solusi masalah sdm

2
Solusi Masalah Risiko pengelolaan SDM 1. Perekrutan SDM diawal haruslah objektif sesuai kemampuan karyawan dan personal seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada para karyawannya dalam segala hal tanpa membedakan umur, suku, bangsa, agama dan jenis kelamin. 2. Training secara berkala akan dapat melatih skill dan mengembangkan potensi terpendam karyawan. Hal tersebut bertujuan untuk SDM yang berkualitas agar dapat melayani pelanggan dengan maksimal. 3. Memperkuat persepsi seluruh karyawan tentang pentingnya kerja sama antar karyawan dari seluruh komponen yang ada di kantor jasa pengiriman barang dalam menjalankan bisnisnya. Hal-hal yang harus diperkuat tersebut antara lain adalah: Disiplin. Saling menghargai satu dengan lainnya. Tidak menyalahkan orang lain. Tidak merasa paling penting/pandai. Tidak merasa minder/tidak mampu. Mengambil keputusan berdasarkan tim. Berbicara berdasarkan data. 4. Adanya sisi kompetitif komposisi imbalan dan hukuman yang akan diberikan dan ditawarkan untuk menarik minat karyawan baru dan mempertahankan karyawan lama dengan keahlian tingkat tinggi yang dibutuhkan oleh perusahaan. 5. Pemberian imbalan dan hukuman harus diusahakan dapat mendorong dan menunjang perilaku yang dinginkan oleh karyawan di semua tingkatan dan unit kerja di perusahaan. 6. Perlu interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan departemen terkait dalam organisasi dalam memberikan pelayanan yang optimal. Juga menciptakan dan menerapkan perilaku persaingan yang sehat antar karyawan di semua tingkatan dan unit kerja di perusahaan. 7. Menanamkan prinsip “Nothing to lose”, artinya tidak mengharapkan pamrih apa-apa dari pengguna pelayanan. Pelanggan mana yang ingin dilayani dengan buruk? Oleh karena itu, pelayanan pelanggan yang baik dari

Upload: tit0048

Post on 06-Feb-2016

249 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: Solusi Masalah SDM

Solusi Masalah

Risiko pengelolaan SDM

1. Perekrutan SDM diawal haruslah objektif sesuai kemampuan karyawan dan personal seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada para karyawannya dalam segala hal tanpa membedakan umur, suku, bangsa, agama dan jenis kelamin.

2. Training secara berkala akan dapat melatih skill dan mengembangkan potensi terpendam karyawan. Hal tersebut bertujuan untuk SDM yang berkualitas agar dapat melayani pelanggan dengan maksimal.

3. Memperkuat persepsi seluruh karyawan tentang pentingnya kerja sama antar karyawan dari seluruh komponen yang ada di kantor jasa pengiriman barang dalam menjalankan bisnisnya. Hal-hal yang harus diperkuat tersebut antara lain adalah: Disiplin. Saling menghargai satu dengan lainnya. Tidak menyalahkan orang lain. Tidak merasa paling penting/pandai. Tidak merasa minder/tidak mampu. Mengambil keputusan berdasarkan tim. Berbicara berdasarkan data.

4. Adanya sisi kompetitif komposisi imbalan dan hukuman yang akan diberikan dan ditawarkan untuk menarik minat karyawan baru dan mempertahankan karyawan lama dengan keahlian tingkat tinggi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

5. Pemberian imbalan dan hukuman harus diusahakan dapat mendorong dan menunjang perilaku yang dinginkan oleh karyawan di semua tingkatan dan unit kerja di perusahaan.

6. Perlu interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan departemen terkait dalam organisasi dalam memberikan pelayanan yang optimal. Juga menciptakan dan menerapkan perilaku persaingan yang sehat antar karyawan di semua tingkatan dan unit kerja di perusahaan.

7. Menanamkan prinsip “Nothing to lose”, artinya tidak mengharapkan pamrih apa-apa dari pengguna pelayanan. Pelanggan mana yang ingin dilayani dengan buruk? Oleh karena itu, pelayanan pelanggan yang baik dari para karyawan juga menjadi sangat penting. Apalagi dalam bisnis pengiriman, sikap dari petugas pelayanan sangatlah penting.