smoking cessation

9
1 Tugas Kepaniteraan Klinik stase Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Mauk Ivanna Octaviani - 0712010021 1. LATAR BELAKANG Merokok adalah membakar dan menghisap asap tembakau. Meskipun seperti itu, rokok tidak hanya terdiri dari tembakau, rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimiawi. Unsur-unsur yang penting antara lain tar, nikotin, benzopyrin, metilkloride, aseton. Ammonia dan karbon monoksida. Tar, nikotin, karbon monoksida merupakan 3 zat penting yang paling berbahaya bagi tubuh. Kandungan nikotin dalam rokok menimbulkan ketagihan. Maka dari itu, perokok berat sulit melepaskan kebiasaan tersebut. Sedangkan kandungan lainnya dapat bersifat karsinogenik sehingga dapat menyebabkan kanker. Namun, oleh faktor kebiasaan dan kurangnya edukasi masyarakat menimbulan kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok. Merokok dapat disebabkan oleh pengaruh keluarga, lingkungan dan pekerjaan. Menurut Global adult tobacco survey (GATS) Indonesia oleh WHO tahun 2011, terdapat 61 juta perokok di Indonesia yang merupakan sepertiga (36%) dari penduduk Indonesia. Survey menunjukan 63% dari penduduk laki-laki merokok. Kendati pada wanita rendah (5%), namun angka ini diperkirakan akan meningkat. Pada kalangan muda (usia 13-15 tahun), 20% menghisap rokok (remaja putra 41%; remaja putri 3,5%). 78% persen perokok mulai merokok sebelum usia 19 tahun dan sepertiga pelajar melaporkan mencoba rokok pertama mereka sebelum usia 10 tahun. Pada tahun 2009, CDC mengatakan sebagian perokok di Indonesia (90%) menggunakan rokok kretek. Menurut The Tobacco Atlas oleh yang dikeluarkan oleh American Cancer Society tahun 2006, di indonesia merokok membunuh setidaknya 225.000 orang setiap tahunnya. Lebih dari 97 juta orang Indonesia yang tidak merokok secara reguler terpapar asap rokok. 78% anak muda (usia 13-15 tahun) terpapar asap rokok di tempat umum dan 69% anak muda terpapar asap rokok di rumah. Kecenderungan Masalah Rokok a. Umur usia merokok semakin muda. b. Semakin banyak wanita yang menggantikan pria sebagai perokok aktif. c. Kecenderungan peningkatan merokok dinegara berkembang. d. Meningkatnya masalah perokok pasif

Upload: iphie-ivanna-octaviani

Post on 27-Sep-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

upaya pemberhentian perokok aktif di area puskesmas

TRANSCRIPT

  • 1

    Tugas Kepaniteraan Klinik stase Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Puskesmas Mauk

    Ivanna Octaviani - 0712010021

    1. LATAR BELAKANG

    Merokok adalah membakar dan menghisap asap tembakau. Meskipun seperti itu,

    rokok tidak hanya terdiri dari tembakau, rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimiawi.

    Unsur-unsur yang penting antara lain tar, nikotin, benzopyrin, metilkloride, aseton.

    Ammonia dan karbon monoksida. Tar, nikotin, karbon monoksida merupakan 3 zat penting

    yang paling berbahaya bagi tubuh. Kandungan nikotin dalam rokok menimbulkan ketagihan.

    Maka dari itu, perokok berat sulit melepaskan kebiasaan tersebut. Sedangkan kandungan

    lainnya dapat bersifat karsinogenik sehingga dapat menyebabkan kanker. Namun, oleh

    faktor kebiasaan dan kurangnya edukasi masyarakat menimbulan kurangnya kesadaran

    masyarakat akan bahaya rokok.

    Merokok dapat disebabkan oleh pengaruh keluarga, lingkungan dan pekerjaan.

    Menurut Global adult tobacco survey (GATS) Indonesia oleh WHO tahun 2011, terdapat 61

    juta perokok di Indonesia yang merupakan sepertiga (36%) dari penduduk Indonesia. Survey

    menunjukan 63% dari penduduk laki-laki merokok. Kendati pada wanita rendah (5%),

    namun angka ini diperkirakan akan meningkat. Pada kalangan muda (usia 13-15 tahun),

    20% menghisap rokok (remaja putra 41%; remaja putri 3,5%). 78% persen perokok mulai

    merokok sebelum usia 19 tahun dan sepertiga pelajar melaporkan mencoba rokok pertama

    mereka sebelum usia 10 tahun. Pada tahun 2009, CDC mengatakan sebagian perokok di

    Indonesia (90%) menggunakan rokok kretek. Menurut The Tobacco Atlas oleh yang

    dikeluarkan oleh American Cancer Society tahun 2006, di indonesia merokok membunuh

    setidaknya 225.000 orang setiap tahunnya. Lebih dari 97 juta orang Indonesia yang tidak

    merokok secara reguler terpapar asap rokok. 78% anak muda (usia 13-15 tahun) terpapar

    asap rokok di tempat umum dan 69% anak muda terpapar asap rokok di rumah.

    Kecenderungan Masalah Rokok

    a. Umur usia merokok semakin muda.

    b. Semakin banyak wanita yang menggantikan pria sebagai perokok aktif.

    c. Kecenderungan peningkatan merokok dinegara berkembang.

    d. Meningkatnya masalah perokok pasif

  • 2

    Tugas Kepaniteraan Klinik stase Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Puskesmas Mauk

    Ivanna Octaviani - 0712010021

    A. Data Demografi Pasien

    Nama : Tn. S

    Umur : 57 tahun

    Alamat : Tegal Kunir Lor

    Pekerjaan : Tukang Parkir

    No Rekam Medis : 6327

    Pendidikan : SD

    Tinggi Badan : 160 cm

    Berat Badan : 53 kg

    v Kategori perokok: Perokok Aktif tingkatan sedang, sejak +/- 3 5 tahun yang lalu.

    Jumlah Batang rokok yang dihisap dalam satu minggu terakhir

    sebanyak 8 batang rokok/hari

    Jumlah Batang rokok yang dihisap dalam 1-2 bulan terakhir sebanyak

    8 batang rokok/hari

    v Riwayat mencoba berhenti merokok: pernah

    Pasien pernah mencoba untuk berhenti merokok +- 10 tahun yang lalu atas

    keinginan sendiri karena dirasa pengeluaran untuk membeli rokok cukup

    memberatkan pasien serta saat itu pasien tinggal 1 rumah dengan cucu pasien

    yang masih bayi. Pasien sempat berhenti selama 3 bulan namun kemudian

    pasien kembali lagi merokok karena anak dan cucu nya pindah rumah sehingga

    pasien lebih banyak bergaul di liar dengan tetangga-tetangga pasien yang

    kebanyakan adalah perokok.

    v Niat untuk berhenti merokok: ada

    Pasien berniat untuk berhenti merokok karena kesadaran diri sendiri dan

    dorongan dari anaknya, yang mengetahui bahwa kebiasaan merokok tidak

    baik, baik bagi dirinya sendiri, istri, anak, dan cucunya. Pasien mendengarkan

    orang berbicara dan membaca poster di puskemas bahwa banyak akibat buruk

    yang dapat ditimbulkan terhadap kesehatan akibat rokok.

  • B. Metode

    Metode yang digunakan dalam program Smoking Cessation ini diambil dari

    WHO European Strategy for Smoking Cessation Policy. Inti dari metode ini

    adalah memotivasi perokok untuk melawan ketergantungan terhadap rokok.

    WHO dan American Psychiatric Association menyebutkan bahwa penyebab

    utama perokok sulit berhenti merokok dan kasus relapse adalah karena efek

    ketergantungan yang ditimbulkan oleh nikotin.

    Adapun beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

    1. Brief opportunistic advice from a health care professional

    Intervensi ini diberikan selama 10-15 menit di mana perokok dijelaskan

    bahaya dari rokok dan diberi tips-tips mengenai cara berhenti merokok

    dengan pemicu dari faktor lingkungan dan kesadaran diri sendiri.

    2. Individual counseling

    Intervensi ini memberikan kesempatan kepada perokok untuk dapat

    melakukan Tanya jawab dan menjelaskan kesulitan berhenti merokok

    sehingga tenaga medis dapat membantu perokok mencari solusi untuk

    kesulitan-kesulitan tersebut sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri

    perokok untuk dapat berhenti.

    3. Behavioral approach

    Perokok diberikan pilihan apakah ingin berhenti seketika atau berhenti

    bertahap melalui pengurangan bertahap dari jumlah rokok yang dihisap

    dengan menetapkan target jumlah rokok maksimal yang dapat dihisap

    dalam kurun waktu tertentu. Pasien juga dijelaskan melalui prinsip berhenti

    merokok di mana lebih cepat lebih baik.

    4. Terapi pengganti nikotin

    Perokok disarankan untuk mengkonsumsi permen karet sebagai pengganti

    saat timbul keinginan untuk merokok. Metode ini dilakukan dengan menetapkan target dimana dalam 1 minggu pasien dapat

    mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap menjadi 4 batang/hari. Pasien melakukan kunjungan sebanyak 3 kali. Pertemuan yang pertama kali adalah

    saat pasien datang berobat ke puskesmas keliling, Rentang waktu antara setiap kunjungan

    adalah 3 hari. Total waktu pengamatan adalah 9 hari dengan pengamatan efektif 7 hari,

    mulai tanggal 3 Maret 2015 10 Maret 2015 di Puskesmas Mauk.

  • C. Hasil Pengamatan

    1. Hasil

    Berikut adalah tabel-tabel hasil pengamatan jumlah merokok pasien mulai dari

    tanggal 3 maret 10 maret 2015.

    Tanggal

    Jumlah rokok yang

    dihisap/hari

    Waktu

    Skala

    Tempat

    aktivitas

    Dengan

    siapa

    3/3 1 07.00 1 Teras rumah Istri

    2 09.00 1 Warung Teman

    3 10.00 1 Tempat kerja Teman

    4 11.00 2 Tempat kerja Teman

    5 13.00 2 Warung Teman

    6 15.00 3 Tempat kerja Teman

    7 16.00 2 Teras Rumah Tetangga

    8 19.00 1 Teras rumah Sendiri

    Tanggal

    Jumlah rokok yang

    dihisap/hari

    Waktu

    Skala

    Tempat

    aktivitas

    Dengan

    siapa

    4/3 1 07.00 1 Teras rumah Sendiri

    2 09.00 1 Tempat kerja Sendiri

    3 10.00 1 Tempat kerja Teman

    4 11.00 1 Tempat kerja Teman

    5 12.00 2 Warung Teman

    6 15.00 1 Tempat kerja Teman

    7 17.00 2 Warung Tetangga

    8 20.00 1 Teras rumah Tetangga

  • Tanggal

    Jumlah rokok yang

    dihisap/hari

    Waktu

    Skala

    Tempat

    aktivitas

    Dengan

    siapa

    5/3 1 08.00 1 Teras rumah Sendiri

    2 09.00 1 Tempat kerja Sendiri

    3 10.00 1 Tempat kerja Teman

    4 11.00 1 Tempat kerja Teman

    5 12.00 2 Warung Teman

    6 19.00 3 Warung Tetangga

    7 21.00 1 Teras rumah Sendiri

    Tanggal

    Jumlah rokok yang

    dihisap/hari

    Waktu

    Skala

    Tempat

    aktivitas

    Dengan

    siapa

    6/3 1 07.00 1 Teras rumah Istri

    2 09.00 1 Tempat kerja Sendiri

    3 11.00 1 Tempat kerja Teman

    4 13.00 1 Warung Teman

    5 21.00 2 Rumah teman Teman

    6 21.00 2 Rumah teman Teman

    Tanggal

    Jumlah rokok yang

    dihisap/hari

    Waktu

    Skala

    Tempat

    aktivitas

    Dengan

    siapa

    7/3 1 09.00 1 Tempat kerja Sendiri

    2 11.00 1 Tempat kerja Teman

    3 13.00 1 Warung Teman

    4 15.00 2 Tempat kerja Teman

    5 19.00 2 Teras Rumah Tetangga

  • Tanggal

    Jumlah rokok yang

    dihisap/hari

    Waktu

    Skala

    Tempat

    aktivitas

    Dengan

    siapa

    9/3 1 08.00 1 Tempat kerja Teman

    2 11.00 2 Tempat kerja Teman

    3 13.00 1 Warung Teman

    4 19.00 2 Warung Tetangga

    Tanggal

    Jumlah rokok yang

    dihisap/hari

    Waktu

    Skala

    Tempat

    aktivitas

    Dengan

    siapa

    10/3 1 09.00 1 Tempat kerja Teman

    2 12.00 2 Tempat kerja Teman

    3 16.00 1 warung Tetangga

    *NB: skala 1: Kurang Penting skala 2: Cukup Penting skala 3: Sangat Penting Berikut adalah grafik jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari selama masa pengamatan:

    1 2 3 4 5 6 7

    Jumlah

    rokok

    8 btg 8 btg 7 btg 6 btg 5 btg 4 btg 3 btg

    Jumlah batang rokok yang dihisap per hari

    Grafik 1. Jumlah Batang Rokok yang Dhihisap per hari selama 7 Hari

  • 2. Pembahasan

    Pasien adalah seorang perokok aktif yang memiliki kebiasaan merokok 8 batang

    per hari. Dengan mengikuti program smoking cessation ini, pasien menetapkan target

    untuk mengurangi jumlah rokok yang dihisap menjadi setengah dari jumlah total yang

    dikonsumsi sehari-hari, yaitu menjadi 4 batang perhari dalam waktu 1 minggu.

    Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dalam waktu 1 minggu, pasien telah mencapai

    target bahkan melebihi target karena pasien di hari ketujuh dapat mengurangi rokok

    hingga 3 batang per hari. Kebiasaan berhenti merokok memang sangat sulit dilakukan

    dalam waktu singkat, namun karena niat yang kuat maka hal tersebut dapat berjalan

    dengan baik.

    Pasien juga menyadari bahwa dengan mengurangi konsumsi rokok maka pasien

    dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli rokok hingga uang tersebut dapat digunakan

    untuk keperluan keluarganya. Namun ketika pasien sampai ke tempat kerja, keinginan

    berhenti merokok tersebut dihadapkan pada tantangan yang sulit karena rekan-rekan kerja

    pasien merupakan perokok berat sehingga pasien sangat sulit untuk menahan keinginan

    merokok karena terpengaruh oleh teman kerja pasien.

    Pasien menyatakan bahwa setiap kali muncul keinginan merokok, pasien berusaha

    mengingat informasi yang telah diberitahukan oleh dokter mengenai bahaya merokok dan

    pasien tidak menderita penyakit-penyakit tersebut, terlebih membawa efek buruk bagi

    istri, anak dan terutama cucunya. Hal ini terbukti dari upaya pasien yang sadar untuk tidak

    merokok di sekitar istrinya lagi. Pasien juga menyadari bahwa dukungan dari keluarga

    adalah hal yang sangat penting dalam membantunya untuk mengurangi rokok, namun

    yang paling penting dari semuanya adalah niat dari dirinya sendiri untuk berhenti

    merokok. Pasien menyatakan saat ini belum bisa 100% berhenti merokok karena hal

    tersebut sangat sulit. Namun pasien berkomitmen akan terus perlahan berhenti merokok.

    Pasien menyadari dalam satu minggu ini dengan niat dan tekad yang kuat, ia merasakan

    perubahan yang signifikan dari penurunan jumlah rokok yang ia konsumsi. Ia merasa

    tubuhnya lebih segar dan bugar, lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan istri

    dan anak-anaknya serta dapat menabung. Pasien berharap ingin segera bisa berhenti

    merokok secara total agar bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya.

    Dari program berhenti merokok yang telah diikuti pasien, pasien menyatakan

    peran dari keluarga dan lingkungan sekitar sangatlah penting. Pasien menyadari dukungan

    dari istri dan anak-anaknya agar ia berhenti merokok yang terus menguatkan pasien agar

    berhenti merokok, serta informasi yang ia dapatkan dari puskesmas mengenai bahaya

    merokok juga membuat pasien menyadari bahwa pasien tidak ingin memasukkan lebih

  • banyak lagi zat racun ke dalam tubuhnya. Namun tidak dapat dipungkiri, kesulitan terbesar

    adalah di lingkungan pekerjaan pasien yang sebagian besar adalah perokok berat sehingga

    ketika berada di tempat kerja pasien sering merasa tergoda untuk merokok lagi. Namun

    pasien akan berusaha untuk memberikan informasi mengenai bahaya merokok dan

    mengajak teman-teman pasien untuk mengurangi konsumsi rokok.

    3. Kesimpulan

    Usaha berhenti merokok bagi perokok yang sudah merokok dalam jumlah banyak dan

    jangka waktu lama tidaklah mudah. Maka sangat diperlukan berbagai pendukung agar

    dapat dicapai keberhasilan dalam program ini, yaitu faktor internal berupa kemauan

    yang kuat dari diri sendiri dan faktor eksternal berupa dukungan keluarga dan lingkungan

    sekitar. Dengan tekad yang kuat serta dukungan dari luar maka hasil dari program akan

    menjadi lebih maksimal. Di sini peran keluarga, lingkungan serta petugas kesehatan sangat

    penting untuk memberikan semangat, motivasi dan informasi hingga pasien terus mau

    berusaha untuk berhenti merokok. Pengajaran sedini mungkin akan bahaya merokok

    terhadap anak-anak sekolah juga dirasa akan dapat memberikan dampak yang besar agar

    mereka sebagai penerus bangsa tidak merokok saat sudah dewasa nantinya, oleh karena

    itu, dukungan dari pihak sekolah dan negara untuk memberikan kampanye bebas rokok

    diharapkan akan semakin dapat membantu masyarakat untuk hidup lebih sehat tanpa rokok.