sop perawatan.docx

Upload: henny-enarotalis

Post on 05-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

MENGUKUR TEKANAN DARAH

No Revisi

00

Hal. 1 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

1. MENGUKUR TEKANAN DARAHA. Pengertian Menilai tekanan darah yang merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi

B. TujuanMengetahui nilai tekanan darah

C. Indikasi1. Pada pasien yang baru masuk dan untuk dirawat2. Secara rutin pada pasien yang dirawat3. Sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan pasien

D. Prosedur1) Persiapan pasien2) Persiapan alata) Spinomanometer (tensimeter) yang terdiri dari: manometer air raksa+ klep penutup dan pembuka manset udarab) Stetoskopc) Buku catatan tanda vital dan penad) Pasien diberitahu dengan seksama (bila pasien sadar)3) Prosedur pelaksanaana) Jelaskan prosedur kepada pasienb) Cuci tanganc) Gunakan sarung tangand) Atur posisi pasiene) Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi terlentangf) Lengan baju dibukag) Memasang manset 1 inchi ( 2,5 cm ) diatas nadi branchialis ( melakukan palpasi nadi branchialis )h) Mengatur tensi meter agar siap dipakai ( untuk tensi air raksa ) menghubungkan pipa tensi meter dengan pipa manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci resevoiri) Meletakan diafragma stotoskop diatas tempat denyut nadi tanpa menekan nadi branchialisj) Memompa balon manset 180 mmHgk) Mengendorkan pompa dengan cara membuka skrup balon manset hingga melawati bunyi denyut nadi yang terdengar terakhirl) Pada saat mengendurkan pompa perahatikan bunyi denyut nadi pertama ( syistol ) sampai denyut nadi terakhir ( diastol ) jatuh diangka berapa sesuai dengan sekala yang ada di tensi meterm) Jika pengukuran belum yakin, tunggu 30 detik dan lalu lengan ditinggikan diatas jantung untuk mengalirkan darah dari lengan setelah itu ulangi lagi, hingga merasa yakin dan mendapat hasil yang akurat n) Melepaskan manseto) Mengembalikan posisi pasien dengan senyaman mungkinp) Mencuci tangan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

MENGUKUR SUHU AKSILA

No Revisi

00

Hal. 3 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

2. MENGUKUR SUHU AKSILAA. PengertianMengukur suhu badan pasien dengan mengunakan termometer yang dilakukan didaerah aksila /ketiak.

B. Tujuan 1) Mengukur panas tubuh2) Mengetahui keseimbangan antara panas yang dihasilkan dengan yang dikeluarkan

C. Indikasia. Pada klien yang akan dilakukan pembedahanb. Pada anak yang mengalami kejang

D. Prosedur1) Persiapan PasienMenjelaskan prosedur yang akan dilakukan

2) Persiapan alata) Termometer bersih dalam tempatnyab) Air mengalirc) Bengkokd) Tissuee) Buku catatanf) Jam tangang) Kapas alkohol3) Prosedur pelaksanaana) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakanb) Peralatan dibawa kepasien c) Bila ada pengunjung, minta pengunjung untuk meninggalkan kamar pasiend) Ijinkan pasien untuk membantu dalam pelaksanaan prosedur.e) Membersihkan area pengukuran dengan tissuef) Tempatkan termometer diketiak pasien dan biarkan selama 5-10 menitg) Ambil termometer, usap dengan kapas alkohol dan baca hasilnya kemudian masukkan dalam larutan desinfektan kemudian cuci dan keringkanh) Atur posisi pasien.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

MENGUKUR NADI

No Revisi

00

Hal. 5 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

3. MENGUKUR NADIA. PengertianMenghitung frekuensi denyut nadi ( loncatan aliran darah yang dapt teraba yang terdapat di berbagai titik anggota tubuh melalui perabaan pada nadi, yang lazim diperiksa atau diraba pada radialis.

B. Tujuan1. Mengetahui denyut nadi selama rentan waktu 1 menit2. Mengetahui keadaan umum pasien

C. Indikasi 1. Pada pasien yang baru masuk dan untuk dirawat2. Secara rutin pada pasien yang dirawat3. Sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan pasien

D. Prosedur 1) Persiapan Alata) Arloji dengan penunjuk detikb) Buku catatanc) Sarung tangan2) Persiapan Pasiena) Pasien diberi penjelasanb) Posisi pasien berbaring/dudukc) Pasien benar-benar istirahat (rileks)3) Pelaksanaana) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakanb) Pakai sarung tanganc) Menghitung denyut nadi bersamaan dengan mengukur suhud) Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari tengah pada arteri selama 1 menit.e) Hasil penghitungan di catat di buku suhu4) Hal-hal yang perlu diperhatikana) Volume denyut nadi, iramanya teratur/ tidak, tekanannya keras/tidak.b) Tidak boleh mengukur denyut nadi bila baru memegang esc) Pada pasien gawat/ khusus, penghitungan dilakukan lebih seringd) Bila terjadi perubahan pada denyut nadi harus segera melapor pada penanggung jawab/ dokter yang merawat.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

MEMBERIKAN OKSIGEN

No Revisi

00

Hal. 7 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

4. MEMBERIKAN OKSIGENA. PengertianMemasukan zat asam kedalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat khusus

B. Tujuan1) Membantu menambah kekurangan zat asam2) Untuk membantu kelancarn metabolisme 3) Agar alveoli dapat melakukan fungsi inspirasi dan aspirasi4) Sebagai tindakan pengobatan5) Mencegah hipoksia

C. Indikasi 1. Dilakukan pada pasien hipoksia2. Dilakukan pada pasien dalam keadaan gawat, koma, dll3. Dilakukan pada pasien yang tiba-tiba memperlihatkan tanda-tanda syok.4. Dilakukan pada pasien yang mengalami kelumpuhan alat-alat pernafasan

D. Prosedur1) Persiapan Alata) Tabung oksigen dengan manometernya.b) Flowmeterc) Humidifier yang sudah diisi dengan aqua steril sampai batas yang sudah di tetapkan (untuk kelembaban udara).d) Selang oksigene) Masker sederhana2) Persiapan PasienPasien diberitau dengan seksama (bila pasien sadar)3) Prosedur Pelaksanaana) Isi tabung oksigen diperiksab) Selang oksigen dihubungkan dengan maskerc) Atur posisi pasien semifowlerd) Masker dipasang atau di tutupkan pada mulut atau hidung, tali masker diikatkan di belakang kepalae) Flowmeter dibuka sesuai dengan ukuran yang diperlukan bila menggunakan masker 6-8 liter/menitf) Periksa kecepatan aliran tiap 6-8 jam dan catat kecepatan aliran oksigeng) Observasi respon pasienh) Pemberian oksigen tergantung program pemberian, bisa terus menerus, selang selingi) Bila sudah tidak diperlukan lagi masker oksigen diangkat dan selang oksigen ditutupj) Pasien dirapikan dan alat-alat di bersihkank) Cuci tangan. l) Hal- hal yang perlu diperhatikan:- Reaksi pasien sebelum dan sesudah pemberian oksigen- Harus hati-hati jangan sampai menyakiti pasien- Jauhkan hal-hal yang membahayakan misalnya: api karena oksigen mudah terbakar.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA CUTAN (IC)

No Revisi

00

Hal. 8 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

5. PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA CUTAN (IC)A. Pengertian Pemberian obat yang dilakukan dengan cara memasukkan obat ke dalam jaringan kulit

B. Tujuan 1) Melaksanakan skin test2) Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan dengan cara suntikan intrcutan3) Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misal: tuberculin test)

C. IndikasiKlien yang akan diberikan obat antibiotic

D. Prosedur1) Persiapan pasienJelaskan tindakan yang akan diberikan kepada pasien:2) Persiapan alata) Bak instrumen kecil berisi obat dalam spuitb) Kapas alkohol secukupnyac) Bengkok 1 buahd) Buku instruksi obat pasien3) Prosedur pelaksanaana) Bawa alat-alat kedekat pasienb) Pasang sampiranc) Atur posisi pasiend) Perawat cuci tangane) Desinfektan daerah yang akan diinjeksi dengan kapas alkoholf) Regangkan permukaan kulit yang akan diinjeksig) Tusukkan jarum suntik dengan sudut 15 derajat dan permukaan kulit dengan mata jarum kearah atash) Masukkan obat hingga permukaan kulit, sehingga permukaan kulit menggelembungi) Cabut jarum suntik dengan cepatj) Desinfektan daerah bekas suntikan dengan cara ditekan dengan kapas alkoholk) Beri tanda tempat suntikan dengan melingkarinyal) Kembalikan posisi pasien semulam) Alat di rapikann) Perawat cuci tangano) Mencatat tindakan yang dilakukan dan hasil tindakan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM)

No Revisi

00

Hal. 11 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

6. INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM)A. PengertianMasukkan obat kedalam tubuh melalui jaringan otot (intra muscular)

B. TujuanUntuk pengobatan agar dapat cepat bereaksi dalam tubuh dan dapat diberikan dalam dosis yang tepat

C. Prosedur1) Persiapan Pasien:Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan prosedur2) Prosedur Pelaksanaana) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakanb) Bawa alat ke dekat pasienc) Mencocokkan identitas pasien dengan buku injeksid) Mengambil obat, membaca etiket dan mencocokkan dengan buku injeksie) Bila obat dalam bentuk serbuk, larutkan obat dengan water for injection dengan menggunakan jarum steril (jarum disendirikan)f) Menentukan lokasi pemberian injeksi secara tepatg) Olesi lokasi tusukan dengan kapas alkohol dengan gerakan melingkarh) Tekhnik penyuntikan:1. Tekhnik umum: Cubit kulit Masukkan jarum dengan sudut 90o Lepaskan kulit Aspirasi Masukkan obat dengan pelan-pelan Angkat jarum dengan cepat Gosok daerah suntikan Pasang plester band aid bila perlu 2. Tekhnik Z track: Sama dengan prosedur umum Kalau pada tekhnik umum kulit di cubit, pada prosedur ini kulit di tarik dan tahan, selanjutnya sama.i) Masukkan jarum ke penutup dengan cara letakkan penutup jarum di bak instrumen, kemudian masukkan jarum ke penutup tanpa disentuh tanganj) Rapatkan penutup jarumk) Dokumentasikan tindakan yang telah dikerjakanl) Alat-alat dibereskanm) Catat dalam buku injeksi dan dokumentasikan di catat perawatn) Hal-hal yang harus diperhatikan:1. 6 tepat dan 1 waspada2. Respon pasien

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

PASANG INFUS

No Revisi

00

Hal. 13 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

7. PASANG INFUSA. PengertianMemasukkan cairan obat kedalam tubuh, langsung melalui pembuluh darah vena dengan menggunakan infus set.

B. Tujuan1) Untuk pengobatan tertentu2) Memenuhi kekurangan cairan/elektrolit3) Memenuhi nutrisi bagi pasien yang tidak boleh makan per oral

C. Prosedur1) Persiapan pasiena. Perawat memperkenalkan dirib. Menjelaskan tujuan serta sebab dan akibat pemasangan infus baik terhadap pasien maupun keluarganyac. Menjelaskan langkah atau tindakan pemasangan infus yang akan dilakukan perawatd. Menyiapkan posisi pasiene. Menyiapkan suasana lingkungan pasien2) Persiapan Alata. Infus set sterilb. Jarum infus steril (misal: abbocath, venflon, surflow)c. Kasa steril pada tempatnyad. Kapas alkohol 70%e. Cairan infus yang diperlukanf. Cairan bethadineg. Perlak dan alasnyah. Karet pembendung (tourniquet)i. Korentang steril pada tempatnyaj. Plester, gunting verband, verbandk. Gantungan atau standar infusl. Bidai atau spalk yang sudah dibalut dengan verband (khusus untuk anak-anak)m. Bengkok 3) Prosedur pelaksanaanPerhatian khusus: cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Tahap-tahap tindakan:a. Alat-alat didekatkan dengan pasienb. Pasang alas pada lokasi yang akan dipasang infusc. Cairan yang diperlukan digantung pada standar infusd. Infus set dibuka dan kran selang infus di tutup, kemudian tusukan pipa saluran infus pada botol cairane. Isi recervoir/tabung selang infus dengan cairan sampai batas yang sudah ditentukanf. Buka tutup jarum selang infus, alirkan cairan infus dengan membuka kran selang infus secara perlahang. Tutup kran selang infus setelah cairan keluarh. Pastikan lagi bahwa pada vena tersebut dapat dipasang infusi. Tourniquet dipasang pada daerah yang akan dipasang infusj. Lakukan desinfeksi pada lokasi yang akan ditusuk jarum (abbocath, venflon) dengan kapas alkohol 70% atau bethadine dan tunggu sampai kering.STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

PASANG KATETER

No Revisi

00

Hal. 15 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

8. PASANG KATETERA. Pengertian Memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui urethra.

B. Tujuan1) Mengambil urine untuk bahan pemeriksaan2) Mengatasi retensio urine3) Untuk memberikan pengobatan

C. Indikasi 1. Untuk memeroleh bahan urin steril2. Mengatasi retensi urine3. Mengukur jumlah produksi urine oleh ginjal secara akurat

D. Prosedur1) Menyiapkan pasiena) Beri salamb) Perkenalkan diri (bila pasien baru)c) Tanyakan kesediaan pasien untuk dipasang kateterd) Jelaskan tujuan pemasangan kateter2) Menyiapkan alat-alata) Sarung tangan sterilb) Kasa sterilc) Kateter sesuai dengan nomor yang diperlukand) Urine bage) Korentangf) Plesterg) Pengalash) Bengkoki) Gunting verbandj) Bethadinek) Jelly KYl) PZ atau aquades3) Prosedur pelaksanaana) Perhatian khusus :1. Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja di air mengalir, memakai hibiscrup atau sabun, dilap dengan handuk bersih dan kering.2. Perhatikan sterilitas selama pemasangan3. Selalu observasi respon pasien, baik verbal maupun non verbal4. Tanyakan keadaan pasien selama maupun setelah prosedur pemasangan5. Bila selama pelaksanaan prosedur ada hambatan, segeralah dirujuk pada dokter atau penanggung jawabb) Tahap-tahap Kegiatan:1. Dekatkan alat-alat yang siap dipakai2. Siapkan posisi pasien secara rileks sesuai jenis kelamin:3. Laki-laki: lurus4. Perempuan: dorsal recombert5. Pasang alas bokong dan meletakkan bengkok diantara tungkai6. Pasang sarung tangan7. Bersihkan daerah genetalia dengan kapas savlon 3%8. Tentukan lokasi dan kondisi meatus9. Basahi catheher dengan jelly KY sepanjang 2-3,5 cm, jangan menutupi ujung catheter10. Masukan catheter ke dalam meatus pelan-pelan, pasien disuruh tarik napas dalam11. Tentukan ada tidaknya hambatan, bila ada segeralah dirujuk pada dokter atau penanggung jawab, bila ada lanjutkan untuk mengecek catheter masuk atau tidak.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

NEBULIZER

No Revisi

00

Hal. 18 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

9. NEBULIZER A. PengertianNebulizer adalah alat pelembab yang membentuk aerosol, kabut, butir-butir kecil air (garis tengahnya 5-10 micron)

B. Tujuan1) Untuk mengencerkan secret dengan jalan memancarkan butir-butir air melalui jalan napas2) Pemberian obat-obat aerosol

C. Indikasi 1. Untuk penderita asma 2. Sesak nafas kronik3. Pada penderita trakeostomi

D. Prosedur1) Persiapan Alata) Nebulizer dengan perlengkapannyab) Obat-obat untuk aerosolc) Stetoskopd) Aquadese) Selang oksigenf) Bengkokg) Masker transparan2) Persiapan Pasiena) Pasien diberitau tentang tindakan yang akan dilakukanb) Atur posisi pasien duduk/setengah duduk3) PelaksanaanAlat-alat didekatkan ke pasiena) Hubungkan nebulizer dengan oksigenb) Hubungkan nebulizer dengan listrik kemudian hidupkanc) Waktu dan kelembaban di stel dahulu, kemudian baru diberikan pada pasiend) Sebelum nebulizer diberikan, dengarkna dulu suara napase) Pasien dianjurkan nafas panjang dan menghisap uap yang keluar. Cara menghisapnya: uap dihisap dan hidung lalu dikeluarkan melalui mulutf) Setiap 10 kali napas panjang pasien dianjurkan batuk dan mengeluarkan dahaknya, kemudian secret ditampung dalam bengkokg) Selama pemberian nebulizer dilakukan clapping untuk mempermudah pengeluaran sekret

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

CUCI TANGAN HIGIENIS

No Revisi

00

Hal. 20 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

10. CUCI TANGAN HIGIENISA. Pengertian Membersihkan/ mencuci tangan secara higienis/ rutin.

B. TujuanBersihkan kuman dan bakteri penyakit.

C. Prosedur1) Persiapan alat:a) Kran/ air bersih.b) Sabun cair/ batang.c) Handuk/ lap kering/ tisu.2) Persiapan pencucian.a) Air bersih yang mengalir dari kran, ceret atau sumber lain.b) Sabun cair / batangc) Handuk, tissue, kain yang keringd) Kuku dijaga selalu pendeke) Cincin dan gelang perhiasan harus di lepas dari tangan3) Pelaksanaana) Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.b) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantianc) Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersihd) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkane) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian f) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

PERAWATAN LUKA

No Revisi

00

Hal. 22 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

11. PERAWATAN LUKAA. PengertianMembersihkan luka, mengobati luka, dan menutup kembali luka dengantehnik steril

B. Tujuan1) Untuk membersihkan luka2) Mencegah masuknya kuman dan kotoran kedalam luka3) Memberikan pengobatan pada luka4) Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien5) Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka

C. Prosedur1) Persiapan pasiena) Memberikan salam, memanggil klien dengan namanyab) Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien / keluarga2) Persiapan alata) Seperangkat set perawatan luka sterilb) Sarung tangan sterilc) Pinset 3 (2 anatomis, 1 sirurgis)d) Gunting (menyesuaikan kondisi luka)e) Balutan kassa dan kassa sterilf) Kom untuk larutan antiseptic/larutan pembersihg) Salp antiseptic ( bila diperlukan )h) Depressi) Lidi kapasj) Larutan pembersih yang diresepkan (garam fisiologis, betadin)k) Gunting perban / plesterl) Sarung tangan sekali pakaim) Plester, pengikat, atau balutan sesuai kebutuhann) Bengkoko) Perlak pengalasp) Kantong untuk sampahq) Korentang sterilr) Alcohol 70%s) Troli / meja dorong3) Prosedur pelaksanaan1. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai2. Susun semua peralatan yang diperlukan di troly dekat pasien ( jangan membuka peralatan steril dulu)3. Letakkan bengkok di dekat pasien4. Jaga privacy pasien, dengan menutup tirai yang ada di sekkitar pasien, serta pintu dan jendela5. Mengatur posisi klien, instruksikan pada klien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan steril6. Mencuci tangan secara seksama7. Pasang perlak pengalas8. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester, ikatan atau balutan dengan pinset9. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar pada kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih terdapat plester pada kulit, bersihkan dengan kapas alcohol10. Dengan sarung tangan atau pinset, angkat balutan, pertahankan permukaan kotor jauh dari penglihatan klien11. Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan steril / NaCl12. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan13. Buang balutan kotor pada bengkok14. Lepas sarung tangan dan buang pada bengkok15. Buka bak instrument steril16. Siapkan larutan yang akan digunakan17. Kenakan sarung tangan steril18. Inspeksi luka19. Bersihkan luka dengan larutan antiseptic yang diresepkan atau larutan garam fisiologis20. Pegang kassa yang dibasahi larutan tersebut dengan pinset steril21. Gunakan satu kassa untuk satu kali usapan22. Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi23. Gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka24. Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka atau insisi. Usap dengan cara seperti di atas25. Berikan salp antiseptic bila dipesankan / diresepkan, gunakan tehnik seperti langkah pembersihan26. Pasang kassa steril kering pada insisi atau luka27. Gunakan plester di atas balutan,fiksasi dengan ikatan atau balutan28. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempatnya29. Bantu klien pada posisi yang nyaman30. Dokumentasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

TRANSFUSI DARAH

No Revisi

00

Hal. 25 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

12. TRANSFUSI DARAHA. PengertianTranfusi darah merupakan tindakan yang dilakukan bagi klien yang memerlukan darah dan atau produk darah dengan memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set tranfusi.cairan melalui intravena (infus).nutrisi bagi klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi menelan, Tindakan ini dilakukan dengan didahului pemasangan pipa lambung

B. Tujuan1) Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma, atau perdarahan).2) Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia berat.3) Memberikan komponen selular tertentu sebagai terapi sulih (misalnya, faktor pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien hemofilia).

C. Prosedur1) Persiapan pasiena) Memberikan salam dan menyapa nama pasien b) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan c) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien2) Persiapan alata) Standar Infus.b) Set tranfusi.c) Botol berisi cairan NaCl 0,9 %.d) Produk darah yang benar sesuai program medis.e) Pengalas.f) Torniket.g) Kapas alkohol.h) Plester.i) Gunting.j) Kasa sterilk) Betadinel) Sarung tangan3) Prosedur pelaksanaana) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.b) Cuci tanganc) Gantung larutan NaCl 0,9 % dalam botol untuk digunakan setelah tranfusi darah.d) Gunakan selang infus yang mempunya filter (selang Y atau tunggal).e) Lakukan pemberian infus NaCl 0,9 % (lihat prosedur pemasangan infus) terlebih dahulu sebelum pemberian tranfusi darah.f) Sebelum dilakukan tranfusi darah terlebih dahulu memeriksa identifikasi kebenaran produk darah: periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsa, dan periksa adanya bekuan.g) Buka set pemberian darah.h) Untuk selan Y, atur ketiga klem.i) Untuk selang tunggal, klem pengatur pada posisi offj) Cara tranfusi darah dengan selang Y:k) Tusuk kantong NaCl 0,9 %l) Isi selang dengan NaCl 0,9 %m) Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9 %.n) Tutup/klem pada slang yang tidak digunakan.o) Tekan/klem sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter terisi sebagian).p) Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl 0,9 %.q) Kantong darah perlahan-lahan dibalik-balik 1 2 kali agar sel-selnya tercampur. Kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada selang dan filter terisi darah.r) Cara tranfusi darah dengan selang tunggal:s) Tusuk kantong daraht) Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter terisi sebagian).u) Buka klem pengatur biarkan selang terisi darah.v) Hubungkan selang tranfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengataur bawah.w) Setelah darah masuk, pantau tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama, dan setiap 15 menit selama 1 jam berikutnya.x) Setelah darah diinfuskan, bersihkan selang infus dengan NaCl 0,9 %.y) Catat tipe, jumlah dan komponen darah yang diberikan.z) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

BGA (BLOOD GAS ANALYSIS)

No Revisi

00

Hal. 28 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

13. BGA (BLOOD GAS ANALYSIS)A. PengertianAnalisa gas darah (AGD) atau BGA (Blood Gas Analysis) biasanya dilakukan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh gangguan pernafasan dan/atau gangguan metabolik. Komponen dasar AGD mencakup pH, PaCO2, PaO2, SO2, HCO3 dan BE (base excesses/kelebihan basa).

B. TujuanMengetahui saturasi oksigen

C. Prosedur1) Persiapan pasiena) Memberikan salam dan menyapa nama pasien b) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan c) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien2) Persiapan alata) Disposibel spuilt 3 CCb) Botol Infusc) Betadined) Kapase) Karet penutupf) Heparin Cairg) Blanko Pemeriksaanh) Duk Pengalasi) hipafix3) Prosedur pelaksanaana) Bentangkan duk pengalas.b) Letakkan botol infusc) Tangan pasien diletakkan diatas botol infus, dengan sendi melipat kebelakang.d) Sedot heparin cair sebanyak 1 cc dan kmudian keluarkan. Heparin hanya membasahi dinding disposible. Tidak ada sisa o,1 cc dalam disposible, kecuali yang ada didalam jarum.e) Raba Nadi dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah.f) Pastikan tempat dari nadi yang diraba.g) Desinfeksi daerah tersebuth) Desinfeksi kedua jarii) Pegang disposible seperti memegang pensil.j) Raba kembali Nadi dengan menggunakan kedua yang telah didesinfeksik) Tusukan jarum diantara kedsua jari dengan sudut 45 drajat mengarah ke jantung.l) Biarkan Darah sendiiri mengalir ke dalam jarum. Jangan diaspirasi.m) Cabut jarum dan tusukkan pada karet penutup.n) Tekan daerah penusukan dengan menggunakan kapas betadine selama 5 menit.o) Beri etiket dan bawa ke laboraotirum.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

PENGAMBILAN DARAH IV (INTRA VENA)

No Revisi

00

Hal. 30 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

14. PENGAMBILAN DARAH IV (INTRA VENA)A. PengertianSuatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dengan menggunakan spuit

B. Tujuan1) Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan2) Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy)

C. Prosedur1) Persiapan pasiena) Memberikan salam dan menyapa nama pasien b) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan c) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien

2) Persiapan alata) Disposibel spuilt 3, 5 CCb) Torniquetc) Betadined) Kapase) Heparin f) Blanko Pemeriksaang) pengalash) hipafix3) Prosedur pelaksanaana) Lakukan penjelasan kepada penderita (tentang apa yang dilakukan terhadap penderita, kerjasama penderita, sensasi yang dirasakan penderita, dsb).b) Cari vena yang akan ditusuk (superfisisal, cukup besar, lurus, tidak ada peradangan, tidak diiinfus).c) Letakkan tangan lurus serta ekstensikan dengan bantuan tangan kiri operator atau diganjal dengan telapak menghadap ke atas sambil mengepal.d) Lakukan desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas steril yang telah dibasahi alcohol 70% dan biarkan sampai kering.e) Lakukan pembendungan pada daerah proximal kira-kira 4-5 jari dari tempat penusukan agar vena tampak lebih jelas (bila tourniquet berupa ikatan simpul terbuka dan arahnya ke atas).f) Pembendungan tidak boleh terlalu lama (maks. 2 menit, terbaik 1 menit).Ambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah darah yang akan diambil, cek jarum dan karetnya.g) Pegang spuit dengan tangan kanan, kencangkan jarumnya dan dorong penghisap sampai ke ujung depan.h) Fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ibu jari tangan kiri.i) Tusukkan jarum dengan sisi menghadap ke atas membentuk sudut 15-30 sampai ujung jarum masuk ke dalam vena dan terlihat darah dari pangkal jarum.j) Fiksasi spuit dengan tangan kiri dengan membentuk sudut.Penghisap spuit ditarik pelan-pelan sampai didapatkan volume darah yang diinginkan.k) Kepalan tangan dibuka, lepaskan bendungan.l) Letakkan kapas alcohol 70% di atas jarum, cabut jarum dengan menekan kapas menggunakan tangan kanan pada bekas tusukan selama beberapa menit untuk mencegah perdarahan, plester. Lepaskan jarum.m) Tuangkan darah ke dalam botol penampungan yang volumenya sesuai (sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta).n) Jika menggunakan antikoagulan, kocok botol beberapa menit agar antikoagulan tercampur dengan darah dan tidak terjadi pembekuan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALNo. SPO

SPO Ners A5 B-One

Tanggal dibuat :

20 Februari 2015

Tanggal Berlaku :

27 Februari 2015

Nama Departemen :

PENYAKIT DALAM

Judul :

MEMBERIKAN MAKANAN MELALUI NGT

No Revisi

00

Hal. 33 dari 34

Diatur Oleh :

Kepala Ruang beserta staf B-1

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik

15. MEMBERIKAN MAKANAN MELALUI NGTA. PengertianMemberikan makanan cair dan minuman melalui pipa lambung.

B. Tujuan1) Memenuhi kebutuhan nutrisi2) Pasien mendapat makanan dan minuman sesuai waktu kebutuhan

C. Prosedur1) Persiapan pasiena) Memberikan salam dan menyapa nama pasien b) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan c) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien2) Persiapan alata) Pengalas/ serbet makan b) Naso gastric tube dan tutupnya.c) Jelly dan gas d) Spuit 10- 50cc : anak 10cc, dewasa 50 cce) Plester dan guntingf) Stetoscopg) Bengkokh) Mangkok / bengkok berisi air i) Cucingj) Minuman yang akan diberikan3) Prosedur pelaksanaana) Menyiapkan pasien dalam keadaan aman dan nyamanb) Memasang pengalas c) Mengukur NG tube melalui tragus- hiung-prox.sifoideusd) Memberi tanda dengan plestere) Mengoles NG tube dengan jelly f) Memasukan NG tube ke lubang hidung dan meminta pasien untuk menarik nafas panjang dan pasien dianjurkan menelan NG tube sampai batas yang telah diberi plester,sambil mengobserfasi, reaksi yang terjadiselama pemasangan.g) Mengecek apakah NG suda masuk dengan benar dengan cara:h) Isi 10cc udara sambil mendengarkan dengan stetoscope pada daerah epigastrium i) Memasukan ujung NG tube kedalam airj) Aspirasi.k) Fiksasi yang benar dengan plester.l) Memeriksa cairan yang akan dimasukan : macam, suhu, jumlahm) Memiringkan corong yang akan diisi minuman n) Memberikan minuman melalui corong secarapelan- pelano) Membilas sampai bersih

33