sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
TRANSCRIPT
MEMBANGUN(KAN) POTENSI/KEKUATAN DALAM IMPLEMENTASI
UU NO. 6/2014 TENTANG DESA
Disampaikan dalam Jagongan Desa Kabupaten Wonosobo, 25 Juni 2014
Oleh: Farid HadiTim Sosialisasi UU Desa FDN
Latar Belakang
• Desa mengatur dan mengurus hak asal usul dan hak tradisional.
• Kesenjangan antarwilayah, kemiskinan, urbanisasi, dan masalah sosial budaya yang dapat mengganggu keutuhan NKRI.
• Pasal 18B:2: Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dalam undang-undang
Tujuan Pengaturan Desa
a. Pengakuan dan penghormatan atas Desa dengan keberagamannya;
b. Memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia;
c. Melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa;
d. Mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa untuk kesejahteraan;
e. Membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab;
f. Meningkatkan pelayanan publik
g. Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa
h. Memajukan perekonomian
i. Menjadi subjek pembangunan
Kedudukan Desa (dulu & kini)UU 32/2004 UU 6/2014
Desa berada di dalam dan di bawah Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Penjelasan tambahan: ‘Otonomi desa’ adalah bagian dari ‘otonomi daerah’ yang diserahkan ke desa.
• Pasal 5
Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten/Kota
• Penjelasan tambahan: ‘Otonomi desa’ tidak lagi menjadi sisanya ‘otonomi daerah’ (hak berian), melainkan pengakuan atas hak asal-usul yang dimiliki desa (bersumber dari hak bawaan)
Sistem Pemerintahan Desa dalam UU Desa
Musyawarah Desa
Kepala Desa Badan Permusyawaratan
Desa (BPD)
Warga/Masyarakat
Perangkat Desa
(Pelayanan)
Panitia (ad-hok)
BUMDes
Klp. Dengan kepentingan
khususBagian Wilayah
Desa
• RPJM-Desa dan RKP-Desa
• APB-Desa• Peraturan Desa• Kinerja
Pemerintah• Kerja Sama
• RPJM-Desa• Asset Desa• Hal-hal
Strategis
Prinsip dasar Pemerintahan Desa• Check and balances antara
Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan desa.
• Demokrasi perwakilan + permusyawaran.
• Proses demokrasi partisipatoris melalui Musdes
Dipilih langsung
Perwakilan Bagian Wilayah desa yang dipilih secara Demokratis
Lembaga Kemasy/Adat
Kepala Desa
• Masa jabatan 6 tahun, 3 kali periode. Kalau sudah tiga periode, tidak boleh menjadi kades di tempat lain di wilayah RI.
• Boleh menjadi anggota partai politik tetapi dilarang menjadi pengurus partai politik.
• Kades dilarang meninggalkan tugas selama 30 hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
• Syarat calon kades antara lain: (a) berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat; (b) berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat mendaftar – jadi tidak ada batas atas; © tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan.
• Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk Desa melalui pemilihan yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
• Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten/Kota.
Perangkat Desa
• Perangkat Desa terdiri atas sekretariat Desa; pelaksana kewilayahan; dan pelaksana teknis.
• Perangkat desa bertugas membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Desa.
• Perangkat desa diangkat oleh Kepala Desa setelah dikonsultasikan dengan Camat atas nama Bupati/Walikota.
• Persyaratan pengangkatan perangkat desa:– berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau
yang sederajat;– berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh
dua) tahun;– terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggal di Desa
paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran; dan– syarat lain yang ditentukan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota.• Ada maksud agar jangan sampai terjadi “ganti kepala desa ganti
perangkat desa”.
BPD• BPD menjalankan fungsi pemerintahan: (a) membahas
dan menyepakati Ranperdes bersama Kepala Desa; (b) menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan (c) melakukan pengawasan kinerja Pemdes.
• Anggota BPD merupakan keterwakilan wilayah yang dilakukan secara demokratis, pemilihan langsung atau melalui musyawarah perwakilan.
• Jumlah anggauta ganjil antara 5-9 orang, dan menjamin keterwakilan perempuan
• Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun, paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak berturut-turut.
Musyawarah Desa
• Musyawarah Desa (Musdes) diselenggarakan oleh BPD.
• Musdes atau yang disebut dengan nama lain adalah forum musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat untuk memusyawarahkan dan menyepakati hal yang strategis (penataan Desa; perencanaan; kerja sama Desa; rencana investasi masuk ke Desa; pembentukan BUM Desa; penambahan/pelepasan Aset Desa; dan kejadian luar biasa (bencana, wabah, keamanan, dll).
• Dengan demikian Musdes bukan lembaga yang permanen, melainkan forum perluasan dari BPD.
JENIS DAN Mandat Kewenangan Desa
Kewenangan berdasarkan hak asal usul;
Kewenangan lokal berskala Desa; Kewenangan yang ditugaskan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan
Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
UU Desa membangun(kan) Aset Desa
Setiap desa pasti memiliki aset yang harus dikenali oleh perangkat dan warganya
Selain fisik, desa memiliki aset sosial yang sangat besar
UU Desa bertujuan agar desa mampu mengelola aset untuk kesejahteraan warga
Sumberdaya (aset) Desa
Sumberdaya desa untuk melaksanakan kewanangan desa antara lain: Keuangan Desa Manusia Sosial dan Budaya Ekonomi Alam
Keberhasilan desa bergantung pada bagaimana desa mengelola Sumberdayanya
13
Pembangunan Desa dalam UU Desa
Bab IXPembangunan Desa
Bab IX bagian ke-1
Pembangunan Lokal Skala Desa
(Desa Membangun)
Bab IX bagian ke-2
Pembangunan Kawasan
Perdesaan (Membangun
Desa)
Sumberdana melaksanakan Kewenangan (Pasal 90 PP No. 43/2014) Penyelenggaraan kewenangan Desa
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa didanai oleh APB Desa.
(Selain APB Desa, juga dapat didanai APBN & APBD)
Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh Pemerintah didanai oleh APBN.
Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh pemda didanai oleh APBD
Penyaluran & Pengelolaan Pendapatan (Pemerintah) Desa
Penyaluran Seluruh pendapatan Desa diterima dan disalurkan
melalui rekening kas Desa dan penggunaannya ditetapkan dalam APB Desa (Ps 91, PP 43/2014)
Pencairan dana dalam rekening kas Desa ditandatangani oleh kepala Desa dan bendahara Desa (Ps 92, PP 43/2014)
Pengelolaan Keuangan meliputi Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pelaporan Pertanggungjawaban
Perencanaan
RKPDesa (dan RPJMDesa) disusun berdasarkan Hasil Musyawarah Desa (Bulan Juni)
RKP Desa mulai disusun (Juli). RKP Desa ditetapkan dengan peraturan Desa
(akhir September) - RKP Desa menjadi dasar penetapan APB Desa.
Kades dan BPD menyepakati Ranperdes APB (Oktober).
Paling lambat 3 (tiga) Hari sejak disepakati disampaikan oleh Kades kepada bupati/walikota melalui camat utk evaluasi
Penetapan Perdes tentang APB Desa (31 Desember).
Pengelolaan Belanja
Minimal 70% APB Desa utk penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat (Psl 100 PP 43/2014)
Maksimal 30% APB Desa utk penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa
dan perangkat Desa; operasional Pemerintah Desa; tunjangan dan operasional BPD; dan insentif RT & RW.
Sumber Pendapatan (Pemerintah) Desa Sumber Pendapatan (Pemerintah) Desa
a. Pendapatan Asli Desa (pendapatan dari kewenangan asal usul dan kewenangan skala lokal Desa)
b. Alokasi APBN (Dana Desa) - 10% dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap.
c. Bagian Pajak & Retribusi Daerah (min. 10%) – 60% dibagi rata – 40% proporsi pajak & retribusi desa
d. ADD (min. 10% Dana Perimbangan Daerah – DAK)e. Bantuan keuangan dr APBD Provinsi & Daerahf. Hibah & sumbangan yg tidak mengikatg. Lain-lain
Info ADD dan Bantuan Keuangan (Provinsi & Kab/Kota) harus disampaikan paling lambat 10 Hari setelah kebijakan umum, prioritas, serta plafon anggaran sementara disepakati bersama DPRD.
Contoh Pendapatan Desa
Perhitungan ADD Klaten (2013): DBH Kab Klaten : Rp42,610,173,638 DAU: Rp1,066,318,427,000 Jumlah Desa: 391
Rerata ADD: Rp283,613,453 Rerata DD (APBN 2014): Rp812,404,036
Hak desa (DD+ADD): Rp 1,096,017,489
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APB Desa tiap semester kepada bupati/walikota. (Juli & Januari)
Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa kepada bupati/walikota setiap akhir tahun anggaran
Pemdes wajib menginformasikan perencanaan dan pelaksanaan RPJMDesa, RKP Desa, dan APBDesa kepada masyarakat melalui layanan informasi dan Musyawarah Desa (Ps 82 UU 6/2014)
Siklus Desa – Merintis Kemandirian
RPJMDes6 tahun
RKPDesJun-Sept
APBDesOkt-Des
Pelaksanaan PengawasanJan-Des th
berj
Laporan & Pertangjwbn
RKPDes & APBDesJuli & Jan
Siklus Kab
APBDes – P
Inklusi Gender dan
Sosial
BUM Desa
Desa dapat membentuk BUM Desa BUM Desa dibentuk untuk mendayagunakan potensi
ekonomi, kelembagaan perekonomian, serta potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BUM Desa melaksanakan pelayanan jasa, perdagangan, dan pengembangan ekonomi.
Dibentuk melalui Musdes & ditetapkan dg Perdes Organisasi Pengelola terpisah dengan Organisasai
Pemdes Pengola berkewajiban mengurus BUMDesa sesuai
AD & ART
Modal & pertanggungjawaban
Modal awal dari APB Desa Modal BUM Desa terdiri dari
Penyertaan modal APB Desa Penyertaan modal masyarakat
Penyertaan Modal APBDesa dapat bersumber dari Bantuan Pemerintah Bantuan Pemda Aset desa yg diserahkan
Kekayaan BUM Desa adalah kekayaan desa yang dipisahkan
Pelaksana operasional wajib melaporkan pertanggungjawaban pengurusan dan pengelolaan BUM Desa kepada kepala Desa (dalam Musyawarah Desa)
Peran camat
Peran Camat dalam penyelenggaraan desa antara lain: Memfasilitasi penyusunan Perdes dan
Perkades Memfasilitasi administrasi desa Memfasilitasi pemilihan kepala desa Memfasilitasi sinkronisasi pembangunan
kawasan Memfasilitasi batas desa Memfasilitasi kerjasama antar desa Memfasilitasi ketentraman dan
ketertiban umum
APA YANG PERLU DISIAPKAN?
Tercapainya UU Desa ini bergantung pada kualitas perencanaan dan pengawasan implementasi agenda pembangunan desa. Hal terpenting yang perlu disiapkan adalah:
i. sosialisasi UU harus dilakukan kepada seluruh komponen desa (Pemdes, BPD, Organisasi Warga, Tokoh Adat;
ii. pendidikan politik warga agar UU Desa diimplementasikan berbasis modal sosial yang berkarakter saling percaya dan inklusif;
iii. pengelolaan anggaran desa harus diintervensi agar akuntabel dan transparans mengarah pada good governance; dan
iv. Capacity building kepada pemerintah desa, BPD, Kader, dan SKPD Kabupaten.
“Desa Membangun” – Keluar dari Ketergantungan
APBDes
Swadaya