sosialisasi gemarikan upload
TRANSCRIPT
SOSIALISASI GEMARIKAN(Gerakan Memasyarakatkan
Makan Ikan)
Oleh: Ir. Srilinda Mekarsari
Tasikmalaya, 9 Juni 2015
Salah satu ciri bangsa maju adalah memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi (Izwardi, 2012). Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat.
Pendahuluan
Agar tubuh tetap sehat, terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang.
Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur.
I. KANDUNGAN GIZI IKAN
1. PROTEIN, (zat pembangun) yang lebih mudah dicerna
(sekitar 98%) , mengandung 22 jenis protein dan asam
amino paling lengkap terutama lysine dan treonin
2. VITAMIN A, sebagai
antioksidan, menjaga
kesehatan mata;
3. VITAMIN B6, meningkatkan
metabolisme asam amino dan lemak,
mencegah anemia dan kerusakan saraf
4. VITAMIN D,
meningkatkan
metabolisme kalsium untuk
pertumbuhan tulang
5. VITAMIN B12, membantu pembentukan sel darah merah, membantu metabolisme lemak dan melindungi jantung
6. MINERAL, antara lain zat
besi untuk membantu
pembentukan sel darah
merah, Yodium, mencegah
penyakit gondok; seng,
membantu kerja enzim dan
hormon; Selenium sebagai
antioksidan dan Fluor
menjaga kesehatan gigi
7. KOLESTEROL BAIK, dapat
mencegah terjadinya
penyumbatan pembuluh darah
8. OMEGA-3, membantu perkembangan
mata, otak dan jaringan saraf
(turunannya EPA dan DHA); OMEGA-6
mengandung GLA (gamma linolenic acid)
penting untuk fungsi endokrin dan
hormonal; OMEGA-9 mengandung asam
oleic untuk meringankan gejala
peradangan sendi (arthritis) dan menjaga
stabilitas kolesterol
Bagi ibu hamil dan menyusui seharusnya lebih banyak mengkonsumsi seafood. US FDA menyarankan agar wanita hamil mengkonsumsi 340 gr ikan setiap minggu, sedangkan Food Standard Australia New Zealand (FSANZ) merekomendasikan konsumsi ikan setara 450 gr.
Jumlah tersebut dianggap sebagai jumlah minimal karena berbagai penelitian membuktikan bahwa konsumsi ikan dapat meningkatkan IQ bayi
Tim dari US National Institute of Health meneliti efek Omega-3 dan menemukan bahwa ibu yang paling sedikit asupan asam lemak esensial Omega-3 memiliki anak dengan IQ verbal 9 point lebih rendah dari rata-rata. Dan mereka yang mengkonsumsi ikan yang kaya Omega-3 seperti mackarel dan sarden, pada anak usia 3,5 bulan memiliki kemampuan gerak yang lebih baik
Mencegah terjadinya penyakit jantung Menurunkan kadar kolesterol Menstabilkan tekanan darah Mengurangi resiko stroke Mengurangi resiko kanker Mencegah terjadinya peradangan Mencegah depresi Mengurangi resiko kepikunan Mencegah diabetes
Ikan merupakan sumber protein hewani yang murah. Bandingkan harga satu kg ikan dengan harga satu kg daging sapi, padahal kandungan protein satu kg ikan lebih tinggi daripada kandungan protein hewani lainnya.
Negara kita merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, 2/3 dari negara kita terdiri dari laut yang memiliki sumberdaya ikan yang melimpah.
Produksi ikan budidaya di Indonesia cukup tinggi dengan rata-rata peningkatan sebesar 11% per tahun.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 41 Tahun 2014, guna mewujudkan Gizi Seimbang kedua kelompok pangan sumber protein (hewani dan nabati) perlu dikonsumsi bersama kelompok pangan lainnya setiap hari, agar jumlah dan kualitas zat gizi yang dikonsumsi lebih baik dan sempurna. Kebutuhan pangan hewani 2-4 porsi, setara dengan 70 -140 g (2-4 potong) daging sapi ukuran sedang ; atau 80-160 g (2-4 potong) daging ayam ukuran sedang; atau 80-160 g (2-4 potong) ikan ukuran sedang.
Kelomok Umur (tahun)
Makanan pokok(Setara dengan
100 gr nasi )
LaukSayur
(100 gr sayuran)
Buah (50 gr buah
Susu1)
(200 gr susu
segar)
Gula(10 gr
gula)
Minyak(5 gr
minyak)Lauk Hewani
(50 gr daging)Lauk Nabati
(50 gr tempe)
Anak-anak 1 - 3 2)
4 – 6 7 – 9
34
4,5
122
123
1,5
23
333
111
222
345
Laki-laki Remaja 10 – 12 13 – 15 16 – 18
5
6,58
2,5
33
333
333
444
11-
222
566
Wanita Remaja 10 – 12 13 – 15 16 – 18
4
4,55
2 33
333
333
444
11-
222
555
Laki-laki Dewasa 19 – 29 30 – 49 50 – 64 65 tahun keatas
8765
3333
3333
3344
5554
--11
2222
7664
Wanita Dewasa 19 – 29 30 – 49 50 – 64 65 tahun keatas Hamil Menyusui
4,54,54,5
45+15+1
333333
33333
3+1
33443
3+1
555444
--1
+1+1
222222
56445
5+1
Tabel 1. Komposisi makanan untuk memenuhi angka kecukuan gizi (AKG) per hari Berdasarkan kelomok umur (dalam bentuk porsi)—Sb : Dekes, 2005
Keterangan :1) 1 Porsi susu merupakan pengganti porsi pangan hewani; 2) ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahunpenetapan jumlah porsi berdasarkan angka kecukuan energi rata-rata enduduk Indonesia menurut kelomok umur pada tinggi dan berat idealJika pangan pokok dari umbi-umbian maka kebutuhan LAUK HEWANI atau NABATI DITAMBAH 1 PORSI.
Untuk mendukung peningkatan
ketahanan pangan maka Kementrian
Kelautan dan Perikanan (KKP)
menargetkan peningkatan konsumsi ikan
dari 30.48 kg/kapita/tahun pada tahun
2010 menjadi 38 kg/kapita/tahun pada
tahun 2014
Konsumsi ikan masyarakat di Indonesia baru mencapai 35 kg per kapita per tahun dan rata-rata masyarakat Indonesia yang sudah mencapai 35 kg per kapita per tahun. Sedangkan penduduk Malaysia sudah mencapai 45 kg per kapita per tahun
Pada tahun 2004, Presiden Megawati
Soekarno Putri mencanangkan Program
Gerakan Memasyarakatkan makan Ikan
(GEMARIKAN), sebuah program yang
bertujuan untuk meningkatkan angka
konsumsi ikan indonesia dan ditujukan
pada semua lapisan masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan dan
kecerdasan bangsa.
GEMARIKAN ATAU GERAKAN
MEMASYARAKATKAN MAKAN IKAN ADALAH
GERAKAN MORAL YANG MEMOTIVASI MASYARAKAT
UNTUK MENGKONSUMSI IKAN SECARA TERATUR DALAM JUMLAH YANG DISYARATKAN BAGI KESEHATAN AGAR
TERBENTUK MANUSIA INDONESIA YANG CERDAS,
SEHAT DAN KUAT
FORIKAN (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan)
Bertujuan dalam rangka peningkatan gizi serta
minat dan budaya mengkonsumsi ikan di
masyarakat yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah, perguruan tinggi, swasta dan
masyarakat.
Ketua Umum : Ketua Tim Penggerak PKK Tk
Provinsi
Tiap Kabupaten/Kota diwajibkan untuk
membentuk FORIKAN Tk. Kab/Kota.