sosialisasi perpajakan dana bos 201 4
DESCRIPTION
SOSIALISASI PERPAJAKAN DANA BOS 201 4. Belanja barang / jasa. Honorarium. Penggunaan dana BOS dikelompokkan menjadi dua :. Kewajiban Perpajakan Dana BOS. Pemotongan PPh Pemungutan PPN Pengenaan BEA MATERAI. SEKOLAH NEGERI - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Penggunaan dana BOS dikelompokkan menjadi dua :
Belanja barang / jasa
Honorarium
Kewajiban Perpajakan Dana BOS
• Pemotongan PPh • Pemungutan PPN• Pengenaan BEA MATERAI
Unit Penerima BOS
• SEKOLAH NEGERI
Penanggung jawab / bendaharawan BOS merupakan Pemungut PPN
• SEKOLAH SWASTA
Penanggung jawab / bendaharawan BOS bukan merupakan Pemungut PPN
Harus terdaftar sebagai WP
1.Pembelian ATK/bahan/penggandaan/komputer/lain-lain :
Bendaharawan tidak perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5 % (PMK No. 154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010)
Bagi Sekolah Negeri: Memungut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk nilai
pembelian lebih dari Rp 1 juta atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) Rekanan Pemerintah. Namun untuk nilai pembelian ditambah PPN-nya jumlahnya tidak melebihi Rp 1 juta dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah-pecah, PPN yang terutang dipungut dan disetor oleh PKP Rekanan Pemerintah. Bendaharawan pemerintah tidak perlu memungut PPN atas pembelian barang dan atau jasa yang dilakukan oleh bukan PKP (berapapun harga barang atau jasa yang dibeli)
Bagi Sekolah bukan NegeriTidak mempunyai kewajiban memungut PPN
tetapi kalau membeli di Pengusaha Kena Pajak (PKP) maka membayar PPN kepada pihak penjual bersangkutan (yang melakukan penyetoran PPN tersebut adalah PKP tersebut).
2.Pengadaan buku teks pelajaranBagi Sekolah Negeri
Tidak perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5 % (PMK No. 154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010)
Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama, PPN yang terutang dibebaskan.
3. Pemberian honor pada kegiatan di sekolah (bukan honor bulanan). Semua bendaharawan/penanggung jawab dana BOS baik pada sekolah negeri maupun sekolah bukan negeri : Bagi guru/pegawai non PNS sebagai peserta
kegiatan, harus dipotong PPh Pasal 21 dengan menerapkan tarif Pasal 17 UU PPh sebesar 5 % dari jumlah bruto honor
Golongan I dan II dengan tarif 0 % (nol persen). Golongan III dengan tarif 5% (lima persen) dari
penghasilan bruto. Golongan IV dengan tarif 15% (lima belas persen)
dari penghasilan bruto.
4. Membayar honorarium Guru tidak tetap (GTT), Tenaga Kependidikan Honorer, Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang dibayarkan bulanan untuk jumlah sebulan sampai dengan Rp
2.025.000,- tidak dipungut PPh Pasal 21. Untuk honorariumnya lebih dari Rp
2.025.000 maka diperhitungkan terlebih dulu dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Tahun 2013, adalah: Status sendiri Rp 24,30 juta Tambahan status kawin Rp 2,025
juta Tambahan tanggungan keluarga,
maksimal 3 orang @ Rp 2,025 juta
Pedoman Pembayaran HonorariumTenaga Lepas Sekolah Negeri/Swasta
No Besarnya Upah Harian
Besarnya Upah Bulan Berjalan
%PPh
Tidak lebih dari
Lebih dari
Tidak lebih dari
Lebih dari
1 Rp.200.000 Rp.1.320.000 Tdk dikenakan
2 Rp.200.000 Rp.1.320.000 5%
3 Rp.200.000 Rp.1.320.000 5%
4 Rp.200.000 Rp.1.320.000 5%
Dokumen yang dikenakan Bea Materai
Dokumen yang dikenakan Bea Materai tarifRp.6.000,00 Surat yang memuat
jumlah uang yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah)
Dokumen yang dikenakanBea Materai dengan tarif Rp.3.000,00 Surat yang memuat
jumlah uang yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
TERIMA KASIH…SEMOGA BERMANFAAT…