soal jawab teori akuntansi

36
soal jawab teori akuntansi 3. Jelaskan perbedaan konsep pelaporan modal antara entity theory dan proprietory theory! Jawab: Perbedaan konsep pelaporan modal antara The Entity Theory danThe Proprietory Theory: - Menurut The Entity Theory, entity dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit usaha itulah yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik. - Menurut The Proprietory Theory, entity itu dianggap sebagai agen, perwakilan, wakalah atau penugasan dari pengusaha atau pemilik. Oleh karena itu, proprietor (pemilik) merupakan pusat perhatian yang akan di layani oleh informasi akuntansi, yang di gambarkan dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan.

Upload: isnaasafitri

Post on 10-Jul-2016

2.670 views

Category:

Documents


128 download

DESCRIPTION

Soal Jawab Teori Akuntansi

TRANSCRIPT

soal jawab teori akuntansi

3.       Jelaskan perbedaan konsep pelaporan modal antara entity theory dan

proprietory theory!

Jawab:

 Perbedaan konsep pelaporan modal antara The Entity Theory danThe Proprietory

Theory:

 - Menurut The Entity Theory, entity dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan

berbeda dari pihak     yang menanamkan modal ke dalam perusahaan dan unit

usaha itulah yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus

dilayani, bukan pemilik.

- Menurut The Proprietory Theory, entity itu dianggap sebagai agen, perwakilan,

wakalah atau penugasan dari pengusaha atau pemilik. Oleh karena itu, proprietor

(pemilik) merupakan pusat perhatian yang akan di layani oleh informasi akuntansi,

yang di gambarkan dalam pelaksanaan pencatatan akuntansi dan penyajian laporan

keuangan.

5.       PT Girang memiliki kebun tanaman kelapa hibrida yang ditanam pada dua

tahun yang lalu dengan cost sebesar Rp.100juta. Pada saat ini perusahaan

dihadapkan pada persoalan pelaporan nilai tanaman kelapa hibrida tersebut karena

tanaman tersebut sudah berbuah.Berdasarkan taksiran pedagang pohon kelapa,

nilai pohon tersebut saat ini sekitar Rp.200 juta. Berapakah nilai pohon kelapa

yang akan dilaporkan di Neraca? Dapatkah perusahaan melaporkan in come atas

kenaikan nilai pohon kelapa tersebut? Jelaskan!

Jawab:

 a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan

 akan diperoleh perusahaan.

b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa

masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber

daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua

kewajiban.

6.       Ada beberapa konsep yang mendasari pengakuan laba (income recognition).

Salah satu konsep tersebut adalah konsep akuntansi tentang laba (income concept)?

Jawab:

Proses realisasi ditandai dengan dua kejadian berikut ini:

(1) kepastian perubahan produk rnenjadi potensi jasa yang lain rnelalui proses

penjualan

yang sah atau sernacarnnya (rnisalnya) kontrak penjualan);

(2) pengesahan atau validasi transaksipenjualan tersebut dengan diperolehnya

aktiva lancer.

7.       Biaya (expense) merupakan salah satu elemen dalam laporan laba rugi. Jelaskan

mengenai waktu pengakuan biaya (the timing of expense recognition) dan

bagaimana kaitannya dengan penghasilan?

Jawab:

Kaitannya terhadap perusahaan adalah perusahaan menggunakan sumber daya

ekonomi yang ada.Biaya berasal dari aktiva atau terjadi langsung tanpa melalui

aktiva.

Sedangkan mengenai waktu pengakuan biaya

8.       Dalam penyajian suatu laporan keuangan tidak terlepas dengan penggunaan

asumsi-asumsi. Sebutkan dan jelaskan asumsi-asumsi dasar yang digunakan untuk

penyusunan laporan keuangan menurut PSAK!

Jawab:

Asumsi-asumsi dan penjelasan dasar yang digunakan untuk penyusunan laporan

keuangan menurut PSAK, yaitu:

1. Dapat Dipahami

  Kuantitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah        

kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.Untuk maksud ini,

pemakai di asumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas     

ekonomi dan bisnis akuntansi, sert a kemauan untuk mempelajari informasi dengan

ketekunan yang wajar.

2. Relevan

      Agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai

dalam proses pengambilan keputusan.

3. Keandalan

      Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).Informasi memiliki

kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material,

dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur

(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar

diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat Dibandingkan

      Pemakai harus dapat membandingkan  laporan keuangan perusahaan antar

periode untuk mengenditifikasikan kecendrungan (trend) posisi dan kinerja

keuangan.

9.       Prinsip konsistensi (the consistency principle) merupakan salah satu prinsip

yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Sehubungan dengan prinsip

tersebut, menurut anda apakah diperbolehkan adanya perubahan-perubahan

akuntansi (accounting changes).Bila tidak boleh, berikan alasannya. Bila boleh,

sebutkan dan jelaskan perubahan-perubahan (accounting changes) yang

diperkenankan!

Jawab:

Prinsip konsistensi meupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan.Sehubungan dengan prinsip tersebut.Menurut saya boleh

mengubahnya apabila alternative lain yang juga sesuai dengan prinsip akuntansi

yang lazim dianggap lebih baik.Perubahan itu harus di ungkapkan dan termasuk

diungkapkan alasan mengapa prinsip alternative itu dipilih.

10.   a. Jelaskan mengapa catatan atas laporan keuangan (notes to financial report)

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara    

keseluruhan?

b. Mengapa transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

harus diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan?

c. Sebutkan pihak-pihak yang dikelompokkan sebagai pihak yang mempunyai

hubungan istimewa-istimewa!

Jawab:

a. Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang

ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi

kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan

membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta

memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan.

Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang ,

kelangsungan usaha , piutang , kewajiban kontinjensi , atau informasi kontekstual

untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan gugatan)

b. karena akan di masukan dalam buku besar

c. Antara perusahaan induk dan anak

11.   Jelaskan dan bandingkan tujuan laporan keuangan dan karakteristik kualitatif

laporan keuangan menurut Trueblood Committee dan yang terdapat PSAK?

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi Tujuan laporan keuangan

adalah menyediakan informasi ang menyangkut  posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

12.   Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen berikut ini:

a.       Tujuan laporan keuangan

b.       Postulat dan Konsep Teoretis Akuntansi

c.       Prinsip Dasar Akuntansi

d.       Postulat Akuntansi

Jelaskan masing-masing elemen tersebut ini di atas!

Jawab:

a.       Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi Tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi ang menyangkut  posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

b.       Konsep Teoetis Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan

kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena

kesesuainnya dengan (untuk menompang dan mewujudkan) tujuan laporan

keuangan yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang disajikan sesuai

kebutuhan dan penekanannya yang berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai

oleh adanya pengakuan pada pemilikan pribadi.

c.       Prinsip Dasar Akuntansi adalah peraturan-peraturan khusus yang disebarkan

dari prinsip dasar akuntansi yang mengatur tentang bagaimana standar perlakuan

pencatatan dan pe;aporan terhadap semua transaksi  atau kejadian-kejadian tertentu

yang dialami oleh suatu lembaga (entity), organisasi atau perusahaan.

d.       Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya

sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena kesesuainnya dengan

(untuk menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan, yang

menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosiologis, dan hukum dari suatu

lingkungan di mana akuntansi itu beroperasi.

13.   Depresiasi merupakan proses pengakolasian biaya dan bukan merupakan

penilaian, jelaskan secara singkat!

Jawab:

Pengertian Depresiasi menurut Efraim F.G (hal 234 thn 1993) Adalah proses

alokasi aktiva tetap menjadi biaya, yang dilakukan secara sistematik dan rasional

pada periode-periode yang menikmati manfaat aktiva tetap tersebut, depresiasi

bukan merupakan penilaian, tetapi alat untuk mengalokasikan biaya.

Depresiasi merupakan alokasi bukan penilaian. Beban depresiasi untuk suatu tahun

adalah sebagian dari jumlah total beban itu yang dengan sistem tersebut

dialokasikan ke tahun ybs

14.   Salah satu postulat akuntansi adalah going concer, jelaskan.

a.       Apa yang dimaksud dengan postulat going concern?

b.       Jelaskan bahwa prinsip biaya merupakan derivatif dari postulat going concert!

c.       Konsekuensi apa yang  timbul, jika postulat going concert tidak valid lagi,

berikan ilustrasi!

Jawab:

a.       Postulat going concert juga Continuity. Postulat ini menganggap bahwa

perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian

proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung.

b.        Postulat going concert ini juga dapat dipergunakan untuk mendorong agar

manajer bersikap forward looking, melihat jauh ke depan dan investorpun dengan

pemahaman ini diharapkan ia akan bersedia menanamkan modalnya dalam

perusahaan dalam jangka waktu yang lama atau terus menerus agar ia

mendapatkan value added dari kinerja perusahaan.

c.       Dalam kenyataan ini aset perusahaan yang sudah berhenti dan menunggu akan

dibubarkan umumnya berbeda atau lebih rendah dibandingkan dengan nilai aset

dari perusahaan yang masih terus beroperasi dan lancer.

15.   Mengenai Konsep Kesatuan Akuntansi (Accounting Entity), Konsep Kesatuan

akuntansi merupakan konsep yang paling fundamental diminta:

1.       a. Jelaskan mengenai konsep kesatuan akuntansi!

b. Jelaskan mengapa konsep kesatuan akuntansi merupakan konsep yang paling

fundamental dalam (pervades) akuntansi?

2.       Tunjukan masing-masing di bawah ini, apakah konsep kesatuan akuntansi dapat

diaplikasikan pada:

a. Kesatuan unit usaha yang dijamin oleh hukum

b. Segmen produk lini perusahaan

c. A combination of legal unit and or product line segmen

d. Seluruh kegiatan seorang pemilik atau seluruh pemilik

e. Industri

f. Ekonomi Indonesia

Jawab:

1.      a. Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan

atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri,

dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana

dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau

sudut pandang akuntansi.

b. Konsep kesatuan akuntansi suatu konsep yang berlaku secara umum tentang

suatu asumsi, anggapan, pandangan maupun pendapat dalam menyajikan informasi

keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Seperti konsep kesatuan usaha,

konsep harga perolehan, konsep kesinambungan, dan sebagainya. Baiklah, untuk

lebih jelasnya mari dilanjutkan beberapa contoh konsep dasar akuntansi.

2.      a. Pada dasarnya, setiap badan (hokum) yang didirikan atau bertempat

kedudukan di Indonesia dan menjalankan usaha atau melakukan kegiatan untuk

memperoleh penghasilan, memberikan jasa pada anggota atau pemiliknya

merupakan subyek atau wajib pajak penghasilan. Adanya entitas legal, usaha atau

kegiatan yang dilakukan oleh entitas tersebut untuk memperoleh penghasilan, atau

untuk memberikan jasa pada anggota, pendiri atau pemiliknya adalah kriteria

terpenting untuk menenentukan apakah suatu badan (hukum) merupakan subyek

pajak.

b. Akuntansi segmen, Informasi segmen harus disusun dengan kebijakan akuntansi

yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi atau

perusahaan.

c. Aset yang digunakan bersama oleh dua segmen atau lebih harus dialokasikan

kepada setiap segmen dan hanya jika pendapatan dan beban terkait juga

dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

d. Seluruh kegiatan seorang pemilik atau seluruh pemilik

    Memimpin seluruh  dewan atau komite eksekutif

    Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama

dengan MD atau CEO)

    Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib;

keadilan  dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat;

menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda;

mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan

dan kebijakan

    Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar

    Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-

komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas

    Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi

tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.

    Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar

etika dan hukum, sebagai referensi dalam … (apapun standar dokumen kebijakan

direktur yang mungkin Anda gunakan).

e. Akuntansi sangat diperlukan perusahaan, pemerintah, perseorangan serta

kesatuan-kesatuan lain dalam hal memperoleh data-data keuangan yang pentung,

kemudian menyampaikannya dalam bentuk laporan, sehingga dapat dijadikan

landasan untuk mengambil keputusan.

f. Akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai bahan

pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi   baik pihak internal maupun

pihak eksternal yang menyelenggarakan kegiatan akuntansi.

16.   Penerapan konsep realisasi biasanya pendapatan akan diakui pada saat penjualan,

diminta:

a.       Jelaskan dengan argument yang kuat tentang pengakuan pendapatan pada saat

penjualan!

b.       Sebutkan dan jelaskan pengakuan pendapatan setelah penjualan!

   Jawab:

a. Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari

suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi tentang kinerja perusahaan, 

terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang

sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa yang akan

datang. Informasi tersebut juga seringkali digunakan untuk

memperkiraka kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva

yang disamakan dengan kas di masa yang akan datang. Informasi tentang

kemungkinan perubahan kinerja juga penting dalam hal ini

b. Ada beberapa keberatan yang sering diajukan terhadap pengakuan pendapatan

atas dasar penjualan yaitu:

1.Keberatan utama terhadap pemakaian dasar penjualan adalah bahwa sebelum

penjualan itu dilunasi dan dianggap selesai, hasil akhir penjualan itu sendiri

menjadi tidak  pasti. Ada kemungkinan barang dikembalikan dan tidak seluruh

piutang dapat tertagih.Disamping itu terdapat juga biaya-biaya yang timbul setelah

penjualan, misalnya biayaadministrasi, biaya pengganti suku cadang yang rusak

akibat pengiriman dan lain-lain.

2. Bahwa piutang pada umumnya yaitu aktiva baru yang mendukung timbulnya

pendapatan yang diakui atas dasar penjualan kredit, tidaklah merupakan aktiva     

yang  mempunyai daya beli yang nyata dan oleh karenanya bukan merupakan 

pendukung yang memadai terhadap pendapatan yang terealisasi.

17.   Menurut SFAS No. 16, jika terjadi kesalahan ditentukan dengan penyesuain awal

periode, jelaskan

a. Bagaimana kesalahan seharusnya dilaporkan pada laporan keuangan?

b. Berikan beberapa contoh kesalahan?

Jawab:

a. Membuat jurnal pembalik (untuk membatalkan), kemudianmembuat jurnal yang

benar untuk mencatat transaksi yang bersakutan. Lalu Membuat jurnal koreksi

secara khusus yang secaralangsung membetulkan saldo rekening-rekening yang

salah.

b. Kesalahan penerapan metode harga pokok eceran untuk menemukan persediaan

akhir.

18.   Sebutkan apa yang dimaksud dengan aset dan tiga karakteristik penting dari asset

menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 16?

Jawab:

Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau

dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu

Tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek atau pos dapat

disebut aset, yaitu:

1. Manfaat ekonomik yang datang cukup pasti

Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat

ekonomik di masa datang yang cukup pasti.Uang atau kas mempunyai manfaat

atau potensi jasa karena daya belinya atau daya tukarnya.Sumber selain kas

mempunyai manfaat ekonomik karena dapat ditukarkan dengan kas, barang, atau

jasa, karena dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa, atau karena

dapat digunakan untuk melunasi kewajiban.

2. Dikuasai atau dikendalikan entitas

Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki oleh

entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Oleh, karena itu, konsep penguasaan atau

kendali lebih penting daripada konsep kepemilikan. Penguasaan disini berarti

kemampuan entitas untuk mendapatkan, memelihara/menahan, menukarkan,

menggunakan manfaat ekonomik dan mencegah akses pihak lain terhadap manfaat

tersebut. Hal ini dilandasi oleh konsep dasar substansi mengungguli bentuk

yuridis (substance over form). Pemilikan (ownership) hanya mempunyai makna

yuridis atau legal.

3. Timbul akibat transaksi masa lalu

Kriteria ini sebenarnya menyempurnakan kriteria penguasaan dan sekaligus

sebagai kriteria atau tes pertama (first-test) pengakuan objek sebagai aset.Aset

harus timbul akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk

memenuhi definisi.Penguasaan harus didahului oleh transaksi atau kejadian

ekonomik.FASB memasukkan transaksi atau kejadian sebagai kriteria aset karena

transaksi atau kejadian tersebut dapat menimbulkan (menambah) atau meniadakan

(mengurangi) aset.Misalnya perubahan tingkat bunga, punyusutan atau kecelakaan.

KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA

KONSEP LABA DAN PERMASALAHANNYA

A.    PENGERTIAN LABA

Laba merupakan suatu konsep akuntansi yang memiliki berbagai sudut pandang,

tergantung dari siapa yang menilai dan bagaimana tujuan penilaiannya tersebut. Oleh karena itu,

para ahli dan organisasi akuntansi memberikan definisi berbeda tentang konsep laba yaitu

sebagai berikut :

Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang merniliki

berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar

bagi perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi, dan

pengambilan keputusan, dan unsur prediksi. (Belkaoui : 1993)

Laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan

kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. (Commite On Terminology, Sofyan Syafri H

: 2004)

Laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal ini mengukur nilai yang

dapat diberikan oleh entitas kepada investor dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama

dengan posisi awalnya. (Stice, Skousen : 2009)

Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk

penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban

melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih.(Ikatan Akuntan

Indonesia : 2007)

B.     KARAKTERISTIK LABA

Dari berbagai definisi laba di atas, dapat disimpulkan bahwa laba secara konseptual memiliki

karakteristik umum sebagai berikut:

1.      Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas

2.      Perubahan terjadi dalam suatu periode sehingga harus diidentifikasi kondisi kemakmuran awal

dan kemakmuran akhir

3.      Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran,

asalkan kemakmuran awal dipertahankan

Kemakmuran dapat berupa aset bersih perusahaan, modal pemegang saham, kekayaan,

investasi, sumber daya ekonomik, atau apapun yang dapat dinilai dengan uang.

C.     FUNGSI PERHITUNGAN LABA

Perolehan laba perlu diketahui karena merupakan informasi penting dalam suatu laporan

keuangan. Laba yang secara umum dihitung berdasarkan selisih lebih pendapatan dan biaya

diharapkan dapat digunakan sebagai berikut:

1.      Indikator efisiensi penggunaan modal atau biaya

2.      Pengukur prestasi atau kinerja management

3.      Alat motivasi bagi management dalam pengelolaan perusahaan

4.      Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak

5.      Dasar penghitungan deviden

6.      Dasar pembagian kompensasi dan bonus

7.      Pedoman dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan

8.      Dasar peramalan kondisi perusahaan di masa yang akan datang

D.    JENIS-JENIS LABA

Laba yang menjadi dasar pengukuran laporan keuangan dibedakan menurut kelompok

penerima, yaitu tergantung fungsi dan tujuan pemakaiannya. Secara ringkas, laba berdasarkan

penyajiannya untuk masing-masing kelompok penerima dibagi menjadi lima jenis.

No. Jenis IncomePenerima

InformasiIncomePerhitungan Income

1. Value Added

Karyawan, Pemilik,

Kreditur, dan

Pemerintah

Harga jual produk – Cost

yang dikeluarkan

2. Enterrprise Net

Income

Pemegang saham,

Pemegang obligasi, dan

Pemerintah

(Revenue – Expenses) +

(Gains – Loses) tidak

termasuk Biaya bunga, Pajak

penghasilan, dan Pembagian

deviden

3.Net Income to

Investors

Pemegang saham dan

Pemegang obligasi

Seperti butir dua, namun

termasuk Pajak penghasilan

4.Net Income to

Shareholders

Pemegang saham

(Preffered

stock danCommon

stock)

Seperti butir tiga, namun

setelah dikurangi bunga

obligasi

5.

Net Income to

Residual

Shareholders

Pemegang

sahamCommon stock

Seperti butir empat, namun

setelah dikurangi

devidenPreferred Stock

E.     KONSEP LABA

1.      Laba Akuntansi dari Segi Sintaktis

Menurut pendekatan sintaktis, laba didefinisikan sebagai selisih antara pendapatan dan

beban. Laba dianggap telah timbul bila terjadi kenaikan nilai dari kekayaan bersih sebagai akibat

adanya transaksi. Terdapat dua pendekatan pengukuran laba.

2.      Pendekatan Transaksi (Transactions Approach)

Menurut pendekatan transaksi, laba telah timbul pada saat terjadinya transaksi. Khususnya

transaksi eksternal, yaitu transaksi yang terjadi dan melibatkan pihak luar. Laba dapat timbul

pada saat terjadinya transaksi pertukaran/penjualan dan terjadinya pengakuan beban.

F.      MANFAAT PENGGUNAAN PENDEKATAN TRANSAKSI

Ada beberapa manfaat dari penggunaan pendekatan transaksi dalam pengukuran laba,

yaitu:

1.      Laba dapat dilaporkan menurut berbagai macam kelompok, misalnya menurut produk atau

pelanggan.

2.      Dapat dijadikan dasar dalam penentuan tipe dan kuantitas aktiva dan hutang yang ada pada akhir

periode.

3.      Efisiensi usaha memerlukan pencatatan transaksi external untuk berbagai tujuan.

4.      Berbagai laporan dapat dibuat dan dikaitkan antara laporan yang satu dengan yang lainnya.

G.    Pendekatan Aktivitas (Activities Approach).

Dalam pendekatan aktivitas, tidak dilihat ada tidaknya transaksi, melainkan apakah

kegiatan telah berlangsung. Dengan perkataan lain, laba akan timbul bersamaan dengan

berlangsungnya aktivitas. Misalnya, mulai dari perencanaan produksi, proses produksi, dan

penjualan, maka laba dianggap telah terbentuk/terhimpun/earned.

Manfaat dari penggunaan pendekatan aktivitas ini, yaitu informasi laba dapat digunakan

untuk berbagai macam tujuan. Misalnya, untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas tiap-tiap

kegiatan.

Kebaikan pendekatan kegiatan adalah:

1.      Laba yang berasal dari produksi dan penjualan barang memerlukan jenis evaluasi dan prediksi

yang berbeda dibandingkan laba yang berasal dari pembelian dan penjualan surat berharga yang

ditujukan pada usaha memperoleh capital gain.

2.      Efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik bila laba diklasifikasikan menurut jenis

kegiatan yang menjadi tanggung jawab manajemen.

3.      Memungkinkan prediksi yang lebih baik karena adanya perbedaan pola perilaku dari jenis

kegiatan yang berbeda.

Perbedaan yang mendasar pada kedua pendekatan tersebut adalah bahwa pendekatan

transaksi didasarkan kepada proses pelaporan yang mengukur peristiwa ekstern, yaitu transaksi;

sedangkan pendekatan kegiatan didasarkan kepada konsep dunia yang nyata (real-world)

mengenai kegiatan atau peristiwa dalam arti yang luas.

H.    Laba Menurut Konsep Laba Ekonomi (Economic Income)

Pada awal abad XX Fischer, lindhal dan hick (1946) menjelaskan secara spesifik

menyebutkan bahwa laba ekonomi (economic income) adalah jumlah maksimum yang dapat

dikonsumsi selama satu minggu tanpa harus mengurangi jumlah kemakmuran pada awal periode,

sifat-sifat laba ekonomi mencakup tiga tahap:

1.      Physical Income, Yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan

kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan. Laba jenis ini tidak dapat diukur.

2.      Real Income, Adalah ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap kesenangan

fisik. Ukuran yang dapat digunakan untuk real income ini adalah ‘biaya hidup’ (cost of living).

Dengan kata lain kepuasan timbul karena kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan yang

diukur dengan pembayaran uang yang dilakukan untuk membeli barang dan jasa sebelum dan

sesudah dikonsumsi.

3.      Money Income, Merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dalam

memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Ficher real income lebih dekat pada pengertian akuntansi

tentang income. Lindahl menganggap konsep laba sebagai interest yaitu merupakan penghargaan

yang terus menerus terhadap barang modal sepanjang waktu. Perbedaan antar interest dengan

konsumsi yang diharapkan pada periode tertentu dianggap sebagai saving sehingga laba

dianggap sebagai konsumsi tambah saving.

I.       Laba Akuntansi dari Segi Semantik

Laba dari segi semantik diartikan sebagai kesejahteraan dan kemakmuran (wealth) atau

diartikan sebagai perubahan kemakmuran, atau perubahan capital, atau modal. Menurut Irving

Fisher, laba adalah arus jasa atau aliran kemakmuran, sedangkan modal adalah stock dari

kemakmuran (stock of wealth).

Menurut konsep kemakmuran, laba timbul jika ada aliran lebih yang masuk setelah aliran

pada awal periode dapat dipertahankan sampai pada akhir periode. Dengan adanya pemikiran

tersebut, maka timbul konsep dengan apa yang disebut mempertahankan kemakmuran atau

konsep mempertahankan modal (capital).

Konsep laba/income menurut tingkatan semantik didasarkan pada hubungan antara

fenomena (peristiwa terjadinya income) dengan simbol yang mewakili dari fenomena tersebut.

Pada konsep ini dipengaruhi oleh konsep-konsep para ahli ekonomi yang mengakibatkan ada

masalah terhadap definisi capital dan income yang belum dijabarkan secara jelas.

Hal tersebut berakibat dalam penerapan dalam akuntansi dihubungkan dengan fenomena

tersebut yang menghasilkan konsep-konsep pengukuran laba didasarkan pada keadaan awal dan

keadaan akhir periode dapat dilakukan, dengan konsep sebagai berikut:

1.      Capitalization adalah net assets pada awal dan akhir periode dihitung dengan cara

mengkapitalisasi semua arus kas dari perusahaan kepada pemilik yang diharapkan dimasa-masa

mendatang.

2.      Market valuation adalah konsep capitalization di atas akuntan dibebani tugas menaksir arus kas

dikemudian hari. Dalam hal ini, konsep market valuation of the firm, penentuan yang subjektif

ini diganti dengan penggunaan data pasar (bursa saham).

3.      Current cash equivalent adalah konsep pengukuran lan dengan alternatif lain untuk menilai

perusahaan pada awal dan akhir tahun adalah mengukur asset berdasarkan current cash

equivalent (CEE). CEE didefinisikan sebagai harga (pasar) jual atau realizable price dari assets

yang dipunyai oleh perusahaan.

4.      Historical input prices adalah dalam pengukurannya income merupakan selisih antara penilaian

awal dan akhir periode (capital maintenance concept).

5.      Current input prices adalah income meliputi capital gains atau capital losses karena perubahan

harga, tanpa memperhatikan apakah gains atau losses tersebut sudah atau belum direalisasi lewat

penjualan atau pertukaran.

6.      Maintenance of constant purchasing power adalah income diukur berdasarkan keadaan nyatanya

dan bukan dalam arti mempertahankan nilai-nilai uang (maintaining monetory values).

J.       Laba Akuntansi dari Segi Pragmatik

Pada tingkat pragmatis (perilaku) konsep income dikaitkan dengan pengguna laporan

keuangan terhadap informasi yang tersirat dari laba perusahaan. Beberapa reaksi usaha users

dapat ditunjukkan dengan proses pengambilan keputusan dari investor dan kreditor, reaksi harga

surat terhadap pelaporan income atau reaksi umpan balik (feedback) dari manajemen dan

akuntan terhadap income yang dilaporkan.

1.      Laba sebagai alat prediksi

Angka laba dapat memberikan informasi sebagai alat untuk menaksir dan menduga aliran kas

untuk pembagian dividen, dan sebagai alat untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam

manaksir earning power dan nilai perusahaan di masa mendatang.

2.      Laba sebagai alat pengendalian manajemen

Laba dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi manajemen dalam mengukur kinerja manajer

atau divisi dari suatu perusahaan.

K.    Laba Menurut Konsep Capital Maintenance.

Menurut konsep ini, laba baru disebut ada setelah modal yang dikeluarkan tetap masih

ada (capital maintained atau return on capital) atau biaya yang dikeluarkan telah tertutupi (cost

recovery) atau pengembalian modal return of capital. Konsep ini dapat dinyatakan baik dalam

ukuran uang (units of money) yang disebut financial capital atau dalam ukuran tenaga beli

(general purchasing power) yang disebut physical capital.

Kedua konsep ini menghasilkan 4 konsep capital maintenance (Belkaoui):

1.      Money maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut unit uang. Konsep ini sama

dengan konsep yang dianut dalam conventional accounting.

2.      General purchasing power money maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut

tenaga beli yang sama. Konsep ini sama dengan konsep yang dianut dalam GPLA historical cost

accounting.

3.      Productive capacity maintenance yaitu physical capital yang diukur menurut unit uang. Konsep

ini sama dengan konsep yang dianut dalam current value accounting.

Current value dapat dihitung dengan 3 metode:

a.       Capitalization atau present value method

Pengukuran Laba dalam Konsep Mempertahankan Kapital yaitu:

1.      Jenis-jenis kapital:

a)      Kapital Finansial (Financial Capital)

Kapital financial merupakan klaim dalam bentuk jumlah rupiah/dolar tanpa

memperhatikan wujud fisiknya. Dengan konsep ini, laba atau atau return atas capital financial

akan timbul bila jumlah rupiah klaim financial pada akhir periode melebihi jumlah rupiah klaim

financial pada awal (setelah pengaruh transaksi pemilik dikeluarkan (Suwardjono).

Dalam analisis laporan keuangan, kita mengenal Return on Assets (ROA) yang mengukur

tingkat return atas financial capital tersebut, dengan rumus seperti berikut:

ROA = Income

2.      Kapital Fisik (Physical Capital)

Kapital fisik adalah sumber ekonomis yang dikuasai oleh entitas yang dipandang sebagai

kapasitas produksi fisik, yaitu kemampuan menghasilkan barang dan jasa. Dengan konsep ini,

laba akan timbul/return atas kapital fisik (return on physical capital) apabila kapasitas produksi

fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produksi fisik pada awal periode. Kapital dapat

dipertahankan apabila asset nonmeter diukur atas dasar nilai sekarang (current cost-nya) atau

replacement cost-nya pada saat penilaian

Kapasitas produksi tersebut dapat berupa:

-          Aktiva nonmoneter dimiliki perusahaan

-          Volume produksi

-          Volume penjualan

b.      Current entry price

c.       Current exit price

L.     Cakupan Laba

Terdapat dua konsep cakupan laba, yaitu:

1.      Current Operating Concept (Earnings)

Konsep laba periode, menurut konsep ini income hanya meliputi item-item yang sifatnya

regular dan dari elemen-elemen pendapatan dan beban yang sifatnya berulang (recurring) dan

berasal dari operasi saat ini (current operating). Item-item yang sifatnya irregular tidak

dimasukkan sebagai komponen laba, sehingga tidak mencerminkan earning power di masa yang

akan datang dari satu kesatuan usaha.

Konsep ini relevan dengan kepentingan manajemen sebagai pengukur efisiensi, yaitu

berkaitan dengan pemanfaatan semua input dan sumber daya yang digunakan dalam rangka

menghasilkan laba.

Laba periode tidak memasukkan pengaruh kumulatif akibat perubahan akuntansi. Misalnya:

(1) pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk periode lalu yang dialami dalam periode

berjalan; (2) perubahan aktiva bersih tertentu lainnya (holding gains and losses) yang diakui

pada periode berjalan seperti untung rugi perubahan harga pasar investasi saham sementara, dan

untung rugi penjabaran mata uang asing. jadi yang menjadi penentu laba periode adalah

pendapatan, biaya, untung dan rugi yang benar-benar terjadi pada periode berjalan.

2.      All Inclusive Concept

Menurut konsep ini, cakupan laba meliputi semua perubahan dan kenaikan net assetselama

periode tertentu, kecuali yang mengakibatkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada

pemilik (transaksi modal). Dalam konsep ini, item-item yang sifatnya dan berasal dari aktivitas

baik regular dan nonreguler, recurring, maupun nonrecurring, termsuk dalam cakupan laba.

Terdapat lima kategori irregular items dalam konsep all inclusive tersebut, yaitu sebagai

berikut:

a.       Item-item yang berasal dari operasi yang dihentikan (discontinued operation), Penghentian

segmen bisnis berarti kegiatan operasional bisnis tersebut dihentikan atau dijual. Untung atau

rugi yang akan diakui termasuk dua faktor berikut:

-          Laba atau rugi kegiatan segmen mulai tanggal pengukuran sampai tanggal penghentian

-          Untung atau rugi penghentian segmen

b.      Extraordinary item

Adalah peristiwa atau transaksi yang memiliki pengaruh material, dan diharapkan jarang terjadi

serta tidak berasal dari faktor yang sifatnya berulang-ulang dalam kegiatan usaha normal

perusahaan (APB Opinion No. 9:1966 par. 21)

Dengan dikeluarkannya APB Opinion No. 30, menyebutkan bahwa elemen laporan

keuangan dikatakan sebagai extraordinary item jika memenuhi dua syarat:

-          Tidak umum (unusual), artinya peristiwa atau transaksi yang harus memiliki tingkat ubnormal

yang tinggi dan tidak berkaitan dengan kegiatan normal perusahaan yang berlangsung terus

menerus.

-          Jarang terjadi (infrequency of occurrence), artinya peristiwa atau transaksi tersebut merupakan

tipe transaksi yang diharapkan jarang terjadi di masa mendatang.

c.       Perubahan Akuntansi

Perubahan akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis:

-          Perubahan prinsip akuntansi, yaitu perubahan yang terjadi dimana perusahaan memilih metode

akuntansi yang berbeda dengan metode yang digunakan sebelumnya. Misalnya: perubahan

metode penilaian persediaan dari FIFO ke Average.

-          Perubahan estimasi akuntansi, yaitu perubahan taksiran jumlah tertentu atas jumla taksiran yang

telah ditentukan pada periode sebelumnya. Misalnya: taksiran umur ekonomi aktiva tetap, atau

taksiran piutang tidak tertagih.

-          Perubahan entitas pelaporan, yaitu perubahan yang berkaitan dengan status entitas pelaporan

sebagai akibat konsolidasi perubahan anak perusahaan tertentu atau perubahan jumlah yang

dikonsolidasikan.

d.      Penyesuaian periode sebelumnya

FASB mengeluarkan SFAC No.16, “Prior Period Adjustment”, yang membatasi penyesuaian

periode sebelumnya pada elemen berikut:

-          Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya

-          Penyesuaian yang berasal dari realisasi income tax benefit ataspreacquisition operating loss

carry-forward dari pembelian anak perusahaan.

-          Kesalahan dalam pengukuran laba periode sebelumnya (error in prior years income

measurement) harus dilaporkan sebagai penyesuaian retained earning (disesuaikan

dalam retained earning statement). Menurut FSAB konseb laba all inclusive ini adalah konsep

laba dengan apa yang dikenal dengan istilah laba komprehensif (comprehensive income).

Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam SFAC Nomor 6, menyatakan

bahwa:

Comprehensive income adalah perubahan dalam ekuitas suatu perusahaan bisnis selama suatu

periode yang berasal dari transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa lain atau kejadian lain yang

bukan berasal dari sumber pemilik. Termasuk semua perubahan dalam ekuitas selama periode

tertentu kecuali yang diakibatkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.

Comprehensive Income = Earning + Penyesuaian + Perubahan Ekuitas Lain

Kumulatif Selain dari Pemilik

Earning = Revenue – Expenses + Gain - Losses

M.   Konsep Laba Dilihat dari Sisi Kelompok Penerimanya

Konsep laba apabila dilihat dari sisi kelompok yang menerimanya terdapat 5 konsep laba,

yaitu:

1.      Value added concept of income

Kelompok penerima: karyawan, kreditor, pemerintah.

2.      Enterprise’s net income

Kelompok penerima: pemegang saham, pemegang obligasi, pemerintah.

3.      Net income to investor

Kelompok penerima: pemegang saham dan pemegang obligasi.

4.      Net income to shareholder

Kelompok penerima: pemegang saham biasa dan pemegang saham istimewa.

5.      Net income to residual equity holder’s

Kelompok penerima: pemegang saham biasa.

N.    Income Smoothing

Perataan laba merupakan normalisasi laba yang dilakukan secara sengaja untuk mencapai

trend atau level laba tertentu (Belkaoui, 1993). Definisi income smoothing lainnya adalah definisi

yang dikemukakan oleh Beidelman (1973): Perataan laba yang dilaporkan dapat didefinisikan

sebagai usaha yang disengaja untuk meratakan atau memfluktuasikan tingkat laba sehingga pada

saat sekarang dipandang normal bagi suatu perusahaan. Dalam hal ini, perataan laba

menunjukkan suatu usaha manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi abnormal laba

dalam batas-batas yang diijinkan dalam praktik akuntansi dan prinsip manajemen yang

wajar (sound).

Hayworth (1953) menyatakan bahwa motivasi yang mendorong dilakukannya perataan

laba adalah untuk memperbaiki hubungan dengan kreditor, investor dan karyawan, serta

meratakan siklus bisnis melalui proses psikologis. Sementara itu, Gordon (1964) mengajukan

proposisi berkaitan dengan perataan laba sebagai berikut:

-          Kriteria yang digunakan manajemen perusahaan dalam memilih metode akuntansi adalah untuk

memaksimumkan kepuasan atau kemakmurannya.

-          Kepuasan merupakan fungsi dari keamanan pekerjaan, level dan tingkat pertumbuhan gaji serta

level dan tingkat pertumbuhan besaran (size) perusahaan.

-          Kepuasan pemegang saham dan kenaikan performan perusahaan dapat meningkatkan status dan

reward bagi manajer.

-          Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat pertumbuhan dan stabilitas laba perusahaan.

Dascher dan Malcolm (1970) membedakan bentuk income smoothing menjadi dua yaitu 

1.      Real Smoothing

Real smoothing berkaitan dengan transaksi aktual yang dilakukan atau tidak dilakukan

berdasarkan pada pengaruh perataan terhadap laba.

2.      Artificial Smoothing

Artificial smoothing berkaitan dengan prosedur akuntansi yang diterapkan untuk mengubah cost

atau pendapatan dari satu periode ke periode lain. (p. 253-254).

Penyajian Laba

Masalah konseptual yang erat kaitannya dengan penyajian adalah pemisahan pelaporan pos-

pos operasi dan pos-pos transaksi dengan pemilik (transaksi modal). Pos-pos operasi dalam arti

luas (transaksi nonpemilik) pada umumnya dilaporkan melalui statemen laba rugi sedangkan

pos-pos yang jelas-jelas merupakan transaksi modal dilaporkan melalui statemen laba ditahan

atau statemen perubahan ekuitas.