soal perpak uts

Upload: ananda-agustin-fitriana

Post on 15-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Soal UTS Perencanaan Pajak

TRANSCRIPT

Soal 1Suatu perusahaan wajib pajak-badan dalam negeri yang menggunakan tahun kalender sebagai tahun pajaknya, hingga akhir tahun pajak 2012 tidak mempunyai utang di dalam struktur permodalannya. Untuk memperluas usahanya, pada awal tahun pajak 2013 perusahaan memperoleh pinjaman bank (kredit modal kerja) sebesar pokok pinjaman Rp900,00 juta, jangka waktu 3 tahun. Kegiatan ekspansi akan membuat peredaran bruto dalam jangka waktu 3 tahun ke depan berjumlah lebih dari Rp50,00 milyar per tahun dengan penghasilan kena pajak, sebelum dikurangi biaya bunga utang bank sebesar Rp4,00 milyar per tahun. Empat alternative program pembayaran kembali utang bank sebagai berikut:1. Bunga pinjaman bank sebesar Rp90,00 juta harus dibayar pada setiap akhir tahun (2013,2014, dan 2015), sedang pokok pinjaman sebesar Rp900,00 juta harus dibayar sekaligus pada akhir tahun 2015.2. Pokok pinjaman sebesar Rp300,00 juta beserta bunganya harus dibayar kembali setiap akhir tahun, masing-masing sebesar Rp390,00 juta pada akhir tahun 2013, Rp360,00 juta pada akhir tahun 2014, dan Rp330,00 juta pada akhir tahun 2015.3. Pokok pinjaman beserta bunganya harus dibayar kembali dalam 3 kali angsuran yang sama besarnya atau sistem anuitas, pada setiap akhir tahun (2013, 2014, dan 2015) masing-masing sebesar Rp361.903.323,004. Pokok pinjaman beserta bunganya harus dibayar sekaligus pada akhir tahun 2015 sebesar seluruhnya Rp1.197.900.000,00Diminta:Menentukan adakah perbedaan beban dan tarif efektif pajak penghasilan perusahaan dalam tahun 2013, 2014, dan 2015, pada masing-masing alternative program pembayaran kembali pinjaman yang ditawarkan oleh bank (Tunjukkan________ nggak jelas difotonya imaa. Nanti ditanya lagi,, maaf Soal 2Perubahan pola pembelian yang dilakukan oleh para distributor dan agen membuat distribusi peredaran bruto dan penghasilan kena pajak pada suatu perusahaan penerbitan yang menggubakan tahun kalender sebagai tahun pajaknya mengalami perubahan, dari semula merata sepanjang tahun menjadi bersifat musiman, meskipun tidak mempengaruhi rata-rata jumlah peredaran bruto dan penghasilan kena pajaknya dalam setiap dua tahun yang berturutan. Perubahan pola pembelian yang dilakukan oleh para distributor dan agen tersebut membuat distribusi peredaran bruto dan penghasilan kena pajak perusahaan, terhitung sejak tahun 2013 menjadi sebagai berikut:(i) Peredaran bruto dan rata-rata penghasilan kena pajak pada setiap triwulan 1 tahun gasl berjumlah 3 kali lipat dari peredaran bruto dan rata-rata penghasilan kena pajak setiap triwulan 4 tahun genap(ii) Peredaran bruto dan rata-rata penghasilan kena pajak pada setiap triwulan lain berjumlah 2 kali lipat dari peredaran bruto dan rata-rata penghasilan kena pajak pada setiap triwulan 4 tahun genap. Adapun jumlah penghasilan kena pajak pada setiap triwulan-4 tahun genap adalah Rp250,00 juta, sedang rata-rata peredaran brutonya berjumlah Rp6,00 milyar per tahun.Diminta:(1) Menentukan beban dan tariff pajak efektif pajak penghasilan pada setiap tahun pajak (gasal dan genap), jika perusahaan tetap menggunakan tahun kalender sebagai tahun pajaknya, sedang perusahaan merupakan perusahaan perseorangan.(2) Menenrukan beban dan tarif efektif pajak penghasilan pada setiap tahun pajak (gasal dan genap), jika perusahaan mengubah tahun pajaknya menjadi selain tahun kalender; sedang perusahaan merupakan perusahaan perseorangan(3) Menentukan beban dan tari efektif pajak penghasilan pada setiap tahun pajak (gasal dan genap), jika perusahaan tetap menggunakan tahun kalender sebagai tahun pajaknya, sedang perusahaan merupakan perusahaan berbentuk firma;(4) Menentukan beban dan tariff efektif pajak penghasilan pada setiap tahun pajak (gasal dan genap) mengubah tahun pajaknya menjadi selain tahun kalender, sedang perusahaan merupakan perusahaan berbentuk firma;Soal 3Berhubung satu dan lain hal, suatu perusahaan menjual kembali aset tetap bukan bangunan kelompok 1 dengan harga Rp5,00 milyar pada awal tahun pajak 2013. Oleh perusahaan, aset tetap bukan bangunan kelompok 1yang dibeli dan ditempatkan pada awal tahun pajak 2009 dengan nilai perolehan sebesar Rp10,00 milyar tersebut telah direvaluasi pada awal tahun pajak 2011 dengan nilai wajar sebesar Rp8,00 milyar. Perusahaan adalah wajib pajak-badan dalam negeri berskala menengah yang dikenakan pajak penghasilan berdasar tariff marjinal 15% (=tariff efektifnya).Diminta:(1) Menentukan jumlah penghematan pajak yang dapat diharapkan oleh perusahaan melalui revaluasi aset tetap bukan bangunan kelompok 1 pada awal tahun pajak 2011, jika perusahaan menggunakan metode garis lurus sebagai basis perhitungan depresiasinya.(2) Menentukan jumlah penghematan pajak yang dapat diharapkan oleh perusahaan melalui revaluasi aset tetap bukan bangunan kelompok 1 pada awal tahun pajak 2011, jika perusahaan menggunakan metode saldo menurun sebagai basis perhitungan depresiasinya.(3) Menentukan jumlah tambahan pajak penghasilan yang harus dibayar atau terutang oleh perusahaan atas selisih lebih nilai wajar dari nilai buku aset tetap (selisih lebih penilaian kembali, pada awal tahun 2011) sebagai konsekuensi dari penjualan kembali aset tetap bukan bangunan kelompok 1 pada awal tahun pajak 2013, jika perusahaan menggunakan metode garis lurus sebagai basis perhitungan depresiasinya (Catatan: aset tetap bukan bangunan kelompok 1 baru disusutkan selama 2 tahun sejak direvaluasi pada awal tahun pajak 2011).