua saudara kembarnya KIP (Kartu Indo-nesia Pintar) dan KKS (Kartu Keluar-ga Sejahtera) dianggap tumpang tindih dengan fungsi BPJS. Masih lekat dalam ingatan bah-wa BPJS dibentuk untuk menyeder-hanakan asuransi kesehatan yang ada di Indonesia. BPJS bukanlah program yang tiba-tiba dimuntahkan begitu saja, tetapi berdasarkan UU No. 24 tahun 2011 tentang BPJS, seperti KIS, KKS dan KIP yang di ekesekusi karena gaga-san dari presiden yang baru saja dilantik dua bulan itu. Menurut menteri Sosial dalam Kabinet Kerja, Khofifah Indar Parwasa, KIS merupakan pengganti Kartu Per-lindungan Sosial (KPS) di waktu lalu. Demi melancarkan program ker-ja kabinet yang telah digagas, presiden Jokowi menaikkan harga BBM yang tiba-tiba tanpa disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat, dengan ala-san subsidi anggaran dana selama ini terlalu difokuskan untuk Bahan Bakar bukan untuk pendidikan dan kesehatan. Dan hampir satu bulan harga BBM di-naikkan, pemerintah memiliki wacana baru untuk menurunkan atau mengem-balikan harga diposisi sebelumnya. Lantas, jika dalam keputusan sebelum-

nya alasan pemerintah menaikkan harga BBM agar subsidinya diarahkan ke an-ggaran kesehatan dan pendidikan atau untuk menunjang berlangsungnya KIS, KKS dan KIP. Namun jika harga BBM dikembalikan seperti sedia kala, lalu bagaimana dengan alasan pengambilan keputusan sebelumnya?! Niat baik pres-iden yang baru dilantik cukup diapresia-si namun sangat disayangkan mengapa presiden baru membuat program tanpa mengharmoniskan dengan kepenguru-san yang sebelumnya. Program yang digagas untuk kesejahteraan rakyat ini semakin simpang siur. Dalam wawancara yang dilaku-kan oleh rekan-rekan wartawan ke-pada wapres menyatakan, “sumber pendanaan program yang berasal dari APBN berarti sekaligus payung huk-umnya. KIS hanya suatu sistem untuk melaksanakan BPJS.” Dalam kesem-patan lain Menkes Nila F Moeloek mengemukakan, “program KIS bukan pengganti program tersebut, dengan perbaikan disana sini untuk pelaksanaan yang lebih baik.” Selain dua opini diatas yang tersebar di masyarakat, masih ban-yak opini lain yang menganggap bahwa pembentukan KIS cenderung mengu-tamakan kepentingan politik bukan lagi niat yang ingin mensejahterahkan kese-hatan rakyat Indonesia. Selain opini dan pemahaman yang berbeda yang diberikan oleh ja-jaran menteri nyang membuat publik semakin bingung, ada lagi suaatu hal terkait payung hukum dan aturan yang mengatur penjalanan KIS itu sendiri. KIS diluncurkan awal bulan, semen-tara surat keputusan peraturannya di-luncurkan pada tanggal 9 November 2014. Harusnya, sebelum kebijakan itu diterapkan kepada khalayak luas, ada baiknya jika payung hukum, ke-jelasan dan SOP dari program ker-ja tersebut. Bukan seperti saat ini.

KIS, MurNI uNTuK MENJADIKAN INDoNESIA LEBIH BAIK ATAu ..... ?!

7 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 8

Rangga Tagari (FK Universitas Muhammadiyah Palembang 2012) &Safitri Nindya K. S (FK Universitas Brawijaya 2012)

Launching kartu sakti Jokowi

LAPoRAN KhUSUS LAPoRAN KhUSUS

Page 6: Spektrum februari 2015

Di era moderen pendidikan kedokteran menjadi dinamika utama dan terdepan da-lam berbagai pembaruan sistem kesehatan untuk memenuhi daya saing maupun kesia-pan sebagai lini kesehatan utama. Di Indo-nesia sedang dan akan berjalan sistem pen-didikan dokter lanjut yang dinilai memiliki nilai tinggi dan prestige yang dapap meng-cover seluruh kesehatan di Indonesia serta meratakan penyebaran tenaga kesehatan di seluruh wilayah. Pendidikan kedokteran juga menjadi tombak utama untuk pening-katan derajat kesehatan nasional oleh karena itu pendidikan kedokteran dianggap penting dan bermakna dalam perbaikan maupun per-encanaan kedepannya. Gagasan utama dari pendidikan dokter lanjut ini adalah Dokter Layanan Primer dimana dokter ini dianggap setara dengan dokter spesialis mempunyai hak dan kewajiban istimewa dalam pelaksa-naan pengobatan dan perujukan pengobat-an. Di lain sisi mempunyai tanggung jawab atas suatu wilayah dimana di ditempatkan dengan sistem pengobatan adalah preventif medicine oleh karena itu dokter diharapkan peran aktif dalam sosialisasi pola hidup se-hat di masyarakat. Tetapi dalam pelaksanaan pemerintah hanya dapat memberikan dasar hukum tanpa teknis penerapan maupun langkah-langkah dalam pembentukan sis-tem pendidikan dokter layanan primer ini.

Di saat ini pendidikan kedokteran menja-di trendsetter pendidikan yang luas dan membutuhkan kolaborasi tinggi terhadap keilmuan lainnya. Pendidikan kedokteran terlihat menarik dan sulit, menarik dalam artian bahwa pendidikan kedokteran mem-butuhkan gabungan pribadi seseorang di dalam menjalani proses pendidikan terse-but, selain itu bahwa pendidikan kedokter-an juga sebagai ilmu menarik karena, ter-masuk bagian ilmu seni. Keahlian menjadi dasar seseorang untuk dapat sukses dalam pendidikan dokter. Keahlian ini mencakup 3

aspek utama yaitu skill, attitude dan know-ladge. Seorang dokter haruslah mempunyai semua tingkat kemampuan tersebut sebagai langkah dasar dan awal di dalam men-dalami kelanjutan dalam sistem pedidikan dokter. Di era sekarang Indonesia sedang dan akan menerapkan sistem dokter layanan primer yang memberikan banyak paradigma dan politisasi dalam penerapan sistem pen-didikan dokter. yang baru tersebut. Hal ini termuat dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2013 tentang dokter layanan primer dan bagaimana tindak lanjutnya, itupun hanya konsep tanpa ada penjelasan tindak lanjut maupun pencerahan lanjutan terhadap di sistem tersebut. Harapan ada-lah dokter Layanan primer menjadi dokter Yang memberikan rekomendasi maupun pengobatan ke tingkat lanjut terhadap pasien tersebut. Dalam hal ini menimbul-kan beberapa pernyataan yang dianggap nyata tapi berbuahkan khayalan semata karena, tindak lanjut yang tak berarah dan berkesinambungan.

Sebagai Negara yang luas danterdiri atas pulau-pulau maka Indonesia berhak untuk melakukan peningkatan sistem kesehatan terutama sistem pendidikan kedokteran. Dimana pada era ini telah dibentuk sistem pendidikan kedokteran tahap lanjut yang disebut sebagai “Dokter Layanan Primer”. Istilah dokter layanan primer ini dikuma-dangkan sebagai langkah pemersatu dan strategi pemerintah di dalam memenuhi dan memoderenisasi sistem kesehatan, ka-rena pemerintah ingin semua rakyat dapat tersamakan dan tercover sistem kesehatan terjamin sehingga tidak ada lagi pengu-cilan maupun sistem tebang pilih pasien dan sistem ini dianggap sebagai keseimbangan promosi preventif medicine. Sistem ini di-upayakan untuk bisa menjadi solusi terbaik dan tindak lanjut akademis

LIBErALISME BErKEDoK ASurANSI KESEHATAN

Ahmad Farishal (Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2013)

9 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 10

Harusnya jika pemerintah mene-tapkan per 1 November 2014 untuk memberlakukan KIS dan kawan-ka-wannya, selayaknya aturan tersebut di berlakukan 1 Januari 2015 mis-alnya. Karena untuk mengubah dan menjalankan suatu program kerja pasti membutuhkan sosialisasi dan tanggapan masyarakat terhadap pro-gram kerja yang sudah dilaksanakan. Kami selaku mahasiswa pengamat kebijakan pemerintah di bidang kes-ehatan ingin menginformasikan ten-tang hal-hal berikut :

Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu manfaat medis berupa pe-layanan kesehatan dan manfaat non medis meliputi akomodasi dan am-bulans. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kese-hatan. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional mencakup pelayanan pro-motif, preventif, kuratif, dan rehabil-itatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai den-gan kebutuhan medis.Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pe-layanan: 1. Penyuluhan kesehatan perorangan, meliputi paling sedikit penyuluhan mengenai penge lolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hi dup bersih dan sehat. 2. Imunisasi dasar, melipu-ti Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus dan Hepati-tis B (DPT HB), Polio, dan Campak. 3. Keluarga berencana, meli-puti konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi, dan tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang mem-

bidangi keluarga berencana. Vaksin untuk imunisasi dasar dan alat kon-trasepsi dasar disediakan oleh Pe-merintah dan/atau Pemerintah Daer-ah.4. Skrining kesehatan, diberi-kan secara selektif yang ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu. Meskipun manfaat yang dija-min dalam JKN bersifat komprehen-sif, masih ada manfaat yang tidak dijamin meliputi: a. Tidak sesuai prosedur; b. Pelayanan di luar Fasil-itas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS; c. Pelayanan bertu-juan kosmetik; d. General check up, pengobatan alternatif; e. Pengobat-an un tuk mendapatkan keturunan, pengobatan impo tensi; f. Pelayanan kesehatan pada saat bencana ; dan g. Pasien Bunuh Diri /Penyakit yang timbul akibat kesengajaan untuk menyiksa diri sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba. Masih banyak orang yang mempertanyakan tentang aktualisasi program KIS ini. Karena tak sedikit dari mereka paham tentang urgensi diadakannya KIS ini dimana sebel-umnya sudah ada program JKN. Pertimbangkan terlebih dahulu sebe-lum mengeksekusi suatu program. Terlebih program yang berhubungan dengan banyak manusia dan kese-hatan. Karena kesehatan adalah satu dari hal vital yang perlu diperhatikan jika benar-benar ‘ingin’ menjadikan Indonesia Sehat. Bukan sekedar pe-mangku jabatan yang mengejar po-sisi semata, atau memperjuangkan golongannya saja, melainkan bisa memperjuangkan hak kesehatan rak-yat Indonesia. (ndy/rgg)

oPINILAPoRAN KhUSUS

Page 7: Spektrum februari 2015

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : dr. Muh. Iqbal Basri,

M.Kes., Sp.S.

Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 10

Juli 1970

Alamat : Bumi Tirta Nusantara Gardenia,

Racing Centre

No. HP : 08124161449

NIP: 19701007 200212 2 001

E-mail : [email protected]

Jumlah Saudara : 3

Anak Ke- : 3

Nama Orang Tua :

-Ayah : Drs. A. M. Basri Tjalode

-Ibu : Andi Pase

Riwayat Pendidikan :

- SD Teladan Kaluling Makassar

- SMP Negeri 4 Makassar

-SMA Negeri 1 Makassar

Riwayat Organisasi :

-Anggota Senat Mahasiswa Fakultas

Kedokteran Unhas

-Anggota HMI (Himpunan Mahasiswa

Islam)

-Anggota PERDOSSI Makassar

Riwayat Pekerjaan :

-PTT RSU Kab. Gowa

-Staf Bagian Anatomi Fakultas Kedok-

teran Unhas

Riwayat Pelatihan :

-Workshop Medical Hypnosis

-Neuro-Linguistic Programming (NLP)

-Shicida Right-Brain Education

Motto Hidup :

Mengalir seperti air

pendidikan kedokteran untuk menghasilkan lulusan terbaik dan berkompeten. Keutama-an Dokter Layanan Primer mempunyai ke-mampuan lebih daripada dokter umum adalah :

1. Metode pelayanan kesehatan leb-ih kearah preventif medicine. 2. Mengadakan sosialisasi dan men-jamin pola kesehatan di wilayah tertentu dan mengakomodir segala keperluan. 3. Memiliki ha katas dasar peruju-kan ke spesialis langsung dan tertentu. 4. Keahlian baik kompetensi mau-pun skill lebih diarahkan ke primer dan tingkat awal. 5. Hasil diagnosis sebagai hasil tin-dak lanjut rujuk maupun untuk tes laboratri-um. 6. Diberikan daya untuk melakukan perubahan di suatu wilayah terhadap kese-hatan. 7. Bertanggung jawab atas segala tindak lanjut pengobatan dan perujukan.

Itulah sebagian keuntungan yang dianggap mengutungkan sekaligus, merugikan bagi kesejahteraan dokter karena sistem juga tercover ke BPJS dan diatur dalam un-dang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS menerangkan bahwa dokter layanan primer tergabung dan masuk dalam cov-eran sistem BPJS ini sebagai langkah awal menata SJSN. Lalu bagaimana tindak lanjut pemerintah terhadap konsep ini? ternyata pemerintah harus merubah beberapa sis-tem besar untuk mendirikan dokter Layanan primer salah satu hal ya adalah pendanaan dan kesanggupan puskesmas sebagai lini awal klinik pratama terpadu. Dalam hal ini telah disediakan teknis-teknis dasar hu-kum tanpa ada kelanjutan ataupun lang-kah usaha dalam penerapannya dan sudah direncanakan sejak 2004 dalam undang-un-dang No. 40 tahun 2004 tentang SJSN lalu Undang-undang No. 24 tahun 2011 tentang BPJS. Selain dalam undang-undang tertera juga dalam PP No. 101/2012 Tentang PBI dan Perpres No.12 /2013 Tentang jaminan kesehatan. Dalam hal ini pemerintah meng-harapkan dokter layanan primer dalam pasal 19 tentang SJSN bahwa jaminan kes-

ehatan diselenggarakan secara nasional ber-dasarkan prinsip asuransi social dan prinsip ekuitas dengan tujuan agar peserta memper-oleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dasar. Dari hal tersebut menun-jukkan bahwa pemerintah inginkan sistem preventif lebih diutamakan daripada sistem pengobatan dimana kita tahu bahwa sis-tem preventif akan lebih murah dan panjang daripada sistem pengobatan. Tetapi hal ini tetap menjadi kontrakditif karena prosedur Yang rumit, sistem yang tak berjalan, lang-kah yang terhambat dan kecacatan hukum. Kita semua tahu bahwa kesehatan adalah milik semua rakyat tanpa ada nilai komer-sial sedikitpun. Hal ini yang membuat sis-tem BPJS dipertanyakan kesesuian dengan pandangan UUD 1945. Pandangan lainnya dari segi fasilitas dan pemerataan dokter spe-sialis sebagai rujukan dimana sistem ini akan mempersulit perkembangan dari spektrum kerja seorang dokter untuk terbatasi padahal seorang dokter berhak untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada siapapun ter-masuk dalam kode etik. Tapi bagaimana-pun sikap dan tindakan pemerintah termasuk hebat dan tegas dalam pelaksanaan dan ide mencari solusi bangsa.

Akhir kata bahwa pemerintah terlalu dini menerapkan sistem kesehatan yang besar dan baik tetapi tidak didukung langkah nyata dan pembuktian, untuk sekarang han-ya dasar hukum saja tanpa ada tindak lanjut maupun penjelasan teknis hal ini yang men-dukung bahwa pemerintah dalam keadaan kenyataan dalam khayal. Terasa pahit tetapi kita harus yakin bahwa pemerintah akan bisa berlaku adil dan bijaksana dalam memu-tuskan kebijakan dan juga kejujuran dalam pengelolaan sistem kesehatan di Indonesia. Selain hal tersebut pemerintah harus leb-ih utamakan dalam menghadapi AFTA dan MEA 2015 yang dalam hitungan hari akan mulai berlaku dan pastilah menimbulkan perubahan yang signifikan serta dukungan dari kita mahasiswa sebagai agent of change sangatlah diharapkan dan diutamakan karena kitalah generasi pundak bangsa.

11 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 12

PRoFILoPINI

Page 8: Spektrum februari 2015

Sejak tahun 2002 hingga se-karang (2014), beliau menja-di staf dosen bagian anatomi Fakultas Kedokteran Uni-versitas Hasanuddin. Beliau memilih untuk menjadi dosen anatomi karena objek ilmu anatomi bersifat makro, art-inya dapat dilihat. Karena objeknya dapat dilihat, dalam melakukan praktikum di lab-oratorium tidak diperlukan alat bantu seperti mikroskop, cukup dengan kadaver se-bagai objek. Dalam ilmu anatomi, yang paling me-narik menurut beliau adalah bagaimana menjelaskan per-jalanan saraf pada manusia serta perjalanan arteri hingga venanya.Cara mengajar yang beliau terapkan terhadap mahasiswa semester satu di kedokter-an yakni dengan mengubah persepsi, baik persepsi dosen maupun persepsi mahasiswa. Jadi, pemikiran mahasiswa harus diubah bahwa sebe-narnya anatomi itu mudah dan menyenangkan untuk dipelajari. Beliau sebagai se-orang dosen juga harus memi-liki persepsi bahwa anatomi itu mudah dan harus diucap-kan secara berulang-ulang di dalam kelas, agar tertanam di pikiran mahasiwa bahwa

anatomi memang mudah.Tetapi hal ini tentunya harus diiringi dengan bukti kepada mahasiswa, bukan hanya se-kedar sugesti kosong.Sebagian besar mahasiswa menganggap ilmu anatomi sulit karena belum mengua-sai konsep dan terminologin-ya. Padahal sesungguhnya kunci ilmu anatomi hanya-lah konsep dan terminologi. Dalam soal teori pun, hanya dua kemungkinan tersebut yang akan ditanyakan. Sebut saja nervus medianus. Perta-ma-tama yang perlu diketa-hui adalah terminologi atau definisinya, kemudian konsep mengenai nervus medianus, termasuk cabang-cabangnya, perjalanannya, serta fungsin-ya.Sering kali, terminologi dalam ilmu kedokteran yang kebanyakan menggunakan bahasa Latin juga menjadi faktor penghambat bagi ma-hasiswa dalam mempelajari ilmu anatomi. Selain itu, ima-jinasi juga menjadi salah satu penyebab yang membuat ma-hasiswa kedokteran memili-ki kemampuan berbeda-be-da. Mahasiswa yangmampu membayangkan sebuah is-tilah ke dalam bentuk yang nyata biasanya kan mudah dalam mempelajari anatomi.

Selama belasan tahun men-jadi staf dosen di Bagian Anatomi Fakultas Kedokter-an, dr. Iqbal sudah banyak mendapat pengalaman. Na-mun ketika ditanya apa saja suka dan duka yang pernah beliau alami selama men-jadi dosen anatomi, beliau merasa suka lebih banyak daripada dukanya. Dukan-ya bahkan hampir tidak ada, karena menurut beliau suka dan duka pada dasarnya ada-lah persepsi. Jadi, jika sebuah tantangan dipersepsi menjadi menyenangkan, maka sega-la sesuatunya akan menjadi menyenangkan.Beliau berpesan,jadilah ma-hasiswa yang memiliki peng-hayatan dan filsafah ilmu, artinya tujuan menuntut ilmu bukan hanya sekadar ingin meraih nilai yang bagus. Sep-erti dalam belajar anatomi. Motivasi dalam belajar anatomi bukan hanya un-tuk mendapat nilai A, tetapi bagaimana caranya agar ilmu tersebut dapat dikuasai agar berguna bagi masa depan, sehingga bisa menjadi dokter yang baik dan dapat mem-bantu orang banyak. (Reny Amalia)

Anatomi? Sulitkah? Begit-ulah pertanyaan-pertanyaan yang selalu terngiang di pik-iran mahasiswa yang baru saja menginjakkan kakin-ya di fakultas kedokteran. Pasalnya, mitos tentang su-litnya ilmu anatomi sudah menjadi semacam warisan turun-temurun di setiap ang-katan di fakultas kedokteran. Tetapi, seorang dokter spe-sialis saraf yang juga meru-pakan staf dosen di Bagian Anatomi Fakultas Kedok-teran ini mengungkap sisi mudah dan menyenangkan dalam belajar anatomi.dr. Muh. Iqbal bercerita ten-tang awal mulanya ia ter-tarik dengan bidang anatomi. Pada waktu itu, ketika be-liau masih duduk di bang-ku di Sekolah Menengah Atas (SMA), beliau sering melihat kakaknya belajar anatomi yang pada waktu itu masih merupakan mahasis-wa semester satu dijurusan

pendidikan dokter. Dari situ beliau mengetahui sedikit gambaran bahwa anatomi merupakan salah satu mata kuliah yang paling ditakuti oleh mahasiswa kedokteran.Pada waktu beliau akhirnya mengikut jejak sang kakak masuk ke fakultas kedok-teran, beliau melihat ham-pir semua teman-temannya menganggap bahwa belajar anatomi itu sulit. Rata-ra-ta mahasiswa menganggap anatomi sulit karena harus menghafalkan semua na-ma-nama dan istilah-istilah asing. Banyaknya persepsi yang salah terhadap anatomi membuat beliau semakin ter-tantang untuk membuktikan bahwa sebenarnya anatomi itu mudah. Ketika beliau mulai memperdalam ilmu anatomi, beliau menemukan sisi mudah ilmu anatomi. Hal itulah yang membuat be-liau akhirnya mendaftarkan diri sebagai asisten anatomi.

13 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 14

PRoFIL PRoFIL

Dr. MuH. IqBAL BASrI, M.KES, SP.S.

reny Amaliah (FK universitas Hasanuddin 2012)

Page 9: Spektrum februari 2015

Dengan dalih desakan ekonomi mereka mem-buat dan menjual minuman berbahaya ini. Bagi orang yang biasa mengonsumsi alkohol, mereka akan cenderung meningkat-kan dosis alkoholnya untuk selanjutnya kare-na akan memberi kenikmatan tersendiri, dan sayangnya miras oplosan sering kali menjadi opsi. Lantas, apa sebenarnya miras oplosan itu? Miras oplosan merupakan minuman keras yang diracik dengan bahan tambahan, seperti minuman berenergi, obat-obatan atau

bahan campuran lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan efek tertentu. Harga dari miras ini relatif murah sehingga sering dipilih. Minu-man keras sendiri merupakan minuman yang mengandung alkohol dalam kadar tertentu, seperti vodka, anggur merah beralkohol, an-ggur putih beralkohol dan bir. Awalnya minu-man beralkohol dikonsumsi oleh orang yang tinggal di dataran Eropa atau wilayah dingin untuk menghangatkan tubuh namun dengan berkembangnya kebudayaan konsumsi alko-hol menjadi biasa bagi sebagian kalangan.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa alkohol dalam kadar ter-tentu dapat membantu menjaga kesehatan namun jika berlebi-han tentunya memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan, seperti keracunan dan dehidrasi. Dib-anding dengan miras biasa, risiko keracunan akibat miras oplosan lebih tinggi akibat pencampuran bahan-bahan yang digunakan dilakukan tanpa takaran yang pas sehingga sisi keamanan dan kese-hatannya pun terabaikan. Konsultan Gizi Klinik Ru-mah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Surakarta, dr. Sri Rus-manti, M.Gz menuturkan secara garis besar, alkohol dibagi men-jadi beberapa kelas. Dua yang paling umum adalah metanol dan etanol. Metanol digunakan dalam bidang perindustrian sebagai ba-han bakar atau pelarut (untuk cat, cairan pembersih, dan sebagain-ya) sedangkan etanol adalah pro-duk-produk alkohol yang dibuat sebagai minuman dengan kadar alkohol tertentu. Bir, misalnya, mengandung etanol sebanyak 4%-6%. Minuman anggur dapat menagndung 9%-16% etanol se-dangkan spiritus dapat mengand-ung 20% hingga 96% etanol. Se-makin tinggi kadar etanol, maka risiko untuk mengalami keracu-nan akan semakin tinggi. Alkohol sendiri dibuat melalui proses fermentasi. Me-tanol yang digunakan di perindus-trian merupakan hasil fermentasi produk kayu sedangkan etanol yang untuk dikonsumsi merupa-kan hasil fermentasi buah-buahan atau beras. Hampir semua jenis buah diketahui dapat diolah men-jadi minuman beralkohol. Dalam

tubuh, tepatnya di hati, alcohol dioksidasi oleh enzim alcohol dehydrogenase (ADH) menjadi asam frostat. Asam frostat ini dap-at menyebabkan gangguan irama jantung, hingga memicu syok. Jika ditambah dengan bahan yang tidak sesuai, miras oplosan akan bekerja cepat dan tidak mengizin-kan peminumnya untuk bertahan. Efeknya dapat dirasakan dalam satu atau dua hari, tergantung kondisi tubuh peminum. Selain itu, alkohol dalam jumlah ban-yak secara permanen dapat men-imbulkan gangguan daya ingat, kerusakan hati, jantung dan gang-guan metabolisme tubuh. Berikut dipaparkan beber-apa contoh miras oplosan yang ada di pasaran:

1.Miras dengan minuman berenergiBeberapa penikmat miras ada yang mencampurkan minuman berenergi ke dalam minumann-ya. Oplosan ini ada yang dise-but disebut ‘Sunrise’, dan bisa mengurangi rasa pahit pada bir atau rasa menyengat pada ako-hol. Meski kadar alkohol menjadi sedikit berkurang, efek samping yang lain akan muncul. Alkohol dan minuman berenergi memili-ki efek yang berlawanan di mana alkohol bersifat menenangkan se-dangkan minuman berenergi ber-fungsi sebagai stimulan. Jika di-gabungkan, efeknya bisa memicu gagal jantung.

2.Miras dengan minuman ber-sodaSalah satu merek populer jenis ini adalah Mansion Cola, yang terdi-ri dari vodka yang dicampur mi-

numan bersoda. Tujuannya untuk memberikan cita rasa pada miras yang dikonsumsi.

3. Miras dengan spiritus atau jenis miras lainSpiritus selama ini kita kenal sebagai bahan bakar. Nyatanya beberapa penikmat miras men-gonsumsinya karena memiliki kadar etanol yang cukup tinggi. Selain spiritus, methanol juga sering digunakan sebagai cam-puran. Sebuah sumber menyebut-kan bahwa 10 ml metanol cukup untuk menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan dan mengonsumsinya berlebihan dap-at berakibat mematikan.

4. Miras dengan obat-obatanBerbagai obat dicampurkan ke alkohol untuk mendongkrak efek alkohol yang dikonsumsi, mulai dari obat tetes mata, obat sak-it kepala, hingga obat nyamuk. Obat-obatan ini akan mening-katkan aktivitas metabolism seh-ingga efek samping yang paling nyata adalah kerusakan hati dan ginjal. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bah-wa miras oplosan memilki ban-yak efek samping yang merugi-kan peminumnya. Miras oplosan pun bukan hal baru karena kasus yang memakan korban telah ter-jadi beberapa kali. Sayangnya, masih saja ada yang mengonsum-si miras ini dan membahayaan di-rinya sendiri. Disini penting bagi agen kesehatan untuk membantu menyosialisasikan tentang ba-haya miras oplosan kepada mas-yarakat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

JAuHI MIrAS oPLoSAN, SAYANGI NYAWAMu!

Anindia Reina Yolanda (FK Universitas Udayana 2013)

“Tutupen botolmu, tutupen oplosanmu. Emane nyawamu ojo mbok terus terus ke mergane ora ono gunane.” (Tutup saja botolmu, tutup saja oplosanmu. Sayangi nyawamu, jangan

kamu teruskan karena tidak ada gunanya).

15 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 16

Lirik lagu Oplosan oleh Wiwik Sagita di atas tidak asing lagi, bukan? Lagu tersebut beri-si ajakan untuk menjauhi minuman oplosan yang berbahaya itu. Ya, akhir-akhir ini marak pemberitaan tentang minuman keras (miras) oplosan di berbagai media massa. Minuman ini telah menewaskan belasan orang di Sume-dang, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Tidak hanya di Sumedang, miras oplosan juga banyak dikonsumsi di daerah lain yang juga memakan korban jiwa. Miras oplosan banyak diminati karena harganya yang relatif murah dan dap-at diracik sendiri. Tidak main-main, ada juga

yang meraciknya bersama lotion antinyamuk hingga jamur kotoran sapi atau kecubung un-tuk mendapat efek tertentu. Mirisnya, pernah ditemukan tahanan penjara yang mengguna-kan lotion antinyamuk sebagai campuran miras mereka hanya untuk mendapat efek memabuk-kan. Bisa dibayangkan bagaimana efek bahan campuran tersebut dalam tubuh jika dikon-sumsi. Selain dijual dengan merek bervariasi, seperti Cukrik, Miras Rempah, Brandy, hing-ga Miras Cherrybell, para pedagang mengaku bisnis miras oplosan cukup menjanjikan.

Minuman Keras

INFoRMASI KESEhATAN INFoRMASI KESEhATAN

Page 10: Spektrum februari 2015

Hijau dan pahit, apa yang mungkin terpikir dalam benak anda? Dalam pengobatan, ban-yak dari kita yang membayang-kan sebuah obat yang efektif adalah obat yang terasa pahit. Pemikiran tersebut tida-klah sepenuhnya salah, khusus-nya untuk sebuah tanaman obat yang bernama sambiloto. Sam-biloto banyak ditemukan di Asia dan telah banyak digunakan se-bagai pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.Sambiloto atau Andrographis paniculata memiliki berbagai sebutan di negara lain, seperti kalmegh, kalmegha, chuanx-inlian, mahatita, kalupnath, kirayat, alui, bhunimba, bhui-neem, yavatikta dan masih ban-yak nama lainnya. Berbagai macam nama yang dimiliki oleh sambiloto mengindikasikan bahwa begitu banyak tempat yang mengetahui sambiloto dan menggunakannya. Sambiloto dapat tum-buh dengan tinggi 30-110cm di tempat dengan ketinggian hing-ga 700 meter diatas permukaan

laut, pada curah hujan 2000-3000 mm /tahun, dan dengan suhu udara 25-35⁰C yang lem-bab atau teduh dengan batang yang berwarna hijau tua dengan daun yang dapat mencapai pan-jang 8cm dan lebar 2,5 cm. Sam-biloto juga memiliki buah yang memiliki panjang sekitar 2cm dan beberapa milimeter lebar yang berisi biji berwarna coklat kekuningan. Sambiloto memiliki kandungan flavonoid dan lakton. Andrografolida yang merupakan zat aktif utama dari sambiloto adalah komponen utama pada lakton. Andrografolida yang di-isolasi menjadi sebuah bentuk murni memiliki banyak potensial farmakologi. Selain kandungan andrografolida, ditemukan pula kandungan lain, diantaranya di-terpene lakton dan glikosidanya, seperti andrografolida, deoxyan-drographolide, 11,12-didehy-dro-14-eoxyandro-grapholide dan neoandrographolide. Kom-ponen lakton yang ditemukan banyak ditemukan pada daun dan percabangannya, sedang-kan komponen flavonoid di-

isolasi dari akarnya, yaitu poli-metok-siflavon, androrafin, panikulin, mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4 dimetileter. Selain komponen lakton dan flavonoid, juga ditemukan kom-ponen alkane, keton, aldehid, mineral (kalsium, natrium, ka-lium), asam kersik dan damar. Daun sambiloto sendiri diket-ahui memiliki kadar senyawa andrografolida sebesar 2,5-4,8% dari berat keringnya dan senya-wa kimia lainnya yang diisolasi dari daunnya yang pahit ada-lah diterpenoid viz. deoxyan-dro-grapholide-19β-D-glucoside dan neo-andrographolide. Sam-biloto memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, berikut beber-apa manfaat dari sambiloto:1. Sebagai anti oksidan2. Sebagai anti inflamasi3. Sebagai anti bakteri dan anti virus4. Meningkatkan imunitas5. Dalam percobaan klinis, ek-strak andrografis dapat digu-nakan sebagai peningkat imun dalam infeksi pernafasan bagian atas dan infeksi HIV.

6. Andrografolida juga sedang dalam penelitian sebagai agen antikanker7. Sambiloto dapat digunakan untuk pengobat-an gigitan ular dan sengatan serangga 8. Untuk mengobati penyakit :a. Untuk mengobati dispepsiab. Menyembuhkan masalah pada hatic. Influenzad. Sakit gigi, disentri, radang saluran perna-fasan, radang paru, diare (9-15 gram herba ker-ing direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas lalu disaring dan dapat diminum 2 kali sehari)e. Malaria (segenggam daun sambiloto direbus dengan 4 cangkir air hingga tersisa setengah-nya dan diminum setengah gelas sebanyak 3x sehari)f. Infeksi pernafasang. Kencing manis (sebanyak ½ genggam daun sambiloto segar dicuci bersih dan direbus den-gan menggunakan 3 gelas air hingga tersisa 2 ¼ gelas, disaring dan dimunum 3 kali sehari setelah makan)h. Demam (daun sambiloto segar diambil se-banyak 1 genggam lalu ditumbuk. Ditambah-kan air bersih, disaring dan diminum)i. Demam tifoid (daun diambil sebanyak 10-15 lembar, direbus dengan 2 gelas air sehingga 1 gelas, disaring dan dapat ditambahkan madu secukupnya)j. Tuberkolosis paru (daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk, ditambahkan madu secukupnya, diaduk dan dibuat menjadi pil dengan diameter 0,5cm. diminum 2-3 kali se-hari dengan setiap kali meminumnya 15-30 pil)k. Sakit kepala (bubuk kering daun sambiloto sebanyak 1 gram diseduh dengan mengguna-kan secangkir air panas, kemudian diminum 3-4 kali sehari)l. Sakit perut, kehilangan nafsu makan, diare, pilek, batuk, hepatitis, bronkitism. Bagian atasnya dapat digunakan untuk hi-pertensi, diabetes, kanker, malarian. Akarnya dapat digunakan untuk menurunkan panas, obat perut serta obat cacing.Dan masih banyak lagi manfaat dari sambilo-to. Potensi yang dimiliki oleh sambiloto masih dapat dimaksimalkan untuk pengobatan terh-adap penyakit-penyakit yang ada. Pada pene-litian terakhir, andrografolida yang terdapat dalam sambiloto memiliki bioavabilitas yang tinggi pada manusia, setelah pemberian per-

oral, 20mg zat tersebut segera diabsorbsi dan mencapai nilai puncak plasma dalam waktu 1,5 sampai 2 jam. Dalam beberapa studi ditemukan bahwa 80 persen dari dosis andrografolida yang dikonsumsi akan diekskresikan dari tubuh da-lam waktu 8 jam. Distribusi yang luas dan da-lam waktu yang relatif singkat, sambiloto men-jadi pilihan yang ideal dalam mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Segala sesuatu yang berlebihan tentun-ya tidak baik, demikian pula dengan sambilo-to. Sambiloto memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun terdapat efek samping dari kandungan yang dimiliki, beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan adalah bagi seseorang yang menderita fertilitas karena penelitian pada hewan dapat mengganggu di reproduksi namun belum pernah terlihat di manusia dan hal ini dapat menjadi sebuah perhatian khusus; orang dengan penyakit autoimun seperti lupus, rheu-matoid arthritis, dan beberapa kondisi lainnya dikarenakan sambiloto meningkatkan imunitas tubuh (meningkatnya gejala penyakit bertam-bah); kondisi pendarahan dikarenakan salah satu manfaat sambiloto adalah melancarkan pembuluh darah dan mencegah terbentuknya penggumpalan darah (hal ini meningkatkan risiko pendarahan pada penderita dengan gang-guan pembekuan darah). Ada banyak manfaat yang didapat dari tanaman sambiloto. Sambiloto memang bukan tanaman asli Indonesia, namun tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di lingkungan In-donesia. Sambiloto adalah salah satu tanaman obat yang diuji secara klinis dan banyak diakui di negara-negara lain. Sambiloto merupakan tanaman yang mudah di dapat dan ditanam di lingkungan kita, alangkah baiknya apabila kita menanam sambiloto di lingkungan rumah kita. Keuntungan adanya sambiloto di lingkungan rumah kita, bukan hanya agar kita memiliki tanaman obat tetapi juga membantu penghi-jauan. Sambiloto memang tidak tumbuh tinggi dan besar seperti pohon mangga dan sebagain-ya, namun sambiloto dapat berperan dalam membantu penghijauan terlebih bagi mereka yang memiliki tempat yang terbatas di rumah-nya. Pada akhirnya sambiloto tanaman hijau yang pahit namun banyak mengandung potensi dalam kesehatan manusia merupakan pilihan yang tepat dalam mengobati dan mencegah penyakit melalui cara tradisional.

SI HIJAu DAN PAHIT PENuH MANFAAT, SAMBILoTo

Jan Christian (FK Universitas Udayana 2013)

17 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 18

Tanaman Sambiloto

EThNoMEDICINE EThNoMEDICINE

Page 11: Spektrum februari 2015

Kamis, 27 November 2014, bertempat di Ballroom Nan Tongga Basko Hotel, In-donesian Medical Olympi-ad (IMO) 2014 resmi dibuka. Ajang bergengsi yang diikuti oleh lebih dari 500 orang pe-serta dari berbagai fakultas ke-dokteran di Indonesia ini resmi dibuka oleh Rektor Universitas Andalas, Prof.Dr.H.Werry Darta Taifur,SE,MA yang saat itu me-wakili Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Repub-lik Indonesia. Dalam sambu-tannya, beliau menyampaikan apresiasi dan kebanggaan yang tinggi kepada Fakultas Kedok-teran Universitas Andalas yang berhasil mengangkatkan acara terbesar di kalangan mahasiswa

kedokteran Indonesia. Beliau juga berharap ajang kompetisi ini dapat menghasilkan dokter masa depan yang kompetitif dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi era perdagangan bebas tahun 2015. Indonesian Medical Olympiad (IMO) merupakan program tahunan dari bidang Pendidikan dan Profesi Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) yang mem-fasilitasi mahasiswa kedokteran Indonesia untuk saling berkom-petisi dalam mengasah pengeta-huan tentang ilmu kedokteran. Tahun ini merupakan penye-lenggaraan IMO terbesar sepan-jang sejarah.“Dengan jumlah peserta yang lebih dari 500

orang, FK Universitas Anda-las berhasil memecahkan rekor dengan jumlah peserta terban-yak sepanjang sejarah IMO”, ujar Rais Reskiawan, Sekretaris Jenderal ISMKI dalam sambu-tannya. Pelaksanaan IMO terdi-ri dari enam cabang olimpiade, yakni cabang kardiorespirasi, urogenitoreproduksi, digestif, muskuloskeletal, neuropsikiatri, dan penyakit infeksi. Cabang ini diselenggarakan mulai dari tahap penyisihan, semifinal, dan final. Tahap penyisihan terdiri dari MCQ (Multi Choice Ques-tion) dan OSPE (Organizing Structural Practicum Examina-tion).

Peserta yang lolos akan mengikuti tahap semifinal yang terdiri dari MCQ (Multi Choice Question) semifinal, OSPI (Objective Struc-tural Practicum Identification) untuk cabang infeksi, dan OSCE (Objective Structural Clinical Ex-amination) untuk cabang lain. Pe-serta yang lolos tahap semifinal inilah yang akan menjadi finalis dan mengikuti LCT (Lomba Ce-pat Tangkas) dan SOCA (Student Oral Case Analysis). Peserta ter-baik pada tahap final akan men-jadi pemenang IMO 2014 pada setiap cabangnya. Kegiatan olimpiade dim-ulai Jum’at (28/11) di kampus Fakultas Kedokteran UNAND, Jati. Kegiatan dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, dilaksan-akan OSPE untuk cabang musku-loskeletal, urologi, dan neurop-sikiatri, serta MCQ untuk cabang

kardiorespirasi, penyakit infeksi, dan digestif. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan sebaliknya. Ke-giatan MCQ dilaksanakan di ge-dung I-J, dan Aula Student Center FK Unand, sedangkan OSPE dilaksanakan di tiga laboratori-um, yakni laboratorium histologi untuk OSPE histologi, laboratori-um anatomi untuk OSPE anatomi, dan laboratorium biokimia untuk OSPE pemeriksaan penunjang. Masing-masing tim akan melalui kedua sesi ini dengan waktu yang terbatas. Pada ujian MCQ, peserta diberikan waktu 120 menit untuk menjawab 150 butir soal. Soal yang diberikan adalah soal yang dibuat atas keterlibatan pihak AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indone-sia) dan pihak-pihak lain, termasuk beberapa universitas di Indonesia dan pembuatan soal didasarkan

dengan Standar Kompetensi Dok-ter Indonesia (SKDI). Pada OSPE, peserta diberikan waktu 45 detik untuk menyelesaikan pertanyaan yang ada di setiap post, dimana pada OSPE anatomi dan histolo-gi masing-masing terdapat 5 post dan pada OSPE pemeriksaan pe-nunjang terdapat 10 post. OSPE pemeriksaan penunjang terdiri dari pemeriksaan mikrobiologi, parasitologi, radiologi, EKG, dan pemeriksaan lain sesuai dengan masing-masing cabang. Peserta dilarang menyentuh penanda pada cadaver anatomi, menggeser po-sisi kaca objek pada mikroskop, dan mengulur waktu saat bel pin-dah stase berbunyi. Panitia juga menyiapkan pengawas di setiap post pada tiap laboratorium un-tuk mengawasi pelanggaran yang dilakukan para peserta.

IMo ANDALAS 2014 : rANCAK BANA!

Siqbal Karta Asmana (FK Universitas Andalas 2011)

19 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 20

Acara IMo Andalas 2014

ISMKI DAN oRGANISASI

Page 12: Spektrum februari 2015

Berlangsung selama 3 hari, 5-7 Desember 2014, Pengurus Ha-rian Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Wilayah 3 mengadakan Musy-awarah Wilayah yang merupa-kan kegiatan akhir tahun untuk menutup periode kepenguru-san 2014. Kegiatan yang dise-lenggarakan oleh Fakultas Ke-dokteran Universitas Jenderal Soedirman ini dihadiri oleh 12 institusi dari total 14 institusi yang berada di wilayah 3 den-gan total delegasi kurang lebih mencapai 100 delegasi.Seperti biasa, agenda dari ke-giatan ini diisi dengan pe-maparan laporan pertanggu-ngjawaban dari kepengurusan yang dipimpin oleh Fachru-rozi Irsyad selaku Sekretaris Wilayah 3, kemudian adapula sidang komisi yang berisi pem-bahasan mengenai rekomenda-si dan hal-hal penting lainnya terkait kepengurusan di tahun mendatang. Selain itu, dilaku-

kan pula agenda tenderisasi untuk kegiatan-kegiatan yang akan diadakan di tahun 2015 di mana didapatkan hasil, yai-tu Rapat Koordinasi Wilayah akan diselenggarakan di Fakul-tas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wicana, Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Wilayah akan dise-lenggarakan di Fakultas Kedok-teran Universitas Muhammadi-yah Purwokerto, Bakti Sosial Wilayah akan diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Uni-versitas Jenderal Soedirman, dan Musyawarah Wilayah akan diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Universitas Dipon-egoro.Agenda selanjutnya yang paling ditunggu dalam Musyawarah Wilayah, pemilihan Sekretaris Wilayah untuk periode kepen-gurusan 2015. Tahun ini ada 2 calon yang mendaftarkan diri untuk menjadi penerus tongkat estafet kepemimpinan di kepen-

gurusan mendatang. Mereka adalah Rijal Maulana Haqim dari Fakultas Kedokteran Uni-versitas Muhammadiyah Yo-gyakarta dan Seftiandar Mega Riandana dari Fakultas Kedok-teran Universitas Gadjah Mada. Setelah melalui berbagai tahap-an dan musyawarah yang begitu alot, diputuskanlah bahwa Rijal Maulana Haqim terpilih menja-di Sekretaris Wilayah 3 untuk periode kepengurusan 2015. Hari terakhir pun tiba dan ke-giatan ini ditutup dengan Med-ical Expo yang merupakan agenda yang diperuntukan bagi siswa SMA yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidi-kan tingginya di jurusan ke-dokteran. Medical Expo yang diikuti sekitar 160 peserta ini diisi dengan seminar mengenai gambaran menjadi seorang ma-hasiswa kedokteran dan juga terdapat berbagai stand dari in-stitusi yang hadir di Musyawa-rah Wilayah.

WuJuDKAN HArMoNISASI DAN SINErGITAS, GAPAI CAHAYA ISMKI

Iqbal Maulana Malik (FK Universitas Jenderal Soedirman 2012)

21 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 22

Dari seluruh tim yang mengikuti babak penyisihan, ter-pilihlah 10 tim terbaik dari set-iap cabang untuk maju ke babak semifinal.Pengumuman peserta semifinal ini diberikan pada pagi hari (29/11) ke tiap kamar peser-ta. Tentunya kesedihan tampak di raut wajah para peserta yang tidak lolos ke babak semifinal. Untuk itu, panitia menyiapkan province tour khusus bagi peser-ta yang tidak lolos. Province tour ini dibagi menjadi dua tempat yang berbeda, yaitu Puncak La-wang, dan Istana Pagaruyuang yang kedua rute ini berakhir di Bukittinggi sebelum kembali ke Padang. Sementara itu, kegiatan olimpiade tetap berlanjut ke tahap semifinal. Tahap semifinal diawa-li dari MCQ untuk semua bidang. Kemudian dilanjutkan dengan OSPI untuk cabang infeksi, dan OSCE untuk cabang lain. Terlihat keseriusan dan ketegangan dari para peserta dalam menyelesai-

kan tantangan yang ada selama tahap semifinal ini. Dari 10 tim di tiap cabang yang mengikuti tahap semifinal, 5 tim terbaik dipilih untuk masuk ke tahap final. Babak final ini diselenggarakan pada Minggu (30/11) di kampus pusat Univer-sitas Andalas. Pengumuman para finalis dilaksanakan di convention hall Universitas Andalas, setelah seminar nasional mengenai AFTA dan post MDGs dalam rangkaian kegiatan IMO. Tahap final terdiri dari dua kegiatan, yakni LCT dan SOCA. Tentunya tahap final ini dilaksanakan dengan tingkat kes-ulitan yang jauh lebih tinggi dari tahap-tahap sebelumnya. Tahap final berakhir, bu-kan berarti ketegangan para fina-lis berakhir. Mereka masih harus menunggu hasil dari kerja keras yang mereka tempuh selama IMO 2014 berlangsung. Pemenang IMO 2014 untuk setiap cabangn-ya diumumkan pada Closing Cer-emony IMO 2014 di Convention

Hall Universitas Andalas, begitu juga untuk peraih juara umum yang akan membawa piala ber-gilir IMO. Mengatasi ketegan-gan peserta, panitia menyiapkan penampilan-penampilan menar-ik dari Unit Kegiatan Mahasis-wa Rumah Seni BEM KM FK UNAND. Berbagai penampilan tarian tradisional Minangkabau, group vocal dan penampilan band pun memicu sorak sorai peserta. Tampak ketegangan peserta yang hilang sejenak dengan hiburan yang diberikan. Akhirnya para pemenang di setiap cabang pun diumum-kan. Dari perhitungan poin yang didapatkan, ternyata terpilihlah dua universitas dengan perolehan poin yang sama. Hal ini sempat menimbulkan diskusi yang alot antara panitia dengan juri. Akh-irnya diputuskanlah kedua uni-versitas ini sebagai peraih juara umum bersama IMO 2014, yaitu Universitas Gajah Mada dan Uni-versitas Sumatera Utara.

Ujian MCQ

Peserta oSPE

Delegasi pengurus harian wilayah 3 pada Musyawarah Wilayah ISMKI

wilayah 3

ISMKI DAN oRGANISASI ISMKI DAN oRGANISASI

Page 13: Spektrum februari 2015

M u s y a w a r a h tersebut dilaksanakan mulai tanggal 18-21 Desember 2014 di Wonua Monapa Resort. Dim-ulai dengan welcoming party di malam Kamis, kemudian dilan-jutkan dengan agenda sidang pleno pertama tentang pem-bahsan dan pengesahan agenda acra dan tata tertib sidang hing-ga pemilihan presidium muswil. Seperti muswil biasanya, tak afdhol jika sidang tak sampai pagi. Agenda hari kedua kurang lebih dimulai pukul 09.00 WITA yang dimulai dengan Laporan Pertanggung Jawaban dari Sek-retaris Wilayah 4 periode 2013-2014, Ikhwan Ukhrawy Aly dari Univ. Tadulako, hingga pun-cak acara yang paling ditung-

gu-tunggu yakni, sidang pleno pembahasan tata tertib pemili-han calon dan pemilihan calon sekwil periode 2014-2015. Berbeda dari tahun-ta-hun sebelumnya, muswil tahun ini diramaikan oleh 5 bakal calon yakni, Aryanto dari Univ. Tadulako, M. Idris Ikhsan dari Univ. Halu Uleoo, M. Hardian Nugraha S dari Univ. Muham-madiyah Makassar, Ni Wayan Saras Sasmita dari Univ. Udaya-na, dan Astria Novitasari Nidom dari Univ. Airlangga. Setelah melalui uji kriteria casekwil dan kelengkapan berkas, kelimanya di nobatkan sebagai Casekwil 4 periode 2014-2015. Sidang Pleno kali ini terbilang cukup alot. Karena

banyak pihak yang berpendapat dan banyak pertimbangan yang disampaikan pada sidang kali ini. Alhasil pemilihan sekwil yang diagendakan selesai pukul 22.00, akhirnya selesai sekitar pukul 08.00 WITA dan terpili-hlah M. Hardian Nugraha S dari Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai Sekretaris Wilayah 4 periode 2014-2015. Walaupun terbilang cukup alot dalam sidang-sidang-nya, peserta muswil masih tetap menikmati jalannya acara dan city tour yang disediakan oleh panitia. Pedebatan yang terjadi saat sidang, meluruh menjadi satu dalam kebahagiaan dalam city tour yang diadakan di Pulau Hari.

MuSYAWArAH ISMKI WILAYAH 4 DI KoTA KENDArISafitri Nindya KS (FK Universitas Brawijaya 2012)

Musyawarah Wilayah (Muswil) merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan Ikatan Senat Mahasiwa Kedokteran Indonesia (ISMKI) yang diikuti oleh seluruh peserta dari berb-agai fakultas kedokteran di Indonesia. Tuan rumah MUSWIL ISMKI Wilayah 2 pada tahun 2014 adalah Fakultas Kedokteran Uni-versitas Tanjungpura yang dilaksanakan pada 12-14 Desember 2014. Tujuan utama dari acara ini adalah untuk menentukan Seket-aris Wilayah (Sekwil) yang baru.Muswil ini dibuka pada hari Jumat 12 Desember 2014 di Balai Petiti Kantor Guber-nur Kalimantan Barat den-gan mengundang Dekan Fakultas Kedokteran Uni-versitas Tanjungpura, Gu-bernur Kalimantan Barat dan yang mewakili, dan Ketua Ikatan Kedokteran Indonesia Pontianak. Acara pembukaan ini menampil-kan beberapa hiburan sep-erti tarian adat melayu, dayak dan tionghoa serta penampilan akustik dari mahasiswa FK UNTAN.Acara di hari kedua Muswil dilaksanakan di ruang am-phiteater FK UNTAN. Pemilihan presidium tetap pada Muswil ini adalah Jor-dy Gabriel Tjahja dari FK UKRIDA, Antony Halim dari FK UNTAN, dan Niz-zah Afina dari FK UPN, yang dilanjutkan dengan

pembahasan tata tertib Muswil dan presentasi tiap bidang yang disertai sesi tanya jawab. Dan yang ber-hasil mendapat tender ada-lah UNSWAGATI untuk acara Muswil dan USAKTI untuk acara Muskerwil se-lanjutnya.Pada hari ketiga penentuan Sekretaris wilayah (Sekwil) terpilih yang dimulai den-gan agenda Komisi Pemili-han Umum (KPU). Casek-wil yang diajukan antara lain Yoga Ramadhan, Sarah Attauhidah, dan Izzudin Rabbani. Dan yang terpilih sebagai Sekwil baru ada-lah Yoga Ramadhan dari FK USAKTI, yang juga merupakan Best Regional Assistance. Ada juga pen-gukuhan PHW terbaik yaitu Fadhil Andhika Putra dan Intitution of the Year yaitu FK YARSI.Seorang Yoga Ramadhan besedia menjadi Sekwil karena ingin bermanfaat bagi orang-orang di seki-tar. Walaupun perasaannya campur aduk, semoga ini terbaik untuk kita semua, untuk institusi yang terg-abung di ISMKI wilayah 2. Sekwil terpilih ini men-gajak semua mahasiswa ke-dokteran di ISMKI Wilayah 2 untuk berubah dan berkomitmen untuk mewu-judkan perubahan yang di-inginkan yang tidak hanya menuntut saja. Langkah awal sebagai Sekwil, seo-rang Yoga akan membentuk

pengurus inti dalam waktu dekat ini. Kilas balik saat pemilihan Sekwil, Yoga be-ranggapan do the best for the last, karena calon yang lain juga mempunyai kel-ebihannya masing-masing, seperti Sarah yang inovatif dan terstruktur, Izzy yang fresh. Keduanya punya ke-mampuan dan pengetahuan terkait ISMKI yang lebih. Tentu ini dipertimbang-kan juga untuk menjadi waSekwil. Ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal untuk bergerak. Untuk acara Muswil kali ini, Yoga memiliki kesan bahwa Un-tan akan lebih maju di tan-gan Adit, dan untuk teman-teman Untan jangan pernah putus semangat walaupun merupakan institusi terjau, serta pertahankan semangat kalian.Di hari terakhir ada agenda City Tour yang merupakan kegiatan untuk refreshing sekaligus mengenal kota Pontianak. Para delegasi pergi ke Rumah Radank untuk melihat rumah asli suku dayak ini. Delegasi ini juga mampir ke PSP untuk membeli oleh-oleh khas, lidah buaya, cinderama-ta, makanan khas. Dengan pulangnya delegasi maka berakhir pula acara Muswil ini. Semoga Sekwil terpilih dapat menjalankan aman-ahnya dengan baik dan lancar. Together We are Stronger.

NAPAK TILAS MuSWIL ISMKI WILAYAH 2

Tri Hastuti (FK Universitas Muhammadiyah Semarang 2013)

23 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 24

Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indo-nesia (ISMKI) wilayah 4 mengadakan Musyawarah Wilayah yang merupakan musyawarah tertinggi di wilayah 4 Desember lalu. Tender agenda tahunan yang dimenangkan oleh Fakultas Kedokteran Halu Uleo (UHO) ini dihadiri oleh beberapa institusi se wilayah 4 antara lain Universitas Brawijaya (UB), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Mus-lim Indonesia (UMI), Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Universitas Airlangga (UA),

Universitas Hang Tuah (UHT), Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Universitas Mu-hammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Tadulako (Untad), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Universitas Cendrawsih (Uncen), Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), Universitas Warmadewa (Unwar), Uni-versitas Udayana (Unud), Universitas Halu Uleo (UHO), Universitas Islam Al-Khairat.

ISMKI DAN oRGANISASI ISMKI DAN oRGANISASI

Pemilihan bakal calon Sekwil

Page 14: Spektrum februari 2015

Lembaga Pers Mahasiswa Sinovia merupa-kan salah satu organisasi semi otonom yang bersta-tus Badan Khusus di lingkungan Fakultas Kedok-teran Universitas Hasanuddin yang bergerak dalam bidang jurnalistik. Term “SINOVIA” diambil dari bahasa kedokteran, yakni cairan sendi pada lutut yang membantu melicikan pergerakan. Oleh kare-na itu, SINOVIA sebagai lembaga pers mahasiswa juga diharapkan mampu memiliki fungsi perger-akan dengan tetap berlandaskan pada idealisme mahasiswa . Mengingat bahwa LPM SINOVIA adalah lembaga pers mahasiswa kedokteran, maka setiap pergerakannya misalnya dalam hal pember-itaan sebagian besar mengacu pada aspek medis, namun tidak menutup kemungkinan untuk hal-hal dilluar medis. Dengan slogan “Memediasi Komu-nikasi Yang Sehat”, LPM Sinovia berusaha untuk menyampaikan informasi lintas kalangan agar ko-munikasi yang baik dapat terus terjaga. Menilik sejarahnya, saat awal pemben-tukannya atau saat kemunculannya sebagai media, LPM Sinovia berdiri pada tanggal 31 Desember 1990, pada saat itu SINOVIA hadir dalam bentuk “BULETIN”. Pemimpin redaksi pada waktu itu adalah Rudi S. Pontoh, dan beliaulah yang dike-nal sebagai pendiri keluarga kecil Sinovia. Setelah tahun 1995, barulah Sinovia terbit dalam bentuk “TABLOID” dengan Pemimpin Redaksi, Muh. Ahsan, yang selanjutnya digantikan oleh Kam-

rullah yang kemudian mengundurkan diri dan di-ganti oleh Harifin Hafid yang selanjutnya diam-bil alih oleh Fahriansjah. Kemudian, Fahiansjah digantikan oleh Irfan. Lalu Wiwi Irawan, yang digantikan oleh Aulia Rahman Basri. Pada tahun 2006, SINOVIA mencoba memunculkan majalah SINOVIA dengan kolaborasi berbagai warna di tiap halamannya. Dalam ruang Keluarga Maha-siswa (KEMA) FK Unhas, LPM Sinovia berada langsung di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unhas. Saat ini, LPM Sinovia menem-pati ruang redaksi yang disebut Bilik Kecil Sinovia di Area Broca Student Center Fakultas Kedokteran Unhas. Bilik kecil ini biasa digunakan untuk rapat redaksi, berkumpul atau hanya sekedar beristirahat bagi anggotanya. Sinovia terdiri dari bagian redaksi dan di-reksi yang program kerja serta produk yang di-hasilkan tidak lain adalah untuk meningkatkan peran jurnalistik di lingkup fakultas kedokteran. Produk yang dihasilkan oleh bagian redaksi dan direksi antara lain : Majalah Sinovia yang terbit dwibulanan yaitu dua bulan sekali. Majalah Sinovia diterbitkan oleh Divisi Majalah dan mengangkat isu seputar kemahasiswaan dan kebijakan kedokteran yang membutuhkan kajian dengan kompleksitas yang tinggi.

LPM SINovIA, MEMEDIASI KoMuNIKASI YANG SEHAT

Aisyah Nauli Sihotang (Fakultas Kedokteran Unhas 2012)

Buletin Sinovia yang diterbitkan oleh Divi-si Buletin. Terbit setiap kali ada isu yang harus ce-pat tersebar ke seluruh civitas akademika fakultas kedokteran. Majalah dinding (Mading) Sinovia oleh di-visi Mading Sinovia yang terbit setiap bulan. Berisi berita singkat dengan tema yang disesuaikan den-gan kondisi informasi yang sedang berkembang di kampus. Taman Baca Sinovia yang di organisir oleh Divisi TBS. Taman Baca ini dibuka setiap minggu di Taman Avicenna Fakultas Kedokteran Unhas. Sinovia memberikan fasilitas kepada Keluarga Mahasiswa untuk membaca dan membuat kartu anggota baik selama taman baca dibuka maupun jika ingin membaca di bilik kecil sinovia. Bedah buku yang dilaksanakan tiga kali se-lama kepengurusan. Bedah buku ini diadakan oleh divisi TBS untuk semua warga KEMA FK Unhas. Buku yang dibedah oleh ahlinya ini tidak hanya sekedar buku kedokteran saja melainkan juga ten-tang filsafat, politik, sastra dan lain-lain. Website sinovia yang dikelola oleh divi-si hubungan luar sinovia. Website ini berisi ber-ita update, laporan kegiatan kampus, info kese-hatan hingga karya sastra mahasiswa kedokteran. Silahkan buka di www.lpmsinovia.org Sinovia Journalistic Festival, adalah festi-val jurnalistik yang menjadi program kerja besar divisi hubungan luar sinovia. Festival ini diadakan satu kali selama satu kepengurusan. Di festival ini, diadakan lomba-lomba sastra dan jurnalistik serta

talkshow dan kuliah umum bersama orang-orang terkenal yang sudah memberikan kontribusi di bi-dang sastra, jurnalistik, dan kedokteran. SJF tahun ini diadakan tanggal 6 desember 2014 dan menda-tangkan pemenang ASEAN young writers, Faisal Oddang, Penulis Dilan, Pidi Baiq, serta Peneliti bidang genetika, Prof. dr. Irawan Yusuf. Selain tujuh produk tersebut, LPM Sinovia juga mengembangkan kemampuan anggotanya di bidang akademik maupun jurnalistik dengan pro-gram Upgrading Skill Journalistic (USJ) dan Ten-teran akademik. USJ ini mendatangkan pakar yang ahli di bidang jurnalistik dan keorganisasian untuk meningkatkan kemampuan dasar dalam jurnalistik dan organisasi anggota-anggota sinovia. Tenteran akademik ini dilaksanakan setiap kali mendekati ujian blok dan ujian praktikum. Pengurus sinovia banyak yang menjadi asisten dosen sehingga si-novia ingin membentuk anggota yang tidak hanya ahli di bidang jurnalisitik dan organisasi tetapi juga cemerlang di bidang akademis. LPM Sinovia mengadakan regenerasi ke-pengurusan dengan mengadakan Sekolah Dasar Jurnalistik bagi mahasiswa pre-klinik yang telah menyelesaikan seluruh jenjang pengaderan. Se-kolah Dasar ini telah 15 kali diadakan sejak sino-via berdiri. LPM Sinovia juga merupakan salah satu anggota Badan Pers Nasional ISMKI. Sehingga di-harapkan LPM Sinovia mampu memberikan kon-tibusi bukan hanya di tataran Fakultas Kedokteran Unhas saja, tetapi juga di tataran nasional.

25 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 26

INTRoDUCE US INTRoDUCE US

Pengurus LPM SINoVIA

Sinovia in action

Page 15: Spektrum februari 2015

27 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 28

Makassar, 6 Desem-ber 2014- Hujan yang mengguyur Makas-sar tidak menjadi penghalang bagi se-bagian orang untuk bergerak bangkit dari tempat tidur empukn-ya di hari ini. Satu per-satu mereka datang ke RS. Universitas Hasanuddin, lalu naik ke lantai 2 dimana Au-ditorium tersebut be-rada. Mereka datang untuk menyaksikan acara yang diadakan oleh LPM Sinovia Fakultas Kedokteran Universitas Hasanud-din ini, sebuah kuliah umum “Argumentum in Absurdum: Sas-tra dan Kedokteran”. Kuliah umum ini merupakan rangkaian dari Sino Journalis-tic Festival 2014 (SJF 2014). SJF ini terdiri dari rangkaian lomba (lomba cerpen, esai, mading, poster, dan fotografi jurnalistik) dengan tema AFTA dan puncaknya ada-lah kuliah umum pada hari ini. Pada pukul 8 pagi, peserta lomba poster dan mading yang juga tidak kalah semangat-nya dengan peserta kuliah umum, mem-presentasikan karya mereka di depan juri dan para peserta lom-

ba lainnya. Untuk lomba esai dan cerp-en, dilakukan penila-ian oleh juri beberapa hari sebelumnya tan-pa melalui presenta-si. Setelah itu, panitia mengundang Wakil Dekan III FK UH, aya-handa Prof. dr. Nas-rum Massi Ph,D untuk membuka acara ini se-cara formal. Pada kes-empatan kali ini, LPM Sinovia menghadirkan tiga orang pembicara yaitu Faisal Oddang, Prof. dr. Irawan Yusuf Ph,D , dan Pidi Baiq.Dipandu oleh Putri, moderator pertama, Faisal Oddang mem-ulai kuliahnya. Sebel-umnya, kalian harus tahu dulu siapa Faisal Oddang ini. Ia ada-lah salah satu penulis muda berbakat asal Wajo yang sekarang sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa angkatan 2012 di Fakultas Sas-tra jurusan Sastra In-donesia, Universitas Hasanuddin. Baru-ba-ru ini ia mendapatkan penghargaan di Asean Young Write Award yang diadakan di Thailand. Sudah ban-yak karya sastra yang dihasilkannya baik berupa novel, antolo-gi puisi, maupun an-tologi cerpen. Novel

pertamanya yang ber-judul “Rain and Tears” diterbitkan tahun 2013 kemarin. Novel ini mendapat sambutan yang cukup baik di kal-angan pembaca muda. Faisal berbagi tips ser-ta “rahasia” mengapa ia bisa berhasil di usia yang cukup muda ini. “Selama kita masih bisa jatuh cinta dan patah hati, selama itu kita masih bisa menu-lis.” Ungkapnya yang disambut dengan riuh peserta kuliah umum yang sebagian besar adalah darah muda ini. Salah satu rahasianya dalam menulis ada-lah berusaha berbe-da. Berusaha mencari sudut pandang yang berbeda dari orang-orang pada umumnya. “Semua orang tahu bahwa cinderella ada-lah seorang putri yang kerap dianiaya oleh orang tuanya. Namun, bagaimana jika tern-yata ia adalah sebali-knya? Bagaimana jika ia membayar penulis untuk menuliskan ki-sah hidupnya yang seperti itu agar orang-orang simpati padan-ya?” tambah Faisal untuk memberikan gambaran mengenai mencari sudut pan-dang yang lain.

SINoJourNALISTIC

FESTIvAL :ArGuMENTuM

IN ABSurDuM

Setelah puas mendengarkan mo-tivasi dari Faisal Oddang, peser-ta yang berjumlah lebih dari 200 orang tersebut kembali diberikan suguhan yang menarik. Bagaima-na tidak, Prof. dr. Irawan Yusuf Ph, D , seorang dokter peneliti dan juga mantan dekan Fakultas Kedokteran Unhas selama dua periode ini membahas mengenai hubungan antara sastra dan ke-dokteran. Sastra, menurut Prof. Irawan, telah ada sebelum manu-sia mengenal dunia medis. Sas-tra dan kedokteran sama-sama memiliki tujuan untuk kemanu-siaan. Beliau menambahkan bah-wa agak kecewa dengan Univer-sitas Hasanuddin dimana selama ini gelar doctor Honoris Causa selalu diberikan kepada para politikus dan pengusaha. Beliau bahkan pernah mengajukanagar gelar doktor juga diberikan kepa-da seorang sastrawan yang ber-jasa dalam mengubah pola pikir bangsa ini. Salah seorang yang beliau ajukan tersebut adalah Gus Muhammad.Pembicara ketiga, siapa lagi ka-lau bukan Pidi Baiq. Ayah seju-ta anak ini terlihat sangat berse-mangat. Sejak datangnya, para penggemar beliau saling ber-lomba untuk foto bersama. Tidak

lupa mereka keluarkan buku-bu-ku karya “Ayah” untuk ditanda-tangani oleh beliau. Beliau naik ke panggung sambil berlari kecil setelah pembawa acara, Akbar K. Baharsyah, mempersilahkan beliau. Hal diluar dugaan terja-di. Dengan santainya ia meminta supaya “anak-anaknya” itu lebih dekat dengannya. Duduk leb-ih dekat, sampai lesehan diatas panggung. Serentak “anak-anak-nya” berlomba untuk duduk pal-ing dekat dengan “ayah”, seolah mendengar apa yang diinginkan oleh “anak-anaknya”. Sosok sang “ayah” ini memahaminya. Sua-sana kekraban pun tercipta den-gan spontan. Tak ada lagi batas antara pemateri dengan peserta. Prof Irawan yang tampak sedik-it terkejut dengan kejadian ini, terlihat tertawa lepas mendeng-ar “kuliah umum” dari ayah Pidi Baiq. Ayah Pidi berhasil mem-buat semuanya bahagia dengan ucapannya yang terdengar aneh bagi siapa saja yang belum pernah bercakap dengannya. Bahasa In-donesia yang khas serta jawaban-jawaban yang “asal” tapi masuk “akal” membuat peserta selalu menunggu-nunggu. Menunggu apa lagi yang akan dikatakan si “Ayah” ini. Banyak karya yang

sudah dihasilkan oleh ayah Pidi. Salah satunya yang paling terke-nal adalah novel Dilan. Novel ini mengangkat kisah romantis masa SMA yang tidak seperti pada umumnya. Novel ini sudah men-imbulkan fenomena tersendiri bagi para pembacanya. Banyak yang merasa bahwa ini bukan novel. Ini buku sejarah sebab tokoh-tokoh dalam novel terse-but sebagian besar adalah non fiktif. Bahkan, tokoh Milea yang asli juga sudah banyak diketahui oleh para pembaca. Banyak yang bertanya pada ayah mengenai to-koh Dilan yang membuat semua kaum hawa jatuh cinta padanya. Namun, ayah menjawab bahwa Dilan itu adalah semua orang. Semua bisa jadi Dilan. Kini, para pembaca menanti novel kedua dari seri Dilan tersebut.Dan akhirnya, seperti yang ter-jadi pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, pertemuan hari itu juga berakhir. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba dan sesi foto bersama. Se-moga kita dipertemukan kembali dalam suasana yang lain untuk kembali mengenang kehangatan sino journalistic festival. (aan)

INFo LoKAL INFo LoKAL

Awaluddin A Mulyadi

FK Univ. Hasanuddin 2012

Page 16: Spektrum februari 2015

MENGELuH, BYE!!!

Dyahati Wahyurini (FK Universitas Sriwijaya 2014)

kan soal, tapi saya ingin kalian menuliskan dua nama yang demi mere-ka kalian berada disini.” 95% membuktikan bah-wa semuanya menuliskan nama Ibu dan Ayah. “Tidak untuk dikumpul, tapi saya hanya ingin kalian meng-ingat dua nama itu selama menempuh pendidikan ke-dokteran ini, saya ingin jika kalian lelah bukalah secarik kertas itu kembali.” Kata-kata dari dosen kesayangan itu mem-buka mataku, atau lebih tepatnya mata kita sebagai mahasiswa-mahasiswi pen-didikan dokter yang past-inya akan menempuh per-jalanan dan pembelajaran yang paling lama di antara

bidang-bidang lainnya. “Aduh aku capek, malas banget mau baca dorland, sobotta, snell, dan sejenisnya.” “Aduh seper-tinya aku salah pilih juru-san!” “Yah besok prakti-kum, malamnya begadang untuk laporan tutorial, terus lusanya CBT, aaah”“Aaaah, aku penat, kemarin hanya tidur 1 jam!” Kata-kata yang ser-ing terdengar dikalangan mahasiswa-mahasiswi ke-dokteran, terutama yang masih menginjak semester satu. Enam tahun bukan waktu yang sebentar, dalam enam tahun kedepan pasti ada rasa lelah dan penat di tengah perjalan. Ada kalan-ya kita berpikir untuk mun-

dur, tapi apa daya sudah terlanjur jauh berjalan. Ada kalanya ingin bangkit, tapi apa daya rasa bosan dan le-lah tak bisa dihindari. Lelah dan bosan itu manusiawi tapi tidak akan baik jika diteruskan dan dibiarkan terlalu lama. Jika aura negatif itu tetap dipertahankan maka hidup akan terasa lebih berat, dan terasa penuh tekanan. Akan lebih baik jika kita bisa mengganti aura negatif itu dengan senyuman ikhlas penuh harap. Hidup itu in-dah sejawat, waktu itu ter-lalu berharga jika hanya un-tuk menenggelamkan diri dalam sebuah keluh kesah.

29 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 30

PENGEMbANGAN DIRI PENGEMbANGAN DIRI

Biasanya yang terjadi pada kebanyakan maha-siswa-mahasiswi FK yang ditemui adalah satu bulan pertama kuliah merupakan sebuah kebanggaan dan pe-nuh semangat. Satu semes-ter kuliah mulai terasa fisik lelah, jam tidur kurang, atau mungkin kaca mata mene-bal. Satu tahun kuliah mulai tertarik kedunia medis. Dua tahun kuliah mulai muncul kesenangan terhadap dunia medis. Empat tahun kuliah mulai ada rasa iri terhadap teman yang sudah selesai kuliah dan bisa menikma-ti gaji. Dan nanti di akhir

co-ass mulai muncul rasa takut karena akan segera berdiri sendiri menopang tanggung jawab yang besar. Di sela-sela meningkatnya rasa senang terhadap dun-ia medis, meningkat pula rasa bosan dengan semua tugas dan rasa lelah den-gan semua tuntutan kejar tayang. Sekarang saatnya kita berbenah, saatnya kita untuk menghilangkan atau paling tidak meminimalkan semua aura negatif dari be-nak kita. Pertama, luruskan niat, niat kita untuk berada di pendidikan dokter ini

adalah untuk menolong dan mengobati pasien. Ingat menolong dan mengoba-ti pasien, bukan mencari uang sebanyak-banyakn-ya. Itu niat utama kita, niat yang lainnya itu diserah-kan pada individu mas-ing-masing, misalnya niat mencari jodoh, menjadi kebanggan keluarga, atau meneruskan cita-cita orang tua. Yang jelas profesi se-bagai seorang dokter itu adalah profesi yang mulia, jadi jangan kotori profe-si yang mulia ini dengan niat yang salah ya sejawat.

¬ “Semuanya keluarkan secarik kertas, buKedua, coba baca lagi secarik kertas yang telah kita tulis tadi. Ayah dan Ibu tertulis jelas di kertas itu. Bukankah kita disini untuk bisa membahagiakan mereka? Coba bayangkan ketika mereka meng-etahui anaknya mengeluh atas pilihannya sendiri? Bukankah kita ingin menjadi dokter un-tuk mengukir senyum di wa-jah mereka? Kita ingin Ibu dan Ayah kita menangis haru saat mendengar kita mengucapkan sumpah dokter. Kita berharap bisa mengobati mereka disaat mereka membutuhkan. Per-cayalah kelelahan yang kita rasakan ini hanya sebentar dan sesaat, tiada lelah tanpa akh-ir, semua lelah itu akan berakhir ketika senyuman keikhla-san telah terlukis. Ketiga, jika kita le-lah atau sedang malas coba diingat kembali pengorba-nan kita dulu waktu memutuskan pendidi-kan dokter sebagai jurusan kita. Sejawat tahu kan dengan istilah ‘Jurusan Sejuta Umat?’ Ya itu istilah untuk Fakultas Kedokteran. Kenapa ada isti-lah seperti itu? Itu karena yang berniat masuk ke pendidikan dokter itu banyak dan sain-gannya sangat ketat. Lalu apa mungkin kita yang sudah bera-da di dalamnya dengan mudah membuang-buang waktu den-gan meratapi nasib dan berma-las-malasan? Bukankah dulu kita belajar siang malam untuk berada disini? Tidakkah ingat saat kita memperebutkan satu kursi hanya untuk bisa masuk di pendidikan dokter? Lupakah

kita akan semua doa yang kita minta setiap saat agar bisa dit-erima di pendidikan dokter? Se-jawat, kita ini beruntung karena bisa masuk di pendidikan dok-ter, dan sekarang saatnya kita untuk berjuang agar bisa keluar sebagai dokter yang berkualitas. Banyak teman kita yang hingga sekarang harus berusaha keras untuk dapat berada di pendidi-kan dokter ini. Banyak teman kita yang meneteskan air mata kegagalan berada di sini. Ban-yak teman kita yang terpaksa

mengu-

burkan cita-cita mereka untuk menjadi seorang dokter baik karena faktor materil maupun non materil. Seharusnya kita bersyukur karena bisa berada di sini, dan rasa syukur itu har-usnya terpancar dari keikhlasan untuk menjalani semua agen-da kita, bukan justru mengeluh sepanjang hari. Jika kita flash-back kembali semua pengorba-nan itu rasanya semangat kita pasti akan naik lagi. Keempat, jika kita seka-

rang saja sudah lelah bagaima-na nanti saat kita harus menolo-ng banyak orang di waktu yang hampir bersamaan? Jika seka-rang kita malas, bagaimana nan-ti saat kita harus bergegas pergi di pagi buta atau malam hari untuk melakukan operasi? Apa kita bisa menunda operasi ha-nya karena kita masih ingin ti-dur? Sejawat, sekarang ini saat-nya kita untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya, saatnya kita untuk mempersiapkan diri menjadi dokter yang berkual-itas. Mari buktikan bahwa kita tidak salah memilih jurusan. Ini cita-cita kita, ini bidang kita dan karena itu kita pasti bisa berta-

han dan berhasil. Itu baru empat dari beribu alasan mengapa kita harus tetap semangat dan berhenti mengeluh. Enam tahun sebenarn-ya bukan waktu yang

lama, buktinya masih lebih lama kita se-

kolah dari SD sampai SMA, kan? Masih lebih

lama kita mempraktikkan ilmu yang kita dapat sekarang,

kan? Jadi, sekarang mari kita berbenah! Jika tidak sekarang kapan lagi? Jika bukan diri sendiri siapa lagi? Kikis pikiran negatif dengan senyuman ketu-lusan. Siapkan diri untuk men-gukir senyuman di wajah orang tua, keluarga dan para pasien nantinya. Sugestikan pada diri sendiri bahwa kita bisa. Perban-yak doa dan mendekatlah pada Yang Maha Kuasa agar kita diberi kekuatan. Yakinlah usaha dan doa tidak akan berkhianat. Berhenti mengeluh dan sambut-lah hari esok yang lebih baik dengan senyum ikhlas penuh harap. Semangat!!!

Page 17: Spektrum februari 2015

“Ibu!!!” Gadis itu spontan berteriak kegi-rangan, mencari-cari asal suara lirih baru-san. Setelah beberapa saat menyisir seki-tar, akhirnya dia menemukan sosok yang dicari. Matanya mengerjap-ngerjap meli-hat sang ibu yang berdiri di depan pintu dengan gaun panjang putih dan melambai pelan, seolah memanggil gadis itu untuk segera bergegas datang menghampirinya. Kedua bola mata cantik itu berbinar. Seke-tika kaki kecilnya berlari sangat kencang, hingga tubuhnya tergoncang. Hampir saja dia terjatuh setelah tak sengaja menabrak batu. Saat mengalihkan pandang, sosok sang ibu tiba-tiba menghilang. Gadis itu berusaha meraih gagang pin-tu alumunium yang terasa dingin dengan sedikit menjinjit. Suara teriakannya ter-dengar jelas memanggil-manggil sang ibu, lalu berhenti ketika telepon berdering. Suara polosnya mengawali pembicaraan sore itu. Sayup-sayup terdengar seseorang berbicara dari seberang sana, menjelaskan suatu tragedi yang baru saja terjadi tadi pagi. Sebuah kecelakaan mobil menimpa ayah dan ibunya akibat cuaca buruk. Terja-di pendarahan hebat dikepala yang menye-babkan keduanya sedang koma. Setelah mendengar kabar itu, tu-buhnya terasa membeku. Seolah petir menyambar keras membentur hatinya. Kepingan hati itu bahkan lebih hancur daripada kaca yang dipukul palu. Kakin-ya menjadi kaku, kemudian menjalar naik menyelimuti seluruh raga. Tiba-tiba seseo-rang yang dia panggil bibi berlari kencang mendobrak pintu, berteriak-teriak mencari gadis itu dan mendapatinya dalam keadaan shock. Gadis itu melipat kedua kakinya di dada. Teriakannya menggema diantara pe-tir yang menggelegar di luar sana. Gagang telepon di sampingnya terjuntai ke lantai, tak sempat dikembalikan ke tempat perad-uannya. Melihat tubuh mungil dalam rengkuhan-nya yang bergetar hebat, Bibi kemudi-

an memeluk keponakannya dengan erat, kemudian mengusap pelan punggung serta kepalanya. Gadis kecil itu langsung men-ghujaninya dengan pelukan yang tak ka-lah eratnya, kemudian menangis seseng-gukan di pundaknya. sang bibi kemudian menangis. “Mari kita tengok ayah dan ibu-mu sayang” kemudian wanita itu meng-gandeng sang gadis yang tak merespon selain dengan tangisan yang kian menjadi. *** Gadis itu duduk tepat di depan ruang ICU, menunggu dalam cemas dan ketidakpas-tian. Memang seperti inilah dunia, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi bahkan untuk sedetik waktu yang akan datang. Di sebuah dunia kecil yang hanya diting-gali oleh sang gadis; di dalam hatinya, tak ada kegaduhan disana. Hanya sunyi yang berdendang bersama sepi. Hanya ada kes-edihan yang menyisakan puing-puing hati yang berantakan. Dercitan suara pintu yang baru saja dib-uka pelan terdengar. Langkah kaki sese-orang berjas putih keluar. “Najwa kan?” Sambil tersenyum dokter mendekati gadis itu dan menyodorkan sebuah kado kecil. Gadis itu hanya mengangguk pelan, seolah sangat sulit baginya mem-balas senyuman pria yang ada di-hadapannya. “Ini dari kedua orang tuamu” Sebuah boneka teddy bear sebagai kado ulang tahun terlihat saat bungkus k a d o t e l a h t e r b u -ka.

Dia masih terdiam, menatap dalam ke-bisuan langit-langit temaram yang mu-lai berkabut tebal. Dia masih disana, dengan kedua bola mata yang menyisir langit sore yang kian memuram. Sam-bil memeluk sebuah boneka teddy lusuh kesayangan, bibir lembabnya tergigit pelan. Matanya kini memerah, seper-tinya senja sore telah berpindah kesana. Rintik hujan yang jatuh diluar juga hadir memenuhi kelopak mata. Gadis itu mencintai hujan, sebab hujan selalu bisa membawa kembali memori yang telah lama hilang. Kenangan indah bersama sang ibu seolah berada nyata didepan mata. Terputar kembali hingga membuatnya merasakan lagi kehadiran malaikat indah yang membawanya ke dunia.Sebuah danau dengan beberapa pucuk

teratai terlihat dari balik kaca jen-dela kamar. Dalam lamunan

yang dibawa oleh sang hujan, gadis itu melihat seorang anak kecil yang mirip seperti dirinya dahulu.

Semua kenangan itu kini kembali. Memori ten-

tang sang ibu selalu bisa kembali disaat hujan menghampiri. Di depan matanya semua nyata terjadi. Kini dia melihatnya lagi, merasakan

hal itu terulang kembali.

***B e b e r -a p a b e l a s

tahun yang lalu, kedua kaki kecilnya ber-larian tanpa alas. Rambut hitamnya yang basah dan tergerai panjang lengket pada pipinya yang putih pucat. Tubuh itu ber-putar mengikuti melodi yang dihasilkan oleh gemuruh hujan. Seolah dia sedang beratraksi dengan diiringi nyanyian be-berapa ekor katak, lalu rerumputan dan angin yang berhembus hadir sebagai penontonnya. Gadis itu menari bersama hujan yang mengguyurnya semakin de-ras. Seolah dia telah terperangkap disana cukup lama, di dalam dunia kecilnya. Kedua tangannya direnggangkan, sep-erti siap menerima pelukan dari rintikan hujan. Kepalanya menghadap ke atas langit yang berkabut tebal. Dia menut-up matanya sejenak, menikmati hembu-san angin yang menerpa pipinya pelan. Kedua bola mata itu lalu terbuka, seper-tinya ada yang berbeda hari ini, gumam-nya dalam hati. Seharusnya ibu akan memanggil naman-ya dari belakang, membawakan sebuah payung yang dipakai berdua. Sehar-usnya wanita cantik itu menggandeng tangannya dan mengajaknya pulang. Namun mengapa yang ditunggu tak kun-jung ada? Seharusnya ayah dan ibunya sudah pulang. Entah mengapa hatinya mulai gelisah, resah, dan tidak tenang. Tiba-tiba saja ketidaknyamanan mera-sup perlahan. Seperti ada sesuatu yang telah terjadi. Tetapi apa? Tubuh kecilnya semakin kedinginan, le-lah menunggu sang ibu yang tak kunjung datang. Kedua bola matanya yang bulat beralih menatap bumi. Sayup-sayup ter-dengar suara yang tak asing, melikuk diantara gemuruh hujan, memanggil-manggil namanya.

GADIS YANG MENCINTAI HuJAN

Niluh Ayu Mutiara Ariyanti (FK Universitas Cenderawasih 2013)

31 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 32

hIbURAN hIbURAN

Page 18: Spektrum februari 2015

33 | SPEKTRUM Edisi Februari 2015 SPEKTRUM Edisi Februari 2015 | 34

hIbURAN

“Selamat ulang tahun ke-7 sayang. Belajar yang giat ya sayang biar bisa jadi dokter seperti impian kamu, ayah, dan ibu. We always love you sweetheart” Suara sang ibu terdengar setelah jemari mungil itu tak sengaja memencet tangan boneka yang kini ada digenggamannya. Sang dokter yang mendengarkan merasa terharu, lalu mengelus pelan kepala gadis itu. Suaranya teduh dan menenangkan “Saya akan berusa-ha semaksimal mungkin. Sekarang kamu berdoa ya, karena pada akh-irnya Tuhanlah yang akan menen-tukan takdir seseorang” Sejak saat itu tekadnya untuk menjadi seorang dokter menjadi lebih kuat. ***Bulir air mata terjatuh ketika sega-la kenangan itu kembali, memba-

w a kesadaran yang sempat hilang beberapa saat

lalu ketika masa ke-cilnya tiba-tiba terkenang lagi. Ta n g a n n y a

lalu mengusap air mata

y a n g jatuh sed-eras rinti-kan hujan di luar sana. Dia m a s i h

m e -

meluk erat boneka yang sedari tadi berada di pangkuannya. Rekaman suara yang tersimpan rapat pada sang boneka menjadikannya merasakan kembali kehadiran sang ibu yang kini telah pergi. Mengingatkan tentang cita-citanya sejak kecil untuk men-jadi seorang dokter. Mengingatkan tentang pesan ibunya, menjadikan rindunya sedikit terobati.Gadis itu kini telah dewasa dan me-nepati janjinya kepada sang malaikat indah yang dulu pernah menjaga dan mencurahkan seluruh kasih sayang yang tak terhingga. Sekolah kedok-terannya telah selesai. Dia sadar bahwa gelar dokter yang disandang bukan sekedar gelar untuk mencari kerja. Sebab menjadi seorang dokter adalah pekerjaan mulia dan panggi-lan jiwa yang mengamalkannya bu-kan hanya butuh sekedar kecerdasan, tetapi juga hati. Dia bertekad un-tuk menyembuhkan dan mengobati pasien dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan ilmu yang dimiliki, selaras dengan sumpah hypocrates yang telah terucap dan terukir dalam hati. Sebab keluarga mereka menunggu untuk kesembuhannya. Walaupun Tuhan yang akhirnya menentukan, seperti takdir sang ibu yang harus pulang ke pangkuan-Nya. “Aku menyayangi dan mencintaimu seperti aku mencintai hujan. Sebab tetesan air yang jatuh tak terhitung jumlahnya, seperti kasih sayang ibu yang tak terhingga untukku” Gadis itu tak pernah membenci hujan, pun menyalahkannya. Sebab setidaknya hujan mengingatkan bahwa dia dulu pernah bahagia bersama sang ibu.

WAKTu YANG MEMBEKu

Page 19: Spektrum februari 2015

Coming SoonIndonesian

Medical Olympiad

2015In hasanuddin University

Prepare yourself !