sosiologi hukum

Upload: muhammad-nur-udpa

Post on 14-Jul-2015

458 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Apa yang anda ketahui dengan Sosiologi of law dan sosiologi of jurisprudence? Jawab : - Sosiologi of law berkembang di Eropa Barat dan merupakan cabang dari sosiologi. Objek kajiannya yaitu hukum. Sociologi of law menggunakan pendekatan dari masyarakat ke hukum. - Sosiologi jurisprudence berkembang di Amerika dan merupakan cabang dari ilmu hukum/ilmu hukum sosiologi. Sociological Jurisprudence menggunakan pendekatan dari hukum ke masyarakat. 2. Sebutkan objek kajian sosiologi hukum? Jawab : a. Government social control, dalam hal ini sosiologi hukum mengkaji hukum sebagai seperangkat kaidah khusus yang berlaku serta dibutuhkan guna menegakkan ketertiban dalam kehidupan masyarakat. Hukum dipandang

sebagai dasar rujukan yang digunakan oleh pemerintah di saat pemerintah melakukan pengendalian terhadap perilaku-perilaku warga masyarakatnya, bertujuan agar keteraturan dapat terwujud. b. Sosialisasi, yaitu suatu proses yang berusaha membentuk warga masyarakat sebagai mahluk sosial yang menyadari eksistensi berbagai kaidah sosial yang ada didalam masyarakatnya, mencakup kaidah hukum, kaidah moral, kaidah agama dan kaidah sosial dengan harapan masyarakat akan menaatinya. c. Stratifikasi, dalam hal ini stratifikasi yang dapat ditemukan dalam suatu sistem kemasyarakatan. Dalam hal ini dibahas bagaimana dampak adanya stratifikasi sosial itu terhadap hukum dan pelaksanaan hukum. d. Objek bahasan utama lain dari kajian sosiologi hukum adalah pembahasan tentang perubahan, dalam hal ini mencakup perubahan hukum dan perubahan masyarakat serta hubungan timbale nalik diantara keduanya.

3. Apa yang anda ketahui tentang diskriminasi hukum menurut Donald black ? Jawab : a. Statifikasi, yaitu aspek vertikal dari kehidupan sosial atau setiap distribusi yang tidak seimbang dari kondisi2 yang ada, seperti makanan, akses ke tanah, air dan uang. b. Morfologi, yaitu aspek horisontal atau distribusi dari orang dalam hubungannya dengan orang lain, termasuk pembagian kerja di antara mereka, integrasi dan keakraban yang berlangsung di antara mereka. c. Kultur, yaitu aspek simbolik seperti religi, dekorasi atau folklor. d. Organisasi, yaitu aspek koorporasi atau kapasitas bagi tindakan kolektif. e. Sosial kontrol, yaitu aspek normatif dari kehidupan sosial atau definisi tentang perilaku yang menyimpang dan tanggapan terhadapnya seperti larangan, dakwaan, pemidanaa dan kompensasi.

4. Fungsi hukum, terbagi atas 2 yaitu fungsi aktif a tool of social control dan fungsi pasif a tool of social engineering. y a tool of social control, menurut Ronny H. Soemitro kontrol sosial merupakan aspek normatif dari kehidupan sosial atau dapat disebut sebagai pemberi definisi dan tingkah kaku yang menyimpang serta akibat-akibatnya seperti laranganlarangan, tuntutan-tuntutan , pemidanaan dan pemberian ganti rugi. Fungsi hukum sebagai alat pengendali sosial adalah untuk menetapakn tingkah laku yang dianggap dari aturan hukum selain itu untuk menetapakan sanski atau tindakan yang dilakukan oleh hukum jika terjadi penyimpangan tersebut. y A tool of social engineering menurut roscoe pound antara lain: (hlm 105) a. Studi tentang pengaruh sosial yang nyata dari institusi-institusi hukum dari ajaran-ajaran hukum dan dari asas-asas hukum; b. Melakukan studi sosiologis dalam mempersiapkan pembuatan hukum

c. Melakukan studi tentang bagaimana membuat ajaran-ajaran hukum menjadi efektif di dalam tindakan d. Studi dengan menggunakan metode juridical (hal-hal yang bersifat hukum), studi psikologis (hal-hal yang bertalian dengan ilmu jiwa) tentang proses peradilan, administrative, legislative, dan proses hukum dan juga studi filsufis tentang ide-ide. e. Bagi seorang penganut mazhab sejarah hukum yang sosiologis maka suatu studi hukum tidak hanya studi tentang bagaimana ajaran-ajaran hukum itu tidak hanya sekadar dipandang sebagai materi hukum belaka, melainkan studi hukum juga mempelajari pengaruh-pengaruh social apa yang

ditimbulkan oleh doktrin-doktrin itu di masa lalu terhadap hukum dan bagaimana cara menimbulkan pengaruh itu f. Memperkenalkan pentingnya melakukan aplikasi secara individual dari ajaran-ajaran hukum dari penyelesaian kasus-kasus individual secara adil dan sesuai nalar g. Di Negara-negara common law, seorang menteri kehakiman berfungsi sebagai penasihat hukum bagi pejabat-pejabat Negara juga untuk mewakili Negara di dalam perkara perdata yang melibatkan Negara serta untuk menjadi pembela dalam perkara pidana terutama di pengadilan tingkat banding. h. Akhirnya, semua tuntutan di atas, hanyalah sarana-sarana untuk bagaimana mengusahakan secara efektif agar tujuan tertib hukum itu dapat tercapai.

5. Jelaskan perbedaan kajian sosiologi, antropologi dan psikologi hukum ? Jawab : Sosiologi hukum merupakan kajian pada Law in Action, hukum dalam kenyataannya, hukum sebagai tingkah laku manusia yang berarti berada di dunia sein. Sosiologi hukum menggunakan pendekatan empiris yang bersifat deskriptif. Sosiologi hukum menempatkan hukum sebagai objeknya, objek tersebut diteropong dengan menggunakan konsep-konsep berbagai ilmu sosial.

-

Kajian antropologi merupakan ilmu tentang bagaimana manusia memahami hukum dengan kata lain bagaimana budaya hukum didalam masyarakat. Memahami hukum dengan menggunakan pendekatan tardisional (non-litigasi)

-

Kajian

psikologi

hukum

menekankan

kepada

faktor

psikologis

yang

mempengaruhi perilaku individu ataupun kelompok dalam segala tindakannya di bidang hukum. Misalnya bagaimana sikap atau perilaku polisi dalam

menjalankan tugasnya untuk mencegah dan mengatasi terjadinya pelanggaran dan kejahatan. Bagaimana perilaku jaksa di dalam melakukan penyidikan, penahanan, dan penuntutan terhadap tersangka. 6. Sebutkan 8 butir program A tool of social engineering menurut roscoe pound ? (hlm 105) Jawab : i. Studi tentang pengaruh sosial yang nyata dari institusi-institusi hukum dari ajaran2 hukum dan dari asas2 hukum; j. Melakukan studi sosiologis dalam mempersiapkan pembuatan hokum

k. Melakukan studi tentang bagaimana membuat ajaran-ajaran hukum menjadi efektif di dalam tindakan l. Studi dengan menggunakan metode juridical (hal-hal yang bersifat hukum), studi psikologis (hal-hal yang bertalian dengan ilmu jiwa) tentang proses peradilan, administrative, legislative, dan proses hukum dan juga studi filsufis tentang ide-ide. m. Bagi seorang penganut mazhab sejarah hukum yang sosiologis maka suatu studi hukum tidak hanya studi tentang bagaimana ajaran-ajaran hukum itu tidak hanya sekadar dipandang sebagai materi hukum belaka, melainkan studi hukum juga mempelajari pengaruh-pengaruh social apa yang

ditimbulkan oleh doktrin-doktrin itu di masa lalu terhadap hukum dan bagaimana cara menimbulkan pengaruh itu n. Memperkenalkan pentingnya melakukan aplikasi secara individual dari ajaran-ajaran hukum dari penyelesaian kasus-kasus individual secara adil dan sesuai nalar

o. Di Negara-negara common law, seorang menteri kehakiman berfungsi sebagai penasihat hukum bagi pejabat-pejabat Negara juga untuk mewakili Negara di dalam perkara perdata yang melibatkan Negara serta untuk menjadi pembela dalam perkara pidana terutama di pengadilan tingkat banding. p. Akhirnya, semua tuntutan di atas, hanyalah sarana-sarana untuk bagaimana mengusahakan secara efektif agar tujuan tertib hukum itu dapat tercapai.

7. Jelaskan apa yang anda ketahu mengenai Teori Werner Menski ? Jawab : Teori Menski : untuk mengkaji hukum yang plural menggunakan pendekatan tipe utama hukum yaitu hukum yang diciptakan oleh masyarakat, hukum yang diciptakan oleh Negara dan hukum yang timbulnya melalui nilai serta etika. Ketiga tipe tersebut harus dipandang secara total, sebagai satu kesatuan yang utuh dan melahirkan hukum yang utuh.

8. Apa yang anda ketahui tentang aliran Legal Realism ? Jawab : Realisme berarti pemikiran yang berhubungan dengan dunia nyata, dunia seperti ia senyatanya berlangsung Realisme hukum berarti suatu studi tentang hukum sebagai sesuatu yang

benar-benar secara nyata dilaksanakan, ketimbang sekedar serentetan aturan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan Objek kajian gerakan realisme yaitu mengadakan penyelidikan tentang kenyataan-kenyataan di dalam masyarakat modern dalam hubungannya dengan hukum modern ; usaha untuk merasionalisasikan dan memodernisasikan hukum baik pelaksanaan hukum di depan pengadilan maupun dalam mencari bahanbahan perubahan peraturan perundang-undangan. Legal Realism terbagi atas dua macam yaitu Legal Realism yang berasal dari Amerika Serikat (didominasi para hakim) dan Legal Realism dari Skandinavia.

a. Amerika Serikat Hukum tidak dapat ditemukan hanya dengan melakukan penyelidikan terhadap aturan-aturan hukum. Pemusatan perhatian hanya pada aturan-aturan tersebut justru akan membahayakan profesi hukum, karena pemusatan seperti itu akan mengarah ke pengabaian terhadap konteks yang lebih luas yang telah memberikan makna sosial bagi hukum. Hukum sebagai suatu aturan perilaku yang ditetapkan oleh tindakan personal aparat pengadilan. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim. Bahwa kepribadian dan pandangan pribadi hakim, memainkan peranan penting dalam proses terwujudnya putusan. Hakim sendiri membuat hukum. Putusan-putusan mereka adalah hukum (judge made law) b. Skandinavia Realisme skandinavia sejalan dengan realism Amerika Serikat, yaitu secara umum menolak das sollen (apa yang seharusnya) dalam studi hukum dan berpaling menjauh dari spekulasi yang bersifat metafisik dan beralih ke investigasi tentang fakta-fakta dari system-sistem hukum. Dasar dari filsafat skandinavia adalah penolakan terhadap konsep tentang pemikiran (mind) yang mencakup fenomena-fenomena mental yang merupakan tidak lebih dari reaksireaksi otak. 9. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai efektivitas hukum ? Jawab : Ketika kita ingin mengetahui sejauh mana efektivitas dari hukum, maka kita pertama-tama harus dapat mengukur, sejauh mana aturan itu ditaati atau tidak ditaati. Jika suatu aturan hukum ditaati oleh sebagian besar target yang menjadi sasaran ketaatannya, dapat dikatakan bahwa aturan hukum tersebut efektif. Namun, sekalipun dapat dikatakan aturan yang ditaati efektif, tetapi kita tetap masih dapat mempertanyakan lebih jauh derajat efektivitasnya. Seseorang menaati atau tidak suatu aturan hukum tergantung pada kepentingannya. Kepentingan bermacam-macam diantaranya bersifat compliance, identification, internalization dan masih banyak jenis kepentingan lain. Jika ketaatan sebagian besar warga masyarakat terhadap suatu aturan umum hanya karena kepentingan yang bersifat

compliance atau hanya takut sanksi maka derajat ketaatannya sangat rendah. Karena membutuhkan pengawasan yang terus menerus. Berbeda ketika

ketaatannya berdasarkan kepentingan yang bersifat internalization yaitu ketaatan karena aturan hukum tersebut benar-benar cocok dengan nilai intrinsic yang dianutnya, maka derajat ketaaatannya tertinggi.

10. Jelaskan disorder of law dari charles samford? (halaman 120 teori hukum) Jawab: Mazhab pasca moderen disorder of law Unsur-unsurnya : Tidak ada format baku. Memandang hukum tidaklah merupakan bangunan yang penuh dengan keteraturan yang logis-rasional melainkan sesuatu yang berrsifat melee (cair), sehingga tidak mempunyai format formal atau struktur yang pasti dan tidak kaku. Jadi secara teoritis sangat dimungkinkan untuk menemukan suatu sistem hukum di dalam suatu masy. yang tidak teratur (disorder) dan bahkan dimungkinkan juga untuk menemukan suatu hukum yang tidak sistematis dalam suatu masyarakat yang justru teratur. 11. Sebutkan tipe-tipe hukum menurut Nonet & Zelnicky? Jawab : a. Hukum represif Institusi hukum secara langsung dapat diakses oleh kekuatan politik; hukum diidentifikasikan sama dengan negara dan ditempatkan di bawah tujuan negara (raison detat). Tipe hukum represif menggambarkan kekuasaan yang

dilaksanakan tidak untuk kepentingan orang yang diperintah. Akibatnya, posisi mereka yang diperintah menjadi rentan dan lemah. b. Hukum otonom Hukum terpisah dari politik. System hukum ini menyatakan kemandirian kekuasaan peradilan dan membuat garis tegas antara fungsi legislatif dan judikatif. Karakter utama dari system ini adalah terbentuknya institusi-institusi hukum yang terspesialisasi dan relative otonom yang mengklaim suatu

supermasi yang memenuhi syarat dalam bidang-bidang kompetensi yang ditentukan. c. Hukum responsif Responsif bersifat tidak terbuka maupun adaptif, hal tersebut bertujuan untuk menunjukkan suatu kapasitas beradapatasi yang bertanggungjawab dan dengan demikian adaptasi yang selektif dan tidak serampangan. Responsif menganggao tekanan-tekanan sosial sebagao sumber pengetahuan dan kesempatan untuk mengoreksi diri. 12. Apa yang anda ketahui tentang konsep Mark Galenter Jawab : Metode pendekatan yang dilakukan sosiologi hukum tidak berangkat dari peraturan hukum, melainkan dari dunia kenyataan. Cara seperti ini oleh Marc Galanter dikatakan sebagai membicarakan hukum from the other end of the telescope.Dalam kenyataan memang terjadi para pihak yang bersengketa, sebagian orang karena kemampuan yang ada pada mereka memanfaatkan pengadilan untuk keberhasilan klaimnya, sedangkan karena alasan yang sebaliknya maka sebagian yang lain tidak mampu melakukan itu. Sehubungan dengan hal tersebut, Marc Galanter membagi para pihak yang bersengketa kedalam dua kategori, yaitu : (1) Repeat Player, yang menangani sengketa yang sama dari waktu ke waktu dan; (2) One Shotter, yang hanya sekalikali berhubungan dengan pengadilan dalam penanganan sengketa, sehingga pengadilan dianggap sebagai In The Shadow of The Law 13. Apa yang anda ketahui tentang Autopoetik menurut Niklas Lukman ? Jawab : Hukum dapat diproduksi sendiri (self producting) kaku, mampu memproduksi dirinya sendiri. Hukum sangat fleksible/tidak

Hukum dapat dibagi dalam tiga kondisi yaitu hukum terkadang sangat otonom; hukum terkadang semi otonom (hukum fleksibel); dan hukum terkadang tidak otonom (sosiologi hukum