sosialisasi pbb pmk 15 2012 djp

17
SOSIALISASI PENATAUSAHAAN PBB MIGAS & PANAS BUMI 2012 (PMK 15/PMK.03/2012)

Upload: jatipermana

Post on 16-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sosialisasi Pajak Bumi Bangunan WKP Panasbumi PMK 15 Tahun 2012

TRANSCRIPT

  • Latar Belakang pembenahan terkait penataausahaan Migas danPanas Bumi yang tertuang dalam PMK No. 15/PMK.03/2012 adalah :Temuan BPK RI dalam LKPP 2010 yang mendorong DJP untuk melaksanakan penyempurnaan aturan penatausahaan Migas dengan menyesuaikan dengan UU PBB dan UU Migas.Banyak aturan penatausahaan yang tidak jelas dasar aturannya. (Contoh: formulasi APT, Koefisien 53,9% untuk harga minyak dan 31,25% untuk harga gas).Menempatkan porsi kewenangan penatausahaan sesuai dengan aturan yang berlaku.Memperjelas SOP antar unit Eselon I terkait penatausahaan dan pemindahbukuan PBB Migas.Persiapan menjelang berlakunya Perubahan UU 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

  • Pemerintah agar:Mengatur lebih jelas mengenai objek pajak PBB Migas dengan mempertimbangkan UU PBB dan UU Migas.Memperbaiki mekanisme penetapan dan penagihan PBB Migas; danMelakukan inventarisasi dan memperhitungkan pada tahun-tahun berikutnya atas dampak-dampak yang diakibatkan oleh pembayaran-pembayaran PBB Migas, yaitu Belanja Transfer ke Daerah dan Upah Pungut.

  • Temuan BPK :Penetapan, penagihan, dan pembayaran PBB Migas tidak sesuai dengan UU PBB dan UU Migas sehingga realisasi PBB Migas sebesar Rp19,30 triliun tidak diyakini kewajarannya

    Menyempurnakan peraturan tentang areal Onshore dan memperjelas objek Pajak PBB Migas dan PBB Panas Bumi

    Menyempurnakan mekanisme penetapan dan penagihan PBB Migas dan PBB Panas Bumi

    Melakukan verifikasi atas validitas luas areal/wilayah Onshore

    TINDAK LANJUTTINDAK LANJUT

  • *Permukaan Bumi: areal daratan (onshore) dan areal perairan lepas pantai (offshore) yang digunakan untuk kegiatan eksplorasi dan ekploitasi pertambangan migas atau pengusahaan panas bumi.

    Tubuh Bumi: bagian bumi yang berada di bawah permukan bumi (proxy Hasil Produksi)

    Bangunan: konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap di areal daratan (onshore) atau areal perairan lepas pantai (offshore)OBJEK PAJAK PBB MIGAS DAN PBB PANAS BUMIObjek Pajak PBB Migas dan Pabum adalah bumi dan/atau bangunan yang berada di Wilayah Kerja atau sejenisnya terkait pertambangan migas/pabum yang diperoleh haknya, dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh KKKS/Pengusaha Panas Bumi.

  • PENENTUAN NJOPPERMUKAAN BUMILuas Area : Yang dimiliki dan/atau dikuasai dan/atau dimanfaatkanNJOP : Perbandingan nilai dengan daerah sekitarnyaTUBUH BUMILuas Area : Seluas WKNJOP : Produksi x Harga x kurs x kapitalisasiBANGUNANLuas Area : Luas lantai bangunanNJOP : Nilai jual pengganti (RCN Dep)

  • Subjek pajak PBB Migas adalah KKKS yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan yang berada di dalam wilayah kerja atau wilayah kuasa pertambangan minyak bumi dan gas bumiSubjek pajak PBB Panas Bumi adalah pengusaha panas bumi yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan yang berada di dalam wilayah kerja atau wilayah kuasa pertambangan panas bumiSubjek pajak yang dikenakan kewajiban membayar PBB Migas menjadi Wajib Pajak PBB MigasSubjek pajak yang dikenakan kewajiban membayar PBB Panas Bumi menjadi Wajib Pajak PBB Panas Bumi

  • Alur Penatausahaan PBB MigasKKKSBP MigasKP DJPKanwilKPP PratamaKPP yangditunjuk(akhir Jan)(awal Peb)Kanwil (awal Maret)(awal Maret)SPOPSPOPSPOPonshoreSPOP offshore& tubuh bumiSPOP offshore& tubuh bumi

    (Ming ke 2 Maret)(Akhir Maret)Usul Perhitungan(Ming. Ke 2 April)PersetujuanPerhitungan(akhir April)SPPT offshore& tubuh bumi (4)(Mei)SPPT offshore& tubuh bumi (3)SPPT onshore (3)(akhir April)(Ming ke 2 Maret)SPOP onshore(Akhir Maret)Usul Perhitungan(Ming. Ke 2 April)Persetujuan Perhitungan(akhir April)SPPT onshore (4)Ditjen AnggaranSeluruhSPPT Migas (1)(Ming. Ke-2 Juni)SPPT Migas (1)(Juni)SPPT Migas (1)Garis Koordinasi

  • Alur Penatausahaan PBB Panas BumiPertamina/KOBPT. PGEKP DJPKanwilKPP Pratama(akhir Jan)(awal Peb)(awal Maret)SPOPSPOPSPOPonshoreSPPT Pabum (2)(akhir April)(Ming ke 2 Maret)SPOP onshore(Akhir Maret)Usul Perhitungan(Ming. Ke 2 April)Persetujuan Perhitungan(akhir April)SPPT Pabum (4)DitjenAnggaranSPPT Pabum (1)Ming. Ke 2 Juni)SPPT Pabum (1)(Juni)SPPT Pabum (1)Garis Koordinasi

  • Alur Penatausahaan PBB Migas(Tidak Melalui Pemindahbukuan)KKKSBP MigasKP DJPKanwilKPP PratamaKPP yangditunjuk(akhir Jan)(awal Peb)Kanwil (awal Maret)(awal Maret)SPOPSPOPSPOPonshoreSPOP offshore& tubuh bumiSPOP offshore& tubuh bumi

    (Ming ke 2 Maret)(Akhir Maret)Usul Perhitungan(Ming. Ke 2 April)PersetujuanPerhitungan(akhir April)SPPT offshore& tubuh bumi (3)(Mei)SPPT offshore& tubuh bumi (2)SPPT onshore (2)(akhir April)(Ming ke 2 Maret)SPOP onshore(Akhir Maret)Usul Perhitungan(Ming. Ke 2 April)Persetujuan Perhitungan(akhir April)SPPT onshore (3)(Juni)Seluruh SPPTMigas (1)Seluruh SPPTMigas (1)(Juni)Khusus KKKS yang Tunduk Pada Ketentuan PP.79/2010

  • Alur Penatausahaan PBB Panas Bumi(Tidak Melalui Pemindahbukuan)Pertamina/KOBPT. PGEKP DJPKanwilKPP Pratama(akhir Jan)(awal Peb)(awal Maret)SPOPSPOPSPOPonshoreSPPT Pabum (2)(akhir April)(Ming ke 2 Maret)SPOP onshore(Akhir Maret)Usul Perhitungan(Ming. Ke 2 April)Persetujuan Perhitungan(akhir April)SPPT Pabum (3)SPPT Pabum (1)(Juni)SPPT Pabum (1)(Juni)Khusus Kontrak Pengusahaan Pabum yang Tunduk Pada Ketentuan UU N0 27/2003

  • DJPBNSURAT PERINTAH TRANSFERDJPKPERMINTAAN TRANSFER PBB MIGAS PER KKKSSesuai SPPTPERMINTAAN PENYELESAIAN PEMBAYARAN PBB MIGASSetor (Non MPN)REK 600.000TRANSFERREK 500.000HARI YANG SAMA MELIMPAHKANPENYALURAN DBH PBB MIGAS & PANAS BUMIPENERIMAAN/PELIMPAHAN LAPORANLaporanPembagian PBB Migas,

    Rekening KoranSURAT PERINTAH MEMBAYARDJPDJAPERMINTAAN PENYELESAIAN PEMBAYARAN PBB MIGASKPPN Jkt-2SURAT PERMINTAAN PENCAIRAN DANA

  • Hal Baru dalam Pengelolaan PBB Migas dan Pabum 2012Area Onshore hanya dikenakan atas area yang dimiliki dan/atau dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh KKKS yang tidak digunakan oleh pihak lain (perkebunan, perhutanan, tanah penduduk), dan tidak lagi seluas WK.Istilah Hasil Produksi diganti terminologinya dengan Tubuh BumiPBB Migas & Pabum atas Onshore ditetapkan oleh KPP Pratama dimana OP terletak sedangkan PBB Migas Offshore dan Tubuh Bumi ditetapkan oleh KPP Tertentu yang ditunjuk.Mekanisme usulan dan persetujuan perhitungan migas dan pabum tidak lagi ke KP DJP, tetapi didesentralisasi ke Kantor WilayahPertimbangannya:Lebih memudahkan proses penyelesaian SPPT.Kanwil lebih memahami kondisi objek pajak.Mengurangi dampak risiko pemeriksaan.

  • Lanjutan...NJOP Bumi atas area onshore ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang berlaku di wilayah di mana OP terletak.NJOP Bumi atas Offshore, Faktor Kapitalisasi, NJOP Tubuh Bumi untuk tahap eksplorasi ditetapkan oleh Dirjen Pajak a.n. Menkeu.DJP Tidak lagi membagi PBB Migas Offshore dan Tubuh Bumi untuk per Kabupaten Kota, kewenangan tersebut telah diserahkan kepada Ditjen Perimbangan Keuangan dan menyalurkannya dalam DBH Pajak Migas dan Pabum.Penyaluran DBH Pajak Migas dan Pabum kepada Pemda Kab/Kota tidak lagi didasarkan pada KS (ketetapan sementara) dan KR (ketetapan rampung), namun berdasarkan :Triwulan I , II, & III didasarkan pada alokasi sementara yang ditetapkan dalam PMK (Ditjen PK)Triwulan IV didasarkan pada ketetapan definitif dalam SPPT PBB Migas dan Pabum setelah memperhitungkan penyaluran TW I , II, & III .

  • PERBANDINGAN KETENTUAN LAMA DAN PMK PENATAUSAHAAN MIGAS & PANAS BUMI

    NoHalKetentuan LamaKetentuan Baru (PMK)1Definisi ObjekPBB Migas dikenakan atas Bumi, Bangunan dan Hasil Produksi (minyak dan Gas)PBB Migas dikenakan atas Bumi (Permukaan Bumi dan Tubuh Bumi) dan Bangunan2Objek Permukaan BumiSeluruh Wilayah KerjaArea yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh KKKS3Objek Tubuh BumiTidak ditentukan secara jelas karena terdapat pengenaan atas hasil produksi (minyak dan gas)Ditentukan secara jelas melalui pengkapitalisasian hasil produksi (minyak dan gas)4Batas Waktu Penyampaian SPOP dan sanksi atas keterlambatanTidak diatur secara jelasDiatur secara jelas batas waktu, mekanisme dan sanksi atas keterlambatan penyampaian SPOP

  • NoHalKetentuan LamaKetentuan Baru (PMK)5Angka Perbandingan Tertimbang (APT)Ditentukan oleh DJP berdasar KMK-451/KMK.04/1997Ditentukan oleh DJPK6Penerbitan SPPTSPPT Migas, baik onshore, offshore maupun hasil produksi diterbitkan oleh KPP Pratama (1 Kab/kota diwakili oleh 1 KPP Pratama)SPPT Migas untuk :Onshore diterbitkan oleh KPP Pratama sesuai letak OP.Offshore dan Tubuh Bumi ditentukan oleh KPP Migas/KPP yang ditunjuk7Harga MinyakHarga minyak ditentukan berdasarkan perkalian antara ICP X kurs X 53,9%Harga minyak ditentukan berdasarkan perkalian antara ICP X KursMenkeu dapat menetapkan harga minyak dan kurs8Harga Gas30,25% dari harga minyakHarga pasar atau harga yang ditetapkan oleh Menkeu

  • PERATURAN YANG DICABUT & SAAT BERLAKUNYA PMK BARUKMK No. 451/KMK.04/1997 tentang Penata Usahaan Data Objek PBB Pertambangan Migas dan Panas Bumi serta Pembayarannya;PMK No. 127/PMK.03/2007 tentang Tata Cara Penatausahaan Penerimaan PBB Sektor Pertambangan Migas dan Energi Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 151/PMK.03/2007PERATURAN YANG DINYATAKAN TIDAK BERLAKU:Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tahun 2012.

    MULAI BERLAKUKNYA PMK BARU:

    ****