sosiologi pertanian

Upload: aneuxagam

Post on 09-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 1/58

    7th December 2013MAKALAH TENTANG SISTEM SOSIAL

    DAN POLITIK PERTANIAN

    Disusun Oleh :Adi Setiawan1314121005

    JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS LAMPUNG2013

    BAB IPENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANGDalam setiap sistem sosial pada tingkat-tingkat tertentu selalu mempertahankan

    batas-batas yang memisahkan dan membedakan dari lingkungannya (sistem sociallainnya). Selain itu, di dalam sistem sosial ditemukan juga mekanisme-mekanisme yangdipergunakan atau berfungsi mempertahankan sistem sosial tersebut. Menurut Bouman,desa adalah salah satu bentuk dari kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang,hampir semuanya saling mengenal; kebanyakan yang termasuk di dalamnya hidup daripertanian, perikanan dan sebagainya, usaha-usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum dankehendak alam. Di desa, terdapat ikatan-ikatan keluarga yang rapat, taat pada tradisi dankaidah-kaidah sosial.

    Banyak yang masih berada di bawah ketidakpastian perubahan iklim dan suasanaglobal yang sangat dinamis, kita sangat membutuhkan bangunan modal sosial pertanianyang lebih kokoh, dengan menumbuhkan semangat dan motivasi menuju peningkatan

    Politik Pertanaian

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 2/58

    kesejahteraan petani sebagai subyek. Politik ini pada dasarnya adalah bagaimanamelindungi petani dari ketidakadilan pasar (input, lahan, modal, output, dan lainnya).Politik tersebut sebagai bagian penting untuk memberdayakan petani, yang pada dasarnyadapat diimplementasikan melalui berbagai strategi pengelolaan pasar sebagai upayamenjamin kesejahteraan petani dari ketidakadilan dan resiko, kebijakan harga inputpertanian, kebijakan penyediaan lahan pertanian, permodalan, pengendalian hama danpenyakit, dan kebijakan penanganan dampak bencana alam. Sikap dasar pembangunanpertanian seperti itu harus ditumbuhkan untuk meningkatkan semangat dan motivasi sertakeadilan bagi petani sebagai human capital di perdesaan, untuk menghadapi era globalyang tidak pernah menjamin terwujudnya keadilan pasar.

    Politik kedua adalah bagaimana mengembangkan nilai tambah, yang pada dasarnyaberfokus pada bagaimana mengimplementasikan strategi umum dalam memberikan arahbagi pengembangan industrialisasi pertanian. Strategi ini meliputi bagaimana upayamenetapkan berbagai fokus dan prioritas pengembangan industri pertanian berbasis padasumber bahan baku yang dihasilkan di dalam negeri, bagaimana upaya pengembanganproduk-produk antara sebagai bahan dasar untuk berbagai penggunaan (diversifikasihorisontal maupun vertikal) untuk membangun ketahanan dan kemandirian pangan yangkuat dan berkelanjutan, misalnya bagaimana strategi untuk mengembangkan jaringandistribusi dan transportasi pertanian yang terutama berbasis wilayah kepulauan (pelabuhandan terminal produk pertanian sebagai unsur pokok, dsbnya), bagaimana strategimengembangkan sistem informasi dan pemasaran pertanian, dan bagaimana strategimemanfaatkan limbah-limbah industri pertanian, serta berbagai strategi fiskal untukmemberikan insentif berkembangnya industri pertanian.

    B.TUJUAN

    Memahami pengertian sistem sosial dan politik pertanian.

    Mengetahui komponen-komponen masyarakat pedesaan sebagai masyarakat dalamsistem sosial.

    Mengetahui kebijakan Peningkatan Produksi Untuk Mencapai Swasembada Pangan.

    Mengetahui politik pertanian yang di terapkan di indonesia.

    Mengetahui ruang lingkup dari politik pertanian.

    BAB II

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 3/58

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Sistem SosialSistem sosial adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang

    mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan (Jabal Tarik Ibrahim dalambukunya Sosiologi Pedesaan). Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya ituberlangsung terus menerus. Sistem sosial merupakan kesatuan yang terdiri daribagian-bagian (komponen atau elemen). Sistem sosial merupakan ciptaan darimanusia, dalam hal ini sistem sosial terjadi karena manusia adalah makhluksocial. Sistem sosial mempengaruhi perilaku manusia, karena di dalam suatusistem sosial tercakup pula nilai-nilai dan norma-norma yang merupakanaturan perilaku anggota-anggota masyarakat. Dalam setiap sistem sosial padatingkat-tingkat tertentu selalu mempertahankan batas-batas yang memisahkandan membedakan dari lingkungannya (sistem social lainnya). Selain itu, didalam sistem sosial ditemukan juga mekanisme-mekanisme yang dipergunakanatau berfungsi mempertahankan sistem sosial tersebut.

    A.Sistem Sosial Masyarakat Petani Di PedesaanPetani umumnya hidup dan tinggal di pedesaan sejak kecil.

    Perkembangan karakter seoarang petani tidak hanya dipengaruhi olehkeluarganya sendiri, tetapi juga oleh lingkungannya. Lingkungan hidup petaniadalah alam dan masyarakat yang berada di sekitarnya. Apa yang adadilingkungan sekitarnya itu jelas mempengaruhi perkembangan karakter petanitersebut. Yang dimaksud dengan lingkungan sosial petani adalah lingkunganmasyarakat dimana petani itu tinggal dan asyarakat yang tempat kelahiran dandibesarkan sampai dewasa berprofesi sebagai petani. Lingkungan mempunyaipengaruh yang sangat besar kepada karakter para petani. Jika masyarakatmasih konservatif (tidak mau melakukan

    perubahan karena khawatir mempunyai dampak yang tidak baik terhadapdirinya maupun lingkungan), maka sifat itu juga akan mempengaruhi karakterdirinya. Sebaliknya, jika masyarakat tempat tinggalnya sudah modern, makakemodernan itu juga akan mempengaruhi karakter para petaninya. Bertanisebagai sumber penghidupan petani juga sangat dipengaruhi oleh masyarakatsekitanya. Jadi, petani dan pertanian itu sangat dipengaruhi oleh kondisimasyarakat dimana petani dan pertanian itu berdomisili dan berlokasi. Olehkarena itu, perlu adanya upaya untuk mengenal kondisi masyarakat pedesaanitu dengan lebih mendalam. Dengan teori sistem sosial, dapat dilihatkomponen-kompenen yang membentuk sistem sosial masyarakat petani dipedesaan itu. Setidaknya ada lima komponen yang membentuk masyarakatpedesaan sebagai suatu sistem sosial, yaitu:

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 4/58

    Pendidikan (formal, non-formal, maupun in-formal), fungsinya untuk memberipencerahan kepada masyarakat. Melalui pendidikan masyarakat akanmendapatkan berbagai informasi yang akan membentuk pengetahuan, melaluipelatihan-pelatihan masyarakat akan membentuk keterampilan, dan melaluiinteraksi sosial serta pengalaman lain akan terbentuk sikap mental. Perpaduanantara pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental itu akan membentuk polaperilaku tertentu. Semua jenis kemampuan yang diperlukan dalam hidupdiperoleh melalui proses pendidikan ini; termasuk wawasan, interaksi sosial,komunikasi, motivasi, dll.

    Ekonomi, dalam arti luas kegiatan ekonomi mencakup produksi (indutri,pertanian), penyediaan input industri dan pertanian, pemasaran, transportasi,komunikasi, kesehatan, lapangan kerja, keuangan dan lembaga keuangan, dll.Isu yang paling penting adalah produktivitas, keberlanjutan, dan efisiensi.Fungsi komponen ini untuk mempertahankan hidup dan pengembangan.

    Kekuasaan, mencakup struktur kekuasaan, kepemimpinan, pemerintahan lokal,keamanan, dll. Fungsi komponen ini adalah pengaturan, pengawasan, dandianmisasi sistem sosial yang mecakup ketertiban, keteraturan, kepastian(hukum), keamanan, dll.

    Struktur sosial, mencakup keluarga, kelompok sosial, organisasi masyarakat,kelompok etnis, kelompok bisnis, dll. Fungsi komponen ini adalah sebagaipelaku sekaligus sebagai penerima manfaat atau kerugian dari fungsi semuakomponen sosial, disebut juga sebagai pemangku kepentingan.

    Keagamaan (religion), mencakup lembaga-lembaga keagamaan, nilai-nilai yangdiajarkan, pengendalian moral, etika, semangat kebersamaan, dan kerukunan.Fungsi komponen ini sebagai pencerah moral dan etika hidup bersama yangmembangun semangat kebersamaan, gotong royong, dan kerukunan.

    Kelima komponen itu ada dalam setiap masyarakat petani di pedesaandan mempengaruhi lingkungannya, meskipun kondisi dan tingkat fugsinyaberbeda antar masyarakat. Selain kondisi berbeda setiap komponen sosialsistem itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainsehingga membentuk suatu sistem sosial. Fungsi dari masing-masingkomponen sistem sosial itu adalah untuk memfasilitasi kehidupan wargamasyarakat. Dengan lain kata masing-masing komponen harus bisa memberimanfaat kepada warganya agar mereka dapat mempertahankan hidupnya danmengembangkan kualitas hidupnya secara individual ataupun secara bersama-sama. Jika kenyataannya warga masyarakat tidak mampu bertahan hidupatau tak mampu mengalami perkembangan berarti warga itu menqalamidefisiensi sesuatu fungsi yang seharusnya berasal dari sistem sosialnya.

    Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan KronologisSOSIOLOGI PERT telusuri

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 5/58

    B. Petani Sebagai Warga Sistem Sosial

    Sebagai warga dari sistem sosial pedesaan dimana seorang petanitinggal sejak kecil, ia akan memperoleh segala asupan yang diperlukan bagiperkembangan dirinya dari sistem sosialnya itu. Masing-masing komponensistem sosial itu seharusnya bisa memberi asupan yang berguna dan diperlukanoleh warganya sesuai dengan fungsi masing-masing komponen. Apabilaasupan yang diperlukan tidak diperoleh maka petani itu mengalami defisiensi,sebagai akibat dari tidak atau kurang berfungsinya salah satu atau beberapakomponen sistem sosial. Oleh karena itu, kasus defisiensi yang dialami petanijangan hanya menyalahkan petani yang bersangkutan, tetapi harus dilihat jugaapakah komponen-komponen sistem sosial sudah berfungsi dengan baik.

    Petani dalam menjalankan tugasnya sehari-hari mempunyai dua fungsisekaligus, yaitu sebagai kultivator yang bertanggung jawab akan kehidupantanaman dan ternak yang diusahakan. Fungsi yang kedua adalah sebagaimanajer usahatani yang dijalankan, yang bertanggung jawab dalammemanfaatkan segala aset dan sumberdaya yang dimiliki guna memperolehkeuntungan sebesar mungkin. Kedua fungsi itu berkaitan satu sama lain, tetapidisini akan dibahas hanya fungsi yang kedua yaitu sebagai manajer usahatani.Sebagai manajer usahatani, fungsi petani diantaranya:

    Mengambil keputusan segala hal yang akan dilakukan yang berkaitandengan usahataninya.

    Merencanakan usahatani yang akan dilakukan, dan Memasarankan hasil usahatani.

    Perlu diingat bahwa pada era ini bertani tidak lagi hanya sekedarsebagai way of life, tetapi sebagai usaha bisnis. Tujuan utamanya adalahmendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Produktivitas pertanian yangmelimpah tidak selalu seiring dengan keuntungan yang besar. Bagi petaniproduksi yang melimpah bukan segala-galanya, sebab yang utama bagi merekaadalah keuntungan yang nyata dari usahataninya. Besar-kecilnya keuntungan,bahkan kerugian yang diderita, sangat bergantung pada apa yang dilakukanpetani selaku manajer usahataninya. Banyak pertimbangan yang harusdipikirkan matang-matang. Kepastian mendapat keuntungan, Besarnya risiko,Ketersediaan modal, dll. Banyak petani yang mengambil keputusan hanyaberdasarkan pengalaman atau tradisi. Jika biasanya menanam padi, mereka

    Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 6/58

    akan menanam padi terus. Tidak pernah dipertimbangkan menanam komoditaslain yang mungkin lebih besar keuntungannya. Untuk bisa mengambilkeputusan yang tepat/baik memang diperlukan banyak hal, seperti pengalaman,alternatif lain. informasi, pengetahuan, wawasan, keterampilan, keberanian,dll. Mana yang tidak/kurang dimiliki petani itulah defisiensi yang dialamipetani.

    Ada dua macam perencanaan yang harus dilakukan petani, yaitu perencanaansebagai kultivator dan perencanaan sebagai manajer usahatani. Keduanyasebenarnya saling berkaitan, namun perannya sbg kultivator (tukang tani)umumnya sudah baik. Jadi yang perlu dibahas adalah perannya sebagaimanajer yang harus merencanakan bisnis usahataninya.

    Perencanaan usahatani atau farm planning ini menyangkut biaya danpendapatan (cost and return). Biaya produksi harus dihitung selengkapnyasebagai perbandingan dengan pendapatan yang bakal diterima nantinya. Untukperencanaan ini selain diperlukan pengetahuan dan keterampilan serta caramenghitung dengan benar, juga diperlukan banyak jenis data dan informasi.Termasuk data berbagai harga input yang diperlukan serta ketersediaannya.Selain itu juga data dan informasi pasar kemana hasil-hasil usahatani itu akandipasarkan.

    Data dan informasi harus sesuai dengan perkembangan yang ada, jikakondisinya tidak stabil berarti data dan informasinya harus diperbarui setiapmusim. Bagaimana data dan informasi itu bisa diakses oleh petani denganmudah dan tepat waktu. Syaratnya ada dua, yaitu:

    Petani memiliki kemampuan, yaitu dengan merencanakan usahataninyasecara benar dengan menggu-nakan data dan informasi yang dapat diakses.Tersedia data dan informasi yang terkini dan dapat diakses oleh petani.

    Syarat mana yang belum dapat terpenuhi secara baik itulah defisiensipetani sebagai manajer. Untuk dapat melaksanakan perannya dalammemasarkan hasil usahataninya, petani perlu memiliki beberapa kemampuan,seperti komunikasi dan interaksi dengan pihak non petani, melakukan tawar-menawar, dan membangun strategi pemasaran yang handal.

    Selain itu petani juga perlu memiliki kemampuan mencari informasi pasar danmemanfaatkan data yang tersedia. Untuk ini pun diperlukan ketersediaaninformasi dan data yang terkini mengenai permintaan pasar dan harga pasar

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 7/58

    yang dapat diakses oleh petani secara mudah dan berkelanjutan. Apabila adakemampuan yang belum dimiliki petani dan ada informasi dan data yangbelum dapat diakses oleh petani, itulah defisiensi yang dialami petani. Akibatmenderita berbagai defisiensi yang berlangsung lama petani umumnyaterkendala untuk maju dan berkembang seperti yang terjadi sekarang. Parapetani bukannya tidak mau maju dan berkembang, tetapi mereka memerlukanbantuan fihak luar untuk dapat mengatasi berbagai penyakit defisiensi yangdialami.

    2.2 Pengertian Politik Pertanian Widodo (1983) mengemukakan bahwa politik pertanian adalah bagiandari politik ekonomi di sektor pertanian, sebagai salah satu sektor dalamkehidupan ekonomi suatu masyarakat.

    Menurut penjelasan ini, politik pertanian merupakan sikap dan tindakanpemerintah atau kebijaksanaan pemerintah dalam kehidupan pertanian.Kebijaksanaan pertanian adalah serangkaian tindakan yang telah, sedang, danakan dilaksanakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu , sepertimemajukan pertanian, mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif,produksi dan efesien produksi naik, tingkat hidup petani lebih tinggi, dankesejahteraan menjadi merata. Pendapat yang sama juga dikemukakan olehSarma (1985). Selanjutnya dikemukakan bahwa tujuan umum politik pertaniandi Indonesia adalah untuk memajukan sektor pertanian, yang dalam pengertianlebih lanjut meliputi:

    Peningkatan produktivitas dan efesiensi sektor pertanian Peningkatan produksi pertanian Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan petani, serta pemerataan tingkat

    pendapatan.

    Ruang lingkup politik pertanian meliputi:

    Kebijakan produksi (production policy) Kebijakan subsidi (subsidy policy) Kebijakan investasi (investment policy) Kebijakan harga (price policy) Kebijakan pemasaran (marketing policy) Kebijakan konsumsi (consumption policy)

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 8/58

    Untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan tersebut, pemerintahmengeluarkan serangkaian peraturan-peraturan. Menurut Monke dan Pearson(1989), politik pertanian dalah campur tangan pemerintah di sektor pertaniandengan tujuan untuk meningkatkan efesiensi yang menyangkut alokasi sumberdaya untuk dapat menghasilkan output nasional yang maksimal danmemeratakan pendapatan, yaitu mengalokasikan keuntungan pertanianantargolongan dan antardaerah, keamanan persediaan jangka panjang. Dalamhal ini, kebijakan pertanian dibagi menjadi 3 kebijakan dasar, antara lain:

    Kebijakan komoditi yang meliputi kebijakan harga komoditi, distorsi hargakomoditi, subsidi harga komoditi, dan kebijakan ekspor.

    Kebijakan faktor produksi yang meliputi kebijkan upah minimum, pajak dansubsidi faktor produksi, kebijakan harga faktor produksi, dan perbaikankualiatas faktor produksi.

    Kebijakan makro ekonomi yang dibedakan menjadi kebijakan anggaran belanja,kebijakan fiscal, dan perbaikan nilai tukar.

    Mubyarto (1987) menyebutkan bahawa politik pertanian pada dasarnyamerupakan kebijakan pemerintah untuk memperlancar dan

    mempercepat laju pembangunan pertanian, yang tidak saja menyangkutkegiatan petani, tetapi juga perusahaan-perusahaan pengangkutan, perkapalan,perbankan, asuransi, serta lembaga-lembaga pemerintah dan semi pemerintahyang terkait dengan kegiatan sektor pertanian. Politik pertanian mempunyaikaitan sangat erat dengan pengembangan sumber daya manusia, peningkatanefesiensi, serta pembangunan pedesaan yang menyangkut seluruh aspek-aspekekonomi, sosial, politik, dan budaya dari penduduk pedesaan. Sejalan denganpendapat Schuh (1975). Mubyarto menyebutkan bahwa lingkup politikpertanian meliputi:

    Politik stabilitas jangka pendek Peningkatan pertumbuhan pertanian Pengaturan dan pengarahan perdagangan Pengarahan dan peningkatan mobilitas faktor-faktor produksi pertanian Politik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanian.

    Dalam garis besarnya, politik ini minimum berurusan denganpendapatan, stabilitas, dan kesempatan yang merupakan unsur utama dalammasalah-masalah usaha tani. Oleh karena itu, memungkinkan adanyapengertian yang lebih mendalam tentang masalah-masalah ketidakstabilan dankompensasi, serta kemiskinan, pengangguran, dan pendapat yang sangatrendah di pedesaan. Dalam mencapai tujuan tersebut, perlu adanya perlakuandan pandangan bahwa masyarakat di pedesaan atau pertanian tidak kurang

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 9/58

    pentingnya dari masyarakat keseluruhan dalam mencapai kesejahteraanmasyarakat.

    A. Kebijakan Produksi (Production Policy)

    Masalah pangan merupakan salah satu masalah nasional yang sangatpenting dari keseluruhan proses pembangunan dan ketahanan nasional suatubangsa. Pangan menyankut kesejahteraan hidup dan kelangsungan hidup suatubangsa karena merupakan salah satu kebutuhan manusia, selama itu puladiperlukan pangan karena manusia tidak dapat bertahan hidup lama tanpamakan.Kedudukan pangan di Indonesia adalah salah satu sektor yang sangat strategiskarena:

    Banyaknya pihak yang terlibat dalam bidang produksi, pengolahan,dandistribusi

    Meskipun terlihat ada kecenderungan menurunnya total pengeluaran rumhtangga yang dibelanjakan untuk konsumsi bahan pangan, namun masihmerupakan bagian terbesar dari seluruh pengeluarannya, terutma untuk panganberas. Oleh karena itu, pangan di Indonesia sering diidentikkan dengn berasmemberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan kaloridan gizi penduduk Indonesia.

    Mengingat arti dan peranan pangan yang sangat penting dalammenunjang kehidupan manusia maka pemerintah Indonesia selalu berusahauntuk mencukupi kebutuhan pangan penduduknya tidak saja ditinjau dai segikuantitas, tetapi juga dari segi kualitas. Penyediaan pangan yang cukup dapatlebih memantapkan stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional.

    Penyediaan pangan dan gizi menjadikan satu sarana yang harus selaluditingkatkan sebagai landasan untuk pembangunan manusia Indonesia dalamjangka panjang. Jika penyediaan pangan tersebut dikaitkan dengan peningkatanmutu dan gizi penduduk maka dapat membawa konsekuensi yang cukup berat,mengingat jumlah kebutuhan pangan akan selalu meningkat. Dengan demikianpangan harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan tersebar secara merata diseluruh wilayah Indonesia pada tingkat harga yang layak, serta terjangkau olehdaya bermasyarakat.

    Permasalahan pangan di Indonesia karna adanya ciri-ciri di bidang konsumsidan produksi. Ciri produksi pangan di Indonesia antara lain:

    Adanya ketimpangan antara tempat yang berkaitan dengan kerumitan dalam

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 10/58

    pemasaran dan distribusinya. Selain produksi pangan tidak merata menurut tempat, juga tidak merata menurut

    waktu yang pada akhirnya akan menimbulkan kendala tambahan dalamstruktur distribusi, serta secara langsung akan berpengaruh terhadap harga yngakan diterima petani dan yang harus dibayarkan oleh konsumen

    Produksi pertanian, khususnya padi-padian setiap tahun selalu berfluktuasi,dipengaruhi oleh kondisi cuaca, serangan hama dan penyakit tanaman, banjir,bencana alam dan lain-lain.

    Produksi berada ditangan jutaan petani kecil yang tersebar tidak merata danumumnya mereka hanya mengusahakan lahan relative sempit kurang daro 0,5Ha, sehingga menyulitkan pengumpulan untuk didistribusikan kedaerah laenyang memerlukannya.

    Mengingat upaya untuk mencapai tingkat keseimbangan yang tinggiantara pangan dan kesempatan kerja adalah hal yang sangat penting tidak sajaditinjau dari kesejahteraan sosial melainkan juga merupakan usaha yangstrategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh makadengan adanya usaha tani yang areanya sempit dan tersebar tersebutmenimbulkan kesulitan tersendiri dalam pengembangan produksi.

    Sementara itu, konsumsi pangan di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagaiberikut:

    Adanya perbedaaan dalam pola konsumi antar tempat. Secara umum, pola konsumsi pangan di Indonesia digolongkan menjadidua yaitu daerah yang masyarakatnya merupakan konsumen beras utama ataumengarah ke beras dan daerah yang masyarakatnya di samping mengkonsumsiberas juga mengkonsumsi bahan bukan beras sebagai bahan pokoknya

    Tingkat konsumsi yang berbeda antar tempat lebih mempersulit keadaan dalamalokasi dan distribusi pangan.

    Konsumsi pangan meningkat terus, khususnya beras. Jumlah penduduk yang cukup besar dan meningkat terus membawa konsekuensi

    untuk terus meningkatkan penyeediaan kebutuhan pangan. Tidak meratanya penyebaran penduduk antar daerah membawa dampak

    terhadap masalah distribusi pangan .

    B.Kebijakan Peningkatan Produksi Untuk Mencapai Swasembada Pangan

    Peningkatan produksi pangan akan mempunyai dampak yang sangatluas terhadap laju pertumbuhan di Indonesia. Selain untuk mancapai

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 11/58

    swasembada, pembangunan, pertanian, tanaman pangan juga dibutuhkan untukmeningkatkan pendapatan masyarakat tani. Semua ini dapat dicapai melaluipeingkatan produksi.Usaha intensifikasi dimaksudkan untuk meningkatkanproduktivitas sumber daya alam dari area hutan, pengairan, dan pertanian, baiktanah sawah, sawah pasang surut, tanah kering, dan sebagainya denganmenggunakan segala sarana produksi, seperti air, benih unggul, pestisida, dansebagainya.Kebijakan peningkatan produksi pangan ditempuh melaluipenerapan inovasi panca usaha tani, seperti penggunaan benih varietas unggul,pemupukan, pengendalian hama terpadu, pengairan, peralatan untukpengolahan lahan, tersedianya kredit tani dan sebagainya. Inovasi ini kemudianmenjadi Sapta Usaha Tani. Kebijakan ini memerlukan dukungan dalamupaya mengatasi gejalaleveling off (tren penurunan produksi setelah melewatipuncak peningkatan produksi) yang selalu terasa pada periode-periode tertentu.

    Untuk menunjang keberhasilan program keberhasilan programpeningkatan produksi pangan guna mencapai swasembada tersebut, pemerintahtelah mengantisipasinya melalui serangkaian kebijakan-kebijakan:

    Kebijakan bidang pembenihan Sarana produksi, pupuk, dan pestisida Kebijakan bidang perkreditan Kebijakan bidang perairan Kebijakan diseversifikasi usaha tani Kebijakan bidang penyuluhan Kebijakan harga input dan output Kebijakan penanganan pasca panen

    C. Kebijakan Harga ( Price Policy )Harga merupakan cerminan dari interaksi antara penawaran dan

    permintaan yang bersumber dari sektor rumah tangga (sebagai sektorkonsumsi) dan sektor industri (sebagai sektor produksi). Penetapan harga dasaroleh pemerintah menimbulkan konsekuensi lanjut terhadap pemerintahsehingga pemerintah harus ikut campur tangan dalam rantai pemasaran karenaadanya imperfeksi pasaryang merugikan produsen dan atau konsumen.

    Kebijakan harga produk pertanian bertujuan untuk mencapai salah satuatau kombinasi dari tujuan-tujuan berikut :

    Kontribusi terhadap anggaran pemerintah. Pertumbuhan devisa negara. Mengurangi ketidakstabilan harga. Memperbaiki distribusi pemasaran dan alokasi sumber daya. Memberikan arah produksi, serta meningkatkan taraf swasenbada pangan dan

    serat-seratan.

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 12/58

    Meningkatkan pendapatan dan taraf kesejahteraan penduduk. Keadaan produsen dikatakan lebih baik apabila surplus produsen lebih tinggi

    dan sebaliknya keadaan konsumen dikatakan lebih baik bila surplus konsumenmengalami kenaikan.

    BAB IIIPENUTUP

    A. KESIMPULANSistem sosial adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai

    hubungan timbal balik relatif konstan (Jabal Tarik Ibrahim dalam bukunya SosiologiPedesaan). Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terusmenerus.Masyarakat desa merupakan sistem sosial yang komprehensif, artinya didalam masyarakat desa terdapat semua bentuk pengorganisasian atau lembaga-lembagayang diperlukan untuk kelangsungan hidup atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhandasar manusia. Termasuk di dalamnya adalah petani.

    Politik pertanian merupakan sikap dan tindakan pemerintah atau kebijaksanaanpemerintah dalam kehidupan pertanian. Kebijaksanaan pertanian adalah serangkaiantindakan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk mencapaitujuan tertentu , seperti memajukan pertanian, mengusahakan agar pertanian menjadi lebihproduktif, produksi dan efesien produksi naik, tingkat hidup petani lebih tinggi, dankesejahteraan menjadi merata. Kebijakan pertanian menjelaskan serangkaian hukumterkait pertanian [http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian] domestik dan impor hasilpertanian. Pemerintah pada umumnya mengimplementasikan kebijakan pertanian dengantujuan untuk mencapai tujuan tertentu di dalam pasar produk pertanian domestik. Tujuantersebut bisa melibatkan jaminan tingkat suplai, kestabilan harga, kualitas produk, seleksiproduk, penggunaan lahan, hingga tenaga kerja.

    DAFTAR PUSTAKA

    Pertanianunpad . wordpress . com / 2012 / 12 / 21 / Sistem-sosial-dan-struktur-

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 13/58

    sosial/Saputradavid . blogspot .com / 2013 / 04 / Sistem-sosial-dan-difusi-inovasi .htmlDisty-ndiz . blogspot . com / 2011 / 12 / Politik-pertanian-yang-mensejahterakan . html

    Mahdawi93. Blogspot .com / 2013 /05 /Makalah-kebijakan-pertanian.html

    Diposkan 7th December 2013 oleh adi setiawan

    Label: Pertanaian

    Masukkan komentar Anda...

    Beri komentar sebagai: Google Account

    Publikasikan

    Pratinjau

    0 Tambahkan komentar

    7th December 2013

    MAKALAH TENTANG PROSES SOSIALDAN INTERAKSI SOSIAL

    Proses Sosial

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 14/58

    Disusun Oleh :Adi Setiawan

    Artati Sriwardani TumagorCintiodora FransiskaDenny Marini SihiteMuhammad Afrizal

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Sesuai dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat saat ini prosessosial berlangsung sangat pesat. Baik proses social yang bersifat asosiatifmaupun yang bersifat disosiatif. Hal itudapat dibuktikan dengan maraknyapertikaian baik yang nyata dengan fisik, maupun yang hanya bersifatkontravensi seperti pertikaia anantar agama yang sampai pada level salingserang. Sehingga banyak teroris-teroris yang melakukan pengebomanatasnama agamanya. Selain itu kontravensi sesama umat beragama yangberbeda aliran juga marak terjadi seperti contohnya aliran dalam Islam yaituNU dan Muhammaddiah yang sering memperdebatkan pandangan mereka dansaling mengolok-ngolok satu sama lain. Selain maraknya proses sosialisasi yang bersifat disosiatif, prosessosial yang bersifat asosiatif juga banyak terjadi pada masyarakat kita. Seperticontohnya koalisi partai politik yang bertujuan untuk memperkuat kekuasaan

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 15/58

    mereka. Proses sosial yang terjadi pada masyarakat tersebet mempunyaidampak positif maupun negative sehingga untuk memeperbesar dampak positifmenekan dampak negatif maka kita harus memahami proses sosial proses-proses sosial tersebut, sehingga pada kesempatan kali ini kami akanmempelajari lebih jauh mengenai proses sosial yang terjadi pada mayarakat

    D. Tujuan

    Untuk mengetahui pengertian dari proses sosialUntuk mengetahuai penyebab terjadinya proses sosialUntuk mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosialUntuk mengetahui macam-macam proses sosialUntuk mengetahui contoh dari proses sosial

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 16/58

    BAB IIPEMBAHASAN

    A. Pengertian Proses SosialProses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatujangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-polapengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosialmerupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosialtidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

    B. Penyebab Terjadinya Proses SosialInteraksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Selain ituinteraksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yangmenyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok dengan kelompokatau orang perorangan dengan kelompok. Interaksi sosial telah terjadi karenamasing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan terjadinyaperubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakansebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinyaaktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungansosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orangperorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orangperorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan danbiasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalammasyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antarakepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanyaberlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak.Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakanhubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruhterhadap sistem interaksinya. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagaifaktor :

    ImitasiSalah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorongseseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku

    Sugesti Faktorsugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandanganatau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 17/58

    oleh pihak lain.

    Identifikasi Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginandalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karenakepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.

    Proses simpati Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarikpada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yangsangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalahkeinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja samadengannya.

    C. Syarat Terjadinya Interaksi SosialInteraksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkuthubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengankelompok.Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :

    1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalamtiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok,antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsungmaupun tidak langsung.

    2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku oranglain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orangtersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksiterhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

    D. Macam-macam proses sosialGillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurutmereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanyainteraksi sosial :1. Proses-proses yang Asosiatifa. Kerja Sama (Cooperation) Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untukmencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut ber-kembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersamadan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyaimanfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalampembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembanganselanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 18/58

    sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik. Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya(in-group-nya) dan kelompok lainya ( out-group-nya). Kerja sama akanbertambah kuat apabila ada hal-hal yang menyinggung anggota peroranganlainnya. Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley kerjasama timbulapabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentinganyang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan danpengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingantersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama danadanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yangberguna

    Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasamayang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebihlanjut dibedakan lagi dengan:

    1. Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yangsertamerta

    2. Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yangmerupakan hasil perintah atasan atau penguasa

    3. Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasartertentu

    4. Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagaibagian atau unsur dari sistem sosial.

    Ada 5 bentuk kerjasama :

    1. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong

    2. Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barangdan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih

    3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsurbaru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatuorganisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinyakegoncangan dalam stabilitas organisasi yang ber-sangkutan

    4. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebihyang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapatmenghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktukarena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 19/58

    struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi,karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapatujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.

    5. Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyektertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara,perfilman, perhotelan, dst.

    b. Akomodasi (Accomodation)Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu menujuk pada suatukeadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk padakeadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-peroranganatau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-normasosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatuproses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatupertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan. Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang di-gunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalamhubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi.Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yangmulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasiketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untukmenyelesaikan pertentangan tanpa meng-hancurkan pihak lawan sehinggalawan tidak kehilangan kepribadiannya. Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yangdihadapinya, yaitu :

    1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusiasebagai akibat perbedaan paham

    2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atausecara temporer

    3. Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yanghidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dankebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yangmengenal sistem berkasta.

    4. mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.

    Bentuk-bentuk Akomodasi:

    1. Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakankarena adanya paksaan

    2. Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 20/58

    saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaianterhadap perselisihan yang ada.

    3. Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang ber-hadapan tidak sanggup mencapainya sendiri

    4. Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginandari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatupersetujuan bersama.

    5. Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yangformal bentuknya.

    6. Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangankarena mem-punyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satutitik tertentu dalam melakukan pertentangannya.

    7. Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

    c. Asimilasi (Assimilation) Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai denganadanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antaraorang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mentaldengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasiadalah:

    1. Toleransi2. kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi3. .sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya4. sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat5. persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan6. perkawinan campuran (amaigamation)7. adanya musuh bersama dari luar

    Faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi adalah :

    1. Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat2. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan

    sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga3. perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi4. perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu

    lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.5. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-

    ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinyaasimilasi.

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 21/58

    6. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabilagolongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan darigolongan yang berkuasa

    c. Amalgamasi Merupakan peleburan dua kelompok budaya yang kemudian melahirkanbudaya baru. Biasanya dapat terjadi dengan sukarela maupun denganpemaksaan 2. Proses DisosiatifProses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persishalnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupunbentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakatbersangkutan. a. Persaingan (Competition) Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimanaindividu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melaluibidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusatperhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan caramenarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah adatanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

    Persaingan mempunya dua tipe umum :

    1. Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperolehkedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.

    2. Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besaryang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayahtertentu.

    Bentuk-bentuk persaingan :

    1. Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaandibandingkan dengan jumlah konsumen

    2. Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidangkeagamaan, pendidikan, dst.

    3. Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupundi dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orangatau kelompok yang mempunyai kedudukan serta perananterpandang.

    4. Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 22/58

    disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsurkebudayaan lainnya.

    b. Kontraversi (Contravetion) Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang

    berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversimenurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 :

    1. yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan,perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana

    2. yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di mukaumum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca,memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.

    3. yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yangmengecewakan pihak lain

    4. yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.5. yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan

    pihak lain.

    Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengankekerasan, provokasi, intimidasi, dst. Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :

    1. Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zamanyang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat

    2. Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalamkeluarga.

    3. Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengangolongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkuthubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan,pendidikan, dst.

    c. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan misalnyadalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku,dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaanyang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.Sebab pertentangan adalah :

    1. Perbedaan antara individu2. Perbedaan kebudayaan3. perbedaan kepentingan4. perubahan sosial.

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 23/58

    Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antarakekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakanpertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:

    1. Pertentangan pribadi2. Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa

    adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan3. Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya

    perbedaan kepentingan4. Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan

    dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yangberdaulat

    5. Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatannegara

    Akibat-akibat bentuk pertentangan

    1. Tambahnya solidaritas in-group2. Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu

    kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah danretaknya persatuan kelompok tersebut.

    3. Perubahan kepribadian para individu4. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia5. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

    Baik persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosialdisosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat E. Salah satu contoh kelompok sosial yang kami temuiKelompok sosial yang kami jadikan contoh yaitu kelompok buruh tani di desaRinginanyar. Kelompok tersebut termasuk kelompok asosiatif karena merekamembentuk kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang sama yaitumemakmurkan usaha pertanian mereka (kooperatif)

    Faktor-faktor yang mendorong adanya kelompok sosial dikalangan buruh taniadalah sebagai berikut :

    1. Para petani memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan hasilpanennya

    2. Masalah yang mereka hadapi cenderung sama yaitu mengenai hamatanaman dan penyakit-penyakit yang mewabang di tanamanmereka

    3. Mereka berusaha untuk menjalin relasi untuk mengembangkan

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 24/58

    pendistribusian hasil panennya ke daerah lokal maupun nasional4. Untuk menjalin silaturahmi dan kekeluargaan diantara buruh tani dan

    untuk bertukar pengalaman diantara mereka mengenai masalah-masalah pertanian

    5. Mereka mempunyai perasaan senasip dan seperjuangan6. Untuk musyawarah bersama mengenai inovasi-inovasi terbaru seputar

    pertanian

    Faktor yang menghambat adanya kelompok sosial dikalangan buruh taniadalah sebagai berikut:

    1. Sikap tertutup yang dimiliki oleh para petani terhadap dunia luar2. Timbulnya persaingan diantara para petani yang akhirnya dapat

    menjadikan hambatan adanya kelompok sosial3. Kurangnya kesadaran diantara para petani mengenai pentingnya

    musyawarah bersama sehingga ketika ada acara musyawarahseringkali anggota buruh tani tersebut banyak yang tidak hadir

    4. Masalah-masalah yang terjadi diantara individu biasanya terbawadalam kelompok ini sehingga sering menimbulkan konflik sosialdalam kelompok

    5. Banyak masalah-masalah dalam musyawarah kelompok yangdipendam sehingga terbawa sampai keluar vorum musyawarah danmenimbulkan konflik terpendam yang bisa merembet ke masalahbesar karena gisip.

    F. Dampak yang terjadi dari proses sosial pada kelompok sosialyang ditemui (dampak amalgamasi,asimilasi atau konflik)1. AmalgamasiDengan adanya penyatuan kelompok buruh tani yang terjadi di desaringinanyar menimbulkan kebudayaan masyarakat baru, yaitu masyarakat yanglebih peduli terhadap inovasi-inovasi baru yang mendorong majunya pertanianmereka sehingga memungkinkan terpecahnya berbagai masalah pertanianseperti: hama dan penyakit tanaman melalui obat-obat kimia modern yangdapat meningkatkan hasil panen mereka. Jadi perbedaan kebudayaan di desaringinanyar yang terjadi akibat heterogennya daerah asal penduduk,menimbulkan inovasi-inovasi baru dari saling bertukarnya pengalamandiantara mereka. Kemudian timbulah kebudayaan baru diantara merekasebagai usaha meningkatkan hasil pertanian di desanya.2. AsimilasiDari kelompok buruh tani di desa ringinanyar ini yang beranggotakanmasyarakat dari berbagai daerah di indonesia dengan kebudayaan dankebiasaan yang berbeda-beda, mereka berusaha untuk mengurangi perbedaan

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 25/58

    dengan saling toleransi dan menghormati sehingga terbentuklah suatukelompok sosial yang dinamis. Demi tercapainya tujuan bersama, yaitumemajukan pertanian di desa mereka.3. KonflikTidak jarang kelompok sosial buruh tani di desa ringinanyar ini mengalamisuatu konflik baik yang bersifat individual maupun kelompok. Konflik yangbersifat individu biasanya terjadi karena adanya perselisihan personal diantaramereka. Sebagai contoh yaitu perebutan pengairan diladang sawah merekayang biasanya terjadi di musim kemarau, masalah ini biasanya dapatmenimbulkan konflik diantara petani yang juga dapat terbawa di dalamkelompok sosial mereka. Di dalam kelompok biasanya mereka salingmenjatuhkan dan mencari kawan dalam kelompok yang bisa mengakibatkankonflik yang lebih besar yaitu konflik kelompok di dalam kelompok sosialmereka. Itulah dampak negativ yang bisa timbul dari adanya kelompok sosial.G. Kelompok sosial yang mengalami proses asosiatif dan disosiatif 1. Asosiatif (kerjasama)Kelompok sosial ibu-ibu PKK dalam kelompok sosial ini terjadi prosesasosiatif atau kerjasama, hal itu dapat dilihat dari program-program yangdibuat oleh ibu-ibu PKK seperti membuat resep masakan baru, mengumpulkandana untuk menyantuni anak-anak yatim/fakir miskin/panti jompo. Dalamkegiatan ini sudah bisa kita lihat kerjasama diantara mereka untuk mencapaitujuan bersama. Kelompok sosial ibu-ibu PKK ini biasanya anggotanyaterbentuk dari berbagai kalangan yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda, namun di dalam kelompok sosial ini perbedaan tersebut berusahadisatukan agar tidak terjadi perselisihan diantara mereka demi tercapainyatujuan bersama.2. Disosiatif (perpecahan)Salah satu contoh kelompok sosial yang bersifat disosiatif yaitu GAM (gerakanaceh merdeka). Dalam kelompok sosial ini mereka menginginkan perpecahandengan bangsa indonesia dan menginginkan membentuk negara baru. Dalamkelompok ini berdampak pada terjadinya konflik antara anggota GAM danmasyarakat Indonesia. Sebab masyarakat Indonesia menginginkan keutuhanNKRI sementara GAM menginginkan kemerdekaannya. Inilah yangmenyebabkan kerusuhan dan menimbulkan pertumpahan darah diantara keduabelah pihak. Perpecahan yang terjadi dalam kasus ini yaitu para anggota GAMyang pecah dan tidak merasa lagi menjadi angota dari NKRI.

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 26/58

    BAB IIIPENUTUP

    A. KesimpulanProses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatujangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-polapengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat. Interaksi sosialmerupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosialtidak akan mungkin ada kehidupan bersama.Bentuk umum proses sosialadalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial)karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitassosial.

    Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktoryaitu:Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Proses simpati.Syarat terjadinya interaksisosial yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.Proses sosial ada yangbersifat asosiatif (kerjasama) dan desosiatif (perpecaha)

    Diposkan 7th December 2013 oleh adi setiawan

    Label: Pertanaian

    0 Tambahkan komentar

    7th December 2013

    MAKALAH PERUBAHAN SOSIAL DALAM KONTEKSSOSIOLOGI PERTANIAN

    Oleh :

    ADI SETIAWANAHMAD AFRIZAL

    Perubahan Sosial

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 27/58

    ARTATI SRIWARDANI TUMAGORCINTIODORA FRANSISKA

    DENNY MARINI SIHITE

    FAKULTAS PERTANIANJURUSAN AGROTEKNOLOGI

    UNIVERSITAS LAMPUNG2013

    BAB IPENDAHULUAN

    I.I Latar Belakang

    Perubahan sosial merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan. Perubahansudah, sedang, dan akan terus terjadi, baik dalam kehidupan individu maupunkehidupan masyarakat. Sesuai dengan kenyataan yang ada dalam masyarakatsaat ini, perubahan sosial sudah berlangsung sangat pesat, baik itu perubahanyang sengaja direncanakan oleh para Agent of change maupun perubahan yangtidak direncanakan. Terjadinya perubahan social di kalangan masyarakatadalah hal yang wajar yang dialami oleh seluruh masyarakat di dunia. Akantetapi tidak semua orang mempunyai kesepakatan sama dalam mengartikanproses perubahan sosial.Dalam perkembangannya pun para ahli memperlihatkan perbedaan dalammemahami perubahan sosial. Menurut Thorsten Veblen, perubahan sosial yang

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 28/58

    terjadi di masyarakat sangat ditentukan oleh teknologi. Namun demikian, sulituntuk dibantahkan bahwa teknologi sangat memengaruhi sikap dan prilakumanusia. Namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi di masyarakatselalu berdampak positif, akan tetapi disisi lain pasti memiliki dampak negatif.Hal ini dapat kita lihat dalam realitas kehidupan masyarakat disekitar kita.Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas mengenai perubahansosial yang terjadi di lingkungan masyarakat sekitar, terutama di sectorprtanian dalam konteks sosiologi pertanian.

    I.2 TujuanAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :

    Untuk mengetahui pengertian dari perubahan sosial. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial. Untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya perubahan sosial. Untuk mengetahui saluran-saluran perubahan sosial. Untuk mengetahui arti perubahan itu sendiri dalam sosiologi pertanian.

    BAB IIPEMBAHASAN

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 29/58

    2.1 Pengertian Perubahan Sosial

    Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telahditerima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material,komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun penemuan barudalam masyarakat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosialmerupakan gejala pergeseran atau pergantian yang bersifat normal danuniversal artinya perubahan itu penting dan pasti terjadi pada masyarakatapapun dan dimanapun sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yangtelah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaanmaterial, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun penemuanbaru dalam masyarakat( Gillin dan gillin ).

    2.2 Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

    Perubahan yang lambat dan cepat Perubahan yang lambat ( evolusi ) adalah: perubahan yang biasanya tak

    terencanakan, terjadi karena masyarakat ingin menyesuaikan dengankebutuhan, keadaan /kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhanmasyarakat .Perubahan yang evolusioner sering tidak dirasakansebagaiperubahan, karena masyarakat telah berhasil menyesuaikan diri secarasempurna terhadap perubahan yang terjadi.

    Perubahan yang cepat (revolusioner) adalahperubahan ini dapat terjadi tanparencana, tetapi dapat pula direncanakan terlebih dahulu.perubahan/ pergantiansecara cepat terhadap berbagai aspek kehidupan yg penting yang mengenaidasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.

    Perubahan Kecil dan Perubahan Besar Perubahan kecil adalahperubahan yang terjadi tidak membawa pengaruh

    langsung atau berarti dalam masyarakat Perubahan besar adalah: Perubahan yang terjadi membawa pengaruh langsung

    atau berarti dalam masyarakat

    Perubahan yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki Perubahan yang dikehendaki adalahperubahan yang telah direncanakan terlebih

    dahulu oleh pihak yang menghendaki perubahan dalam masyarakat (agent ofchange) bisa dari seseorang maupun institusi swasta maupunpemerintah.Perencanaan perubahan masyarakat itu dapat disebut socialenginering atau social planning.

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 30/58

    2.3 Faktor Penyebab Terjadinya perubahan a) Penyebab dari dalam

    1. Bertambah/berkurangnya jumlah penduduk dalam jumlah banyak dan dalamwaktu singkat.Perubahan ini menyebabkan perubahan dalam struktur danlembaga kemasyarakatan, seperti: pembagian kerja, stratifikasi sosial dll.

    2. Penemuan-penemuan baru (innovation), proses ini meliputi suatu penemuanbaru, adanya unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain bagian masyarakat,dan cara-cara unsur kebudayaan diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai olehmasyarakat.Penemuan baru ini dibedakan menjadi:

    discovery a penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat ataugagasan yang diciptakan seorang/beberapa individual.

    Invention a suatu proses di mana masyarakat telah mengakui, menerima sertamenerapkan penemuan baru tersebut.

    3. Pertentangan ( konflik ) di kalangan masyarakat, pertentangan bisa terjadiantara individu kelompok atau kelompok dengan kelompok.

    4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi.

    b. Penyebab dari luar masyarakatPenyebab dari luar masyarakat berasal dari lingkungan Alam fisik di sekitarmanusia, berupa bencana alam, gempa, banjir, (perusakan lingkungan karenaulah manusia).Kebudayaan masyarakat lain/ karena faktor masyarakat laindiluar masyarakat yang bersangkutan,. Perubahan dengan cara demikian biasadisebut akulturasi.

    2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahanAdapun faktor yang mendorong jalannya proses Perubahan social adalah :

    Kontak dengan kebudayaan lain. Pendidikan formal yang maju. Menghargai inovasi. Toleransi terhadap penyimpangan. Sistem pelapisan sosial yang terbuka. Penduduk yang heterogen. Orientasi ke masa depan. Selalu berusaha yang pantang menyerah guna meningkatkan taraf hidup ke arah

    yang lebih baik.2.5 Faktor yang menghambat Perubahan Sosial

    Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat. Sikap masyarakat yang tradisional. Komposisi penduduk yang homogen.

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 31/58

    Takut terjadi goncangan integrasi sosial. Prasangka buruk terhadap hal baru/asing. Sistem sosial tertutup. Kebiasaan/ adat istiadat yang sudah tertanam kuat dalam diri masyarakat

    tersebut ( kebudayaan yang sudah mendarah daging).

    2.6 Saluran-saluran Perubahan Sosial Pemerintah Keluarga Organisasi keagamaan Organisasi Pendidikan Organisasi ekonomi Organisasi kesenian Organisasi olah raga Organisasi politik

    Saluran itu berfungsi agar perubahan dikenal, diterima, diakui, sertadipergunakan oleh masyarakat atau mengalami proses pelembagaan(Institutionalization).

    2.7 Dampak dari Perubahan Sosial Perubahan sosial baik itu perubahan sosial yang direncanakan maupun yang

    tidak direncanakan pasti terdapat dampak/ akibat yang ditimbulkan.Dampak tersebut bisa dibagi menjadi dua, yaitu: dampak positif dandampak negatif.

    Dampak Perubahan Sosial yang Positif : Memiliki nilai-nilai dan norma-norma baru yang sesuai dengan perkembangan

    zaman. Memiliki struktur dan hubungan sosial baru yang lebih manusiawi. Memiliki pranata-pranata sosial baru yang lebih memungkinkan mereka

    memenuhi berbagai kebutuhan hidup sesuai dengan tuntutan perkembanganzaman.

    Menikmati berbagai kemajuan di bidang sosial, ekonomi, politik maupunkebudayaan.

    Dampak Perubahan Sosial yang Negatif Adanya disorientasi nilai-nilai dan norma-norma. Munculnya konflik baik itu vertikal maupun horizontal. Tidak berfungsinya secara normal pranata sosial yang ada. Terjadinya berbagai kerusakan lingkungan. Munculnya krisis multidimensi ( sosial, ekonomi, politik, budaya dan

    keamanan), yang berakibat pada terjadinya proses pemiskinan dan

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 32/58

    memudarbya legitimasi pemimpin masyarakat politik.

    2.8 Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan perubahan yang direncanakan (planned change)

    perubahan sosial ini telah direncanakan dan dipersiapkan jauh-jauh harisebelumnya. Perubahan sosial ini direncanakan dengan tujuan yangjelas. Perubahan ini membutuhkan agen perubahan (agent of change),yaitu orang atau kelompok orang yang dipercaya mampu memimpinperubahan. Contoh program KB, tranmigrasi dan perumahan (cluster).

    perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change)perubahan yang tidak direncanakan atau jauh dari perkiraan semula. Sehingga terjadi perubahan yang yang tidak dikehendaki. Contoh pemukiman kumuhakibat industrialisasi.

    Perubahan struktur dan perubahan proses

    Perubahan struktur meliputi seluruh komponen yang mendasarsehingga menimbulkan reorganisasi dalam masyarakat. Sedangkanperubahan proses adalah perubahan yang tidak mendasar, hanyaberupa penyempurnaan atau pembaharuan.

    FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHANSOSIAL

    Perubahan sosial tidak serta merta terjadi begitu saja. Akan tetapi disebabkanoleh faktor-faktor tertentu. Ada faktor pendorong dan faktor penghambat yangmempengaruhi perubahan sosial.

    1)Faktor Pendorong perubahan sosial

    Yang termasuk pendorong perubahan sosial dapat berasal dari dalammasyarakat (internal) dan faktor dari luar masyarakat (eksternal).

    A. Faktor internal

    perubahan sosial disebabkan oleh perubahan-perubahan yang berasal daridalam masyarakat itu sendiri. Adapun faktor tersebut antara lain :

    1) Faktor kependudukan

    Faktor ini berkaitan erat dengan bertambahnya dan berkurangnya jumlahpenduduk. Misalnya pembukaan lahan di daerah pinggiran kota untuk

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 33/58

    perumahan. Hal ini akan mempengaruhi struktur penduduk dan tata guna lahandaerah tersebut. Awalnya sebagian penduduknya petani, sekarang matapencaharian bermacam-macam latar belakangnya. Hal lain akan berpengaruhkepada tata guna lahan serta kepemilikan lahan daerah tersebut.Desa yangditinggalkan penduduknya ke kota mengakibatkan desa kekurangan tenagakerja terdidik terutama dalam bidang pertanian. Ini berakibat produksipertanian menurun.

    2) Penemuan Baru

    Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia berusaha untuk mencoba hal-halyang baru. Pada suatu saat orang akan menemukan sesuatu yang baru baikyang berupa ide maupun benda (teknologi). Penemuan sesuatu yang baru yangsebelumnya belum pernah ada dan menyebabkan perubahan disebut discovery.Misalnya diketemukannya mesin uap oleh James Watt. Hasil temuan tersebutkemudian diakui dan mendapat pengakuan dari masyarakat. Jika temuan barutersebut disempurnakan menjadi sesuatu yang baru disebut invention. Misalnyamobil pada awalnya hanya berbahan bakar bensin atau solar , kemudiandengan adanya penyempurnaan jadilah mobil dengan bahan bakar biodieselatau listrik lebih ramah lingkungan.Penemuan baru sering berpengaruhterhadap bidang atau aspek lainnya. Bentuk pengaruh penemuan perubahansosial dapat berupa efek menyebar, efek karambol dan efek memusat.

    Efek menyebar, efek ini berawal di temukan sesuatu yang barumenyebabkan perubahan dalam beberapa aspek.

    Efek menjalar, yaitu penemuan baru menyebakan perubahan-perubahan yang menjalar dari lembaga kemasyarakatan satu kelembaga kemasyarakatan lainnya.

    Efek memusat, yaitu adanya bermaacam-macam penemuan barumenyebabkan satu bentuk perubahan. Efek ini dapat dilihat padaskema berikut

    3) Konflik dalam masyarakat

    Adanya konflik yang terjadi di dalam masyarakat dapat menyebabkanperubahan sosial dan budaya. Pertentangan antara individu, individu dengankelompok maupun antar kelompok sebenarnya didasari oleh perbedaan kepentingan. Dengan adanya pertentangan maka akan timbul peperanganmaupun bentuk akomodasi yang dapat menimbulkan perubahan sosial.Contohnya adalah model upacara perkawinan. Orang tua biasanya akanbertahan dengan adat yang memakan waktu lama dan ribet, sedangkan anakmuda berkeinginan upacara perkawinan yang singkat dan simpel. Sehingga akan muncul kompromi di mana menggunakan adat lama tetapi yang lebih

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 34/58

    simpel.

    4) Adanya pemberontakan atau revolusi

    Sebagai contoh adanya keinginan merdeka bangsa Indonesia pada tahun 1945menyebabkan perubahan yang luar biasa. Perubahan tersebut antara lainbidang pemerintahan, organisasi sosial, organisasi ekonomi, politik dansebagainya.

    B. Faktor eksternal

    Selain dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga disebabkan oleh faktordari luar masyarakat. Faktor tersebut antara lain :

    1) perubahan lingkungan

    Lingkungan sangat berpengaruh kepada perubahan sosial dan budaya.Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor alam seperti bencanaalam, angin topan, banjir, gempa bumi dan sebagainya. Sedangkan perubahanlingkungan disebabkan oleh aktifitas manusia antara adanya pencemaran,adanya sampah, perubahan penggunaan lahan dan sebagaianya. Perubahanlingkungan menyebabkan perubahan sosial misalnya karena topan, banyakperahu nelayan yang hancur. Nelayan beralih menjadi petani untukmenyambung hidup.

    2) Terjadinya perang

    Peperangan menyebabkan banyak akibat. Dalam peperangan terdapat negarayang menang dan negara yang kalah. Biasanya pihak yang menang akanmenebarkan pengaruhnya terhadap pihak yang kalah. Hal inilah yangmenyebabkan perubahan sosial. Sebagai contoh adalah perang di Iraq, di manaterjadi perubahan konstitusi dari negara kesatuan menjadi negara federal.

    3) Pengaruh budaya lain

    Adanya kontak dengan budaya asing dan sifat terbuka masyarakat sangatmendukung perubahan sosial di masyarakat. Pengaruh budaya asing dapatberlangsung dengan tanpa paksaan (penetration pasifique) dan denganpaksaan (penetration violente). Pengaruh budaya asing dapat berlangsung

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 35/58

    melalui proses : Akulturasi, percampuran dua budaya atau lebih yang menghasilkan

    bentuk budaya baru tanpa meninggalkan budaya lama. Contohnyaupacara kematian yang menggabungkan budaya Hindu denganbudaya Islam.

    Asimilasi, percampuran 2 budaya atau lebih yang menghasilkankebudayaan baru yang memang berbeda dengan budaya lama.

    Faktor-faktor yang mempermudah asimilasi antara lain :

    toleransi antar kebudayaan yang tingg

    masayarakat bersikap terbuka

    persamaan unsur-unsur budaya.

    adanya musush bersama.

    adanya keseempatan yang sama dalam ekonomi.

    perkawinan campuran

    Faktor-faktor yang menghambat proses asimilasi antara lain:

    masyarakat tertutup (terisolir).

    skeptis terhadap budaya lain.

    primordialisme yang berlebihan

    kurangnya pengetahuan.

    perasaan takut terhadap budaya lain.

    adanya kepentingan tertentu.

    2.8 Faktor penghambat perubahan sosial

    Perubahan sosial tidak selamanya berjalan dengan baik. Ada faktor-faktor yangmenghambat terjadinya perubahan sosial, antara lain :

    1. Masyarakat yang relatif tertutup, biasanya masyarakat terasing danterisolir akan sukar berubah. Hal ini disebabkan oleh kontak dengandunia luar yang kurang.

    2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lambat, dimungkinkan penguasan pengetahuan yang rendah menyebabkanmasyarakat sukar berubah. Hal ini disebakan keterbatasanpengetahuan masyarakat

    3. Rasa primordialisme yang tinggi. Ini disebabkan oleh mengagung-

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 36/58

    agungkan budaya sendiri, sehingga masyarakat sukar menerimabudaya asing.

    4. Adanya rasa ketakutan terhadap budaya lain. Adanya ketakutanterhadap budaya luar masyarakat akan bersifat tertutup terhadappengaruh asing

    5. Adat istiadat sukar berubah.6. Adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interest).

    A.KONSEKUENSI PERUBAHAN SOSIAL

    Perubahan sosial membawa konsekuensi yang bermacam-macam bagikehidupan masyarakat. Perubahan sosial dapat menjadikan kuatnya masyarakat(integrasi) dan terpecahnya masyarakat (disintegrasi).1)Integrasi

    Adanya perubahan sosial, tidak selamanya membawa pengaruh yang negatif.Apabila perubahan sosial mampu menguatkan rasa identitas dan solidaritasmasyarakat bukan tidak mungkin membawa rasa kebersamaan yang tinggi. Dengan demikian akam timbul suatu kehidupan yang harmonis karena adanyakeselarasan dalam hidup bermasyarakat. Integrasi masyarakat melaluibeberapa tahap, yang diawali dengan proses akomodasi (mengurangi terjadinyakonflik).

    2) Disintegrasi SosialPerubahan sosial, apabila tidak diskapi secara arif dan bijaksana dapatmenimbulkan ketidaksesuaian dan ketidakseimbangan dalam masyarakat.Keadaan yang demikian akan mengakibatkan disorganisasi sosial yangmerupakan cikal bakal disintegrasi sosial. Apabila hal ini dibiarkahan akanmenimbulkan keadaan masyarakat tanpa aturan (anomie) yang menjadipegangan hidup masyarakat. Oleh karena itu setiap terjadinya perubahan sosialyang mengarah kepada disintegrasi sosial harus segera mendapat perhatian.Selain proses di atas, munculnya perubahan sosial yang tidak diikuti olehsebagian masyarakat juga mengakibatkan disintegrasi sosial. Perbedaanperkembangan kebudayaan yang berbeda-beda akan menimbulkan benturan-benturan. Hal ini sering disebut Cultural lag (kesenjangan kebudayaan).Sebagai contoh golongan tua dalam masyarakat masih berpegang teguhterhadap nilai dan norma yang berlaku berbenturan golongan muda yang sudahmenghendaki perubahan.Dengan adanya tingkat perubahan yang cepat, kadang menimbulkanpercampuran budaya (mestizo culture). Sering anggota tidak menyadari apa

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 37/58

    yang dilakukan dengan meniru budaya asing tanpa tahu apa maknanya.Secara umum gejala disintegrasi sosial ditandai oleh hal-hal berikut ini :

    sebagian masyarakat tidak mematuhi aturan dan norma yang ada

    muncul silang pendapat di antara anggota masyarakat tentang tujuanyang akan dicapai.

    wibawa dan karisma para pemimpin semakin pudar.

    sanksi dan hukuman yang tidak dilaksanakan secara benar dankonsekuen

    Umumnya proses disintegrasi sosial dalam masyarakat mempunyai bermacam-macam bentuk. Adapun bentuk-bentuk disintegrasi sosial antara lain:

    a. Pemberontakan atau pergolakan daerah

    Pemberontakan atau pergolakan darah adalah proses disintegrasi sosial yangditandai dengan masyarakat daerah mempermasalahkan suatu persoalantertentu. Sebagai contoh DI/TII yang mempermasalahkan ideologi bangsa.Organisasi Papua Merdeka yang ingin memisahkan diri dari NKRI yang akarpermasalahannya masalah pembagian SDA di daerah.

    b. Aksi protes dan demontrasi

    Bentuk disintegrasi sosial ini disebakan oleh keadaan ketidakpuasanterhadapsuatu keputusan atau kebijakan. Aksi protes dapat dilakukan secaraindividu maupun kelompok, sedangkan demontrasi dilakukan secara bersama-sama. Sebagai contoh antara lain aksi jahit mulut memprotes SUTET. Contohyang lain adalah demontasi buruh menuntut kenaikan UMR.

    c. Kriminalitas

    Kriminalitas ditandai dengan pelanggaran terhadap norma dan aturan yangberlaku di masyarakat. Tindakan kriminal dilakukan seseorang baikdirencanakan maupun yang tidak direncanakan. Sifat kriminal dipengaruhioleh lingkungan di sekitarnya, baik itu melalui proses imitasi, kekecewaan,sakit hati, pertentangan dan sebagainya. Adapun yang termasuk tindakankriminal antara lain pencurian, perampokan, pembunuhan, perkosaan,pemerasan, korupsi, pencemaran nama baik, pemalsuan, obat-obatan terlarangdan sebagainya.

    Untuk mengurangi tindakan kriminal dapat dilakukan dengan usahapencegahan (preventif) dan penindakan (represif).Sering kita jumpai tindakankriminal, tetapi tidak pernah tersentuh oleh hukum. Hal ini disebabkan oleh

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 38/58

    kekuasaan dan keadaan ekonomi sang tersangka. Biasanya kejahatan yangdemikian berkaitan dengan wewenang dan peranan yang disalahgunakan.Kejahatan yang demikian disebut White collar crime(penjahat kerah putih).Kejahatan yang sering kalian lihat umumnya dilatarbelakangi oleh keadaanekonomi yang serba kekurangan termasuk dalam penjahat kerah biru (Bluecollar crime).

    d. Kenakalan remaja

    Sering kamu dengar, antara pelajar sekolah A tawur dengan pelajar sekolah B. Kenakalan remaja merupakan fenomena sosial yang menggejala baik dipedesaan maupun perkotaan. Yang lebih menonjol kenakalan remaja diperkotaan. Sebenarnya mengapa kenakalan remaja dapat terjadi? Sebenarnyasiapakah yang paling bertanggungjawab terhadap timbulnya kenakalanremaja. Salah satu faktor utama adalah kurangnya perhatian keluarga bagianak. Anak dibiarkan begitu saja karena orang tua sibuk bekerja, atau karenakeluarga tidak harmonis. Selain itu latar belakang orang tua yang tidak mampumenyekolahkan anaknya ke jenjang lebih tinggi, sehingga banyak waktu luangyang dimanfaatkan pada kegiatan yang menyimpang. Umumnya kenakalanremaja ditandai oleh :

    adanya keinginan untuk melawan, dapat berupa radikalisme

    adanya sikap acuh terhadap lingkungannya yang biasanya disertaidengan kekecewaan.

    e. Prostitusi

    Pernah kamu lihat di televisi polisi pamong praja sedang merazia pelacurjalanan. Sebenarnya apa itu prostitusi? Prostitusi adalah suatu pekerjaandengan menyerahkan diri atau badan kepada umum untuk melakukanperbuatan seksual untuk mendapatkan imbalan. Prostitusi disebabkan olehfaktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi tingkat libido yang tinggi(hiperseks), sifat malas dan keinginan untuk hidup mewah. Sedangkan faktoreksternal antara lain latar belakang ekonomi, akibat urbanisasi dan keadaanperumahan yang tidak memenuhi syarat.

    Perubahan social juga meliputi:

    a) Tipe-tipe perubahan dalam strukturb) Level perubahanc) Kerangka waktud) Sebab-sebab perubahan

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 39/58

    [http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8742306426632740218] Tipe-tipePerubahan Struktur

    1. Perubahan personilperubahanyang mungkin menghasilkan perubahan yang minimal atau bertahapdalam struktur.Perubahan ada cara berhubungan dari bagian-bagian dalamstruktur. Ini mencakup perubahan hubungan peran, dan perubahan dalamstruktur kekuasaan, otoritas/wewenang dan komunikasi di dalam suatustruktur.Perubahan-perubahan fungsi struktur juga perubahan dalam hal apayang mereka lakukan dan cara mereka menjalankannya.Perubahan hubungandi antara beragam struktur dan akan menyebabkan munculnya struktur baru.

    2. Level PerubahanKajian perubahan dapat terfokus pada karakteristik individu agregat, semisalperubahan dalam ciri-ciri sikap dan demografis seperti usia, jenis kelamin, danusia harapan hidup.Perubahan dalam aspek-aspek budaya, semisal nilai-nilai,norma, pengetahuan dan teknologi

    3. Kerangka WaktuPenting untuk membedakan perubahan jangka panjang dan jangka pendek.Perubahan jangka pendek seringkali lebih nampak nyata, sedangkan perubahanjangka panjang.4. Sebab PerubahanSebab-sebab perubahan ada yang bersifat eksogen dan endogen. Perubahaneksogen adalah perubahan akibat dimasukkannya sesuatu yang aru dari luar,semisal teknologi, ide, gaya hidup, dll. Sedangkan perubahan endogen adalahperubahan yang bersumber dari dalam sistem, semisal kesenjangan antarabentuk ideal yang disepakati dengan praktek nyata, perbedaan individu,ketidakpastian proses sosialisasi, fleksibilitas dan variasi dalam tatacarapendefinisian peran-peran sosial serta persaingan untuk mengontrol kekuasaandan sumberdaya langka (moore, 1974).

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 40/58

    BAB IIIPENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Suatu hal yang tak dapat dihindari oleh manusia. Karena kita sadar bahwa darihari ke hari kondisi dunia ini terus mengalami perkembangan dan perubahandari berbagai aspek. Sebagai manusia, tentu saja kita harus menyambut baikadanya perubahan ini, karena andaikata kita acuh terhadap perubahan, ituartinya kita tidak siap untuk hidup. Tetapi, perlu kita sadari bahwa perubahanitu ada yang berdampak baik, dan adapula yang berdampak buruk.Sebagaimana muslim, sepatutnya tidak setiap perubahan yang kita hadapiditerima secara langsung, tetapi kita harus memilih perubahan yang mengarahkepada kebaikan kita, dan tidak merugikan. Kemajuan suatu masyarakat ataubangsa biasanya ditandai dengan tingginya perhatian yang diberikan pihakpemerintah terhadap kelompok-kelompok terbelakang, baik terbelakang darisisi geografis maupun sosiologis, sebab kemajuan yang dicita-citakan mestinyaberorientasi pada pemerataan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, sebuahbangsa akan disebut maju jika seluruh atau sebagian besar masyarakatnya telahberada dalam kondisi sejahtera. Salah satu akibat terjadinya kesenjangan sosialmeningkatnya kasus kejahatan dan kriminalitas, meningkatnya urbanisasi daridesa ke kota . Dengan demikian pemerintah harus berupaya memberikanperhatian kepada masyarakat miskin sebagai langkah untk meningkatkankesejahteraan rakyat. Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 41/58

    kemiskinan dengan pemberdayaan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Narwoko J.Dwi,Bagong Suyanto.2011 .Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

    Saptono, Bambang Suteng.2006.Sosiologi untuk SMA Kelas X.Jakarta:Phibeta. Kun Maryati dan juju Suryawati. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII.

    Jakarta : Erlangga. Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT

    RajaGrafindo Persada. Soekanto, soerjono. 1982.Sosiologi suatu pengantar. Penerbit :CV.Rajawali,

    Jakarta.

    Dirdjosisworo, soerjono.1985. Asas-asas sosiologi , Penerbit :Armico,Bandung.

    Diposkan 7th December 2013 oleh adi setiawan

    Label: Pertanaian

    0 Tambahkan komentar

    7th December 2013

    MAKALAH TURUN LAPANG DI GAPOKTAN TANI MAJUSEJAHTERA

    DI RAJA BASA RAYA( Laporan Turun Lapang Sosiologi Pertanian )

    LAPORAN TURUN LAPANG DIGAPOKTAN TANI MAJU

    SEJAHTERA DI RAJA BASARAYA

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 42/58

    OLEH :

    ADI SETIAWANAHMAD AFRIZAL

    ARTATI SRIWARDANI TUMAGORCINTIODORA FRANSISKA

    DENNY MARINI SIHITE

    [http://1.bp.blogspot.com/-GZEryz0S1bM/UqNBtMtkx0I/AAAAAAAAADk/cFWpux1958I/s1600/images+%25289%252

    9.jpg]

    JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS LAMPUNG2013

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pemerintah memiliki kebijakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 43/58

    nasional, salah satunya adalah dengan peningkatan bidang ekonominya.Peningkatan bidang ekonomi ini dapat diwujudkan apabila pemerintahmeningkatkan terlebih dahulu di sektor pertaniannya. Pembangunanpertanian ini dilakukan karena Indonesia adalah negara agraris dansebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bercocok tanam.

    Seiring dengan perkembangan pembangunan pertanian, pemerintahmembentuk kelompok-kelompok tani agar lebih mudah dalam melakukanpenyuluhan. Kelompok tani ini diharapkan dapat menjadi wadah bagipetani untuk saling mencari ilmu mengenai pertanian sehingga nantinyadapat mengembangkan dan meningkatkan usaha tani yang dimilikinya.

    Keberadaan kelompok tani diharapkan dapat memberi fasilitas antarapetani dengan program penyuluhan pertanian yang mempunyai tujuanyaitu dengan meningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Aktifitasusahatani yang lebih baik dapat dilihat dari adanya peningkatan dalamproduktifitas usahatani yang nantinya akan meningkatkan pendapatanpetani sehingga akan mendukung terciptanya kesejahteraan yang lebihbaik bagi petani dan keluarganya.

    Oleh karena itu, pembinaan kelompok tani perlu dilaksanakan secara lebihintensif, terarah juga terencana sehingga mampu meningkatkan peran danfungsi dari kelompok tani tersebut.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, makarumusan masalah dalam laporan turun lapang ini adalah :

    1. Bagaimana keadaan Gapoktan yang ada di desa Sukajaya sertaprogram-program yang telah terlaksana yang ada didalam Gapoktantersebut ?

    C. Tujuan

    Adapun tujuan dilakukan turun lapang ini adalah :

    1. Mengetahui keadaan Gapoktan yang ada di desa Sukajaya.

    2. Mengetahui program kegiatan yang ada pada Gapoktan Tani Maju

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 44/58

    Sejahtera.

    3. Memberi pengetahuan mengenai kelompok-kelompok tani.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Berdasarkan Peraturan Kementrian PertanianNo.273/Kpts/OT.160/4/2007, kelompok tani adalah sekumpulanpetani/peternak atau pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaankepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usahaanggota.

    Selanjutnya anggota kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulanpetani yang berfungsi sebagai media penyuluhan dan dapat merupakandasar untuk mencapai perubahan sesuai dengan tujuan penyuluhan.anggota kelompok tani yang telah menerima teknologi baru kiranya dapatmengikuti dan megubah tingkah lakunya, sehingga mampu untukmelaksanakan usaha tani sesuai dengan rekomendasi yang telah ditentukan(Santoso,1992).

    Ciri-ciri kelompok tani :a) Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota.b) Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam usaha tani.c) Memiliki kesamaan dalam tradisi, jenis usaha, status ekonomi maupun

    sosial, bahasa, pendidikan serta ekologi.d) Ada pembagian tugas dan tanggung jawab antar sesama anggota,

    berdasarkan kesepakatan bersama.e) Berasaskan kerjasama dan kekeluargaan.

    Adapun unsur pengikat kelompok tani adalah sebagai berikut :

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 45/58

    a) Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya.b) Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama

    diantara para anggotanya.c) Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani

    dan kepemimpinannya agar diteima oleh sesama petani lainnya.d) Adanya kegiatan yang dapat dirasakan menfaatnya oleh sekurang

    kurangnya sebagian besar anggotanya.e) Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk

    menunjang program yang telah ditentukan.

    Kelembagaan pertanian ditinjau dari fungsinya dapat dibedakan menjadibeberapa kelompok, yaitu :1) Kelembagaan yang menghasilkan atau menyediakan prasarana

    penunjang peningkatan produksi pertanian. Contoh lembaga ini antaralain Dinas Pengairan di bawah Departemen PU (sekarang DepartemenPemukiman dan Prasarana Wilayah).

    2) Kelembagaan yang menghasilkan sarana produksi pertanian sepertibenih, pupuk dan pestisida. Contoh lembaga ini antara lain PT.Sanghyang Sri di Sukamandi Subang, PT. PUSRI di PalembangSumsel dan PT. Pupuk Kujang di Cikampek Karawang.

    3) Kelembagaan yang melakukan produksi komoditi pertanian untukekspor. Contohnya PT. Perkebunan Nusantara I sampai VIII,Kelompok Tani, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yangmengelola pengairan di tingkat usaha tani.

    4) Kelembagaan yang melakukan pengolahan hasil pertanian. Contohnyaperusahaan pabrik gula, pabrik the hitam dan pabrik pengolah kelapasawit dan karet.

    5) Kelembagaan yang berdasarkan hasil-hasil pertanian atau hasilolahannya. Contohnya antara lain tengkulak, KUD dan eksportirpertanian.

    6) Kelembagaan yang membuat atau menentukan kebijaksanaan makropertanian seperti peningkatan produksi atau penyaluran produk-produkpertanian yang mempunyai arti strategis (beras, terigu, gula danminyak goring). Contohnya adalah Bulog dan Kementrian pertanian(Nurmala, 2012).

    Ditinjau dari sifat terbentuknya, kelembagaan pertanian dapat dibedakanmenjadi 3, yaitu :1) Lembaga yang bersifat asli berasal dari adat kebiasaan turun-temurun.

    Contoh kelembagaan ini antara lain pemilikan tanah, sewa-menyewatanah, bagi hasil, gotong royong, arisan, dan lain-lain.

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 46/58

    2) Kelembagaan yang baru diciptakan, baik dari dalam maupun dari luarmasyarakat desa. Contohnya Lembaga Pelaksana Intensifikasi padisawah yaitu Badan Pengendali Bimas ditingkat pusat.

    3) Kelembagaan yang dibentuk bersama antara pemerintah danmasyarakat.artinya lembaga tersebut sudah ada di desa kemudiandiformalkan atau diresmikan oleh pemerintah. Contohnya KelompokTani, Gabungan Kelompok Tani dan Perkumpulan Petani Pemakai Air(P3A) (Nurmala, 2012).

    Kelompok tani itu terbentuk atas dasar kesadaran, jadi tidak secaraterpaksa. Kelompok tani ini menghendaki terwujudnya pertanian yangbaik, usahatani yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalamperkembangan kehidupannya. Para anggota terbina agar dapatberpandangan sama, berminat yang sama atas dasar kekeluargaan. Dariuraian di atas, dapat dikatakan bahwa angggota kelompok tani berfungsisebagai wadah tempat terpeliharanya dan perkembangannya, pengertianpengetahuan dan keterampilan serta kegotong-royongan berusahatani paraanggotanya. Fungsi tersebut di jabarkan dalam kegiatan-kegiatan sebagaiberikut:1) Pengadaan sarana produksi murah dengan cara melakukan pembelian

    bersama.2) Pengadaan bibit yang resisten untuk memenuhi kepentingan para

    anggotanya.3) Mengusahakan kegiatan pemberantasan, pengendalian hama,

    penyakit secara terpadu.4) Guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki prasarana-

    prasarana yang menunjang usahataninya.5) Guna memantapkan cara bertani dengan menyelengarakan

    demonstrasi cara bercocok tanam, pembibitan dan cara mengatasihama yang di lakukan bersama penyuluh.

    6) Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujudnyakualitas yang baik, beragam dan mengusahakan pemasaran secarabersama agar terwujudnya harga yang seragam (Kartosapoetra,1994).

    III METODE PENELITIAN

  • 9/23/2014 SOSIOLOGI PERTANIAN

    http://setiawanadi995.blogspot.com/ 47/58

    A. Penentuan Lokasi dan Turun Lapang

    Penentuan Lokasi pada turun lapang ini berdasarkan ketertarikan kamidengan gabungan kelompok tani yang ada di suka jaya, selain memerlukanperhatian khusus, lokasinya juga dapat dijangkau yang di lakukan diGapoktan di desa Sukajaya.

    Turun lapang ini dilakukan sebanyak satu kali, yaitu pada Rabu, 20November 2013. Lokasi turun lapang di Desa Suka jaya, Kecamatan Rajabasa Jaya, Kota Bandar Lmpung.

    Turun lapang ini dilakukan sebanyak satu kali yang mana kami melakukanwawancara dengan bendahara dari Gapoktan Tani Maju Sejahtera,denganmencari data selengkap-lengkapnya, dan data-data berupa foto.

    Tipe Data dan Metode Pengambilan Data

    Data yang diperlukan dalam turun lapang ini meliputi data yang valid.Data yang valid diperoleh dengan cara observasi langsung ke lokasi turunlapang dan mengadakan wawancara langsung dengan salah seorangnarasumber yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yangtelah disusun dengan tujuan untuk memperoleh data yang selengkap-lengkapnya.

    Metode yang kami gunakan dalam wawancara dengan narassumber adalahdengan menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metodeyang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalamterhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitiangeneralisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisismendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasusperkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satuakan berbeda deng