sofskil minggu ke tiga

17
1. KEPRIBADIAN DAN NILAI GAYA HIDUP A. KEPRIBADIAN Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri aktual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli. B.NILAI Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala dianggap bernilai karena berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui

Upload: rossikha-hn

Post on 14-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SOFSKILL MINGGU KE TIGA

TRANSCRIPT

Page 1: sofskil minggu ke tiga

1. KEPRIBADIAN DAN NILAI GAYA HIDUPA. KEPRIBADIAN

Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku

individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki

seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar

pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian sendiri

memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi.

Mungkin saja konsep diri aktual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya)

berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep

diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan

membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan,

situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

B.NILAI

Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-

hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang

hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu.

Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal

tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala dianggap bernilai karena

berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah masa lampau kita. Video tape

recorder, meski secara teknis kondisinya masih baik, dianggap manfaatnya sudah hilang

karena sudah susah mengoperasikannya mengingat kaset yang seharusnya menjadi

komplemen video tape tersebut tetidak bisa lagi diperoleh di pasaran, semuanya tergantikan

oleh VCD. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau

standar sosial yang dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena

secara intrinsik mengandung makna.

C. GAYA HIDUP

Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh

bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting

dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler

(dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling

Page 2: sofskil minggu ke tiga

berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama

dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989)

menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.

Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan

lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003)

gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap

seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh karena itu banyak

diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup

hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup

Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat

dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau

mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan

keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.Lebih lanjut Amstrong (dalam

Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup

seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor

yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan,

kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya

sebagai berikut :

a. Sikap

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan

tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi

secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi,

kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.

b.Pengalaman dan pengamatan

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat

diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang

akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk

pandangan terhadap suatu objek.

c.Kepribadian

Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan

perbedaan perilaku dari setiap individu.

d.Konsep diri

Page 3: sofskil minggu ke tiga

Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah

menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep

diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan

mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian

akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena

konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.

e. Motif

Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan

terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap

kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung

mengarah kepada gaya hidup hedonis.

f. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan

informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.

Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :

a. Kelompok referensi

Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak

langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh

langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling

berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok

dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh

tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.

b. Keluarga

Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku

individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara

tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah

masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap

jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam

sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan.

Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya

serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang

sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari

Page 4: sofskil minggu ke tiga

kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.

d. Kebudayaan

Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,

dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan

terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-

ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya

hidup berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap,

pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif , dan persepsi. Adapun faktor

eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Orang-orang

yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya

hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan

dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri

seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara

produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen. Contohnya, perusahaan penghasil

komputer mungkin menemukan bahwa sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada

pencapaian prestasi. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan

mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.

Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat

berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status

sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol

status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.

Fenomena ini pokok pangkalnya adalah stratifikasi sosial, sebuah struktur sosial yang terdiri

lapisan-lapisan :

 dari lapisan teratas sampai lapisan terbawah.

Dalam struktur masyarakat modern,

status sosial haruslah diperjuangkan (achieved)

dan bukannya karena diberi atau berdasarkan garis keturunan (ascribed).

Selayaknya status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestasi yang dicapai oleh

seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada

lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai kesempatan

yang sama untuk meraih prestasi, dan melahirkan kompetisi untuk meraihnya.

Page 5: sofskil minggu ke tiga

Jadi pada kesimpulannya, gaya hidup adalah suatu pola atau cara individu

mengekspresikan atau mengaktualisasikan, cita-cita, kebiasaan / hobby, opini, dsb dengan

lingkungannya melalui cara yang unik, yang menyimbolkan status dan peranan individu bagi

linkungannya. Gaya hidup dapat dijadikan jendela dari kepribadian masing-masing

invidu.Setiap individu berhak dan bebas memilih gaya hidup mana yang dijalaninya, baik itu

gaya hidup mewah (glamour), gaya hidup hedonis, gaya hidup punk, gaya hidup sehat, gaya

hidup sederhana, dsb.

Gaya hidup mewah memang sudah menjadi bagian hidup manusia. Sebagai makhluk

sosial,manusia membutuhkan interaksi dengan banyak hal. Manusia memerlukan pemenuhan

kebutuhannya yang mencakup sandang,pangan, dan papan. Ketiga hal ini sangat penting

dalam kehidupan manusia. Manusia bergantung pada makanan,pakaian, dan tempet tinggal.

Kebutuhan akan ketiga hal tersebut menjadikan sebagian orang memberlakukan gaya hidup

mewah. Manusia memiliki nafsu yang berujung pada masalah selera dan gengsi,termasuk

gaya hidup mewah.

2. Pengaruh sikap dan perilaku

PENGERTIAN SIKAP

Sikap adalah perilaku seseorang atau dapat diartikan sebagai penampilan dari tingkahlaku

seseorang yang cenderung ke arah penilaian dari masyarakat berdasarkan norma

yangberlaku di masyarakat tersebut.

Gagne (1974) mengatakan bahwa sikap merupakan suatu keadaan internal

(internalstate) yang mempengaruhi pilihan tidakan individu terhadap beberapa obyek,

pribadi, danperistiwa. Masih banyak lagi definisi sikap yang lain, sebenarnya agak berlainan,

akan tetapikeragaman pengertian tersebut disebabkan oleh sudut pandang dari

penulis yang berbeda.Namun demikian, jika dicermati hampir semua batasan

sikap memiliki kesamaan padang,bahwa sikap merupakan suatu keadaan internal

atau keadaan yang masih ada dalam darimanusia. Keadaan internal tersebut berupa

keyakinan yang diperoleh dari proses akomodasidan asimilasi pengetahuan yang

mereka dapatkan, sebagaimana pendapat Piaget’s tentangproses perkembangan

kognitif manusia (Wadworth, 1971).

Page 6: sofskil minggu ke tiga

Secord and Bacman (1964) membagi sikap menjadi tiga komponen yaitu :

a.      Komponen kognitif, adalah komponen yang terdiri dari pengetahuan

Pengetahuaninilah yang akan membentuk keyakinan dan pendapat tertentu tentang objek

sikap.

b.      Komponen afektif, adalah komponen yang berhubungannya dengan perasaan senanga ta u

t i da k s enang , s eh ingga be r s i f a t eva lua t i f . K ompone n i n i e r a t

hubungannya dengan sistem nilai yang dianut pemilik sikap.

c.       Komponen konatif, adalah komponen sikap yang berupa kesiapan seseorang

untuk berperilaku yang berhubungan dengan objek sikap.

PENGERTIAN PERILAKU

Perilaku adalah respon individu atau kelompok terhadap lingkungan. Dalam

fisiologi,perilaku manusia merupakan bagian penting dari perubahan fisik yang

menitikberatkan padasifat dan karakteristik yang khas dari organ-organ atau sel-sel yang ada

dalam tubuh. Dalamkacamata ilmu sosial, perilaku atau perbuatan manusia merupakan

manifestasi terhadap pola-pola hubungan, dinamika, perubahan dan interaksi yang

menitikberatkan pada masyarakat  dan ke l ompok s os i a l s ebaga i s a tu

ke s a tua n , s e r t a me l iha t i nd iv idu s ebaga i bag i an da r i kelompok masyarakat

(keluarga, kelompok sosial, kerabat, klien, suku, ras, bangsa). Diantara dua

kelompok ilmu pengetahuan ini berdiri  psikologi, yang membidangi individudengan

segala bentuk aktivitasnya, perbuatan, perilaku dan kerja selama hidupnya. Kerangkaanalisis

fisiologi memberikan penjelasan mengenai macam-macam tingkah laku

lahiriah,yang  sifatnya  jasmani.  Sedangkan  manusia  merupakan  satu  totalitas  jasmani-

rohani.Psikologi mempelajari bentuk tingkah laku (perbuatan, aktivitas)

Individu dalam relasinyadengan lingkungannya.

Page 7: sofskil minggu ke tiga

3.PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN

DAN KONSUMSIFaktor budaya merupakan suatu yang paling memiliki pengaruh paling luas pada perilaku

konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan

kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku

seseorang.

Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang

dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan

identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat

dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok

ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar

seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

konsumen.

Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu

masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan

perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti

pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan

variable lain.

Pengaruh Budaya Yang Tidak Disadari

Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan . Dengan memahami

beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi

penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi

masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga

pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja. Ketika kita ditanya kenapa kita

melakukan sesuatu, kita akan otomatis menjawab, “ya karena memang sudah seharusnya

seperti itu”. Jawaban itu sudah berupa jawaban otomatis yang memperlihatkan pengaruh

budaya dalam perilaku kita. Barulah ketika seseorang berhadapan dengan masyarakat yang

memiliki budaya, nilai dan kepercayaan yang berbeda dengan mereka, lalu baru menyadari

Page 8: sofskil minggu ke tiga

bahwa budaya telah membentuk perilaku seseorang. Kemudian akan muncul apresiasi

terhadap budaya yang dimiliki bila seseorang dihadapan dengan budaya yang berbeda.

Misalnya, di budaya yang membiasakan masyarakatnya menggosok gigi dua kali sehari

dengan pasta gigi akan merasa bahwa hal itu merupakan kebiasaan yang baik bila

dibandingkan dengan budaya yang tidak mengajarkan masyarakatnya menggosok gigi dua

kali sehari. Jadi, konsumen melihat diri mereka sendiri dan bereaksi terhadap lingkungan

mereka berdasarkan latar belakang kebudayaan yang mereka miliki. Dan, setiap individu

akan mempersepsi dunia dengan kacamata budaya mereka sendiri.

 

Pengaruh Budaya dapat Memuaskan Kebutuhan

Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya dalam

suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah

dengan menyediakan metode “Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan fisiologis,

personal dan sosial. Misalnya dengan adanya budaya yang memberikan peraturan dan standar

mengenai kapan waktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap waktu seseorang pada

waktu makan. Begitu juga hal yang sama yang akan dilakukan konsumen misalnya sewaktu

mengkonsumsi makanan olahan dan suatu obat.

 

Pengaruh Budaya dapat Dipelajari

Budaya dapat dipelajari sejak seseorang sewaktu masih kecil, yang memungkinkan seseorang

mulai mendapat nilai-nilai kepercayaan dan kebiasaan dari lingkungan yang kemudian

membentuk budaya seseorang. Berbagai macam cara budaya dapat dipelajari. Seperti yang

diketahui secara umum yaitu misalnya ketika orang dewasa dan rekannya yang lebih tua

mengajari anggota keluarganya yang lebih muda mengenai cara berperilaku.

Ada juga misalnya seorang anak belajar dengan meniru perilaku keluarganya, teman atau

pahlawan di televisi. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan cenderung

memilih cara pembelajaran secara informal dengan memberikan model untuk ditiru

masyarakat. Misalnya dengan adanya pengulangan iklan akan dapat membuat nilai suatu

produk dan pembentukan kepercayaan dalam diri masyarakat. Seperti biasanya iklan sebuah

Page 9: sofskil minggu ke tiga

produk akan berupaya mengulang kembali akan iklan suatu produk yang dapat menjadi

keuntungan dan kelebihan dari produk itu sendiri.

Iklan itu tidak hanya mampu mempengaruhi persepsi sesaat konsumen mengenai keuntungan

dari suatu produk, namun dapat juga memepengaruhi persepsi generasi mendatang mengenai

keuntungan yang akan didapat dari suatu kategori produk tertentu.

 

Pengaruh Budaya yang  Berupa Tradisi

Tradisi adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan serangkaian langkah-langkah

(berbagai perilaku) yang muncul dalam rangkaian yang pasti dan terjadi berulang-ulang.

Tradisi yang disampaikan selama kehidupan manusia, dari lahir hingga mati.

Hal ini bisa jadi sangat bersifat umum. Hal yang penting dari tradisi ini untuk para pemasar

adalah fakta bahwa tradisi cenderung masih berpengaruh terhadap masyarakat yang

menganutnya. Misalnya yaitu natal, yang selalu berhubungan dengan pohon cemara. Dan

untuk tradisi-tradisi misalnya pernikahan, akan membutuhkan perhiasan-perhiasan sebagai

perlengkapan acara tersebut.

 

Perubahan Nilai Budaya

Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya perluasan

perubahan budaya yaitu :

1. Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut termasuk

segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika

budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti

lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi

kepuasan.

2. Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon dan

kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut.

3. Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang

memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.

Variasi nilai perubahan dalam nilai budaya terhadap pembelian dan konsumsi

Page 10: sofskil minggu ke tiga

Nilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal ini

dimasukkan kedalam kategori-kategori umum yaitu berupa orientasi nilai-nilai lainnya yaitu

merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok

dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek

pemasaran.

Sebagai contoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen akan melihat kearah

lain pada pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan merespon keuntungan

pada seruan promosi untuk “menjadi seorang individual”. Dan begitu juga pada budaya yang

individualistik. Sifat dasar dari nilai yang terkait ini termasuk individual/kolektif, kaum

muda/tua, meluas/batas keluarga, maskulin/feminim, persaingan/kerjasama, dan

perbedaan/keseragaman.

Dampak Nilai-Nilai Inti Terhadap Pemasar

Kebutuhan

Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia

adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang

kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan hanya fisik (makanan,

pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan,

kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen

akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

Keinginan

Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual

dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan

kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik.

Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada

keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa

memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus

keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh :

manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari

budayanya dan lingkungan tumbuhnya.

Page 11: sofskil minggu ke tiga

Permintaan

Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia

menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan.

Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang

didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.

http://kalistaoctavia.blogspot.co.id/2014/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html

http://yesamartha.blogspot.co.id/2012/10/pengaruh-sikap-dan-perilaku.html

https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/05/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian-dan-konsumsi/