smkn 2 empat lawang · web viewsecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran...

21
BAHAN AJAR DAN TUGAS MANDIRI SEJARAH INDONESIA KELAS X SMK NEGERI 2 EMPAT LAWANG 2019/2020

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

BAHAN AJARDAN

TUGAS MANDIRI

SEJARAH INDONESIA

KELAS X

SMK NEGERI 2 EMPAT LAWANG2019/2020

Page 2: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

I. Materi 1 : Kedatangan Islam di Nusantara

Secara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia.A. Teori Gujarat

Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah :

1. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.

2. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa.

3. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh yang bercorak khas Gujarat.

B. Teori Arab (Mekkah) Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Mekkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah:

1. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab), dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.

2. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat atau India adalah penganut mazhab Hanafi.

3. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir.

C. Teori Persia1. Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 di Sumatra dan

pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:

2. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah atau Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik atau Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.

3. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syekh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.

4. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat.

Tugas Mandiri 1.Jelaskan berdasarkan pendapat kalian teori manakah yang paling sesuai dengan penyebaran Agama Islam di Indonesia !

Page 3: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

II. Materi 2 : Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau

Berdasarkan data arkeologis seperti prasasti-prasasti maupun data historis berupa berita-berita asing, kegiatan perdagangan di Kepulauan Indonesia sudah dimulai sejak abad pertama Masehi. Jalur-jalur pelayaran dan jaringan perdagangan Kerajaan Sriwijaya dengan negeri-negeri di Asia Tenggara, India, dan Cina terutama berdasarkan berita-berita Cina telah dikaji, antara lain oleh W. Wolters (1967)

Demikian pula dari catatan-catatan sejarah Indonesia dan Malaya yang dihimpun dari sumber-sumber Cina oleh W.P Groeneveldt, telah menunjukkan adanya jaringan–jaringan perdagangan antara kerajaan-kerajaan di Kepulauan Indonesia dengan berbagai negeri terutama dengan Cina. Kontak dagang ini sudah berlangsung sejak abad-abad pertama Masehi sampai dengan abad ke-16. Kemudian kapal-kapal dagang Arab juga sudah mulai berlayar ke wilayah Asia Tenggara sejak permulaan abad ke-7. Dari literatur Arab banyak sumber berita tentang perjalanan mereka ke Asia Tenggara.

Adanya jalur pelayaran tersebut menyebabkan munculnya jaringan perdagangan dan pertumbuhan serta perkembangan kota-kota pusat kesultanan dengan kota-kota bandarnya pada abad ke-13 sampai abad ke-18 misalnya, Samudera Pasai, Malaka, Banda Aceh, Jambi, Palembang, Siak Indrapura, Minangkabau, Demak, Cirebon, Banten, Ternate, Tidore, Goa-Tallo, Kutai, Banjar, dan kota-kota lainnya.

Dari sumber literatur Cina, Cheng Ho mencatat terdapat kerajaan yang bercorak Islam atau kesultanan, antara lain, Samudera Pasai dan Malaka yang tumbuh dan berkembang sejak abad ke-13 sampai abad ke-15, sedangkan Ma Huan juga memberitakan adanya komunitas- komunitas Muslim di pesisir utara Jawa Timur. Berita Tome Pires dalam Suma Oriental (1512-1515) memberikan gambaran mengenai keberadaan jalur pelayaran jaringan perdagangan, baik regional maupun internasional. Ia menceritakan tentang lalu lintas dan kehadiran para pedagang di Samudra Pasai yang berasal dari Bengal, Turki, Arab, Persia, Gujarat, Kling, Malayu, Jawa, dan Siam. Selain itu Tome Pires juga mencatat kehadiran para pedagang di Malaka dari Kairo, Mekkah, Aden, Abysinia, Kilwa, Malindi, Ormuz, Persia, Rum, Turki, Kristen Armenia, Gujarat, Chaul, Dabbol, Goa, Keling, Dekkan, Malabar, Orissa, Ceylon, Bengal, Arakan, Pegu, Siam, Kedah, Malayu, Pahang, Patani, Kamboja, Campa, Cossin Cina, Cina, Lequeos, Bruei, Lucus, Tanjung Pura, Lawe, Bangka, Lingga, Maluku, Banda, Bima, Timor, Madura, Jawa, Sunda, Palembang, Jambi, Tongkal, Indragiri, Kapatra, Minangkabau, Siak, Arqua, Aru, Tamjano, Pase, Pedir, dan Maladiva.

Berdasarkan kehadiran sejumlah pedagang dari berbagai negeri dan bangsa di Samudera Pasai, Malaka, dan bandar-bandar di pesisir utara Jawa sebagaimana diceritakan Tome Pires, kita dapat mengambil kesimpulan adanya jalur-jalur pelayaran dan jaringan perdagangan antara beberapa kesultanan di Kepulauan Indonesia baik yang bersifat regional maupun internasional.

Tugas Mandiri 2.1. Kerajaan Islam mana sajakah yang berhubungan melalui perdagangan dengan cina?2. Pada abad keberapakah kesultanan Islam yang ada di Indonesia berhubungan dengan

bangsa lain ?

Page 4: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

III. Materi 3 : Islam masuk Istana Raja

Kerajaan Islam di Indonesia – Kerajaan Islam banyak sekali di Indonesia, mulai dari demak sampai dengan kerajaan Cirebon, ketika kerajaan bercorak Islam itu artinya raja dan mayoritas penduduknya juga beragama Islam. Berikut ini adalah daftar kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia :

1. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di Jawa. Menurut adat Jawa kerajaan ini merupakan turunan dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1475 dan runtuh pada tahun 1554. Walaupun rentan waktu berdirinya yang tergolong singkat namun Kerajaan Demak memberikan dampak yang begitu besar pada masanya salah satunya adalah penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Kerajaan ini tercatat memiliki 5 raja

yang pernah berkuasa yaitu Raden Fatah, Pati Unus, Sultan Trenggono, Sunan Prawata dan Arya Penangsang. Pada masa kejayaannya kerajaan ini menjadi kerajaan yang tak tersaingi di pulau Jawa khususnya. Akhir dari Kerajaan Demak ditandai dengan tewasnya raja mereka yaitu Arya Penangsang di tangan Sutawijaya anak angkat dari Joko Tingkir yang sebelumnya melancarkan pemberontakan. Pemberontakan tersebut didasarkan atas perebutan kekuasaan yang akhirnya dimenangkan oleh Joko Tingkir yang kemudian memindahkan kekuasaan Demak ke Pajang.

2. Kerajaan Cirebon

Kerajaan Cirebon atau Kasultanan Cirebon adalah Kasultanan Islam yang cukup besar di Jawa Barat pada abad 15-16 Masehi. Kasultanan Cirebon pertama kali di didirikan pada tahun 1430 dan penguasa atau Sultan pertama yang menjabat di kerajaan adalah Pangeran Walangsungsang sebagai Sultan Cirebon I dan menjabat dari tahun 1430 – 1479.

Kemudian pada tahun 1479 Sultan Cirebon I menyerahkan jabatan dan kekuasaannya kepada Sunan

Gunung Jati yang tidak lain ada keponakannya sendiri dan menjabat sebagai Sultan Cirebon II.Sultan atau penguasa Kerajaan Cirebon selanjutnya adalah Sultan Abdul Karim yang merupakan penguasa Kasultanan Cirebon terakhir sebelum terbagi menjadi dua yaitu kesultanan Kasepuhan dan kesultanan Kanoman.

3. Kerajaan Banten

Kesultanan Banten atau Kerajaan Banten merupakan kerajaan Islam di pulau Jawa tepatnya di Pasundan, Banten pada tahun 1526. Sultan pertama yang memimpin kerajaan ini adalah Sultan Maulana Hasanudin dan pemimpin terakhir dari Kasultanan Banten sebelum dipaksa bubar oleh kolonial Inggris adalah Sultan Maulana Muhammad Syafiudin. Raja atau sultan yang paling terkenal di Kesultanan Banten

Page 5: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

adalah Sultan Agung Tirtayasa yang dimana masa kejayaan Kesultanan Banten terjadi di masa kepemimpinannya. Kerapuhan dan akhir dari Kesultanan Banten terjadi akibat banyak faktor salah satunya adalah adanya perang saudara yang terjadi di kerajaan dimana Sultan Haji anak dari Sultan Ageng Tirtayasa berusaha untuk mendapatkan kekuasaan dari tangan sang ayah. Dari kejadian tersebut akhirnya berimbas pada pembubaran Kesultanan Banten pada tahun 1813 oleh pemerintah Inggris yang sedang berkuasa di Indonesia.

4. Kerajaan Aceh

Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam di pulau Sumatera dengan ibukota di Banda Aceh. Kesultanan Aceh Darussalam pertama kali dibentuk pada tahun 1496 setelah Sultan Ali Mughayat Syah dinobatkan sebagai Sultan untuk pertama kalinya dan menjadi pemimpin pertama Kesultanan Aceh Darussalam.

Kerajaan ini terkenal dengan perlawanannya dan penolakannya terhadap imperialisme Eropa yang dibawa para penjajah Nusantara pada waktu itu. Dalam sejarah panjangnya kerajaan ini sudah mengalami beberapa kali pergantian pemimpin atau sultan sejak Sultan Ali Mughayat Syah. Dan pemimpin terakhir Kesultanan Aceh Darussalam adalah Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah yang di mana pada masa kepemimpinannya Kesultanan Aceh Darussalam harus terpaksa menyerahkan diri kepada pihak penjajah Belanda pada waktu itu yaitu pada tahun 1903.

5. Kerajaan Peureulak / Perlak

Kasultanan Peureulak merupakan sebuah kerajaan Islam yang berdiri tahun 840 hingga 1292. Sultan pertama serta pendiri Kesultanan Peureulak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah yang mendirikan Kesultanan Peureulak tahun 840 dan berkuasa hingga tahun 864.

Kesultanan ini tercatat masuk dalam berbagai catatan Cina dan juga catatan dari seorang pengembara terkenal Marco Polo yang dimana tertulis bahwa ia pernah singgah ke negeri bernama Ferlec ( Peureulak) yang penduduknya sudah menganut ajaran Islam. Sultan terakhir yang memimpin Kesultanan Peureulak adalah Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat dari tahun 1267 hingga 1292 sebelum Kerajaan atau Kesultanan Peureulak akhirnya digabungkan dengan Kerajaan Samudera Pasai.

6. Kerajaan Banjar

Kesultanan Banjar berdiri sejak tahun 1520 dan bertahan hingga tahun 1905. Sultan atau pemimpin pertama dari Kerajaan Banjar adalah Sultan Suriansyah yang dilantik pada tahun 1526 dan memimpin hingga tahun 1550.

Masa keemasan dari Kesultanan Banjar terjadi sejak periode awal tahun 1526 hingga 1787 yang dimana kerajaan ini terkenal akan aktivitas pertanian dan juga agensi militernya. Pada tahun

1860, Belanda secara langsung membubarkan Kesultanan Banjar yang mengharuskan Kesultanan Banjar ditiadakan kembali. Namun sejarah mencatat bahwa pemerintahan Banjar

Page 6: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

tetap ada hingga tahun 1905 yang dimana rakyat Banjar meyakini adanya pemerintahan darurat. Pemimpin atau sultan terakhir Kerajaan Banjar adalah Sultan Muhammad Seman.

7. Kerajaan Mataram Islam

Mataram Islam atau Kesultanan Mataram Islam merupakan kerajaan Islam di Jawa yang di mana pada awalnya wilayah kerajaan ini merupakan sebuah hadiah bagi Ki Ageng Pemanahan karena berhasil mengalahkan Arya Penangsang.

Pemimpin pertama Mataram Islam adalah Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati. Pemimpin yang paling

terkenal dari Mataram Islam adalah Sultan Agung yang dimana bukan hanya terkenal karena kepemimpinannya namun juga karena karya dan penemunya yang diantaranya adalah menggabungkan tahun Masehi dengan tahun Saka. Masa kejayaan Kesultanan Mataram terjadi dibawah kepemimpinan Sultan Agung. Mataram Islam sendiri mulai mengalami kemunduran sejak masa kepemimpinan Amangkurat I dan akhir masa kejayaan Mataram Islam terjadi saat kepemimpinan Amangkurat II.

8. Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang merupakan kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah dengan raja pertama yang berkuasa yaitu Hadiwijaya atau Joko Tingkir. Kerajaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1548 setelah Hadiwijaya berhasil mengalahkan Arya Penangsang. Tercatat kerajaan ini hanya mampu bertahan dalam kurun waktu yang singkat yaitu dari 1548 hingga 1586.

Dibalik masa kejayaannya yang hanya sebentar Kerajaan Pajang memiliki tiga raja yang pernah berkuasa yakti Hadiwijaya atau Joko Tingkir sebagai pendiri serta raja pertama, kemudian dilanjutkan oleh Arya Pangiri dan yang terakhir kekuasaan disi oleh Pangeran Buwana atau Prabuwijaya. Setelah sepeninggal Pangeran Buwana tidak ada penerus tahta kerajaan yang membuat Kerajaan Pajang mengalami kekosongan kekuasaan dan akhirnya digabungkan dengan Mataram Islam dibawah kepemimpinan Sutawijaya.

9. Kerajaan Samudera Pasai

Kesultanan Samudera Pasai atau dikenal juga dengan Samudera Darussalam merupakan kerajaan Islam yang berada di pesisir pulau Sumatera. Menurut sejarah Kesultanan Samudera Pasai pertama kali didirikan pada tahun 1267 oleh Marah Silu yang kemudian naik gelar menjadi Sultan Malik as-Saleh. Kejayaan dari Kesultanan Pasai terjadi saat Ratu Naharsyiyah menjabat sebagai

pemimpin.Tercatat Kesultanan Samudera Pasai berdiri sejak1267 hingga 1521. Sebab runtuhnya kerajaan ini diakibatkan adanya perang saudara yang terjadi untuk memperebutkan kekuasaan serta datangnya Portugis ke Nusantara.

Pada tahun 1521 Portugis berhasil meruntuhkan Kesultanan Samudera Pasai dan pada tahun 1524 wilayah kerajaan Samudera Pasai masuk ke dalam wilayah kesultanan Aceh.

Page 7: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

10. Kerajaan Malaka

Kesultanan Malaka merupakan sebuah kerajaan Islam Melayu yang berdiri di tanah Malaka. Kerajaan ini pertama kali dibentuk dan didirikan oleh Parameswara pada tahun 1405. Kerajaan ini tercatat memiliki hubungan baik dengan Cina yang dimana tercatat sudah banyak hubungan yang dilakukan oleh kedua belah pihak.

Kerajaan Malaka terkenal sebagai penguasa jalur pelayaran dan perdagangan di selat Malaka sekitar abad 15. Runtuhnya Kesultanan Malaka akibat dari invasi Portugis pada tahun 1511 dan peristiwa tersebut menjadi salah satu awal mula invasi militer Eropa ke Nusantara.

11. Kerajaan Maluku

Kesultanan Ternate merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar yang ada di tanah Maluku. Kesultanan Ternate pertama kali berdiri pada tahun 1257 dan didirikan oleh Baab Mashur Malamo. Sejak awal berdirinya kerajaan ini telah banyak berpengaruh di kawasan timur Nusantara.

Masa kejayaan Kesultanan Ternate terjadi sekitar abad ke 16 dimana kerajaan ini memiliki kekayaan hasil dari rempah-rempah dan juga kekuatan pasukan militernya. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Kesultanan Ternate memilih bergabung dengan Indonesia pada tahun 1950. Tercatat ada beberapa nama pemimpin ternama di Kesultanan Maluku yaitu Baab Mashur Malamo, Sultan Iskandar Muhammad Jabir Syah, dan Sulan Mudaffar Syah II yang terakhir kali memimpin tahun 2015 silam.

12. Kerajaan Gowa

Merupakan sebuah Kesultanan yang didirikan sejak tahun 1300 dan bertahan hingga 1946. Raja atau sultan pertama yang menjabat adalah Tumanurung dan Sultan yang paling terkenal dari Kesultanan Gowa adalah Sultan Hasanuddin. Tercatat ada lebih dari 30 pemimpin di Kesultanan Gowa sejak awal berdirinya hingga akhir riwayatnya. Sultan terakhir yang tercatat dalam sejarah

kerajaan adalah Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin. Kesultanan Gowa sendiri saat ini sudah menjadi bagian dari Republik Indonesia yang dimana sejak tahun 1946 secara resmi Kesultanan Gowa masuk dalam NKRI.

13. Kerajaan Ternate

Kesultanan Ternate merupakan salah satu dari 4 kerajaan Islam terbesar di tanah Maluku. Kesultanan Ternate pertama kali berdiri pada tahun 1257 dan didirikan oleh Baab Mashur Malamo. Sejak awal berdirinya kerajaan ini telah banyak berpengaruh di kawasan timur Nusantara. Masa kejayaan Kesultanan Ternate terjadi sekitar abad ke 16 di mana kerajaan ini memiliki kekayaan hasil dari rempah-

rempah dan juga kekuatan pasukan militernya. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Kesultanan Ternate memilih bergabung dengan Indonesia pada tahun 1950.

Page 8: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

Tercatat ada beberapa nama pemimpin ternama di Kesultanan Maluku yaitu Baab Mashur Malamo, Sultan Iskandar Muhammad Jabir Syah, dan Sulan Mudaffar Syah II yang terakhir kali memimpin tahun 2015 silam.

14. Kerajaan Tidore

Kesultanan Tidore merupakan salah satu kerajaan Islam di tanah Maluku. Kesultanan Tidore berdiri sejak tahun 1081 oleh Muhammad Naqil yang dinobatkan sebagai Sultan pertama kerajaan Tidore. Kesultanan Tidore mengalami masa kejayaan sejak abad ke 16 hingga abad ke 18 yang di mana tercatat sudah puluhan kali pergantian kepemimpinan di kerajaan ini. Masa

kejayaan Kesultanan Tidore mulai goyah sejak diadu domba oleh pihak imperialisme barat yang datang ke Nusantara dengan Kesultanan Ternate.

Kesultanan Tidore resmi bergabung sebagai bagian dari NKRI pada tahun 1950. Namun tahta Kesultanan masih berlanjut hingga saat ini dan sultan yang menjabat saat ini adalah Sultan Husain Syah.

15. Kerajaan Buton

Kesultanan Buton berada di kepulauan Sulawesi tepatnya di Sulawesi Tenggara. Awal mula Kesultanan Buton di mulai sejak Raja Mulae Sangia Gola meminta ulama Sayid Jamaluddin al-Kubra untuk mengislamkannya.

Selanjutnya raja ke-6 Kerajaan Buton juga meminta salah satu ulama bernama Syeikh Abdul Wahid untuk mengislamkan dirinya.

Tugas Mandiri 3.1. Kelompokan kerajaan/Kesultanan Islam di atas berdsarkan persebaran wilayahnya

antarpulau !2. Sebutkan Kerajaan/Kesultanan manakah yang menjadi kerajaan bercorak Islam di

Nusantara! (sebutkan tahun berapa berdiri dan siapa sultannya)3. Sebutkan 4 kerajaan Islam yang ada di tanah Maluku!4. Jelaskan kerajaan terbesar yang ada di Pulau Jawa !

Page 9: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

IV. Materi 4 : Jaringan Keilmuan Nusantara

Kita akan memahami hubungan antara istana sebagai pusat kekuasaan dan pendidikan. Perkembangan lembaga pendidikan  dan pengajaran di masjid-masjid kesultanan sangat ditentukan oleh dukungan penguasa.

Istana :a. Pusat kekuasaanb. Pusat pendidikanSultan bertugas :a. Mendanai kegiatan masjidb. Mendatangkan ulama dari mancanegara (terutama Mekkah dan dari orang pribumi)

Para ulama juga kemudian difungsikan sebagai pejabat-pejabat negara, jadi tidak hanya memberikan pengajaran agama Islam di masjid-masjid negara, tetapi juga di istana sultan. Para ulama tidak hanya mengajadi masyarakat tentang ilmu agama Islam, karena para sultan dan pejabat tinggi juga turut serta menimba ilmu agama Islam.

Kegiatan atau peristiwa di atas terjadi di kerajaaan-kerajaan Islam, seperti :A. Samudera Pasai (Merupakan pusat pengajaran Islam di Nusantara)

B. Malaka (Merupakan pusat pengajaran Islam di Asia Tenggara)     Kemajuan Malaka di bidang ekonomi (karena merupakan jalur perdagangan telah mengundang banyak ulama dari mancanegara untuk berpartisipasi dengan lebih intensif dalam proses pendidikan dan pengajaran Islam. Di Kerajaan Malaka juga sudah memiliki perpustakaan yang digunakan sebagai pusat penyalinan kitab-kitab dan penerjemahannya dari bahasa Arab ke bahasa Melayu. Banyak ulama dari mancanegara yang datang ke Malaka, seperti : Afghanistan, Malabar, Hindustan, Arab. Kedatangan para ulama dari mancanegara membuat ulama dari Asia Tenggara sendiri tertarik untuk menimba ilmu di Malaka. Misalnya dari Jawa, yaitu Sunan Bonang dan Sunan Giri. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Malaka, Sunan Bonang dan Sunan Giri kembali ke jawa dan mendirikan lembaga pendidikan Islam di daerahnya masing-masing.

C. Aceh     Sultan yang terkenal adalah Sultan Iskandar Muda, ialah raja yang sangat memperhatikan pengembangan pendidikan dan pengajaran agama Islam. Ia juga pelopor pendirian Masjid Baiturrahman, dan memanggil penasihat Hamzah Al Fanzuri dan Syamsuddin As Sumatrani.Syekh Yusuf al Makassari ulama dari Kesultanan Gowa di Sulawesi Selatan pernsh menuntut ilmu di Aceh Darussalam sebelum melanjutkan ke Mekkah. Melalui pengajaran Abdur Rauf as Singkili, muncul ulama Minangkabau Syekh Burhanudin Ulakan (Minangkabau), Syekh Abdul Muhyi al Garuti (Jawa Barat).

D. Banten     Kerajaan Banten berdiri pada abad ke-16, lalu pada abad ke-17 Banten sudah menjadi pusat ilmu pengetahuan Islam di Pulau Jawa.

Kerajaan Samudera Pasai, Aceh Darussalam, dan Kerajaan Banten sudah tersohor dengan sebutan Serambi Mekkah dan menjadi pusat pendidikan dan pengajaran Islam di Indonesia.

Page 10: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

E. Palembang    Sultan yang mendorong perkembangan intelektual keagamaan seperti : Sultan Ahmad Najamuddin I (1757-1774) dan Sultan Muhammad Baha'uddin (1774-1804). Pada masa pemerintahan mereka muncul banyak ilmuwan asal Palembang yang produktif melahirkan karya-karya ilmiah keagamaan : ilmu tauhid, ilmu kalam, tasawuf, tarekat, tarikh dan al-Qur'an.

Berkembangnya pendidikan dan pengajaran Islam telah berhasil menyatukan wilayah Nusantara yang sangat luas. Dua hal yang mempercepat berkembangnya hal tersebut ialah penggunaan aksara Arab dan bahasa Melayu sebagai lingua franca. Aksara Arab di Jawa disebut huruf Pegon sedangkan di Melayu disebut huruf Jawi.

Bisa digambarkan seperti : Input - Proses - Output = Awam - Belajar - UlamaPada zaman dahulu biasanya masyarakat yang ingin belajar ilmu agama datang ke rumah kediaman para ulama. Khususnya sebagai tempat pendidikan dasar, layaknya kuttab di wilayah Arab.Pelajaran yang diberikan utamanya yaitu :1. Membaca Al-Quran2. Menghafal ayat-ayat pendek3. Belajar bacaan sholat lima waktu

Di Indonesia, masjid dikembangkan oleh masyarakat untuk menjalankan fungsi pendidikan dan pengajaran untuk masyarakat umum. Bahkan karena memiliki otonomi atau kebebasan tertentu, masjid mengalami perkembangan, seperti :1. Meunasah (Aceh).2. Pesantren (Jawa)3. Surau (Minangkabau)4. Langgar (Kalimantan)

Tugas Mandiri 4.1. Jelaskan tugas seorang Sultan dalam jaringan keilmuan nusantara !2. Pelajaran utama yang diberikan ulama dalam pendidikan dasar di masa itu adalah!3. Sebutkan Kesultanan yang menjadi Pusat pengajaran Islam di Nusantara!4. Jelaskan manfaat dari kemajuan di bidang ekonomi oleh Kesultanan Malaka dalam

jaringan keilmuan nusantara!

Page 11: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

Materi 5 : Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam

A. Seni Bangunan1. Masjid : - Atapnya berbentuk tumpang                  - Tidak memiliki menara                  - Teras bertingkat (berbentuk undak undakan)                  - Terletak di dekat istana (alun-alun)

2. Makam : - Jasad dimasukkan ke dalam peti                   - Jika yang meninggal seorang yang Agung maka jasadnya dikubur di dataran tinggi

3. Istana : - Di istana terdapat patung dwarapala (patung penjaga)

B. Seni Ukir- Ukiranya berbentuk daun-daun atau bunga-bunga- Seni Kaligrafi

C. Aksara dan Seni Sastra- Hikayat : karya sastra yang berisi cerita sejarah ataupun dongeng- Babad : mirip dengan hikayat. Tulisan sejarah namun tidak semuanya berupa fakta.- Syair : karya sastra berupa sajak-sajak yang terdiri atas empat baris setiap baitnya.- Suluk : karya sastra yang berupa kitab-kitab dan isinya menjelaskan soal tasawufnya.

D. Kesenian- Permainan Debus : tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka.

Seni Ukir Kaligrafi

Page 12: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

- Seudati : sebuah bentuk tarian dari Aceh. Artinya permainan orang-orang besar atau juga disebut saman (delapan).- Wayang : seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Jawa dan Bali. Pada saat islamisasi di Nusantara Sunan Kalijaga yang menyebarkan agama Islam dengan media wayang.- Kasidahan : seni musik yang memainkan alat-alat musik seperti rebana, terban dll dan menyanyikan lagu-lagu Islam.

 E. Kalender- Hijriah. Bulan Ramadhan (Pasa), Bulan Muharam (Suro)

F. PemerintahanPada awaknya pemerintahan berupa Kerajaan (Raja) merupakan Hindu-Buddha.

Kemudian berkembang menjadi Kesultanan (Sultan/Khalifah) merupakan Islam.

Tugas Mandiri 5.Jelaskan dan beri contoh salah satu dari Akulturasi dan perkembangan budaya Islam dalam bidang Seni bangunan, Seni sastra, Seni ukiran atau kesenian yang ada di lingkungan sekitar tempatmu tinggal!

Page 13: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

V. Materi 6 : Proses Integrasi Nasional

Integrasi suatu bangsa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya integrasi akan melahirkan satu kekuatan bangsa yang ampuh dan segala persoalan yang timbul dapat dihadapi bersama-sama. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah wujud konkret dari proses integrasi bangsa. Proses integrasi bangsa Indonesia ini ternyata sudah berlangsung cukup lama bahkan sudah dimulai sejak awal tarikh masehi. Pada abad ke-16 proses integrasi bangsa Indonesia mulai menonjol. Masa itu adalah masa-masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

1. Peranan Para Ulama dalam Proses IntegrasiAgama Islam yang masuk dan berkembang di Nusantara mengajarkan kebersamaan dan mengembangkan toleransi dalam kehidupan beragama. Islam mengajarkan persamaan dan tidak mengenal kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat. Konsep ajaran Islam memunculkan perilaku ke arah persatuan dan persamaan derajat. Disisi lain, datangnya pedagang-pedagang Islam di Indonesia mendorong berkembangnya tempat-tempat perdagangan di daerah pantai. Tempat-tempat perdagangan itu kemudian berkembang menjadi

pelabuhan dan kota-kota pantai. Bahkan kota-kota pantai yang merupakan bandar dan pusat perdagangan, berkembang menjadi kerajaan. Timbulnya kerajaan-kerajaan Islam menandai awal terjadinya proses integrasi. Meskipun masing-masing kerajaan memiliki cara dan faktor pendukung yang berbeda-beda dalam proses integrasinya.

2. Peran Perdagangan Antar PulauProses integrasi juga terlihat melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan antarpulau. Sejak zaman kuno, kegiatan pelayaran dan perdagangan sudah berlangsung di Kepulauan Indonesia. Pelayaran dan perdagangan itu berlangsung dari daerah yang satu ke daerah yang lain, bahkan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kegiatan pelayaran dan perdagangan pada umumnya berlangsung

dalam waktu yang lama. Hal ini, menimbulkan pergaulan dan hubungan kebudayaan antara para pedagang dengan penduduk setempat. Kegiatan semacam ini mendorong terjadinya proses integrasi.

Pada mulanya penduduk di suatu pulau cukup memenuhi kebutuhan hidupnya dengan apa yang ada di pulau tersebut. Dalam perkembangannya, mereka ingin mendapatkan barang-barang yang terdapat di pulau lain. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terjadilah hubungan dagang antar pulau. Hal ini menyebabkan terjadinya proses integrasi di Nusantara.

Proses integrasi itu juga diperkuat dengan berkembangnya hubungan kebudayaan. Bahkan juga ada yang diikuti dengan perkawinan.

Page 14: SMKN 2 Empat Lawang · Web viewSecara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. Teori Gujarat

3. Peran BahasaPerlu juga kamu pahami bahwa bahasa juga memiliki peran yang strategis dalam

proses integrasi. Kamu tahu bahwa Kepulauan Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang dihuni oleh aneka ragam suku bangsa. Tiap-tiap suku bangsa memiliki bahasa masing-masing. Untuk mempermudah komunikasi antarsuku bangsa, diperlukan satu bahasa yang menjadi bahasa perantara dan dapat dimengerti oleh semua suku bangsa. Jika tidak memiliki kesamaan bahasa, persatuan tidak terjadi karena di antara suku bangsa timbul kecurigaan dan prasangka lain. Bahasa merupakan sarana pergaulan. Bahasa Melayu digunakan hampir di semua pelabuhan-pelabuhan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu sejak zaman kuno sudah menjadi bahasa resmi negara Melayu (Jambi).

Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan bahasa resmi dan bahasa ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M, Prasasti Talang Tuo tahun 684 M, Prasasti Kota Kapur tahun 685 M, dan Prasasti Karang Berahi tahun 686 M

Masuk dan berkembangnya agama Islam, mendorong perkembangan bahasa Melayu. Buku-buku agama dan tafsir al Qur’an juga mempergunakan bahasa Melayu. Ketika menguasai Malaka, Portugis mendirikan sekolah-sekolah dengan menggunakan bahasa Portugis, namun kurang berhasil. Pada tahun 1641 VOC merebut Malaka dan kemudian mendirikan sekolah-sekolah dengan menggunakan bahasa Melayu. Jadi, secara tidak sengaja, kedatangan VOC mengembangkan bahasa Melayu.

Tugas Mandiri 1.Jelaskan secara singkat :

1. Peran Ulama2. Peran Perdagangan antarpulau3. Peran Bahasa

Dalam proses integrasi nasional di Nusantara/Indonesia !