sop gigi

19
Puskesm as Lurasik PEMBERSIHAN KARANG GIGI SOP No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Lurasik Simon Luan,Asa,A.Md.Kep NIP.19700803 199404 1 009 No. Revisi : Tanggal terbit : 30 Desember 2015 Halaman : 1/2 1. Pengertian Pembersihan karang gigi adalah membersihkan plak,karang gigi yang melekat pada permukaan gigi yang kelihatan maupun yang tertutup gingival 2. Tujuan Mencegah terjadinya gangguan jaringan penyangga gigi Menghilangkan fokal infeksi terutama pada jaringan penyangga gigi 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Lurasik Nomor : /SK/Kapus/XII/2015 tentang Standar dan SOP Layanan Klinis 4. Referensi Buku Pedoman Perawatan dasar Depkes RI Tahun 2005 5. Prosedur 1. Persiapan alat diagnostik (nearbeken, kaca mulut, sonde, pinset, ekskavator) 2. Pasien ditempatkan pada posisi yang nyaman di dental unit 3. Petugas mencuci tangan, memakai sarung tangan dan masker 4. Anamnesis pemeriksaan oral dan menegakan diagnosis 5. Persiapana alat dan bahan pembersihan karang gigi : 1) Manual skaler : hoe,sikle, kuret. 2) Brush poles

Upload: panca-wirawan

Post on 07-Jul-2016

149 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

12

TRANSCRIPT

Page 1: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

PEMBERSIHAN KARANG GIGI

SOP

No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 1/2

1. Pengertian Pembersihan karang gigi adalah membersihkan plak,karang gigi yang melekat pada permukaan gigi yang kelihatan maupun yang tertutup gingival

2. Tujuan Mencegah terjadinya gangguan jaringan penyangga gigiMenghilangkan fokal infeksi terutama pada jaringan penyangga gigi

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Lurasik Nomor : /SK/Kapus/XII/2015 tentang Standar dan SOP Layanan Klinis

4. Referensi Buku Pedoman Perawatan dasar Depkes RI Tahun 2005

5. Prosedur 1. Persiapan alat diagnostik (nearbeken, kaca mulut, sonde, pinset, ekskavator)

2. Pasien ditempatkan pada posisi yang nyaman di dental unit 3. Petugas mencuci tangan, memakai sarung tangan dan masker4. Anamnesis pemeriksaan oral dan menegakan diagnosis5. Persiapana alat dan bahan pembersihan karang gigi :1) Manual skaler : hoe,sikle, kuret.2) Brush poles3) Butiran kapas4) Alcohol 70%5) Pumis6) Pasta gigi7) Iodine povidon 6. Persetujuan pasien sebelum melakukan tindakan7. Melakukan pembersihan plak dan karang gigi sub dan supragingiva

perkwadran menggunakan manual skaler8. Melakukan pemolesan pada seluruh permukaan gigi menggunakan

brush polish,dan pasta gigi yang dicampur pumice9. Mengoleskan larutan iodine povidon pada permukaan gingival10. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan11. Memberikan DHE meliputi teknik dan cara menggosok

gigi,menghilangkan kebiasaan buruk,anjuran kunjungan berkala dan perawatan gigi rutin

Page 2: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

PEMBERSIHAN KARANG GIGI

SOP

No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 2/2

6. Unit Terkait Puskesmas

Page 3: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

PENCABUTAN GIGI SULUNG

SOP

No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : ½

1. Pengertian Mengeluarkan gigi permanen sisa akar,sisa mahkota yang tidak dapat diretorasi,gigi dengan kelainan periodontal yang tidak dapat dirawat,impaksi,supernumerary,fokal infeksi dari soketnya dengan anastesi lokal/topical

2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk pencabutan gigi sulung 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Lurasik Nomor : /SK/Kapus/XII/2015

tentang Standar dan SOP Layanan Klinis4. Referensi KEPMENKES NOMOR : 284 /MENKES /SK /IV/ 2006 TENTANG

STANDAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

5. Prosedur 1 Persiapan alat diagnostik (nearbeken, kaca mulut, sonde, pinset, ekskavator)

2 Pasien ditempatkan pada posisi yang nyaman di dental unit 3 Petugas mencuci tangan, memakai sarung tangan dan masker4 Anamnesis pemeriksaan oral dan menegakan diagnosis5 Alcohol 70%6 Obat anestesi local7 Butiran kapas dan kassa tampon8 Povidon iodine

A. Prosedur kerja :1. Persetujuan tindakan medik2. Penyiapan peralatan, obat-obatan dan bahan-bahan yang diperlukan3. Anestesi lokal topical, blok atau infiltrasi pada gigi yang akan

dicabut4. Melakukan pencabutan,mulai lepaskan gingivala ttachment,menge

luarkan gigi dari soket,periksa soket/tulang alveolar,masage kedua dinding soket

5. Pemberian tampon yang dibasahi povidon iodine 10%6. Pemberian resep obat7. Instruksi sesudah pencabutan :

Tampon yang di letakan di luka bekas pencabutan di gigitselama minimal setengah jam lalu di buang.

Page 4: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

PENCABUTAN GIGI SULUNG

SOP

No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 2/2

6. Prosedur 8. Mengunyah makanan pada regio yang berlawanan dengan gigi yang dicabut

9. Jangan sering berkumur atau mengisap-isap ludah.10. Kompres es untuk mengurangi pembengkakan11. Jangan merokok12. Tampon yang di letakan di luka bekas pencabutan di gigit selama

minimal setengah jam kemudian di buang13. Tidak sering meludah atau berkumur14. Setelah pencabutan di anjurkan tidak boleh mengkonsumsi

makanan/minuman yang panas15. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan16. Membuat resep obat17. Melakukan pencatatan hasil rekam medik

7. Unit Terkait Puskesmas

Page 5: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

DRY SOCKET

SOP

No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 1/2

1. Pengertian Suatu keadaan dimana soket kering pasca pencabutan 2-3 hari oleh karena lepasnya koagulan darah dan menimbulkan rasa sakit

2. Tujuan 1. Untuk mengurangi rasa sakit2. Mempercepat penyembuhan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Lurasik Nomor : /SK/Kapus/XII/2015 tentang Standar dan SOP Layanan Klinis

4. Referensi KEPMENKES NOMOR : 284 /MENKES /SK /IV/ 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

5. Prosedur 1. Petugas mencuci tangan2. Persiapan alat diagnostik (kaca mulut,sonde, excavator,pinset)3. Pasien ditempatkan pada posisi yang nyaman di dental unit4. Petugas: dokter gigi/perawat gigi memakai sarung tangan dan masker5. Persiapan Alat sesuai dengan diagnosa:

1) Alcohol 70% 2) Butiran kapas3) Kassa tampon4) Povidon iodine

6. Anamnesis dan diagnose7. Persetujuan tindakan medik8. Persiapkan alat dan bahan9. Anestesi local topikal/infiltrasi 10. Pembersihan soket dengan curet,tulang yang tajam sampai terjadi

pendarahan baru11. Irigasi dengan larutan povidon iodine lalu gigit tampon yang telah

diberi betadine12. Pemberian resep obat13. kontrol setelah 2 hari14. instruksi:-gigit tampon selama 30 menit

-jangan sering kumur2 dan mengisap-isap lu -jangan makan dan minum yang panas -mengunyah makanan pada sisi yang berlawanan

Page 6: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

DRY SOCKET

SOP

No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 2/2

5. Prosedur 15. tampon yang diletakan di luka bekas pencabutan digigit selama minimal setengah jam,kemudian dibuang.

16. Tidak sering meludah atau berkumur17. Setelah pencabutan dianjurkan tidak boleh mengkonsumsi

makanan/minuman yang panas.18. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan19. Membuat resep obat20. Melakukan pencatatan hasil rekam medik

6. Unit Terkait Puskesmas

Page 7: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

ANAMNESA/WAWANCARA

SOP

No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 1/5

1. Pengertian Merupakan pendekatan sistemik untuk mendapatkan status kesehatan. Kesehatan gigi dan profil/karakter pasien.Wawancara: meliputi keluhan/tujuan pasien, riwayat kesehatan gigi dan mulut, riwayat kesehatan umum pasien.

2. Tujuan Untuk mendapatkan informasi mengenai status kesehatan dan riwayat penyakit pasien, yang digunakan untuk membantu menegakkan diagnose penyakit.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Lurasik Nomor : /SK/Kapus/XII/2015 tentang Standar dan SOP Layanan Klinis

4. Referensi KEPMENKES NOMOR : 284 /MENKES /SK /IV/ 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

5. Prosedur A. PERSIAPAN :1. Dental Unit 12. Alcohol 2. Nier Bekken 13. Air bersih3. Kaca Mulut 14. Semprot udara dan air4. Pinset 15. Dappen disk5. Sonde 16. Spatula6. Escavator 17. Cavit flecher 7. Handscoen 18. Eugenol8. Masker 19. Straight handpiece9. Gelas Kumur 20. Contra Angle10. Sabun dan lap Tagan 21. Plastic instrumen11. Kapas 22. bur (round, fissure)

B. PELAKSANAAN PELAYANAN:

Menyapa Pasien dengan ramah1. Menanyakan dan mencatat identitas penderita meliputi

a. Nama :b. Umur :c. Alamat :d. Pekerjaan :

ANAMNESA/WAWANCARA

SOP No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala

Page 8: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 2/5

5. Prosedur 2. Menanyakan dan mencatat riwayat kesehatana. Jantungb. Kencing manisc. Darah tinggid. Kehamilan (pada wanita)e. Kebiasaan individuf. Alergig. Komplikasi yang pernah dialami pada riwayat pengobatan lalu;

1) Asma2) TBC (paru)3) HIV/AIDS4) Epilepsi5) Penyakit gangguan Hati

3. Menanyakan Keluhan utamaa. Menanyakan mulai kapan dirasakanb. Apakah Sifat sakit :

1) terus menerus2) Kadang-kadang ( bila kemasukan makanan)3) Timbulnya rasa sakit:

Spontan(tanpa rangsangan) Adanya rangsangan(dingin,panas)

c. Tempat Lokal Menyebar Sudah pernah diobati atau belum

C. Pemeriksaan Ekstra Oral.1. Melihat pipi dan bibir apakah ada pembengkaan bentuknya simetris atau tidak,

apakah ada celah bibir.2. Bila ada pembengkaan pipi, meraba pipi memakai empat jari dengan menekan

pipi secara lembut untuk merasakan adanya benjolan/ pembengkakan dan menilai apakah keras, lunak, ada fluktuasi atau t idak.

ANAMNESA/WAWANCARA

SOP No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas LurasikNo. Revisi :

Page 9: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 3/5

5. Prosedur 3. Bila ada pembengkakan bibir, memeriksa bibir bawah dengan menarik bibir bawah kearah bawah dan memeriksa bibir atas dengan menariknya ke atas untuk melihat apakah ada perubahan warna, benjolan, pembengkakan. Menekan dengan lembut bibir untuk merasakan apakah keras, lunak atau ada fluktuasi.

4. Memeriksa kelenjar getah bening di bawah rahang bawah dengan cara meraba menggunakan jari telunjuk dan jari tengah menekan dengan lembut menyusuri dari belakang telinga ke submandibula sampai arah depan/dagu untuk menemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening.

D. Pemeriksaan Intra Oral.1. Inspeksi.2. Meminta pasien membuka mulut selebar mungkin.3. Melihat menggunakan kaca mulut yang dipegang dengan tangan kiri/kanan

ke seluruh permukaan gigi apakah keadaannya bersih / kotor, adakah gigi lubang (karies), warna, bentuk, gigi permanen sudah tumbuh atau belum dan letak gigi.

4. Melihat apakah ada gusi bengkak, gusi bernanah,kemerahan dan berdarah.5. Melihat apakah ada kelainan pada mukosa pipi dan lidah, bercak putih, bercak

merah, warna merahkebiruan, radang dan ulcus.6. Melihat apakah ada kelainan celah pada palatum/langit-langit mulut, tumor

eksostosis.7. Melihat dasar mulut apakah ada bengkak, lesi , ulcus8. Melihat adanya perubahan warna gigi menjadi kehitaman.9. Palpasi.10. Merasakan apakah ada gigi goyang dengan cara menjepitkan pinset pada

bagian mahkota gigi kemudian menggoyangkan gigi kearah luar dan dalam 2 kali, bila gigi bergerak sejauh >2mm berarti gigi tersebut goyang.

11. Meraba gigi dengan cara menjepit cotton pellet menggunakan pinset kemudian menekan gusi dengan lembut dan melihat apakah mudah berdarah atau keluar nanah

12. Meraba gusi dengan ujung jari telunjuk tangan kanan dan menekannya apakah gusi bengkak, keras, lunak, fluktuasi, keluar nanah, nyeri ( dengan melihat ekspresi pasien ).

13. Soundage.14. Memeriksa karies dan kedalamannya dengan cara memasukan ujung sonde

kedalam lubang gigi untuk menentukan kedalaman lubang gigi dan mengelilingi lubang gigi untuk menentukan kedalaman karies sampai ke jaringan mana (sampai dentin atau pulpa).

 ANAMNESA/WAWANCARA

SOP No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas LurasikNo. Revisi :

Tanggal terbit : 30 Desember 2015

Page 10: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199403 1 009

Halaman : 4/5

5. Prosedur 15. Memeriksa karies dan kedalamannya dengan cara memasukan ujung sonde kedalam lubang gigi untuk menentukan kedalaman lubang gigi dan mengelilingi lubang gigi untuk menentukan kedalaman karies sampai ke jaringan mana (sampai dentin atau pulpa). 

16. Test vitalitas dengan cara;17. Test dingin ( menggunakan kapas yang telah disemprot clorethile dan di

letakan di kavitas)18.  Test open bur ( di lakukan bila tes dingin dan sonde negatif dengan cara

membuka atap pulpa sampai positif.19. Mengetuk mahkota gigi dengan menggunakan pangkal kaca mulut untuk

mengetahui nyeri dengan melihat ekspresi penderita.20. Druk.21. Mengetahui penjalanan keradangan dengan cara meletakan pangkal kaca

mulut di atas mahkota gigi kemudian penderita di minta menggigit perlahan-lahan untuk mengetahui nyeri dengan melihat ekspresi penderita ( Bila gigi lawan tidak cukup ditekan dengan pangkal kaca mulut )

22. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan dengan sabun.23. Mencatat hasil pemeriksaan dan menginformasikan kepadapenderita.24. Menanyakan pada penderita apakah ada yang ingin ditanyakan tentang hasil

pengukuran.25. Memberikan jawaban sampai pasien mengerti dengan jelas.26. Mengajukan kepada pasien/pengantar untuk menjaga kebersihan mulut

dengan cara menyikat gigi sesudah makandan sebelum tidur dengan memperagakan cara menyikat gigi yang benar

27. Menganjurkan pasien;a. Menyikat gigi setelah makan makanan manis dan asam, dan makanan

yang lengket di gigi.b. Membiasakan memakan makanan yang berserat masalnya sayur dan

buah.c. Menganjurkan pada pasien/pengantar untuk segera kontrol bila ada

keluhan atau bila ada lagi gigi yang berlubangd. Menganjurkan pada pasien/pengantar untuk memeriksakan gigi secara

rutin setiap 6 bulan sekalie. Memberi kesempatan pada pasien/pengantar untuk menanyakan hal yang

kurang jelas dan menjawab pertanyaan sampai pasien/penderita jelas28. Mengecek pemahaman pasien/pengantar dengan memberikan pertanyaan

terbuka atas informasi yang sudah disampaikan29. Mencatat hasil konseling pada kartu status penderita30. Mengucapkan terima kasih sudah datang dan semoga lekas sembuh

ANAMNESA/WAWANCARA

SOP No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala

Page 11: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803 199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 5/5

6. Unit Terkait Puskesmas

Page 12: SOP Gigi
Page 13: SOP Gigi

Puskesmas Lurasik

PEMBERSIHAN KARANG GIGI

SOP

No. Dokumen : /SOP/PKML/XII/2015 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Lurasik

Simon Luan,Asa,A.Md.KepNIP.19700803199404 1 009

No. Revisi :Tanggal terbit : 30 Desember 2015Halaman : 2/2